BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
|
|
- Yulia Fanny Oesman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan kerangka pikir yang dirancang, untuk dapat melihat rumusan STP dan bauran pemasaran SIVA yang tepat maka akan dibahas terlebih dahulu kondisi persaingan yang ada di industri Home Automation ini melalui analisis teori Five Competitive Forces dari Michael Porter. Hasil analisis ini dapat menunjukkan seberapa menarik atau tidaknya dari industri Home Automation ini dilihat dari sisi persaingan yang ada. Untuk mengetahui sejauh mana metoda customer-focus diminati oleh masyarakat sekarang ini, penulis menyebarkan kuesioner untuk mengumpulkan fakta fakta dilapangan dengan membidik responden yang dituju oleh perusahaan Home Automation yang menggunakan product-focus. Penyebaran kuesioner dilakukan pada daerah Jakarta dan sekitarnya sesuai dengan responden yang sedang di tuju oleh team pemasaran perusahaan Home Automation PT. Kluege International. Pengisian kuesioner juga dilakukan dengan intensif sekali, dikarenakan sasaran responden yang dituju merupakan responden yang agak sulit untuk di temui. Sehingga kuesioner 37
2 38 diberikan bersamaan dengan team pemasaran tersebut sedang mengadakan pertemuan dengan responden. Jumlah kuesioner yang terkumpul dari responden sebanyak 50 lembar, selain itu dari kuesioner interview atau pembicaraan mengenai pertanyaan yang masih relevan dengan jawaban dari responden juga didapatkan disini. Hal ini dapat digunakan untuk memberikan masukkan yang baik dalam memutuskan menggunakan metoda SIVA sebagai pendekatan selain 4P. Kuesioner yang dibagikan kepada responden bertujuan untuk mengetahui persepsi konsumen secara menyeluruh terhadap industri Home Automation yang langsung diarahkan kepada metoda bauran pemasaran SIVA. Analisis dari kuesioner akan digunakan untuk memberikan rujukan baru mengenai STP sehingga dapat digunakan kepada masyarakat nantinya serta masukkan untuk penggunaan metoda SIVA di Indonesia. 4.2 Analisa Five Forces Porter berdasarkan Bauran Pemasaran SIVA Menurut teori Five Competitive Forces dari Michael Porter, ada lima sisi yang dapat dilihat dalam menganalisis kondisi persaingan yang ada, yakni ancaman
3 39 pendatang baru, kekuatan tawar menawar dari konsumen maupun dari pemasok, persaingan didalam bisnis sejenis, ancaman produk subsitusi Persaingan dalam bisnis sejenis Persaingan yang dihadapi dalam bisnis Home Automation pada saat ini sangat tinggi, karena: Pesaing aktif dalam membuat langkah langkah konkrit untuk meningkatkan posisi di pasar dan kinerja bisnis mereka dengan melakukan ekspansi. Pertumbuhan permintaan pembeli menjadi selektif akan produk yang ditawarkan. Pesaing dan beberapa diantaranya memiliki kompetensi yang lebih unggul didalam R&Dnya. Switching cost dari pelaku bisnis yang tinggi untuk beralih ke bisnis Home Automation ini seiring meningkatnya pengetahuan mayarakat akan Home Automation bertambah. Pesaing yang ada sekarang ini melakukan langkah langkah agresif untuk menjatuhkan posisi dan market share, yaitu dengan memberikan isu isu yang tidak baik dan bersifat menjatuhkan.
4 Ancaman pendatang baru Ancaman pendatang baru juga tergolong rendah, karena: Belum semaraknya segmen pasar ini dan untuk memulainya mereka membutuhkan banyak sumber daya manusia yang berkompeten dibidang tersebut. Segmentasi pasar yang sangat khusus kriterianya. Hambatan untuk masuk kedalam industri Home Automation ini juga tinggi, dikarenakan membutuhkan banyak kompetensi diberbagai bidang. Pendatang baru dapat berharap hanya untuk memenangkan proyek saja tanpa memikirkan laba dan operasional proyeknya. Para pesaing yang ada didalam industri ini akan menghadapi kesulitan untuk memposisikan diri pada industri Home Automation karena faktor pengetahuan masyarakat yang rendah akan Home Automation. Membutuhkan finansial yang kuat untuk memulainya Ancaman produk pengganti Ancaman produk dan layanan subsitusi yang dihadapi bisnis Home Automation ini tergolong rendah, karena: Satu satunya produk subsitusi yang mengancam Home Automation ini adalah jasa pembantu Rumah Tangga.
5 41 Sumber daya manusia masih tergolong sangat murah sekali. Beberapa produk Home Automation memiliki kinerja dan fitur yang seimbang atau bahkan lebih baik. Switching cost yang berbeda jauh bagi konsumen dalam beralih ke Home Automation Produk atau jasa yang ditawarkan digantikan dengan solusi yang terintegrasi dan dapat dikostumisasikan Kekuatan tawar menawar dari pemasok Kekuatan tawar menawar dari pemasok Home Automation dapat dikatakan tinggi, karena: Produk Home Automation dari pemasok merupakan barang yang ekslusif yang didominasi oleh sebuah merek dan disediakan dari pemasok tersebut. R&D produk lainnya yang diciptakan untuk mempermudah pengintegrasian dibuat dari bahan bahan local yang mudah didapat di Indonesia. Switching cost perusahaan yang tinggi dalam mengganti supplier tersebut. Mengambil produk dari pemasok dalam jumlah kuantitas yang besar merupakan tuntutan dari pemasok.
6 42 Waktu pengiriman barang yang lama, karena melalui proses birokrasi impor barang masuk ke Indonesia Kekuatan tawar menawar dari konsumen Kekuatan tawar menawar dari konsumen ini sedang, karena: Switching cost yang rendah bagi konsumen dalam beralih ke pesaing lain, dikarenakan solusi yang diinginkan bisa di kostumisasikan. Pertumbuhan pasar Home Automation yang belum pesat sehingga konsumen belum mempunyai banyak pilihan. Pengertian konsumen didalam mengetahui fungsional dari Home Automation dan kompetensi dalam memberikan solusi kepada konsumen. Konsumen dapat membicarakan dan menegoisasikan kembali jenis solusi sampai pada titik akhir solusi yang disepakati bersama. Konsumen meminta diskon atau promosi yang kompetitif untuk menarik minat daya beli konsumen. 4.3 Pengumpulan data Primer Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara membagikan kuesioner sebanyak 50 (lima puluh) lembar kepada responden melalui seleksi yang ketat,
7 43 dimana responden yang terpilih memiliki kriteria SES jauh diatas kelas A, dengan demikian informasi yang didapatkan lebih terfokus sehingga analisa yang akan dilakukan lebih tepat. Analisa tahap awal ini terbagi menjadi,yaitu: 1. mengenai data data responden 2. mengenai minat responden melalui bauran pemasaran SIVA 3. mengenai keinginan responden akan kebutuhan Home Automation Tujuan dari analisa ini adalah untuk mendapatkan informasi dari responden apakah pendekatan kearah solusi lebih yang diinginkan oleh konsumen Home Automation dibandingkan pendekatan kearah produk. 4.4 Data Responden Responden dari hasil kuesioner merupakan hasil seleksi yang tidak bisa diambil secara acak, selain terbatasnya responden juga dihadapkan dengan kendala untuk bertemu dengan responden secara langsung. Cara pendekatan kepada responden yang paling tepat adalah mengikuti alur dari bagian pemasaran. Untuk menawarkan Home Automation kepada konsumen diperlukan direct marketing yang intensif. Sehingga untuk mendapatkan informasi yang tepat adalah dengan masuk dan menyertakan kuesioner serta mendampingi konsumen dalam menjawab kuesioner tersebut.
8 Data Umum Responden Jenis Kelamin Responden Wanita 24% Pria 76% Gambar 4.1 Jenis Kelamin Responden Pada gambar 4.1 dan 4.2 menunjukkan bahwa kaum pria lebih mendominasi selain itu rentang umur yang lebih banyak adalah yang diantara dan diatas usia produktif, akan tetapi karena yang dihadapi adalah bidang properti yang biasanya memakan waktu cukup panjang dan melelahkan dalam pelaksanaannya. Hal ini menyebabkan tugas selanjutnya didelegasikan kepada tangan kanan dari mereka atau orang kepercayaan mereka bahkan istri mereka yang terlibat didalam membangun rumah mereka. Dari Gambar 4.3 dan 4.4 terlihat bahwa responden merupakan kalangan yang sangat terpelajar dan dari jenis pekerjaan mereka terlihat bahwa kebanyakan responden orang yang professional dibidangnya masing masing, sehingga mereka dapat memberikan tanggapan yang positif kepada informasi yang mereka sampaikan.
9 45 Usia Responden Usia > 60 Tahun 10% Usia < 30 Tahun 6% Usia Tahun 18% Usia Tahun 30% Usia Tahun 36% Gambar 4.2 Usia Responden Pendidikan Responden Pendidikan S2 keatas 30% Pendidikan SMU 8% Pendidikan Diploma 18% Pendidikan S1 44% Gambar 4.3 Pendidikan Responden
10 46 Pekerjaan Ibu rumah Tangga 28% Pekerjaan Responden Pekerjaan Mahasiswa 0% Pekerjaan Karyawan 18% Pekerjaan Wiraswasta 54% Gambar 4.4 Pekerjaan Responden Domisili Responden Domisili Lain 8% Domisili Jakarta Utara 26% Domisili Jakarta Pusat 30% Domisili Jakarta Timur 6% Domisili Jakarta Selatan 20% Domisili Jakarta Barat 10% Gambar 4.5 Domisili Responden Pada Gambar 4.5 menunjukkan daerah domisili yang paling menarik untuk dijadikan tempat tinggal mewah yang memang rata rata hunian
11 47 mewah dijakarta berada di daerah Jakarta Pusat dan Utara serta diikuti oleh bagian Selatan. Pengeluaran Kotor Responden Pengeluaran Kotor > Rp. 40 Juta 4% Pengeluaran Kotor < Rp Juta 18% Pengeluaran Kotor Rp Juta 30% Pengeluaran Kotor Rp Juta 48% Gambar 4.6 Pengeluaran Kotor Responden Pada Gambar 4.6 menunjukkan tingkat rata rata pengeluaran per bulan dari responden yang tingkat SES diatas kelas A, hal ini menunjukkan tingkat kapasitas kemampuan belanja mereka setiap bulannya. Pada Gambar 4.7 menunjukkan bagaimana responden mengenal Home Automation atau bahkan sampai membelinya. Terlihat efek WOM mengambil peran besar dalam menyampaikan dari mulut ke mulut lainnya. Sedangkan dari iklan atau majalah malah terlihat kecil sekali. Sedangkan responden yang baru saja mengetahui mendapatkan persentase yang cukup besar 12% dari total responden.
12 48 Mengenal Home Automation Mengenal home automation dari Majalah 10% Mengenal home automation dari Lainnya 4% Mengenal home automation dari Baru Saja 12% Mengenal home automation dari Desain Interior / Arsitek 52% Mengenal home automation dari Teman 22% Gambar 4.7 Cara Responden Mengenal Home Automation Faktor pendorong menggunakan home automation Faktor yang mendorong Keamanan 16% Faktor yang mendorong Gaya Hidup 26% Faktor yang mendorong Kemudahan 16% Faktor yang mendorong Teknologi 8% Faktor yang mendorong Harga 20% Faktor yang mendorong Gengsi 14% Gambar 4.8 Faktor pendorong menggunakan Home Automation
13 49 Dari Gambar 4.8 menunjukkan bahwa faktor yang menjadi penggerak paling besar dari para responden untuk menggunakan Home Automation didorong oleh gaya hidup yang mulai berubah, selain itu keputusan mereka untuk menggunakan Home Automation ini dikarenakan harganya serta kemudahan dan keamanan Data Wawasan Responden Solusi (Solution) 11 sangat 22% Solusi 11 tidak 0% 11 kurang 32% 11 46% Gambar 4.9 Solusi yang paling diinginkan untuk rumah Responden Pada Gambar 4.9 menunjukkan banyak responden yang merespon positif terhadap solusi yang mereka inginkan untuk rumah mereka yang berhubungan langsung dengan Gambar 4.8. Bahwa mereka dengan masalah dirumah mereka dapat di selesaikan dengan Home Automation,
14 50 beberapa yang paling signifikan adalah merubah gaya hidup mereka sekaligus dengan harga yang terjangkau. Pada Gambar 4.10 menunjukkan respon dari responden terhadap produk orientasi saja atau solusi orientasi. Banyak responden yang lebih dengan solusi sebagai jalan keluar untuk Home Automation mereka dibandingkan dengan melihat hanya pada produk yang ditawarkannya. 12 sangat 44% Solusi 12 tidak 10% 12 kurang 18% 12 28% Gambar 4.10 Solusi dibandingkan dengan Produk Pada Gambar 4.11 menunjukkan bahwa responden masih lebih menyukai produk yang mereka akan pakai bisa digabungkan dengan Home Automation. Untuk itu mereka akan meminta pendapat serta rekomendasi produk produk seperti apa saja yang dapat di integrasikan kedalam Home Automation.
15 51 Solusi 13 sangat 48% 13 tidak 10% 13 kurang 8% 13 34% Gambar 4.11 Produk dapat di gabungkan kedalam Home Automation 14 sangat 48% Solusi 14 tidak 0% 14 kurang 10% 14 42% Gambar 4.12 Solusi sebagai kostumisasi produk - produk Pada Gambar 4.12 menunjukkan bahwa banyak responden yang menginginkan solusi yang bisa menggabungkan dengan beberapa merek produk untuk berbagai aplikasi disekitar rumah tersebut.
16 52 15 sangat 34% Solusi 15 tidak 6% 15 kurang 14% 15 46% Gambar 4.13 Solusi lengkap untuk Home Automation Pada Gambar 4.13 menunjukkan bahwa responden lebih memilih dan menginginkan solusi solusi yang langsung dapat menyelesaikan masalah didalam rumahnya. Hal ini dikarenakan banyak yang memberikan keunggulan dari produk produk yang ditawarkan kepada konsumen tersebut akan tetapi tidak menjawab keseluruhan dari keinginan konsumen tersebut. 16 sangat 34% Solusi 16 tidak 4% 16 kurang 20% 16 42% Gambar 4.14 Solusi lengkap untuk fungsionalitas keseharian
17 53 Pada Gambar 4.14 menunjukkan bahwa responden menginginkan kegiatan kesehariannya dapat digantikan dengan fungsi dari Home Automation. Kegiatan kesehariannya itu mulai dari menyiram tanaman secara otomatis dan segala kegiatan yang dilakukan tiap tiap harinya. Pada Gambar 4.15 menunjukkan responden lebih menginginkan solusi tersebut juga dapat dikostumisasikan, sehingga akan menjadi lebih banyak tepat gunanya untuk keseharian aktivitas mereka. Solusi 17 sangat 26% 17 32% 17 tidak 12% 17 kurang 30% Gambar 4.15 Keinginan dari pembeli solusi Pada Gambar 4.16 menunjukkan konklusi responden terhadap menawarkan solusi kepada pembeli, dengan pendekatan pendekatan kostumisasi yang mereka inginkan untuk solusi rumah mereka.
18 54 Solusi 18 sangat 16% 18 tidak 24% 18 40% 18 kurang 20% Gambar 4.16 Solusi sebagai cara terbaik untuk pendekatan ke pembeli Dari penjelasan Gambar 4.9 sampai 4.16 diatas, Banyak responden yang memberikan masukkan, dimana mereka lebih jelas melihat secara solusi dibandingkan dengan produk, karena produk banyak terhalang hambatan seperti tidak bisanya antara produk digabungkan dengan Home Automation. Akan tetapi dengan solusi mereka melihat dengan jelas fungsionalnya dan mereka juga sekaligus mendapatkan rekomendasi produk yang mampu digabungkan atau mereka dapat menanyakan produk yang mereka punyai sekarang mengenai kemampuannya produk tersebut di integrasikan dengan Home Automation Informasi (Information)
19 55 Informasi 19 sangat 20% 19 tidak 16% 19 28% 19 kurang 36% Gambar 4.17 Ketertarikkan kepada Home Automation Pada Gambar 4.17 menunjukkan kepada kita bahwa responden tidak mau melihat bagaimana sistem itu berfungsi, yang mereka mau tahu hanya bisa atau tidaknya solusi yang mereka inginkan dapat direalisasikan. 20 sangat 28% Informasi 20 tidak 12% 20 kurang 8% 20 52% Gambar 4.18 Promosi harga kompetitif Pada Gambar 4.18 menunjukkan kepada kita bahwa responden sangat sensitive sekali dengan harga Home Automation ini, dan mereka sangat
20 56 tertarik sekali dengan diskon dari promosi yang ditawarkan serta harga yang kompetitif. Pada Gambar 4.19 responden lebih bersifat menolak edukasi di dalam promosinya untuk mereka dan cenderung lebih kearah harga seperti yang kita lihat pada Gambar akan tetapi mereka untuk diberikan edukasi kepada masyarakat banyak bukan melalui promosi melainkan media iklan % Informasi 21 sangat 12% 21 tidak 32% 21 kurang 32% Gambar 4.19 Promosi yang lebih edukatif Pada Gambar 4.20 diatas menunjukkan bahwa responden sangat merespon sekali ketika mereka mengetahui fungsionalitas, sehingga mengacu kepada bergunanya sistem ini untuk mereka gunakan di kesehariannya.
21 57 22 sangat 38% Informasi 22 tidak 12% 22 kurang 16% 22 34% Gambar 4.20 Hubungan fungsional dengan bergunanya Home Automation 23 sangat 16% 23 12% 23 kurang 28% Informasi 23 tidak 44% Gambar 4.21 Informasi mengenai Home Automation di masyarakat Pada Gambar 4.21 menunjukkan bahwa responden tidak mengetahui mengenai Home Automation bahkan terkadang mereka mengetahuinya dari pihak ketiga atau dari teman temannya, bahkan pada saat responden sedang berada di luar negeri.
22 58 24 sangat 38% Informasi 24 tidak 6% 24 kurang 14% 24 42% Gambar 4.22 Informasi membantu menentukan Solusi Pada Gambar 4.22 menunjukkan bahwa responden sangat antusias ketika mengetahui yang sebenarnya Home Automation. Dengan demikian mereka dapat dengan mudah meminta solusi untuk diaplikasikan keseharian aktivitas mereka. Dengan harapan bahwa jika informasi tersebut dapat disampaikan dengan baik akan memberikan responden bayangan yang jelas nantinya seperti apa rumah yang akan mereka tinggal. 25 sangat 58% Informasi 25 tidak 0% 25 kurang 18% 25 24% Gambar 4.23 Pendapat pihak ketiga mengenai Home Automation
23 59 Pada Gambar 4.23 menunjukkan bahwa pemilik rumah mau sekali mendengar pendapat dari interiornya atau arsiteknya mengenai sistem yang akan di implementasikan kedalam rumah mereka. Harapan mereka adalah dengan menyamakan persepsi apa yang diinginkan pemilik rumah, sehingga interior dan arsitek dapat langsung menyamakan persepsi yang diinginkan pemilik rumah. 26 sangat 40% Informasi 26 tidak 6% 26 kurang 16% 26 38% Gambar 4.24 Media sebagai penyampai pengetahuan Home Automation Pada Gambar 4.24 menunjukkan bahwa responden dengan memberikan gambaran mengenai Home Automation melalui media periklanan yang dapat mencakup masyarakat yang lebih luas.
24 60 Informasi 27 tidak 0% 27 kurang 12% 27 sangat 66% 27 22% Gambar 4.25 Pihak ketiga sebagai media penyampai pengetahuan Pada Gambar 4.25 menunjukkan bahwa responden lebih melihat bahwa interior dan arsitek yang mengetahui seperti apa rumah dan bentuk yang pemilik rumah inginkan, dengan dukungan dari Home Automation dapat memungkinkan suasana dan kenyamanan didalam rumah dapat tercapai sesuai dengan keinginan dari interior desainer dan arsitek Nilai (Value) Pada Gambar 4.26 menunjukkan responden memilih solusi terintegrasi merupakan cirri khas yang didapat dari Home Automation. Dengan demikian harapan mereka setiap solusi yang akan diterapkan didalam rumah itu haruslah sesuai dan tepat guna bagi yang tinggal dirumah tersebut.
25 61 28 sangat 50% Nilai 28 tidak 0% 28 kurang 8% 28 42% Gambar 4.26 Nilai dari solusi yang terintegrasi 29 sangat 48% Nilai 29 tidak 0% 29 kurang 18% 29 34% Gambar 4.27 Home Automation sebagai investasi properti Pada Gambar 4.27 menunjukkan sebagian responden bahwa Home Automation akan menambahkan nilai dari property mereka dan
26 62 meningkatkan nilai jual dari property tersebut. Akan tetapi semua itu haruslah didukung pula dengan kualitas sistem yang mempunyai tingkat reliabilitas tinggi, sehingga mempunyai daya pakai yang lama. 30 sangat 38% Nilai 30 tidak 4% 30 kurang 26% 30 32% Gambar 4.28 Home Automation Going Green Pada Gambar 4.28 menunjukkan rata rata responden mengetahui mengenai go green, dengan menjawab saja membuat responden mengerti akan arti sebenarnya dari going green, yang akan membawa kehidupan lebih aman buat kita manusia juga bagi bumi ini. Dengan demikian gaya hidup yang dilakukan sehari hari harus berubah dan dengan adanya sistem Home Automation penggunaan dari peralatan rumah tersebut akan terjadwal dengan baik dan penggunaannya menjadi lebih efisien dan efektif.
27 63 Nilai 31 sangat 34% 31 tidak 22% 31 28% 31 kurang 16% Gambar 4.29 Kampanye Going Green Home Automation Pada Gambar 4.29 menunjukkan ada kontradiktif antara responden yang menunjang go green kepada global warming. Pemikiran ini mungkin karena ada beberapa yang berpendapat bahwa tidak ada hubungan yang pasti antara going green dengan global warming. Mungkin pengaruhnya secara tidak langsung, yang sebenarnya terjadi adalah dengan menjadi going green disetiap rumah yang menggunakan Home Automation akan memberikan efek yang cukup signifikan kepada pengaruh global warming. Pada Gambar 4.30 menunjukkan untuk sebuah solusi total memerlukan dana yang cukup besar, kutipan dari internet ( 3/372.asp) menyatakan bahwa biaya untuk sistemnya saja kira kira US$15000 dan itu belum termasuk pernak pernik lainnya untuk mendukung
28 64 solusi solusi yang akan di gabungkan dengan sistem Home Automation tersebut. Nilai 32 sangat 22% 32 tidak 30% 32 36% 32 kurang 12% Gambar 4.30 Harga untuk solusi total Home Automation Biaya tersebut biasanya tergantung dari besarnya rumah, semakin besarnya rumah maka biaya kabel kabelnya juga semakin banyak dan mahal belum lagi banyaknya ruangan. Jadi semakin besar rumah yang di gabungkan membutuhkan lebih banyak peralatan tambahan lainnya. Pada Gambar 4.31 menunjukkan sejumlah besar dari responden menyatakan bahwa sistem ini mahal, hal ini disebabkan karena berbagai hal yang menyebabkan sistem ini tidak mudah untuk diimplementasikan dengan mudah, beberapa kendalanya adalah dibutuhkan pemprograman secara inhouse dan perencanaan yang masuk kedalam proses pembuatan rumah serta pengerjaan berbasis proyek yang memakan waktu dan tenaga.
29 65 33 Sangat Mahal 26% Nilai 33 Sangat Murah 4% 33 Sedang 24% 33 Mahal 46% Gambar 4.31 Nilai Home Automation Akses (Access) 34 sangat 22% 34 36% Akses 34 tidak 12% 34 kurang 30% Gambar 4.32 Ruang pamer sebagai sarana pelengkap
30 66 Pada Gambar 4.32 menunjukkan responden membutuhkan ruang pamer (showroom) untuk dapat melihat pengaplikasian Home Automation secara keseluruhan dan solusi solusi yang ditawarkan. 35 sangat 30% Akses 35 tidak 6% 35 kurang 22% 35 42% Gambar 4.33 Lokasi ruang pamer Pada Gambar 4.33 menunjukkan respon dari responden hampir 72% yang menyetujui agar posisi dari dari ruang pamer berada di pusat kota sehingga lebih mencakup keseluruhan kota dengan merata. Pada Gambar 4.34 diatas menunjukkan bahwa responden ada yang memilih langsung mengadaptasi solusi yang ada diruang pamer tersebut tetapi ada juga yang menginginkan kostumisasi dari solusi yang mereka lihat baik diruang pamer atau ditempat lain, sehingga tidak terpaut pada hal hal yang hanya ada diruang pamer saja.
31 67 Akses 36 sangat 10% 36 tidak 16% 36 40% 36 kurang 34% Gambar 4.34 Mengadaptasi solusi dari ruang pamer Akses 37 48% 37 sangat 14% 37 tidak 6% 37 kurang 32% Gambar 4.35 Ruang pamer memakai rumah sungguhan Pada Gambar 4.35 menunjukkan dengan memakai rumah tinggal yang langsung dimasukkan sistem Home Automation sebagai ruang pamer menjadi peralatan pemasaran yang baik untuk disampaikan kepada calon pembeli karena mereka langsung dapat melihat seperti apa nanti jika ditempatkan
32 68 dirumah mereka dan bagus atau tidaknya mereka bisa rundingkan kembali dengan interior desainer atau arsiteknya. Pada Gambar 4.36 menunjukkan bahwa dengan menempatkan ruang pamer tersebut sebagai one stop solution bagi calon pembeli akan memberikan pengalaman tersendiri untuk mereka. Calon pembeli tidak perlu harus berpindah tempat untuk mencari cari apa yang mereka ingin tempat kan dirumah mereka, dengan mengunjungi ruang pamer tersebut mereka akan dapat melihat furniture, Home Automation dan peralatan entertainment didalam rumah tersebut. 38 sangat 56% Akses 38 tidak 8% 38 kurang 12% 38 24% Gambar 4.36 Ruang pamer one stop solution Sehingga apa yang ditempatkan didalam rumah ruang pamer tersebut lebih kearah segalanya, mulai dari tempat tidur, kamar mandi, dan dapur yang semuanya dilengkapi dengan sistem lampu dan pendingin ruangan serta semuanya tersebut digabungkan kedalam Home Automation.
33 STP berdasarkan SIVA untuk pasar Home Automation Dari data primer yang telah diperoleh akan diolah lagi untuk menentukan STP yang sesuai dengan metoda bauran pemasaran SIVA. Yaitu yang sesuai dengan karakteristik masyarakat disini yang juga disuaikan dari perilaku pembeli dan faktor faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian Segmentasi Home Automation membidik pasar dengan segmen masyarakat yang muda dan tua dengan tingkat kemapanan ekonomi yang sangat tinggi. Selain itu fokus lainnya adalah lokasi yang dituju adalah kota kota besar di Indonesia yang mempunyai tingkat perekonomian terpusat yang tinggi. Sebagai contohnya kota kota besar diindonesia yang dapat dimasuki adalah Jakarta, Surabaya, medan, makasar, Balikpapan. Tipikal perilaku pembeli yang dituju disini adalah yang innovator, early adopter, early majority dan late majority. Yang terpenting didalam melihat hal ini adalah tipikal konsumen tersebut masih menyukai teknologi, sebagai sifat dari manusia sensitivitas harga dan resiko akan ketidak puasan apabila membeli sistem Home Automation sudah pasti akan muncul, tapi berbeda sekali dengan kriteria orang menggemari teknologi. Mereka tidak pernah merasakan kekecewaan terhadap sesuatu yang mereka beli, beberapa kemungkinan yang
34 70 terjadi adalah mereka sudah mempelajarinya terlebih dahulu mengenai teknologi tersebut. Faktor faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian jika dilihat dari kuesioner yang dilakukan adalah antusias pembeli dengan mengarahkan penawaran kepada orientasi solusi Sasaran Menawarkan solusi yang terintegrasi kepada konsumen yang mempunyai tempat tinggal di daerah Jakarta Pusat, Jakarta Utara dan selatan (Pertanyaan Kuesioner mengenai domisili Gambar 4.5) dari grafik tersebut wilayah Jakarta pusat mempunyai bagian sebesar 30% dan yang paling mempunyai prospek paling besar, hal ini juga diukur dari rata rata pengeluaran kotor perbulan dari responden yang sangat besar sekitar Juta atau 48% dan pengeluaran juta atau sebesar 30% dari total responden. Kalau dilihat dari statistic tersebut, pangsa ketiga wilayah tersebut adalah ketiga besar dari 5 wilayah cakupan untuk Jakarta dan sekitarnya. Selain itu pendekatan kepada desain interior serta arsitek juga perlu dilakukan agar mereka bisa juga melakukan pendekatan kepada konsumen mereka lebih luas. Secara logika, jika kita melihat hubungan konsumen yang sedang membangun rumah dekat sekali dengan desain interiornya atau dengan arsiteknya. Mereka juga dapat memberikan input yang baik untuk mengimplementasikan rumah konsumen tersebut. Hal ini didukung dengan
35 71 pertanyaan No. 9 dan No. 25, dari grafik Gambar 4.7 sebanyak 52% responden mengenal Home Automation dari mereka, kemudian diikuti oleh teman sebesar 22%. Efek dari direct marketing yang berlanjut kepada WOM akan memberikan efek yang sangat kuat berperan pada pertanyaan ini. Sedangkan pada pertanyaan No. 25 responden sangat ingin sekali mendengar dari desain interior atau arsitek mereka mengenai keberadaan Home Automation didalam rumah mereka nantinya, sebanyak 58% sangat ingin mendengarnya dan 24% yang serta 18% yang kurang. Penyebab kurang nya ada kemungkinan konsumen memang ingin mendesain rumahnya sesuai keinginannya sehingga desain interior mungkin tidak dapat berperan terlalu banyak Posisi Strategi Produk Walaupun orientasi bauran pemasaran sudah menjadi customercentric, akan tetapi tetap harus menyediakan beberapa produk yang bisa mendukung serta berfungsi sesuai dengan solusi yang diinginkan. Untuk itu strategi produk bisa dilakukan dengan 2 cara yaitu: Produk dari vendor, cara ini adalah cara yang paling mudah, dimana dapat menyediakan untuk dijual atau bisa
36 72 mereferensikan produk yang diperlukan ke perusahaan lain. Tentunya semua itu melalui kerjasama yang erat karna dibutuhkan kerjasama pada saat konsumen membeli produk mereka. Produk lainnya adalah dengan mendesain dan membuat produk secara lokal untuk membantu proses pengintegrasian produk dari vendor atau yang dibawa oleh konsumen itu sendiri. Dengan kata lain, dituntut untuk melakukan R&D terspesialisasi untuk mencocokkan akan kebutuhan dari integrasi itu sendiri Strategi Solusi Penyampaian Solusi baik kepada konsumen atau kepada desain interior dan arsitek dilakukan dengan mengundang mereka ke ruang pamer (showroom), seperti pada pertanyaan No. 34 sampai 38 yang berfokus kepada ruang pamer yang mengajak konsumen untuk datang melihat ruang pamer yang disajikan dalam bentuk rumah tinggal sebagai contoh pengaplikasian solusi yang dapat ditunjukkan langsung kepada mereka. Hal ini bertujuan agar konsumen dapat langsung melihat dan membayangkan seperti apa kalau ditempatkan didalam rumah mereka. Kemudian letak dari ruang pamer yang
37 73 berada ditengah kota juga sangat mendukung dalam jarak dan waktu tempuh konsumen. Selain itu dari segi pengimplementasian solusi juga dilakukan secara profesional dimana jenis pekerjaan yang dialokasikan berjenis proyek dan yang dibayarkan oleh konsumen berupa dana untuk produk dari Home Automation itu sendiri serta dana untuk pengimplementasian Home Automation tersebut, akan tetapi kedua ini digabung menjadi satu harga solusi. Sedangkan untuk detil daftar produk yang digunakan dispesifikkan menjadi produk dari konsumen dan dari vendor. 4.6 Bauran Pemasaran SIVA untuk pasar Home Automation di Indonesia Analisis Solusi (Solution) Dari hasil kuesioner diatas menunjukkan responden sangat tertarik jika pendekatan yang dilakukan sebagai sebuah solusi. Sehingga pertanyaan How Appropriate is the solution to the customer s problem/need? dapat terjawab, yaitu dengan segmen dari responden yang ada sekarang ini sudah dirasakan pantas untuk mereka dapat menggunakan Home Automation sesuai dengan solusi yang mereka inginkan.
38 Analisis Informasi (Information) Selanjutnya pertanyaan Does the customer know about the solution, and if so how, who from, do they know enough to let them make a buying decision? dapat terjawab, yaitu responden banyak mengetahui mengenai Home Automation ini dari Word Of Mouth yang direfleksikan dari desainer interior dan arsitek. Peningkatan yang perlu dilakukan adalah dengan memberikan pengenalan kepada masyarakat luas di Indonesia mengenai seperti apakah Home Automation tersebut serta kelebihan kelebihannya melalui media periklanan, hal ini berguna untuk meningkatkan pangsa pasar Home Automation yang ada saat ini di Indonesia Analisis Nilai (Value) Pertanyaan selanjutnya muncul dari nilai yang dimiliki Home Automation, Does the customer know the value of the transaction, what it will cost, what are the benefits, what might they have to sacrifice, what will be their reward? tanggapan dari responden sudah mengetahui akan mahalnya harga dari sistem ini dan sebanyak 50% menyatakan dan sisanya menyatakan tidak secara garis besar. Akan tetapi semua itu sepertinya menjadi pertimbangan yang cukup berimbang jika konsumen yang hendak membeli sudah melihat dan mempertimbangkan fungsional dan
39 75 kemampuan dari sistem ini untuk rumah mereka. Dengan harga yang cukup mahal untuk Home Automation ini, yang akan didapatkan oleh konsumen adalah gaya hidup, harga, kemudahan, keamanan, gengsi dan teknologi. Variabel tersebut didefinisikan dari kuesioner yang telah disampaikan pada bab bab diatas. Secara garis besar responden mengetahui dengan jelas akan harga dari sistem Home Automation ini dan mereka juga mengetahui kegunaan dari solusi yang ditempatkan didalam rumah mereka nantinya Analisis Akses (Access) Pertanyaan mengenai metoda SIVA ini adalah Where can the customer find the solution? How easily / locally / remotely can they buy it and take delivery? Untuk dapat menunjukkan kepada konsumen akan solusi yang ditawarkan dibutuhkan rumah tinggal yang berfungsi sebagai showroom serta mudah dicapai oleh penduduk Jakarta. Selain itu seiring dengan berkembangnya teknologi internet pada saat ini penyampaian solusi juga dapat ditempuh melalui video internet yang dapat sekaligus dapat menunjukkan solusi untuk daerah diluar Jakarta yang pada akhirnya dapat mencakup keseluruh kota kota yang dituju di Indonesia.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebagian dari kuesioner yang dilakukan masih mengadaptasi STP dari perusahaan perusahaan yang memakai metoda product-centric. Orientasi tersebut kemudian diarahkan
Lebih terperinciJakarta, 4 Desember Chairul Ade Gunawan
KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, dan karunianya yang tak terbatas kepada penulis, sehingga tesis ini dapat selesai pada waktunya. Penulisan
Lebih terperinciKuesioner. Petunjuk: Mohon berikan tanda silang pada kotak yang anda pilih.
83 Kuesioner K: Kuesioner ini merupakan salah satu sumber data yang diperlukan dalam penyusunan thesis sebagai salah satu syarat kelulusan program magister di Universitas Bina Nusantara. Penyebaran kuesioner
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target
Lebih terperinciBab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak
Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, pengembangan kawasan hunian (seperti: perumahan, real estate) telah menjadi kebutuhan dan tren yang terus meningkat. Penduduk Indonesia yang mayoritas muslim
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia tidak dapat lepas dari pengaruh perkembangan global, di mana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang secara pesat. Era
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis pengolahan data pada PT Tiga Desain Indonesia, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dapat diketahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi yang terjadi di Indonesia dewasa ini semakin mempengaruhi daya beli yang ada pada masyarakat, semakin banyak macam hasil produk yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat ketat, baik pasar domestic ( nasional ) maupun dipasar internasional / global, untuk memenangkan persaingan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa untuk memperoleh laba agar dapat terus hidup dan berkembang. Untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan suatu perusahaan adalah menghasilkan barang dan jasa untuk memperoleh laba agar dapat terus hidup dan berkembang. Untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen
Lebih terperinciBAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS
65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,
Lebih terperinciBAB 3 STRATEGI BISNIS ( BUSINESS STRATEGIC )
BAB 3 STRATEGI BISNIS ( BUSINESS STRATEGIC ) Beberapa waktu terakhir ini di saat era persaingan bisnis semakin hari semakin ketat para pelaku bisnis atau dalam hal ini bisa dikatakan suatu perusahaan harus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, banyak perubahan yang diakibatkan era globalisasi. Perubahan yang cepat dan dinamis di segala bidang seperti di bidang teknologi, budaya, ekonomi, sosial,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada
BAB V KESIMPULAN HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada penyediaan produk furniture multifungsi. Bisnis ini memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan produk furniture
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri ritel Indonesia kini semakin semarak. Kehadiran para pelaku usaha ritel modern telah memberi warna tersendiri bagi perkembangan industri ritel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan menggemanya semangat back to nature, banyak orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan menggemanya semangat back to nature, banyak orang diseluruh dunia kini makin menggandrungi produk-produk yang terbuat dari bahan alami dan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah mengalami peningkatan yang pesat yang terjadi di berbagai Negara, dengan adanya perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia telah memasuki persaingan yang sangat ketat.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha di Indonesia telah memasuki persaingan yang sangat ketat. Persaingan ini muncul seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan peningkatan taraf hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu aspek penting yang dirasakan oleh setiap kegiatan bisnis adalah bagaimana usaha manajemen untuk meningkatkan penjualan dan mendapatkan laba yang diharapkan.
Lebih terperinciHALAMAN PERSETUJUAN. : Ilmu Administrasi Bisnis. : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik PEMBIMBING. Drs. Nurhadi, M.Si. NIP
HALAMAN PERSETUJUAN JUDUL SKRIPSI :ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PILIHAN PAKET-PAKET ISI ULANG PULSA IM3 PT. INDOSAT, Tbk DI SURABAYA. Nama Mahasiswa : Nurul Mudjarwati NPM. : 0642010109 Jurusan
Lebih terperinciMemahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen
Memahami Proses Pemasaran Dan Perilaku Konsumen Setelah mempelajari bab ini, anda akan mampu: 1. Menjelaskan konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia. merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan pelayanan lalu
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jasa pengiriman punya peranan penting dan strategis dalam mendukung pembangunan ekonomi masyarakat. PT. Pos Indonesia merupakan suatu BUMN yang bergerak dalam kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan di bidang teknologi dan informasi telah berkembang secara pesat. Dunia semakin matang memasuki era teknologi mutakhir baik di bidang
Lebih terperinciABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT In Choosing a product to buy, consumer have some separate criteria as according to characteristic of itself consumer. One of criterion which at most used is prices. Price is one of inseparable
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wanita adalah gender yang jarang terangkat keberadaannya, namun dengan segala kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup menjanjikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan yang terjadi di berbagai bidang baik di bidang industri, jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi di berbagai bidang baik di bidang industri, jasa maupun dalam perdagangan berdampak besar terhadap perekonomian suatu bangsa. Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin dinamis, kompleks, dan tidak pasti sehingga memacu para pengelola perusahaan untuk dapat berpikir secara kreatif, inovatif
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka memanfaatkan peluang-peluang bisnis yang ada dan berusaha untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kemajuan dibidang perekonomian selama ini telah banyak membawa akibat perkembangan yang pesat dalam bidang usaha. Sejalan dengan hal tersebut banyak bermunculan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri ritel merupakan salah satu industri yang cukup kuat untuk bisa bertahan dalam segala situasi dan kondisi ekonomi apapun, dalam krisis ataupun keadaan yang
Lebih terperinciyang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. komponen bauran pemasaran segmentasi tersebut dalam pemasaran. konsumen perilaku pembelian konsumen.
1. Menjelaskan konsep pemasaran dan menggambarkan lima kekuatan yang membentuk lingkungan pemsaran eksternal. 2. Menjelaskan tujuan rencana pemasaran dan mengidentifikasikan empat komponen bauran pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. butik, serta menjamurnya bisnis eceran yang bermunculan di berbagai kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang ditandai dengan perubahan dan perkembangan pada setiap aspek kehidupan telah ikut mempengaruhi terbentuknya pola pikir manusia akan keinginannya sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam konteks teori perilaku konsumen, kepuasan lebih banyak didefenisikan dari perspektif pengalaman konsumen setelah mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia pemasaran yang semakin global, persaingan yang hypercompetitive
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Masalah Dunia pemasaran yang semakin global, persaingan yang hypercompetitive dengan tingkat perubahan yang menuntut pemasar untuk berupaya semaksimal mungkin mencari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan yang sangat pesat saat ini. Setiap perusahaan bersaing untuk memberikan yang terbaik agar
Lebih terperinciPEMASARAN LANGSUNG & WORD WOR OF MOUTH (WOM)
PEMASARAN LANGSUNG & WORD OF MOUTH (WOM) Pemasaran langsung (direct marketing) adalah sistem pemasaran yang menggunakan media iklan atau saluran-saluran langsung kepada konsumen untuk memudahkan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan semakin banyak bertumbuhnya sektor dunia usaha yang telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perekonomian dewasa ini berkembang dengan sangat pesat, dimana dapat dilihat dengan semakin banyak bertumbuhnya sektor dunia usaha yang telah menjadi suatu
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Pengumpulan data deksriptif mengenai Strategi Bauran Promosi pada Website Autoritel.com sebagai Media Jual Beli Mobil diperoleh data dengan melibatkan
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo Rumah Warna
BAB I PENDAHULUAN Setiap bisnis baru atau pengembangan bisnis membutuhkan penanaman modal yang disesuaikan dengan tujuan bisnis dan bentuk badan bisnisnya. Salah satu tujuan didirikannya bisnis adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat di era globalisasi ini dan keadaan tersebut memunculkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia yang begitu cepat dapat dilihat dari berbagai bidang, salah satunya yaitu melalui perkembangan teknologi. Ceruk pasar di bidang teknologi semakin
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belanja merupakan aktivitas keseharian masyarakat, setiap orang perlu memenuhi kebutuhannya sehari-hari, baik itu kebutuhan yang bersifat primer (kebutuhan pokok atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi perekonomian dewasa ini berkembang sangat pesat, terlebih pada masa globalisasi seperti sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat persaingan ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Para pengusaha
Lebih terperinciMAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat meningkatkan kinerja dan kualitas dari suatu bisnis sehingga mampu bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apartemen adalah: Tempat tinggal (yang terdiri atas kamar tamu, kamar tidur,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengertian apartemen Menurut (KBBI) Kamus Besar Bahasa Indonesia, Apartemen adalah: Tempat tinggal (yang terdiri atas kamar tamu, kamar tidur, kamar mandi, dapur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perbankan merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. Perusahaan perbankan dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya selalu mengutamakan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan tentang gambaran umum tempat penelitian mengenai sejarah bedirinya KSO. sistem promosi yang dilakukan. hubungan KSO dengan NOSC dan pelanggan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil Pengujian Kuesioner Penelitian Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian ini. Pengujian ini meliputi analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin maju dan mengalami perkembangan, ini ditunjukkan semakin banyaknya bermunculan perusahaan industri, baik industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun
17 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini banyak muncul industri-industri yang menawarkan serta memasarkan sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun terakhir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai persaingan usaha di bidang minuman isotonik ini melalui analisa teori Five Competitive
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun jasa. Karena situasi yang berubah sangat cepat inilah suatu perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, lingkungan bisnis berubah sangat cepat dalam bidang produk maupun jasa. Karena situasi yang berubah sangat cepat inilah suatu perusahaan harus dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia komunikasi pemasaran, kunci utama menuju kesuksesan adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa memiliki nilai dan kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan teknologi. Perusahaan melihat apa yang dibutuhkan oleh. bisa sebagai edukasi bagi masyarakat pada saat ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat sekarang ini sangat cepat dan diiringi dengan banyaknya kebutuhan dari masyarakat tersebut yang membutuhkan teknologi. Perusahaan melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan mutu yang harus dapat menempatkan posisi produk tersebut di
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan perkembangan dunia usaha yang tidak pernah lepas dari persaingan, perusahaan dituntut untuk selalu kreatif dan berinovasi untuk dapat bertahan. Sehingga
Lebih terperinciBAB I RINGKASAN EKSEKUTIF
BAB 1 RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Teknologi telah menjadi unsur yang terdapat dalam kehidupan manusia, bahkan hampir di semua aspek kehidupan. Hampir semua
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Berdasarkan dari kerangka permasalahan yang ada dan dilanjutkan dengan tujuan dan manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini, maka landasan teori yang akan dipakai adalah teori
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM
BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI Setelah melakukan penelitian, analisis dan pembahasan maka peneliti dapat menyajikan simpulan dan implikasi atas permasalahan mengenai kesadaran UKM kuliner rumah makan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsumen merupakan sasaran utama yang perlu diperhatikan oleh produsen atau perusahaan karena setiap konsumen mempunyai persepsi dan sikap yang berbeda-beda atas suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia pemasaran dewasa ini sangat pesat, yang ditunjukkan dengan banyaknya produk yang ditawarkan oleh pihak pemasar kepada konsumen. Kemudahan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Dengan semakin ketat dan kompleksnya persaingan, maka banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dalam era
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan dalam era globalisasi pada saat ini sangat berpengaruh pada kemampuan untuk bersaing secara kompetitif. Persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran merupakan sumber kehidupan dari sebuah. perusahaan. Karena kegiatan pemasaran dilaksanakan dengan efisien dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kegiatan pemasaran merupakan sumber kehidupan dari sebuah perusahaan. Karena kegiatan pemasaran dilaksanakan dengan efisien dan efektif akan mendukung berkembangnya
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi dan Konsepsi Pemasaran Pengertian dari pemasaran menurut Philip Kotler (Kotler 2006: 6) dibagi menjadi dua aspek yaitu sosial dan manajerial. Definisi sosial lebih
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu. dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang menjadi serba
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi
95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan. memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat. Setiap golongan masyarakat semakin dituntut untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas geografi antar negara tidak lagi menjadi hambatan dalam proses komunikasi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan konsumen dan loyalitas pelanggan merupakan salah satu rahasia keberhasilan suatu bisnis terutama bisnis yang bergerak dalam bidang jasa, namun masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian Indonesia akan menuju pada suatu system
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian Indonesia akan menuju pada suatu system globalisasi dan perdagangan bebas dimana akan menimbulkan adanya persaingan yang sangat
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Program Pemasaran 2.1.1 Definisi Program Pemasaran Sejumlah ahli tentang pemasaran telah berupaya untuk merumuskan definisi program pemasaran yang konklusif, namun hingga sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya jaman maka kebutuhan. manusia pun turut berkembang. Tidak hanya kebutuhan sandang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin berkembangnya jaman maka kebutuhan manusia pun turut berkembang. Tidak hanya kebutuhan sandang, pangan, dan papan saja tetapi berkembang menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin pesatnya globalisasi yang menjalar ke semua sektor kehidupan. Perubahan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan dan keinginan konsumen selalu berubah dan berkembang sejalan dengan semakin pesatnya globalisasi yang menjalar ke semua sektor kehidupan. Perubahan dalam
Lebih terperinciBAB II ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL...
DAFTAR ISI Lembar Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Pernyataan... iii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... ix Daftar Lampiran... xii Intisari... xiii Abstract...
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini perkembangan dunia bisnis sangatlah pesat. Semakin banyaknya bisnis yang berkembang membuat persaingan pun semakin ketat sehingga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pemasaran adalah suatu kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memiliki potensi pasar yang sangat bagus bagi dunia perdagangan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki wilayah teritorial yang luas dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Oleh sebab itu Indonesia memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara mudah dan praktis. Dewasa ini banyak berbagai alat yang bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi dan komunikasi merupakan kebutuhan bagi setiap orang, pada saat ini akses kecepatan untuk mendapatkan informasi dan komunikasi sudah menjadi hal yang sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang tepat agar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbelanja melalui internet (online shopping). Maraknya fenomena online
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, seluruh aspek dari kehidupan manusia jika dimanfaatkan dengan sunguh-sunguh akan dapat menghasilkan keuntungan yang besar. Sejak beberapa
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen didalam memilih toko pakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman khususnya dibidang teknologi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman khususnya dibidang teknologi yang berkembang pesat dan penuh inovasi dewasa ini berpengaruh terhadap kebutuhan konsumen secara langsung
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)
BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini dan seiring dengan semakin banyaknya perusahaan pesaing yang bermunculan khususnya di bidang jasa boga,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perdagangan bebas menjadi suatu fenomena yang harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor prooduksi yang dimiliki perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan bagi kehidupan kita, khususnya dalam bidang ekonomi pemasaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, perkembangan teknologi yang tinggi telah membawa banyak perubahan bagi kehidupan kita, khususnya dalam bidang ekonomi pemasaran. Segala bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat saji hingga restoran yang menyediakan full course menu. Jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis restoran di Indonesia selalu di dominasi oleh pangsa pasar asing. Tanpa melihat jauh, pusat-pusat keramaian seperti mall misalnya, saat ini dipadati oleh restoran-restoran
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Percetakan Sinar Pandawa Usaha percetakan Sinar Pandawa dimulai pada tahun 1995. Percetakan ini didirikan oleh Bp Nicodemus Raharja bersama istrinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini industri asuransi tidak kalah jika dibandingkan dengan industri keuangan yang lain, salah satu indikatornya adalah industri asuransi tetap mencatat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Teknologi saat ini seakan-akan tak bisa terlepas dari keseharian manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi selalu berkembang kian
Lebih terperinci