Oleh Daniel Ronda. Pendahuluan:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh Daniel Ronda. Pendahuluan:"

Transkripsi

1 Oleh Daniel Ronda Catatan: Ini tulisan lama tahun 2000 yang ada di file saya. Alangkah indahnya berbagi, walaupun tentu setelah 12 tahun penafsiran naratif sudah semakin berkembang. Pendahuluan: Adalah kunci bagi seorang hamba Tuhan untuk menguasai teknik menafsir Alkitab atau yang dikenal dengan nama hermeneutika. Karena dengan penafsiran yang baik akan menghasilkan suatu khotbah yang bermutu di mana ini merupakan kebutuhan vital jemaat. Salah satu teknik penafsiran yang baru lagi dihargai dalam kelompok evangelikal adalah penafsiran naratif biblika. Telah terjadi perubahan yang mendasar sikap kaum evangelikal terhadap pentingnya naratif biblika. Pada waktu lalu (sampai tahun 70-an) kaum evangelikal sangat jarang memfokuskan naratif Alkitab. Padahal teologi dalam Perjanjian Lama dan juga sebagian Perjanjian Baru diberikan kepada manusia dalam bentuk naratif. Yesus sendiri seringkali memberikan pengajaran dalam bentuk perumpamaan. Namun fokus lebih banyak diberikan kepada tulisan Paulus yang bersifat didaktik sehingga dapat dikatakan bahwa teologi kaum evangelikal sangat banyak mengarah kepada teologi Paulus. Dalam paper ini saya akan menjabarkan: 1) apa itu penafsiran naratif; 2) mengapa ini penting dan baru dihidupkan dalam kaum Injili; dan 3) contoh pemakaiannya; serta 4) bagaimana hamba-hamba Tuhan mengembangkan teknik penafsiran naratif ini. Apa Itu Penafsiran Naratif? Penafsiran naratif atau disebut juga kritik naratif adalah "Cabang dari kritik sastra yang disebut dan mirip dengan apa yang telah dikerjakan oleh para pembaca sastra klasik berabad-abad lamanya. Upaya meneliti Alkitab sebagai sastra (literatur) dalam sekolah umum dan perguruan 1 / 6

2 tinggi." Di dalam penafsiran naratif, maka cara yang dipakai dalam menafsir naratif dalam Alkitab dengan menganalisis alur cerita (plot), tema, motif-motif, watak (karakterisasi), gaya (style), gambaran pidato, simbolik, bayangan, pengulangan, kecepatan waktu dalam naratif, sudut pandangan, dll. Harus dicatat bahwa kritik naratif dalam gereja Protestan (mainline) pengkajiannya lebih mementingkan nilai estetika sastranya daripada nilai teologi dan moral. Sedangkan kaum evangelikal mempercayai bahwa informasi dalam naratif ada inspirasi ilahi di dalamnya. Pertanyaan selanjutnya, bagaimana memakai bentuk naratif di dalam khotbah? Jelas bahwa setiap penafsir harus mulai dengan eksegesis dan mengaplikasikannya ke khotbah. Tetapi penafsiran ini tidak memakai prinsip "tiga poin" khotbah yang disusun secara logis di sekitar garis besar utama dalam teks, melainkan khotbah disusun berdasarkan mengikuti cerita tersebut, menceritakan kembali drama dan membantu jemaat menghidupkan kembali drama dan tensi dalam narasi. Di sini latar belakang cerita menjadi alat dalam khotbah, yang menuntun jemaat kepada situasi mula-mula dan mengaplikasikan ke situasi saat ini. Jadi dalam menyusun outline-nya disusun secara alami (bisa dua, tiga atau lebih main point) tergantung dari ceritanya. Mengapa Naratif Itu Penting dan Baru Dihidupkan Kembali? Seperti yang dikatakan di atas penghargaan terhadap naratif baru dihidupkan dalam penafsiran evangelikal. Mengapa demikian? Ini jelas berhubungan dengan munculnya liberalisme pada pertengahan abad-18 an dengan munculnya kelompok Tubingen yang dipimpin oleh Ferdinand Christian Baur. Baur adalah mahaguru di Universitas Tubingen Jerman yang menerapkan filsafat dialektik Hegelian (tesis, antitesis, sintesis) dalam Alkitab. Sebagai contoh, kitab Kisah Para Rasul (KPR) adalah hasil dari seorang sejarawan yang revisionis yaitu sintesis dari Kristen Yahudi (tesis) dan Kristen non-yahudi (antitesis). Singkatnya, KPR hanya memberikan sedikit saja kebenaran fakta sejarah karena ditulis pada abad kedua oleh seorang yang tidak dikenal yang menteologikan peristiwa-peristiwa dan membuat idealisasi sejarah kekristenan. Walaupun di kalangan kelompok Tubingen, pendapat ini masih diragukan, namun inilah cikal bakal munculnya gerakan yang lebih ekstrim terhadap fakta historis baik di dalam keempat Injil maupun KPR yang melahirkan konsep kritik teks (redaction criticism). 2 / 6

3 Dapat dipahami mengapa reaksi kaum evangelikal sangat negatif. Bagi kaum evangelikal, setiap keraguan terhadap keakuratan sejarah dari Alkitab, maka itu merupakan serangan terhadap hakikat kekristenan. Sehingga kaum evangelikal menghadapi serangan ini membuat suatu pernyataan: bahwa para penulis kitab Injil bukanlah seorang teolog, tetapi sejarawan. Jadi kaum evangelikal menghindari pembahasan mengenai motivasi teologi dari penulis Injil dan juga tidak mau membahas maksud teologis dari suatu cerita/naratif. Secara radikal dapat dikatakan bahwa Kitab Injil dan KPR telah dianggap sebagai dokumen sejarah dan mencoba menghindari ciri teologisnya. Dengan kata lain narasi di dalam Alkitab tidak lebih merupakan fakta historis saja. Hal ini diperkuat oleh teolog evangelikal mula-mula seperti Bernard Ramm, John Stott, Gordon Fee dan Douglas Stuart dalam bukunya "How to Read the Bible for All its Worth (1981)." Mereka beranggapan bahwa cerita naratif tidaklah seberharga pengajaran didaktis. Malah Fee dan Stuart berkata, "Kecuali jika Alkitab secara eksplisit memberitahukan kita bahwa kita harus melakukan sesuatu, apa yang bersifat narasi dan penjelasannya tidak dapat berfungsi sebagai sesuatu yang normatif." Jadi doktrin tidak dapat didasarkan atas naratif saja karena naratif tidak dapat diukur ketepatannya. Namun, pada tahun 80-an ke atas muncul ahli-ahli Alkitab dari kelompok evangelikal seperti Howard Marshall, Grant Osborne, Robert Stein, Joel Green, Darell Bock, Craig Blomberg (dan masih banyak lagi). Mereka mulai mengembangkan konsep kritik teks seperti yang dilakukan ahli Alkitab dari Jerman (gereja main line), namun mempertahankan otoritas Alkitab sebagai Firman Allah. Dan pada saat yang sama, mereka mulai melihat bahwa ada perspektif teologis dalam kitab Injil dan KPR. Mereka menyatakan bahwa penulis Injil adalah benar seorang teolog dan mereka menuliskannya dengan berita khusus yang harus dipercayai oleh jemaat. Dengan kata lain, kitab Injil dan KPR diceritakan dengan membawa berita teologis. Di gereja-gereja Indonesia sendiri juga baru mengalami kebangkitan kembali metode naratif ini. E. G. Singgih, yang dianggap sebagai pelopor kembali penafsiran naratif mengemukakan bahwa cerita-cerita Alkitab di gereja-gereja Indonesia telah turun derajatnya menjadi hanya dianggap cerita anak-anak untuk sekolah minggu saja. Bahkan para pendeta tidak merasa perlu menguasai metode naratif ini karena gaya sistematis dan teologis telah cukup lama berkuasa di gereja. Kesadaran baru mulai tumbuh dengan melihat cerita Alkitab berbicara utuh pada dirinya sendiri dan perlu pendekatan khusus untuk memahami makna teologisnya. Bila ini telah diterima, maka jelas sekali pentingnya mengembangkan penafsiran naratif karena 3 / 6

4 melaluinya dapat digali kekayan naratif di dalam Alkitab termasuk kitab Injil dan KPR. Grant Osborne berkata, "Saya menentang kecenderungan untuk menolak dimensi teologis naratif bersifat tidak langsung daripada langsung. Ini menyngkali hasil dari kritik teks yang telah menunjukkan bahwa naratif biblika adalah sesungguhnya bersifat teologis sebagai intinya dan menuntun pembaca untuk menghidupkan kembali kebenaran yang terbungkus dalam cerita. Naratif tidaklah langsung sebagaimana materi yang bersifat didaktis, tetapi memiliki poin teologis dan mengharapkan pembaca berinteraksi dengan beritanya. Alasan saya adalah naratif biblika dalam bentuknya bahkan lebih baik daripada pengajaran yang diaplikasikan kepada situasi yang sama di dalam kehidupan manusia." Jelaslah dengan perkembangan di atas, naratif di dalam Injil, KPR dan kitab lainnya telah memiliki makna yang baru dan berharga di dalam kehidupan jemaat. Contoh Naratif: Matius 28 Matius 28 adalah cerita tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan hubungan dengan misi Kristen. Biasanya orang tertarik membahas ayat saja yaitu dengan mengekesegesis atau mengeksposisi kata pergi, jadikanlah, ajarlah, baptislah. Bahkan dalam mencoba menemukan grammar-nya dengan mengatakan bahwa kata jadikanlah yang merupakan maksud utama, alasannya dengan terdapatnya kata sandang tersendiri yang tidak ada pada ketiga kata perintah itu. Walaupun ini benar bahwa hanya kata jadikanlah yang berisi kata sandang, tidak berarti bahwa itu inti dari berita dalam naratif. Bila memang kata jadikanlah yang menjadi inti, tentu Injil Markus dalam pasal 16 yang berisi catatan tentang perintah Yesus akan menyebut hal yang sama. Ternyata kata pergi menjadi dominan dalam misi. Berdasarkan naratif ini lalu dihubungkan, mengapa perlu menyebarluaskan berita tentang Kristus. Bila kita mengikuti pola penafsiran naratif, maka akan dilihat aktor, setting, plotnya. Aktornya adalah Yesus, para murid, wanita-wanita, malaikat, para serdadu dan pemimpin agama. Plot dari narasi ini adalah adanya upaya menutupi kebenaran kebangkitan dengan cara dua cara. Pertama, menutup kubur dengan batu yang besar, dijaga serdadu dan diberi materai (pasal 27). Namun upaya itu gagal. Kedua, dengan menyuap para serdadu, para pemimpin agama mengharapkan bahwa akan terbentuk opini mayat itu dicuri. Itulah sebabnya pada sisi lain, malaikat menyuruh para wanita pergi untuk menyampaikan berita bahwa Kristus sudah bangkit. Dan Yesus pun menyuruh mereka pergi menyampaikan kemenangan kebangkitan ini. Setting dari narasi ini adalah di gua kubur, di suatu tempat lain dengan suasana takut bercampur gembira serta adanya kepastian aan kemenangan. Tetapi tokoh antagonis menginginkan kematian Yesus selama-lamanya. Bila hendak disampaikan dalam bentuk khotbah, maka salah satu main point dapat diambil dari 4 / 6

5 plotnya yaitu misi kemenangan Kristus harus diberitakan karena ada yang berupaya menutupi kebenaran itu. Kemudian bisa mengambil dari setting-nya di mana adanya kepastian kemenangan menghilangkan ketakutan. Ini hanya merupakan contoh singkat betapa model penafsiran naratif akan memperkaya kehidupan jemaat. Kesimpulan Nenek moyang orang Indonesia kaya akan cerita di mana dengan bercerita mereka meneruskan pesan moral kepada generasi berikutnya. Cerita bagi orang Asia memiliki kekuatan untuk membentuk diri seseorang, bahkan membentuk masyarakat yang mendengarnya. Alkitab pada saat yang sama mempunyai kemiripan dalam menyampaikan maksud Allah yaitu melalui cerita. Itu sebabnya penting seorang hamba Tuhan untuk belajar metode panafsiran naratif ini. Bila di Barat orang Kristen mulai menghargai cara orang Asia mendidik generasi penerus dengan cerita, maka adalah kewajiban setiap hamba Tuhan belajar hal ini lebih serius mengembangkannya, yang pada akhirnya dapat memperkuat dunia kekristenan. Curicullum Vitae: Nama : Pdt. Daniel Ronda Tempat/Tanggal Lahir : Denpasar, 12 April 1966 Pekerjaan : Dosen STT Jaffray Jabatan : Pembantu Ketua I STT Jaffray Riwayat Pendidikan : 1) S1 Teologi (S.Th) di STT Jaffray Makassar 5 / 6

6 2) M.Div. (Pastoral Studies) di Alliance Biblical Seminary, Manila-Filipina 3) Th.M. (Theological Studies) di Asia Graduate School of Theology, Manila- Filipina 6 / 6

Oleh Pdt. Daniel Ronda, Th.M[1] Pendahuluan:

Oleh Pdt. Daniel Ronda, Th.M[1] Pendahuluan: Oleh Pdt. Daniel Ronda, Th.M[1] Pendahuluan: Adalah kunci bagi seorang hamba Tuhan untuk menguasai teknik menafsir Alkitab atau yang dikenal dengan nama hermeneutika. Karena dengan penafsiran yang baik

Lebih terperinci

Baptisan Roh Kudus adalah tema teologis sentral dari pemahaman kaum Pentakosta J. Roadman Williams mengatakan, in the Pentecostal and Charismatic

Baptisan Roh Kudus adalah tema teologis sentral dari pemahaman kaum Pentakosta J. Roadman Williams mengatakan, in the Pentecostal and Charismatic Baptisan Roh Kudus adalah tema teologis sentral dari pemahaman kaum Pentakosta J. Roadman Williams mengatakan, in the Pentecostal and Charismatic traditions the doctrine of baptism in (or with) the Holy

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Penginjilan merupakan salah satu dimensi yang esensial dari misi Kristen. Gereja bertanggungjawab untuk mewartakan injil ke seluruh dunia, untuk memberitakan

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN A.1 Latar Belakang Masalah Merdeka adalah bebas (dari perhambaan, penjajahan); tidak terkena atau lepas dari tuntutan; tidak terikat, tidak bergantung kepada atau pihak

Lebih terperinci

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit

Surat-surat Am DR Wenas Kalangit Surat-surat Am DR Wenas Kalangit 22 Januari 2008 Jakarta 1 Surat-surat Ibrani dan Am Catatan Umum Delapan surat terakhir dalam PB disebut juga dengan nama: Surat-surat Am atau Umum. Disebut demikian karena

Lebih terperinci

Written by Daniel Ronda Monday, 03 March :58 - Last Updated Wednesday, 29 October :37

Written by Daniel Ronda Monday, 03 March :58 - Last Updated Wednesday, 29 October :37 By Daniel Ronda Syarat utama menjadi pengkotbah, pertama tama haruslah cinta akan Alkitab. Tanpa itu dia tidak bisa menjadi pengkotbah yang efektif dan diurapi. Prinsip dasar ini dikumandangkan dosen saya,

Lebih terperinci

Latar Belakang Kitab 1 Petrus: Petrus, Rasul Yesus Kristus (1Pet.1:1) Ev. Calvin Renata, M.Div.

Latar Belakang Kitab 1 Petrus: Petrus, Rasul Yesus Kristus (1Pet.1:1) Ev. Calvin Renata, M.Div. Latar Belakang Kitab 1 Petrus: Petrus, Rasul Yesus Kristus (1Pet.1:1) Ev. Calvin Renata, M.Div. Ketika Tuhan memberikan wahyunya kepada kita Tuhan ingin kita mengerti firman-nya secara utuh bukannya sepotong-potong.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak di dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Tuhan Allah menyatakan diri sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus. Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal.

Lebih terperinci

SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS

SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS SIGNIFIKANSI FIRMAN YANG BERSIFAT TERTULIS SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH DITUJUKAN KEPADA: Dr. Suhento Liauw, S.Th., M.R.E., D.R.E., Th.D DOSEN GRAPHE INTERNATIONAL THEOLOGICAL SEMINARY UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Permasalahan Di dalam dogma Kristen dinyatakan bahwa hanya karena anugerah Allah di dalam Yesus Kristus, manusia dapat dibenarkan ataupun dibebaskan dari kuasa dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam Injil Lukas terdapat beberapa kisah tentang kesembuhan yang dialami oleh banyak orang melalui Yesus, mulai dari ibu mertua Petrus yang diserang demam berat dan

Lebih terperinci

4 INJIL. Pelajaran ke 4 Hidup & Ajaran YESUS

4 INJIL. Pelajaran ke 4 Hidup & Ajaran YESUS 4 INJIL Pelajaran ke 4 Hidup & Ajaran YESUS Dalam Alkitab kita menemukan empat Injil, walaupun keempat Injil digabungkan, tidak dapat menggambarkan segala sesuatu tentang Yesus; siapa Dia, apa yang Dia

Lebih terperinci

OTORITAS PAULUS DAN INJIL

OTORITAS PAULUS DAN INJIL OTORITAS PAULUS DAN INJIL Lesson 2 for July 8, 2017 Banyak orang yang percaya bahwa surat-surat Paulus diinspirasikan oleh Allah, namun yang lain tidak. Beberapa orang di Galatia menipu orangorang Kristen

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Permasalahan. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan. Gereja dalam kehidupan kekristenan menjadi tempat dan sarana orang-orang percaya kepada Kristus, berkumpul dan saling mendorong antara orang yang satu

Lebih terperinci

ANALISIS KETAATAN KRISTUS BERDASARKAN FILIPI 2:1-11 DAN IMPLEMENTASINYA BAGI ORANG PERCAYA MASA KINI SKRIPSI

ANALISIS KETAATAN KRISTUS BERDASARKAN FILIPI 2:1-11 DAN IMPLEMENTASINYA BAGI ORANG PERCAYA MASA KINI SKRIPSI ANALISIS KETAATAN KRISTUS BERDASARKAN FILIPI 2:1-11 DAN IMPLEMENTASINYA BAGI ORANG PERCAYA MASA KINI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi sebagian Syarat-Syarat dalam Menyelesaikan Stratum Satu (S1) Program

Lebih terperinci

Dengarkan Allah Bila Saudara Berdoa

Dengarkan Allah Bila Saudara Berdoa Dengarkan Allah Bila Saudara Berdoa!II Allah Ingin Berbicara dengan Saudara *I Bagaimana Allah Berbicara dengan Saudara li Bagaimana Mendengar Allah Berbicara III Bertindak Menurut Apa yang Dikatakan Allah

Lebih terperinci

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan

Bisa. Mengajar. Merupakan Pelayanan Mengajar Bisa Merupakan Pelayanan Tahukah saudara bahwa Allah menginginkan saudara menjadi guru? Dalam pelajaran ini saudara akan belajar bahwa demikianlah halnya. Saudara akan belajar mengapa Allah menghendaki

Lebih terperinci

Tinjauan Buku. Phyllis Trible, God and the Rhetoric of Sexuality edisi ketiga (Philadelphia: Fortress Press, 1983), 206 halaman.

Tinjauan Buku. Phyllis Trible, God and the Rhetoric of Sexuality edisi ketiga (Philadelphia: Fortress Press, 1983), 206 halaman. Tinjauan Buku Phyllis Trible, God and the Rhetoric of Sexuality edisi ketiga (Philadelphia: Fortress Press, 1983), 206 halaman. Buku yang berjudul God and the Rethoric of Sexuality ini ditulis oleh Phyllis

Lebih terperinci

Alkitab dan kita: Bagaimana menafsirkan Alkitab. 2 Petrus 1:20. Bagaimana Alkitab mengubah hidup kita? 2 Petrus 1:21.

Alkitab dan kita: Bagaimana menafsirkan Alkitab. 2 Petrus 1:20. Bagaimana Alkitab mengubah hidup kita? 2 Petrus 1:21. Lesson 10 for June 3, 2017 Yesus memberitahukan kedatangan dan misinya dalam FirmanNya melalui para nabi: Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam Perjanjian Baru terdapat empat Kitab Injil Yang menuliskan tentang kehidupan Yesus Kristus, keempat injil ini adalah Injil Matius, Markus, Lukas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Spiritualitas adalah istilah yang agak baru yang menandakan kerohanian atau hidup rohani. Spritualitas bisa juga berarti semangat kerohanian atau jiwa kerohanian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kebebasan merupakan hal yang menarik bagi hampir semua orang. Di Indonesia, kebebasan merupakan bagian dari hak setiap individu, oleh karena itu setiap

Lebih terperinci

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit

Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit Berkenalan dengan Kitab Wahyu DR Wenas Kalangit 19 Februari 2008 Jakarta 1 Berkenalan dengan Kitab Wahyu Sedikit tentang Sastra Apokaliptik Kitab terakhir dalam Alkitab bernama: Wahyu. Ini sebetulnya adalah

Lebih terperinci

KONSEP PANGGILAN PELAYANAN BERDASARKAN YEREMIA 1:4-19 DAN IMPLIKASINYA BAGI HAMBA TUHAN MASA KINI SKRIPSI

KONSEP PANGGILAN PELAYANAN BERDASARKAN YEREMIA 1:4-19 DAN IMPLIKASINYA BAGI HAMBA TUHAN MASA KINI SKRIPSI KONSEP PANGGILAN PELAYANAN BERDASARKAN YEREMIA 1:4-19 DAN IMPLIKASINYA BAGI HAMBA TUHAN MASA KINI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Dalam Menyelesaikan Stratum Satu (S1) Program Studi

Lebih terperinci

Pendahuluan. Artikel lama tentang Prinsip Penafsiran Sederhana. Oleh Daniel Ronda

Pendahuluan. Artikel lama tentang Prinsip Penafsiran Sederhana. Oleh Daniel Ronda Artikel lama tentang Prinsip Penafsiran Sederhana Oleh Daniel Ronda Pendahuluan Firman Tuhan penting bagi kita orang percaya. Ada beberapa point tentang pentingnya Alkitab bagi kita. [1] Pertama, karena

Lebih terperinci

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra

PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF ALKITAB PERJANJIAN BARU. Yulia Citra PROSIDING SEMINAR NASIONAL PAK II DAN CALL FOR PAPERS, Tema: Profesionalisme dan Revolusi Mental Pendidik Kristen. Ungaran, 5 Mei 2017. ISBN: 978-602-60350-4-2 PROFESIONALISME GURU PAK DALAM PERSPEKTIF

Lebih terperinci

Program Magister Theologi (M.Th)

Program Magister Theologi (M.Th) Program Magister Theologi (M.Th) Program Magister Theologi (M.Th) ini dirancang bagi para Hamba Tuhan (Dosen, Gembala, Penginjil, dll.) yang mau mendalami bidang Teologia Sistematika dan Biblika serta

Lebih terperinci

BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4

BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4 1 BAGIAN II--TEOLOGI KISAH PARA RASUL PENDAHULUAN A. Penulis. l. Lukas adalah seorang Yunani, bukan seorang Yahudi-- Kol. 4:l0- l4 2. Ada yang merasa bahwa dia dilahirkan di Antiokhia di Siria, dan ada

Lebih terperinci

Pelajaran 13 ANDA, SEORANG PAHLAWAN? Pentingnya Satu 29 Maret 2014

Pelajaran 13 ANDA, SEORANG PAHLAWAN? Pentingnya Satu 29 Maret 2014 Pelajaran 13 ANDA, SEORANG PAHLAWAN? Pentingnya Satu 29 Maret 2014 Pentingnya Satu (Apa kira-kira hubungan ilustrasi berikut dengan ayat-ayat Alkitab di pelajaran hari Rabu?) Satu menciptakan perbedaan.

Lebih terperinci

1 Hasan Sutanto, Homiletik: Prinsip dan Metode Berkhotbah (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), hal

1 Hasan Sutanto, Homiletik: Prinsip dan Metode Berkhotbah (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2004), hal Berkhotbah merupakan bentuk pelayanan yang penting dalam kehidupan bergereja. Dapat dikatakan bahwa semua teologi yang telah dipelajari ketika masuk dalam kehidupan bergereja akan bermuara di khotbah.

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB GEREJA YANG YESUS DIRIKAN Dari Kisah 2 kita tahu bahwa ketika seseorang dibaptis, Tuhan menambahkan dia kepada gereja-nya. Nas lain yang mengajarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Eka Darmaputera, Menuju Teologi Kontekstual Di Indonesia, dalam Eka Darmaputera (peny.), Konteks

BAB I PENDAHULUAN. 1 Eka Darmaputera, Menuju Teologi Kontekstual Di Indonesia, dalam Eka Darmaputera (peny.), Konteks BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam tulisannya yang berjudul Menuju Teologi Kontekstual Di Indonesia 1, Eka Darmaputera memaparkan tentang pentingnya teologi kontekstual dengan bertolak dari keprihatinan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1.

BAB V PENUTUP. Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai. dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1. BAB V PENUTUP Dalam bagian ini, akan di buat kesimpulan dari pembahasan bab 1 sampai dengan bab 4 serta saran-saran. 5.1. Kesimpulan Teologi pluralisme agama memang simpatik karena ingin membangun teologi

Lebih terperinci

Saya Dapat Menjadi Pekerja

Saya Dapat Menjadi Pekerja Saya Dapat Menjadi Pekerja Sekarang Kim lebih banyak mengerti mengenai gereja dan berbagai pelayanan yang Tuhan berikan kepada anggotaanggotanya. Ketika ia memandang jemaat, ia melihat bahwa tidak setiap

Lebih terperinci

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang

Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah. Tanggal Penulisan: M Latar Belakang SUPLEMEN MATERI KHOTBAH PELKAT 10 11 MARET 2017 Penulis : Yohanes Tema : Yesus, Putra Allah Tanggal Penulisan: 80-95 M Latar Belakang YOHANES 4 : 27 54 Injil Yohanes adalah unik di antara keempat Injil.

Lebih terperinci

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus.

PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. PERINTAH YESUS DITURUTI (KISAH 2) Berbeda dengan mereka yang sekarang mengubah pengaturan Yesus, Kisah 2 memberi contoh orang yang secara tepat menuruti pengaturan Yesus. Cerita Awalnya Dalam Kisah 2 Petrus

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Perempuan di berbagai belahan bumi umumnya dipandang sebagai manusia yang paling lemah, baik itu oleh laki-laki maupun dirinya sendiri. Pada dasarnya hal-hal

Lebih terperinci

Pendahuluan Teologi Biblika PB

Pendahuluan Teologi Biblika PB Pendahuluan Teologi Biblika PB A. Defenisi Teologi Biblika merupakan cabang ilmu Teologia yang secara sistematis mempelajari perkembangan pernyataan Allah dalam sejarah sebagaimana yang dinyatakan Alkitab.

Lebih terperinci

Untuk memahami problem-problem Perjanjian Baru, khususnya Injil. Untuk mengenali secara jujur berbagai kritik terhadap keandalan Injil, serta mulai

Untuk memahami problem-problem Perjanjian Baru, khususnya Injil. Untuk mengenali secara jujur berbagai kritik terhadap keandalan Injil, serta mulai Untuk memahami problem-problem Perjanjian Baru, khususnya Injil. Untuk mengenali secara jujur berbagai kritik terhadap keandalan Injil, serta mulai memikirkan tanggapan yang tepat terhadap kritik-kritik

Lebih terperinci

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa III Berdoalah dengan Seorang Teman II Berdoalah dengan Keluarga Saudara III Berdoalah dengan Kelompok Doa II Berdoalah dengan Jemaat Pelajaran ini akan

Lebih terperinci

Keterangan Dasar Tentang Alkitab

Keterangan Dasar Tentang Alkitab Keterangan Dasar Tentang Alkitab Alkitab ditulis untuk segala macam manusia - muda dan tua, tidak terpelajar dan terpelajar, kaya dan miskin. Alkitab adalah pedoman rohani untuk mengajar orang bagaimana

Lebih terperinci

Ringkasan Khotbah 27 April Manusia yang Pertama Kali Menyaksikan Kebangkitan Yesus. Markus 16:9-11. Oleh: Pdt. Elyakin Phang

Ringkasan Khotbah 27 April Manusia yang Pertama Kali Menyaksikan Kebangkitan Yesus. Markus 16:9-11. Oleh: Pdt. Elyakin Phang Ringkasan Khotbah 27 April 2013 Manusia yang Pertama Kali Menyaksikan Kebangkitan Yesus Markus 16:9-11 Oleh: Pdt. Elyakin Phang Markus 16:9 dengan jelas memberitahukan kita bahwa setelah Yesus bangkit

Lebih terperinci

ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017

ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017 ROH KUDUS DAN JEMAAT Lesson 9 for March 4, 2017 Selain bekerja atas masing-masing kita, Roh Kudus juga bekerja dalam Gereja sebagai satu tubuh. Roh Kudus memelihara Gereja tetap bersatu sehingga kita dapat

Lebih terperinci

Ikutilah Yesus! Kehidupan Orang Kristen yang Sejati. Bagian. Sastra Hidup Indonesia

Ikutilah Yesus! Kehidupan Orang Kristen yang Sejati. Bagian. Sastra Hidup Indonesia Pertanyaan-pertanyaan Pelajaran Ikutilah Yesus! Sastra Hidup Indonesia Bagian 3 Kehidupan Orang Kristen yang Sejati Edisi yang Pertama 2013 (C01) Penerbit: Editor: Sastra Hidup Indonesia, http://www.sastra-hidup.net

Lebih terperinci

Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia

Majelis Pusat Gereja Pantekosta di Indonesia HERMENEUTIKA Dari KPP SAB Beji, 8-12 September 08 HERMENEUTIKA Oleh: Pdt. Drs. Yos Hartono, S.Th. A. Pendahuluan Salah satu pertanyaan penting dalam hermeneutika adalah mengapa kita perlu menafsirkan ayat-ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1. Gereja Oikumenikal dan Evangelikal. Data statistik keagamaan Kristen Protestan tahun 1992, memperlihatkan bahwa ada sekitar 700 organisasi 1 Kristen

Lebih terperinci

UKDW. BAB I Pendahuluan

UKDW. BAB I Pendahuluan BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Hidup yang penuh berkelimpahan merupakan kerinduan, cita-cita, sekaligus pula harapan bagi banyak orang. Berkelimpahan seringkali diartikan atau setidaknya

Lebih terperinci

Gereja Memberitakan Firman

Gereja Memberitakan Firman Gereja Memberitakan Firman Gereja-gereja yang mengakui kewibawaan Firman Allah memberikan tempat terhormat dan utama kepadanya. Pendeta dalam gereja-gereja seperti ini dengan setia memberitakan Firman

Lebih terperinci

A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL

A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL BAB I PENDAHULUAN A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL A.1. Pluralitas Agama di Indonesia Pluralitas agama merupakan sebuah realita yang wajib digumuli. Berbagai agama besar yang pemeluknya tersebar

Lebih terperinci

PROSPEK TEOLOGI SEBAGAI ILMU 1

PROSPEK TEOLOGI SEBAGAI ILMU 1 12 PROSPEK TEOLOGI SEBAGAI ILMU 1 Pdt. Daniel Ronda, Th.M. 2 Abstrak Teologi adalah Ilmu yang bersifat multi dimensi. Karena itu, ilmu teologi harus bekerjasama dengan ilmu-ilmu lainnya sebagai pendukung

Lebih terperinci

Berkenalan dengan PB. DR Wenas Kalangit. Bina Teologia Jemaat GKI Kavling Polri 23 Oktober 2007 Jakarta

Berkenalan dengan PB. DR Wenas Kalangit. Bina Teologia Jemaat GKI Kavling Polri 23 Oktober 2007 Jakarta Berkenalan dengan PB DR Wenas Kalangit 23 Oktober 2007 Jakarta 1 Berkenalan dengan PB Pengantar Secara tradisional, studi biblika (Perjanjian Lama [PL] dan Perjanjian Baru [PB]) di sekolah-sekolah tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penulis Injil Yohanes memulai dan menutup pelayanan Yesus di muka umum (Yoh. 2-12) dengan kisah mengenai seorang perempuan: dimulai dengan kisah ibu Yesus dan

Lebih terperinci

Yesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya

Yesus Adalah Juru Selamat Manusia. pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya Pelajaran Kedua Yesus Adalah Juru Selamat Manusia Apabila kita bicara tentang Juru Selamat, mungkin sementara orang mengajukan pertanyaan : Mengapa manusia perlu seorang juru selamat? Apa artinya diselamatkan?

Lebih terperinci

Dasar Kebersatuan Umat Kristen. Efesus 2: Pdt. Andi Halim, S.Th.

Dasar Kebersatuan Umat Kristen. Efesus 2: Pdt. Andi Halim, S.Th. Dasar Kebersatuan Umat Kristen Efesus 2:11-22 Pdt. Andi Halim, S.Th. Bicara soal kebersatuan, bukan hanya umat Kristen yang bisa bersatu. Bangsa Indonesia pun bersatu. Ada semboyan Bhineka Tunggal Ika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Selain sebagai persekutuan orang-orang percaya, gereja dalam bentuknya adalah sebagai sebuah organisasi. Sebagaimana sebuah organisasi, maka gereja membutuhkan

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sejak manusia pertama (Adam) jatuh ke dalam dosa, seperti dikisahkan pada kitab Kejadian dari Alkitab Perjanjian Lama, maka pintu gerbang dunia terbuka

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!.

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN. Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Berkatalah Petrus kepada Yesus: Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau!. 1 Ucapan Petrus dalam suatu dialog dengan Yesus ini mungkin

Lebih terperinci

Buku buku Perjanjian Baru

Buku buku Perjanjian Baru Buku buku Perjanjian Baru Pada saat Perjanjian Baru mulai dituliskan, gambaran Perjanjian Lama sudah banyak berubah. Zaman para nabi sudah berlalu dan banyak orang bersikap acuh tak acuh terhadap hal-hal

Lebih terperinci

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran

Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Setiap Orang Membutuhkan Pengajaran Pernahkah saudara melihat seekor induk burung yang mendesak anaknya keluar dari sarangnya? Induk burung itu memulai proses pengajaran yang akan berlangsung terus sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam budaya. Setiap daerah di Kepulauan Indonesia memiliki budayanya sendiri. Bahkan di setiap kota/kabupaten

Lebih terperinci

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya

Pelajaran ini akan menolong saudara... Menerangkan siapa Yesus. Mengerti tujuan kedatangan-nya yang pertama dan kedatangan-nya Yesus Kristus "Ya, tentu saja saya percaya kepada Yesus Kristus," kata teman baru saya. "Ia seorang nabi besar, seorang utusan Allah yang memberi banyak ajaran yang harus kita ikuti." "Baik sekali," jawab

Lebih terperinci

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar

Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Setiap Orang Bisa Menjadi Pengajar Beberapa berkat yang terbesar dalam hidup ini datang kepada orang Kristen yang mengajar. Ketika saudara melihat sukacita yang dialami seseorang karena menerima Yesus

Lebih terperinci

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah

oleh Gereja Iuhan Apayang Dilakukan untuk Allah Apayang Dilakukan oleh Gereja Iuhan untuk Allah Dalam pelajaran 6, kita telah belajar bagaimana orang Kristen saling menolong dalam tubuh Kristus. Dalam Pelajaran 7, kita melihat beberapa kewajiban kita

Lebih terperinci

Tuhan selalu menepati janji-janji-nya. Dia tidak akan

Tuhan selalu menepati janji-janji-nya. Dia tidak akan Janji Tuhan kepada Murid-murid-Nya (Eksposisi Kisah 1:1-11) Tuhan selalu menepati janji-janji-nya. Dia tidak akan pernah meleset dalam melakukan hal tersebut. Di Kisah Para Rasul, kita akan melihat bagaimana

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I LATAR BELAKANG BAB I I. LATAR BELAKANG Ada sebuah percakapan menarik antara Chuang Tzu, seorang pemikir mistik dan banyak belajar dari Lao Tzu, dengan Hui Tzu, seorang ahli logika yang tergabung dalam Aliran Namanama

Lebih terperinci

Pekerja Dalam Gereja Mula-Mula

Pekerja Dalam Gereja Mula-Mula Pekerja Dalam Gereja Mula-Mula Pada waktu Kim mengetahui apa artinya menjadi anggota keluarga Allah, ia mulai mengerti apa yang termasuk dalam rencana Allah baginya. Sedang ia memikirkan hal-hal ini, keinginannya

Lebih terperinci

KENAIKANYESUS KRISTUS

KENAIKANYESUS KRISTUS KENAIKANYESUS KRISTUS Kenaikan Yesus Kristus adalah peristiwa yang terjadi 40 hari setelah Kebangkitan Yesus, di mana disaksikan oleh murid-murid- Nya, Yesus Kristus terangkat naik ke langit dan kemudian

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #38 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #38 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN?

JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN? JIKA ALKITAB SATU-SATUNYA OTORITAS KITA DALAM AGAMA, MENGAPA MANUSIA MENAFSIRKAN ALKITAB SECARA BERLAINAN? Salah satu prinsip yang diterapkan untuk mengambil arti dari nas-nas Alkitab adalah agama sejati

Lebih terperinci

KEHIDUPAN KRISTUS, 1 DAVID L. ROPER

KEHIDUPAN KRISTUS, 1 DAVID L. ROPER KEHIDUPAN KRISTUS, 1 DAVID L. ROPER Kursus: Kehidupan Kristus, 1 Pengarang: David L. Roper Kursus ini dikembangkan dari serial Truth for Today berjudul The Life of Christ yang diterbitkan oleh Truth for

Lebih terperinci

The 4gotten King. 1Samuel 9: Samuel 10: Samuel 15: Samuel 16:7. Paulus Igunata Sutedjo 1

The 4gotten King. 1Samuel 9: Samuel 10: Samuel 15: Samuel 16:7. Paulus Igunata Sutedjo 1 The 4gotten King Dalam setiap khotbah yang berhubungan dengan kerajaan Israel, acap kali saya mengawali khotbah dengan bertanya terlebih dahulu kepada jemaat tentang Raja Israel pertama, kedua, dan ketiga.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin modern dan maju secara tidak langsung menuntut setiap orang untuk mampu bersaing dalam mewujudkan tujuan

Lebih terperinci

Mengapa yesus naik ke surga?

Mengapa yesus naik ke surga? MINGGU I Mengapa yesus naik ke surga? AYAT KUNCI Efesus 4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.. SASARAN TEMA Anak-anak

Lebih terperinci

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja

BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja BAB III Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja A. Amanat Agung dan Tuntutan Ketaatan terhadap Pertumbuhan Gereja Amanat Agung Yesus Kristus diterima sebagai tugas atau mandat misi yang disampaikan

Lebih terperinci

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS

BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS MAKALAH 3 BUAH-BUAH ROH & KARUNIA ROH KUDUS Oleh Herlianto herlianto@yabina.org (Depok, Indonesia) ( Ya y a s a n b in a a w a m ) *) Makalah ini disampaikan dalam rangka Seminar Pneumatologi yang diselenggarakan

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

Siapakah Yesus Kristus? (5/6)

Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Siapakah Yesus Kristus? (5/6) Nama Kursus : SIAPAKAH YESUS KRISTUS? Nama Pelajaran : Yesus Memiliki Semua Kuasa dan Penakluk Kematian Kode Pelajaran : SYK-P05 Pelajaran 05 - YESUS MEMILIKI SEMUA KUASA

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Kristen Protestan

Pendidikan Agama Kristen Protestan Modul ke: 02Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Pendidikan Agama Kristen Protestan TERBENTUKNYA GEREJA Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Sebelum Yesus naik ke surga, Ia memberikan perintah kepada para murid-nya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN INJIL MARKUS

PENDAHULUAN INJIL MARKUS PENDAHULUAN INJIL MARKUS INJIL MARKUS Injil Markus memiliki ciri-ciri, Ditulis paling pertama dari semua Injil buku yang paling pendek dari Keempat Injil, mengatakan kepada kita lebih banyak tentang tindakan-tindakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus

BAB V KESIMPULAN. Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus BAB V KESIMPULAN 5.1. Refleksi Di dalam Alkitab, setidaknya terdapat tiga peristiwa duka dimana Yesus hadir dalam tiga kesempatan yang berbeda: (1) Yesus membangkitkan anak Yairus (Matius 9:18-26, Markus

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penulis Markus mengawali tulisannya dengan kalimat inilah permulaan Injil tentang Yesus Kristus, Anak Allah (Mrk 1:1). Kalimat ini memunculkan kesan bahwa

Lebih terperinci

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2)

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2) MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB BANGUNLAH, BERILAH DIRIMU DIBAPTIS (2) Kursi berkaki tiga bisa digunakan. Bayangkanlah kursi berkaki tiga dalam pikiran Anda. Lalu, bayangkanlah

Lebih terperinci

Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata

Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata Eksposisi Surat 1 Petrus: Penerima Surat 1Pet.1:1 2 Ev. Calvin Renata Tidak seperti surat rasul Paulus yang ditujukan kepada satu jemaat, Petrus langsung menuliskan suratnya untuk ke-5 jemaatnya. Suratnya

Lebih terperinci

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Mat. 16: Ev. Bakti Anugrah, M.A. Mat. 16: 13-20 Ev. Bakti Anugrah, M.A. Identitas Kristus yang sudah dinyatakan berulang-ulang dari pasal pertama sampai pasal kelima belas ternyata masih menimbulkan kebingungan dan perpecahan pendapat

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendampingan dan konseling pastoral adalah alat-alat berharga yang melaluinya gereja tetap relevan kepada kebutuhan manusia. 1 Keduanya, merupakan cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbedaan pandangan mengenai masalah iman dan perbuatan dalam hubungannya dengan keselamatan memang sudah ada sejak dulu kala 1. Pada satu pihak, ada orang

Lebih terperinci

Gereja Membaptis Orang Percaya

Gereja Membaptis Orang Percaya Gereja Membaptis Orang Percaya Beberapa tahun lalu di daratan Cina ada beberapa orang Kristen yang sedang membicarakan pandangan berbagai gereja tentang baptisan. Salah seorang pemimpin awam mengatakannya

Lebih terperinci

By Daniel Ronda (untuk mata kuliah Sistem-Sistem Teologi) Sejarah Singkat

By Daniel Ronda (untuk mata kuliah Sistem-Sistem Teologi) Sejarah Singkat By Daniel Ronda (untuk mata kuliah Sistem-Sistem Teologi) Sejarah Singkat Istilah ini muncul sebagai akibat dari pertikaian pada awal abad ke 17 di Belanda tentang ajaran predestinasi. Jacobus Arminius

Lebih terperinci

Otentisitas Alkitab vs Quran

Otentisitas Alkitab vs Quran Otentisitas Alkitab vs Quran Dengan berjalannya waktu dan Muslim mengadakan kontak dengan orang Kristen dan Yahudi dan memiliki kesempatan untuk membaca Alkitab, perlahan-lahan Muslim menyadari bahwa isi

Lebih terperinci

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik.

BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS. dalam keluarga dengan orang tua beda agama dapat dipahami lebih baik. BAB IV REFLEKSI TEOLOGIS Dalam bab IV ini akan dipaparkan suatu refleksi teologis tentang PAK dalam keluarga dengan orang tua beda agama. Refleksi teologis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu PAK keluarga

Lebih terperinci

Tujuan 1. Mengenali keempat masyarakat dalam Kisah 1:8.

Tujuan 1. Mengenali keempat masyarakat dalam Kisah 1:8. Masyarakat Kristen Seorang lurah adalah kepala desanya. Seorang walikota adalah pemimpin sebuah kota. Seorang polisi memelihara hukum dan tata tertib di suatu lingkungan tertentu. Lurah dan walikota itu

Lebih terperinci

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3

Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3 Bagaimana Berjalan Dalam Roh Bagian ke-3 Pengantar Dalam dua bagian pertama pelajaran ini, kita telah belajar pentingnya menerima Roh Kudus, membaca Alkitab, dan berkembang di mana kita ditanamkan. Dalam

Lebih terperinci

oleh Gereja 1Uhan Apa yang Dilakukan untuk Dunia Ini

oleh Gereja 1Uhan Apa yang Dilakukan untuk Dunia Ini Apa yang Dilakukan oleh Gereja 1Uhan untuk Dunia Ini Dalam pelajaran 6, kita melihat bahwa orang percaya mempunyai tanggung jawab terhadap orang-orang percaya lainnya. Semua orang percaya termasuk keluarga

Lebih terperinci

APA ARTI GEREJA BAGI HIDUPMU?

APA ARTI GEREJA BAGI HIDUPMU? APA ARTI GEREJA BAGI HIDUPMU? Bahan Refleksi dari PA Pemuda Pondok Indah, 12 Februari 2014 Refleksi oleh : Daniel Salim PENDAHULUAN Kita melihat berbagai aliran gereja bertumbuh pesat sekarang. Fenomena

Lebih terperinci

Level 3 Pelajaran 3. MUKJIZAT MEMULIAKAN ALLAH Oleh Andrew Wommack

Level 3 Pelajaran 3. MUKJIZAT MEMULIAKAN ALLAH Oleh Andrew Wommack Level 3 Pelajaran 3 MUKJIZAT MEMULIAKAN ALLAH Oleh Andrew Wommack Kita telah bicara mengenai berjalan di dalam kuasa Allah dan melayani orang lain dengan karunia-karunia yang Dia berikan pada kita. Saya

Lebih terperinci

My Journey with Jesus #4 - Perjalananku dengan Yesus #4 MENGALAMI KEBANGKITAN- NYA

My Journey with Jesus #4 - Perjalananku dengan Yesus #4 MENGALAMI KEBANGKITAN- NYA My Journey with Jesus #4 - Perjalananku dengan Yesus #4 MENGALAMI KEBANGKITAN- NYA PEMBUKAAN: Berita Duka: Telah berpulang ke Rumah Bapa pada Hari Jumat kemarin, Isa Almasih bin Yusuf. Dihimbau tidak usah

Lebih terperinci

HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU

HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU HUBUNGAN HUKUM TAURAT DENGAN ORANG PERCAYA PERJANJIAN BARU SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH DITUJUKAN KEPADA: dr. Andrew M. Liauw, M.Div., M.Th DOSEN GRAPHE INTERNATIONAL THEOLOGICAL SEMINARY UNTUK MEMENUHI TUNTUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perjalanan agama Kristen masuk ke Indonesia memang panjang. Ada beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia. Agama Kristen memang bukan agama

Lebih terperinci

Kitab-kitab Injil dan Kisah Para Rasul (1) DR Wenas Kalangit

Kitab-kitab Injil dan Kisah Para Rasul (1) DR Wenas Kalangit Kitab-kitab Injil dan Kisah Para Rasul (1) DR Wenas Kalangit 6 November 2007 Jakarta 1 Kitab-kitab Injil dan Kisah Para Rasul (1) a. Kitab-kitab Injil Keempat kitab pertama dalam PB (Matius, Markus, Lukas,

Lebih terperinci

Untuk penulisan skripsi/tesis, minimal harus duduk dulu mencari dan membaca buku sekurangnya 50 jam di perpustakaan.

Untuk penulisan skripsi/tesis, minimal harus duduk dulu mencari dan membaca buku sekurangnya 50 jam di perpustakaan. Mahasiswa yang baru masuk biasanya bingung bila disuruh menulis makalah, karena hal ini belum biasa dilakukan. Untuk itu ada beberapa langkah bagaimana menulis makalah yang baik dan berbobot: 1. Banyak

Lebih terperinci