PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS HOTEL ANEKA LOVINA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS HOTEL ANEKA LOVINA)"

Transkripsi

1 PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS HOTEL ANEKA LOVINA) 1 Komang Sonia Kartika Dewi, 1 Ni Luh Gede Erni Sulindawati, 2 Anantawikrama Tungga Atmaja Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {soniakartika019@gmail.com, esulind@gmail.com, Anantawikramatunggaatmadja@gmail.com}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Hotel Aneka Lovina yang diukur dengan metode Performance prism. Pengukuran kinerja dengan metode Performance prism ini terdiri dari lima perspektif, yaitu stakeholder satisfaction (kepuasan stakeholder), stakeholder contribution (kontribusi stakeholder), strategy (strategi), process (proses), dan capability (kapabilitas).selain itu, dalam metode Performance prism lebih mengedepankan kepuasan stakeholder, dimana kinerja hotel Aneka Lovina sangat dipengaruhi oleh kepuasan stakeholder. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupawawancara, performance measurement sheet, dan dokumentasi.informan dalam penelitianini dipilih secara purposive. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu teknik analisis data kualitatif, yaitu wawancara untuk menganalisis stakeholder dan perspektif dalam Performance prism, dan model kuantitatif TEV untuk menganalisis performance measurement sheet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kinerja hotel Aneka Lovina adalah sebesar 3, dalam skala likert 5 nilai kinerja ini dikategorikan baik. Dari 25 key performance indicator yang berhasil diidentifikasi terdapat 16 key performance indicator yang di kategorikan sangat baik, 1 key performance indicator dikategorikan baik, 3 key performance indicator yang dikategorikan cukup, 1 key performance indicator yang di kategorikan kurang, dan 4 key performance indicator yang dikategorikan sangat kurang. Kata kunci: pengukuran kinerja, performance prism, key performance indicator,model kuantitatif TEV, performance measurement sheet Abstract This study aimed at investigating the performance of Aneka Lovina Hotel measured using the Performance prism Method. Performance measurement using the Performance prism consisted of five perspectives, namely stakeholders satisfaction, stakeholders contribution, strategy, process, and capability. In addition, in the Performance prism method, stakeholders satisfaction was given priority as the performance of Aneka Lovina Hotel was highly influenced by stakeholders satisfaction. This study was a descriptive study. The techniques of collecting data applied were interview, performance measurement sheet and documentation. Informants were selected purposively. The technique of analysing data applied was qualitative data analysis, that was interview to analyze the stake holders and the perspectives in the Performance prism and TEV Quantitaive method to analyze the performance measurement sheet. The results of the analysis showed that the score of the performance of Aneka Lovina Hotel was 3 out of 5 in Likert scale. This score was categorized as good. Out of 25 key performance indicators identified, 16 of them were categorized as very good, 1 of them was categorized as good, 3 were categorized adequate, 1 was categorized as poor, and 4 of them were categorized as very poor.

2 Key words: performance measurement, performance prism, key performance indicator, TEV quantitative model, performance measurement sheet PENDAHULUAN Seiring perkembangan kondisi perekonomian di Bali yang diiringi dengan salah satunya perusahaan jasa seperti hotel. adanya arus globalisasi, persaingan di dunia bisnis menjadi semakin ketat. untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan perhotelan dituntut untuk melakukan beberapa program peningkatan dalam pengukuran kinerja, penghematan tanpa mengurangi pelayanan kepada pelanggan agar memiliki daya saing untuk berkompetisi (Vanany & Tanukhidah, 2004). Model Performance prism mempunyai 5 perspektif, yaitu Stakeholder satisfaction, Strategy, Process, Capabilities dan Stakeholder Contribution. Strategi dan harapan dari para stakeholder tersebut dikelompokkan dalam perspektif Performance prism dengan mempertimbangkan visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah merancang dan melakukan sistem pengukuran kinerja dengan menggunakan model Performance prism dengan studi kasus di Hotel Aneka Lovina Performance prism merupakan metode pengukuran kinerja yang terbaru. Metode ini berupaya menyempurnakan model-model pengukuran kinerja sebelumnya. Model ini tidak hanya didasari oleh strategi tetapi juga memperhatikan kepuasan dan kontribusi stakeholder, proses dan kapabilitas perusahaan (Neely dan Adam, 2000 b, c dalam Vanany dan Tanukhidah, 2004). Memahami atribut apa yang menyebabkan stakeholder (pemilik dan investor, supplier, konsumen, tenaga kerja, pemerintah dan masyarakat sekitar) puas adalah langkah penting dalam metode Performance prism. Performance prism merupakan salah satu pengukuran kinerja yang mempunyai lima sisi (facets) yang membentuk framework tiga dimensi berupa prisma segitiga. Sisi atas dan bawah merupakan stakeholder satisfaction dan stakeholder contribution. Sedangkan tiga sisi yang lain adalah strategies, processes, dan capabilities. Seperti halnya hotel Aneka Lovina Villa & Spa, sebagai salah satu hotel berbintang tiga di Buleleng (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng). Berikut adalah jumlah penjualan kamar yang laku terjual dari bulan Januarii sampai Juni 2016 di Hotel Aneka Lovina: Tabel 1. Jumlah Kamar yang Terjual Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Hotel Aneka 38,54 36,11 44,45 41,71 58,00 40,52 Lovina Sumber: Manajer HRD Hotel Aneka Lovina Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa terjadi ketidakseimbangan tingkat hunian tamu pada hotel Aneka Lovina. Dari wawancara yang dilakukan penulis, hotel Aneka Lovina hanya melakukan pengukuran kinerja dari hasil financial saja. Namun, tidak bisa dilihat dari segi financial saja karena belum mampu mendefinisikan kinerja hotel. Performance prism sebagai metode pengukuran kinerja baru yang merupakan penyempurnaan dari metode pengukuran kinerja sebelumnya, diharapkan mampu mendefinisikan kinerja hotel Aneka Lovina saat ini, sehingga dapat menentukan strategi apa yang harus direncanakan, indikator apa yang harus ditingkatkan kinerjanya, dan kemampuan apa yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kinerja. Berdasarkan kondisi tersebut, permasalahan yang dapat diangkat penulis dalam masalah ini adalah bagaimana hasil kinerja hotel Aneka Lovina yang diukur dengan menggunakan metode performance prism.

3 METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dimana dalam penelitian ini akan dijelaskan tentang hasil pengukuran kinerja dari Hotel Aneka Lovina dengan menggunakan metode pengukuran kinerja Performance prism. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu wawancara, performance measurement sheet, dokumentasi. Informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive. Pemilihan responden dalam performance measurement sheet ditentukan berdasarkan kekayaan informasi yang dimiliki responden tentang operasional, strategi dan manajemen perusahaan. Raco (2010) menyatakan bahwa pemilihan responden berdasarkan atas kredibilitas serta kekayaan informasi yang mereka miliki. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknis analisis data kualitatif. Teknis analisis data kualitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang datanya berupa pernyataan yang tidak berupa angkaangka, yang kemudian disusun secara naratif dengan pola atau susunan tertentu. Teknik analisis data ini digunakan untuk menjawab permasalahan mengenai stakeholder kunci hotel Aneka Lovina, perspektif kepuasan stakeholder dalam Performance prism di hotel Aneka Lovina, strategi dalam Performance prism di hotel Aneka Lovina, proses dalam Performance prism di hotel Aneka Lovina, kapabilitas Performance prism di hotel Aneka Lovina, dan kontribusi stakeholder dalam Performance prism di hotel Aneka Lovina. Sedangkan, untuk menganalisis performance measurement sheet menggunakan model kuantitatif TEV (Tree Expected Value) yang terdiri dari metode Delphi yang digunakan untuk menganalisis probabilitas dari tiap key performance indicator, dengan rumus: dan expected value yang digunakan untuk menganalisis penilaian kinerja dari tiap key performance indicator dan perusahaan, dengan rumus: Dalam penilaian kinerja dengan expected value digunakan skala likert 5, sebagai berikut : Tabel 2. Skala Pengukuran (Penilaian) likert 5 Nilai Kategori Interval Range 5 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Sumber: Christian (2010)

4 PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Hotel Aneka Lovina merupakan Hotel yang diresmikan oleh Bapak Bupati Kepala Daerah Tingkat II Buleleng Bapak Wiratha Sindhu yaitu pada tanggal 30 Juli Pemilik hotel ini adalah Bapak Made Suparsa Pada bulan Juli 1995, namun dengan adanya dampak dari Tragedy Bom Bali I & II, Operasional hotel menjadi terganggu sehingga sesuai hasil RUPS September 2006 kepemilikan Hotel Aneka Lovina beralih kepemilik baru yaitu dibawah kepemilikan IGN. Rai Suryawijaya SE, MBA dengan nama Hotel Aneka Lovina Beach. Kemudian, seiring berkembangnya waktu Bpk. IGN. Rai Suryawijaya SE, MBA merubah namanya menjadi Hotel Aneka Lovina Villas & Spa.22 tahun hotel ini berdiri di wilayah hukum singaraja seririt. Analisa Penilaian Kinerja Terhadap Probabilitas pada Perspektif Kepuasan Stakeholder (Stakeholder Satisfaction) KPI pada perspektif kepuasan stakeholder (stakeholder satisfaction) terdiri dari rasio peningkatan laba perusahaan, rasio penghargaan kepada pegawai, rasio kepuasan pelanggan, rasio ketepatan pembayaran order, rasio penciptaan lapangan kerja. Gambar 1 Grafik Perspektif Kepuasan Stakeholder (Stakeholder Satisfaction) Sumber : Data Diolah Dapat dilihat pada gambar 1 bahwa menurut para responden indikator yang paling penting adalah indikator rasio penciptaan lapangan kerja dengan nilai bobot 0.28.Tingginya bobot kepentingan indikator rasio kepuasan stakeholder sesuai dengan nilai kinerja indikator tersebut yaitu memperoleh nilai 5 dengan kategori sangat baik. Indikator dengan bobot kepentingan tertinggi kedua yaitu rasio kepuasan pelanggan dengan nilai bobot namun indikator rasio kepu asan pelanggan hanya memperoleh nilai kinerja 4. Rasio Peningkatan Laba Perusahaan merupakan bobot tingkat kepentingan ketiga dengan nilai bobot 0.17.Namun, tidak dibarengi dengan nilai kinerja yang tinggi.dimana indikator rasio peningkatan laba perusahaan memperoleh nilai kinerja 1 yang dikategorikan sangat kurang. Rasio ketepatan pembayaran order dengan bobot kepentingan 0.16 berada di posisi keempat tingkat kepentingan menurut para responden. Indikator tersebut memperoleh nilai kinerja yang dikategorikan cukup. Indikator nilai kinerja yang diperoleh indikator rasio penghargaan pegawai sudah sesuai dengan bobot kepentingan.indikator rasio penghargaan kepada pegawai dengan bobot 0.2. Dari pemaparan tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa diperlukan adanya peningkatan kinerja pada indikator rasio peningkatan laba perusahaan dan indikator rasio penghargaan kepada pegawai yang memiliki kinerja kurang. Analisa Penilaian Kinerja Terhadap Probabilitas pada Perspektif Strategi (Strategy) KPI pada perspektif strategi (strategy) terdiri dari rasio peningkatan jumlah pelanggan, jumlah keluhan/masukan pegawai, jumlah keluhan/masukan pelanggan, rasio keterlambatan pengiriman order, rasio penerimaan pegawai dari penduduk lokal. Pada gambar 2 dapat dilihat bahwa menurut responden indikator yang paling penting adalah peningkatan jumlah pelanggan dengan bobot Walaupun memperoleh bobot kepentingan yang tinggi, akan tetapi indikator rasio peningkatan jumlah pelanggan tidak memperoleh nilai kinerja yang tinggi pula. Seperti yang terlihat pada grafik dimana nilai

5 kinerja indikator rasio peningkatan jumlah pelanggan, memperoleh nilai kinerja paling rendah atau sangat kurang yaitu 1. Gambar 2 Grafik Perspektif Strategi (Strategy) Sumber: Data Diolah Kemudian disusul dengan indikator jumlah keluhan/masukan pelanggan dengan bobot 0.2.Pada indikator jumlah keluhan/masukan pelanggan nilai kinerja yang diperoleh sesuai dengan bobot kepentingan yang dipilih responden.dimana indikator jumlah keluhan/masukan pelanggan memperoleh nilai kinerja 5. Indikator rasio keterlambatan pengiriman order serta jumlah keluhan/masukan pegawai memperoleh bobot kepentingan masing-masing dan dengan nilai kinerja yang sama yaitu 5 kategori kinerja sangat baik. Meskipun bobot kepentingan pada dua indikator ini rendah, namun kinerjanya sangat baik.sedangkan, indikator rasio penerimaan pegawai dari penduduk lokal memperoleh bobot paling rendah yaitu 0.117, sesuai dengan nilai kinerjanya yaitu 3 kategori kinerja cukup. Walaupun indikator rasio peningkatan pelanggan memiliki nilai bobot yang paling tinggi yang berarti menurut responden indikator ini merupakan indikator penting untuk meningkatkan kinerja perusahaan, namun hal itu tidak diikuti dengan nilai kinerja yang tinggi. Sedangkan, pada indikator jumlah keluhan/masukan pegawai dan rasio keterlambatan pengiriman order walaupun memperoleh bobot kepentingan yang rendah namun nilai kinerja pada dua indikator tersebut berkebalikan dengan rasio peningkatan pelanggan, dimana nilai kinerja indikator-indikator tersebut 5 dikategorikan sebagai sangat baik.oleh karena itu, untuk indikator peningkatan jumlah pelanggan yang memiliki nilai kinerja sangat kurang memerlukan suatu tindakan tertentu untuk meningkatkan kinerjanya. Analisa Penilaian Kinerja Terhadap Probabilitas pada Perspektif Proses (Process) KPI pada perspektif proses (process) terdiri dari rasio kualitas service to guest, rata-rata masa kerja pegawai, lamanya merespon keluhan/masukan pelanggan, frekuensi koordinasi antara supplier dan perusahaan, rasio partisipasi program pemberdayaan lingkungan (CSR). Gambar 3 Grafik Perspektif Proses (Process) Sumber: Data Diolah Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa dapat dilihat bahwa menurut responden indikator rasio kualitas service to guest merupakan yang paling penting dimana indikator tersebut memperoleh nilai bobot sebesar 0.29, bobot kepentingan tersebut sesuai dengan hasil penilaian kinerja indikator rasio kualitas service to guest dengan nilai kinerja 5, dimana kinerja dari indikator rasio kualitas service to guest sangat baik. Kemudian, indikator rata-rata masa kerja pegawai dengan merupakan tingkat kedua dari bobot kepentingan.walapun menurut para responden indikator rata-rata masa kerja pegawai memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, namun hal tersebut tidak sesuai dengan nilai kinerjanya yaitu 2 yang berarti masa kerja pegawai masih cukup. Kemudian, lamanya merespon keluhan/masukan pelanggan dengan 0.193

6 merupakan bobot kepentingan yang ketiga.nilai kinerja dari indikator merespon keluhan/masukan pelanggan sesuai dengan nilai bobot kepentingan dari indikator tersebut yaitu nilai kinerja 5, yang berarti kinerja dari indikator kepentingan merespon keluhan/masukannya pelanggan sangat baik. Indikator frekuensi koordinasi antara supplier dan perusahaan dengan bobot walapun bobot dari frekuensi koordinasi antara supplier dan perusahaan rendah, namun nilai kinerja dari indikator tersebut tinggi. Sehingga dapat dikategorikan sebagai indikator dengan kinerja sangat baik. Bobot kepentingan indikator rasio partisipasi program pemberdayaan lingkungan (CSR) menempati bobot kepentingan paling rendah yaitu 0.19.Namun, walaupun bobot kepentingannya rendah, kinerja indikator rasio partisipasi program pemberdayaan lingkungan (CSR) sangat baik atau nilai kinerjanya 5. Hal ini berarti walaupun menurut responden indikator ini tidak terlalu penting dalam mempengaruhi kinerja perusahaan dalam pemberdayaan lingkungan sekitar yaitu desa Lovina sehingga dalam penilaian kinerja nilai yang diperoleh sangat baik. Analisa Penilaian Kinerja Terhadap Probabilitas pada Perspektif Kapabilitas (Capability) KPI pada perspektif kapabilitas (capability) terdiri dari rasio pegawai yang mahir berbahasa inggris, rasio pegawai yang berpendidikan minimal D3, rasio keluhan/masukan pelanggan yang ditanggapi, jumlah supplier tetap, rasio kualitas hubungan dengan lingkungan sekitar dan pemerintah. Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa menurut responden indikator paling penting adalah pegawai yang mahir berbahasa inggris dengan bobot walapun memperoleh bobot kepentingan yang tinggi, akan tetapi indikator rasio pegawai yang mahir berbahasa inggris tidak memperoleh nilai kinerja yang tinggi pula. Seperti yang terlihat pada grafik dimana nilai kinerja indikator rasio pegawai yang mahir yang mahir berbahasa inggris, memperoleh nilai kinerja rendah yaitu 3. Kemudian disusul dengan indikator pegawai yang berpendidikan minimal D3 dengan bobot 0.22 menurut responden tingkat kepentingannya lumayan tinggi akan tetapi indikator rasio pegawai yang berpendidikan minimal D3 tidak memperoleh nilai kinerja yang tinggi pula. Namun penting untuk mempengaruhi kinerja perusahaan, yang diperlukan dalam perusahaan jasa perhotelan adalah skill untuk meningkatkan melayani pelanggan dengan baik. Pada indikator kualitas hubungan dengan lingkungan sekitar dan pemerintah dengan nilai bobot 0.19, akan tetapi hal ini tidak sesuai dengan nilai kinerja indikator kualitas hubungan dengan lingkungan sekitar dan pemerintah dengan nilai kinerja 3 yaitu dikategorikan sebagai kinerja yang cukup. Disusul dengan rasio jumlah Supplier tetap dengan nilai bobot meskipun indikator jumlah Supplier tetap memperoleh bobot kepentingan rendah namun, hal ini tidak sesuai dengan nilai kinerjanya yang memperoleh nilai kinerja 5 yang berarti indikator jumlah supplier tetap sangat baik. Pada indikator keluhan/masukan pelanggan yang ditanggapitetap bobot kepentingan yang diperoleh walapun indikatornya memperoleh paling rendah namun tidak sesuai dengan nilai kinerjanya yang memperoleh nilai kinerja 5 tetap dalam keadaan baik. Gambar 4 Grafik Perspektif Kapabilitas (Capability) Sumber: Data Diolah

7 Analisa Penilaian Kinerja Terhadap Probabilitas pada Perspektif Kontribusi Stakeholder (Stakeholder Contribution) KPI pada perspektif kontribusi stakeholder (stakeholder contribution) terdiri dari rasio pegawai yang menerima pelatihan, rasio loyalitas pegawai, jumlah pelanggan tetap, rasio kualitas barang yang baik, rasio keamanan aset dan fasilitas hotel. hotel. Walapun tingkat probabilitas kepentingan indikator rasio pegawai yang menerima pelatihan lebih rendah dibandingkan dengan indikator rasio loyalitas pegawai yaitu sehingga, kerja indikator loyalitas pegawai juga perlu ditingkatkan. Penilaian Kinerja Perspektif Kepuasan Stakeholder (Stakeholder Satisfaction) Berdasarkan metode Performance prism, perspektif pengukuran kinerja perusahaan terdiri dari kepuasan stakeholder (stakeholder satisfaction), strategi (strategy), proses (process), kapabilitas (capability), dan kontribusi stakeholder (stakeholder contribution). Gambar 5 Grafik Perspektif Kontribusi Stakeholder (Stakeholder Contribution) Sumber: Data Diolah Dapat dilihat bahwa menurut responden indikator yang paling penting merupakan indikator Keamanan asset dan fasilitas hotel dengan nilai bobot yaitu Nilai kinerja pada indikator rasio kualitas barang sesuai dengan bobot kepentingannya yaitu 5 dengan kategori sangat baik. Selain itu pada indikator rasio pegawai yang menerima pelatihan menurut responden memiliki tingkat kepentingan yang tinggi pula.hal ini sesuai dengan nilai kinerja pada indikator rasio pegawai yang menerima pelatihan yaitu 5.Yang ini berarti kinerja pada indicator tersebut baik. Sedangkan, untuk indikator jumlah pelanggan tetap walapun menurut para responden indikator jumlah pelanggan tetap memiliki tingkat kepentingan tinggi yaitu 0.163, namun hal tersebut tidak sesuai dengan nilai kinerjanya yaitu 1 yang berarti kinerja dari indikator jumlah pelanggan tetap masih sangat kurang. Sehingga, diperlukan adanya peningkatan kinerja pada indikator jumlah pelanggan tetap. Dan pada indikator rasio loyalitas pegawai dengan nilai probabilitas 0.216, namun nilai kinerjanya lebih rendah di bandingkan indikator rasio keamanan asset dan fasilitas Gambar 6 Grafik Pengukuran Kinerja Hotel Aneka Lovina Sumber : Data Diolah Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa menurut responden dapat dilihat bahwa menurut responden perspektif kepuasan stakeholder merupakan perspektif yang paling penting. Dari 20 responden yang memberikan pembobotan menurut responden kepuasan stakeholder merupakan hal yang terpenting. Namun, nilai kinerja perspektif kepuasan stakeholder lebih rendah dibandingkan perspektif proses. Walaupun tingkat probabilitas kepentingan perspektif proses lebih rendah dibandingkan perspektif kepuasan stakeholder. Sehingga, perlu adanya peningkatan kinerja pada perspektif kepuasan stakeholder.

8 Penilaian Kinerja Perspektif Kepuasan Stakeholder (Stakeholder Satisfaction) Indikator rasio peningkatan laba perusahaan hanya mengalami peningkatan 3.85%. Indikator rasio penghargaan kepada pegawai dikategorikan sebagai kinerja cukup. Dimana pencapaiannya hanya 20.83%. Hal ini karena pada tahun 2015 terjadi perubahan struktur manajemen pada hotel Aneka Lovina. Sehingga, segala urusan yang menyangkut kepegawaian ditunda hingga keadaan perusahaan stabil.indikator rasio kepuasan pelanggan memperoleh nilai kinerja sangat baik. Hal ini karena dari 20 feedback yang diberikan pelanggan pada situs hanya 5 diantaranya yang memberikan feedback kurang puas, sedangkan 13 diantaranya menyatakan kepuasan. Sehingga, untuk indikator rasio kepuasan pelanggan memperoleh pencapaian sebesar 65%. Kemudian untuk indikator rasio ketepatan pembayaran order memperoleh nilai kinerja sangat baik karena hotel Aneka Lovina tidak pernah mengalami keterlambatan pembayaran. Hotel Aneka Lovina memiliki MoU dengan pihak supplier tentang pembelian hingga pembayaran yang dilakukan oleh hotel Aneka Lovina. Sehingga, hotel Aneka Lovina dapat mengatur pembayaran sebelum tanggal pembayaran jatuh tempo.pada indikator rasio penciptaan lapangan kerja memperoleh nilai kinerja sangat baik. Dimana pada tahun 2015 ada 5 orang calon pegawai yang melamar ke Aneka Lovina.Pada tahun 2015 hotel Aneka Lovina memerlukan pegawai tambahan akibat dari resignnya beberapa orang pegawai. Ke lima pelamar tersebut diterima seluruhnya karena memenuhi syarat yang ditentukan oleh hotel Aneka Lovina, selain itu kuota untuk penduduk lokal masih kurang lebih dari 60%. Sehingga, 5 orang pelamar yang merupakan masyarakat desa Lovina tersebut diterima sebagai pegawai oleh pihak manajemen hotel Aneka Lovina. Penilaian Kinerja Perspektif Strategi (Strategy) Pada tahun 2015 hotel Aneka Lovina melakukan renovasi pada beberapa kamar dan pool villa.hal ini berdampak pada penurunan jumlah hunian pada tahun tersebut sehingga Aneka Lovina tidak dapat menerima pelanggan yang menginap dengan optimal.sehingga, indikator rasio peningkatan pelanggan berada di kategori sangat kurang. Namun, manajemen mengatasi penurunan jumlah hunian tersebut dengan melakukan berbagai promosi untuk meningkatkan pendapatan dari sumber lain seperti restaurant dan spa. Pada tahun 2015 Aneka Lovina mencatat tidak adanya keluhan/masukan dari pegawai. Sehingga, indikator jumlah keluhan/masukan pegawai dikategorikan sebagai indikator dengan kinerja sangat baik. Pada indikator rasio keterlambatan pengiriman order terdapat 20 purchase order (PO) yang terlambat dari total 720 PO. Keterlambatan pengiriman ini dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal diantaranya dalam pengiriman, adanya produk-produk langka yang sulit didatangkan dari supplier karena harus mengimpor dari luar negeri, cuaca ekstrim serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi pengiriman dari supplier.pada tahun 2015 Aneka Lovina mencatat terdapat 5 keluhan dari pelanggan.kinerja indikator jumlah keluhan/masukan dikategorikan sangat baik. Karena dari 3570 pelanggan yang datang pada tahun 2015 hanya 5 diantaranya yang mengajukan complain pada hotel Aneka Lovina. Indikator rasio penerimaan pegawai dari penduduk lokal dikategorikan sebagai indikator dengan kinerja cukup. Hal ini karena belum tercapainya target pada Hotel Aneka Lovina. Penilaian Kinerja Perspektif Proses (Process) Indikator rasio kualitas service to guest memperoleh kategori sangat baik. Dimana hanya 3 pelanggan yang memberikan penilaian service kurang, sedangkan 51 pelanggan memberikan penilaian sangat baik dari total 54 pelanggan yang memberikan penilaian service.penilaian service ini diperoleh dari Dimana pada situs tersebut terdapat data-data tentang penilaian service dari pelanggan yang telah berkunjung ataupun menginap di Aneka

9 Lovina selama tahun 2015.rata-rata masa kerja pegawai hotel Aneka Lovina adalah 3,5 tahun. Hotel Aneka Lovina menerapkan realtime respond untuk merespon keluhan dan masukan dari pelanggan. Sehingga apabila Aneka Lovina memperoleh keluhan/masukan dari pelanggan maka akan langsung ditangani saat itu juga. Hal ini dilakukan untuk mengurangi feedback buruk dari pelanggan yang akan mempengaruhi penilaian pelanggan lain ataupun calon pelanggan yang ingin menginap di Aneka Lovina. Indikator frekuensi koordinasi antara supplier dan perusahaan memperoleh nilai kinerja 5 yang dikategorikan sebagai indikator dengan kinerja sangat baik.hotel Aneka Lovina berkoordinasi dengan supplier setiap hari. Hal ini dilakukan untuk menjaga hubungan dengan supplier selain itu juga untuk memastikan barang-barang yang diorder oleh perusahaan sudah sesuai dengan kualitas yang ditawarkan serta sampai di tujuan dengan selamat.aneka Lovina mengkoordinasikan barang-barang yang diperlukan, pengiriman produk hingga sampai di tujuan, dan pengecekan kualitas barang setelah sampai di Aneka Lovina.Pada indikator partisipasi program pemberdayaan lingkungan (CSR) memperoleh nilai kinerja 5 yang dikategorikan sangat baik.program pemberdayaan lingkungan (CSR) yang dilakukan oleh Aneka Lovina yaitu memberikan tempat serta fasilitas latihan tari untuk anak-anak dari masyarakat desa Kayuputih. Penilaian Kinerja Perspektif Kapabilitas (Capability) Indikator rasio pegawai yang mahir berbahasa inggris dikategorikan cukup. Hal ini karena dari 77 karyawan yang bekerja di Aneka Lovina pada tahun 2015, hanya 38 diantaranya yang mampu berkomunikasi dengan bahasa inggris. Tentu saja hal ini sangat mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut mengingat Aneka Lovina merupakan perusahaan jasa penginapan yang sebagian besar pelanggannya berasal dari luar negeri dan penggunaan bahasa inggris sangat diperlukan untuk memberikan penilaian positif dari pelanggan. Indikator rasio pegawai yang berpendidikan minimal D3 kinerjanya dikategorikan sangat kurang karena dari total 77 pegawai hanya 5 diantaranya yang merupakan lulusan diploma dan sarjana.indikator rasio keluhan/masukan pelanggan yang ditanggapi memperoleh kinerja sangat baik karena seluruh keluhan/masukan yang masuk pada tahun 2015 telah ditanggapi oleh pihak Aneka Lovina. Indikator jumlah supplier tetap berjumlah 3 supplier termasuk dalam kategori kinerja sangat baik. Supplier hotel Aneka Lovina yang berjumlah 3 pada tahun 2015 adalah untuk memenuhi keperluan hotel, restaurant, spa, dan divisi lainnya. Sehingga, dengan adanya supplier yang memenuhi segala keperluan hotel Aneka Lovina, maka hotel pun dapat memenuhi kepuasan pelanggan dan menambah pendapatan perusahaan.pada indikator rasio kualitas hubungan dengan lingkungan sekitar dan pemerintah dilihat dari jumlah kritikan serta keluhan dari pemerintah desa lovina maupun pemerintah Daerah. Pada tahun 2015 Aneka Lovina tidak menerima keluhan ataupun kritikan dari pemerintah desa maupun daerah sehingga kinerja dikategorikan sangat baik. Penilaian Kinerja Perspektif Kontribusi Stakeholder (Stakeholder Contribution) Pada tahun 2015 terdapat 5 orang pegawai yang mengikuti pelatihan.lebih untuk meningkatkan skill. Pada indikator rasio loyalitas pegawai dikategorikan baik. Hal ini karena pada tahun 2015 pegawai hotel Aneka Lovina yang bekerja selama lebih dari 5 tahun berjumlah 63 pegawai dari total 90 pegawai pada tahun Penilaian kinerja terendah pada perspektif kontribusi stakeholder adalah indikator jumlah pelanggan tetap dikategorikan sangat kurang karena hanya terdapat 1 pelanggan tetap yang kembali menginap di Hotel Aneka Lovina pada tahun Menurut manajemen hal ini tidak hanya karena Hotel Aneka Lovina sedang melakukan renovasi.pada indikator rasio kualitas barang yang baik dengan nilai kinerja sangat baik. Hal ini karena Aneka Lovina sangat mementingkan kualitas dari

10 pelayanan serta produk yang ditawarkan.sehingga, setiap barang yang dibeli dari supplier selalu di cek ulang agar sesuai dengan standar dan kulitas serta sesuai dengan barang yang di order.pada indikator rasio keamanan aset dan fasilitas hotel dengan kinerja sangat baik.pada indikator ini dinilai dengan jumlah kehilangan barang-barang yang dibawa pelanggan ataupun aset dan fasilitas yang dimiliki oleh hotel. Pada tahun 2015 Aneka Lovina tidak mengalami kasus kehilangan barang baik itu aset dan fasilitas hotel ataupun barang-barang yang dibawa oleh pelanggan. Penilaian Kinerja Perusahaan Pengukuran kinerja pada hotel Aneka Lovina yang kinerjanya paling tinggi adalah perspektif proses dengan nilai kinerja dikategorikan sangat baik, walaupun menurut responden tingkat kepentingan dari proses adalah yang keempat yaitu dengan probabilitas Perspektif kontribusi stakeholder dengan nilai kinerja dengan kategori baik, namun menurut responden tingkat kepentingan kapabilitas yaitu sebesar Selanjutnya perspektif kontribusi kapabilitas yang dikategorikan baik dengan nilai kinerja memperoleh pronbabilitas 0.23.Sama halnya dengan perspektif kapabilitas, perspektif kontribusi stakeholder memperoleh probabilitas Sehingga dapat dikatakan menurut responden perspektif kontribusi stakeholder tidak lebih penting dibandingkan perspektif kepuasan stakeholder, walaupun nilai kinerjanya lebih rendah dibandingkan perspektif kontribusi stakeholder. Perspektif kepuasan stakeholder dengan nilai kinerja dikategorikan baik. Probabilitas kepentingan dari perspektif kepuasan stakeholder merupakan yang paling tinggi, sehingga menurut responden kepuasan stakeholder merupakan hal yang sangat penting. Hal ini tidak diikuti dengan nilai kinerja yang baik, sehingga sangat perlu dilakukan evaluasi dan peningkatan kinerja pada perspektif kepuasan stakeholder. Walaupun probabilitas yang diperoleh oleh perspektif strategi cukup tinggi yaitu sebesar 0.26, namun nilai kinerja yang yang diperoleh adalah yang terendah yaitu 3.32 dikategorikan baik.sangatlah diperlukan evaluasi serta peningkatan kinerja pada perspektif strategi sehingga peningkatan kinerja perusahaan pun dapat dioptimalkan. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat dilihat bahwa hotel Aneka Lovina memperoleh nilai kinerja Berdasarkan skala likert 5 dapat dinyatakan kinerja hotel Aneka Lovina baik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pengukuran kinerja pada hotel Aneka Lovina diperoleh simpulan sebagai berikut: 1. Stakeholder hotel Aneka Lovina terdiri dari manajemen, pegawai, pelanggan, supplier, pemerintah desa dan masyarakat sekitar. 2. KPI dari perspektif kepuasan stakeholder terdiri dari rasio peningkatan laba perusahaan, rasio penghargaan kepada pegawai, rasio kepuasan pelanggan, rasio ketepatan pembayaran order, rasio penciptaan lapangan kerja; perspektif strategi terdiri dari rasio peningkatan jumlah pelanggan, jumlah keluhan/masukan pegawai, jumlah keluhan/masukan pelanggan, rasio keterlambatan pengiriman order, rasio penerimaan pegawai dari penduduk lokal; perspektif proses terdiri dari rasio kualitas service to guest, rata-rata masa kerja pegawai, lamanya merespon keluhan/masukan pelanggan, frekuensi koordinasi antara supplier dan perusahaan, rasio partisipasi program pemberdayaan lingkungan (CSR); perspektif kapabilitas terdiri dari rasio pegawai yang mahir berbahasa inggris, rasio pegawai yang berpendidikan minimal D3, rasio keluhan/masukan pelanggan yang ditanggapi, jumlah supplier tetap, rasio kualitas hubungan dengan lingkungan sekitar dan pemerintah; perspektif kontribusi stakeholder terdiri dari rasio pegawai yang menerima pelatihan, rasio loyalitas pegawai, jumlah pelanggan tetap, rasio kualitas barang yang baik, rasio keamanan aset dan fasilitas hotel. 3. Dari 25 key performance indicator yang berhasil diidentifikasi, terdapat 16 indikator yang

11 dikategorikan sangat baik yang terdiri dari rasio kepuasan pelanggan, rasio ketepatan pembayaran order, rasio penciptaan lapangan kerja, jumlah keluhan/masukan pegawai, jumlah keluhan/masukan pelanggan, rasio keterlambatan pengiriman order, rasio kualitas service to guest, lamanya merespon keluhan/masukan pelanggan, frekuensi koordinasi antara supplier dan perusahaan, rasio partisipasi program pemberdayaan lingkungan (CSR), rasio keluhan/masukan pelanggan yang ditanggapi, jumlah supplier tetap, rasio kualitas hubungan dengan lingkungan sekitar dan pemerintah, rasio pegawai yang menerima pelatihan, rasio kualitas barang yang baik, dan rasio keamanan aset dan fasilitas hotel; 1 indikator dikategorikan baik yaitu rasio loyalitas pegawai; 3 indikator yang dikategorikan cukup yang terdiri dari rasio penghargaan kepada pegawai, rasio penerimaan pegawai dari penduduk lokal, rasio pegawai yang mahir berbahasa inggris; 1 indikator yang dikategorikan kurang yaitu rata-rata masa kerja pegawai; dan 4 indikator yang dikategorikan sangat kurang yang terdiri dari rasio peningkatan laba perusahaan, rasio peningkatan jumlah pelanggan, rasio pegawai yang berpendidikan minimal D3, dan jumlah pelanggan tetap. 4. Dari hasil pengukuran kinerja diperoleh nilai kinerja perusahaan adalah Berdasarkan skala likert 5 dikategorikan sebagai kinerja baik. Saran Saran yang dapat diberikan penulis adalah sebagai berikut: 1. Perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut pada key performance indicator yang memperoleh nilai kinerja 3 hingga 1 atau kategori kinerja cukup hingga sangat kurang. 2. Perlunya bantuan yang lebih dalam pengukuran kinerja ini, terutama dalam keterbukaan perusahaan terhadap akurasi dan validasi data yang diperlukan sehingga hasil dari penelitian ini lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Anonim Aneka. [Online], Tersedia di: eview-g d Reviews-Hotel_Aneka_Lovina Lovina_Beach_Bali.html [diakses pada 03 November 2016] Christian, Engelbert Pengukuran Kinerja Perusahaan Jasa penerbangan di Indonesia dengan metode Performance prism. Tesis. Universitas Indonesia Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng Direktori Hotel, Pondok Wisata, Rumah Makan, Restoran, dan Bar Kabupaten Buleleng. Neely, A.D and C.A Adams. 2000a. The Performance prism Can Boost M & A Success. Centre For Business Performance, Cranfield School Of Management. UK. Raco, J. R Metode Penilaian Kualitatif: Jenis, Karakteristik, dan Keunggulannya. Jakarta: Grasinso Vanany, Iwan dan Dian Tanukhidah Perancangan Dan Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja Dengan Metode Performance prism (Studi Kasus pada Hotel X). Jurnal Teknik Industri. Vol. 6, No. 2, Hal:

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA HOTEL THE DAMAI

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA HOTEL THE DAMAI ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA HOTEL THE DAMAI Ni Luh Ayu Vienna Anggawati, Desak Nyoman Sri Werastuti, Edy Sujana Jurusan Akuntansi Program S Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Rani Rumita, Heri Suliantoro, Martin Lilik A Program Studi Teknik Industri Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi harus menghadapi tantangan yang semakin berat dan serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung cepat

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Plaza Hotel Semarang)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Plaza Hotel Semarang) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Plaza Hotel Semarang) Hery Suliantoro, Galuh Intan M Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri UNDIP

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM

IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan dan Revitalisasi Gedung Sekolah di Surabaya) Annas Wibowo 1, Retno Indriyani 2 dan Supani 2 1 Mahasiswa Program Magister

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT dengan PERFORMANCE PRISM di PT. XYZ Waskito Budi Susanto, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik

Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bandung adalah salah satu kota wisata yang dikunjungi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang (Tabel

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH) Nia Budi Puspitasari, Heru Prastawa, dan Aimathin Diana Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

Add your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO

Add your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO 3. Stakeholder Strategy 4. Stakeholder Process 1 5. Stakeholder Capabilities Validasi Key Performance Indicator (KPI) Kuisioner ini bertujuan untuk menilai apakah KPI yang terbentuk sudah cukup mampu mempresentasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL

BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis penerapan sistem pengukuran kinerja menggunakan Metode Prism dan pengembangan model pengukuran kinerja tersebut pada unit

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM Winarni 1), Paulo 2), Titin Isna Oesman3 ) 1,2,3) Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERFORMANCE PRISM

PERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERFORMANCE PRISM PERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Rumah Sakit Lavalette) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

KUESIONER. Hormat saya, Chandra Gunawan D. No : Nama : Jabatan :

KUESIONER. Hormat saya, Chandra Gunawan D. No : Nama : Jabatan : KUESIONER Narasumber yang terhormat, Dalam menyelesaikan tugas akhir program sarjana S-1 Teknik Industri USU, penulis melakukan pengumpulan data tentang Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Performance

Lebih terperinci

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan)

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan) Performa (2012) Vol. 11, No.2: 153-158 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan) Murman Budijanto 1), Yusuf Priyandari, Santi

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM. (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI

ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM. (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO) Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja... (Indarwati dkk.) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO) Putri Indarwati * 1, Narto 2, Zeplin Jiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan salah satu bentuk perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat berperan dalam kehidupan manusia terutama dalam menyebarkan berbagai informasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, ABSTRAK Pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Model pengukuran yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PADA PT JAYA CELCON PRIMA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OMAX (OBJECTIVES MATRIX)

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PADA PT JAYA CELCON PRIMA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OMAX (OBJECTIVES MATRIX) Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PADA PT JAYA CELCON PRIMA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OMAX (OBJECTIVES MATRIX) (Performance Measurement Design of PT Jaya

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo

Pengukuran Kinerja Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Pengukuran Kinerja Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Ernaning Widyaswanti Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Jalan Raya Telang PO BOX 2 Kamal,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera

Lebih terperinci

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur. Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur. Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik Ir. Didi Samanhudi,MMT Jurusan Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Pengukuran kinerja merupakan salah satu kegiatan

Lebih terperinci

Pengukuran Kinerja Menggunakan Model Performance Prism (Studi Kasus di Perusahaan Makanan)

Pengukuran Kinerja Menggunakan Model Performance Prism (Studi Kasus di Perusahaan Makanan) Pengukuran Kinerja Menggunakan Model Performance Prism (Studi Kasus di Perusahaan Makanan) Lisa Mardiono, Eric Wibisono, Christien Jolanda Quality Performance Management Laboratory Industrial Engineering

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG

IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2014, Hal. 161-167 JURNAL AKUNTANSI INDONESIA IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG Abstract

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri tepung terigu merupakan industri dengan pertumbuhan yang tinggi di jaman Orde Baru. Hal ini karena industri tepung terigu merupakan industri

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN (GREENHOSPITAL) DENGAN METODEPERFORMANCE PRISM

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN (GREENHOSPITAL) DENGAN METODEPERFORMANCE PRISM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT RAMAH LINGKUNGAN (GREENHOSPITAL) DENGAN METODEPERFORMANCE PRISM Chauliah Fatma Putri, Ngudi Tjahjono Universitas Widyagama Malang e-mail: ullychauliah_uwg@yahoo.com,

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PENENTUAN STRATEGI MANAJEMEN BERDASARKAN ANALISIS PERFORMANCE PRISM DAN SWOT (Studi Kasus Travel Avatar Magetan) DETERMINATION OF MANAGEMENT STRATEGY BASED ON PERFORMANCE PRISM AND SWOT ANALYSIS (Case

Lebih terperinci

antar kriria sasaran strategi dari tiap-tiap perspektif.

antar kriria sasaran strategi dari tiap-tiap perspektif. PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA INSTITUSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROSES (AHP) (Studi Kasus : RS. PKU Muhammadiyah Karanganyar) Sutarno Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah melakukan analisis studi kasus pada PT. XYZ, penelitian ini telah memberikan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Visi, misi, dan strategi yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas telah lama didengungkan dan semakin banyak perusahaan yang berbenah untuk menghadapinya karena era ini akan mempengaruhi seluruh

Lebih terperinci

EVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR

EVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR EVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR Oleh : STEFAHAYU ILLOZA LAROZZA NO BP 07173047 JURUSAN

Lebih terperinci

Key Performance Indicators Perusahaan

Key Performance Indicators Perusahaan Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG SINGARAJA TAHUN 2014

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG SINGARAJA TAHUN 2014 PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG SINGARAJA TAHUN 2014 Suci Widiasri, Anantawikrama, Trisna Herawati Jurusan Akuntasi Program S1 Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat memberikan nilai kepuasan lebih terhadap pelanggan. Pelanggan umumnya mengharapkan produk berupa

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus PT. PLN (Persero) Area Malang)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus PT. PLN (Persero) Area Malang) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus PT. PLN (Persero) Area Malang) CORPORATE PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM DESIGN WITH PERFORMANCE PRISM METHOD

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh strategi harga dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh strategi harga dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh strategi harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian jasa pengiriman barang PT. Pos Indonesia Cabang

Lebih terperinci

STUDI PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARA PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA STRATEGI MENINGKATKAN MINAT CALON DIDIK

STUDI PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARA PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA STRATEGI MENINGKATKAN MINAT CALON DIDIK STUDI PENINGKATAN KUALITAS PENYELENGGARA PENDIDIKAN SEBAGAI UPAYA STRATEGI MENINGKATKAN MINAT CALON DIDIK Yanti Pasmawati, M.T. Program Studi Teknik Industri Universitas Bina Darma, Palembang E-mail: yantipasmawati@mail.binadarma.ac.id

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Amanda Nur Cahyawati 1, Pratikto 2, Rudy Soenoko 3 1,2,3 Universitas Brawijaya, Fakultas Teknik, Malang, 65145, Indonesia

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus pada Hotel X)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus pada Hotel X) JURNAL TEKNIK INDUSTRI VOL. 6, NO. 2, DESEMBER 2004: 148-155 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus pada Hotel X) Iwan Vanany, Dian Tanukhidah

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA RESTORAN PORT ER HOUSE

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA RESTORAN PORT ER HOUSE PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA RESTORAN PORT ER HOUSE Stephanie Jonathan Pluit Putra Raya no.8, stejo2010@hotmail.co.id Dosen Pembimbing : Adeline Agoes, SST., MBA Abstrak.

Lebih terperinci

ANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik)

ANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik) ANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik) Eka Zusan Arianto, Sri Gunani Partiwi Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian 7

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian 7 i ABSTRAKSI Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan jasa yang diberikan Hotel Mutiara berpengaruh terhadap kepuasan Tamu Hotel Mutiara, agar dapat bersaing dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang menarik untuk diteliti terlebih dengan adanya globalisasi ekonomi yang semakin membuka kesempatan bagi pengusaha

Lebih terperinci

Penerapan Internal Eksternal Matrix dan Performance Prism Dalam Upaya Pengukuran Kinerja Rumah Sakit X Malang

Penerapan Internal Eksternal Matrix dan Performance Prism Dalam Upaya Pengukuran Kinerja Rumah Sakit X Malang Penerapan Internal ksternal Matrix dan Performance Prism Dalam Upaya Pengukuran Kinerja Rumah Sakit X Malang Amanda Nur Cahyawati 1, Dwi Hadi Sulistyarini 2, Suluh lman Swara 3. Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman diikuti juga dengan semakin banyaknya perusahaan yang tumbuh dan bersaing dengan perusahaan yang telah lebih dulu ada. Setiap pemilik perusahaan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD. I Ketut Artha Suryana NI Made Adi Erawati

PENGUKURAN KINERJA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD. I Ketut Artha Suryana NI Made Adi Erawati PENGUKURAN KINERJA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD I Ketut Artha Suryana NI Made Adi Erawati 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia email: artha.suryana@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KORPORASI MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS DI PT INTI LUHUR FUJA ABADI, PASURUAN)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KORPORASI MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS DI PT INTI LUHUR FUJA ABADI, PASURUAN) ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KORPORASI MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS DI PT INTI LUHUR FUJA ABADI, PASURUAN) Analysis of Performance Measurement using Performance Prism Method (Case Study

Lebih terperinci

Kata-kata kunci: Kualitas pelayanan jasa dan kepuasan konsumen

Kata-kata kunci: Kualitas pelayanan jasa dan kepuasan konsumen ABSTRAK Perusahaan yang bergerak di bidang jasa seperti perhotelan memerlukan faktorfaktor pendukung untuk menarik minat para konsumen agar mau menggunakan jasa yang ditawarkan. Kualitas pelayanan jasa

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan yang bergerak dibidang kelistrikan maupun perusahaan yang bergerak di bidang jasa, seperti halnya PT. PLN dituntut untuk senantiasa memberikan pelayanan terbaik yang sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODA PERFORMANCE PRISM

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODA PERFORMANCE PRISM ISSN 0853-8697 PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODA PERFORMANCE PRISM Naniek Utami Handayani, Haryo Santoso, Siti Rochmawati Industrial Engineering Department, Diponegoro University

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Produktivitas merupakan salah satu isu penting dalam perusahaan maupun organisasi. Menurut Tangen (2005), sebuah perusahaan perlu menyadari bahwa peningkatan produktivitas

Lebih terperinci

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Performa (2014) Vol. 13, No.1: 1-6 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Febrinata *1), Murman Budijanto 2), dan Irwan Iftadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata dapat dipandang sebagai sesuatu yang abstrak. Secara khusus kepariwisataan dapat dipergunakan sebagai suatu alat untuk memperkecil kesenjangan dan saling

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN LITERATUR

BAB II KAJIAN LITERATUR 7 BAB II KAJIAN LITERATUR Dalam bab ini akan berisi kajian literatur yang nantinya akan digunakan dalam penelitian ini. Dengan tujuan untuk mengetahui apa saja dasar teori dan juga kajian kajian yang telah

Lebih terperinci

PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA ( Studi Kasus PT Express Transindo Utama Tbk.) TUGAS AKHIR CHAIRY MAULIDA HAKIM

PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA ( Studi Kasus PT Express Transindo Utama Tbk.) TUGAS AKHIR CHAIRY MAULIDA HAKIM PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA ( Studi Kasus PT Express Transindo Utama Tbk.) TUGAS AKHIR CHAIRY MAULIDA HAKIM 1121002034 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bandung adalah salah satu kota wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang, bisnis akomodasi di Kota bandung pun semakin berkembang. Hal ini

Lebih terperinci

Perancangan Key Performance Indicators Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus : PT. Aston System Indonesia)

Perancangan Key Performance Indicators Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus : PT. Aston System Indonesia) Performa (2013) Vol. 12, No.2: 155-163 Perancangan Key Performance Indicators Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus : PT. Aston System Indonesia) Eko Supriyadi 1), Murman Budijanto 2*), dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia telah menumbuhkan persaingan pasar yang makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan liberalisasi perdagangan. Perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata di dunia dewasa ini berkembang dengan sangat cepat dan dikatakan berada ada tingkat sekunder, artinya keberadaan pariwisata bisa di sejajarkan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

Latar Belakang Masalah

Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perkembangan persaingan bisnis di indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adannya globalisasi dalam bidang ekonomi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 KPI PT. SushantCo Indonesia berdasarkan metode Perfomance Prism

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 KPI PT. SushantCo Indonesia berdasarkan metode Perfomance Prism 88 BAB V PEMBAHASAN 5.1 KPI PT. SushantCo Indonesia berdasarkan metode Perfomance Prism Perfomance Prism menitikberatkan lima sisi krusial dari perusahaan sebagai input pengukuran. Kriteria strategi, proses

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI MBA TOUR & TRAVEL

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI MBA TOUR & TRAVEL ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI MBA TOUR & TRAVEL Putu Putri Susanti I Nyoman Sudiarta I Made Kusuma Negara E-mail : putriie_lila@yahoo.com PS. S1 Industri Perjalanan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OMAX DI PT NAGAMAS

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OMAX DI PT NAGAMAS TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OMAX DI PT NAGAMAS Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar belakang Bali menjadi salah satu Daerah Tujuan Wisata utama di Indonesia, banyak potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari keindahan alam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan perusahaan jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan perusahaan jasa dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan perusahaan jasa dan manufaktur di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut menuntut perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PELAYANAN RECEPTIONIST DI LEGIAN PARADISO BALI HOTEL GEDE WERDHIASTRA SUPUTRA

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PELAYANAN RECEPTIONIST DI LEGIAN PARADISO BALI HOTEL GEDE WERDHIASTRA SUPUTRA ANALISIS TINGKAT KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PELAYANAN RECEPTIONIST DI LEGIAN PARADISO BALI HOTEL GEDE WERDHIASTRA SUPUTRA 0812014045 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom 1

Prodi S1 Teknik Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom 1 Pengukuran Kinerja Sistem Informasu Menggunakan Metode Performance Prism dan Model Analisis Kuantiatatif TEV (Studi Kasus Sistem Informasi pada Rumah Zakat Bandung) Performance Measurement Of Information

Lebih terperinci

Keywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective.

Keywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective. ABSTRACT To the face a revolutionary transformation in information age competition, a method of performance measurement that can accurately and comprehensively assess the company's performance is essentially

Lebih terperinci

PERBANDINGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN

PERBANDINGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN PERBANDINGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN Freddy Simbolon Management Department, School of Business Management, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No.9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 freddysimbolon@hotmail.com;

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam menyongsong era perdagangan bebas, Indonesia harus mempersiapkan diri di segala bidang, sehingga dapat bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya. Mengingat kondisi alam Indonesia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin berkembang pesat. Perusahaan harus memberikan produk berkelas

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin berkembang pesat. Perusahaan harus memberikan produk berkelas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Seiring berjalannya era pasar bebas seperti sekarang ini perkembangan perusahaan manufaktur dan jasa di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat.

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA UMKM MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM

PENGUKURAN KINERJA UMKM MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM PENGUKURAN KINERJA UMKM MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM Cynthia Agelina Purnomo, Yuswono Hadi Jurusan Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Ma Chung Malang 65651 411210007@student.machung.ac.id;

Lebih terperinci

PERSEPSI TAMU TENTANG KUALITAS PELAYANAN PADA DEPARTEMEN TATA GRAHA DI HOTEL IBIS PADANG

PERSEPSI TAMU TENTANG KUALITAS PELAYANAN PADA DEPARTEMEN TATA GRAHA DI HOTEL IBIS PADANG PERSEPSI TAMU TENTANG KUALITAS PELAYANAN PADA DEPARTEMEN TATA GRAHA DI HOTEL IBIS PADANG YULIANTI PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERHOTELAN JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Lebih terperinci

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI

TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI TINJAUAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI GRAND ROCKY HOTEL BUKITTINGGI HERVINA PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN JURUAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda Periode September

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia, banyak investor berniat berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Jumlah penduduk menengah keatas juga bertambah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar...

DAFTAR ISI. Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar... DAFTAR ISI Lembar judul... Lembar pengesahan... Lembar pernyataan... Kata pengantar... Daftar isi... Daftar tabel... Daftar gambar... Daftar lampiran... Intisari... Abstract... i ii iii iv vi x xii xiii

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT BANTU PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS HOTEL MERCURE) OLEH : ERNEST YUWONO ABADI

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT BANTU PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS HOTEL MERCURE) OLEH : ERNEST YUWONO ABADI BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT BANTU PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN (STUDI KASUS HOTEL MERCURE) OLEH : ERNEST YUWONO ABADI 3203011136 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ini menuntut perusahaan untuk terus berbenah diri dengan melakukan perubahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. ini menuntut perusahaan untuk terus berbenah diri dengan melakukan perubahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi sebagai era tanpa batas yang tercermin dengan adanya kebebasan dalam berusaha, kebebasan dalam berpendapat dan dalam bersaing. Hal ini menuntut perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata memiliki peran dalam pembangunan nasional, diantaranya sebagai sumber perolehan devisa, menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PT TUNAS DWIPA MATRA CABANG GODEAN PERIODE JANUARI-JULI 2012

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PT TUNAS DWIPA MATRA CABANG GODEAN PERIODE JANUARI-JULI 2012 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PT TUNAS DWIPA MATRA CABANG GODEAN PERIODE JANUARI-JULI 2012 Oleh: Anisa Tri Bintarti 08412141049 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini tidak terkecuali pada bisnis perhotelan yang juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini tidak terkecuali pada bisnis perhotelan yang juga mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan di berbagai sektor semakin cepat dalam era globalisasi sekarang ini tidak terkecuali pada bisnis perhotelan yang juga mengalami perubahan dari tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini pertumbuhannya semakin meningkat. Perkembangan pariwisata saat ini demikian pesat, dan merupakan fenomena

Lebih terperinci

Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL) PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK PERIODE 2013-2015 1 Kadek Septa Riadi,

Lebih terperinci

PENERAPAN ISO 9001: 2008 TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH DI SMK N 2 KLATEN

PENERAPAN ISO 9001: 2008 TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH DI SMK N 2 KLATEN Penerapan ISO 9001: 2008 (Adi Kurniawan) 1 PENERAPAN ISO 9001: 2008 TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SEKOLAH DI SMK N 2 KLATEN IMPLEMENTATION OF ISO 9001: 2008 FOR SCHOOL SERVICE QUALITY IN VSS STATE 2 KLATEN

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BERBASIS BORLAND DELPHI

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BERBASIS BORLAND DELPHI PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BERBASIS BORLAND DELPHI Chauliah Fatma Putri, Silviana Universitas Widyagama Malang e-mail: ullychauliah_uwg@yahoo.com, silviana.hakim@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sektor yang cukup diperhitungkan dan diperhatikan oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sektor yang cukup diperhitungkan dan diperhatikan oleh banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan adalah salah satu industri penggerak perekonomian di setiap negara maju dan berkembang. Tidak dipungkiri bahwa kepariwisataan itu merupakan sektor yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 100 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai manfaat anggaran penjualan sewa kamar dalam meningkatkan pendapatan sewa kamar, dapat diambil simpulan sebagai

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya

Lebih terperinci

TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM

TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM SAMSUDIN HARIYANTO 2504 201 006 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makanan, dan minuman serta jasa-jasa lainnya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016

PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 PERKEMBANGAN PARIWISATA BALI JANUARI 2016 17/03/51/Th. X, 1 Maret 2016 Kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali pada bulan mencapai 350.592 orang, dengan wisman yang datang melalui bandara sebanyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud adalah kajian terhadap hasil-hasil karya tulis yang relevan dengan penelitian ini. Dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO /2011 HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN BELLBOY DENGAN KEPUASAN TAMU DI HOTEL ROCKY PLAZA PADANG FAPENTA WASISTO 1102279/2011 PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PERHOTELAN JURUSAN PARIWISATA FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki sektor pariwisata yang menarik baik wisata alam maupun keragaman kebudayaannya. Maka dengan pengelolaan yang baik dan terarah diharapkan

Lebih terperinci

PERSPEKTIF PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus Pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.) SKRIPSI

PERSPEKTIF PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus Pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.) SKRIPSI PERSPEKTIF PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus Pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.) SKRIPSI Program Studi Akuntansi Nama : Ganang Umar Hani N I M : 43205110100 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari hasil perancangan metode, alat pengukuran kinerja dan hasil pengukuran kinerja yang sudah dilakukan beserta saran sebagai masukan bagi

Lebih terperinci