BAB III SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING PEMALANG. A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING PEMALANG. A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang"

Transkripsi

1 BAB III SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING PEMALANG A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang 1. Sejarah Berdirinya SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang adalah salah satu sekolah dibawah naungan organisasi Muhammadiyah yang berdiri pada tahun 1987 M. Tanah yang ditempati SMP Muhammadiyah ini dibayar secara tunai dan uangnya dari jamaah Muhammadiyah Letak Geografis Sekolah Sekolah Muhammadiyah 7 Ampelgading terletak di desa yaitu desa Kebagusan. SMP yang mempunyai visi Islam, berprestasi, cerdas, dan bertakwa ini lokasinya sangat dekat dengan sungai Comal sehingga ketika sungai Comal meluap SMP ini yang pertama akan terkena banjir karena datarannya lumayan rendah. Jarak SMP dengan sungai comal kurang lebih 100 M. Sedangkan jarak SMP dengan jalan pantura kurang lebih 2 KM. 2 Adapun kondisi sekolah SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang adalah sebagai berikut: 3 a. Identitas Sekolah Nama Sekolah : SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading NPSN/NSS : / Nurhasyim, Wakil Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang, Wawancara Pribadi, Kamis 05 Februari 2015, Pukul Observasi Letak Geografis SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang, Jum at 30 Januari Dokumentasi Profil SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang Tahun Pelajaran 2014/

2 51 Jenjang Pendidikan: SMP Status Sekolah : Swasta b. Lokasi Sekolah Alamat : Jl. Raya Kebagusan-Ampelgading-Pemalang Rt/Rw : 24/4 Desa/Kelurahan : Kebagusan Kode Pos : Kecamatan : Kec. Ampelgading Lintang/Bujur : / c. Data Pelengkap Sekolah Kebutuhan Khusus SK Pendirian Sekolah : C - Tuna Grahita Ringan : 700/103/I-87 Tgl SK Pendirian : Status Kepemilikan : Yayasan Tgl SK Izin Operasional : MBS : YA Luas Tanah Milik : 1500 M 2 Luas Tanah Bukan Milik : 0 M 2

3 52 3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah 4 a. Visi Sekolah Mempersiapkan generasi berkepribadian Islam unggul dalam prestasi, cerdas dalam ilmu pengetahuan dan teknologi serta kuat dalam iman takwa. Agar mudah diingat, visi tersebut dapat diringkas menjadi : Islami, berprestasi, cerdas, beriman dan bertakwa Indikator Visi: 5 1) Terwujudnya peserta didik yang memiliki kepribadian sesuai tuntunan dan ajaran Islam dengan berpedoman pada Al-Qur an dan hadits; 2) Terwujudnya peserta didik yang mampu mengembangkan bakat dan minatnya diberbagai bidang melalui kompetisi; 3) Terwujudnya lulusan yang cerdas komprehensif, yaitu cerdas intelektual, cerdas emosional dan cerdas spiritual; 4) Terwujudnya lulusan yang kuat dalam iman dan takwa sehingga mampu menghadapi dinamika kehidupan yang semakin kompetitif. b. Misi Sekolah 6 Dalam upaya mewujudkan visi sekolah, telah dilakukan elaborasi dengan cara menganalisis ruang lingkup misi (mission area analysis) 4 Tim Penyusun Buku Kurikulum SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang Tahun Pelajaran 2014/2015, Kurikulum SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Tahun Pelajaran 2014/2015 (Pemalang: SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, 2014), hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 15

4 53 yang kemudian menghasilkan rumusan (mission statement), sebagai berikut : 1) Meningkatkan kualitas SDM tenaga pendidik. 2) Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. 3) Meningkatkan dan mengembangkan fasilitas pendidikan. 4) Meningkatkan mutu kelembagaan dan manajemen sekolah. 5) Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik. 6) Meningkatkan kualitas keimanan dan akhlaq mulia. 7) Menumbuhkan budaya sekolah yang Islami. c. Tujuan Sekolah 7 1) Tujuan Strategis 2014/ /2020 Sebagai konsekuensi logis dari pencanangan visi dan misi di atas maka dalam kurun waktu 2014/2015 sampai dengan 2019/2020 sumber daya yang ada dan/atau dapat diadakan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading diarahkan untuk mencapai tujuan strategis (jangka menengah) sebagai berikut : a) Tercapainya prestasi akademik siswa dengan indikasi : Kelulusan mencapai 100 % ; Peringkat sekolah berdasarkan nilai ujian nasional mampu menduduki peringkat 10 besar di tingkat Sub Rayon Comal 7 Ibid., hlm

5 54 100% siswa mampu mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk masing-masing mata pelajaran tanpa melalui pembelajaran remedial yang harus ditempuh di semester/kelas berikutnya; Mampu bersaing dan berperan serta dalam berbagai kompetisi di tingkat kabupaten pada even-even lomba mata pelajaran maupun lomba bidang kesiswaan; b) Terwujudnya aktivitas pengembangan bakat, minat dan potensi kreatif siswa sehingga mampu berprestasi : di bidang ilmu pengetahuan, ada siswa yang mampu menjuarai Olimpiade Sains Nasional (OSN) atau sejenisnya tingkat kabupaten; di bidang teknologi, ada siswa mampu mengikuti lomba Karya Ilmiah atau sejenisnya; di bidang olahraga, salah satu cabang olah raga permainan yang dikembangkan sekolah mampu mengikuti kompetisi ditingkat kabupaten; di bidang seni, memiliki : - Grup vokal nasyid SMP Muhammadiyah 7 ampelgading mampu dan layak tampil di muka publik; - Qiro atil Qur an mampu menjuarai kompetisi di tingkat Kabupaten;

6 55 di bidang keterampilan, siswa yang lulus : - Menguasai keterampilam komputer sekurangkurangnya program windows (MS-Word, MS-Excel dan Power point) serta mampu mengakses informasi melalui internet; - 30% siswa yang lulus menguasai salah satu keterampilan yang dikembangkan sekolah melalui program ekstrakurikuler maupun melalui pembelajaran muatan lokal; di bidang kepanduan Hizbul Wathon, peserta didik yang aktif berturut-turut tanpa putus: - Selama satu tahun (kelas VII) mampu menyelesaikan syarat kecakapan umum (SKU) PRATAMA dan memperoleh tanda kecakapan khusus (TKK); - Selama dua tahun (kelas VIII) mampu menyelesaikan SKU MADYA dan kompetensinya; - Selama tiga tahun (kelas IX) mampu menyelesaikan syarat kepanduan Hizbul Wathan golongan UTAMA ; c) Terlaksananya keberhasilan pembinaan kepribadian siswa dalam rangka membentuk karakter peserta didik menjadi insan beriman dan bertaqwa serta berbudi pekerti luhur, konsisten dalam pelaksanaan ibadah dan memiliki kesantunan dalam perilaku sehari-hari (berakhlaqul karimah), didukung

7 56 berkembangnya budaya sapa-salam dan komunitas gemar tersenyum (smilling community), sehingga berdampak tiadanya masalah pelanggaran tatakrama dan tata tertib sekolah (zero problem); d) Terwujudnya kultur sekolah yang mendukung efektifitas pelaksanaan pendidikan di sekolah yang ditunjukkan dengan : Penerapan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS) telah menjadi budaya (inheren) dalam pengelolaan sekolah dengan mengedepankan azas profesionalisme, partisipasi, transparansi, fleksibilitas dan akuntabilitas; Memiliki Rencana Pengembangan Sekolah/RPS (RKS dan RKAS/RAPBS) yang difungsikan sebagai dokumen dinamis yang penyusunan dan pelaksanaannya memenuhi azas demokratis-partisipasif dan transparan- akuntabel dalam rangka menciptakan good school management; Pengembangan lingkungan fisik sekolah, saranaprasarana dan fasilitas telah sesuai dengan tuntutan sekolah sebagai komunitas belajar (learning community) dan sesuai dengan arah pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007); Dukungan partisipasi masyarakat meningkat ditunjukkan dengan adanya pemberdayaan Komite Sekolah dan peran

8 57 aktif masyarakat dalam pengembangan potensi peserta didik. 2) Tujuan Operasional Tahun 2012/2013 Tujuan strategis yang telah dirumuskan diupayakan dapat dicapai secara bertahap dan meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu, pada tahun 2014/2015 SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading diharapkan mampu merealisasikan tujuan operasional (jangka pendek) sebagai berikut : a) Tercapainya prestasi akademik siswa dengan indikasi : Kelulusan mencapai 100 %; Peringkat sekolah berdasarkan nilai ujian nasional mampu menduduki peringkat 15 besar di tingkat Sub Rayon Comal 75% siswa mampu mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk masing-masing mata pelajaran tanpa melalui pembelajaran remedial yang harus ditempuh di semester/kelas berikutnya; Mampu bersaing dan berperan serta dalam berbagai kompetisi di tingkat kabupaten dan berprestasi ditingkat kecamatan pada even-even lomba mata pelajaran maupun lomba bidang kesiswaan; b) Terwujudnya aktivitas pengembangan bakat, minat dan potensi kreatif siswa sehingga mampu berprestasi :

9 58 di bidang ilmu pengetahuan, ada siswa yang mampu berperan serta dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) atau sejenisnya tingkat kabupaten; di bidang teknologi, ada siswa mampu mengikuti lomba Karya Ilmiah atau sejenisnya; di bidang olahraga, salah satu cabang olah raga permainan yang dikembangkan dekolah mampu mengikuti kompetisi ditingkat kabupaten; di bidang seni, memiliki : - Grup vokal nasyid SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading mampu dan layak tampil di muka publik; - Qiro atil Qur an mampu menjuarai kompetisi di tingkat Kecamatan atau sub rayon; di bidang keterampilan, siswa yang lulus : - Menguasai keterampilam komputer sekurangkurangnya program windows (MS-Word, MS-Excel dan Power point) serta mampu mengakses informasi melalui internet; - 10% siswa yang lulus menguasai salah satu keterampilan yang dikembangkan sekolah melalui program ekstrakurikuler maupun melalui pembelajaran muatan lokal;

10 59 di bidang kepanduan Hizbul Wathon, peserta didik yang aktif beruturut-turut tanpa putus: - Selama satu tahun 70% (kelas VII) mampu menyelesaikan syarat kecakapan umum (SKU) PRATAMA dan memperoleh tanda kecakapan khusus (TKK); - Selama dua tahun 80% (kelas VIII) mampu menyelesaikan SKU MADYA dan kompetensinya; - Selama tiga tahun (kelas IX) mampu menyelesaikan syarat kepanduan Hizbul Wathan golongan UTAMA ; c) Terlaksananya keberhasilan pembinaan kepribadian siswa dalam rangka membentuk karakter peserta didik menjadi insan beriman dan bertaqwa serta berbudi pekerti luhur, konsisten dalam pelaksanaan ibadah dan memiliki kesantunan dalam perilaku sehari-hari (berakhlaqul karimah), didukung berkembangnya budaya sapa-salam dan komunitas gemar tersenyum (smilling community), sehingga berdampak terhadap berkurangnya secara signifikan masalah pelanggaran tatakrama dan tata tertib sekolah; d) Tercapainya kultur sekolah yang mendukung efektifitas pelaksanaan pendidikan di sekolah yang ditunjukkan dengan : Prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS) telah dipahami oleh guru/ pendidik dan tenaga kependidikan

11 60 serta diterapkan dalam pengelolaan sekolah dengan mengedepankan azas profesionalisme, partisipasi, transparansi, fleksibilitas dan akuntabilitas; Memiliki Rencana Kerja Sekolah/RKS dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah/RKAS yang difungsikan sebagai dokumen dinamis, disusun oleh Tim Perencanaan sesuai dengan prosedur penyusunan yang berlaku; Pengembangan lingkungan fisik sekolah, sarana-prasarana dan fasilitas telah sesuai dengan tuntutan sekolah sebagai komunitas belajar (learning community) didukung dengan peningkatan layanan perpustakaan sekolah dan fungsionalisasi laboratorium IPA, Komputer, serta multimedia. Dukungan partisipasi masyarakat meningkat ditandai meningkatnya peran komite sekolah serta meningkatnya jumlah peserta didik baru.

12 61 4. Struktur Organisasi Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang Tahun Pelajaran 2014/ MAJELIS DIKDASMEN PCM Ampelgading Hasan Mansyur, S.Ag Komite Sekolah Arief Wibowo, S.Pd Kepala Sekolah Drs. H. Nur Hasyim Wakil Kepala Sekolah Arief Ananda, S.Pd Bimbingan Konseling R. Adawiyah, S.Pd.Ek Ka. Tata Usaha Nur Azzatun, S.Pd Waka.Urs.Sarpras Kusweni, S.Kom,S.Pd Waka.Urs.Kurikulum Elyana M, S.Pd Bendahara BOS Miftahudin, S.Pd Waka.Urs.Kesiswaan Fidya I, A.Ma.Pust Pustakawan R. Adawiyah, S.Pd.Ek Ka.Lab.Komputer Nur Azzatun, S.Pd Ka.Lab.IPA Miftahudin, S.Pd Pembina HW Nur Azzatun, S.Pd Wali Kelas VII Abdi Salimi, S.Pd.I Wali Kelas VIII Nur Azzatun, S.Pd Wali kelas XI Guru-guru Mata Pelajaran Siswa 8 Dokumentasi Struktur Organisasi SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang Tahun Pelajaran 2014/2015

13 62 5. Struktur Organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang Periode 2014/ KETUA Nurul Yahya SEKRETARIS Tia Nafisa Arianti BENDAHARA Via Safira KABID. ORGANIS ASI M. Rizik Zen KABID. ASBO Fais Ramadhan Putra KABID. PENGKA DERAN Marina KABID. KDI Eka Bagus S. KABID. PIP Desi Nor F. KABID. IPMWATI Pirda Julianti Anggota - Duta Pradana H. - Azmi Al- Fizar Anggota - Riki Nur Syaif - Tedi Tantowi Anggota - Dinda Aulia A. - Okta Intan P. Anggota - Rizki Sugiarto - M. Ardianto Anggota - Siti M. - Silvia Maulina Anggota - Lisna Dwi A. - Erika A. 6. Keadaan Guru dan Siswa a. Data Guru 10 Tabel 1 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan Tahun Pelajaran 2014/2015 No Nama Pendidikan Pelajaran Kepegawai Jabatan Terakhir yang Diampu an 1. Tun S1 (Pendidikan Guru Mata Pkn PNS Mulyarti Kewarganegar aan Pelajaran 2. Nurhasyim S1 (Geografi) Guru Mata Ilmu PNS 9 Dokumentasi Kepengurusan IPM SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Periode 2014/ Dokumentasi Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang Tahun Pelajaran 2014/2015

14 63 No Nama Pendidikan Terakhir 3. Kusweni S1 (Teknologi Informatika Dan Komunikasi) 4. Abdi S1 (Pendidikan Salimi 5. Elyana Masruroen i Agama Islam) S1 (Matematika) Jabatan Pelajaran Guru Mata Pelajaran Guru Mata Pelajaran Guru Mata Pelajaran 6. Edi Purwanto Guru Mata Pelajaran 7. Miftahudin S1 (Bahasa Guru Mata Indonesia) Pelajaran 8. Wastinah Guru Mata Pelajaran 9. Robiatul S1 (Ekonomi) Tenaga Adawiyah Administras 10. Lukman Hakim 11. Arief Wibowo 12. Karyaning sih 13. Nur Azatun 14. Fuad Satrio Wibowo 15. Arief Ananda 16. Fidia Istanti 17. Khaerur Rizal S1 (Biologi) S1 (Ekonomi) S1 (Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan) S1 (Bimbingan dan Konseling) i Sekolah Guru Mata Pelajaran Guru Mata Pelajaran Guru Mata Pelajaran Guru Mata Pelajaran Guru Mata Pelajaran Pelajaran yang Diampu Pengetahuan Sosial Bahasa Inggris Pendidikan Agama Islam Matematika Pendidikan Agama Islam Bahasa Indonesia Matematika TIK Bahasa Indonesia Ilmu Pengetahuan Alam Seni Budaya, Prakarya,Mu atan Lokal Bahasa Daerah Ilmu Pengetahuan Alam PJOK Kepegawai an Diperbantu kan GTY/PTY GTY/PTY GTY/PTY GTY/PTY GTY/PTY GTY/PTY GTY/PTY GTY/PTY GTY/PTY GTY/PTY GTY/PTY GTY/PTY Guru Bk BK GTY/PTY D2 (Lainnya) Pustakawan GTY/PTY S1 (Bimbingan Tata Usaha GTY/PTY dan Konseling) 18. Madrubi SD Tukang GTT/PTT

15 64 No Nama Pendidikan Pelajaran Kepegawai Jabatan Terakhir yang Diampu an Kebun Kab/Kota 19. Waluyo SD Pesuruh GTT/PTT Kab/Kota b. Data Siswa 11 Tabel 2 Data Siswa Dalam Tiga Tahun Terakhir Tahun Pelajaran Jumlah Pendaftar Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah Siswa 2012/ / / ) Data Siswa Menurut Usia Tabel 3 Data Siswa Berdasarkan Usia Tahun Pelajaran 2014/2015 Usia L P Total < 13 Tahun Tahun > 15 Tahun Total ) Data Siswa Menurut Agama Tabel 4 Data Siswa Berdasarkan Agama Tahun Pelajaran 2014/2015 Agama L P Total Islam Kristen Katholik Hindu Budha Konghucu Dokumentasi Data Peserta Didik SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang Tahun Pelajaran 2014/2015

16 65 Lainnya Total ) Data Siswa Menurut Penghasilan Orang Tua (Ayah + Ibu + Wali) Tabel 5 Data Siswa Berdasarkan Penghasilan Orang Tua Tahun Pelajaran 2014/2015 Penghasilan L P Total Tidak di isi Kurang dari Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Lebih dari Rp Total Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah a. Sarana Sekolah 12 Tabel 6 Data Sarana Sekolah No Jenis Sarana Jumlah Letak Keterangan 1 Komputer 10 R. Komputer Kurang Baik 2 Printer TU 2 Ruang Kurang Baik 3 Komputer TU 4 Ruang Baik 4 Lemari 1 Ruang Kurang Baik 5 Meja Guru 5 Ruang Kurang Baik 6 Kursi Guru 10 Ruang Kurang Baik 7 Mesin Ketik 1 Ruang Baik 8 Tensimeter 1 R. Lab IPA Baik 9 Meja Guru 1 Kelas VII Kurang Baik 10 Kursi Guru 1 Kelas VII Kurang Baik 11 Kursi Siswa 38 Kelas VII Kurang Baik Pemalang 12 Dokumentasi Data Keadaan Sarana Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading

17 66 12 Meja Siswa 19 Kelas VII Kurang Baik 13 Jam Dinding 1 Kelas VII Baik 14 Papan Tulis 2 Kelas VII Baik 15 Jam Dinding 1 Kelas IX Baik 16 Kursi Guru 1 Kelas IX Kurang Baik 17 Papan Tulis 2 Kelas IX Baik 18 Kursi Siswa 42 Kelas IX Baik 19 Meja Guru 1 Kelas IX Kurang Baik 20 Meja Siswa 21 Kelas IX Baik 21 Perlengkapan Ibadah 10 Mushola At Taqwa Baik 22 Kursi Siswa 1 Kelas VIII Baik 23 Meja Guru 1 Kelas VIII Kurang Baik 24 Meja Siswa 1 Kelas VIII Kurang Baik 25 Kursi Guru 1 Kelas VIII Baik 26 Papan Tulis 1 Kelas VIII Kurang Baik 27 Jam Dinding 1 Kelas VIII Baik Total 180 b. Prasarana Sekolah 13 No Nama Prasarana Tabel 7 Data Prasarana Sekolah Panjang (m) Lebar (m) Rata-rata Kondisi Kerusakan Prasarana Status Kepemilikan 1 Kelas IX ,83 Milik 2 Kelas VII ,44 Milik 3 Kelas VIII ,89 Milik 4 Mushola At ,44 Milik Taqwa 5 Perpustakaan 8 7 0,00 Milik 6 R. Ket 8 7 0,00 Milik 7 R. Komputer 8 7 0,00 Milik 8 R. Lab IPA ,28 Milik 9 Ruang ,89 Milik 10 Ruang ,33 Milik 11 Ruang ,89 Milik 12 Ruang ,67 Milik Pemalang 13 Dokumentasi Data Keadaan Prasarana Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading

18 67 B. Pembentukan Karakter Peduli Sosial Siswa Melalui Kegiatan Berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang Pembentukan karakter peduli sosial siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang salah satunya melalui suatu kegiatan yaitu kegiatan berinfak. Peneliti dalam hal ini untuk mendapatkan data-data tersebut dengan cara melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berikut ini beberapa informan yang dimintai keterangan. Dari 10 informan terdiri dari Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Guru PAI, Guru BK dan Pelajar SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading. Berikut datanya. Tabel 8 Data Karakteristik Subjek Penelitian No. Nama Identitas Alamat 1. Miftahudin Waka Kesiswaan Kebagusan Ampelgading 2. Abdi Salimi Guru PAI Kebagusan Ampelgading 3. Arief Ananda Guru BK Kebagusan Ampelgading 4. M. Ari Firman Hakim Siswa kelas IX Panjunan Petarukan 5. Marisa Siswa kelas IX Kebagusan Ampelgading 6. Tia Nafisa A. Siswa kelas VIII Kebagusan Ampelgading 7. M. Adnan S. Siswa kelas VIII Panjunan Petarukan 8. Akhmad Azzamuddin Siswa kelas VII Kebagusan Ampelgading 9. Erika Anggraini Siswa kelas VII Kebagusan Ampelgading 10. Via Safira Siswa kelas VIII Kebagusan Ampelgading

19 68 Hasil data pembentukan karakter peduli sosial melalui kegiatan berinfak di SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading yang diperoleh melalui wawancara adalah sebagai berikut: 1. Landasan Kegiatan Berinfak di SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Landasan merupakan dasar tempat berpijak atau tempat dimulainya suatu perbuatan. Dalam hal ini landasan kegiatan berinfak adalah dasar yang dijadikan pelaksanaan kegiatan berinfak, dengan maksud kegiatan berinfak itu berjalan sesuai dengan landasan atau dasar yang telah dirumuskan dan ditetapkan. Adapun landasan kegiatan berinfak dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading tersebut adalah landasan beramal dalam Muhammadiyah yaitu menerapkan nilai-nilai Qur an Surat Al-Maun, seperti yang di ungkapkan oleh Bapak Abdi Salimi selaku guru PAI: 14 Untuk landasannya ya landasan beramal dalam Muhammadiyah, menerapkan nilai-nilai surat Al-Maun, biar anak itu terbiasa untuk beramal, berinfak/bershadaqah. Dengan demikian, landasan pelaksanaan kegiatan berinfak di SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading adalah mengamalkan Qur an surat Al- Maun, dan bukan merupakan suatu kebijakan baik itu dari yayasan maupun sekolah, seperti yang dikatakan oleh Bapak Miftahuddin selaku Waka Kesiswaan sebagai berikut: Abdi Salimi, Guru PAI SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul 09.00

20 69 Kegiatan berinfak ini juga dari yayasan itu juga menyarankan. Tapi sebetulnya ini bukan suatu kebijakan, kita itu melatih mental-mental siswa-siswa kami supaya mereka membiasakan untuk melakukan kegiatan berinfak/bersadakah. 2. Pelaksanaan Kegiatan Berinfak a. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan Berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading melaksanakan kegiatan berinfak memiliki sebuah tujuan yang ingin dicapai seperti yang dipaparkan oleh bapak Abdi Salimi bahwa: 16 Tujuannya itu agar tertanam dalam diri anak itu ya perilaku yang baik, gemar berinfak, dan tertanam nilai-nilai sosial buat anak. bahwa: 17 Sama halnya dengan bapak Miftahudin, beliau juga mengatakan Ya tadi, tujuannya salah satunya itu untuk melatih mental siswa agar terbiasa berinfak. Dengan Demikian tujuan pelaksanaan kegiatan berinfak di SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang adalah agar tertanam perilaku yang baik dalam diri anak, melatih mental anak agar terbiasa atau gemar berinfak, tertanam nilai-nilai sosial dalam diri anak. b. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Berinfak Berinfak pada dasarnya dilakukan kapan saja dan dimana saja, akan tetapi di SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading pelaksanaan 16 Abdi Salimi, Guru PAI SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul 09.00

21 70 kegiatan berinfak dilakukan pada hari jum at, sesuai dengan penuturan bapak Miftahudin: 18 Untuk kegiatan berinfak penarikannya setiap hari jum at. Berbeda dengan penuturan bapak Abdi Salimi bahwa kegiatan infak kadang kala dilaksanakan pada hari jum at kadang kala pada hari senin. Adapun hasil penuturan bapak Abdi Salimi tersebut adalah sebagai berikut: 19 dilaksanakan setiap minggu sekali tiap hari jum at kadang kala hari senin. Sistem penarikan infaknya pada awalnya dilakukan pada waktu istirahat, akan tetapi pada waktu tersebut dianggap kurang kondusif sehingga penarikan infak dilakukan pada waktu setelah bel masuk kelas setelah istirahat pertama. Berikut pemaparan yang disampaikan oleh bapak Miftahudin: 20 Kalau hari jum at itu tadinya memang kita itu ada waktu-waktu istirahat tapi memang waktu istirahat tersebut kurang kondusif dan siswa juga banyak yang keluar ke kantin dan bermain kemudian kita biasanya ketika istirahat pertama baru masuk lah kita gunakan untuk penarikan infak dan itu dilakukan oleh anak-anak IPM c. Jumlah/nominal Berinfak Infak merupakan pengeluaran sukarela yang dilakukan seseorang, setiap kali ia memperoleh rizki, sebanyak yang ia 18 Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul Abdi Salimi, Guru PAI SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul 09.00

22 71 kehendaki. Atau sumbangan sukarela atau seikhlasnya. Di SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading ini untuk nominal atau jumlahnya tidak ditentukan hal ini sesuai dengan kemampuan, keikhlasan anak itu sendiri dan kesadaran yang ia miliki. Berikut hasil wawancaranya dengan bapak Miftahudin sebagai berikut: 21 Nominal kita tidak tentukan, ini sesuai dengan kesadaran dan keikhlasan. Meskipun nominal itu tidak ditentukan kebanyakan siswa-siswi banyak yang memberi seperti yang dikatakan oleh bapak miftahudin: 22 Eee selama ini untuk kegiatan tersebut lancar, lancar disini anak memang ada kesadaran untuk memberikan itu. Seperti yang dikatakan oleh bapak Miftahudin tersebut sesuai dengan yang dilakukan oleh siswa-siswinya, salah satunya adalah Ari Firman Hakim siswa kelas IX bahwa dia mengatakan sering memberi infak. Hal itu juga diakui oleh siswa yang lain seperti Marisa bahwa ia sering memberi infak. Uang yang diinfakkan kebanyakan adalah uang jajan siswa sendiri seperti pengakuan dari Via Safira, siswa kelas VIII sebagai berikut: 23 karena jika hari jum at pulangnya lebih uang jajan saya selalu sisa, dan saya memberikan uang jajan sisa saya itu untuk infak. 21 Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul Via Safira, Siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Rabu, 11 Februari 2015, Pukul 16.00

23 72 Selain itu juga ada pengakuan dari Akhmad Azzamudin, siswa kelas VII sebagai berikut: 24 Asli uang jajan sendiri kadang dari tabungan sendiri Namun ada juga sebagian dari mereka kadang-kadang uangnya dari orang tua khusus untuk berinfak seperti pengakuan dari Erika Anggriani siswa kelas VII: 25 Pake uang sendiri, kadang-kadang juga dikasih orang tua. d. Siapa Saja yang Berinfak Orang (manusia) disini adalah pelaku yang melaksanakan kegiatan berinfak. Di SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading orang yang melaksanakan kegiatan berinfak adalah siswa dan para guru serta karyawan. Meskipun infak antara guru dan siswa dibedakan dari segi pengalokasian dana. Hal ini sesuai dengan penuturan dari bapak Miftahudin berikut ini: 26 Sebenarnya baik guru maupun siswa itu berinfak, tetapi kita bedakan infak guru dan siswa. Disini infak siswa itu untuk kepentingankepentingan siswa yang berkaitan dengan osis, kegiatan siswa, kegiatan IPM. Tetapi kalau infak guru kita alokasikan untuk kegiatan yang lain. Kebetulan saya disini sebagai kesiswaan saya tahu persis kegiatan yang dilakukan oleh anak IPM, tapi untuk infak guru kita alokasikan ke suatu hal yang lain misalnya untuk perbaikan sekolah maupun yang lain. 24 Akhmad Azzamudin, Siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Kamis 05 Februari 2015, Pukul Erika Anggriani Siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading,Wawancara Pribadi, Kamis 05 Februari 2015, Pukul Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul 09.00

24 73 e. Alokasi Hasil Berinfak Pengumpulan hasil penarikan infak di SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading digunakan untuk kegiatan IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) seperti yang dikatakan oleh bapak Miftahudin bahwa: 27 Sampai saat ini uang hasil infak itu, karena disini kita itu punya siswa IPM jadi barang kali kita menggunakan uang infak dan kita biasanya kegiatan organisasi IPM satu bulan sekali kita mengundang IPM seranting sekecamatan Ampelgading, kita mengundang kesini untuk mengkaji tentang suatu hal yang berkaitan dengan pelajar. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh M. Ari Firman Hakim sebagai berikut: 28 Biasanya untuk kegiatan IPM, kemudian buat beli sajadah buat musholah sekolah dan yang lain. Selain itu uang infak juga digunakan untuk kegiatan yang berbau kepedulian seperti salah satunya menjenguk teman yang sedang sakit, meskipun hanya beberapa persen saja dan ditambah dengan uang/dana spontan. seperti yang diungkapkan oleh bapak Miftahudin: 29 kita ngambil dana dari dana infak hanya beberapa persen saja kemudian kita menarik dana spontan. Jadi kalau ada orang tua yang meninggal/sakit kita menggambil beberapa dana infak yang hari jum at itu yang terkumpul di anak IPM dan tetap menarik dana spontan. 27 Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul M. Ari Firman Hakim, Siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Kamis, 05 Februari 2015, Pukul Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul 09.00

25 74 f. Pengelola Uang Infak Pengelolaan uang infak di SMP Muhammadiyah secara penuh dikelola oleh OSIS/IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), guru maupun sekolah dalam hal ini tidak ikut campur, sekolah hanya memfasilitasi. Akan tetapi kegiatan infak dibawa pembinaan Waka Kesiswaan. Berikut penuturan dari Bapak Arief Ananda selaku guru BK SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading: 30 Kegiatan berinfak ini dari pihak sekolah secara penuh menyerahkannya kepada anak IPM, karena disisi lain kami mempunyai tujuan untuk itu, salah satunya agar anak itu mandiri. Dan kami dari sekolah hanya memfasilitasinya saja. Akan tetapi meskipun demikian, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh IPM itu dibawa pembinaan Waka Kesiswaan yaitu salah satunya tadi kegiatan berinfak. 3. Nilai-nilai Peduli Sosial Melalui Kegiatan Berinfak a. Pengertian Peduli Sosial Peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 31 Dari beberapa informan memberikan pengertian tentang peduli sosial misalnya seperti bapak Arief Ananda selaku guru BK menyebutkan bahwa peduli sosial merupakan kemampuan berempati terhadap lingkungan, baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun di masyarakat. Adapun hasil wawancaranya sebagai berikut: 30 Arief Ananda, Guru BK SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul Agus Wibowo, Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban, Cet Ke-1 (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012), hlm. 44

26 75 Peduli sosial disini adalah kemampuan berempati terhadap lingkungan, baik itu di lingkungan sekolah, keluarga maupun di masyarakat. 32 Selain itu menurut bapak Miftahudin selaku Waka Kesiswaan menyebutkan bahwa peduli sosial adalah suatu kepedulian kita terhadap sesama. Berikut hasil wawancaranya: Peduli sosial disini itu adalah suatu kepedulian kita terhadap sesama. 33 Sedangkan menurut Marisa siswa kelas IX SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang menyebutkan bahwa peduli sosial merupakan bentuk simpati kepada orang lain. Berikut hasil wawancaranya: Peduli sosial itu simpati ke orang lain 34 b. Metode/strategi dalam Pelaksanaan Berinfak Sebagai Upaya Pembentukan Karakter Peduli Sosial Siswa. Pembentukan karakter peduli sosial salah satu caranya disini adalah melalui kegiatan berinfak. Dalam hal ini perlu adanya suatu metode/strategi yang tepat agar pelaksanaan kegiatan berinfak berjalan secara efektif dan pembentukan karakter peduli sosial siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading dapat dikatakan berhasil. Metode/strategi yang digunakan disini adalah metode pembinaan dan 32 Arief Ananda, Guru BK SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul Marisa, siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Kamis, 05 Februari 2015, Pukul 10.15

27 76 bimbingan. Seperti yang dipaparkan oleh bapak Miftahudin sebagai berikut: 35 Metode atau strategi yang kita gunakan disini dalam pelaksanaan infak metode yang kita sering ya bukan sering, itu sudah kegiatan rutin setiap hari senin, hari senin itu kan ada jadwal upacara bendera kemudian kalau hari senin ini itukan tidak ada upacara, karena itu terjadwal 2 minggu sekali, lah untuk minggu yang tidak ada upacara disitu kita berikan bimbingan konseling, kemudian kita ada bimbingan wali kelas kemudian masuk ke kelas masing-masing itu. Lah itu untuk bimbingan-bimbingan tersebut disitu para guru disini tentang bagaimana mengelola suatu kelas, kemudian bagaimana kita untuk mendidikkan berkarakter yang baik yang berkaitan dengan peduli sosial maupun lingkungan. Karena disini berinfak yang disebut karakter peduli sosial kita hanya memberikan secara materi disini kita juga misalnya menyumbangkan tenaga kita untuk kebersihan lingkungan, kemudian untuk membantu sesama dalam hal yang lain. Dengan demikian metode yang kita gunakan seperti itu. jadi setiap senin 2 minggu sekali ada kegiatan untuk pembentukan karakter. Hal tersebut juga dikatakan oleh bapak Arief Ananda selaku guru BK bahwa: 36 Strategi/metode yang digunakan disini adalah kami selalu membimbing dan membina. Pembinaan dan bimbingan tersebut saya kasih pada hari senin kalau tidak ada jadwal upacara. Selain bimbingan dan pembinaan disini para pendidik juga memberikan contoh terlebih dahulu dihadapan para siswa dalam arti semacam keteladanan. Karena dalam pembentukan sebuah karakter apa lagi karakter peduli sosial perlu adanya contoh dahulu karena anak itu cenderung meniru seperti itu mbak. 35 Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul Arief Ananda, Guru BK SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul 10.15

28 77 Selain pembinaan dan bimbingan, ada juga strategi dan metode yang lain yaitu memberi semangat dan motivasi ke anak. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh bapak Abdi Salimi sebagai berikut: 37 Untuk guru-guru secara pribadi ya saya tidak tahu menahu ya kalau ukuran saya ya paling menyemangati anak dalam berorganisasi kemudian disisipi lah terkait peduli sosial, kemudian dalam materi juga, dalam materi agama misalnya melalui akhlak, toleransi, kerjasama, gotong royong. Kalau guru yang lain saya nggak tahu kaya matematika bagaimana?. Adapun keteladanan seorang pendidik sebagai pendekatan dan metode dalam pembentukan karakter peduli sosial. Keteladanan dalam hal ini untuk memotivasi para siswa agar meneladani sosok yang patut untuk ditiru yaitu seorang guru. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Miftahudin sebagai berikut: 38 Lah kalau metode kita dalam mengajarkan siswa-siswa kita untuk bersadakah/berinfak disini kita libatkan para guru, ketika kita misalnya kemarin membantu tanah longsor, memang dari pimpinan daerah Muhammadiyah itu menyarankan setiap siswa itu untuk membantu korban tanah longsor itu kan membawa mie instan dan beras. Tapi disini kita untuk metode dan strategi agar siswa itu tidak merasa gimana gitu. Bapak/ibu guru yang sudah merasa sudah melakukan seperti dan siswa belum. Guru-gurunya pun juga ikut mengeluarkan infaknya ini infak dari guru, itu memang kita tunjukkan kepada siswa karena untuk memotivasi mereka. c. Nilai-nilai Peduli Sosial melalui Kegiatan Berinfak Nilai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di artikan sebagai sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan:-- 37 Abdi Salimi, Guru PAI SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul 09.00

29 78 tradisional yang dapat mendorong pembangunan perlu kita kembangkan, atau sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya: etika dan berhubungan erat. Nilai-nilai peduli sosial adalah sifat-sifat peduli sosial yang didapat melalui kegiatan berinfak di SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading dan perlu untuk dikembangkan. Berdasarkan kutipan hasil wawancara dengan bapak Miftahudin bahwa nilai peduli sosial melalui kegiatan berinfak diantaranya kepedulian siswa itu lebih terasa, peduli akan sosial lebih erat, kebersamaan mereka semakin terjaga, dan saling tolong-menolong. 39 Dengan demikian nilai-nilai peduli sosial melalui kegiatan berinfak berdasarkan hasil wawancara di atas adalah sebagai berikut: a) Kepedulian siswa lebih terasa Kepedulian adalah empati kepada orang lain yang diwujudkan dalam bentuk memberikan pertolongan sesuai dengan kemampuan. Dengan demikian empati disini menuntut aksi. Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh Ari Firman Hakim siswa SMP Muhammadiyah yaitu: Membantu orang yang sedang kesusahan nyebrang pas dipasar pada waktu mau berangkat sekolah. seperti: Kepedulian tersebut juga dilakukan oleh M. Adnan Subkhi Menolong orang yang ketabrak pada waktu itu di perempatan sana (arah perempatan jalan kebagusan-sidokare). 39 Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul 09.00

30 79 b) Kebersamaan Kebersamaan dapat diartikan sebuah ikatan yang terbentuk karena rasa kekeluargaan/persaudaraan, lebih dari sekedar bekerja sama atau hubungan profesional biasa. Kebersamaan memiliki beberapa unsur yaitu: memiliki satu visi, tidak egois, adanya kerendahan hati, dan kerelaan berkorban. Hal tersebut seperti yang dilakukan oleh Akhmad Azzamudin siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading yaitu: membantu teman yang kesusahan, yang belum paham tentang matematika ya tak ajarin. 40 c) Tolong-menolong Tolong-menolong merupakan sikap saling menolong yaitu sikap yang selalu ingin meringankan beban(penderitaan/kesukaran) orang lain. Sikap ini perlu tertanam dalam diri siswa karena tolongmenolong merupakan kebaikan yang berdampak pada orang lain. Sikap tolong-menolong ini tergambar oleh siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading slah satunya adalah Marissa yaitu: kalau mau berangkat sekolah kemudian ada teman yang jalan kaki tak boncengin sampai sekolahan Akhmad Azzamudin, Siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Kamis 05 Februari 2015, Pukul Marisa, siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Kamis, 05 Februari 2015, Pukul 10.15

31 80 C. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Pembentukan Karakter Peduli Sosial Siswa Melalui Kegiatan Berinfak SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang. Pembentukan karakter peduli sosial dapat dilakukan melalui suatu kegiatan yaitu kegiatan berinfak. Pelaksanaan kegiatan berinfak di SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading banyak dipengaruhi berbagai faktor, baik itu faktor yang mendukung yang menjadikan kegiatan berinfak itu berjalan secara efektif, maupun faktor yang menghambat yaitu faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan berinfak. 1. Faktor Pendukung Kegiatan Berinfak Sebagaimana hasil dari wawancara dan pengamatan penulis, faktor yang mendukung kegiatan berinfak dalam hal ini sebagai salah satu cara membentuk karakter peduli sosial siswa di SMP Muhammadiyah diantara: a. Budaya Sekolah Yang Kondusif Budaya sekolah merupakan suatu kebiasaan yang diterapkan di sekolah dalam rangka membentuk karakter peduli sosial siswa. Budaya sekolah berupa kegiatan-kegiatan yang kemudian untuk diterapkan kepada siswa. Adapun kegiatan tersebut adalah kegiatan berinfak. Dengan adanya pengurus tersendiri yaitu anak IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah) maka kegiatan tersebut dapat terkendalikan dengan baik dan berjalan secara efektif. Kegiatan berinfak yang terlaksanakan dengan baik sangat berpengaruh terhadap pembentukan karakter peduli sosial siswa.

32 81 b. Pembinaan dan Bimbingan Yang Efektif Pembinaan dan bimbingan merupakan salah satu metode yang digunakan guru SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading Pemalang dalam membentuk karakter peduli sosial melalui kegiatan berinfak. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Miftahudin sebagai berikut: 42 Karena tadi dalam metode kita itu sering mengadakan bimbingan secara langsung disini siswa itu saling berlomba-lomba untuk memberikan infaknya, karena kita disitu kita sering membicarakan kedahsyatan berinfak itu seperti apa, kemudian bagaimana menjadi suatu pribadi yang baik melalui cara berinfak, sehingga mereka itu termotivasi untuk melakukan hal tersebut, mereka ingin selalu menjadi anak yang terbaik dengan suatu cara berinfak tadi. Jadi dengan kegiatan bimbingan itu memang sangat mendukung. Selain itu juga siswa SMP Muhammadiyah berkategori homogenitas sehingga mudah diarahkan seperti yang dijelaskan oleh bapak Arief Ananda sebagai berikut: 43 karena di SMP Muhammadiyah sini itu siswanya berkategori homogenitas, kemudian mudah di arahkan siswa-siswanya. c. Basic Sekolah SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading adalah sekolah dibawah naungan organisasi Muhammadiyah yang memiliki ciri khas beramal. Sehingga dari pihak Pimpinan Daerah Muhammadiyah selalu menyarankan agar sekolah berupaya untuk menanamkan karakter pada siswa untuk selalu beramal. Disamping itu memiliki ORTOM IPM 42 Miftahudin, Waka Kesiswaan SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul Arief Ananda, Guru BK SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul 10.15

33 82 yang menggerakkan secara penuh kegiatan berinfak. berikut ungkapan dari bapak Abdi Salimi: 44 Faktor yang mendukungnya itu ya karena memang satu sekolah Muhammadiyah juga, punya struktural organisasi seperti IPM. Jadi faktor pendukungnya ortom tadi yaitu IPM tadi yang ada di Muhammadiyah. Guru juga menyarankan, wali kelas membantu, saling mengingatkan meskipun pada intinya yang menariki anak IPM atau yang menggerakkan. 2. Faktor Penghambat Kegiatan Berinfak Selain faktor pendukung ada juga faktor penghambat, dari hasil wawancara dan observasi penulis yang menjadi faktor penghambat kegiatan berinfak sebagai salah satu cara membentuk karakter peduli sosial siswa di SMP Muhammadiyah diantara: a. Lingkungan Lingkungan merupakan basis pertama yang banyak mempengaruhi karakteristik seorang anak. Lingkungan disini adalah keluarga dan pergaulan anak. Keluarga dalam hal ini cenderung mendukung dalam pelaksanaan kegiatan berinfak, hal ini tercermin ketika dalam berinfak orang tua memberikan uang khusus untuk berinfak dengan melebihkan uang sakunya seperti M. Adnan Subkhi bahwa uang infak itu Dikasih orang tua. 45 Dengan dukungan dari keluarga, pelaksanaan kegiatan berinfak dapat berjalan secara efektif. Akan tetapi ketika anak itu keluar dan di 44 Abdi Salimi, Guru PAI SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul M. Adnan Subkhi, Siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Kamis, 05 Februari 2015, Pukul

34 83 dalam pergaulan bersama temannya, bisa jadi anak itu menjadi corak seperti yang ada di lingkungan pergaulannya seperti yang diungkapkan oleh bapak Abdi Salimi berikut ini: 46 faktornya itu memang kadang kala faktor luar banyaknya mba. Jadi kan ibaratnya anak yang masuk kesini kan tidak semuanya baik. Banyak faktor keluarga juga, kemudian dipengaruhi teman yang lain. Sehingga faktor pergaulan yang kurang baik sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan berinfak, misalnya kesadaran anak menjadi menurun terhadap pelaksanaan berinfak dan tidak ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan berinfak. b. Penghasilan Orang Tua Berdasarkan pengamatan, wawancara maupun data lain yang di dapat oleh penulis, bahwa penghasilan orang tua siswa SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading rata-rata berpenghasilan menengah kebawah, sehingga hal tersebut mempengaruhi uang saku anak yang pas-pasan dan kegiatan berinfak menjadi terkendala karena anak jarang yang memberi sehingga berpengaruh terhadap perolehan uang infak yang sedikit. Seperti yang dijelaskan oleh bapak Arief Ananda berikut ini: 47 keterbatasan uang saku, kadang kan ekonomi orang tua itu kan tidak tentu mbak, terus kalau dilihat dari penghasilan orang tua siswa itu rata-rata menengah kebawah, untuk yang menengah ke atas itu jarang. 46 Abdi Salimi, Guru PAI SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul Abdi Salimi, Guru PAI SMP Muhammadiyah 7 Ampelgading, Wawancara Pribadi, Senin 02 Februari 2015, Pukul 09.30

BAB IV ANALISIS PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN BERINFAK SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING PEMALANG

BAB IV ANALISIS PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN BERINFAK SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING PEMALANG BAB IV ANALISIS PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI SOSIAL SISWA MELALUI KEGIATAN BERINFAK SMP MUHAMMADIYAH 7 AMPELGADING PEMALANG A. Pembentukan Karakter Peduli Sosial Siswa Melalui Kegiatan Berinfak SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG. 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo LAMPIRAN II PROFIL / KEADAAN SEKOLAH UPTD SMAN 1 KARANGREJO - TULUNGAGUNG A. Data Sekolah 1. Nama Sekolah : UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo Status : Negeri 2. Alamat Sekolah : Jalan Raya Karangrejo Sendang

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan.

BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN. A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. BAB III GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 TRAGAH BANGKALAN A. Sejarah Singkat SMP Negeri 1 Tragah Bangkalan. Sebelum dikemukakan sejarah berdirinya SMP N 1 Tragah Bangkalan, terlebih dahulu penulis kemukakan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan 1. Sejarah MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan Mengenai sejarah berdirinya MTs Salafiyah Wonoyoso

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV UPAYA KETELADAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI MI MUHAMMADIYAH KARANGASEM UTARA BATANG TAHUN 2010

BAB IV UPAYA KETELADAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI MI MUHAMMADIYAH KARANGASEM UTARA BATANG TAHUN 2010 BAB IV UPAYA KETELADAN GURU DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWA DI MI MUHAMMADIYAH KARANGASEM UTARA BATANG TAHUN 2 A. Deskripsi Kondisi Awal Kedisiplinan Siswa di MI Muhammadiyah Karangasem Utara Batang.

Lebih terperinci

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017

BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017 BUPATI MESUJI PERATURAN BUPATI MESUJI NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PARTISIPATIF DI LINGKUP DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN MESUJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah Al-Musyawarah Banjarmasin beralamat di Jalan

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Madrasah Ibtidaiyah Al-Musyawarah Banjarmasin beralamat di Jalan BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah Ibtidaiyah Al-Musyawarah Banjarmasin beralamat di Jalan Pekapuran A RT. 18 No. 84 Kelurahan Karang Mekar Kecamatan Banjarmasin

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. SMA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. SMA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah SMA Muhammadiyah 1 Taman Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Taman adalah Sekolah Menengah Atas Swasta yang bertempat di Jalan Raya Ketegan No 35 Sepanjang

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN A. Profil SD Muhammadiyah 8 Banjarmasin SD Muhammadiyah 8 Banjarmasin adalah salah satu sekolah swasta dengan akreditasi A. Sekolah ini memiliki NSS 104156002086. Sekolah

Lebih terperinci

BAB III KONDISI OBJEK PENELITIAN. A. Selintas Tentang SMA Muhammadiyah 1 Palembang. 1. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 1 Palembang

BAB III KONDISI OBJEK PENELITIAN. A. Selintas Tentang SMA Muhammadiyah 1 Palembang. 1. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 1 Palembang BAB III KONDISI OBJEK PENELITIAN A. Selintas Tentang SMA Muhammadiyah 1 Palembang 1. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 1 Palembang Berdirinya SMA Muhammadiyah 1 Palembang pada Bulan Juli tahun 1956, Pendiri

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PROGRAM KERJA WAKIL KEPALA SEKOLAH BIDANG KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2015/2016 A. Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Sisdiknas Nomor : 20 Tahun 2003 mengamanatkan bahwa : Pendidikan adalah usaha

Lebih terperinci

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 1 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Lampiran 2 Landasan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 516 dan SMP Kartika IV-10, sebelah barat adalah Makodam V Brawijaya, tepatnya di

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 516 dan SMP Kartika IV-10, sebelah barat adalah Makodam V Brawijaya, tepatnya di BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 1. Profil SMA Kartika IV-3 Surabaya 1. Lokasi SMA Kartika IV-3 Surabaya SMA Kartika IV-3 Surabaya berada di sebelah timur terminal angkutan umum Bratang. Sekolah

Lebih terperinci

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH

PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH PEDOMAN MERUMUSKAN VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH A. Visi Visi adalah wawasan yang menjadi sumber arahan bagi madrasah dan digunkan untuk memandu perumusan misi madrasah. Dengan kata lain, visi adalah

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 67 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 65 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH WAINGAPU

PROFIL SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH WAINGAPU PROFIL SEKOLAH MENENGAH ATAS MUHAMMADIYAH WAINGAPU. IDENTITAS SEKOLAH Nama sekolah : SMA MUHAMMADIYAH WAINGAPU Status Sekolah : Swasta terakreditasi A dengan nilai 86,5 Alamat sekolah : Jl. Tritura No.

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi dan dokumentasi 99 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Setelah peneliti mengumpulkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara/interview, observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasayarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA A. Deskripsi Data Pendidikan karakter dalam pembelajaran Akidah Akhlak kelas rendah di MI Al-Mubarokah, memiliki suatu tujuan yaitu meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil

Lebih terperinci

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP.

2. KTSP dikembangkan oleh program keahlian dengan melibatkan berbagai pihak sesuai dengan tahapan penyusunan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Program keahlian melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian 4.1.1 Lokasi Sekolah SMP N 9 Salatiga Jawa Tengah merupakan tempat yang dipilih oleh penulis untuk melakukan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG

BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG BAB III PELAKSANAAN EVALUASI RANAH AFEKTIF DAN PROBLEMATIKANYA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NASIMA SEMARANG Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan evaluasi ranah afektif

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian 1. Sejarah Berdirinya MI Husnul Khatimah Sesuai dengan gerak Yayasan Husnul Khatimah di bidang da wah, sosial dan pendidikan, maka

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum SMA Ar-Risalah SMA Ar-Risalah beralamat Jl. Aula Muktamar no.2 kota kediri, merupakan salah satu instansi yang membutuhkan sistem informasi sehingga kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju Ponorogo

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju Ponorogo BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju Ponorogo Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju berdiri pada tahun 1997. Modal utama Madrasah ini

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN

BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN BAB III KAJIAN OBJEK PENELITIAN A. Sejarah dan Perkembangan SMP 28 Semarang SMP 28 Semarang berdiri tahun 1985 dengan lokasi sekolah berada di ujung barat wilayah Kota Semarang, tepatnya di kelurahan Mangkangkulon

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan. SMPN 1 Rejotangan, dan SMK Rejotangan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum SMAN 1 Rejotangan a. Letak geografis SMAN 1 Rejotangan terletak di Desa Buntaran Kecamatan Rejotangan Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : a. bahwa bidang pendidikan merupakan

Lebih terperinci

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman. BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP.

Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan) muatan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP.

1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 9 (sembilan) komponen muatan KTSP. Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 (delapan)

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 15 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 10 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI DI WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan menengah di wilayah kota Jakarta Barat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang

BAB IV GAMBARAN UMUM. Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1 Profil SD Negeri 2 Waringinsari Timur 4.1.1 Sejarah SD Negeri 2 Waringinsari Timur Sekolah Dasar Negeri 2 Waringinsari Timur merupakan satu dari 4 sekolah yang berada dipekon Waringinsari

Lebih terperinci

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. 66 diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya. Tetapi semuanya berbanding terbalik dengan pelaksanaan pendidikan agama yang

Lebih terperinci

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs

I. STANDAR ISI. hal. 1/61. Instrumen Akreditasi SMP/MTs I. STANDAR ISI 1. Sekolah/Madrasah melaksanakan kurikulum berdasarkan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Melaksanakan kurikulum berdasarkan 8 muatan KTSP Melaksanakan kurikulum berdasarkan

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Analisis kondisi fisik sekolah SMP Negeri 2 Gamping di bagian barat kota Yogyakarta, tepatnya di Trihanggo, Gamping, Sleman. Sekolah ini merupakan salah satu tempat

Lebih terperinci

PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG

PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG PROFIL AISYIYAH BOARDING SCHOOL BANDUNG Jl. Terusan Rancagoong II No. 1 Gumuruh, Bandung-Jawa Barat Telp. 022-7313774 e-mail : absbandung@gmail.com Website : www.absbandung.sch.id Profil Aisyiyah Boarding

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM SMP ASA CENDIKIA SEDATI. A. Sejarah Singkat SMP Asa Cendikia Sedati Sidoarjo

BAB IV GAMBARAN UMUM SMP ASA CENDIKIA SEDATI. A. Sejarah Singkat SMP Asa Cendikia Sedati Sidoarjo BAB IV GAMBARAN UMUM SMP ASA CENDIKIA SEDATI Gambaran umum obyek penelitian ini meliputi Sejarah singkat SMP Asa Cendikia Sedati Sidoarjo, tujuan pendidikan, visi dan misi SMP Asa Cendikia Sedati Sidoarjo,

Lebih terperinci

STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94

STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94 STATUS SEKOLAH: NEGERI TERAKREDITASI: A NILAI : 94 unggul dalam prestasi berlandaskan imtaq dan iptek Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa dapat berkembang secara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO

BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO BAB IV ANALISIS PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK KARAKTER SMP NEGERI 1 WONOPRINGGO A. Analisis Karakter Siswa SMP Negeri 1 Wonopringgo Untuk mengetahui perkembangan karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka

BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka 20 BAB II DESKRIPSI SMAN 10 TANGERANG 2.1. Sejarah Berdirinya SMAN 10 Tangerang Seiring dengan otonomi daerah yang digulirkan pemerintah pusat maka kota Tangerang berbenah terutama dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. 1.2 Logo SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 1.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. 1.2 Logo SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya berdiri tahun 1978. Selama 35 tahun telah melakukan pengembangan dan pembaruan di berbagai

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH NAMA SEKOLAH : SMA N 1 KASIHAN NAMA MHS : Nurul Ratriasih ALAMAT SEKOLAH : Jalan C. Simanjuntak 60, Yogyakarta 55223 NOMOR MHS : 10314244030 FAK/JUR/PRODI : FMIPA/Pendidikan Kimia No Aspek yang diamati

Lebih terperinci

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan

RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG. Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan RUMUSAN VISI DAN MISI SMP NEGERI 1 PAYUNG Pengambilan keputusan dalam perumusan visi-misi dan tujuan satuan pendidikan pengelolaan kurikulum 2013 1. Pengambilan Keputusan Dalam Perumusan Visi-Misi dan

Lebih terperinci

1) Identitas Sekolah

1) Identitas Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman

Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman A. PROFIL SEKOLAH Sekolah Taman Kanak-Kanak Dasar Model (TK dan SD Model) Kabupaten Sleman merupakan salah satu Sekolah unggulan

Lebih terperinci

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan mampu manghasilkan manusia sebagai individu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional harus mencerminkan kemampuan sistem pendidikan nasional untuk mengakomodasi berbagi tuntutan peran yang multidimensional.

Lebih terperinci

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1

DIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN

BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN BAB 3 GAMBARAN UMUM RESPONDEN 3.1 Profil Responden 3.1.1 Sejarah Singkat SMP Negeri 127 Jakarta terletak di Jl. Raya Kebon Jeruk No. 126 A, Kecamatan Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Propinsi DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SDN Pekapuran Raya 2 SDN Pekapuran Raya 2 berlokasi di Jl. Tunjung Maya AMD Gg. H. Hasan RT 30 No. 53 Kelurahan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 46 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Sejarah Sekolah 4.1.1 MTs.S Darul Hasanah. Sekolah MTs.S Darul Hasanah adalah nama sekolah yang bergerak dibidang pendidikan, guna melahirkan siswa yang berwawasan

Lebih terperinci

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN

BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN BEST PRACTICE MBS TENTANG BUDAYA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH SDN SN PASAR LAMA 1 BANJARMASIN PROFIL SEKOLAH Nama Sekolah : SDN-SN Pasar Lama 1 A l a m a t : Jl. Letjen. S. Parman Banjarmasin B e r d i r i :

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak

Lebih terperinci

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro 45 BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro Asal mula berdirinya Pondok Pesantren Nurul Hilal Senuro berdasarkan

Lebih terperinci

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen?

Pedoman Pengumpulan Data. 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen. a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen? Pedoman Pengumpulan Data 1. Wawancara Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Kebumen a. Bagaimana sejarah berdirinya SMP Negeri 7 Kebumen? b. Apa visi dan Misi SMP Negeri 7 Kebumen? c. Apa saja sarana dan prasarana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 2.1 Latar Belakang Lembaga Pendidikan Al-Hikmah Kelompok bermain adalah salah satu bentuk pendidikan pra sekolah yang menyediakan program dini bagi anak usia tiga

Lebih terperinci

PROPOSAL PERMOHONAN PENGURUKAN HALAMAN SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2018

PROPOSAL PERMOHONAN PENGURUKAN HALAMAN SEKOLAH TAHUN ANGGARAN 2018 PROPOSA PERMOHONAN PENGURUKAN HAAMAN SEKOAH TAHUN ANGGARAN 2018 PEMERINTAH KABUPATEN PASER DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SDN 020 PASIR BEENGKONG TAHUN 2018 PEMERINTAH KABUPATEN PASER DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Lebih terperinci

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan

BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN. A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan BAB III KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MIS SEMBUNGJAMBU BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN A. Profil MIS Sembungjambu Bojong Kabupaten Pekalongan 1. Sejarah Berdiri Seiring dengan tekad dan perjuangan Nahdlotul Ulama

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1 SEJARAH SMA MUHAMMADIYAH 1 TAMAN SIDOARJO Berawal dari Banyaknya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) khususnya putra-putri warga Muhammadiyah Sepanjang yang ingin melanjutkan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM MADRASAH ALIYAH AL-MUTHOHHAR. formal SLTA di bawah Yayasan Al-Muthohhar yang beralamat di Kampung

BAB III TINJAUAN UMUM MADRASAH ALIYAH AL-MUTHOHHAR. formal SLTA di bawah Yayasan Al-Muthohhar yang beralamat di Kampung 45 BAB III TINJAUAN UMUM MADRASAH ALIYAH AL-MUTHOHHAR 3.1 Keadaan Umum MA Al-Muthohhar 3.1.1 Sejarah Singkat Madrasah Aliyah (MA) Al-Muthohhar sebagai lembaga pendidikan formal SLTA di bawah Yayasan Al-Muthohhar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa salah satu tujuan Negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA

Lebih terperinci

PROFIL SEKOLAH. YAYASAN HANG TUAH CABANG JAKARTA SD HANG TUAH 3 Jl. Teluk Mandar No. 70 Komp. TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Telp.

PROFIL SEKOLAH. YAYASAN HANG TUAH CABANG JAKARTA SD HANG TUAH 3 Jl. Teluk Mandar No. 70 Komp. TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Telp. YAYASAN HANG TUAH CABANG JAKARTA SD HANG TUAH 3 Jl. Teluk Mandar No. 70 Komp. TNI AL Rawa Bambu Pasar Minggu Telp.7817787 Jakarta PROFIL SEKOLAH Sekilas Tentang Sekolah No. Izin Operasional : 5525/-1.851.48

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 FEMY RIYANTI, S.Pd RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH () SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 NGAWI ALAMAT : JL. RAYA KENDUNG-POJOK KWADUNGAN NGAWI TELP. (0351) 771 9686 PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 UMAR SAID, S.Pd RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH () SMP STANDAR NASIONAL 2010/2011 NGAWI ALAMAT : JL. RAYA KENDUNG-POJOK KWADUNGAN NGAWI TELP. (0351) 771 9686 PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI DINAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R.

Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R. Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R. Guna menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 dan berbagai dinamika kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten. Berdiri

BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten. Berdiri BAB II PROFIL SDN SAMPARWADI 2 A. Gambaran Umum SDN Samparwadi 2 SDN Samparwadi 2 merupakan sekolah dasar berstatus negeri, terlatak di Kp. Samparwadi Ds. Puser RT/RW.001/002 Kec. Tirtayasa Kab. Serang-Banten.

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah SMP Bakti Mulya 400 SMP Bakti Mulya 400 berdiri 10 Juli 1985 atau tepat berusia 28 tahun pada bulan Juli Tahun 2014. Dilihat dari usianya yang lebih seperempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bayang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bayang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan 1. Profil Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Bayang Kabupaten Pesisir Selatan Nama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo SDN No. 59 Dumbo Raya Kecamatan Dumbo Raya Kota Gorontalo merupakan

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA

TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA TEGAR BERIMAN TERWUJUDNYA INSAN PENDIDIKAN YANG BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, TEKLOGI DAN SENI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA Meningkatkan penghayatan dan pengamalan keagamaan Menumbuhkan rasa kebersamaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Anjir Pasar

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS. 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Anjir Pasar 72 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 1 Anjir Pasar SMA Negeri 1 Anjir Pasar terletak di Jalan Trans Kalimantan Km. 28 Kec. Anjir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu usaha meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pengembangan potensi yang mereka miliki. Pendidikan bukanlah kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Organisasi 3.1.1 Sejarah Singkat Organisasi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Darma Satria Persada berdiri pada tahun 1981 oleh ketua yayasan bernama

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK STUDI 2.1. Sejarah Umum Sekolah SMP Negeri 7 Medan pada awal mulanya merupakan sekolah dasar cina yang secara historis tidak jelas keberadaan tahun pendiriannya. Pada tahun 1964

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter yang diimplementasikan dalam institusi pendidikan, diharapkan dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah dan rakyat Indonesia dewasa ini tengah gencar-gencarnya mengimplementasikan pendidikan karakter di institusi pendidikan. Pendidikan karakter yang diimplementasikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh setiap negara di dunia. Salah satu faktor yang mendukung kemajuan suatu bangsa adalah melalui

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan

Lebih terperinci

Laporan Sekolah. A. Identitas Sekolah Nama Sekolah : POS PAUD AL QUDWAH NPSN / NSS : / **** Jenjang Pendidikan : SPS Status Sekolah : Swasta

Laporan Sekolah. A. Identitas Sekolah Nama Sekolah : POS PAUD AL QUDWAH NPSN / NSS : / **** Jenjang Pendidikan : SPS Status Sekolah : Swasta Laporan Sekolah per tanggal -02-206 Provinsi Kab/Kota : Prop. Jawa Barat : Kab. Karawang A. Identitas Sekolah Nama Sekolah : POS PAUD AL QUDWAH NPSN / NSS : 6995527 / **** Jenjang Pendidikan : SPS Status

Lebih terperinci

BIDANG KURIKULUM (www.sman48-jkt.sch.id) Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) /

BIDANG KURIKULUM (www.sman48-jkt.sch.id) Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) / BIDANG KURIKULUM (www.sman48-jkt.sch.id) Sugiyanta (SMAN 48 Jakarta) sgifis48@gmail.com 08128533491/0817804183 Tujuan Umum : Mewujudkan Visi dan Misi SMAN 48 Tujuan Khusus : Meningkatkan Pencapaian Kompetensi

Lebih terperinci

BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH

BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH BAHAN-BAHAN YANG HARUS DIPERSIAPKAN SEKOLAH I. Akreditasi 1. Dokumen piagam akreditasi 2. MoU/program kerja sama dengan pihak lain/sekolah/lembaga pendidikan internasional II. III. Kurikulum 1. Dokumen

Lebih terperinci