BAB II LANDASAN TEORI. Kemudian di kamus Longman Dictionary of English Language and Culture,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI. Kemudian di kamus Longman Dictionary of English Language and Culture,"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Plagiarisme Henry Soelistyo, (2011) menyatakan bahwa secara etimologis plagiat berasal dari bahasa Inggris Plagiarism yang apabila dirunut sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu Plagiarius berarti penculik atau pencuri karya tulis. Kemudian di kamus Longman Dictionary of English Language and Culture, plagiarism didefinisikan sebagai pengambilan gagasan dari karya orang lain kemudian menggunakan gagasan tersebut dalam karyanya sendiri tanpa memberi penghargaan terhadap penulis aslinya. Untuk menyamakan pemahaman, perlu dikutip sebuah referensi konseptual dari Black s Law Dictionary, yang mendefinisikan plagiarism sebagai berikut: The deliberate and knowing presentation of another person s original ideas or creative expression as one s own. Generally, plagiarism is immoral but not illegal. If the expression s creator gives unrestricted permission for it s use and the user claim the expression as original, the user commits plagiarism but does not violate copyright laws. If the original expression is copied without permission, the plagiarist may violate copyright laws, even if credit goes to the creator. And if the plagiarism results in material gain, it may be deemed a passing-off activity that violates the Lanham Act Definisi dari kamus tersebut membedakan antara tindakan immoral dengan illegal. Namun yang pasti apabila yang diplagiat merupakan original creative expressions, maka plagiator itu dianggap melanggar UU Hak Cipta. Sementara itu, penilaian bahwa plagiat merupakan pelanggaran Hak Cipta juga secara tegas

2 dinyatakan oleh the World Intellectual Property Organization/WIPO, dalam glossary tahun 1980, sebagai berikut: Generally understood as the act offering or presenting as one s own the work of another, wholly or partly, in a more or less altered form or context. The person so doing is called a plagiarist, he is guilty of deception and, in the case of works protected by copyright, also of infringement of copyright. Definisi WIPO menekankan satu syarat normatif, bahwa pelanggaran Hak Cipta terjadi apabila ciptaan yang diplagiat merupakan karya yang dilindungi Hak Cipta. Persyaratan ini secara implisit mengindikasikan norma sebaliknya bahwa apabila karya yang diplagiat merupakan ciptaan, maka plagiarism yang dilakukan itu bukan merupakan tindakan pelanggaran Hak Cipta. Interpretasi iniperlu dikonfirmasi mengingat tindakan plagiat seperti ini merupakan tindak pelanggaran hak moral pencipta, yang di beberapa negara perlindungan hukumnya tidak mengenal batas waktu, artinya bersifat abadi. Perbedaan referensi Black s Law Dictionary dengan WIPO glossary adalah aspek manfaat plagiat bagi pelaku. Dikatakan dalam Black s Law Dictionary bahwa: if the plagiarism result in material gain, it may be deemed a passing-off acttivity that violate the Lamban Act pernyataan ini dapat dipahami logikanya. Meski Indonesia tidak memiliki undang-undang yang secara khusus mengatur substansi passing-off, namun rasionalitas dan filosofi yang mendasarinya bersifat universal. Logika hukum ini tentu juga dapat diterima dan diberlakukan dalam sistem hukum Indonesia. Intinya, apabila plagiator mendapatkan keuntungan ekonomi dari tindakan plagiatnya, ia dapat digugat ganti

3 rugi secara perdata. Atas tindakan plagiasi itu ia secara hukum diancam sanksi membayar ganti rugi. Selanjutnya, Alexander Lindsey dalam tulisan Plagiarism and Originality dalam Soelistyo (2011: 8-9), plagiat yang diartikan sebagai tindakan menjiplak ide, gagasan atau karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri atau menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai asal muasal dari suatu ide, gagasan atau karya. Karena definisi tersebut tidak secara spesifik membatasi pada ciptaan karya tulis, maka plagiarisme dapat pula digunakan untuk menyatakan tindakan penjiplakan ide, gagasan atau karya arsitektur. Plagiat itu sendiri merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagain atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai (Permendiknas No 17 tahun 2010, Pasal 1 Ayat 1 ). Pengertian ini serupa dengan definisi yang dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa plagiasi adalah pengambilan karangan (pendapat) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat) sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri (KBBI, 2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia membedakan secara tegas istilah plagiat dengan plagiarisme. Plagiariseme ini diartikan sebagai penjiplakan yang melanggar Hak Cipta. Pelanggaran hak cipta (Copyright infringement), lebih menekankan aspek hukum. Apakah seseorang dikatakan melanggar hak cipta atau tidak, tergantung

4 jenis izin yang dipegang oleh pemegang hak (penemu/ pembuat aslinya). Sedangkan plagiat (plagiarism), seperti yang telah disebutkan sebelumnya, lebih menekankan aspek etika (ethic). Secara sederhana, plagiat diartikan sebagai mengambil atau meniru karya orang lain, lalu mengakuinya sebagai karya sendiri. Meniru karya orang lain tanpa mencantumkan sumber aslinya, sama saja dengan mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri, yang disebut plagiat. Plagiat tidak hanya sebatas meminta izin, mendapatkan izin dari pencipta atau sebatas mencantumkan sumbernya. Menurut Julissar seperti dikutip Soelistyo (2011:34) menyimpulkan beberapa definisi plagiat, atau plagiarisme berdasarkan dari hasil penelitiannya, yaitu: 1. Penggunaan ide atau gagasan orang lain yang tercantum dalam karya tulis tanpa mencantumkan identitas sumber aslinya; 2. Menggunakan ataupun mengutip kata-kata, kalimat, dan paragraf milik orang lain dalam sebuah karya tulistanpa memberi tanda kutip dan/atau mencantumkan sumber aslinya; 3. Menggunakan ungkapan, uraian, dan penjelasan orang lain dalam sebuah karya tulis tanpa memberitanda kutip dan/atau mencantumkan sumber aslinya; 4. Menggunakan fakta berupadata dan informasi milik orang lain yang merupakan hasil penelitiannya yang dituangkan dalam suatu karya tulis tanpa mencantumkan identitas sumber aslinya; 5. Mengganti identitas penulis/pencipta dari karya tulis orang lain dengan identitas sendiri sehingga karya tersebut seolah-olah menjadi karyanya sendiri. Dari uraian dimuka dapat disimpulkan bahwa plagiat adalah menjiplak ide, gagasan atau karya orang lain untuk diakui sebagai karya sendiri atau menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya sehingga menimbulkan asumsi yang salah atau keliru mengenai asal muasal dari suatu ide, gagasan atau karya. Hasil pembajakan, penjiplakan, dan penggunaan fakta, dan

5 ungkapan yang tidak sah (mendapat izin dan mencantumkan sumber) tersebut disebut plagiat Faktor Penyebab Plagiarisme Plagiat bukan sebuah fenomena yang muncul dan terjadi secara tiba-tiba dan bukan budaya yang secara arti kata budaya itu sendiri merupakan sesuatu yang dilestarikan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang, kususnya mahasiswa itu melakukan tindakan plagiat, menurut Ariani (2011) faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Minimnya Sosialisasi 2. Pemahaman Kurang Baik 3. Pengawasan Kurang (permisif) 4. Kecanggihan Teknologi 5. Kemalasan 6. Mengikisnya Kejujuran Beberapa faktor yang menjadi alasan marak terjadinya tindakan plagiat dikalangan mahasiswa yakni kurangnya sosialisasi dari pihak universitas kepada mahasiswa mengenai plagiarisme ini sehingga kurangnya pemahaman dan pengetahuan tentang pembuatan sebuah karya ilmiah, padahal pemahaman tentang plagiat perlu untuk disosialisasikan agar mereka memahami dan tidak melakukan plagiat. Plagiat juga disebabkan oleh mudahnya mahasiswa dalam mendapatkan informasi yang tersedia di internet sehingga dalam membuat karya ilmiah bisa dilakukan dengan copy paste dari internet saja. Memang perkembangan teknologi sangat memudahkan dan membantu pekerjaan manusia, namun disisi lain kemudahan yang disediakan oleh teknologi dapat menjadi boomerang tersendiri bagi manusia. Contohnya, maraknya tindakan plagiat.

6 Kemalasan, hal inilah yang menjadi potret kehidupan disekitar kita pada saat ini. Para mahasiswa yang menjadi korban malas akan sangat mudah untuk terpancing malakukan tindakan plagiat. Ketika mendapat tugas membuat karya ilmiah mereka tidak ragu untuk melakukan tindakan menjiplak atau plagiat agar tugas mereka cepat selesai. Kalau saja mental kejujuran pada diri sendiri itu menjadi pegangan maka tindakan plagiat akan dapat dihindari, akan tetapi jujur adalah sesuatu yang sangat mahal. Menjadi jujur adalah sebuah kebodohan, itulah yang saat ini banyak kita dengar. Hanya demi mendapatkan nilai yang baik mahasiswa tanpa ragu melakukan tindakan plagiat Jenis-Jenis Plagiarisme Ada terdapat beberapa jenis plagiarisme, menurut Sudigdo (2007), jenisjenis plagiarisme dibagi dalam beberapa kelompok, yaitu: 1. Jenis plagiarisme berdasarkan aspek yang dicuri: plagiarisme ide, plagiarismeisi (data penelitian), plagiarisme kata, kalimat, paragraf, plagiarisme total. 2. Klasifikasi berdasarkan sengaja atau tidaknya plagiarisme: plagiarisme yangdisengaja dan plagiarisme yang tidak disengaja. 3. Klasifikasi berdasarkan proporsi atau presentasi kata, kalimat, paragraf yang dibajak: plagiarisme ringan <30%, plagiarisme sedang 30-70%, danplagiarisme berat atau total >70%. Berdasarkan pada pola plagiarisme ada tiga jenis plagiarisme menurut Novin, dkk (2012), yaitu: a. Word-of-word plagiarism: menyalin setiap kata secara langsung tanpadiubah sedikitpun. b. Plagiarism of the form of a source: menyalin dan atau menulis ulang kodekode program tanpa mengubah struktur dan jalannya program. c. Plagiarism of authorship: mengakui hasil karya orang lain sebagai hasil karya sendiri dengan mencantumkan nama sendiri menggantikan namapengarang sebenarnya.

7 Sastroasmoro (2007), menjabarkan kategori plagiarisme berdasarkan,yaitu: 1. Aspek yang dijiplak. 2. Berdasarkan proporsi bahan yang dijiplak. 3. Berdasarkan pola plagiarisme. 4. Berdasarkan kesengajaan. Dari jenis-jenis plagiarisme yang disebutkan di atas dapat diketahui bahwa tindakan plagiarisme memiliki beberapa kategori yang pertama adalah berdasarkan aspek yang dijiplak, yakni plagiat ide, isi, tulisan dan plagiarism total. Kategori yang kedua adalah seberapa besar proporsi plagiat dilakukan, berdasarkan proporsi plagiat dibagi tiga yaitu plagiat ringan, sedang dan plagiat berat. Kategori yang ketiga adalah plagiarisme berdasarkan pola, kategori ini dibagi dua jenis : plagiat kata perkata dan plagiat mozaik dengan menggabungkan beberapa ide orang lain. Dan kategori yang terakhir adalah plagiarisme yang dilakukan dengan sengaja atau tidak. Menurut Lako (2012), terdapat beberapa jenis plagiarisme, yaitu: 1. Plagiarisme total, 2. Plagiarisme parsial, 3. Auto-plagiasi (self-plagiarisme), 4. Plagiarisme antarbahasa. Pendapat Lako di atas menyebutkan berdasarkan proporsi yang dilakukan dalam melakukan plagiarisme yaitu plagiarisme total yakni menjiplak keseluruhan dari karya orang lain, plagiarisme parsial yakni menjiplak sebagian dari sebuah karya orang lain untuk dijadikan karya sendiri, auto-plagiasi (self-plagiarism) yakni mencopy kembali karya sendiri tanpa menyebutkan sumber asli dan plagiarisme antar bahasa yakni menerjemahkan karya dari suatu bahasa ke bahasa lain tanpa menyebutkan sumber aslinya.

8 Sedangkan menurut Elisabeth H. Oakes dan Mehrdad Kia (2004),berdasarkan pola penyajiannya jenis plagiarisme ada 5 macam yaitu, plagiarisme verbatim yaitu plagiat apa adanya/plagiat total, plagiarisme kain perca yaitu plagiat dengan menggabungkan beberapa karya tanpa menyebutkan sumber asli, Plagiarisme parafrasa yaitu plagiat yang hanya mengubah kalimat asli dari karya orang lain kedalam bahasa sendiri tanpa menyebutkan sumbernya, plagiarism kata kunci atau frasa kunci adalah plagiat dengan mengambil kata kunci dari penulis asli dan memparafrasekannya dengan bahasa sendiri tanpa menyebutkan sumber asli dan Plagiarisme struktur gagasan yakni plagiat dengan mengambil struktur gagasan orang lain, kemudian dituangkan lagi agar terlihat berbeda Identifikasi Plagiarisme Menurut Clough (2000:5) yang dikutip oleh Novanto (2009) ada beberapa faktor yang sering digunakan untuk mengidentifikasi plagiarisme, yaitu: 1. Penggunaan kosa kata. 2. Perubahan kosa kata 3. Teks yang membingungkan. 4. Penggunaan tanda baca. 5. Jumlah kemiripan teks. 6. Kesalahan ejaan yang sama. 7. Distribusi kata-kata. 8. Struktur sintaksis teks. 9. Rangkaian-rangkaian panjang kata yang sama. 10. Orde kemiripan antar teks. 11. Ketergantungan pada kata atau frase tertentu. 12. Frekuensi kata. 13. Keputusan untuk menggunakan kalimat panjang atau kalimat pendek. 14. Teks yang dapat dibaca. 15. Referensi yang tidak jelas.

9 Faktor-faktor yang disebutkan di atas adalah metode identifikasi plagiarisme secara manual yang disebut dengan intra-corporal detection,yakni karya ilmiah yang diidentifikasi melakukan plagiat dibandingkan dengan dokumen yang dianggap dokumen asli dibatasi pada sebuah lokasi tertentu yang terdiri dari beberapa dokumen yang akan dibandingkan, dimana pengumpulan dokumen dilakukan secara manual. Metode identifikasi ini sedikit memakan waktu, akan tetapi akurasinya cukup besar. Pendeteksian juga dapat dilakukan secara online atau disebut internetbased detection, yang berarti dokumen teks yang di identifikasi plagiat diperikasa dengan dokumen teks yang berada di internet. Salah satu cara yang digunakan adalah pencarian dengan membandingkan keseluruhan dokumen yang terindikasi plagiat dengan dokumen yang berada di internet (Knight,2003). Cara lain adalah dengan memecah dokumen yang terindikasi plagiat menjadi beberapa kalimat tunggal dan menjadikan kalimat tuggal tersebut sebuah query yang akan berfungsi sebagai keyword pencarian dokumen yang relevan yang tersebar di internet. Ada beberapa alat atau perangkat lunak untuk mendeteksi plagiat, dengan cara online maupun instalasi perangkat lunak, secara gratis maupun berbayar. Contoh alat atau perangkat lunak pendeteksi plagiarisme yaitu: Turnitin, Viper, dan Plagiarisma.net. 1. Perangkat Lunak Turnitin Turnitin adalah sebuah situs web tools pendeteksi plagiat buatan Amerika banyak digunakan oleh berbagai kampus terkemuka di dunia yang dapat di akses di Turnitin dikembangkan oleh iparadigms, LLC.

10 Biasanya perguruan tinggi dan sekolah tinggi membeli lisensi untuk mengirimkan esai ke situs web Turnitin untuk memeriksa keorisinilannya.kelebihan dan Kekurangan Turnitin a. Kelebihan Perangkat Lunak Turnitin Cara kerja perangkat lunak ini adalah dengan menggunakan database online yang dimilikinya, jumlahnya ratusan ribu hingga jutaan data karya ilmiah dari berbagai penjuru dunia, dalam beberapa jam kemudian file karya ilmiah yang di submit akan mendapatkan hasil seberapa tingkat kemiripannya dengan karya ilmiah yang lain. Perangkat lunak ini mempunyai keberhasilan yang tinggi jika artikel yang dimasukkan menggunakan bahasa Inggris. b. Kelemahan Perangkat Lunak Turnitin Harga perangkat lunak ini memang sangat mahal, sehingga tidak banyak kampus yang mampu membelinya, kira-kira harga lisensinya kurang lebih mencapai 400 juta rupiah untuk multi-account. Selain itu, kelemahan dari perangkat lunak ini memiliki tingkat keberhasilan yang kurang, jika artikel yang akan di cek menggunakan bahasa non-english. 2. Perangkat Lunak Viper Perangkat lunak ini dapat diakses melalui situs resmi Viper membutuhkan dukungan perangkat lunak NET Framework 4.0 agar bisa diinstal. Cara kerjanya membutuhkan hubungan

11 internet. Program ini mampu mendeteksi dari hardisk dan internet, sehingga bisa membandingkan data-data di dalam hardisk dan mengklasifikasi mana-mana yang bersifat plagiat. Program ini juga memberikan presentase kemiripan dari sebuah dokumen atau file yang satu dan yang lainnya. Tulisan yang sama (mengindikasikan plagiarisme) pada data yang di scan akan diberi tanda merah. Namun program ini membutuhkan waktu berpikir yang cukup lama dibandingkan layanan online.kelebihan dan Kekurangan Perangkat Lunak Viper a. Kelebihan Perangkat Lunak Viper Viper adalah perangkat lunak pendeteksi plagiarisme dokumen dengan cara membandingkan dengan lebih dari 10 miliar sumber daya/ dokumen secara online. Viper mampu mendeteksi kecenderungan plagiarisme melalui data dari hardisk dan internet. Kelebihan lainnya, program ini memberikanm nilai berapa persen kemiripan tulisan yang satu dengan lainnya, setelah itu kita juga dapat membandingkannya. Tulisan yang sama (plagiat) akan diberi tanda merah pada kedua file. b. Kelemahan Perangkat Lunak Viper Viper memiliki kelemahan yaitu, program ini tidak gratis dan memerlukan waktu yang lama dibandingkan layanan online pendeteksi plagiat lainnya. Viper juga memiliki limitasi dalam pemeriksaan paper. 3. Website Plagiarisma.net Website Plagiarisma.net juga menyediakan layanan pendeteksian plagiat (pencurian tulisan) yang bisa dipakai untuk mendeteksi keaslian sebuah artikel.

12 Plagiarisma.net merupakan alternatif yang bisa digunakan secara gratis namun juga dibatasi jumlah pendeteksian perharinya. Untuk menggunakan fitur premium, disediakan layanan free trial dengan cara mendaftar lebih dahulu. Kelebihan dan Kekurangan Plagiarisma.net a. Kelebihan Plagiarisma.net Mudah digunakan karena hanya tinggal mengcopy isi teks pada artikel lalu ditaruh pada text area yang disediakan oleh Plagiarisma.net. Untuk proses pendeteksiannya tinggal klik saja tombol Check Duplicate Content. b. Kelemahan Plagiarisme.net Kekurangan dari Plagiarisma.net adalah kita harus menaruh teks (bukan URL) dan lagi waktu mendeteksinya relatif lama. Untuk teks dengan panjang sekitar 400 karakter dibutuhkan waktu pendeteksian lebih dari 1 menit. 4. Perangkat Lunak Plagiarism Checker X Plagiarism Checker X adalah perangkat lunak pendeteksi plagiarisme yang bisa diunduh secara gratis. Perangkat lunak ini, berguna bagi siswa, guru, pencipta konten, ahli SEO dan pemilik situs web untuk mencari dan menemukan konten yang sama atau identik dengan teks dokumen atau konten web yang diinginkan.plagiarism Checker X dapat memeriksa konten yang dipublikasi secara online. Jika seseorang telah menyalin sebuah hasil karya apakah itu berupa konten website, dokumen, makalah, skripsi dan sebagainya, maka Plagiarism Checker X dapat menemukannya dengan mudah. Pada saat ini Plagiarisme Checker X

13 mendukung mesin pencari populer seperti Google dan Bing dan Yahoo. Kelebihan dan Kekurangan Perangkat Lunak Plagiarism Checker X a. Kelebihan Perangkat Lunak Plagiarism Checker X Plagiarism Checker X adalah perangkat lunak yang sangat sederhana. Kita dapat menyisipkan teks yang dibutuhkan untuk diperiksa dan memungkinkan untuk memilih antara Google dan Bing untuk melakukan pencarian awal. Kita dapat menemukan konten yang mirip hanya dengan memasukan beberapa kalimat saja. Perangkat lunak ini memungkinkan kita untuk mengupload dokumen dalam format doc, docx, rtf, PDF, dan teks biasa. Tidak ada batasan untuk jumlah halaman yang dapat diperiksa oleh perangkat lunak Plagiarism Checker X. b. Kelemahan Perangkat Lunak Plagiarism Checker X Perangkat lunak ini memiliki kelemahan yaitu, program ini memerlukan waktu yang lebih lama dalam melakukan pendeteksian dokumen ketika diupload ke dalam perangkat lunak Plagiarism Checker X. Penulis memilih Plagiarism Checker X sebagai perangkat lunak pendeteksi plagiarisme karena perangkat lunak Plagiarism Checker X bersifat free dan sangat mudah digunakan. Proses penggunaan Plagiarism Checker X tergolong sangat sederhana, kita hanya perlu memasukkan artikel, kemudian Plagiarism Checker X akan mengkoneksikan diri dengan database server, beberapa menit kemudian Plagiarism Checker X akan memberikan hasil (dalam persentase) seberapa miripkah artikel kita dengan artikel yang lain berikut dengan link artikel tersebut lengkap dengan menunjukkan kalimat-kalimat yang mempunyai kemiripan

14 dengan artikel milik kita. Selain itu, perangkat lunak ini memungkinkan kita untuk mengupload dokumen dalam format doc, docx, rtf, PDF, dan teks biasa. Tidak ada batasan untuk jumlah halaman yang dapat diperiksa oleh perangkat lunak Plagiarism Checker X Bentuk Plagiarisme Plagiat merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba untuk memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah karya pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai. Pada prinsipnya, saat ini pemerintah telah memiliki peraturan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan plagiat. Tindakan pencegahan plagiat bertujuan agar tidak terjadi plagiat di lingkungan perguruan tinggi. Penanggulang plagiat merupakan tindakan represif yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan. Sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 bahwa bentuk plagiat meliputi: 1. Mengacu dan mengutip istilah, kata/kalimat, data/info dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan tanpa menyatakansumber secara memadai. 2. Mengacu dan mengutip secara acak istilah kata/kalimat, data/info dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan tanpamenyatakan sumber secara memadai. 3. Menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan/teori tanpamenyatakan sumber secara memadai.

15 4. Merumuskan dengan kata-kata dan kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan kalimat, gagasan, pendapat/teori tanpa menyatakan sumber secara memadai. 5. Menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilakan dan telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai. Menurut Clough (2005), bentuk-bentuk plagiarisme yang sering terjadi didunia akademis dapat dibagi atas: 1. Plagiarisme kata perkata : Menjiplak secara langsung dari tulisan yang telah dipublikasikan tanpa mencantumkan tanda kutip atau pemberitahuan pengutipan. 2. Plagiarisme Praphrasa : Melakukan penjiplakan dengan mengubah tulisan asli tanpa mencantumkan sumbernya. 3. Plagiarisme dari sumber kedua : Ketika sumber asli pernah di kutip, akan tetapi melakukan pengutipan kembali pada sumber kedua tanpa melihat langsung pada sumber yang aslinya. 4. Plagiarism of the form of a source: menyalin dan atau menulis ulang kodekode program tanpa mengubah struktur dan jalannya program. 5. Plagiarimse ide : menggunakan kembali ide original dari sebuah tulisan tanpa mencantumkan sumbernya. 6. Plagiarism of authorship: mengakui hasil karya orang lain sebagai hasil karya sendiri dengan mencantumkan nama sendiri menggantikan nama pengarang sebenarnya Sanksi bagi Pelaku Tindakan Plagiarisme Ada beberapa peraturan yang mengatur sanksi bagi pelaku tindakan plagiarisme diantaranya sebaga berikut: 1. Peraturan Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas) Nomor 17 Tahun 2010Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor17 Tahun 2010 Pasal 12 telah mengatur sanksi bagi plagiator yang melakukan tindakan plagiat di perguruan tinggi. Jika terbukti melakukan plagiasi maka plagiator akan memperoleh sanksi sebagai berikut: 1. Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 10 ayat (4), secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas: a. teguran; b. peringatan tertulis; c. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa;

16 d. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa; e. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; f. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa; atau g. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program. 2. Sanksi bagi dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang terbuktimelakukan plagiat sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 11 ayat (6), secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas: a. teguran b. peringatan tertulis; c. penundaan pemberian hak dosen/peneliti/tenaga kependidikan; d. penurunan pangkat dan jabatan akademik/fungsional; e. pencabutan hak untuk diusulkan sebagai guru besar/profesor/ahlipeneliti/tenaga kependidikan f. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai dosen/peneliti/tenagakependidikan; g. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagaidosen/peneliti/tenaga kependidikan; atau h. Pembatalan ijazah yang diperoleh dari perguruan tinggi yangbersangkutan. 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Undang-Undang tentang hak cipta sebagaimana undang-undang yang mengatur tersebut plagiat merupakan tindakan pidana. Di bawah ini jelas sekali undang-undang yang mengaturnya Pasal 72 ayat (1) : Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp ,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,00 (lima miliar rupiah). 3. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 mengatur sanksi bagi orang yang melakukan plagiat, khususnya yang terjadi dilingkungan akademik. Sanksi tersebut adalah sebagai berikut (Pasal 70):

17 Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp ,00 (dua ratus juta rupiah).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (ITAA)dalam Henry Soelistyo (2011), perangkat keras komputer. Sedangkan Akhmad Fauzi (2008:5) menyebutkan bahwa,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (ITAA)dalam Henry Soelistyo (2011), perangkat keras komputer. Sedangkan Akhmad Fauzi (2008:5) menyebutkan bahwa, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Teknologi Informasi Menurut Information Technology Association of America (ITAA)dalam Henry Soelistyo (2011), Teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Kata plagiarisme berasal dari kata latin yaitu plagiarius yang berarti

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Kata plagiarisme berasal dari kata latin yaitu plagiarius yang berarti BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1. Plagiarisme Kata plagiarisme berasal dari kata latin yaitu plagiarius yang berarti merampok, membajak. Plagiarisme merupakan tindakan pencurian atau kebohongan intelektual.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artikel.karya tulis ini mengenai software turnitin, yakni software anti plagiasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artikel.karya tulis ini mengenai software turnitin, yakni software anti plagiasi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam penulisan tugas akhir ini penulis merujuk pada beberapa karya tulis berupa tugas akhir, laporan kuliah kerja lapangan, laporan penelitian jurnal dan artikel.karya

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME. Disusun Oleh : TIM LPPM

BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME. Disusun Oleh : TIM LPPM BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME Disusun Oleh : TIM LPPM STIKES AN NUR PURWODADI 2015 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-nya

Lebih terperinci

PLAGIARISME DALAM PENELITIAN

PLAGIARISME DALAM PENELITIAN PLAGIARISME DALAM PENELITIAN Pendahuluan Plagiarisme dalam penelitian dapat saja terjadi karena ketidaksengajaan ataupun disengaja. Oleh karena itu perlu diketahui apa pengertian plagiarisme dan apa saja

Lebih terperinci

UNIT PENJAMIN MUTU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ANTI PLAGIARISME

UNIT PENJAMIN MUTU PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ANTI PLAGIARISME ANTI PLAGIARISME U N I T P E N J A M I N M U T U P E N D I D I K A N J A S M A N I K E S E H A T A N D A N R E K R E A S I U N I V E R S I T A S N U S A N T A R A P G R I K E D I R I A. PENDAHULUAN Perguruan

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN DAN PLAGIARISME Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fakultas Geografi UGM INTISARI

PERPUSTAKAAN DAN PLAGIARISME Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fakultas Geografi UGM INTISARI PERPUSTAKAAN DAN PLAGIARISME Purwani Istiana, SIP., M.A. Pustakawan Fakultas Geografi UGM nina@ugm.ac.id INTISARI Perpustakaan menjadi salah satu lalu lintas lajunya informasi. Setiap karya yang dihasilkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Ungaran, Desember Ketua LPPM UNW. Sigit Ambar Widyawati, S.KM,M.Kes

KATA PENGANTAR. Ungaran, Desember Ketua LPPM UNW. Sigit Ambar Widyawati, S.KM,M.Kes 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkah rahmat dan hidayahnya sehingga Panduan Anti Plagiarisme Universitas Ngudi Waluyo dapat diselesaikan oleh Tim Penyusun dengan baik.

Lebih terperinci

A. Pendahuluan B. Definisi Plagiarisme sengaja tidak

A. Pendahuluan B. Definisi Plagiarisme sengaja tidak A. Pendahuluan Jenjang pendidikan tinggi merupakan pendidikan yang berada diranah perguruan Tinggi. Disamping tempatnya pada terdidik dan pendidik menimba ilmu, di perguruan tinggi pula pada pendidik dan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 7142 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN PLAGIARISM DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 7142 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN PLAGIARISM DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 7142 TAHUN 2017 TENTANG PENCEGAHAN PLAGIARISM DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

Lebih terperinci

Memperhatikan : Surat Dirjen DIKTI Nomor:217/E/KM/2013 tentang PLAGIASI dalam Rangka Peningkatan Mutu Akademik Perguruan Tinggi.

Memperhatikan : Surat Dirjen DIKTI Nomor:217/E/KM/2013 tentang PLAGIASI dalam Rangka Peningkatan Mutu Akademik Perguruan Tinggi. KEPUTUSAN REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG NOMOR: 592/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME IKIP VETERAN SEMARANG REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG Menimbang : Mengingat : a. bahwa guna peningkatan

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017

BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 BUKU PEDOMAN PENANGANAN PLAGIASI BAGI DOSEN DAN MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2017 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan Rektor ini yang dimaksud dengan : 1. Plagiarisme adalah perbuatan

Lebih terperinci

KODE ETIK di Lingkungan Program Pascasarjana- Universitas Terbuka (Bahan OSMB dan BTR)

KODE ETIK di Lingkungan Program Pascasarjana- Universitas Terbuka (Bahan OSMB dan BTR) PELAKSANAAN KODE ETIK di Lingkungan Program Pascasarjana- Universitas Terbuka (Bahan OSMB dan BTR) (Universitas Terbuka, Doc., 2009) Sumber Rujukan SK Rektor Universitas Terbuka No. 176/2010 tentang Kode

Lebih terperinci

PLAGIASI DAN KEJUJURAN ILMIAH

PLAGIASI DAN KEJUJURAN ILMIAH PLAGIASI DAN KEJUJURAN ILMIAH Tri Tarwiyani S. Fil. M. Phil, Dosen Prodi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Riau Kepulauan Batam Dunia pendidikan Indonesia saat ini sedang menghadapi shok terapi. Hal

Lebih terperinci

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME KEPUTUSAN REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG NOMOR: 592/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME IKIP VETERAN SEMARANG REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG Menimbang : a. Bahwa guna peningkatan kwalitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seolah-olah karya orang lain tersebut adalah karya kita dan mengakui hasil

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seolah-olah karya orang lain tersebut adalah karya kita dan mengakui hasil BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Plagiarisme Ada beberapa definisi menurut para ahli lainnya (dalam Novanta, 2009), yaitu : 1. Menurut Ir. Balza Achmad, M.Sc.E, plagiarisme adalah berbuat

Lebih terperinci

Metodologi Desain. Kelompok 3 Claresta Febrianto Jessica Veranda Regina Artya

Metodologi Desain. Kelompok 3 Claresta Febrianto Jessica Veranda Regina Artya Metodologi Desain Kelompok 3 Claresta Febrianto Jessica Veranda Regina Artya Referensi Adalah sumber acuan (rujukan, petunjuk) jawaban dari beragam kebutuhan anda seharihari. Pembagiannya ada berdasarkan

Lebih terperinci

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO KEPEGAWAIAN TAHUN 2011 Trisno Zuardi-2010 A. Latar Belakang Ƒ Setiap perguruan tinggi mengembang misi untuk

Lebih terperinci

PENGGUNAAN VIPER, SOFTWARE ANTI PLAGIARISM

PENGGUNAAN VIPER, SOFTWARE ANTI PLAGIARISM PENGGUNAAN VIPER, SOFTWARE ANTI PLAGIARISM Madlazim Jurusan Fisika FMIPA UNESA 31 Agustus 2014 Untuk menjawab pertanyaan apakah sebuah artikel plagiat dari artikel lain atau bukan, ibarat mencari jarum

Lebih terperinci

Teknik Penggunaan Software Anti Plagiat

Teknik Penggunaan Software Anti Plagiat Teknik Penggunaan Software Anti Plagiat Pelatihan penulisan artikel ilmiah bagi dosen Universtias Sriwijaya 23-24 Mei 2017 DANIEL SAPUTRA PUSBANGDIK UNSRI Apa itu Plagiat?? Plagiarisme Plagiarius (Latin)

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Aplikasi Pendeteksi Plagiat Terhadap Karya Ilmiah

Analisa Perbandingan Aplikasi Pendeteksi Plagiat Terhadap Karya Ilmiah Analisa Perbandingan Aplikasi Pendeteksi Plagiat Terhadap Karya Ilmiah Afdhal, Taufan Chalis dan Tauiq A. Gani Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik - Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Indonesia afdhal@unsyiah.ac.id

Lebih terperinci

ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH. Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK]

ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH. Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK] ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK] TEORI PRAKTEK Etika dan kode etik penulisan Membuat kutipan yang masih diperbolehkan Pemahaman tentang plagiasi Cara mengecek

Lebih terperinci

Plagiarisme. Materi kuliah Etika Profesi Nur Hidayat. Acuan

Plagiarisme. Materi kuliah Etika Profesi Nur Hidayat. Acuan Plagiarisme Materi kuliah Etika Profesi Nur Hidayat Acuan Dalam pembahasan ini digunakan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 17 Tahun 2010 tentang pencegahan dan penanggulangan plagiat di Perguruan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka proses dan media penyimpanan data pun semakin berkembang. Dengan adanya personal computer (PC), orang dapat menyimpan,

Lebih terperinci

PANDUAN ANTI PLAGIARISME

PANDUAN ANTI PLAGIARISME PANDUAN ANTI PLAGIARISME Purwani Istiana Purwoko 2016 A. Pendahuluan Perguruan Tinggi memiliki tanggungjawab yang besar untuk memberikan edukasi dan sosialisasi terkait dengan pencegahan tindakan plagiarisme.

Lebih terperinci

Gedung Auditorium Gd.Hindarto Joesman FK Unjani

Gedung Auditorium Gd.Hindarto Joesman FK Unjani KEGIATAN SOSIALISASI ATURAN DAN PROSES KENAIKAN JABATAN AKADEMIK DOSEN DI LINGKUNGAN UNJANI Gedung Auditorium Gd.Hindarto Joesman FK Unjani 27 Mei 2015 Elis Dwiana Ratnamurni Dosen adalah pendidik profesional

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja

Lebih terperinci

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL PLAGIARISME ditinjau dari aspek hukum dan latar belakangnya BIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 20 Sistem Pendidikan Nasional; Tahun 2003 tentang

Lebih terperinci

Menjamurnya Mahasiswa Plagiator

Menjamurnya Mahasiswa Plagiator Menjamurnya Mahasiswa Plagiator Plagiarisme atau yang biasa di sebut dengan plagiat telah menjamur di Indonesia, terutama dikalangan mahasiswa, bagaimana tidak, banyak sekali praktek plagiasi di lingkungan

Lebih terperinci

SELF PLAGIARISM dan. PERMENDIKNAS NOMOR 17/2010 tentang PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT

SELF PLAGIARISM dan. PERMENDIKNAS NOMOR 17/2010 tentang PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT SELF PLAGIARISM dan PERMENDIKNAS NOMOR 17/2010 tentang PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT di PERGURUAN TINGGI Menurut Permendiknas (No. 17/2010): Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja

Lebih terperinci

Tips 4: Ingat Syarat Buku Bermutu

Tips 4: Ingat Syarat Buku Bermutu Tips 4: Ingat Syarat Buku Bermutu Penulis yang kompeten dalam bidang ilmunya dan cakap menulis. Kurikulum yang baik Bahan referensi yang lengkap Teknik penyajianyang baik. Perwajahan buku yang baik Kertas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN. Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak

BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN. Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak dilakukan oleh para jurnalis dalam tugasnya sehari-hari. Jurnalisme kloning merupakan aktivitas tukar menukar

Lebih terperinci

PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PLAGIASI AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2017

PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PLAGIASI AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2017 PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGANAN PLAGIASI AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI TAHUN 2017 BAGIAN RISET, PENGABDIAN MASYARAKAT DAN PENGEMBANGAN AKADEMI KEBIDANAN BAKTI UTAMA PATI JL. KI AGENG SELO NO. 15

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam ilmu pendidikan. Kemajuan di dunia pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam ilmu pendidikan. Kemajuan di dunia pendidikan sangatlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat banyak sekali perguruan tinggi yang terdapat di hampir setiap daerah untuk memenuhi Sumber Daya Manusia yang semakin berkembang dalam ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. didalamnya terdapat unsur pencurian berupa pencurian ide-ide dan gagasan tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. didalamnya terdapat unsur pencurian berupa pencurian ide-ide dan gagasan tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Plagiarisme merupakan salah satu tindak kejahatan akademik karena didalamnya terdapat unsur pencurian berupa pencurian ide-ide dan gagasan tanpa mencantumkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tindakan negatif mahasiswa dalam melakukan kecurangan dalam menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. tindakan negatif mahasiswa dalam melakukan kecurangan dalam menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan kemampuan mahasiswa di bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

Plagiarisme Akademik 1

Plagiarisme Akademik 1 Artikel 1: Plagiarisme Akademik 1 Oleh: Andreas Lako Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata, Semarang Beberapa waktu lalu, muncul lagi berita buruk yang mencoreng wajah dunia pendidikan

Lebih terperinci

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN

UKDW. Bab 1 PENDAHULUAN Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya manusia menginginkan kemudahan dalam segala hal. Sifat tersebut akan memicu tindakan negatif apabila dilatar belakangi oleh motivasi untuk berbuat

Lebih terperinci

TUNTUTAN KEORISINILAN SERTA MASLAH PLAGIASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH. Oleh: Hamdan Hadi Kusuma

TUNTUTAN KEORISINILAN SERTA MASLAH PLAGIASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH. Oleh: Hamdan Hadi Kusuma TUNTUTAN KEORISINILAN SERTA MASLAH PLAGIASI DALAM PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh: Hamdan Hadi Kusuma I. Pendahuluan Tujuan pendidikan tinggi adalah mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi saat ini berkembang sangat pesat, hal ini sangat mendukung terhadap kebutuhan manusia yang ingin serba cepat dan mudah dalam mendapatkan suatu informasi.

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Metodologi Penelitian Kode Etik Penulisan Ilmiah Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan The Center for

Lebih terperinci

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIAT DI PERGURUAN TINGGI Oleh Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 13/05/2015 1 A. Latar Belakang Dasar: Permendiknas RI No. 17 Th. 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan

Lebih terperinci

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME Oleh Didi Sukyadi Kepala Perpustakaan UPI Plagiarisme merupakan salah satu bentuk pencurian dan dapat didefinisikan sebagai penggunaan kata-kata atau pikiran seseorang sebagai

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI BENTUK TINDAK PLAGIAT PADA PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNSYIAH

IDENTIFIKASI BENTUK TINDAK PLAGIAT PADA PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNSYIAH Rio Satria dkk, (2017). Identifikasi Bentuk Tindak Plagiat pada Penulisan Skripsi 231 IDENTIFIKASI BENTUK TINDAK PLAGIAT PADA PENULISAN SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA UNSYIAH Rio Satria

Lebih terperinci

PEMANFAATAN INVERTED INDEX PADA PROSES PENELUSURAN KESAMAAN ISI FILE DOKUMEN PDF TUGAS AKHIR MAHASISWA

PEMANFAATAN INVERTED INDEX PADA PROSES PENELUSURAN KESAMAAN ISI FILE DOKUMEN PDF TUGAS AKHIR MAHASISWA PEMANFAATAN INVERTED INDEX PADA PROSES PENELUSURAN KESAMAAN ISI FILE DOKUMEN PDF TUGAS AKHIR MAHASISWA Djoni Setiawan K. 1, Hendra Bunyamin 2 1 Program Studi D3 Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Azwar (1995) Psikologi memandang perilaku manusia (Human

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Azwar (1995) Psikologi memandang perilaku manusia (Human BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Perilaku 1. Pengertian Perilaku Salah satu ciri manusia adalah berperilaku atau bertingkah laku namun tidak mudah untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan perilaku. Menurut

Lebih terperinci

Livia Melda Christanti

Livia Melda Christanti PENDIDIKAN PANCASILA dan KEWARGANEGARAAN DOSEN PJMK : Drs. H. Mohammad Adib, MA PLAGIARISME : AKAR PERILAKU KORUPTIF DI SEKITAR KITA TUGAS INDIVIDUAL Disusun Oleh : Livia Melda Christanti 071211531006

Lebih terperinci

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Peran Pendidikan Pancasila Sebagai Cara Untuk Meminimalisasikan Tindakan Plagiarisme Yang Merupakan Salah Satu Bentuk Tindakan Korupsi di Kalangan Akademis Drs.

Lebih terperinci

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak

Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak SEO untuk Blog Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Objek Penilitian Perkembangan internet di era globalisasi yang semakin canggih, seperti penyebaran informasi yang semakin cepat dan efisien. Fasilitas

Lebih terperinci

ESSAY BEBAS MUDA AIRLANGGA YANG BUTUH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ( ANTI PLAGIARISM! ) Oleh : Rif atul Qomariyah ( ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI

ESSAY BEBAS MUDA AIRLANGGA YANG BUTUH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ( ANTI PLAGIARISM! ) Oleh : Rif atul Qomariyah ( ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI ESSAY BEBAS MUDA AIRLANGGA YANG BUTUH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI ( ANTI PLAGIARISM! ) Oleh : Rif atul Qomariyah ( 071211531061 ) DEPARTEMEN KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Plagiarius berarti penculik atau pencuri karya tulis. Kemudian di kamus Longman

BAB II LANDASAN TEORI. Plagiarius berarti penculik atau pencuri karya tulis. Kemudian di kamus Longman BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Tinjauan tentang Plagiat a. Pengertian Plagiat Henry Soelistyo, (2011) secara etimologis plagiat berasal dari bahasa Inggris Plagiarism yang apabila dirunut sebenarnya

Lebih terperinci

Website Canggih dan Praktis dengan Blogspot

Website Canggih dan Praktis dengan Blogspot Website Canggih dan Praktis dengan Blogspot Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH DAN ETIKA KEPENULISAN ARTIKEL ILMIAH

PUBLIKASI ILMIAH DAN ETIKA KEPENULISAN ARTIKEL ILMIAH PUBLIKASI ILMIAH DAN ETIKA KEPENULISAN ARTIKEL ILMIAH Ono Suparno ono.suparno@ipb.ac.id Seminar Jurnal dan Launching Sekolah Jurnal Forum Mahasiswa Pascasarjana dan Bogor Science Club Institut Pertanian

Lebih terperinci

KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN

KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN KODE ETIK PENULIS DAN ETIKA KEPENULISAN H. M. Nur Kholis Setiawan Fakultas Syari ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta nkholissetiawan@uin-suka.ac.id 081328725909 Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 151/IT Del/Rek/SK/XII/17 Tentang KODE ETIK PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 151/IT Del/Rek/SK/XII/17 Tentang KODE ETIK PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH INSTITUT TEKNOLOGI DEL SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 151/IT Del/Rek/SK/XII/17 Tentang KODE ETIK PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH INSTITUT TEKNOLOGI DEL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL Menimbang : a. bahwa Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHALUAN. pada tahun 2015 akan mencapai 139 juta orang 1. Membesarnya penggunaan

BAB I PENDAHALUAN. pada tahun 2015 akan mencapai 139 juta orang 1. Membesarnya penggunaan 1 BAB I PENDAHALUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini internet semakin banyak digunakan masyarakat.internet seakan menjadi kebutuhan tersendiri bagi sebagian besar masyarakat. Berdasarkan statistic yang

Lebih terperinci

TUTORIAL INSTALASI DAN PENGGUNAAN PLAGIARISMCHECKERX UNTUK PEMULA BY : ROBBI RAHIM, S.KOM., M.KOM

TUTORIAL INSTALASI DAN PENGGUNAAN PLAGIARISMCHECKERX UNTUK PEMULA BY : ROBBI RAHIM, S.KOM., M.KOM 1 TUTORIAL INSTALASI DAN PENGGUNAAN PLAGIARISMCHECKERX UNTUK PEMULA BY : ROBBI RAHIM, S.KOM., M.KOM Tutorial ini dibuat untuk memudahkan pengguna melakukan instalasi Software PlagiarismCheckerX dan juga

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH TERHADAP TINDAKAN PLAGIAT DALAM PENULISAN SKRIPSI

PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH TERHADAP TINDAKAN PLAGIAT DALAM PENULISAN SKRIPSI Deni Juliandi dkk. (2016). Persepsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika... 229 PERSEPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH TERHADAP TINDAKAN PLAGIAT DALAM PENULISAN SKRIPSI Deni

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA Nomor: 0187/UN9/KP/Tahun 2013 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS SRIWIJAYA Nomor: 0187/UN9/KP/Tahun 2013 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Jalan Palembang-Prabumulih, KM. 32 Inderalaya (OI) 30662 Telp. (0711) 580069, 580225, 580169, 580275 Fax (0711) 580644 Website: www.unsri.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, manusia semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, manusia semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, manusia semakin dimudahkan untuk melakukan berbagai macam hal dengan menggunakan teknologi terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berinovasi menciptakan suatu karya yang original. Dalam hal ini tindakan negatif

BAB I PENDAHULUAN. berinovasi menciptakan suatu karya yang original. Dalam hal ini tindakan negatif 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada dasarnya manusia menginginkan kemudahan Dalam segala hal. Sifat tersebut akan memicu tindakan negatif apabila dilatarbelakangi oleh motivasi untuk berbuat curang

Lebih terperinci

HAK CIPTA SOFTWARE. Pengertian Hak Cipta

HAK CIPTA SOFTWARE. Pengertian Hak Cipta HAK CIPTA SOFTWARE Pengertian Hak Cipta Hak cipta (lambang internasional: ) adalah hak eksklusif Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu.

Lebih terperinci

Pemrograman PHP7 untuk Pemula

Pemrograman PHP7 untuk Pemula Pemrograman PHP7 untuk Pemula Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud

Lebih terperinci

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan

Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan Sanksi Pelanggaran Pasal 72 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau

Lebih terperinci

DIKLATPIM TK. II PANDUAN LAPORAN INDIVIDUAL. (Disertai Panduan Mengenal dan Mencegah Plagiarisme)

DIKLATPIM TK. II PANDUAN LAPORAN INDIVIDUAL. (Disertai Panduan Mengenal dan Mencegah Plagiarisme) DIKLATPIM TK. II PANDUAN LAPORAN INDIVIDUAL (Disertai Panduan Mengenal dan Mencegah Plagiarisme) PUSAT DIKLAT SPIMNAS BIDAG KEPEMIMPINAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA JAKARTA, 2010 PANDUAN LAPORAN INDIVIDUAL

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP

PANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP PANDUAN PEMBUATAN KONTEN E LEARNING LENGKAP 1) Ketentuan Umum a. Ada 15 (lima belas) pengusul yang diundang untuk memasukkan konten e learning. Kelima belas konten ini selanjutnya akan diseleksi untuk

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( )

Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( ) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dosen PJMK : Drs. H. Moh. Adib, MA. Tugas Essay Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai Pahlawan dalam Pemberantasan Plagiarisme Disusun Oleh : Handris

Lebih terperinci

TINGKAT PLAGIARISME DI KALANGAN PUSTAKAWAN

TINGKAT PLAGIARISME DI KALANGAN PUSTAKAWAN TINGKAT PLAGIARISME DI KALANGAN PUSTAKAWAN Raudhatul Munawwarah 1 Abstract The purpose of this study is to describe plagiarism levels among librarian when they write their paper; as one of the fastest

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. Surakarta membeli software anti plagiasi TURNITIN.Software ini mulai

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. Surakarta membeli software anti plagiasi TURNITIN.Software ini mulai BAB IV PEMBAHASAN MASALAH Dalam upaya menanggulangi tindakan plagiarisme karya ilmiah di lingkungan Universitas Muhammadiyah Surakarta, Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta membeli software

Lebih terperinci

KUTIPAN DAN PARAPRASI (Quoting and Paraphrasing)

KUTIPAN DAN PARAPRASI (Quoting and Paraphrasing) KUTIPAN DAN PARAPRASI (Quoting and Paraphrasing) www.rudifebriamansyah.webege.com KUTIPAN DAN PARAPRASI (Quoting and Paraphrasing) When you QUOTE, you are borrowing from another text by copying information

Lebih terperinci

Menemukan dan Mencegah Plagiarisme. Myrtati D. Artaria

Menemukan dan Mencegah Plagiarisme. Myrtati D. Artaria Menemukan dan Mencegah Plagiarisme Myrtati D. Artaria E-mail: myrtati@gmail.com Cara mendeteksi? Keahlian mitra bebestari > mengetahui jika telah pernah diterbitkan topik sejenis di suatu jurnal lain,

Lebih terperinci

Membuat Aplikasi Point of Sale dengan Laravel dan AJAX

Membuat Aplikasi Point of Sale dengan Laravel dan AJAX Membuat Aplikasi Point of Sale dengan Laravel dan AJAX Sanksi Pelanggaran Pasal 113 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi

Lebih terperinci

Menghindari Plagiat di Era Digital

Menghindari Plagiat di Era Digital Menghindari Plagiat di Era Digital Amirul Ulum Pustakawan Universitas Surabaya amirul@staff.ubaya.ac.id SEMINAR NASIONAL DAN WORKSHOP : Menulis Cerdas Tanpa Plagiasi Di Era Digitalisasi Universitas Bengkulu,

Lebih terperinci

Dasar Dasar Penulisan Artikel Ilmiah. Sri Endah Rahayuningsih

Dasar Dasar Penulisan Artikel Ilmiah. Sri Endah Rahayuningsih 1 Dasar Dasar Penulisan Artikel Ilmiah Sri Endah Rahayuningsih Dipresentasikan pada Workshop Penulisan Artikel Ilmiah Di Jurusan Analisis Kesehatan Bandung Gedung Learning Centre Gunung batu Cimahi 3 Desember

Lebih terperinci

Universitas Negeri Semarang memberikan ketentuan umum penulisan skripsi, diantaranya:

Universitas Negeri Semarang memberikan ketentuan umum penulisan skripsi, diantaranya: BAB I PENDAHULUAN Skripsi adalah karya ilmiah yang disusun atas dasar kajian kepustakaan, penelitian lapangan, dan atau uji laboratorium sebagai latihan penulisan ilmiah pada program studi jenjang Strata

Lebih terperinci

MENCEGAH DAN MENANGULANGI PLAGIAT DI PTAI KEMENAG DEDE ROSAYADA DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM

MENCEGAH DAN MENANGULANGI PLAGIAT DI PTAI KEMENAG DEDE ROSAYADA DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM MENCEGAH DAN MENANGULANGI PLAGIAT DI PTAI KEMENAG DEDE ROSAYADA DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI ISLAM APA PLAGIAT Prmendikbud No. 17 tahun 2010 perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh

Lebih terperinci

Plagiarisme sebagai Problem Etis Pendidikan Tinggi di Indonesia Oleh Hendrikus Endar S. Staf Pengajar Fakultas Filsafat UNPAR

Plagiarisme sebagai Problem Etis Pendidikan Tinggi di Indonesia Oleh Hendrikus Endar S. Staf Pengajar Fakultas Filsafat UNPAR Halaman-1 Plagiarisme sebagai Problem Etis Pendidikan Tinggi di Indonesia Oleh Hendrikus Endar S. (endar@unpar.ac.id) Staf Pengajar Fakultas Filsafat UNPAR Pendahuluan Plagiarisme sepertinya sudah menjadi

Lebih terperinci

Oleh: Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, SE.,MM Profesor Ilmu Manajemen Undiknas University

Oleh: Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, SE.,MM Profesor Ilmu Manajemen Undiknas University Oleh: Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, SE.,MM Profesor Ilmu Manajemen Undiknas University FENOMENA PLAGIASI: KASUS PELANGGARAN ETIKA KARYA ILMIAH Beberapa waktu lalu, seorang dosen dari Universitas Islam

Lebih terperinci

b. Materi Kuliah Online Pada bagian ini, netter dapat men-download materi kuliah Quantum yang disampaikan di ruang kelas.

b. Materi Kuliah Online Pada bagian ini, netter dapat men-download materi kuliah Quantum yang disampaikan di ruang kelas. 1. Pendahuluan Penggunaan internet sebagai sarana dalam proses pendidikan terutama pada bidang ilmu komputer sangatlah penting. Internet sebagai gudang informasi merupakan sesuatu hal yang sangat perlu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemanfaatan teknologi pada era globalisasi telah menjadi satu hal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemanfaatan teknologi pada era globalisasi telah menjadi satu hal yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi pada era globalisasi telah menjadi satu hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa pemanfaatan teknologi dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU

BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU BAB II PENGATURAN ATAS PERLINDUNGAN TERHADAP PENULIS BUKU A. Hak cipta sebagai Hak Eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta Dalam konsep perlindungan hak cipta disebutkan bahwa hak cipta tidak melindungi

Lebih terperinci

PLAGIARISME. Ada dua kelompok pelanggaran etik: 1. Sengaja: si pelaku tahu apa yang dilakukan merupakan pelanggaran dan sepantasnya mendapat sanksi

PLAGIARISME. Ada dua kelompok pelanggaran etik: 1. Sengaja: si pelaku tahu apa yang dilakukan merupakan pelanggaran dan sepantasnya mendapat sanksi PLAGIARISME Kasus Pelanggaran Etik dalam Penelitian dan Karya Ilmiah Ada dua kelompok pelanggaran etik: 1. Sengaja: si pelaku tahu apa yang dilakukan merupakan pelanggaran dan sepantasnya mendapat sanksi

Lebih terperinci

Pengenalan Teknologi Informasi

Pengenalan Teknologi Informasi Prodi Teknik Informatika FMIPA Unsyiah November 1, 2011 Pencarian di internet yang efektif adalah sebuah keterampilan yang sangat penting Situs web khusus dirancang untuk membantu pengguna mencari halaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjiplakan suatu tulisan. Neville (2010) dalam buku The Complete Guide to

BAB I PENDAHULUAN. penjiplakan suatu tulisan. Neville (2010) dalam buku The Complete Guide to BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun selalu berkembang secara signifikan. Jumlah pengguna internet yang besar dan semakin berkembang mempunyai pengaruh

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Salah satu nilai tertinggi karya tulis adalah orisinalitas atau keaslian. Pernyataan ini mengandung makna, bahwa sebuah karya tulis harus memiliki nilai kualitas dalam

Lebih terperinci

Paparan Cara Penggunaan SIMAK Online LAM-PTKes untuk Program Studi Kesehatan. Direktorat Akreditasi dan Tim IT LAM-PTKes

Paparan Cara Penggunaan SIMAK Online LAM-PTKes untuk Program Studi Kesehatan. Direktorat Akreditasi dan Tim IT LAM-PTKes Paparan Cara Penggunaan SIMAK Online LAM-PTKes untuk Program Studi Kesehatan Direktorat Akreditasi dan Tim IT LAM-PTKes SIMAK Online: Sistem Manajemen Akreditasi Online SIMAK Online merupakan media teknologi

Lebih terperinci

dengan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa

dengan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa 91 A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan atas rumusan masalah ditambah dengan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Perbedaan perlindungan

Lebih terperinci

Search Engine. Adri Priadana ilkomadri.com

Search Engine. Adri Priadana ilkomadri.com Search Engine Adri Priadana ilkomadri.com Pendahuluan Buku vs Internet. Internet Bebas dan Banyak Sumber seluruh dunia. Mencari informasi secara spesifik. Pencarian informasi secara spesifik ini dapat

Lebih terperinci

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH

PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH PROSEDUR PENGAJUAN INSENTIF KARYA ILMIAH No P-03 Berlaku 1 September 015 Revisi 4 Unit LPPM No Revisi Bagian Yang Diubah Disetujui 01 1. Prosedur pengajuan insentif karya ilmiah disesuaikan dengan hibah

Lebih terperinci

Handout ACADEMIC S INTEGRITY GUARD AIMOS

Handout ACADEMIC S INTEGRITY GUARD AIMOS Handout ACADEMIC S INTEGRITY GUARD AIMOS UNIVERSITAS GAJAH MADA 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 PENDAHULUAN... 3 1. Identifikasi... 3 2. Gambaran Sistem... 3 3. Tentang Dokumen... 4 PANDUAN TEKNIS... 5

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.03/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.03/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /POJK.03/2017 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang :

Lebih terperinci

MENYUNTING ARTIKEL DI WIKIPEDIA, ENSIKLOPEDIA BEBAS

MENYUNTING ARTIKEL DI WIKIPEDIA, ENSIKLOPEDIA BEBAS MENYUNTING ARTIKEL DI WIKIPEDIA, ENSIKLOPEDIA BEBAS Presentasi ini digunakan dalam acara Pemuktahiran Web Unit Kerja dan Sosialisasi Lomba Web 2016 pada hari Kamis, 17 November 2016. Presentasi dibawakan

Lebih terperinci

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si Oleh: Sincletica Margareth Unus Pasi NIM : 071211532026 DEPARTEMEN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

HAKI Perangkat Lunak

HAKI Perangkat Lunak HAKI Perangkat Lunak Paten Software Copyright Software License Copyright Software E-Class 12 Presentation Novian Fati S. 1241177004199 Arif Maulana I. 1241177004050 Samsul Kosasi 1241177004004 Paten Software

Lebih terperinci

Pengaplikasian Template Modul

Pengaplikasian Template Modul MODUL PERKULIAHAN Pengaplikasian Template Modul Petunjuk Penggunaan Template untuk Modul Perkuliahan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Disini diisi Fakultas Program MK10230 Mochamad

Lebih terperinci

Bagaimanakah upaya Jurusan/ Progam Studi dan Fakultas dalam mencegah dan menanggulangi plagiat dalam penulisan TAS?

Bagaimanakah upaya Jurusan/ Progam Studi dan Fakultas dalam mencegah dan menanggulangi plagiat dalam penulisan TAS? LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara Apakah Saudara mengetahui, memahami plagiat? Apakah ada sosialisasi tentang plagiat? Apakah semua Mahasiswa FIS UNY wajib mengerjakan TAS? Apakah Sauadara mengetahui,

Lebih terperinci

Tim e-journal Undiksha 2013 USER MANUAL

Tim e-journal Undiksha 2013 USER MANUAL Tim e-journal Undiksha 2013 USER MANUAL 1. Ketikkan alamat http://ejournal.undiksha.ac.id untuk mengakses alamat ejournal. Maka tampil halaman website sebagai berikut. 2. Untuk mengakses halaman admin,

Lebih terperinci