BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perkembangan Robot Istilah robot muncul pertama kali pada Czecholoslovakian satirical play, Rossum s Universal Robots, oleh Karel Capek pada tahun Robot pada pementasan ini cenderung berperilaku seperti manusia. Berangkat dari hal tersebut, terlihat beberapa cerita fiksi ilmiah yang melibatkan robot dengan emosi manusia dalam masyarakat. Hal tersebut berubah ketika General Motors memasang robot pertamanya di pabrik manufakturingnya pada tahun Mesin-mesin automatis ini merepresentasi image yang seluruhnya berbeda dari robot berbentuk manusia. Ketika para pencipta robot pertama kali mencoba meniru manusia dan hewan, mereka menemukan bahwa hal tersebut sangatlah sulit, membutuhkan tenaga perhitungan yang jauh lebih banyak dari yang tersedia pada masa itu. Jadi, penekanan perkembangan diubah ke bidang riset lainnya. Robot sederhana beroda digunakan untuk melakukan eksperimen dalam tingkah laku, navigasi, dan perencanaan jalur. Teknik navigasi tersebut telah berkembang menjadi sistem kontrol robot otonom yang tersedia secara komersial, contoh paling mutakhir dari sistem kontrol navigasi otonom yang tersedia sekarang ini termasuk sistem navigasi berdasarkan laser dan VSLAM (Visual Simulraneous Localization and Mapping) dari Activ Media Robotics dan Evolution Robotics. Ketika para teknisi siap untuk mencoba robot berjalan kembali, mereka mulai dengan heksapoda dan platform berkaki banyak lainnya. Robot-robot 6 P a g e

2 tersebut meniru serangga dan arthropoda dalam bentuk dan fungsi. Tren menuju jenis badan tersebut menawarkan fleksibilitas yang besar dan terbukti dapat beradaptasi dengan berbagai macam lingkungan, tetapi biaya dari penambahan kerumitan mekanikal telah mencegah pengadopsian oleh para konsumen. Dengan lebih dari empat kaki, robot-robot ini stabil secara statis yang membuat mereka bekerja lebih mudah. Tujuan dari riset robot berkaki dua adalah mencapai gerakan berjalan menggunakan gerakan pasif-dinamik yang meniru gerakan manusia. Perkembangan hebat telah dibuat dalam robot medis, dengan dua perusahaan khusus, Computer Motion dan Intuitive Surgical, yang menerima pengesahan peraturan di Amerika Utara, Eropa, dan Asia atas robot-robotnya untuk digunakan dalam prosedur pembedahan minimal. Tempat lain dimana robot disukai untuk menggantikan pekerjaan manusia adalah dalam eksplorasi laut dan eksplorasi antariksa. Untuk tugas-tugas ini, bentuk tubuh artropoda umumnya disukai. Mark W. Tilden dahulunya spesialis Laboratorium Nasional Los Alamos, membuat robot murah dengan kaki bengkok tetapi tidak menyambung, sementara orang lain mencoba membuat kaki kepiting yang dapat bergerak dan tersambung penuh. Robot bersayap eksperimental dan contoh lain mengeksploitasi biomimikri juga dalam tahap pengembangan dini. Yang disebut nanomotor dan kawat cerdas diperkirakan dapat menyederhanakan daya gerak secara drastis, sementara stabilisasi dalam penerbangan nampaknya cenderung diperbaiki untuk riset militer teknologi permata-mataan. 7 P a g e

3 2.2. Perancangan Robot Mobil Salah satu jenis robot mobil yang umum digunakan adalah robot mobil dengan sistem penggerak differensial. Alasan utamanya karena relatif fleksibel dalam melakukan manuver. Gambar 2.1. Posisi dan orientasi robot mobile dalam sistem koordinat cartesian Untuk panjang jari-jari roda r, serta kecepatan rotasi roda kanan, dan kiri berturut-turut ω R dan ω L, maka kecepatan linier roda kanan dan kiri dapat dicari dengan persamaan berikut : (1) (2) Ketika robot melakukan gerak memutar sesaat dengan panjang jari-jari R yang diukur dari pusat rotasi dan titik pusat kedua roda, kecepatan rotasi dapat dihitung sebagai : (3) (4) 8 P a g e

4 Kecepatan linier robot v(t) dan kecepatan rotasi robot ω(t) dapat diketahui berdasarkan kedua kecepatan linier roda. Secara matrik dapat disajikan sebagai berikut : (5) Persamaan (5) di atas memperlihatkan relasi kinematika langsung antara kecepatan linier roda-roda robot terhadap kecepatan linier dan angular robotnya, sedangkan persamaan (6) di bawah memperlihatkan relasi sebaliknya. (6) Syarat mutlak pengendalian posisi robot mobil adalah diketahuinya posisi dan orientasi robot tiap saat. Salah satu solusinya adalah dengan menghitung jarak tempuh roda setiap waktu. Jarak tempuh roda kiri (S L ), roda kanan (S R ), dan jarak rata-rata (S) dalam kawasan waktu berturut-turut sebagai berikut : (7) (8) (9) Pendekatan rumus untuk orientasi, posisi koordinat x, dan koordinat y berturut-turut sebagai berikut. (10) (11) (12) 9 P a g e

5 2.3. Robot Lego Mindstorm NXT LEGO Mindstorm NXT adalah perangkat robot yang pertama dirilis sebagai robot edukasi pada akhir Juli Seri NXT ini merupakan penerus dari seri sebelumnya, yaitu RIS (Robotics Invention System). Robot lego mindstorm NXT dapat diprogram sesuai dengan keinginan. Adapun beberapa bahasa pemrograman yang dapat dijalankan dalam lego NXT yaitu NXT-G, Next Byte Codes (NBC), Not exactly C (NXC), RobotC, lejos NXJ, Microsoft Robotics Studio, dan masih banyak lagi. Robot Lego ini terdiri dari komponen-komponen yang bisa di lepas pasang, sehingga kita bisa membuat berbagai bentuk robot, misalnya : Gambar 2.2. Contoh bentuk robot lego mindstorm NXT 10 P a g e

6 Komponen-komponen yang ada di robot lego mindstorm NXT adalah : Brick Gambar 2.3 Brick Brick adalah komponen paling penting dari robot NXT, karena berfungsi sebagai pengendali (otak dan sumber tenaga robot NXT). Program yang sudah dibuat dapat di-upload ke NXT Brick untuk di compile. Spesifikasi teknis dari NXT Brick, yaitu : 32-bit AT91SAM7S256 (ARM7TDMI) main 48 MHz (256 KB flash memory, 64 KB RAM) 8-bit 4 MHz (4 KB flash memory, 512 Bytes RAM) LCD display 100 x 64 piksel Bluetooth Satu port USB 2.0 Empat port input : port 1, port 2, port 3, dan port 4 Tiga port output : port A, port B, dan port C Speaker terintegrasi untuk mengeluarkan output suara Empat tombol : cancel, OK, left, dan right Penggunaan dua processor membuat Lego Mondstorm NXT dapat menjalankan lebih dari satu Thread pada program. Hal ini disebabkan oleh adanya 11 P a g e

7 2 (dua) processor yang mengerjakan fungsi yang berbeda pada saat bersamaan. Mikrokontroler ARM7 berfungsi sebagai master controller yang fungsi utamanya mengatur jalur komunikasi. Fungsi dari mikrokontroler AVR adalah pengatur daya, pengatur Pulse Width Modulation (PWM) untuk mngendalikan ketiga motor, serta Analog to Digital Converter (ADC) dari terminal masukan. Gambar 2.4. Diagram blok NXT brick Brick dapat menerima masukan dari 4 sensor, dan menjalankan 3 motor sekaligus, dengan bentuk seperti di bawah ini. Gambar 2.5. Brick dengan 4 sensor dan 3 motor 12 P a g e

8 Tampilan pada layar LCD brick adalah sebgai berikut : Gambar 2.6. Tampilan pada layar LCD brick Brick dapat kita ibaratkan seperti CPU pada komputer, yang berfungsi untuk mengolah data. Brick berfungsi untuk mengendalikan jalannya robot sesuai dengan program yang kita buat. Pada pembuatan program dengan NXT kita dapat melakukannya dengan 2 cara : Membuat program secara langsung pada NXT Brick Membuat program melalui komputer, selanjutnya kita upload ke NXT Brick. Untuk program-program yang sederhana kita dapat membuatnya secara langsung pada NXT Brick, sedangkan untuk program-program yang kompleks dan rumit kita dapat membuatnya di komputer terlebih dahulu. 13 P a g e

9 Cara membuat program sederhana langsung pada NXT brick, yaitu : Gambar 2.7. Cara membuat program pada NXT brick Contoh pemrograman yang bisa dibuat langsung pada brick adalah program untuk robot mini golf. Dimana robot tersebut bergerak seperti orang yang sedang bermain golf. Langkah-langkah untuk membuat robot mini golf tersebut sebagai berikut. Gambar 2.8. Contoh pemrograman pada brick 14 P a g e

10 Motor Motor pada lego mindstrom NXT berfungsi untuk menggerakkan bagian robot, seperti memutar roda atau menjadi sendi. Satu brick bisa dipasang hingga 3 (tiga) buah motor. Motor pada NXT Mindstorm tidak menggunakan motor DC biasa. Motor DC memiliki keterbatasan dalam hal kemampuan torsi putar, karena motor DC tidak mempunyai umpan balik untuk mengadaptasi beban pada motor DC. Pada robot lego mindstorm NXT, motor yang dipakai adalah motor DC servo yang dilengkapi dengan sebuah encoder yang berfungsi sebagai umpan balik, sehingga pusat pengendalian dapat memberikan arus yang sesuai dengan beban pada motor. Kecepatan sudut maksimum motor adalah satu putaran per detik. Servo juga dapat digunakan untuk menghitung drajat perputaran atau rotasi. Akurasi dari servo motor mencapai kurang lebih satu derajat. Dalam perkembangannya, motor servo dipadukan dengan susunan gearing tertentu untuk mendapatkan torsi akhir yang lebih besar. Torsi yang besar yang didapat dalam waktu singkat merupakan kelebihan motor servo. Kekurangan motor servo adalah kurangnya akurasi sehingga diperlukan suatu pengendali yang dapat meningkatkan keakurasian. Gambar di bawah ini menunjukkan motor lego mindstorm NXT. Gambar 2.9. Motor Dalam perkembangannya motor servo dipadukan dengan susunan gearing tertentu untuk mendapatkan torsi akhir yang lebih besar. Torsi yang besar yang 15 P a g e

11 didapat dalam waktu singkat merupakan kelebihan motor servo. Kekurangan motor servo adalah kurangnya akurasi sehingga diperlukan suatu pengendali yang dapat meningkatkan keakurasian. Dari gambar di bawah, maka kita dapat melihat konstruksi bagian dalam motor pada robot lego mindstorm NXT. Gambar Konstruksi bagian dalam motor Sensor Sentuh Sensor sentuh bekerja seperti indera peraba manusia. Sensor sentuh bekerja berdasarkan penekanan dari saklar, seperti yang terlihat pada gambar Saklar yang digunakan pada sensor ini merupakan saklar normally off, yang artinya jika saklar ditekan, maka akan mengindikasikan logika 1 dan jika dilepas, maka akan berlogika 0. Gambar Saklar sentuh Guna sensor sentuh ini adalah untuk membuat suatu aksi dari robot yang jika sensor tersebut ditekan, maka robot akan melakukan gerakan/aksi tertentu, tetapi jika sensor tersebut dilepas, maka robot akan melakukan aksi 16 P a g e

12 lainnya. Sensor ini dapat kita kombinasikan dengan sensor yang sama atau dengan sensor yang berbeda.. Gambar Sensor Sentuh Sensor Ultrasonik Sensor Ultrasonik adalah sensor yang memanfaatkan gelombang ultrasonik sebagai alat navigasi. Gelombang ultrasonik adalah gelombang yang memiliki frekuensi lebih dari 20 KHz. Beberapa hewan tertentu dapat mendengarkan gelombang ultrasonik, seperti lumba-lumba dan kelelawar. Sensor ultrasonik pada lego mindstorm NXT berbentuk seperti mata. Mata sebelah kanan berfungsi sebagai pemancar gelombang (transmitter) dan mata sebelah kiri berfungsi sebagai penerima gelombang (receiver). Gambar Sensor Ultrasonik Sensor Cahaya Sensor cahaya adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi dan mengukur intensitas cahaya atau gelap terang. Sensor cahaya pada lego mindstorm NXT terdiri dari dua komponen, yaitu LED dan phototransistor. 17 P a g e

13 Sensor ini dapat membedakan terang dan gelap, serta mengukur intensitas cahaya di suatu ruangan maupun pada permukaan yang berwarna. Sensor ini dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar Sensor Cahaya Sensor didasarkan pada prinsip yang berbeda. LEGO sensor menggunakan LED RGB, dan berturut-turut bersinar lampu merah, hijau dan biru pada objek. Cahaya yang dipantulkan dikumpulkan oleh sensor peka cahaya dengan panjang gelombang semua. HiTechnic memiliki LED putih, dan sebuah chip warna khusus yang sensitif. Chip ini memiliki tiga daerah sensitif tercakup merah, hijau dan filter biru. Keuntungan tambahan dari metode HiTechnic dapat mendeteksi warna cahaya yang dikirim di atasnya (dalam mode pasif, dengan LED putih mematikan) Sensor Suara Sensor suara adalah sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya suara. Sensor ini disesuaikan dengan kemampuan pendengaran manusia, yaitu antara 20 Hz sampai 20 KHz. Sensor suara pada lego midstorm NXT digunakan untuk mengukur intensitas suara lingkungan. Sensor ini dapat mendeteksi suara sampai maksumum 90 desibel (db). Gambar di bawah ini merupakan sensor suara pada lego mindstorm NXT. 18 P a g e

14 Gambar Sensor Suara Sensor suara berfungsi seperti telinga, yaitu untuk menangkap suara. Sensor suara dalam Lego Mindstorms NXT ini mampu untuk mengukur kenyaringan dari lingkungan robot. Dengan menggunakan sensor ini, robot lego mindstorms NXT dapat berpindah atau bergerak ke area yang lebih tinggi atau menurunkan kenyaringannya tergantung pada kode NXT-G yang telah dibuat. Sensor suara mengukur tingkat volum pada skala 0 sampai 100, 100 menjadi yang sangat keras, 0 menjadi yang sepenuhnya diam. Sensor suara mampu untuk mengukur kenyaringan berciri sama dalam desibel (db) dan dba (frekwensi sekitar 3-6 khz, yang mana telinga manusia adalah yang paling sensitif) Konektor Sensor dihubungkan ke NXT brick menggunakan suatu 6-position modular connector yang mengutamakan kedua antarmuka digital dan analog. Antarmuka yang analog adalah backward-compatible (dengan menggunakan suatu adapter) dengan Robotics Invention System yang lama. Antarmuka yang digital mampu untuk kedua komunikasi I 2 C dan RS P a g e

15 Gambar NXT sensor interface pin-out Komponen Tambahan Selain komponen utama, ada juga komponen tambahan untuk membuat robot lego mindstorm NXT. Komponen-komponen yang terdapat di robot lego mindstorm NXT seara lengkap, yaitu : Gambar Komponen robot NXT 20 P a g e

16 2.4. Program NXT-G Untuk menjalankan robot NXT, pertama-tama kita harus memprogram robot tersebut dengan program yang kita inginkan. Ada banyak bahasa pemrograman yang dapat digunakan untuk memprogram NXT, salah satunya adalah NXT-G. NXT-G atau LEGO MINDSTROMS Education NXT adalah software untuk memogram NXT Brick dari komputer yang dapat dilakukan secara grafikal. Perangkat lunak ini adalah cukup untuk pemrograman dasar, seperti driving motor, membuat sensor sebagai masukan/input, membuat kalkulasi/perhitungan, dan mempelajari struktur program sederhana dan aliran kontrol. MINDSTORMS NXT digunakan untuk menciptakan perangkat lunak yang mengendalikan tindakan dari perangkat keras robot. Software NXT MINDSTORMS adalah suatu sistem instruksi assembling visual/icon. Aliran arah yang pada umumnya bergerak dari kiri ke kanan. Perangkat lunak ini adalah suatu contoh dari suatu program yang di-compile. Program yang dibuat di NXTharus dicompile dan di-download ke NXT Brick sebelum Robot melaksanakan program itu. Gambar Tampilan awal program NXT-G 21 P a g e

17 Gambar di atas merupakan overview dari software NXT-G. Pada bagian yang bernomor 1 (satu) adalah bagian untuk memulai suatu program baru. Sebelum memulai, nama file dapat diubah terlebih dahulu, setelah itu tekan tombol Go untuk menuju ke lembar kerja baru. Untuk bagian yang bernomor 2 (dua), jika kita sebelumnya telah memiliki file program, maka dapat kita buka dengan cara memilih nama file yang kita punya terlebih dahulu sebelum menekan tombol Go. Gambar Tampilan lembar kerja baru Gambar di atas adalah gambar saat kita menekan tombol Go pada bagian membuat lembar kerja baru. Block function yang dapat digunakan untuk memprogram adalah yang berada di sebelah kiri. Cara untuk memprogramnya cukup dengan klik blok fungsi yang kita inginkan kemudian didrag menuju awal rangkaian program start, kemudian letakkan di tempat yang disediakan. 22 P a g e

18 Gambar Memulai program di NXT-G Setelah kita memasang blok, maka pada panel bagian bawah akan muncul parameter dari blok tersebut (masing-masing blok memiliki parameter sendiri), dari parameter tersebut, dapat kita atur berbagai kondisi yang dapat terjadi sesuai dengan keinginan kita. Berikut ini adalah penjelasan beberapa Block yang akan digunakan untuk melakukan program pada project ini Move Block Gambar Move block 23 P a g e

19 Salah satu block yang dapat kita pakai untuk memprogram robot adalah Move Block. Move Block memiliki fungsi untuk membuat motor pada robot bekerja (maju atau mundur). Jika disesuaikan dengan model robot, kerja motor dapat membuat variasi gerak pada robot. Selain maju dan mundur, robot juga dapat diperintahkan berbelok hanya dengan menggunakan satu blok saja. Biasanya untuk membuat hasil yang baik, untuk melakukan belok digunakan dua buah move block. Gambar Parameter move block Gambar di atas adalah parameter yang terdapat pada Move Block. Pada parameter tersebut, dapat kita atur port motor mana saja yang ingin dijalankan, arah gerak motor, steering pada motor, kecepatan gerak motor, durasi gerak motor, dan perintah sebelum melanjutkan ke blok berikutnya Switch Block Switch Block merupakan sebuah blok yang memiliki kondisi lebih dari satu. Dalam beberapa bahasa pemrograman lain logika dari switch block ini sama dengan logika if then else. Switch block ini juga memiliki dua kontrol yang berbeda, yaitu sensor dan value. Pada switch block ini, program yang akan berjalan adalah program pada kondisi yang telah terpenuhi. Jika sudah terpenuhi satu kondisi, maka program itu saja yang akan berjalan sampai switch block menemukan kondisi berikutnya, namun jika hanya 1 (satu) kondisi saja 24 P a g e

20 yang terpenuhi sampai akhir, maka program yang terdapat pada kondisi lainnya tidak akan berjalan. Berikut adalah gambar kedua switch block tersebut. Gambar Switch block dengan control sensor dan value Untuk switch block yang menggunakan control sensor, parameternya tergantung dari jenis sensor yang digunakan. Untuk blok yang menggunakan control value, parameternya tergantung pada tipe dari value yang digunakan. Berikut adalah masing-masing parameter dari switch block tersebut. Gambar Parameter switch block dengan control sensor Gambar Parameter switch block dengan control value 25 P a g e

21 Loop Block Loop block berfungsi untuk melakukan perulangan pada suatu program. Pada beberapa bahasa pemrograman lain, logika loop block sama dengan logika repeat until. Loop block juga memiliki beberapa control, yaitu forever, sensor, time, count, dan logic. Berikut adalah gambar-gambarnya. Gambar Loop block dengan control forever, sensor, time, count, dan logic Masing-masing loop block tersebut memiliki parameter yang hampir sama, terutama yang memiliki control time dan count. Untuk control logic, syarat yang dapat dimasukkan hanya true dan false saja. Untuk control sensor, parameternya tergantung dari masing-masing jenis sensor -nya. Untuk control forever, program akan diulang selamanya, untuk menghentikannya, kita harus melakukan terminating program langsung pada robot. Berikut adalah parameter loop block dengan control time. Gambar Parameter loop block dengan control time 26 P a g e

22 Download, Run, dan Stop Setelah selesai membuat program, maka program tersebut dimasukkan ke dalam brick dengan cara menggunakan ikon di bawah ini. Namun, harus menggunakan kabel data untuk memindahkan program dari komputer ke brick. Gambar Ikon untuk memasukkan program ke brick Gambar no 1 di atas merupakan ikon untuk menampilkan NXT window, seperti gambar di bawah ini. Gambar NXT window 27 P a g e

23 Gambar no 2 adalah ikon untuk download dan run selected. Ikon ini berfungsi untuk memasukkan program ke dalam brick dan langsung menjalankannya, namun program yang dimaksud adalah program tertentu yang sudah dipilih saja, bukan seluruh program. Gambar no 3 adalah ikon untuk download seluruh program dalam file yang sedang dibuka. Apabila menggunakan ikon ini, robot tidak akan langsung bergerak sesuai program, karena hanya memindahkan file saja. Gambar no 4 adalah ikon stop. Digunakan untuk menghentikan program yang sedang dijalankan. Gambar no 5 adalah ikon download and run. Ikon ini berfungsi untuk menyimpan program yang sudah dibuat dalam satu file ke dalam memory brick dan langsung menjalankan program tersebut. 28 P a g e

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perkembangan Robot Istilah robot muncul pertama kali pada Czecholoslovakian satirical play, Rossum s Universal Robots, oleh Karel Capek pada tahun 1920. Robot pada pementasan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi landasan-landasan teori yang penulis gunakan untuk seluruh laporan penelitian ini. Landasan-landasan teori ini dijelaskan untuk membentuk pemahaman yang sama antara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perkembangan Robot di Indonesia Sebenarnya sejak tahun 1980-an pengembangan dan penggunaan mesin otomatis di Indonesia telah dilakukan terutama pada kelompok industri strategis,

Lebih terperinci

PENERAPAN LEGO MINDSTROMS NXT FORKLIFT DAN CONVEYOR ROBOT UNTUK MENSORTIR BARANG MENGGUNAKAN SENSOR WARNA

PENERAPAN LEGO MINDSTROMS NXT FORKLIFT DAN CONVEYOR ROBOT UNTUK MENSORTIR BARANG MENGGUNAKAN SENSOR WARNA PENERAPAN LEGO MINDSTROMS NXT FORKLIFT DAN CONVEYOR ROBOT UNTUK MENSORTIR BARANG MENGGUNAKAN SENSOR WARNA Yudhi Gunardi 1,Eko Saputro 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu

Lebih terperinci

BAB II KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR

BAB II KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR BAB II KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR 2.1 KECERDASAN-BUATAN ROBOT Kecerdasan-buatan (Artificial Intelligence atau AI) didefinisikan sebagai kecerdasan yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan.

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Robot Lego Mindstroms EV3

Gambar 2.1 Robot Lego Mindstroms EV3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LEGO Mindstroms EV3 Lego Mindstorms EV3 adalah generasi ketiga dari LEGO. Ini merupakan penerus dari Lego Mindstorms NXT seri 2.0 generasi kedua. The "EV3" penunjukan berarti

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE REMOTE CONTROL BERBASIS ANDROID PADA ROBOT LEGO MINDSTORMS NXT 2.0

PERANCANGAN APLIKASI MOBILE REMOTE CONTROL BERBASIS ANDROID PADA ROBOT LEGO MINDSTORMS NXT 2.0 PERANCANGAN APLIKASI MOBILE REMOTE CONTROL BERBASIS ANDROID PADA ROBOT LEGO MINDSTORMS NXT 2.0 Dwi Maya Nursyswanti, Dian Widi Astuti Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

Pemrograman Robot LEGO (RCX & NXT)

Pemrograman Robot LEGO (RCX & NXT) Pemrograman Robot LEGO (RCX & NXT) ( versi 1.0, 28 Januari 2010 ) Oleh : Bernardus Very C, S.Kom ROBOKIDZ Computer & Robotics Learning Center JL. Hasanudin G-4A Semarang Telp.(024)3561338 1 Lego RCX 2

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Prinsip Kerja Robot Prinsip kerja robot yang saya buat adalah robot lego mindstorm NXT yang menggunakan sensor ultrasonik yang berfungsi sebagai mata pada robot dengan tambahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perkembangan Robot di Indonesia Sebenarnya sejak tahun 1980-an pengembangan dan penggunaan mesin otomatis di Indonesia telah dilakukan terutama pada kelompok industri strategis,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Pemotong Rumput Lapangan Sepakbola Otomatis dengan Sensor Garis dan Dinding ini, terdapat beberapa masalah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan pembuatan aplikasi dengan menggunakan metodologi perancangan prototyping, prinsip kerja rangkaian berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 1. Perumusan Masalah Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengidentifikasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertegas hubungan yang erat antara robot dan otomatisasi.

BAB I PENDAHULUAN. mempertegas hubungan yang erat antara robot dan otomatisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Robot merupakan sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah didefinisikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR

BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR BAB III PERANCANGAN KECERDASAN-BUATAN ROBOT PENCARI JALUR Kecerdasan-buatan yang dirancang untuk robot pencari jalur ini ditujukan pada lingkungan labirin (maze) dua dimensi seperti ditunjukkan oleh Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram

BAB III METODE PENELITIAN. pada blok diagram tersebut antara lain adalah webcam, PC, microcontroller dan. Gambar 3.1 Blok Diagram BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Pengerjaan Tugas Akhir ini dapat terlihat jelas dari blok diagram yang tampak pada gambar 3.1. Blok diagram tersebut menggambarkan proses dari capture gambar

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran

Lebih terperinci

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot ACTION TOOLS OUTPUT INFORMATION MEKANIK MOTOR MOTOR DRIVER CPU SISTEM KENDALI SENSOR Gambar 1 Bagian-bagian Robot Gambar 1 menunjukkan bagian-bagian robot secara garis besar. Tidak seluruh bagian ada pada

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI COMPUTER VISION PADA ROBOT PENDETEKSI OBJEK BERBASIS SMARTPHONE ANDROID DAN MIKROKONTROLER ATMEGA128

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI COMPUTER VISION PADA ROBOT PENDETEKSI OBJEK BERBASIS SMARTPHONE ANDROID DAN MIKROKONTROLER ATMEGA128 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI COMPUTER VISION PADA ROBOT PENDETEKSI OBJEK BERBASIS SMARTPHONE ANDROID DAN ATMEGA128 Galih Aldio Putra Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan, Bogor,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE

IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE IMPLEMENTASI MIKROKONTROLER PIC 16F877A DALAM PERANCANGAN ROBOT OBSTACLE AVOIDANCE HARMON VICKLER D. LUMBANRAJA, S.T., M.Kom (SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SURYA NUSANTARA) ABSTRAK Dalam pemrograman robot

Lebih terperinci

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien

Grafik hubungan antara Jarak (cm) terhadap Data pengukuran (cm) y = 0.950x Data pengukuran (cm) Gambar 9 Grafik fungsi persamaan gradien dapat bekerja tetapi tidak sempurna. Oleh karena itu, agar USART bekerja dengan baik dan sempurna, maka error harus diperkecil sekaligus dihilangkan. Cara menghilangkan error tersebut digunakan frekuensi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin

BAB III PERANCANGAN ALAT. menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat diperlikan adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatannya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah : 1. Menentukan tujuan dan kondisi pembuatan simulasi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Setelah perancangan alat selesai, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah pengujian dan analisa alat yang bertujuan untuk melihat tingkat keberhasilan dalam perancangan

Lebih terperinci

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER Jefta Gani Hosea 1), Chairisni Lubis 2), Prawito Prajitno 3) 1) Sistem Komputer, FTI Universitas Tarumanagara email : Jefta.Hosea@gmail.com 2) Sistem

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan

BAB III PERANCANGAN. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan 41 BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: spesifikasi alat, blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas tentang perancangan sistem yang dibuat dimana diantaranya terdiri dari penjelasan perancangan perangkat keras, perancangan piranti lunak dan rancang bangun

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu 37 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dan dilaksanakan mulai bulan Maret 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun keseluruhan sistem, prosedur pengoperasian sistem, implementasi dari sistem dan evaluasi hasil pengujian

Lebih terperinci

ROBOT YANG DIPROGRAM OLEH WINDOW PARAMETER MELALUI MEDIA INFRA RED

ROBOT YANG DIPROGRAM OLEH WINDOW PARAMETER MELALUI MEDIA INFRA RED ROBOT YANG DIPROGRAM OLEH WINDOW PARAMETER MELALUI MEDIA INFRA RED Modul yang digunakan - Delta Robo CPU - Delta DC Driver - Delta Robo Mechanic - Battery Pack - ISP Cable - IR Communication - Delta Infrared

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Pengukuran tinggi badan menggunakan ARDUINO adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang dengan cara digital. Alat ini menggunakan sebuah IC yang

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Pengendali 4 Motor DC Penggerak 4 Roda Secara Independent Berbasis Mikrokontroler AT89C2051

Pembuatan Sistem Pengendali 4 Motor DC Penggerak 4 Roda Secara Independent Berbasis Mikrokontroler AT89C2051 Pembuatan Sistem Pengendali 4 Motor DC Penggerak 4 Roda Secara Independent Berbasis Mikrokontroler AT89C2051 Ari Rahayuningtyas Balai Besar Pengembangan Teknologi Tepat Guna Jl K S Tubun no 5 Subang Jawa

Lebih terperinci

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA 4.1 Desain Sistem Sistem yang dibangun pada tugas akhir ini bertujuan untuk membangun robot beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 37 BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Tujuan Pengukuran dan Pengujian Pengukuran dan pengujian alat bertujuan agar dapat diketahui sifat dan karakteristik tiap blok rangkaian dan fungsi serta cara kerja

Lebih terperinci

Written by Mada Jimmy Monday, 24 August :40 - Last Updated Thursday, 18 November :51

Written by Mada Jimmy Monday, 24 August :40 - Last Updated Thursday, 18 November :51 Perkembangan industri saat ini menuntut pemrosesan pada sistem kontrol yang semakin dinamis dalam setiap tahapan perancangan, pengoperasian, maupun perawatan. Peralatan yang kompak, fleksibel namun handal

Lebih terperinci

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51

Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51 21 Perancangan Model Alat Pemotong Rumput Otomatis Berbasis Mikrokontroler AT89C51 Ahmad Yusup, Muchlas Arkanuddin, Tole Sutikno Program Studi Teknik Elektro, Universitas Ahmad Dahlan Abstrak Penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip

BAB I PENDAHULUAN. Mikrokontroler merupakan pengontrol mikro atau disebut juga Single Chip BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat khususnya kemajuan di dunia elektronika dan komputer menyebabkan banyak dihasilkannya suatu penemuanpenemuan yang dianggap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menggunakan serial port (baudrate 4800bps, COM1). Menggunakan Sistem Operasi Windows XP. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang berupa spesifikasi sistem, prosedur operasional penggunaan program, dan analisa sistem yang telah dibuat. 4.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Flowchart

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Flowchart BAB IV PERANCANGAN Bab ini membahas tentang perancangan sistem gerak Robo Bin, mulai dari alur kerja sistem gerak robot, perancangan alat dan sistem kendali, proses pengolahan data hingga menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Pada bab ini akan membahas proses yang akan dilakukan terhadap alat yang akan dibuat, mulai dari perancangan pada rangkaian hingga hasil jadi yang akan difungsikan.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI

RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI 1 RANCANG BANGUN ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PENDETEKSI HALANG RINTANG BERBASIS MIKROKONTROLER AVR SKRIPSI Oleh Wahyu Adi Nugroho NPM. 0734210306 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan BAB III PEMBUATAN ALAT 3.. Pembuatan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul dapat ditekan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Robot adalah mesin yang dapat melakukan kegiatan seperti yang manusia dan binatang lakukan, sehingga membutuhkan persepsi, aksi dan kecerdasan tersendiri yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Uraian Umum Dalam perancangan alat akses pintu keluar masuk menggunakan pin berbasis mikrokontroler AT89S52 ini, penulis mempunyai pemikiran untuk membantu mengatasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O, BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

Lebih terperinci

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API 168 Jupii: ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API Keen Jupii 1), Ferry A.V. Toar 2) E-mail: te_02002@yahoo.com, toar@mail.wima.ac.id. ABSTRAK Pembuatan robot cerdas ini di latar

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Smartphone Android Sony Xperia Mini st15i

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Smartphone Android Sony Xperia Mini st15i BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. 2.1.Kemampuan Mendasar Robot Penyerang Humanoid Soccer Selain kemampuan dasar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pengukuran tinggi badan dan berat badan berbasis mikrokontroler dan interface ini terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil hasil pengujian terhadap alat yang telah dirancang dari penelitian ini. Pengujian alat dilakukan untuk mengambil data-data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pembahasan dalam Bab ini meliputi pengujian dari setiap bagian kemudian dilakukan pengujian secara keseluruhan. Ada beberapa tahapan pengujian untuk yang harus dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS MOBILE-ROBOT 3.1. Perancangan Sistem Secara Umum bawah ini. Diagram blok dari sistem yang dibuat ditunjukan pada Gambar 3.1 di u(t) + e(t) c(t) r(t) Pengontrol Plant

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma robot. 3.1. Sistem Kontrol Sistem kontrol pergerakan pada robot dibagi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini Bluetooth sebagai alat komunikasi penghubung

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi wajah animatronik berbasis mikrokontroler ini menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan secara umum perancangan sistem pengingat pada kartu antrian dengan memanfaatkan gelombang radio, yang terdiri dari beberapa bagian yaitu blok diagram

Lebih terperinci

Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto

Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS. Sudimanto Media Informatika Vol. 15 No. 2 (2016) SIMULASI ROBOT LINE FOLLOWER DENGAN PROTEUS Sudimanto Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan computer LIKMI Jl. Ir. H. Juanda 96 Bandung 40132 E-mail : sudianen@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan membahas prinsip kerja rangkaian yang disusun untuk merealisasikan sistem alat, dalam hal ini potensiometer sebagai kontroler dari motor servo, dan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan sensor putaran berbasis serat optik dilakukan di Laboratorium Optik dan Fotonik serta Laboratorium Bengkel Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS 3.1. Spesifikasi Perancangan Perangkat Keras Secara sederhana, perangkat keras pada tugas akhir ini berhubungan dengan rancang bangun robot tangan. Sumbu

Lebih terperinci

Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler

Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler Percobaan 2 I. Judul Percobaan Sistem Kendali Digital Berbasis Mikrokontroler II. Tujuan Percobaan 1. Mahasiswa memahami pemrograman dasar mikrokontroler 2. Mahasiswa memahami fungsi dan prinsip kerja

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Dalam perancangan dan implementasi robot keseimbangan dengan menggunakan metode PID, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN diperkuat oleh rangkainan op-amp. Untuk op-amp digunakan IC LM-324. 3.3.2.2. Rangkaian Penggerak Motor (Driver Motor) Untuk menjalankan motor DC digunakan sebuah IC L293D. IC L293D dapat mengontrol dua

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori dasar yang digunakan untuk pembuatan pintu gerbang otomatis berbasis Arduino yang dapat dikontrol melalui komunikasi Transifer dan Receiver

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Definisi Perancangan Perancangan adalah proses menuangkan ide dan gagasan berdasarkan teoriteori dasar yang mendukung. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara pemilihan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X Pada bab ini akan dibahas mengenai diagram alir pembuatan sistem kendali meja kerja mesin frais dalam arah sumbu-x, rangkaian

Lebih terperinci

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI Asrul Rizal Ahmad Padilah 1, Taufiq Nuzwir Nizar 2 1,2 Jurusan Teknik Komputer Unikom, Bandung 1 asrul1423@gmail.com, 2 taufiq.nizar@gmail.com ABSTRAK Salah satu kelemahan robot dengan roda sebagai alat

Lebih terperinci

Indra manusia: penglihatan, suara, sentuhan, rasa, dan bau memberikan kami informasi penting berfungsi dan bertahan Robot sensor: mengukur

Indra manusia: penglihatan, suara, sentuhan, rasa, dan bau memberikan kami informasi penting berfungsi dan bertahan Robot sensor: mengukur Indra manusia: penglihatan, suara, sentuhan, rasa, dan bau memberikan kami informasi penting berfungsi dan bertahan Robot sensor: mengukur konfigurasi / kondisi lingkungannya dan mengirim informasi tersebut

Lebih terperinci

AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS

AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS Line tracker robot adalah robot yang dapat berjalan secara otomatis mengikuti garis yang mempunyai warna berbeda dengan backgroundnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori

Lebih terperinci

Perancangan Robot Pemadam Api Divisi Senior Berkaki

Perancangan Robot Pemadam Api Divisi Senior Berkaki 112 JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 14, No. 2, 112-116, November 2011 Perancangan Robot Pemadam Api Divisi Senior Berkaki (Robot Design Senior Division Fire Legged) LATIF HIDAYAT, ISWANTO, HELMAN MUHAMMAD

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK Bab ini membahas tentang perancangan perangkat lunak yang meliputi interface PC dengan mikrokontroller, design, database menggunakan Microsoft access untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. a Batasan masalah pembuatan tugas akhir ini adalah terbatas pada sistem kontrol bagaimana solar cell selalu menghadap kearah datangnya sinar matahari, analisa dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. patok, serta pemasangan sensor ultrasonik HC-SR04 yang akan ditempatkan pada BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Dalam sistem perancangan ini awal mula dilakukan pemasangan sensor getar SW-420 untuk mendeteksi apakah pemohon SIM C menabrak/menyenggol

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 31 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Air ditampung pada wadah yang nantinya akan dialirkan dengan menggunakan pompa. Pompa akan menglirkan air melalui saluran penghubung yang dibuat sedemikian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control 4.1 Garis Besar Perancangan Sistem BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK Perlu diketahui bahwa system yang penulis buat ini menggunakan komponen elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah

Lebih terperinci

Tutorial Eagle. Berikut jendela baru

Tutorial Eagle. Berikut jendela baru Tutorial Eagle 1. Membuat schematic baru Buka eagle yang sudah diinstal, kemudian buat new schematic dengan klik file new schematic - maka akan muncul window baru tempat menggambar schematic Berikut jendela

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Dalam Robot Pengirim terdapat sistem elektronis dan sistem mekanis di dalamnnya, dalam hal ini sistem mekanis di kendalikan oleh sistem elektronis seperti

Lebih terperinci