BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kondisi Geografis Secara geografis geografis Kabupaten Jembrana merupakan pintu masuk maupun keluar pulau Bali, melalui pelabuhan Gilimanuk. Kabupaten Jembrana sebagai salah satu dari 9 (sembilan) kabupaten/kota di Provinsi Bali terletak membentang dari arah barat ke timur pada LS dan BT. Sumber : RKPD Kabupaten Jembrana, 2014 Gambar 5.1 Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Jembrana Batas-batas administrasi Kabupaten Jembrana terdiri dari : Sebelah Utara : Kabupaten Buleleng Sebelah Timur : Kabupaten Tabanan Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Barat : Selat Bali 49

2 50 Luas wilayah Kabupaten Jembrana Ha atau 14,93 persen dari luas wilayah Pulau Bali, yang terbagi kedalam lima kecamatan dengan rincian seperti pada Tabel 5.1 berikut : Tabel 5.1 Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah Kabupaten Jembrana No. Nama Kecamatan Desa/Kelurahan Luas Wilayah (Ha) % 1. Melaya ,23 2. Negara ,15 3. Jembrana ,11 4. Mendoyo ,35 5. Pekutatan ,15 Jumlah ,00 Sumber : Profil Kabupaten Jembrana, Kondisi Pemerintahan Umum Struktur Organisasi Perangkat Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun Stuktur Organisasi Perangkat Derah terdiri : 1 (satu) Sekretariat Daerah, 1 (satu) Sekretariat DPRD, Inspektorat, 1 (satu) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal, 10 (sepuluh) Dinas Daerah, 9 (sembilan) Lembaga Teknis Daerah, 5 (lima) Kecamatan, 10 (sepuluh) Kelurahan dan 5 (lima) Staf Ahli. Penyusunan struktur organisasi tersebut dilakukan dengan mengacu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003, bahwa untuk dapat melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta pelaksanaan bidang bidang tertentu dapat berjalan lancar dan berhasil guna, perlu didukung dengan perangkat daerah yang efektif dan efisien sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

3 51 Perangkat Daerah. Struktur Orgasnisasi Pemerintah Kabupaten Jembrana sebagaimana Gambar 5.2 Sumber : Perda Kab. Jembrana No.15 Tahun 2011 Gambar 5.2 Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana Penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Jembrana juga didukung oleh Aparatur Pegawai Negeri Sipil/PNS. Karakteristik PNS pada Pemerintah Kabupaten Jembrana disajikan dalam Tabel 5.2

4 52 Tabel 5.2 PNS Pemkab Jembrana menurut Jenis Kelamin dan Tingkat Pendididkan No Karakteristik Tahun Tahun (Orang) (%) (Orang) (%) 1. Jenis Kelamin Laki - Laki , ,30 Perempuan , ,70 Jumlah , ,00 2. Pendidikan SD 87 1, ,33 SMP 115 2, ,67 SLTA dan Sederajat , ,84 Diploma (DI/DII, DIII, DIV) , ,25 S , ,05 S2 dan di atas nya 118 2, ,86 Jumlah , ,00 Sumber : Profil Kabupaten Jembrana, 2014 Dengan masih dijunjung tingginya adat dan tradisi leluhur, di Kabupaten Jembrana dikenal dua istilah pemerintahan desa. Berdasarkan UU No. 5 Tahun 1979 tentang pemerintahan desa, di Provinsi Bali terdapat dua pengertian mengenai desa. Desa dalam pengertian pertama berdasarkan hukum nasional melaksanakan berbagai kegiatan administrasi pemerintahan atau kedinasan sehingga dikenal dengan istilah Desa Dinas atau Desa Administratif. Desa dalam pengertian yang kedua, yaitu Desa Adat atau Desa Pakraman, mengacu kepada kelompok tradisonal dengan dasar ikatan adat istiadat dan terikat oleh adanya tiga pura utama (Kahyangan Tiga). Pengertian Desa Pakraman itu sesungguhnya suatu kesatuan masyarakat hukum adat yang mempunyai harta kekayaan sendiri dan mampu mengatur rumah tangganya sendiri. Jumlah Desa/ Kelurahan, Banjar Dinas dan Desa Pakraman di Kabupaten Jembrana Tahun 2013 seperti pada Tabel 5.3 berikut ini :

5 53 Tabel 5.3 Jumlah Desa Pekraman di Kabupaten Jembrana Tahun 2013 No. Kecamatan Desa/ Kelurahan (buah) Banjar Dinas/ Dusun (buah) Desa Pekraman (buah) 1 Negara Mendoyo Pekutatan Melaya Jembrana Jumlah Sumber : Jembrana Dalam Angka, Tahun Kependudukan Informasi data kependudukan merupakan kebutuhan dasar untuk melakukan sebuah perencanaan dalam sebuah masyarakat. Dari data kependudukan tersebut dapat dibuat sebuah proyeksi beberapa tahun kedepan, sehingga perencanaan tidak hanya digunakan untuk kebutuhan sesaat saja namun dapat diimplementasikan dalam jangka waktu tertentu. Proyeksi penduduk tersebut bukan merupakan ramalan, tetapi perhitungan ilmiah yang didasarkan pada asumsi asumsi tertentu berdasarkan komponen komponen laju pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk di Kabupaten Jembrana per 31 Desember 2013 bila dilihat dari ijasah terakhir yang dimiliki, dapat dilihat pada Tabel 5.4 berikut: Tabel 5.4 Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana Berdasarkan Pendidikan Th Kecamatan Negara Mendoyo Pekutatan Melaya Jembrana Jumlah Pendidikan (orang) (orang) (orang) (orang) (orang) (orang) (%) Tidak/Blm ,61 sekolah Blm Tamat ,71 SD SD ,04

6 54 Tabel 5.4 Jumlah Penduduk Kabupaten Jembrana Berdasarkan Pendidikan Th (lanjutan) Kecamatan Negara Mendoyo Pekutatan Melaya Jembrana Jumlah Pendidikan (orang) (orang) (orang) (orang) (orang) (orang) (%) SMP ,21 SMU ,38 D1/D ,99 D ,21 S ,65 S ,17 S ,01 Jumlah ,00 Sumber : Profil Kabupaten Jembrana, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Jembrana, perkembangan IPM di Kabupaten Jembrana selama 5 (lima) tahun terakhir mengalami peningkatan sebagaimana disajikan dalam Tabel 5.5. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa pembangunan yang selama ini dilakukan telah berdampak pada peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Jembrana. Tabel 5.5 Perkembangan IPM Kabupaten Jembrana dari Tahun 2009 s/d 2013 No Tahun IPM , , , , ,31 Sumber : Jembrana dalam angka tahun 2014

7 Kondisi ekonomi Salah satu aspek pembangunan yang mendasar dan strategis adalah pembangunan aspek ekonomi, baik pembangunan ekonomi pada tatanan mikro maupun makro. Perkembangan kondisi umum perekonomian merupakan gambaran kinerja makro dari penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Gambaran perkembangan kondisi ekonomi makro ini diharapkan dapat menjadi stimulus bagi semua pihak yang memiliki tanggung jawab dan komitmen dalam pengeloaaan ekonomi secara efisien dan efektif. Gambaran perkembangan ekonomi makro secara tidak langsung adalah merupakan gambaran prestasi pemerintah dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ekonomi secara mikro lebih menekankan pada pembangunan individu, kelompok maupun golongan. Pembangunan ekonomi makro di Kabupaten Jembrana didasarkan pada beberapa penekanan diantaranya terhadap pencapaian Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB). Sebagai cerminan total nilai tambah yang tercipta akibat proses produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu adalah PDRB yang memegang peran penting dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan. Dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jembrana ditandai adanya perubahan atau pergeseran dalam kontribusi sektor ekonomi terhadap produk daerah sebagai akibat terjadinya pergeseran tenaga kerja dari sektor pertanian (primer) ke sektor industri (sekunder), kemudian kearah sektor jasa-jasa (tersier). Hal ini sesuatu yang sangat wajar dan biasa terjadi di daerah yang sedang membangun dan berkembang seperti Kabupaten Jembrana. Perkembangan PDRB di Kabupaten Jembrana atas dasar harga konstan dan harga berlaku dapat dilihat seperti Tabel 5.6

8 56 Tahun Tabel 5.6 PDRB Atas Dasar Harga Konstan, PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kabupaten Jembrana Tahun 2009 s/d 2013 PDRB Atas Dasar Harga Konstan (jutaan Rp) Pertumbuhan (% per th) PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (jutaan Rp) Pertumbuhan (% per th) , , , , ,92 4,82 4,57 5,61 5,90 5,38 Sumber : Jembrana dalam angka Tahun , , , , ,43 13,34 9,97 9,22 11,87 13,15 Pertumbuhan ekonomi suatu daerah ditunjukkan dengan laju pertumbuhan PDRB suatu daerah baik berdasarkan harga konstan maupun dengan harga berlaku. Berdasarkan harga berlaku laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Jembrana pada intinya terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 sebesar 9,22 persen, tahun 2012 meningkat menjadi 11,87 persen, pada tahun 2013 dengan adanya kenaikan harga meningkat menjadi 13,15 persen. Berdasarkan harga konstan laju pertumbuhan PDRB terus mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2011 sebesar 5,61 persen, pada tahun 2012 sebesar 5,90 persen dan pada tahun 2013 sebesar 5,38 persen. Berdasarkan PDRB tahun 2013, perekonomian Kabupaten Jembrana tumbuh di atas 5 persen yaitu 5,38 persen, namun demikian pertumbuhan perekonomian Kabupaten Jembrana di tahun 2013 sedikit melambat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 5,90 persen. Beberapa sektor yang membuat pertumbuhan ini melambat dibanding tahun sebelumnya diantaranya adalah sektor pertanian yang masih rendah pertumbuhannya yaitu sebesar 3,47 persen saja.

9 57 Pembangunan ekonomi di Kabupaten Jembrana juga ditekankan terhadap peningkatan kinerja APBD dalam menstimulus pertumbuhan ekonomi. Belanja Daerah sebagaimana tertuang dalan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten/Kota yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan atau urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dilaksanakan bersama antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang undangan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 beserta revisinya dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Struktur Belanja Kabupaten Jembrana untuk tahun anggaran dikelompokkan menjadi : 1. Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang terdiri atas Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga. 2. Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan yang terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan yang dianggarkan pada belanja SKPD yang bersangkutan seperti : Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, serta Belanja Modal. Realisasi Belanja Pemerintah Kabupaten Jembrana dari tahun 2009 s/d 2013 disajikan dalam Tabel 5.7

10 58 Tabel 5.7 Realisasi Belanja Daerah Kab. Jembrana Tahun 2009 s/d 2013 Belanja Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Jumlah Tahun (Rp.) (%) (Rp.) (%) (Rp.) (%) ,88 62, ,93 38, ,81 100, ,09 69, ,73 30, ,78 100, ,48 65, ,95 34, ,48 100, ,89 59, ,17 40, ,06 100, ,00 57, ,44 42, ,44 100,00 Sumber : Profil Kabupaten Jembrana, Sistem Informasi Keuangan Daerah Guna mendorong terselenggaranya proses pembangunan yang sejalan dengan prinsip tata pemerintahan yang baik, Pemerintah Kabupaten Jembrana berkewajiban untuk mengembangkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk membangun jaringan sistem informasi manajemen dan proses kerja secara terpadu. Undang undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah mengamanatkan adanya dukungan sistem informasi keuangan daerah untuk menunjang perumusan kebijakan fiskal secara nasional dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas dalam pelaksanaan desentralisasi. Sistem informasi pengelolaan keuangan daerah merupakan serangakaian proses dan prosedur yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka penyusunan anggaran, pelaksanaan anggaran dan pelaporan keuangan daerah. Sistem informasi pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Jembrana sejak tahun 2007 menggunakan aplikasi Sistem Manajemen Akuntansi Keuangan Daerah (SIMAKDA) pada Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD) dan aplikasi

11 59 Sistem Akuntansi Dinas Daerah (SIADINDA) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana. 5.2 Deskripsi Hasil Penelitian Pengujian instrumen penelitian Sebelum digunakan mengumpulkan data, instrumen penelitian berupa kuesioner diujicobakan kepada 30 orang responden dan selanjutnya data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan aplikasi SPSS 15.0 for Windows Evaluation Version untuk memastikan bahwa kuesioner mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (valid) dan hasilnya konsisten (reliabel). 1) Hasil uji validitas Kuesioner dikatagorikan valid apabila nilai r hitung > r tabel. Hasil uji validitas instrumen penelitian pada taraf nyata 5 persen dengan jumlah sampel 30 responden maka nilai r tabel adalah 0,3610. Item kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya valid untuk mengukur efektifitas sistem informasi keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Jembrana, seperti yang disajikan dalam Tabel 5.8 Kuesioner Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Corrected r tabel Item-Total Correlation n=30 (r hitung) Keterangan X1.1 0,499 0,3610 Valid X1.2 0,385 0,3610 Valid X1.3 0,468 0,3610 Valid X1.4 0,480 0,3610 Valid X1.5 0,501 0,3610 Valid X1.6 0,604 0,3610 Valid X1.7 0,420 0,3610 Valid X2.1 0,525 0,3610 Valid

12 60 Kuesioner Tabel 5.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian (lanjutan) Corrected Item-Total Correlation (r hitung) r tabel n=30 Keterangan X2.2 0,798 0,3610 Valid X2.3 0,728 0,3610 Valid X2.4 0,727 0,3610 Valid X2.5 0,714 0,3610 Valid X2.6 0,516 0,3610 Valid X3.1 0,640 0,3610 Valid X3.2 0,612 0,3610 Valid X3.3 0,753 0,3610 Valid X3.4 0,757 0,3610 Valid X3.5 0,680 0,3610 Valid Y1.1 0,517 0,3610 Valid Y1.2 0,575 0,3610 Valid Y1.3 0,389 0,3610 Valid X4.1 0,635 0,3610 Valid X4.2 0,571 0,3610 Valid X4.3 0,517 0,3610 Valid X4.4 0,649 0,3610 Valid X4.5 0,646 0,3610 Valid Y2.1 0,655 0,3610 Valid Y2.2 0,517 0,3610 Valid Y2.3 0,541 0,3610 Valid Y2.4 0,509 0,3610 Valid Sumber : Data primer diolah, ) Hasil uji reliabilitas Kriteria reliabililitas jika nilai α di atas 0,7 (cukup baik/reliabel) dan jika nilai α di bawah 0,5 reliabilitasnya rendah. Hasil uji reliabilitas instrumen penelitian yang dianalisis dengan SPSS 15.0 for Windows Evaluation Version menunjukan seluruh instrumen adalah reliabel seperti disajikan dalam Tabel 5.9 Tabel 5.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Kuesioner Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan X1.1 0,924 Reliabel X1.2 0,925 Reliabel X1.3 0,924 Reliabel

13 61 Tabel 5.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian (lanjutan) Kuesioner Cronbach's Alpha if Item Deleted Keterangan X1.4 0,925 Reliabel X1.5 0,926 Reliabel X1.6 0,924 Reliabel X1.7 0,927 Reliabel X2.1 0,925 Reliabel X2.2 0,921 Reliabel X2.4 0,922 Reliabel X2.5 0,922 Reliabel X2.6 0,923 Reliabel X3.1 0,923 Reliabel X3.2 0,924 Reliabel X3.3 0,923 Reliabel X3.4 0,922 Reliabel X3.5 0,923 Reliabel Y1.1 0,923 Reliabel Y1.2 0,924 Reliabel Y1.3 0,926 Reliabel X4.1 0,923 Reliabel X4.2 0,924 Reliabel X4.3 0,923 Reliabel X4.4 0,923 Reliabel X4.5 0,923 Reliabel Y2.1 0,923 Reliabel Y2.2 0,925 Reliabel Y2.3 0,924 Reliabel Y2.4 0,925 Reliabel Sumber : Data primer diolah, Karakteristik responden Responden penelitian ini adalah Pegawai pada 38 SKPD Pemerintah Kabupaten Jembrana. Pada masing masing SKPD dipilih 3 orang pegawai sebagai responden yaitu Kasubag Perencanaan (pegawai yang menangani perencanaan), Bendahara (pegawai yang menangani penatausahaan/pelaksanaan) dan PPK-SKPD (pegawai yang menangani pelaporan/pertanggungjawaban) sehingga jumlah total responden adalah sebanyak 114 orang.

14 62 Responden dipilih dengan pertimbangan bahwa pegawai tersebut terlibat langsung dalam pengelolaan (perencanaan/penganggaran, pelaksanaan/ penatausahaan dan pelaporan/pertanggungjawaban) keuangan daerah dan menggunakan sistem informasi keuangan daerah. Responden diberikan kuesioner yang berisi persepsi/pernyataan terkait indikator dari variabel efektifitas SIKD yang dianalisis yaitu kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, motivasi manajemen dan keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi. Karakteristik responden yang dijadikan sampel dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 5.10 Tabel 5.10 Karakteristik Responden No. Karakteristik Jumlah (Orang) Prosentase (%) 1. Jenis Kelamin ,00 Laki - laki 63 55,26 Perempuan 51 44,74 2. Usia (tahun) , , , , , , , , ,62 3. Pendidikan ,00 S2 8 7,02 S ,15 D3 5 4,39 SMA/Sederajat 29 25,44 Sumber : Data primer diolah, 2014 Karakteristik respoden dilihat dari Jenis kelamin lebih banyak responden laki laki yaitu 55,26 persen dibandingkan dengan responden perempuan sebanyak 44,74 persen. Usia responden kebanyakan diatas 30 tahun yaitu sekitar persen dan sisanya sebesar 7,02 persen berusia 30 tahun kebawah. Berdasarkan pendidikan,

15 63 sekitar 25,44 persen responden berpendidikan SMA/sederajat dan sebesar 74,56 persen berpendidikan yang lebih tinggi yaitu D3, S1 dan S Tabulasi Data Hasil Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner kepada 114 orang responden dari 38 SKPD Pemerintah Kabupaten Jembrana. Tabulasi dan analisis data penelitian selengkapnya disajikan pada lampiran 4 (halaman 109) Analisis Sistem Informasi Keuangan Daerah Analisis efektivitas SIKD Pemerintah Kabupaten Jembrana perpedoman kepada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Unsur/indikator variabel dari efektivitas SIKD yang dinilai terdiri dari 30 indikator. Skala pengukuran menggunakan skala Likert dengan interval 1-5. Efektivitas SIKD Pemerintah Kabupaten Jembrana dilihat dari persepsi pengguna sistem informasi disajikan dalam Tabel 5.11 Tabel 5.11 Efektivitas Sistem Informasi Keuangan Daerah di Kabupaten Jembrana Variabel Indikator Nilai rata rata unsur/indikator efektivitas SIKD Rata rata tertimbang unsur/indikator X1 = Kualitas Sistem (KS) efektivitas SIKD 3,97 0, Kemudahan penggunaan 2. Keandalan 3,30 0, Waktu Respon 3,81 0, Terintegrasi 1 3,85 0, Terintegrasi 2 3,37 0, Terintegrasi 3 3,10 0, Aksesbilitas 3,19 0,106

16 64 Tabel 5.11 Efektivitas Sistem Informasi Keuangan Daerah di Kabupaten Jembrana (lanjutan) Variabel Unsur/Indikator Nilai rata rata unsur/indikator efektivitas SIKD Rata rata tertimbang unsur/indikator efektivitas X2 = Kualitas Informasi (KI) SIKD 1. Lengkap 3,91 0, Akurat 3,87 0, Andal 3,85 0, Tepat Waktu 3,81 0, Relevan 3,88 0, Mudah dipahami 3,78 0,126 X3 = Kualitas Pelayanan (KL) X4 = Motivasi Manajemen (MM) 1. Wujud / Tangibel 3,75 0, Keandalan / Reliability 3,94 0, Tanggap/ 3,71 0,124 Responsiveness 4. Kepastian /Assurance 3,89 0, Kepedulian / Empathy 3,66 0, Fisiologis 3,84 0, Keamanan 3,76 0, Berkelompok 3,37 0, Penghargaan 3,71 0, Aktualisasi diri 3,63 0,121 Y1 = Kepuasan Pengguna (KP) 1. Kepuasan secara menyeluruh terhadap kualitas sistem 2. Kepuasan secara menyeluruh terhadap kualitas informasi 3. Kepuasan secara menyeluruh terhadap kualitas pelayanan 3,79 0,126 3,31 0,110 3,73 0,124 Y2 = Manfaat Sistem bagi Organisasi (MO) 1. Efisien 3,94 0, Efektif 1 3,83 0, Efektif 2 3,92 0, Akuntabel 3,99 0,133 Jumlah 3,712 Efektifitas (Rata rata tertimbang unsur efektifitas SIKD x 20) 74,24 Interpretasi Efektifitas SIKD Efektif Sumber : Data primer diolah, 2014

17 65 Berpedoman pada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, hasil analsis data menunjukan bahwa kriteria ukuran nilai efektivitas sistem informasi keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Jembrana dengan jumlah nilai rata rata tertimbang sebesar 3,712 termasuk dalam nilai interval 3,41 4,20. Nilai konversi Efektivitas 74,24 termasuk dalam interval nilai konversi 68,01 84,00 dengan interpretasi tingkat efektivitas adalah efektif Analisis pengaruh variabel variabel yang diamati terhadap efektifitas SIKD Pengaruh variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi dan Kualitas Pelayanan dan Motivasi Manajemen terhadap Kepuasan Pengguna SIKD Pemerintah Kabupaten Jembrana serta pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi dan Kualitas Pelayanan Motivasi Manajemen dan Kepuasan Pengguna terhadap keuntungan/ manfaat SIKD Pemerintah Kabupaten Jembrana. Pengolahan data dengan menggunakan tehnik analisis Partial Least Square (PLS). Berdasarkan hipotesis penelitian yang telah dirumuskan maka dalam menganalisis data dan untuk mengetahui pengaruh variabel variabel yang diamati tersebut dapat dikonstruksi diagram jalur persamaan struktural efektivitas SIKD Pemerintah Kabupaten Jembrana seperti Gambar 5.3 :

18 66 Gambar 5.3 Diagram Jalur Persamaan Struktural Efektivitas SIKD Pemerintah Kabupaten Jembrana (Awal). Dari Gambar 5.3 di atas, output SmartPLS versi 3 untuk loading factor disajikan pada tabel 5.12 : Tabel 5.12 Nilai Loading Factor Hasil Evaluasi Diagram Jalur (Awal) Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Error (Sterr) T Statistics (O/Sterr) P Values X1.1 <- X1 0,567 0,564 0,083 6,833 0,000 X1.2 <- X1 0,054 0,037 0,165 0,325 0,745 X1.3 <- X1 0,617 0,595 0,096 6,421 0,000 X1.4 <- X1 0,769 0,767 0,053 14,553 0,000 X1.5 <- X1 0,774 0,771 0,051 15,253 0,000 X1.6 <- X1 0,614 0,595 0,105 5,862 0,000 X1.7 <- X1 0,751 0,753 0,059 12,633 0,000 X2.1 <- X2 0,793 0,791 0,053 15,022 0,000 X2.2 <- X2 0,825 0,825 0,031 26,284 0,000 X2.3 <- X2 0,894 0,894 0,019 47,583 0,000 X2.4 <- X2 0,808 0,800 0,046 17,725 0,000

19 67 Tabel 5.12 Nilai Loading Factor Hasil Evaluasi Diagram Jalur (Awal) (lanjutan) Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Error (Sterr) T Statistics (O/Sterr) P Values X2.5 <- X2 0,847 0,845 0,033 25,900 0,000 X2.6 <- X2 0,486 0,480 0,110 4,422 0,000 X3.1 <- X3 0,815 0,814 0,042 19,366 0,000 X3.2 <- X3 0,847 0,846 0,028 30,259 0,000 X3.3 <- X3 0,836 0,835 0,037 22,603 0,000 X3.4 <- X3 0,840 0,834 0,046 18,086 0,000 X3.5 <- X3 0,828 0,820 0,049 16,833 0,000 X4.1 <- X4 0,555 0,544 0,134 4,153 0,000 X4.2 <- X4 0,505 0,501 0,119 4,227 0,000 X4.3 <- X4 0,766 0,766 0,045 17,114 0,000 X4.4 <- X4 0,748 0,745 0,073 10,216 0,000 X4.5 <- X4 0,806 0,803 0,042 19,187 0,000 Y1.1 <- Y1 0,917 0,917 0,019 48,545 0,000 Y1.2 <- Y1 0,876 0,876 0,031 28,070 0,000 Y1.3 <- Y1 0,756 0,753 0,051 14,858 0,000 Y2.1 <- Y2 0,876 0,876 0,027 32,147 0,000 Y2.2 <- Y2 0,879 0,878 0,029 30,243 0,000 Y2.3 <- Y2 0,884 0,886 0,019 46,443 0,000 Y2.4 <- Y2 0,816 0,818 0,035 23,396 0,000 Sumber : Data primer diolah, 2015 Dari hasil analisis model awal diketahui bahwa terdapat 2 indikator variabel dengan nilai loading (λλ) < 0,5. Indikator tersebut adalah indikator keandalan dari variabel kualitas sistem (X1.2) dengan nilai 0,054 dan indikator mudah dipahami dari variabel kualitas informasi (X2.6) dengan nilai 0.486, maka kedua indikator tersebut harus dibuang/dieliminasi. Selanjutnya dilakukan pengujian model yang kedua (setelah eliminasi) dengan hasil diagram jalur persamaan seperti gambar 5.4 yang menunjukkan seluruh indikator memiliki nilai loading (λλ) > 0,5. Diagram jalur persamaan struktural inilah yang digunakan untuk melakukan analisis data lebih lanjut.

20 68 Gambar 5.4 Diagram jalur persamaan struktural efektivitas SIKD Pemerintah Kabupaten Jembrana (setelah eliminasi). 1) Evaluasi Goodness of Fit model PLS Evaluasi Goodness of Fit Model PLS dilakukan dengan mengevaluasi outer model dan inner model. (1) pengujian model pengukuran (outer model) Evaluasi terhadap model pengukuran adalah dengan melihat validitas konvergen dan validitas diskriminan masing masing indikator variabel yang diukur. Berdasarkan diagram jalur persamaan struktural efektivitas SIKD Pemerintah Kabupaten Jembrana pada Gambar 5.4 dilakukan analisis terhadap validitas konvergen yang dilihat dari nilai loading factor pada variabel laten dengan indikator indikatornya dan terhadap validitas diskriminan yang dilihat dari nilai cross loading factor yang menunjukan korelasi indikator dengan variabel latennya.

21 69 Hasil evaluasi validitas konvergen dilihat dari validitas indikator yang ditunjukan dengan nilai loading factor seperti pada Tabel 5.13 Tabel 5.13 Nilai Loading Factor (setelah eliminasi) Original Sample Standard T Statistics P Values Sample (O) Mean (M) Error (Sterr) (O/Sterr) X1.1 <- X1 0,563 0,563 0,084 6,700 0,000 X1.3 <- X1 0,614 0,601 0,089 6,913 0,000 X1.4 <- X1 0,774 0,772 0,049 15,876 0,000 X1.5 <- X1 0,775 0,772 0,050 15,564 0,000 X1.6 <- X1 0,596 0,596 0,100 5,991 0,000 X1.7 <- X1 0,762 0,757 0,052 14,561 0,000 X2.1 <- X2 0,814 0,808 0,053 15,228 0,000 X2.2 <- X2 0,861 0,859 0,027 31,960 0,000 X2.3 <- X2 0,897 0,896 0,020 44,308 0,000 X2.4 <- X2 0,805 0,798 0,046 17,322 0,000 X2.5 <- X2 0,837 0,836 0,032 25,826 0,000 X3.1 <- X3 0,817 0,816 0,046 17,946 0,000 X3.2 <- X3 0,847 0,848 0,030 28,419 0,000 X3.3 <- X3 0,836 0,833 0,039 21,586 0,000 X3.4 <- X3 0,840 0,836 0,043 19,531 0,000 X3.5 <- X3 0,826 0,819 0,045 18,349 0,000 X4.1 <- X4 0,555 0,553 0,133 4,162 0,000 X4.2 <- X4 0,504 0,503 0,123 4,115 0,000 X4.3 <- X4 0,766 0,765 0,046 16,548 0,000 X4.4 <- X4 0,748 0,742 0,077 9,719 0,000 X4.5 <- X4 0,806 0,803 0,046 17,679 0,000 Y1.1 <- Y1 0,917 0,916 0,019 48,660 0,000 Y1.2 <- Y1 0,876 0,875 0,031 28,442 0,000 Y1.3 <- Y1 0,756 0,748 0,053 14,179 0,000 Y2.1 <- Y2 0,873 0,872 0,028 31,187 0,000 Y2.2 <- Y2 0,877 0,879 0,029 29,870 0,000 Y2.3 <- Y2 0,886 0,889 0,019 45,989 0,000 Y2.4 <- Y2 0,819 0,817 0,037 22,240 0,000 Sumber : Data primer diolah, 2014 Berdasarkan hasil analisis yang disajikan pada Tabel 5.13 diketahui bahwa seluruh indikator memiliki nilai loading factor lebih besar dari 0,5. Hal ini

22 70 menunjukan bahwa koefisien yang menghubungkan antara variabel laten dengan indikatornya tersebut valid/sahih (Yamin dan Kurniawan, 2011). Validitas konvergen juga dievaluasi dengan reliabilitas indikator yang ditunjukan dengan nilai Composite reliability atau Cronbach s alpha seperti Tabel 5.14 Tabel 5.14 Composite reliability dan Cronbach s alpha Variabel Composite reliability Cronbach s alpha X1 (Kualitas Sistem) 0,841 0,772 X2 (Kualitas Informasi) 0,925 0,898 X3 (Kualitas Pelayanan) 0,919 0,890 X4 (Motivasi Manajemen) 0,824 0,714 Y1 (Kepuasan Pengguna) 0,888 0,808 Y2 (Keuntungan/Manfaat SI bagi Organisasi) 0,922 0,887 Sumber : Data primer diolah, 2014 Konstruk/variabel laten dikatakan reliabel apabila nilai Composite reliability atau Cronbach s alpha lebih besar dari 0,7 (Yamin dan Kurniawan, 2011). Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh variabel yang diteliti adalah reliabel. Evaluasi model pengukuran juga dilakukan dengan menganalisis validitas diskriminan yaitu korelasi antara indikator dengan variabel latennya yang dapat dilihat dari nilai Cross loading factor. Variabel laten dikatagorikan memiliki validitas diskriminan yang memadai apabila korelasi indikator dengan variabel latennya lebih besar jika dibandingkan dengan korelasi indikator dengan variabel laten lainnya dalam model. Hasil pengolahan data sebagaimana disajikan pada tabel 5.15 menunjukkan bahwa seluruh variabel laten yang diteliti memiliki nilai cross loading yang lebih tinggi dibandingkan dengan korelasi antara indikator dengan

23 71 variabel laten yang lain dalam model yang berarti bahwa variabel laten yang diamati tersebut seluruhnya memiliki validitas diskriminan yang tinggi. Tabel 5.15 Cross loadings factor Variabel X1 X2 X3 X4 Y1 Y2 Indikator X1.1 0,563 0,314 0,414 0,281 0,506 0,338 X1.3 0,614 0,420 0,496 0,306 0,368 0,241 X1.4 0,774 0,511 0,554 0,443 0,556 0,447 X1.5 0,775 0,596 0,628 0,393 0,530 0,389 X1.6 0,596 0,434 0,375 0,214 0,361 0,195 X1.7 0,762 0,359 0,447 0,476 0,526 0,447 X2.1 0,581 0,814 0,660 0,440 0,615 0,494 X2.2 0,516 0,861 0,618 0,406 0,614 0,547 X2.3 0,584 0,897 0,735 0,535 0,671 0,589 X2.4 0,462 0,805 0,565 0,417 0,496 0,492 X2.5 0,534 0,837 0,683 0,538 0,620 0,572 X3.1 0,568 0,610 0,817 0,620 0,554 0,584 X3.2 0,553 0,692 0,847 0,543 0,621 0,603 X3.3 0,660 0,614 0,836 0,602 0,628 0,635 X3.4 0,589 0,691 0,840 0,628 0,627 0,637 X3.5 0,593 0,624 0,826 0,581 0,538 0,514 X4.1 0,222 0,313 0,437 0,555 0,243 0,436 X4.2 0,333 0,164 0,278 0,504 0,317 0,311 X4.3 0,351 0,511 0,606 0,766 0,465 0,611 X4.4 0,465 0,351 0,476 0,748 0,406 0,447 X4.5 0,438 0,479 0,582 0,806 0,439 0,628 Y1.1 0,600 0,655 0,686 0,508 0,917 0,709 Y1.2 0,658 0,676 0,613 0,409 0,876 0,626 Y1.3 0,546 0,496 0,519 0,511 0,756 0,601 Y2.1 0,512 0,553 0,639 0,683 0,630 0,873 Y2.2 0,473 0,498 0,618 0,609 0,645 0,877 Y2.3 0,469 0,624 0,670 0,633 0,719 0,886 Y2.4 0,347 0,534 0,545 0,599 0,625 0,819 Sumber : Data primer diolah, 2014 (2) pengujian model struktural (inner model) Evaluasi terhadap model struktural (Inner model) berkaitan dengan pengujian hubungan antar variabel laten yang sebelumnya telah dihipotesiskan.

24 72 Kebaikan model ditunjukkan dengan menggunakan nilai R-Square (R 2 ) dan nilai Q-Square (Q 2 ). R-Square (R 2 ) R-Square menjelaskan seberapa besar variabel eksogen yang dihipotesiskan dalam persamaan mampu menerangkan variabel endogen. R-Square disajikan pada tabel Tabel 5.16 R- Square Variabel (Endogen) Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Error (Sterr) T Statistics (O/Sterr) P Values Y1 = Kepuasan Pengguna Y2 = Keuntungan/ Manfaat Sistem bagi Organisasi Sumber : Data primer diolah, 2014 R- Square variabel kepuasan pengguna sebesar 0,637 berarti bahwa variabel kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan dan motivasi manajemen dapat menjelaskan sebesar 63,70 persen dari variasi variabel kepuasan pengguna, sedangkan sisanya sebesar 36,30 persen diterangkan oleh variabel lain di luar model. R- Square variabel keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi sebesar 0,736 yang berarti bahwa variabel kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan, motivasi manajemen dan kepuasan pengguna dapat menjelaskan sebesar 73,60 persen dari variasi variabel keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi dan sisanya sebesar 26,40 persen dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

25 73 Nilai R Square yang dihasilkan dari analisis model untuk variabel kepuasan pengguna adalah sebesar 0,637 (moderat) dan variabel manfaat sistem bagi organisasi sebesar 0,736 adalah kuat (Chin, 1998) yang artinya variabel eksogen yang dihipotesiskan dalam persamaan mampu menjelaskan variabel endogen. Q-Square (Q 2 ) Q-Square predictive relevance untuk model struktural, megukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan formulasi yang dikembangkan oleh Geisser, 1975 dalam Jaya dan Sumertajaya (2008) : Q 2 = 1 (1 R 2 1 ) (1 R 2 2 ) (8) = 1 (1 0,637 2 ) (1 0,736 2 ) = 1 (1 0,406) (1 0458) = 1 (0594) (0458) = 1 0,272 = 0,728 Nilai Q-Square dari model penelitian adalah sebesar 0,728 yang berarti bahwa model penelitian memiliki kapabilitas prediksi yang besar yaitu besarnya keragaman dari data penelitian dapat dijelaskan oleh model persamaan struktural yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebesar 72,80% dan sisanya 27,20% dijelaskan oleh faktor lain di luar model. 2) Pengujian hipotesis. Dilakukan dengan metode resampling Bootstrap dengan statistik uji t.

26 74 Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 114 dengan 6 variabel laten maka nilai t tabel dengan taraf nyata 5 persen adalah 1,982 dan P Value adalah 0,05. Hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini dapat diterima apabila t hitung 1,982 dan P Value 0,05. Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan dan diagram jalur persamaan struktural yang telah dirancang, terdapat 13 hubungan antar variabel yang dianalisis yaitu terdapat 9 pengaruh secara langsung dan 4 pengaruh secara tidak langsung. Pengujian pengaruh langsung Hasil pengujian pengaruh langsung disajikan dalam Tabel 5.17 Tabel 5.17 Pengaruh Langsung No. Pengaruh Langsung Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Error (Sterr) T Statistics (O/Sterr) P Values 1. X1 -> Y X1 -> Y X2 -> Y X2 -> Y *) 5. X3 -> Y *) 6. X3 -> Y *) 7. X4 -> Y *) 8. X4 -> Y Y1 -> Y *) Tidak Signifikan Sumber : Data primer diolah, 2014 Berdasarkan hasil analisis data yang disajikan dalam tabel 5.17 dapat diketahui bahwa pengaruh secara langsung yang dianalisis yaitu pengaruh : kualitas sistem terhadap kepuasan pengguna, kualitas sistem terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi, kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna, kualitas informasi terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi, kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna, kualitas pelayanan terhadap keuntungan/manfaat

27 75 sistem bagi organisasi, motivasi manajemen terhadap kepuasan pengguna, motivasi manajemen terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi dan pengaruh kepuasan pengguna terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi. Kualitas sistem dan kualitas informasi signifikan berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan pengguna, begitu pula kualitas sistem, motivasi manajemen dan kepuasan pengguna juga signifikan berpengaruh secara langsung terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi. Sebaliknya kualitas pelayanan dan motivasi manajemen tidak signifikan berpengaruh secara langsung terhadap kepuasan pengguna begitu juga dengan kualitas informasi dan kualitas pelayanan tidak signifikan berpengaruh secara langsung terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi. Pengujian pengaruh tidak langsung No. Hasil pengujian pengaruh tidak langsung disajikan dalam Tabel 5.18 Pengaruh Tidak Langsung Tabel 5.18 Pengaruh Tidak Langsung Original Sample (O) Sample Mean (M) Standard Error (Sterr) T Statistics (O/Sterr) P Values 1. X1 -> Y X2 -> Y X3 -> Y *) 4. X4 -> Y *) *) Tidak Signifikan Sumber : Data primer diolah, 2014 Pengaruh secara tidak langsung yang dalam hal ini adalah melalui variabel Kepuasan Pengguna terjadi pada pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, kuliatas pelayanan dan motivasi manajemen terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi. Berdasarkan hasil analisis data yang disajikan dalam Tabel 5.18

28 76 diketahui bahwa Kualitas Sistem dan Kualitas informasi signifikan dan sebaliknya kualitas pelayanan dan motivasi manajemen tidak signifikan berpengaruh secara tidak langsung terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi. Pengujian pengaruh Total No. Hasil pengujian pengaruh total disajikan dalam Tabel 5.19 Pengaruh Total Original Sample (O) Tabel 5.19 Pengaruh Total Sample Mean (M) Standard Error (Sterr) T Statistics (O/Sterr) P Values 1. X1 -> Y X1 -> Y *) 3. X2 -> Y X2 -> Y *) 5. X3 -> Y *) 6. X3 -> Y X4 -> Y *) 8. X4 -> Y Y1 -> Y *) Tidak Signifikan Sumber : Data primer diolah, 2014 Pengaruh total menunjukan keseluruhan nilai pengaruh variabel baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan hasil analisis pengujian pengaruh total sebagaimana disajikan dalam Tabel 5.19 menunjukkan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi signifikan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna, begitu juga dengan kualitas pelayanan, motivasi manajemen dan kepuasan pengguna signifikan berpengaruh terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi. Sebaliknya kualitas kualitas pelayanan dan motivasi manajemen tidak signifikan berpengaruh terhadap kepuasan pegguna, begitu juga dengan kualitas sistem dan

29 77 kualitas informasi tidak signifikan berpengaruh terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi. 5.3 Pembahasan Hasil Penelitian Efektifitas sistem sinformasi keuangan daerah Hasil analisis Sistem informasi keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Jembrana dengan menggunakan SIMAKDA di SKPKD dan SIADINDA di SKPD yang sudah diimplementasikan mulai tahun 2007 sampai sekarang menunjukan hasil yang Efektif dengan tingkat efektifitas sebesar 74,24. Tingkat efektifitas diukur dengan berpedoman kepada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah. Berdasarkan persepsi pengguna, penyelenggaraan sistem informasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana sudah efektif dalam mendukung pengelolaan keuangan daerah yaitu terkait dengan Perencanaan/penganggaran, pelaksanaan/penatausahaan dan pelaporan/ pertanggungjawaban keuangan daerah. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Parnami dan Damayanthi (2014) pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali dengan hasil yang menunjukan bahwa SIKD yang digunakan adalah Efektif. Dewi dan Mimba (2014) telah meneliti pengaruh efektifitas SIKD terhadap kualitas laporan keuangan di Pemerintah Kota Denpasar dengan hasil bahwa tingkat efektivitas SIKD termasuk kriteria Efektif. Tingkat efektivitas penerapan Sistem

30 78 Informasi akuntansi berbasis komputer pada KSP Asri Utama Mandiri yang diteliti oleh Santi, dkk (2014) juga menunjukan hasil yang Efektif Hasil penelitian yang dilakukan oleh Irfianto dan Utami (2013), terkait Efektivitas SIKD di Kabupaten Gersik dengan menggunakan variabel efektivitas sistem yaitu : keamanan data, waktu, ketelitian, variasi laporan dan relevansi menunjukan bahwa Efektifitas SIKD di Kabupaten Gersik adalah Cukup Efektif. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Wower dan Widhiyani (2012) terhadap implementasi SIKD Pemerintah Kabupaten Tabanan dengan hasil yang Efektif Pengaruh variabel variabel yang diamati terhadap efektivitas SIKD 1) Pengaruh kualitas sistem (X1) terhadap kepuasan pengguna (Y1) Nilai koefisien pengaruh langsung variabel kualitas sistem terhadap variabel kepuasan pengguna sebesar 0,338 dengan nilai t- statisik 4,302 1,982 dan nilai taraf nyata 0,000 0,05, yang berarti hipotesis 1 : Kualitas sistem berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna, diterima. Semakin tinggi kualitas sistem informasi maka kepuasan pengguna akan semakin meningkat. Apabila nilai kualitas sistem meningkat 1 satuan maka nilai kepuasan pengguna akan meningkat 0,338 satuan. 2) Pengaruh kualitas sistem (X1) terhadap keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi (Y2) Nilai koefisien pengaruh langsung variabel kualitas sistem terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi signifikan sebesar 0,217 dengan nilai t- statisik 2,430 1,982 dan nilai taraf nyata 0,015 0,05. Namun nilai koefisien pengaruh totalnya sebesar 0,033 dengan nilai t- statisik 0,340 1,982 dan nilai

31 79 taraf nyata 0,734 0,05, yang berarti hipotesis 2 : Kualitas sistem berpengaruh positif terhadap keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi, ditolak. 3) Pengaruh tidak langsung variabel kualitas sistem terhadap keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi Nilai koefisien pengaruh secara tidak langsung kualitas sistem terhadap keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi melalui kepuasan pengguna menunjukkan hasil yang signifikan sebesar 0,184 dengan nilai t- statisik 3,075 1,982 dan nilai taraf nyata 0,002 0,05, yang berarti hipotesis 3 : Kualitas Sistem (KS) berpengaruh secara tidak langsung terhadap Keuntungan/ Manfaat Sistem bagi Organisasi (MO) melalui Kepuasan Pengguna (KP), diterima. Dari hasil analisis pengaruh tidak langsung ini diketahui bahwa kepuasan pengguna mengintervening secara parsial pengaruh kualitas sistem terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi. Apabila kualitas sistem mampu meningkatkan kepuasan pengguna maka akan semakin meningkat pula keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi. Hasil penelitian ini mendukung Update D&M IS Success Model (DeLone dan Mc.Lean, 2003). Kemudahan dalam penggunaan sistem, cepat merespon, dan akses dapat dilakukan dengan lancar memberikan keyakinan kepada pengguna bahwa sistem informasi memiliki kualitas yang baik. Keyakinan tersebut akan meningkatkan kepuasan pengguna dalam menggunakan sistem sehingga berdampak bagi individu maupun organisasi (net benefits). Istianingsih (2007), Istianingsih dan Wijanto (2008), melakukan penelitian terkait kesuksesan Sistem Informasi dengan menggunakan variabel kualitas

32 80 pelayanan, kualitas sistem, kualitas informasi, kepuasan pengguna dan kinerja individu. Hasil penelitian tersebut adalah kualitas sistem informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna. Hasil Penelitian Indrayani (2011) menunjukkan bahwa kepuasaan pengguna ditentukan diantaranya oleh mutu sistem informasi yang mengacu pada kemudahan penggunaannya. Jika pengguna menganggap suatu sistem informasi mudah digunakan maka sistem informasi tersebut bisa dikatakan bermutu tinggi. Astuti dan Dharamdiaksa (2014) dalam penelitianya membuktikan bahwa Sistem informasi yang efektif akan mengahsilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan dapat dipercaya dan dapat meningkatkan Kinerja Karyawan. Peningkatan kinerja karyawan dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. 4) Pengaruh kualitas informasi (X2) terhadap Kepuasan Pengguna (Y1) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai koefisien pengaruh langsung variabel kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sebesar 0,340 dengan nilai t- statisik 4,097 1,982 dan nilai taraf nyata 0,000 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis 4 : Kualitas informasi berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna, diterima. Semakin tinggi kualitas informasi maka kepuasan pengguna akan semakin meningkat. Apabila nilai kualitas informasi meningkat 1 satuan maka nilai kepuasan pengguna akan meningkat 0,340 satuan. 5) Pengaruh kualitas informasi (X2) terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi (Y2) Nilai koefisien pengaruh langsung variabel kualitas informasi terhadap keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi tidak signifikan sebesar 0,032 dengan

33 81 nilai t statistik 0,313 1,982 dan nilai taraf nyata 0,755 0,05, namun nilai koefisien pengaruh total signifikan sebesar 0,217 dengan nilai t- statisik 2,046 1,982 dan nilai taraf nyata 0,041 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis 5 : Kualitas informasi berpengaruh positif terhadap keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi, diterima. Semakin baik kualitas informasi yang dihasilkan maka keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi juga semakin meningkat. 6) Pengaruh tidak langsung variabel kualitas Informasi terhadap keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi (Y2) Nilai koefisien pengaruh tidak langsung variabel kualitas informasi terhadap keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi signifikan sebesar 0,185 dengan nilai t- statisik 3,272 1,982 dan nilai taraf nyata 0,001 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis 6 : Kualitas informasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi melalui kepuasan pengguna, diterima. Hasil pengujian pengaruh langsung kualitas informasi terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi tidak signifikan namun hasil pengujian pengaruh tidak langsung dan pengaruh total memberikan hasil yang siginfikan. Hal ini menunjukan bahwa variabel kepuasan pengguna mengintervening secara penuh pengaruh kualitas informasi terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi. Keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi akan meningkat apabila pengguna sistem merasa puas terhadap kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. Hasil analisis kualitas informasi terbukti berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna sejalan dengan Update D&M IS Success Model (DeLone dan Mc.Lean, 2003). Apabila output yang dihasilkan oleh sistem informasi akurat,

34 82 konsisten, tepat waktu, relevan, mudah dipahamai dan lengkap maka akan sangat mendukung dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat akan meningkatkan kepuasan pengguna dan pada akhirnya akan berdampak kepada individu maupun organisasi (net benefits). Hasil penelitaian Istianingsih (2007), Istianingsih dan Wijanto (2008) juga membuktikan bahwa kualitas informasi berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepuasan pengguna yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja organisasi. 7) Pengaruh kualitas pelayanan (X3) terhadap kepuasan pengguna (Y1) Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai koefisien pengaruh langsung variabel kualitas pelayanan terhadap kepuasan pengguna sebesar 0,155 dengan nilai t- statisik 1,205 1,982 dan nilai taraf nyata 0,229 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis 7 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna, ditolak. Nilai positif dapat diartikan apabila kualitas pelayanan semakin baik maka kepuasan pengguna semakin meningkat. 8) Pengaruh kualitas pelayanan (X3) terhadap keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi (Y2) Nilai koefisien pengaruh langsung variabel kualitas pelayanan terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi tidak signifikan sebesar 0,169 dengan nilai t- statisik 1,537 1,982 dan nilai taraf nyata 0,125 0,05. Namun pengaruh secara total memberikan nilai koefisien yang signifikan sebesar 0,253 dengan nilai t- statisik 2,051 1,982 dan nilai taraf nyata 0,041 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis 8 : Kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi, diterima. Semakin baik kualitas pelayanan dari penyedia

35 83 Sistem informasi akan semakin meningkatkan keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi. 9) Pengaruh tidak langsung kualitas pelayanan (X3) terhadap keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi (Y2) Nilai koefisien pengaruh tidak langsung variabel kualitas pelayanan terhadap keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi tidak signifikan sebesar 0,084 dengan nilai t- statisik 1,249 1,982 dan nilai taraf nyata 0,212 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis 9 : Kualitas pelayanan berpengaruh tidak langsung terhadap keuntungan / manfaat sistem bagi organisasi melalui kepuasan pengguna, ditolak. Nilai positif menunjukkan bahwa semakin baik kualitas pelayanan maka keuntungan/manfaat sistem bagi organisasi juga semakin meningkat Hasil penelitian ini belum mendukung Update D&M IS Success Model (DeLone dan Mc.Lean, 2003), yang telah membuktikan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Hasil penelitian ini sejalan penelitian yang dilakukan Irianto dan Januarti (2012) yang bertujuan untuk menganalisis dan memperoleh bukti empiris pengaruh kualitas pelayanan, kualitas sistem, kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna sistem, hasilnya juga menunjukkan bahwa kualitas pelayanan tidak berpengaruh terhadap kepuasan pengguna sistem informasi. Menurut Kotler, 2005 ada lima dimensi penentu mutu jasa/pelayanan yaitu: Tangibles (bukti fisik), Empathy (kepedulian), Responsiveness (ketanggapan) Reliability (keandalan), dan Assurance (jaminan kepastian). Hasil pengujian hipotesis tidak signifikan mengindikasikan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh penyedia layanan sistem informasi keuangan daerah Pemerintah Kabupaten

36 84 Jembrana belum sepenuhnya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pengguna sistem. Myers, et. al. (1997) menyatakan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Apabila pengguna sistem informasi merasakan bahwa kualitas layanan yang diberikan oleh penyedia paket program aplikasi akuntansi baik, maka ia akan cenderung untuk merasa puas menggunakan sistem tersebut. Berdasarkan persepsi pengguna, penyedia layanan kurang melakukan transfer knowledge/membagi pengetahuan tentang pengoperasionalan Sistem/Software akuntansi serta tidak ada pendidikan dan pelatihan khusus untuk menggunakan aplikasi tersebut kepada pengguna. Penyelenggara SIKD dalam memberikan pelayanan kepada pengguna juga dipersepsikan kurang cepat/kurang responsif karena jumlah personil yang membidangi sistem sangat terbatas jika dibandingkan dengan jumlah pengguna sistem. Sebagai contoh pada saat proses penyusunan APBD yang implementasinya memiliki banyak titik di SKPD, maka diperlukan tenaga ekstra ketika seluruh SKPD memerlukan pendampingan secara serempak. Ada lima kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan penyampaian pesan jasa diantaranya adalah Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan (Parasuraman, Zeithaml dan Berry, 1998). Kesenjangan tersebut tersirat dari kutipan hasil wawancara mendalam kepada salah seorang pengguna sistem informasi keuangan daerah yang terlibat langsung dalam pengelolaan keuangan daerah sebagai Kepala Sub Bagian Keuangan dan sekaligus sebagai Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana sebagai berikut :

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian kuantitatif. Menurut Masyuri dan Zainuddin (2008) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir dan Konsep Penelitian Pemerintah Daerah perlu melakukan perbaikan manajemen pemerintahan dan pengelolaan keuangan daerah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Kantor Keluarga Berencana Kota Administrasi Jakarta Barat Sejarah berdirinya kantor Keluarga Berencana dimulai dari pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tahap Awal Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya merupakan bagian dari unit layanan kepada masyarakat. Salah satu ruang lingkup tugas yang terdapat pada Dinas Koperasi dan UMKM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola

BAB III METODE PENELITIAN. semua pengguna akhir sistem (end-user) pada Dinas Pendapatan, Pengelola 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber aslinya (Sekaran, 2003). Objek penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Deskriptif Data Penelitian Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian 45 BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN Bab ini merupakan hasil analisis data dan pembahasan penelitian mengenai Pengaruh Kepuasan Pengguna terhadap Efektivitas Sistem Informasi E-procurement di Organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Dampak Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual

Lampiran 1. Kuisioner Dampak Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual LAMPIRAN 74 75 Lampiran 1 Kuisioner Dampak Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual 76 Kuisioner Mengenai Dampak Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Kuisioner

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer. Data primer diperoleh dari kuisioner yang disebarkan berupa pernyataanpernyataan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Keripik Talas Dessy Padang-Panjang adalah usaha keripik Talas dengan bahan baku utama umbi talas berskala rumah tangga merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dari tahap awal sampai pada pengujian hipotesis untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini. Selanjutnya akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif yang menggambarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada

III. METODE PENELITIAN. meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik penentuan sampel pada III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

Lebih terperinci

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows

STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS. SPSS for Windows STRUCTURAL EQUATION MODELING - PLS SPSS for Windows A. PENILAIAN MODEL PENGUKURAN Penilaian model pengukuran dibagi menjadi 2 pengukuran yaitu pengukuran model reflektif dan pengukuran model formatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variabel kualitas produk, harga produk dan distribusi terhadap kepuasan customer serta

Lebih terperinci

pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) yang nilainya

pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) yang nilainya 48 3.9.4. Uji goodnes of fit (GoF) Digunakan untuk memvalidasi performa gabungan antara model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model) yang nilainya terbentang antara 0-1 dengan interpretasi

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (SIKD) PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA. Ni Nengah Wartini 1 I.G.W.

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (SIKD) PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA. Ni Nengah Wartini 1 I.G.W. ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.5 (2016) : 1411-1438 ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH (SIKD) PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA Ni Nengah Wartini 1 I.G.W.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang-

BAB I PENDAHULUAN. desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi keuangan daerah diperlukan untuk meningkatkan pelaksanaan desentralisasi sesuai dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas. Undang- Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Sejarah Umum Fakultas Ekonomi UMY didirikan pada tanggal 24 Rabi ul Akhir 1401 H, bertepatan dengan tanggal 1 Maret 1981 M. Pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Unit yang Terkait Unit yang terkait pada pengguna software aplikasi SIA pada Satker KPU Kabupaten Bandung, KPU Kota Bandung, dan KPU Kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin. Tabel 4.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden 1. Karakteristik responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini :

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Peran Teknologi Informasi Dalam Pembangunan Ekonomi Sesuai dengan amanat konstitusi bahwa pembangunan nasional dilaksanakan secara terintegrasi dan berkesinambungan dalam mewujudkan

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

Gunadarma Tagline. Loo

Gunadarma Tagline. Loo Loo Gunadarma Tagline P E N G A R U H E N T R E P R E N E U R I A L M A R K E T I N G D A N K E B I J A K A N P E M E R I N TA H T E R H A D A P D AYA S A I N G U S A H A K E C I L M E N E N G A H D I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dielakkan lagi. Dengan semakin tinggi tuntutan tersebut berdampak terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan masyarakat kepada pelaksanaan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah baik pusat maupun daerah tidak dapat dielakkan lagi. Dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai pengaruh Penerapan Self Assessment System dan Kualitas Pelayanan Pajak terhadap Kepatuhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data. 40 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai arah dan cara melaksanakan penelitian yang mencakup jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 40 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskriptif 4.1.1 Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan responden masyarakat yang berdomisili di Semarang dengan kriteria mengetahui dan pernah mengunjungi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian,

BAB IV. Analisis Data Dan Pembahasan. Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, 54 BAB IV Analisis Data Dan Pembahasan Pada Bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian, menjelaskan hasil pengumpulan data, hasil penelitian serta pembuktian hipotesis dan jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah aparat pemerintah daerah provinsi Lampung,

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah aparat pemerintah daerah provinsi Lampung, 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah aparat pemerintah daerah provinsi Lampung, pengambilan sampel menggunakan cara purposive sampling, dengan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB V DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Demografi Pemerintah Kabupaten Tabanan

BAB V DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Demografi Pemerintah Kabupaten Tabanan BAB V DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1 Demografi Pemerintah Kabupaten Tabanan Kabupaten Tabanan merupakan salah satu dari 9 kabupaten/kota di Wilayah Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. salah satunya menggambarkan karakteristik responden yaitu : Jenis kelamin, usia,

BAB IV HASIL PENELITIAN. salah satunya menggambarkan karakteristik responden yaitu : Jenis kelamin, usia, BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Peneliti memperoleh data primer dengan menyebarkan kuisioner yang dimana salah satunya menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota se-provinsi Lampung. Teknik pemilihan

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu

ABSTRAK. Kata Kunci: Model DeLone & McLean, SIMDA, Kesuksesan SIA, Kinerja Individu Judul : Analisis Kesuksesan Sistem Informasi Manajemen Daerah dengan Mengadopsi Model DeLone & McLean (Studi Empiris pada Sekretariat Daerah Bagian Keuangan Kabupaten Gianyar) Nama : I Wayan Eka Suputra

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini digunakan dalam meneliti para karyawan di PT. Wira Saka Abadi dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota, PUSKESMAS Mantrijeron bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

Gunadarma Tagline. Loo

Gunadarma Tagline. Loo Loo Gunadarma Tagline P E N G A R U H C U S T O M E R R E L AT I O N S H I P M A N A G E M E N T D A N N I L A I P E L A N G G A N T E R H A D A P L O YA L I TA S P E L A N G G A N PA D A I N D U S T R

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Lebih terperinci

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin, 51 BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan deskripsi tentang deskripsi responden dan analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kantor Sekretariat Pemerintah Provinsi Bali Kantor Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Bali terletak di jalan Niti Mandala Renon Denpasar dengan perangkat Daerah

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG

PENGARUH PENGAWASAN FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG PENGARUH PENGAWASAN FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG Oleh : Ria Liza Novita TH Skripsi Sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi),

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi), 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif (ekplanasi), yaitu penelitian yang bermaksud untuk menggambarkan fenomena tentang apa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory,

III. METODOLOGI PENELITIAN. berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper dan Emory, III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data dikumpulkan secara khusus dan

Lebih terperinci

8.1. Keuangan Daerah APBD

8.1. Keuangan Daerah APBD S alah satu aspek pembangunan yang mendasar dan strategis adalah pembangunan aspek ekonomi, baik pembangunan ekonomi pada tatanan mikro maupun makro. Secara mikro, pembangunan ekonomi lebih menekankan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau analisis data statistik. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG.

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN KOTA TANGERANG. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Perkembangan dalam pelayanan kesehatan pada zaman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diamanatkan dengan keluarnya Undang-Undang No. 6 tahun 2003 tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diamanatkan dengan keluarnya Undang-Undang No. 6 tahun 2003 tentang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dalam hal ini adalah 29 SKPD sebagaimana yang diamanatkan dengan keluarnya Undang-Undang No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau

BAB IV ANALISA DATA. ini data dari kuesioner) sudah valid dan reliabel. Validitas adalah ketepatan atau BAB IV ANALISA DATA IV.1. Uji Validitas Validitas dan reliabilitas merupakan poin penting dalam sebuah analisa data. Hal itu dilakukan untuk menguji apakah suatu alat ukur atau instrumen penelitian (dalam

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran Lampiran 1. Kuesioer penelitian KUESIONER PENELITIAN No responden : Tanggal Pengisian : ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA BALAI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bandarlampung. Pemilihan objek penelitian ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

Oleh. B. Purnomo dan Y. Susanto (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

Oleh. B. Purnomo dan Y. Susanto (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI MIKI TOUR AND TRAVEL CABANG KOTA SOLO Oleh B. Purnomo dan Y. Susanto (Dosen pada Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta) ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh pejabat pengelola keuangan daerah pada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini BAB III 40 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari sekelompok orang yang memiliki katarestik tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. mengetahui pengaruh literasi keuangan yang mempengaruhi terciptanya

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. mengetahui pengaruh literasi keuangan yang mempengaruhi terciptanya BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Subyek pada penelitian ini adalah responden yang merupakan keluarga di wilayah Surabaya, Sidoarjo dan Mojokerto. Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang sistem operasional dan manajerial pada instansi pemerintah dewasa ini dirasakan semakin penting. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY 4.1.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Dinas Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Handpone bukan hanya sebagai alat komunikasi tetapi telah berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memperkuat suatu perekonomian agar dapat berkelanjutan perlu adanya suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu negara sangat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 75 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Kuantitatif Berikut ini akan dijelaskan mengenai analisis kuantitatif terkait dengan tema dalam penelitian ini yaitu pengaruh kualitas layanan ATM Banking terhadap kepuasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif ekspalanatori yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Pendekatan ini dipilih karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tingkat kepala bagian di lima rumah sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan. Persaingan yang semakin ketat di era globalisasi menuntut seorang individu untuk memiliki

Lebih terperinci

KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BP2T) ACEH

KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BP2T) ACEH ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 46-55 KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN BIDANG SUMBER DAYA ALAM BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU (BP2T) ACEH Faisal 1, Jasman J. Ma ruf 2, Amri 3 1) Magister Manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

BAB IV METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data 25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Cara memperoleh data primer dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci