BAB IV KONSEP PERANCANGAN
|
|
- Liana Hartanti Setiabudi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Rancangan prodak Gudabu urban toy ini memiliki keterkaitan dengan lingkunag non fisisk. Dimana kebanyakan prodak ini dibuat untuk komunitas atau perkumpulan kreatif yang memiliki hobby dan minat yang sama. Dengan ketertarikan sesama pengguna prodak akan membuat suatu komunitas yang dapat saling berbagi ilmu, pengalaman dan masukan masukan lain yang berhubungan dengan dunia seni kreatif tiga dimensi yang diwakili urban toy. gambar 2. Gudabu Urban toy sebagai blank character (DIY) Urban toy dibuat karena adanya kejenuhan kolektor dengan mainan yang sudah ada keluaran pabrik. Dimana imajinasi dan kreasi mereka tidak bisa disalurkan sepenuhnya, disinilah Desainer toy berkarya melalui mainan berupa bentuk tiga dimensi yang unik dan bernilai seni. Dalam urban toy sendiri dikenal 2 jenis : 1. Unik Toy dimana urban toy dijual sudah diberi gambar dan dicustom oleh desainer toynya langsung dengan menerapkan karakter original atau super hero sesuai kreasi, imajinasi dan bentuk dasar toynya. 2. Karakter polos / Blank Character (DIY = Do It Yourself) dimana urban toy dijual berupa kanvas tiga dimensi seperti karakter yang unik 11
2 dengan warna polos untuk dapat dikreasikan lagi oleh pengguna produk yang telah desainer toy sediakan. gambar 3. Gudabu urban toy sebagai Unik toy B. Tataran Sistem 1. Cara Penyebaran Produk Pada dasarnya urban toy adalah karya Orisinal dari Desainer Toys, sehingga penjualannya dilakukan langsung oleh pemiliknya kepada konsumen melalui beberapa cara, yaitu : a. Melalui event event kreatif yang memiliki tema Toys, Comics, Super Hero, Anime, dan sebagainya. Beberapa event itu adalah Popcon, Jakarta Toys and Comics dan Real American Super Hero gambar 4. Event event kreatif bertemakan toy 12
3 b. Melalui media online, dimana bisa melalui Website pribadi atau blog pribadi milik Desainer Toysnya sendiri atau forum Jual beli lainnya. gambar 5. Website penjualan Gudabu Melalui sistem online konsumen dapat memilih Urban toy yang mereka sukai tanpa perlu keluar rumah, untuk pembayaran dapat dilakukan dengan transfer melalui bank yang ditentukan, lalu pemilik produk bisa langsung mengirimnya melalui jasa ekspedisi seperti JNE, Pos Indonesia dan lain lain. gambar 6. Diagram pembelian Online 2. Cara Kerja Produk Gudabu Urban toy memiliki 1 set awal yang terdiri dari beberapa bagian yang membentuk satu kesatuan utuh berupa mahluk kecil berkepala kotak yang memiliki telinga besar. 1 set awal ini bisa dirubah bentuk posisi, diantaranya : 1. Tempurung atas 2. Tempurung bawah 3. Posisi telinga 4. Posisi Tangan 13
4 5. Posisi Badan 6. Ekspresi pada isi kepala gambar 7. Penjelasan modifikasi pada Gudabu urban toy Yang memungkinkan Gudabu mendapatkan bentuk lain dari set awalnya yang disesuaikan imajinasi pengguna. Setelah melakukan perubahan bentuk dasar, Toys dapat diberi gambar sesuai dengan kreatifitas, imajinasi dan skil penguna prodak. Ada beberapa macam yang sering diaplikasikan pada urban toys, diantaranya : 1. Tokoh Super hero ( Ironman ) 2. Tokoh Klasik ( Gatot Kaca ) 3. Tokoh Anime ( Colosal Titan ) 4. Icon Pribadi ( GraphicGun ) gambar 8. Pengaplikasian gambar pada toy 14
5 3. Cara Pemanfaatan Produk a. Untuk para pelaku dan penikmat seni Urban Toy dapat dimanfaatkan sebagai media baru dalam berkreasi menuangkan imajinasi dalam karya seni tiga dimensi. Dimana hasilnya tidak terbatas hanya ada gambarnya saja tetapi bisa berkreasi melalui bentuk sehingga bisa dinikmati dari berbagai sisi. gambar 9. Big bruno Karya Bowo Baghaskara b. Untuk para kolektor Kebanyakan urban toys diburu oleh kolektor karna bentuknya yang unik,memiliki nilai seni dan eksklusif diproduksi dalam jumlah terbatas. Dilihat dari bentuknya sering dijadikan hiasan interior, sebagai benda koleksi yang dapat dinikmati dari segi bentuk, gambar dan tekstur. gambar 10. Bullet karya Fadlin 15
6 c. Untuk bisnis dan kerjasama Untuk pengembangan kedepannya Urban toys yang sudah dikenal banyak orang dan kalangan. Dapat bekerjasama dengan suatu perusahaan untuk membuat maskot atau sovenir sebagai cirikhas dari suatu produk. gambar 11. McD karya Arno C. Tataran Produk 1. Spesifikasi Gudabu Urban toy Gudabu memiliki ukuran standar 3,5 inci yang sering ditemukan pada medium urban toy lainnya. Dengan ukuran sedemikian tidak terlalu besar dan memakan tempat penyimpanan, juga tidak terlalu kecil untuk pajangan. 16
7 gambar 12. Spesifikasi ukuran pada Gudabu Dilihat dari gambar diatas Gudabu memiliki tinggi 9,4 cm, lebar 6,2 cm dan panjang 4,4 cm. untuk spesifikasi ukuran setiap bagiannya dapat dilihat di penjelasan berikutnya. gambar 13. Gudabu tampak depan, samping dan belakang 17
8 gambar 14. Blue print bagian dan alternatif bentuk Terlihat pada gambar diatas 1 set Gudabu memiliki 13 bagian, diantaranya : 1 buah dadu, untuk kepala dalam 1 buah tempurung atas 1 buah tempurung bawah 2 buah telinga 1 buah badan 1 buah pingang 1 pasang (2 buah) lengan 1 pasang (2 buah) tangan 1 pasang (2 buah) kaki. 18
9 Memiliki 4 joiner (+/ ) yang bisa digabungkan satu dengan yang lain, diantaranya : Joiner titik terdapat pada : 1 titik pada tempurung atas 4 titik pada badan 2 titik pad pingang Joiner bulat terdapat pada : 2 bulat pada tempurung bawah 1 bulat pada pingang Joiner kotak terdapat pada : 2 kotak pada tempurung bawah Joiner strip terdapat pada : 2 strip pada tempurung atas Dengan adanya bagian bagian yang dapat dipisah pisah dan disatukan melalui joiner maka akan didapat bentuk yang berbeda dari bentuk awal. Sesuai dengan kreasi dan imajinasi yang diinginkan oleh pengguna produk. Untuk pengembangan prodak kedepannya, Gudabu membuat berbagai macam aksesoris bentuk yang berbeda dan dapat masuk pada joiner joiner yang sudah disediakan sebelumnya. Hal ini memungkinkan mendapatkan bentuk dasar toy yang lebih beragam sehingga dapat memancing daya imajinasi dan bisa berkreasi lebih luas lagi. 19
10 2. Spesifikasi Ukuran pada Gudabu gambar 15. Ukuran pada setiap bagian 3. Bahan dan Alat yang digunakan Hasil akhir dari Gudabu Urban Toy adalah 100% resin padat disemua bagian kecuali pada bagian kepala dadunya dibuat rongga 20
11 udara (supaya lebih ringan) sehingga lebih murah biaya pengirimannya. Pada saat proses pembuatannya dimulai dari Pemodelan bentuk master, Pembuatan cetakan, Molding / pencetakan dan Finishing mengunakan bahan bahan dan peralatan peralatan khusus diantaranya : 1. Pemodelan Untuk membuat model dasar digunakan bahan lilin mainan yang dilapisi epoclay, yang terdiri dari dua bagian A dan B ketika dicampur akan mengeras dalam jangka waktu tertentu. Agar joinernya sama dapat digunakan sedotan lolipop dan body spidol. gambar 16. Bahan bahan pemodelan master Peralatannya sederhana yang bisa ditemukan dikeseharian seperti tusuk gigi, sendok, cuter, penggaris, jangka sorong gambar 17. Peralatan dan hasil pemodelan 2. Pembuatan Cetakan Dalam pembuatan cetakan digunakan Silicon ruber yang dicampur dengan katali. dimana model dasar dilumuri seluruh permukaanya. Seteah Ruber mengering dengan tanda mengeras 21
12 dan sudah tidak lengket, Model bisa dikeluarkan dengan cara merobek salah satu bagian dan cetakan siap digunakan. Alat yang digunakan wadah pengaduk dan adukan. gambar 18. Bahan, proses, dan peralatan membuat cetakan 3. Molding Pencetakan menggunakan bahan resin, talek (campran serbuk putih) dan katalis yang dimasukan ke cetakan siliconraber dan didiamkan beberapa waktu hingga resin mengeras. Alat yang digunakan wadah pengaduk dan adukan, sendok taker. gambar 19. Bahan dan hasil molding 4. Finishing Proses terakhir dalam membuat urban toy adalah menghaluskan permukaan dengan menggunakan hamplas atau gerinda, jika ada yang cacat bisa ditambal (dempul) menggunakan campuran resin. Setelah dirasa cukup halus bisa dilakukan pengecatan warna dasar dan lapisan glosh. 22
13 gambar 20. Peralatan finishing 5. Play time. Painting atau custom Saatnya memainkan Urban Toy dimana bisa dilakukan dengan dua macam cara. Diantaranya langsung menggambar di keseluruh permukaan toy sesuai imajinasi dan kreasi pengguna produk. Atau dicustom pada bentuknya terlebih dahulu dengan merubah posisi bagian yang ada atau menambahkan bagian tertentu. gambar 21. Custom gambar dan bentuk D. Tataran Elemen 1. Penjelasan bentuk Melalui proses brainstorming dan referensi dari bentuk urban toys yang sudah ada, maka ditetapkan bentuk kepala Gudabu berupa kubus yang memiliki 6 sisi persegi empat. Dengan demikian toys ini akan memiliki 6 perubahan ekspresi pada wajahnya. 23
14 gambar 22. Sketsa eksplorasi bentuk gambar 23. sketsa perancangan toy Dilihat dari bentuk, Gudabu memiliki sosok mahluk berkepala dadu yang menggunakan helem dan Headset, berbadan mungil serta memiliki tangan dan kaki yang pendek. 24
15 gambar 24. Bentuk chibi (child body). Bunga dan Daun karakter original buatan Graphicgun 2013 Dalam konsep awalnya, Gudabu dirancang sebagai karakter chibi (child body). Dimana chibi sendiri adalah pengambaran badan anakanak yang memiliki kepala lebih besar dibandingkan badannya. Hal ini dilakukan untuk membuat karakter pada urban toy terlihat lucu, simple dan menyenangkan. Kepala dadunya uang berbentuk kubus dengan sisi sisi yang tumpul menggambarkan keluesan dan sifat bersahabat yang dimiliki karakter Gudabu urban toy. Bentuk kotak juga memberikan kesan kuat, kokoh dan pantang menyerah, hal itu juga yang ingin di sampaikan melalui Gudabu urban toy ini. gambar 25. Bagian bagian pada Gudabu Bagian kepalanya saja yang dilepas dari bagian badan dan telinga akan terlihat dadu bertempurung helem. Helem tersebut memiliki beberapa jendela dan lubang disisi sisinya. diantaranya : 25
16 a. Lubang yang paling besar didepan mengartikan fokus pada tujuan awal selalu melihat kedepan dan menjalankannya. b. Lubang kotak pada kanan dan kiri mengartikan selalu mendengarkan masukan, saran dan kritik dari lingkungan sekitar. c. Lubang lingkaran yang mengarah kebelakang adalah sebagai spion supaya dalam melaukan pekerjaan tetap berada dalam kontrol. dan d. Lubang lingkaran dibawah mengingatkan supaya berhati hati agar tidak terjatuh dan belajar dari kesalahan orang lain. gambar 26. Filosofi lubang pada tempurung kepala (helem) 2. Komponen Desain a. Garis Unsur garis yang terkandung dalam Gudabu Urban toy merupakan perpaduan garis lurus untuk menambah aksen dan penegasan bentuk dan lengkung lengkung untuk memberikan kesan dinamis. gambar 27. Unsur garis pada Gudabu 26
17 b. Bidang dan Bentuk Unsur bentuk yang digunakan dalam Gudabu urban toy adalah bentuk bentuk dasar yang diperhalus, agar memudahkan dalam mengapikasikan gambar dan nyaman untuk dipegang gambar 28. Unsur bentuk pada Gudabu c. Tekstur Gudabu urban toys bertekstur halus agar mudah saat melakukan proses penggambaran, dan penambahan bagian atau mencustom bentuk dengan clay atau bahan tambahan lainnya. gambar 29. Tekstur halus pada Gudabu 27
18 d. Warna Untuk warna dasar, Gudabu terdiri dari 3 pilihan warna : 1. Putih, dimana dapat dilakukan pengaplikasian gambar atau bentuk sesuai dengan keinginan dan imajinasi pengguna produk 2. Hitam, untuk penikmat bentuk jadi tidak perlu diberi gambar / dicustom lagi walow tidak menutup kemungkinan untuk itu. 3. Skins, coklat muda untuk kolektor yang menginginkan warna kulit pada toys gambar 30. Pilihan warna dasar pada Gudabu 28
BAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS (State of The Art) Berdasarkan pengamatan penulis terhadap urban toy CE planet maka ide untuk membuat urban toy dengan kepala kubus seperti dadu, yang memiliki
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN A. DESAIN BENTUK DASAR Sebelum memasuki proses ini, Sebelumnya penulis berkordinasi dengan dosen pembimbing mengenai desain yang seperti apa yang nantinya akan diproduksi. Penilaian
Lebih terperinciBAB II A. ORISINALITAS
BAB II A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urbantoys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero, streetart, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB ll METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urban toys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero,
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinilitas Topeng betawi adalah kedok yang di pakai dalam tari topong tunggal yang biasanya digunakan sebagai penggambaran tentang kehidupan masyarakat betawi melalui watak
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Batik merupakan warisan budaya dari Indonesia yang sudah disahkan oleh pihak UNESCO. Batik Yogyakarta atau Batik Jogja merupakan bagian dari budaya Jawa.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP RANCANGAN
BAB IV. KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Dalam tataran lingkungan, produk rancangan yang dibuat dengan memanfaatkan limbah kayu palet secara maksimal. Palet kayu biasa digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori
BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/ KOMUNITAS Tingginya antuasiasme masyarakat dalam mengenakan benda atau produk (khususnya dalam bidang cetak) yang berbeda antara satu dengan lainnya. Memicu
Lebih terperinciBAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan dengan lingkungan yaitu penggunanaan bahan multipleks lapisan-lapisan kayu yang ditumpuk berlapis-lapis dan dipress
Lebih terperinciBAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN
BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN A. OBJEK REFRENSI Gambar 5.1 : objek refrensi Objek refensi pada meja ruang tamu dan bangku santai dan funiture multifungsi yang berguna untuk tempat hidangan para tamu,
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Gambar 1.1 karakter urban toys Kidrobot (Sumber foto: www.kidrobot.com) Pada desain urban toys ini mengutamakan bentuk dasar dari bentuk bentuk binatang, bahan
Lebih terperinciIV. KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN 1. Lingkungan Hidup a. Limbah Limbah merupakan buangan atau sisa yang dihasilkan dari suatu proses atau kegiatan dari industry maupun domestik ( rumah tangga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciSeminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS
BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS 3.1 Perencanaan Alat Bab ini akan menjelaskan tentang pembuatan model sistem buka-tutup atap louvre otomatis, yaitu mengenai konstruksi atau rangka utama
Lebih terperinciBAB II A. ORISINALITAS
BAB II A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urban toys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero, streetart, dan sebagainya.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dalam melakukan pembelian produk konsumen tidak mengetahui produk edisi terbaru hold project, konsumen mengeluhkan untuk mencari produk edisi terbaru, dikarenakan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN. karna beberapa faktor yang mendukung dalam pemakaian bahan plywood tersendiri yaitu :
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 1. Tataran Lingkungan Tanggung jawab karya pada lingkungan Penggunaan material plywood pada karya ini memang terdengar relatif murah dan berkualitas. Karena pada plywood sendiri
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian
Lebih terperincihttp://www.flickr.com/photos/ 31607658@N00/4967728077/ http://www.mobgenic.com/wp-content/ uploads/2014/02/dunny-series-1.jpg http://www.flickr.com/photos/25434271 @N00/399934675/ http://www.flickr.com/photos/ecpica/
Lebih terperinciPutih Abu Hitam Coklat
KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Tema yang saya terapkan pada tugas Perancangan Ruang Dalam ini adalah konsep Kontemporer. Karakteristik dari konsep kontemporer adalah konsep ruang yang terkesan terbuka
Lebih terperinciBAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL. Gambar 65. Diecast display tema jalan pegunungan 01 (Sumber: Dokumentasi pribadi)
BAB V PAMERAN A. DESAIN FINAL Gambar 65. Diecast display tema jalan pegunungan 01 60 Gambar 66. Diecast display tema jalan Tol 61. Gambar 67. Diecast display tema jalan pegunungan 02 62 B. KONSEP PAMERAN
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PE A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK Dengan popularitas yang semakin meningkat dari jam tangan, selain alat penunnjuk waktu banyak pengguna jam tangan yang
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN
III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 2. Tataran System a. Bagian Bagian Casing PC.
BAB IV KONSEP 1. Tataran Lingkungan / Komunitas Keterhubungan hasil rancangan ini pada komunitas pengguna komputer desktop untuk memberikan kualitas dan ragam produk kerajinan kriya yang dimasukan ke dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN / KOMUNITAS Bahan kayu yang digunakan pada laci berhubungan dengan tataran lingkungan karena ramah lingkungan. Kayu yang digunakan merupakan kayu olahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi
Lebih terperinciPengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.
Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam proses perancangan desain gerobak kopi keliling renceng sepeda ini, digunakan metode yang merujuk pada konsep perancangan. Sebuah konsep dalam proses perancangan dirasa
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain produk menjadi hal yang penting dalam mempertahankan serta menjaga minat beli konsumen maupun pasar. Produk yang terkesan monoton dan tidak variatif akan menimbulkan
Lebih terperinciBagan 3.1 Proses Berkarya Penulis
A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses
Lebih terperinciUKDW BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Kayu merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk keperluan konstruksi. Kebutuhan kayu yang terus meningkat dan potensi hutan yang terus berkurang menuntut penggunaan kayu secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN KARYA
48 BAB III METODE PENCIPTAAN KARYA Metode penciptaan karya ini meliputi beberapa tahap, yakni tahap persiapan meliputi ide, analisis kebutuhan, stimulasi, alat dan bahan, dan proses penciptaan meliputi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Rancangan packaging pop up ini memiliki keterkaitan dengan lingkungan hidup. Dimana bahan utama untuk pembuatan kemasan adalah kertas. Oleh karena itu untuk
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA
35 BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA Dalam proses pembuatan karya seni, konsep adalah hal terpenting yang menjadi acuan dalam berkarya, yang menjadi dasar sebuah pemikiran. Konsep dari karya yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah
Lebih terperinciIV. KONSEP PERANCANGAN
IV. KONSEP PERANCANGAN A. Ide Desain Perancangan Ide ini muncul dari teman penulis yang memang mempunyai suatu usaha dari produk lampu hias. Walaupun teman penulis usahanya lampu hias ruangan, akan tetapi
Lebih terperinciBAB IV KOSEP PERANCANGAN
BAB IV KOSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS 1. Komunitas Pengguna Komunitas pengguna beauty case penata rias pengantin ini dirancang untuk penata rias pengantin profesional segmentasi umur
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP PERANCANGAN
BAB IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Menurut ASEAN DNA, sebuah situs untuk mempromosikan pemahaman yang berkaitan dengan karakteristik ASEAN menyebutkan bahwa rata-rata tinggi badan
Lebih terperinciBAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa
Lebih terperinciIII. PROSES PENCIPTAAN
III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan bambu laminasi untuk rangka sepeda. 3. Perlakuan serat (alkali &bleaching)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses persiapan Dalam proses produksi hal yang paling diperhatikan pertama kali yaitu adalah proses persiapan bahan berfungsi sebagai langkah pertama dalam proses pembuatan
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Ide atau gagasan Wajah merupakan bagian vital dalam anggota tubuh manusia yang tidak dapat disamakan fungsinya dengan anggota tubuh yang lain. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman prasejarah manusia sudah mengenal hiasan yang berfungsi untuk memperindah sesuatu atau sebagai simbol yang mengandung makna untuk mencapai sesuatu yang ada
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancangan Poster pembelajaran ini mengangkat tema bencana gunung api dengan elemen-elemen visual gunung api yang terdapat dalam poster tersebut. Mulai dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Alir Perancangan Muiai Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP I Sketsa alat Desain gambar Perancangan alat Kerangka Mesin Kerangka Meja Poros Perakitaiimesin
Lebih terperinciV. ULASAN KARYA PERANCANGAN
V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Dalam proses perancangan desain furnitur dengan tujuan memberikan nilai estetis dengan menggunakan material dasar kayu, maka sebuah konsep sangat dibutuhkan
Lebih terperinci1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya X (Wajib) b. Semester : Ganjil c. Kompetensi Dasar :
1 pasangan KD, 1 UKB, 1 RPP UNIT KEGIATAN BELAJAR (UKB sb 1.1.02) Arti kode UKB 1.1.02: UKB ini ada di semester 1 urutan KD ke 2 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Seni Budaya X (Wajib) b. Semester
Lebih terperinciBAB lv KONSEP PERANCANGAN
BAB lv KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan Atau Komunitas Sebuah desain dari awal saat dilakukannya pengkonsepan produk, sudah memiliki tujuan yang menjurus kepada siapa produk tersebut akan dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I I.PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
BAB I I.PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Belakangan ini banyak sekali kejadian di masyarakat ramai membicarakan isu - isu yang terjadi, mulai dari isu teknologi, politik, intertainment, social, budaya dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1. Penjelasan Tema/ Ide/ Judul Perancangan Pada judul perancangan Desain Coffee Table & Lampu Gantung untuk Ruang Tamu dengan material daur ulang. Material
Lebih terperinciESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR
ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II a. Orisinalitas METODE PERANCANGAN Banyak produk rak buku dengan berbagai macam bentuk yang sudah beredar dipasaran, namun dari banyaknya jenis rak yang sudah ada hanya sedikit sekali yang mengeksplorasi
Lebih terperinci4. Behavioral ( Kebiasaan ) Saat bermain anak sangat aktif, senang berlarian, melompat, memiliki imajinasi yang kuat, tidak cepat lelah, dan tidak bisa diam dalam satu tempat. C. TUJUAN DAN MANFAAT 1.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KARYA
42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni lukis merupakan salah satu bagian dari cabang seni yang memiliki unsur dua dimensi dan sangat terkait dengan gambar. Secara historis terlihat bahwa sejak
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Gambar 5 Sampah yang berada dilingkungan pabrik (sumber: Data Pribadi 2015) Kulit Sintetis adalah Kulit imitasi yang tidak menggunakan kulit hewan.
Lebih terperinciPanduan Cepat Menguasai Gambar Kartun dengan Coreldraw
Panduan Cepat Menguasai Gambar Kartun dengan Coreldraw Panduan Cepat Menguasai Gambar Kartun dengan Coreldraw Arista Prasetyo Adi PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO Panduan Cepat Menguasai Gambar Kartun
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. KEASLIAN (ORISINILITAS) Dekoratif berbahan dasar limbah botol kaca akhir akhir ini menjadi salah satu yang banyak diminati oleh para desainer produk, banyak hal yang dibuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Nisa Apriyani, 2014 Objek Burung Hantu Sebagai Ide Gagasan Berkarya Tenun Tapestri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Objek karya seni sangat bermacam-macam, ini sangat tergantung pada ketertarikan seniman tersebut dalam memilih objek.bukan hal kebetulan bahwa penulis sangat
Lebih terperinciBAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa
BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN 1. Orisinalitas Perbedaan karya rancangan penulis dengan karya desainer lain berdasarkan riset yang penulis kumpulkan adalah desainer lain ada juga yang membuat rancangan meja
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah
BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Limbah spanduk MMT (Metromedia Technologi\ Riset kebutuhan dan peluang pemanfaatan limbah spanduk MMT Gagasan pemanfaatan limbah spanduk MMT untuk
Lebih terperinciMerupakan proses desain untuk membuat mainan berupa action figure untuk media pengenalan dan pemahaman masyarakat terhadap pewayangan
Merupakan proses desain untuk membuat mainan berupa action figure untuk media pengenalan dan pemahaman masyarakat terhadap pewayangan Karakter yang di angkat adalah wayang raksasa khususnya buto dan sebangsanya
Lebih terperinciBAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN
BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali
Lebih terperinciKonsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic
BAB V KONSEP 5.1 Kerangka Konsep Konsep Sekolah Fotografi Darwis Triadi adalah sebuah sekolah fotografi yang didirikan oleh seorang fotografer profesional bernama Andreas Darwis Triadi pada tahun 2003.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/ Komunitas Isu pemanasan global yang sedang ramai saat ini dibutuhkan kesadarannya dari manusia terhadap lingkungan agar tetap berkesinambungan, untuk terus
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS 1. Ulasan Karya Sejenis a. Bohemian Style Produk 1 : Baju Blouse Lengan Kalong Gambar 2. 1 Baju Blouse (Sumber: www.pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI KARYA. Desain Logo dan Pylon A care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Dalam
BAB V IMPLEMENTASI KARYA Karya yang dibuat dalam proses Kerja praktek ini adalah perancangan Desain Logo dan Pylon A care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Dalam implementasi ini ada prosedur pelaksanaan
Lebih terperinciBAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk
BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI Menjahit secara umum digunakan untuk menyatukan dua atau lebih bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih bahan tersebut.
Lebih terperinciBAB III METODE PENCIPTAAN
BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan
Lebih terperinciMODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM
MODUL 7 PROSES PENGECORAN LOGAM Materi ini membahas tentang pembuatan besi tuang dan besi tempa. Tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai adalah (1) Menjelaskan peranan teknik pengecoran dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Struggle of the ants adalah sebuah permainan kartu yang dimana permainan ini di jadikan sebagai media interaksi sosial untuk anakanak maupun dewasa. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rekreasi dan hiburan merupakan aktivitas yang positif dan merupakan suatu kegiatan yang bisa menyegarkan tubuh dan pikiran, untuk bisa memulihkan semangat bagi tiap
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Pemilihan Studi Saat ini, keterbatasan lahan dan biaya menyebabkan masyaratkat Indonesia semakin sulit untuk menemukan dan membuat rumah dengan luasan yang cukup besar,
Lebih terperinciBab 5 Hasil dan Pembahasan Desain
Bab 5 Hasil dan Pembahasan Desain 5. 1 Konsep Desain 5.1. 1 Visual Penciptaan gambar karakter tokoh yang didasari dari bentuk bulat lonjong bertujuan untuk memberikan kesan distorsi kartun ilustrasi yang
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan.
BAB II METODOLOGI PERANCANGAN A. ORISINALITAS Metode perancangan ini mengacu kepada beberapa desain yang dikembangkan menjadi sebuah furniture yang berbeda dari sebuah desain dan material meja ruang tamu
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI. Perubahan terjadi seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat
BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Ide Karya Perubahan terjadi seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat yang menjadi serba praktis dan semakin individual, yang membuat teko menjadi sangat jarang digunakan.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pemanfaatan bahan kulit asli yang dihasilkan dari kulit hewan bisa mempengaruhi kesinambungan kehidupan hewan. Oleh karena itu diharapkan bisa
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
1. Orisinalitas Casing kayu gaya klasik BAB II METODE PERANCANGAN Gambar 2. Five Wood Computer Case (Sumber : Google) Casing PC material kayu dengan model ini lebih mengutamakan sisi bentuk elegan namun
Lebih terperinciBAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK. Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik
BAB IV PROSES PEMBUATAN DESIGNER TOYS KERAMIK Proses produksi karya akhir memanfaatkan hasil studi terpilih, baik dari bentuk maupun material. Berikut ini adalah proses produksi designer toys keramik.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan 5.1.1 Metode Konsep Desain Dalam membuat suatu karya diperlukannya beberapa data agar dapat suatu ide yang menarik dan informatif. Dibawah ini adalah
Lebih terperinciPemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular
Pemanfaatan Limbah Kayu Kelapa dari CV. UNIQUE Furniture Cibarusah Kab. Bekasi Sebagai Wadah Alat Tulis Modular Iyus Susila 1,*, Fakhri Huseini 1 1 Institut Teknologi dan Sains Bandung, Deltamas, Bekasi
Lebih terperinciTEoRI DAN DeSAIN TERPILIH
TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH ARFIEL ZAQTA SURYA 13-57 Teori dan konsep interior desain merupakan sebuah gagasan atau dasar pemikiran desainer di dalam memecahkan permasalahn atau problem desain. Konsep desain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara dengan kekayaan kebudayaan yang beragam.
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara dengan kekayaan kebudayaan yang beragam. Berbagai macam kebudayaan daerah mempunyai cerita rakyat serta penokohan yang mempunyai ciri
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN
BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Berikut adalah hasil karya Tugas Akhir Jessy Jasmine Fitria Program Studi Sarjana Kriya, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB dengan judul EKSPLORASI TEKNIK
Lebih terperinciJobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik
Jobsheet Membuat Kerajinan Dari Limbah Organik (individu) Praktek : Membuat Kerajinan dari Limbah Organik Nama : Kompetensi Instruktur : Membuat produk kerajinan bahan limbah organik menjadi barang-barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diecast adalah salah satu bentuk teknik cor pada mainan berkategorikan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Diecast adalah salah satu bentuk teknik cor pada mainan berkategorikan kendaraan yang dibuat sesuai dengan aslinya, tetapi arti diecast bergeser menjadi sebuah mainan berkategorikan
Lebih terperincidiciptakan oleh desainer game Barat umumnya mengadopsi dari cerita mitologi yang terdapat di Di dalam sebuah game karakter memiliki
ABSTRACT Wimba, Di dalam sebuah game karakter memiliki menjadi daya tarik utama dalam sebuah game, menjadi teman bagi pemain, juga dapat berperan sebagai atau dari sebuah game sekaligus menjadi elemen
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Brand Name Seri Mari Mengenal Tarian Bali ini, dibagi menjadi 3 seri buku yang masing-masing diberi nama: 1. 10 hal tentang Legong 2. 10 hal tentang Kecak 3. 10 hal
Lebih terperinciBAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Tempat tidur anak pada umumnya hanya sebagai tempat beristirahat atau tidur, dan kadang digunakan sebagai tempat belajar atau bermain bagi anak-anak, meskipun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pola asuh orang tua terhadap anak ternyata berbeda-beda sesuai latar belakang wilayah, status sosial, etnis dan agama. Menurut Singgih D. Gunarso (200:55), pola asuh
Lebih terperinci