KATA PENGANTAR. Pembina Tk.I NIP Bandung, 28 Februari 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG, Dr. H. ELIH SUDIAPERMANA, M.Pd.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Pembina Tk.I NIP Bandung, 28 Februari 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG, Dr. H. ELIH SUDIAPERMANA, M.Pd."

Transkripsi

1 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bertanggung jawab dan untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja, sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran serta dalam rangka perwujudan good governance, Dinas Pendidikan Kota Bandung telah dapat merumuskan dan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 05. Sesuai dengan dinamika perkembangan yang terjadi, penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini mengacu kepada Peraturan Presiden No. 9 Tahun 04 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 5 Tahun 04 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa Perjanjian Kinerja, merupakan deskripsi atas hasil kinerja dari seluruh Kebijakan, Program, Kegiatan yang didasarkan pada visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimana telah ditetapkan, termasuk di dalamnya aspek keuangan. Semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi Pemerintah Kota Bandung dalam upaya mewujudkan good governance. Bandung, 8 Februari 05 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG, Dr. H. ELIH SUDIAPERMANA, M.Pd. Pembina Tk.I NIP

2 RINGKASAN EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY) Peraturan Presiden No. 9 Tahun 04 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 5 Tahun 04 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa Perjanjian Kinerja. Berdasarkan hal tersebut maka dinas Pendidikan Kota Bandung menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) tahun 05. LKIP tahun 05 ini merupakan laporan kinerja tahun pertama atas pelaksanaan rencana strategis (Renstra) tahun Dinas Pendidikan Kota Bandung. Laporan akuntabilitas kinerja ini melaporkan tingkat pencapaian sasaran strategis dan indikator kinerja yang telah ditetapkan sebagaimana tercantum dalam dokumen Perjanjian Kinerja (PK) tahun 05 Dinas Pendidikan Kota Bandung yang telah diperjanjikan. Dalam dokumen Renstra tahun Dinas Pendidikan Kota Bandung menetapkan enam misi yaitu:. Menyelenggarakan Pelayanan pendidikan yang merata dan berkeadilan;. Mewujudkan pendidikan yang unggul dan bermutu;. Meningkatkan sarana dan prasana pendidikan yang berwawasan lingkungan; 4. Meningkatkan profesionalisme dan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 5. Mengembangkan Pendidikan Karakter menuju masyarakat madani dan good governance melalui manajemen pendidikan yang akuntabel dan transparan; 6. Penyelenggaraan Pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja. Keenam misi tersebut dijabarkan dalam tujuan dan sasaran strategis. Masing-masing sasaran strategis yang ditetapkan mempunyai indikator kinerja sebagai alat untuk mengukur tingkat ketercapaiannya. Setiap tahun indikator kinerja diukur tingkat ketercapaiannya. Uraian lebih terinci mengenai target dan tingkat ketercapaian indikator kinerja dapat dilihat pada Bab III Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Kota Bandung yang ringkasannya sebagai berikut: Pertama, berdasarkan pengukuran kinerja outcome, dari sebanyak 4 indikator kinerja yang diperjanjikan yang digunakan untuk mengukur pencapaian sasaran strategis dalam Penetapan Kinerja tahun 05 Dinas Pendidikan Kota Bandung. Dengan rincian sebanyak 0 indikator kinerja (7.7) capaian kinerjanya sangat baik atau melebihi target, 9 indikator kinerja (.95) capaian kinerjanya baik atau sesuai target, dan indikator (4.88) yang

3 capaian kinerjanya cukup atau tidak tercapai target. Berikut tabel rekapitulasi tingkat pencapaian Indikator Kinerja Outcome selama tahun 05: Tabel.6: Rekapitulasi tingkat pencapaian Indikator Kinerja Outcome Tahun 05 Warna Prosentase Keterangan n/a < 00 = 00 > 00 Tidak Tersedia Data Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target Jumlah Indikator 9 0 Persentase Berdasarkan rata-rata capaian Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kota Bandung tahun 05 adalah sebesar 0.4, ini menunjukkan bahwa capaian kinerja outcome Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 05 berada pada tingkatan capaian sangat baik. Kedua, berdasarkan pengukuran kinerja keuangan, dari sebanyak program Dinas Pendidikan Kota Bandung, terdapat (8.) program dengan capaian kinerja keuangannya sangat baik, sebanyak 7 (58.) program dengan capaian kinerja keuangannya baik, sebanyak (6.66) program dengan capaian kinerja keuangannya cukup, (8.) program dengan capaian kinerja keuangannya kurang dan sebanyak (8.) program dengan capaian kinerja keuangannya sangat kurang. Berikut tabel rekapitulasi tingkat pencapaian kinerja keuangan pada duabelas program Dinas Pendidikan Kota Bandung selama tahun 05: Tabel.7: Rekapitulasi tingkat pencapaian Indikator Kinerja Keuangan Tahun 05 Rentang Capaian Daya serap Anggaran Kategori Capaian Jumlah Program Persentase >90 Sangat Baik 8. II > Baik III Cukup IV Kurang 6.66 V Sangat Kurang 8. Urutan I Berdasarkan rata-rata capaian kinerja keuangan Dinas Pendidikan tahun 05 adalah sebesar 77.56, ini menunjukkan bahwa capaian kinerja keuangan Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 05 berada pada tingkatan capaian Baik.

4 Meskipun telah banyak kinerja dihasilkan selama tahun 05, namun masih banyak permasalahan dalam bidang pendidikan dan kebudayaan yang perlu segera diselesaikan, seperti pengimplementasian kurikulum 0, peningkatan akses dari jenjang pendidikan anak usia dini sampai jenjang pendidikan menengah, peningkatan mutu pendidikan, peningkatan kualitas guru dan tenaga kependidikan, pengelolaan ujian nasional yang lebih berkualitas, pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel, penyediaan sarana dan prasanana pendidikan, penyebaran guru yang belum merata. Melihat permasalahan-permasalahan yang dihadapi tersebut beberapa program atau kebijakan yang dijalankan Dinas Pendidikan Kota Bandung antara lain program rehabilitasi ruang kelas rusak berat, bantuan siswa miskin, beasiswa kepada siswa berbakat dan berprestasi, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk semua jenjang pendidikan, program pendidikan universal, pemberian tunjangan kepada pendidik dan tenaga kependidikan, serta peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan. 4

5 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i RINGKASAN EKSEKUTIF ii.. v BAB I PENDAHULUAN.... Latar Belakang. Tugas Pokok dan Fungsi. Landasan Hukum Sistematika Penulisan 6 BAB II PERENCANAAN KINERJA.. 9. Rencana Strategis Visi Misi.... Perjanjian Kinerja DAFTAR ISI BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Capaian IKU 05. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja 05. Realisasi Anggaran 05.. BAB IV PENUTUP.. LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran : Perjanjian Kinerja tahun 05 Lampiran : Pengukuran Kinerja Tahun 05 Lampiran : Anggaran dan Pendanaan 5 7

6 BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Peraturan Presiden No. 9 Tahun 04 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan harus berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab. Pelaksanaan lebih lanjut didasarkan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 5 Tahun 04 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Perjanjian Kinerja. Akuntabilitas kewajiban suatu Kinerja instansi Instansi pemerintah Pemerintah untuk adalah perwujudan mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan visi dan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik. Untuk mencapai Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang baik. Dinas Pendidikan Kota Bandung selaku unsur pembantu pimpinan. dituntut selalu melakukan pembenahan kinerja. Pembenahan kinerja diharapkan mampu meningkatkan peran serta fungsi Dinas Pendidikan Kota Bandung sebagai sub 6

7 sistem dari sistem Pemerintahan Daerah yang berupaya memenuhi aspirasi masyarakat. Dalam perencanaan pembangunan daerah Kota Bandung. capaian. tujuan dan sasaran pembangunan yang dilakukan tidak hanya mempertimbangkan visi dan misi daerah, melainkan kondisitasnya dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai pada lingkup pemerintahan Kota, Provinsi dan Nasional. Terwujudnya suatu tata pemerintahan yang baik dan akuntabel merupakan harapan semua pihak. Berkenaan harapan tersebut diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Sejalan dengan pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 tahun 999 tentang penyelenggaran negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka di terbitkan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 04 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam salah satu pasal dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa azas-azas umum penyelenggaraan negara meliputi kepastian hukum, azas tertib penyelenggaraan negara, azas kepentingan umum, azas keterbukaan, azas proporsionalitas dan profesionalitas serta akuntabilitas. Azas akuntabilitas adalah setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus 7 dipertanggungjawabkan kepada

8 masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sehubungan dengan hal tersebut, Dinas Pendidikan Kota Bandung diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP). Penyusunan LKIP Dinas Pendidikan Kota Bandung Kota Bandung Tahun 05 yang dimaksudkan sebagai perwujudan akuntabilitas penyelenggaraan kegiatan yang dicerminkan dari pencapaian kinerja, visi, misi, realisasi pencapaian indikator kinerja utama dan sasaran dengan target yang telah ditetapkan.. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. Tahun 009 tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung. Dinas Pendidikan Kota Bandung mempunyai tugas dan kewajiban Membantu Walikota dalam bidang Pendidikan. Dalam menyelenggarakan tugas dan kewajiban tersebut Dinas Pendidikan Kota Bandung mempunyai fungsi:. Perumusan kebijakan teknis lingkup Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (PTKSD), Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (PSMP), Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (PSMAK), Pendidikan Non Formal dan Informal;. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang laksanaan kegiatan teknis operasional bidang pendidikan, Pendidikan Taman Kanak-kanak 8 dan Sekolah Dasar (PTKSD),

9 Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (PSMP), Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (PSMAK), Pendidikan Non Formal dan Informal;. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pendidikan, Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar (PTKSD), Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (PSMP), Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (PSMAK), Pendidikan Non Formal dan Informal; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya; dan 5. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan Dinas. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Dinas Pendidikan Kota Bandung dipimpin oleh Kepala Dinas yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh:. Sekretariat, membawahi: a). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. b). Sub Bagian Program. c). Sub Bagian Keuangan.. Bidang Pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah dasar (PTKSD), membawahi: a). Seksi Manajemen dan Sarana Prasarana. b). Seksi Kurikulum dan Sistem Pengujian. 9

10 c). Seksi Pengembangan Tenaga Pendidik dan Kesiswaan.. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (PSM) membawahi: a). Seksi Manajemen dan Sarana Prasarana. b). Seksi Kurikulum dan Sistem Pengujian. c). Seksi Pengembangan Tenaga Pendidik dan Kesiswaan. 4. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (PSMAK) membawahi: a). Seksi Manajemen dan Sarana Prasarana. b). Seksi Kurikulum dan Sistem Pengujian. c). Seksi Pengembangan Tenaga Pendidik dan Kesiswaan. 5. Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal : a). Seksi Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan. b). Seksi Kursus dan Kelembagaan. c). Seksi Pendidikan Masyarakat dan Seni Budaya. 6. Unit Pelayanan Teknis Pengembangan Kegiatan Pendidikan Non Formal dan Informal (UPT PK PNFI). 7. Kelompok Jabatan Fungsional.. Landasan Hukum ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut: 0

11 . Undang-Undang Nomor 8 Tahun 999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih. Bebas Korupsi. Kolusi dan Nepotisme;. Undang-Undang Nomor Tahun 999 tentang Pemerintahan Daerah;. Undang-Undang Nomor Tahun 004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 04 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 5 Tahun 04 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja. Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa Perjanjian Kinerja; 8. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung No.758 tahun 0 tentang Penetapan Rencana Strategis Tahun 0-08 Dinas Pendidikan Kota Bandung..4 Sistematika Penulisan

12 Sistematika Penyusunan Laporan Kinerja (LKIP) Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 05 adalah: Bab I Pendahuluan Pada Bab ini menyajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. Bab II Perencanaan Kinerja Pada Bab ini berisi ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan. Bab III Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub Bab ini menyajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut:. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir;. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan

13 strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusiyang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja). B. Realisasi Anggaran Pada sub Bab ini menguraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. Bab IV Penutup Pada Bab ini menginformasikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran - Lampiran

14 BAB II PERENCANAAN KINERJA Dinas Pendidikan Kota Bandung selaku penanggung jawab sistem pendidikan di Kota Bandung memiliki kewajiban untuk menyediakan layanan pendidikan bermutu bagi semua masyarakat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dinas Pendidikan Kota Bandung menyusun Rencana Strategis (Renstra) Pendidikan Tahun yang mengacu pada Misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan religius. Misi pembangunan dan penetapan tahapan tersebut selanjutnya disesuaikan dengan Misi pada RPJMD yaitu membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. Misi tersebut selanjutnya disesuaikan dengan perkembangan kondisi yang ada.. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung RPJMD memantapkan Kota Bandung pembangunan Tahun Kota 0-08 Bandung 4 di ditujukan segala untuk bidang lebih dengan

15 menekankan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) termasuk pengembangan kemampuan ilmu dan teknologi untuk mewujudkan daya saing global serta penguatan daya perekonomian. Selanjutnya RPJMD Kota Bandung Tahun dijabarkan ke dalam Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung (Renstra Dinas Pendidikan) Tahun 04-08, yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Nomor 88 Tahun 04 tentang Penetapan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun Renstra Dinas Pendidikan Kota Bandung mencakup visi, misi, tujuan strategis, sasaran strategis, kebijakan pokok, program jangka menengah dan indikator kinerja. Renstra Dinas Pendidikan Kota Bandung berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam waktu lima tahun, yaitu tahun 04 sampai dengan tahun 08. Di dalamnya juga memperhitungkan berbagai potensi, peluang dan kendala yang mungkin timbul dalam rentang waktu tersebut. Selain itu, Renstra Dinas Pendidikan Kota Bandung juga menjadi pedoman bagi semua tingkatan pengelola pendidikan, mulai dari pemerintah daerah. satuan pendidikan dan masyarakat dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan pendidikan di Kota Bandung serta mengevaluasi hasilnya. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan/kebijakan bahwa Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan 5

16 menjadi akuntabel. Renstra Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun diharapkan dapat juga mewujudkan sinkronisasi dengan Renstra Kementerian Pendidikan Nasional. Bappenas dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sebagai suatu sistem perencanaan pembangunan nasional... Visi dan Misi Dinas Pendidikan Kota Bandung Visi Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun adalah: Mewujudkan bermutu, Pelayanan berkeadilan Pendidikan dan yang berwawasan lingkungan. Sedangkan untuk mewujudkan Visi Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun tersebut di atas dilaksanakan Misi sebagai berikut: 7. Menyelenggarakan Pelayanan pendidikan yang merata dan berkeadilan; 8. Mewujudkan pendidikan yang unggul dan bermutu; 9. Meningkatkan sarana dan prasana pendidikan yang berwawasan lingkungan; 0.Meningkatkan profesionalisme dan mutu tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;.mengembangkan Pendidikan Karakter menuju masyarakat madani dan good governance melalui manajemen pendidikan yang akuntabel dan transparan;.penyelenggaraan Pendidikan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan 6

17 kerja. Visi ini lebih menekankan pada pelayanan pendidikan untuk semua, yang menjadikan pendidikan bermutu dengan tidak melupakan keseimbangan dalam pemanfaatan lingkungan. Dari sisi hasil, misi Dinas Pendidikan Kota Bandung menekankan pada paradigma pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. pembangunan karakter manusia. Konsep manusia seutuhnya itu meletakkan manusia sebagai subjek yang memiliki potensi untuk mengaktualisasikan dirinya secara optimal. Potensi yang dikembangkan mencakup tiga aspek paling elementer. Pertama, aspek afektif, yang tercermin pada kualitas keimanan dan ketakwaan, etika dan estetika serta akhlak mulia dan budi pekerti luhur. Kedua, aspek kognitif, yang tercermin pada kapasitas berpikir dan daya intelektualitas untuk menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan, serta menguasai teknologi. Ketiga, aspek psikomotorik, yang tercermin pada kemampuan mengembangkan keterampilan teknis dan kecakapan praktis. Hal hal tersebut dicapai dengan dengan penyediaan sarana prasarana pendidikan yang bermutu serta peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Dinas Pendidikan Kota Bandung menyadari bahwa visi dan misi tersebut dapat terwujud apabila didukung dengan penerapan tata nilai yang sesuai dan 7

18 mendukung usaha-usaha pelaksanaan misi dan pencapaian visi. Tata nilai merupakan dasar sekaligus arah bagi sikap dan perilaku seluruh pegawai dalam menjalankan tugas. Tata nilai juga akan menyatukan hati dan pikiran seluruh pegawai dalam usaha mewujudkan layanan prima pendidikan. Tata nilai yang dimaksud adalah profesional, berkeadilan dan berwawasan lingkungan... Tujuan dan Sasaran Dinas Pendidikan Kota Bandung Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 5 Tahun 04 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja. Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa Perjanjian Kinerja dapat direvisi atau disesuaikan dalam hal terjadi kondisi terjadi pergantian atau mutasi pejabat, perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran (perubahan program. kegiatan dan alokasi anggaran), perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran. Dengan adanya asumsi bahwa indikator dan target yang telah ditetapkan sebagian ataupun seluruhnya dianggap tidak lagi dapat mendukung pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan di Kota Bandung, maka perlu dilakukan review terhadap perencanaan strategis masing masing instansi pemerintah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung dengan pelaksana teknis kegiatan review adalah Sekretariat Daerah Kota Bandung melalui Bagian Organisasi Pendayagunaan Aparatur Daerah (Bagorpad) bersama Kementerian Pendayagunaan Aparatur 8 Negara dan Reformasi Birokrasi

19 (KemenpanRB) me-review Rencana Strategis Tahun seluruh instansi pemerintah di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Berikut table tujuan, sasaran dan indikator rencana strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung sebelum reviu dan sesudah reviu: Tabel:. Table tujuan, sasaran dan indikator rencana strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung sebelum reviu dan sesudah reviu No TUJUAN Sebelum reviu Tersedia dan terjangkaunya layanan PAUD yang bermutu, berkesetaraan dan berwawasan lingkungan Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar yang bermutu. berkesetaraan dan berwawasan lingkungan Tersedia dan terjangkaunya layanan pendidikan menengah yang bermutu, relevan, berkesetaraan dan berwawasan lingkungan SASARAN Sesudah reviu Tersedianya sumberdaya manusia yang cerdas. kreatif dan berakhlak mulia sejak usia dini Sebelum reviu Tersedianya sumber daya manusia yang cerdas sejak dini Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan pendidikan Meningkatnya kuantitas dan kualitas akses penyelenggara an pendidikan dasar Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi remaja dan orang dewasa putus sekolah Meningkatnya sumber daya manusia yang kreatif dan kompetitif Tersedianya layanan pendidikan sekolah yang bermutu dan berwawasan lingkungan Sesudah reviu Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi anak usia dini dan usia sekolah secara berkeadilan 9 INDIKATOR Sebelum reviu Sesudah reviu APK PAUD Angka Partisipasi Kasar PAUD Formal APM PAUD Angka Partisipasi Kasar PAUD Non Formal Kegiatan keagamaan di PAUD Angka Partisipasi Kasar SD/MI/SDLB/Pake ta

20 4 5 6 Tersedia dan terjangkaunya layanan Pendidikan Non Formal bermutu, berkesetaraan dan berwawasan lingkungan Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang bermutu Tersedianya system tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggara nya layanan pendidikan yang prima Meningkatnya kualitas akses pendidikan non formal Meningkatnya efektifitas dan relevansi layanan pendidikan Cakupan Peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang PAUD Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/SMPLB/ Paket B Meningkatnya kualitas tenaga pendidik dan kependidikan Tersedianya lulusan pendidikan kejuruan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja Implementasi Kurikulum. Materi dan Metode Pembelajaran yang Berwawasan Lingkungan dan Warisan budaya Daerah sebagai Perekat budaya Nasional Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/Pak et C Meningkatnya kualitas pelayanan bidang pendidikan Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang bermutu APK SD/MI/Paket A (Termasuk siswa dari luar kota Bandung) Angka Partisipasi Murni Usia -4 Tahun formal APK SD/MI/Paket A (khusus siswa dari kota Bandung) Angka Partisipasi Murni Usia -4 Tahun Non formal APM SD/MI/Paket A (Termasuk siswa dari luar kota Bandung) Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun formal APM SD/MI/Paket A (khusus siswa dari kota Bandung) Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun Non formal Angka Partisipasi Murni Usia 7- Tahun Angka Partisipasi Murni Usia -5 Tahun Tersedianya sistem tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggarany a layanan prima Tersedianya SDM yang handal dalam menjamin terselenggarany a layanan prima dan efesien APK SMP/MTs/ Paket B (Termasuk siswa dari Luar Kota Bandung) APK SMP/MTs/ Paket B (Khusus siswa dari Kota Bandung) 0

21 APM SMP/MTs/ Paket B (Termasuk siswa dari Luar Kota Bandung) APM SMP/MTs/ Paket B (Khusus Siswa Kota Bandung) Kegiatan Keagamaan di Pendidikan Dasar 9 Tahun Rehabiltasi Berat Rehabilitasi Sedang Pembangunan unit sekolah baru SMP Negeri Pembangunan unit sekolah baru SMP Negeri (kegiatan lanjutan) Cakupan Peningkatan kualitas sarana & Prasarana penunjang pendidikan SD/MI Cakupan Peningkatan kualitas sarana & prasarana penunjang pendidikan SMP/MTs Implementasi kurikulum. materi dan metode pembelajaran yg berwawasan lingkungan dan warisan budaya daerah sebagai perekat budaya Nasional Angka Partisipasi Murni Usia 6-8 Tahun Jumlah Rintisan Sekolah Inklusif SD Jumlah Rintisan Sekolah Inklusif SMP Jumlah Rintisan Sekolah Inklusif Pendidikan Menengah Angka Melek Huruf (AMH) Angka Rata -Rata Lama Sekolah (RLS) Rasio Ketersediaan Satuan PNF berbanding Sasaran Prosentase kualitas sarana dan prasarana penunjang PAUD Prosentase kualitas sarana dan prasarana penunjang Sekolah Dasar Prosentase kualitas sarana dan prasarana penunjang SMP

22 Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi orang dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 6 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru. serta papan tulis Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 6 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik. Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru. kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan di setiapsmp/mts tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru Prosentase kualitas sarana dan prasarana penunjang SMA Prosentase PAUD Formal yang mencapai SPM Prosentase PAUD Non Formal yang mencapai SPM Prosentase Sekolah Dasar yang mencapai SPM

23 Di setiap SD/MI tersedia (satu) orang untuk setiap peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan Di setiap SMP/MTs tersedia (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran. dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran Di setiap SD/MI tersedia (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S- atau D-IV dan (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S- atau D-IV sebanyak 70 dan separuh diantaranya (5) dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikasi pendidik. untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40 dan 0 Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S/D-IV dan telah memiliki sertifikasi pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris Di setiap Kab/ Kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S- atau D-IV dan telah memiliki sertifikasi pendidik Prosentase SMP yang mencapai SPM Prosentase Pendidikan Menengah yang mencapai SPM Prosentase satuan PNF yang terakreditasi Prosentase satuan SD yang terakreditasi Prosentase satuan SMP yang terakreditasi Prosentase satuan Pendidikan Menengah yang terakreditasi

24 Di setiap kab/kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S- / D-IV dan telah memiliki sertifikasi pendidik Di setiap kab/kota semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S- atau D-IV dan telah memiliki sertifikasi pendidik Pemerintah kab/kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia. Matematika. IPA dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik 4 Jumlah Sekolah Hijau (Adiwiyata) Prosentase Guru PAUD Formal yang memiliki kualifikasi S- Prosentase Guru PAUD Non Formal yang memiliki kualifikasi S- Prosentase Guru SD yang memiliki kualifikasi S- Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SD Prosentase Guru SMP yang memiliki kualifikasi S-

25 Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe). contoh peralatan optic, kit IPA untuk eksperimen dasar dan poster/carta IPA Setiap SD/MI memiliki 00 judul buku pengayaan dan 0 buku referensi. dan setiap SMP/MTs memiliki 00 judul buku pengayaan dan 0 buku referensi Setiap guru tetap bekerja 7.5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran. membimbing atau melatih peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 4 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut: a) Kelas I-II: 8 jam per minggu; b) Kelas III: 4 jam per minggu; c) Kelas IV-VI: 7 jam per minggu; d) Kelas VII-IX:7 jam per minggu; 5 Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SMP Prosentase Guru SMA/SMK yang memiliki kualifikasi S- Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SMA/SMK Angka Putus Sekolah SD Angka Putus Sekolah SMP Angka Putus Sekolah Pendidikan Menengah Angka Kelulusan Paket A Angka Kelulusan Paket B

26 Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik 6 Angka Kelulusan Paket C Angka Kelulusan SD Angka Kelulusan SMP Angka Kelulusan Pendidikan Menengah Rata - rata Nilai Ujian Nasional/Ujian SD

27 Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan akhir semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta ujian akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama di kab./kota setiap akhir semester Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS) APK SMA/MA/ SMK/Paket C (Khusus Kota Bandung) APM SMA/MA/ SMK/Paket C (Khusus Kota Bandung) Jumlah rintisan sekolah inklusif SMA Rehabilitasi Berat SMA/SMK Rehabilitasi sedang SMA/SMK Ruang Kelas baru SMA/SMK 7 Rata - rata Nilai Ujian Nasional/Ujian SMP Rata - rata Nilai Ujian Nasional/Ujian Pendidikan Menengah Angka Melanjutkan Siswa SD Angka Melanjutkan Siswa SMP Angka Melanjutkan Siswa Pendidikan Menengah Prosentase lulusan SMK yang bekerja sesuai kompetensinya Prosentase SMK yang bekerjasama dengan dunia industri dan dunia Usaha Prosentase pendidikan kewiraswastaan yang berbasis industri kreatif

28 Pembangunan Unit Sekolah Baru SMA/ SMK (kegiatan lanjutan) Jumlah SMK yang bekerjasama dgn dunia industri & dunia usaha Peningkatan pendidikan kewiraswastaan yang berbasis industri kreatif Kegiatan keagamaan di pendidikan menengah Cakupan peningkatan kualitas sarana & prasarana penunjang pendidikan SMA/ MA/SMK Implementasi kurikulum.materi dan metode pembelajaran yang berwawasan lingkungan dan warisan budaya daerah sebagai perekat budaya nasional APK pendidikan non formal APM Pendidikan Non formal Sertifikasi pendidikan non formal & informal Peningkatan aksesibilitas pendidikan nonformal Cakupan peningkatan kualitas sarana & prasarana penunjang pendidikan nonformal 8 Prosentase Lulusan Kursus dan Pendidikan Kecakapan Hidup yang berkerja dan berwirausaha Prosentase Unit kerja eselon III yang ber ISO Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Indeks Kepuasan Masyarakat Hasil Evaluasi AKIP Prosentase Pegawai yang memenuhi standar minimal S- Prosentase Pegawai yang memperoleh diklat teknis fungsional

29 Implementasi kurikulum. materi dan metode pembelajaran yang berwawasan lingkungan dan warisan budaya daerah sebagai perekat budaya nasional Tingkat kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan Tingkat sertifikasi tenaga pendidik Tersedianya sistem informasi berbasis ICT di Dikdas Jumlah guru honorer dan guru yayasan yang memperoleh bantuan Jumlah rintisan sekolah inklusif SMP Persentase satuan pendidikan yang menerapkan prinsipprinsip MBS Jumlah sekolah yang melaksanakan kemitraan global Jumlah sekolah yang telah mengacu pada standar pendidikan nasional Persentase angka putus sekolah SD/MI Persentase angka putus sekolah SMP/MTs Persentase angka putus sekolah SMA/SMK/MA Persentase siswa yg menyelesaikan wajar Dikmen Tahun APK PAUD APM PAUD Kegiatan keagamaan di PAUD Cakupan Peningkatan kualitas sarana dan prasarana penunjang PAUD 9

30 implementasi Kurikulum, Materi dan Metode Pembelajaran yang Berwawasan Lingkungan dan Warisan budaya Daerah sebagai Perekat budaya Nasional APK SD/MI/Paket A (Termasuk siswa dari luar kota Bandung) APK SD/MI/Paket A (khusus siswa dari kota Bandung) APM SD/MI/Paket A (Termasuk siswa dari luar kota Bandung) APM SD/MI/Paket A (khusus siswa dari kota Bandung) APK SMP/MTs/ Paket B (Termasuk siswa dari Luar Kota Bandung) APK SMP/MTs/ Paket B (Khusus siswa dari Kota Bandung) APM SMP/MTs/ Paket B (Termasuk siswa dari Luar Kota Bandung) APM SMP/MTs/ Paket B (Khusus Siswa Kota Bandung) Kegiatan Keagamaan di Pendidikan Dasar 9 Tahun Rehabiltasi Berat Rehabilitasi Sedang Pembangunan unit sekolah baru SMP Negeri Pembangunan unit sekolah baru SMP Negeri (kegiatan lanjutan) Cakupan Peningkatan kualitas sarana & Prasarana penunjang pendidikan SD/MI 0

31 Cakupan Peningkatan kualitas sarana & prasarana penunjang pendidikan SMP/MTs Implementasi kurikulum, materi dan metode pembelajaran yg berwawasan lingkungan dan warisan budaya daerah sebagai perekat budaya Nasional Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan berjalan kaki yaitu maksimal km untuk SD/MI dan 6 km untuk SMP/MTs dari kelompok permukiman permanen di daerah terpencil Jumlah peserta didik dalam setiap rombongan belajar untuk SD/MI tidak melebihi orang dan untuk SMP/MTs tidak melebihi 6 orang. Untuk setiap rombongan belajar tersedia (satu) ruang kelas yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk peserta didik dan guru. serta papan tulis Di setiap SMP dan MTs tersedia ruang laboratorium IPA yang dilengkapi dengan meja dan kursi yang cukup untuk 6 peserta didik dan minimal satu set peralatan praktek IPA untuk demonstrasi dan eksperimen peserta didik.

32 Di setiap SD/MI dan SMP/MTs tersedia satu ruang guru yang dilengkapi dengan meja dan kursi untuk setiap orang guru. kepala sekolah dan staf kependidikan lainnya; dan di setiapsmp/mts tersedia ruang kepala sekolah yang terpisah dari ruang guru Di setiap SD/MI tersedia (satu) orang untuk setiap peserta didik dan 6 (enam) orang guru untuk setiap satuan pendidikan dan untuk daerah khusus 4 (empat) orang guru setiap satuan pendidikan Di setiap SMP/MTs tersedia (satu) orang guru untuk setiap mata pelajaran. dan untuk daerah khusus tersedia satu orang guru untuk setiap rumpun mata pelajaran Di setiap SD/MI tersedia (dua) orang guru yang memenuhi kualifikasi akademik S- atau D-IV dan (dua) orang guru yang telah memiliki sertifikat pendidik Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S- atau D-IV sebanyak 70 dan separuh diantaranya (5) dari keseluruhan guru) telah memiliki sertifikasi pendidik. untuk daerah khusus masing-masing sebanyak 40 dan 0

33 Di setiap SMP/MTs tersedia guru dengan kualifikasi akademik S/D-IV dan telah memiliki sertifikasi pendidik masing-masing satu orang untuk mata pelajaran Matematika, IPA. Bahasa Indonesia. dan Bahasa Inggris Di setiap Kab/ Kota semua kepala SD/MI berkualifikasi akademik S- atau D-IV dan telah memiliki sertifikasi pendidik Di setiap kab/kota semua kepala SMP/MTs berkualifikasi akademik S- / D-IV dan telah memiliki sertifikasi pendidik Di setiap kab/kota semua pengawas sekolah dan madrasah memiliki kualifikasi akademik S- atau D-IV dan telah memiliki sertifikasi pendidik Pemerintah kab/kota memiliki rencana dan melaksanakan kegiatan untuk membantu satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran yang efektif Kunjungan pengawas ke satuan pendidikan dilakukan satu kali setiap bulan dan setiap kunjungan dilakukan selama jam untuk melakukan supervisi dan pembinaan

34 Setiap SD/MI menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia. Matematika. IPA dan IPS dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik Setiap SMP/MTs menyediakan buku teks yang sudah ditetapkan kelayakannya oleh Pemerintah mencakup semua mata pelajaran dengan perbandingan satu set untuk setiap peserta didik Setiap SD/MI menyediakan satu set peraga IPA dan bahan yang terdiri dari model kerangka manusia, model tubuh manusia, bola dunia (globe). contoh peralatan optic, kit IPA untuk eksperimen dasar dan poster/carta IPA Setiap SD/MI memiliki 00 judul buku pengayaan dan 0 buku referensi. dan setiap SMP/MTs memiliki 00 judul buku pengayaan dan 0 buku referensi Setiap guru tetap bekerja 7.5 jam per minggu di satuan pendidikan, termasuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran. membimbing atau melatih peserta didik dan melaksanakan tugas tambahan 4

35 Satuan pendidikan menyelenggarakan proses pembelajaran selama 4 minggu per tahun dengan kegiatan tatap muka sebagai berikut: a) Kelas I-II: 8 jam per minggu; b) Kelas III: 4 jam per minggu; c) Kelas IV-VI: 7 jam per minggu; d) Kelas VII-IX:7 jam per minggu; Satuan pendidikan menerapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai ketentuan yang berlaku Setiap guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus untuk setiap mata pelajaran yang diampunya Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian untuk membantu meningkatkan kemampuan belajar peserta didik Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik kepada guru dua kali dalam setiap semester 5

36 Setiap guru menyampaikan laporan hasil evaluasi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik kepada kepala sekolah pada akhir semester dalam bentuk laporan hasil prestasi belajar peserta didik Kepala sekolah atau madrasah menyampaikan laporan hasil ulangan akhir semester (UAS) dan Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) serta ujian akhir (US/UN) kepada orang tua peserta didik dan menyampaikan rekapitulasinya kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Kantor Kementerian Agama di kab./kota setiap akhir semester Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS) APK SMA/MA/ SMK/Paket C (Khusus Kota Bandung) APM SMA/MA/ SMK/Paket C (Khusus Kota Bandung) Jumlah rintisan sekolah inklusif SMA Rehabilitasi Berat SMA/SMK Rehabilitasi sedang SMA/SMK Ruang Kelas baru SMA/SMK Pembangunan Unit Sekolah Baru SMA/ SMK (kegiatan lanjutan) Jumlah SMK yang bekerjasama dgn dunia industri & dunia usaha 6

37 Peningkatan pendidikan kewiraswastaan yang berbasis industri kreatif Kegiatan keagamaan di pendidikan menengah Cakupan peningkatan kualitas sarana & prasarana penunjang pendidikan SMA/ MA/SMK Implementasi kurikulum.materi dan metode pembelajaran yang berwawasan lingkungan dan warisan budaya daerah sebagai perekat budaya nasional APK pendidikan non formal APM Pendidikan Non formal Sertifikasi pendidikan non formal & informal Peningkatan aksesibilitas pendidikan nonformal Cakupan peningkatan kualitas sarana & prasarana penunjang pendidikan nonformal Implementasi kurikulum. materi dan metode pembelajaran yang berwawasan lingkungan dan warisan budaya daerah sebagai perekat budaya nasional Tingkat kualifikasi tenaga pendidik dan kependidikan Tingkat sertifikasi tenaga pendidik Tersedianya sistem informasi berbasis ICT di Dikdas Jumlah guru honorer dan guru yayasan yang memperoleh bantuan Jumlah rintisan sekolah inklusif SMP 7

38 Persentase satuan pendidikan yang menerapkan prinsipprinsip MBS Jumlah sekolah yang melaksanakan kemitraan global Jumlah sekolah yang telah mengacu pada standar pendidikan nasional Persentase angka putus sekolah SD/MI Persentase angka putus sekolah SMP/MTs Persentase angka putus sekolah SMA/SMK/MA Persentase siswa yg menyelesaikan wajar Dikmen Tahun. Indikator Kinerja Utama Dinas Pendidikan Kota Bandung Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU (Key Performance Indicator) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Tujuan Penetapan Indikator Kinerja (IKU) Utama yaitu: a. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik. b. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. 8

39 Berikut ini adalah Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendidikan Kota Bandung tahun 04 berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Nomor: 800/-Disdik/04 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Dinas Pendidikan Kota Bandung tahun 05: Tabel:. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 05 No Tujuan Sasaran Tersedianya sumberdaya manusia yang cerdas. kreatif dan berakhlak mulia sejak usia dini Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi anak usia dini dan usia sekolah secara berkeadilan Indikator Angka Partisipasi Kasar PAUD Formal Angka Partisipasi Kasar PAUD Non Formal Angka Partisipasi Kasar SD/MI/SDLB/Paket A Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/SMPLB/Paket B Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/Paket C Angka Partisipasi Murni Usia -4 Tahun formal Angka Partisipasi Murni Usia -4 Tahun Non formal Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun formal Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun Non formal Angka Partisipasi Murni Usia 7- Tahun (SD/MI/SDLB/Paket A) Angka Partisipasi Murni Usia -5 Tahun (SMP/MTs/SMPLB/Paket B) 9 Target 05 Target Akhir RPJMD (08)

40 4 5 6 Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi remaja dan orang dewasa putus sekolah Tersedianya layanan pendidikan sekolah yang bermutu dan berwawasan lingkungan Angka Partisipasi Murni Usia 6-8 Tahun (SMA/SMK/MA/Paket C) Angka Melek Huruf (AMH)* Angka Rata rata Lama Sekolah (RLS)*.7 Prosentase satuan SD yang terakreditasi Angka Putus Sekolah SD Angka Putus Sekolah SMP Angka Putus Sekolah Pendidikan Menengah Angka Kelulusan Paket A 9.00 Angka Kelulusan Paket B 9.00 Angka Kelulusan Paket C 9.00 Angka Kelulusan SD Angka Kelulusan SMP Prosentase satuan SMP yang terakreditasi Prosentase satuan Pendidikan Menengah yang terakreditasi Jumlah Sekolah Hijau (Adiwiyata) Meningkatnya efektifitas dan relevansi layanan pendidikan

41 7 Angka Kelulusan Pendidikan Menengah Prosentase Lulusan SMK yang bekerja sesuai dengan bidang kompetensinya Prosentase SMK yang bekerjasama dengan dunia industri dan dunia Usaha Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai Evaluasi AKIP Tersedianya lulusan pendidikan kejuruan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja 9 0 Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang bermutu 4 5 Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan pendidikan 6 Tersedianya sistem tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggarany a layanan prima 7 Prosentase pendidikan kewiraswastaan yang berbasis industri kreatif Prosentase Lulusan Kursus dan Pendidikan Kecakapan Hidup yang berkerja dan berwirausaha Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SD Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SMP Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SMA/SMK. Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Kota Bandung Dokumen Perjanjian kinerja merupakan dokumen pernyataan/kesepakatan/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk 4

42 mencapai target kinerja yang ditetapkan satu instansi. Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Dengan mengacu pada rencana strategis tahun 0-08 Dinas Pendidikan Kota Bandung dan sumber daya anggaran yang ada. Dinas Pendidikan Kota Bandung telah menyusun perjanjian kinerja tahun 05. Perjanjian Kinerja berisi sasaran strategis. indikator kinerja dan target kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu (satu) tahun. Setiap sasaran strategis dalam perjanjian kinerja tersebut diukur tingkat keberhasilan/kegagalannya pada akhir periode. Berikut ini adalah Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 05: Tabel. Perjanjian Kinerja Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 05 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi anak usia dini dan usia sekolah secara berkeadilan. Angka Partisipasi Kasar PAUD Formal. Angka Partisipasi Kasar PAUD Non Formal. Angka Partisipasi Kasar SD/MI/SDLB/Paket A 4. Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/SMPLB/Paket B 5. Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/Paket C 6. Angka Partisipasi Murni Usia -4 Tahun formal 7. Angka Partisipasi Murni Usia -4 Tahun Non formal 4

43 NO 4 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 8. Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun formal 9. Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun Non formal 0. Angka Partisipasi Murni Usia 7- Tahun (SD/MI/SDLB/Paket A). Angka Partisipasi Murni Usia -5 Tahun (SMP/MTs/SMPLB/Paket B). Angka Partisipasi Murni Usia 6-8 Tahun (SMA/SMK/MA/Paket C) Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi remaja. Angka Melek Huruf (AMH) dan orang dewasa putus sekolah 4. Angka Rata -Rata Lama Sekolah (RLS) Tersedianya layanan pendidikan sekolah yang Prosentase satuan PNF yang bermutu dan 5. terakreditasi secara local berwawasan lingkungan 6. Prosentase satuan SD yang terakreditasi 7. Prosentase satuan SMP yang terakreditasi 8. Prosentase satuan Pendidikan Menengah yang terakreditasi 9. Jumlah Sekolah Hijau (Adiwiyata) Meningkatnya efektifitas dan relevansi layanan 0. Angka Putus Sekolah SD pendidikan. Angka Putus Sekolah SMP. Angka Putus Sekolah Pendidikan Menengah. Angka Kelulusan Paket A 4. Angka Kelulusan Paket B 5. Angka Kelulusan Paket C 6. Angka Kelulusan SD 7. Angka Kelulusan SMP 8. Angka Kelulusan Pendidikan Menengah 9. Angka Melanjutkan Siswa SD 4 SATUAN TARGET Tahun sekolah

44 NO SASARAN STRATEGIS Tersedianya lulusan pendidikan kejuruan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang bermutu Tersedianya sistem tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET 0. Angka Melanjutkan Siswa SMP. Angka Melanjutkan Siswa Pendidikan Menengah Prosentase Lulusan SMK yang. bekerja sesuai dengan kompetensinya Nilai Nilai Prosentase SMK yang bekerjasama dengan dunia industri dan dunia Usaha 4. Prosentase pendidikan kewiraswastaan yang berbasis industri kreatif 5. Prosentase Lulusan Kursus dan Pendidikan Kecakapan Hidup yang berkerja dan berwirausaha Prosentase Hasil Uji Kompetensi 6. Guru SD 7. Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SMP 8. Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SMA/SMK Prosentase temuan BPK/Inspektorat 9. yang ditindaklanjuti 40. Indeks Kepuasan Masyarakat 4. Nilai Evaluasi AKIP Untuk mendukung ketercapaian sasaran strategis sebagaimana ditetapkan dalam perjanjian kinerja tahun 05 tersebut. Dinas Pendidikan Kota Bandung mengalokasikan total pagu anggaran sebesar Rp yang terbagi dalam (dua belas) program yang dilaksanakan oleh 5 bidang utama di 44

45 lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung, dengan rincian sebagai berikut: Tabel.4: Rincian Anggaran Dinas Pendidikan Tahun 05 No PROGRAM Anggaran Bidang Pelaksana Program Pendidikan Anak Usia Bidang PNFI Dini Program Wajib Belajar Pendidikan Bidang TK/SD dan ,7 Dasar Sembilan Tahun Bidang PSMP Program Pendidikan Menengah Bidang PSMAK 4 Program Pendidikan Non Formal Bidang PNFI 6 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 7 Program Penyelenggaraan Sekolah Gratis Kesekretariatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program fasilitasi pindah/purna tugas PNS Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Kesekretariatan 45 Bidang TKSD, Bidang PSMP dan Bidang PSMAK ,7 Kesekretariatan Kesekretariatan Kesekretariatan Kesekretariatan Kesekretariatan

46 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDUNG 05 Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik. Hal ini mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, dimana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sehingga pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi 46 amanah. Dinas

47 Pendidikan Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 04 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Repulik Indonesia Nomor 5 Tahun 04 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja. Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah bahwa Perjanjian Kinerja. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 0-08 maupun Renja Tahun 05. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi pemerintah. Berdasarkan kontrak kinerja yang telah diperjanjikan pada tahun 05, Dinas Pendidikan Kota Bandung berkewajiban untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada stakeholders atas penggunaan anggaran negara. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian baik keberhasilan/kegagalan dari setiap target kinerja yang ditetapkan serta sebagai bahan evaluasi kinerja, diperlukan analisis capaian kinerja. Dalam hal ini, laporan akuntabilitas kinerja pemerintah merupakan bentuk 47

48 akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja (Permenpan No. 5 tahun 04 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah, menggunakan pijakan skala peringkat kinerja Skala Ketercapaian Target sebagai berikut: Tabel.: Skala Ketercapaian Target Warna Prosentase Keterangan n/a Tidak Tersedia Data < 00 Tidak Tercapai = 00 Tercapai > 00 Melebihi Target Tabel.: Skala Nilai Peringkat Kinerja NO Rata-Rata Capaian Predikat >90 Sangat Baik 4 > Baik Cukup Kurang Sangat Kurang 48

49 . Capaian Indikator Kinerja Utama 05 Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Kriteria penilaian yang diuraikan dalam tabel. selanjutnya akan dipergunakan untuk mengukur kinerja Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk tahun 05. Pencapaian IKU Dinas Pendidikan Kota Bandung tahun 05 secara ringkas ditunjukkan oleh tabel berikut ini: Tabel.: Tabel Pencapaian IKU Dinas PendidikanTahun 05 No Indikator Capaian Angka Partisipasi Kasar PAUD Formal Angka Partisipasi Kasar PAUD Non Formal Angka Partisipasi Kasar SD/MI/SDLB/Paket A Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/SMPLB/Paket B Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/Paket C Angka Partisipasi Murni Usia -4 Tahun formal Angka Partisipasi Murni Usia -4 Tahun Non formal Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun formal Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun Non formal 05 Target Akhir RPJMD (08) Capaian s.d. 05 terhadap 08 () Target Realisasi realisasi

50 No Target Realisasi realisasi Target Akhir RPJMD (08) Angka Kelulusan Paket A Angka Kelulusan Paket B Angka Kelulusan Paket C Angka Kelulusan SD Angka Kelulusan SMP 00 Angka Kelulusan Pendidikan Menengah Indikator Angka Partisipasi Murni Usia 7- Tahun (SD/MI/SDLB/Paket A) Angka Partisipasi Murni Usia -5 Tahun (SMP/MTs/SMPLB/Paket B) Angka Partisipasi Murni Usia 6-8 Tahun (SMA/SMK/MA/Paket C) Angka Melek Huruf (AMH)* Angka Rata rata Lama Sekolah (RLS)* Prosentase satuan SD yang terakreditasi Prosentase satuan SMP yang terakreditasi Prosentase satuan Pendidikan Menengah yang terakreditasi Jumlah Sekolah Hijau (Adiwiyata) Angka Putus Sekolah SD Angka Putus Sekolah SMP Angka Putus Sekolah Pendidikan Menengah Capaian Capaian s.d. 05 terhadap 08 ()

51 No Indikator Prosentase Lulusan SMK yang bekerja sesuai dengan bidang kompetensinya Prosentase SMK yang bekerjasama dengan dunia industri dan dunia Usaha Prosentase pendidikan kewiraswastaan yang berbasis industri kreatif Prosentase Lulusan Kursus dan Pendidikan Kecakapan Hidup yang berkerja dan berwirausaha Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SD Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SMP Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SMA/SMK Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai Evaluasi AKIP Target Realisasi realisasi Target Akhir RPJMD (08) Capaian *BPS, Data Sementara/Diolah Dari 7 Indikator Kinerja Sasaran yang merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Pendidikan Kota Bandung pada tahun 05, 6 indikator menunjukkan capaian lebih dari 00 atau melebihi target, 9 indikator menunjukkan capaian sesuai target, yaitu 00 dan indikator menunjukkan capaian kurang dari 00 atau tidak tercapai. 5 Capaian s.d. 05 terhadap 08 ()

52 Tingkat ketercapaian ini menunjukkan pelaksanaan urusan yang terkait dan dicapai melalui dukungan penganggaran dan kerja keras seluruh stakeholder dalam mendukung capaian sejumlah indikator tersebut. Untuk target IKU Dinas Pendidikan Kota Bandung yang tingkat pencapaiannya belum mencapai 00 dan belum tersedia datanya pada tahun 05, masih diperlukan upaya kinerja yang lebih keras, focus dan terarah, dengan pertimbangan sejumlah analisa yang mempengaruhinya. Sementara bila dilihat dalam kerangka triwulan, perbandingan antara rencana dan realisasi kinerja untuk seluruh sasaran adalah sebagai berikut: Tabel.4: Realisasi dan Capaian Kinerja IKU Dinas Pendidikan Tahun 05 Per No Sasaran Strategis Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi anak usia dini dan usia sekolah secara berkeadilan Satu an Target Tahunan Angka Partisipasi Kasar PAUD Formal 8.00 Angka Partisipasi Kasar PAUD Non Formal Indikator Kinerja Angka Partisipasi Kasar SD/MI/SDLB/Paket A Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/SMPLB/Pa ket B Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/Paket C Angka Partisipasi Target Realisasi Persentase

53 No Sasaran Strategis Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi remaja dan orang dewasa putus sekolah Tersedianya layanan pendidikan sekolah yang Satu an Target Tahunan Angka Partisipasi Murni Usia -4 Tahun Non formal 7.00 Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun formal 8.00 Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun Non formal Indikator Kinerja Murni Usia -4 Tahun formal Angka Partisipasi Murni Usia 7- Tahun (SD/MI/SDLB/Paket A) Angka Partisipasi Murni Usia -5 Tahun (SMP/MTs/SMPLB/Pa ket B) Angka Partisipasi Murni Usia 6-8 Tahun (SMA/SMK/MA/Paket C) Angka Melek Huruf (AMH)* Angka Rata rata Lama Sekolah (RLS)* Prosentase satuan PNF yang terakreditasi secara lokal Target Realisasi Persentase

54 No Sasaran Strategis bermutu dan berwawasan lingkungan 4 Meningkatnya efektifitas dan relevansi layanan pendidikan Indikator Kinerja Satu an Target Tahunan Prosentase satuan SD yang terakreditasi Prosentase satuan SMP yang terakreditasi Prosentase satuan Pendidikan Menengah yang terakreditasi Angka Putus Sekolah SD 0.0 Angka Putus Sekolah SMP 0.0 Angka Putus Sekolah Pendidikan Menengah 0.5 Angka Kelulusan Paket A 8.00 Angka Kelulusan Paket B Angka Kelulusan Paket C 9.00 Angka Kelulusan SD Angka Kelulusan SMP Target Realisasi Persentase

55 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Angka Kelulusan Pendidikan Menengah Tersedianya lulusan pendidikan kejuruan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang bermutu Tersedianya sistem tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggara nya layanan Prosentase Lulusan SMK yang bekerja sesuai dengan bidang kompetensinya Prosentase SMK yang bekerjasama dengan dunia Usaha dan dunia Industri Prosentase pendidikan kewiraswastaan yang berbasis industri kreatif Prosentase Lulusan Kursus dan Pendidikan Kecakapan Hidup yang berkerja dan berwirausaha Satu an Target Tahunan Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SD 4.00 Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SMP 4.00 Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SMA/SMK 4.00 Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Indeks Kepuasan Masyarakat Target Realisasi Persentase

56 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja prima Nilai Evaluasi AKIP Satu an Target Tahunan Target Realisasi Persentase Pencapaian kinerja tahun 05 dibandingkan dengan target kinerjanya, Target RPJMD dan Perjanjian Kinerja Tahun 05, ditunjukkan tabel berikut ini. Tabel.5: Kinerja dan Realisasi Pencapaian PK Tahun 05 No Sasaran Strategis Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi anak usia dini dan usia sekolah secara berkeadilan Indikator Kinerja Satuan Angka Partisipasi Kasar PAUD Formal Angka Partisipasi Kasar PAUD Non Formal Angka Partisipasi Kasar SD/MI/SDLB/Paket A Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/SMPLB/Pake tb Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/Paket C Angka Partisipasi Murni Usia -4 Tahun formal Angka Partisipasi Murni Usia -4 Tahun Non formal Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun formal Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun Non formal Target Realisasi realisasi Target RPJMD PK

57 No Sasaran Strategis Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi remaja dan orang dewasa putus sekolah Tersedianya layanan pendidikan sekolah yang bermutu dan berwawasan lingkungan Meningkatnya efektifitas dan relevansi layanan pendidikan Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi realisasi Target RPJMD PK Skala Angka Rata rata Lama Sekolah (RLS)* Tahun Prosentase satuan PNF yang terakreditasi secara lokal sekolah Angka Partisipasi Murni Usia 7- Tahun (SD/MI/SDLB/Paket A) Angka Partisipasi Murni Usia -5 Tahun (SMP/MTs/SMPLB/Pak et B) Angka Partisipasi Murni Usia 6-8 Tahun (SMA/SMK/MA/Paket C) Angka Melek Huruf (AMH)* Prosentase satuan SD yang terakreditasi Prosentase satuan SMP yang terakreditasi Prosentase satuan Pendidikan Menengah yang terakreditasi Jumlah Sekolah Hijau (Adiwiyata) Angka Putus Sekolah SD 57

58 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi realisasi Target RPJMD PK Angka Kelulusan SD Angka Kelulusan SMP Angka Putus Sekolah SMP Angka Putus Sekolah Pendidikan Menengah Angka Kelulusan Paket A Angka Kelulusan Paket B Angka Kelulusan Paket C Angka Kelulusan Pendidikan Menengah Angka Melanjutkan Siswa SD Angka Melanjutkan Siswa SMP Angka Melanjutkan Siswa Pendidikan Menengah Prosentase Lulusan SMK yang bekerja sesuai dengan bidang kompetensinya Prosentase SMK yang bekerjasama dengan dunia industri dan dunia Usaha Prosentase pendidikan kewiraswastaan yang berbasis industri kreatif Prosentase Lulusan Kursus dan Pendidikan Kecakapan Hidup yang berkerja dan berwirausaha 58

59 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang bermutu Tersedianya sistem tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggarany a layanan prima Satuan Target Realisasi realisasi Target RPJMD PK Indeks Kepuasan Masyarakat Nilai Nilai Evaluasi AKIP Nilai Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SD Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SMP Prosentase Hasil Uji Kompetensi Guru SMA/SMK Prosentase temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti *BPS, Diolah/Capaian Sementara.. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja yang menjelaskan capaian kinerja secara umum sebagaimana sudah diuraikan dalam sub bab sebelumnya. Penyajian untuk sub Bab ini akan disajikan per sasaran strategis.. Sasaran Tersedia dan Terjangkaunya Akses Pendidikan bagi Anak Usia dini dan usia Sekolah Secara Berkeadilan Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi anak usia dini dan usia sekolah secara berkeadilan merupakan sasaran strategis untuk mendukung terjaminnya kepastian memperoleh akses bagi usia dini dan usia sekolah dari 59

60 tingkat pendidikan usia dini, pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah. Untuk melihat tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut: Tabel.6: Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi anak usia dini dan usia sekolah secara berkeadilan No Indikator Angka Partisipasi Kasar PAUD Formal Angka Partisipasi Kasar PAUD Non Formal Angka Partisipasi Kasar SD/MI/SDLB/Paket A Angka Partisipasi Kasar SMP/MTs/SMPLB/Paket B Angka Partisipasi Kasar SMA/SMK/MA/Paket C Angka Partisipasi Murni Usia -4 Tahun formal Angka Partisipasi Murni Usia -4 Tahun Non formal Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun formal Angka Partisipasi Murni Usia 5-6 Tahun Non formal Angka Partisipasi Murni Usia 7- Tahun (SD/MI/SDLB/Paket A) Angka Partisipasi Murni Usia -5 Tahun (SMP/MTs/SMPLB/Paket B) Angka Partisipasi Murni Usia 6-8 Tahun (SMA/SMK/MA/Paket C) Capaian s.d. 05 terhadap 08 () Target Realisasi realisasi Target Akhir RPJMD (08) Capaian 04 60

61 Berdasarkan data di atas dapat dijelaskan bahwa:. Indikator Kinerja Utama APK PAUD Formal, jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan, pada tahun 05 Indikator Kinerja ini telah berhasil mencapai target, bahkan melebihi target. Dari target yang ditetapkan sebesar 8.00 telah terealisasi sebesar 8.0 dengan persentase capaian kinerja sebesar Perhitungan ini didukung dengan data jumlah penduduk usia jenjang PAUD Formal mencapai 5.967, sedangkan jumlah siswa PAUD Formal mencapai 4.4. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 04, indikator ini mengalami kenaikan sebesar.98. Berikut grafik perkembangan capaian antara tahun 04 dan 05: Grafik.: APK PAUD Formal Pada tahun 05, capaian kinerja APK Paud Formal menunjukkan kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 8.4 dari target 6

62 pada akhir RPJMD (08). Capaian indikator ini jika dibandingkankan dengan capaian daerah lain masih berada pada posisi di atas daerah lain. Berikut ini adalah table Capaian APK PAUD tahun 04 daerah lain di sekitar wilayah Kota Bandung: Table.7: Capaian APK PAUD tahun 04 daerah lain No Kota/ Kabupaten Capaian APK PAUD (Formal dan Non Formal) Kabupaten Bandung Kota Cimahi Kab. Sumedang Kota Sukabumi Kab.Bandung Barat 9.9 Sumber: Kemendikbud, 04 Jika dibandingkan dengan capaian nasional APK PAUD yang sebesar 70.0, capaian Kota Bandung masih di bawah capaian nasional, terdapat perbedaan capaian sebesar Perbedaan capaian yang sangat besar ini disebabkan karena indikator Nasional merupakan gabungan antara PAUD Formal dan PAUD Non Formal. Peningkatan Angka Partisipasi Kasar PAUD Formal dapat dicapai jika terjadi peningkatan persentase jumlah penduduk jenjang PAUD Formal yang mendapatkan pelayanan pendidikan jenjang PAUD Formal. Pada tahun 05 jumlah penduduk usia jenjang PAUD Formal sebanyak orang, sedangkan jumlah siswa yang bersekolah di PAUD Formal sebanyak 4.4 siswa. 6

63 Seorang guru sedang memperagakan APE di TK Bakti Asih Sekeloa Kota Bandung Pencapaian target Indikator Kinerja APK Paud Formal sebesar 8.0 dilakukan melalui dukungan kegiatan pembangunan gedung TK Negeri, pemeliharaan rutin ruang kelas, pengadaan paket APE luar dan APE dalam, pengadaan paket buku dan alat tulis siswa, pengembangan pendidikan anak usia dini dan sosialisasi dan publikasi pendidikan anak usia dini.. Indikator Kinerja Utama APK PAUD Non Formal, jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan, pada tahun 05 Indikator Kinerja ini telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan, bahkan melebihi target. Dari target yang ditetapkan sebesar 44.00, telah terealisasi sebesar dengan persentase capaian kinerja sebesar Perhitungan pencapaian indikator ini diperoleh dari data jumlah penduduk usia jenjang PAUD Non Formal mencapai sedangkan jumlah siswa yang bersekolah di PAUD Non Formal mencapai siswa. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 04, capaian 6

64 indicator ini mengalami kenaikan sebesar.85. Capaian indikator ini tidak dapat dibandingkan dengan capaian nasional, karena pada tataran nasional indikator ini tidak dilakukan pengukuran. Pada tahun 05, capaian kinerja APK PAUD Non Formal menunjukkan kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak dari target pada akhir RPJMD (08). Berikut diagram perkembangan capaian APK PAUD Non Formal antara tahun 04 dan 05: Grafik.: APK Paud Non Formal Pencapaian target Indikator Kinerja APK PAUD Non Formal sebesar berkat kontribusi, dukungan baik dan dari pemerintah daerah maupun masyarakat. Dinas Pendidikan Kegiatan Pembelajaran di PAUD Aisyiyah Kota Bandung Kota Bandung memberikan kontribusi melalui program pendidikan non formal. 64

65 Indikator kinerja pendukung dalam upaya meningkatkan APK tersebut dilakukan melalui: a. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan non formal b. Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal bagi UPT. c. Pengembangan sertifikasi lembaga pendidikan non formal d. Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal, serta e. Pengembangan data dan informasi pendidikan non formal bagi Lembaga non formal. Secara kelembagaan tren perkembangan jumlah lembaga PAUD dari tahun ke tahun semakin meningkat. Jumlah lembaga PAUD yang makin meningkat tersebut berdasarkan satuan kelembagaan PAUD yaitu Taman KanakKanak (TK), Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan Anak (TPA) dan Satuan PAUD Sejenis (SPS). Walaupun upaya dalam peningkatan APK dan mutu layanan PAUD telah banyak dilakukan, namun masih ditemukan sejumlah hambatan dan kendala yang terjadi di lapangan. Beberapa di antaranya adalah penurunan anggaran dalam tiga tahun terakhir dan mutasi pejabat di daerah menyebabkan sosialisasi PAUD terhambat dan keberlanjutan progam menjadi lambat, serta program PAUD belum dimasukkan pada renstra pemerintah daerah. Untuk mengantisipasi hambatan dan kendala yang dihadapi tersebut di atas, beberapa langkah terobosan atau solusi telah dilakukan di antaranya: a. Menyempurnakan penyusunan 65 Kurikulum 0 PAUD dengan

66 dikeluarkannya Permendikbud Nomor 46 tahun 04, dan pelaksanaan TOT bagi pelaksanaan kurikulum 0 PAUD. b. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan PAUD Holistik-Integratif untuk menunjang pelaksanaan PP Nomor 60 tahun 0 tentang PAUD Holistik Integratif. c. Penyusunan Revisi Standar PAUD melalui Permendikbud Nomor 7 tahun 04 tentang Standar PAUD. d. Penyusunan Kebijakan Wajib PAUD untuk anak usia 5-6 tahun, dan pengalokasian anggaran untuk menunjang pelaksanaan Wajib PAUD. e. Sosialisasi program PAUD pada pemerintah daerah.. Indikator Kinerja Utama APK SD/MI/SDLB/Paket A, jika dibandingkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan, pada tahun 05 Indikator Kinerja ini telah berhasil mencapai target, bahkan telah melebihi target. Dari target yang ditetapkan sebesar 08.0 berhasil terealisasi sebesar 08.7 dengan persentase capaian kinerja sebesar Pada tahun 05, capaian kinerja APK SD/MI/SDLB/Paket A menunjukkan kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 95.7 dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Pada tahun 05 jumlah penduduk usia 7- tahun sebanyak 44.0 orang, sedangkan jumlah siswa yang bersekolah pada jenjang SD/MI/Paket A sebanyak 65.9 siswa, dengan distribusi sebagai berikut; SD sebanyak 66

67 48.89 siswa, MI/Paket A sebanyak siswa. Dibandingkan dengan capaian APK SD/MI/SDLB/Paket A tahun 04 sebesar 0.60, terdapat kenaikan sebesar 5.. Kenaikan ini disebabkan antara lain oleh penurunan jumlah penduduk usia 7- tahun, sementara jumlah siswa usia tersebut mengalami kenaikan. Berikut diagram perkembangan APK SD/MI/SDLB/Paket A antara tahun 04 dan 05: Grafik.: APK SD/MI/SDLB/Paket A Capaian indikator ini jika dibandingkankan dengan capaian daerah lain masih berada pada posisi di atas daerah lain seperti dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Berikut ini adalah table Capaian APK SD/MI/SDLB/Paket A tahun 04 beberapa daerah lain di sekitar wilayah Kota Bandung: Table.8: Capaian APK APK SD/MI/SDLB/Paket A daerah lain: No Kota/ Kabupaten Kabupaten Bandung Kota Cimahi.06 Kab. Sumedang Kota Sukabumi Capaian APK 05.0

68 5 Kab.Bandung Barat 00.6 Sumber: Kemendikbud, 04 Jika dibandingkan dengan capaian Nasional indikator APK SD/MI/SDLB/Paket A, Kota Bandung masih lebih tinggi sebesar.47, capaian nasional indikator ini adalah Pencapaian target Indikator Kinerja sebesar dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan: a. Bantuan Siswa Miskin (BSM-SD). b. Bantuan Operasional Sekolah (BOS). c. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SD sebanyak 00 ruang, dan d. Penyelenggaraan paket A setara SD di 0 PKBM. 4. Indikator Kinerja Utama APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan, pada tahun 05 tingkat capaian Indikator Kinerja ini telah mencapai target yang ditetapkan, bahkan melebihi target. Dari target yang ditetapkan sebesar 0.0, telah berhasil terealisasi sebesar 0.7, dengan persentase capaian kinerja sebesar Pada tahun 05, capaian kinerja APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B menunjukkan kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Jika dibandingkan dibandingkan dengan capaian pada tahun 04 yang sebesar terdapat kenaikan capaian sebesar.. Kenaikan ini 68

69 disebabkan antara lain oleh penurunan jumlah penduduk usia -5 tahun. sementara jumlah siswa usia tersebut mengalami kenaikan. Berikut diagram perkembangan APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B antara tahun 04 dan 05: Grafik.4: APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B Capaian indikator ini jika dibandingkankan dengan capaian daerah lain masih berada pada posisi di atas daerah lain seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung Barat. Berikut ini adalah table Capaian APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B tahun 04 beberapa daerah lain di sekitar wilayah Kota Bandung: Table.9: Capaian APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B daerah lain: No Kota/ Kabupaten Kabupaten Bandung Kota Cimahi Kab. Sumedang Kota Sukabumi Capaian APK 89.8

70 5 Kab.Bandung Barat Sumber: Kemendikbud, 04 Jika dibandingkan capaian Nasional untuk indikator APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B yang sebesar 76.5, capaian Kota Bandung lebih tinggi sebesar 7.0. Pencapaian APK SMP/MTs/SMPLB/Paket B sebesar 0.7 tersebut berkat dukungan dan kontribusi, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah ataupun masyarakat. Dinas Pendidikan Kota Bandung memberikan kontribusi melalui program perluasan akses pendidikan pada jenjang/setara SMP. Indikator kinerja pendukung dalam upaya meningkatkan APK tersebut dilakukan melalui: a. Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMP sebanyak unit. b. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SMP sebanyak 56 ruang. c. Rehabilitasi Ruang Belajar SMP sebanyak 70 ruang. d. Layanan SMP Terbuka di 6 sekolah, serta e. Pemberian Beasiswa Siswa Miskin dan Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bagi 7 SMP Negeri dan Swasta. 5. Indikator Kinerja Utama APK SMA/SMK/MA/Paket C, Sesuai dengan target rencana strategis 04-08, pada tahun 05 atau awal periode rencana strategis APK SMA/SMK/MA/SMLB/Paket C ditargetkan mencapai 0.0. Dari target tersebut pada tahun 05 berhasil tercapai sebesar 70

71 0.9 dengan capaian kinerjanya sebesar Ini berarti Pencapaian indikator APK SMA/SMK/MA/Paket C telah melebihi target yang ditetapkan. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 04 yang sebesar 0.86 terdapat kenaikan sebesar Pada tahun 05, capaian kinerja APK SMA/SMK/MA/Paket C menunjukkan kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 99.6 dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Dengan data capaian tersebut dapat disimpulkan bahwa sasaran strategis meningkatnya akses layanan pendidikan menengah pada tahun 05 berhasil dicapai dengan melebihi target. Selama dua tahun terakhir akses layanan pendidikan menengah mengalami peningkatan secara signifikan, hal itu terlihat dari APK SMA/SMK/MA/SMLB dan paket C yang meningkat dari 0.86 pada tahun 04 menjadi 0.9 pada tahun 05. Berikut grafik perkembangan pencapaian angka partisipasi kasar pendidikan menengah selama 4 tahun terakhir dari tahun 0 sampai dengan tahun 05: Grafik.5 APK Pendidikan Menengah 7

72 APK SMA/SMK/SMLB/Paket C sebesar 0.9 pada tahun 05, angka capaian tersebut merupakan angka APK yang berasal dari sekolah-sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandung termasuk MA yang berada dilingkungan Departemen Agama. Capaian indikator ini jika dibandingkankan dengan capaian daerah lain masih berada pada posisi di atas daerah lain seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat. Berikut ini adalah table Capaian APK SMA/SMK/MA/Paket C tahun 04 beberapa daerah lain di sekitar wilayah Kota Bandung: Table.0: Capaian APK SMA/SMK/MA/Paket C daerah lain: No Kota/ Kabupaten Kabupaten Bandung Capaian APK 47.0 Kota Cimahi 85.6 Kab. Sumedang Kota Sukabumi Kab.Bandung Barat 49. Sumber: Kemendikbud, 04 Jika dibandingkan dengan capaian APK Nasional Sekolah Menengah pada tahun 05, APK Sekolah Menengah di Kota Bandung lebih besar capaiannya sebesar APK Sekolah Menengah Nasional sebesar Pencapaian APK Sekolah Menengah di Kota Bandung yang sebesar berkat dukungan dan kontribusi baik pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun masyarakat. 7

73 Kontribusi Dinas Pendidikan Kota Bandung tahun 05 dalam pencapaian APK tersebut melalui: a. Pembangunan gedung sekolah baru. b. Penambahan ruang kelas sekolah. c. Rehabilitasi ruang kelas sekolah rusak. d. Penyelenggaraan paket C setara SMU. e. Penyebarluasan dan sosialisasi pendidikan mengah. f. Pemberian beasiswa bagi siswa miskin. g. Penyelenggaaan sekolah gratis serta Pemberian Bantuan operasional Sekolah (BOS) bagi 0 SMA/SMK Negeri dan Swasta. 6. Indikator Kinerja Utama APM Usia 4 Tahun Formal, jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan. pada tahun 05 Indikator Kinerja ini telah berhasil mencapai target, bahkan melebihi target. Dari target yang ditetapkan sebesar 4.00 telah terealisasi sebesar 4.7 dengan persentase capaian kinerja sebesar Capaian ini juga menyumbang sebanyak 6.97 dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Perhitungan pencapaian ini didapat dari jumlah penduduk usia 4 tahun mencapai 7.6, sedangkan siswa usia 4 PAUD Formal mencapai Peningkatan Angka Partisipasi Kasar usia 4 PAUD Formal dapat dicapai jika terjadi peningkatan persentase jumlah penduduk usia 4 PAUD Formal yang mendapatkan pelayanan pendidikan jenjang PAUD Formal. Pada tahun 7

74 05 jumlah penduduk usia jenjang PAUD Formal sebanyak orang, sedangkan jumlah siswa usia 4 yang bersekolah di PAUD Formal sebanyak siswa. Dibandingkan dengan capaian APM Usia 4 PAUD Formal pada tahun 04 sebesar 9.77, terdapat kenaikan sebesar Kenaikan ini disebabkan antara lain oleh penurunan jumlah penduduk usia jenjang PAUD Formal, sementara jumlah siswa usia tersebut mengalami kenaikan. Jika dibandingkan dengan daerah lain atau nasional, indikator APM Usia 4 PAUD Formal tidak dilakukan pengukuran. Berikut grafik perkembangan capaian APM Usia 4 PAUD Formal antara tahun 04 dan 05: Grafik.6: APM Usia -4 PAUD Formal Pencapaian target Indikator Kinerja APK Usia 4 Paud Formal Dinas Pendidikan Kota Bandung dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan: a. Pembangunan gedung Paud Formal Negeri. 74

75 b. Pemeliharaan rutin 6 ruang kelas PAUD. c. Pengadaan 5 paket APE luar dan APE dalam. d. Pengadaan 5 paket buku dan alat tulis siswa. e. Pengembangan pendidikan anak usia dini serta sosialisasi dan publikasi pendidikan anak usia dini. 7. Indikator Kinerja Utama APM Usia 4 Tahun Non Formal. jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan, pada tahun 05 Indikator Kinerja ini telah berhasil mencapai target yang telah ditetapkan, bahkan melebihi target. Dari target yang ditetapkan sebesar 7.00, telah terealisasi sebesar 7.06 dengan persentase capaian kinerja sebesar 00.. Perhitungan pencapaian ini didapat dari jumlah penduduk usia 4 tahun PAUD Non Formal mencapai 77.64, sedangkan siswa usia - 4 yang bersekolah di PAUD Non Formal mencapai Terdapat kenaikan capaian jika dibandingkan dengan capaian APK Usia 4 tahun PAUD Non Formal pada tahun 04 yaitu sebesar.4, terdapat kenaikan sebesar 4.8. Kenaikan ini disebabkan antara lain oleh penurunan jumlah penduduk usia jenjang PAUD Non Formal, sementara jumlah siswa usia tersebut mengalami kenaikan. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 64.4 dari target pada akhir RPJMD tahun 08. Berikut grafik perkembangan APM Usia 4 Tahun Non Formal antara tahun 04 dan 05: 75

76 Grafik.7: APM Usia -4 Tahun Non Formal Peningkatan Angka Partisipasi Kasar Usia 4 tahun PAUD Non Formal dapat dicapai jika terjadi peningkatan persentase jumlah penduduk usia 4 tahun jenjang PAUD Non Formal yang mendapatkan pelayanan pendidikan di jenjang PAUD Non Formal. Pada tahun 05 jumlah penduduk usia jenjang PAUD Non Formal sebanyak orang, sedangkan Jumlah siswa usia 4 tahun yang bersekolah PAUD Non Formal sebanyak siswa. Pencapaian target Indikator Kinerja APK Usia 4 tahun PAUD Non Formal sebesar 7.06 berkat dukungan dan kontribusi, baik dari pemerintah daerah maupun masyarakat. Dinas Pendidikan Kota Bandung memberikan kontribusi melalui Program pendidikan non formal. Indikator kinerja pendukung dalam upaya meningkatkan APK tersebut dilakukan melalui: a. Penyediaan 00 sarana dan prasarana pendidikan non formal. b. Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal bagi UPT. c. Pengembangan sertifikasi 0 lembaga pendidikan non formal. 76

77 d. Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal, serta e. Pengembangan data dan informasi pendidikan non formal bagi 50 lembaga non formal. 8. Indikator Kinerja Utama APM Usia 5 6 Tahun Formal, jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan, pada tahun 05 Indikator Kinerja ini telah berhasil mencapai target, bahkan melebihi target yang telah ditetapkan. Dari target yang ditetapkan sebesar 8.00 berhasil terealisasi sebesar 8.0 dengan persentase capaian kinerja sebesar Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya yaitu tahun 04, capaian indikator ini mengalami kenaikan sebesar 4.8. Daerah lain dan Nasional tidak melakukan pengukuran pada indikator ini sehingga tidak dapat dibandingkan dengan daerah lain maupun nasional. Berikut ini grafik perkembangan capaian indicator APM Usia 5 6 Tahun Formal antara tahun 04 dan 05: Grafik.8: APM Usia 5-6 Tahun Non Formal 77

78 Pada tahun 05, capaian kinerja APM Usia 5 6 Tahun Formal menunjukkan kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 65.6 dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) Usia 5 6 Tahun Formal dapat dicapai jika terjadi peningkatan persentase jumlah penduduk usia 5-6 tahun yang mendapatkan pelayanan pendidikan jenjang PAUD Formal. Pada tahun 05 jumlah penduduk usia 5-6 tahun sebanyak orang. sedangkan Jumlah siswa usia 5-6 tahun yang bersekolah di PAUD Formal adalah sebanyak.49 siswa. Pencapaian target Indikator Kinerja APK Usia 4 Paud Formal dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan: a. Pembangunan gedung Paud Formal Negeri b. Pemeliharaan rutin ruang kelas PAUD c. Pengadaan paket APE luar dan APE dalam d. Pengadaan paket buku dan alat tulis siswa, serta e. Pengembangan pendidikan anak usia dini serta sosialisasi dan publikasi pendidikan anak usia dini. 9. Indikator Kinerja APM Usia 5 6 Tahun Non Formal. jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan, pada tahun 05 Indikator Kinerja ini telah berhasil mencapai target. Dari target yang ditetapkan sebesar 9.00 baru terealisasi sebesar 9.0 dengan persentase capaian kinerja 78

79 sebesar Capaian ini juga menyumbang sebanyak 65.9 dari target pada akhir RPJMD tahun 08. Peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) Usia 5 6 Tahun Non Formal dapat dicapai jika terjadi peningkatan persentase jumlah penduduk usia 5-6 tahun yang mendapatkan pelayanan pendidikan jenjang PAUD Non Formal. Pada tahun 05 jumlah penduduk usia 5-6 tahun sebanyak 77.4 orang. sedangkan jumlah siswa usia 5-6 tahun yang bersekolah di PAUD Non Formal adalah sebanyak 9.0 siswa. Dibandingkan dengan capaian APM Usia 5 6 tahun PAUD Non Formal tahun 04 sebesar 4.6, terdapat Kenaikan sebesar Kenaikan ini disebabkan antara lain oleh penurunan jumlah penduduk usia 5-6 tahun. sementara jumlah siswa usia tersebut mengalami kenaikan. Berikut grafik perkembangan capaian indikator ini antara tahun 04 dan 05: Grafik.9: APM Usia 5-4 Tahun Paud Non Formal 79

80 Pencapaian target Indikator Kinerja APM Usia 5 4 tahun PAUD Non Formal sebesar 9.0 berkat dukungan dan kontribusi, baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun masyarakat. Dinas Pendidikan Kota Bandung memberikan kontribusi melalui program pendidikan non formal. Indikator kinerja pendukung dalam upaya meningkatkan APK tersebut dilakukan melalui: a. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan non formal. b. Pemberian bantuan operasional pendidikan non formal bagi UPT. c. Pengembangan sertifikasi lembaga pendidikan non formal. d. Publikasi dan sosialisasi pendidikan non formal serta Pengembangan data dan informasi pendidikan non formal bagi lembaga non formal. 0. Indikator Kinerja Utama APM Usia 7 Tahun, jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan, pada tahun 05 Indikator Kinerja ini telah berhasil mencapai target, bahkan melebihi dari target yang ditetapkan. Dari target yang ditetapkan sebesar 98.0 berhasil terealisasi sebesar 0.0 dengan persentase capaian kinerja sebesar Capaian ini juga menyumbang sebanyak dari target pada akhir RPJMD (08). Peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) Usia 7 tahun dapat dicapai jika terjadi peningkatan persentase jumlah penduduk usia 7- tahun yang mendapatkan pelayanan pendidikan jenjang SD/SDLB/MI/Paket A. Pada tahun 05 jumlah penduduk usia 7- tahun sebanyak 6.9 orang. 80

81 sedangkan Jumlah siswa usia 7- tahun yang bersekolah di SD/SDLB/Paket A adalah sebanyak.645 siswa. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 04 yang sebesar 00.4, indikator ini mengalami peningkatan sebesar.76. Kenaikan ini disebabkan antara lain oleh adanya penurunan jumlah penduduk usia 7- tahun, sementara jumlah siswa usia tersebut meningkat. Berikut grafik perkembangan capaian inidikator ini antara tahun 04 dan 05: Grafik.0: APM Usia 7 Tahun Capaian indikator ini jika dibandingkankan dengan capaian daerah lain masih berada pada posisi di atas daerah lain seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, Kota Sukabumi dan Kabupaten Bandung Barat. Berikut ini adalah table Capaian APM Usia 7 Tahun pada tahun 04 beberapa daerah lain di sekitar wilayah Kota Bandung: 8

82 Table.0: Capaian APM Usia 7 daerah lain: No Kota/ Kabupaten Kabupaten Bandung Capaian APM 95.4 Kota Cimahi 9.9 Kab. Sumedang Kota Sukabumi Kab.Bandung Barat Sumber: Kemendikbud, 04 Pada tahun 05 jika dibandingkan dengan capaian APM Nasional Usia 7 tahun jenjang SD/MI/SDLB/Paket A yang sebesar 8.94, capaian APM Usia 7 tahun jenjang SD/MI/SDLB/Paket A Kota Bandung lebih tinggi sebesar.6. Pencapaian target Indikator Kinerja APM Usia 7 tahun SD/SDLB/Paket A sebesar 0.0 dilakukan melalui: a. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada 85 sekolah negeri dan swasta. b. Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) SD sebanyak 00 ruang, dan c. Pemberian beasiswa siswa miskin. Selain itu dilakukan Program kesetaraan Paket A didukung melalui Penyelenggaraan Paket A setara SD di 0 Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM). 8

83 . Indikator Kinerja Utama APM Usia 5 Tahun, selain APK, indikator lain yang digunakan untuk mengukur ketersediaan akses layanan pendidikan Angka dasar adalah Partisipasi Murni. Untuk tahun 05 APM usia 5 tahun Hasil Pembangunan RKB di SMPN Kota Bandung ditargetkan sebesar 97.0, telah terealisasi sebesar dengan capaian kinerja sebesar 0.9. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya yaitu tahun 04, capaian indicator ini mengalami peningkatan sebesar 0.6. Berikut grafik perkembangan capaian indicator ini antara tahun 04 dan 05: Grafik.: APM Usia -5 Tahun 8

84 Pada tahun 05, capaian kinerja APM Usia 5 Tahun menunjukkan kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 0.97 dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Jumlah penduduk usia 5 tahun sebanyak 9.99 orang, sedangkan jumlah siswa yang bersekolah di jenjang SMP/MTs/SMPLB/Paket B sebanyak 0.70 siswa. Capaian indikator ini jika dibandingkankan dengan capaian daerah lain masih berada pada posisi di atas daerah lain seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, Kota Sukabumi dan Kabupaten Bandung Barat. Berikut ini adalah table Capaian APM Usia 5 Tahun pada tahun 04 beberapa daerah lain di sekitar wilayah Kota Bandung: Table.0: Capaian APM Usia 5 Tahun daerah lain: No Kota/ Kabupaten Kabupaten Bandung Capaian APM 64.9 Kota Cimahi 9. Kab. Sumedang Kota Sukabumi Kab.Bandung Barat 7.45 Sumber: Kemendikbud, 04 Jika dibandingkan dengan capaian Nasional target Indikator Kinerja APM Usia 5 tahun SMP/MTs/SMPLB sebesar 6.45, capaian Kota Bandung lebih tinggi sebesar 9.5. Beberapa intervensi yang dilakukan Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam 84

85 meningkatkan APM Usia 5 Tahun, antara lain melalui: a. Pemberian bantuan siswa miskin (BSM-SMP). b. Bantuan operasional sekolah (BOS) kepada 7 sekolah SMP negeri dan swasta, rehabilitasi ruang kelas rusak sebanyak 70 sekolah. c. Penambahan ruang kelas baru SMP sebanyak 56 ruang. d. Penyelenggaraan Paket B setara SMP di 0 PKBM, serta e. Bantuan Operasional Layanan Pendidikan Dasar SMP Negeri Terbuka kepada 6 SMP Terbuka.. Indikator Kinerja Utama APM Usia 6 8 Tahun, jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan, pada tahun 05 Indikator Kinerja ini telah berhasil mencapai target, bahkan telah melebihi dari target yang ditetapkan. Dari target yang ditetapkan sebesar 8.0 telah berhasil terealisasi sebesar 8.47 dengan persentase capaian kinerja sebesar Jika dibandingan dengan capaian tahun sebelumnya yaitu tahun 04, capaian inidikator ini pada tahun 05 mengalami kenaikan sebesar.7. Kenaikan ini disebabkan antara lain oleh penurunan jumlah penduduk usia 6-8 tahun, sementara jumlah siswa usia tersebut naik. Berikut grafik perkembangan pencapaian angka partisipasi murni Usia 6 8 tahun terakhir: 85 selama dua tahun

86 Grafik.: APM Usia 6-8 tahun Pada tahun 05, capaian kinerja APM Usia 6 8 Tahun menunjukkan kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 95.0 dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Jumlah penduduk usia 6-8 tahun mencapai 7.0 orang, sedangkan siswa usia 6-8 tahun yang bersekolah di SMA/SMK/MA/SMLB/Paket C mencapai siswa. Capaian indikator ini jika dibandingkankan dengan capaian daerah lain masih berada pada posisi di atas daerah lain seperti Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi, Kota Sukabumi dan Kabupaten Bandung Barat. Berikut ini adalah table Capaian APM Usia 6 8 Tahun beberapa daerah lain di sekitar wilayah Kota Bandung: 86

87 Table.0: Capaian APM Usia 6 8 Tahun pada tahun 04 daerah lain No Kota/ Kabupaten Kabupaten Bandung Capaian APM 7.94 Kota Cimahi 66. Kab. Sumedang Kota Sukabumi Kab.Bandung Barat 6.9 Sumber: Kemendikbud, 04 Capaian Indikator Kinerja APM SMA/SMK/MA/SMLB/Paket C Nasional pada tahun 05 sebesar dibandingkan dengan capaian indikator tersebut Kota Bandung yang sebesar 8.47, capaian Kota Bandung lebih tinggi sebesar.4. Peningkatan Angka Partisipasi Murni (APM) Usia 6 8 Tahun dapat dicapai jika terjadi peningkatan persentase jumlah penduduk usia 6-8 tahun yang mendapatkan pelayanan pendidikan jenjang SMA/SMK/MA/Paket C. Pencapaian target Indikator Kinerja APM Usia 6 8 Tahun sebesar 8.47 dilakukan melalui dukungan kegiatan - kegiatan: a. pemberian Bantuan Siswa Miskin (BSM-SM). b. Bantuan operasional sekolah (BOS). c. rehabilitasi ruang kelas SMK sebanyak 00 ruang. 87

88 . Sasaran Tersedia dan Terjangkaunya Akses Pendidikan Bagi Remaja dan Orang Dewasa Putus Sekolah Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi remaja dan orang dewasa putus sekolah merupakan sasaran strategis untuk mendukung terjaminnya kepastian memperoleh akses pendidikan bagi remaja dan orang dewasa putus sekolah pada pendidikan menengah. Untuk melihat tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui Indikator Kinerja sebagai berikut: Tabel.8: Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Tersedia dan terjangkaunya akses pendidikan bagi remaja dan orang dewasa putus sekolah No Indikator Kinerja Angka Melek Huruf (AMH)* Angka Rata rata Lama Sekolah (RLS)* Capaian s/d 05 terhadap 08 () Target Realisasi Capaian Target Akhir RPJMD (08) Capaian 04 Tahun 05 *sumber: Disdik Kota Bandung, Diolah (data Sementara) Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa:. Indikator Kinerja Angka Melek Huruf (AMH), Penuntasan buta aksara merupakan bagian dari fokus pembangunan untuk peningkatan human capital. Hal ini mengingat peran sentral pendidikan baik sebagai bagian dari pemenuhan hak warga Negara, maupun karena daya ungkit pendidikan terhadap tujuan 88

89 pembangunan yang lain seperti pembangunan dan pemerataan ekonomi dan sosial. Terlebih lagi, dalam RPJMD Kota Bandung 0-08, penegasan akan pentingnya pendidikan juga bisa ditemukan dalam misi tentang Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing telah menjadi arah bagi pembangunan di Kota Bandung. Angka Melek Huruf merupakan indikator makro yang hasil pengukurannya berdasarkan hasil pengukuran dari BPS Kota Bandung. Indikator ini realisasi capaiannya sesuai target, yaitu dari target 99,65, terealisai sebesar 99,65 dengan persentase capaian kinerja sebesar 00. Jika dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya yaitu tahun 04, capaian AMH pada tahun 05 mengalami kenaikan sebesar 0.0. Berikut grafik perkembangan pencapaian AMH selama lima tahun terakhir dari tahun 00 sampai dengan tahun 04: Grafik.: Perkembangan Angka Melek Huruf Kota Bandung Tahun Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung 04 89

90 Capaian AMH beberapa Kabupaten atau Kota-kota lain di Jawa Barat dapat dilihat pada table berikut: No Table.9: Capaian AMH daerah lain di Jawa Barat Kota/ Kabupaten Capaian AMH Kabupaten Indramayu Kabupaten Bogor 95.0 Kabupaten Subang Kabupaten Karawang Kabupaten Cirebon Kabupaten Bekasi 94.5 Jika dibandingkan dengan capaian Nasional dari target kinerja yang ditetapkan pada tahun 05 sebesar 96,9, telah terealisasi 96,9, capaian Kota Bandung masih lebih tinggi sebesar.6. Pada tahun 05, capaian kinerja Angka Melek Huruf (AMH) menunjukkan kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 99.9 dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Pencapaian indikator kinerja ini didukung oleh Program Keaksaraan Dasar yang merupakan upaya pemberian kemampuan keaksaraan bagi penduduk tuna aksara agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung. Keberhasilan peningkatan capaian Angka Melek Huruf (AMH) dari tahun sebelumnya didukung dengan adanya alokasi anggaran dari pemerintah daerah yang cukup memadai untuk bidang pendidikan serta meningkatnya aksesibilitas Pendidikan Non Formal. 90

91 Suasana Ujian Paket C di Kota Bandung Peningkatan angka melek huruf juga terkait dengan perluasan dan peningkatan pendidikan non formal. Beberapa data terkait dengan pendidikan non formal antara lain adalah sebagai berikut: a. PKBM dan TBM berjumlah 558 buah, dengan peserta didik 0.4 dan jumlah tutor 558 orang. b. PAUD berjumlah.9 buah dengan peserta didik sebanyak 4.99 anak. Kondisi pencapaian angka melek huruf yang positif menunjukkan hasil dari program/ kegiatan yang telah dilakukan. yang menggambarkan bukan hanya peran dari pemerintah. Capaian ini juga menunjukkan kontribusi penting dari pihak non pemerintah seperti swasta dan organisasi masyarakat yang juga menjadi penyelenggara pendidikan di berbagai jenjang. Pencapaian indikator kinerja ini didukung oleh Program Keaksaraan Dasar yang merupakan upaya pemberian kemampuan keaksaraan bagi penduduk tuna aksara agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung, mendengarkan, 9

92 dan berbicara untuk mengomunikasikan teks lisan dan tulis dengan menggunakan aksara dan angka dalam bahasa Indonesia. Kontribusi Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam mendukung capaian Angka Melek Huruf antara lain penyelenggaraan ujian paket A setara SD, penyelenggaraan ujian paket B setara SMP dan penyelnggaraan ujian paket C setara SMA.. Banyaknya peserta didik yang masuk kategori miskin atau tidak mampu secara ekonomi. Kemiskinan menjadi salah satu persoalan penting yang dalam kaitan dengan pendidikan akan membatasi akses peserta didik terhadap pendidikan.. Kualitas SDM pendidikan masih memerlukan peningkatan kompetensi dan profesionalitas di bidang pembelajaran. Aspek penting dari tenaga pendidikan bukan hanya sekedar kecukupan jumlah yang dari tahun ke tahun sudah menunjukkan perkembangan yang positif. Kualitas SDM pendidikan menjadi kunci yang akan menentukan kualitas pendidikan yang dihasilkan. Solusi:. Untuk menjawab persoalan kapasitas ekonomi yang terbatas, skema bantuan pendidikan menjadi salah satu jawabannya. Pengembangan bantuan pendidikan berupa SKTM, beasiswa rawan putus sekolah/kembali ke sekolah, pemberian bantuan biaya pendidikan mahasiswa, pemberian 9

93 Jaminan Pendidikan bagi Siswa Miskin untuk pelajar dari keluarga tidak mampu dan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) adalah beberapa solusi yang sudah dilakukan dan perlu terus dikembangkan ke depan.. Peningkatan kualitas SDM di bidang pendidikan antara lain dilakukan dengan: a) Memfasilitasi peningkatan kompetensi dan sertifikasi pendidik; b) Pemberdayaan (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) (MGMP) / (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) (MKKS) / (Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kejuruan) (KSK).. Indikator Kinerja Angka Rata Rata Lama Sekolah (RLS). Perluasan akses pendidikan menjadi kunci untuk pemenuhan hak warga negara dalam bidang pendidikan, seperti juga indikator pendidikan lain yang penting seperti angka melek huruf. Hal ini karena berbagai hambatan baik teknis maupun non teknis, menjadikan pemenuhan hak atas pendidikan yang sudah dijamin oleh konstitusi bisa jadi tidak terpenuhi. Sasaran ini menegaskan bahwa pemerintah akan mengembangkan kebijakan, program dan kegiatan untuk memastikan pendidikan pemenuhan tanpa hak diskriminasi. setiap warga Pemerintah negara Daerah untuk Kota mendapatkan Bandung telah menetapkan indikator peningkatan rata-rata lama sekolah sebagai penanda perluasan akses pendidikan. Rata-rata lama sekolah ini menjelaskan rata-rata 9

94 jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Indikator ini merupakan indikator makro yang hasil pengukurannya merupakan hasil dari pengukuran BPS Kota Bandung. Data Capaian RLS merupakan data yang bersumber dari BPS Kota Bandung. Tahun 05 data capaian indikator ini capaianya tidak tercapai sesuai target, baru terealisasi sebesar.5 tahun dari target.7 tahun, dengan prosentase capaian kinerjanya Jika dibandingkan dengan capaian nasional yang merupakan indikator yang menjadi tanggungjawab Kemendikbud sebesar 7.60 tahun, capaian Kota Bandung masih lebih tinggi sebesar.55 tahun. Pada tahun 05, capaian kinerja Rata rata Lama Sekolah (RLS) menunjukkan kinerja yang baik. Walaupun tidak tercapai sesuai target realisasi capaian indikator RLS ini mengalami kenaikan sebesar 0.0 dari tahun sebelumnya yaitu tahun 04. Capaian indikator ini juga menyumbang sebanyak 99.9 dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Lamanya bersekolah merupakan ukuran akumulasi investasi pendidikan individu. Banyak faktor yang jadi penyebab dari ketidaktercapaiannya RLS tahun, antara lain persepsi masyarakat tentang pendidikan yang dianggap belum menjanjikan, serta mahalnya biaya pendidikan menjadi kendala selanjutnya. Intervensi Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam mendukung capaian Rata rata Lama Sekolah antara lain penyelenggaraan ujian paket A setara SD, penyelenggaraan ujian paket B setara SMP dan penyelnggaraan ujian paket C 94

95 setara SMA. Suasana KBM Paket C di LPK Krama Putra Kota Bandung Berdasarkan rata-rata lama sekolah penduduk di Kota Bandung, selama terjadi peningkatan kualitas pendidikan yaitu dari 0.85 tahun di tahun 04 menjadi.5 tahun pada tahun 05 (setara SLTA kelas ). Peningkatan rata-rata lama sekolah di Kota Bandung ini dapat dimaknai bahwa penduduk Kota Bandung semakin sadar akan pentingnya pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Pada tahun 05, kinerjanya menunjukkan peningkatan sebesar 0.0 tahun. Berikut ini adalah perkembangan capaian RLS selama 5 tahun sebelumnya: Grafik.4: Perkembangan capaian RLS Sumber: Dinas Pendidikan Kota Bandung 04 95

96 Rata-rata lama sekolah merupakan salah satu indikator dalam pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang dilakukan oleh Program pembangunan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNDP). Sesuai laporan IPM tahun 05, IPM Indonesia berada diperingkat 0 dari 88 negara dengan besaran Sejak tahun 0 penghitungan rata-rata lama sekolah mengalami perubahan sedikit penyesuaian yaitu terkait dengan penetapan batas usia penduduk yang diamati. Dalam metode baru, batas usia penduduk dinaikkan menjadi 5 tahun dari sebelumnya 5 tahun. Dalam rangka meningkatkan pembangunan kualitas manusia, terutama meningkatkan rata-rata lama sekolah. Dinas Pendidikan akan menjalankan program Pendidikan Menengah Universal (PMU). Program tersebut dimaksudkan untuk menyambung program Wajib belajar 9 tahun. Program PMU merupakan cikal bakal diterapkannya wajib belajar pendidikan tahun. Program ini memberikan kesempatan luas kepada anak untuk mengikuti pendidikan menengah yang difasilitasi pemerintah. Selain PMU, Pemerintah pusat melalui Kemendikbud juga meluncurkan Program Indonesia Pintar (PIP), bantuan operasional sekolah menengah. Bantuan Operasional Siswa Miskin (BOSSM), dan Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM).. Sasaran Tersedianya Layanan Pendidikan Sekolah yang Bermutu dan Berwawasan Lingkungan Tersedia layanan pendidikan sekolah yang bermutu dan berwawasan lingkungan merupakan sasaran strategis untuk mendukung tersedianya layanan 96

97 pendidikan yang berkualitas dan berwawasan lingkungan bagi usia dini dan usia sekolah dari tingkat pendidikan usia dini, pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah. Untuk melihat tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui indikator kinerja sebagai berikut: Tabel.0: Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Tersedia layanan pendidikan Sekolah yang bermutu dan berwawasan lingkungan Capaian Target s/d Capaian Akhir RPJMD terhadap Target Realisasi 08 Capaian (08) () Tahun 05 No 4 Indikator Kinerja Prosentase satuan SD yang terakreditasi Prosentase satuan SMP yang terakreditasi Prosentase satuan Pendidikan Menengah yang terakreditasi Jumlah Sekolah Hijau (Adiwiyata) Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa:. Indikator Kinerja Persentase Satuan SD yang terakreditasi, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan, pada tahun 05 tingkat capaian indikator kinerja ini sudah mencapai target yang ditetapkan, bahkan melebihi target. Dari target yang ditetapkan sebesar 50.00, berhasil terealisasi sebesar 5.0 dengan persentase capaian kinerja sebesar Jika dibandingkan dengan capaian tahun 04, indikator ini mengalami kenaikan sebesar

98 Berikut grafik perkembangan capaian indikator persentase satuan SD yang terakreditasi: Grafik.5: Prosentase SD terakreditasi Sesuai target rencana strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung 04 08, pada tahun 05 atau pada tahun kedua periode perencanaan Persentase SD yang memperoleh akreditasi ditargetkan sebesar Dari target tersebut pada tahun 05 atau tahun kedua periode perencanaan 0408 telah berhasil tercapai sebesar 5.0. Dengan melihat data kinerja di atas dapat disimpulkan bahwa pada tahun kedua periode perencanaan target Indikator Kinerja persentase SD yang memperoleh akreditasi telah mencapai target yang ditetapkan dan capaian kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 80.0 dari target pada akhir RPJMD (08). Berikut table status akreditasi Sekolah Dasar tiap Kecamatan di Kota 98

99 Bandung tahun 05: Tabel.: Status akreditasi Sekolah Dasar tiap Kecamatan di Kota Bandung Tahun 05 Akareditasi A Akareditasi B Akareditasi C Jumlah Kec. Andir Kec. Antapani Kec. Arcamanik Kec. Astananyar Kec. Babakan Ciparay Kec. Bandung Kidul Kec. Bandung Kulon Kec. Bandung Wetan Kec. Batununggal 0 Kec. Bojong Loa Kaler Kec. Bojong Loa Kidul Kec. Buah Batu 0 0 Kec. Cibeunying Kaler Kec. Cibeunying Kidul Kec. Cibiru Kec. Cicendo Kec. Cidadap Kec. Cinambo 0 0 Kec. Coblong 9 0 Kec. Gedebage Kec. Kiaracondong 0 4 Kec. Lengkong Kec. Mandalajati 0 4 Wilayah 99

100 Kec. Panyileukan Kec. Rancasari 9 0 Kec. Regol Kec. Sukajadi Kec. Sukasari 0 4 Kec. Sumur Bandung Kec. Ujungberung JUMLAH Sumber: Dapodikdas 05 Pada tahun 05 SD/SDLB yang terakreditasi sebanyak 48 sekolah. Indikator kinerja pendukung untuk tercapaianya peningkatan standar pelayanan satuan pendidikan dilakukan melalui: a. Pembinaan teknis akreditasi SD adalah sebanyak 80 sekolah b. Rehabilitasi ruang kelas SD, serta c. Pembangunan perpustakaan dan pusat sumber belajar.. Indikator Kinerja Utama Persentase satuan SMP yang terakreditasi, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan, pada tahun 05 tingkat capaian indikator kinerja ini telah mencapai target yang ditetapkan, bahkan melebihi target. Dari target yang ditetapkan sebesar 40.00, telah berhasil terealisasi sebesar 4.5 dengan persentase capaian kinerja sebesar Jika dibandingkan dengan capaian tahun 04, indikator ini mengalami kenaikan sebesar.7. Indikator Kinerja persentase SMP yang memperoleh 00

101 akreditasi telah mencapai target yang ditetapkan dan capaian kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 74.8 dari target pada akhir RPJMD (08). Berikut grafik perkembangan capaian indicator persentase SMP yang terakreditasi selama tahun: Grafik.6: Prosentase SMP yang terakreditasi Pada tahun 05 jumlah SMP negeri dan swasta 6 sekolah, yang terakreditasi sebanyak 9 sekolah. Berikut table Status Akreditasi SMP per Kecamatan tahun 05: Tabel.: Status akreditasi SMP tiap Kecamatan di Kota Bandung Tahun 05 Wilayah Akreditasi A Akreditasi B Jumlah Kec. Andir 5 Kec. Antapani Kec. Arcamanik Kec. Astananyar 0

102 Kec. Babakan Ciparay Kec. Bandung Kidul 0 Kec. Bandung Kulon Kec. Bandung Wetan Kec. Batununggal Kec. Bojong Loa Kaler Kec. Bojong Loa Kidul 0 Kec. Buah Batu 4 6 Kec. Cibeunying Kaler 0 Kec. Cibeunying Kidul 0 Kec. Cibiru 0 Kec. Cicendo 6 7 Kec. Cidadap Kec. Cinambo 0 Kec. Coblong 5 6 Kec. Gedebage Kec. Kiaracondong Kec. Lengkong 4 5 Kec. Mandalajati 0 Kec. Panyileukan 0 Kec. Rancasari Kec. Regol 4 5 Kec. Sukajadi 0 Kec. Sukasari 6 Kec. Sumur Bandung 0 Kec. Ujungberung Jumlah Sesuai target rencana strategis Dinas Pendidikan Kota Bandung 0408, pada tahun 05 atau pada tahun kedua periode perencanaan Persentase SMP yang memperoleh akreditasi ditargetkan sebesar Dari target tersebut pada tahun 05 atau tahun kedua periode perencanaan 04 0

103 08 telah berhasil tercapai sebesar 4.5. Dengan melihat data kinerja di atas dapat disimpulkan bahwa pada awal periode perencanaan target indikator kinerja persentase SMP yang memperoleh akreditasi telah melebihi target yang ditetapkan dan menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Indikator kinerja pendukung untuk tercapainya peningkatan standar pelayanan satuan pendidikan dilakukan melalui pembinaan teknis akreditasi SMP adalah sebanyak 6 sekolah, melalui pembinaan teknis akreditasi SMP adalah sebanyak sekolah melalui bantuan standarisasi dan akreditasi, rehabilitasi sebanyak 50 ruang kelas SMP, pembangunan perpustakaan dan pusat sumber belajar.. Indikator Kinerja Utama Persentase Pendidikan Menengah yang terakreditasi, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan, pada tahun 05 tingkat capaian indikator kinerja ini telah berhasil mencapai target yang ditetapkan, bahkan melebihi target. Dari target yang ditetapkan sebesar 50.00, telah berhasil terealisasi 5.4 dengan persentase capaian kinerja sebesar Dibandingkan capaian pada tahun 04 jumlah Pendidikan Menengah negeri dan swasta yang telah terakreditasi mengalami kenaikan sebesar 5.. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 80.6 dari target pada akhir RPJMD (08). Berikut grafik perkembangan capaian indikator Prosentase pendidikan menengah yang terakreditasi selama tahun: 0

104 Grafik.7: Prosentase pendidikan menengah yang terakreditasi Dengan melihat data kinerja di atas dapat disimpulkan bahwa pada awal periode perencanaan target Indikator Kinerja persentase pendidikan menengah yang memperoleh akreditasi telah mencapai target yang ditetapkan dan menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Upaya yang telah dilakukan dalam mencapai target sebesar 5.4 tersebut antara lain menyiapkan sasaran akreditasi pendidikan menengah melalui: a. Pembangunan USB SMA/SMK b. Pembangunan RKB SMA/SMK c. Implementasi Kurikulum d. Rehabilitasi ruang belajar e. Pembangunan ruang laboratorium, serta f. Pembangunan perpustakaan/pusat sumber belajar dan sarana prasarana 04

105 lainnya. 4. Indikator Kinerja Utama Jumlah sekolah hijau (Adiwiyata), jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan, pada tahun 05 capaian Indikator Kinerja ini telah mencapai mencapai target yang ditetapkan, bahkan melebihi target. Dari target yang ditetapkan sebanyak 5 sekolah adiwiyata, terealisasi sebanyak 6 sekolah adiwiyata, sekolah merupakan adiwiyata nasional (5 sekolah jenjang SD, 0 sekolah jenjang SMP dan sekolah jenjang pendidikan menengah), dengan prosentase capaian kinerjanya sebesar Capaian SMAN Kota Bandung sebagai sekolah adiwiyata ini juga menyumbang sebesar dari target pada akhir RPJMD (08). Jika dibandingkan kondisi pada tahun 04, jumlah sekolah adiwiyata provinsi sebanyak 7 sekolah jenjang SD, 8 sekolah jenjang SMP dan sekolah jenjang pendidikan menengah. Berikut grafik perkembangan jumlah sekolah adiwiyata selama tahun: 05

106 Grafik.8: Jumlah Sekolah Adiwiyata Untuk mencapai target sasaran strategis tersebut dilakukan melalui penyediaan fasilitas manajemen pemeliharaan lingkungan melalui rehabilitasi gedung sekolah, pemeliharaan lingkungan sekolah dan program sekolah gratis. 4. Sasaran Meningkatnya efektifitas dan relevansi layanan pendidikan Meningkatnya efektifitas dan relevansi layanan pendidikan merupakan sasaran strategis untuk mendukung efektifitas layanan pendidikan dan relevansi pendidikan. Untuk melihat tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui Indikator Kinerja sebagai berikut: 06

107 Tabel.4: Meningkatnya efektifitas dan relevansi layanan pendidikan Tahun 05 No Indikator Kinerja Capaian Target s/d Capaian Akhir RPJMD terhadap Target Realisasi realisasi (08) 08 () Angka Putus Sekolah SD Angka Putus Sekolah SMP Angka Putus Sekolah Pendidikan Menengah Angka Kelulusan Paket A Angka Kelulusan Paket B Angka Kelulusan Paket C Angka Kelulusan SD Angka Kelulusan SMP Angka Kelulusan Pendidikan Menengah Angka Melanjutkan Siswa SD Angka Melanjutkan Siswa SMP Angka Melanjutkan Siswa Pendidikan Menengah Prosentase lulusan SMK yang bekerja sesuai bidang kompetensinya Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa:. Indikator Kinerja Utama Angka Putus Sekolah SD, pada tahun 05 jumlah siswa SD adalah 5.80 siswa, sedangkan peserta didik yang putus sekolah adalah siswa. Jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan sebesar 0.0, capaian indikator kinerja ini sebesar 0.0 telah sesuai target 07

108 dari target yang ditetapkan, dengan capaian kinerjanya sebesar, dan menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Dibandingkan dengan capaian tahun 04, indikator ini mengalami kenaikan sebesar 0.0. Indikator ini juga telah menyumbang terhadap capaian target RPJMD 08 sebesar Jika dibandingkan dengan capaian Nasional yang sebesar 0.67, capaian Kota Bandung lebih tinggi sebesar Berikut grafik perkembangan angka putus sekolah SD selama tahun: Grafik.: Angka Putus Sekolah SD Masih adanya angka putus sekolah ini disebabkan oleh faktor sosial dan budaya masyarakat, seperti adanya siswa SD yang tidak mau menyelesaikan sekolahnya dengan alasan bekerja membantu perekonomian orang tua. Kondisi siswa putus sekolah disebabkan oleh berbagai faktor. Pada lingkungan perkotaan angka putus sekolah dipicu oleh tingkat kemiskinan. Pada beberapa kasus anak-anak yang orang tuanya tidak memiliki status kependudukan tetap mengalami kesulitan bagi anak-anaknya untuk memperoleh 08

109 akses pendidikan formal. Hal ini mendorong munculnya anak-anak jalanan, pengemis dan gelandangan. Untuk menurunkan angka putus sekolah pemerintah telah menyediakan beberapa program untuk meningkatkan partisipasi sekolah antara lain: Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bantuan Siswa Miskin (BSM), program paket B dan program SMP terbuka dan program retrieval (program perekrutan kembali anak anak yang putus sekolah), program ini dilaksanakan oleh UPT PK PNFI Dinas Pendidikan Kota Bandung. Dinas Pendidikan Kota Bandung juga melaksanakan program penyelenggaraan sekolah gratis dari jenjang SD, SMP dan SMA/SMK di Kota Bandung. Program sekolah gratis diperuntukan bagi.0 sekolah dasar negeri/swasta, 56 SMP Negeri/swasta, SMA Negeri dan SMK Negeri.. Indikator Kinerja Utama angka putus sekolah SMP, pada tahun 05 capaian indikator kinerja ini telah sesuai target sebesar 0.0 dari target yang ditetapkan sebesar 0.0, dengan capaian kinerjanya sebesar. Jumlah siswa SMP tahun 05 adalah 0.9 siswa, sedangkan peserta didik yang putus sekolah adalah sebanyak 7 siswa. Jika dibandingkan dengan capaian tahun 04, capaian indicator ini pada tahun 05 mengalami kenaikan sebesar 0.0. Capaian ini juga menyumbang sebanyak dari target pada akhir RPJMD (08). Berikut grafik perkembangan capaian indicator angka putus sekolah SMP selama tahun: 09

110 Grafik.: Angka Putus Sekolah SMP Jika dibandingkan dengan capaian Nasional, angka putus sekolah SMP yang sebesar 0,87, capaian Kota Bandung masih lebih tinggi sebesar Siswa putus sekolah disebabkan oleh berbagai faktor. Pada lingkungan perkotaan angka putus sekolah dipicu oleh tingkat kemiskinan. Pada beberapa kasus anak-anak yang orang tuanya tidak memiliki status kependudukan tetap mengalami kesulitan bagi anak-anaknya untuk memperoleh akses pendidikan formal. Hal ini mendorong munculnya anak-anak jalanan, pengemis dan gelandangan. Selain itu, angka putus sekolah pada jenjang ini di daerah pedalaman maupun didaerah pertanian atau perkebunan didorong oleh budaya membantu ekonomi rumah tangga dengan bekerja menjadi buruh tani ataupun buruh perkebunan. Untuk mengatasi faktor-faktor yang mendorong terjadinya angka putus sekolah, upaya yang dapat dilakukan antara lain dengan mendekatkan pelayanan pendidikan melalui pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus. 0

111 Masih tingginya angka putus sekolah ini disebabkan oleh faktor sosial dan budaya masyarakat, seperti adanya siswa SMP yang tidak mau menyelesaikan sekolahnya dengan alasan bekerja membantu perekonomian orang tua meskipun Pemerintah telah menyediakan beberapa program untuk meningkatkan partisipasi sekolah antara lain: Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Siswa Miskin (BSM) dan program paket B dan program SMP terbuka.. Indikator Kinerja Utama Persentase putus sekolah pendidikan menengah, pada tahun 05 indikator ini telah terealisasi sebesar 0.5 dari target yang ditetapkan sebesar 0.5, artinya capaiannya sesuai target, dengan capaian kinerja sebesar, dan menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Jumlah siswa Pendidikan menengah tahun 05 adalah 9.4 siswa, sedangkan peserta didik yang putus sekolah adalah sebanyak 0 siswa. Dibandingkan dengan capaian pada tahun 04, indikator ini mengalami peningkatan capaian sebesar 0.0. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 50.5 dari target pada akhir RPJMD (08). Jika dibandingkan dengan capaian Nasional yang sebesar.8, capaian Kota Bandung masih lebih tinggi sebesar.66. Angka putus sekolah peserta didik pendidikan menengah selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan secara terus menerus, sebesar 0.0 pada tahun 0, pada tahun 04 sebesar 0.7 serta pada tahun 05 sebesar

112 0.5. Hal tersebut menunjukkan kinerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Berikut grafik tren penurunan siswa pendidikan menengah yang putus sekolah selama tahun terakhir dari tahun 0-05: Grafik.4: Angka Putus Sekolah Pendidikan Menengah Masih tingginya angka putus sekolah ini disebabkan oleh faktor sosial dan budaya masyarakat, seperti adanya siswa pendidikan menenengah yang tidak mau menyelesaikan sekolahnya dengan alasan bekerja membantu perekonomian orang tua meskipun Pemerintah telah menyediakan beberapa program untuk meningkatkan partisipasi sekolah antara lain: a. Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS-SM) b. Bantuan Siswa Miskin (BSM), dan c. Program paket C setara SMA

113 4. Indikator Kinerja Utama Angka Kelulusan Paket A, pada tahun 05 telah terealisasi sebesar 8.. Capaian indikator kinerja tersebut telah melebihi target dari persentase yang ditargetkan sebesar 8.00, dengan persentase capaian kinerja sebesar 0.87 dan menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 04 yang sebesar 80.5, capaian tahun 04 naik sebesar.8. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 85.0 dari target pada akhir RPJMD (08). Berikut grafik perkembangan angka kelulusan paket A selama tahun: Grafik.5: Angka Kelulusan Paket A 5. Indikator Kinerja Angka Kelulusan Paket B, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 05, indikator kinerja ini telah terealisasi melebihi target sebesar 88.6 dari target yang ditetapkan sebesar dengan persentase capaian kinerja sebesar.8, dan indikator ini menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 90.4 dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Berikut grafik perkembangan angka kelulusan paket B

114 selama tahun: Grafik.6: Angka Kelulusan Paket B 6. Indikator Kinerja Utama Angka Kelulusan Paket C, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 05 sebesar 9.00, indikator kinerja ini telah terealisasi melebihi target sebesar dengan persentase capaian sebesar 08.70, dan menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Jika dibandingkan dengan tahun 04 yang sebesar capaian tahun 05 besarannya sama yaitu. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 00.0 dari target pada akhir RPJMD (08). Berikut grafik perkembangan angka kelulusan paket B selama tahun: Grafik.7: Angka Kelulusan Paket C 4

115 7. Indikator Kinerja Utama Angka Kelulusan SD, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 05 sebesar, indikator kinerja ini telah terealisasi sesuai target sebesar dengan persentase capaian sebesar, dan menunjukkan capaian kinerja yang baik. Capaian indicator ini sama besarnya jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu tahun 04 yaitu sebesar Capaian ini juga menyumbang sebanyak dari target pada akhir RPJMD (08). Berikut grafik capaian indicator angka kelulusan selama tahun: Grafik.8: Angka Kelulusan SD 5

116 8. Indikator Kinerja Utama Angka Kelulusan SMP, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 05 sebesar, indikator kinerja ini telah terealisasi sesuai target sebesar dengan persentase capaian sebesar, dan menunjukkan capaian kinerja yang baik. Jika dibandingkan dengan tahun 04, capaian indicator ini besarannya sama yaitu sebesar Capaian ini juga menyumbang sebanyak dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Berikut grafik capaian indicator ini selama tahun: Grafik.9: Angka Kelulusan SMP 6

117 9. Indikator Kinerja Utama Angka Kelulusan Pendidikan Menengah, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 05 sebesar 99.96, indikator kinerja ini telah terealisasi melebihi target sebesar dengan persentase capaian sebesar Jika dibandingkan dengan tahun 04, capaian ini sama besar yaitu. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 00.0 dari target pada akhir RPJMD tahun 08. Berikut grafik perkembangan indicator Angka Kelulusan Pendidikan Menengah selama tahun: Grafik.0: Angka Kelulusan Pendidikan Menengah 0. Indikator Kinerja Angka Melanjutkan Siswa SD, pada tahun 05 telah terealisasi sebesar Capaian indikator kinerja tersebut telah melebihi target dari persentase yang ditargetkan sebesar 9.50 dengan persentase capaian kinerja sebesar 08.7, dan menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Jika dibandingkan dengan tahun 04, capaian indicator ini mengalami kenaikan sebesar0.06. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 07.9 dari target pada akhir 7

118 RPJMD (08). Berikut grafik perkembangan indicator angka melanjutkan siswa SD selama tahun: Grafik.: Angka Meanjutkan Siswa SD Kontribusi Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam mendukung capaian ini adalah di antaranya melalui pelaksanaan Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan Program Penyelenggaraan Sekolah Gratis.. Indikator Kinerja Angka melanjutkan Siswa SMP, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 05, indikator kinerja ini telah terealisasi melebihi target sebesar 0.66 dari target yang ditetapkan sebesar 90.0 dengan persentase capaian kinerja sebesar.8, dan ini menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 04, capaian indicator ini mengalami kenaikan sebesar 0.0. Capaian ini juga menyumbang sebanyak. dari target pada akhir 8

119 RPJMD (08). Berikut grafik perkembangan capaian selama tahun: Grafik.: Angka Melanjutkan Siswa SMP Kontribusi Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam mendukung capaian ini adalah di antaranya melalui pelaksanaan Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan Program Penyelenggaraan Sekolah Gratis.. Indikator Kinerja Angka melanjutkan Siswa Pendidikan Menengah, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 05 sebesar 79.00, indikator kinerja ini telah terealisasi melebihi target sebesar 80.8 dengan persentase capaian kinerja sebesar 0.75, dan ini menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Jika dibandingan dengan tahun 04, capaian indicator ini mengalami kenaikan sebesar 0.0 Capaian ini juga menyumbang sebanyak 87.7 dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Berikut grafik perkembangan capaian indicator angka 9

120 kelulusan pendidikan menengah selama tahun: Grafik.: Angka Melanjutkan Siswa SMA Kontribusi Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam mendukung capaian ini adalah di antaranya melalui pelaksanaan Program Pendidikan Menengah dan Program Penyelenggaraan Sekolah Gratis.. Indikator Kinerja Prosentase lulusan SMK yang bekerja sesuai bidang kompetensinya, jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 05 sebesar 6.00, indikator kinerja ini telah terealisasi melebihi target sebesar 6.0 dengan persentase capaian kinerja sebesar 00., dan ini menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Jika dibandingan dengan tahun 04 yang sebesar 5.79, capaian indicator ini mengalami kenaikan sebesar 0.. Capaian ini juga menyumbang sebanyak dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Berikut grafik perkembangan capaian indicator Prosentase lulusan SMK yang bekerja sesuai bidang kompetensinya selama tahun: 0

121 Grafik.4: Prosentase Lulusan SMK yang Bekerja sesuai bidang kompetensinya Kontribusi Dinas Pendidikan Kota Bandung dalam mendukung capaian ini adalah di antaranya melalui pelaksanaan Program Pendidikan Menengah dan Program Penyelenggaraan Sekolah Gratis. 5. SasaranTersedianya Lulusan Pendidikan Kejuruan yang dapat memenuhi Kebutuhan Lapangan Kerja Tersedianya lulusan pendidikan kejuruan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja mendukung efektifitas layanan pendidikan dalam menyediakan lulusan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Untuk melihat tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui IKU sebagai berikut:

122 Tabel.4: Tersedianya lulusan pendidikan kejuruan yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan kerja Tahun 05 No Indikator Kinerja Prosentase SMK yang bekerjasama dengan dunia industri dan dunia Usaha Prosentase pendidikan kewiraswastaan yang berbasis industri kreatif Prosentase Lulusan Kursus dan Pendidikan Kecakapan Hidup yang berkerja dan berwirausaha Capaian Target s/d Capaian Akhir RPJMD terhadap Target Realisasi realisasi (08) 08 () Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa:. Indikator Kinerja Prosentase SMK yang bekerjasama dengan dunia industri dan dunia Usaha, jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan, pada tahun 05 indikator kinerja ini telah berhasil mencapai sesuai target. Dari target yang ditetapkan sebesar berhasil terealisasi sebesar dengan persentase capaian kinerja sebesar, dan capaian indicator ini menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 04 yang sebesar 8.8, capaian indicator ini mengalami peningkatan sebesar.8. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 9. dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Jumlah SMK Negeri dan swasta sebanyak sekolah, yang bekerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri sebanyak 08 SMK Negeri dan swasta.

123 Berikut grafik perkembangan capaian indicator ini selama tahun: Grafik.5: Prosentase SMK yang bekerjasama dengan dunia industri dan dunia Usaha. Indikator Kinerja Utama Prosentase pendidikan kewiraswastaan yang berbasis industri kreatif, jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan, pada tahun 05 indikator kinerja ini telah berhasil mencapai target, bahkan melebihi target. Dari target yang ditetapkan sebesar 8.00 berhasil terealisasi sebesar 8.0 dengan persentase capaian kinerja sebesar 00.0, dan capaian indikator ini menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 04 yang sebesar 78.0, capaian indicator ini mengalami kenaikan sebesar.79. Capaian indikator ini juga telah menyumbang terhadap pencapaian target akhir RPJMD 08 sebesar 9.. Berikut grafik perkembangan capaian indicator ini selama tahun:

124 Grafik.6: Prosentase pendidikan kewiraswastaan yang berbasis industri kreatif. Indikator Kinerja Utama Prosentase lulusan kursus dan pendidikan kecakapan hidup yang bekerja dan berwirausaha, jika dibandingkan dengan target kinerja yang ditetapkan, pada tahun 05 indikator kinerja ini telah berhasil sesuai target dari target yang telah ditetapkan. Dari target yang ditetapkan sebesar telah terealisasi sebesar dengan persentase capaian kinerja sebesar, dan capaian indikator ini menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 04 yang sebesar.54, capaian indicator ini mengalami peningkatan sebesar 7.46.Capaian indikator ini telah menyumbang terhadap pencapaian target akhir RPJMD 08 sebesar Berikut grafik perkembangan capaian indikator ini selama tahun: 4

125 Grafik.7: Prosentase lulusan kursus dan pendidikan kecakapan hidup yang bekerja dan berwirausaha 6. Sasaran Tersedianya Tenaga Pendidik dan Kependidikan yang Bermutu Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang bermutu adalah sasaran strategis dalam mendukung efektifitas layanan pendidikan dalam penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang efektif. Untuk melihat tingkat ketercapaian sasaran strategis ini dilihat melalui Indikator Kinerja pada tabel berikut: 5

126 Tabel.: Tersedianya tenaga pendidik dan kependidikan yang bermutu Tahun 05 No Indikator Kinerja Prosentase Hasil Uji Kompetensi guru SD Prosentase Hasil Uji Kompetensi guru SMP Prosentase Hasil Uji Kompetensi guru SMA/SMK Capaian s/d 05 terhadap 08 () Target Realisasi Capaian Target Akhir RPJMD (08) Capaian 04 Berdasarkan table di atas dapat dijelaskan bahwa:. Indikator Kinerja Utama Prosentase Hasil Uji Kompetensi guru SD, jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan pada tahun 05 indikator kinerja ini telah mencapai target yang ditetapkan, bahkan melebihi target. Dari target sebesar 4.00 terealisasi sebesar 4.0 dengan persentase capaian kinerja sebesar 00.0, dan menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak dari target pada akhir RPJMD (08). Berikut grafik perkembangan prosentase Hasil Uji Kompetensi guru SD selama tahun: Grafik.9: Hasil Uji Kompetensi Guru SD 6

127 Jika dibandingkan realisasi capaian tahun 04, capaian pada tahun 05 mengalami peningkatan sebesar.50. Capaian ini didukung dengan adanya program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung yaitu Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan Kependidikan melalui kegiatan Pelaksanaan Sertifikasi pendidik, Pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi dan Pengembangan Mutu dan Kualitas Program Pendidikan dan Pelatihan bagi Pendidik.. Indikator Kinerja Utama Prosentase Hasil Uji Kompetensi guru SMP, jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan pada tahun 05 indikator kinerja ini telah mencapai target yang ditetapkan, bahkan melebihi target. Dari target sebesar 4.00 terealisasi sebesar 4.99 dengan persentase capaian kinerja sebesar 0.6, dan menunjukkan capaian kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak dari target 7

128 pada akhir RPJMD Tahun 08. Berikut grafik perkembangan prosentase Hasil Uji Kompetensi guru SMP selama tahun: Grafik.0: Hasil Uji Kompetensi guru SMP Jika dibandingkan realisasi capaian tahun 04, capaian pada tahun 05 mengalami peningkatan sebesar.7. Capaian ini didukung dengan adanya program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung yaitu Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan Kependidikan melalui kegiatan Pelaksanaan Sertifikasi pendidik, Pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi dan Pengembangan Mutu dan Kualitas Program Pendidikan dan Pelatihan bagi Pendidik.. Indikator Kinerja Utama Prosentase Hasil Uji Kompetensi guru SMA/SMK, jika dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan pada tahun 05 indikator kinerja ini telah mencapai target yang ditetapkan, bahkan melebihi target. Dari target sebesar 4.00 terealisasi sebesar 4.8 dengan persentase capaian kinerja sebesar 04., dan menunjukkan capaian 8

129 kinerja yang sangat baik. Capaian ini juga menyumbang sebanyak 9.5 dari target pada akhir RPJMD Tahun 08. Berikut grafik perkembangan prosentase Hasil Uji Kompetensi guru SMA selama tahun: Grafik.: Hasil Uji Kompetensi guru SMA Jika dibandingkan realisasi capaian tahun 04, capaian pada tahun 05 mengalami peningkatan sebesar.89. Capaian ini didukung dengan adanya program dan kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung yaitu Program Peningkatan Mutu Tenaga Pendidik dan Kependidikan melalui kegiatan Pelaksanaan Sertifikasi pendidik, Pendidikan lanjutan bagi pendidik untuk memenuhi standar kualifikasi dan Pengembangan Mutu dan Kualitas Program Pendidikan dan Pelatihan bagi Pendidik. 9

Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas. Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan

Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas. Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mengarahkan bahwa pelaksanaan pemerintahan harus berdayaguna, berhasil

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG PERIODE TAHUN 2014-2018 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan periode 2014-2019 merupakan amanat perundang-undangan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2015-2019 V I S I M I S I 1 : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT : Meningkatkan Kualitas

Lebih terperinci

Indikator Kinerja Program. A. Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Indikator Kinerja Program. A. Standar Pelayanan Minimal (SPM) No. Indikator Kinerja Program A. Standar Pelayanan Minimal (SPM) Satuan Tabel 2.7. Pencapaian Kinerja pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2011-2016 Target Target Kinerja Program Realisai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008)

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008) INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008) KABUPATEN / KOTA OPD : CILEGON : DINAS PENDIDIKAN TUGAS DAN FUNGSI

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG SALINAN BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang

Lebih terperinci

Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Tahun 2013

Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Tahun 2013 Laporan Tahun 2013 Bidang Penerapan Dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Bidang Tahun 2013 I PENDIDIKAN DASAR OLEH KABUPATEN / KOTA 1. Tersedia satuan pendidikan dalam jarak yang terjangkau dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 41 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 911 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANJARNEGARA BUPATI BANJARNEGARA,

Lebih terperinci

RENCANA AKSI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR

RENCANA AKSI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR RENCANA AKSI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR SUB INDIKATOR KEGIATAN VOL SATUAN NILAI JUMLAH TARGET JUMLAH DANA TARGET JUMLAH DANA 2013 Rp 2014 Rp 1 2 3 1

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP ) DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI TAHUN 2017 DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI Jalan Lapangan Tengah No.2 Bekasi Timur Telp. (021) 8825243 Kode Pos 17113

Lebih terperinci

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN e-pemantauan dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Nama

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas perkenan-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 14 TAHUN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 14 TAHUN TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL Persentase SD/ MI yang semua rombongan... belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang

DAFTAR TABEL Persentase SD/ MI yang semua rombongan... belajar (rombel)nya tidak melebihi 32 orang DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Jumlah Desa dan Dusun di Kabupaten Lombok Barat... 4 Menurut Kecamatan 1.2 Luas Kabupaten Lombok Barat Menurut Kecamatan... 4 1.3 Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis...

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 36 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN BANGKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. PERENCANAAN STRATEJIK VISI DAN MISI 1. Pernyataan

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro VISI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO TERWUJUDNYA INSAN CERDAS, KOMPERHENSIP DAN BERBUDAYA BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA UNTUK MENOPANG

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000 PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TARGET 1 Meningkatnya aksesbilitas dan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ratahan, Maret 2018 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA,

KATA PENGANTAR. Ratahan, Maret 2018 KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA, KATA PENGANTAR Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

Lampiran data-data hasil wawancara dengan Kementrian Pendidikan dan. via pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2016, pada pukul 14:21 WIB.

Lampiran data-data hasil wawancara dengan Kementrian Pendidikan dan. via  pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2016, pada pukul 14:21 WIB. Lampiran 1 Lampiran data-data hasil wawancara dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Anies Baswedan. Wawancara dilakukan via E-mail pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2016, pada pukul

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kotabaru TAHUN ANGGARAN 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

Lebih terperinci

CAPAIAN, TARGET, DAN RENCANA PEMBIAYAAN SPM BIDANG PENDIDIKAN DASAR

CAPAIAN, TARGET, DAN RENCANA PEMBIAYAAN SPM BIDANG PENDIDIKAN DASAR CAPAIAN, TARGET, DAN RENCANA PEMBIAYAAN SPM BIDANG PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN/KOTA : BANYUWANGI PROVINSI : JAWA TIMUR NO TARGET (%) PROGRAM/ KEGIATAN masukkan bahan RENCANA PEMBIAYAAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun) URUSAN WAJIB: PENDIDIKAN PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya Budi Pekerti, 1 Persentase pendidik yang disiplin Tata Krama

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Pendidikan Kota Probolinggo Tahun 2016 ini disusun untuk mengukur tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. GAMBARAN UMUM Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pemerintah mewajibkan setiap instansi pemerintah dan unit kerja untuk menyusun laporan kinerjanya sebagai wujud

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Indikator Kinerja Dinas Pendidikan Kota Pontianak yang mendukung visi, misi, tujuan dan sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Pendidikan telah menjadi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan di Jawa Timur. Sesuai taraf keragaman yang begitu tinggi, Jawa Timur memiliki karakter yang kaya dengan

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN Untuk mengukur kinerja Kabupaten Barru, disusun indikator kinerja sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang meliputi: (1)

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA INSTANSI : DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JOMBANG VISI : TERWUJUDNYA PENDIDIKAN YANG MERATA, BERMUTU, AGAMIS DAN BERDAYA SAING MISI : 1. Mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan dan

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal. Pada misi IV yaitu Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal terdapat 11

Lebih terperinci

LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN 2016)

LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN 2016) LKIP (LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH THN ) D I NAS P E NDIDIKAN PEMUDA D A N OLAHRAGA KOTA BIMA 1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah, Laporan Kinerja Instansi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Kabupaten Bangka

BAB V PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Kabupaten Bangka BAB V PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah Sebagaimana yang dijelaskan dalam bab sebelumnya, pada bab pembahasan ini peneliti akan menjelaskan evaluasi

Lebih terperinci

SALINAN. b. bahwa untuk menjamin tercapainya mutu pendidikan yang diselenggarakan daerah perlu menetapkan standar pelayanan minimal pendidikan dasar;

SALINAN. b. bahwa untuk menjamin tercapainya mutu pendidikan yang diselenggarakan daerah perlu menetapkan standar pelayanan minimal pendidikan dasar; SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKANASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2O1O TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA DENGAN RAHMA TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN e-pemantauan dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pendidikan Dasar KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Nama

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) INDIKATOR (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN Jalan Ahmad Yani No. 05 Ngawi Kode Pos : 63202, Tromol Pos 09 Tlp. (0351) 79198 Fax. (0351) 79078 Email :

Lebih terperinci

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A,

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A, Lampiran Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Nomor : 420/Kpts.203-Disdikbud Tanggal : 27 Oktober 2014 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dilingkungan Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt - 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, dalam rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Jenderal Sudirman Telp.(0746) B A N G K O

PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Jenderal Sudirman Telp.(0746) B A N G K O PEMERINTAH KABUPATEN MERANGIN DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jalan Jenderal Sudirman Telp.(0746) 21222 B A N G K O Kode Pos : 37314 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MERANGIN

Lebih terperinci

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP)

LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) LAPORA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 (LAKIP) Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan kewajiban

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pengukuran

Lebih terperinci

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014-2019,

Lebih terperinci

RINGKASAN RENJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2015

RINGKASAN RENJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2015 RINGKASAN RENJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG TAHUN 2015 Rencana Kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Tahun 2015 disusun dengan berpedoman pada RKPD Tahun 2015 Kota Tangerang.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE 2013-2018 PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR Jalan Nyaman Nomor 01 Kelurahan Tengah Kecamatan Cibinong Tahun 2014 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA KABUPATEN BADUNG PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG RPJMD 2010-2015 DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 Visi Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan bangsa dan sejalan dengan visi pendidikan nasional, maka visi pembangunan pendidikan di Kabupaten Sumbawa

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 31 Maret Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin

KATA PENGANTAR. Banjarmasin, 31 Maret Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bertanggung jawab dan untuk lebih

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG PENDIDIKAN Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan, dan efisien menuju terangkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN. memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otonomi daerah yang dilaksanakan per 1 Januari 2001 telah memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengurus sendiri urusan pemerintahannya, berdasarkan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN Pembagian urusan pemerintahan sesuai asas desentralisasi dalam sistem pemerintahan yang mensyaratkan adanya pembagian urusan yang jelas antara Pemerintah dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n PERENCANAAN KINERJA Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Departemen Pendidikan Nasional Materi 2 PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 19 TAHUN 2005 Tentang STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Sosialisasi KTSP LINGKUP SNP 1. Standar Nasional Pendidikan (SNP) adalah kriteria minimal

Lebih terperinci

Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 KM. Jumlah kelompok permukiman permanen di kab/kota

Jumlah kelompok permukiman permanen yang sudah dilayani SD/MI dalam jarak kurang dari 3 KM. Jumlah kelompok permukiman permanen di kab/kota Analisis Capaian Standar Pelayanan Minimal IP-1.1 = (a) Permukiman Permanen=penduduk yang berjumlah 1000 org, khusus di daerah terpencil; (b) Kewajiban kab/kota=1 Sekolah/Madrasah bisa saja berada dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice.

BAB I PENDAHULUAN. An evaluation version of novapdf was used to create this PDF file. Purchase a license to generate PDF files without this notice. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap pelaksanaan urusan kepemerintahan akan selalu dikaitkan dengan pengelolaan kepemrintahan yang baik (good governance) dengan tiga pilar utama yaitu, Partisipasi,

Lebih terperinci

Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem

Rencana Kerja Dinas Pendidikan Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN Undang Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

H a l. Kata Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Kota Malang Tahun 2015

H a l. Kata Pengantar Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pendidikan Kota Malang Tahun 2015 Kata Pengantar ii S Kata Pengantar yukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan barokah-nya Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1. Identifikasi Permasalahan Identifikasi permasalahan berisikan Isu-isu strategis yaitu isu-isu yang berkaitan dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumbawa

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR INDIKATR KINERJA UTAMA DINAS PRVINSI JAWA TIMUR Visi : Terwujudnya insan yang cerdas, berakhlak, profesional, dan berbudaya Misi Tujuan : 1. Mewujudkan pemerataan aksesbilitas dan kualitas pendidikan pada

Lebih terperinci

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017

PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PELAPORAN KINERJA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA PALEMBANG TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA PALEMBANG TAHUN 2018 Kata Pengantar Puji dan syukur kita sanjungkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan. bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab, telah diterbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

Lebih terperinci

Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012

Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 Statistik Pendidikan Dasar Kabupaten Banjarnegara Tahun Pelajaran 2011/2012 EUROPEAN UNION LEMBAR PENGESAHAN STATISTIK PENDIDIKAN DASAR TP. 2011/2012 KABUPATEN BANJARNEGARA Mengetahui/Mengesahkan: KEPALA

Lebih terperinci

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung 2015-2019 ini disusun melalui beberapa tahapan dengan mengacu kepada visi RPJMD Provinsi Lampung tahun 2015-2019, yaitu Lampung

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 3.1 Visi dan Misi Kementerian Pendidikan Nasional Dalam rangka mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dan sejalan dengan visi

Lebih terperinci

LKJ 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LKJ 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LKJ 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PENDIDIKAN KOTA BANJARMASIN DAFTAR ISI : Halaman Daftar Isi...i Daftar Tabel... ii Kata Pengantar... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Data Umum Organisasi...

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N

B A B P E N D A H U L U A N 1 B A B P E N D A H U L U A N I A. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab telah diterbitkan Instruksi Presiden No.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) BAGIAN TATA USAHA SETDA KOTA BANDUNG 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) Bagian Tata Usaha Setda Kota Bandug vi KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG RENJA 2016 RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG RENJA 2016 RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG RENJA 2016 RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2016 Rencana Kerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahrga ini disusun pada tahun 2015

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK KOTA BANDUNG TAHUN 2016 TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Alloh Subhanahu Wa Ta ala, karena

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG

PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG PERUBAHAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2010-2015 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BADUNG JALAN RAYA KAPAL - MENGWI BADUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami

Lebih terperinci

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR

PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR PAPARAN SAKIP SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BLITAR KETERKAITAN RPJMD KAB. BLITAR 2016-2021 DENGAN RENSTRA DINAS PENDIDIKAN KAB. BLITAR 2016-2021

Lebih terperinci

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M

P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M P E M E R I N T A H K O T A M A T A R A M SEKRETARIAT DAERAH KEPUTUSAN SEKRETARIS DAERAH KOTA MATARAM NOMOR : 188.4/747/Org./X/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) SEKRETARIAT DAERAH KOTA

Lebih terperinci

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Tahun 2010-2015 telah ditetapkan melalui surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi Nomor : 421/ 159/429.101/2014

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA JAKARTA, MARET 2011 DAFTAR ISI Hal BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PENDIDIKAN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PENDIDIKAN TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 35, 2014 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PENDIDIKAN TAHUN 2013-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa dalam rangka perluasan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2017 D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii I. PENDAHULUAN 1.1

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prasyarat bagi setiap pemerintah untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku

Lebih terperinci

Misi 4. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal

Misi 4. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal Misi 4. Mewujud Peningkatan yang Berkualitas tanpa Meninggal Kearifan Lokal No PROGRAM SI AWAL PENG GUNG WAB 1 Program anak usia dini, Wajib belajar pendidi dasar, menengah, dan nonformal 2 Program pendidi

Lebih terperinci

User [Pick the date]

User [Pick the date] RENCANA KERJA KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG TAHUN 2016 User [Pick the date] KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG Jl babakan sari no.177 Bandung telepon (022) 7271101 2015 Rencana Kerja Kecamatan Kiaracondong

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP Tahun 2016 BAB I Pendahuluan LAKIP 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU DINAS PENDIDIKAN Jl. Dharma praja no. 06 gunung tinggi Batulicin website

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi

BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Rencana strategis merupakan proses yang berorientasi hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai lima tahun secara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDUNG 2014 KATA PENGANTAR Bidang kependudukan merupakan salah satu hal pokok dan penting

Lebih terperinci

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PROFIL DATA PENDIDIKAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KULON PROGO Jln. SUTIJAB NOMOR 01, WATES YOGYAKARTA 55611 TLN. (0274) 774535 Profil Data Pendidikan 1 KATA PENGANTAR Penyusunan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG TAHUN 2016 DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN TAHUN 2016 Jalan Sukabumi No. 17 Bandung Telp. (022) 7207113 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembara No.107, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDIDIKAN. Guru. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6058) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN

Lebih terperinci