BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Utami Darmali
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STRES KERJA 1. Definisi Stres Kerja Lazarus (dalam Lahey, 2007) menyatakan bahwa stres dapat dikatakan sebagai keadaan yang menyebabkan kemampuan individu untuk beradaptasi menjadi terhambat atau melebihi kepasitasnya. Selain itu, Lazarus dan Folkman (dalam Sarafino & Timothy, 2011) mengatakan bahwa stres merupakan keadaan dimana interaksi dengan lingkungan membuat orang mempunyai kesenjangan antara tuntutan fisik atau fisiologis dari situasi dan sumber dari sistem biologis, psikologis, dan sosialnya. Menurut Rice (1987) stres adalah kejadian atau stimulus yang menyebabkan individu menjadi tegang, respon subjektif individu terhadap apa yang terjadi, dan reaksi fisik dari tubuh terhadap tuntutan. Stres tidak hanya bersifat negatif tetapi juga bersifat positif. Stres terbagi menjadi dua, yaitu distress dan eustress. Distress adalah sejauh mana fisiologis, psikologis, dan perilaku menyimpang dari fungsi yang sehat. Sementara eustress adalah hasil yang positif, sehat, membangun dari hal-hal yang menyebabkan stres dan sebagai respon dari stres (McShane & Glinow, 2003). Beehr dan Newman (dalam Rice, 1987) menyatakan bahwa stres kerja adalah kondisi yang muncul akibat interaksi antara pekerjaan dengan karakteristik pekerja yang mengubah fungsi normal psikologi dan/atau fisiologis. Sementara 10
2 11 itu, Rice (1987) mendefinisikan stres kerja sebagai tuntutan pekerjaan yang melampaui kemampuan coping pekerja. Caplan dkk (dalam Wijono, 2010) mengatakan bahwa stres kerja mengacu kepada karakteristik pekerjaan yang berkemungkinan mendatangkan ancaman bagi individu baik itu tuntutan yang mana individu tidak bisa mencapai kebutuhannya atau individu tersebut tidak memiliki sumber daya yang mencukupi untuk mencapai tuntutan tersebut. Mangkunegara (2005) menyatakan bahwa stres kerja adalah perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami pekerja dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari simptom antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak senang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat, dan mengalami gangguan pencernaan. Dalam penelitian ini akan difokuskan pada distress sehingga dapat disimpulkan bahwa stres kerja adalah suatu keadaan yang dihasilkan akibat adanya ketidaksesuaian antara karakteristik individu dengan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang mempengaruh fisiologis, psikologis, dan perilaku individu. 2. Simptom-Simptom Stres Kerja Menurut Beehr dan Newman (dalam Rice, 1987) terdapat tiga simptom stres kerja, yaitu simptom psikologis, simptom fisik, dan symptom perilaku. a. Simptom Psikologis Adapun simptom-simptom psikologis berupa: 1) Kecemasan, ketegangan, kebingungan, dan sifat mudah marah.
3 12 2) Perasaan frustasi, kemarahan, dan kebencian. 3) Emosi yang sangat perasa dan sangat reaktif 4) Mengurangi kefektifan dalam komunikasi 5) Withdrawal dan depresi. 6) Kebosanan dan ketidakpuasan kerja 7) Kehilangan konsentrasi b. Simptom Fisik Adapun simptom-simptom fisik berupa: 1) Meningkatnya denyut jantung dan tekanan darah 2) Masalah pernafasan 3) Sakit kepala 4) Kelelahan fisik 5) Gangguan tidur c. Simptom Perilaku Adapun simptom-simptom perilaku berupa: 1) Procrastination dan menghindari datang bekerja 2) Kinerja dan produktivitas secara umum rendah 3) Meningkatnya penggunaan alkohol dan obat-obatan 4) Makan berlebihan sebagai pelarian yang mengarahkan kepada obesitas 5) Meningkatnya perilaku yang berbahaya, termasuk berkendara dan berjudi 6) Agresi, perusakan, dan mencuri 7) Hubungan yang memburuk dengan keluarga dan teman-teman
4 13 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja Faktor-faktor yang mempengaruhi stres atau sumber stres disebut sebagai stressor. Beberapa faktor penyebab stres kerja diantaranya (Rice, 1987): a. Kondisi kerja, terdiri dari kerumitan pekerjaan, beban kerja yang terlalu berat atau terlalu ringan, kondisi kerja yang tidak aman, dan kerja shift. 1) Kerumitan pekerjaan, yaitu kesulitan dari pekerjaan untuk diselesaikan. 2) Kelebihan beban kerja, terdiri dari kelebihan kuantitatif dan kelebihan kualitatif. Kelebihan kuantitatif terjadi ketika tuntutan fisik dari pekerjaan melebihi kapasitas pekerja. Kelebihan kualitatif adalah pekerjaan yang terlalu rumit atau sulit untuk dikerjakan. 3) Beban kerja yang terlalu ringan yaitu pekerjaannya tidak terlalu menantang atau gagal untuk mempertahankan ketertarikan dan perhatian pekerja. 4) Pembuatan keputusan, tanggung jawab, dan stres. Pembuatan keputusan oleh manajer akan mempengaruhi produksi perusahaan dan juga masa depan pekerja. Stres berkemungkinan terjadi apabila pembuatan keputusan oleh manajer melibatkan tanggung jawab bagi orang lain. 5) Bahaya fisik, stres muncul ketika pekerja harus menghadapi ancaman akan terluka ketika melakukan tugasnya.
5 14 6) Kerja shift, yang mengharuskan pekerja untuk mengganti jadwal mereka dengan dasar rotasi. Hal ini akan menghasilkan gangguan pola tidur yang normal. Terkait dengan kondisi kerja, Mangkunegara (2005) menyebutkan bahwa kondisi kerja terdiri dari, kondisi fisik kerja, kondisi psikologis kerja, dan kondisi temporer kerja. 1) Kondisi fisik kerja, yaitu semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pekerja baik secara langsung maupun tidak langsung. 2) Kondisi psikologis kerja, yaitu perasaan bosan dan keletihan. 3) Kondisi temporer kerja, yaitu peraturan lama jam kerja dan waktu istirahat kerja. b. Ambiguitas peran, terjadi ketika individu tidak mengetahui apa yang diharapkan dari dirinya dan hal apa yang harus dicapai dari pekerjaan. c. Stres interpersonal, melibatkan hubungan dengan orang lain. Semakin luas hubungan dengan dukungan sosial maka akan semakin baik. d. Pengembangan karir, stres dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan itu berkembang. e. Stuktur organisasi, yaitu bagaimana cara perusahaan teroganisir dapat mempengaruhi stres pada pekerja. f. Hubungan antara rumah kerja, hubungan ini antara menguntungkan atau merusak. Ketika hal baik terjadi di tempat kerja, makan tekanan di rumah cenderung hilang dan begitu sebaliknya.
6 15 B. KONDISI KERJA 1. Definisi Kondisi Kerja ILO (International Labour Organization) menjelaskan bahwa kondisi kerja mencangkup waktu kerja (jumlah jam kerja, masa istirahat, dan penjadwalan kerja) hingga pemberian upah, begitu juga dengan kondisi fisik dan tuntutan mental (mental demands) yang ada di tempat kerja. Nitisemito (2000) menyatakan bahwa kondisi kerja adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan para pekerja yang mempengaruhi individu tersebut dalam menjalankan tugas, seperti temperatur, kelembaban, polusi, udara, ventilasi, penerangan, kegaduhan, kebisingan, kebersihan tempat kerja, dan memadai tidaknya alat dan perlengkapan kerja. Menurut Newstrom dan Davis (1996) kondisi kerja berhubungan dengan penjadwalan pekerjaan yaitu lamanya hari kerja dan waktu bekerja dalam sehari. Sementara itu, menurut Munandar (2001) menyatakan bahwa kondisi kerja berkaitan dengan kondisi fisik kerja dan kondisi lama waktu kerja. Wursanto (2003), kondisi kerja adalah segala sesuatu yang menyangkut segi fisik dan segi psikis yang secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap pekerja. Kondisi kerja adalah semua aspek fisik kerja, psikologis kerja, dan temporer kerja yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja dan pencapaian produktivitas kerja (Mangkunegara, 2005). Robbins (1998) menyatakan bahwa kepedulian terhadap kondisi kerja yang nyaman akan memudahkan untuk mengerjakan tugas-tugas, serta keadaan
7 16 yang tidak berbahaya atau merepotkan. Selain itu, pekerja juga lebih senang dengan kondisi kerja yang tidak berbahaya dan menyenangkan Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kondisi kerja adalah hal-hal dalam situasi kerja yang dihadapi yang mempengaruhi pekerja dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hal ini bisa dilihat dari aspek fisik kerja, psikologis kerja, dan temporer kerja. 2. Aspek-Aspek Kondisi Kerja Menurut Mangkunegara (2005) kondisi kerja dapat dilihat dari kondisi fisik kerja, kondisi psikologis kerja, dan kondisi temporer kerja: a. Kondisi Fisik Kerja Kondisi fisik kerja adalah semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pekerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Kondisi fisik kerja diantaranya: 1) Penerangan Untuk pekerjaan tertentu diperlukan kadar cahaya tertentu sebagai penerangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerangan adalah kadar cahaya, distribusi cahaya, dan sinar yang menyilaukan. 2) Kebisingan Bunyi atau suara yang tidak diinginkan dan yang dianggap gaduh oleh pekerja.
8 17 3) Temperatur dan Kelembaban Temperatur dan kelembaban dapat mempengaruhi semangat kerja, kondisi fisik, dan emosi. Temperatur yang terlalu panas atau terlalu dingin dapat mempengaruhi kondisi fisik dan emosi pekerja. 4) Peralatan Kerja Peralatan-peralatan yang digunakan untuk menunjang pekerjaan. b. Kondisi Psikologis Kerja Kondisi psikologis kerja yang dimaksud adalah perasaan bosan dan keletihan. Hal ini dapat disebabkan pekerjaan yang monoton atau aktivitas yang tidak disukai. 1) Bosan Kerja Kebosanan kerja dapat disebabkan perasaan rasa tidak enak, kurang bahagia, kurang istirahat, dan perasaan lelah. 2) Keletihan Kerja Keletihan kerja terdiri dari dua macam, yaitu keletihan psikis dan keletihan fisiologis. Penyebab keletihan psikis adalah kebosanan kerja, sedangkan keletihan fisiologis dapat menyebabkan meningkatnya kesalahan dalam bekerja, meningkatkan absensi, turn over, dan kecelakaan kerja. c. Kondisi Temporer Kerja Kondisi temporer kerja yang dimaksud adalah peraturan lama jam kerja dan waktu istirahat kerja.
9 18 1) Waktu Jumlah Jam Kerja Berkaitan dengan berapa lama waktu kerja yang digunakan untuk bekerja dalam sehari atau seminggu. Meliputi jam kerja normal menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yaitu dalam seminggu adalah 40 jam yang mana 8 jam per hari untuk 5 hari kerja dalam seminggu dan 7 jam per hari untuk 6 hari kerja. Namun pada beberapa perusahaan, jam kerja dicantumkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). 2) Waktu Istirahat Kerja Waktu istirahat kerja perlu diberikan kepada pekerja agar mereka dapat memulihkan kembali rasa lelahnya. Di Indonesia, sebagian besar perusahaan menentukan waktu istirahat kerja selama 1 jam ( ). C. SUPIR MOBIL TANGKI BBM Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia supir adalah pengemudi mobil. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, mobil tangki adalah mobil yang dirancang untuk mengangkat cairan atau gas dan pada pasal 3 ayat (1) disebutkan bahwa mobil tangki merupakan salah satu kendaraan bermotor jenis mobil barang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa supir mobil tangki BBM adalah individu yang mengemudikan mobil yang dirancang untuk mengangkut cairan berupa BBM (Bahan Bakar Minyak) yang bekerja di PT Elnusa Petrofin Dumai.
10 19 D. PENGARUH KONDISI KERJA TERHADAP STRES KERJA Stres kerja adalah perasaan yang menekan yang dialami oleh pekerja dalam menghadapi pekerjaannya (Mangkunegara, 2005). Beehr dan Newman (dalam Rice, 1987) menyatakan bahwa stres kerja adalah kondisi yang muncul akibat interaksi antara pekerjaan dengan karakteristik pekerja yang mengubah fungsi normal psikologi dan/atau fisiologis. Rice (1987) mendefinisikan stres kerja sebagai tuntutan pekerjaan yang melampaui kemampuan coping pekerja. Caplan dkk (dalam Wijono, 2010) mengatakan bahwa stres kerja mengacu kepada karakteristik pekerjaan yang berkemungkinan mendatangkan ancaman bagi individu baik itu tuntutan yang mana individu tidak bisa mencapai kebutuhannya atau individu tersebut tidak memiliki sumber daya yang mencukupi untuk mencapai tuntutan tersebut. Perlu untuk memperhatikan stres kerja karena stres kerja dapat mempengaruhi kinerja pekerja. Sebuah penelitian oleh Ahmed dan Ramzen (2013) mengatakan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara stres kerja dan kinerja pekerja, yang mana menunjukkan bahwa stres kerja secara signifikan mengurangi kinerja individu. Selain itu, stres juga berhubungan dengan produktivitas. Penelitian oleh Halkos dan Bousinakis (2008) menyatakan bahwa meningkatnya stres kerja mengarahkan kepada produktivitas yang menurun. Stres kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi pekerjaan, ambiguitas peran, stres interpersonal, pengembangan karir, struktur organisasi, dan hubungan pekerjaan-rumah (Rice, 1987). NIOSH (National Institute for Occupational Safety and Health) juga menyebutkan penyebab utama stres kerja
11 20 adalah karakteristik individu dan kondisi kerja. Kondisi-kondisi khusus berkontribusi terhadap stres. Sebagai salah satu faktor penyebab stres kerja, kondisi kerja merupakan hal yang perlu diperhatikan. Mangkunegara (2005) menyebutkan bahwa kondisi kerja dapat dilihat dalam tiga aspek, yaitu kondisi fisik kerja, kondisi psikologis kerja, dan kondisi temporer kerja. Seperti yang dijelaskan ILO (International Labour Organization), kondisi kerja meliputi waktu kerja (jumlah jam kerja, masa istirahat, dan penjadwalan kerja) hingga pemberian upah, begitu juga dengan kondisi fisik dan tuntutan mental (mental demands) yang ada di tempat kerja. Nitisemito (2000) menyatakan bahwa kondisi kerja adalah sesuatu yang ada di lingkungan para pekerja yang mempengaruhi individu tersebut dalam menjalankan tugas, seperti temperatur, kelembapan, polusi, udara, ventilasi, penerangan, kegaduhan, kebisingan, kebersihan tempat kerja, dan memadai tidaknya alat dan perlengkapan kerja. Sementara itu, Newstrom dan Davis (1996) menyatakan bahwa kondisi kerja berhubungan dengan penjadwalan pekerjaan yaitu lamanya hari kerja dan waktu bekerja dalam sehari. Oleh karena itu, kepedulian terhadap kondisi kerja yang nyaman akan memudahkan untuk mengerjakan tugas-tugas, serta keadaan yang tidak berbahaya atau merepotkan (Robbins, 1998). Selain itu, pekerja juga lebih senang dengan kondisi kerja yang tidak berbahaya dan menyenangkan. Pada beberapa penelitian juga dapat dilihat bahwa ada hubungan antara kondisi kerja dengan stres kerja seperti penelitian oleh Supardi (2008) dan Siboro (2009). Berbeda dengan dua penelitian di atas, penelitian ini ingin melihat kondisi kerja yang berbeda dari
12 21 penelitian-penelitian sebelumnya yang berdasarkan pada tiga aspek kondisi kerja oleh Mangkunegara (2005) terhadap stres kerja. E. HIPOTESIS Berdasarkan perumusan masalah yang telah dipaparkan, hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara kondisi kerja terhadap stres kerja pada supir mobil tangki BBM PT Elnusa Petrofin Dumai, yang mana semakin negatif persepsi terhadap kondisi kerja maka semakin tinggi tingkat stres kerja pada supir mobil tangki BBM PT Elnusa Petrofin Dumai.
BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Stres Kerja
BAB II LANDASAN TEORI A. STRES KERJA 1. Definisi Stres Kerja Menurut Lazarus & Folkman (dalam Morgan, 1986) stres merupakan suatu keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia yang dapat memberikan kepuasan dan tantangan, sebaliknya dapat pula merupakan gangguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi yang luas sehingga harus memiliki sumberdaya, baik modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu institusi atau organisasi pelayanan kesehatan dengan fungsi yang luas dan menyeluruh, padat pakar dan padat modal. Rumah sakit melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (karyawan) merupakan aset yang paling penting bagi perusahaan, dimana pada hakekatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
3 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. STRES 2.1.1. Pengertian Stres Stres adalah suatu kondisi yang dialami manusia selama hidupnya, dan dalam setiap kegiatan manusia berupa tekanan mental,yang dapat mengganggu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan modern yang makin kompleks, manusia akan cenderung mengalami stres apabila ia kurang mampu mengadaptasikan keinginan-keinginan dengan kenyataan-kenyataan
Lebih terperinciBAB I. lingkungan kerja non fisik dan meningkatkan kinerja karyawannya.
BAB I 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam era globalisasi semakin hari dirasakan semakin ketat, manajemen sumber daya manusia sangat penting dan harus diperhatikan oleh pimpinan perusahaan untuk menjaga
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Beban Kerja 1.1 Defenisi Beban kerja Beban kerja adalah kemampuan tubuh pekerja dalam menerima pekerjaan. Dari sudut pandang ergonomi, setiap beban kerja yang diterima seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan saat ini adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan saat ini adalah penanganan terhadap rendahnya kualitas sumber daya manusia. Jumlah sumber daya manusia yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Stres pada Wanita Karir (Guru) yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi atau menyesuaikan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stres pada Wanita Karir (Guru) 1. Pengertian Istilah stres dalam psikologi menunjukkan suatu tekanan atau tuntutan yang dialami individu atau organisme agar dapat beradaptasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin maju menuntut masyarakat untuk semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah satu tujuan seseorang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health, Rice (1992)
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres 2.1.1 Definisi Stres dan Jenis Stres Menurut WHO (2003) stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sebagai tantangan atau ancaman bagi well-being seseorang (Defrank &
BAB II LANDASAN TEORI A. STRESS KERJA 1. Definisi Stress Kerja Stress adalah respon adaptif terhadap suatu situasi yang dianggap sebagai tantangan atau ancaman bagi well-being seseorang (Defrank & Ivancevich,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jam kerja secara bergilir biasa disebut dengan kerja shift.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam dunia kerja, seperti halnya di intansi Rumah Sakit terdapat beberapa pekerjaan yang harus dilakukan secara terus menerus selama 24 jam. Pekerjaan ini membutuhkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. timbulnya tuntutan efisiensi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.
Menambah pengetahuan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataan serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam bidang manajemen sumber daya manusia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang dengan sekelompok
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi adalah satu sistem, yang terdiri dari pola aktivitas kerja sama yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang dengan sekelompok orang untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengeluaran energi, sehingga berpengaruh pada kemampuan kerja. manusia. Untuk mengoptimalkan kemampuan kerja, perlu diperhatikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan kerja dipengaruhi oleh salah satu faktor diantaranya adalah faktor kerja fisik (otot). Kerja fisik ( beban kerja) mengakibatkan pengeluaran energi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dunia pekerjaan adalah dunia yang penuh dengan tuntutan dan tugas-tugas, namun pekerjaan merupakan sesuatu yang dicari oleh banyak orang sebagai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan di era globalisasi perusahaan dituntut untuk bekerja lebih efisien dan efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Guna memenuhi kebutuhan hidup dan mempertahankan kelangsungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Guna memenuhi kebutuhan hidup dan mempertahankan kelangsungan hidupnya, dibutuhkan suatu usaha dari setiap manusia. Usaha tersebut salah satunya adalah dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur merupakan aktivitas yang dilakukan setiap hari dan juga salah stau kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Menurut Teori Hirarki Maslow tentang kebutuhan,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai secara langsung.
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Lingkungan Kerja Lingkungan kerja dalam suatu organisasi sangat perlu mendapat perhatian, karena lingkungan kerja dapat mempengaruhi keadaan pegawai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari hadirnya tekanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak terlepas dari hadirnya tekanan atau biasa disebut dengan stres, stres bisa hadir dalam keluarga, lingkungan sosial
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1
HUBUNGAN ANTARA SENSE OF HUMOR DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : Tiara Noviani F 100 030 135 FAKULTAS PSIKOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (POLRI) sangatlah penting. Kehadiran POLRI dirasakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa sekarang ini peran dan fungsi Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) sangatlah penting. Kehadiran POLRI dirasakan sangatlah penting dalam setiap sendi
Lebih terperinciWork-Related Stress: Stres di Era Globalisasi dan Dampak Seriusnya
Work-Related Stress: Stres di Era Globalisasi dan Dampak Seriusnya Era globalisasi menuntut seseorang untuk berevolusi menjadi workaholic. Banyak pekerja di negara maju atau di kota-kota besar harus bertahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja yang menantang dan kompleks serta semakin cepatnya perubahan menuntut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan organisasi yang semakin maju, manusia harus selalu berinteraksi dengan lingkungan, termasuk dalam lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang menantang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak. mata bersifat jasmani, sosial ataupun kejiwaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Di era modern masa kini, banyak ditemukannya permasalahan yang disebabkan pekerjaan ataupun kegiatan sehari hari yang tidak sesuai dengan rencana. Segala permasalahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Beehr and Newman ( 1978)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Stres Kerja 2.1.1. Pengertian stres kerja Menurut Beehr and Newman ( 1978) work stress is an internal state that deviates from the normal function of that caused by the physical
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan suatu lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan dengan usaha menyeluruh, yaitu usaha promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Selye (1979) dalam Kalat (2008), stres adalah respon non
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Pengertian Stres Menurut Selye (1979) dalam Kalat (2008), stres adalah respon non spesifik tubuh untuk setiap permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Manusia adalah makhluk sosial, yang mana saling membutuhkan satu sama lain. Manusia terlahir ke dunia ini dituntut agar dapat hidup berorganisasi. Dalam kehidupannya,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab 2 akan dibahas landasan teori dari variabel-variabel yang terkait
9 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab 2 akan dibahas landasan teori dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut adalah kemacetan, stressor, stres, penyesuaian diri terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang setiap hariberhubungan dengan pasien. Rumah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang bergerak di bidang pelayanan kesehatan yang setiap hariberhubungan dengan pasien. Rumah sakit sebagai salah satu sub sistem
Lebih terperinciSTRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )
STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta ) Skripsi Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sangatlah berpengaruh terhadap perkembangan suatu organisasi. Ketika sumber
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang sangat berharga dalam suatu organisasi. Sumber daya manusia berfungsi sebagai penggerak atau motor dari sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siswa yang memasuki lingkungan sekolah baru, memiliki harapan dan tuntutan untuk mencapai kesuksesan akademik serta dapat mengatasi hambatan yang ada. Kemampuan
Lebih terperinciPSIKOLOGI UMUM 2. Stress & Coping Stress
PSIKOLOGI UMUM 2 Stress & Coping Stress Pengertian Stress, Stressor & Coping Stress Istilah stress diperkenalkan oleh Selye pada tahun 1930 dalam bidang psikologi dan kedokteran. Ia mendefinisikan stress
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tempat kerja yang sehat dan aman merupakan hal yang diinginkan oleh pekerja maupun pihak yang menyediakan pekerjaan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan RI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktivitas. Salah satu diantaranya diwujudkan dalam kegiatan kerja. Dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Manusia dalam kehidupannya selalu mengadakan berbagai macam aktivitas. Salah satu diantaranya diwujudkan dalam kegiatan kerja. Dalam aktivitas itu terkandung arti
Lebih terperinciberada dibawah tuntutan tugas yang harus dihadapinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Transportasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena dapat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Transportasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena dapat memudahkan bagi mereka untuk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dengan adanya transportasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama yang tidak dapat digantikan oleh unsur apapun.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam suatu perusahaan unsur manusia merupakan perangkat yang paling menentukan dalam mencapai tujuan kegiatannya, terutama berkaitan erat dengan kebijaksanaan
Lebih terperinciPENGARUH STRESSOR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI JOB STRESS. ( Studi Pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo ) Ari Suharto
PENGARUH STRESSOR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI JOB STRESS ( Studi Pada PT. Sindopex Perotama Sidoarjo ) Ari Suharto Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya Email : asuharto37@gmail.com
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Stres Terdapat berbagai pendapat tentang pengertian dan definisi stres. Pemahaman tentang stres sedikit membingungkan karena tidak adanya kesepakatan mengenai definisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Karyawan 1. Pengertian Karyawan Karyawan merupakan kekayaan utama suatu perusahaan, karena tanpa keikutsertaan mereka, aktivitas perusahaan tidak akan terjadi. Karyawan berperan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era gobalisasi seperti ini, bekerja bukan hanya menjadi kemauan tetapi menjadi sebuah tuntutan. Bekerja hakekatnya merupakan bagian dari hidup manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Temperature merupakan keadaan udara pada waktu dan tempat. pertukaran panas diantara tubuh dan lingkungan sekitar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Temperature merupakan keadaan udara pada waktu dan tempat tertentu.temperature kerja panas merupakan meteorologi dari lingkungan kerja yang dapat disebabkan oleh gerakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial. Pada dasarnya manusia memiliki dorongan untuk berinteraksi satu sama lain dan tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menjalankan tugas dan pekerjaanya. SDM merupakan modal dasar pembangunan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi yang semakin maju di Indonesia membutuhkan SDM yang memiliki ketrampilan dan kemampuan yang baik dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Stres Kerja 2.1.1. Pengertian Stres Menurut Vaughan dan Hogh (2002) stres adalah suatu kondisi psikologis yang terjadi ketika suatu stimulus diterima sebagai suatu hambatan atau
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA DITINJAU DARI PENGGUNAAN STRATEGI KOPING PADA PEKERJA SHIFT BAGIAN FINISHING DI P.T. DAN LIRIS SUKOHARJO SKRIPSI
PERBEDAAN TINGKAT STRES KERJA DITINJAU DARI PENGGUNAAN STRATEGI KOPING PADA PEKERJA SHIFT BAGIAN FINISHING DI P.T. DAN LIRIS SUKOHARJO SKRIPSI Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Keberadaan profesi perawat sering dianggap biasa saja, walaupun pada
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberadaan profesi perawat sering dianggap biasa saja, walaupun pada kenyataannya peranan perawat dalam pemeliharaan kesehatan sangat vital. Dewasa ini, perawat merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawat merupakan suatu bagian dari seluruh proses pelayanan yang mempunyai peran sangat besar dalam rumah sakit. Tugas perawat secara umum adalah memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan rumah sakit. menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi derajat kesehatan mereka.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah salah satu pelayanan yang beroperasi 24 jam dimana pelayanan tersebut dilaksanakan oleh pekerja kesehatan rumah sakit. Pekerja kesehatan rumah sakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang. memberikan pelayanan keperawatan dan menyelengarakan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Profesi keperawatan merupakan profesi yang berperan penting dalam pelayanan kesehatan. Keperawatan merupakan salah satu profesi yang memberikan pelayanan keperawatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres 2.1.1 Definisi Stres Stres merupakan suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta akan dialami oleh setiap orang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber daya manusia. Mesinmesin
1 BAB I PENDAHULUAN Teknologi dalam industri diterapkan untuk mempermudah pekerjaan dan meningkatkan hasil kerja. Mesin-mesin dalam industri merupakan terapan dari teknologi canggih yang biasa digunakan
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. trading diartikan sistem perdagangan secara online yaitu lewat perangkat teknologi
! "! BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Permasalahan Trading dalam sudut pandang bahasa memiliki arti perdagangan, secara khusus trading diartikan sistem perdagangan secara online yaitu lewat perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja yang mencakup fasilitas, peraturan yang diterapkan, hubungan sosial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat merupakan tenaga profesional yang berhadapan langsung dengan pasien selama 24 jam. Perawat dalam memberikan pelayanan kesehatan bekerja sama dengan tenaga kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dinyatakan di dalam Undang-undang Keselamatan Kerja No. 1 Tahun 1970 pasal 3.
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kerja adalah penduduk yang produktif dan oleh karena itu sangat besar peranannya dalam mewujudkan pertumbuhan atau memberikan nilai tambah, kesejahteraan
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK
FAKTOR-FAKTOR STRES KERJA PADA CV SUMBER HIDUP PONTIANAK Hariyanti Email: hariyanti.ng@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Stres merupakan suatu keadaan dimana seseorang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. judul Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Hotel Trio
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian ini pernah dilakukan oleh Sindy Pramitasary (2011) dengan judul Pengaruh Stres Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Hotel Trio Indah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah persepsi kita terhadap situasi atau kondisi di dalam lingkungan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Stres Kerja 1. Pengertian Stres Kerja Stres merupakan ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional dan spiritual manusia yang pada suatu saat dapat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Hidup yang berada dalam ketenangan dan kedamaian dalam waktu yang
BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1. Stres Hidup yang berada dalam ketenangan dan kedamaian dalam waktu yang terlalu lama dapat menimbulkan rasa jemu. Rasa jemu yang berlebihan bisa menumbuhkan stres bagi seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja. Selain tekanan
Lebih terperinciSTRES DAN MANAJEMENNYA
STRES DAN MANAJEMENNYA PENGERTIAN STRESS SELVE Respons non spesifik dari tubuh terhadap setiap tuntutan The G.A.S (general adaptation syndrome), suatu respon otomatik terhadap setiap ancaman fisik/emosional
Lebih terperinciFRUSTRASI & STRESS LIA AULIA FACHRIAL, M.SI
FRUSTRASI & STRESS LIA AULIA FACHRIAL, M.SI TUJUAN PEMBELAJARAN Mampu membedakan antara frustrasi dan stress Mengerti gejala stress Mampu menjelaskan terjadinya stress Menguraikan cara-cara mengatasi stress
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kepuasan Kerja Kepuasan kerja (job satisfaction) menurut Handoko (1996) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagaimana para pekerja memandang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini teknologi berkembang semakin pesat, begitu pula dengan teknologi dibidang kesehatan. Selain itu, juga kebutuhan akan kesehatan pada masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Stres adalah konsekuensi yang tidak terhindarkan dari kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Stres adalah konsekuensi yang tidak terhindarkan dari kehidupan modern. Perkembangan industri, tekanan di daerahperkotaan, pertumbuhan populasi, dan berbagai macampersoalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut merupakan proses yang diarahkan pada pencapaian tujuan organisasi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi merupakan wadah interaksi antara berbagai komponen, seperti sumber daya manusia, sumber daya fisik dan sumber daya informasi. Interaksi tersebut merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia tentunya sangat berperan dalam suatu perusahaan, sehingga dibutuhkan tenaga kerja yang terdidik dan siap pakai untuk mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit adalah bagian integral dari keseluruhan sistem pelayanan kesehatan yang dikembangkan melalui rencana pembangunan kesehatan, sehingga pengembangan rumah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan bentuk organisasi yang didirikan untuk memproduksi barang atau jasa, serta bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan kesehatan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat sesuai standar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi setiap manusia. Manusia dapat menjalankan berbagai macam aktivitas hidup dengan baik bila memiliki kondisi kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Modernisasi menjadi fenomena yang sangat penting dalam dunia kerja.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Modernisasi menjadi fenomena yang sangat penting dalam dunia kerja. Selain dampaknya terhadap penggunaan alat-alat produksi dan strategi pemasaran. Modernisasi juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada zaman yang semakin maju ini, perusahaan juga semakin pesat dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman yang semakin maju ini, perusahaan juga semakin pesat dan semakin ketat dalam persaingan produk maupun kualitas hasil produksi. Tuntutan konsumen yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, karena banyakdari kaum laki-laki maupun perempuan, tua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini banyak sekali ditemui dimasyarakat Indonesia kebiasaan merokok. Rokok bukanlah suatu hal yang asing lagi bagi masyarakat, karena banyakdari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Stres Kerja Mangkunegara (2005: 28), mengatakan bahwa stres kerja adalah: perasaan yang menekan atau merasa tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akibat buatan manusia itu sendiri. Dalam abad modern ini, tanpa disadari manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan peradaban manusia, tantangan dan potensi bahaya yang dihadapi semakin banyak dan beragam termasuk bahaya yang timbul akibat buatan manusia
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dinyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dinyatakan bahwa pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan
Lebih terperinciPerbedaan Stres Kerja Antara Pekerja Shift I Dan Shift III Bagian Produksi Di PT. Nusantara Building Industries
Perbedaan Stres Kerja Antara Pekerja Shift I Dan Shift III Bagian Produksi Di PT. Nusantara Building Industries *) **) Findi Purbonani *), Daru Lestantyo **), Ida Wahyuni **) Mahasiswa Bagian Peminatan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab 2 akan dibahas landasan teori dan variabel-variabel yang terkait
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab 2 akan dibahas landasan teori dan variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Variabel-variabel tersebut adalah Ujian Nasional, stres, stressor, coping stres dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan kepuasan, tantangan, bahkan dapat pula menjadi gangguan dan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. stres, walaupun pada dasarnya antara satu defenisi dengan defenisi lainnya
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Stres Kerja Stres adalah merupakan suatu fenomena yang sangat kompleks dan unik sehingga banyak pakar berbeda pendapat dalam memberikan defenisi tentang stres, walaupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai kepala rumah tangga dan pencari nafkah membuat sebagian besar wanita ikut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi di Indonesia yang semakin pesat membuat kebutuhan rumah tangga semakin meningkat. Kurangnya pendapatan yang dihasilkan suami sebagai kepala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung pula oleh sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari segi mental, spritual maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia mencapai tahap industrialisasi, yaitu adanya berbagai macam industri yang ditunjang dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi tidak akan lepas dari keberadaan serta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan sebuah organisasi tidak akan lepas dari keberadaan serta pengaruh sumber daya manusia yang ada didalamnya. Sumber daya manusia menjadi motor utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah menjadi kodrat alam bahwa dengan bertambahnya usia, setiap wanita dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi dalam beberapa fase,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Lazarus menyebut pengatasan masalah dengan istilah coping. Menurut
12 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pengatasan Masalah Lazarus menyebut pengatasan masalah dengan istilah coping. Menurut Lazarus dan Folkman (1984) pengatasan masalah merupakan suatu proses usaha individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam. Tak seorang pun bisa terhindarkan dari stres.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Stres merupakan hal yang melekat pada kehidupan. Siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam jangka panjang pendek yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. istilah remaja atau adolenscence, berasal dari bahasa latin adolescere yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan manusia, masa remaja merupakan salah satu tahapan perkembangan dimana seorang individu mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas kerja adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. (15) Umumnya
Lebih terperinciOleh karenanya diperlukan kerja sama antara kedua belah pihak untuk menyelesaikan persoalan stress tersebut.
Stres Kerja Stress Kerja Oleh Jacinta F. Rini, MSi. Team e-psikologi.com Jakarta, 1 Maret 2002 Perkembangan ekonomi yang cepat, perampingan perusahaan, PHK, merger dan bangkrutnya beberapa perusahaan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar 1945 pasal 2 ayat 1 menetapkan bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Hal tersebut mengandung
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Stres Kerja 1. Pengertian Stres Kerja Handoko (2008) mengemukakan bahwa stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi dari seseorang,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Stres Kerja. Stres kerja pada akhir-akhir ini menjadi populer terkait dengan tuntutan kinerja suatu organisasi, baik di suatu perusahan maupun instansi pemerintah. Perawat yang
Lebih terperinci