PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jln. Pierre Tendean No.24 Telp , Semarang, 50131

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jln. Pierre Tendean No.24 Telp , Semarang, 50131"

Transkripsi

1 NO SET : 1/K1/KOM NAMA TANGGAL STASE OBSERVER INSTITUSI PENKES : DIET ANEMI IBU HAMIL NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Kontrak waktu 2 4 Menjelaskan tujuan umum penkes 2 B FASE KERJA ( 65 % ) 1 Validasi pengetahuan pasien 10 2 Menjelaskan tentang tujuan khusus : diet anemi ibu hamil a. Cara mempertahankan Hb normal 5 b. Cara mencegah perdarahan pada saat persalinan 5 3 Menjelaskan tentang materi : diet anemi ibu hamil a. Makanan yang mengandung vitamin terutama sayuran hijau spt : 5 bayam, kangkung, daun katuk dsb b. Rutin minum obat penambah darah (Fe) 5 4 Penguasaan materi 10 5 Kejelasan penyampaian materi 10 6 Kemampuan interaksi 10 7 Menjaga kenyamanan pasien 5 C FASE TERMINASI ( 20 % ) 1 Melakukan evaluasi ( menanyakan min 50 % dari materi yang disampa 13 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN (5 % ) 1 Ketenangan 3 2 Menjaga keamanan (pasien/perawat) 2 Ket : Penilaian : Nilai 1 : bila dilakukan benar/sempurna (beri tanda v) Nilai 0 : bila dilakukan tidak benar /tidak dilakukan (beri tanda -) YA TIDAK Page 1 of 20

2 NO NAMA STASE SET 1/K2/KOM INSTITUSI TANGGAL OBSERVER PROSEDUR TINDAKAN : RUMPLE LEED TEST (RL) NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Menjelaskan tujuan 2 4 Menjelaskan prosedur 2 B FASE KERJA ( 70 % ) 1 Mencuci tangan sebelum tindakan 5 2 Memberikan kenyamanan pasien 5 3 Mengatur posisi pasien 5 4 Mengukur tekanan darah pasien 10 5 Hasil jumlah sistole dan diastole dibagi dua 10 6 Pompa lagi sesuai hasil no Selang diklem sesuai hasil point no Menyimpulkan hasil pemeriksaan: Jika petekhie > 10 = positip dan 15 negatip bila < 10 9 Mencuci tangan setelah tindakan 5 C FASE TERMINASI ( 10 % ) 1 Melakukan evaluasi 4 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN ( 10 % ) 1 Ketenangan 2 2 Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat 2 Page 2 of 20

3 No : INSTITUSI NAMA TANGGAL STASE OBSERVER SET 2/K2/KOM PROSEDUR TINDAKAN : MELAKUKAN MANTOUX TEST NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Menjelaskan tujuan 2 4 Menjelaskan prosedur 2 B FASE KERJA ( 70 % ) 1 Mencuci tangan sebelum tindakan 5 2 Memberikan kenyamanan pasien 5 3 Mengatur posisi pasien, sesuai tempat penyuntikan 5 4 Memasang perlak dan alasnya 5 5 Membebaskan daerah yang akan diinjeksi 5 6 Memakai sarung tangan 5 7 Membersihkan kulit tempat suntikan dengan kapas alkohol 5 (melingkar dalam-keluar) 8 Menggunakan ibu jari & telunjuk untuk meregangkan kulit 5 9 Menusukkan spuit dg kemiringan 15-20º, jarum masuk kurang 5 lebih 0,5 cm 10 Memasukkan obat ke dalam kulit perlahan, pastikan ada 5 penonjolan 11 Mencabut jarum dari tempat tusukan 5 12 Memberi tanda lingkaran sekitar tusukan 5 13 Membuang spuit ke dalam bengkok 5 14 Membuka sarung tangan & mencuci tangan setelah tindakan 5 C FASE TERMINASI ( 10 % ) 1 Melakukan evaluasi 4 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN ( 10 % ) 1 Ketenangan 2 2 Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat 2 Page 3 of 20

4 NO SET 2/K1/KOM NAMA TANGGAL STASE OBSERVER INSTITUSI PENKES : PENYAKIT FLU UNGGAS/BURUNG NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Kontrak waktu 2 4 Menjelaskan tujuan umum penkes 2 B FASE KERJA ( 65 % ) 1 Validasi pengetahuan pasien 10 2 Menjelaskan tentang tujuan khusus : Penyakit Flu Unggas 10 a. Mengenal penyakit dan penularannya b. Melakukan pencegahan penyakit dan penanganannya 3 Menjelaskan tentang materi : Penyakit Flu Unggas a. Pengertian 2 b. tanda dan gejala 2 c. Penyebab 2 d. Cara penularan 2 e. Cara pencegahan 2 f. Cara Penanganan 2 4 Penguasaan materi 10 5 Penjelasan penyampaian materi 10 6 Kemampuan interaksi 10 7 Menjaga kenyamanan pasien 3 C FASE TERMINASI ( 20 % ) 1 Melakukan evaluasi 13 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN (5 % ) 1 Ketenangan 3 2 Menjaga keamanan (pasien/perawat) 2 Ket : Penilaian : Nilai 1 : bila dilakukan benar/sempurna (beri tanda v) Page 4 of 20

5 No : INSTITUSI NAMA TANGGAL STASE OBSERVER SET 3/K2/KOM PROSEDUR TINDAKAN : MEMBUAT OBAT TRADISIONA L UNTUK NYERI SENDI NO A SPEK YANG DI BOBOT 3 Menjelaskan tujuan 2 4 Menjelaskan prosedur 2 B FASE KERJA ( 70 % ) 1 Mencuci tangan sebelum tindakan 5 2 Menyiapkan bahan: bawang merah & jahe (dlm bentuk halus), 5 tepung terigu 3 Bawang merah dan jahe dicampurkan 10 4 Tambahkan tepung terigu dan air masak secukupnya 10 5 Mencampurkan/mengaduk bahan ramuan dalam kom 10 6 Menempelkan ramuan pada area yang sakit 10 7 Membalut area yang sakit dengan kassa pembalut 15 8 Mencuci tangan setelah tindakan 5 C FASE TERMINASI ( 10 % ) 1 Melakukan evaluasi 4 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN ( 10 % ) 1 Ketenangan 2 2 Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat 2 TOTA L 100 Page 5 of 20

6 NO SET 3/K1/KOM NAMA TANGGAL STASE OBSERVER INSTITUSI PENKES : DIET PADA HIPERTENSI SESUAI DENGAN HASIL PENGUKURAN NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Kontrak waktu 2 4 Menjelaskan tujuan umum penkes 2 B FASE KERJA ( 65 % ) 1 Validasi pengetahuan pasien 10 2 Menjelaskan tentang tujuan khusus : Diet Hipertensi sesuai hasil a. Pengendalian tekanan darah 5 b. Mencegah komplikasi 5 3 Menjelaskan tentang materi : Diet Hipertensi sesuai hasil a. Jenis : rendah garam 3 b. Konsumsi garam berdasarkan tekanan darah 4 c. Makanan yang tidak boleh dimakan 4 4 Penguasaan materi 10 5 Kejelasan penyampaian materi 10 6 Kemampuan interaksi 10 7 Menjaga kenyamanan pasien 5 C FASE TERMINASI ( 20 % ) 1 Melakukan evaluasi 13 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN (5 % ) 1 Ketenangan 3 2 Menjaga keamanan (pasien/perawat) 2 Ket : Penilaian : Nilai 1 : bila dilakukan benar/sempurna (beri tanda v) Nilai 0 : bila dilakukan tidak benar /tidak dilakukan (beri tanda -) YA TIDAK Page 6 of 20

7 No : INSTITUSI NAMA TANGGAL STASE OBSERVER SET 4/K2/KOM PROSEDUR TINDAKAN : PEMBIDAIAN (KASUS PATAH TULANG) PADA KELUARGA NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Menjelaskan tujuan 2 4 Menjelaskan prosedur 2 B FASE KERJA ( 70 % ) 1 Mencuci tangan sebelum tindakan 5 2 Memberikan kenyamanan pasien 5 3 Memilih bidai yang sesuai 5 4 Memasang bidai a. ketepatan memilih bidai 5 b. ketepatan pemasangan diantara 2 sendi 10 5 Menutup bidai dengan balutan kassa 10 6 Menjaga balutan tidak terlalu kencang 10 7 Memasang plester/pengait 10 8 Menganjurkan pasien membatasi gerakan 10 bagian yang patah 9 Mencuci tangan setelah tindakan 5 C FASE TERMINASI ( 10 % ) 1 Melakukan evaluasi 4 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN ( 10 % ) 1 Ketenangan 2 2 Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat 2 Page 7 of 20

8 NO SET 4/K1/KOM NAMA TANGGAL STASE OBSERVER INSTITU ANAMNESA TUM-BANG KELUARGA NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Kontrak waktu 2 4 Menjelaskan tujuan umum 2 B FASE KERJA ( 65 % ) 1 Validasi pengetahuan pasien 10 2 Menanyakan tentang pemenuhan kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman. 5 3 Menanyakan tentang dukungan keluarga dalam membantu anak untuk bersosialisasi 5 4 Menanyakan tentang adaptasi keluarga terhadap anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga harus terpenuhi. 5 5 Menanyakan langkah keluarga dalam mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga. 5 6 Menanyakan pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak. 5 7 Menanyakan tentang pembagian tanggungjawab anggota keluarga 5 8 Menanyakan tentang kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak Kemampuan interaksi Menjaga kenyamanan pasien 10 YA TIDAK C FASE TERMINASI ( 20 % ) 1 Melakukan evaluasi 13 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN (5 % ) 1 Ketenangan 3 2 Menjaga keamanan (pasien/perawat) 2 Ket : Penilaian : Nilai 1 : bila dilakukan benar/sempurna (beri tanda v) Nilai 0 : bila dilakukan tidak benar /tidak dilakukan (beri tanda -) Page 8 of 20

9 NO SET 5/K1/KOM NAMA TANGGAL STASE OBSERVER INSTITUSI ANAMNESA KELUARGA DENGAN ANGGOTA KELUARGA DIDUGA MENDERITA AIDS NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Kontrak waktu 2 4 Menjelaskan tujuan umum 2 B FASE KERJA ( 65 % ) 1 Menanyakan apakah sudah tahu tentang AIDS 5 2 Menanyakan pengertian AIDS 10 3 Menanyakan penyebab AIDS 10 5 Menanyakan tanda AIDS 5 6 Menanyakan gejala AIDS 5 7 Menanyakan cara penularan AIDS 10 8 Menanyakan cara pencegahan penyakit AIDS 10 9 Menanyakan persepsi keluarga mengenai penyakit yang diderita klien 10 C FASE TERMINASI ( 20 % ) 1 Melakukan evaluasi 13 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN (5 % ) 1 Ketenangan 3 2 Menjaga keamanan (pasien/perawat) 2 Page 9 of 20

10 No : INSTITUSI NAMA TANGGAL STASE OBSERVER SET 5/K2/KOM PROSEDUR :MEMBERIKAN INHALASI SEDERHANA UNTUK MENGURANGI SESAK NAFAS NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Menjelaskan tujuan 2 4 Menjelaskan prosedur 2 B FASE KERJA ( 70 % ) 1 Mencuci tangan sebelum tindakan 5 2 Memberikan kenyamanan pasien 5 3 Mengatur posisi (fowler/duduk) 10 4 Meletakkan handuk/pengalas didaerah dada 5 5 Meletakkan baskom berisi air beruap didepan pasien 10 7 Mengolesi vaselin disekitar mulut dan hidung dengan tissue 5 8 Memasang inhaler sederhana di depan hidung pasien 5 9 Meminta klien untuk menghisap uap melalui hidung dan melepaskan nafas 15 melalui mulut (selama menit) 10 Membersihkan hidung & mulut dengan tissue 5 11 Mencuci tangan setelah tindakan 5 C FASE TERMINASI ( 10 % ) 1 Melakukan evaluasi 4 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN ( 10 % ) 1 Ketenangan 2 2 Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat 2 Page 10 of 20

11 NO SET 6/K1/KOM NAMA TANGGAL STASE OBSERVER INSTITUS MENYUSUN SATPEL PENKES PADA KASUS PASCA STROKE NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Kontrak waktu 2 4 Menjelaskan tujuan umum 2 B FASE KERJA ( 65 % ) 1 Menuliskan pokok bahasan / topik : Tanda dan gejala serangan 6 ulang stroke dan pencegahannya 2 Menuliskan hari / tanggal penyuluhan (menyesuaikan waktu ujian ) 3 3 Menuliskan tempat penyuluhan : sesuai soal 3 4 Menuliskan sasaran penyuluhan : sesuai soal 3 5 Menuliskan lama waktu penyuluhan 3 6 Menuliskan petugas penyuluh 3 7 Menuliskan TIU : mampu memahami tanda dan gejala serangan ulang stroke dan pencegahannya 6 8 Menuliskan TIK : Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, keluarga Tn.X mampu : a. Menjelaskan / menyebutkan tanda serangan ulang pasca stroke 6 b. Menjelaskan / menyebutkan gejala serangan ulang stroke 6 c. Menjelaskan / menyebutkan cara pencegahan stroke berulang 6 9 Menuliskan materi / sub pokok bahasan sesuai TIK 4 10 Menuliskan media dan alat 3 11 Menuliskan metode 3 12 Menuliskan strategi kegiatan belajar mengajar 4 13 Menuliskan cara evaluasi 3 14 Menuliskan daftar pustaka (nama,th,judul,kota,penerbit) 3 C FASE TERMINASI ( 20 % ) 1 Menyampaikan rencana tindak lanjut 15 2 Berpamitan 5 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN (5 % ) 1 Ketenangan 3 2 Menjaga kenyamanan (pasien/perawat) 2 Page 11 of 20

12 No : INSTITUSI NAMA TANGGAL STASE OBSERVER SET 6/K2/KOM PROSEDUR : MELAKUKAN RENDAM PK DI TANGAN DENGAN PENYAKIT KULIT NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Menjelaskan tujuan 2 4 Menjelaskan prosedur 2 B FASE KERJA ( 70 % ) 1 Mencuci tangan sebelum tindakan 5 2 Memberikan kenyamanan pasien 5 3 Memasang sarung tangan 5 4 Mengatur duduk klien di kursi dengan nyaman 5 5 Memasang perlak pengalas di bawah baskom berisi larutan 5 6 Memasukkan tangan yang sakit hingga pergelangan tangan 10 7 Menggosok area luka dengan kassa sampai bersih 10 8 Memindahkan tangan yang sakit ke dalam baskom kosong 5 9 Membilas tangan klien dengan air bersih secukupnya 5 10 Mengeringkan tangan dengan handuk kering 5 11 Membereskan peralatan yang sudah digunakan 5 12 Mencuci tangan setelah tindakan 5 C FASE TERMINASI ( 10 % ) 1 Melakukan evaluasi tindakan 4 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN ( 10 % ) 1 Ketenangan 2 2 Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat 2 Page 12 of 20

13 INSTITUSI PENKES : KONTRASEPSI MEDIS OPERATIF WANITA NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Kontrak waktu 2 4 Menjelaskan tujuan umum penkes 2 B FASE KERJA ( 65 % ) 1 Menanyakan klien apakah sudah tahu tentang kontrasepsi MOW 5 2 Menjelaskan klien tentang pengertian kontrasepsi MOW 10 3 Menjelaskan klien tentang manfaat kontrasepsi MOW 10 4 Menjelaskan klien tentang efek samping kontrasepsi MOW 10 5 Penguasaan materi 10 6 Kemampuan interaksi 5 7 menjaga kenyamanan 5 8 Kejelasan materi 10 C FASE TERMINASI ( 20 % ) 1 Melakukan evaluasi 13 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN (5 % ) 1 Ketenangan 3 2 Menjaga keamanan (pasien/perawat) 2 Ket : Penilaian : Nilai 1 : bila dilakukan benar/sempurna (beri tanda v) Nilai 0 : bila dilakukan tidak benar /tidak dilakukan (beri tanda -) Page 13 of 20

14 No : INSTITUSI NAMA TANGGAL STASE OBSERVER SET 7/K2/KOM PROSEDUR TINDAKAN : MEMBERIKAN SALEP MATA NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Menjelaskan tujuan 2 4 Menjelaskan prosedur 2 B FASE KERJA ( 70 % ) 1 Mencuci tangan sebelum tindakan 5 2 Memberikan kenyamanan pasien 5 3 Mengatur posisi klien dengan hiperekstensi leher 5 4 Memakai sarung tangan 5 5 Dengan kapas basah steril, bersihkan kelopak mata 10 dari dalam ke luar 6 Meminta klien untuk melihat ke atas 5 7 Masukan salep mata: a. Pegang aplikator salep diatas pinggir kelopak mata 10 pencet tube shg memberikan aliran tipis sepanjang tepi dalam kelopak mata bawah pd konjungtiva b. Biarkan klien memejamkan mata dan perawat 5 kelopak mata secara perlahan c. Bila terdapat kelebihan obat pada kelopak mata, dgn 10 perlahan usap dari bagian dalam ke luar dengan kapas 8 Lepas sarung tangan dan letakkan di bengkok 5 9 Mencuci tangan setelah tindakan 5 C FASE TERMINASI ( 10 % ) 1 Melakukan evaluasi 4 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN ( 10 % ) 1 Ketenangan 2 2 Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat 2 Page 14 of 20

15 No : INSTITUSI NAMA TANGGAL STASE OBSERVER SET 8/K2/KOM PROSEDUR TINDAKAN : MENGGUNAKAN KRUK (PENYANGGA) SATU KAKI NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Menjelaskan tujuan 2 4 Menjelaskan prosedur 2 B FASE KERJA ( 70 % ) 1 Menanyakan kemampuan klien untuk menggunakan kruk 10 2 Meminta klien mencoba kruk untuk kesesuaian ukuran kruk 15 3 Melatih klien untuk berjalan dengan menggunakan kruk a. Dari duduk ke posisi berdiri 10 b. Berjalan menggunakan kruk 15 c. Dari berdiri ke posisi duduk 10 4 Menanyakan kondisi klien saat melakukan latihan berjalan 10 C FASE TERMINASI ( 10 % ) 1 Melakukan evaluasi 4 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN ( 10 % ) 1 Ketenangan 2 2 Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat 2 Page 15 of 20

16 NO SET 8/K1/KOM NAMA TANGGAL STASE OBSERVER INSTITUSI MENYIAPKAN PAKET OBAT TBC SESUAI FASE TBC NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Kontrak waktu 2 4 Menjelaskan tujuan umum penkes 2 B FASE KERJA ( 65 % ) 1 Memilih paket obat obat yang tepat sesuai kasus 20 2 Menginformasikan kepada klien tentang paket obat yang harus diminum 15 3 Menyusun jadual minum obat 15 4 Menyarankan pada klien untuk menetapkan pengawas minum obat 15 C FASE TERMINASI ( 20 % ) 1 Melakukan evaluasi 13 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN (5 % ) 1 Ketenangan 3 2 Menjaga keamanan (pasien/perawat) 2 Ket : Penilaian : Nilai 1 : bila dilakukan benar/sempurna (beri tanda v) Nilai 0 : bila dilakukan tidak benar /tidak dilakukan (beri tanda -) Page 16 of 20

17 No : INSTITUSI NAMA TANGGAL STASE OBSERVER SET 9/K2/KOM PROSEDUR TINDAKAN : MEMBERIKAN OBAT SUPOSITORIA NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Menjelaskan tujuan 2 4 Menjelaskan prosedur 2 B FASE KERJA ( 70 % ) 1 Mencuci tangan 5 2 Memberikan kenyamanan pasien 6 3 Memasang selimut mandi 6 4 Mengatur posisi miring ke salah satu sisi (posisis sim) 6 5 Memasang perlak di bawah bokong 6 6 Memakai sarung tangan 6 7 Membuka bungkus kemasan dengan menggunakan gunting 6 8 Meregangkan bokong hingga anus terlihat (menggunakan tissue) 6 9 Meminta klien untuk menarik napas dan tidak mengejan (rileks) 6 10 Memasukan obat perlahan-lahan, dorong hingga masuk 6 11 Menganjurkan untuk tetap berbaring dan membersihkan area anus 6 12 Mencuci tangan 5 C FASE TERMINASI ( 10 % ) 1 Melakukan evaluasi 4 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN ( 10 % ) 1 Ketenangan 2 2 Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat 2 Page 17 of 20

18 NO SET 9/K1/KOM NAMA TANGGAL STASE OBSERVER INSTITUSI PENKES : MENGKAJI KEBUTUHAN PSIKOLOGI LANSIA SESUAI KMS NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Kontrak waktu 2 4 Menjelaskan tujuan umum penkes 2 B FASE KERJA ( 65 % ) 1 Validasi pengetahuan 4 2 Menanyakan apakah sukar tidur 5 3 Menanyakanapakah ada perasaan gelisah 5 4 Menanyakan apakah suka menangis/ merenung 5 5 Menanyakan apakan merasa was-was/khawatir 5 6 Menanyakan lama keluhan 5 7 Menanyakan apakah punya masalah/ banyak pikiran 5 8 Menanyakan apakah ada masalah dengan orang lain 5 9 Menanyakan apakah menggunakan obat tidur 5 10 Menanyakan apakah cenderung mengurung diri dalam kamar 5 11 Penguasaan materi 4 12 Kejelasan penyampaian materi 4 13 Kemampuan interaksi 4 14 Menjaga kenyamanan pasien 4 C FASE TERMINASI ( 20 % ) 1 Melakukan evaluasi 13 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN (5 % ) 1 Ketenangan 3 2 Menjaga keamanan (pasien/perawat) 2 YA TIDAK Ket : Penilaian : Nilai 1 : bila dilakukan benar/sempurna (beri tanda v) Page 18 of 20

19 NO SET 10/K1/KOM NAMA TANGGAL STASE OBSERVER INSTITUSI PENKES : KETERGANTUNGAN OBAT NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Kontrak waktu 2 4 Menjelaskan tujuan umum penkes 2 B FASE KERJA ( 65 % ) 1 Menggali pengetahuan keluarga tentang ketergantungan Obat (Narkoba) 7 2 Menjelaskan tujuan :tentang cara perawatan ketergantungan Obat 7 3 Menjelaskan definisi ketergantungan Obat 7 4 Menjelaskan tanda dan gejala ketergantungan Obat 7 5 Menjelaskan akibat ketergantungan Obat bila tidak ditangani 7 6 Menjelaskan cara perawatan ketergantungan Obat di keluarga. 7 7 Menjelaskan fasilitas kesehatan yang bisa digunakan untuk penanganan 7 8 Penguasaan materi 4 9 Kejelasan penyampaian materi 4 10 Kemampuan interaksi 4 11 Menjaga kenyamanan pasien 4 C FASE TERMINASI ( 20 % ) 1 Melakukan evaluasi 13 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 5 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN (5 % ) 1 Ketenangan 3 2 Menjaga keamanan (pasien/perawat) 2 Page 19 of 20

20 No : INSTITUSI NAMA TANGGAL STASE OBSERVER SET10/K2/KOM PROSEDUR TINDAKAN : SENAM OTAK MENCEGAH DIMENSIA PADA LANSIA NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Menjelaskan tujuan 2 4 Menjelaskan prosedur 2 B FASE KERJA ( 70 % ) 1 Mengatur posisi klien 10 2 Latih pergelangan leher 10 3 Peregangan bahu dan lengan atas 10 4 Pemanasan sakelar otak 10 5 Latihan inti a. Membentuk "angka delapan tidur" dengan salah satu tangan 15 b. Menggerakkan mata dengan mengikuti gerakan "angka delapan 15 C FASE TERMINASI ( 10 % ) 1 Melakukan evaluasi 4 2 Menyampaikan rencana tindak lanjut 4 D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN ( 10 % ) 1 Ketenangan 2 2 Melakukan komunikasi terapeutik 3 3 Menjaga keamanan pasien 3 4 Menjaga keamanan perawat 2 Page 20 of 20

INJEKSI SUB CUTAN (SC)

INJEKSI SUB CUTAN (SC) INJEKSI SUB CUTAN (SC) NO ASPEK NG DI BOBOT.... Menempatkan alat dekat klien 2.. 1 Mengatur posisi klien sesuai penyuntikan 2 Memasang perlak/pengalas 2 Mendekatkan bengkok 2 4 Memilih tempat penyuntikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN No Set : Bedah 1 ( K.1 ) Nama Tanggal Inst. Observer Stase Tandatangan FORMAT PEAN ANAMNESA RIWAYAT HIPERTHIROI NO ASPEK YANG I BOBOT YA TIAK A B FASE ORIENTASI 1 Memberi salam/menyapa klien 2 Memperkenalkan

Lebih terperinci

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.

MEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine. MEMASANG KATETER A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine. B. TUJUAN 1. Menghilangkan distensi kandung kemih. 2. Sebagai penatalaksanaan

Lebih terperinci

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

Nama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Nama : Riadus Solihin.S.kep Npm : 15350035 Stase : Maternitas VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PETUGAS PERALATAN Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihannya

Lebih terperinci

No : Institusi : Nama : Tanggal : Stase : Observer : Set : Keperawatan Dalam 1 ( K1 ) TTD : INSTRUMEN PENILAIAN : PEENKES PENCEGAHAN PENULARAN HIV

No : Institusi : Nama : Tanggal : Stase : Observer : Set : Keperawatan Dalam 1 ( K1 ) TTD : INSTRUMEN PENILAIAN : PEENKES PENCEGAHAN PENULARAN HIV Jln. Pierre Tendean No. Telp. 0-31 131, 38 1963 Semarang 0131 No : Institusi : Nama : Tanggal : Stase : Observer : Set : Keperawatan Dalam 1 ( K1 ) TTD : INSTRUMEN PENILAIAN : PEENKES PENCEGAHAN PENULARAN

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH 1. Pengertian Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi

Lebih terperinci

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya

Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya .1 PRINSIP PENGOBATAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN No. : Set : ANAK 1 K1 Nama : Tanggal : Inst. : Observer : Stase : Tandatang: PENDIDIKAN KESEHATAN ANTICIPATORY GUIDANCE ANAK TODLER NO. ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI 3 Menjelaskan tujuan pendidikan

Lebih terperinci

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI ) SOP INJEKSI PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI ) A. INJEKSI INTRA VENA Injeksi ini dilakukan dengan menyuntikkan obat kedalam pembuluh darah vena Injeksi intravena diberikan jika diperlukan

Lebih terperinci

Teknik pemberian obat melalui:

Teknik pemberian obat melalui: Teknik pemberian obat melalui: Oral Inhalasi Mata Rektum Vagina Non-parenteral - 2 Menyiapkan dan memberikan obat untuk pasien melalui mulut dan selanjutnya ditelan. Tujuan: Memberikan obat kepada pasien

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH Oleh: MEITY MASITHA ANGGRAINI KESUMA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN Jln. Pierre Tendean. Telp. 0-1 11, 19 Semarang 011 : : : : Set Tanggal Observer Tandatangan : Bedah 1 ( K.1 ) : : : FORMAT PEAN ANAMNESA POST TIROIDEKTOMI 1 Memberi salam/menyapa pasien Memperkenalkann

Lebih terperinci

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah

PENCABUTAN IMPLANT. No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah PENCABUTAN IMPLANT No Sikap dan Prilaku. 1. Menyambut klien dan memperkenalkan diri dengan ramah Gambar 2. Menjelaskan tujuan dan proedur yang akan dilakukan kepada keluarga 3. Komunikasi dan kontak mata

Lebih terperinci

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian Pengertian Suction adalah : Tindakan menghisap lendir melalui hidung dan atau mulut. Kebijakan : Sebagai acuan penatalaksanaan tindakan penghisapan lendir, mengeluarkan lendir, melonggarkan jalan nafas.

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)

PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) A. Definisi Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara rutin. Perawatan

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.

Lebih terperinci

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN

SOP PERAWATAN LUKA GANGREN SOP PERAWATAN LUKA GANGREN A. Alat dan Bahan Steril 1. Bak Instrument 1 buah 2. Pinset Anatomi 1 buah 3. Pinset Chirurgis 1 buah 4. Gunting 1 buah 5. Handschoon 1 pasang 6. Kasa, deppers 7. Korentang dalam

Lebih terperinci

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril

6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril Prosedur Pemasangan Kateter Urin Ditulis pada Senin, 15 Februari 2016 00:50 WIB oleh fatima dalam katergori Kebutuhan Dasar tag KDM, Kateter, Eliminasi Uri http://fales.co/blog/prosedur-pemasangan-kateter-urin.html

Lebih terperinci

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang 7 menit dibutuhkan Tujuan station Menilai kemampuan prosedur perawatan jenazah HIV/AIDS di RS Area kompetensi 1. Komunikasi efektif pada

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721) PANDUAN CUCI TANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721) 787799 Email : rsia_pbh2@yahoo.co.id BAB I DEFINISI Kebersihan

Lebih terperinci

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan Rahmawati Minhajat Dimas Bayu Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2014 KETERAMPILAN SANITASI

Lebih terperinci

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

SOP PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL Status Revisi : 00 Halaman : 1 dari 11 Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh: Ka. Laboratorium Gugus Kendali Mutu Ka. Prodi Pengertian : Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)

Lebih terperinci

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien

PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian * Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991) * Pembuatan lubang sementara atau permanen dari

Lebih terperinci

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH Puskesmas Kendit SOP/ PENGUKURAN TEKANAN DARAH RAWAT JALAN... drg. DINA FITRYA, M.Kes 19731026 200501 2 006 Pengerti Tatacara mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter an Untuk mengetahui ukuran

Lebih terperinci

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal PERSALINAN NORMAL 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat KEGIATAN I. MELIHAT

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PERTOLONGAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : a) Nilai 2 : Memuaskan :Memperagakan langkah-langkah atau tugas sesuai dengan prosedur standar

Lebih terperinci

SOP Tanda Tanda Vital

SOP Tanda Tanda Vital SOP Tanda Tanda Vital N o I II III Aspek yang Dinilai Ya Tidak PERSIAPAN ALAT 1. Termometer dalam tempatnya (axila, oral, rektal) 2. Tiga buah botol berisi larutan sabun, desinfektan, dan air bersih 3.

Lebih terperinci

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi )

JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR. ( Revisi ) JARINGAN NASIONAL PELATIHAN KLINIK KESEHATAN REPRODUKSI PUSAT PELATIHAN KLINIK PRIMER (P2KP) KABUPATEN POLEWALI MANDAR ( Revisi ) PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN MENGGUNAKAN PENUNTUN BELAJAR. Perubahan Buku

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD

DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD DAFTAR TILIK KETERAMPILAN PEMASANGAN IUD Nama : NPM : Tanggal Ujian : Penguji : 1. Nilai 2 : Memuaskan : Memperagakan langkah langkah atau tugas sesuai Dengan prosedur standar atau pedoman 2. Nilai 1 :

Lebih terperinci

C. Indikasi Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi

C. Indikasi Pada bayi atau anak sehat usia di bawah 5 tahun untuk imunisasi dasar atau sesuai pemberian imunisasi STANDAR OPERASIONAL PEROSEDUR PEMBERIAN IMUNISASI PADA BAYI ATAU ANAK A. Pengertian Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan atau vaksin (sustu obat yang digunakan untuk

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S. LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA KETUA: TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom Ns. Emira Apriyeni, S.kep PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH

SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH 1. Luka bersih Luka operasi yang tidak terinfeksi, dimana tidak ditemukan adanya inflamasi dan tidak ada infeksi saluran pernafasan, pencernaan, dan urogenital.

Lebih terperinci

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah SOP perawatan luka ganggren SOP Perawatan Luka Ganggren Tujuan perawatan gangren: - Mencegah meluasnya infeksi - Memberi rasa nyaman pada klien - Mengurangi nyeri - Meningkatkan proses penyembuhan luka

Lebih terperinci

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Normal I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA 1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET (GROOMING KECANTIKAN) 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri. Hal 1 dari 5 1.Kompentensi: Perawatan Wajah untuk diri sendiri Mahasiswa dapat : a. Mendiagnosa jenis-jenis kulit wajah b. Melakukan pembersihan wajah c. Melakukan pengangkatan sel kulit mati/ peeling

Lebih terperinci

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS)

OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) OTC (OVER THE COUNTER DRUGS) Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN) STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Asuhan Persalinan Normal (APN) Aspek Yang Dinilai Nilai MENGENALI GEJALA DAN TANDA KALA DUA 1 2 3 4 1. Mendengar, melihat dan memeriksa gejala dan tanda kala dua Ibu merasa

Lebih terperinci

PENUNTUN PEMBELAJARAN

PENUNTUN PEMBELAJARAN PENUNTUN PEMBELAJARAN TEKNIK PENGAMBILAN, PEMBUATAN PRAPARAT LANGSUNG DAN PENGIRIMAN SEKRET URETHRA Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakulytas Kedokteran Unhas SISTEM UROGENITAL FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP Untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Medikal Bedah I yang dibina oleh Bapak Rudi Hamarno, M.Kep Oleh Kelompok 11 Pradnja Paramitha

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS

DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS DAFTAR TILIK UJIAN LABORATORIUM KEPERAWATAN MATERNITAS I. PEMERIKSAAN KEHAMILAN 1. Melakukan validasi klien 2. Melakukan kontrak 3. Menyiapkan alat 4. Mencuci tangan 5. Mengkaji keadaan umum klien 6. Melakukan

Lebih terperinci

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)

SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD) SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD) 1. Analisa Gas Darah Gas darah arteri memungkinkan utnuk pengukuran ph (dan juga keseimbangan asam basa), oksigenasi, kadar karbondioksida, kadar bikarbonat, saturasi

Lebih terperinci

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT )

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT ) PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT ) Definisi Tujuan Persiapan alat 1. Naso gastric tube ukuran sesuai dengan kebutuhan 2. Sarung tangan bersih (steril) 3. Tissue 4. Plester 5. Gunting 6. Jelli yang dilarutkan

Lebih terperinci

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016

JOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016 JOB SHEET Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd. 301 Semester : II Prodi : DIII Kebidanan Pokok bahasan : Pemeriksaan Antenatal Care Pembimbing : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian

Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Prosedur Tetap Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD Langsa Tahun 212 Saya adalah mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema

Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema Ibrahim Labeda Nurhaya Nurdin Asty Amalia Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2015 PROSEDUR ENEMA/HUKNAH I. TUJUAN Setelah pelatihan

Lebih terperinci

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal)

Karakteristik Responden. 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. 3.Mengikuti pelatihan APN ( Asuhan persalinan Normal) Lampiran 1. No.Responden : Tanggal : Karakteristik Responden 1. Pendidikan Bidan a. DI b. DIII c. DIV d. S2 2. Lama Bertugas / pengalaman bekerja. a. < 5 Tahun b. 5-10 Tahun c. >10 Tahun 3.Mengikuti pelatihan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN Set : Dalam 1 (K1) Tanda Tangan : INSTRUMEN PEN : NMNES RIWYT SM No spek yang dinilai obot Nilai FSE ORIENTSI 1 Mengucapkan salam 3 Kontrak waktu 4 Menjelaskan tujuan Ya Tidak C D 1 Menanyakan keluhan

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Prodi D. III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo,

Lebih terperinci

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN Tujuan 1. Menyelamatkan jiwa korban 2. Meringankan penderitaan korban serta mencegah bahaya lanjut akibat kecelakaan 3. Mempertahankan daya tahan korban sampai pertolongan

Lebih terperinci

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH

PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH PEAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH NO ASPEK YANG DI BOBOT 1 Penghangat/ buli-buli panas dan sarungnya 2 1 Melakukan verifikasi data dan program terapi

Lebih terperinci

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian

VULNUS LACERATUM. 1. Pengertian VULNUS LACERATUM No Dokumen : SOP No.Revisi : 0 TanggalTerbit : Halaman :1 dari 4 1. Pengertian Vulnus atau lukaadalah hilang atau rusaknya sebagian kontinuitas jaringan yang dapat disebabkan oleh trauma

Lebih terperinci

PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES

PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES PANDUAN PRAKTIKUM PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES dr. SOEPRAOEN PANDUAN LABORATORIUM SKILL FARMAKOLOGI TA. 2014/2015 POLITEKNIK KESEHATAN RS dr SOEPRAOEN MALANG 2015 JENIS KETRAMPILAN : PEMBERIAN INJEKSI

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1

LAMPIRAN. Lampiran 1 LAMPIRAN Lampiran 1 407 408 Lampiran 2 408 409 Lampiran 3 409 410 Lampiran 4 BUKU KIA 410 411 412 413 414 Lampiran 5 KSPR 414 415 416 Lampiran 6 416 LEAFLET PERSIAPAN PERSALINAN 417 418 LEAFLET TANDA-TANDA

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut :

DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA. Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut : DAFTAR TILIK PEMASANGAN IMPLAN JADENA Beri nilai setiap langkah klinik dengan mengunakan kriteria sebadai berikut 1. Perlu perbaikan 2. Mampu 3. Mahir Langkah langkah tidak dilakukan dengan benar dan atau

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES Kelompok 2 (S1-3A) 1. Adhelita Ratu F.V (121.0001) 2. Alika Fitrianti (121.0009) 3. Desy Evarani (121.0023) 4. Faisal Nursheha (121.0035)

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI SATUAN ACARA PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI PADA LUKA POST OPERASI OLEH ANDITA NOVTIANA SARI FLAMINGO 1 P17420509004 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG PRODI KEPERAWATAN MAGELANG 2011 SATUAN ACARA PENYULUHAN

Lebih terperinci

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA DIABETES HIPOGLIKEMIA GEJALA TANDA : Pusing Lemah dan gemetar Lapar Jari dan bibir kebas Pucat Berkeringat Nadi cepat Mental bingung Tak sadar DIABETES HIPOGLIKEMIA PERTOLONGAN PERTAMA ; Bila tak sadar

Lebih terperinci

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik

PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN. Oleh. Tim Endokrin dan Metabolik PANDUAN CLINICAL SKILL LABORATORIUM INJEKSI INSULIN Oleh Tim Endokrin dan Metabolik PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 TATA TERTIB Sebelum Praktikum

Lebih terperinci

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR STANDART OPERASIONAL PROSEDUR ILMU DASAR KEPERAWATAN II Disusun Oleh Kelompok SDL 1 S1 / 1B 1. Ardiana Nungki A 101.0008 2. Desi Artika R 101.0018 3. Diah Rustanti 101.0022 4. Diyan Maulid 101.0026 5.

Lebih terperinci

AKADEMI KEBIDANAN BAKTI INDONESIA BOGOR

AKADEMI KEBIDANAN BAKTI INDONESIA BOGOR YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN BAKTI INDONESIA AKADEMI KEBIDANAN BAKTI INDONESIA BOGOR No. Izin : 50/D/O/2007 Akreditasi BAN-PT No : 021/BAN-PT/Ak-XII/DpI-III/VIII/2012 Kampus : Jl. Raya Bojong Kulur No.32,

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jl. Piere Tendean No. 24 Telp , fax Semarang, 50131

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jl. Piere Tendean No. 24 Telp , fax Semarang, 50131 NOMOR :.. SET : Jiwa 1 ( K.1 ) FORMAT PEAN : HALUSINASI ( MEMBANTU PASIEN MENGENAL HALUSINASI PENDENGARAN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25% ) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :

Lebih terperinci

Lampiran 2

Lampiran 2 Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 58 ANGKAH PERSALINAN NORMAL 1. Melihat adanya tanda persalinan kala II: a. Ibu

Lebih terperinci

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:

PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL. Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.: PENUNTUN BELAJAR PROSEDUR PERSALINAN NORMAL Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.: 1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan seharusnya

Lebih terperinci

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Universitas Muhammadiyah Ponorogo, bermaksud. Kebidanan pada Masa Hamil sampai Masa Nifas. Asuhan Kebidanan ini Lampiran 1 289 Lampiran 2 290 Lampiran 3 291 292 Lampiran 4 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada : Yth. Calon Responden Di tempat Dengan hormat, Saya sebagai mahasiswa Prodi D. III Kebidanan Fakultas

Lebih terperinci

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua.

Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein atau penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua. PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWATAN LANSIA Apa Itu ASAM URAT...?? Nilai normal asam urat : Pria 3,4 7 mg/dl Wanita 2,4 5,7 mg/dl Zat yang secara normal dihasilkan tubuh yang merupakan sisa pembakaran protein

Lebih terperinci

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara Cara Mudah Mengencangkan dan Memperindah Payudara Banyak wanita yang merasa minder apabila payudaranya kecil dan mundur atau mengendur. Tetapi, banyak juga yang tidak terlalu peduli dengan organ tubuhnya

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

DAFTAR TILIK ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) PETUNJUK

DAFTAR TILIK ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) PETUNJUK PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MITRA RIA HUSADA Komplek Yayasan Karya Bhakti RIA Pembangunan Jl. Karya Bhakti No.3 Cibubur Jakarta Timur Telp (021) 873 0818, 8775

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun. Peneliti : Erpinaria Saragih Saya telah

Lebih terperinci

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2016 1. PANDUAN KESELAMATAN UNTUK PETUGAS KESEHATAN I. Pengantar Panduan

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN

MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN 2015 A K A D E M I K E B I D A N A N G R I Y A H U S A D A S U R A B A Y A KETERAMPILAN KLINIK INJEKSI I. DISKRIPSI MODUL Pendahuluan Tujuan Metode Penuntun

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD Sebelum melakukan percobaan, praktikan menonton video tentang suction orofaringeal dan perawatan WSD. Station 1:

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan kesenjangan yang ada di lahan praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan

Lebih terperinci

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT

MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT MAKALAH MEMANDIKAN DAN PERAWATAN TALI PUSAT disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah stase anak Disusun Oleh: Aisah Jamil 220112140501 Annisa Labertha 220112140531 Asep Dahyadi 220112140515 Esa Novi Mardianih

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS Tambahan kalori yg dibutuhan oleh bufas yaitu 500 kalori/hari Diet berimbang utk mendapatkan sumber tenaga, protein, mineral, vit, dan mineral yg ckp Minum sedikitnya 3 lt/hari

Lebih terperinci

Tindakan keperawatan (Implementasi)

Tindakan keperawatan (Implementasi) LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN No. Dx Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/ Pukul tanggal 1 Senin / 02-06- 14.45 15.00 15.25 15.55 16.00 17.00 Tindakan keperawatan (Implementasi) Mengkaji kemampuan

Lebih terperinci

Penyuluhan tentang VAS+D

Penyuluhan tentang VAS+D Nama: Penyuluhan tentang VAS+D Bagian Pemberian Tablet Obat Cacing Umur 6- bulan (6 bulan sampai tahun Umur - bulan ( tahun sampai tahun Usia 4-59 bulan ( tahun sampai 5 tahun Vitamin A Sambutan selamat

Lebih terperinci

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada

Lebih terperinci

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

SOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR Status Revisi : 00 Halaman : 1 dari 6 Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh: Ka. Laboratorium Gugus Kendali Mutu Ka. Prodi Pengertian : Usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian

Lebih terperinci

CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA LAKI-LAKI. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :

CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA LAKI-LAKI. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : CHECKLIST UJIAN SKILLS LAB GENITALIA LAKI-LAKI Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : No Aspek yang dinilai Nilai 0 1 2 Anamnesis 1 Memberi salam dan memperkenalkan diri 1 : melakukan keduanya 0

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kewaspadaan Umum/Universal Precaution 2.1.1. Defenisi Kewaspadaan universal (Universal Precaution) adalah suatu tindakan pengendalian infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga

Lebih terperinci

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN

MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN GRIYA HUSADA SURABAYA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN TAHUN 2013 i KATA PENGANTAR Dengan memanjadkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL. No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5. Tgl. Terbit :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN PERSALINAN NORMAL. No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5. Tgl. Terbit : SOP Program Kesehatan Ibu dan Anak STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PELAYANAN KEBIDANAN LOGO BPS / RB / PKM PERSALINAN NORMAL No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/5 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ASUHAN PERSALINAN

Lebih terperinci

Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat.

Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat. Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat. Waktu absorsinya 30-45 menit, efek puncak setelah 1-1,5 jam. Rasa dan

Lebih terperinci

LEBIH DEKAT DENGAN OBAT

LEBIH DEKAT DENGAN OBAT BUKU PANDUAN LEBIH DEKAT DENGAN OBAT LAILATURRAHMI 0811012047 FAKULTAS FARMASI KKN-PPM UNAND 2011 Bab DAFTAR ISI Halaman I. Pengertian obat 2 II. Penggolongan obat 2 1. Obat bebas 2 2. Obat bebas terbatas

Lebih terperinci

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK Demam pada anak merupakan salah satu pertanda bahwa tubuhnya sedang melakukan perlawanan terhadap kuman yang menginfeksi. Gangguan kesehatan ringan ini sering

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA. PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA

RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA. PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA RINGAN DI RUANG DAHLIA I RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah

Lebih terperinci

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Kala I Bantu ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan Jika ibu tampak kesakitan, dukungan yg dapat dierikan : Perubahan posisi, tetapi jika

Lebih terperinci

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,

Lebih terperinci

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Pembentukan dan Persiapan

Lebih terperinci

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS 1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan

Lebih terperinci

Penyuluhan Tentang Tablet Obat Cacing

Penyuluhan Tentang Tablet Obat Cacing Nama: Penyuluhan Tentang Tablet Obat Cacing Bagian Pemberian Tablet Obat Cacing ( tahun sampai tahun kurang) Obat cacing akan diberikan Sambutan selamat datang kepada anakanak dan pengasuh 4 Berikan setiap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Definisi Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan (Knowledge). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia Penyuluh : Mahasiswi Gizi Poltekkes Hari/Tanggal

Lebih terperinci

P3K Posted by faedil Dec :48

P3K Posted by faedil Dec :48 P3K Posted by faedil011-06 Dec 2009 20:48 PENDAHULUAN 1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman:

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT) LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat : Telp/HP: Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang Tingkat Tingkat

Lebih terperinci

PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK

PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakultas Kedokteran Unhas SISTEM UROGENITAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017 1 TEHNIK ASPIRASI SUPRAPUBIK TUJUAN

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN NOMOR RESPONDEN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Berikut

Lebih terperinci

CARA MENGATASI GIGITAN ULAR

CARA MENGATASI GIGITAN ULAR CARA MENGATASI GIGITAN ULAR Waingapu, 18 Pebruari 2016 SAMPOERNA RESCUE 1 PEMBAHASAN Cara Mengatasi Gigitan Ular Berbisa Cara Mengatasi Gigitan Ular Tidak Berbisa Memahami Ular dan Gigitannya 2 MENGENAL

Lebih terperinci

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

Asuhan Persalinan Normal. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Asuhan Persalinan Normal Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi 1 Mendengar, melihat dan memeriksa gejala dan tanda Kala Dua Ibu merasa ada dorongan kuat menekan Ibu merasa regangan

Lebih terperinci