PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A"

Transkripsi

1 [1] Nama Sekolah: _Sekolah Tinggi Teologi Berdiri sejak tahun: 1997 Narasi singkat : STT didirikan dengan tujuan untuk menghasilkan rohaniwan-rohaniwan Kristen yang baik dan bermutu yang akan melayani di berbagai gereja atau lembaga Kristen. Berdirinya Sekolah Tinggi Teologi dimulai dengan beban dan visi dari Tuhan yang didasarkan pada perkataan Tuhan Yesus yang tercatat di Matius 9:37-38, Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pendirian STT ini direncanakan sepenuhnya oleh Gereja Kristus Jemaat Mangga Besar (GKJMB) Jakarta, yang sekarang menjadi Sinode Gereja Kristus Yesus. Kesepakatan dan dukungan resmi untuk mendirikan Sekolah Tinggi Teologi (STT) dinyatakan dalam rapat majelis GKJMB pada tanggal 25 Oktober Pada tanggal 13 Juni 1996 nama STT disahkan dalam rapat Majelis GKJMB. Langkah berikutnya adalah memilih dan mengangkat pengurus Yayasan. Yayasan yang berkedudukan di Jakarta secara resmi didirikan berdasarkan Akta Notaris Nomor 44 tanggal 9 September 1996 yang dibuat di hadapan S. Siswadi Aswin, S.H. dan telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tanggal 4 Desember 1996 dengan nomor registrasi 88/1996. Pada tanggal 28 Agustus 1997 STTAA secara resmi memulai perkuliahan di kampus yang berlokasi di kompleks Green Ville C-3/1 Jakarta Barat. STT secara resmi telah mendapatkan izin operasional dari Dirjen Bimas Kristen Protestan Departemen Agama RI No. F/KEP/HK.00.5/110/2954/1999. Nama Yayasan secara resmi berubah menjadi Yayasan Indonesia yang berkedudukan di kompleks Green Ville C-3/1, RT 002/RW 009, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta berdasarkan Akta Notaris Nomor 109 tanggal 24 Februari 2006 yang dibuat di hadapan Darmawan Tjoa, S.H., S.E. Perubahan ini telah didaftarkan di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya tertanggal 24 Mei 2006 nomor C-HT Yayasan Amanat Agung Indonesia telah terdaftar di Dirjen Pajak Departemen Keuangan RI dengan No

2 [2] sejak tanggal 29 November Di waktu kemudian tempat kedudukan Yayasan Amanat Agung Indonesia juga mengalami perubahan, yakni ke Jalan Mangga Besar I nomor 74, Kelurahan Mangga Besar, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, berdasarkan Akta Notaris Nomor 146 tanggal 23 Juli 2007 yang dibuat di hadapan Buntario Tigris, S.H., S.E., M.H. Perubahan ini telah didaftarkan di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam suratnya tertanggal 12 Januari 2010 nomor AHU-AH Karena kebutuhan untuk kampus yang lebih memadai untuk proses mengajar dan belajar, maka pada tanggal 6 Agustus 2007 seluruh kegiatan STT berpindah ke kampus yang baru yang berlokasi di Jalan Kedoya Raya 18, Jakarta Barat. Peresmian kampus STT yang baru diadakan pada tanggal 6 Oktober Kampus ini ditempati sampai sekarang. Program Studi Sarjana Teologi Jurusan Teologi/Kependetaan di STT telah terdaftar dengan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 36 Tahun 2001 dan telah diperpanjang status terdaftarnya dengan Surat Keputusan Dirjen Bimas Kristen Departemen Agama Republik Indonesia No. DJ.III/Kep/HK.00.5/130/2008. Tetapi pada tahun 2010 perpanjangan status terdaftar STT diperbaharui dengan Surat Keputusan Dirjen Bimas Kristen Departemen Agama Republik Indonesia No. DJ.III/Kep/HK.00.5/631/2010 tentang Pemberian Izin Penyelengaraan Program Stratum Satu (S1) Program Studi Teologi Kependetaan. Izin Penyelenggaraan ini telah diperpanjang dengan Surat Keputusan Dirjen Bimas Kristen Departemen Agama Republik Indonesia No. DJ.III/Kep/HK.00.5/888/2011. Pada tahun 2014 STT telah mendapatkan akreditasi dari BAN-PT berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 003/SK/BAN-PT/Akred/S/I/2014 (lihat lampiran 11). STT juga telah mendapatkan akreditasi dari ATA (Asia Theological Assosiation) di tahun A.1.Gereja-gereja pendukung (daftar) No Nama Gereja dan Sinode Alamat Sinode Keterangan (tahun mulai mendukung) 1 Sinode GKY Jl. Mangga Besar I No. 74 Jakarta 2 Sinode GKIM Taman Mekar Agung III, Bojong Kidul, Bandung 3 GKI Bungur Jl. Bungur Besar I No. 84, Jakarta

3 4 Sinode Gereja Kristen Jakarta Jl. Kartini No. 5, Jakarta [3] 5 Sinode Gereja Kristen Kebenaran Jl. Rajawali Selatan No.12-4, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar- Jakarta Pusat 6 7 A.2. Status Akreditasi (akreditasi pertama dan terakhir per-program studi) Akreditasi pertama berdiri : A / B / C (lingkari huruf) Akreditasi terakhir : A / B / C (lingkari huruf) A.3. Prodi (jumlah mahasiswa; dibuka sejak; visi-misi prodi) Nama Program Studi Prodi S1 Sarjana Teologi Prodi S2 1. Magister Divinitas Jumlah Mahasiswa Tahun Pembukaan Akreditasi Misi dan Misi C Visi: Terwujudnya Program Studi Sarjana Teologi STT yang menjadi : 1. Pusat belajar bagi pengembangan pelayanan gerejawi dan masyarakat. 2. Menghasilkan hamba Tuhan yang memiliki pemahaman teologi yang kuat dan memiliki jiaw gembala (Pastor Theologian) Misi: 1. Menyelenggarakan pendidikan teologi yang berpegang teguh pada kebenaran firman Tuhan. 2. Melakukan penelitian dan pengembangan untuk menerapkan relevansi teologi dalam kehidupan pelayanan dan masyarakat yang luas. 3. Mempersiapkna hamba Tuhan yang memiliki integritas dan kasih dalam pelayanan yang relevan dengan konteksnya Visi: Menjadi program studi unggulan dengan perspektif berteologi injili yang kritis, yang menghasilkan rohaniwan yang memiliki spiritualitas dan keilmuan yang mumpuni serta berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas-tugas keagamaan baik dalam lingkungan gereja dan masyarakat luas yang terus berkembang. Misi: 1. Menyelenggarakan pendidikan teologi yang professional bagi sarjana-sarjana yang terpanggil untuk menjadi hamba Tuhan secara penuh waktu.

4 [4] 2. Mempersiapkan rohaniwanrohaniwan Kristen yang memiliki wawasan pengetahuan yang luas dalam melaksanakan tugas-tugas keagamaan secara profesioanl dan relevan dengan kebutuhan gereja dan masyarakat. 3. Mempersiapkan rohaniwanrohaniwan Kristen yang memiliki spiritualitas dan karakter yang baik untuk menjalankan pelayanan yang berdedikasi. 2. Magister Teologi Visi: Menjadi program studi unggulan dengan perspektif berteologi injili yang kritis yang menghasilkan rohaniwan yang beriman dan beribadah kepada Allah Tritunggal, memiliki pengetahuan yang luas dalam melaksanakan tugas-tugas keagamaan secara professional, mempunyai dedikasi yang tinggi dalam pelayanan terhadap gereja, bangsa dan sesama umat manusia serta mampu untuk mengarahkan pelayanan menjadi efektif dan relevan dengan kebutuhan sesama manusia. Misi: 1. Menyiapkan rohaniwan-rohaniwan Kristen yang memiliki pengetahuan dan komptetensi lanjutan dalam area tertentu di bidang keilmuan teologi sehingga dapat menjalankan perannya secara maksimal baik sebagai gembala, dosen, pengajar maupun peneliti. 2. Meningkatkan pemahaman konteks masyarakat Indonesia yang prulalis dari segi agama, ekonomi, sosial,budaya dan politik sehingga para lulusan bias menjadi rohaniwan yang lebih tanggap dan siap melayani secara kritis, kreatif,dinamis dan realistis dalam konteks Indonesia, Asia dan dunia. 3. Magister Ministry Visi: Menjadi program studi unggulan yang menghasilkan rohaiwan penuh waktu yang terampil dalam pelayanan penggembalaan di dalam konteks gereja masa kini. Misi: 1. Mempersiapkan mahasiswa dengan pemahaman teologi dan alkitabiah yang kuat sebagai dasar pemahaman dan ketrampilan untuk menghadapi berbagai masalah dalam penggembalaan masa kini. 2. Mempersiapkan mahasiswa untuk

5 Prodi S3 [5] memiliki kemampuan mengembangkan pelayanan model gerejawi berdasarkan pemahaman eklesiologi yang kontekstual. 3. Melatih mahasiswa untuk memiliki kepemimpinan yang dapat membawaa perubahan dalam gereja dan masyarakat. Visi: Menjadi Misi: A.4. Dosen biasa (daftar; CV selektif para dosen dan foto terakhir) No Nama Dosen Latar Belakang Pendidikan Karya yang dihasilkan (mis. Judul disertasi/buku) 1 Andreas S1 di Seminary Alkitab Asia 1. Evolusi Konsep Himawan, D.Th. Tenggara Extra Ecclesiam Lulus tahun 1990 Nula Salus : Suatu Telusuran Historis S2 di Trinity Theological 2. Tentang College Singapore Pluralisme Lulus tahun 1999 Religius dan S3 di Trinity Theological Mengapa Kita Tidak College Seminary Mempercayainya Lulus tahun 2010 (2005) 3. Kisah Dua Stanley Fish dan Stanley Haderwah Tentang Komunitas Interpretatif dan Otoritas Teks (2006) 4. Evolusi Konsep Ecclesiam Nula Salus : Suatu Telusuran Historis (2010) 5. Barth, Pryzwara dan konsep Analogia Entis (2011) 6. Sikap Kristen mula-mula Terhadap Agama-agama lain (2012) 2 Astri Kesuma S1 di Universitas Kristen 1. Life Expediction : Foto terakhir

6 Hati Sinaga, M.Th. Indonesia Lulus tahun 1994 M.Div di Trinity Theological College Singapore Lulus tahun 1997 S2 di Trinity Theological College Singapore Lulus tahun Panduan Menemukan Hidup Lebih Bermakna (2010) 2. Membangun Ibadah Keluarga : 52 Panduan Ibadah Keluarga yang Penuh Makna (2012) 3. Selayang Pandang Pelayanan kaum Muda di Indonesia : Antara Kampus dan Gereja : Buku Simposium Pelayanan Kaum Muda I (2012) 4. Seni dan Pelayanan Kaum Muda : Jurnal Youth Ministry Vol. I (2013) 5. Pembuatan Makna sebagai Prpses Pembelajaran untuk Formasi Iman : Jurnal No. 9 Vol. 1 : Buku Drama Musikal Jangan Takut! : PSPPKM (2013) 7. Mencermti Budaya Entertaiment Dalam Pelayanan Kaum Muda : Jurnal Youth Ministry Vol 1 No. 2 (2013) 8. Seni dalam Pelayanan Kaum Muda : Buku Simposium Pelayanan Kaum Muda : Seni dan Spiritualitas dalam Pelayanan [6]

7 3 Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D. S1 di Seminary Alkitab Asia Tenggara Lulus tahun 1991 S2 di Westminster Theological Seminary Lulus tahun 1996 S3 di Westminster Theological Seminary Lulus tahun 2005 kaum Muda (2014) 9. Pelayan Kaum Muda dalam Tantangan dan Kesulitan : Jurnal Youth Ministry (2014) 10.Komunitas Kaum Muda Gereja : Studi Etnografi Komisi Remaja-Pemuda di Gereja Injili Tionghoa di Jakarta (2014) 11.Buku :Pribadi yang Melayani (Seri Pembentukan Karakter) (2015) 1. Doktrin Sola Scriptura : Jurnal Veritas (2002) 2. Pemakaian Perjanjian Lama dalam Perjanjian Baru : Suatu Analisa dan Perspektif Sejarah Penebusan : Agung Vol. 1 No. 1 (2005) 3. Kematian Yesus Kristus menurut Lukas 23 : : Suatu Analisa dari Persfektif Redaksi : Jurnal Vol. 2 No. 1 (2006) 4. Kebutaan Mata dan Kedegilan Hati Manusia : Suatu Eksegese terhadap Yohanes 12:37-41 : Jurnal Vo; 3 No. 1 (2007) 5. Kitab Wahyu dan Krisis Multi Faceted yang [7]

8 4 Casthelia Kartika, M.Th. S1 di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya Lulus tahun 1996 M.Div di Sekolah Tinggi Teologi Bandung Lulus tahun 1998 S2 di SEAGST Lulus tahun 2009 Dihadapi Pembaca Mulamulanya : Jurnal Vol 4 No. 1 (2008) 6. Sekilas Mengenal Struktur Kitab Wahyu : Jurnal Vol. 5 No. 1 (2009) 7. Penafsiran Simbolisme pada Kitab Daniel : Agung Vol. 6 No. 1 (2010) 1. Relasi Perjanjian Sebagai dasar Pembentukan Kehidupan Umat Spritualitas Menurut Kitab Ulangan : Jurnal Vol. 6 No. 2 (2010) 2. Life Expediction : 52 Panduan Menemukan Hidup Lebih Bermakna (2010) 3. Kekuatan Kelompok Kecil Sebagai Basis Pelayanan Kaum Muda : Simposium Pelayanan Kaum Muda I, Cet. 1 (2012) 4. Seni dan Spiritualitas dalam Teologi Kristen : Jurnal Youth Ministry, Vol. I No. 1 (2013) 5. Meninjau Ulang Teologi Praktika dalam Karya Ilmiah di Bidang Pendidikan Teologi : Jurnal [8]

9 5 Jonly Joihin, M.Th. S1 di Universitas Indonesia Lulus tahun 1995 M.Div di Sekolah Tinggi Teologi Bandung Lulus tahun 2000 S2 di SEAGST Lulus tahun 2006 STT Amanat Agung Vol. 9 No. 1 (2013) 6. Membangun Budaya Berelasi Dalam Pelayanan Kaum Muda : Jurnal Youth Ministry Vol. 1 No. 2 (2013) 7. Seni dan Spiritualitas dalam Teologi Kristen : Simposium Pelayanan Kaum Muda ; Seni dan Spiritualitas Dalam Pelayanan Kaum Muda (2014) [9] 6 Johan Djuandy, Th.M. S1 di Universitas Tarumanegara Lulus tahun 1992 M.Div di Sekolah Tinggi Teologi Lulus tahun 2005 S2 di Southtern Baptist Theological Seminary Lulus tahun Yesus Turun dalam Kerajaan Maut : Studi Eksegis 1 Petrus 3 : : Jurnal, Vol. 2 No. 1 (2006) 2. Konsep Roh dan Daging dalam Galatia 5 : ; Agung Vol. 3 No. 2 (2007) 3. Signifikansi Teologis Pengumpulan Uang Bagi Jemaat Yerusalem Suatu Refleksi Pelayanan Karitas Kristiani :

10 Agung Vol. 5 No. 1 ( 2009) 4. Revisiting The So Called Contradiction Between James and Paul on Justification : Agung Vol. 8 No. 1 (2012) [10] 7 Johannes Lie Han Ing, M.Min., M.Th. S1 di Seminary Alkitab Asia Tenggara Lulus tahun 1990 S2 di Trinity Theological Collage Singapore Lulus tahun 2001 S2 di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta Lulus tahun Berdusta dan Dipakai Allah : Sebuah Kajian Teologis-Etis Terhadap Kasus Dusta Nabi Tua di Betel Dalam 1 Raja-raja 13: : Jurnal Vol. 2 No. 4 (2008) 2. Keunikan Spiritualitas Kristen Dalam Sebuah Perbandingan Dengan Pengalaman Religius dan Tingkah Laku dari Agamaagama : Jurnal Vol. 5 No. 2 (2008) 3. Pada Zaman Itu Tidak Ada Raja di Israel dalam Hakim-hakim : Jurnal Vol 8 No. 1 (2012) 4. Nilai Seorang Istri : Perjumpaan dan Nilai dan Sikap Budaya Tionghoa dan Kekristenan Tentang

11 8 Lotnatigor Sihombing, Th.M. S1 di I3 Batu Lulus tahun 1983 S2 di Asian Center for Theological Studies and Mission Seoul, Korea Lulus tahun 1989 Keberadaan Seorang Istri dalam Rumah Tangga : Jurnal Vol 10 No. 1 (2014) 1. Sistematika I : Buku Ajar (2004) 2. Sistematika II : Buku Ajar (2004) 3. Kontribusi Gereja dalam Dunia Politik : Jurnal Vol. 1 No. 1 (2005) 4. Persekutuan Gereja Sebagai Refleksi Inkarnasi : Agung Vol. 1 No. 1 (2006) 5. Mengingat Dasa Warsa STT : Agung Vol. 3 No. 2 (2007) 6. Seminari sebagai Bagian Ingtegral Masyarakat Indonesia : Jurnal Agama Vol. 4 No. 2 (2008) 7. Hakikat Kolektivitas dalam Berbangsa Indonesia : Jurnal Vol. 5 No. 2 (2009) 8. Karya Keselamatan di Sektor Kebudayaan ; Agung Vol. 6 No. 2 (2010) 9. Tanggung Jawab Gereja dalam Mewujudnyataka n Karya Kristus : Agung Vol. 7 No. 2 [11]

12 (2011) 10. Kekerasan di Tengah Masyarakat : Agung Vol. 9 No. 2 (2012) [12] 9 Rosyeline Tinggi, M.A., M.Th. S1 di Sekolah Tinggi Teologi Lulus tahun 2003 S2 di Presbyterian College and Theological Seminary, Seoul Lulus tahun 2008 S2 di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta Lulus tahun Karakteristik Teaching Menurut Maria Herris dan Implikasinya Bagi Kurikulum Pendidikan Kristen : Jurnal Vol. 4 No. 1 (2008) 2. Suara Perempuan : Suatu Kajian Literatur tentang Cara Belajar Perempuan : Agung Vol. 5 No. 1 (2009) 3. Mengajarkan Injil kepada Anak Usia Empat sampai Lima Tahun : Agung Vol. 7 No. 1 (2010) A.5. Pusat-pusat studi yang dimiliki: No Nama Pusat Studi (bengkel, atau pusat pembelajaran tertentu) 1 Pusat Studi Pelayanan dan Pengembangan Kaum Muda (PSPPKM) Organisasi atau bidang penggerak Bidang Akademik Aktif Aktif / tidak aktif A.6. Buku-buku Katalog (tertua-bila ada, hingga terakhir) No Judul Buku Katalog Tahun terbit Tahun berakhir 1 Katalog STT

13 2 Katalog STT Katalog STT Panduan Akademik STT [13] A.7. Kemitraan dengan lembaga di dalam negeri (daftarkan) No Nama Mitra Organisasi Bentuk Kerjasama Tahun mulai kerjasama Tahun berakhir kerjasama Sumbangan penting (Rp) A.8. Kemitraan dengan lembaga di luar negeri (daftarkan) No Nama Mitra Organisasi Bentuk Kerjasama Tahun mulai kerjasama 1 Honam Theological University & Seminary 1. Pertukaran dosen 2. Pertukaran mahasiswa 3. Proyek penelitian bersama 4. Program Kebudayaan bersama 2 Seoul Jangsin University 1. Pertukaran peneliti, dosen, karyawan 2. Pertukaran mahasiswa 3. Pertukaran bahan ajar, bidang publikasi dan informasi 4. Penelitian bersama 5. Pertemuan akademik 6. Sistem pendaftaran Tahun berakhir kerjasama A.9. LAIN-LAIN Hal-hal lain yang ingin disampaikan oleh sekolah dan belum termasuk dalam borang A.1 A.8

14 [14] A.10. Foto-foto Untuk melengkapi borang A.1 A.8 harap dikirim dokumentasi foto yang dianggap dapat melengkapi keterangan dari borang. Kirimkanlah dalam bentuk file jpeg atau ttf (lampirkan melalui ) Catatan : sekolah-sekolah anggota dapat mengirimkan bagian demi bagian tak harus sekaligus; data yang masuk akan selalu di-update dan dimunculkan di website PERSETIA)

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A [1] Nama Sekolah: SEKOLAH TINGGI THEOLOGI ALETHEIA Berdiri sejak tahun: 1 Februari 1969 Narasi singkat : Terletak di Kecamatan, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur, 71 km di sebelah Selatan kota Surabaya

Lebih terperinci

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM B

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM B Jl. Proklamasi, Jakarta 100, Indonesia B.1. Izin penyelenggaraan sejak yang pertama hingga yang terbaru untuk masing-masing program studi adalah sebagai berikut... (a). 1 No Izin Penyelenggaraan Penerbit

Lebih terperinci

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A [1] Nama Sekolah: Sekolah Tinggi Teologi Bala Keselamatan Palu Berdiri sejak tahun: 2002 Narasi singkat : Sekolah Tinggi Teologi Bala Keselamatan Palu dimulai pada tahun 2002. Pimpinan Gereja Bala Keselamatan

Lebih terperinci

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A Jl. Proklamasi 7, Jakarta 00, Indonesia [] Nama Sekolah: STT GKST TENTENA Berdiri sejak tahun: 99 Narasi singkat : STT GKST adalah milik GKST. Lembaga ini lahir dari Sekolah Guru Injil + 00 tahun yang

Lebih terperinci

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A [1] Nama Sekolah : FAKULTAS TEOLOGI UKIM Berdiri sejak tahun : 198 Narasi singkat : Pada Sidang Sinode GPM Tahun 1983 diputuskan untuk mendirikan Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM). Untuk memudahkan

Lebih terperinci

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A [1] NAMA SEKOLAH: SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA GPI PAPUA FAKFAK Berdiri sejak tahun: 1973 Berdirinya Sekolah Tinggi Theologia GPI Papua di Fakfak telah melalui suatu proses yang cukup panjang dan melelahkan,

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IKSM SANTOSA ASIH. File Ketua STT 2017 : Yonas Muanley

PROFIL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IKSM SANTOSA ASIH. File Ketua STT 2017 : Yonas Muanley PROFIL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IKSM SANTOSA ASIH File Ketua STT 2017 : Yonas Muanley PROFIL SEKOLAH TINGGI TEOLOGI IKSM SANTOSA ASIH Status: Terakreditasi BAN PT S1 Teologi dan Pendidikan Kristen: No. 003/SK/BAN-PT/Akred/S/1/2014

Lebih terperinci

Program Magister Theologi (M.Th)

Program Magister Theologi (M.Th) Program Magister Theologi (M.Th) Program Magister Theologi (M.Th) ini dirancang bagi para Hamba Tuhan (Dosen, Gembala, Penginjil, dll.) yang mau mendalami bidang Teologia Sistematika dan Biblika serta

Lebih terperinci

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A Nama Sekolah: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray [1] Berdiri sejak tahun: 1932 Narasi singkat : Sekolah Tinggi Theologia Jaffray pada mulanya bernama Sekolah Alkitab Makassar yang didirikan oleh Dr. Robert

Lebih terperinci

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A [1] Nama Sekolah: Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia Berdiri sejak tahun: 1980 Narasi singkat : A.1.Gereja-gereja pendukung (daftar) No Nama Gereja dan Sinode Alamat Sinode Keterangan (tahun mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Di dalam dogma Kristen dinyatakan bahwa hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, manusia dapat dibenarkan ataupun dibebaskan dari kuasa dan

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gereja adalah sebuah persekutuan orang-orang percaya, sebagai umat yang terpanggil dan dihimpun oleh Allah Bapa, keluar dari kegelapan menuju kepada Yesus Kristus

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) TATA GEREJA GKPS 1 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih, STh, MSc, PhD Sekretaris Jenderal : Pdt. El Imanson Sumbayak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Konsep tentang panggilan sudah ada sejak jaman Israel kuno seiring dengan pengenalan mereka tentang Allah. Misalnya panggilan Tuhan kepada Abraham (Kej 12:

Lebih terperinci

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018

BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN 2018 BAHAN PENDALAMAN ALKITAB PERSEKUTUAN PEREMPUAN GKPA TAHUN MING- 07 Januari 14 Januari 21 Januari 28 Januari 04 Februari Keluaran 3:10-15 Mazmur 8:1-10 Yohanes 21:1-11 1Samuel 9:1-10 Markus 5:22-34 Mengenal

Lebih terperinci

Mata Kuliah Matrikulasi S.Th.

Mata Kuliah Matrikulasi S.Th. PROGRAM STUDI MAGISTER TEOLOGI (M.Th.) Akreditasi 'B' oleh BAN-PT dengan SK: 090/SK/BAN-PT/Akred/M/III/2015 Bekerjasama dengan: Westminster Theological Seminary, Philadelphia, USA; VU University, Amsterdam,

Lebih terperinci

PANDUAN ADMISI. Batas akhir pengembalian formulir & penyerahan data: Jumat, 06 Maret 2015

PANDUAN ADMISI. Batas akhir pengembalian formulir & penyerahan data: Jumat, 06 Maret 2015 1. Jadwal Admisi Tahun 2015 PANDUAN ADMISI Gelombang I Batas akhir pengembalian formulir & penyerahan data: Jumat, 06 Maret 2015 Seleksi data aplikasi dan pengiriman surat panggilan tes: 09 11 Maret 2015

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka

Lebih terperinci

HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU

HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH DITUJUKAN KEPADA: dr. Andrew M. Liauw, M.Div., M.Th DOSEN GRAPHE INTERNATIONAL THEOLOGICAL SEMINARY UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN

Lebih terperinci

Berkenalan dengan PB. DR Wenas Kalangit. Bina Teologia Jemaat GKI Kavling Polri 23 Oktober 2007 Jakarta

Berkenalan dengan PB. DR Wenas Kalangit. Bina Teologia Jemaat GKI Kavling Polri 23 Oktober 2007 Jakarta Berkenalan dengan PB DR Wenas Kalangit 23 Oktober 2007 Jakarta 1 Berkenalan dengan PB Pengantar Secara tradisional, studi biblika (Perjanjian Lama [PL] dan Perjanjian Baru [PB]) di sekolah-sekolah tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebebasan merupakan hal yang menarik bagi hampir semua orang. Di Indonesia, kebebasan merupakan bagian dari hak setiap individu, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. 1 Ucapan Petrus dalam suatu dialog dengan Yesus ini mungkin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjamuan kudus merupakan perintah Tuhan sendiri, seperti terdapat dalam Matius 26:26-29, Mar BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam pengajaran gereja sakramen disebut sebagai salah satu alat pemelihara keselamatan bagi umat Kristiani. Menurut gereja-gereja reformasi hanya ada dua sakramen,

Lebih terperinci

PANDUAN ADMISI STT AMANAT AGUNG

PANDUAN ADMISI STT AMANAT AGUNG PANDUAN ADMISI STT AMANAT AGUNG 1. Jadwal AdmisiTahun 2014 Gelombang I Batas akhir pengembalian formulir &penyerahan data: Jumat, 21 Februari 2014 Seleksi data aplikasi dan pengiriman surat panggilan tes:

Lebih terperinci

UKDW. Bab I Pendahuluan

UKDW. Bab I Pendahuluan Bab I Pendahuluan I. A. Latar Belakang Perbedaan merupakan hal yang selalu dapat kita temukan hampir di setiap aspek kehidupan. Beberapa perbedaan yang seringkali ditemukan misalnya perbedaan suku bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tuhan Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBINAAN ROHANI TERHADAP KEAKTIFAN KAUM MUDA DALAM PELAYANAN DI GEREJA KRISTEN HOLISTIK JEMAAT SERENITY MAKASSAR SKRIPSI

PENGARUH PEMBINAAN ROHANI TERHADAP KEAKTIFAN KAUM MUDA DALAM PELAYANAN DI GEREJA KRISTEN HOLISTIK JEMAAT SERENITY MAKASSAR SKRIPSI PENGARUH PEMBINAAN ROHANI TERHADAP KEAKTIFAN KAUM MUDA DALAM PELAYANAN DI GEREJA KRISTEN HOLISTIK JEMAAT SERENITY MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat dalam Menyelesaikan Stratum

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Katekisasi merupakan salah satu bentuk pelayanan pendidikan kristiani yang dilakukan oleh gereja. Istilah katekisasi berasal dari kerja bahasa Yunani: katekhein yang

Lebih terperinci

Panduan Administrasi. Kompleks Istana Mekar Wangi Taman Mekar Agung III No. 16 Bandung Telp ; Website:

Panduan Administrasi. Kompleks Istana Mekar Wangi Taman Mekar Agung III No. 16 Bandung Telp ; Website: GKIm Jemaat Ka Im Tong - Bandung Jl. HOS Cokroaminoto No. 63 Bandung 40172 Telp. (022) 6011677, 6014982, 6120373, 6120374 Fax. (022) 6120372 GKIm Jemaat Hosanna Jl. Dr. Djundjunan No. 141 Bandung 40162

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gereja bertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan

Lebih terperinci

Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme. Skripsi

Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme. Skripsi Kristologi Dalam Paham Pluralisme Agama Suatu Kajian Kristologi Alkitabiah Terhadap Pandangan Kristologi Dalam Pluralisme Skripsi Diajukan kepada Fakultas Teologi Dalam Memenuhi Sebagian Persyaratan Untuk

Lebih terperinci

TRAINING BERTEMPAT DI GEREJA SESI 1 - Model Untuk Training Pelayanan

TRAINING BERTEMPAT DI GEREJA SESI 1 - Model Untuk Training Pelayanan TRAINING BERTEMPAT DI GEREJA SESI 1 - Model Untuk Training Pelayanan PENDAHULUAN Ketika Yesus memulai pelayanan-nya di muka bumi ini, Ia memulai sebagai seorang guru yang diutus Allah. (Yohanes 3:1-2).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Sakramen berasal dari bahasa Latin; Sacramentum yang memiliki arti perbuatan kudus 1. Dalam bidang hukum dan pengadilan Sacramentum biasanya diartikan sebagai barang

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : AGAMA KRISTEN PROTESTAN Revisi 3 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 07 Juli 2014 Jml Jam kuliah dalam seminggu :

Lebih terperinci

BAB V REFLEKSI TEOLOGIS

BAB V REFLEKSI TEOLOGIS BAB V REFLEKSI TEOLOGIS Menurut Kejadian 1:27, 1 pada dasarnya laki-laki dan perempuan diciptakan dengan keunikan masing-masing. Baik laki-laki dan perempuan tidak hanya diberikan kewajiban saja, namun

Lebih terperinci

PROFESIONALISME DOSEN DARI SUDUT PANDANG KRISTIANI. Maria Lidya Wenas Sekolah Tinggi Teologi Simpson

PROFESIONALISME DOSEN DARI SUDUT PANDANG KRISTIANI. Maria Lidya Wenas Sekolah Tinggi Teologi Simpson PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 PROFESIONALISME DOSEN DARI SUDUT PANDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Selain sebagai persekutuan orang-orang percaya, gereja dalam bentuknya adalah sebagai sebuah organisasi. Sebagaimana sebuah organisasi, maka gereja membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja adalah persekutuan orang percaya yang dipanggil oleh Allah dan diutus untuk menghadirkan Kerajaan Allah di dunia, ini merupakan hakikat gereja. Gereja juga dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita tentang seorang

BAB I PENDAHULUAN. cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita tentang seorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Teks Membuka Kitab Suci Perjanjian Baru, kita akan berjumpa dengan empat karangan yang cukup panjang yang disebut Injil. Karangan-karangan yang panjang itu bercerita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus Kristus, keempat injil ini adalah Injil Matius, Markus, Lukas dan

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BANDUNG

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BANDUNG Mata Kuliah Sarjana Teologi Metode & Pranktik Penginjilan Kewiraan & Pancasila Indonesia Pengantar Filsafat Ibrani 1 Pengantar Psikologi Alkitab 15.30-18.00 Metodologi Penelitian & Penulisan 16.20-18.00

Lebih terperinci

BAB III. Deskripsi Proses Perumusan Tema-Tema Tahunan GPIB. 1. Sejarah Singkat GPIB. GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) adalah bagian

BAB III. Deskripsi Proses Perumusan Tema-Tema Tahunan GPIB. 1. Sejarah Singkat GPIB. GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) adalah bagian BAB III Deskripsi Proses Perumusan Tema-Tema Tahunan GPIB 1. Sejarah Singkat GPIB GPIB (Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat) adalah bagian dari GPI (Gereja Protestan Indonesia) yang dulunya bernama

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara akan persoalan Perjamuan Kudus maka ada banyak sekali pemahaman antar jemaat, bahkan antar pendeta pun kadang memiliki dasar pemahaman berbeda walau serupa.

Lebih terperinci

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah

UKDW BAB I. Pendahuluan. 1. Latar Belakang Masalah. Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Masalah Secara umum dipahami bahwa orang Indonesia harus beragama. Ini salah satunya karena Indonesia berdasar pada Pancasila, dan butir sila pertamanya adalah Ketuhanan

Lebih terperinci

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang

UKDW. BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Kehidupan umat beragama tidak bisa dipisahkan dari ibadah. Ibadah bukan hanya sebagai suatu ritus keagamaan tetapi juga merupakan wujud respon manusia sebagai ciptaan

Lebih terperinci

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A Nama Sekolah: Sekolah Tinggi Teologi Reformed Indonesia (STTRI) [1] Berdiri sejak tahun: 1991 Narasi singkat : Menyadari akan keunikan visi dan misi, sejak berdirinya STTRI memiliki sistem pendidikan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Gereja adalah persekutuan umat Tuhan Allah yang baru. Ungkapan ini erat hubungannya dengan konsep tentang gereja adalah tubuh Kristus. Dalam konsep ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1. Latar Belakang Masalah Memberitakan Injil dalam wacana kekristenanan dipandang sebagai tugas dan tanggung jawab melanjutkan misi Kristus di tengah dunia. Pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Gereja adalah suatu kehidupan bersama religius yang berpusat pada penyelamatan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus 1. Sebagai kehidupan bersama religius,

Lebih terperinci

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN

GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN GEREJA KRISTEN NAZARENE PASAL-PASAL TENTANG IMAN I Allah Tritunggal Kami percaya kepada satu Allah yang tidak terbatas, yang keberadaan-nya kekal, Pencipta dan Penopang alam semesta yang berdaulat; bahwa

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata

BAB V PENUTUP. budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Kesimpulan akhir dari penelitian tentang teologi kontekstual berbasis budaya Jawa terhadap liturgi GKJ adalah ada kesulitan besar pada tata peribadahan GKJ di dalam menanamkan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #38 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Jemaat merupakan bidang yang baru dalam kekristenan, baik Protestan maupun Katolik dan masuk ke dalam ranah teologi praktis, di mana terjadi adanya perpindahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila

BAB I PENDAHULUAN. 1 Lihat sila pertama dalam Dasar Negara Indonesia: Pancasila BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Seringkali kita mendengar dan membaca bahwa negara kita yaitu negara Indonesia adalah negara yang beragama. Dikatakan demikian, karena pada umumnya setiap warga negara

Lebih terperinci

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A [1] Nama Sekolah: Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kalimantan Evangelis Berdiri sejak tahun: 1932 Narasi singkat : STT GKE berdiri pertama kali dengan nama Sekolah Pendeta yang didirikan tahun 1932. Setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persekutuan di dalam Yesus Kristus dipahami berada di tengah-tengah dunia untuk dapat memberikan kekuatan sendiri kepada orang-orang percaya untuk dapat lebih kuat

Lebih terperinci

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI PERGURUAN TINGGI UMUM Komisi Kateketik KWI Jakarta 2011 Kurikulum PAK - PTU Kurikulum PAK - PTU 1 4. Iman yang memasyarakat Ajaran Sosial Gereja Daftar Isi Daftar

Lebih terperinci

Surat-surat Paulus DR Wenas Kalangit

Surat-surat Paulus DR Wenas Kalangit Surat-surat Paulus DR Wenas Kalangit 15 Januari 2008 Jakarta 1 Surat-surat Paulus Catatan Umum Hampir separuh PB, yakni 13 kitab, memakai nama Paulus sebagai penulisnya (= Suratsurat Paulus). Selain itu,

Lebih terperinci

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI PENULISAN SOAL ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN PELAJARAN Jenjang : SMP Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen. Kelas/Semester : IX / II Bentuk Soal : Pilihan Ganda Jumlah Soal : 50 Kurikulum Acuan : KTSP 1 KISI-KISI PENULISAN ULANGAN SEMESTER GENAP (II) TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan.

BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan. BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan A.1. Latar Belakang Permasalahan. Keadaan Indonesia beberapa tahun terakhir ini sering mengalami masa krisis, misalnya saja krisis di bidang ekonomi, politik, keamanan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehidupan di perkotaan diperhadapkan dengan sebuah realita kehidupan yang kompleks. Pembangunan yang terus berlangsung membuat masyarakat berlomba-lomba untuk

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latarbelakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latarbelakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latarbelakang Pluralitas agama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat lagi dihindari atau disisihkan dari kehidupan masyarakat umat beragama. Kenyataan akan adanya pluralitas

Lebih terperinci

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM B

PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM B Jl. Proklamasi, Jakarta 00, Indonesia B.. Izin penyelenggaraan sejak yang pertama hingga yang terbaru untuk masing-masing program studi adalah sebagai berikut... (a). No Izin Penyelenggaraan Penerbit Izin

Lebih terperinci

I.1. PERMASALAHAN I.1.1.

I.1. PERMASALAHAN I.1.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. PERMASALAHAN I.1.1. Latar Belakang Masalah Gereja adalah perwujudan ajaran Kristus. AjaranNya tidak hanya untuk diucapkan, melainkan juga untuk diperlihatkan secara nyata di dalam

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gereja hidup di tengah masyarakat. Gereja kita kenal sebagai persekutuan orangorang percaya kepada anugerah keselamatan dari Allah melalui Yesus Kristus. Yesus Kristus

Lebih terperinci

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB)

PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) PEMAHAMAN MAKNA LITURGI (Studi Mengenai Makna Warna-warna Liturgis dalam Pemahaman Jemaat Gereja Kristen Protestan Bali/GKPB) Diajukan Kepada Fakultas Teologi Sebagai Salah Satu Persyaratan Uji Kelayakan

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 04Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GEREJA SESUDAH ZAMAN PARA RASUL (2) Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. A. Latar Belakang Dalam kepercayaan Iman Kristen,

Lebih terperinci

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan Mengajar Bisa Merupakan Pelayanan Tahukah saudara bahwa Allah menginginkan saudara menjadi guru? Dalam pelajaran ini saudara akan belajar bahwa demikianlah halnya. Saudara akan belajar mengapa Allah menghendaki

Lebih terperinci

PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL

PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL PERAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN SOSIAL Lenda Dabora Sagala STT Simpson Ungaran Abstrak Menghadapi perubahan sosial, Pendidikan Agama Kristen berperan dengan meresponi perubahan

Lebih terperinci

Oleh Daniel Ronda. Pendahuluan:

Oleh Daniel Ronda. Pendahuluan: Oleh Daniel Ronda Catatan: Ini tulisan lama tahun 2000 yang ada di file saya. Alangkah indahnya berbagi, walaupun tentu setelah 12 tahun penafsiran naratif sudah semakin berkembang. Pendahuluan: Adalah

Lebih terperinci

Pemikiran-Pemikiran Choan-Seng Song Dalam Teologi Asia. Oleh: Queency Christie Wauran. Abstrak

Pemikiran-Pemikiran Choan-Seng Song Dalam Teologi Asia. Oleh: Queency Christie Wauran. Abstrak Pemikiran-Pemikiran Choan-Seng Song Dalam Teologi Asia Oleh: Queency Christie Wauran Abstrak Artikel ini ditulis sebagai tugas dalam kuliah Teologi Kontekstual Asia, dengan mengambil ide pemikiran Choan-Seng

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik. BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Dalam bab IV ini akan dipaparkan suatu refleksi teologis tentang PAK dalam keluarga dengan orang tua beda agama. Refleksi teologis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu PAK keluarga

Lebih terperinci

1.2 Menegakkan Kerajaan Allah dalam Modernisasi Indonesia: O. Notohamidjojo...33

1.2 Menegakkan Kerajaan Allah dalam Modernisasi Indonesia: O. Notohamidjojo...33 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...v DAFTAR ISI...x DAFTAR SINGKATAN...xv DISSERTATION ABSTRACT... xvii PENDAHULUAN 1. Latar Belakang...1 2. Pokok Studi...5 2.1 Studi-Studi Sebelumnya dan Pentingnya Studi Ini...5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119.

BAB I PENDAHULUAN. Jurnal Teologi Gema Duta Wacana edisi Musik Gerejawi No. 48 Tahun 1994, hal. 119. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya, musik merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari suatu kegiatan peribadatan. Pada masa sekarang ini sangat jarang dijumpai ada suatu

Lebih terperinci

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J.

SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J. SPIRITUALITAS MISTIK DAN KENABIAN DALAM PRAKSIS PENDIDIKAN SEKOLAH KATOLIK Pertemuan MABRI, Muntilan 22 Maret 2014 Paul Suparno, S.J. Isi singkat 1. Semangat mistik 2. Semangat kenabian 3. Spiritualitas

Lebih terperinci

Dasar Kebersatuan Umat Kristen. Efesus 2: Pdt. Andi Halim, S.Th.

Dasar Kebersatuan Umat Kristen. Efesus 2: Pdt. Andi Halim, S.Th. Dasar Kebersatuan Umat Kristen Efesus 2:11-22 Pdt. Andi Halim, S.Th. Bicara soal kebersatuan, bukan hanya umat Kristen yang bisa bersatu. Bangsa Indonesia pun bersatu. Ada semboyan Bhineka Tunggal Ika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam komunitas sebagai anggota gereja (Gereja sebagai Institusi). 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Nabeel Jabbour menepis pemahaman tentang gereja hanya sebatas bangunan, gedung dan persekutuan yang institusional. Berangkat dari pengalaman hidup Nabeel Jabbour selama

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 05Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan GERAKAN PEMBARUAN GEREJA Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro,M.M. BAHAN KAJIAN Pengertian Gerakan Pembaruan Gereja (Reformasi Gereja).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan pemerintah untuk mengusahakan dan menyelenggarakan sistem pendidikan nasional yang meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat

BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Dikutip dari buku: UCAPAN PAULUS YANG SULIT Oleh : Manfred T. Brauch Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara - Malang - 1997 Halaman 161-168 BAB 27 Berdiam Diri dalam Pertemuan- Pertemuan Jemaat Sama

Lebih terperinci

LOYALITAS DAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM GEREJA ETNIS DI HKBP SALATIGA

LOYALITAS DAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM GEREJA ETNIS DI HKBP SALATIGA LOYALITAS DAN PARTISIPASI PEMUDA DALAM GEREJA ETNIS DI HKBP SALATIGA Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Teologi untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Teologi (S.Si Teol) Oleh David Sarman H Pardede Nim

Lebih terperinci

Buku buku Perjanjian Baru

Buku buku Perjanjian Baru Buku buku Perjanjian Baru Pada saat Perjanjian Baru mulai dituliskan, gambaran Perjanjian Lama sudah banyak berubah. Zaman para nabi sudah berlalu dan banyak orang bersikap acuh tak acuh terhadap hal-hal

Lebih terperinci

UKDW. Bab I PENDAHULUAN

UKDW. Bab I PENDAHULUAN Bab I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah 1.1 Krisis Dalam Pelayanan Jemaat Dalam kehidupan dan pelayanan jemaat tak pernah luput dari krisis pelayanan. Krisis dapat berupa perasaan jenuh dan bosan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Gereja Kristen Pasundan (GKP) berada dalam konteks masyarakat Jawa bagian barat yang majemuk baik suku, agama, budaya daerah dan status sosial ekonomi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi baik itu organisasi profit. maupun non profit memiliki kebijakan mutasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi baik itu organisasi profit maupun non profit memiliki kebijakan mutasi. Kebijakan mutasi ini dalam organisasi profit berkaitan erat dengan pengembangan

Lebih terperinci

P E R S E T I A PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A. No Nama Gereja dan Sinode Alamat Sinode Keterangan (tahun mulai mendukung)

P E R S E T I A PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA PERSETIA FORM A. No Nama Gereja dan Sinode Alamat Sinode Keterangan (tahun mulai mendukung) P E R S E T I A Perhimpunan Sekolah-Sekolah Teologia di Indonesia Association of Theological Schools in Indonesia Jl. Proklamasi 27, Jakarta 10320, Indonesia PEMBARUAN DATABASE SEKOLAH-SEKOLAH ANGGOTA

Lebih terperinci

Dahulu Aku Seorang Pemimpin Buta Dari Orang Buta

Dahulu Aku Seorang Pemimpin Buta Dari Orang Buta Dahulu Aku Seorang Pemimpin Buta Dari Orang Buta Nama saya Salvatore Gargiulo. Saya bertobat kepada Injil Tuhan Yesus pada tahun 1977 dan saya sekarang melayani Dia di tempat yang sama di mana saya sebelumnya

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu:

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: (1) Kelurahan Kedaton, (2) Kelurahan Surabaya, (3) Kelurahan Sukamenanti, (4) Kelurahan Sidodadi, (5) Kelurahan Sukamenanti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) memiliki 44 wilayah klasis, 2.504 jemaat, dengan jumlah warga mencapai 1.050.411 jiwa yang dilayani oleh 1.072 pendeta, (Lap. MS-

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI SARJANA TEOLOGI (S.Th.) Akreditasi 'B' oleh BAN-PT dengan SK: 262/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2014

PROGRAM STUDI SARJANA TEOLOGI (S.Th.) Akreditasi 'B' oleh BAN-PT dengan SK: 262/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2014 PROGRAM STUDI SARJANA TEOLOGI (S.Th.) Akreditasi 'B' oleh BAN-PT dengan SK: 262/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2014 Program ini disediakan bagi lulusan SMU/sederajat yang terpanggil untuk melayani Tuhan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. E.P. Ginting, Religi Karo: Membaca Religi Karo dengan Mata yang Baru (Kabanjahe: Abdi Karya, 1999), hlm. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Secara umum masyarakat Karo menganggap bahwa agama Hindu-Karo adalah agama Pemena (Agama Pertama/Awal). Dalam agama Pemena, terdapat pencampuran konsep

Lebih terperinci

MISI DAN TUAIAN Sesi 1: Istilah Misi

MISI DAN TUAIAN Sesi 1: Istilah Misi MISI DAN TUAIAN Sesi 1: Istilah Misi PENDAHULUAN Seorang peneliti misi-misi yang terkenal, Dr. David Barrett dari Gereja Church of England, dalam penelitiannya telah menemukan bahwa ada 440 juta masyarakat

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan UKDW. atas kemauannya sendiri. Namun, gereja dihadirkan oleh Allah untuk

BAB I. Pendahuluan UKDW. atas kemauannya sendiri. Namun, gereja dihadirkan oleh Allah untuk BAB I Pendahuluan I.1. Latar Belakang Gereja ada dan eksis di dunia ini bukan untuk dirinya sendiri, juga bukan atas kemauannya sendiri. Namun, gereja dihadirkan oleh Allah untuk melaksanakan misi-nya

Lebih terperinci

UKDW BAB I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG

UKDW BAB I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Teologi merupakan suatu usaha atau kegiatan untuk mencermati kehadiran Tuhan Allah di mana Allah menyatakan diri-nya di dalam kehidupan serta tanggapan manusia akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Data statistik keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, memperlihatkan bahwa ada sekitar 700 organisasi 1 Kristen

Lebih terperinci

UKDW. BAB I Pendahuluan

UKDW. BAB I Pendahuluan BAB I Pendahuluan 1. Latar Belakang Secara umum kita dapat mengamati bahwa para pelayan jemaat atau pendeta, pengerja maupun para calon pendeta yang ditempatkan di berbagai gereja-gereja arus utama di

Lebih terperinci

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan Persiapan untuk Penelaahan Alkitab Sekarang setelah kita membicarakan alasan-alasan untuk penelaahan Alkitab dan dengan singkat menguraikan tentang Alkitab, kita perlu membicarakan bagaimana menelaah Alkitab.

Lebih terperinci