KETIDAKJUJURAN AKADEMIS DAN PLAGIARISME DI PERGURUAN TINGGI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KETIDAKJUJURAN AKADEMIS DAN PLAGIARISME DI PERGURUAN TINGGI"

Transkripsi

1 KETIDAKJUJURAN AKADEMIS DAN PLAGIARISME DI PERGURUAN TINGGI I G A Sri Darmayani Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ABSTRAK Ketidakjujuran akademis dan plagiarisme seringkali ditemukan pada mahasiswa kedokteran. Terdapat banyak faktor yang berperanan pada masalah ini, seperti penggunaan teknologi internet, kurangnya keterampilan menulis, dan kurangnya penghargaan akademis. Usaha untuk mencegah plagiarisme memerlukan peranan dari universitas, dosen, dan mahasiswa. Usaha ini ditujukan untuk menciptakan suasana dimana plagiarisme adalah masalah yang penting, dan utama di universitas. Mahasiswa perlu diinformasikan sejak awal tentang cara-cara mencegah plagiarisme. Mereka perlu diberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan menulis secara akademis dan perlu dibentuk unit yang melakukan latihan ini dan juga menyediakan software untuk memeriksa tulisan mahasiswa dalam tujuan untuk mendeteksi plagiarisme. Kata kunci : ketidakjujuran akademis, plagiarisme, mendeteksi plagiarisme

2 Pendahuluan Ketidakjujuran akademis terutama plagiarisme saat ini sangat marak terjadi dan menjadi salah satu masalah di perguruan tinggi. Di Indonesia, ada beberapa dosen yang menerima sanksi akibat tindakan plagiarisme yang dilakukan dalam penulisan ilmiah untuk kenaikan pangkat atau jabatan. Plagiarisme biasanya terjadi karena minimnya kemampuan menulis seseorang secara akademis. Oleh karena itu, mempelajari kemampuan menulis akademis adalah hal yang sangat penting bagi seorang mahasiswa (Gitanjali, 2004). Di Kroasia, seorang peneliti, menemukan bahwa sebagian besar mahasiswa kedokteran (>99%) mengaku penah melakukan ketidakjujuran akademis. Mahasiswa mengaku pernah menyalin jawaban teman, mengikuti ujian atas nama orang lain, atau pun menggunakan berbagai alasan untuk memperpanjang waktu pengumpulan tugas (Taradi, 2010). Meningkatkan kesadaran terhadap kejujuran akademis dan pencegahan plagiarisme membutuhkan kerja sama seluruh pihak di perguruan tinggi. Peranan universitas, dosen, dan mahasiswa serta adanya sistem yang mendukung terciptanya kesadaran tersebut adalah hal mutlak. Untuk itu, penulis mencoba mengangkat tulisan ini sebagai sebuah acuan guna mengetahui permasalahan plagiarisme dan ketidakjujuran akademis di perguruan tinggi serta solusinya.

3 Pengertian Ketidakjujuran Akademis dan Plagiarisme Ketidakjujuran akademis didefinisikan sebagai 'intentional participation in deceptive practices regarding one's academic work or the work of another' (tindakan tipu muslihat disengaja yang berhubungan dengan tindakan akademis seseorang atau orang lain) (Gaberson 1997). Plagiarisme berasal dari bahasa Latin yang artinya menculik. Ketika seseorang melakukan tindakan plagiarisme, berarti orang tersebut dengan sengaja telah menculik hasil karya orang lain. University of Melbourne's Policy in Academic Honesty and Plagiarism mendefinisikan plagiarisme sebagai 'the use of another person's work without acknowledgement' (penggunaan hasil karya seseorang tanpa adanya pengakuan terhadap penggunaan karya tersebut) (University of Melbourne, 2011). Definisi ini tidak hanya meliputi kata-kata di dalam teks, tetapi juga merujuk kepada semua elemen dari karya orang lain seperti ide dan argumen, gambar, grafik, komposisi, struktur organisasi, perangkat lunak komputer, musik, maupun bunyi (Gitanjali, 2004). Beberapa Tindakan yang Tergolong Ketidakjujuran Akademis dan Plagiarisme Ada beberapa tindakan yang tergolong ketidakjujuran akademis dan plagiarism. Ketidakjujuran akademis yang berhubungan dengan ujian misalnya: menunda ujian dengan berbagai alasan, menyontek saat ujian, mencuri atau membeli soal ujian, maupun menyalahgunakan kedekatan pribadi agar lulus ujian. Ketidakjujuran akademis lainnya seperti mengubah daftar kehadiran dan meminta teman untuk menandatangani daftar hadir miliknya. Memalsukan tanda tangan dosen dan mengumpulkan karya orang lain atas nama dirinya juga merupakan tindakan ketidakjujuran akademis (Johanson 2010).

4 Selain hal tersebut diatas, ada beberapa kegiatan lain yang tergolong plagiarisme diantaranya adalah : Menyalin secara langsung (atau mengizinkan untuk disalin) paragraf, kalimat, atau bagian penting dari suatu kalimat. Menyalin ide, konsep, hasil penelitian, tabel statistik, program komputer, disain, gambar, bunyi, atau teks juga termasuk plagiarisme. Dalam melakukan paraphrase tidak boleh hanya mengganti kata dalam jumlah yang sedikit. Menyatakan suatu ide spesifik atau interpretasi dan mengambil potongan-potongan dari berbagai karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya merupakan salah satu bentuk plagiarisme. Mengumpulkan hasil karya pribadi baik sebagian atau seluruhnya lebih dari satu kali untuk memenuhi tugas mata kuliah yang berbeda juga termasuk plagiarisme (Monica et al., 2010). Berdasarkan beberapa penelitian, masalah ketidakjujuran akademis dan plagiarisme sangat banyak terjadi. Prilaku mencontek pada mahasiswa di India merupakan isu penting. Dalam penelitian Monika dkk (2010) melaporkan bahwa 70 % dari subjek penelitian mengaku pernah terlibat paling tidak sekali dalam pelanggaran akademis ketika ujian. Mayoritas subjek merasa bahwa mencontek ketika ujian tidak memiliki efek signifikan terhadap masa depan mereka (Monica et al., 2010). Penelitian di Sydney Australia, pada mahasiswa farmasi ditemukan kurangnya pengetahuan mahasiswa tentang plagiarisme dan mahasiswa tidak menganggap plagiarisme sebagai masalah serius (Ryan et al., 2009). Salah satu studi menemukan bahwa plagiarisme dalam menulis essay sering terjadi pada mahasiswa kedokteran. Penelitian di Kroasia melibatkan 198 mahasiswa kedokteran tahun kedua yang diberi tugas untuk menulis sebuah essay berdasarkan satu dari empat artikel dan diperiksa dengan menggunakan program komputer yang mendeteksi plagiarisme. Tingkat plagiarisme (plagiarism rate) tulisan mahasiswa tersebut dihitung berdasarkan perbandingan jumlah kata-kata yang sama dengan artikel referensi dengan total jumlah kata dalam essay. Dari penelitian tersebut didapatkan

5 jumlah mahasiswa yang tidak melakukan plagiarism sebanyak 9%. Mahasiswa dengan tingkat plagiarisme kurang dari sepuluh persen sebanyak 34%. Rata-rata tingkat plagiarisme adalah 19 % (Billic-Zulle et al., 2005). Faktor-Faktor penyebab Ketidakjujuran Akademis dan Plagiarisme Penelitian yang dilakukan di Australia mendapatkan bahwa ada beberapa faktor yang membuat tindakan plagiarisme dan ketidakjujuran akademis menjadi sangat sering dilakukan. Hal tersebut menurut mereka adalah: sikap mahasiswa yang menganggap prilaku ketidakjujuran akademis adalah hal biasa dan tidak adanya hukuman yang tegas terhadap hal itu. Kurangnya kemampuan menuliskan referensi secara benar dan kurangnya pengetahuan tentang plagiarisme juga menyebabkan hal ini terjadi. Kegiatan perkuliahan yang padat serta tugas perkuliahan yang banyak yang disertai dengan mudahnya mendapatkan akses internet menyebabkan mahasiswa menggunakan jalan pintas dengan meniru karya orang lain untuk menyelesaikan tugas dengan cepat (Ryan et al., 2009). Penyebab plagiarisme sangatlah bervariasi, diantaranya adalah: mahasiswa tidak memahami perlunya mengakui dan menyebutkan hasil karya orang lain dalam tulisan yang dibuat. Mahasiswa juga menganggap bahwa orang lain pun melakukan plagiarisme, sehingga hal ini dianggap wajar dilakukan. Sering kali ditemukan handout yang diberikan dosen kepada mahasiswa tidak mencantumkan referensi dengan benar. Adanya anggapan bahwa tugas yang dikerjakan tidak akan dibaca oleh dosen, menyebabkan mahasiswa tidak serius mengerjakan tugas dan melakukan plagiarism (Hill et al., 2011).

6 Jenis-jenis Plagiarisme Berdasarkan sumber yang diplagiat, plagiarisme dibagi menjadi beberapa jenis: Plagiarisme intra-corpal ini merupakan plagiarisme yang terjadi ketika mahasiswa menyalin sebagian atau seluruh hasil karya orang lain atau mahasiswa lain. Banyaknya mata kuliah yang mengharuskan mahasiswa mengumpulkan tugas dengan topik yang sama menyebabkan beberapa mahasiswa langsung menyalin dan mengumpulkan tugas milik temannya. Ada juga mahasiswa yang menyalin tugas mahasiswa lain yang sudah menyelesaikan mata kuliah tersebut di semester sebelumnya (Ryan et al., 2009). Jenis plagiarisme yang lain adalah Collusion. Collusion didefinisikan sebagai suatu tindakan menyerahkan suatu tugas yang merupakan hasil dari kerja sama dengan orang lain baik sebagian maupun seluruhnya yang diakui sebagai hasil karyanya sendiri. Kolusi melibatkan kerja sama dua atau lebih mahasiswa dalam melakukan plagiarisme (Ryan et al., 2009). Extra-corpal plagiarisme adalah jenis plagiarisme yang terjadi ketika mahasiswa menyalin sumber yang berasal dari luar (bukan dari mahasiswa lain). Contoh yang paling jelas adalah ketika mahasiswa menyalin sumber dari buku atau situs internet. Jenis plagiarisme ini semakin banyak terjadi, diakibatkan oleh makin pesatnya kemajuan teknologi internet di mana mahasiswa dapat mengakses begitu banyak sumber dalam waktu yang singkat (Ryan et al., 2009). Autoplagiarism terjadi ketika seorang mahasiswa mengumpulkan kembali tugas yang pernah dikerjakannya di masa lalu untuk dilakukan penilaian atau publikasi tanpa adanya acknowledgement. Meskipun tugas yang dikumpulkan adalah murni hasil karya mahasiswa tersebut tetapi karena dilakukan publikasi ulangan tanpa adanya perubahan pada isi tugas tersebut, maka hasil karya tersebut juga dikategorikan sebagai plagiasrisme (Ryan et al., 2009).

7 Cara-cara untuk mencegah Plagiarisme. Plagiarisme dapat dihindari dengan cara secara tepat menyebutkan sumber ide, tulisan, dan gambar (acknowledgment). Penyebutan tersebut dibutuhkan ketika karya orang lain digunakan dalam karya pribadi. Setiap tulisan, ide, atau informasi yang tidak memiliki referensi akan dianggap sebagai hasil karya pribadi penulis/pembuat karya yang bersangkutan. Penyebutan sumber tersebut harus dicantumkan pada: kutipan langsung (quotation), penggunaan kata-kata sendiri dalam menyajikan kembali tulisan/ide orang lain (paraphrasing), ikhtisar ide/tulisan orang lain (Ryan et al., 2009). Kejujuran pada diri seorang penulis sangat diperlukan untuk mencegah plagiarisme. Kejujuran merupakan dasar untuk menegakkan kebenaran, termasuk menegakkan dan membangun kebenaran ilmiah. Hanya diri sendiri dan Tuhan yang benar-benar tahu bahwa materi yang dikemukakan dalam bentuk kalimat ataupun data pada karya tulisnya itu asli milik dirinya atau bersumber dari karya tulis orang lain. Kadang-kadang seorang penulis ingin mengemukakan kalimat (konsep, teori, ataupun pernyataan) serta data (baik gambar maupun angka) yang bersumber dari tulisan orang lain, namun tidak tahu cara merujuk sumber secara benar. Di sinilah diperlukan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan tata tulis, membuat kalimat yang benar, mengutip kalimat baik kutipan langsung maupun kutipan tidak langsung (Ryan et al., 2009). Pengakuan terhadap karya orang lain yang dijadikan bahan pustaka merupakan salah satu tindakan jujur seorang penulis, karena hal ini merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengakuan terhadap karya

8 orang lain dapat terekspresikan pada cara pengutipan kalimat dan data yang dituangkan dalam isi tulisan, cara penulisan daftar pustaka, dan kata pengantar. Menulis dengan kata-kata sendiri (Paraphrase) adalah salah satu cara untuk mencegah plagiarisme. Dengan paraphrase, mahasiswa mengungkapkan kembali suatu pernyataan, baik berupa satu kalimat atau satu paragraf, menjadi bentuk paragraf atau kalimat lain tanpa merubah makna suatu ide atau gagasan. Sebelum melakukan paraphrase, mahasiswa harus mencerna suatu ide dari sebuah tulisan dan kemudian menuliskannya kembali dengan kata-katanya sendiri. Keterampilan menulis dengan kata-kata sendiri ini memerlukan pengetahuan tentang sinonim, frase dalam kalimat dan juga kemampuan memahami dan mengolah kata-kata sehingga menjadi sebuah kalimat (Anonim, 2011). Peranan dosen dan staf pengajar dalam mencegah plagiarisme adalah dengan memberikan keteladanan dalam kejujuran akademis, misalnya tidak menampilkan slide kuliah yang copy-paste dari buku atau internet dan tidak menampilkan slide yang sama untuk sesi kuliah yang berbeda. Menampilkan referensi pada setiap lecture notes dan presentasi dengan kaidah yang benar juga merupakan cara pencegahan plagiarisme. Dosen juga harus membiasakan diri untuk menginformasikan pentingnya kejujuran akademis dalam sesi perkuliahan. Tugas tertulis yang diberikan harus bervariasi dari semester ke semester. Tingkat kesulitan tugas yang diberikan, disesuaikan dengan kredit dari mata kuliah tersebut. Karena semakin sulit suatu tugas maka semakin besar kemungkinan mahasiswa melakukan plagiarisme (Anonim, 2011). Peran mahasiswa dalam meningkatkan kejujuran akademis adalah dengan membiasakan diri untuk berlaku jujur dalam presensi kuliah, ujian, dan pembuatan karya tulis. Ketika ujian mahasiswa tidak memberikan contekan kepada mahasiswa lainnya. Setiap mahasiswa harus mengetahui peraturan universitas tentang kejujuran akademis dan plagiarisme. Dalam membuat

9 tulisan ilmiah mahasiswa harus membiasakan diri untuk menulis referensi dengan kaidah yang benar dan membiasakan diri untuk menulis dengan kata-kata sendiri ketika mengambil suatu ide dari tulisan lain. Lembaga penelitian mahasiswa dan badan eksekutif mahasiswa dapat membantu pihak universitas dalam mengkampanyekan kejujuran akademis di kalangan mahasiswa (Hrabak, 2004). Meningkatkan kesadaran terhadap kejujuran akademis membutuhkan kerja sama seluruh pihak. Perlunya suatu sistem yang mendukung terciptanya kesadaran tersebut adalah hal mutlak. Peran yang dapat dilakukan universitas, dosen, dan mahasiswa untuk menerapkan kejujuran akademis berupa membuat peraturan yang jelas dan praktis tentang ketidakjujuran akademis dan hukuman yang diterapkan. Mencantumkan peraturan tersebut dalam berbagai media di kampus (slide di setiap awal modul, buku pegangan mahasiswa, website universitas, poster). Membuat sistem di mana pihak yang melaporkan ketidakjujuran akademis mendapatkan perlindungan, misalnya jaminan kerahasiaan. Membuat modul khusus tentang kejujuran akademis yang meliputi definisi, contoh, sanksi, plagiarisme. Menggunakan perangkat lunak yang dapat mendeteksi plagiarisme. Pada saat ujian, menciptakan suasana ujian yang meminimalisir perilaku ketidakjujuran akademis, seperti mewajibkan untuk mematikan seluruh perangkat elektronik dan menaruhnya di depan kelas. Membuat lembar pernyataan untuk bersikap jujur sebelum ujian berlangsung dan membuat posisi duduk antar mahasiswa tidak berdekatan. Membentuk badan khusus yang membimbing mahasiswa untuk membuat karya tulis sesuai kaidah yang benar, dan menulis referensi sesuai kaidah yang telah ditetapkan (referencing). Melakukan kerja sama dengan badan kerohanian mahasiswa maupun staf untuk ikut mengkampanyekan kejujuran akademis di kalangan mahasiswa dan staf pengajar (Johanson, 2010).

10 Cara Mendeteksi Plagiarisme Dr. Stephen Morgan dari University of Melbourne membuat suatu quick checklist yang dapat dipakai untuk mendeteksi plagiarisme. Quick checklist ini sebaiknya dipakai sebelum dan sesudah membuat sebuah tulisan (Ryan et al., 2009). Selain Quick checklist tersebut, ada sebuah perangkat software yang dapat digunakan untuk mengetahui tindakan plagiarisme yang dilakukan oleh seseorang. Software tersebut bernama Turnitin. Turnitin adalah perangkat lunak berbasis internet yang digunakan untuk mendeteksi plagiarisme. Program ini bekerja dengan membandingkan karya tulis dalam format elektronik dengan karya tulis lain yang telah ada. Karya tulis lain yang telah ada tersebut mencakup buku, tulisan peneliti lain yang telah dikumpulkan, maupun halaman situs internet, jurnal ilmiah, dan lain-lain. Turnitin digunakan oleh lebih kurang dari institusi di 126 negara. University of Melbourne telah menggunakan program ini sejak Juli Program ini akan mendeteksi bagian mana yang memiliki kesamaan dengan tulisan yang sudah ada. Laporan dari program ini adalah dalam bentuk originality report. Turnitin tidak dapat memutuskan apakah plagiarisme telah dilakukan. Dosenlah yang memiliki tanggung jawab untuk menentukan kualitas originality report dan menilai apakah bagian tulisan yang diidentifikasi oleh Turnitin sebagai non-original dapat ditentukan sebagai plagiarisme (University of Melbourne, 2011). Beberapa website dapat digunakan untuk mendeteksi plagiarisme diantaranya: Copyscape ( yang merupakan duplicate content checker. Karena keakuratannya, copyscape sering dijadikan pedoman untuk menilai apakah suatu tulisan unik atau tidak. Pada versi gratisnya, copyscape hanya memperbolehkan kita mengecek URL yang telah ada, jadi kita tidak akan bisa mengecek keunikan tulisan yang belum dipublikasikan ke

11 internet. Anda bisa menentukan indeks yang akan digunakan oleh copyscape, yaitu Google atau Yahoo. Website lain yang dapat digunakan untuk mendeteksi plagiarisme adalah The Plagiarism Checker (http :// Kelebihan dari website ini adalah mampu mengecek tulisan yang belum dipublikasikan.

12 Kesimpulan Penerapan kejujuran akademis membutuhkan kerja sama dari seluruh pihak yaitu universitas, dosen, dan mahasiswa. Pada intinya, usaha tersebut bertujuan untuk menciptakan suatu lingkungan yang kondusif di mana seluruh pihak terbiasa untuk menerapkan kejujuran akademis. Pihak universitas memiliki peran besar untuk memulainya dengan menetapkan peraturan tentang kejujuran akademis, membentuk sebuah divisi khusus yang mendidik mahasiswa untuk memiliki kemampuan menulis secara akademis, dan menggunakan perangkat lunak khusus untuk mendeteksi plagiarisme. Pihak dosen sebagai pengajar perlu memberikan keteladanan terhadap kejujuran akademis. Sedangkan mahasiswa sebagai pusat dari kegiatan akademis di universitas perlu ikut andil dalam mengkampanyekan kejujuran akademis di kalangan mereka sendiri, membiasakan diri untuk jujur, dan melatih diri sendiri untuk menulis secara akademis. Tindakan manusia dalam kehidupannya merupakan ekspresi dari penerapan pengetahuannya, ekspresi dari kepatuhannya terhadap norma. Oleh karena itu, kendatipun seseorang tahu tentang apa yang disebut plagiarisme serta dampak negatifnya, bisa saja orang tersebut melakukan plagiarisme karena hal ini menyangkut kualitas moral seseorang. Keseimbangan tiga dimensi dalam manajemen plagiarisme yaitu pencegahan, deteksi, dan sanksi sangat penting dilakukan.

13 DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim. Plagiarism and how to avoid it. Academic Skill Unit. Diunduh pada tanggal 6 November Tersedia di unimelb.edu.au/asu/ 2. Anonim. Referencing Essentials. Academic Skill Unit. Diunduh pada tanggal 6 November Tersedia di 3. Billic-Zulle L, Frkovic V, Azman TTJ, Petrovecki MP. Prevalence of plagiarism among mediccal students. Croat Med J 2005; 46(1): Gaberson KB. Academic dishonesty among nursing students. Nursing Forum 1997; 32(3): Gitanjali B. Academic dishonesty in Indian medical college. J Postgraduate Med 2004; 40: Hill C, Mayrhofer A, Lovelock R. Academic honesty in schools one school's experience. Diunduh pada tanggal 6 November Tersedia di edu.au/ab/policies/academichonesty_cwk.pdf 7. Hrabak M, Vujaklija A,Vodopivec I, Hren D, Hren D, Marusic M, et al. Academic misconduct among medical students in a post-communist country. Medical Education 2004; 38: Johanson LS. Encouraging academic honesty: a nursing imperative. JNC 2010; 27(3): Monica M, Ankola AV, Ashookkumar BR, Hebbal I. Attitude and tendency of cheating behaviors amongst undergraduate student in a Dental Institutions of India. Eur J Dent E'due 2010; 14: Ryan G, Bonanno H, Krass I, Scouller K, Smith L. Undergraduate and postgraduate pharmacy student's perception of plagiarism and academic honesty. AmJPharm Educ 2009; 73; Taradi SK, Taradi M, Knezevic T, Dogas Z. Students comes to medical schools prepared to cheat: a multi-campus investigation. J MedEthics 2010; 36: University of Melbourne. Advice. Diunduh pada tangal 6 November Tersedia di academichonesty.unimelb.edu.au/ advice.html 13. University of Melbourne. Policy. Diunduh pada tanggal 6 November Tersedia di edu.au/policv.html

14

PLAGIARISME DAN KETIDAKJUJURAN AKADEMIS. Bernadetha Nadeak

PLAGIARISME DAN KETIDAKJUJURAN AKADEMIS. Bernadetha Nadeak PLAGIARISME DAN KETIDAKJUJURAN AKADEMIS Bernadetha Nadeak (bena_beni@yahoo.com) Departemen Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia ABSTRACT Academic dishonesty is commonly

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tindakan negatif mahasiswa dalam melakukan kecurangan dalam menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. tindakan negatif mahasiswa dalam melakukan kecurangan dalam menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan kemampuan mahasiswa di bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME Oleh Didi Sukyadi Kepala Perpustakaan UPI Plagiarisme merupakan salah satu bentuk pencurian dan dapat didefinisikan sebagai penggunaan kata-kata atau pikiran seseorang sebagai

Lebih terperinci

ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH. Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK]

ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH. Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK] ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK] TEORI PRAKTEK Etika dan kode etik penulisan Membuat kutipan yang masih diperbolehkan Pemahaman tentang plagiasi Cara mengecek

Lebih terperinci

UNIT PENJAMIN MUTU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ANTI PLAGIARISME

UNIT PENJAMIN MUTU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ANTI PLAGIARISME ANTI PLAGIARISME U N I T P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N J A S M A N I K E S E H A T A N D A N R E K R E A S I U N I V E R S I T A S N U S A N T A R A P G R I K E D I R I A. PENDAHULUAN Perguruan

Lebih terperinci

Pengaplikasian Template Modul

Pengaplikasian Template Modul MODUL PERKULIAHAN Pengaplikasian Template Modul Petunjuk Penggunaan Template untuk Modul Perkuliahan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Disini diisi Fakultas Program MK10230 Mochamad

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ungaran, Desember Ketua LPPM UNW. Sigit Ambar Widyawati, S.KM,M.Kes

KATA PENGANTAR. Ungaran, Desember Ketua LPPM UNW. Sigit Ambar Widyawati, S.KM,M.Kes 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkah rahmat dan hidayahnya sehingga Panduan Anti Plagiarisme Universitas Ngudi Waluyo dapat diselesaikan oleh Tim Penyusun dengan baik.

Lebih terperinci

Livia Melda Christanti

Livia Melda Christanti PENDIDIKAN PANCASILA dan KEWARGANEGARAAN DOSEN PJMK : Drs. H. Mohammad Adib, MA PLAGIARISME : AKAR PERILAKU KORUPTIF DI SEKITAR KITA TUGAS INDIVIDUAL Disusun Oleh : Livia Melda Christanti 071211531006

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( )

Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( ) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dosen PJMK : Drs. H. Moh. Adib, MA. Tugas Essay Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai Pahlawan dalam Pemberantasan Plagiarisme Disusun Oleh : Handris

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si Oleh: Sincletica Margareth Unus Pasi NIM : 071211532026 DEPARTEMEN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME. Disusun Oleh : TIM LPPM

BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME. Disusun Oleh : TIM LPPM BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME Disusun Oleh : TIM LPPM STIKES AN NUR PURWODADI 2015 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-nya

Lebih terperinci

PLAGIARISME DALAM PENELITIAN

PLAGIARISME DALAM PENELITIAN PLAGIARISME DALAM PENELITIAN Pendahuluan Plagiarisme dalam penelitian dapat saja terjadi karena ketidaksengajaan ataupun disengaja. Oleh karena itu perlu diketahui apa pengertian plagiarisme dan apa saja

Lebih terperinci

Memperhatikan : Surat Dirjen DIKTI Nomor:217/E/KM/2013 tentang PLAGIASI dalam Rangka Peningkatan Mutu Akademik Perguruan Tinggi.

Memperhatikan : Surat Dirjen DIKTI Nomor:217/E/KM/2013 tentang PLAGIASI dalam Rangka Peningkatan Mutu Akademik Perguruan Tinggi. KEPUTUSAN REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG NOMOR: 592/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME IKIP VETERAN SEMARANG REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG Menimbang : Mengingat : a. bahwa guna peningkatan

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Salah satu nilai tertinggi karya tulis adalah orisinalitas atau keaslian. Pernyataan ini mengandung makna, bahwa sebuah karya tulis harus memiliki nilai kualitas dalam

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017

BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan Rektor ini yang dimaksud dengan : 1. Plagiarisme adalah perbuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan akademik bukanlah masalah yang baru dalam pendidikan di Indonesia, sehingga fenomena kecurangan akademik dapat dikatakan telah menjadi kebiasaan di

Lebih terperinci

KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN

KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN H. M. Nur Kholis Setiawan Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta nkholissetiawan@uin-suka.ac.id 081328725909 Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan (cheating) merupakan salah satu fenomena pendidikan yang sering muncul menyertai aktivitas proses pembelajaran dan dalam proses penilaian bahkan sampai

Lebih terperinci

PLAGIARISM dalam penulisan artikel ilmiah. Kecurangan di dunia ilmiah. (1,6)

PLAGIARISM dalam penulisan artikel ilmiah. Kecurangan di dunia ilmiah. (1,6) PLAGIARISM dalam penulisan artikel ilmiah Isnani A. S. Suryono Editor The Medical journal of Indonesia Kecurangan di dunia ilmiah. (1,6) Merupakan perekayasaan, pemalsuan, atau plagiarisme yang dapat terjadi

Lebih terperinci

TUNTUTAN KEORISINILAN SERTA MASLAH PLAGIASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH. Oleh: Hamdan Hadi Kusuma

TUNTUTAN KEORISINILAN SERTA MASLAH PLAGIASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH. Oleh: Hamdan Hadi Kusuma TUNTUTAN KEORISINILAN SERTA MASLAH PLAGIASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh: Hamdan Hadi Kusuma I. Pendahuluan Tujuan pendidikan tinggi adalah mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi

Lebih terperinci

PLAGIASI DAN KEJUJURAN ILMIAH

PLAGIASI DAN KEJUJURAN ILMIAH PLAGIASI DAN KEJUJURAN ILMIAH Tri Tarwiyani S. Fil. M. Phil, Dosen Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Dunia pendidikan Indonesia saat ini sedang menghadapi shok terapi. Hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seolah-olah karya orang lain tersebut adalah karya kita dan mengakui hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seolah-olah karya orang lain tersebut adalah karya kita dan mengakui hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Plagiarisme Ada beberapa definisi menurut para ahli lainnya (dalam Novanta, 2009), yaitu : 1. Menurut Ir. Balza Achmad, M.Sc.E, plagiarisme adalah berbuat

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN DAN PLAGIARISME Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fakultas Geografi UGM INTISARI

PERPUSTAKAAN DAN PLAGIARISME Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fakultas Geografi UGM INTISARI PERPUSTAKAAN DAN PLAGIARISME Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fakultas Geografi UGM nina@ugm.ac.id INTISARI Perpustakaan menjadi salah satu lalu lintas lajunya informasi. Setiap karya yang dihasilkan

Lebih terperinci

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia menginginkan kemudahan dalam segala hal. Sifat tersebut akan memicu tindakan negatif apabila dilatar belakangi oleh motivasi untuk berbuat

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Metodologi Penelitian Kode Etik Penulisan Ilmiah Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan The Center for

Lebih terperinci

FIF 2315: FILSAFAT POLITIK SEMESTER GENAP 2014/2015 (18 Februari-18 Mei 2015) Kelas A: Senin. R.: B101, Waktu:

FIF 2315: FILSAFAT POLITIK SEMESTER GENAP 2014/2015 (18 Februari-18 Mei 2015) Kelas A: Senin. R.: B101, Waktu: FIF 2315: FILSAFAT POLITIK SEMESTER GENAP 2014/2015 (18 Februari-18 Mei 2015) Kelas A: Senin. R.: B101, Waktu: 07.30-09.10 Agus Wahyudi Kantor : R. 508, FISIPOL UGM Telepun : 901198 Email : awahyudi@ugm.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan mempunyai peranan yang cukup penting dalam membentuk kepribadian, karakter, serta tingkah laku moral para peserta didik. Di bangku sekolah, para peserta

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Hindari Korupsi dengan Tidak Berlaku Plagiat

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Hindari Korupsi dengan Tidak Berlaku Plagiat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Hindari Korupsi dengan Tidak Berlaku Plagiat Oleh. Wanudya Yoga Ayu Chandra 071211532012 Departemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan memegang peranan penting untuk menghasilkan tenaga ahli yang tangguh dan kreatif dalam menghadapi tantangan pembangunan

Lebih terperinci

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME KEPUTUSAN REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG NOMOR: 592/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME IKIP VETERAN SEMARANG REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG Menimbang : a. Bahwa guna peningkatan kwalitas

Lebih terperinci

TEKNIK MEMBUAT KUTIPAN Pengertian Kutipan Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung Cara-cara Mengutip Etika Mengutip dan Plagiarisme Tanggungjawab

TEKNIK MEMBUAT KUTIPAN Pengertian Kutipan Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung Cara-cara Mengutip Etika Mengutip dan Plagiarisme Tanggungjawab TEKNIK MEMBUAT KUTIPAN TEKNIK MEMBUAT KUTIPAN Pengertian Kutipan Kutipan Langsung dan Kutipan Tidak Langsung Cara-cara Mengutip Etika Mengutip dan Plagiarisme Tanggungjawab Penulis Pengertian Kutipan Kutipan

Lebih terperinci

Juara 1 Lomba Essay LSP FKIP UNS dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2015

Juara 1 Lomba Essay LSP FKIP UNS dalam rangka Hari Pendidikan Nasional 2015 Menengok Pudarnya Pesona Academic Honesty Oleh : Usep Taryana Mengawali penulisan kali ini mengenai pendidikan dan problematikanya yang begitu rumit untuk dicerna, ada baiknya kita mengingat kembali ungkapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, manusia semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, manusia semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, manusia semakin dimudahkan untuk melakukan berbagai macam hal dengan menggunakan teknologi terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kultur akademik sendiri menghendaki mahasiswa itu untuk melakukan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kultur akademik sendiri menghendaki mahasiswa itu untuk melakukan proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan tokoh utama dalam pembentukan kultur akedemik. Kultur akademik sendiri menghendaki mahasiswa itu untuk melakukan proses kreatif, tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hadirnya teknologi informasi berdampak pada banyak sektor, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Hadirnya teknologi informasi berdampak pada banyak sektor, termasuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hadirnya teknologi informasi berdampak pada banyak sektor, termasuk sektor pendidikan. Dalam dunia pendidikan, sangatlah diperlukan informasi untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Kata plagiarisme berasal dari kata latin yaitu plagiarius yang berarti

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Kata plagiarisme berasal dari kata latin yaitu plagiarius yang berarti BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1. Plagiarisme Kata plagiarisme berasal dari kata latin yaitu plagiarius yang berarti merampok, membajak. Plagiarisme merupakan tindakan pencurian atau kebohongan intelektual.

Lebih terperinci

ATURAN, ETIKA AKADEMIK, TUGAS DAN KEWAJIBAN DOSEN PEMBIMBING, KETUA SIDANG DAN PENGUJI DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR

ATURAN, ETIKA AKADEMIK, TUGAS DAN KEWAJIBAN DOSEN PEMBIMBING, KETUA SIDANG DAN PENGUJI DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR ATURAN, ETIKA AKADEMIK, TUGAS DAN KEWAJIBAN DOSEN PEMBIMBING, KETUA SIDANG DAN PENGUJI DALAM PENYELESAIAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan tinggi dan menghasilkan lulusan yang

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Aplikasi Pendeteksi Plagiat Terhadap Karya Ilmiah

Analisa Perbandingan Aplikasi Pendeteksi Plagiat Terhadap Karya Ilmiah Analisa Perbandingan Aplikasi Pendeteksi Plagiat Terhadap Karya Ilmiah Afdhal, Taufan Chalis dan Tauiq A. Gani Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik - Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Indonesia afdhal@unsyiah.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam ilmu pendidikan. Kemajuan di dunia pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam ilmu pendidikan. Kemajuan di dunia pendidikan sangatlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat banyak sekali perguruan tinggi yang terdapat di hampir setiap daerah untuk memenuhi Sumber Daya Manusia yang semakin berkembang dalam ilmu

Lebih terperinci

Intellectual Property Rights and Ethics. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com

Intellectual Property Rights and Ethics. Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com 8 Intellectual Property Rights and Ethics Dahlia Widhyaestoeti, S.Kom dahlia74march.wordpress.com Sumber Understanding Computers in a Changing Society, 3rd Edition Copycat Materi Hak kekayaan intelektual

Lebih terperinci

PPKn. Dosen PJMK : Mohammad Adib. Artikel Ilmiah Populer/Essay Bebas. Pendidikan Anti Korupsi. Kelas D

PPKn. Dosen PJMK : Mohammad Adib. Artikel Ilmiah Populer/Essay Bebas. Pendidikan Anti Korupsi. Kelas D PPKn Dosen PJMK : Mohammad Adib Artikel Ilmiah Populer/Essay Bebas Pendidikan Anti Korupsi Kelas D Disusun Oleh: Maylani Fitri Nur Imami 071211533044 Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHALUAN. pada tahun 2015 akan mencapai 139 juta orang 1. Membesarnya penggunaan

BAB I PENDAHALUAN. pada tahun 2015 akan mencapai 139 juta orang 1. Membesarnya penggunaan 1 BAB I PENDAHALUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini internet semakin banyak digunakan masyarakat.internet seakan menjadi kebutuhan tersendiri bagi sebagian besar masyarakat. Berdasarkan statistic yang

Lebih terperinci

Plagiarisme. Materi kuliah Etika Profesi Nur Hidayat. Acuan

Plagiarisme. Materi kuliah Etika Profesi Nur Hidayat. Acuan Plagiarisme Materi kuliah Etika Profesi Nur Hidayat Acuan Dalam pembahasan ini digunakan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 17 Tahun 2010 tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di Perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinovasi menciptakan suatu karya yang original. Dalam hal ini tindakan negatif

BAB I PENDAHULUAN. berinovasi menciptakan suatu karya yang original. Dalam hal ini tindakan negatif 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada dasarnya manusia menginginkan kemudahan Dalam segala hal. Sifat tersebut akan memicu tindakan negatif apabila dilatarbelakangi oleh motivasi untuk berbuat curang

Lebih terperinci

Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib. Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan

Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib. Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan 1 Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib Koordinator: Dr. Ardiyan Harimawan Kedudukan dalam Kurikulum Laboratorium Instruksional kelanjutan dari percobaan dasar:

Lebih terperinci

TEKNIK MENYUSUN SKRIPSI YANG BEBAS PLAGIAT *Salam, M.Pd

TEKNIK MENYUSUN SKRIPSI YANG BEBAS PLAGIAT *Salam, M.Pd TEKNIK MENYUSUN SKRIPSI YANG BEBAS PLAGIAT *Salam, M.Pd A. Pendahuluan Ketika seorang mahasiswa sudah masuk pada semester VII, terasa ada beban yang mulai menyelimuti pikirannya. Pikiran itu mengarah pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini perilaku plagiat sering kita jumpain pada setiap aktivitas belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group pada tahun 2012 mayoritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan teknologi dewasa ini mempengaruhi pada proses pertukaran informasi menjadi mudah dan bebas. Kemajuan yang cukup besar di bidang komputer dan dunia internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dicita-citakan bangsa ini berada di tangan mereka. Banyak orang menganggap bahwa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dicita-citakan bangsa ini berada di tangan mereka. Banyak orang menganggap bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa adalah salah satu generasi harapan bangsa dimana masa depan yang dicita-citakan bangsa ini berada di tangan mereka. Banyak orang menganggap bahwa mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan jujur. Namun hingga saat ini, masih ada masalah ketidakjujuran mahasiswa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan jujur. Namun hingga saat ini, masih ada masalah ketidakjujuran mahasiswa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah pengembangan potensi diri dalam hal intelektual, spiritual dan emosional. Pendidikan juga berperan membentuk mahasiswa yang berkarakter dan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : DIAN NOVITASARI DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER GANJIL 2012 / 2013

Disusun Oleh : DIAN NOVITASARI DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SEMESTER GANJIL 2012 / 2013 PENDIDIKAN PANCASILA Dan KEWARGANEGARAAN DOSEN PJMK : Muhammad Adib, Drs,. M.Si TUGAS ESSAY : MENGHINDARI TINDAKAN PLAGIAT dan KORUPSI DIMULAI DARI DIRI SENDIRI Disusun Oleh : DIAN NOVITASARI 071211532022

Lebih terperinci

Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN

Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN Memperhatikan: Hasil Rapat Tim RIP 19 April 2016 mengenai Pelaksanaan RIP UMJ. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG KODE ETIK PELAKU PENELITIAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN. Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak

BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN. Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak dilakukan oleh para jurnalis dalam tugasnya sehari-hari. Jurnalisme kloning merupakan aktivitas tukar menukar

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Peran Pendidikan Pancasila Sebagai Cara Untuk Meminimalisasikan Tindakan Plagiarisme Yang Merupakan Salah Satu Bentuk Tindakan Korupsi di Kalangan Akademis Drs.

Lebih terperinci

A. Pendahuluan B. Definisi Plagiarisme sengaja tidak

A. Pendahuluan B. Definisi Plagiarisme sengaja tidak A. Pendahuluan Jenjang pendidikan tinggi merupakan pendidikan yang berada diranah perguruan Tinggi. Disamping tempatnya pada terdidik dan pendidik menimba ilmu, di perguruan tinggi pula pada pendidik dan

Lebih terperinci

Teknik Penggunaan Software Anti Plagiat

Teknik Penggunaan Software Anti Plagiat Teknik Penggunaan Software Anti Plagiat Pelatihan penulisan artikel ilmiah bagi dosen Universtias Sriwijaya 23-24 Mei 2017 DANIEL SAPUTRA PUSBANGDIK UNSRI Apa itu Plagiat?? Plagiarisme Plagiarius (Latin)

Lebih terperinci

KUTIPAN DAN PARAPRASI (Quoting and Paraphrasing)

KUTIPAN DAN PARAPRASI (Quoting and Paraphrasing) KUTIPAN DAN PARAPRASI (Quoting and Paraphrasing) www.rudifebriamansyah.webege.com KUTIPAN DAN PARAPRASI (Quoting and Paraphrasing) When you QUOTE, you are borrowing from another text by copying information

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kemudian di kamus Longman Dictionary of English Language and Culture,

BAB II LANDASAN TEORI. Kemudian di kamus Longman Dictionary of English Language and Culture, BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Plagiarisme Henry Soelistyo, (2011) menyatakan bahwa secara etimologis plagiat berasal dari bahasa Inggris Plagiarism yang apabila dirunut sebenarnya berasal dari bahasa Yunani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Objek Penilitian Perkembangan internet di era globalisasi yang semakin canggih, seperti penyebaran informasi yang semakin cepat dan efisien. Fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari hari tetapi jarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari hari tetapi jarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menyontek adalah salah satu fenomena pendidikan yang sering dan bahkan selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari hari tetapi jarang mendapat

Lebih terperinci

TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH

TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Modul ke: TATA TULIS DALAM RAGAM ILMIAH Bahan dan Jumlah Halaman, Penulisan Judul, Bab, dan Subbab, Teknik Penulisan Kutipan, Teknik Penulisan Catatan Kaki, dan Teknik Penulisan Daftar Pustaka Fakultas..

Lebih terperinci

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMANGAT KEBANGSAAN DEMI MASA DEPAN CEMERLANG

ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMANGAT KEBANGSAAN DEMI MASA DEPAN CEMERLANG ESSAY PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEMANGAT KEBANGSAAN DEMI MASA DEPAN CEMERLANG DISUSUN OLEH : AMALIA GHASSANI W. ( 071211531031 ) ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH: MENGAPA DAN BAGAIMANA 1 Oleh Utami Dewi, M.PP

JURNAL ILMIAH: MENGAPA DAN BAGAIMANA 1 Oleh Utami Dewi, M.PP JURNAL ILMIAH: MENGAPA DAN BAGAIMANA 1 Oleh Utami Dewi, M.PP Menulis pada jurnal ilmiah bagi sebagian orang merupakan suatu aktivitas yang kurang diminati di Indonesia, kecuali bagi tenaga pengajar seperti

Lebih terperinci

K I A T - K I A T MENULIS K A R Y A A K H I R. Sigit Wibowo. 13 Mei / 36. Tips Menulis Karya Akhir MM FEB UI 1/36

K I A T - K I A T MENULIS K A R Y A A K H I R. Sigit Wibowo. 13 Mei / 36. Tips Menulis Karya Akhir MM FEB UI 1/36 K I A T - K I A T MENULIS K A R Y A A K H I R Sigit Wibowo 13 Mei 2016 1 / 36 sigit.sw@ui.ac.id Tips Menulis Karya Akhir MM FEB UI 1/36 Pengantar Tingkatan pembelajaran S1 (undergraduate): learning existing

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH TERHADAP TINDAKAN PLAGIAT DALAM PENULISAN SKRIPSI

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH TERHADAP TINDAKAN PLAGIAT DALAM PENULISAN SKRIPSI Deni Juliandi dkk. (2016). Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika... 229 PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH TERHADAP TINDAKAN PLAGIAT DALAM PENULISAN SKRIPSI Deni

Lebih terperinci

ESSAY BEBAS MUDA AIRLANGGA YANG BUTUH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ( ANTI PLAGIARISM! ) Oleh : Rif atul Qomariyah ( ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI

ESSAY BEBAS MUDA AIRLANGGA YANG BUTUH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ( ANTI PLAGIARISM! ) Oleh : Rif atul Qomariyah ( ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI ESSAY BEBAS MUDA AIRLANGGA YANG BUTUH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ( ANTI PLAGIARISM! ) Oleh : Rif atul Qomariyah ( 071211531061 ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

Menemukan dan Mencegah Plagiarisme. Myrtati D. Artaria

Menemukan dan Mencegah Plagiarisme. Myrtati D. Artaria Menemukan dan Mencegah Plagiarisme Myrtati D. Artaria E-mail: myrtati@gmail.com Cara mendeteksi? Keahlian mitra bebestari > mengetahui jika telah pernah diterbitkan topik sejenis di suatu jurnal lain,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dilakukan dengan peningkatan mutu pendidikan. Keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat dilakukan dengan peningkatan mutu pendidikan. Keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi sekarang ini, diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan ini terlebih dahulu dapat dilakukan dengan peningkatan

Lebih terperinci

Gadjah Mada University. Vancouver Style. Citation

Gadjah Mada University. Vancouver Style. Citation Gadjah Mada University Vancouver Style Citation mummut Dec, 10 2012 Sebagai awal saya ingin memaparkan bahwa daftar pustaka merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah karya tulis ilmiah. Ini berarti

Lebih terperinci

Bagaimanakah upaya Jurusan/ Progam Studi dan Fakultas dalam mencegah dan menanggulangi plagiat dalam penulisan TAS?

Bagaimanakah upaya Jurusan/ Progam Studi dan Fakultas dalam mencegah dan menanggulangi plagiat dalam penulisan TAS? LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara Apakah Saudara mengetahui, memahami plagiat? Apakah ada sosialisasi tentang plagiat? Apakah semua Mahasiswa FIS UNY wajib mengerjakan TAS? Apakah Sauadara mengetahui,

Lebih terperinci

MENGENAL WEB BLOG. A. Pengertian Web Blog

MENGENAL WEB BLOG. A. Pengertian Web Blog MENGENAL WEB BLOG A. Pengertian Web Blog Blog adalah kependekan dari web blog, istilah yang pertama kali digunakan oleh Jorn Barger pada bulan Desember 1997. Jorn Barger menggunakan istilah web blog untuk

Lebih terperinci

Dasar Dasar Penulisan Artikel Ilmiah. Sri Endah Rahayuningsih

Dasar Dasar Penulisan Artikel Ilmiah. Sri Endah Rahayuningsih 1 Dasar Dasar Penulisan Artikel Ilmiah Sri Endah Rahayuningsih Dipresentasikan pada Workshop Penulisan Artikel Ilmiah Di Jurusan Analisis Kesehatan Bandung Gedung Learning Centre Gunung batu Cimahi 3 Desember

Lebih terperinci

SURVEY AKHIR KETRAMPILAN TEKNOLOGI GURU

SURVEY AKHIR KETRAMPILAN TEKNOLOGI GURU Program Rintisan Pendidikan Jarak Jauh DBE 2: Survey Teknologi Guru Halaman 1 SURVEY AKHIR KETRAMPILAN TEKNOLOGI GURU (Teacher Technology Survey ) Nomor Identifikasi (prov tgl... /bln/ bln././th.. th..)...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. didalamnya terdapat unsur pencurian berupa pencurian ide-ide dan gagasan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. didalamnya terdapat unsur pencurian berupa pencurian ide-ide dan gagasan tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Plagiarisme merupakan salah satu tindak kejahatan akademik karena didalamnya terdapat unsur pencurian berupa pencurian ide-ide dan gagasan tanpa mencantumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi tantangan globalisasi, bangsa Indonesia membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber

Lebih terperinci

LITERASI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI

LITERASI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI LITERASI INFORMASI DI PERGURUAN TINGGI http://www.wla.lib.wi.us/waal/newsletter/211.html http://bunchlibrary.pbwiki.com/information+literacy+across+the+curriculum Literasi Informasi di Perguruan Tinggi

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH R. POPPY YANIAWATI UNIVERSITAS PASUNDAN, BANDUNG Disajikan pada Bimtek Penulisan Karya Ilmiah bagi Dosen PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV, 20-22 Pebruari 2018, Jati Nangor,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecurangan akademik merupakan fenomena umum di sekolah menengah dan perguruan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kecurangan akademik merupakan fenomena umum di sekolah menengah dan perguruan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan akademik merupakan fenomena umum di sekolah menengah dan perguruan tinggi (Cizek, 1999; Evans & Craig, 1990a, 1990b; Leveque & Walker, 1970; Schab,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja

Lebih terperinci

KETIDAKJUJURAN AKADEMIK MAHASISWA PERGURUAN TINGGI X DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

KETIDAKJUJURAN AKADEMIK MAHASISWA PERGURUAN TINGGI X DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI KETIDAKJUJURAN AKADEMIK MAHASISWA PERGURUAN TINGGI X DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai

Lebih terperinci

DHAMA GUSTIAR BASKORO MANAJER REFERENSI

DHAMA GUSTIAR BASKORO MANAJER REFERENSI DHAMA GUSTIAR BASKORO MANAJER REFERENSI MUSDA FPPTI JAWA BARAT, UPI Bandung, 9 Agustus 2016 TENTANG SAYA DHAMA GUSTIAR BASKORO SS., M.PD Taman Osaka No.63, Lippo Karawaci, Tangerang, Banten 15811 Kepala

Lebih terperinci

Tinjauan Umum & Tata Tertib

Tinjauan Umum & Tata Tertib 1 Kuliah Pendahuluan Lab Instruksional Teknik Kimia Tinjauan Umum & Tata Tertib Program Studi Teknik Kimia FTI ITB - 2016 Kedudukan dalam Kurikulum TK ITB Laboratorium Instruksional: 1. Kelanjutan dari

Lebih terperinci

Kebijakan Privasi (Privacy Policy)

Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Halaman 1 Kebijakan Privasi (Privacy Policy) Tanggal perubahan terakhir: 18 Mei 2017 Mitrateladan.org merupakan layanan yang memberikan informasi secara umum dan khusus kepada anggota, dan menjadi aset

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi saat ini berkembang sangat pesat, hal ini sangat mendukung terhadap kebutuhan manusia yang ingin serba cepat dan mudah dalam mendapatkan suatu informasi.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN DAN PENULISAN LAPORAN ILMIAH (3 : 2-1)

METODE PENELITIAN DAN PENULISAN LAPORAN ILMIAH (3 : 2-1) METODE PENELITIAN DAN PENULISAN LAPORAN ILMIAH (3 : 2-1) DESKRIPSI MATA KULIAH : Matakuliah yang mempelajari tentang pengertian dan filosofi, serta bagaimana merancang, melaksanakan, serta melaporkan hasil.

Lebih terperinci

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 007/TAP/MWA-UI/2005 TENTANG : ETIKA PENELITIAN BAGI SETIAP ANGGOTA SIVITAS AKADEMIKA

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 007/TAP/MWA-UI/2005 TENTANG : ETIKA PENELITIAN BAGI SETIAP ANGGOTA SIVITAS AKADEMIKA Menimbang Mengingat KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 007/TAP/MWA-UI/2005 TENTANG ETIKA PENELITIAN BAGI SETIAP ANGGOTA SIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS INDONESIA Dengan Rahmat Tuhan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No.2, Tahun 2013 Endra Murti Sagoro 54-67

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XI, No.2, Tahun 2013 Endra Murti Sagoro 54-67 PENSINERGIAN MAHASISWA, DOSEN, DAN LEMBAGA DALAM PENCEGAHAN KECURANGAN AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI Oleh : Staf Pengajar Jurusan P. Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Mahasiswa merupakan generasi

Lebih terperinci

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak

MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH. Jongga Manullang. Abstrak MEMBANGUN DAYA NALAR DALAM PENULISAN ARTIKEL ILMIAH Jongga Manullang Abstrak Kegiatan-kegiatan pengembangan, penyebarluasan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan sangat menentukan kualitas perguruan tinggi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENYONTEK PADA MAHASISWA. Skripsi

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENYONTEK PADA MAHASISWA. Skripsi HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENYONTEK PADA MAHASISWA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Oleh : Willis Jati Nirmala Putri F 100 030 114

Lebih terperinci

TINGKAT PLAGIARISME DI KALANGAN PUSTAKAWAN

TINGKAT PLAGIARISME DI KALANGAN PUSTAKAWAN TINGKAT PLAGIARISME DI KALANGAN PUSTAKAWAN Raudhatul Munawwarah 1 Abstract The purpose of this study is to describe plagiarism levels among librarian when they write their paper; as one of the fastest

Lebih terperinci

TEKNIK PENULISAN OPINI UNTUK MEDIA MASSA

TEKNIK PENULISAN OPINI UNTUK MEDIA MASSA TEKNIK PENULISAN OPINI UNTUK MEDIA MASSA Dwi Andreas Santosa Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Fakultas Pertanian IPB, Kampus IPB Darmaga, Bogor OPINI Opini merupakan jenis tulisan yang berisi

Lebih terperinci

BUKU KODE ETIK DOSEN

BUKU KODE ETIK DOSEN Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KED-AAYKPN Buku Kode Etik 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Dosen BUKU KODE ETIK DOSEN AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi di Indonesia sangat banyak, sehingga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi di Indonesia sangat banyak, sehingga terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perguruan tinggi di Indonesia sangat banyak, sehingga terjadi persaingan dalam hal kualitas maupun kuantitas. Dari segi mahasiswapun terjadi persaingan baik antar maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diberbagai kalangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diberbagai kalangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini proses pertukaran informasi menjadi sangat mudah. Kemajuan yang cukup besar di bidang komputer dan dunia internet semakin mempercepat proses tersebut.

Lebih terperinci

Etika Penulisan & Publikasi. Benyamin Lakitan

Etika Penulisan & Publikasi. Benyamin Lakitan Etika Penulisan & Publikasi Benyamin Lakitan Article Published 3000 2500 SINGAPORE 2000 1500 THAILAND MALAYSIA 1000 500 VIETNAM INDONESIA PHILIPPINES 0 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA Nomor: 0187/UN9/KP/Tahun 2013 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA Nomor: 0187/UN9/KP/Tahun 2013 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jalan Palembang-Prabumulih, KM. 32 Inderalaya (OI) 30662 Telp. (0711) 580069, 580225, 580169, 580275 Fax (0711) 580644 Website: www.unsri.ac.id

Lebih terperinci

DIKLATPIM TK. II PANDUAN LAPORAN INDIVIDUAL. (Disertai Panduan Mengenal dan Mencegah Plagiarisme)

DIKLATPIM TK. II PANDUAN LAPORAN INDIVIDUAL. (Disertai Panduan Mengenal dan Mencegah Plagiarisme) DIKLATPIM TK. II PANDUAN LAPORAN INDIVIDUAL (Disertai Panduan Mengenal dan Mencegah Plagiarisme) PUSAT DIKLAT SPIMNAS BIDAG KEPEMIMPINAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA, 2010 PANDUAN LAPORAN INDIVIDUAL

Lebih terperinci

Tabel 1 : Perbedaan Jenis Jenis Buku

Tabel 1 : Perbedaan Jenis Jenis Buku Tabel 1 : Perbedaan Jenis Jenis Buku Krakteristik Buku Buku Monograf Buku Referensi Diktat Buku Ajar Modul Ajar Sumber Hasil Penelitian Hasil Penelitian Hasil mengemas kembali buku Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemalsuan data laboratorium dan tindak kecurangan. Menurut Mujahidah (2012 :4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemalsuan data laboratorium dan tindak kecurangan. Menurut Mujahidah (2012 :4) 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Menyontek 1. Pengertian perilaku menyontek McCabe dan Trevino (dalam Carpenter, 2006:181) mendefinisikan perilaku menyontek sebagai tindakan termasuk menyalin pada

Lebih terperinci