LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PENDIDIKAN Jalan Brigjend H.Hasan Basry Km.2 (0517) Fax Rantau Alamat

2 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PENDIDIKAN Jalan Brigjend H.Hasan Basry Km.2 (0517) Fax Rantau Alamat

3

4 Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin Tahun 2017 KATA PENGANTAR Terselenggaranya good government merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimasi sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini dapat berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin tahun 2015 merupakan pertanggungjawaban Kepala Dinas Pendidikan atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam membantu Bupati Tapin menyelenggarakan pemerintahan di bidang pendidikan. Dengan dukungan alokasi anggaran pendidikan yang setiap tahun secara bertahap terus diupayakan ditingkatkan oleh Pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, secara bertahap pula telah dilaksanakan berbagai progrm pembangunan pendidikan nasional guna merealisasikan target-target pembangunan pendidikan sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2015 serta Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin Tahun Penyusunan Laporan Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin telah diupayakan sebaik mungkin, walaupun demikian Laporan Kinerja ini tidak terlepas dari kekurangan atau kesalahan sehubungan dengan kendala-kendala yang dihadapi. Melalui laporan ini, Dinas Pendidikan berharap dapat memberikan gambaran obyektif tentang apa yang telah dilaksanakan dan dicapai oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin selama kurun waktu 1 (satu) Tahun dari bulan Januari hingga bulan Desember Tahun 2015 dan menjadi dasar yang berkesinambungan untuk melanjutkan pembangunan pendidikan demi masa depan anak didik yang berkehidupan, beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. - i -

5 Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin Tahun 2017 Hanya dengan kekuatan dari yang maha kuasa segala yang kita lakukan dapat terwujud. Semoga amanah pendidikan yang kita emban dan pelaksanaannya mendapat ridho dari Allah SWT Amin ya Robbal Alamin. Rantau, 25 Februari 2016 Kepala Disdik Kab. Tapin Drs.H.Juwaini,M.Pd Pembina Utama Muda NIP ii -

6 Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin Tahun 2017 IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Intansi Pemerintah (LKIP), Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin tahun 2015 merupakan tingkat pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2015 Dinas Pendidikan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tapin. Secara keseluruhan dalam Laporan Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin tahun 2015 dilaporkan alokasi dana belanja sejumlah Rp ,- terealisasi Rp ,- (88,79), yang terbagi kedalam dua jenis belanja yaitu belanja langsung dan belanja tidak langsung. Alokasi belanja tidak langsung Rp terealisasi Rp ,- (93,67), belanja langsung dengan 11 (sebelas) program dan 143 (seratus empat puluh tiga) kegiatan dengan pencapaian sasaran sesuai pagu anggaran tahun 2015 sebesar Rp ,- terealisasi Rp ,- (71,89%). Untuk realisasi capaian kinerja APK PAUD 62,97%, APM PAUD 34,49, APK SD 108,35%, APM SD 99,67, APK SMP 96,63%, APM SMP 91,95, APK SMA 72,13%, APM SMA 65,17, Presentase lulusan SD 99,76%, Rata-rata nilai US SD 7,38, Presentase lulusan SMP 97,96%, Rata-rata nilai UN SMP 67,4, Presentase lulusan SMA 98,40%, Rata-rata nilai UN SMA 68,2. Dari hasil pengukuran kinerja pelaksanaan kegiatan sasaran, program dan kebijakan menunjukan penilaian yang baik.. Kemudian juga dalam hal kegiatan lomba-lomba maupun kompetesi lainya dibidang pendidikan yang diikuti, baik ditingkat provinsi maupun ditingkat nasional cukup berhasil seperti OSN, O2SN, FLS2N/LCSAN, POPDA maupun LKS SMK. Keberhasilan pencapaian kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin yang telah ditetapakn bukan hanya diukur semata-mata dari pencapaian indikator kinerja yang secara normatif ditunjukan dalam angka-angka/nilai kuantitatif saja. - iii -

7 Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin Tahun 2017 Namun keberhasilan pencapaian kinerja, yang terpenting adalah konsestensi sikap mental, disiplin dan keikhlasan seluruh aparatur dalam melaksanakan kebijakan untuk meningkatkan kinerja.. Demikian disampaikan Laporan Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin tahun 2015 untuk menjadi bahan proses selanjutnya. Rantau, 25 Februari 2016 Kepala Disdik Kab. Tapin Drs.H.Juwaini,M.Pd Pembina Utama Muda NIP iv -

8 DAFTAR ISI Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin Tahun 2017 KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... i iii v Vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 8 C. Maksud dan Tujuan Penyusunan... 8 D. Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah... 9 IIAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TAPIN. 11 B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA B. ANALISIS TERHADAP PENCAPAIAN SASARAN C. AKUNTABILITAS KEUANGAN D. KENDALA/HAMBATAN PELAKSANAAN DAN SOLUSI BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN B SARAN-SARAN v -

9 Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin Tahun 2017 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin... 3 Tabel 2.1 Perkembangan Pendidikan Tahun Tabel 2.2 Daftar Program dan Penanggung Jawab Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun Tabel 2..4 Indikator Kinerja Utama Dinas Pendidikan Tabel 3.1 Sasaran Strategis Dinas Pendidikan Tahun Tabel 3.2 Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini Tabel 3.3 Pencapaian APK PAUD Dari Tahun 2012 Sampai Tahun Tabel 3.4 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Tabel 3.5 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Tabel 3.6 Perkembangan APK SD/MI dan SMP/MTs dari tahun 2011 s.d Tabel 3.7 Angka Partisipasi Murni (APK) SD/MI Tabel. 3.8 Perkembangan APM SD/MI dan SMP/MTs dari tahun 2011 s.d 2015 Tabel 3.9 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/PAKET C Tabel 3.10 Perkembangan APK SMA.MA/SMK Tabel 3.11 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA Tabel 3.12 Perkembangan APM SMA sederajat Tabel Perkembangan Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs Tabel 3.14 Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Tabel 3.15 Persentase Angka kelulusan (AL) SD/MI Tabel 3.16 Persentase Angka Kelulusan SMP/MTs Tabel 3.17 Hasil rata-rata nilai Ujian Nasional SD/MI Tabel 3.18 Hasil rata-rata nilai Ujian Nasional SMP/MTs Tabel 3.19 Perkembangan hasil rata-rata nilai Ujian Nasional SD/MI dan SMP/MTs Tabel 3.20 Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Tabel 3.21 Rata-rata Nilai Ujian Nasional SMA/SMK/MA vi -

10 Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin Tahun 2017 Tabel Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI dan SMP/MTs Tabel 3.23 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Tabel 3.24 Keadaan Guru SD,SMP,SMA, SMK, MI,MTs,MA Tabel 3.25 Alokasi dan Realisasi Anggaran/Program dan Kegiatan Urusan Pendidikan Tahun Tabel 3.26 Daftar Prestasi Lomba Tahun vii -

11 - viii - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin Tahun 2017

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan harus berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Perjanjian Kinerja. Laporan Kinerja (LK) merupakan media pertanggungjawaban yang berisi informasi mengenai kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin yang berfungsi sebagai alat untuk mendorong instansi pemerintah dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan secara baik dan benar (Good Goverment) berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan melaksanakan program secara transparan serta dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin erat kaitannya dengan Tupoksi yang dimiliki. Tupoksi ini sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, dan disertai dengan Peraturan Bupati Tapin Nomor 07 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Unsur-unsur Organisasi Dinas Pendidikan, maka restrukturisasi tataran organisasi mengalami perubahan secara total termasuk didalamnya membentuk kedudukan satuan kerja Perangkat Daerah Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin dan UPT Kecamatan sebagai Perangkat Daerah Pengelola Bidang Pendidikan. Dinas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dan tugas pembantuan di bidang Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, Pendidikan Luar Sekolah dan Bidang Sarana dan Prasarana serta tugas lain yang diberikan Bupati sesuai dengan perundangundangan yang berlaku. 1

13 Unsur-unsur organisasi Dinas Pendidikan terdiri dari : 1. Sekretariat, 2. Bidang Pendidikan Luar Sekolah 3. Bidang Pendidikan Dasar, 4. Bidang Pendidikan Menengah 5. Bidang Sarana dan Prasarana 6. Unit Pelaksana Teknis Dinas 7. Kelompok Jabatan Fungsional 8. Lingkungan Strategis yang Berpengaruh 1. Sekretariat Unsur-unsur organisasi Sekretariat adalah : a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Kepegawaian c. Sub Bagian Keuangan 2. Bidang Pendidikan Luar Sekolah Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Bidang Pendidikan Luar Sekolah dari beberapa seksi yaitu : a. Seksi Pendidikan Usia Dini b. Seks Pendidikan Masyarakat, Pembinaan Kursus & Kelembagaan c. Seksi Pendidikan Kesetaraan 3. Bidang Pendidikan Dasar Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Bidang Pendidikan Dasar terdiri dari beberapa seksi yaitu : a. Seksi Pembelajaran b. Seksi Kesiswaan dan Kelembagaan c. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan 4. Bidang Pendidikan Menengah Unsur-unsur organisasi Bidang Pendidikan Menengah terdiri dari : a. Seksi Pembelajaran b. Seksi Kesiswaan dan Kelembagaan c. Seksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Bidang Sarana dan Prasarana Unsur unsur organisasi Bidang Sarana dan Prasarana: a. Seksi Program Data dan Pelaporan b. Seksi Sarana & Prasarana Pendidikan Dasar 2

14 c. Seksi Sarana & Prasarana Pendidikan Menengah 6. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) mempunyai rincian tugas, fungsi dan tata kerja yang akan diatur dan ditetapkan kemudian dengan Keputusan Kepala Dinas. 7. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Dinas Pendidikan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Untuk itu Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin yang merupakan salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berwenang melaksanakan pembinaan terhadap struktur susunan organisasi jabatan eselon maupun jabatan fungsional umum yang menjadi binaan dibawahnya dengan lingkup kerja binaan sebagai berikut : Tabel 1.1 Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin No. Jabatan Personil Keterangan 1 Kepala Dinas 1 orang 2 Sekretariat Dinas 1 orang Eselon III/a (Sekretaris) 1 orang Eselon IV/a (Kasubag) 3 orang Jabatan Fungsional Umum 12 orang 3 Bidang Dikdas Eselon III/b (Kabid) 1 orang Eselon IV/a (Kasi) 3 orang Jabatan Fungsional Umum 3 orang 4 Bidang Dikmen Eselon III/b (Kabid) 1 orang Eselon IV/a (Kasi) 3 orang Jabatan Fungsional Umum 2 orang 5 Bidang PLS Eselon III/b (Kabid) 1 orang Eselon IV/a (Kasi) 3 orang Jabatan Fungsional Umum 2 orang 6 Bidang Prosarpras Eselon III/b (Kabid) 1 orang Eselon IV/a (Kasi) 3 orang Jabatan Fungsional Umum 3 orang 3

15 7 UPT Disdik Kecamatan dan 1 SKB Eselon IV/a (Kepala UPT Kec. & SKB) 13 orang Eselon IV/b (Tata Usaha UPT) 9 orang 4 (empat) jabatan TU kosong Jabatan Fungsional Umum 8 Kelompok Jabatan Fungsional (Pengawas TK/SD/SMP/SMA/SMK) Jumlah 21 0rang 27 orang 120 orng Jika diliihat dari tabel 1.1 di atas tampak bahwa masih kekurangan tenaga jabatan fungsional umum yang hampir disemua bidang, namun walaupun demikian kinerja masih sesuai dengan apa yang diharapkan walaupun kadang dibawah target. 8. Permasalahan Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin Dalam menjalankan tugas dan fungsinya Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin mengalami beberapa permasalahan bagi perwujudan Visi dan pengembangan Misi Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin yaitu sebagai berikut : (1) Koordinasi antar bidang belum optimal (2) Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan yang masih kurang (3) Rendahnya hasil uji kompetensi guru (4) Penyebaran guru yang belum merata (5) Belum terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar 9. Isu-Isu Strategis Berdasarkan analisis telaahan data dan fakta isu-isu strategis bidang pendidikan Kabupaten Tapin antara lain : 1. Bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya kesadaraan masyarakat akan pentingnya pendidikan anak pada setiap jenjang dan tingkat pendidikan sesuai usianya. 2. Adanya keterbatasan akses sarana dan prasarana, media dan alat belajar, serta fasilitas penunjang lainnya Pendidikan Anak Usia Dini (TK/RA/TKA/TPA), Pendidikan Dasar (SD/SMP/Sederajat), dan Pendidikan Menengah (SMA/SMK/Sederajat). 3. Adanya halangan ekonomi bagi sebagian warga masyarakat terhadap biaya pendidikan anak pada Pendidikan Anak Usia Dini (TK/RA/TKA/TPA), 4

16 Pendidikan Dasar (SD/SMP/Sederajat), dan Pendidikan Menengah (SMA/SMK/Sederajat). 4. Belum meratanya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan, keahlian, kompetensi, kualifikasi dan sebaran geografis sekolah pada Pendidikan Anak Usia Dini (TK/RA/TKA/TPA), Pendidikan Dasar (SD/SMP/Sederajat), dan Pendidikan Menengah (SMA/SMK/Sederajat). 5. Belum optimalnya penerapan dan pengembangan Standar Nasional Pendidikan sebagai dasar pelaksanaan, penilaian, pengelolaan, akreditasi dan penjaminan pada Pendidikan Anak Usia Dini (TK/RA/TKA/TPA), Pendidikan Dasar (SD/SMP/Sederajat), dan Pendidikan Menengah (SMA/SMK/Sederajat). 6. Belum meratanya sebaran kualitas dan kuantitas mutu lulusan Pendidikan Dasar (SD/SMP/Sederajat) dalam persaingan tingkat lokal dan nasional. 7. Belum meratanya sebaran kualitas dan kuantitas mutu lulusan Pendidikan Pendidikan Menengah (SMA/SMK/Sederajat) dan pendidikan kecakapan hidup orang dewasa dalam persaingan tingkat lokal, nasional dan global sebagai tenaga terampil dan siap pakai. 8. Masih minimnya pembinaan terhadap prestasi siswa-siswa SD/SMP/Sederajat, dan siswa-siswa SMA/SMK/Sederajat dibidang saint, olah-raga maupun seni diajang kompetisi pelajar tingkat provinsi dan Nasional. 9. Belum optimalnya pengembangan kerjasama dan kemitraan yang sinergis dengan pelaku dunia usaha dan industri, organisasi masyarakat, dan organisasi profesi pada Pendidikan Menengah (SMA/SMK/Sederajat) dan pendidikan kecakapan hidup untuk orang dewasa. 10. Belum optimalnya pengembangan kebijakan-kebijakan untuk memperkuat dan memperluas penguasaan dan pemamfaatan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) di bidang pendidikan. 11. Terbatasnya akses dan perluasan budaya baca yang mudah, murah, dan merata sesuai kebutuhan dan tuntutan masyarakat. 12. Rendahnya kontribusi bidang pendidikan terhadap peningkatan indikatorindikator Indek Pembangunan Manusia (IPM). 13. Belum meratanya kapasitas pengetahuan, wawasan dan kemampuan yang dimiliki aparat pengelola perencana, pelaksana, serta pengendali program dan kegiatan bidang pendidikan. 5

17 14. Belum optimalnya penerapan, pengembangan dan pemanfaatan sistem teknologi informasi dan komunikasi secara luas, terpadu, selaras, transparan, akuntabel, dan efisien. 15. Belum optimalnya penerapan dan pengembangan sistem pengendalian intern (SPI) sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen (SPM) bagi terselenggaranya layanan prima pendidikan. 16. Terbatasnya pelaksanaan dan pengembangan promosi, dan advokasi bagi terselenggaranya layanan prima bidang pendidikan. 10. Lingkungan Strategis yang Berpengaruh Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi seperti disebutkan pada terdahulu, dinamika dan kinerja organisasi/lembaga Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin tentu tidak terlepas dari pengaruh lingkungan atau kondisi sektor pembangunan lainnya. Berikut ini akan diuraikan secara singkat faktorfaktor lingkungan strategis yang mempengaruhi penyelenggaraan pembangunan bidang pendidikan. Sistem pendidikan merupakan sistem terbuka yang keberadaannya mempunyai hubungan saling keterkaitan dan ketergantungan dengan sistem lainnya. Dinamika keberadaan dan peran sistem pendidikan tidak terlepas dari dinamika proses perubahan yang terjadi dalam lingkungannya. Faktor lingkungan secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap perkembangan pendidikan. Faktor faktor lingkungan tersebut adalah demografi, geografi, sosial, budaya dan agama, ekonomi, politik, hankam, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta transportasi dan komunikasi. Jadi, pembangunan pendidikan dengan segala permasalahannya tidak berdiri sendiri tetapi terkait dengan masalah-masalah di luar sistem/sektor pendidikan. Pendidikan sebagai institusi masyarakat, tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat dan lingkungannya. Pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat setempat. Dengan memahami dan memperhitungkan faktor-faktor lingkungan strategis yang berpengaruh terhadap sektor pendidikan, maka setidaknya dalam proses penyelenggaraan pendidikan dapat dipahami pengaruh timbal balik antara faktor lingkungan dan pendidikan, dan mampu mengaplikasikan potensi faktor lingkungan secara optimal serta membantu pengembangan lingkungan. Dari sejumlah faktor lingkungan setidaknya terdapat tiga faktor 6

18 lingkungan strategis yang menjadi fokus perhatian dan telaahan dalam penyelenggaraan pembangunan pendidikan, tahun 2015 yaitu : a. Demografi Pendidikan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat dan salah satu tujuannya adalah meningkatkan kecerdasan dan kemandirian penduduk secara maksimal. Dengan demikian penduduk sebagai perorangan maupun sebagai kelompok merupakan sasaran kegiatan pendidikan. Oleh karenanya aspek-aspek kependudukan, dinamika dan masalahnya sangat mempengaruhi proses pembangunan pendidikan. b. Geografi Faktor geografis, seperti keadaan alam dan sumber daya alam dapat berpengaruh besar terhadap pembangunan pendidikan, baik yang bersifat menunjang maupun menghambat. Tersedianya sumber daya alam jelas merupakan faktor yang menunjang pendidikan baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena pengelolaan sumber daya alam yang optimal, efektif dan efisien akan dapat meningkatkan pendapatan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tentu akan memberikan dampak positif terhadap penyediaan dana pendidikan. Keadaan geografi yang tidak menguntungkan antara lain, keadaan penduduk yang terpencar dan terpencil serta pemukiman yang padat khususnya dalam upaya perluasan dan pemerataan pendidikan. c. Ekonomi Bidang ekonomi merupakan penggerak utama pembangunan seiring dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan pendidikan yang merupakan tumpuan harapan upaya peningkatan sumber daya manusia. Melalui pendidikan yang berkualitas, dapat dihasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai Iptek yang sangat diperlukan guna mendukung pembangunan ekonomi dan sektor lainnya. 7

19 B. Dasar Hukum Adapun dasar hukum yang menjadi acuan dalam pembuatan Laporan Kinerja adalah sebagai berikut : TAP MPR XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN; Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN; Inpres Nomor 7 Tahun 2004 tentang Akuntabilitas Instansi Pemerintah; Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; SE Menteri PAN Nomor SE-31/M.PAN/XII/2004 tentang Penetapan Kinerja; Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/16/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah, serta dengan memperhatikan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II periode ; Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Revieu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; dan Surat Edaran Nomor 11 Tahun 2011 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012 dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia. C. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin adalah sebagai berikut : 1. Aspek akuntabilitas kinerja untuk keperluan eksternal organisasi sebagai sarana pertanggungjawaban atas capaian kinerja tahun Esensi 8

20 capaian kinerja yang dilaporkan merujuk kepada sejauh mana tujuantujuan strategi telah dicapai dalam tahun 2015; 2. Aspek manajemen kinerja untuk keperluan internal organisasi sebagai sarana evaluasi capaian kinerja dan upaya-upaya perbaikan kinerja di masa yang akan datang. Untuk setiap celah kinerja (performance gaps) yang ditemukan harus dapat dirumuskan strategi pemecahan masalah sehingga capaian kinerja dinas dapat ditingkatkan secara berkelanjutan. D. Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 dapat di ikhtisarkan sebagai berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : - Membandingkan antara target dan realisasi, menguraikan formulasi perhitungan realisasi beserta data dukungnya; - Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan; - Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja; - Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 9

21 - Menguraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja. B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini menguraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja. BAB IV PENUTUP Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilaksanakan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. LAMPIRAN : 1) Perjanjian Kinerja 2) Lain-lain yang dianggap perlu 10

22 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TAPIN Sejalan dengan komitmen pembangunan Pemerintah Kabupaten Tapin yang terangkum dalam Visi Terwujudnya Tapin Mandiri dan Sejahtera yang Agamis dan Misi ketiga Pengembangan Sumberdaya Manusia berkualitas melalui peningkatan derajat kesehatan dan derajat pendidikan individu masyarakat yang kemudian diperjelas dengan Tujuan 1 Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat selanjutnya dipertegas lagi kedalam 3 (tiga) sasaran antara lain : a) Masyarakatnya pelayanan pendidikan yang bermutu dan merata; b) Meningkatnya kualitas lulusan; c) Meningkatnya kualitas tenaga pendidik.. Selanjutnya Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin Tahun menjadi titik tolak dari penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) secara konprehensif, dimana SAKIP membentuk sistem kerja dimulai dari pertama, fase perencanaan melalui dokumen RENSTRA yang dikemudikan dituangkan dalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK), selanjutnya, kedua, fase pengukuran kinerja melalui penggunaan instrument IKU, ketiga, fase pelaporan kinerja yang diwujudkan dalam dokumen Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta fase evaluasi dan pemanfaatan informasi kinerja sebagai materi umpan balik formulasi kebijakan. RENSTRA Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan arah kebijakan dan strategi pembangunan pendidikan pada tahun , sebagai tolak ukur dalam melaksanakan tugas dan fungsi SKPD di bidang urusan pendidikan. Dokumen ini berfungsi untuk menuntun segenap penyelenggara unit organisasi di lingkungan Dinas Pendidikan dalam melaksanakan program/kegiatan sesuai tugas pokok dan fungsi yang diemban, terutama memuat visi, misi, sasaran, dan strategi yang akan dicapai dalam lima tahun kedepan. Rencana Strategis ini kelak didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang kompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin, baik lingkungan internal maupun external. 11

23 Berdasarkan hal tersebut maka Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut adalah untuk mendukung visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan di bidang Pendidikan berdasarkan kondisi dan potensi daerah di Kabupaten Tapin. 1. VISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, untuk mewujudkan satu sasaran yang mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Visi bukan merupakan jargon dan atau motto. Visi hendaknya dirumuskan secara singkat dan padat, namun tidak tertutup kemungkinan rumusan visi tersebut dilengkapi dengan uraian singkat yang menjelaskan maksud kata, kalimat dan atau anak kalimat. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin visi disusun dengan cara mempertimbangkan sintesa kondisi umum Dinas Pendidikan dan arah pembangunan yang telah berlaku secara resmi dan sah secara hukum baik RPJP Daerah maupun RPJMD Kabupaten Tapin. Perumusan visi Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin juga harus dapat mencerminkan gambaran tentang fungsi dan peran dalam konteks pembangunan daerah/wilayah yang bersangkutan. Fungsi daerah dalam perumusan visi perlu diperhatikan agar kegiatan pembangunan yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut dapat membuat kehidupan internal daerah berlangsung efektif. Sementara itu peran harus mengarah pada penciptaan kegiatan daerah yang memiliki pengaruh dan turut mendukung kemajuan daerah dalam konstelasi wilayah yang lebih luas. Visi Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin yaitu : Terselenggaranya Layanan Pendidikan yang Mampu Membangun masyarakat Tapin Cerdas, Ramah dan mandiri Visi tersebut mengandung makna bahwa layanan pendidikan yang diselenggarakan di Kabuaten Tapin diharapkan nantinya dapat melahirkan masyarakat Tapin yang Cerdas, Ramah dan Mandiri yakni Cerdas Spiritual, Cerdas Intelektual, Cerdas Emosional, Cerdas Sosial, Cerdas Kinestetis, dan Ramah dalam bersikap, Ramah dalam bertindak, Ramah dalam berbuat, serta memiliki kemampuan, potensi, dan 12

24 aktualisasi diri untuk berkembang sesuai jenjang/tingkat pendidikan dan usianya. 2. MISI Misi merupakan suatu yang harus diemban atau dilaksanakan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik sesuai dengan visi yang telah ditetapkan atau dengan kata lain Misi adalah upaya yang harus dilakukan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Untuk dapat mewujudkan misi diatas Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya menetapkan 5 (lima) Misi antara lain : 1. Peningkatkan Akses dan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini. 2. Perluasan Akses Pendidikan Dasar yang Bermutu. 3. Peningkatan Kepastian Akses Pendidikan Menengah yang Bermutu dan Releva dengan Kebutuhan Masyarakat 4. Peningkatan Mutu Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah yang berorientasi pada pembentukan karakter 5. Peningkatan Mutu dqn Kapasitas Pendidikan Masyarakat 6. Peningkatan Profesionalisme, serta Kesejahteraan Guru dan Tenaga Kependidikan Memasuki masa pemantapan pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi pendidikan, berbagai kebijakan pembangunan pendidikan terus dilakukan sesuai dengan kebijakan pendidikan nasional yang berorientasi pada kepentingan lokal daerah. Berbagai kebijakan pembangunan dimaksudkan untuk mengatasi perluasan dan pemerataan akses pendidikan, peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, serta tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Dalam pendidikan diakui bahwa tingkat pendidikan dapat menjadi ukuran tingkat kemampuan berfikir seseorang, bahkan tingkat kemajuan suatu daerah dan negara sangat erat kaitannya dengan masalah mutu pendidikan yang diselenggarakan. Sejalan dengan hal itu maka untuk terus memacu peningkatan mutu pendidikan diperlukan visi dan misi dalam pembangunan pendidikan di daerah Kabupaten Tapin. 13

25 3. TUJUAN Dengan memperhatikan keadaan umum pendidikan dewasa ini, serta visi dan misi yang harus diemban Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin, maka ditentukan arah dan tujuan pembangunan pendidikan, sebagai berikut : a. Meningkatkan akses dan mutu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). b. Meningkatkan perluasan akses pendidikan dasar yang bermutu c. Meningkatkan kepastian akses pendidikan menengah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat d. Meningkatkan mutu pembelajaran pendidikan dasar dan menengah yang berorientasi pada pembentukan karakter e. Meningkatkan mutu dan kapasitas pendidikan masyarakat f. Meningkatkan Profesionalisme, serta Kesejahteraan Guru dan Tenaga Kependidikan 4. SASARAN Sasaran Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategik dan merupakan dasar yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja. Adapun sasaran strategis untuk tiap tujuan pembangunan Pendidikan Kabupaten Tapin sebagai berikut : a. Sasaran strategis untuk mencapai tujuan strategis yakni Meningkatkan Akses dan Mutu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pendidikan Anak Usia Dini mempunyai peran penting dalam mendorong tumbuh kembang anak Indonesia secara optimal dan menyiapkan mereka untuk memasuki jenjang pendidikan dasar dengan fokus utama pada pembentukan karakter dan pengenalan lingkungan sekitarnya. Adapun tingkat ketercapaian sasaran tersebut dapat dilihat dari indikator kinerja sasaran adalah. 1) Meningkatnya Angka Partisipasi peserta didik PAUD. 2) Meningkatnya mutu pelayanan PAUD dengan jumlah lembaga PAUD terakreditasi. b. Sasaran Strategis untuk mencapai tujuan strategis yakni Perluasan akses Pendidikan Dasar yang bermutu. 14

26 Pendidikan Dasar merupakan jembatan menuju pendidikan menengah, penuntasan wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang bermutu, harus disertai dengan perluasan akses dan peningkatan mutu pendidikan menengah. Untuk mewujudkan tujuan tersebut dengan perluasan akses pendidikan dasar yang bermutu dengan tingkat ketercapaian sasaran berikut 1) Meningkatnya Angka Partisipasi penduduk usia 7-12 dengan indikator kinerja a. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A. b. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A. 2) Meningkatnya Angka Partisipasi penduduk usia dengan indikator kinerja a. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/SMPLB/Paket B. B. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/SMPLB/Paket B c. Sasaran Strategis untuk mencapai tujuan strategis yakni Meningkatnya Kepastian Akses Pendidikan Menengah yang Bermutu dan relevan dengan Kebutuhan Masyarakat Pada jenjang pendidikan menengah, peningkatan akses dan mutu pendidikan difokuskan pada penguatan pelaku pendidikan yaitu siswa, guru, kepala sekolah, orangtua, dan pemimpin institusi pendidikan dalam ekosistem pendidikan, dengan tercapainya sasaran strategis sebagai berikut. 1) Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK/Paket C. 2) Meningkatnya Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK/Paket C. d. Sasaran Strategis untuk mencapai tujuan strategis yakni Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah, Peningkatan mutu pembelajaran terutama dicirikan oleh penguatan pelaku pendidikan utamanya kompetensi siswa, peningkatan mutu pembelajaran didukung oleh semakin banyak pelibatan siswa di kelas secara interaktif, sehingga mendorong kreativitas siswa, daya kritis dalam berpikir dan kemampuan analisis. 15

27 Adapun ciri dari tercapainya sasaran tersebut dengan indikator kinerja 1) Meningkatnya angka melanjutkan dari SD/MI Ke tingkat SMP/MTs 2) Meningkatnya angka melanjutkan dari SMP/MTs ke tingkat SMA/SMK 3) Meningkatnya Rata-rata nilai ujian sekolah SD/MI 4) Meningkatnya rata-rata nilai ujian nasional SMP/MTs 5) Meningkatnya rata-rata nilai ujian SMA/SMK/MA 6) Meningkatnya persentase kelulusan SD/SMP/SMA/SMK 7) Meningkatnya mutu layanan pendidikan dasar dan menengah dengan indikator kinerja persentase sekolah yang berakreditasi. e. Sasaran strategis untuk mencapai tujuan strategis yakni Meningkatkan Mutu dan Kapasitas Pendidikan Masyarakat Menurunnya penduduk niraksara usia dewasa diatas 15 tahun, dengan indikator kinerja sasaran Angka Melek Aksara penduduk usia dewasa 15 tahun. Meningkatnya lembaga kursus dan pelatihan dapat memberikan layanan pembinaan lanjutan bagi pengembangan kewirausahaan f. Sasaran strategis untuk mencapai tujuan strategis yakni Meningkatkan Profesionallisme, serta kesejahteraan Guru dan Tenaga Kependidikan Peningkatan mutu, kompetensi, dan profesionalisme guru antara lain dihasilkan oleh penerapan sistem uji kompetensi guru, penilaian kinerja guru yang sahih, andal, transparan dan berkesinambungan, peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi guru dengan mempertimbangkan perbaikan desain program dan keselarasan disiplin ilmu serta pengembangan profesional berkesinambungan bagi guru dalam jabatan. Untuk itu dapat dilihat perkembangan kemajuan pendidikan dari tahun ketahun baik itu meningkat maupun menurun yang mana dapat menggambarkan perkembangan pendidikan di Kabupaten Tapin seperti berikut. 16

28 Tabel 2.1 Perkembangan Pendidikan Tahun Kemajuan Perkembangan Tahun No. Uraian A Jumlah Sekolah 1 PAUD SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK B Jumlah Kelas 1 PAUD SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK C Jumlah Perpustakaan 1 SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK D Jumlah Murid 1 TK/RA SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK E Rasio Murid : Sekolah 1 PAUD

29 2 SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK F Jumlah Lulusan 1 PAUD SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK G Prosentase Kelulusan 1 PAUD (%) SD/MI (%) 99, ,53 99,97 99,76 3 SMP/MTs (%) 98,24 99, ,82 99, H SMA/MA/SMK (%) Angka Partsipasi Kasar (APK) 84,35 99,71 99,91 97,06 99, PAUD (%) 47 55,50 56,74 55,04 57,45 62,97 2 SD/MI (%) 108, , , , ,35 3 SMP/MTs (%) 86,14 86,63 95,02 98,04 95,26 96,63 4 I SMA/MA/SMK (%) Angka Partsipasi Murni (APM) 45,78 50,78 54,24 68,21 71,90 72,13 1 PAUD (%) 44,16 53,19 54,35 54,50 57,45 34,49 2 SD/MI (%) 99,12 99,38 99,27 99,37 99,52 99,67 3 SMP/MTs (%) 82,87 88,91 90,72 92,24 92, SMA/MA/SMK (%) 37,15 44,45 49,13 56,

30 J Rata-rata Nilai Ujian Nasional 1 SD/MI 6,77 7,05 7,07 7,21 7,14 7,38 2 SMP/MTs 7,52 7,69 7,53 6,90 7, SMA/MA 7,16 7,43 7,32 6,29 6, SMK 6,60 7,43 7,06 7,29 6,98 83,22 5. Program Program dan kegiatan Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin adalah program yang diarahkan dalam rangka meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, kualitas akan akses dan mutu layanan pendidikan antara lain : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program pelayanan administrasi perkantoran meliputi kegiatankegiatan pelayanan dan penyediaan bahan, alat, jasa, biaya konsumsi dan biaya perjalanan dan biaya pemeliharaan untuk menunjang kegiatan operasional rutin yang bersifat administratif b. Program Peningkatan Sarana dan Prsarana Aparatur Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur meliputi pengadaan peralatan perlengkapan kantor, pemeliharaan rutin dan berkala gedung/kantor disdikkab/upt Disdik Kec. Serta pemeliharaan rutin dan berkala peralatan dan perlengkapan Disdik. c. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Program pendidikan anak usia dini meliputi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (TK/RA/TPA/TKB) d. Program Pendidikan Dasar (DIKDAS) Wajib Belajar 9 Tahun Program pendidikan dasar (DIKDAS) wajib belajar 9 tahun meliputi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun (SD/MI, SMP/MTs/Sederajat) 19

31 e. Program Pendidikan Menengah (DIKMEN) rintisan Wajib Belajar 12 Tahun. Program Pendidikan Menengah (DIKMEN) rintisan wajib belajar 12 tahun meliputi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan menengah (SMA/MA/SMK/Sederajat) dan perintisan Wajib belajar 12 tahun f. Program Pendidikan Non Formal (PNF) Program pendidikan non formal PNF) meliputi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan non formal seperti kegiatan penyelenggaraan Paket A setara SD, Paket B setara SMP, Paket C setara SMA dan Pendidikan Luar sekolah seperti Penyelenggaraan Keaksaraan latin, Keaksaraan Arab (Al Qur an), Penyelenggaraan kelompok belajar mandiri (PKBM), pembinaan penyelenggaraan Lembaga Pendidikan Kursus (LPK). g. Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidikan dan Kependidikan (MUTENDIK). Program peningkatan mutu tenaga pendidikan dan kependidikan (MUTENDIK) meliputi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan upaya peningkatan kemampuan, mutu dan wawasan guru, Kepala Sekolah, pengawas dan tenaga administrasi h. Program Sarana dan Prasarana (SARPRAS) Pendidikan Program Sarana dan Prasarana (SARPRAS) Pendidikan meliputi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembagunan, renovasi dan rehabilitasi sarana belajar, penyediaan peralatan dan perlengkapan sekolah, penyediaan alat dan media belajar. i. Program Peningkatan dan Pengembangan sistem Perencanaan, Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Program Peningkatan dan Pengembangan sistem Perencanaan, Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan meliputi kegiatan-kegiatan seperti penyusunan rencana, penyusunan laporan kegiatan, dan penyusunan laporan keuangan 20

32 j. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program manajemen pelayanan pendidikan meliputi kegiatankegiatan yang berkaitan dengan manajemen pelayanan seperti pendataan pemeliharaan dan pemutakhiran data pendidikan, pengembangan dan pembinaan ICT sekolah, pengembangan dan pembinaan lembaga-lembaga pendidikan, promosi dan advokasi bidang pendidikan k. Program Peningkatan Sarana dan Prsarana Sekolah Programpeningkatan sarana dan prasarana sekolah meliputi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan sarana dan prasarana sekolah seperti pembangunan ruang kelas, revitalisasi SD, SDLB, SMP, SMPLB, SMA, SMALB, dan SMK. Program ini merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis dan terpadu guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Program yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin pada Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Tabel 2.2 Daftar Program dan Penanggung Jawab No NAMA PROGRAM PENANGGUNG JAWAB 1 Pelayanan Administrasi Perkantoran Sekretariat 2 3 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4 Program Pendidikan Anak Usia Dini 5 Program Wajib Belajar 9 Tahun 6 Program Pendidikan Menengah (DIKMEN) 7 Program Pendidikan Non Formal 8 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Sekretariat Sekretariat Bidang Pendidikan Luar Sekolah Bid. Pendidikan Dasar Bid. Pendidikan Menengah Bidang Pendidikan Menengah Bidang Pendidikan Luar Sekolah Sekretariat dan Bid. Program Sarana dan Prasarana 21

33 9 10 Program Manajemen Pelayanan Pendidikan. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Sekolah Sekretariat dan Bid. Program Sarana dan Prasarana Bidang Program Sarana dan Prasarana 1. KEBIJAKAN Pengertian kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh SKPD untuk mencapai tujuan, kebijakan yang akan dilaksanakan Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin adalah : 1) Peningkatan akses dan daya tampung layanan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah baik formal, nonformal dan informal; 2) Peningkatan kualitas dan profesionalitas pendidik dan tenaga pendidik serta peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga pendidik; 3) Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih bermutu dan memadai; 4) Menyediakan pendidikan gratis untuk SD/sederajad, SMP/sederajad, dan SMU/sederajad berasal dari keluarga kurang mampu; 5) Menyediakan beasiswa bagi pelajar berprestasi dan kurang mampu; 6) Pembebasan biaya sekolah; 7) Pemberian bantuan operasional sekolah (BOS); 8) Peningkatan pembinaan lembaga pendidikan kursus dan PKBM; 9) Penyediaan buku untuk taman bacaan masyarakat; 10) Peningkatan kuantitas dan kualitas lulusan; 11) Meningkatkan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan minimal; B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dokumen perjanjian kinerja merupakan dokumen pernyataan/kesepakatan/ perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mencapai target kinerja yang ditetapkan. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Perjanjian kinerja berisi sasaran strategis, indikator kinerja dan target kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu 1 tahun. Setiap sasaran strategis dalam perjanjian kinerja digunakan sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur, dan sebagai dasar pemberian penghargaan (reward) dan sanksi (punishment). 22

34 Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Tahun Anggaran 2015 sebagaimana tabel berikut Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET Meningkatnya ketersediaan dan Angka Partisipasi Kasar (APK) keterjangkauan layanan Anak Usia Dini Pendidikan Anak Usia Dini 56,00 Jumlah lembaga PAUD Tercapainya peningkatan ketersediaan, keterjangkauan dan terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan Angka Partisipasi Kasar (APK) % a. APK SD/MI /Paket A dasar yang berkualitas b. APK SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM) a. APM SD/MI /Paket A b. APM SMP/MTs/Paket B Angka Putus Sekolah (APS) % a. APS SD/MI 0.10 b. APS SMP/MTs 0.12 Angka Melanjutkan Sekolah SD/MI ke SMP/MTs(%) Rata-rata Nilai UAS / UN a. SD/MI 7.25 b. SMP/MTs 7.50 Prosentase Angka Kelulusan a. SD/MI Tercapainya peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan menengah yang berkualitas dan relevan dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan dunia usaha / industry b. SMP/MTs 100 Angka Partisipasi Kasar (APK)SMA/SMK/MA Paket C Angka Partisipasi Murni (APM)SMA/SMK/MA Paket C Angka Putus Sekolah (APS)SMA/MA/SMK Angka Melanjutkan Sekolah SMP/MTs ke SMA/MA/SMK Rata-rata Nilai Ujian Nasional Prosentase Angka Kelulusan

35 4 Terlaksananya peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan kesetaraan dan untuk orang dewasa berkelanjutan yang berkualitas dan relevan kebutuhan masyarakat 5 Terwujudnya ketersediaan sistem tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggaranya layananan pendidikan. Jumlah PKBM Jumlah peserta PKBM a. Jumlah peserta Paket A b. Jumlah peserta Paket B c. Jumlah peserta Paket C d. Jumlah peserta KF Jumlah lomba-lomba uji kompetensi / penilaian bagi pendidik dan tenaga kependidikan Jumlah Pelatihan/Work shop pendidik dan tenaga kependidikan Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D4 Jumlah Sekolah 9 3, , , a. SD/MI 1.88 b. SMP/MTs 44 c. SMA/MA 11 d. SMK 3 Jumlah Ruang Kelas a. SD/MI 1,155 b. SMP/MTs 306 c. SMA/MA/SMK 166 Keadaan Ruang Kelas (%) Tingkat SD a. Baik b. Rusak Ringan 3.50 c. Rusak Berat 0.40 Tingkat SMP a. Baik b. Rusak Ringan 7.00 c. Rusak Berat 0.50 Tingkat SMA a. Baik b. Rusak Ringan 4.40 c. Rusak Berat 1.00 Rasio Jumlah ruang kelas dengan siswa a. SD/MI 1.25 b. SMP/MTs 1:26 c. SMA/SMK/MA 1:32 24

36 Tabel 2.3 di atas adalah perjanjian kinerja tahun 2015, yang selanjutnya mengalami perubahan, Hal ini dikarenakan adanya perubahan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin bahwa dari 5 (lima) sasaran strategis menjadi dua sasaran strategis yakni Meningkatkan Akses dan Mutu Pendidikan, yang menjadi 15 Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin: Tabel 2.4 Indikator Kinerja Utama Dinas Pendidikan SASARAN URAIAN INDIKATOR Target/Realisasi Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/Paket A Meningkatnya Angka Partisipasi Peserta Didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar (DIKDAS), Pendidikan Menengah (DIKMEN) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs/Paket B Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/paket B Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket c Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/paket C Angka Melanjutkan Sekolah SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan Sekolah SMP/MTs ke SMA/MA/SMK Rata-Rata nilai ujian sekolah (SD/MI/Paket A) Meningkatnya mutu lulusan Pendidikan Dasar dan Pendidkan Menengah Rata-rata nilai ujian nasional (SMP/MTs/Paket B) Prosentase Angka Kelulusan SD/MI/Paket A Prosentase Angka Kelulusan SMP/MTs/Paket B Rata-rata nilai ujian nasional (SMA/SMK/MA/Paket C) Prosentase Angka Kelulusan SMA/SMK/MA/Paket C

37 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin selaku unsur pelaksana Pemerintah Daerah dalam bidang pendidikan, berkewajiban untuk melaporkan kinerja melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, di mana Laporan Kinerja Instansi Pemerintah tersebut menggambarkan tingkat keberhasilan ataupun kegagalan selama kurun waktu tahun anggaran 2015 berdasarkan sasaran, program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam rencana strategis. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target dan realisasi. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik atau semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin buruk, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : %Capaian Indikator Kinerja = (Realisasi/Rencana) x 100% Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran dan kegiatan. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. B. ANALISIS TERHADAP PENCAPAIAN SASARAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah harus menyajikan data dan informasi relevan bagi pembuat keputusan agar dapat menginterpretasikan keberhasilan dan kegagalan secara lebih luas dan mendalam. Oleh karena itu, perlu dibuat suatu analisis tentang pencapaian kinerja instansi secara keseluruhan. Analisis tersebut meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, 26

38 dan misi serta visi sebagaimana ditetapkan dalam rencana stratejik. Selain itu tidak semua indikator sasaran dapat dicapai setiap tahun, hal ini berkaitan dengan dana dan jenis kegiatan yang dapat dikerjakan dalam tahun bersangkutan. Indikator sasaran hanya dapat diukur bila dalam tahun tersebut terdapat kegiatan atau hal-hal lain yang menimbulkan pencapaian indikator sasaran. Selain itu untuk dapat diukur, target indikator sasaran yang akan dicapai harus ditetapkan terlebih dahulu, dan dimasukkan ke dalam rencana kinerja. Hasil pengukuran indikator sasaran akan menggambarkan kegagalan atau keberhasilan tetapkan. suatu instansi dalam mencapai satu sasaran yang telah di Pencapaian target indikator kinerja sasaran tahun 2015 disusun atau diperoleh berdasarkan outcome dari berbagai kegiatan yang dilakukan dalam tahun bersangkutan. Tabel 3.1 Sasaran Strategis Dinas Pendidikan Tahun 2015 N o Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisa si 2015 Capaian Meningkatnya Angka Partisipasi Peserta Didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar (DIKDAS), Pendidikan Menengah (DIKMEN) 2 Meningkatnya mutu lulusan Pendidikan Dasar dan Pendidkan APK PAUD 56,00% 62,97% 112,45% Angka Partisipasi Kasar 108,00% 108,35% 100,32% (APK) SD/MI Angka Partisipasi 98,50% 99,67% 101,19% Murni (APM) SD/MI Angka Partisipasi Kasar 95,01% 96,63% 101,71% (APK) SMP/MTs Angka Partisipasi 92,50% 91,95% 99,40% Murni (APM) SMP/MTs Angka Partisipasi Kasar 70,00% 72,13% 103,04% (APK) SMA/SMK/MA Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA 60,00% 65,17% 108,62% Angka Melanjutkan 96,00% 87,35% 90,99% dari SD/MI ke SMP/MTs 27

39 Menengah Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA, MA,/SMK Rata-Rata nilai ujian sekolah (SD/MI/Paket A) Rata-rata nilai ujian nasional (SMP/MTs/Paket B) Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Rata-rata nilai ujian nasional (SMA/SMK/MA/Paket C) Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA/MA/SMK 99,5% 83,45% 83,87% 7,5 7,38 98, ,4 89,86 100% 99,76% 99,76% 100% 97,96% 97,96% 7,25 79,73 113,49 100% 98,80% 98,80% 1. Meningkatnya Angka Partisipasi Peserta Didik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar (DIKDAS), Pendidikan Menengah (DIKMEN) Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya Angka Partisipasi Peserta Didik Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dengan 7 (tujuh) indikator kinerja sasaran memperlihatkan capaian kinerja sasaran sesuai tabel berikut 1.1. Target dan Realisasi APK Pendidikan Usia Dini Tabel 3.2 Angka Partisisipasi Kasar Pendidikan Anak Usia Dini. Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Capaian APK PAUD 56,00% 62,97% 112,45% Capaian Kinerja 112,45% Jumlah Lembaga PAUD ,35% Capaian Kinerja 119,35% 28

40 Apabila dilihat dari tabel 3.2 di atas, capaian kinerja APK PAUD tercapai 112,45% terealisasi 62,97% dari 56,00% yang ditargetkan. Pencapaian realisasi APK PAUD ini didapat dari formulasi Jumlah siswa dijenjang pendidikan tertentu dibagi jumlah penduduk kelompok usia sesuai jenjangnya dikali 100 % diperoleh nilai realisasi indikator tahun 2015 sebesar 62,97%. Jika dilihat dari target yang ditetapkan maka angka tersebut di atas dari target yang ditetapkan. Angka tersebut diperoleh dari jumlah siswa PAUD dibagi jumlah anak usia 4-6 tahun siswa di kali 100%. Peningkatan Angka Partisipasi Kasar PAUD dapat dicapai karena terjadi peningkatan persentase jumlah penduduk jenjang PAUD yang mendapatkan pelayanan pendidikan jenjang PAUD. Pencapaian target indikator kinerja APK PAUD sebesar 62,97% dilakukan melalui dukungan Program Pendidikan Anak Usia Dini, dengan anggaran Rp ,- Walaupun upaya dalam peningkatan APK dan mutu layanan PAUD telah banyak dilakukan namun masih ditemukan sejumlah hambatan dan kendala yang terjadi. Kecilnya anggaran yang tersedia merupakan salah satu hambatan yang terjadi yang menyebabkan keberlanjutan kegiatan menjadi lambat Pencapaian APK PAUD Tabel 3.3 Pencapaian APK PAUD Dari Tahun 2012 Sampai Dengan Tahun 2015 Indikator Kinerja Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi 2015 Target 2015 Ket (Naik/turun) APK PAUD 56,74% 55,04% 57,45% 62,97% 56,00% Naik Dari tabel 3.3 di atas terlihat pada tahun 2012 APK PAUD 56,74%, tahun 2013 APK PAUD mengalami penurunan, dengan realisasi 55,04%, selanjutnya pada tahun 2014 mengalami kenaikan kembali menjadi 56,41. Dalam tahun 2015 mengalami kenaikan yang signifikan yakni menjadi 62,97 dari target 56,00%, namun dibandingkan dengan target nasional adalah 70,10 %, sehingga masih dibawah target nasional, selanjutnya bias dilihat pada gambar grafik berikut: 29

41 Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran meningkatnya angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini sebagai berikut: 1. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak usia dini sebagai persiapan untuk memasuki sekolah dasar dikemudian hari yang bermuara pada pendidikan murah dan berkualitas. 2. Adanya pemerataan, peningkatan kualitas dan kuantitas lembaga, siswa, guru sarana dan prasarana pada lembaga pendidikan anak usia dini. Hambatan/masalah : 1. Sebagian besar lembaga pendidikan usia dini belum terdaftar pada Kementerian Hukum dan HAM. 2. Masih ada lembaga PAUD yang belum mendapatkan nomor regestrasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 3. Kurangnya tenaga pendidik Paud yang memenuhi SPM yakni S1/D4. Strategi/Upaya pemecahan : 1. Melakukan pendataan dan sosialisasi agar pengurus lembaga dapat segera mendaftarkan lembaganya ke Kementerian Hukum dan HAM yang dipasilitasi oleh Dinas Pendidikan. 2. Mengusahakan mendapatkan noreg dari Kemendikbud RI 3. Penyediaan Subsidi untuk peningkatan kualifikasi pendidikan ke S Meningkatnya Angka Partisipasi Penduduk Usia Pendidikan Dasar Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya angka partisipasi penduduk usia sekolah pendidikan dasar yang berkualitas dengan indikator 30

42 kinerja sasaran memperlihatkan capaian kinerja sasaran sesuai tabel sebagai berikut: Target dan Realisasi Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Tabel 3.4 Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Capaian APK SD/MI % 108,35% 108,32% Capaian Kinerja 108,32% Dari tabel 3.4 hasil capaian ini dihitung dari jumlah siswa dijenjang pendidikan tertentu dibagi jumlah penduduk kelompok usia sesuai jenjangnya dikali 100. Realisasi indikator kinerja pada tahun 2015 sebesar 108,35% dengan capaian 100,32%. Jika dibandingkan dengan target dari APK SD/MI yaitu sebesar 108,00%, maka angka tersebut di atas dari target yang ditetapkan. Angka tersebut diperoleh dari jumlah siswa dengan distribusi sebagai berikut : SD 18,373 siswa, MI siswa, Paket A 160 siswa dibagi jumlah penduduk 7 12 tahun orang dikali 100%. Meningkatnya APK SD/MI walaupun sangat kecil, hal tersebut disebabkan meningkatnya jumlah siswa jenjang SD/MI. Pencapaian target indikator 108,32% dilakukan melalui kegiatan pembangunan gedung sekolah, kegiatan penyediaan beasiswa siswa berprestasi/kurang mampu dan kegiatan Kejar Paket A Target dan Realisasi Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Tabel 3.5 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Capaian APK SMP/MTs 95,01% 96,63% 101,71% Capaian Kinerja 101,71% 31

43 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs. Hasil capaian ini dihitung dari jumlah siswa dijenjang pendidikan tertentu dibagi jumlah penduduk kelompok usia sesuai jenjangnya dikali 100. Realisasi indikator kinerja ini pada tahun 2015 sebesar 96,63% dengan capaian 101,71%. Dibandingkan dengan target yaitu 95,01% maka angka tersebut mengalami kenaikan yang cukup besar 1,7 %. Angka tersebut diperoleh dari jumlah siswa SMP 4.496, MTs 818 ditambah paket B 818 dibagi jumlah penduduk dikali 100%. Pencapaian APK SMP/Mts tersebut didukung oleh kegiatan pembangunan gedung sekolah, kegiatan penyelenggaraan paket B setara SMP, kegiatan penyediaan beasiswa siswa berprestasi /kurang mampu, kegiatan rehabilitasi sedang/berat ruang kelas sekolah, dan kegiatan penambahan ruang kelas sekolah Perkembangan APK SD/MI, SMP/MTs dari tahun 2011 s.d 2015 Tabel. 3.6 Perkembangan APK SD/MI dan APK SMP/MTs dari tahun 2011 s.d 2015 APK Ket SD/MI (%) 111, ,70 108,45 108,35 Turun SMP/MTs (%) 86,63 95,02 98,04 95,26 96,63 Naik Dari tabel 3.6 tersebut terlihat perkembangan APK SD selalu mengalami penurunan, namun sebaliknya untuk tingkat SMP dilihat dari tahun 2011 s.d 2014 mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu signifikan namun dibandingkan dengan target Kemendikbud untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin masih berada diatas target nasional, untuk tingkat SD 97,65% dan untuk tingkat SMP 80,73%, selanjutnya perkembangan APK SD/MI dan APK SMP/MTS juga bisa dilihat pada gambar grafik berikut: 32

44 Target dan Realisasi Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Tabel 3.7 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Capaian APM SD/MI 98,50% 99,67% 101,19% Capaian Kinerja 101,19% APM SMP/MTs 92,50% 91,98% 99,43% Capaian Kinerja 99,43% Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A dengan target 98,50% realisasi 99,67% dengan capaian kinerja 101,19% berarti sudah melampaui capaian target Nasional yaitu 82,00%, dan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B dengan target 92,50% realisasi 91,98 dengan capaian kinerja 99,43%. Dengan demikian APM SD mengalami peningkatan dari target yang ditetapkan sedangkan tingkat SMP lebih rendah dari target, namun dari perkembangan tahun 2011 s.d Perkembangan APM SD/MI dan SMP/MTs dari tahun 2011 s.d 2015 Tabel. 3.8 Perkembangan APM SD/MI dan SMP/MTs dari tahun 2011 s.d

45 APM Ket SD/MI (%) 99,38 99,27 99,37 99,52 99,67 Naik SMP/MTs (%) 88,91 90,72 92,24 92,67 91,98 Turun Dari tabel 3.8 tersebut terlihat jelas perkembangan APM SD selalu mengalami peningkatan walaupun tidak secara signifikan, sedangkan untuk tingkat SMP dilihat dari tahun 2011 s.d 2014 mengalami peningkatan namun pada tahun 2015 mengalami penurunan hal ini disebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami kemunduran yang berakibat penyederhanaan karyawan yang dipindah kelain daerah yang secara otomatis mengurangi angka partisipasi karena anaknya ikut mutasi, namun apabila dibandingkan dengan target nasional yang untuk tingkat SD 82% dan SMP 71,88, APM Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin lebih tinggi Meningkatnya siswa Usia tahun yang berpartisipasi mengikuti Pendidikan Menengah (SMA/MA/SMK) Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya siswa usia tahun yang berpartisipasi mengikuit pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) dengan indikator kinerja sasaran memperlihatkan capaian kinerja Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/PAKET C. Tabel 3.09 Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/PAKET C 34

46 Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/Paket C 70,00% 72,13% 103,04% Capaian Kinerja 103,04% Dari tabel 3.09 di atas dapat dilihat hasil capaian APK SMA/SMK/MA/PAKET C tahun Hasil capaian ini dihitung dari jumlah siswa dijenjang pendidikan tertentu dibagi jumlah penduduk kelompok usia sesuai jenjangnya dikali 100. Realisasi indikator kinerja pada tahun 2015 sebesar 72,13% dengan capaian 103,04% dibandingkan dengan target tahun 2015 yaitu sebesar 70,00% maka sudah melebihi target yang telah ditetapkan. Angka tersebut diperoleh dari jumlah siswa SMA/SMK siswa, MA dan Paket C 1056 sehingga berjumlah dibagi jumlah penduduk usia tahun dikali 100% Perkembangan APK SMA/MA/SMK Tabel Perkembangan APK SMA/MA/SMK dari tahun 2011 s.d 2015 Indikator Kinerja Realisasi 2011 Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi 2015 APK SMA sederajat 50,78 54,24 68,21 71,90 72,13 35

47 Dilihat dari Tabel 3.10 maupun gambar grafik di atas menunjukan pencapaian APK SMA/SMK/MA dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 selalu mengalami peningkatan yang lumayan bagus, hal ini hasil kerjasama semua pihak, namun masih berada dibawah target nasional yang ditetapkan Kemendikbud sebesar 75,70 % Angka Partisipasi Murni (APM SMA/SMK/MA Tabel 3.11 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Capaian Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA 60,00% 65,17% 108,62% Capaian Kinerja 108,62% Dari tabel 3.11 di atas dapat dilihat realisasi APM SMA/SMK/MA tahun 2015 sebesar 65,1% dari 60,00% yang ditargetkan dengan capaian kinerja 108,62%. Hasil capaian tersebut diperoleh dari jumlah siswa usia sebanyak dibagi jumlah penduduk usia tahun sebanyak dikali 100%. Terjadi kenaikan capaian APM. 36

48 6.2. Perkembangan APM SMA sederajat Berikut tabel pencapaian realisasi APM SMA/SMK/MA dari tahun 2011 s.d tahun 2015 Tabel 3.12 Perkembangan APM SMA sederajat Indikator Kinerja Realisasi 2011 Realisasi 2012 Realisasi 2013 Realisasi 2014 Realisasi 2015 APM SMA sederajat 44,45 49,13 56, Tabel 3.12 di atas menunjukkan pencapaian APM SMA/SMK/MA dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 selalu mengalami peningkatan yang lumayan bagus, hal ini hasil kerjasama semua pihak, dan dibandingkan dengan APK yang ditetapkan Kemendikbud sebesar 63,76% maka Dinas pendidikan Kabupaten Tapin lebih tinggi. Selanjutnya dapat dilihat pada gambar grafik berikut. 2. Meningkatnya mutu lulusan Pendidikan Dasar dan Pendidkan Menengah 37

49 Hasil evaluasi capaian kinerja sasaran Meningkatnya mutu lulusan pendidikan dasar dan menengah dengan indikator kinerja sasaran sebagai berikut Meningkatnya Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs Tabel Peningkatan Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Capaian Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs 96,00% 87,35% 90,99% Capaian Kinerja 90,99% Dari tabel 3.13 dapat dilihat, Angka melanjutkan jenjang SD ke SMP target 96,00 % realisasi 87,35% berarti cakupan capaian kinerja pada indikator ini belum terpenuhi sehubungan dengan adanya lulusan sekolah dasar banyak yang masuk kepondok-pondok pesantren baik di daerah maupun diluar daerah Kab.Tapin, disamping juga banyaknya karyawan perusahaan yang mutasi keluar daerah yang secara otomatis ngikut orang tuanya. Untuk mencapai sasaran dari semua tersebut di atas ada 4 (empat) program yaitu : 1. Program Wajib Belajar 9 Tahun. 2. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 3. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya ekses dan mutu pendidikan dasar sebagai berikut : 1. Tersedianya Pendidik Pendidikan Dasar berkompeten dan merata yang meliputi pemenuhan guru SD/SDLB dan guru SMP/SMPLB serta tutor Paket A dan B yang berkopoten; 2. Penyediaan Manajemen SD/SDLB dan SMP/SMPLB serta Paket A dan B yang berkompoten yang meliputi pemenuhan kepala satuan pendidikan,pengawas dan tenaga administrasi; 38

50 3. Penyediaan dan pengembangan sistem pembelajaran, data dan informasi berbasis riset, dan standar mutu Pendidikan Dasar, serta akreditasi Pendidikian Dasar; 4. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan sistem pembelajaran SD/SDLB dan SMP/SMPLB berkualitas yang merata; 5. Penyediaan Subsidi untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan SD/SDLB dan SMP/SMPLB berkualitas yang merata; 6. Penyediaan Subsidi pembiayaan untuk penerapan sistem pembelajaran Paket A dan Paket B berkualitas yang merata. Hambatan / masalah : 1. Adanya keterbatasan akses sarana dan prasarana, media dan alat belajar serta fasilitas penunjang lainnya pada Pendidikan Dasar dan Sekolah Menengah Pertama; 2. Belum meratanya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan,keahlian,kompotensi, kualifikasi dan sebaran geografis sekolah SD,SMP; Strategi / Upaya pemecahan : 1. Mengupayakan adanya pembantuan untuk pemenuhan sarana dan prasarana media alat belajar serta penunjang lainnya ke Kementrean Pendidikan dan Ke Dinas Propinsi. 2. Mengoptimalkan pemerataan tenaga pendidik sesuai dengan kebutuhan dan keahliannya berdasarkan pemetaan sekolah Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Tabel 3.14 Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Capaian Angka Melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 99,5% 83,45% 83,87% Capaian Kinerja 83,87% Angka melanjutkan jenjang SMP ke SMA target 99,9 % realisasi 83,45% berarti cakupan capaian kinerja pada indikator ini belum terpenuhi sehubungan dengan adanya lulusan sekolah menengah pertama banyak yang masuk 39

51 kepondok-pondok pesantren baik di daerah maupun diluar daerah Kab.Tapin, disamping juga banyaknya karyawan perusahaan yang mutasi keluar daerah yang secara otomatis ngikut orang tuanya. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran Meningkatnya masyarakat usia tahun yang berpartisipasi mengikuti pendidikan menengah (SMA/MA/SMK) sebagai berikut : a. Penyediaan pendidik Pendidikan Menengah berkompeten dan merata yang meliputi pemenuhan guru SMA/SMALB/SMK dan tutor Paket C berkompoten; b. Penyediaan Manajemen SMA/SMALB/SMK dan Paket C berkompeten dan merata yang meliputi pemenuhan kepala satuan pendidikan, pengawas dan tenaga administrasi; c. Penyediaan dan pengembangan sistem pembelajaran, data dan informasi berbasis riset, dan standar mutu Pendidikan Menengah, serta akreditasi Pendidikian Menengah; d. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan sistem pembelajaran SMA/SMALB berkualitas yang merata; e. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan sistem pembelajaran SMK berkualitas yang berbasis keunggulan lokal dan relevan dengan kebutuhan daerah yang merata; Hambatan / masalah : a. Adanya keterbatasan akses sarana dan prasarana, media dan alat belajar serta fasilitas penunjang lainnya pada pendidikan SMA/SMK/MA; b. Belum meratanya kualitas dan kuantitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan,keahlian,kompotensi,kualifikasi dan sebaran georafis sekolah SMA/SMK/MA; c. Masih adanya halangan ekonomi bagi sebagian warga masyakarat terhadap biaya pendidikan anak pada jenjang pendidikan menengah (SMA/MA/SMK). Strategi / Upaya pemecahan : a. Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan sistem pembelajaran SMA/SMK/MA berkualitas yang merata; b. Penyediaan Manajemen SMA/SMK/MA berkompeten dan merata yang meliputi pemenuhan kepala satuan pendidikan, pengawas dan tenaga administrasi; c. Penyediaan Subsidi untuk meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan SMA/MA/SMK berkualitas yang merata; 40

52 2.3. Persentase Angka kelulusan (AL) SD/MI Tabel 3.15 Persentase Angka kelulusan (AL) SD/MI Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Capaian Persentase Angka Kelulusan (AL) SD/MI 100% 99,76 99,76% Capaian Kinerja 99,76% Apabila dilihat dari tabel 3.15 di atas, capaian kinerja angka lulusan (AL) SD/MI 99,78% terealisasi 99,76% dari 100%. Pendidikan yang ditamatkan/angka lulusan dengan menggunakan perhitungan jumlah lulusan dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu dikali 100%. Angka tersebut diperoleh dari jumlah lulusan SD/MI siswa dibagi jumlah siswa kelas VI siswa dikali 100% Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Tabel 3.16 PERSENTASE ANGKA KELULUSAN (AL) SMP/MTs Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Capaian Persentase Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 100% 97,96 97,96% Capaian Kinerja 97,96% Apabila dilihat dari tabel 3.16 di atas, capaian kinerja angka lulusan (AL) SMP/MTs 97,96% terealisasi 97,96% dari 100%. Pendidikan yang ditamatkan/angka lulusan dengan menggunakan perhitungan jumlah lulusan dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu dikali 100%. Angka tersebut diperoleh dari jumlah lulusan SMP/MTs siswa dibagi jumlah siswa kelas VI siswa dikali 100% Hasil rata-rata nilai Ujian Nasional SD/MI Tabel 3.17 Hasil rata-rata nilai Ujian Nasional SD/MI 41

53 Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Capaian Rata-rata nilai Ujian Nasional SD/MI 7,5 7,38 98,40% Capaian Kinerja 98,40% Dilihat dari tabel 3.17 di atas bahwa hasil rata-rata nilai hasil ujian nasional pada realisasi sebesar 7,38 lebih rendah dari target yang direncanakan sebesar 7,5 sehingga capaian 98,40% namun sudah melebihi target nasional 6, Hasil rata-rata nilai Ujian Nasional SD/MI dan SMP/MTs Tabel 3.18 Hasil rata-rata nilai Ujian Nasional SMP/MTs Indikator Kinerja Target Realisasi 2015 Capaian Rata-rata nilai Ujian Nasional SMP/MTs 7,5% 67,4 95,6% Capaian Kinerja 95,60% Apabila dilihat dari tabel 3.18 di atas, capaian kinerja angka rata-rata nilai ujian SMP/MTs target 7,50 terealisasi 67,4 sehingga capaian 95,60% hal ini cukup menggembirakan apabila dilihat dari perkembangan rata-rata hasil UN dari tahun ketahun Perkembangan hasil rata-rata nilai Ujian Nasional SD/MI dan SMP/MTs Tabel 3.19 Perkembangan hasil rata-rata nilai Ujian Nasional SD/MI dan SMP/MTs Hasil rata-rata UN SD/MI 7,05 7,07 7,21 7,14 7,38 SMP/MTs 7,69 7,53 6,90 7, Dari tabel 3.19 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil UN SD/MI selalu mengangalami peningkatan, namun untuk SMP/MTs pada tahun 2015 mengalami penurunan namun masih lebih tinggi dari target rata-rata nasional 6,5. 42

54 2.7. Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Tabel 3.20 Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Indikator Kinerja Target 2015 Realisasi 2015 Capaian 2015 Persentase Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 100% 98,40 98,40% Capaian Kinerja 98,40% Apabila dilihat dari tabel 3.20 di atas, capaian kinerja angka lulusan (AL) SMA/SMK/MA 98,40% terealisasi 98,40% dari 100%. Pendidikan yang ditamatkan/angka lulusan dengan menggunakan perhitungan jumlah lulusan dibagi jumlah siswa tingkat tertinggi pada jenjang pendidikan tertentu dikali 100%. Angka tersebut diperoleh dari jumlah lulusan SMA/SMK/MA siswa dibagi jumlah siswa kelas XII siswa dikali 100% Rata-rata Nilai Ujian Nasional SMA/SMK/MA Rata-rata nilai hasil ujian SMA/SMK/MA dapat dilihat pada table berikut. Tabel 3.21 Rata-rata Nilai Ujian Nasional SMA/SMK/MA Rata-rata Nilai

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2016 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dalam rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEJIK VISI DAN MISI 1. Pernyataan

Lebih terperinci

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pada misi IV yaitu Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal terdapat 11

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1 Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JOMBANG VISI : TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG MERATA, BERMUTU, AGAMIS DAN BERDAYA SAING MISI : 1. Mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru TAHUN ANGGARAN 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah, KATA PENGANTAR Alhamdulillaah, Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan petunjuk- Nya kami telah menyusun dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro VISI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO TERWUJUDNYA INSAN CERDAS, KOMPERHENSIP DAN BERBUDAYA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA UNTUK MENOPANG

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN 2017 DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI Jalan Lapangan Tengah No.2 Bekasi Timur Telp. (021) 8825243 Kode Pos 17113

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Pembina Tk.I NIP Bandung, 28 Februari 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG, Dr. H. ELIH SUDIAPERMANA, M.Pd.

KATA PENGANTAR. Pembina Tk.I NIP Bandung, 28 Februari 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG, Dr. H. ELIH SUDIAPERMANA, M.Pd. KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bertanggung jawab dan untuk lebih

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan

Lebih terperinci

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A,

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A, Lampiran Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Nomor : 420/Kpts.203-Disdikbud Tanggal : 27 Oktober 2014 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dilingkungan Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN 2016)

LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN 2016) LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN ) D I NAS P E NDIDIKAN PEMUDA D A N OLAHRAGA KOTA BIMA 1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) INDIKATOR (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN Jalan Ahmad Yani No. 05 Ngawi Kode Pos : 63202, Tromol Pos 09 Tlp. (0351) 79198 Fax. (0351) 79078 Email :

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan kewajiban

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan

Lebih terperinci

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN

LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN LAKIP DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GRESIK TAHUN 07 BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Dalam perspektif yang luas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mempunyai fungsi sebagai media / wahana

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2014

KOTA BANDUNG TAHUN 2014 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2014 JALAN SUKABUMI NO 17 BANDUNG Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK 2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Dinas Pendidikan Kota Pontianak merupakan unsur pelaksana bidang pendidikan dipimpin oleh

Lebih terperinci

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 KABUPATEN BADUNG DOKUMEN PERJANJIAN KINERJA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG KATA PENGANTAR Syukur kami panjatkan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas. Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan

Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas. Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan harus berdayaguna, berhasil

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN ANGGARAN 2016 i KATA PENGANTAR Alhamdulillah, akhirnya Kami

Lebih terperinci

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Kecamatan Ujungberung Kota Bandung Tahun 2016,

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ratahan, Maret 2018 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA,

KATA PENGANTAR. Ratahan, Maret 2018 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA, KATA PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Nama SKPD : DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Visi : Terwujudnya Layanan Pendidikan, Pemuda Olahraga Rote Ndao yang berkembang, bermutu, unggul terjangkau Misi : 1 Memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2017 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 2017 DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi... i... ii Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR 1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 KECAMATAN RAMBATAN JANUARI 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jln. Ki Josuto, Kulon Progo, 55611 Tlp. (0274) 774535 KATA PENGANTAR Penyusunan Profil Data Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2014 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2015 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) DINAS PENDIDIKAN KOTA PROBOLINGGO Tahun BAB I PENDAHULUAN Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan Bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan Negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 Visi Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan bangsa dan sejalan dengan visi pendidikan nasional, maka visi pembangunan pendidikan di Kabupaten Sumbawa

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kota Pontianak yang mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

H a l. Kata Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Kota Malang Tahun 2015

H a l. Kata Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Kota Malang Tahun 2015 Kata Pengantar ii S Kata Pengantar yukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan barokah-nya Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

LKjIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

LKjIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 LKjIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Banjar Jalan Sekumpul Ujung Desa Bincau No. 3 RT 05 RW 03 Telp 0511-6749084 Martapura 70651 KATA PENGANTAR Puji Puji syukur kami

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 23 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR A. Tujuan dan Sasaran Strategis Berdasarkan pada amanat UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, serta misi dan visi Dinas

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA C. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilaksanakan pada setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan setiap urusan pemerintahan daerah baik urusan wajib maupun urusan pilihan.

Lebih terperinci

BAB II KEADAAN UMUM INSTANSI

BAB II KEADAAN UMUM INSTANSI BAB II KEADAAN UMUM INSTANSI Pada bab dua ini membahas mengenai keadaan umum instansi Disdik Kota Bandung, seperti sejarah, kronologis terbentuknya instansi, visi misi, sasaran strategi instansi, dan struktur

Lebih terperinci

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KABUPATEN BADUNG PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG RPJMD 2010-2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1

1 Pendahuluan. Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kab. Pasuruan 1 1 Pendahuluan D alam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan kinerjanya sebagaimana diamanatkan dalam inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), seluruh instansi

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jln. SUTIJAB NOMOR 01, WATES YOGYAKARTA 55611 TLN. (0274) 774535 Profil Data Pendidikan 1 KATA PENGANTAR Penyusunan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA KERJA (RENJA) RENCANA KERJA (RENJA) KECAMATAN JURAI TAHUN 2018 KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Salido, 2017 Rencana Kerja Kecamatan IV Jurai Tahun 2018 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE 2013-2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR Jalan Nyaman Nomor 01 Kelurahan Tengah Kecamatan Cibinong Tahun 2014 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN PENJELASAN SINGKAT TENTANG Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( SAKIP ) Perbaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Jenderal Sudirman Telp.(0746) B A N G K O

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Jenderal Sudirman Telp.(0746) B A N G K O PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Jenderal Sudirman Telp.(0746) 21222 B A N G K O Kode Pos : 37314 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MERANGIN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan pertanian bukan hanya ditentukan oleh kondisi sumberdaya pertanian, tetapi juga ditentukan oleh peran penyuluh pertanian yang sangat strategis

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH D I S U S U N O L E H : BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN Untuk mengukur kinerja Kabupaten Barru, disusun indikator kinerja sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang meliputi: (1)

Lebih terperinci

Bab II Perencanaan Kinerja

Bab II Perencanaan Kinerja Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TULANG BAWANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Komp.Perkantoran Pemda Tulang Bawang Jl. Cendana Gunung Sakti Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang Provinsi Lampung 34596 Telp (0726)

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa pembangunan yang berkeadilan dan demokratis

Lebih terperinci

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN BLITAR MENDAPATKAN C 1. KAMI BELAJAR KEMBALI, BERDISKUSI, MENGUATKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I

BAB I PENDAHULUAN BAB I BAB I BAB I 1 A Latar Belakang Lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) merupakan perwujudan dari tekad melakukan reformasi pendidikan untuk menjawab tuntutan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 LKIP Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintahan yang akuntabel merupakan sebuah keharusan yang mesti dilaksanakan dalam usaha mewujudkan visi dan misi pembangunan sekaligus aspirasi serta cita-cita

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP Tahun 2016 BAB I Pendahuluan LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU DINAS PENDIDIKAN Jl. Dharma praja no. 06 gunung tinggi Batulicin website

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi dalam kehidupan mulai dari politik, sosial, budaya, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terus menjadi topik yang diperbincangkan oleh banyak pihak. Pendidikan seperti magnet yang sangat kuat karena dapat menarik berbagai dimensi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii

Kata Pengantar. Oleh karena itu agar langkah dimaksud dapat menjadi prioritas program lima tahun pembangunan kepegawaian ke depan menyongsong ii i Kata Pengantar Seraya memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Badan Kepegawaian Daerah telah dapat melalui tahapan lima tahun kedua pembangunan jangka menengah bidang kepegawaian

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA PAGARALAM PEMERINTAH KOTA PAGARALAM JL. LASKAR WANITA MINTARJO KOMPLEK PERKANTORAN GUNUNG GARE iii KATA PENGANTAR Segala puja dan puji hanya untuk Allah SWT,

Lebih terperinci