PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN
|
|
- Widyawati Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 : : : : Set Tanggal Observer Tandatangan : Bedah 1 ( K.1 ) : : : FORMAT PEAN ANAMNESA POST TIROIDEKTOMI 1 Memberi salam/menyapa pasien Memperkenalkann diri Menjelaskan tujuan tindakan Kontrak waktu Menanyakan kesiapan pasien 1 menanyakan ada anya nyeri Menanyakan ada anya suara serak menanyakan ada anya kesulitan menelan Menanyakan ada anya sesak napas Menanyakan ada anya baal atau kesemutan Menanakan adan nya kedutan otot 1 Validasi hasil anamnesa Menyampaikan rencana tindak lanjut Berpamitan D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN 1 Ketenangan selama tindakan Menjaga keamanan pasien Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
2 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 rsih : : : : Set : Bedah 1 ( K.. ) Tanggal : Observer : Tandatangan : FORMAT PEAN : PERAWATAN LUKA POST OPERASI 1 Memberi salam/menyapa pasien Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan tindakan Menjelaskan prosedur Menanyakan kesiapan pasien 1 Mencuci tangan Mengatur posisi pasien hingga luka terlihat jelas Memasang perlak dan pengalas Membuka peralatan Mendekatkan bengkok Membukai plester dengan alkohol Membuka balutan Membersihkan sekitar luka dan sisa plester 9 Memakai sarung tangan steril Menekan sekitar luka untuk mengetahui ada tidaknya pus, Membersihkan luka dengan cairan NaCl/aquabides steril, 1 dengan memperhatikan prinsip steril 11 Mengeringkann luka dengan kasa steril 1 Melakukan oles topikal terapi/dressing yang sesuai (ex: sufratul, salt, dll) sesuai kondisi luka 1 Menutup luka 1 melepas sarung tangan 1 Mencuci tangan Menyampaikan rencana tindak lanjut Berpamitan D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN 1 Ketenangan selama tindakan Melakukan komunikasi terapiutik selama tindakan Menjaga Keamanan pasien selama tindakan 0
3 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 : : : : Set : Bedah ( K..1 ) Tanggal : Observer : Tandatangan : FORMAT PEAN ANAMNESAA CEDERA KEPALA A B C D FASE ORIENTASI 1 Mengucap salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan tindakan Kontrak waktu Menanyakan kesiapan pasien FASE KERJA 1 Menanyakan kapan terjadinya cedera Menanyakan mekanisme terjadinya cidera Menanyakan apakah klien tidak sadar waktu kejadian Menanyakan lamanya tidak sadar Menanyakan apakah klien merasakan nyeri kepalaa Menanyakan apakah klien merasa mual Menanyakan apakah klien merasa muntah FASE TERMINASI Menyampaikann rencana tindak lanjut Berpamitan PENAMPILAN 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Menjaga keamanan pasien Menggunakan bahasa yang mudah dipahami 0 Ya Tidak
4 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 Set : Bedah ( K. ) Tanggal : Observer : Tandatangan : A B C D FASE ORIENTASI 1 Memberi salam/menyapa klien/keluarga Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan tindakan Menjelaskan prosedur FASE KERJA 1 Mencuci tangan Melakukan uj ji pembukaan mata 1 Melakukan uji verbal respon Melakukan uj ji motorik respon Merapikan pasien Mencuci tangan Menilai dan menuliskan hasil pemeriksaan dengan benar FASE TERMINASI Rencana tindak lanjut Berpamitan PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN FORMAT PEAN PENGUKURAN GCS 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan Keamanan pasien selama tindakan I
5 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 Set : Bedah ( K.1 ) Tanggal : Observer : Tandatangan : FORMAT PEAN RIWAYAT HEMOROID 1 Mengucap salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Kontrak waktu Menanyakan kesiapan pasien 1 Menanyakan kebiasaan buang air besar pasien Menanyakan apakah sering mengalami konstipasi Menanyakan apakah saat BAB sering berdarah Menanyakan apakah sering mengejan Menanyakan apakah aktivitas sering duduk Menanyakan apakah sering mengangkat benda berat Menanyakan apakah sering mengkonsumsi sayur dan buah 1 Melakukan evaluasi Menyampaikann rencana tindak lanjut Berpamitan D PENAMPILANN 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Menjaga keamanan pasien Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti 0 YA TIDAK
6 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 Institusi : : : : Set : Bedah ( K. ) Tanggal : Observer : Tandatangan : FORMAT PEAN HUKNAH GLISERIN A FASE ORIENTASI 1 Memberi salam/menyapa pasien Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan tindakan Menjelaskan prosedur Menanyakan kesiapan pasien B. FASE KERJA 1 Mencuci tangan Memakai sarung tangan Mengganti selimut pasien dengan selimut mandi Memasang perlak dan pengalas di bawah bokong klien Melepas pakaian bagian bawah Mengatur posisi pasien sims kiri Mengeluarka an udara dalam spuit Membuka bokong hingga anus terlihat Memasukkan ujung spuit gliserin ke anus searah dengan 9 umbilical secara hati-hati bersamaan itu pasien dianjurkan nafas dalam Menyemprotkan gliserin secara pelahan-lahan 11 Jika gliserin sudah masuk semua, melepas spuit gliserin Meminta pasien menahan sekitar - menit atau jika 1 sudah terasaa ingin BAB 1 Memasang pispot dibawah bokong pasien untuk BAB 1 Membersihkan anus dengan air cebok dan kapas cebok 1 Mengeringkan anus dengan tissue 1 Memakaikan pakaian bawah 1 Mengganti selimut mandi dengan selimut pasien 1 Melepas sarung tangan 19 Mencuci tangan Menyampaikann rencana tindak lanjut Berpamitan D PENAMPILANN SELAMA TINDAKAN 1 Ketenangan Melakukan komunikasi terapiutik Menjaga Keamanan pasien 0 YA TIDAK
7 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 Set : Bedah ( K.1 ) Tanggal : Observer : Tandatangan : FORMAT PEAN ANAMNESAA KANKER KOLON 1 Mengucap salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Kontrak waktu Menanyakan kesiapan pasien 1 Menanyakan kebiasaan buang air besar pasien Menanyakan apakah sering mengalami konstipasi / diare Menanyakan apakah BAB sering berdarah Menanyakan apakah pernah mengalami gangguan usus Menanyakan apakah ada keluarga yang mengalami kanker kolon atau kanker organ lain Menanyakan apakah mengalami penurunan berat badan Menanyakan apakah sering mengalami nyeri abdomen Menanyakan apakah sering mengkonsumsi sayur dan buah 9 Menanyakan apakah sering mengkonsumsi makanan yang bersifat karsinogenik atau yang diawetkan 1 Validasi hasil anamnesa Menyampaikan rencana tindak lanjut Berpamitan D PENAMPILANN 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Menjaga kenyamanan pasien Menggunakan komunikasi yang mudah dimengerti 0 I
8 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 A B FASE ORIENTASI 1 Memberi salam/menyapa pasien Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan tindakan Menjelaskan langkah prosedur Menanyakan kesiapan pasien FASE KERJA 1 Mencuci tangann Mengatur posis semi fowler Memasang perlak dan pengalas pada dada pasien Melakukan aspirasi isi lambung untuk mengetahui adanya residu Menutup klem Memasang corong Memasukan air matang Membuka klem 9 Meninggikan 0 cm Menutup kembali klem sebelum air habis 11 Memasukan makanan cair 1 Membuka klem 1 Meninggikan 0 cm 1 Menutup kembali klem sebelum makanan cair habis 1 Membilas slang dengan memasukkan air matang 1 Menutup kembali ujung NGT dengan klem 1 Mencuci tangann Menyampaikann rencana tindak lanjut D Berpamitan PENAMPILANN SELAMA TINDAKAN 1 Ketenangan Melakukan komunikasi terapiutik Menjaga Keamanan pasien FORMAT PEAN PEMBERIAN MAKAN LEWAT NGT Set : Bedah ( K. ) Tanggal : Observer : Tandatangan 0 : YA I TIDAK
9 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 Set : Bedah ( K.1 ) Tanggal : Observer: Tandatangan : 1 Mengucap salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Menjelaskan prosedur Menanyakan kesiapan pasien C D 1 Menanyakan pasien apakah sudah tahu cara melakukan batuk efektif Menjelaskan prosedur batuk efektif dan membimbing pasien a Mengatur posisi pasien duduk b Meminta pasien meletakkan 1 tangan di dada dan 1 tangann di abdoment c Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam melalui hidung selama hitungan, jaga mulut tetap tertutup) d Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah lengkung pada punggung) e Meminta pasien menahan napas hingga tiga hitungan f Meminta pasien menghembuskan nafas perlahan dalam hitungan (lewat mulut, bibir seperti meniup) g Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan kontraksi dari otot abdomen h Memasang alas/perlak dan bengkok di pangkuan pasien i Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam kali, yang ke : inspirasi, tahan nafas dan batukkan dengan kuat j Menampung lendir dalam sputum pot FASE TERMINASI Menyampaikan rencana tindak lanjut Berpamitan FORMAT PEAN PENKES MELATIH BATUK EFEKTIF PENAMPILAN 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Menjaga kenyamanan pasien Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti 0 YA Tidak
10 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 Set : Bedah ( K. ) Tanggal : Observer : Tandatangan FORMAT PEAN PENGHISAPANN LENDIR/SUCTION 1 Memberi salam/menyapa pasien Memperkenalkann diri Menjelaskan tujuan tindakan Menjelaskan langkah prosedur Menanyakan kesiapan pasien 1 Mencuci tangan Mengatur posisi yang nyaman pada klien, kepala sedikit ekstensi Meninggikan volume oksigen menjadi ltr/menit Meletakkan pengalas di bawah dagu pasien Menurunkan Volume oksigen menjadi l/mnt Memakai sarung tangan Menghidupkan mesin, mengecek tekanan dan botol penampung Memasukkan kanul suction dengan hati-hati (mulut cm) Menghisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik keluar 9 perlahan sambil memutar (± detik untuk anak, ± detik untuk 9 dewasa) Membilas kanul dengan NaCl, beri kesempatan klien untuk bernafas I 11 Mengobservasi keadaan umum klien dan status pernafasan pasien 1 Mengulang tindakan pada point Meninggikan volume oksigen L / menit 1 Membilas kanulaa dengan NaCl 1 Menurunkan Volume oksigen sesuai dosis terapi pada pasien 1 Melepaskan sarung tangan 1 Mencuci tangan Menyampaikan rencana tindak lanjut Berpamitan D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN 1 Ketenangan Melakukan komunikasi terapiutik Menjaga Keamanan pasien 0
11 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 Set : Bedah ( K.1 ) Tanggal : Observer : Tandatangan : FORMAT PEAN DEMONSTRASI MOBILISASI JALAN POST ORIF 1 Memberi salam/menyapa pasien Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan tindakan Kontrak waktu Menanyakan kesiapan pasien 1 Menanyakan pasien apakah sudah tahu tujuan mobilisasi jalan post ORIF Menanyakan pasien apakah sudah tahu cara mobilis sasi jalan post ORIF Menjelaskan tujuan mobilisasi jalan : a. Melancarka an sirkulasi darah b. Mencegah komplikasi seperti kontraktur Menjelaskan langkah-langkah mobilisasi jalan post ORIF Mendemons strasikan Cara memegang kruk Mengajarkan n pasien posisi tripot (kruk ditempatkan sekitar 1 cm di depan dan di samping ipasien) 9 Mengajarkan n cara berjalan "tiga titik" a. Memajukan kedua kruk bersamaan dengan kaki yang sakit b. Majukan kaki yang tidak sakit 9 9 Memberikan kesempatan pasien bertanya 9 Kemampuan menjawab pertanyaan pasien dengan benar Menyampaika an rencana tindak lanjut Berpamitan D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN 1 Ketenangan Melakukan komunikasi terapiutik Menjaga Kenyamanan pasien 0
12 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 Set : Bedah ( K. ) Tanggal : Observer : Tandatangan : FORMAT PEAN PEMBIDAIAN 1 Mengucap salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Menjelaskan Prosedur tindakan Menanyakan kesiapan pasien 1 Mencuci tangann Memakai sarung tangan Memberikan posisi yang nyaman pada pasien Memasang bidai a. ketepatan memilih bidai b. pemasangan bidai melewati sendi Membalut / mengikat bidai Menjaga balutan tidak terlalu kencang Memasang plester/pengait Menganjurkan pasien membatasi gerakan bagian yang patah Melepas sarung tangan Mencuci tangann setelah tindakan Menyampaikann rencana tindak lanjut Berpamitan D PENAMPILANN 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti Menjaga kenyamanan pasien 0
13 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 : : : : Set : Bedah (K.1) Tanggal : Observer : Tandatangan : PEAN ANAMNESA RIWAYAT BATU SALURAN KEMIH 1 Mengucap salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Kontrak waktu Menanyakan kesiapan pasien 1 Menanyakan kebiasaan buang air kecil pasien Menanyakan apakah sering menahan kencing Menanyakan apakah kencing sering berdarah Menanyakan apakah pernah mengalami rasa panas atau nyeri saat berkemih Menanyakan riwayat pekerjaan Menanyakan kalsium apakah sering minum suplemen vitamin C dan Menanyakan berapa banyak (berapa gelas) minum tiap hari Menanyakan apakah pernah menderita sakit batu ginjal 9 Menanyakan pinggang apakah sering mengalami nyeri hebat di daerah 1 Validasi hasil anamnesa Menyampaikann rencana tindak lanjut Berpamitan D PENAMPILANN 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Menggunakann bahasa yang mudah dimengerti Menjaga kenyamanan pasien 0
14 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 : : : : i Set : Bedah ( K. ) Tanggal : Observer : Tandatangan : FORMAT PEAN PENGUKURANN BALANCE CAIRAN 1 Mengucap salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Menjelaskan prosedur tindakan Menanyakan kesiapan pasien INTAKE 1 Menanyakan jumlah air minum selama jam Menanyakan frekwensi, jumlah, & jenis makanan Menghitung masukan cairan parenteral Menghitung air Metabolisme OUTPUT Mengukur jumlah urine yang keluar jam Menanyakan frekwensi & banyaknya BAB Menghitung cairan abnormal (seperti : perdarahan/drain, muntah, dll) Menghitung IWL HASIL Menuliskan hasil pemeriksaan pada kertas yang disediakan 9 dengan benar 1 Memberikan feedback hasil perhitungan Menyampaikan Rencana tindak lanjut Berpamitan pada pasien D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Kenyamanan pasien Menggunakann bahasa yang mudah dimengerti 0 0
15 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 Set : Bedah ( K.1 ) Tanggal : Observer : Tandatangan : FORMAT PEAN ANAMNESAA RIWAYAT BPH C D A B FASE ORIENTASI 1 Mengucap salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Kontrak waktu Menanyakan kesiapan pasien FASE KERJA Menanyakan keluhan berkemih : 1 Berapa umur bapak Apakah perut bagian bawah terasa penuh atau terapa keras Apakah perlu mengejan saat BAK Apakah bila kencing terasa sakit Apakah urine masih menetes setelah BAK Bagaimana pancaran/aliran urin saat BAK Apakah setelah kencing terasa tidak tuntas Apa sering kencing malam hari 9 Apakah ada nyeri pada perut bagian bawah Sejak kapan keluhan muncul 11 Upaya apa yang dilakukan selama ini FASE TERMINASI Menyampaikann rencana tindak lanjut Berpamitan PENAMPILANN 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti Menjaga kenyamanan pasien 0 YA Tidak
16 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 : Set : Bedah ( K. ) : Tanggal : : Observer : : Tandatangan : FORMAT PEAN PEMASANGAN INFUS 1 Memberi salam/menyapa pasien Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan tindakan Menjelaskan prosedur Menanyakan kesiapan pasien 1 Mencuci tangan 1 Mengatur posisi pasien Memeriksa ada/tidaknya udara dalam slang Memilih vena Memasang pengalas Membebaskan daerah yang akan diinsersi Memakai sarung tangan Memasang torniquet cm proksimal daerah yang diinsersi Melakukan desinfeksi kulit dengan kapas alkohol & cara melingkar dari dalam 9 Memegang IV cateter dengan sudut 0 derajat Menusuk vena dengan lubang jarum menghadap keatas 11 Memastikan IV cateter masuk intravena 1 Masukan IV Cateter secara perlahan 1 Melepas torniquet 1 Menarik madrin 1 Menyambungkan dengan slang infus 1 Mengalirkan cairan infus 1 Melakukan fiksasi IV cateter 1 Memberi desinfektan daerah tusukan 19 Menutup dengan kassa 0 Mengatur tetesan sesuai program 1 Melepas sarung tangan Mencuci tangan Menyampaikan rencana tindak lanjut Berpamitan D PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN 1 Ketenangan Melakukan komunikasi terapiutik Menjaga Keamanan pasien 0
17 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 Set : Bedah 9 ( K.1 ) Tanggal : Observer : Tandatangan : FORMAT PEAN ANAMNESA RIWAYAT SINUSITIS A B FASE ORIENTASI 1 Mengucap salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Kontrak waktu Menanyakan kesiapan pasien FASE KERJA 1 Menanyakan apakah memiliki alergi Menanyakan apakah sering mengalami flu / pilek Menanyakan apakah sering merasa nyeri di daerah pipi atau 1 belakang mataa Menanyakan apakah sering mengeluarkan secret dari hidung, 1 warna dan bau Menanyakan apakah pasien sering berenang Menanyakan apakah pasien memiliki kebiasaan merokok Menanyakan apakah pasien tinggalnya di lingkungan berpolusi 1 C D FASE TERMINASI 1 Validasi hasil anamnesa Menyampaikan rencana tindak lanjut Berpamitan PENAMPILAN 1 Ketenangan selama melakukan tindakan Menggunakann bahasa yang mudah dimengerti Menjaga kenyamanan pasien 0
18 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 A FORMAT PEAN IRIGASI TELINGA FASE ORIENTASI 1 Mengucap salam Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan Menjelaskan langkah prosedur Menanyakan kesiapan pasien B FASE KERJA 1 Mencuci tangan Mengatur posisi pasien (sesuai pilihan pasien) - duduk tegak dengan kepala dimiringkan - tidur miring, telinga yang akan diirigasi berada diatas Meletakkan perlak dan handuk dibawah kepala dan bahu pasien Mendekatkan bengkok ke telinga yang akan di irigasi Memakai sarung tangan Membersihkan kanal telinga luar dengan lidi kapas Mengisi spuit cc dengan cairan irigasi, keluarkan udara dari spuit Set : Bedah 9 ( K. ) Tanggal : Observer : Tandatangan : YA TIDAK Menarik daun telinga ke atas dan kebelakang dengan tangan yang tidak dominan, tangan yang dominan memegang spuit tanpa jarum dan meletakkan di pangkal kanal 9 9 Mengalirkan secara perlahan menuju dinding kanal posterior dan pertahankan posisi telinga 9 Memiringkan kepala kearah berlawanan dengan saat telinga diirigasi, sampai cairan habis, mengamati cairan apakah terdapat serumen atau benda asing 9 11 Mengkaji apakah klien merasa vertigo atau nauseaa 1 Mengeringkan daun telinga dan liang telinga dengan kapas atau lidi kapas 1 Menaruh tuffer atau kassa pada liang telinga, menganjurkan klien miring ke arah telinga yang diirigasi selama - menit 1 Membereskan alat 1 Melepas sarun tangan 1 Cuci tangan C 1 FASE TERMINASI Melakukan evaluasi tindakan Menyampaikan rencana tindak lanjut Berpamitan D 1 PENAMPILAN Ketenangan selama melakukan tindakan Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti Menjaga keamanan pasien 0
19 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 Set : Bedah ( K.1 ) Tanggal : Observer : Tandatangan : FORMAT PEAN PENKES PASIEN POST OPERASI KATARAK A B FASE ORIENTASI 1 Mengucapkan salam Memperkenalkann diri Menjelaskan tujuan Menanyakan kesiapan pasien FASE KERJA 1 Menanyakan apakah sudah tahu perawatan post operasi katarak menganjurkan cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan menganjurkan menggunakan obat sesuai aturan menganjurkan tidak menggerakkan kepala dengan tiba-tibaa menganjurkan tidak membungkuk Menjelaskan & mendemonstrasikan perawatan post katarakk : membersihkan sekitar mata dengan bola kapas yang dibasahi NaCl atau air matang menyapu kelopakk mata dengan lembut dari sudut dalam keluar meneteskan obat mata : duduk kepala condong ke belakang dengan lembut tarik kelopak mata bawah, teteskan sesuai program 9 mengenakan perisai pelindung mata logam bila tidur malamm hari mengenakan kacamata gelap bila siang hari 11 Memberi kesempatan pasien bertanya 1 Kemampuan menjawab pertanyaan pasien Menyampaikan rencana tindak lanjut Berpamitan D PENAMPILAN 1 Ketenangan selama melakukan penyuluhan Menjaga kenyamanan pasien selama penkes Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti 0 YA I Tidak
20 Jln. Pierre Tendean. Telp , 19 Semarang 011 Set : Bedah ( K. ) Tanggal : Observer : Tandatangan : FORMAT PEAN IRIGASI MATA 1 Memberi salam/menyapa pasien Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan tindakan Menjelaskan langkah prosedur Menanyakan kesiapan pasien 1 Mencuci tangan 1 Menyiapkan pasien dengan posisi miring kearah mata yang sakit Meletakkan bantal atau handuk dibawah wajah pasien Memasang pengalas & perlak Meletakkan bengkok dibawah dagu Memakai sarung tangan Bersihkan garis kelopak mata dan bulu mata dengan kapas basah Isi spuit irigasii sesuai kebutuhan Regangkan kelopak mata bawah dan atas (kantung konjungtiva) dengan tekanan pada tonjolan tulang mata bawah alis Pegang spuit irigasi, cm diatas kantus dalam (jika menggunakan 9 spuit, jarum dilepas) Minta pasien melihat keatas perlahan lakukan irigasi 11 Keringkan kelopak mata dengan bola kapas 1 Mengambil pengalas 1 Melepas sarung tangan 1 Mencuci tangan Menyampaikann rencana tindak lanjut Berpamitan D PENAMPILANN SELAMA TINDAKAN 1 Ketenangan Melakukan komunikasi terapiutik Menjaga Keamanan pasien 0 YA I TIDAK
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN
No Set : Bedah 1 ( K.1 ) Nama Tanggal Inst. Observer Stase Tandatangan FORMAT PEAN ANAMNESA RIWAYAT HIPERTHIROI NO ASPEK YANG I BOBOT YA TIAK A B FASE ORIENTASI 1 Memberi salam/menyapa klien 2 Memperkenalkan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jln. Pierre Tendean No.24 Telp , Semarang, 50131
NO SET : 1/K1/KOM NAMA TANGGAL STASE OBSERVER INSTITUSI PENKES : DIET ANEMI IBU HAMIL NO ASPEK YANG DI BOBOT 3 Kontrak waktu 2 4 Menjelaskan tujuan umum penkes 2 B FASE KERJA ( 65 % ) 1 Validasi pengetahuan
Lebih terperinciINJEKSI SUB CUTAN (SC)
INJEKSI SUB CUTAN (SC) NO ASPEK NG DI BOBOT.... Menempatkan alat dekat klien 2.. 1 Mengatur posisi klien sesuai penyuntikan 2 Memasang perlak/pengalas 2 Mendekatkan bengkok 2 4 Memilih tempat penyuntikan
Lebih terperinciMEMASANG KATETER. A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine.
MEMASANG KATETER A. PENGERTIAN Memasukkan selang karet atau plastik melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urine. B. TUJUAN 1. Menghilangkan distensi kandung kemih. 2. Sebagai penatalaksanaan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN
No. : Set : ANAK 1 K1 Nama : Tanggal : Inst. : Observer : Stase : Tandatang: PENDIDIKAN KESEHATAN ANTICIPATORY GUIDANCE ANAK TODLER NO. ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI 3 Menjelaskan tujuan pendidikan
Lebih terperinciBlok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema
Blok Gastroenterohepatologi Manual Keterampilan Prosedur Enema Ibrahim Labeda Nurhaya Nurdin Asty Amalia Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2015 PROSEDUR ENEMA/HUKNAH I. TUJUAN Setelah pelatihan
Lebih terperinciPRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD
PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD Sebelum melakukan percobaan, praktikan menonton video tentang suction orofaringeal dan perawatan WSD. Station 1:
Lebih terperinciSTANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN NUTRISI PARENTERAL SOP Untuk memenuhi tugas matakuliah Keperawatan Medikal Bedah I yang dibina oleh Bapak Rudi Hamarno, M.Kep Oleh Kelompok 11 Pradnja Paramitha
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT)
PROSEDUR PEMBERIAN MEDIKASI (OBAT) A. Definisi Prosedur dan pemeriksaan khusus dalam keperawatan merupakan bagian dari tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang dilaksanakan secara rutin. Perawatan
Lebih terperinci1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian
Pengertian Suction adalah : Tindakan menghisap lendir melalui hidung dan atau mulut. Kebijakan : Sebagai acuan penatalaksanaan tindakan penghisapan lendir, mengeluarkan lendir, melonggarkan jalan nafas.
Lebih terperinciPERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian Jenis jenis kolostomi Pendidikan pada pasien
PERAWATAN KOLOSTOMI Pengertian * Sebuah lubang buatan yang dibuat oleh dokter ahli bedah pada dinding abdomen untuk mengeluarkan feses (M. Bouwhuizen, 1991) * Pembuatan lubang sementara atau permanen dari
Lebih terperinciPENILAIAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH
PEAN PENCAPAIAN KOMPENTENSI ASPEK KETRAMPILAN LATIHAN GERAK SENDI (ROM) EKSTREMITAS BAWAH NO ASPEK YANG DI BOBOT 1 Penghangat/ buli-buli panas dan sarungnya 2 1 Melakukan verifikasi data dan program terapi
Lebih terperinciTeknik pemberian obat melalui:
Teknik pemberian obat melalui: Oral Inhalasi Mata Rektum Vagina Non-parenteral - 2 Menyiapkan dan memberikan obat untuk pasien melalui mulut dan selanjutnya ditelan. Tujuan: Memberikan obat kepada pasien
Lebih terperinciKebutuhan cairan dan elektrolit
Kebutuhan cairan dan elektrolit Cairan adalah suatu kebutuhan pokok dan sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan. Bila tubuh kehilangan cairan dalam jumlah yang besar maka akan terjadi perubahan
Lebih terperinciKEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA
DIABETES HIPOGLIKEMIA GEJALA TANDA : Pusing Lemah dan gemetar Lapar Jari dan bibir kebas Pucat Berkeringat Nadi cepat Mental bingung Tak sadar DIABETES HIPOGLIKEMIA PERTOLONGAN PERTAMA ; Bila tak sadar
Lebih terperinci6. Botol kecil steril untuk bahan pemeriksaan steril
Prosedur Pemasangan Kateter Urin Ditulis pada Senin, 15 Februari 2016 00:50 WIB oleh fatima dalam katergori Kebutuhan Dasar tag KDM, Kateter, Eliminasi Uri http://fales.co/blog/prosedur-pemasangan-kateter-urin.html
Lebih terperinciNo : Institusi : Nama : Tanggal : Stase : Observer : Set : Keperawatan Dalam 1 ( K1 ) TTD : INSTRUMEN PENILAIAN : PEENKES PENCEGAHAN PENULARAN HIV
Jln. Pierre Tendean No. Telp. 0-31 131, 38 1963 Semarang 0131 No : Institusi : Nama : Tanggal : Stase : Observer : Set : Keperawatan Dalam 1 ( K1 ) TTD : INSTRUMEN PENILAIAN : PEENKES PENCEGAHAN PENULARAN
Lebih terperinciNama : Riadus Solihin.S.kep. Npm : VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
Nama : Riadus Solihin.S.kep Npm : 15350035 Stase : Maternitas VULVA HYGIENE STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN PETUGAS PERALATAN Memberikan tindakan pada vulva untuk menjaga kebersihannya
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH 1. Pengertian Perawatan jenazah adalah perawatan pasien setelah meninggal, perawatan termasuk menyiapkan jenazah untuk diperlihatkan pada keluarga, transportasi
Lebih terperinciPengertian. Tujuan. Ditetapkan Direktur Operasional STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL. Tanggal Terbit 15 Februari 2011
LAMPIRAN RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT 2 Jl. Wates Km 5.5 Gamping, Sleman-55294 Telp 0274 6499706 Fax. 6499727 No Dokumen : Kep. 032/II/2011 MEMASANG INFUS No Revisi : 0 Halaman : 37 / 106 STANDAR
Lebih terperinciPROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI )
SOP INJEKSI PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN SUNTIKAN ( INJEKSI ) A. INJEKSI INTRA VENA Injeksi ini dilakukan dengan menyuntikkan obat kedalam pembuluh darah vena Injeksi intravena diberikan jika diperlukan
Lebih terperinciObat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan atau pengobatan, bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi di dalam tubuhnya .1 PRINSIP PENGOBATAN
Lebih terperinciSOP PERAWATAN LUKA GANGREN
SOP PERAWATAN LUKA GANGREN A. Alat dan Bahan Steril 1. Bak Instrument 1 buah 2. Pinset Anatomi 1 buah 3. Pinset Chirurgis 1 buah 4. Gunting 1 buah 5. Handschoon 1 pasang 6. Kasa, deppers 7. Korentang dalam
Lebih terperinci165
164 165 166 167 168 169 LEMBAR PERMOHONAN PARTISIPAN Kepada Yth Calon Partisipan Penelitian Semarang, Jawa Tengah Dengan hormat, saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Stevano V. Salawaney NIM
Lebih terperinciSOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH
SOP PERAWATAN LUKA A. KLASIFIKASI LUKA BEDAH 1. Luka bersih Luka operasi yang tidak terinfeksi, dimana tidak ditemukan adanya inflamasi dan tidak ada infeksi saluran pernafasan, pencernaan, dan urogenital.
Lebih terperinciPEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE
PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE TUJUAN: Setelah menyelesaikan topik ini, mahasiswa mampu melakukan pemasangan pipa lambung/ngt. Tujuan pemasangan pipa lambung adalah Dekompresi lambung Mengambil sekret lambung
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kepatuhan 2.1.1 Defenisi Kepatuhan Kepatuhan perawat profesional adalah sejauh mana perilaku seorang perawat sesuai dengan ketentuan yang telah diberikan pimpinan perawat
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH Oleh: MEITY MASITHA ANGGRAINI KESUMA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN
Lebih terperinciPEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT )
PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE ( NGT ) Definisi Tujuan Persiapan alat 1. Naso gastric tube ukuran sesuai dengan kebutuhan 2. Sarung tangan bersih (steril) 3. Tissue 4. Plester 5. Gunting 6. Jelli yang dilarutkan
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM KEPERAWATAN ANAK Penyusun : Jastro Situmorang, S.Kep, Ns Elfrida Nainggolan, SKM AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE PROVINSI SUMATERA UTARA BUKU PANDUAN PRAKTIKUM LABORATORIUM
Lebih terperinci- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah
SOP perawatan luka ganggren SOP Perawatan Luka Ganggren Tujuan perawatan gangren: - Mencegah meluasnya infeksi - Memberi rasa nyaman pada klien - Mengurangi nyeri - Meningkatkan proses penyembuhan luka
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE
SATUAN ACARA PENYULUHAN DETEKSI DINI PADA CA MAMAE Oleh: Kelompok : 1A SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN 2014 SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok bahasan : Mobilisasi
Lebih terperinciPEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jl. Piere Tendean No. 24 Telp , fax Semarang, 50131
NOMOR :.. SET : Jiwa 1 ( K.1 ) FORMAT PEAN : HALUSINASI ( MEMBANTU PASIEN MENGENAL HALUSINASI PENDENGARAN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25% ) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
Lebih terperinciPMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita
Saat menemukan penderita ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk menentukan tindakan selanjutnya, baik itu untuk mengatasi situasi maupun untuk mengatasi korbannya. Langkah langkah penilaian pada penderita
Lebih terperinciOLEH MEYRIA SINTANI NIM : C. 04a. 0314
LAPORAN PENDAHULUAN Prosedur Tindakan Pengkajian Sistem Integumen, Prosedur Tindakan Wound Care, dan Penatalaksanaan Klien Luka Bakar Laporan pendahuluan ini disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Peserta Penelitian Kepatuhan Perawat dalam Penerapan Prosedur Tetap Perawatan Luka Post Operasi Sectio Caesarea di RSUD Langsa Tahun 212 Saya adalah mahasiswa Fakultas
Lebih terperinciKEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL
Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.
Lebih terperinciPersalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal
Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal PERSALINAN NORMAL 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat KEGIATAN I. MELIHAT
Lebih terperinciBAB XXIII. Masalah pada Saluran Kencing. Infeksi saluran kencing. Darah pada urin/air kencing. Keharusan sering kencing. Perembesan urin/air kencing
BAB XXIII Masalah pada Saluran Kencing Infeksi saluran kencing Darah pada urin/air kencing Keharusan sering kencing Perembesan urin/air kencing Ketika Anda mengalami kesulitan kencing atau berak 473 Bab
Lebih terperinciSOP Tanda Tanda Vital
SOP Tanda Tanda Vital N o I II III Aspek yang Dinilai Ya Tidak PERSIAPAN ALAT 1. Termometer dalam tempatnya (axila, oral, rektal) 2. Tiga buah botol berisi larutan sabun, desinfektan, dan air bersih 3.
Lebih terperinciRUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)
PANDUAN CUCI TANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721) 787799 Email : rsia_pbh2@yahoo.co.id BAB I DEFINISI Kebersihan
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Laporan Prakerin SMK Hassina Program Keahlian : Keperawatan
BAB III PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Tugas Di Tempat Kerja Jenis-Jenis Kegiatan : a. Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV ) b. Pemasangan Invus dan Aff Invus c. Pemasangan Pipa Lambung ( Nasogastric Tube) -
Lebih terperinci60 Langkah Asuhan Persalinan Normal
60 Langkah Asuhan Persalinan Normal I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA 1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat
Lebih terperinciPusat Hiperked dan KK
Pusat Hiperked dan KK 1. Gangguan pernafasan (sumbatan jalan nafas, menghisap asap/gas beracun, kelemahan atau kekejangan otot pernafasan). 2. Gangguan kesadaran (gegar/memar otak, sengatan matahari langsung,
Lebih terperinciDilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut
Lebih terperinciLampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN
Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun. Peneliti : Erpinaria Saragih Saya telah
Lebih terperinciMODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN
MODUL PRAKTIK KLINIK KETRAMPILAN DASAR KEBIDANAN 2015 A K A D E M I K E B I D A N A N G R I Y A H U S A D A S U R A B A Y A KETERAMPILAN KLINIK INJEKSI I. DISKRIPSI MODUL Pendahuluan Tujuan Metode Penuntun
Lebih terperinciBANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP) Artikel ini merupakan sebuah pengetahuan praktis yang dilengkapi dengan gambar-gambar sehingga memudahkan anda dalam memberikan pertolongan untuk
Lebih terperinciCATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
CATATAN PERKEMBANGAN IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN No.Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi (SOAP) I Hari pertama Senin/17 Juni 09.00-10.30 1. Mengkaji kemampuan secara fungsional
Lebih terperinciDalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat.
Dalam bentuk tablet, kaplet, pil, sirup, kapsul, atau puyer. Kelemahannya : Aksinya lambat, tidak dapat digunakan pada keadaan gawat. Waktu absorsinya 30-45 menit, efek puncak setelah 1-1,5 jam. Rasa dan
Lebih terperinciMODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN
MODUL KETERAMPILAN KLINIK ASUHAN KEBIDANAN AKADEMI KEBIDANAN GRIYA HUSADA SURABAYA PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN TAHUN 2013 i KATA PENGANTAR Dengan memanjadkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Lebih terperinciNo. Dokumen 04 / 05 / 01. Tanggal Terbit 23 Juli 2006
PROSEDUR Pengertian 23 Juli 2006 MENGHITUNG DENYUT NADI 1/1 Suatu cara untuk menentukan jumlah denyut nadi dengan cara palpasi. 1. Menilai kemampuan fungsi kardiovaskular 2. Mengetahui denyut nadi (irama,
Lebih terperinciCHECKLIST KELUHAN UROGENITAL. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :
CHECKLIST KELUHAN UROGENITAL Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai : No Aspek yang dinilai Nilai 0 1 2 Anamnesis 1 Memberi salam dan memperkenalkan diri keduanya 0 : melakukan< 2 3 Menanyakan identitas
Lebih terperinciLUKA BAKAR Halaman 1
LUKA BAKAR Halaman 1 1. LEPASKAN: Lepaskan pakaian/ perhiasan dari daerah yang terbakar. Pakaian yang masih panas dapat memperburuk luka bakar 2. BASUH: Letakkan daerah yang terbakar di bawah aliran air
Lebih terperinciLampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :
Lampiran 1 PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM : 1401100002 NO KEGIATAN PENELITIAN 1. Tahap Persiapan A. Penentuan Judul B. Mencari Literatur C. Studi Pendahuluan D. Menyusun
Lebih terperinciPRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES
PANDUAN PRAKTIKUM PRODI D-III KEPERAWATAN POLTEKKES dr. SOEPRAOEN PANDUAN LABORATORIUM SKILL FARMAKOLOGI TA. 2014/2015 POLITEKNIK KESEHATAN RS dr SOEPRAOEN MALANG 2015 JENIS KETRAMPILAN : PEMBERIAN INJEKSI
Lebih terperinciFORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) : Analisis Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Preoperatif dan Pascaoperatif di RSUD Dr.
FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Analisis Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Preoperatif dan Pascaoperatif di RSUD Dr. Pirngadi Medan Nama Peneliti : Sri Silva Mei Yanti Lubis NIM : 131121085
Lebih terperinci1. Batuk Efektif. 1.1 Pengertian. 1.2 Tujuan
MAKALAH BATUK EFEKTIF 1. Batuk Efektif 1.1 Pengertian Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah mengeluarkan dahak secara maksimal.
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti,
LAPORAN PENDAHULUAN PERAWATAN KOLOSTOMI Purwanti, 0906511076 A. Pengertian tindakan Penyakit tertentu menyebabkan kondisi-kondisi yang mencegah pengeluaran feses secara normal dari rektum. Hal ini menimbulkan
Lebih terperinciBuku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan
Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan Rahmawati Minhajat Dimas Bayu Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin 2014 KETERAMPILAN SANITASI
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas kesenjangan yang ada di dalam teori dengan kesenjangan yang ada di lahan praktek di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Dalam pembahasan ini penulis menggunakan
Lebih terperinciTARGET KOMPETENSI PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN DASAR PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TH. 2015/2016
NO MACAM KETRAMPILAN/ TARGET RUANG CARA MELAKUKAN JUMLAH PARAF A KEBUTUHAN PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL 1. menerima Pasien Baru a. Komunikasi 5x b. Orientasi ruangan pada pasien 5x 2. Spiritual a. Menuntun wudlu
Lebih terperinciKEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS
KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS Tambahan kalori yg dibutuhan oleh bufas yaitu 500 kalori/hari Diet berimbang utk mendapatkan sumber tenaga, protein, mineral, vit, dan mineral yg ckp Minum sedikitnya 3 lt/hari
Lebih terperinciINOVASI KEPERAWATAN BATUK EFEKTIF DAN EDUKASI PASIEN TB PARU DENGAN MENGGUNAKAN LEAFLET DI RSUD CENGKARENG
INOVASI KEPERAWATAN BATUK EFEKTIF DAN EDUKASI PASIEN TB PARU DENGAN MENGGUNAKAN LEAFLET DI RSUD CENGKARENG A. Pelaksanaan Inovasi Keperawatan a. Pengertian Pendidikan kesehatan dan pelatihan mengenai pengetahuan
Lebih terperinciVULNUS LACERATUM. 1. Pengertian
VULNUS LACERATUM No Dokumen : SOP No.Revisi : 0 TanggalTerbit : Halaman :1 dari 4 1. Pengertian Vulnus atau lukaadalah hilang atau rusaknya sebagian kontinuitas jaringan yang dapat disebabkan oleh trauma
Lebih terperinciLAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Judul Penelitian : Pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap Kecemasan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa Peneliti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penginjeksian medikasi adalah prosedur invasi yang melibatkan deposisi obat melalui jarum steril yang diinsersikan kedalam jaringan tubuh. Teknik aseptic harus dipertahankan
Lebih terperinciPERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No.
UPTD PUSKESMAS BELOPA PERMINTAAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM, PENERIMAAN, PENGAMBILAN DAN PENYIMPANAN SPESIMEN No. Dokumen : C/VIII/SOP/I/16/002 No. Revisi : 00 SOP Tanggal terbit : 02 Januari 2016 Halaman
Lebih terperinciSOP RESUSITASI BAYI BARU LAHIR
Status Revisi : 00 Halaman : 1 dari 6 Disiapkan Oleh: Diperiksa Oleh: Disetujui Oleh: Ka. Laboratorium Gugus Kendali Mutu Ka. Prodi Pengertian : Usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian
Lebih terperinciSATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PRE OPERASI DAN POST OPERASI
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN PRE OPERASI DAN POST OPERASI Disusun Oleh : Moneik Herlina Puri 1401200026 Happy Trestian 1401200014 Khoiro Yaroh Zulfa S. 1401200038 Ester Monica S. 1401200002 PROGRAM
Lebih terperinciPRAKTIKUM 7 PERAWATAN PASIEN YANG MENGGUNAKAN TRAKSI DAN ELASTIS BANDAGE
PRAKTIKUM 7 PERAWATAN PASIEN YANG MENGGUNAKAN TRAKSI DAN ELASTIS BANDAGE Station 1: Perawatan Pasien yang Menggunakan Traksi Gambaran Umum Traksi merupakan alat immobilisasi yang menggunakan kekuatan tarikan
Lebih terperinciSOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH
Puskesmas Kendit SOP/ PENGUKURAN TEKANAN DARAH RAWAT JALAN... drg. DINA FITRYA, M.Kes 19731026 200501 2 006 Pengerti Tatacara mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter an Untuk mengetahui ukuran
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP
PEMERINTAH KABUPATEN KUBU RAYA DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SUNGAI KAKAP Jalan Raya Sungai Kakap Telp. (0561) 743574 Kecamatan Sungai Kakap Kode Pos 78381 KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SUNGAI KAKAP Nomor : 445/
Lebih terperinciNEONATUS BERESIKO TINGGI
NEONATUS BERESIKO TINGGI Asfiksia dan Resusitasi BBL Mengenali dan mengatasi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir Asfiksia Asfiksia adalah kesulitan atau kegagalan untuk memulai dan melanjutkan
Lebih terperinciINOVASI KEPERAWATAN PENCEGAHAN DAN PERAWATAN TBC ANAK. Perawatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan merawat. Keperawatan
1 Lampiran 1 INOVASI KEPERAWATAN PENCEGAHAN DAN PERAWATAN TBC ANAK I. Pengertian Menurut kamus besar bahasa Indonesia (2007) pencegahan adalah proses, cara, tindakan mencegah atau tindakan menahan agar
Lebih terperinciPLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016
Lampiran 1 Nama : Agung Prasetio NIM : 1401100116 No. Kegiatan Penelitian I II III Tahap Persiapan a. Penentuan Judul b. Mencari Literatur c. Penyusunan Proposal d. Konsultasi Proposal e. Perbaikan Proposal
Lebih terperinciTUGAS MADIRI BLADDER TRAINING
TUGAS MADIRI BLADDER TRAINING Disusun untuk memenuhi tugas Blok Urinary Oleh: Puput Lifvaria Panta A 135070201111004 Kelompok 3 Reguler 2 PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciKUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN
KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN NOMOR RESPONDEN PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER Berikut
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Alamat : Telp/HP: Setelah mendapat penjelasan dari penelitian tentang Tingkat Tingkat
Lebih terperinciSurat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi
Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Akademi Metrologi dan Instrumentasi Program Studi : Tanggal :... Identitas Calon Mahasiswa Nomor Pendaftaran Nama Lengkap Nama panggilan Jenis Kelamin
Lebih terperinciPENUNTUN PEMBELAJARAN
PENUNTUN PEMBELAJARAN TEKNIK PENGAMBILAN, PEMBUATAN PRAPARAT LANGSUNG DAN PENGIRIMAN SEKRET URETHRA Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakulytas Kedokteran Unhas SISTEM UROGENITAL FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciLembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bernama Khairul Bariah / 095102019 adalah mahaiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang
Lebih terperinciPENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK
PENUNTUN PEMBELAJARAN ASPIRASI SUPRAPUBIK Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Fakultas Kedokteran Unhas SISTEM UROGENITAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2017 1 TEHNIK ASPIRASI SUPRAPUBIK TUJUAN
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance base dan
BAB IV PEMBAHASAN DAN SIMPULAN A. Pembahasan Bab ini membahas tentang gambaran pengelolaan terapi batuk efektif bersihan jalan nafas dan nutrisi dengan kesenjangan antara teori dan intervensi sesuai evidance
Lebih terperinciAspirasi Vakum Manual (AVM) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Aspirasi Vakum Manual (AVM) Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi No. Langkah/Kegiatan 1. Persiapan Lakukan konseling dan lengkapi persetujuan tindakan medis. 2. Persiapkan alat,
Lebih terperinciNO MACAM KETRAMPILAN/ TARGET RUANG CARA MELAKUKAN
A KEBUTUHAN PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL 1. Menerima Pasien Baru a. Komunikasi 5x b. Orientasi ruangan pada pasien 5x 2. Spiritual a. Menuntun wudlu dan tayamum 3x b. Tuntunan sholat 3x c. Tuntunan doa bagi pasien
Lebih terperinciCATATAN PERKEMBANGAN. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan No. Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan
Lampiran CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan 1 Rabu 11.00 - Mengkaji fungsi pernafasan klien 19 Mei 2015 WIB - Mengkaji suara nafas klien - Mengkaji kemampuan klien untuk mengeluarkan
Lebih terperinciSurat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI
Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI IDENTITAS CALON MAHASISWA BARU Pilihan Fakultas : Tanggal diperiksa : Nomor Pendaftaran Nama Lengkap Nama panggilan Jenis Kelamin
Lebih terperinciTips Mengatasi Susah Buang Air Besar
Susah buang air besar atau lebih dikenal dengan nama sembelit merupakan problem yang mungkin pernah dialami oleh anda sendiri. Banyak yang menganggap sembelit hanya gangguan kecil yang dapat hilang sendiri
Lebih terperinciPEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc
PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan
Lebih terperinciLampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun
Lampiran 1 KUESIONER GAMBARAN KELUHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEKERJA PANDAI BESI DITINJAU DARI SIKAP KERJA DAN ALAT PELINDUNG DIRI DI KUALA BEGUMIT KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN
Lebih terperinciTabel 2.3 Pungsi Vena dengan Menggunakan Jarum Berlapis Kateter Plastik
100 101 Lampiran 1. Tabel 2.3 Pungsi Vena dengan Menggunakan Jarum Berlapis Kateter Plastik Langkah-Langkah 1. Observasi tanda dan gejala yang mengindikasikan keseimbangan cairan dan elektrolit a. mata
Lebih terperinciJOB SHEET. : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd : DIII Kebidanan. : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan : 3 /18 Pebruari 2016
JOB SHEET Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan Bobot mata kuliah : Bd. 301 Semester : II Prodi : DIII Kebidanan Pokok bahasan : Pemeriksaan Antenatal Care Pembimbing : Siti Latifah Amd, Keb Pertemuan
Lebih terperinciPEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL
PEMBERIAN OBAT SECARA PARENTERAL Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan menyuntikkan obat tersebut ke jaringan tubuh. Pemberian obat melalui parenteral dapat dilakukan
Lebih terperinciSOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD)
SOP TINDAKAN ANALISA GAS DARAH (AGD) 1. Analisa Gas Darah Gas darah arteri memungkinkan utnuk pengukuran ph (dan juga keseimbangan asam basa), oksigenasi, kadar karbondioksida, kadar bikarbonat, saturasi
Lebih terperinciUntuk menjamin makanan aman
Untuk menjamin makanan aman HIGIENE & SANITASI MAKANAN Mencegah kontaminasi makanan oleh mikroba Mencegah perkembangbiakan mikroba Mencegah terjadinya kontaminasi cemaran lain Higiene : upaya untuk memelihara
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1
LAMPIRAN Lampiran 1 407 408 Lampiran 2 408 409 Lampiran 3 409 410 Lampiran 4 BUKU KIA 410 411 412 413 414 Lampiran 5 KSPR 414 415 416 Lampiran 6 416 LEAFLET PERSIAPAN PERSALINAN 417 418 LEAFLET TANDA-TANDA
Lebih terperinciSurat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI
Surat Pernyataan Riwayat Kesehatan Calon Mahasiswa Baru Universitas YARSI Fakultas : Tanggal :. Identitas Calon Mahasiswa Nomer Pendaftaran Nama Lengkap Nama panggilan Jenis Kelamin Tempat & Tgl lahir
Lebih terperinciASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS
ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Lampiran 5 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH, PERSONAL HYGIENE DAN INDEKS MASSA TUBUH (IMT) TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PADA PEMULUNG DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN
Lebih terperinci