PENGARUH MINI CLINICAL EVALUATION EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN KLINIS MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES KOTA SUKABUMI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MINI CLINICAL EVALUATION EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN KLINIS MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES KOTA SUKABUMI"

Transkripsi

1 PENGARUH MINI CLINICAL EVALUATION EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN KLINIS MAHASISWA PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN STIKES KOTA SUKABUMI Dewi Hanifah dwhoney05@gmail.com Abstrak Pencapaian keterampilan klinis mahasiswa tergantung pada proses pembelajaran dan metode penilaian. Adanya keterbatasan pengamatan langsung dan pemberian umpan balik pada proses pembelajaran klinis menjadi salah satu kemungkinan penyebab masih rendahnya keterampilan klinis yang dimiliki oleh bidan. Metode penilaian sebagai bagian dari proses pembelajaran keterampilan klinis yang diterapkan selama ini adalah ujian pengamatan dengan daftar tilik (UPDT) yang bersifat sumatif. Penerapan mini Clinical Evaluation Exercise (mini CEX) sebagai alat untuk menilai keterampilan klinis yang bersifat formatif, diharapkan mampu memperbaiki proses pembelajaran klinis. Keunggulan mini CEX adanya umpan balik yang konstruktif yang sangat diperlukan pada proses pencapaian keterampilan klinis. Mini CEX diharapkan dapat melengkapi keterbatasan dari UPDT. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh mini CEX terhadap peningkatan keterampilan klinis mahasiswa Program Studi D III Kebidanan STIKES Kota Sukabumi.Penelitian eksperimendilakukan terhadap 69 mahasiswaprogram Studi D III Kebidanan STIKES Kota Sukabumi pada bulan April-Juni 2013 yang terbagi dalam kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Kelompok perlakuan menjalani mini CEX dan diberikan umpan balik, sedangkan kelompok kontrol menjalani UPDT. Kedua kelompok tersebut dinilai keterampilan anamnesis dan pemeriksaan fisik di ruang nifas, bersalin, IGD kebidanan dan ruang bayi. Analisis data menggunakan Mann Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai akhir setelah perlakuan dengan mini CEX lebih besar daripada UPDT. Nilai tengah kelompok mini CEX vs UPDTpada keterampilananamnesis di ruang nifas dan bersalin berturut-turut adalah sebagai berikut 88,9 vs 82,4 p < 0,001; 88,9 vs 80, p < 0,012. Perubahan nilai keterampilan pemeriksaan fisik di ruang nifas, bersalin, IGD adalah 14,3 vs 0, p <0,001, dan nilai perubahan di ruang bayi adalah 16,6 vs 0, p < 0,001.Mini CEX memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan keterampilan klinis mahasiswa. Disarankan agar penerapan mini CEX dalam pembelajaran klinis di Prodi DIII kebidanan STIKES Kota Sukabumi.

2 Abstract The achievement of studentsclinical skillsdepended on learningandassessment methods. The limitations ofdirectobservationandproviding feedbackonthe clinicallearningprocesswas one of the reason why their clinical skill were lower than expected.the clinicalskillsassessment method applied all this time was observations tests withchecklists(otc) performed as summative test. Application ofmini Clinical EvaluationExercise (mini-cex) as a tooltoassess theclinical skillst wereformative, toimprove theclinicallearning process. Theadvantageof mini CEX was theconstructive feedback given at every endof session. The purposeof this studywas to analyze theeffect ofthemini-cex onclinicalskills enhancementstudents ofmidwiferystikesdiiisukabumi.an experimental study was conducted among 69 midwifery students STIKES DIII Sukabumi.The study subjects were divided into the treatment group and the control group. The treatment group underwent mini-cex and given feedback, while the control group underwent OTC. Both groups were assessed for history taking and physical examination skills in delivery room, post partum ward, obstetric emergency room and nursery.based on Mann Whiney analysis, final score for history taking in delivery room and post partum ward were greater in the treatment group, consecutively 88.9 vs 82.4 p <0.001, 88.9 vs 80, p < Score changes of physical examination skills in delivery room, post partum ward, obstetric emergency room were 14.3 vs 0, p <0.001, and changes score in the nursery room was 16.6 vs 0, p <0.001.Mini CEX had positive influence onstudent s clinicalskills improvement. MiniCEXapplication should be encouraged for midwifery education inclinicalskill assessment.

3 Pendahuluan Pendidikan kebidanan bertujuan untuk menghasilkan bidan yang memiliki kemampuan profesional dan kompeten yang dipersiapkan melalui proses pembelajaran teori dan praktek. Pembelajaran praktek memiliki proporsi yang lebih besar yaitu sebesar 60%. 1 Hal ini dimaksudkan agar mahasiswa lebih banyak terpapar praktek kebidanan sehingga setelah mengikuti pendidikan mereka telah siap menghadapi berbagai situasi nyata dengan kompetensi yang dimiliki. Berdasarkan hasil penelusuran literatur ditemukan bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh mahasiswa masih banyak kekurangan.farrokhi menemukan bahwa dari seluruh aspek penting dalam asuhan kehamilan, hanya 55,8% aspek asuhan kehamilan dilakukan oleh bidan dengan benar yaitu rujukan untuk pemeriksaan laboratorium, auskultasi denyut jantung janin, memeriksa status imunisasi, memperkirakan taksiran persalinan, dan anamnesis riwayat kesehatan. Aspek lain seperti pemeriksaan fisik, penilaian keluhan umum, konseling dan rujukan tempat persalinan tidak dilakukan dengan baik. 2 Abedzadeh melaporkan bahwa hanya 50% bidan melakukan pemeriksaan payudara dengan benar. 3 Penelitian Johnson juga melaporkan bahwa pemeriksaan fisik yang dilakukan mahasiswa tidak lengkap. 4 Ketercapaian kompetensi mahasiswa selama praktek dapat diketahui dengan adanya penilaian (assessment). Penilaian terhadap keterampilan klinis mahasiswa paling baik dilakukan melalui pengamatan secara langsung selama proses pembelajaran. Metode penilaian yang selama ini diterapkan pada pembelajaran praktek klinik yaitu berupa ujian pengamatan dengan daftar tilik (UPDT).UPDT dilaksanakan satu kali pada minggu terakhir kegiatan praktek klinik dan terhadap manekin. Keterbatasan metode ini adalah penilaian terhadap manekin tidak dapat menilai kemampuan mahasiswa pada saat berhadapan dengan situasi klinis. UPDT dilakukan hanya satu kali pada akhir praktek klinik atau bersifat sumatif sehingga memungkinkan obyektivitas penilaian diragukan, dan pada UPDT umpan balik diberikan secara terbatas. Howley dan Wilson menyarankan bahwa untuk meningkatkan kualitas pembelajaran klinis adalah mengubah metode penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian yang valid serta mampu memberikan informasi yang lebih baik. 5 Mini Clinical Evaluation Exercise (mini CEX) merupakan metode penilaian keterampilan klinis yang mampu memberikan kesempatan bagi penguji mengamati secara langsung untuk melakukan penilaian hasil pembelajaran klinis. 6 Mini CEX menilai keterampilan mahasiswa dengan menggunakan pasien nyata sehingga memungkinkan mahasiswa mendemonstrasikan keterampilan klinisnya secara lengkap dan realistis. 7 Lembar penilaian dalam mini CEX pertama kali dikembangkan oleh J.Norcini dari American Board of Internal Medicine (ABIM) yang sudah dinyatakan valid dan reliabel untuk mengukur keterampilan klinik. Keunggulan mini CEX adalah memiliki komponen penilaian yang menyeluruh meliputi semua aspek keterampilan yang harus dicapai oleh mahasiswa, diantaranya anamnesis, pemeriksaan fisik, profesionalisme, keputusan klinik, keterampilan komunikasi, organisasi atau

4 efisiensi, dan penilaian klinis secara keseluruhan. 8 Penilaian mini CEX bersifat formatif yang dapat mendorong pencapaian tujuan pembelajaran. Selain itu mini CEX membantu proses pembelajaran dengan adanya umpan balik konstruktif. 6. Umpan balik yang konstruktif penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan motivasi, menambah pengetahuan, keterampilan dan mendorong perbaikan perilaku mahasiswa pada berbagai tahap kegiatan klinik. Pada kesempatan ini peneliti ingin menambahkan kegunaan mini CEX dalam penilaian praktek klinik kebidanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh mini CEX terhadap peningkatan keterampilan klinis Mahasiswa Program Studi D III Kebidanan STIKES Kota Sukabumi. Metode Rancangan penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Subjek penelitian terdiri dari mahasiswa tingkat III Program studi D III Kebidanan STIKES Kota Sukabumi yang melakukan praktek klinik kebidanan selama 8 minggu di rumah sakit. Jumlah sampel adalah 69 mahasiswa yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok yang dinilai dengan format mini CEX sejumlah 34 dan 35 mahasiswa yang dinilai dengan UPDT. Seluruh subyek penelitian mengikuti ujian keterampilan klinis dua kali di masing-masing ruangan, yaitu ruang nifas, ruang bayi, ruang bersalin, dan ruang gawat darurat kebidanan (IGD). Lembar penilaian mini CEX yang digunakan pada kelompok perlakuan diadopsi dari lembar penilaian yang dibuat oleh Norcini yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil uji coba yang dalam tahap persiapan, dilakukan modifikasi pada nilai kuantitatif setiap butir penilaian dengan deskripsi yang lebih rinci berdasarkan pada aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Nilai untuk masing masing aspek tersebut adalah 0 sampai 3. Dosen memberikan nilai pada masing masing aspek tersebut sesuai deskripsi yang terpenuhi, selanjutnya nilai yang diperoleh diakumulasikan menjadi nilai total satu keterampilan klinis. Pada kelompok pembanding mahasiswa dinilai dengan UPDT yang biasa dipakai di institusi. Hasil Hasil analisis statistik terhadap nilai keterampilan klinis menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal, sehingga penyajian nilai keterampilan klinis menggunakan nilai tengah dan rentang.

5 Tabel 4.1 Perbandingan Karakteristik Responden Pada Kelompok Mini CEX dan UPDT Berdasarkan Nilai Awal Keterampilan Klinis Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik Mini UP Keter CEX DT ampilan Klinis n = n = ilai p* Anam 75,9 78, nesis (55,6-88,9) 5 (69,9-89,7),152 Peme 75,0 81, riksaan fisik (52,8-88.9) 1 (70,2-89,0),001 Keterangan: Nilai p*: berdasarkan Uji Mann Whitney Tabel 4.1 menunjukkan bahwa kelompok mini CEX mempunyai nilai awal lebih rendah dari pada kelompok UPDT. Nilai keterampilan anamnesis pada kelompok mini CEX adalah 75,9 dan untuk kelompok UPDT adalah 78,5. Begitu pula dengan keterampilan pemeriksaan fisik, nilai untuk kelompok mini CEX adalah 75,0 dan nilai untuk kelompok UPDT adalah 81,1. Berdasarkan uji Mann Whitney pada keterampilan anamnesis menunjukkan nilai p 0,152 artinya pada kedua kelompok tersebut memiliki nilai awal yang sama (homogen) sehingga analisis selanjutnya menggunakan nilai akhir (nilai setelah perlakuan). Hasil uji Mann Whitney pada keterampilan pemeriksaan fisik menunjukkan nilai p=0,001 artinya pada kedua kelompok tersebut memiliki nilai yang tidak homogen, sehingga analisis selanjutnya menggunakan nilai perubahan sebelum dan sesudah perlakuan. Tabel 4.2 Perbandingan Nilai Akhir Keterampilan Klinis Anamnesis pada Kelompok Mini CEX dan UPDT Keterampilan Klinis Anamnesis Mini CEX Nilai tengah (rentang) UPDT Nilai tengah (rentang) Nilai p* Ruang Nifas 88,9 (55,6-100) 82,4 (70,6 94,1) 0,000 n = 69 Ruang Bersalin 88,9 (66,7-100) 80 (70-85) 0,012 n = 62 Ruang IGD 88,9 (77,8-100) 80 (70-90) 0,069 n = 62 Keterangan: Nilai p* : nilai kemaknaan berdasarkan uji Mann Whitney Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan memiliki nilai akhir yang lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol. Nilai tengah keterampilan anamnesis pada kelompok

6 perlakuan di ruang nifas, bersalin dan IGD adalah 88,9, sedangkan pada kelompok kontrol memiliki nilai tengah 82,4 untuk ruang nifas dan 80 untuk ruang IGD dan ruang bersalin. Hasil analisis uji Mann Whitney menunjukkan nilai p<0,05 untuk ruang nifas dan ruang bersalin, sedangkan untuk ruang IGD p>0,05. Tabel 4.3 Perbandingan Perubahan Nilai Keterampilan Klinis Pemeriksaan Fisik pada Kelompok Mini CEX dan UPDT Keterampilan Klinis Pemeriksaan Fisik ini CEX PDT ilai p* Ruang Nifas n = 69 4,3(0-67) (-13,6-21,1) 0,001 Ruang Bersalin n = 62 4,3(0-39,9) (-11,1-13,1) 0,001 Ruang IGD n = 62 4,3(0-39,9) (-3,9-22,7),001 Ruang Bayi n = 69 6,6 (0-59,9) (-9,7-10) 0,001 Keterangan: Nilai p*: berdasarkan uji Mann Whitney Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa perubahan nilai keterampilan klinis untuk kelompok mini CEX lebih tinggi daripada kelompok dengan UPDT yaitu 14,3 untuk ruang nifas, bersalin dan IGD, dan 16,6 untuk ruang bayi, sedangkan pada kelompok UPDT tidak terdapat perubahan nilai. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan nilai p <0,001. Pembahasan Nilai awal keterampilan klinis anamnesis dan pemeriksaan fisik pada kelompok perlakuan dan kontrol terlihat pada tabel 4.1 Kelompok perlakuan mempunyai nilai awal lebih rendah dari pada kelompok kontrol. Karakteristik kedua kelompok tersebut dinyatakan homogen atau dapat diperbandingkan berdasarkan nilai awal keterampilan anamnesis. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai akhir keterampilan anamnesis pada dua kelompok dengan nilai tengah 88,9 untuk kelompok mini CEX, sedangkan nilai tengah kelompok UPDT di ruang nifas 82,4 dan 80 untuk ruang bersalin dan IGD. Nilai terendah keterampilan anamnesis pada kelompok mini CEX di ruang nifas yaitu 55,6, sedangkan nilai batas lulus yang harus dipenuhi adalah 86. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat mahasiswa yang belum kompeten dalam melakukan keterampilan klinis anamnesis. Anamnesis merupakan langkah pertama yang harus ditempuh untuk menegakkan diagnosis dan menentukan etiologi masalah pasien. Nilai kualitas riwayat pasien tentunya akan bergantung pada kemampuan dalam mengkaji informasi yang relevan. Keterampilan anamnesis ditunjang oleh kemampuan kognitif dan penalaran klinis (clinical reasoning). Perlu adanya peningkatan kemampuan

7 kognitif maupun penalaran klinis dalam proses pembelajaran, sehingga keterampilan anamnesis dapat meningkat dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Masih rendahnya keterampilan klinis mahasiswa dalam anamnesis juga ditemukan dalam artikel Mavis dan kawan-kawan. Mavis mendokumentasikanketerampilan klinis mahasiswa untuk memperbaiki kurikulum pembelajaran. Hasil penelitian menemukan hanya 37% mahasiswa melakukan anamnesis dengan memuaskan, 70% gagal dalam melakukan pemeriksaan fisik karena pengumpulan datayang tidak memadai. 9 Mavis dan kawan-kawan melakukan penelitian tentang keterampilan klinis dasar pada mahasiswa kedokteran tingkat III dengan mengamatirekaman simulasi 82 pertemuan klinis yang bermasalah atau tidak lulus ujian. Penelitian inisebagai masukan untuk meningkatkanproses pembelajaran. Penilaian dilakukan secara terpisah oleh pembimbing akademik untuk mengidentifikasi masalahumum yang terkait denganketerampilan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan profesionalisme. Hasil penelitian menemukan bahwa 37% mahasiswa memiliki keterampilan anamnesis memuaskan, 60% mahasiswa melakukan anamnesis tidak memuaskan karena tidak bertanya riwayat penyakit yang dapat menyingkirkandiagnosis lain.tujuh puluh persen gagal dalam keterampilan pemeriksaan fisik, karena pada saat melakukan pemeriksaan fisik banyak komponen yang terlewat danpengumpulan datayang tidak memadai. Tiga puluh persen mahasiswa tidakmemperkenalkan diri kepadapasien dan 93% tidak kompeten berdasarkan pada level pendidikannya. 9 Tabel 4.3 menunjukkan perubahan nilai keterampilan pemeriksaan fisik pada kedua kelompok. Pada kelompok mini CEX tampak adanya perubahan nilai setelah perlakuan, tetapi pada UPDT tidak menunjukkan adanya perubahan. Hasil analisis Mann Whitney menunjukkan nilai p<0,001 artinya terdapat perbedaan yang sangat bermakna pada kelompok tersebut. Adanya peningkatan nilai yang bermakna pada kelompok perlakuan menunjukkan bahwa umpan balik mini CEX efektif untuk meningkatkan keterampilan klinis mahasiswa. Umpan balik mini CEX merupakan salah satu bentuk umpan balik yang formatif. Shute dalam laporan penelitiannya tentang umpan balik formatif mengutarakan mekanisme penerimaan umpan balik oleh mahasiswa sehingga mampu meningkatkan kemampuannya. Pertama, umpan balik dapat memberitahukan adanya kesenjangan antara penampilan klinik dengan tujuan pembelajaran, mengidentifikasi kekurangan selama melakukan keterampilan klinik, dan menginformasikan keterampilan klinis yang seharusnya dilakukan. Kondisi ini yang akan memotivasi mahasiswa untuk membangun strategi pembelajaran yang bertujuan memperbaiki kekurangan tersebut. Kedua, umpan balik formatif secara efektif dapat mengurangi beban kognitif mahasiswa selama proses pembelajaran. Ketiga, umpan balik dapat memberikan informasi yang berguna untuk memperbaiki strategi pembelajaran, atau kesalahan dalam melakukan prosedural atau keterampilan klinis. 10 Umpan balik merupakan salah satu keunggulan dari mini CEX dibandingkan daftar tilik biasa. Menurut Weller dalam penelitiannya menyatakan bahwa mini CEX memiliki beberapa kelebihan, salah satu diantaranya adalah memberikan dampak terhadap pembelajaran melalui umpan balik. 11 Hal

8 serupa diutarakan Holmboe dalam penelitiannya, bahwa mini CEX merupakan instrumen yang sangat berpotensi memberikan umpan balik berkualitas, interaktif dan dapat berkontribusi terhadap peningkatan keterampilan klinis mahasiswa. 12 Mini CEX merupakan format yang terstruktur untuk melakukan pengamatan secara langsung yang diharapkan mampu menjadi solusi dalam meningkatkan pencapaian keterampilan klinis mahasiswa terutama dalam kegiatan praktek klinik kebidanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelulusan untuk keterampilan klinis anamnesis dan pemeriksaan fisik masih rendah, namun setelah dilakukan perlakuan maka terlihat adanya peningkatan angka kelulusan. Standar nilai kelulusan untuk keterampilan klinis yang diterapkan di STIKES Kota Sukabumi yaitu 86.Peningkatan nilai kelulusan ini juga ditemukan di ruang bersalin, bayi, dan ruang IGD. Hal ini menunjukkan bahwa mini CEX memiliki nilai kegunaan untuk menurunkan remedial rate dan meningkatkan angka kelulusan. Pada kelompok kontrol, terlihat ada peningkatan nilai kelulusan di beberapa ruangan meskipun peningkatannya tidak begitu tinggi dibandingkan dengan kelompok mini CEX. Adanya peningkatan kelulusan mungkin disebabkan oleh jenis ujian yang diterapkan pada kelompok kontrol yang bersifat formatif. Penilaian formatif yaitu penilaian yang diberikan secara berulang-ulang memberikan dampak terhadap hasil belajar dan mendorong ketercapaian tujuan pembelajaran. Pada kelompok kontrol juga ditemukantidak ada peningkatan jumlah kelulusan untuk keterampilan anamnesis di ruang IGD dan ruang bersalin. Rendahnya pencapaian nilai kelulusan pada kelompok kontrol kemungkinan disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah tidak adanya umpan balik sehingga mahasiswa tidak mengetahui kesalahan keterampilan klinis yang dilakukan, karakteristik pembimbing dan daftar tilik yang digunakan sebagai penilaian. Karakteristik pembimbing seperti lamanya pengalaman menjadi pembimbing klinis atau latar belakang pendidikan mungkin berpengaruh terhadap penilaian keterampilan klinis mahasiswa. Subjektivitas dalam penilaian mungkin saja terjadi, mengingat penilai dalam penelitian ini adalah individu yang sama yaitu pembimbing klinis yang berperan sebagai pembimbing dan penilai. Kemungkinan lainnya yang menjadi penyebab rendahnya nilai kelulusan pada kelompok kontrol adalah daftar tilik yang digunakan sebagai penilaian. Daftar tilik yang digunakan belum pernah dikaji ulang serta tidak ada pelatihan penilaian keterampilan klinis dengan daftar tilik. UPDT merupakan kegiatan rutinitas yang selalu dilakukan dan mungkin saja hal ini dapat menjadikan penilaian yang dilakukan tidak sungguh-sungguh atau pembimbing sebagai penilai menjadi bosan. Berbeda dengan penilaian pada kelompok mini CEX. Mini CEX merupakan format penilaian yang baru dan para pembimbing telah mengkuti pelatihan sebelum dilaksanakannya kegiatan praktek klinik, para pembimbing lebih konsentrasi dan fokus dalam menilai setiap aspek keterampilan klinis. Keterampilan klinis yang diteliti pada penelitian ini merupakan keterampilan dasar dan mahasiswaseharusnya sudah dapat melakukannya dengan kompeten. Pada penelitian ini mahasiswa sudah memasuki tahap akhir untuk proses pembelajaran klinis, sehingga seluruh kompetensi keterampilan klinis di pendidikan kebidanan seharusnya dapat tercapai. Hasil penelitian ini

9 diharapkan dapat menjadi masukan bagi institusi pendidikan untuk melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran klinis, sehingga dapat meningkatkan kualitas lulusan. Aspek keterampilan klinis lainnya, seperti asuhan kehamilan, pertolongan persalinan, asuhan pada kegawatdaruratan maternal dan neonatal, asuhan masa nifas dan pelayanan KB merupakan kompetensi dasar di pendidikan kebidanan, sehingga perlu adanya penelitian lanjutan untuk dapat mengetahui ketercapaian keseluruhan kompetensi keterampilan klinis tersebut. Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh mini CEXterhadap peningkatan keterampilan klinis mahasiswa Program StudiD III Kebidanan STIKES Kota Sukabumi.Disarankan untuk meneliti lebih lanjut mengenai penerapan mini CEX dengan penilaian keterampilan klinislainnya sesuai dengan standar kompetensi yang harus dimiliki oleh bidan serta menganalisis faktor perancu seperti karakteristik penilai.

10 Daftar Pustaka Indonesia, Kementerian, Kesehatan. Badan PPSDM Kesehatan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. Bahan Materi Pertemuan Koordinasi Pengelola Penyelenggara DIKNAKES.; Farokhi F, Khadivzadeh T. Quality Assessment Of Midwives Performance In Prenatal Cares In Urban Health Centers In Mashhad Iran. Payesh 2008;7(3): Abedzadeh M, Sadat Z, Saberi F. Knowledge, attitudes and practice of midwives working in health treatment centers on clinical breast examination in KAUMS Journal ( FEYZ ). [Research]. 2000;4(3): Holmboe ES. Faculty and the observation of trainees' clinical skills: problems and opportunities. Acad Med Jan;79(1): Howley LD, Wilson WG. Direct Observation of Students during Clerkship Rotations: A Multiyear Descriptive Study. Academic Medicine. 2004;79(3): Hauer KE. Enhancing Feedback to Students Using the Mini-CEX (Clinical Evaluation Exercise). Academic Medicine. 2000;75(5):524. Amin Z CYS, Khoo Hoo Eng. Practical guide to Medical Student Assessment. New Jersey:World Scientific. 2006: Norcini JJ, Blank LL, Arnold GK, Kimball HR. The mini-cex (clinical evaluation exercise): a preliminary investigation. Ann Intern Med Nov 15;123(10): Mavis BE, Wagner DP, Henry RC, Carravallah L, Gold J, Maurer J, et al. Documenting clinical performance problems among medical students: feedback for learner remediation and curriculum enhancement. Med Educ Online. 2013;18. Shute VJ, Princeton N. Focus on Formative Feedback; March 2007 Contract No.: Document Number. Weller JM, Jolly B, Misur MP, Merry AF, Jones A, Crossley JG, et al. Mini-clinical evaluation exercise in anaesthesia training. Br J Anaesth May;102(5): Holmboe ES, Yepes M, Williams F, Huot SJ. Feedback and the mini clinical evaluation exercise. J Gen Intern Med May;19(5 Pt 2):

MINI CEX : METODE PENILAIAN PERFORMA PADA PENDIDIKAN TAHAP KLINIK

MINI CEX : METODE PENILAIAN PERFORMA PADA PENDIDIKAN TAHAP KLINIK MINI CEX : METODE PENILAIAN PERFORMA PADA PENDIDIKAN TAHAP KLINIK Detty Iryani TINJAUAN PUSTAKA Bagian Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Bagian Fisiologi Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

Abstract. Abstrak. Gusti Raditya K. *, Yoyo Suhoyo **, Tridjoko Hadianto ** * Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta **

Abstract. Abstrak. Gusti Raditya K. *, Yoyo Suhoyo **, Tridjoko Hadianto ** * Mahasiswa S1 Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ** Persepsi Mahasiswa Terhadap Pelaksanaan Mini Clinical Evaluation Exercise (Mini-CEX) Pada Program Pendidikan Kepaniteraan Klinik Gusti Raditya K. *, Yoyo Suhoyo **, Tridjoko Hadianto ** * Mahasiswa S1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) adalah salah satu metode evaluasi pada penampilan yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi klinik mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Pengetahuan pasien simulasi mengenai feedback konstruktif meningkat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. a. Pengetahuan pasien simulasi mengenai feedback konstruktif meningkat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.1. Kesimpulan a. Pengetahuan pasien simulasi mengenai feedback konstruktif meningkat secara bermakna setelah mengikuti pelatihan pemberian feedback konstruktif (t (18) = -3,491,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memicu perubahan kurikulum dan semua perangkat kerjanya termasuk sistem

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memicu perubahan kurikulum dan semua perangkat kerjanya termasuk sistem 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pendidikan dokter spesialis mengalami perubahan yang pesat, dimulai dengan munculnya istilah kompetensi dan pengobatan berbasis bukti yang memicu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan klinis, salah satunya adalah feedback (Kneebone dan Nestel,

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan klinis, salah satunya adalah feedback (Kneebone dan Nestel, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pembelajaran keterampilan klinis, salah satunya adalah feedback (Kneebone dan Nestel, 2005). Feedback adalah informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ilmu keperawatan. Lulus dari ujian merupakan keharusan dan

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ilmu keperawatan. Lulus dari ujian merupakan keharusan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evaluasi program sarjana merupakan komponen utama dalam menilai kemampuan peserta didik pada pendidikan tinggi ilmu keperawatan. Pengujian klinik lapangan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diidentifikasi. Umpan balik dapat memberikan informasi kepada mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. diidentifikasi. Umpan balik dapat memberikan informasi kepada mahasiswa BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Umpan balik merupakan dasar dari pengajaran klinik yang efektif. Tanpa umpan balik, performa yang baik tidak akan diberi penguatan, performa yang buruk tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris perception berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris perception berasal dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris perception berasal dari bahasa Latin perception; dari percipere, yang artinya menerima atau mengambil.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. 1. Nilai mahasiswa yang mengikuti PAL lebih tinggi dari yang tidak mengikuti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. A. Kesimpulan. 1. Nilai mahasiswa yang mengikuti PAL lebih tinggi dari yang tidak mengikuti 70 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Nilai mahasiswa yang mengikuti PAL lebih tinggi dari yang tidak mengikuti PAL. 2. Mahasiswa yang mengikuti PAL mempunyai persepsi yang baik tentang PAL. 3.

Lebih terperinci

HUBUNGAN NILAI TES MASUK MAHASISWA BERDASARKAN UJIAN DAN RAPOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PRODI D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS TULUNGAGUNG

HUBUNGAN NILAI TES MASUK MAHASISWA BERDASARKAN UJIAN DAN RAPOR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DI PRODI D3 KEBIDANAN UNIVERSITAS TULUNGAGUNG HUBUNGAN NILAI TES MASUK MAHASISWA THE CORRELATION BETWEEN THE INCOMING TEST SCORES OF STUDENTS BASED ON TEST AND BASED ON REPORT CARDS TO THE STUDENTS LEARNING IN D3 MIDWIFERY EDUCATION PROGRAM UNIVERSITY

Lebih terperinci

Teaching and Midwifery Care Model

Teaching and Midwifery Care Model Teaching and Midwifery Care Model Apa tantangan yang dihadapi Pendidikan Kebidanan?? Kualitas / Profesionalisme Undang Undang, PP, Kepmen Tuntutan / perkembangan masyarakat dan IPTEK Globalisasi MEA 2015

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TAHUN II DAN TAHUN IV DI SKILLS LABORATORY PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TAHUN II DAN TAHUN IV DI SKILLS LABORATORY PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MAHASISWA TAHUN II DAN TAHUN IV DI SKILLS LABORATORY PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO Indah Puspasari Kiay Demak* * Dosen pada Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Meskipun keterampilan ini wajib dikuasai, namun masih ada beberapa

BAB I. PENDAHULUAN. Meskipun keterampilan ini wajib dikuasai, namun masih ada beberapa 1 BAB I. PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Keterampilan klinis adalah kemampuan mendasar yang wajib dikuasai oleh perawat yang baru lulus dan dimandatkan di dalam standar kompetensi perawat (Wu et

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. Mini-CEX. (Mini Clinical Evaluation Exercise)

Standard Operating Procedure. Mini-CEX. (Mini Clinical Evaluation Exercise) Standard Operating Procedure Mini-CEX (Mini Clinical Evaluation Exercise) PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 0 LEMBAR IDENTIFIKASI Nama Dokumen

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA 1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : SRI WULANNINGSIH K4308057 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA SEMESTER GANJIL DIPLOMA IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH BANDA ACEH

PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA SEMESTER GANJIL DIPLOMA IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH BANDA ACEH PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA SEMESTER GANJIL DIPLOMA IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH BANDA ACEH DISUSUN OLEH : TIM STIKES U BUDIYAH SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI Oleh: VALENT SARI DANISA K4308123 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menekankan

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH SENAM NIFAS TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU NIFAS KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ANI MU TAMAROH R1115004 PROGRAM

Lebih terperinci

Efek Posisi Prone Dan Supine Terhadap Respirasi Bayi Berat Lahir Rendah Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit R. Syamsudin, SH.

Efek Posisi Prone Dan Supine Terhadap Respirasi Bayi Berat Lahir Rendah Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit R. Syamsudin, SH. Efek Posisi Prone Dan Supine Terhadap Respirasi Bayi Berat Lahir Rendah Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit R. Syamsudin, SH. Kota Sukabumi Sri Janatri Efek Posisi Prone Dan Supine Terhadap Respirasi Bayi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organization (WHO) menyatakan setiap menit seorang wanita

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organization (WHO) menyatakan setiap menit seorang wanita BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization (WHO) menyatakan setiap menit seorang wanita meninggal selama persalinan atau melahirkan. Nour (2008) dalam jurnal Review in Obstetric and

Lebih terperinci

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK

PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK ISBN 978-602-50798-0-1 101 PENGARUH PELATIHAN STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK Ima Syamrotul Muflihah Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto Email: ima.syamrotul@gmail.com

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN

PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN Pengetahuan Dengan Keterampilan Praktek Asuhan Kebidanan Antenatal Care Pada Mahasiswa Semester IV (Empat) DIII Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Indonesia. Knowledge With Practice

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) merupakan suatu cara untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) merupakan suatu cara untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mini clinical evaluation exercise (Mini-CEX) merupakan suatu cara untuk menilai performa klinik (Norcini, 2005). Mini-CEX memerlukan tiga unsur dasar yaitu:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian maternal menurut WHO (World Health Organization) seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : LATIF SOFIANA NUGRAHENI K4308096 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Masalah Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Penelitian Basic Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) adalah prosedur darurat yang digunakan untuk menjaga oksigenasi darah dan perfusi jaringan yang bertujuan

Lebih terperinci

Umpan Balik pada Mini-CEX Sulistiawati Unit Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Feedback in Mini-CEX

Umpan Balik pada Mini-CEX Sulistiawati Unit Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman. Feedback in Mini-CEX Umpan Balik pada Mini-CEX Sulistiawati Unit Pendidikan Kedokteran, Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Abstrak Umpan balik merupakan dasar dari pengajaran klinik yang efektif. Tanpa umpan balik,

Lebih terperinci

Unnes Physics Education Journal

Unnes Physics Education Journal UPEJ (1) (2012) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA Ny.G G4P2A1 27 TAHUN USIA KEHAMILAN 39 MINGGU DENGAN PRESENTASI BOKONG DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA Ny.G G4P2A1 27 TAHUN USIA KEHAMILAN 39 MINGGU DENGAN PRESENTASI BOKONG DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA Ny.G G4P2A1 27 TAHUN USIA KEHAMILAN 39 MINGGU DENGAN PRESENTASI BOKONG DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Ujian Akhir Program

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY S UMUR 24 TAHUN DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY S UMUR 24 TAHUN DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY S UMUR 24 TAHUN DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Laporan Tugas Akhir Program Studi Diploma III Kebidanan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar, serta kemajuan media komunikasi dan informasi memberikan tantangan tersendiri bagi kegiatan

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA METODE DEMONSTRASI DAN AUDIOVISUAL-FLOWCHART DALAM PEMASANGAN IUD KARYA TULIS ILMIAH

PERBEDAAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA METODE DEMONSTRASI DAN AUDIOVISUAL-FLOWCHART DALAM PEMASANGAN IUD KARYA TULIS ILMIAH PERBEDAAN HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA METODE DEMONSTRASI DAN AUDIOVISUAL-FLOWCHART DALAM PEMASANGAN IUD KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

oleh: Nur Ikomah, NIM Nanie Asri Yuliati

oleh: Nur Ikomah, NIM Nanie Asri Yuliati PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) BERBANTUAN JOB SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA CELANA ANAK KELAS X BUSANA 2 DI SMK N 6 PURWOREJO oleh: Nur

Lebih terperinci

PENGARUH KELAS HYPNOBIRTHING TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH KELAS HYPNOBIRTHING TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA YOGYAKARTA PENGARUH KELAS HYPNOBIRTHING TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA YOGYAKARTA Ari Andriyani Jusuf Sulaeman Effendi Dewi Marhaeni Diah Herawati Program Studi Magister Kebidanan Alamat

Lebih terperinci

SOFIA PARAMITA R

SOFIA PARAMITA R HUBUNGAN MOTIVASI PEMENUHAN TARGET KOMPETENSI ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN TERHADAP KETERAMPILAN MAHASISWI KEBIDANAN SEMESTER 4 DALAM MANAJEMEN AKTIF KALA III DI PONEK RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan SOFIA PARAMITA R

KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan SOFIA PARAMITA R HUBUNGAN MOTIVASI PEMENUHAN TARGET KOMPETENSI ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN TERHADAP KETERAMPILAN MAHASISWI KEBIDANAN SEMESTER 4 DALAM MANAJEMEN AKTIF KALA III DI PONEK RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT KONSTRUKSI POLA BUSANA PADA KELAS X DI SMK PIUS X MAGELANG

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT KONSTRUKSI POLA BUSANA PADA KELAS X DI SMK PIUS X MAGELANG EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE TUTOR SEBAYA DALAM PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT KONSTRUKSI POLA BUSANA PADA KELAS X DI SMK PIUS X MAGELANG Emilia Five Erwina Emiliafive.01@gmail.com Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran dengan teman sebaya (Peer-Assisted Learning; selanjutnya disingkat PAL) sudah cukup populer dan sejak lama digunakan dalam pendidikan kedokteran. Jika

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY. M UMUR 23 TAHUN DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY. M UMUR 23 TAHUN DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY. M UMUR 23 TAHUN DI PUSKESMAS PAJANG SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Ahli Madya pada Program Studi Diploma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan upaya secara sistematis yang dilakukan pengajar untuk mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai

Lebih terperinci

PERBEDAAN SELF ASSESSMENT DAN PEER ASSESSMENT TERHADAP KOMPETENSI PEMASANGAN INFUS DITINJAU DARI MOTIVASI TESIS

PERBEDAAN SELF ASSESSMENT DAN PEER ASSESSMENT TERHADAP KOMPETENSI PEMASANGAN INFUS DITINJAU DARI MOTIVASI TESIS PERBEDAAN SELF ASSESSMENT DAN PEER ASSESSMENT TERHADAP KOMPETENSI PEMASANGAN INFUS DITINJAU DARI MOTIVASI TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister

Lebih terperinci

ABSTRACT

ABSTRACT CORRELATION BETWEEN PROGRESS TESTING SCORE ON PROFESSION STAGE WITH CUMULATIVE GRADE POINT ACADEMIC OF GRADUATED DENTISTRY STUDENT OF UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN ANTARA NILAI PROGRESS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kompetensi lulusan pendidikan ilmu kesehatan termasuk pendidikan ilmu kedokteran gigi meliputi kognitif, skill, dan afektif. Kompetensi kognitif, skill dan afektif

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian dan pemantauan terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu penting untuk dilakukan. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan

Lebih terperinci

Kata kunci : metode OSCE,non OSCE,hasil belajar

Kata kunci : metode OSCE,non OSCE,hasil belajar PERBEDAAN HASIL BELAJAR PRAKTIKUM ASUHAN KEHAMILAN DENGAN METODE (Objective Structured Clinical Examination) DAN NON UNTUK MAHASISWA KEBIDANAN Ulfatul Latifah Program Studi D III Kebidanan Politeknik Harapan

Lebih terperinci

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT

Patria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT HUBUNGAN BIMBINGAN KLINIK OLEH PEMBIMBING KLINIK AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR KLINIK MAHASISWA SEMESTER V DIII KEPERAWATAN STIKES WIRA HUSADA TAHUN AJARAN 2010/2011 Relationship Between Clinical Guidance

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANALISIS PROSES PEMBELAJARAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI MAHASISWA PADA ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Kesehatan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan global akan mutu lulusan pendidikan dan sistem Pendidikan Tinggi (PT) saat ini membawa konsekuensi untuk memperkuat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. H G 1 P 0 A 0 UMUR 22 TAHUN DENGAN KALA 1 LAMA DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. H G 1 P 0 A 0 UMUR 22 TAHUN DENGAN KALA 1 LAMA DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. H G 1 P 0 A 0 UMUR 22 TAHUN DENGAN KALA 1 LAMA DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan ujian akhir Program Kompetensi

Lebih terperinci

SRIFATI /IKM

SRIFATI /IKM PENGARUH KOMPETENSI BIDAN DALAM MEMBERIKAN KONSELING TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KEPATUHAN IBU TENTANG EPISIOTOMI DIRUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DATU BERU TAKENGON TAHUN 2012 T E S I S Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. tingkat diploma. Pemikiran dasar jenjang pendidikan ini adalah untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Studi Kebidanan merupakan salah satu unit pelaksana teknis dibidang pendidikan kesehatan, diharapkan mampu mencetak lulusan yang kompeten dan dapat membantu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada saat ini, tuntutan masyarakat akan kompetensi dokter semakin berkembang. Masyarakat menuntut institusi pendidikan kedokteran untuk mempersiapkan lulusannya

Lebih terperinci

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui peranan pelatihan Learning and Study Strategies (LASSI) yang berfokus pada will terhadap peningkatan will pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI DENGAN METODE SIMULASI TERHADAP KETERAMPILAN TENTANG SADARI PADA MAHASISWI DIII HIPERKES DAN KK FK UNS KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI DENGAN METODE SIMULASI TERHADAP KETERAMPILAN TENTANG SADARI PADA MAHASISWI DIII HIPERKES DAN KK FK UNS KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN INFORMASI DENGAN METODE SIMULASI TERHADAP KETERAMPILAN TENTANG SADARI PADA MAHASISWI DIII HIPERKES DAN KK FK UNS KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. per kelahiran hidup, AKI yang dicapai masih jauh dari target

BAB I PENDAHULUAN. per kelahiran hidup, AKI yang dicapai masih jauh dari target 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator kesehatan suatu bangsa. Kematian maternal meliputi ibu hamil, bersalin dan nifas. Kematian maternal merupakan

Lebih terperinci

PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA TK II SEMESTER GANJIL PRODI D-III KEBIDANAN T.A. 2014/2015

PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA TK II SEMESTER GANJIL PRODI D-III KEBIDANAN T.A. 2014/2015 PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA TK II SEMESTER GANJIL PRODI D-III KEBIDANAN T.A. 2014/2015 DISUSUN OLEH : TIM FIKES UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

commit 2016 to user Oleh : Brian Sahar Afifah NIM R PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

commit 2016 to user Oleh : Brian Sahar Afifah NIM R PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. G P 1 A 0 UMUR 25 TAHUN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER AKIBAT ROBEKAN PORTIO, PERINEUM DERAJAT II, DAN HEMATOMA VAGINA DI RSUD KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Diajukan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMPN 1 KETUNGAU HILIR (Studi Eksperimen Kelas VIII Materi Ketenagakerjaan Tahun Pelajaran 2014/2015) Munawar

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN

PENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN 109 PENGGUNAAN PENILAIAN TEMAN SEJAWAT (PEER ASSESMEN) UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PADA PERKULIAHAN Indri Anugraheni PGSD FKIP UKSW Indri.anugraheni@staff.uksw.edu Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB V EVALUASI KEBERHASILAN BAB V EVALUASI KEBERHASILAN Evaluasi dalam kurikulum berbasis kompetensi dengan metode PBL ini meliputi elemen hasil pembelajaran yaitu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh mahasiswa), proses

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah STIKes U Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013

Jurnal Ilmiah STIKes U Budiyah Vol.2, No.1, Maret 2013 STUDI ANALISIS PENERAPAN METODE NON OSCA DENGAN OSCA TERHADAP KELULUSAN UJI KOMPETENSI MAHASISWI DIPLOMA III KEBIDANAN STIKES UBUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2012 Analysis Study Of Application Of Method Between

Lebih terperinci

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA THE CORRELATION OF KNOWLEDGE STUDENTS 4 th SEMESTER ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA 2013 1 Nedy Malvirani Awuy 2 Farida Kartini 3 ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan dalam upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL Ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) OLEH: ZUMRATUN

Lebih terperinci

PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA TK II SEMESTER GANJIL PRODI D-III KEBIDANAN T.A. 2013/2014 DISUSUN OLEH : TIM STIKES U BUDIYAH

PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA TK II SEMESTER GANJIL PRODI D-III KEBIDANAN T.A. 2013/2014 DISUSUN OLEH : TIM STIKES U BUDIYAH PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA TK II SEMESTER GANJIL PRODI D-III KEBIDANAN T.A. 2013/2014 DISUSUN OLEH : TIM STIKES U BUDIYAH SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) U BUDIYAH BANDA

Lebih terperinci

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN JURUSAN KESEHATAN GIGI (JKG) POLTEKKES DENPASAR DI BALI TAHUN 2008 Ni Ketut Ratmini 1, I Gede Surya Kencana 2, Ni Wayan Arini 3 Abstract. The education on dental health

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN kelahiran menurut data SDKI 2012, angka yang jauh dari target MDG s

BAB I PENDAHULUAN kelahiran menurut data SDKI 2012, angka yang jauh dari target MDG s BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ujung tombak pelayanan kesehatan primer di Indonesia salah satunya adalah bidan. Peran bidan tidak terbatas dalam membantu pertolongan persalinan, tapi juga

Lebih terperinci

Application of the method of role playing by administering a post-test in the form of TTS in the VIII grade students learning biology junior high school 2 Sungai Penuh 1) Welie Martalia 2) Drs. Nawir Muhar,

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH PENERAPAN SAVI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : WINDA MARTYAS MARA DEWI K4308062 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY D UMUR 34 TAHUN DI PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY D UMUR 34 TAHUN DI PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY D UMUR 34 TAHUN DI PUSKESMAS BANYUANYAR SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh: RIZQIKA IRIANEVY KURNIARESTI R0314052 PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah perguruan tinggi swasta mengalami peningkatan di Indonesia. Orientasi perguruan tinggi swasta yang lebih mementingkan politik ekonomi merupakan fenomena umum

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PRAKTIK SADARI PADA SISWI SMA ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PRAKTIK SADARI PADA SISWI SMA ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PRAKTIK SADARI PADA SISWI SMA ISLAM DIPONEGORO SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

Journal of Physical Education, Health and Sport

Journal of Physical Education, Health and Sport JPEHS 1 (1) (2014) Journal of Physical Education, Health and Sport http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpehs PENERAPAN TEKNIK MODELLING DAN LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SENAM AEROBIK DAN

Lebih terperinci

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG

PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG Penerapan Team Based Learning (Mukhlis Setiyono) 193 PENERAPAN TEAM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN AUTOCAD DI SMKN 1 MAGELANG TEAM BASED LEARNING IMPLEMENTED ON AUTOCADSUBJECT AT SMKN 1 MAGELANG Oleh:

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) DISUSUN OLEH : TIM STIKES U BUDIYAH

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) DISUSUN OLEH : TIM STIKES U BUDIYAH PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWAA TK III SEMESTER GENAP DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH BANDA ACEH T.A 0/0 DISUSUN OLEH : TIM STIKES U BUDIYAH SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta   Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

Problem Based Learning (PBL) dalam KBK dan Pencapaian Prestasi Akademik: Evaluasi Implementasi PBL

Problem Based Learning (PBL) dalam KBK dan Pencapaian Prestasi Akademik: Evaluasi Implementasi PBL 30 Vol. 4, No. 1, Januari - Juni 2012 Problem Based Learning (PBL) dalam KBK dan Pencapaian Prestasi Akademik: Evaluasi Implementasi PBL Problem Based Learning (PBL) in Competence Based Curriculum and

Lebih terperinci

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga

BAB. III METODOLOGI PENELITIAN. program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga BAB. III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Kegiatan penelitian yang akan dilakukan adalah pengujian pengembangan program pembelajaran berbasis masalah disertai pelaksanaan praktikum yang juga

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : LUSI MEILANI NIM :

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : LUSI MEILANI NIM : HUBUNGAN HASIL BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II DENGAN KESIAPAN MENOLONG PERSALINAN NORMAL PADA MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DI STIKES JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Riska Puspandini Universitas Negeri Malang

Riska Puspandini Universitas Negeri Malang PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING DAN 5E LEARNING CYCLE TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN KERJA ILMIAH FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MALANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Riska Puspandini

Lebih terperinci

OLEH : DEWI ZAHROH ATTARIN

OLEH : DEWI ZAHROH ATTARIN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK PADA MAHASISWA SEMESTER IV DIII KEBIDANAN DI STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI OLEH : DEWI ZAHROH

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT AN. A UMUR 3 TAHUN DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE DERAJAT III DI RSUD SUKOHARJO

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT AN. A UMUR 3 TAHUN DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE DERAJAT III DI RSUD SUKOHARJO ASUHAN KEBIDANAN BAYI BALITA SAKIT AN. A UMUR 3 TAHUN DENGAN DEMAM BERDARAH DENGUE DERAJAT III DI RSUD SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan ujian akhir Program Kompetensi

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.H G 1 P 0 A 0 UMUR 33 TAHUN HAMIL MINGGU DENGAN HIPERTENSI KRONIK DI RSUD SURAKARTA

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.H G 1 P 0 A 0 UMUR 33 TAHUN HAMIL MINGGU DENGAN HIPERTENSI KRONIK DI RSUD SURAKARTA ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PADA NY.H G 1 P 0 A 0 UMUR 33 TAHUN HAMIL 12 +3 MINGGU DENGAN HIPERTENSI KRONIK DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan ujian akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian BAB I PENDAHULUAN E. Latar belakang Dalam proses pembelajaran motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya

Lebih terperinci

Pengertian penilaian secara luas

Pengertian penilaian secara luas IBI DAN AIPKIND Pengertian penilaian secara luas Suatu proses penyediaan informasi untuk membuat keputusan terhadap mahasiswa, kurikulum dan program studi, serta kebijakan dalam pendidikan. 1 Metode? Metode

Lebih terperinci

Penilaian dalam Wahana Layanan Primer dr. Nur Afrainin Syah, M.Med.Ed, PhD

Penilaian dalam Wahana Layanan Primer dr. Nur Afrainin Syah, M.Med.Ed, PhD Penilaian dalam Wahana Layanan Primer dr. Nur Afrainin Syah, M.Med.Ed, PhD Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Outline Fungsi Faskes Wahana Pendidikan Tujuan Asesmen di Faskes primer Programmatic Assessmemt

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kedokteran bertujuan untuk menghasilkan dokter yang. sebagai bekal untuk belajar sepanjang hayat (Konsil Kedokteran

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan kedokteran bertujuan untuk menghasilkan dokter yang. sebagai bekal untuk belajar sepanjang hayat (Konsil Kedokteran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan kedokteran merupakan suatu rangkaian pendidikan yang ditempuh untuk menjadi seorang dokter maupun dokter gigi. Pendidikan kedokteran bertujuan untuk

Lebih terperinci

Materi Konsep Kebidanan

Materi Konsep Kebidanan Materi Konsep Kebidanan A. MANAJEMEN KEBIDANAN 1. KONSEP DAN PRINSIP MANAJEMEN SECARA UMUM Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things done). Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. I P 1 A 0 DENGAN BENDUNGAN AIR SUSU IBU DI RSUD SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. I P 1 A 0 DENGAN BENDUNGAN AIR SUSU IBU DI RSUD SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY. I P 1 A 0 DENGAN BENDUNGAN AIR SUSU IBU DI RSUD SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Ujian Akhir Program Kompetensi Bidan di Program

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI OLEH: YENNY PUTRI PRATIWI K4308128 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

TERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi.

TERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi. MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI NOMOR MODUL TOPIK SUB TOPIK I. Waktu : B02 : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru : Terapi Inhalasi TERAPI INHALASI Mengembangkan kompetensi Sesi Tutorial Diskusi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN PRAKTIK KLINIK II DENGAN KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERSALINAN MAHASISWA PRODI D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN

HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN PRAKTIK KLINIK II DENGAN KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERSALINAN MAHASISWA PRODI D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN HUBUNGAN ANTARA BIMBINGAN PRAKTIK KLINIK II DENGAN KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERSALINAN MAHASISWA PRODI D III KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : TRISNA DEWI PUTRANTI

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB IV DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB IV DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA Pengaruh Model Pembelajaran PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH ASKEB IV DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA The Influence Model of Learning and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai

BAB I PENDAHULUAN. indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan Pembangunan Kesehatan dapat dilihat dari berbagai indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama yang efektif dalam pendidikan klinik (Hesketh & Laidlaw, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. utama yang efektif dalam pendidikan klinik (Hesketh & Laidlaw, 2002). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Umpan balik untuk mahasiswa telah lama diakui sebagai komponen utama yang efektif dalam pendidikan klinik (Hesketh & Laidlaw, 2002). Tindakan yang dilakukan

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY. R UMUR 29 TAHUN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY. R UMUR 29 TAHUN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY. R UMUR 29 TAHUN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : DWI AGUSTINA R0314021 UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN FAKULTAS

Lebih terperinci