BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Objek Penilitian Perkembangan internet di era globalisasi yang semakin canggih, seperti penyebaran informasi yang semakin cepat dan efisien. Fasilitas internet merupakan fasilitas tercanggih zaman ini, karena dengan adanya fasilitas ini setiap orang dapat mengakses informasi dengan lebih cepat dan efisien. Selain itu fasilitas ini juga memiliki banyak kelebihan, selain cepat dalam pengaksesan informasi. Berbagai informasi dan pengetahuan secara bebas mendorong manusia menciptakan teknologi informas hingga bentuknya yang terkini yaitu internet. Teknologi informasi baru tersebuty menyebabkan terjadinya revolusi digital. Keberadaan internet sering menimbulkan pertanyaan terhadap efek negative yang ditimbulkan. Gambar 4.1 Sumber : https :// tegarnawawy.blogspot 48

2 49 Internet dengan segala kemudahannya dan tanpa aturan yang mengikat, sangat rentan terhadap plagiarisme. Fenomena menjamurnya internet di era globalisasi ini hamper semua bidang kehidupan manusia, dari ilmu pengetahuan dan teknologi hingga gaya hidup sebagian besar masyarakat di belahan dunia telah menjadi simbol kemajuan sebuah peradaban manusia dunia masa kini. Salah satu pendorong adalah kemajuan teknologi yang berhasil mengintergrasi teknologi informasi dan teknologi multimedia. Plagiarisme adalah pencuri karya tulis atau perbuatan yang mengambil menyalin, menduplikasi, dan sebagainya, karya orang lain dan menjadikannya karya sendiri tanpa sepengetahuan atau izin pemiliknya. Maka, kita dapat menyimpulkan bahwa ketika mengambil ide, kata-kata dan tulisan orang lain dalam tulisan kita banyak ataupun sedikit kemudian kita tidak memberitahykan bahwa itu adalah ide orang lain maka disebut plagiator. Gambar 4.2 Sumber : https :// tegarnawawy.blogspot

3 50 Bagi mahasiswa, cenderung penyalahgunaan yang terjadi hanyalah sekedar copy paste file atau artikel. File yang mereka temukan lewat internet atau mencari di google. Adanya fasilitas kampus yang berupa wireless (Wifi). Semakin memudahkan bagi para mahasiswa dalam mengakses berbagai informasi dengan lebih cepat dan efisien. Terdapat juga warnet atau warung internet di sekitar kampus sehingga apabila WIFI sedang nonaktif mahasiswa dapat menggunakan fasilitas paket data di hanphone masing-masing. Bahkan dengan perkembangan teknologi hampir setiap telepon seluler yang dimiliki mahasiswa mempunyai aplikasi untuk mengakses internet. Internet menjadi merupakan salah satu media plagiasi mahasiswa. Mencari informasi di internet lebih mudah dan lebih cepat. Bahkan melakukan plagiasi para mahasiswa cukup dengan copy paste makalah, skripsi, atau yang lainnya hanya pada hitungan detik. Sehingga plagiasi termasuk dampak negative. Sekalipun penegakan hukum terhadap pelanggaran plagiarime masih belum serius dilaksanakan di Indonesia, yang membuat aksi plagiarisme masih terus berkembang pesat. Tindakan plagiat ini merupakan sebuah pelanggaran hukum yang dapat dikenakan sanksi bagi siapapun yang melakukan plagiarisme. Perbuatan plagiarisme dapat merugikan orang yang mempunyai ide utamanya, karena hasil karyanya bisa mungkin lebih baik dari yang plagiat. Tetapi juga pelanggaran etika dalam proses penciptaan sebuah karya, dan merusak nilai-nilai kejujuran karya penulisan karya ilmiah.

4 HASIL PENEILITIAN Pengumpulan data yang dilakukan terhadap 77 responden yang merupakan Mahasiswa Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi, berikut 77 responden yang dijadikan sampel seperti terlihat pada table dibawah ini Identitas Responden Usia Sebelumnya akan dijelaskan dahulu karakteristik responden yang meliputi usia dan pendidikan responden. Hal-hal tersebut dicantumkan karena para responden sebagai sampel bersifat heterogen dan tidak memiliki karakteristik yang sama. Peneliti menyebarkan kuesioner pada semua mahasiswa yang sudah mengisi hasil penilitian Perilaku mahasiswa terhadap plagiarisme di media internet sebagai sumber belajar. Dari 350 sampel yang peniliti dapatkan tetapi hanya 77 responden yang memenuhi kriteria penelitian. Tabel 4.1 Usia Responden Jawaban Frekuensi Persentase 23 tahun 15 20% 22 tahun 20 26% 21 tahun 37 48% 20 tahun 5 6%

5 52 TOTAL % Sumber : Kuesioner No.1 Pada table 4.1 diperoleh keterangan sebanyak 77 responden yang diteliti berusia antara tahun. Berdasarkan hasil kuesioner, sebagian besar responden berada pada usia 21 tahun yaitu sebanyak 37 orang atau 48 % Jenis Kelamin Tabel 4.2 RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1 Laki-laki 36 47% 2 Perempuan 41 53% Sumber kuesioner No.2 Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai jenis kelamin responden, diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 36 orang atau 47% dan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 41 orang atau 53%. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil berdasarkan jenis kelamin lebih banyak yang berjenis kelamin perempuan. Seperti pada table 4.2

6 Jurusan Mahasiswa Fikom UMB Tabel 4.3 RESPONDEN BERDASARKAN JURUSAN MAHASISWA FIKOM UMB No Jurusan Frekuensi Persentase 1 Broadcasting 50 65% 2 Public Relation 20 26% 3 Marekting Communication 7 9% Sumber Kuesioner No 3 Dari data yang berhasil dikumpulkan mengenai jurusan responden, diketahui bahwa responden yang berada di jurusan Broadcasting sebanyak 50 orang atau 65% dan responden yang berada dijurusan Public Relation sebanyak 20 orang atau 26%, responden yang berada dijurusan Marketing Communication sebanyak 7 orang atau 9%. Jadi dapat dikatakan bahwa responden dari sampel yang diambil berdasarkan jurusan lebih banyak berada pada jurusan Broadcasting. Seperti yang terlihat pada table 4.3

7 PENGETAHUAN RESPONDEN (EFEK KOGNITIF) Tabel 4.4 PENGETAHUAN RESPONDEN TERHADAP PLAGIARISME DIKALANGAN MAHASISWA 1 Sangat setuju 28 37% 2 Setuju 39 51% 3 Cukup 5 6% 4 Tidak setuju 5 6% 5 Sangat tidak setuju 0 0% Sumber Kuesioner No. 4 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan pengetahuan responden terhadap plagiarisme dikalangan mahasiswa dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa sebanyak 28 orang atau 37%, yang menjawab setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 39 orang atau 51%, yang menjawab cukup plagiarisme di kalangan mahasiswa 5 orang atau 6%, yang menjawab tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 5 orang atau 6%, yang menjawab sangat tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 0 atau 0%. Jadi dapat dikatakan bahwa responden lebih banyak menjawab setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.4

8 55 TABEL 4.5 PENGETAHUAN RESPONDEN TERHADAP KODE ETIK KARYA ILMIAH 1 Sangat setuju 16 21% 2 Setuju 50 65% 3 Cukup 10 13% 4 Tidak setuju 0 0% 5 Sangat tidak setuju 1 1% Sumber kuesioner No. 5 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan pengetahuan responden terhadap kode etik karya ilmiah dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa sebanyak 16 orang atau 21%, yang menjawab setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 50 orang atau 65%, yang menjawab cukup plagiarisme di kalangan mahasiswa 10 orang atau 13%, yang menjawab tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 0 atau 0%, yang menjawab sangat tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 1 orang atau 1%. Jadi dapat dikatakan bahwa responden lebih banyak menjawab setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.5

9 56 TABEL 4.6 PENGETAHUAN RESPONDEN TERHADAP TATA CARA KARYA TULIS ILMIAH 1 Sangat setuju 33 43% 2 Setuju 44 57% 3 Cukup 0 0% 4 Tidak setuju 0 0% 5 Sangat tidak setuju 0 0% Sumber kuesioner No. 6 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan pengetahuan responden terhadap tata cara karya tulis ilmiah dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa sebanyak 33 orang atau 42%, yang menjawab setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 44 orang atau 57%, yang menjawab kurang setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 0 atau 0%, yang menjawab tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 0 atau 0%, yang menjawab sangat tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 0 atau 0%. Jadi dapat dikatakan bahwa responden lebih banyak menjawab setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.6

10 57 TABEL 4.7 PENGETAHUAN RESPONDEN TERHADAP SANKSI MAHASISWA MELAKUKAN PLAGIARISME 1 Sangat setuju 22 28% 2 Setuju 41 53% 3 Cukup 12 16% 4 Tidak setuju 2 3% 5 Sangat tidak setuju 0 0% Sumber kuesioner No. 7 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan pengetahuan responden terhadap sanksi mahasiswa melakukan plagiarisme dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju plagiarimse di kalangan mahasiswa sebanyak 22 orang atau 28%, yang menjawab setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 41 orang atau 53%, yang menjawab cukup plagiarisme di kalangan mahasiswa 12 orang atau 16%, yang menjawab tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 2 orang atau 3%, yang menjawab sangat tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 0 atau 0%. Jadi dapat dikatakan bahwa responden lebih banyak menjawab setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.7

11 58 TABEL 4.8 PENGETAHUAN RESPONDEN MENIRU KARYA ILMIAH ORANG LAIN DISERTAI SURAT PERIZINAN 1 Sangat setuju 10 13% 2 Setuju 33 43% 3 Cukup 21 27% 4 Tidak setuju 12 16% 5 Sangat tidak setuju 1 1% Sumber kuseioner No 8 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan pengetahuan responden mengambil karya ilmiah orang lain disertai perizinan dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa sebanyak 10 orang atau 13%, yang menjawab setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 33 orang atau 43%, yang menjawab cukup plagiarisme di kalangan mahasiswa 21 orang atau 27%, yang menjawab tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 12 orang atau 16%, yang menjawab sangat tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 1 orang atau 1%. Jadi dapat dikatakan bahwa responden lebih banyak menjawab setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.8

12 59 TABEL 4.9 PENGETAHUAN RESPONDEN TERHADAP WIKIPEDIA TANPA SUMBER 1 Sangat setuju 24 31% 2 Setuju 26 34% 3 Cukup 20 26% 4 Tidak setuju 6 8% 5 Sangat tidak setuju 1 1% Sumber kueisoner No 9 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan pengetahuan responden terhadap Wikipedia tanpa sumber dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa sebanyak 24 orang atau 31%, yang menjawab setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 26 orang atau 34%, yang menjawab cukup plagiarisme di kalangan mahasiswa 20 orang atau 26%, yang menjawab tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 6 orang atau 8%, yang menjawab sangat tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 1 orang atau 1%. Jadi dapat dikatakan bahwa responden lebih banyak menjawab setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.9

13 60 TABEL 4.10 PENGETAHUAN RESPONDEN TERHADAP TATA CARA PENULISAN FOOTNOTE DENGAN BENAR 1 Sangat setuju 23 30% 2 Setuju 42 54% 3 Cukup 10 13% 4 Tidak setuju 2 3% 5 Sangat tidak setuju 0 0% Sumber kuesioner No. 10 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan pengetahuan responden terhadap tata cara penulisan footnote dengan benar dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa sebanyak 23 orang atau 30%, yang menjawab setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 42 orang atau 54%, yang menjawab cukup plagiarisme di kalangan mahasiswa 10 orang atau 13%, yang menjawab tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 2 orang atau 3%, yang menjawab sangat tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 0 atau 0%. Jadi dapat dikatakan bahwa responden lebih banyak menjawab setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.10

14 61 TABEL 4.11 PENGETAHUAN RESPONDEN TERHADAP TATA CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA DENGAN BENAR 1 Sangat setuju 25 32% 2 Setuju 43 56% 3 Cukup 9 12% 4 Tidak setuju 0 0% 5 Sangat tidak setuju 0 0% Sumber kuesioner No. 11 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan pengetahuan responden terhadap tata cara penulisan daftar pustaka dengan benar dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa sebanyak 25 orang atau 32%, yang menjawab setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 43 orang atau 56%, yang menjawab cukup plagiarisme di kalangan mahasiswa 9 orang atau 12%, yang menjawab tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 0 atau 0%, yang menjawab sangat tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 0 atau 0%. Jadi dapat dikatakan bahwa responden lebih banyak menjawab setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.11

15 PENGETAHUAN RESPONDEN TERHADAP NILAI KEJUJURAN DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1 Sangat setuju 18 23% 2 Setuju 40 52% 3 Cukup 16 21% 4 Tidak setuju 2 3% 5 Sangat tidak setuju 1 1% Sumber kuesioner No. 12 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan pengetahuan responden terhadap nilai kejujuran dalam karya tulis ilmiah dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa sebanyak 18 orang atau 23%, yang menjawab setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 40 orang atau 52%, yang menjawab cukup plagiarisme di kalangan mahasiswa 16 orang atau 21%, yang menjawab tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 2 orang atau 3%, yang menjawab sangat tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 1 orang atau 1%. Jadi dapat dikatakan bahwa responden lebih banyak menjawab setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.12

16 63 TABEL 4.13 PENGETAHUAN RESPONDEN TERHADAP SANKSI MAHASISWA MELAKUKAN PLAGIARISME 1 Sangat setuju 24 31% 2 Setuju 19 26% 3 Cukup 22 28% 4 Tidak setuju 12 15% 5 Sangat tidak setuju 0 0% Sumber kuesioner No.13 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan pengetahuan responden terhadap sanksi mahasiswa melakukan plagiarisme dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa sebanyak 24 orang atau 31%, yang menjawab setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 19 orang atau 25%, yang menjawab cukup plagiarisme di kalangan mahasiswa 22 orang atau 28%, yang menjawab tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 12 orang atau 16%, yang menjawab sangat tidak setuju plagiarisme di kalangan mahasiswa 0 atau 0%. Jadi dapat dikatakan bahwa responden lebih banyak menjawab sangat setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.13

17 KEBIASAAN RESPONDEN ( EFEK KONATIF) TABEL 4.14 RESPONDEN MENDAUR ULANG KARYA TULIS DI INTERNET TANPA SUMBER 1 Sangat setuju 2 3% 2 Setuju 11 14% 3 Cukup 14 18% 4 Tidak setuju 41 53% 5 Sangat tidak setuju 9 12% Sumber kuesioner No. 14 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan kebiasaan responden mendaur ulang karya tulis di internet tanpa sumber dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang atau 3%, yang menjawab setuju 11 orang atau 14%, yang menjawab cukup 14 orang atau 18%, yang menjawab tidak setuju 41 orang atau 53%, yang menjawab sangat tidak setuju 9 orang atau 12%. Jadi dapat dikatakan bahwa responen lebih banyak menjawab tidak setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.14

18 65 TABEL 4.15 RESPONDEN SERING MELAKUKAN PARAFRASE TANPA MENULIS SUMBER 1 Sangat setuju 3 4% 2 Setuju 11 14% 3 Cukup 16 21% 4 Tidak setuju 42 55% 5 Sangat tidak setuju 5 6% Sumber kuseioner No.15 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan kebiasaan responden sering melakukan parafrase tanpa menulis sumber dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang atau 4%, yang menjawab setuju 11 orang atau 14%, yang menjawab cukup 16 orang atau 21%, yang menjawab tidak setuju 42 orang atau 55%, yang menjawab sangat tidak setuju 5 orang atau 6%. Jadi dapat dikatakan bahwa responen lebih banyak menjawab tidak setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.15

19 66 Tabel 4.16 RESPONDEN SERING MENULIS SUMBER TANPA MENCANTUMKAN DAFTAR PUSTAKA 1 Sangat setuju 4 5% 2 Setuju 11 14% 3 Cukup 8 11% 4 Tidak setuju 44 57% 5 Sangat tidak setuju 10 13% Sumber kuesioner No. 16 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan kebiasaan responden sering melakukan menulis sumber tanpa mencantumkan daftar pustaka dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang atau 5%, yang menjawab setuju 11 orang atau 14%, yang menjawab cukup 8 orang atau 11%, yang menjawab tidak setuju 44 orang atau 57%, yang menjawab sangat tidak setuju 10 orang atau 13%. Jadi dapat dikatakan bahwa responen lebih banyak menjawab tidak setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.16

20 67 Tabel 4.17 RESPONDEN SERING MENULIS SUMBER, FOOTNOTE DAN DAFTAR PUSTAKA 1 Sangat setuju 31 41% 2 Setuju 41 53% 3 Cukup 4 5% 4 Tidak setuju 0 0% 5 Sangat tidak setuju 1 1% Sumber kuesioner No. 17 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan kebiasaan responden sering menulis sumber,daftar pustaka dan daftar pustaka dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 31 orang atau 41%, yang menjawab setuju 41 orang atau 53%, yang menjawab cukup 4 orang atau 5%, yang menjawab tidak setuju 0 atau 0%, yang menjawab sangat tidak setuju 1 orang atau 1%. Jadi dapat dikatakan bahwa responen lebih banyak menjawab setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.17

21 68 Tabel 4.18 RESPONDEN SERING MELAKUKAN PARAFRASE DISERTAI SUMBER 1 Sangat setuju 13 17% 2 Setuju 38 49% 3 Cukup 8 10% 4 Tidak setuju 16 21% 5 Sangat tidak setuju 2 3% Sumber kuesioner No. 18 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan kebiasaan responden sering menulis sumber,daftar pustaka dan daftar pustaka dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang atau 17%, yang menjawab setuju 38 orang atau 49%, yang menjawab cukup 8 orang atau 10%, yang menjawab tidak setuju 16 orang atau 21%, yang menjawab sangat tidak setuju 2 orang atau 3%. Jadi dapat dikatakan bahwa responen lebih banyak menjawab setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.18

22 69 Tabel 4.19 RESPONDEN SERING MENGGANTI IDENTITAS KARYA TULIS ORANG LAIN 1 Sangat setuju 2 3% 2 Setuju 7 9% 3 Cukup 6 8% 4 Tidak setuju 38 49% 5 Sangat tidak setuju 24 31% Sumber kuesioner No. 19 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan kebiasaan responden sering mengganti identitas karya tulis orang lain dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 2 orang atau 3%, yang menjawab setuju 7 orang atau 9%, yang menjawab cukup 6 orang atau 8%, yang menjawab tidak setuju 38 orang atau 49%, yang menjawab sangat tidak setuju 24 orang atau 31%. Jadi dapat dikatakan bahwa responen lebih banyak menjawab tidak setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.19

23 70 Tabel 4.20 RESPONDEN SERING TIDAK PERCAYA DIRI DENGAN KARYA TULISNYA SEHINGGA MENCARI REFERENSI DI INTERNET TANPA MENULIS SUMBER 1 Sangat setuju 3 4% 2 Setuju 11 14% 3 Cukup 13 17% 4 Tidak setuju 35 45% 5 Sangat tidak setuju 15 20% Sumber kuesioner No. 20 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan kebiasaan responden sering tidak percaya diri dengan karya tulisnya sehingga mencari referensi di internet tanpa sumber dapat diketahui bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 3 orang atau 4%, yang menjawab setuju 11 orang atau 14%, yang menjawab cukup 13 orang atau 17%, yang menjawab tidak setuju 35 orang atau 45%, yang menjawab sangat tidak setuju 15 orang atau 20%. Jadi dapat dikatakan bahwa responen lebih banyak menjawab tidak setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.20

24 71 Tabel 4.21 RESPONDEN SERING MENULIS TANPA MEMPERHATIKAN KODE ETIK KARYA ILMIAH 1 Sangat setuju 5 6% 2 Setuju 15 20% 3 Cukup 14 18% 4 Tidak setuju 33 43% 5 Sangat tidak setuju 10 13% Sumber kuesioner No. 21 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan kebiasaan responden sering menulis tanpa memperhatikan kode etik karya ilmiah bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang atau 6%, yang menjawab setuju 15 orang atau 20%, yang menjawab cukup 14 orang atau 18%, yang menjawab tidak setuju 33 orang atau 43%, yang menjawab sangat tidak setuju 10 orang atau 13%. Jadi dapat dikatakan bahwa responen lebih banyak menjawab tidak setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.21

25 72 Tabel 4.22 RESPONDEN SERING MENYALIN INFORMASI DI INTERNET TANPA MENULIS SUMBER 1 Sangat setuju 5 6% 2 Setuju 9 12% 3 Cukup 6 8% 4 Tidak setuju 43 56% 5 Sangat tidak setuju 14 18% Sumber kuesioner No. 22 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan kebiasaan responden sering menulis menyalin informasi di internet tanpa menulis sumber bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 5 orang atau 6%, yang menjawab setuju 9 orang atau 12%, yang menjawab cukup 6 orang atau 8%, yang menjawab tidak setuju 43 orang atau 56%, yang menjawab sangat tidak setuju 14 orang atau 18%. Jadi dapat dikatakan bahwa responen lebih banyak menjawab tidak setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.22

26 73 TABEL 4.23 RESPONDEN SERING MENCARI NFORMASI DI INTERNET 1 Sangat setuju 32 41% 2 Setuju 31 41% 3 Cukup 9 12% 4 Tidak setuju 4 56% 5 Sangat tidak setuju 1 1% Sumber kuesioner No. 23 Dari data yang berhasil dikumpulkan berdasarkan kebiasaan responden sering mencari informasi di internet bahwa responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 32 orang atau 41%, yang menjawab setuju 31 orang atau 41%, yang menjawab cukup 9 orang atau 12%, yang menjawab tidak setuju 4 orang atau 5%, yang menjawab sangat tidak setuju 1 orang atau 1%. Jadi dapat dikatakan bahwa responen lebih banyak menjawab sangat setuju dibandingkan responden yang lain. Seperti yang terlihat pada table 4.23

27 74 TABEL 4.24 AKUMULASI PENGETAHUAN RESPONDEN TERHADAP PLAGIARISME DI INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR (EFEK KOGNATIF) Interval Frekuensi % Persentase % Pengetahuan sangat tinggi % Pengetahuan tinggi % Pengetahuan sedang % Pengetahuan rendah % Pengetahuan sangat rendah Jumlah Sumber kuesioner No. 24 Mengenai pengetahuan responden dari 10 pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner, sebagian besar responden memberikan jawaban B yang berarti pengetahuan responden terhadap Perilaku mahasiswa terhadap plagiarisme di media internet sebagai sumber belajar adalah pengetahuan tinggi dengan jumlah 38 responden atau 49%, kemudian responden yang menjawab pengetahuan sangat tinggi dengan jumlah 31 responden atau 40%, yang menjawab pengetahuan sedang dengan jumlah 8 responden atau 11%, yang menjawab pengetahuan rendah dengan jumlah 0 atau 0%, yang menjawab pengetahuan pengetahuan sangat rendah dengan jumlah 0 atau 0%. Total keseluruhan frekuensi pengetahuan responden berjumlah 77 orang atau 100 %.

28 75 TABEL 4.25 AKUMULASI PENGETAHUAN KEBIASAAN TERHADAP PLAGIARISME DI INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR (EFEK KONATIF) Interval Frekuensi % Persentase % Sangat Positif % Positif % Netral % Negatif % Sangat Negatif Jumlah Mengenai kebiasan responden dari 10 pertanyaan yang diberikan dalam kuesioner, sebagian besar responden memberikan jawaban c yang berarti kebiasaan responden terhadap Perilaku mahasiswa terhadap plagiarisme di media internet sebagai sumber belajar adalah Netral dengan jumlah 38 responden atau 49%, kemudian responden yang menjawab sangat positif dengan jumlah 2 responden atau 3%, yang menjawab positif dengan jumlah 26 responden atau 34%, yang menjawab negatif dengan jumlah 10 responden atau 13%, yang menjawab pengetahuan sangat negative dengan jumlah 1 orang atau 1%. Total keseluruhan frekuensi pengetahuan responden berjumlah 77 orang atau 100 %.

29 Pembahasan Pada bab VI ini, peneliti akan membahas data yang telah dikumpulkan berdasarkan hasil penelitian terhadap 77 responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Angkatan 2013 Universitas Mercu Buana. Dalam penelitian ini penulis mengacu pada teori Hierachy of effect dari Robert J. Lavidge dan Gary A. Stainner. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survey, dan tipe penelitiannya adalah deskriptif. Metode yang digunakan untuk penarikan sampel adalah menggunakan rumus Slovin, teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan teknik Random Sampling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat efek kognitif dan konatif Perilaku mahasiswa terhadap plagiarimse di internet sebagai sumber belajar maka pembahasan hanya dibagi menjadi atas 2 efek yaitu efek kognitif dan efek konatif tidak sampai berlanjut pada efek afektif. Pada tahap efek kognitif meliputi tingkat kesadaran, pengetahuan terhadap plagiarisme di media internet sebagai sumber belajar, sedangkan pada tahap efek konatif yaitu berupa bentuki perilaku, tindakan atau kegiatan yang terjadi pada khlayak terhadap plagiarisme di media internet sebagai sumber belajar. Melalui hasil kuesioner, peneliti berhasil mengetahui keterangan berdasarkan identitas responden yang terdiri dari beberapa kriteria yakni : berdasarkan jenis kelamin, usia dan jurusan. Berdasarkan hasil kuesioner dan hasil table sebagai responden berada

30 77 pada jenis kelamin responden, peneliti menyimpulkan beberapa hal terkait dengan perilaku mahasiswa terhadap plagiarisme di media internet sebagai sumber belajar yaitu pada table usia, sebagian besar berusia 21 tahun. Seperti pada table yang diatas menunjukkan bahwa 100% responden menyatakan mengetahui tentang plagiarisme. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat dijabarkan sebagai berikut: Dari 77 responden, menunjukan bahwa sebagian besar responden memberikan pengetahuan yang tinggi terhadap perilaku mahasiswa terhadap plagiarisme di media sebagai internet sumber belajar sebanyak 38 responden atau49 % dari total responden yang berjumlah 77 responden dengan nilai Nilai tersebut mengindikasikan bahwa perilaku mahasiswa terhadap plagiarisme di media sebagai internet sumber belajar adalah Tinggi. Selebihnya, responden yang menjawab dengan nilai berjumlah 31 orang atau 40% dengan indikasi pengetahuan Sangat Tinggi. Mengenai kebiasaan responden, dari 10 pertanyaan yang diberikan kuesioner kepada 77 responden, menunjukkan bahwa mayoritas responden memberikan perilaku atau kebiasaan yang netral terhadap perilaku mahasiswa terhadap plagiarisme di media sebagai internet sumber belajar sebanyak 38 responden atau 49% dari total responden yang berjumlah 77 orang yang menjawab dengan nilai Nilai tersebut mengindikasikan bahwa perilaku mahasiswa terhadap plagiarisme di media sebagai internet sumber belajar adalah Netral.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Identitas Responden Sebelumnya akan dijelaskan dahulu karakteristik responden yang meliputi usia, jumlah anak yang dimiliki, dan pendidikan terakhir.

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA

BAB III PENYAJIAN DATA BAB III PENYAJIAN DATA Pada bagian ini akan dipaparkan data-data yang dipeeroleh dari penelitian di lapangan. Penulis jabarkan dengan metode deskriptif kuamtitatif dengan persentase menggunkan tabel.untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia tidaklah pernah dalam kondisi statis. Dinamika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia tidaklah pernah dalam kondisi statis. Dinamika 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia tidaklah pernah dalam kondisi statis. Dinamika kehidupan manusia merupakan perubahan yang tidak pernah bisa di hindari. Perubahan-perubahan

Lebih terperinci

Menjamurnya Mahasiswa Plagiator

Menjamurnya Mahasiswa Plagiator Menjamurnya Mahasiswa Plagiator Plagiarisme atau yang biasa di sebut dengan plagiat telah menjamur di Indonesia, terutama dikalangan mahasiswa, bagaimana tidak, banyak sekali praktek plagiasi di lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentukpenelitian yang ditujukan untuk mendeskriptifkan fenomena

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual.

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL. gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja tentang infeksi menular seksual. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam ilmu pendidikan. Kemajuan di dunia pendidikan sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dalam ilmu pendidikan. Kemajuan di dunia pendidikan sangatlah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat banyak sekali perguruan tinggi yang terdapat di hampir setiap daerah untuk memenuhi Sumber Daya Manusia yang semakin berkembang dalam ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHALUAN. pada tahun 2015 akan mencapai 139 juta orang 1. Membesarnya penggunaan

BAB I PENDAHALUAN. pada tahun 2015 akan mencapai 139 juta orang 1. Membesarnya penggunaan 1 BAB I PENDAHALUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini internet semakin banyak digunakan masyarakat.internet seakan menjadi kebutuhan tersendiri bagi sebagian besar masyarakat. Berdasarkan statistic yang

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. Saya mengucapkan terimakasih sebelumnya karena Anda bersedia berpartisipasi

KUESIONER PENELITIAN. Saya mengucapkan terimakasih sebelumnya karena Anda bersedia berpartisipasi Lampiran 1 No. KUESIONER PENELITIAN Saudara/i yang saya hormati, Saya mengucapkan terimakasih sebelumnya karena Anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH FAKTOR BUDAYA,

Lebih terperinci

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI SITUS WASPADA.CO.ID DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI (Studi Korelasional Penggunaan Situs Portal Berita Online Waspada.co.id Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Di Kalangan Mahasiswa Ikatan Pemuda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kultur akademik sendiri menghendaki mahasiswa itu untuk melakukan proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kultur akademik sendiri menghendaki mahasiswa itu untuk melakukan proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mahasiswa merupakan tokoh utama dalam pembentukan kultur akedemik. Kultur akademik sendiri menghendaki mahasiswa itu untuk melakukan proses kreatif, tidak hanya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN. Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak

BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN. Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak BAB V PENUTUP 5.1. KESIMPULAN Praktik jurnalisme kloning kini menjadi kian populer dan banyak dilakukan oleh para jurnalis dalam tugasnya sehari-hari. Jurnalisme kloning merupakan aktivitas tukar menukar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman yang serba teknologi ini, gadget smartphone merupakan sebuah alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi dalam wujud ponsel merupakan fenomena yang paling unik dan menarik dalam penggunaannya, karena termasuk benda elektronik yang mudah digunakan

Lebih terperinci

Pengaplikasian Template Modul

Pengaplikasian Template Modul MODUL PERKULIAHAN Pengaplikasian Template Modul Petunjuk Penggunaan Template untuk Modul Perkuliahan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Disini diisi Fakultas Program MK10230 Mochamad

Lebih terperinci

A. Pengantar. B. Metodologi Survey. C. Karakteristik Responden. C.1. Usia Responden

A. Pengantar. B. Metodologi Survey. C. Karakteristik Responden. C.1. Usia Responden Daftar Isi Daftar Isi... 2 A. Pengantar... 3 B. Metodologi Survey... 3 C. Karakteristik Responden... 3 C.1. Usia Responden... 3 C.2. Jenis Kelamin Responden... 4 C.3. Tingkat Pendidikan Responden... 5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi memungkinkan perpindahan data dan informasi informasi dari

BAB I PENDAHULUAN. dan komunikasi memungkinkan perpindahan data dan informasi informasi dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan teknologi informasi dan komunikasi di era modern sekarang ini memang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, tingginya mobilitas manusia modern serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai profil capaian literasi sains siswa SMA di Garut berdasarkan kerangka

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai profil capaian literasi sains siswa SMA di Garut berdasarkan kerangka BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, yang bertujuan untuk menggambarkan dan mengungkapkan suatu masalah, keadaan, peristiwa sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi saat ini berkembang sangat pesat, hal ini sangat mendukung terhadap kebutuhan manusia yang ingin serba cepat dan mudah dalam mendapatkan suatu informasi.

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME. Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI LANGAKAH AWAL PENCEGAHAN PLAGIARISME Dosen PJMK: Mohammad Adib, drs, M.Si Oleh: Sincletica Margareth Unus Pasi NIM : 071211532026 DEPARTEMEN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, manusia semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, manusia semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, manusia semakin dimudahkan untuk melakukan berbagai macam hal dengan menggunakan teknologi terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) jumlah pengguna internet pada tahun 1998 sebesar 512.000 pengguna meningkat tajam menjadi 16.000.000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group

BAB I PENDAHULUAN. belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada saat ini perilaku plagiat sering kita jumpain pada setiap aktivitas belajar baik di sekolah maupun di kampus. Hasil survey Litbang Media Group pada tahun 2012 mayoritas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Bulan Desember Subjek penelitian adalah pasien atau pengantar pasien

BAB IV HASIL PENELITIAN. Bulan Desember Subjek penelitian adalah pasien atau pengantar pasien 29 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Distribusi Data Penelitian Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sibela Kota Surakarta pada Bulan Desember 215. Subjek penelitian adalah pasien atau pengantar pasien rawat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berdiri di Gorontalo. Terletak persis di tengah-tengah Kota Gorontalo atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berdiri di Gorontalo. Terletak persis di tengah-tengah Kota Gorontalo atau 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Gorontalo adalah sekolah menengah atas yang pertama berdiri di Gorontalo. Terletak persis di tengah-tengah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu 68 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 77 Fakultas Ilmu Komunikasi yang kampus utamanya berlokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penilaian bahkan sampai pada penulisan tugas akhir. Cheating merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan (cheating) merupakan salah satu fenomena pendidikan yang sering muncul menyertai aktivitas proses pembelajaran dan dalam proses penilaian bahkan sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita semua menyadari bahwa teknologi merupakan hal yang penting di era globalisasi saat ini. Semakin lama teknologi semakin canggih dan berkembang pesat. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. secara purposive sampling. Dalam analisa data ini peneliti menggunakan label BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini peneliti akan menjabarkan hasil penelitian yang di peroleh dari lapangan dan juga melakukan pembahasan berdasarkan atas data yang di peroleh dari 97

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu hanya memaparkan situasi dan peristiwa. Hasilnya nanti diharapkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif, dalam

BAB III METODOLOGI. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif, dalam BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif, dalam pengertian bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha untuk mengungkapkan fakta. Penelitian

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah sejumlah warga di Kelurahan Ujung Menteng

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah sejumlah warga di Kelurahan Ujung Menteng V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Responden Responden penelitian ini adalah sejumlah warga di Kelurahan Ujung Menteng Kecamatan Cakung Kotamadya Jakarta Timur Propinsi DKI Jakarta yang berusia 15 tahun

Lebih terperinci

2016 KECENDERUNGAN INTEGRITAS AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

2016 KECENDERUNGAN INTEGRITAS AKADEMIK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Integritas akademik (academic integrity) saat ini merupakan isu pendidikan yang krusial dan menjadi perhatian utama dalam pengembangan pendidikan secara internasional.

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME. Disusun Oleh : TIM LPPM

BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME. Disusun Oleh : TIM LPPM BUKU PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PLAGIARISME Disusun Oleh : TIM LPPM STIKES AN NUR PURWODADI 2015 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-nya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dijelmakan dalam suatu bentuk ciptaan atau penemuan. 1 HKI merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. dijelmakan dalam suatu bentuk ciptaan atau penemuan. 1 HKI merupakan suatu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) merupakan hasil dari intelektual manusia yang dijelmakan dalam suatu bentuk ciptaan atau penemuan. 1 HKI merupakan suatu hak milik yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono (2010, 29) Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Situs jejaring sosial merupakan sebuah web berbasis pelayanan yang memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar pengguna yang tersedia, serta

Lebih terperinci

Bab III. Metode Penelitian. menggunakan desain survey deskriptif. Penelitian survey deskriptif adalah

Bab III. Metode Penelitian. menggunakan desain survey deskriptif. Penelitian survey deskriptif adalah Bab III Metode Penelitian A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah non-eksperimen dengan metode kuantitatif menggunakan desain survey deskriptif. Penelitian survey deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan baik publik maupun swasta sudah tentu akan menghasilkan suatu barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan masyarakat. Sejalan dengan perkembangan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( )

Disusun Oleh : Handris Krisnayana ( ) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dosen PJMK : Drs. H. Moh. Adib, MA. Tugas Essay Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai Pahlawan dalam Pemberantasan Plagiarisme Disusun Oleh : Handris

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini pemaparan dari hasil penelitian hubungan kompetensi teori K3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini pemaparan dari hasil penelitian hubungan kompetensi teori K3 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berikut ini pemaparan dari hasil penelitian hubungan kompetensi teori K3 dan motivasi menggunakan alat pelindung diri dengan sikap siswa dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODE PENELITIAN. untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. 37 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, artinya penelitian yang dirancang untuk mengumpulkan informasi

Lebih terperinci

Livia Melda Christanti

Livia Melda Christanti PENDIDIKAN PANCASILA dan KEWARGANEGARAAN DOSEN PJMK : Drs. H. Mohammad Adib, MA PLAGIARISME : AKAR PERILAKU KORUPTIF DI SEKITAR KITA TUGAS INDIVIDUAL Disusun Oleh : Livia Melda Christanti 071211531006

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini media internet merupakan teknologi masa kini yang memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia di seluruh dunia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tentang Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tentang Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana 5 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1.1 Tentang Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana Pada tahun 1985 Universitas Mercu Buana pertama berdiri dan memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang sangat pesat. Ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya tercipta karena pemikiran manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi

Lebih terperinci

KUESIONER. IDENTITAS RESPONDEN Berilah tanda silang (x) pada pilihan yang sesuai identitas Anda. * = pilih, salah satu 1.

KUESIONER. IDENTITAS RESPONDEN Berilah tanda silang (x) pada pilihan yang sesuai identitas Anda. * = pilih, salah satu 1. KUESIONER IDENTITAS RESPONDEN Berilah tanda silang (x) pada pilihan yang sesuai identitas Anda. * = pilih, salah satu Nama Responden = Jenis Kelamin* = Laki-laki Perempuan Usia* = < 30 tahun 31 40 tahun

Lebih terperinci

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri.

Kata Kunci : Blog, Catatan Harian, Konsep Diri, Keterbukaan Diri. BLOG DAN TINGKAT KETERBUKAAN DIRI (Studi Korelasional Tentang Penggunaan Fasilitas Blog Di Internet Terhadap Tingkat Keterbukaan Diri Pada Mahasiswa Ilmu Komunikasi 203 FISIP Universitas Sumatera Utara)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. karakter siswa. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga pendidikan mempunyai peranan yang cukup penting dalam membentuk kepribadian, karakter, serta tingkah laku moral para peserta didik. Di bangku sekolah, para peserta

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Handpone bukan hanya sebagai alat komunikasi tetapi telah berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran tentang Iklan aplikasi chat KakaoTalk Versi Sherina

BAB IV HASIL PENELITIAN. 4.1 Gambaran tentang Iklan aplikasi chat KakaoTalk Versi Sherina BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran tentang Iklan aplikasi chat KakaoTalk Versi Sherina Munaf dan BigBang Melalui program sosial marketing, penggunaan aplikasi chat yang semakin banyak dan semakin canggih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausalitas (sebab-akibat), yaitu jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausalitas (sebab-akibat), yaitu jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausalitas (sebab-akibat), yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel independen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu hanya memaparkan situasi atau peristiwa 1. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSAINGAN MERAIH NILAI TINGGI DENGAN INTENSITAS PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA MENENGAH KEJURUAN SKRIPSI.

HUBUNGAN ANTARA PERSAINGAN MERAIH NILAI TINGGI DENGAN INTENSITAS PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA MENENGAH KEJURUAN SKRIPSI. HUBUNGAN ANTARA PERSAINGAN MERAIH NILAI TINGGI DENGAN INTENSITAS PERILAKU MENYONTEK PADA SISWA MENENGAH KEJURUAN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

EFEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN KONATIF TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV

EFEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN KONATIF TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV EFEK KOGNITIF, AFEKTIF, DAN KONATIF TAYANGAN JIKA AKU MENJADI DI TRANS TV (Survey Terhadap Mahasiswa Broadcasting Angkatan 2010 Universitas Mercu Buana, Meruya, Jakarta Barat) SKRIPSI Diajukan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 4.1.1 Sejarah Kampus Mercu Buana Meruya Jakarta Barat Sebelum memiliki kampus sendiri, penyelenggaraan perkuliahan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diberbagai kalangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi diberbagai kalangan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini proses pertukaran informasi menjadi sangat mudah. Kemajuan yang cukup besar di bidang komputer dan dunia internet semakin mempercepat proses tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan gambaran dari suatu

Lebih terperinci

Memperhatikan : Surat Dirjen DIKTI Nomor:217/E/KM/2013 tentang PLAGIASI dalam Rangka Peningkatan Mutu Akademik Perguruan Tinggi.

Memperhatikan : Surat Dirjen DIKTI Nomor:217/E/KM/2013 tentang PLAGIASI dalam Rangka Peningkatan Mutu Akademik Perguruan Tinggi. KEPUTUSAN REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG NOMOR: 592/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME IKIP VETERAN SEMARANG REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG Menimbang : Mengingat : a. bahwa guna peningkatan

Lebih terperinci

PLAGIARISME DALAM PENELITIAN

PLAGIARISME DALAM PENELITIAN PLAGIARISME DALAM PENELITIAN Pendahuluan Plagiarisme dalam penelitian dapat saja terjadi karena ketidaksengajaan ataupun disengaja. Oleh karena itu perlu diketahui apa pengertian plagiarisme dan apa saja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tindakan negatif mahasiswa dalam melakukan kecurangan dalam menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. tindakan negatif mahasiswa dalam melakukan kecurangan dalam menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan kemampuan mahasiswa di bidang ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, dan merupakan usaha dalam mengadakan analisa secara logis rasional di perlukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

STATISTIKA BISNIS PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

STATISTIKA BISNIS PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: STATISTIKA BISNIS PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Bagaimanapun data yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelatif yang menghubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan teknologi dan komunikasi mengalami perkembangan yang cukup menakjubkan. Khususnya pada perkembangan media massa, yang diawali dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karimun-Kepulauan Riau.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karimun-Kepulauan Riau. 45 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Karimun-Kepulauan Riau. Sedangkan waktu penelitian dimulai dari Oktober 2013 sampai dengan Februari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis regresi sederhana mengenai Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Blackberry

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012 SITI WAHYUNI 1 1 Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami etika dalam penelitian pendidikan

Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami etika dalam penelitian pendidikan Etika Penelitian Afid Burhanuddin Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami etika dalam penelitian pendidikan Indikator Mahasiswa mampu memahami pengertian etika penelitian. Mahasiswa mampu memahami

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Smartphone adalah sebuah device yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi yang juga di dalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan berkemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sudah dapat menikmati perkembangan teknologi sarana informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan cross sectional, dimana variabel independen dan dependen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan cross sectional, dimana variabel independen dan dependen BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah non eksperimen dengan metode kuantitatif. dan menggunakan desain deskriptif korelasional. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Suharsimi Arikunto (2010: 3)

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Suharsimi Arikunto (2010: 3) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan dan sifatnya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Suharsimi Arikunto (2010: 3) menjelaskan mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena dalam menemukan ide baru yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada zaman globalisasi ini bidang-bidang sudah mengalami banyak kemajuan termasuk juga bidang teknologi. Kemajuan teknologi dapat mendukung proses bisnis juga memudahkan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi

BAB V PENUTUP. penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklan kopi Good day versi 113 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan yang ditarik berdasarkan hasil analisa data variabel variabel penelitian. Tujuan dari penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya sistematis,

Lebih terperinci

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME

PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME KEPUTUSAN REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG NOMOR: 592/IKIPVET.H/Q/VII/2013 Tentang PANDUAN PENCEGAHAN PLAGIARISME IKIP VETERAN SEMARANG REKTOR IKIP VETERAN SEMARANG Menimbang : a. Bahwa guna peningkatan kwalitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yang bermaksud untuk mengeksplorasi dan klarifikasi suatu fenomena atau fakta sosial, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Swasta yang berada di DKI-Jakarta. Universitas Swasta yang. dimaksud adalah Universitas Mercu Buana.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Swasta yang berada di DKI-Jakarta. Universitas Swasta yang. dimaksud adalah Universitas Mercu Buana. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengadakan penelitian di Universitas Swasta yang berada di DKI-Jakarta. Universitas Swasta

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH: MENGAPA DAN BAGAIMANA 1 Oleh Utami Dewi, M.PP

JURNAL ILMIAH: MENGAPA DAN BAGAIMANA 1 Oleh Utami Dewi, M.PP JURNAL ILMIAH: MENGAPA DAN BAGAIMANA 1 Oleh Utami Dewi, M.PP Menulis pada jurnal ilmiah bagi sebagian orang merupakan suatu aktivitas yang kurang diminati di Indonesia, kecuali bagi tenaga pengajar seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran jiwa. 3.2 Tempat dan waktu penelitian 3.2.1 Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Kampus

Lebih terperinci

metode survey, dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang Yogyakarta sejumlah 130 pasien.

metode survey, dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian yang Yogyakarta sejumlah 130 pasien. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif analitik, yaitu menjelaskan antar variabel melalui pengujian pertanyaan

Lebih terperinci

ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH. Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK]

ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH. Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK] ETIKA DAN KODE ETIK PENULISAN ILMIAH Oleh : Achmad Arifin, M.Eng [Editor JPTK] TEORI PRAKTEK Etika dan kode etik penulisan Membuat kutipan yang masih diperbolehkan Pemahaman tentang plagiasi Cara mengecek

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN WARNET AURORA PABELAN KARTASURA SURAKARTA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN WARNET AURORA PABELAN KARTASURA SURAKARTA PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN WARNET AURORA PABELAN KARTASURA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecurangan akademik bukanlah masalah yang baru dalam pendidikan di Indonesia, sehingga fenomena kecurangan akademik dapat dikatakan telah menjadi kebiasaan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. september 2015 sampai dengan bulan Januari mahasiswa akuntansi, dan mahasiswa manajemen.

BAB III METODE PENELITIAN. september 2015 sampai dengan bulan Januari mahasiswa akuntansi, dan mahasiswa manajemen. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi Akuntan Pendidik, Mahasiswa Akuntansi dan Mahasiswa Manajemen terhadap Etika

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Dalam penelitian ini, telah dibuktikan melalui uji hipotesa bahwa terdapat korelasi antara self-disclosure online dengan penggunaan internet bermasalah pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi

III. METODE PENELITIAN. menggambarkan fakta, variabel, dan fenomena-fenomena yang terjadi 38 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan penulis adalah deskriptif kuantitatif, yakni penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fakta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kejadian Miopia pada Anak di SDN Cemara Dua Surakarta telah dilakukan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN. Kejadian Miopia pada Anak di SDN Cemara Dua Surakarta telah dilakukan pada BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian mengenai Hubungan Tinggi Badan menurut Umur dengan Kejadian Miopia pada Anak di SDN Cemara Dua Surakarta telah dilakukan pada akhir Mei 2013-Juni 2013. Screening miopia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan studi yang digunakan yaitu cross sectional yang bersifat deskriptif analitik. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan korelasional yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antar variabel. Desain yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Seiring dengan perkembangan zaman, TI memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Seiring dengan perkembangan zaman, TI memberikan pengaruh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah TI merupakan Ilmu Pengetahuan yang sekarang ini sedang berkembang dengan pesat. Seiring dengan perkembangan zaman, TI memberikan pengaruh yang luar biasa bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yaitu descriptive

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yaitu descriptive BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental yaitu descriptive analytic. Descriptive analytic adalah metode untuk menggambarkan atau meringkas

Lebih terperinci