BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penentuan tempat pada penelitian ini ditentukan dengan sengaja (purposive) yaitu di PT. Bursa Efek Indonesia yang diakses melalui situs resminya yaitu dan Bank Indonesia yang diakses melalui Waktu penelitian berlangsung ketika meneliti data historis penutupan saham perusahaan LQ 45 setiap bulan Januari tahun 2012 hingga Januari Karakteristik Profil Objek Penelitian a. Hasil Pemilihan Saham LQ 45 Indeks LQ 45 adalah nilai kapitalisasi pasar dari 45 saham yang paling likuid dan memiliki nilai kapitalisasi yang besar hal itu merupakan indikator likuidasi. Indeks LQ 45, menggunakan 45 saham yang terpilih berdasarkan likuiditas perdagangan saham dan disesuaikan setiap tahun. Dengan demikian saham yang terdapat dalam indeks tersebut akan selalu berubah. Indeks LQ 45 hanya terdiri dari 45 saham yang telah terpilih melalui berbagai kriteria pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar yang tinggi. Saham-saham pada Indeks LQ 45 harus memenuhi kriteria dan melewati seleksi utama sebagai berikut: 44

2 45 1.) Saham Perusahaan LQ 45 yang tercatat dan aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012 sampai dengan 2016 dengan frekuensi perdagangan minimal 300 kali dalam satu tahun. 2.) Saham Perusahaan LQ 45 yang membagikan deviden berturut-turut dari tahun ) Saham Perusahaan LQ 45 yang mempunyai nilai price earning to growth ratio positif dan kurang dari satu. Saham-saham yang termasuk didalam Indeks LQ 45 terus dipantau setiap enam bulan akan diadakan review. Apabila ada saham yang sudah tidak masuk kriteria maka akan diganti dengan saham lain yang memenuhi syarat. Pemilihan saham-saham LQ 45 harus wajar, oleh karena itu BEI mempunyai komite penasehat yang terdiri dari para ahli di BAPEPAM, Universitas, dan Profesional dibidang pasar modal. Tabel 4.1 Perusahaan LQ 45 yang Dijadikan Sampel Penelitian Tahun No. Kode Saham Perusahaan 1 AALI.JK Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO.JK Adaro Energy Tbk 3 AKRA.JK AKR Corporindo Tbk 4 ASII.JK Astra International Tbk 5 ASRI.JK Alam Sutera Realty Tbk 6 BBCA.JK Bank Central Asia Tbk 45

3 46 7 BBNI.JK Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 8 BBRI.JK Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 9 BMRI.JK Bank Mandiri (Persero) Tbk 10 BSDE.JK Bumi Serpong Damai Tbk 11 CPIN.JK Charoen Pokphand Indonesia Tbk 12 GGRM.JK Gudang Garam Tbk 13 ICBP.JK Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 14 INDF.JK Indofood Sukses Makmur Tbk 15 INTP.JK Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 16 JSMR.JK Jasa Marga (Persero) Tbk 17 KBLF.JK Kalbe Farma Tbk 18 LPKR.JK Lippo Karawaci Tbk 19 LSIP.JK PP London Sumatra Indonesia Tbk 20 MNCN.JK Media Nusantara Citra Tbk 21 PGAS.JK Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 22 PTBA.JK Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk 23 TLKM.JK Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 24 UNTR.JK United Tractors Tbk 25 UNVR.JK Unilever Indonesia Tbk Sumber: Tahun 2016 Berdasarkan kriteria tersebut di atas saham yang secara konsisten terdaftar dalam Indeks LQ 45 selama periode januari 2012 hingga januari 2016 terdapat dua 46

4 47 puluh lima saham yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Saham-saham tersebut adalah Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Adaro Energy Tbk (ADRO), AKR Corporindo Tbk (AKRA), Astra International Tbk (ASII), Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), Bank Central Asia Tbk (BBCA), Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), Charoen Pokphan Indonesia Tbk (CPIN), Gudang Garam Tbk (GGRM), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), Kalbe Farma Tbk (KLBF), Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PP London Sumatra Indonesia Indonesia Tbk (LSIP), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS), Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA), Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM), United Tractor Tbk (UNTR), dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Tabel terlampir menggambarkan daftar saham yang terdaftar diindeks LQ45 periode tahun Metode yang digunakan dalam penentuan portofolio optimal dari dua puluh l i m a saham perusahaan LQ 45 adalah model indeks tunggal Tabel 4.1 adalah daftar perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian untuk mendapatkan kandidat portofolio optimal. b. Hasil Data Historis Tahunan 1) Penutupan Saham Perusahaan LQ-45 47

5 48 Untuk mencari return saham, digunakan harga penutupan saham tahunan (closing price) perusahaan Lq- 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun Data harga penutupan saham diperoleh dari 2) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Penentuan portofolio optimal saham dengan model indeks tunggal, menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai risiko pasar. Data IHSG diperoleh dari laporan Bursa Efek Indonesia melalui situs Daftar closing price IHSG dapat dilihat pada lampiran. Tabel 4.2 IHSG dari Tingkat Pengembalian (Rm) Periode: Januari No. Tahun IHSG Rm (Rm-Rm)² ,1299 0, ,0079 0, ,1969 0, ,1274 0,03073 Total ,1915 0,06281 Rata-rata ,0479 0,01075 Var (Rm)-σ² ,0209 Sumber: (Tahun 2016) Dari tabel 4.2 tersebut, terlihat bahwa closing price bulanan IHSG cenderung mengalami fluktuatif setiap tahunnya di tahun 2014 dan 2016 cenderung menurun serta di tahun 2013 dan 2015 cenderung mengalami kenaikan. Closing price IHSG tertinggi yaitu pada tahun 2015 sebesar 5.289, sedangkan closing price IHSG terendah pada tahun 2012 sebesar

6 49 Dari perhitungan IHSG tersebut diperoleh tingkat pengembalian pasar (realization market return) yang postif yaitu atau 4.79% per bulan dan varian pasar sebesar atau 2,09% per bulan. Dengan realization return market yang positif, dapat disimpulkan bahwa pasar modal memberikan return bagi investor. 3) Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat bank Indonesia digunakan untuk mendapatkan suku bunga bebas risiko atau risk free rate. Data SBI diakses dari situs resmi Bank Indonesia yaitu SBI tahun Tabel 4.3 Tingkat Pengembalian Bebas Risiko (Rf) Periode Januari Tahun Suku Bunga SBI , , , , ,0725 Total 0,34 Rf / Tahun 0,0685 Rf / Bulan 0, Sumber: (Tahun 2016) Tabel 4.3 menunjukan bahwa terjadi kenaikan suku bunga SBI di setiap tahunnya. Suku bunga tertinggi terdapat di tahun 2015 yaitu sebesar 0,0775 atau sebesar 7,75%. 49

7 50 Dari tabel diatas didapatkan rata-rata risk free rate per tahun sebesar 0,0685 atau 6.85% artinya apabila investor menanamkan dananya pada SBI berjangka satu bulan, maka secara rata-rata per tahun investor akan memperoleh bunga sebesar 6.85% dari dana yang ditanamkannya. Dalam penelitian ini, karena harga saham yang dipergunakan adalah data saham per bulan, maka risk free rate yang dipergunakan untuk menentukan portofolio optimal dalam satuan bulanan adalah 0.57%. adanya tingkat pengembalian bebas risiko sebesar 0.57% per bulan, serta tingkat pengembalian pasar sebesar 2.09% menunjukkan bahwa pasar modal (BEI) dapat memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar dari pada tingkat pengembalian investasi bebas risiko (Rf). Namun kita harus melakukan analisis terlebih dahulu, agar risiko yang ditanggung lebih kecil. B. Penentuan Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Investasi merupakan komitmen atas pengorbanan sejumlah dana atau sumber daya pada saat ini dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investor akan menghadapi risiko sistematis dan tidak sistematis dalam kegiatan berinvestasi. Untuk menghindari risiko tidak sistematis, dapat dilakukan diversifikasi saham yaitu mengalokasikan dana pada berbagai jenis investasi untuk mengurangi risiko. Salah satu cara diversifikasi yaitu dengan pembentukan portofolio optimal saham. Pembentukan portofolio optimal ini menggunakan proses analisis matematis. 50

8 51 Metode yang digunakan dalam pembentukan portofolio optimal adalah model Indeks Tunggal. Penentuan portofolio model Indeks Tunggal yaitu berdasarkan besarnya nilai ERB dan cut-off rate. Apabila nilai ERB lebih besar atau sama dengan cut-off rate,maka saham tersebut dimasukkan Kedalam kandidat portofolio optimal. Apabila nilai ERB lebih kecil dari nilai cut-off rate, maka saham tidak dimasukkan kedalam kandidat portofolio optimal saham. Penggunaan nilai ERB dan cut-off rate mempunyai kelebihan yaitu mempertimbangkan risiko sistematis (beta). Risiko sistematis memang tidak dapat dihindari akan tetapi investor dapat memilih saham dengan nilai ERB yang tinggi. Beta dan nilai ERB dapat digunakan untuk mempertimbangkan alternatif investasi dan mengoptimalkan portofolio. Risiko tidak sistematis dapat dihindari dengan diversifikasi itu sendiri. Investor rasional tentu akan memilih return saham yang positif. Berdasarkan hasil perhitungan dari dua puluh lima sampel penelitian, didapatkan enam belas saham yang menjadi kandidat portofolio optimal saham. Enam belas saham ini mempunyai tingkat return yang tinggi dibandingkan saham yang tidak masuk dalam kandidat portofolio optimal. Hal ini memberikan investor lebih banyak pilihan dalam memilih saham- saham yang akan dijadikan alternatif dalam berinvestasi. Tujuh belas saham yang masuk dalam portofolio saham optimal ini juga sesuai dengan hasil penelitian dari Umanto Eko (2008) yang meneliti indeks LQ 45, dan penelitian dari Apriyani Widya Turangga, dkk (2013) yang juga meneliti portofolio saham optimal perusahaan manufaktur. 51

9 52 Tabel 4.4 Perhitungan Expected Return, Beta, Variance Error Residual Saham, dan Excess Return to Beta (ERB) No Kode Saham βi ERB 1 AALI.JK -0,0322-0,0379 0,5275-0, ADRO.JK 0,2362-0,2420 1,2748-0, AKRA.JK 0,2074 0,2017-1,0950-0, ASII.JK -0,2473-0,2530-0,0364 6, ASRI.JK -0,0110-0,0167 2,0621-0, BBCA.JK 0,1404 0,1347 0,8451 0, BBNI.JK 0,1032 0,0975 1,2282 0, BBRI.JK 0,1429 0,1372 0,9232 0, BMRI.JK 0,1123 0,1066 1,1068 0, BSDE.JK 0,1553 0,1496 1,3255 0, CPIN.JK 0,1048 0,0991 0,7399 0, GGRM.JK 0,0267 0,0210 0,6950 0, ICBP.JK 0,3146 0,3089 0,8813 0, INDF.JK 0,0792 0,0735 0,6747 0, INTP.JK 0,0491 0,0434 0,6059 0, JSMR.JK 0,0970 0,0913 1,4099 0, KBLF.JK -0,0896-0,0954 0,3088-0, LPKR.JK 0,1460 0,1403 1,0727 0, LSIP.JK -0,1136-0,1193 0,7455-0, MNCN.JK 0,0990 0,0933 2,5044 0,

10 53 21 PGAS.JK -0,0149-0,0206 1,5656-0, PTBA.JK -0,2533-0,2590 1,7266-0, TLKM.JK 0,0187 0,0130 0,9743 0, UNTR.JK -0,1067-0,1124-0,3528 0, UNVR.JK 0,1747 0,1691 0,3287 0,5142 Sumber: Data olah tahun Hasil Perhitungan Excess Return To Beta (ERB) Langkah pertama dalam menghitung portofolio optimal saham yaitu mengetahui terlebih dahulu komposisi saham yang akan menjadi kandidat portofolio optimal saham. Saham yang mempunyai nilai ERB > Ci akan dimasukkan kedalam kandidat portofolio optimal saham, sebaliknya saham yang mempunyai nilai ERB < Ci tidak dimasukkan kedalam kandidat portofolio optimal saham. Untuk mengetahui komposisi tersebut, harus melakukan beberapa langkah, yaitu sebagai berikut: a) Menghitung Expected Return, Variance, Standar Deviasi dan Kovarian saham. Untuk menghitung expected return, variance, standar deviasi, dan kovarian saham individual digunakan program Ms.Excel. Realized return dihitung dengan mengurangkan harga saham pada periode sekarang dengan harga saham pada periode sebelumnya dan dibagi dengan harga saham periode sebelumnya. Expected return dihitung dengan menjumlahkan realized return kemudian dibagi dengan jumlah periode penelitan. Variance dihitung dengan cara mengurangkan realized return dengan expected return lalu dibagi dengan jumlah periode 53

11 54 penelitian, sedangkan standar deviasi dihitung dengan menarik akar pangkat dari variance saham. Kovarian dihitung dengan membandingan hasil perhitungan return saham dengan return market. Hasil perhitungan expected return Variance dan Standar deviasi. Dari dua puluh lima sampel penelitian tersebut, saham yang memberikan tingkat expected return paling besar adalah saham ICBP yaitu sebesar 0,3146, sedangkan saham yang memberikan expected return terendah adalah saham PTBA yaitu sebesar -0,2533. Pada sampel penelitian tersebut terdapat enam belas saham yang mempunyai expected return positif dan sembilan saham yang mempunyai expected return negatif. Investor rasional tentu akan memilih saham dengan expected return positif. Variance saham individual digunakan untuk mengetahui risiko dari expected return saham. Dari perhitungan variance saham individual, saham yang mempunyai variance paling besar adalah saham LSIP sebesar 0,3199, sedangkan saham yang mempunyai variance terendah adalah UNVR sebesar 0, Investor rasional tentunya akan memilih saham dengan risiko terendah, namun hal ini juga tergantung pada preferensi risiko masing-masing investor. Perhitungan kovarian bertujuan untuk mengetahui perbandingan return saham individual dengan market return. Caranya yaitu dengan mengurangi realized return saham dengan expected return saham tersebut kemudian dikalikan dengan hasil dari realized return market dikurangi expected return market. b) Menghitung Market Return 54

12 55 Market return dihitung dengan cara mengurangkan IHSG periode sekarang dengan IHSG periode sebelumnya kemudian dibagi dengan IHSG periode sebelumnya. Tabel 4.2 merupakan hasil perhitungan expected return IHSG, standar deviasi IHSG, dan variance IHSG. Berdasarkan perhitungan tersebut, data IHSG yang digunakan untuk memperoleh expected return market sebesar 0,0479 perbulan dan standar deviasi 0,0107. Sedangkan risiko pasar yang ditanggung sebesar 0,0209. Expected return market yang bernilai positif ini membuktikan bahwa investasi pada pasar modal memberikan returnbagi investor. c) Menghitung Risk Free Rate Sertifikat Bank Indonesia digunakan untuk menghitung komponen risk free rate (tingkat bebas risiko) pada portofolio optimal model single index. SBI cenderung naik dari tahun ketahun. Data ini diambil dari situs resmi Bank Indonesia yaitu Risk free rate yang digunakan dalam menghitung portofolio optimal saham dengan metode single index yaitu risk free rate bulanan sebesar 0,0057. Risk free rate bulanan ini dipilih agar memperoleh hasil perhitungan yang lebih akurat. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa apabila investor melakukan investasi pada SBI akan memperoleh return sebesar 0,0057 perbulan atau sebesar 0,00019 per hari dengan risiko 0%. Return tersebut sudah pasti diterima investor karena investasi pada SBI adalah investasi yang tidak mengandung risiko. Return bebas risiko sebesar 0,0057 perbulan membuktikan 55

13 56 bahwa investasi di Bursa Efek Indonesia memberikan return lebih besar yaitu sebesar 0,0479 perbulan dibandingkan dengan berinvestasi pada SBI. d) Menghitung Beta, Alpha, Variance Error Residual Saham, Excess Return to Beta Beta dihitung dengan membandingkan kovarian saham dengan variance pasar. Alpha dihitung dengan mengurangkan expected return saham dengan hasil kali beta dengan expected return market. Variance error residual saham merupakan risiko tidak sistematis saham, sedangkan ERB merupakan kelebihan pengembalian atas return bebas risiko terhadap asset lain. ERB menunjukkan hubungan antara return dan risiko yang merupakan factor penentu investasi. Hasil perhitungan beta, variance error residual saham dan ERB dapat dilihat pada tabel 4.4, sedangkan perhitungan alpha dapat dilihat pada lampiran. Lampiran 4 tersebut menunjukkan bahwa alpha bervariasi, ada perusahaan yang mempunyai nilai alpha negative dan nilai alpha positif. Alpha adalah nilai expected return saham yang independen terhadap market return. Apabila ada perubahan market return yang berupa peningkatan atau penurunan, maka tidak berpengaruh terhadap return saham individual. Alpha merupakan bagian dari tingkat return saham individual yang tidak dipengaruhi oleh perubahan pasar. Variance error residual saham adalah risiko tidak sistematis, yaitu risiko yang dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi. Risiko tidak sistematis hanya ada pada perusahaan yang bersangkutan tersebut, sehingga risiko ini dapat didiversifikasikan. 56

14 57 Beta adalah risiko unik dari saham, beta merupakan sensitivitas return saham terhadap market return. Beta positif mengindikasikan bahwa apabila market return meningkat, maka return saham juga akan meningkat. Kenaikan market return akan mengakibatkan kenaikan return saham-saham perusahaan LQ 45. Sebaliknya apabila beta negatif, kenaikan market return akan diikuti penurunan return saham. Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.4, perusahaan yang mempunyai beta tertinggi yaitu MNCN sebesar 2,5044. Hal ini berarti apabila ada kenaikan market return sebesar satu satuan, maka akan diikuti kenaikan return saham MNCN sebesar 2,5044 satuan. Untuk memperoleh kandidat portofolio dari saham perusahaan LQ 45, selanjutnya dilakukan perhitungan excess return to beta (ERB). ERB merupakan kelebihan pengembalian atas return bebas risiko terhadap asset lain dan menunjukkan hubungan antara return dan risiko yang merupakan faktor penentu investasi. Berdasarkan perhitungan ERB yang terdapat pada tabel 4.4 tersebut, diperoleh nilai ERB yang tertinggi yaitu ASII sebesar 6,9424 dan nilai ERB yang terendah yaitu KBLF sebesar -0,3088. Saham portofolio optimal harus mempunyai nilai ERB yang tinggi. 2. Hasil Perhitungan Cut-Off Rate (Ci) Cut-off rate (Ci) dihitung dengan mengkalikan variance market dengan nilai Aj lalu dibagi dengan penjumlahan konstanta dengan hasil kali variance market dengan nilai Bj. Nilai Ci tertinggi ini adalah nilai cut-off poit (C*). Hasil perhitungan cut-off rate dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel

15 58 Perhitungan Cut-off Rate (Ci) No Kode Saham Ri σei² βi Ai Bi Ai Bi σm² x Ai 1+σm² x Bi Ci 1 ASII.JK -0,25 0, ,04 397,9 57, ,32 2,2 3,79 2 BBCA.JK 0,14 0, ,85 503, ,5 67,02 0,16 3 BBNI.JK 0,10 0, ,23 262, ,8 71,5 0,93 4 BBRIJK 0,14 0, ,92 474, ,7 138,36 0,17 5 BMRI.JK 0,11 0, ,11 313, ,3 206,4 0,15 6 BSDE.JK 0,16 0, ,33 368, ,8 0,14 7 CPIN.JK 0,11 0, ,74 521, ,9 356,12 0,14 8 GGRM.JK 0,03 0, ,69 107, ,2 430,44 0,12 9 ICBP.JK 0,32 0, ,88 117, ,8 500,8 0,15 10 INDF.JK 0,08 0, ,68 357, ,3 569,4 0,15 11 INTP.JK 0,05 0, ,61 234, ,2 630,8 0,14 12 JSMR.JK 0,09 0, ,41 212, ,7 706,6 0,13 13 LPKR.JK 0,15 0, ,08 453, ,1 776,2 0,13 14 MNCN.JK 0,09 0, ,50 144, ,2 860,2 0,12 15 TLKM.JK 0,02 0, ,97 78, ,8 982,7 0,11 16 UNTR.JK 0,11 0, ,35 850, ,6 1038,6 0,12 17 UNVR.JK 0,18 0, , ,5 1106,4 0,14 Sumber: Data olah tahun 2016 Untuk menentukan saham-saham mana dari ke-17 saham tersebut yang akan menjadi bagian portofolio optimal, harus lebih dahulu dibandingkan antara ERB dengan cut-off point (Ci) dari ke-17 saham tersebut. Setelah didapat hasil perhitungan cut-off point (Ci), maka nilai ERB yang positif diperbandingkan dengan nilai cut-off point tersebut. Jika ERB suatu saham lebih besar dari cut-off point-nya (Ci), maka saham tersebut memenuhi kriteria untuk masuk ke dalam portofolio optimal dan jika ERB suatu saham lebih kecil 58

16 59 dari cut-off point (Ci), maka saham tersebut tidak memenuhi kriteria untuk masuk dalam pembentukan portofolio optimal. Berdasarkan perhitungan Ci yang terdapat pada tabel 4.5 tersebut, diperoleh nilai Ci yang tertinggi yaitu ASII sebesar 3,7855 dan nilai Ci yang terendah yaitu TLKM sebesar 0, Menentukan Cut-Off Point (C*) Nilai cut-off point (C*) adalah nilai Ci tertinggi dari seluruh nilai Ci saham. Nilai C* digunakan untuk menentukan titik pembatas saham mana saja yang masuk sebagai kandidat portofolio optimal. Portofolio optimal terdiri dari sahamsaham yang mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama dengan Ci. Tabel 6 Penentuan Cut-off Point (C*) No. Kode Saham Perusahaan ERB Hasil Ci 1 ASII.JK Astra International Tbk 6,9424 > 3, BBCA.JK Bank Central Asia Tbk 0,1594 > 0, BBNI.JK Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 0,0793 < 0, BBRI.JK Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 0,1486 < 0, BMRI.JK Bank Mandiri (Persero) Tbk 0,0963 < 0, BSDE.JK Bumi Serpong Damai Tbk 0,1128 < 0, CPIN.JK Charoen Pokphand Indonesia Tbk 0,1340 < 0, GGRM.JK Gudang Garam Tbk 0,0302 < 0, ICBP.JK Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 0,3505 > 0, INDF.JK Indofood Sukses Makmur Tbk 0,1090 < 0, INTP.JK Indocement Tunggal Prakarsa Tbk 0,0716 < 0, JSMR.JK Jasa Marga (Persero) Tbk 0,0647 < 0, LPKR.JK Lippo Karawaci Tbk 0,1308 < 0, MNCN.JK Media Nusantara Citra Tbk 0,0373 < 0, TLKM.JK Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk 0,0133 < 0, UNTR.JK United Tractors Tbk 0,3185 > 0, UNVR.JK Unilever Indonesia Tbk 0,5142 > 0,

17 60 Sumber: Data olah tahun 2016 Hasil perhitungan nilai cut-off point (C*) pada penelitian ini adalah sebesar 3,7855 yaitu saham ASII. Langkah terakhir untuk mengetahui komposisi saham yang masuk pada portofolio optimal adalah memilih saham yang mempunyai nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai cut-off rate (Ci). Tabel 6 merupakan hasil perbandingan nilai ERB saham dengan Ci. Pada tabel 4.6 tersebut dapat dilihat bahwa saham diurutkan berdasarkan nilai ERB dari yang tertinggi hingga terendah. Kemudian untuk memperoleh kandidat portofolio saham optimal, maka nilai ERB harus dibandingkan dengan nilai cut-off rate. Terdapat dua belas saham yang tidak dimasukkan dalam portofolio saham optimal yaitu saham yang mempunyai nilai ERB yang kurang dari cut-off rate, diantaranya BBNI, BBRI, BMRI, BSDE, CPIN, GGRM, INDF, INTP, JSMR, LPKR, MNCN, dan TLKM. C. Pembentukan Portofolio Optimal Tujuan dari pembentukan portofolio optimal saham yaitu mengurangi risiko dengan cara diversifikasi. Pada penelitian ini didapatkan lima saham yang menjadi kandidat portofolio. Dari kelima saham ini diperlukan penghitungan proporsi dana masing-masing saham untuk mendapatkan return maksimal dengan risiko tertentu atau sebaliknya return tertentu dengan risiko minimal. Besarnya proporsi dana ini tentunya dihitung dengan perhitungan matematis. 60

18 61 Proporsi dana ini diperoleh dengan melakukan perhitungan skala tertimbang terlebih dahulu dengan tujuan agar memperoleh proporsi dana yang tepat. Skala tertimbang diperoleh dari beta individual dibagi dengan variance error residual saham kemudian dikalikan dengan nilai ERB yang telah dikurangi nilai cut-off point. Setelah diperoleh skala tertimbang saham kemudian proporsi saham dapat dihitung yaitu dengan membagi skala tertimbang masing-masing saham dengan jumlah keseluruhan skala tertimbang. 1. Saham Pembentuk Portofolio Optimal Setelah melakukan perbandingan Excess Return To Beta (ERB) dengan Cut Of Rate (Ci) dari ketujuh belas saham yang diteliti terdapat lima saham yang nilai ERB-nya menunjukan lebih besar dari Ci, sehingga kelima saham tersebut memenuhi kriteria untuk masuk kedalam pembentukan potofolio optimal. Saham tersebut adalah Astra International Tbk (ASII. JK), Bank Central Asia Tbk (BBCA.JK), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP.JK), United Tractors Tbk (UNTR.JK), Unilever Indonesia Tbk (UNVR.JK). 2. Proporsi Saham Pembentuk Potofolio Optimal Lima saham yang masuk dalam pembentukan portofolio optimal, maka selaalnjutnya melakukan perhitungan proporsi dana (Wi) untuk masing-masing saham. Untuk memperoleh nilai Wi, maka harus melakukan perhitungan skala tertimbang masing-masing saham (Zi). Tabel 4.7 merupakan hasil perhitungan dari skala tertimbang dan proporsi dana masing-masing saham. Tabel 4.7 Perhitungan Proporsi Dana Masing-masing saham 61

19 62 No Kode Saham βi σei² ERB Ci Zi Wi 1 ASII.JK 0,0364 0, ,9424 3,7855 3,1508 0, BBCA.JK 0,8451 0, ,1594 0,1570 0,0024 0, ICBP.JK 0,8813 0, ,3505 0,1514 0,1990 0, UNTR.JK 0,3528 0, ,3185 0,1200 0,1985 0, UNVR.JK 0,3288 0, ,5142 0,1441 0,3701 0,0942 3, Sumber: Data olah tahun 2016 Tabel 4.7 tersebut menunjukkan proporsi dana yang membentuk portofolio optimal saham, yaitu UNVR sebesar 0,1331, SMSM sebesar 0,0824, TSPC sebesar 0,0760, GGRM sebesar 0,0628, ARNA sebesar 0,0684, AMFG sebesar 0,0505, GJTL sebesar 0,0510, KLBF sebesar 0,0336, KAEF sebesar 0,0489, CPIN sebesar 0,0333, INTP sebesar 0,0715, AUTO sebesar 0,0124, INDF sebesar 0,0960, DVLA sebesar 0,0239, JPFA sebesar 0,0214 SMGR sebesar 0,0810, dan SMCB sebesar 0,0535. Berdasarkan tabel 4.7, diketahui bahwa proporsi dana terbesar yaitu pada saham perusahaan ASII yaitu sebesar 5,0836, sedangkan proporsi dana terendah yaitu pada saham perusahaan UNTR, 0,3805. Saham dengan proporsi dana tertinggi merupakan alternative investasi yang seharusnya dipilih investor yang rasional. Selain itu, saham tersebut juga mempunyai nilai ERB yang lebih besar dari Ci. 3. Besarnya Return dan Risiko dari Portofolio Optimal Saham 62

20 63 Saham yang menjadi kandidat portofolio optimal terdiri dari tujuh belas saham perusahaan LQ 45 yang menghasilkan expected return dan risiko terbaik. Portofolio optimal dari saham-saham perusahaan LQ 45 memiliki expected return sebesar 0,0364 perbulan, sedangkan risiko yang harus dihadapi dari portofolio optimal tersebut sesuai dengan hasil perhitungan adalah sebesar 0,0125 a. Hasil Perhitungan Return Portofolio Setelah mengetahui proporsi dana untuk saham yang terpilih dalam pembentukan portofolio optimal, maka selanjutnya menghitung expected return portofolio. Sebelum menghitung expected return portofolio, terlebih dahulu menghitung alpha portopolio dan beta portofolio. Alpha portofolio diperoleh dari rata-rata tertimbang dari alpha setiap saham. Sedangkan beta portofolio diperoleh dari rata-rata tertimbang beta setiap saham.tabel 4.8 merupakan hasil perhitungan alpha portofolio dan beta portofolio. No Kode Saham Tabel 4.8 Perhitungan Return Portofolio Optimal Perusahaan Wi βi αi αp=wi.αi βp=wi.βi 1 ASII.JK Astra International Tbk 0,804-0,036 0,038 0,031-0,029 2 BBCA.JK Bank Central Asia Tbk 0,001 0,845 0,025 0,000 0,001 3 ICBP.JK Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 0,051 0,881 0,013 0,001 0,045-4 UNTR.JK United Tractors Tbk 0,051 0,353 0,049 0,002-0,018 5 UNVR.JK Unilever Indonesia Tbk 0,094 0,329 0,014 0,001 0,031 Sumber: Data olah tahun ,0351 0,029 63

21 64 E(Rp) = αp + {βp. E(Rm)} E(Rp) = 0,0351 (0,0290.0,0478) E(Rp) = 0,03645 Dari hasil perhitungan pada table 4.8 menunjukkan bahwa return portofolio yang dihitung dari lima saham perusahaan LQ 45 yang terpilih dalam pembentukan portofolio optimal adalah sebesar 0,0364. Return tersebut akan memengaruhi keputusan investor untuk berinvestasi pada saham perusahaan LQ 45 karena mempunyai expected return yang lebih tinggi dibandingkan expected return market atau expected return risk free. b. Hasil Perhitungan Risiko Portofolio Optimal Untuk menentukan risiko dari portofolio, terlebih dahulu harus diketahui beta dari portofolio yang dikuadratkan, market variance, dan unsystematic risk dari portofolio. Tabel 4.9 berikut merupakan hasil perhitungan risiko portofolio. Tabel 4.9 Perhitungan Risiko Portofolio Optimal No Kode Saham Perusahaan Wi σei² σep²=wi.σei² βp² σm² 1 ASII.JK Astra International Tbk 0,804 0, , ,103 0,167 2 BBCA.JK Bank Central Asia Tbk 0,001 0, , ICBP.JK Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 0,051 0, , UNTR.JK United Tractors Tbk 0,051 0, , UNVR.JK Unilever Indonesia Tbk 0,094 0, , Variance portofolio αp² = βp². Σm² + σep² Risiko Portofolio Sumber: Data olah tahun ,016 0,012 64

22 65 Dari perhitungan tabel 4.9 tersebut, diketahui bahwa variance portofolio sebesar 0, dan standar deviasi sebesar 0, Apabila dibandingkan antara return saham individual dan return saham portofolio, terdapat saham individual yang memberikan return yang lebih tinggi dibandingkan return portofolio. Namun risiko dari saham individual ternyata juga lebih tinggi dibandingkan dengan risiko portofolio. Hal ini membuktikan bahwa dengan membentuk portofolio optimal, dapat melakukan diversifikasi atau pengurangan risiko. Setelah mendapatkan tingkat pengembalian dan tingkat risiko portofolio, kita dapat membandingkan apabila kita berinvestasi pada salah satu saham yang mempunyai ERB tersebut, dengan tingkat pengembalian dan risiko yang didapat apabila kita berinvestasi dengan membentuk portofolio. Berikut tabel tingkat pengembalian dan tingkat risiko saham individu dengan ERB positif dan diatas Cut-off rate: Tabel 4.10 Saham-saham dengan ERB Positif dan Lebih Besar dari Cut-off Rate No Kode Saham Perusahaan Ri σi² σi 1 ASII.JK Astra International Tbk -0,247 0,224 0,474 2 BBCA.JK Bank Central Asia Tbk 0,140 0,028 0,169 3 ICBP.JK Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 0,314 0,056 0,237 4 UNTR.JK United Tractors Tbk -0,426 0,017 0,133 5 UNVR.JK Unilever Indonesia Tbk 0,699 0,015 0,124 Sumber: Data olah tahun 2016 E(Rp) = αp + {βp. E(Rm)} E(Rp) = 0,0351 (0,0290.0,0478) 65

23 66 E(Rp) = 0,03645 Variance portofolio = 0,016 αp² = βp². Σm² + σep² Risiko Portofolio = 0,012 Dapat dilihat dari tabel 4.10 jika kita berinvestasi secara individual maka akan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi daripada berinvestasi dengan membentuk portofolio, namun tingkat risiko yang ditanggung lebih besar daripada tingkat risiko dengan membentuk portofolio. Dalam hal ini kita dapat melihat bahwa tidak ada saham yang tingkat pengembaliannya lebih besar daripada portofolio namun risiko yang ditanggung lebih kecil dari pada risiko dengan membentuk portofolio. Oleh karena itu terbukti bahwa dengan membentuk portofolio kita dapat melakukan diversifikasi atau pengurangan risiko. Keuntungan investasi di saham sangat tergantung pada banyak hal, tapi yang utama adalah tergantung pada kemampuan atau strategi investor dalam mengelola portofolio investasinya serta kemampuan dalam membaca pasar. Keuntungan optimal merupakan suatu yang relatif, masing-masing investor memiliki titik optimal yang berbeda, namun investor harus menentukan strategi investasi agar keuntungan yang didapat maksimal. 66

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian berlangsung ketika meneliti data historis penutupan saham perusahaan LQ 45 dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan Januari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal Dalam portofolio yang dibentuk, kita membentuk kombinasi yang optimal dari beberapa asset (sekuritas) sehingga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian JII (Jakarta Islamic Indeks) pertama kali diluncurkan oleh BEI (pada saat itu masih bernama Bursa Efek Jakarta) bekerjasama dengan PT Danareksa Investment

Lebih terperinci

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM ANALISIS PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi Pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2015) Nama : Amelia Pujaastuti Npm : 10212705 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr.

Lebih terperinci

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham Pada Jakarta Islamic Index (JII) Presented By : Slamet Hidayatulloh BAB I ( LATAR BELAKANG, RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH )

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia memiliki peran besar bagi perekonomian negara. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini yang dijadikan sebagai obyek adalah Jakarta Islamic Indeks yang listing di BEI. Jakarta Islamic Index (JII) adalah index

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio yang memberikan komposisi optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan saham yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei terhadap objek penelitian. Cooper dan Schindler dalam Salamah (2011) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji 40 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan apa yang terlibat di dalam suatu kegiatan, apa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah studi peristiwa (event study), dimana event study merupakan salah satu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama dalam proses alokasi dana masyarakat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau BAB III METODELOGI PEELITIA 3.1 Tipe Penelitian Penelitian yang dilakukan berupa penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitan yang dilakukan untuk mengetahui variabel mandiri, baik satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indeks LQ45 adalah perhitungan dari 45 saham, yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas sahamsaham

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bursa Efek Indonesia (BEI), karena perusahaan yang akan diambil merupakan perusahaan yang telah go public

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini,

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Analisa penilaian kinerja saham Jakarta Islamic Index dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan rasio Sharpe yaitu diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko

Lebih terperinci

Fuji Nurdiani

Fuji Nurdiani ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERIODE DESEMBER 2015 MEI 2016 Fuji Nurdiani 131212069 PENDAHULUAN Latar Belakang Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v i DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011

Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 36 LAMPIRAN 1 Daftar anggota saham LQ-45 Periode Januari-Desember 2011 No. Nama Emiten Frekuensi Jumlah Kode Nama Perusahaan November 10 Januari 11 Februari Juli 11 Agustus 11 Januari 12 1. AALI Astra

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL Nama : Nuri Eka Wahyumiati NPM : 15212498 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Peni Sawitri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang

BAB III PEMBAHASAN. goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas pembentukan portofolio menggunakan metode goal programming dan lexicographic goal programming pada empat saham yang akan dipilih menjadi kandidat portofolio

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Accounting http://repository.ekuitas.ac.id Banking Accounting 2015-12-11 Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai Arumsarri, Yoshe STIE

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel

Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Lampiran 1. Sampel Penelitian Daftar Perusahaan-perusahaan Sampel Observasi 1 (Periode Formasi: Bulan Februari 2012-Bulan Juni 2012) No. Kode Nama Perusahaan 1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk 2 ADRO PT

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Deskripsi Berbagai Indeks Saham Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI

PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI Anny Widiasmara Putri Widyasari Universitas PGRI Madiun widyasariputri17@gmail.com ABSTRACT The purpose

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari data yang berada diperusahaan yang terdaftar dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45 ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45 Esi Fitriani Komara, SE Manajemen, UNJANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi esifitriani91@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham didefinisikan sebagai tanda pernyataan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Sampel Penelitian Perusahaan industri jasa, sektor Property dan Real Estate mempunyai 2 sub sektor, yaitu sub sektor Property & Real Estate dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh keuntungan tertentu. Investasi memiliki 2 bentuk yaitu investasi pada real asset produktif seperti

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL Yuni Pristiwati Noer W Jurusan Akuntansi, STIE Swastamandiri Surakarta, Email: yuni_pristi@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIA N

BAB 3 METODE PENELITIA N BAB 3 METODE PENELITIA N 3.1 Desain Penelitian Berikut ini merupakan desain penelitian yang digunakan penulis: Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode Penelitian Unit Analisis Time

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah, data diklasifikasikan menjadi dua, 1 yaitu : a) Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan / individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Ferdinand, 2006).

Lebih terperinci

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun

Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Perusahaan Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012 No Emiten Kode Emiten Sektor Industri Tanggal Listing 1 PT. Astra Agro Lestari Tbk AALI Pertanian 09 Desember 1997 2 PT.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 45 pada tahun , maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teoriteori yang dipelajari dan hasil pembahasan yang diperoleh mengenai analisis rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini merupakan indeks harga saham individu yang tercatat di LQ45 Bursa Efek Indonesia selama periode 2013-2014, sebanyak 38 emiten

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian... ABSTRAK Krisis Asia yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 telah menyebabkan keterpurukan secara fundamental dibeberapa negara Asia termasuk Indonesia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, perekonomian

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least

BAB III PEMBAHASAN. Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least BAB III PEMBAHASAN Pada bab pembahasan ini dibahas mengenai pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dan penerapan pendekatan Least Discriminant pada model Black-Litterman dengan saham

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Financial Laboratory Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang, dengan memanfaatkan harga-harga saham JII

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar modal yaitu Bursa Efek Jakarta ( Jakarta Stock Exchange ) dan Bursa Efek Surabaya (Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Gajayana No. 50 Malang Penelitian ini meneliti indeks saham Jakarta BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Gajayana

Lebih terperinci

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KOEFISIEN RESPON LABA DENGAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI PADA PERUSAHAAN LQ 45 TAHUN

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA

Bisma, Vol 1, No. 2, Juni 2016 PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM DENGAN PENDEKATAN SINGLE INDEX MODEL PADA SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA Devika Seli Susanti vikasellyaxia@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh perusahaan yaitu untuk memperoleh profit atau laba yang maksimal. Sehingga dalam laporan keuangan, profitabilitas merupakan ukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berinvetasi merupakan salah satu wujud dari perencanaan keuangan di masa yang akan datang. Investasi dilakukan dengan tujuan agar memperoleh return (tingkat pengembalian)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE),

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS), Ukuran Perusahaan (FIRM SIZE) dan Harga Saham. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian ini menggunakan penelitian diskriptif yang didasarkan atas survey terhadap objek penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM SAHAM INDEK LQ-45 DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEKS TUNGGAL DI BEI PERIODE 2006 SAMPAI 2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan dasar bagi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015)

Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015) LAMPIRAN 95 Lampiran 1. Diagram Alir Pembentukan Return Portofolio Model Black- Litterman (Saham LQ-45 Periode Juli 2015-Desember 2015) 45 Saham LQ-45 Return Saham Uji Normalitas Data Return Saham 43 Saham

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1. Pengertian Portofolio Dalam fenomena yang terjadi pada dunia keuangan, "portofolio" digunakan untuk menyebutkan kumpulan investasi yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap berkembang dan dapat mensejahterakan para pemegang sahamnya. Fungsi manajemen keuangan menjadi pemegang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Periode Pengamatan Lokasi penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Indonesia (BEI) Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini meneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM 58 BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM A. Saham-saham yang membentuk portofolio optimal Portofolio optimal merupakan portofolio yang terdiri atas saham-saham yang memiliki kombinasi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun

Lampiran 1. Perhitungan Koefisien Laba Tahun Lampiran 1 Perhitungan Koefisien Laba Tahun 2011-2015 Koefisien Laba Tahun 2011 No Kode 2009 2010 2011 PERUBAHAN PERUBAHAN 2011-2010 2010-2009 MEAN STDEV CV I 1 AALI 2610218000 2964040000 3332932000 368892000

Lebih terperinci

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (13) 2337-35 (2301-928X Print) 1 Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming Ema Rahmawati dan Subchan. Jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL (Studi Pada Saham-Saham LQ 45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012) Windy Martya Wibowo Sri Mangesti Rahayu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis serta menganalisis dan tidak untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality relationship),

Lebih terperinci

PEMILIHAN PORTOFOLIO PADA INDEX JII (JAKARTA ISLAMIC INDEX) DENGAN MENGGUNAKAN BIC (BAYESIAN INFORMATION CRITERION)

PEMILIHAN PORTOFOLIO PADA INDEX JII (JAKARTA ISLAMIC INDEX) DENGAN MENGGUNAKAN BIC (BAYESIAN INFORMATION CRITERION) PEMILIHAN PORTOFOLIO PADA INDEX JII (JAKARTA ISLAMIC INDEX) DENGAN MENGGUNAKAN BIC (BAYESIAN INFORMATION CRITERION) Eri Sugiantoro*, Nur Iriawan** Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Halim, 2005:4). Untuk melakukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: struktur modal, profitabilitas, kebijakan dividen, nilai perusahaan. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Nilai perusahaan merupakan suatu aset yang berharga yang melekat pada perusahaan itu sendiri, yang mencermikan kondisi perusahaan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark)

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif. dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolak ukur (benchmark) 62 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif 4.1.1 Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index (JII) diluncurkan oleh PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) bekerja

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Blue chip Istilah ini sebenarnya berasal dari istilah di kasino, di mana blue chip mengacu pada counter yang memiliki nilai paling besar. saham blue chip

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Silalahi dalam Eliyawati (2012) penelitian kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Bahan ajar digunakan sebagai materi penunjang Mata Kuliah: Manajemen Investasi Dikompilasi oleh: Nila Firdausi Nuzula, PhD Portofolio Efisien PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL Portofolio efisien diartikan sebagai

Lebih terperinci

Amelinda Islamey Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Amelinda Islamey Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM LQ45 MENGGUNAKAN HARGA TERTINGGI, HARGA TERENDAH, DAN CLOSE PRICE DALAM KEPUTUSAN INVESTASI (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014) Amelinda Islamey Suhadak

Lebih terperinci

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM Linda Ratna Sari ratnaslinda@gmail.com Prijati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT Some

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian Penelitian ini masuk dalam jenis penelitian asosiatif (hubungan), yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

BAB 2 INDEKS KOMPAS 100. cerminan pergerakan harga saham. Indeks-indeks tersebut adalah (Idx, 2014) : 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BAB 2 INDEKS KOMPAS 100 2.1 Sejarah Bursa Indeks Kompas 100 Saat ini BEI memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai dua fungsi, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Kuantitatif yaitu metode penelitian yang menekankan pada

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAKSI Dalam berinvestasi, investor memiliki berbagai pilihan, baik investasi di sektor riil, pasar uang ataupun pasar modal. Salah satu bentuk investasi di pasar modal adalah dengan membeli saham,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta

I. PENDAHULUAN. ingin memperoleh dana tambahan untuk operasional perusahaan serta I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal menjadi alternatif bagi investor yang ingin menanamkan modalnya dengan harapan mendapatkan keuntungan dan menjadi fasilitas bagi emiten yang ingin memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu.

BAB III METODE PENELITIAN. menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian terapan yaitu penelitian yang menyangkut aplikasi teori untuk memecahkan permasalahan tertentu. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan LQ45 periode 2013-2015 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Stock Exchange) jl. Sudirman Jakarta Selatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dalam pembangunan nasional harus berjalan seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan. Pembangunan suatu negara digambarkan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN STOCHASTIC DOMINANCE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI (Studi Pada Saham-Saham Indeks Sri-Kehati Yang Listing Di

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis. Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh

Lebih terperinci

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR)

σ = LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) L1 LAMPIRAN 1 : Bagan Prosedur Penelitian Data Analisis Kinerja Tingkat Laba Harian (MDS dan LQ45) R i Pt = Ln P t 1 x 100 % Hitung Korelasi CAPM Rata-rata Tingkat Laba Harian (GMR) 1/ n ( 1+ R )( 1+ R

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan.

BAB III METODE PENELITIAN. metode statistik yang digunakan kemudian diinterprestasikan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif kuantitatif, data yang diperoleh dari sampel populasi penelitian dianalisis sesuai dengan metode statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi),

Lebih terperinci

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii ABSTRACT In investing, forming an optimal portfolio is one step that need to be done in order to make the investment can produce an optimal return with risk that investors can bear. One way on forming

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 33 3. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang praktek pengungkapan CSR yang dilaksanakan oleh perusahaan dan menganalisis hubungan pengungkapan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk berinvestasi, salah satunya dengan ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dihilangkan dari suatu penelitian. Menurut Jogiyanto (2011) objek penelitian adalah suatu entitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada. dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). MEA terdiri dari 10 negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan perekonomian Indonesia saat ini sedang dihadapkan pada persiapan berlangsungnya pasar bebas dengan pelaku ekonomi yang dikenal dengan Masyarakat

Lebih terperinci

Din Haidiati Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Din Haidiati Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang   ABSTRACT ABSTRAK PENERAPANIMETODEICAPITALIASSETIPRICINGIMODELI(CAPM) SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Indeks IDX30 Periode Juli 2012-Juni 2015) Din Haidiati Topowijono

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun )

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun ) PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2013) Ria Rahmadin Topowijono Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat

(Sanusi, 2004). Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

Lebih terperinci

ANALISIS METODE SINGLE INDEX MODEL

ANALISIS METODE SINGLE INDEX MODEL ANALISIS METODE SINGLE INDEX MODEL DALAM PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK MENURUNKAN RISIKO INVESTASI (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Dalam Indeks Idx30 Periode Agustus 2013 Juli 2016) Ninik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan studi empiris dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh antara Return On Equity, Price Earning Ratio, dan Debt to Equity

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL (SIM) DAN RANDOM MODEL (Studi pada Bursa Efek Indonesia periode )

ANALISIS KOMPARATIF PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL (SIM) DAN RANDOM MODEL (Studi pada Bursa Efek Indonesia periode ) ANALISIS KOMPARATIF PENENTUAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN SINGLE INDEX MODEL (SIM) DAN RANDOM MODEL (Studi pada Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Mengacu pada pendapat Supranto (2009) penelitian yang dalam pengumpulan data dan pengungkapan hasilnya menggunakan angka, maka penelitian tersebut dinamakan

Lebih terperinci