PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN"

Transkripsi

1 Set : Dalam 1 (K1) Tanda Tangan : INSTRUMEN PEN : NMNES RIWYT SM No spek yang dinilai obot Nilai FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Kontrak waktu 4 Menjelaskan tujuan Ya Tidak C D 1 Menanyakan keluhan utama yang dirasakan saat ini 8 Menanyakan sejak kapan ada keluhan sesak nafas 8 3 Menanyakan kondisi yang memperberat keluhan sesak nafas 8 4 Menanyakan kondisi yang memperingan keluhan sesak nafas 8 Menanyakan apakah sebelumnya pernah menderita penyakit 5 asma 8 6 Menanyakan apakah klien merokok 8 8 Menanyakan apakah klien mempunyai riwayat alergi 8 Menanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita 9 penyakit asma 9 FSE TERMINSI 1 Menyampaikan hasil anamnesa 10 Melakukan evaluasi 4 3 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 4 erpamitan 1 Ketenangan 3 Menjaga keamanan pasien/perawat Total 100

2 No : Institusi : Set : Keperawatan Dalam 1 ( K ) Tanda Tangan : INSTRUMEN PEN : PEMERIN OKSIGEN DENGN NSL KNUL NO SPEK YNG DI OOT Y TIDK 1. FSE ORIENTSI Memberi salam. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan tindakan 4. Menjelaskan langkah prosedur 5. Menanyakan kesiapan pasien. 1 Mencuci tangan 5. Menyiapkan tabung oksigen dengan manometernya 5 3 Mengisi aquabidest pada tabung humidifier sesuai batas 10 4 Mengatur posisi semifowler 5 5 Membuka flowmeter dengan ukuran lt/mnt 15 6 Memastikan ada aliran udara dengan punggung tangan 10 7 Memasang kanul pada hidung pasien dengan benar 10 8 Melakukan fiksasi selang kanul dengan benar 5 9 Mencuci tangan 5 C 1. FSE TERMINSI Melakukan evaluasi 4. Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 3. erpamitan D 1. Ketenangan. Melakukan komunikasi terapeutik 3 3. Menjaga keamanan pasien 3 4. Menjaga keamanan pasien Jumlah 100

3 No : Institusi : Set : Keperawatan Dalam (K1) Tanda Tangan : INSTRUMEN PEN :NMNES RIWYT DM No spek yang dinilai obot Nilai FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Kontrak waktu 4 Menjelaskan tujuan Ya Tidak C D 1 Menanyakan keluhan yang dirasakan klien saat ini 5 Menanyakan apakah peningkatan nafsu makan yang berlebihan 10 3 Menanyakan apakah ada peningkatan minum yang berlebihan 10 Menanyakan apakah ada peningkatan frekuensi K yang 4 berlebihan 10 Menanyakan apakah ada penurunan berat badan secara drastis 5 (<10% dari semula dalam waktu singkat) 5 6 Menanyakan apakah ada gejala sering kesemutan 5 7 Menanyakan apakah ada luka yang lama sembuh 5 8 Menanyakan apakah ada gejala penglihatan kabur 5 9 Menanyakan apakah ada keluhan mudah lelah 5 Menanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita 10 penyakit kencing manis (DM) 5 FSE TERMINSI 1 Menyampaikan hasil anamnesa 10 Melakukan evaluasi 4 3 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 4 erpamitan 1 Ketenangan 3 Menjaga keamanan pasien/perawat Total 100

4 No : Institusi : Set :Keperawatan Dalam (K) Tanda Tangan : INSTRUMEN PEN : INJEKSI SC No spek yang dinilai obot Nilai FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Menjelaskan tujuan 4 Menjelaskan Prosedur Ya Tidak C D 1 mencuci tangan 5 Memakai sarung tangan 5 3 Menentukan tempat injeksi yang tepat 5 4 Mengambil obat insulin 8 ui dengan benar 10 5 Mangganti jarum pada spuit insulin dengan jarum baru 5 6 Membersihkan kulit dengan kapas alkohol 5 7 Menusukkan jarum dengan sudut 90 derajad 5 8 Melakukan aspirasi untuk memastikan darah tidak keluar 10 9 Memasukan obat obat kedalam subkutan secara berlahan 5 Mencabut jarum dengan menekan tempat tusukan dengan 10 kapas 5 11 Membuang spuit ke botol/tempat spuit 5 1 mencuci tangan 5 FSE TERMINSI 1 Melakukan evaluasi 4 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 3 erpamitan 1 Ketenangan Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat Total 100

5 No : Institusi : Set : Keperawatan Dalam 3 (K1) Tanda Tangan : INSTRUMEN PEN : NMNES RIWYT STROKE NO SPEK YNG DI OOT FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Kontrak waktu 4 Menjelaskan tujuan Y TIDK C D 1 Menanyakan klien apakah mengalami nyeri kepala/pusing 8 Menanyakan klien apakah mengalami kelemahan anggota gerak 9 3 Menanyakan klien apakah mengalami penurunan fungsi persepsi sensori 8 4 Menanyakan apakah klien pernah merasakan gejala seperti ini sebelumnya 8 5 Menanyakan klien apakah menderita hipertensi sebelumnya 8 6 Menanyakan klien pernah mengalami serangan stroke sebelumnya 8 7 Menanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita stroke 8 8 Menanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita hipertensi 8 FSE TERMINSI 1 Menyampaikan hasil anamnesa 10 Menyampaikan evaluasi 4 3 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 4 erpamitan 1 Ketenangan 3 Menjaga keamanan pasien/perawat JUMLH 100

6 No. : Institusi : Set :Keperawatan Dalam 3 () Tandatangan : INSTRUMEN PEN : Pemeriksaan Refleks iseps, Triseps, Patela No. C D FSE ORIENTSI 1 Memberi salam/menyapa klien 3 Menjelaskan tujuan tindakan 4 Menjelaskan langkah prosedur Refleks iceps 1 Mencuci tangan 3 Meminta pasien duduk dengan rileks 3 Memfleksikan lengan bawah dalam posisi antara fleksi dan ekstensi serta 3 sedikit pronasi 4 4 Memegang siku pasien dengan tangan pemeriksa 5 5 Meletakkan ibu jari pemeriksa pada tendo biseps 5 6 Memukulkan refleks hammer pada ibu jari 8 Reflek Triceps OOT 7 Meminta pasien untuk merilekskan lengan bawah sepenuhnya 3 Menyangga lengan bawah dalam posisi antara fleksi dan ekstensi serta 8 supinasi 5 9 Meraba triseps untuk memastikan bahwa otot tidak tegang 5 10 Memukul tendo otot triseps pada fossa olekrani dengan reflek hammer 8 Refleks patela 11 Meminta pasien duduk dengan tungkai mejuntai 5 1 Meraba daerah kiri tendo patela untuk menetapkan daerah yang tepat 5 Dengan satu tangan memegang paha bagian distal, tangan lain memukul 13 tendo patela dengan tepat 8 14 Mencuci tangan 3 FSE TERMINSI 1 Melakukan evaluasi 4 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 3 erpamitan 1 Ketenangan Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat TOTL 100 Y TIDK

7 No : Institusi : Set : Keperawatan Dalam 4 K1 Tanda Tangan : INSTRUMEN PEN : NMNES SIROSIS HEPTIS No spek yang dinilai obot Nilai Ya Tidak FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Kontrak waktu 4 Menjelaskan tujuan C D 1 Menanyakan keluhan yang paling dirasakan klien saat ini 6 Menanyakan sejak kapan keluhan dirasakan 8 3 Menanyakan apakah merasa lemah 6 4 Menanyakan apakah merasa sebah pada perut 6 5 Menanyakan apakah nyeri bagian pada perut kanan atas 6 6 Menanyakan apakah anoreksia 6 7 Menanyakan apakah berak darah berwarna pucat 6 8 Menanyakan apakah pernah sakit hepatitis/kuning 7 9 Menanyakan apakah riwayat kosumsi alkohol/minum keras 6 Menanyakan apakah ada anggota keluarga yang menderita 10 hepatitis 8 FSE TERMINSI 1 Menyampaikan hasil anamnesa 10 Melakukan evaluasi 4 3 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 4 erpamitan 1 Ketenangan 3 Menjaga keamanan pasien/perawat Total 100

8 No : Institusi : Nama : tanggal : Set : Keperawatan Dalam 4 () Tanda tangan : INSTRUMEN PEN : PEMERIKSNFISIK DOMEN NO SPEK YNG DI OOT. FSE ORIENTSI Y TIDK 1. Memberi salam Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan tujuan tindakan 4. Menjelaskan tujuan langkah prosedur. 1 Mencuci tangan 5 Mengatur posisi pasien 3 3 Membuka baju daerah abdomen (4 kuadran terlihat) 4 Melakukan inspeksi dari depan dan samping pasien 10 Melakukan auskultasi (sebelum palpasi/ perkusi untuk 5 memastikan adanya bising usus (dengan waktu ± 30 detik)* 15 6 Melakukan perkusi 10 7 Melakukan palpasi: pada 4 kuadran 10 8 Mengukur lingkar perut dengan meteran 10 9 Mencuci tangan 5 C. FSE TERMINSI 1. Melakukan evaluasi tindakan 4. Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 3. erpamitan D. 1. Ketenangan. Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat Total 100

9 No : Institusi : Set : Keperawatan Dalam 5 (K1) Tanda Tangan : INSTRUMEN PEN : PENDIDIKN KESEHTN DIET TYPOID NO SPEK YNG DI OOT Ya Tidak FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Kontrak waktu 4 Menyampaikan tujuan umum 1 Mengatur kenyamanan pasien 5 Menanyakan apakah pasien sudah tahu tentang diet thypoid 5 3 Menjelaskan tujuan khusus 5 4 Menjelaskan makanan yang dihindari (makanan tinggi serat) 7 5 Menjelaskan makanan yang dianjurkan (Makanan rendah serat) 7 6 Menjelaskan makanan yang tidak merangsang (pedas, masam) 7 7 Minum yang banyak -3 liter/hari selama tidak kembung 6 8 Menjelaskan akibat apabila melanggar diet 6 9 Memberi kesempatan pasien bertanya 5 10 Menjawab pertanyaan dengan benar 7 C FSE TERMINSI 1 Melakukan evaluasi 13 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5 3 erpamitan D 1 Ketenangan 3 Menjaga keamanan pasien/perawat 3 3 Merespon reaksi pasien klien dengan baik 4 Total 100

10 No : Institusi : Set :Keperawatan Dalam 5 (K) Tanda Tangan : C D INSTRUMEN PEN : ORL HYGIENE NO SPEK YNG DI OOT FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Menjelaskan tujuan 4 Menjelaskan prosedur 1 Mencuci tangan 5 Memakai sarung tangan 3 3 Mengatur posisi pasien 3 4 Memasang alas dan handuk di bawah dagu pasien 3 5 Membasahi deppers dengan air masak/nacl 0,9% 5 6 Menggunakan pinset anatomis untuk memeras depers 3 Membuka mulut klien dengan sudip lidah yang sudah 7 dibungkus kassa 3 8 Membersihkan dinding rongga mulut 8 9 Membersihkan lidah 8 10 Membersihkan gusi 8 11 Membersihkan gigi 8 1 Mengolesi bibir dengan borak gliserin 8 13 Mencuci tangan 5 FSE TERMINSI 1 Melakukan evaluasi 4 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 3 erpamitan 1 Ketenangan Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat TOTL 100 Y TIDK

11 No : Institusi : Nama :. Tanggal : Stase :. Observer : Set : KEPERWTN DLM 6 (K1) TTD : INSTRUMEN PENILLIN PENKES DIET KELEIHN CIRN NO SPEK YNG DI OOT FSE ORIENTSI 1 Memberi salam 3 Kontrak waktu 4 Menjelaskann tujuan umum 1 Menanyakan pasien apakah sudah tahu tentang diet 5 Menanyakan pasien apakah sudah membatasi minum selama 5 3 Menjelaskan tujuan pembatasan cairan 8 4 Menjelaskan tentang jenis makanan yang harus dibatasi 8 5 Menjelaskan minuman yang harus dihindari ( kopi dan soda ) 8 Y TIDK 6 Menjelaskan jumlah air minum sesuai dengan air kencing / output cairan 7 Menjelaskan pada pasien akibat dari kelebihan cairan 7 8 Memberikan kesempatan bertanya 4 9 Menjawab pertanyaan dengan benar 8 C FSE TERMINSI 1 Melakukan evaluasi 13 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5 3 erpamitan D 1 Ketenangan 3 Menggunakan bahasa yang bisa dipahami 3 3 Memberikan respon terhadap reaksi klien dengan baik 4 TOTL 100 7

12 No : Institusi : Nama :. Tanggal : Stase :. Observer : Set : KEPERWTN MEDIKL 6 (K) TTD : INSTRUMEN PEN PENGUKURN JVP NO SPEK YNG DI OOT FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Menjelaskan tujuan tindakan 4 Menjelaskan langkah prosedur 1 Mencuci tangan Mengatur posisi pasien semi fowler / berbaring dengan kepala dinaikan Membebaskan daerah leher dari pakaian 5 4 Menentukan meniskus vena jugular 10 5 Mengukur tinggi meniskus vena jugularis yang terlihat dengan menggunakan (dua) penggaris : a. Penggaris pertama diletakkan tegak lurus dinding dada pada setinggi sudut sternal (SIC-II) 15 b. Penggaris kedua diletakkan tegak lurus penggaris pertama pada ketinggian meniskus 15 6 Menentukan dan mencatat hasil pengukuran 11 7 Mencuci tangan Nilai Ya Tidak C FSE TERMINSI 1 Melakukan evaluasi 4 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 3 erpamitan D 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat TOTL 100

13 No : Institusi : Set : KEPERWTN DLM 7 (K1) Tanda tangan : INSTRUMEN PEN NMNES RIWYT PENYKIT JNTUNG / MI NO SPEK YNG DI OOT Y TIDK FSE ORIENTSI 1 Memberi salam 3 Kontrak waktu 4 Menjelaskan tujuan 1 Menanyakan sejak kapan nyeri dirasakan 5 Menanyakan daerah yang dirasakan nyeri 5 3 Menanyakan kualitas nyeri 5 Menanyakan faktor yang menambah/mengurangi 4 nyeri 6 4 Menanyakan apakah mempunyai riwayat sakit : a. jantung 5 b. DM 5 c. Hipertensi 5 Menanyakan apakah pasien punya kebiasaan 5 merokok 8 Menanyakan pola aktivitas pasien/kebiasaan olah raga Menanyakan pola /kebiasaan makan pasien 8 8 Menanyakan apakah keluarga pasien ada yang pernah menderita penyakit jantung 5 FSE TERMINSI 1 Menyampaikan hasil 10 Mengevaluasi 4 3 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 4 erpamitan 1 Ketenangan 3 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti TOTL 100

14 No : Institusi : Set : DLM 7 (K) TTD : INSTRUMEN PEN PEMERIKSN JNTUNG NO SPEK YNG DI OOT FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Menjelaskan tujuan tindakan 4 Menjelaskan langkah dan prosedur 1 Mencuci tangan 5 Mengatur posisi pasien supinasi 5 3 Membebaskan daerah dada 5 Y TIDK 4 Melakukan inspeksi terhadap bentuk dada dan pulsasi 10 5 Melakukan palpasi pada 4 area (aorta, pulmonal, mitral, trikuspidal) 10 6 Melakukan perkusi batas jantung (atas, kiri, bawah, kanan) 1 Melakukan auskultasi pada 4 area (aorta, pulmonal, mitral, 7 trikuspida) 1 8 Merapiakan pasien 6 9 Mencuci tangan 5 C FSE TERMINSI 1 Melakukan evaluasi 4 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 3 erpamitan D 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat TOTL 100

15 INSTRUMEN PEN PROSEDUR NMNES PSIEN TC NO SPEK YNG DI OOT C D FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Kontrak waktu 4 Menjelaskan tujuan 1 Menanyakan keluhan utama yang 8 dirasakan oleh klien saat ini. Menanyakan apakah batuk berdahak 9 atau bercampur darah? 3 Menanyakan apakah klien nyeri dada? 8 4 Menanyakan sudah berapa lama sakit? 8 5 Menanyakan apakah merasa demam? 8 6 Menanyakan apakah sering berkeringat pada malam hari? 8 7 Menanyakan apakah terjadi penurunan berat badan? 8 8 Menanyakan apakah ada anggota 8 yang menderita penyakit TC/batuk darah? FSE TERMINSI 1 Menyampaikan hasil 10 Mengevaluasi 4 3 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 4 erpamitan 1 Ketenangan 3 Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti TOTL 100 Y TIDK

16 NO : INSTITUSI : NM : TNGGL : STSE :.. OSERVER : SET : 8 K MEDIKL TTD : INSTRUMEN PEN PEMERIKSN PRU NO SPEK YNG DI OOT FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Menjelaskan tujuan tindakan 4 Menjelaskan langkah dan prosedur 1 Mencuci tangan. Menanyakan persetujuan / kesiapan klien. 5 3 Menjaga privasi klien 5 4 Mengatur posisi klien 5 5 Melakukan inspeksi untuk melihat kesimetrisan 8 semua area dada ( semua area dada terlihat) 5 Melakukan palpasi dada : a. Memeriksa pengembangan paru 10 b. Memeriksa taktil fremitus 10 6 Melakukan perkusi dengan membandingkan 10 kanan dan kiri. 7 Melakukan auskultasi pada 1 titik dengan 1 memperhatikan pernafasan klien. C FSE TERMINSI 1 Melakukan evaluasi 4 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 3 erpamitan D 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat 3 Melakukan komunikasi terapeutik selama 5 tindakan. JUMLH 100 Y TIDK

17 NO :.. INSTITUSI : NM :.. TNGGL : STSE :.. OSERVER : SET : DLM 9 (K1) TTD : INSTRUMEN PEN PENKES DIIT PSIEN GOUT NO SPEK YNG DI OOT 1 Mengucapkan salam 3 Kontrak waktu 4 Menyampaikan tujuan umum Y TIDK 1 Menanyakan pasien apakah sudah mengetahui tentan diet gout 10 Menjelaskan tujuan khusus 10 3 Menjelaskan tujuan diet gout 4 Menjelaskan makanan yang diperbolehkan untuk penderita gout 10 5 Menjelaskan makanan yang dibatasi untuk penderita Gout 10 6 Menjelaskan akibat bila tidak mentaati diit 10 7 Memberi kesempatan bertanya 5 8 Menjawab pertanyaan dengan benar 10 C FSE TERMINSI 1 Melakukan evaluasi 10 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5 3 erpamitan D 1 Ketenangan Menjaga keamanan pasien/perawat 3 3 Merespon reaksi pasien dengan baik 3 TOTL 100

18 No : Institusi : Nama :. Tanggal : Stase :. Observer : Set : KEPERWTN DLM 9 (K) Tandatangan : NO INSTRUMEN PEN PROSEDUR INJEKSI INTR MUSKULER SPEK YNG DI OOT FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Menjelaskan tujuan tindakan* 4 Menjelaskan langkah prosedur 1 Mencuci tangan Menjaga privacy 3 Mengatur posisi pasien sim's 3 4 Memasang perlak dan pengalasnya 5 Membebaskan daerah yang akan diinjeksi 6 Memakai handskoen 5 7 Menentukan tempat penyuntikan dengan benar 8 8 Melakukan desinfektan dengan kapas alkohol 3 9 Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk meregangkan kulit 3 10 Menusuk spuit ke muskulus gluteus dengan sudut 90 derajad 5 11 Melakukan aspirasi 10 1 Memasukkan obat secara perlahan 5 13 Mencabut spuit dari tempat tusukan 5 14 Menekan daerah tusukan dg kapas desinfektan 5 15 Membuang spuit ke tempat khusus spuit 5 16 Merapikan alat 5 17 Mencuci tangan C FSE TERMINSI 1 Melakukan evaluasi 4 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 3 erpamitan D 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat Total 100 Ya Nilai Tidak

19 NO : INSTITUSI : NM : TNGGL : STSE :.. OSERVER : SET : KEPERWTN DLM 10(K1) TTD : INSTRUMEN PEN PENKES DIET GGL GINJL KRONIK NO SPEK YNG DI OOT FSE ORIENTSI 1 Memberi salam 3 Kontrak waktu 4 Menjelaskann tujuan umum 1 Menanyakan apakah pasien sudah tahu tentang diet pada 5 gagal ginjal kronik 3 Menjelaskan tujuan khusus penkes 5 4 Menjelaskan tujuan diit pada gagal ginjal 8 5 Menjelaskan jenis makanan yang harus dihindari dan yang 14 dianjurkan 6 menjelaskan jenis minuman yang harus dihindari dan yang 14 dianjurkan 5 Menjelaskan akibat apabila tidak menjalankan diet 14 C FSE TERMINSI 1 Melakukan evaluasi 13 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5 3 erpamitan Y TIDK D 1 Ketenangan 3 Menggunakan bahasa yang bisa dipahami 3 3 Memberikan respon terhadap reaksi klien dengan baik 4 TOTL 100

20 NM :.. TNGGL : STSE :.. OSERVER : SET : KEPERWTN DLM 10 (K) TTD : INSTRUMEN PEN : PERWTN KTETER NO SPEK YNG DI OOT Y TIDK FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Menjelaskan tujuan tindakan 4 Menjelaskan langkah dan prosedur 1 Mencuci tangan 1 Menjaga privacy 5 Menyiapkan pasien dengan posisi dorsal 5 recumbent 3 Memasang perlak dan pengalas 5 4 Memakai sarung tangan 8 5 Membersihkan genetalia dengan kapas air 10 hangat 6 Memastikan posisi kateter terpasang dengan 8 benar, menarik dengan hati-hati, kateter tetap tertahan 7 Mengoleskan desinfektan dengan lidi kapas 15 pada sekitar orifisium uretra dan gland penis 8 Melepas sarung tangan 5 9 Merapikan pasien dan alat 5 10 Mencuci tangan C FSE TERMINSI 1 Melakukan evaluasi 4 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 3 erpamitan D 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Melakukan komunikasi terapeutik selama 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat TOTL 100

No : Institusi : Nama : Tanggal : Stase : Observer : Set : Keperawatan Dalam 1 ( K1 ) TTD : INSTRUMEN PENILAIAN : PEENKES PENCEGAHAN PENULARAN HIV

No : Institusi : Nama : Tanggal : Stase : Observer : Set : Keperawatan Dalam 1 ( K1 ) TTD : INSTRUMEN PENILAIAN : PEENKES PENCEGAHAN PENULARAN HIV Jln. Pierre Tendean No. Telp. 0-31 131, 38 1963 Semarang 0131 No : Institusi : Nama : Tanggal : Stase : Observer : Set : Keperawatan Dalam 1 ( K1 ) TTD : INSTRUMEN PENILAIAN : PEENKES PENCEGAHAN PENULARAN

Lebih terperinci

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

INJEKSI SUB CUTAN (SC) INJEKSI SUB CUTAN (SC) NO ASPEK NG DI BOBOT.... Menempatkan alat dekat klien 2.. 1 Mengatur posisi klien sesuai penyuntikan 2 Memasang perlak/pengalas 2 Mendekatkan bengkok 2 4 Memilih tempat penyuntikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jln. Pierre Tendean No.24 Telp , Semarang, 50131

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jln. Pierre Tendean No.24 Telp , Semarang, 50131 NO SET : 1/K1/KOM NAMA TANGGAL STASE OBSERVER INSTITUSI PENKES : DIET ANEMI IBU HAMIL NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Kontrak waktu 2 4 Menjelaskan tujuan umum penkes 2 B FASE KERJA ( 65 % ) 1 Validasi pengetahuan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN No Set : Bedah 1 ( K.1 ) Nama Tanggal Inst. Observer Stase Tandatangan FORMAT PEAN ANAMNESA RIWAYAT HIPERTHIROI NO ASPEK YANG I BOBOT YA TIAK A B FASE ORIENTASI 1 Memberi salam/menyapa klien 2 Memperkenalkan

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) A. Definisi Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara rutin. Perawatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN No. : Set : ANAK 1 K1 Nama : Tanggal : Inst. : Observer : Stase : Tandatang: PENDIDIKAN KESEHATAN ANTICIPATORY GUIDANCE ANAK TODLER NO. ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI 3 Menjelaskan tujuan pendidikan

Lebih terperinci

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI ) SOP INJEKSI PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI ) A. INJEKSI INTRA VENA Injeksi ini dilakukan dengan menyuntikkan obat kedalam pembuluh darah vena Injeksi intravena diberikan jika diperlukan

Lebih terperinci

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH PEAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH NO ASPEK YANG DI BOBOT 1 Penghangat/ buli-buli panas dan sarungnya 2 1 Melakukan verifikasi data dan program terapi

Lebih terperinci

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril Prosedur Pemasangan Kateter Urin Ditulis pada Senin, 15 Februari 2016 00:50 WIB oleh fatima dalam katergori Kebutuhan Dasar tag KDM, Kateter, Eliminasi Uri http://fales.co/blog/prosedur-pemasangan-kateter-urin.html

Lebih terperinci

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian Pengertian Suction adalah : Tindakan menghisap lendir melalui hidung dan atau mulut. Kebijakan : Sebagai acuan penatalaksanaan tindakan penghisapan lendir, mengeluarkan lendir, melonggarkan jalan nafas.

Lebih terperinci

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH Puskesmas Kendit SOP/ PENGUKURAN TEKANAN DARAH RAWAT JALAN... drg. DINA FITRYA, M.Kes 19731026 200501 2 006 Pengerti Tatacara mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter an Untuk mengetahui ukuran

Lebih terperinci

C. Indikasi Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi

C. Indikasi Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi STANDAR OPERASIONAL PEROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI ATAU ANAK A. Pengertian Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan atau vaksin (sustu obat yang digunakan untuk

Lebih terperinci

SOP Tanda Tanda Vital

SOP Tanda Tanda Vital SOP Tanda Tanda Vital N o I II III Aspek yang Dinilai Ya Tidak PERSIAPAN ALAT 1. Termometer dalam tempatnya (axila, oral, rektal) 2. Tiga buah botol berisi larutan sabun, desinfektan, dan air bersih 3.

Lebih terperinci

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK) PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK) Nama Mahasiswa : Tanggal Pemeriksaan : No. 1. 2. 3. 4. Aspek yang dinilai Membina sambung rasa, bersikap baik dan sopan, serta menunjukkan

Lebih terperinci

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Nama : Riadus Solihin.S.kep Npm : 15350035 Stase : Maternitas VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PETUGAS PERALATAN Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihannya

Lebih terperinci

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016 JOB SHEET Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd. 301 Semester : II Prodi : DIII Kebidanan Pokok bahasan : Pemeriksaan Antenatal Care Pembimbing : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan

Lebih terperinci

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine. MEMASANG KATETER A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine. B. TUJUAN 1. Menghilangkan distensi kandung kemih. 2. Sebagai penatalaksanaan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH 1. Pengertian Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi

Lebih terperinci

CHECKLIST ANAMNESIS KASUS NYERI KEPALA

CHECKLIST ANAMNESIS KASUS NYERI KEPALA CHECKLIST ANAMNESIS KASUS NYERI KEPALA No. Aspek yang Dinilai Contoh/Parameter 1. Mengucap salam...assalamualaikum wr wb... 2. Memperkenalkan diri dan membina sambung rasa...perkenalkan saya Andi saya

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD Sebelum melakukan percobaan, praktikan menonton video tentang suction orofaringeal dan perawatan WSD. Station 1:

Lebih terperinci

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN Oleh Tim Endokrin dan Metabolik PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 TATA TERTIB Sebelum Praktikum

Lebih terperinci

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN PADA LEHER ( ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN PADA LEHER ( ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK) Nama Mahasiswa : Tanggal Pemeriksaan : PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN PADA LEHER ( ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK) No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Aspek yang dinilai Membina sambung rasa, bersikap

Lebih terperinci

Pusat Hiperked dan KK

Pusat Hiperked dan KK Pusat Hiperked dan KK 1. Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap asap/gas beracun, kelemahan atau kekejangan otot pernafasan). 2. Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan matahari langsung,

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.

Lebih terperinci

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat:

BAB II RESUME KEPERAWATAN WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat: 11 BAB II RESUME KEPERAWATAN A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada hari Senin tanggal 22 Januari 20007 jam 07.30 WIB, pasien dirawat dengan Fraktur Femur pada hari ke empat: 1. Biodata. a. Identitas

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN FISIK SYARAF

PEMERIKSAAN FISIK SYARAF PEMERIKSAAN FISIK SYARAF. PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS. PEMERIKSAAN FUNGSI MOTORIK DAN CEREBELLUM 3. PEMERIKSAAN REFLEK FISIOLOGIS 4. PEMERIKSAAN REFLEK PATHOLOGIS 5. TEST RANGSANG MENINGEAL DISUSUN OLEH

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP Untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Medikal Bedah I yang dibina oleh Bapak Rudi Hamarno, M.Kep Oleh Kelompok 11 Pradnja Paramitha

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS I. PEMERIKSAAN KEHAMILAN 1. Melakukan validasi klien 2. Melakukan kontrak 3. Menyiapkan alat 4. Mencuci tangan 5. Mengkaji keadaan umum klien 6. Melakukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 0 Desa Lenek Kec. Aikmel EVALUASI LAYANAN KLINIS PUSKESMAS LENEK 06 GASTROENTERITIS AKUT. Konsistensi

Lebih terperinci

NEONATUS BERESIKO TINGGI

NEONATUS BERESIKO TINGGI NEONATUS BERESIKO TINGGI Asfiksia dan Resusitasi BBL Mengenali dan mengatasi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir Asfiksia Asfiksia adalah kesulitan atau kegagalan untuk memulai dan melanjutkan

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU PEMERIKSAAN SUHU 10 Menentukan letak aksila dan membersihkan daerah aksila dengan menggunakan tisue 11 Menurunkan reservoir di bawah suhu 35 C 12 Meletakkan termometer pada daerah aksila (reservoir tepat

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TERAPI MUROTTAL A. Pengertian Terapi murottal adalah rekaman suara Al-Qur an yang dilagukan oleh seorang qori (pembaca Al-Qur an), lantunan Al-Qur an secara fisik mengandung

Lebih terperinci

OLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314

OLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314 LAPORAN PENDAHULUAN Prosedur Tindakan Pengkajian Sistem Integumen, Prosedur Tindakan Wound Care, dan Penatalaksanaan Klien Luka Bakar Laporan pendahuluan ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia

BAB III TINJAUAN KASUS. Jenis kelamin : Laki-laki Suku bangsa : Jawa, Indonesia BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni 2011 di Ruang Lukman Rumah Sakit Roemani Semarang. Jam 08.00 WIB 1. Biodata a. Identitas pasien Nama : An. S Umur : 9

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN Jln. Pierre Tendean. Telp. 0-1 11, 19 Semarang 011 : : : : Set Tanggal Observer Tandatangan : Bedah 1 ( K.1 ) : : : FORMAT PEAN ANAMNESA POST TIROIDEKTOMI 1 Memberi salam/menyapa pasien Memperkenalkann

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan

BAB III PEMBAHASAN. Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Tugas Di Tempat Kerja Jenis-Jenis Kegiatan : a. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV ) b. Pemasangan Invus dan Aff Invus c. Pemasangan Pipa Lambung ( Nasogastric Tube) -

Lebih terperinci

CHECKLIST KELUHAN UROGENITAL. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

CHECKLIST KELUHAN UROGENITAL. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : CHECKLIST KELUHAN UROGENITAL Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : No Aspek yang dinilai Nilai 0 1 2 Anamnesis 1 Memberi salam dan memperkenalkan diri keduanya 0 : melakukan< 2 3 Menanyakan identitas

Lebih terperinci

NO MACAM KETRAMPILAN/ TARGET RUANG CARA MELAKUKAN

NO MACAM KETRAMPILAN/ TARGET RUANG CARA MELAKUKAN A KEBUTUHAN PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL 1. Menerima Pasien Baru a. Komunikasi 5x b. Orientasi ruangan pada pasien 5x 2. Spiritual a. Menuntun wudlu dan tayamum 3x b. Tuntunan sholat 3x c. Tuntunan doa bagi pasien

Lebih terperinci

ALAT DAN BAHAN. 2 buah penggaris / mistar. Pulpen. Kapas dan alkohol SKENARIO SESAK NAFAS

ALAT DAN BAHAN. 2 buah penggaris / mistar. Pulpen. Kapas dan alkohol SKENARIO SESAK NAFAS (JVP) dalam bahasa Inggris, adalah tekanan sistem vena yang diamai secara idak langsung (indirek). Secara langsung (direk), tekanan sistem vena diukur dengan memasukkan kateter yang dihubungkan dengan

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN No.Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) I Hari pertama Senin/17 Juni 09.00-10.30 1. Mengkaji kemampuan secara fungsional

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH Oleh: MEITY MASITHA ANGGRAINI KESUMA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN

Lebih terperinci

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian * Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991) * Pembuatan lubang sementara atau permanen dari

Lebih terperinci

BED SITE TEACHING. Dani Dania D Siti Fatimah Lisa Valentin S Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp.

BED SITE TEACHING. Dani Dania D Siti Fatimah Lisa Valentin S Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp. BED SITE TEACHING Dani Dania D - 12100113044 Siti Fatimah - 12100113045 Lisa Valentin S - 12100113001 Perceptor dr. Octo Indradjaja, Sp.PD SMF ILMU PENYAKIT DALAM P3D FAKULTAS KEDOKTERAN UNISBA RS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN KELUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PANDAI BESI DITINJAU DARI SIKAP KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI DI KUALA BEGUMIT KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN

Lebih terperinci

TARGET KOMPETENSI PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TH. 2015/2016

TARGET KOMPETENSI PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TH. 2015/2016 NO MACAM KETRAMPILAN/ TARGET RUANG CARA MELAKUKAN JUMLAH PARAF A KEBUTUHAN PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL 1. menerima Pasien Baru a. Komunikasi 5x b. Orientasi ruangan pada pasien 5x 2. Spiritual a. Menuntun wudlu

Lebih terperinci

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN

Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Lampiran 1 FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI KOMUNITAS I. BIODATA IDENTITAS PASIEN Nama : Ny. D Jenis Kelamin : Perempuan Umur : 83 tahun Agama : Islam Pendidikan : SD Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Alamat : Jl.

Lebih terperinci

SKILL 2 CARDIAC PHYSICAL EXAMINATION IN ADULT

SKILL 2 CARDIAC PHYSICAL EXAMINATION IN ADULT SKILL 2 CARDIAC PHYSICAL EXAMINATION IN ADULT 1. Sapa dan Perkenalan diri 2. Identitas pasien (nama,usia,alamat) sesuaikan dengan rekam medis 3. Informed consent (minta pasien melepaskan pakaian bagian

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS CURUG TANGERANG Pengantar : Dengan hormat, nama saya Ade Atik, mahasiswa

Lebih terperinci

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM : Lampiran 1 PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM : 1401100002 NO KEGIATAN PENELITIAN 1. Tahap Persiapan A. Penentuan Judul B. Mencari Literatur C. Studi Pendahuluan D. Menyusun

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi

Lebih terperinci

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011

Pengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011 LAMPIRAN RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT 2 Jl. Wates Km 5.5 Gamping, Sleman-55294 Telp 0274 6499706 Fax. 6499727 No Dokumen : Kep. 032/II/2011 MEMASANG INFUS No Revisi : 0 Halaman : 37 / 106 STANDAR

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN

LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN LAPORAN KASUS IDENTITAS PASIEN Nama Umur Negeri asal Suku Agama Jenis Kelamin Pekerjaan Alamat : A : 6 tahun : Jambi : Minang : Islam : Laki-laki : Pelajar : Sungai Penuh, Jambi Seorang pasien anak laki-laki,

Lebih terperinci

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI IDENTITAS CALON MAHASISWA BARU Pilihan Fakultas : Tanggal diperiksa : Nomor Pendaftaran Nama Lengkap Nama panggilan Jenis Kelamin

Lebih terperinci

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penginjeksian medikasi adalah prosedur invasi yang melibatkan deposisi obat melalui jarum steril yang diinsersikan kedalam jaringan tubuh. Teknik aseptic harus dipertahankan

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. R DENGAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN : GAGAL GINJAL KRONIK DI RUANG MELATI 1 RSDM MOEWARDI SURAKARTA Pengkajian dilakukan pada hari selasa tanggal 10 Juni 2014 pukul 14.00 WIB.

Lebih terperinci

Anamnesis (History Taking)

Anamnesis (History Taking) CHECK LIST Anamnesis (History Taking) No 1. 2. 3. Jenis kegiatan Menyapa pasien dengan menyebut nama & senyum serta mempersilahkan duduk (jabat tangan) Menanyakan ulang identitas pasien: nama, usia, tempat

Lebih terperinci

Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat.

Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat. Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat. Waktu absorsinya 30-45 menit, efek puncak setelah 1-1,5 jam. Rasa dan

Lebih terperinci

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi Program Studi : Tanggal :... Identitas Calon Mahasiswa Nomor Pendaftaran Nama Lengkap Nama panggilan Jenis Kelamin

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN DASAR KLINIK

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN DASAR KLINIK 2015 DAFTAR TILIK KETERAMPILAN DASAR KLINIK karsi Akademi Kebidanan Nadira Page 1 DAFTAR TILIK KETERAMPILAN DASAR KLINIK Oleh: Karsiyah SKep., M.Kes dan Tim AKADEMI KEBIDANAN NADIRA BANDAR LAMPUNG 2015

Lebih terperinci

IDENTITAS PASIEN. Tanggal Lahir : 17 September 1964 Status Perkawinan : Sudah menikah

IDENTITAS PASIEN. Tanggal Lahir : 17 September 1964 Status Perkawinan : Sudah menikah ACS STEMI IDENTITAS PASIEN Nama : Tn.T Jenis Kelamin : Laki-Laki Usia : 46 tahun Tanggal Lahir : 17 September 1964 Status Perkawinan : Sudah menikah Agama : Islam Pekerjaan : Pengendara sepeda Alamat :

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS Tambahan kalori yg dibutuhan oleh bufas yaitu 500 kalori/hari Diet berimbang utk mendapatkan sumber tenaga, protein, mineral, vit, dan mineral yg ckp Minum sedikitnya 3 lt/hari

Lebih terperinci

PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK

PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakultas Kedokteran Unhas SISTEM UROGENITAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017 1 TEHNIK ASPIRASI SUPRAPUBIK TUJUAN

Lebih terperinci

Karna posisi ini mengurangi aliran balik vena dan tekanan kapiler paru (isselbacher,2012)

Karna posisi ini mengurangi aliran balik vena dan tekanan kapiler paru (isselbacher,2012) 1e. patofisiologi sesak Penyebab: kardiovaskular : gagal jantung Peningkatan vena pulomonalis dan tekana kapiler pembendungan pembuluh darah paru dan edema paru intentisial peningkatan kerja otot untuk

Lebih terperinci

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG I. PENGKAJIAN isteri (klien) Suami Nama : Ny.S Tn. H Umur : 21 Tahun 22 Tahun Agama : Islam Islam Pendidikan : SMA SMU Pekerjaan : Ibu rumah tangga Wiraswasta Suku / Bangsa : Jawa Jawa Alamat : Ngawi Ngawi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang

BAB III TINJAUAN KASUS. Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam : Jl. Menoreh I Sampangan Semarang BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Pengkajian dilakukan pada tanggal 8 Mei 2007 jam 14.30 1. Identitas klien Nama Umur Jenis kelamin Alamat Agama : An. R : 10 th : Perempuan : Jl. Menoreh I Sampangan

Lebih terperinci

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya .1 PRINSIP PENGOBATAN

Lebih terperinci

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

BAB III RESUME KEPERAWATAN. Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal jam WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG BAB III RESUME KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN Pengkajian dilakukan pada hari masa tanggal 17-07-2012 jam 10.00 WIB di ruang Barokah 3C PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG 1. Identitas Pasien Nama Nn. S, umur 25 tahun,

Lebih terperinci

LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR

LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR LAPORAN KASUS BEDAH SEORANG PRIA 34 TAHUN DENGAN TUMOR REGIO COLLI DEXTRA ET SINISTRA DAN TUMOR REGIO THORAX ANTERIOR Diajukan guna melengkapi tugas Komuda Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI Data Diri DokterMuda NamaPasien Alamsyah JenisKelamin Laki-laki 59 tahun No. CM 1-07-96-69 Soal 1 ReferensiLiteratur Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sebelah kanan. Nyeri dada dirasakan sekitar

Lebih terperinci

Laporan Kasus. Water Sealed Drainage Mini dengan Catheter Intravena dan Modifikasi Fiksasi pada kasus Hidropneumotoraks Spontan Sekunder

Laporan Kasus. Water Sealed Drainage Mini dengan Catheter Intravena dan Modifikasi Fiksasi pada kasus Hidropneumotoraks Spontan Sekunder Laporan Kasus Water Sealed Drainage Mini dengan Catheter Intravena dan Modifikasi Fiksasi pada kasus Hidropneumotoraks Spontan Sekunder Martin Leman, Zubaedah Thabrany, Yulino Amrie RS Paru Dr. M. Goenawan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA LAKI-LAKI. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA LAKI-LAKI. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA LAKI-LAKI Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : No Aspek yang dinilai Nilai 0 1 2 Anamnesis 1 Memberi salam dan memperkenalkan diri 1 : melakukan keduanya 0

Lebih terperinci

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan

PENGANTAR KESEHATAN. DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY. Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan PENGANTAR KESEHATAN DR.dr.BM.Wara K,MS Klinik Terapi Fisik FIK UNY PENGANTAR Ilmu Kesehatan pada dasarnya mempelajari cara memelihara dan meningkatkan kesehatan, cara mencegah penyakit, cara menyembuhkan

Lebih terperinci

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan

5. Pengkajian. a. Riwayat Kesehatan 5. Pengkajian a. Riwayat Kesehatan Adanya riwayat infeksi saluran pernapasan sebelumnya : batuk, pilek, demam. Anoreksia, sukar menelan, mual dan muntah. Riwayat penyakit yang berhubungan dengan imunitas

Lebih terperinci

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS

Materi 13 KEDARURATAN MEDIS Materi 13 KEDARURATAN MEDIS Oleh : Agus Triyono, M.Kes Pengertian Kedaruratan medis adalah keadaan non trauma atau disebut juga kasus medis. Seseorang dengan kedarutan medis dapat juga terjadi cedera.

Lebih terperinci

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat)

2. Pengkajian Kesehatan. a. Aktivitas. Kelemahan. Kelelahan. Malaise. b. Sirkulasi. Bradikardi (hiperbilirubin berat) . KOMPLIKASI Ensefalopai hepaic terjadi pada kegagalan hai berat yang disebabkan oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut ensefalopai hepaik. Kerusakan jaringan paremkin hai

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN NOMOR RESPONDEN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Berikut

Lebih terperinci

ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u

ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u ADHIM SETIADIANSYAH Pembimbing : dr. HJ. SUGINEM MUDJIANTORO, Sp.Rad FAKULTAS KEDOKTERAN UNIV. MUHAMMADIYAH JAKARTA S t a s e R a d i o l o g i, R u m a h S a k i t I s l a m J a k a r t a, P o n d o k

Lebih terperinci

pemeriksaan system syaraf, pemeriksaan alat gerak,

pemeriksaan system syaraf, pemeriksaan alat gerak, PROSEDUR TETAP Balai Kesehatan Penerbangan PEMERIKSAAN FISIK PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PROSEDUR Tindakan pengujian kesehatan yang dilakukan oleh dokter terhadap personel penerbangan yang meliputi: anamnesis,

Lebih terperinci

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN 1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN DASAR TEORI Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien

Lebih terperinci

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE TUJUAN: Setelah menyelesaikan topik ini, mahasiswa mampu melakukan pemasangan pipa lambung/ngt. Tujuan pemasangan pipa lambung adalah Dekompresi lambung Mengambil sekret lambung

Lebih terperinci

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan atau seseorang yang terbaring di suatu tempat tanpa bernafas spontan? Apakah Anda

Lebih terperinci

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2017 TATA-TERTIB LABORATORIUM DAN CLINICAL SKILLS LAB FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016 Lampiran 1 Nama : Agung Prasetio NIM : 1401100116 No. Kegiatan Penelitian I II III Tahap Persiapan a. Penentuan Judul b. Mencari Literatur c. Penyusunan Proposal d. Konsultasi Proposal e. Perbaikan Proposal

Lebih terperinci

KEDARURATAN LINGKUNGAN

KEDARURATAN LINGKUNGAN Materi 14 KEDARURATAN LINGKUNGAN Oleh : Agus Triyono, M.Kes a. Paparan Panas Panas dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh. Umumnya ada 3 macam gangguan yang terjadi td&penc. kebakaran/agust.doc 2 a. 1.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 5 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH, PERSONAL HYGIENE DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PADA PEMULUNG DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN KASUS

BAB III LAPORAN KASUS BAB III LAPORAN KASUS Landasan Asuhan Keperawatan 1. Anamnesa Nama Pasien : Tn. A No. Reka Medis : 00-80-44-45 Tanggal Lahir : 31 Desember 1990 Umur : 21 tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : Tj. Batung

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun. Peneliti : Erpinaria Saragih Saya telah

Lebih terperinci

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016 Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016 TEMA 1 : Tuberkulosis (TB) A. Apa itu TB? TB atau Tuberkulosis adalah Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberkulosis. Kuman

Lebih terperinci

1. Batuk Efektif. 1.1 Pengertian. 1.2 Tujuan

1. Batuk Efektif. 1.1 Pengertian. 1.2 Tujuan MAKALAH BATUK EFEKTIF 1. Batuk Efektif 1.1 Pengertian Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah mengeluarkan dahak secara maksimal.

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan

BAB III TINJAUAN KASUS. Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Mei 2010 jam 10.00 di Ruang Lukman RS Roemani Semarang, data diperoleh dari hasil wawancara dengan pasien, keluarga

Lebih terperinci

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI

LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI LAPORAN PENDAHULUAN HEPATOMEGALI A. KONSEP MEDIK 1. Pengertian Hepatomegali Pembesaran Hati adalah pembesaran organ hati yang disebabkan oleh berbagai jenis penyebab seperti infeksi virus hepatitis, demam

Lebih terperinci

Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema

Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema Ibrahim Labeda Nurhaya Nurdin Asty Amalia Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2015 PROSEDUR ENEMA/HUKNAH I. TUJUAN Setelah pelatihan

Lebih terperinci

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI

Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI Fakultas : Tanggal :. Identitas Calon Mahasiswa Nomer Pendaftaran Nama Lengkap Nama panggilan Jenis Kelamin Tempat & Tgl lahir

Lebih terperinci

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KASUS

BAB III TINJAUAN KASUS BAB III TINJAUAN KASUS Tanggal pengkajian, 11 Maret 2010, jam 16.00. A. Biodata Pada saat dilakukan pengkajian pada Ny. R dari tanggal 11 Maret 2010 di ruang Fatimah, didapatkan data yaitu : umur 21 tahun,

Lebih terperinci

TIM PRODI D-IV KEBIDANAN UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA

TIM PRODI D-IV KEBIDANAN UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA DAFTAR TILIK TK I SEMESTER GANJIL PRODI D-IV KEBIDANAN 2015/2016 DISUSUN OLEH : TIM PRODI D-IV KEBIDANAN UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA PRODI D-IV KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS UBUDIYAH

Lebih terperinci