PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN TANJUNG PERAK
|
|
- Widyawati Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN TANJUNG PERAK Faruq Hidayat 1 dan Iwan Vanany 2 1 Program Studi Magister Managemen Teknologi, Manajemen Bisnis Maritim, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus MMT-ITS Cokroaminoto 12 A, Telp froex@yahoo.com 2 Program Studi Magister Managemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, iwan.vanany@gmail.com ABSTRAK Metode Performance Prism digunakan untuk merancang model dan kerangka sistem pengukuran kinerja operasional di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Hal ini dilakukan guna memperbaiki sistem pengukuran kinerja yang telah ada yaitu pengukuran kinerja individu (SKI) yang masih belum merepresentasikan kinerja organisasi secara komprehensif dan integratif. Pengukuran dengan Performance Prism merupakan pengukuran kinerja yang terintegrasi dengan menggunakan keseimbangan antara indikator-indikator kinerja finansial dan non finansial meliputi seluruh aspek perusahaan ( stakeholder) yang menyangkut kepuasan stakeholder serta kontribusi dari stakeholder kepada perusahaan. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini juga didukung oleh beberapa metode antara lain pembobotan dengan Analytic Hierachy Process (AHP) untuk mengetahui skala nilai prioritas setiap (key performance indicator), Scoring System dengan metode Objectives Matrix (OMAX) dan Traffic Light System untuk mengetahui nilai indeks total perusahaan pada tingat korporasi dan kategori dari indeks tersebut apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan atau masih perlu dilakukan perbaikan secara berkelanjutan ( continuous improvement). Hasil perancangan pengukuran kinerja pada PT Pelindo III dengan Performance Prism berupa 21 meliputi 6 pada perspektif Customer, 4 pada perspektif Supplier, 6 pada perspektif Investor, 3 pada perspektif Emplooye, 2 pada perspektif Regulator. Dari perhitungan pengukuran kinerja dengan menggunakan Objective Matrix diperoleh nilai kinerja perusahaan sebesar 6,62. Kata kunci: Indikator Kinerja, Pengukuran Kinerja, Perbaikan Berkelanjutan, Key Performance Indicator (). PENDAHULUAN Selama ini, belum ada model pengukuran kinerja operasional berikut evaluasinya secara komprehensif mengukur indikator-indikator kinerja mana yang perlu diperhatikan agar mendukung kinerja operasional pelabuhan secara keseluruhan. Penilaian kinerja yang ada hanya didasarkan kepada penilaian pencapaian SKI (sasaran kinerja individu), belum dilakukan penilaian kinerja organisasi secara komperehensif yang mempertimbangkan penilaian dari sisi stakeholder, sehingga mengakibatkan adanya kesenjangan yang tinggi antara harapan konsumen dengan penyediaan jasa (PT Pelindo III) sebagaimana studi yang dilakukan Brooks (2011). Oleh karena itu, desain pengukuran kinerja secara komprehensif perlu dirancang untuk mengantisipasi persaingan dengan diberlakukannya undang-undang nomor 17 tahun 2008 A-20-1
2 dimana PT Pelindo tidak lagi memonopoli usaha penyediaan jasa kepelabuhanan. Pengukuran kinerja ini nantinya diharapkan dapat merekomendasikan proses perbaikan yang dapat digunakan sesuai dengan hasil pengukuran kinerja yang dilakukan. Dari hasil pengukuran kinerja, akan terlihat pada bagian mana kinerja perusahaan yang bermasalah. Dengan adanya rekomendasi perbaikan ini, perusahaan dapat mengetahui permasalahan yang terjadi dan mempertimbangan untuk melakukan langkah korektif. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam latar belakang maka permasalahan yang akan dikaji dalam studi ini adalah sebagai berikut: (1) bagaimana menentukan model dan kerangka sistem pengukuran kinerja operasional di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, (2) bagaimana mengukur kinerja operasional Pelabuhan Tanjung Perak dengan model pengukuran kinerja operasional secara komprehensif yang tidak hanya menilai dari sisi internal saja, tetapi juga mempertimbangkan dari sisi stakeholder yang dapat menggambarkan penilaian secara menyeluruh terhadap kondisi perusahaan. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja operasional pada Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang antara lain adalah sebagai berikut: (1) Merancang model dan kerangka sistem pengukuran kinerja operasional di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (2) Melakukan pengukuran kinerja operasional Pelabuhan Tanjung Perak berdasarkan kerangka sistem pengukuran kinerja yang telah dibuat sebagai evaluasi dari kondisi perusahaan saat ini. (3) Melakukan interpretasi hasil pengukuran untuk mengetahui indikator kinerja yang memberikan kontribusi dan indikator kinerja mana yang perlu mendapatkan prioritas perbaikan. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah dapat dijadikan masukan bagi Manajemen perusahaan untuk mengambil keputusan strategis dalam menghadapi perubahan peraturan dalam industri kepelabuhanan, dapat memberikan kontribusi secara teoritis terhadap ilmu pengetahuan khusunya yang berkaitan dengan masalah pengukuran kinerja perusahaan dan pengelolaan pelabuhan, dapat dijadikan bahan referensi bagi pihak-pihak yang berkeinginan melakukan penelitian lebih lanjut tentang penataan terminal dan pengelolaan pelabuhan. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran penelitian secara keseluruhan sehingga diketahui proses, metode dan hasil yang diperoleh dalam penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Stakeholder Dalam penelitian dengan metode performance prism ini, stakeholder yang ditinjau terdiri dari Investor/pemegang saham, Customer, Supllier, Karyawan dan Komunitas/Instansi Pemerintah. Struktur Hierarki Sistem Pengukuran Kinerja Operasional Pelabuhan Data hasil survey pendahuluan dipilah berdasarkan Faset Performance Prism dan klasifikasi stakeholder diperoleh 84 macam parameter atau kriteria pengukuran kinerja. A-20-2
3 Validasi Awal Langkah selanjutnya adalah menyusun indikator atau parameter kinerja, dan Interview dengan Senior Manager Pemasaran dan Ka. Biro Perencanaan yang mengisi kuesioner variabel kinerja berdasarkan performance prism. Berdasarkan hasil diskusi dan mempertimbangkan segi pengukuran kinerja yang telah dilakukan perusahaan sebelumnya, hasil checklist pemilihan variabel kinerja performance prism yang disarankan dan hasil identifikasi kelima faset performance prism, disusun beberapa item parameter kinerja (Performance Indicator) dan dilakukan pengklasifikasian sesuai dengan kerangka dasar performance prism. Sebagai verifikasi parameter kinerja yang telah disusun, dilakukan diskusi kembali dengan stakeholder untuk memastikan bahwa parameter kinerja (Performance Indicator) yang disusun benar-benar applicable dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Daftar parameter kinerja dapat dilihat pada Tabel 3. Untuk mendapatkan nilai bobot terhadap perusahaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1 = Nilai Bobot stakeholder investor x Nilai bobot 1 dalam stakeholder investor = 0,26 x 0,05 = 0,013. Total nilai bobot dari seluruh adalah 1 (satu). Adapun keseluruhan nilai bobot terhadap perusahaan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 1. Daftar Kode (Key Performance Indeks) Stake Holder Kode Stake holder Kode Inves Tor Custom er I 1 Return On Capital Employed (ROCE) E 1 Indeks Kepuasan Pegawai Emplo I 2 Operating Ratio E 2 Tingkat kesehatan pegawai yees I 3 Pertumbuhan Pendapatan Usaha E 3 Persentase kehadiran karyawan I 4 Pertumbuhan laba usaha S 1 Kesiapan alat produksi CC I 5 Penilaian implementasi GCG Suppli S 2 Kesiapan alat produksi RTG I - 6 Penyerapan Investasi er S 3 Kesiapan kapal tunda C - 1 Jumlah penanganan keluhan pelanggan S 4 Tingkat ketepatan pembayaran Supplier C 2 Waiting Time For Berth R 1 Pemantauan dan pengelolaan lingkungan Regula C 3 Rasio Effective Time (ET) terhadap R 2 ketaatan terhadap persyaratan perijinan tor Berthing Time (BT) (kelengkapan perijinan) C 4 Produktivitas Bongkar Muat C 5 Capaian Petikemas yang ditangani (dalam TEU's) C 6 Indeks kepuasan pelanggan Sumber: Olahan Data Primer, Tabel 2. Bobot Masing-masing BOBOT BOBOT BOBOT BOBOT BOBOT I C E S R I C E S R I C E S I C S I C I C Total Nilai Bobot Seluruh 1.00 Sumber: Olahan Data Primer, A-20-3
4 Validasi Akhir Proses ini merupakan proses validasi akhir untuk memastikan apakah yang telah diidentifikasi sudah cukup mampu merepresentasikan kondisi perusahaan. Penyusunan Performance Measurement Record Sheet ( Model dan Kerangka Sistem Pengukuran Kinerja Operasional Pelabuhan) Setelah memperoleh sebagai parameter pengukuran kinerja perusahaan, selanjutnya dilakukan penyusunan Performance Measurement Record Sheet untuk masingmasing. Penyusunan Performance Measurement Record Sheet dilakukan dengan cara interview kepada pihak perusahaan mengenai satuan dan hasil pengukuran berupa persentase dan hasil dari Buku Capaian Key Performance Indicator Tahun 2012 yang setiap tahun dihasilkan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) pada Bulan April 2013 untuk masing -masing, capaian hasil Tahun 2012 tersebut didapat dari hasil Self Assessment oleh Tim Penyusunan Laporan dan Self Assessment Capaian Key Performance Indicators () Korporat Tahun Capaian Tahun 2012 tersebut disusun berdasarkan realisasi operasional perusahaan terhadap target yang tertuang dalam kontrak manajemen. Hasil dari pendataan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3: Tabel 3. Satuan Data, Target Maksimum dan Minimum serta Kondisi Terburuk untuk Masingmasing KODE SAT TARG ET MAX TARGE T MIN 2011 TERB URUK 1 I-1 Return On Capital Employed (ROCE) % 25% 15.75% 15.75% 10% 19.52% 2 I-2 Operating Ratio % 80% 61.98% 61.98% 50% 62.76% 3 I-3 Pertumbuhan Pendapatan Usaha % 50.00% 20.28% 20.28% 0.00% 21.22% 4 I-4 Pertumbuhan laba usaha % 200% 85% 85% 80% 124% 5 I-5 Penilaian implementasi GCG % 100% 83% 83.43% 80% 85.21% 6 I-6 Penyerapan Investasi (Pencapaian program dan fisik) 2012 % 100% 85% 85.08% 50% 86.70% 7 C-1 Jumlah penanganan keluhan pelanggan % 100% 80% 100% 50% 90% 8 C-2 Waiting Time For Berth jam C-3 Rasio Effective Time (ET) terhadap Berthing Time (BT) % 100% 80.00% 70.50% 0% 70.00% 10 C-4 Produktivitas Bongkar Muat B/S/H C-5 Capaian Petikemas yang ditangani (dalam TEU's) % 200% 105% % 100% 110% 12 C-6 Indeks kepuasan pelanggan likert E-1 Indeks Kepuasan Pegawai likert E-2 Tingkat Kesehatan Pegawai % 100% 80% 95% 80% 95% 15 E-3 Persentase Kehadiran Pegawai % 100% 100% 100% 85% 95% 16 S-1 Kesiapan alat produksi Container Crane (CC) % 100% 95.24% 95.24% 80% 94.09% 17 S-2 Kesiapan alat produksi Rubber Tired Gantry (RTG) % 100% 94.87% 94.87% 80% 95.16% 18 S-3 Kesiapan kapal tunda % 100% 95.30% 95.30% 80% 96.20% 19 S-4 Tingkat ketepatan pembayaran Supplier % 100% 55.33% 55.33% 0% 85.03% 20 R-1 Pelaksanaan pemantauan dan pengelolaan lingkungan % 100% 80.00% 80.00% 80% % 21 R-2 Ketaatan terhadap persyaratan perijinan % 100% 88.80% 88.80% 0% 70.00% A-20-4
5 Hasil tabulasi di atas merupakan olahan data yang berbeda cara penilaian terhadap masingmasing indicator, ada yang berupa persentase, skala likert berdasarkan hasil kuisioner, satuan jam dan B/S/H. Hasil capaian tahun sebelumnya, yaitu tahun 2011 ditampilkan pada tabel untuk menentukan target minimum tahun 2012 yang diharapkan capaiannya meningkat melebihi tahun sebelumnya dan didapatkan dari Buku Capaian Key Performance Indicator Tahunan, sedangkan target maksimum dan kondisi terburuk dari masing-masing didapatkan dengan cara Focus Group Discussion dengan para stakeholder yang kompeten di bidang kepelabuhanan. Data capaian kinerja Tahun 2012 didapatkan dari Buku Capaian Key Performance Indicator Tahun Untuk beberapa yaitu 8 ( Waiting Time For Berth), 9 (Rasio Effective Time (ET) terhadap Berthing Time (BT)), 10 (Produktivitas Bongkar Muat), 11 (Capaian Petikemas yang ditangani (dalam TEU's)), 16 (Kesiap an alat produksi Container Crane (CC)) dan 17 (Kesiapan alat produksi Rubber Tired Gantry (RTG)) hasil capaian pada Buku Capaian di atas didapatkan berdasarkan perhitungan rata-rata dari 3 jenis terminal, yaitu Terminal Peti Kemas Surabaya (TPKS), Term inal Peti Kemas Berlian (TPKB) dan Terminal Nilam Tanjung Perak. Nilai Kinerja Operasional Pelabuhan Tanjung Perak Scoring System dengan Model Objective Matrix (OMAX) Langkah selanjutnya, model pengukuran kinerja tersebut dapat dipadukan dengan model scoring system yaitu model OMAX (objectives matrix) sebagaimana fungsinya untuk mengetahui skor masing-masing kriteria, sehingga akan diketahui level dari setiap kriteria. Pengukuran Kinerja Menggunakan Traffic Light System Metode Traffic Light System ditandakan dengan pewarnaan untuk setiap level seperti lampu lalu lintas (merah,kuning dan hijau) sebagai tanda bahwa nilai performa yang didapatkan termasuk dalam batasan. Berdasarkan hasil perhitungan OMAX untuk seluruh stakeholder, dapat diringkas dalam Tabel 4: Tabel 4. Total Penilaian Capaian Kinerja Berdasarkan Level OMAX I C E S R I C E S R I C E S I C S I C I C INDEKS TOTAL 6.62 Dari Tabel 4, didapatkan nilai indeks total sebesar 6,62 dengan skala 10. Jika menggunakan Traffic Light System, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja Pelindo III Perak Surabaya secara keseluruhan dapat dikatakan belum mencapai performa yang diharapkan. Dari hasil Traffic Light System dapat diketahui bahwa yang masuk dalam kategori hijau sebanyak 15 sedangkan yang masuk kategori kuning sebanyak 5 dan yang masuk kategori merah sebanyak 1. Aspek kinerja yang masih berada dalam kategori A-20-5
6 kuning tersebut adalah 5 antara lain Rasio Effective Time (ET) terhadap Berthing Time (BT), Produktivitas Bongkar Muat, Persentase Kehadiran Pegawai, Kesiapan alat produksi Container Crane (CC) dan Ketaatan terhadap persyaratan perijinan (kelengkapan perijinan). Sedangkan aspek kinerja yang berada dalam kategori merah adalah Waiting Time For Berth, untuk itu perlu adanya prioritas perbaikan pada indikator kinerja ini. PEMBAHASAN Dari rekomendasi perbaikan 5 yang masih berada di kategori kuning dan merah, ada beberapa metode yang dapat diterapkan untuk peningkatan kinerja perusahaan yang telah ada ke arah yang lebih baik, rencana-rencana perusahaan untuk pengembangan/pembangunan fasilitas terminal baru di Teluk Lamong serta peremajaan peralatan khususnya peralatan bongkar muat petikemas agar segera terealisasikan untuk mengganti atau menambah kapasitas produksi bongkar muat agar kesiapan alat lebih terjamin. Dengan adanya kesiapan peralatan bongkar muat yang cukup, produktifitas kegiatan B/M dapat terjamin, tidak ada waktu tunggu (idle time) sehingga rasio Effective Time (ET) terhadap Berthing Time (BT) semakin meningkat. Prosentase kahadiran pegawai yang masih belum sesuai dengan kondisi yang diharapkan terjadi karena sistem penilaian kehadiran yang diterapkan perlu dievaluasi kembali, karena sistem yang ada saat ini hanya melakukan penilaian berdasarkan ketepatan waktu jam masuk dan jam pulang, tanpa adanya suatu batas toleransi tertentu. Jam masuk ditetapkan pukul 8.00 WIB dan jam pulang pukul WIB. Kelengkapan perijinan mutlak harus dipenuhi agar proses bisnis yang dijalankan terhindar dari permasalahan hukum, oleh karena itu percepatan proses pengurusan perijinan seperti halnya ijin pengoperasian Reception Facilities (RF) dan persetujuan Masterplan/ Rencana Induk Pelabuhan (RIP) perlu dilakukan agar kegiatan yang dilakukan mempunyai dasar hukum yang pasti. Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada perusahaan untuk memasukkan hasil pengukuran ke dalam tinjauan manajemen ( Management Review) yang dilaksanakan secara periodik oleh perusahaan dan dihadiri oleh middle hingga top management, untuk memperbaiki sistem Management Review yang telah diterapkan sebelumnya oleh perusahaan. Hal ini karena hasil rekayasa sistem pengukuran kinerja perusahaan yang disarankan dengan menggunakan metode performance prism, lebih terintegrasi dan lebih mudah dipahami serta dapat diketahui performa perusahaan secara keseluruhan dimana hal ini sangat diperlukan oleh top management sebagai pembuat kebiijakan perusahaan. Hasil penelitian ini telah disampaikan pada Focus Group Discussion (FGD) dengan pimpinan perusahaan dan telah divalidasi oleh stakeholder tersebut bahwa untuk mendapatkan hasil analisis ini menggunakan metode pengukuran kinerja yang tepat yaitu menggunakan Metode Performance Prism dengan didukung oleh studi literatur terkait. KESIMPULAN Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah nilai kinerja operasional pada Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Dalam model dan kerangka sistem pengukuran kinerja operasional di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menggunakan metode Performance Prism, terintegrasi 5 stakeholder yaitu Investor dengan 6, Customer dengan 6, Employee dengan 3, Supplier dengan 4 dan Regulator dengan 2. Total ada 21 buah sebagai indikator kinerja Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. A-20-6
7 2. Dengan metode Performance Prism, pengukuran kinerja operasional Pelabuhan Tanjung Perak didapatkan indeks total dari perhitungan menggunakan metode Objectives matrix (OMAX) dan Traffic Light System sebesar 6,62. Dari 21 yang ada, sebanyak 15 yang masuk dalam kategori hijau yang dapat memberikan kontribusi yang baik dan 5 yang masih berada dalam kategori kuning. Dan 1 yang masuk dalam kategori merah. 5 yang masih berada dalam kategori kuning antara lain Rasio Effective Time (ET) terhadap Berthing Time (BT), Produktivitas Bongkar Muat, Persentase Kehadiran Pegawai, Kesiapan alat produksi Container Crane (CC) dan Ketaatan terhadap persyaratan perijinan (kelengkapan perijinan). Sedangkan aspek kinerja yang berada dalam kategori merah adalah waiting time for berth untuk itu perlu adanya prioritas perbaikan pada indikator kinerja ini. Saran Disarankan kepada Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk melakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Performance Prism agar pengukuran kinerja tingkat korporasi dapat dilakukan. Metode Performance Prism ini tidak hanya dapat dilakukan pada tingkat korporasi saja tetapi pada setiap bagian kerja yang ada di perusahaan sampai dengan level terkecil. Perlu dilakukan pula penambahan sebagai indikator kerja yang mengacu pada identifikasi 5 (lima) faset Performance Prism yang telah dilakukan pada seluruh stakeholder. Sistem pengukuran kinerja dengan mengunakan metode Performance Prism ini harus ditinjau secara periodik, agar variabel kinerja dan target yang ada dapat disesuaikan dengan perkembangan terbaru, baik menyangkut perubahan lingkungan, persaingan usaha, regulasi pemerintah, tuntutan masyarakat, perkembangan kebutuhan pelanggan, perkembangan teknologi terbaru maupun perkembangan standar pencapaian kinerja dengan metode terbaru DAFTAR PUSTAKA Brooks, M. R., Schellinck, T. and Pallis, A. A. (2011). A systematic approach for evaluating port effectiveness. Maritime Policy and Management, vol. 38, no. 3, pp Cook, Thomas J. Vantsant J, Stewart L, Adrian J, (1995), Performance Measurement: Lessons Learned for Development Management World Development 23 (8) : Kaselimi, V., Notteboom, T., De Borger, R. (2010). Game theoretical approach to competition between multi-user terminals: the impact of dedicated terminals Modde Roberto and Santheimer Leigh Ellen. (1996), Performance Monitoring Indicator Handbook World Bank Technical paper no Neely, A. D., and Kennerly, M., Performance Measurement Frameworks -A Review, Centre for Business Performance, Cranfield School of Management, UK. Pareto, Vilfredo. (2003) Mind and Society. Vol. 4. Kessinger Publishing. Perhubungan. (2011) Standar Kinerja Pelayanan Operasional Pelabuhan, Direktur Jenderal Perhubungan Laut. UNCTAD, (1985) Port Development second edition, A handbook for planners in developing countries. Presiden Republik Indonesia (2008) Undang-undang nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran. A-20-7
8 Saaty, T. L. (1980), The analytic hierarchy process, McGraw-Hill, New York. Saaty, T. L. (1993), Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, PT. Bustaman Binaman Presindo, Jakarta. Wibisono, Dermawan. (2006) Manajemen Kinerja: Konsep, Desain dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Erlangga Woo, S. H., Pettit, S. J. and Beresford, A. K. C. (2011) Port evolution and performance in changing logistics environments. Vanany, Iwan. (2009), Performance Measurement: Model dan Aplikasi. A-20-8
Add your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO
3. Stakeholder Strategy 4. Stakeholder Process 1 5. Stakeholder Capabilities Validasi Key Performance Indicator (KPI) Kuisioner ini bertujuan untuk menilai apakah KPI yang terbentuk sudah cukup mampu mempresentasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera
Lebih terperinciANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik)
ANALISA PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus: PT Petrokimia Gresik) Eka Zusan Arianto, Sri Gunani Partiwi Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX
PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA
PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi harus menghadapi tantangan yang semakin berat dan serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung cepat
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO)
Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja... (Indarwati dkk.) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE PRISM PERFORMANCE (STUDI KASUS DI PT. POLOWIJO) Putri Indarwati * 1, Narto 2, Zeplin Jiwa
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ
PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT dengan PERFORMANCE PRISM di PT. XYZ Waskito Budi Susanto, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus PT. PLN (Persero) Area Malang)
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus PT. PLN (Persero) Area Malang) CORPORATE PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM DESIGN WITH PERFORMANCE PRISM METHOD
Lebih terperinciKEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) CABANG/UPP TAHUN 2016 PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO)
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) CABANG/UPP TAHUN 2016 PT PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO) No. I.1 Sumber Data Return On Capital Employed (ROCE) 1. ROCE adalah laba sebelum pajak dibagi capital employed;
Lebih terperinciKey Performance Indicators Perusahaan
Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERNYATAAN... LEMBAR PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii LEMBAR PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA CHANDRA GUNAWAN D
PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. SINAR GALUH PRATAMA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK
ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metodologi penelitian bertujuan untuk memberikan kerangka penelitian yang sistematis sehingga dapat memberikan kesesuaian antara tujuan penelitian dengan
Lebih terperinciPenerapan Internal Eksternal Matrix dan Performance Prism Dalam Upaya Pengukuran Kinerja Rumah Sakit X Malang
Penerapan Internal ksternal Matrix dan Performance Prism Dalam Upaya Pengukuran Kinerja Rumah Sakit X Malang Amanda Nur Cahyawati 1, Dwi Hadi Sulistyarini 2, Suluh lman Swara 3. Jurusan Teknik Industri,
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS
ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,
Lebih terperinci6 PORT PERFORMANCE INDICATORS PELABUHAN TANJUNG PRIOK DAN PELABUHAN SINGAPURA
62 6 PORT PERFORMANCE INDICATORS PELABUHAN TANJUNG PRIOK DAN PELABUHAN SINGAPURA Pendahuluan Bila dilihat dari segi lingkup pelayaran yang dilayani, Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Singapura merupakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Metode Penelitian Metodologi penelitian merupakan gambaran proses atau tahapan-tahapan penelitian yang harus ditetapkan terlebih dahulu sehingga menjadi suatu kerangka
Lebih terperinciJAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC
TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM. (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI
ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN JASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Hotel UMM INN) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM
PENGUKURAN KINERJA INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KODYA SEMARANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Rani Rumita, Heri Suliantoro, Martin Lilik A Program Studi Teknik Industri Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA KORPORASI MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS DI PT INTI LUHUR FUJA ABADI, PASURUAN)
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KORPORASI MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS DI PT INTI LUHUR FUJA ABADI, PASURUAN) Analysis of Performance Measurement using Performance Prism Method (Case Study
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: pengukuran kinerja, stakeholder, kpi
ABSTRAK Perusahaan belum pernah menerapkan pengukuran kinerja terhadap pihakpihak yang berhubungan dengan perusahaan.. Melihat hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja.
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM
ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Amanda Nur Cahyawati 1, Pratikto 2, Rudy Soenoko 3 1,2,3 Universitas Brawijaya, Fakultas Teknik, Malang, 65145, Indonesia
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PENENTUAN STRATEGI MANAJEMEN BERDASARKAN ANALISIS PERFORMANCE PRISM DAN SWOT (Studi Kasus Travel Avatar Magetan) DETERMINATION OF MANAGEMENT STRATEGY BASED ON PERFORMANCE PRISM AND SWOT ANALYSIS (Case
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terminal Peti Kemas (TPK) Koja merupakan salah satu pelabuhan yang memberikan jasa pelayanan bongkar dan muat peti kemas yang terletak di wilayah Pelabuhan Tanjung
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM (IPMS) PADA PT. OMETRACO ARAYA SAMANTA
Prosiding SNIRA Seminar Nasional Industrialisasi Madura & Call Paper Pengembangan Kawasan Industry Dan System Inovasi Yang Berkelanjutan Untuk Percepatan Pengembangan Baerah Tertinggal:Riset, Konsep, Pemikiran
Lebih terperinciSeminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur. Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik
Pengukuran Kinerja dengan Metoda Performance Prism dan Objectif Matrik Ir. Didi Samanhudi,MMT Jurusan Teknik Industri FTI-UPN Veteran Jawa Timur Abstraksi Pengukuran kinerja merupakan salah satu kegiatan
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :
PENGUKURAN KINERJA SUPPY CHAIN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCOR DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN
Lebih terperinciANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEMS PADA PT. X
e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 2, No. 1, Mei 2013 pp. 37-41 ANALISIS SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEMS PADA PT. X Tania Alda 1, Khawarita Siregar 2,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL
BAB III ANALISIS DAN PENGEMBANGAN MODEL Pada bab ini dijelaskan mengenai analisis penerapan sistem pengukuran kinerja menggunakan Metode Prism dan pengembangan model pengukuran kinerja tersebut pada unit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan, yang terdiri dari beribu-ribu pulau besar maupun kecil. Kondisi tersebut menyebabkan sektor transportasi memiliki peranan yang
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH)
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH) Nia Budi Puspitasari, Heru Prastawa, dan Aimathin Diana Program Studi Teknik
Lebih terperinciSTUDI PENGURANGAN DWELLING TIME PETIKEMAS IMPOR DENGAN PENDEKATAN SIMULASI (STUDI KASUS : TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA)
STUDI PENGURANGAN DWELLING TIME PETIKEMAS IMPOR DENGAN PENDEKATAN SIMULASI (STUDI KASUS : TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA) Fajar Prasetya Rizkikurniadi, Murdjito Program Studi Transportasi Laut Jurusan Teknik
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERFORMANCE PRISM
PERENCANAAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Rumah Sakit Lavalette) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan transportasi laut menjadi sektor utama yang berpengaruh dalam laju distribusi perdagangan dunia. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan volume lalu lintas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja (manusia) yang diatur dalam urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fokus kajian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah masalah tenaga kerja (manusia) yang diatur dalam urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ANALISA STRATEGI PADA PERUSAHAAN BENIH TANAMAN BERBASIS METODE PERFORMANCE PRISM DAN SWOT (Studi Kasus: PT. X) ANALYSIS STRATEGY ON CROOP SEEDS COMPANY BASED ON PERFOMANCE PRISM METHOD AND SWOT (Case Study:
Lebih terperinciINTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA
Integrasi Metode Balance Scorecard dan Analytical Hierarchy Process... (Fithriyah dkk) INTEGRASI METODE BALANCE SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENGUKURAN KINERJA DI PERGURUAN TINGGI SWASTA
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP)
PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP) Arif Rahman 1 dan Moses L. Singgih 2 Bidang Keahlian Managemen
Lebih terperinciTUGAS AKHIR TINJAUAN TURN ROUND TIME STUDI KASUS : UNIT TERMINAL PETIKEMAS I PELABUHAN TANJUNG PRIOK
TUGAS AKHIR TINJAUAN TURN ROUND TIME STUDI KASUS : UNIT TERMINAL PETIKEMAS I PELABUHAN TANJUNG PRIOK Diajukan Kepada Fakultas Teknologi Kelautan Universitas Darma Persada Untuk Memenuhi Persyaratan dalam
Lebih terperinciPerancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card
Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OMAX DI PT NAGAMAS
TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OMAX DI PT NAGAMAS Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011
SEMINAR NASIONAL-1 BMPTTSSI - KoNTekS 5 Universitas Sumatera Utara, Medan - 14 Oktober 2011 ANALISIS KAPASITAS PELAYANAN TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG Bambang Triatmodjo 1 1 Dosen Jurusan Teknik Sipil dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik jumlahnya maupun macamnya. Usaha-usaha dalam pembangunan sarana angkutan laut yang dilakukan sampai
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PADA PT. PLN CABANG MEDAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM
PENGUKURAN KINERJA PADA PT. PLN CABANG MEDAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM Disusun oleh : TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik DELFANDI PUTERA
Lebih terperinciPeningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS)
Petunjuk Sitasi: Suprihatin, E., & Amsori, M. A. (2017). Peningkatan Kinerja Toyota Auto2000 Banyuwangi dengan Penilaian Kinerja Menggunakan Metode Integrated Performance Measurement Systems (IPMS). Prosiding
Lebih terperinciStudi Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Buku Laporan ini disusun oleh Konsultan PT. Kreasi Pola Utama untuk pekerjaan Studi Penyusunan Master Plan Pelabuhan Bungkutoko di Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara. Laporan ini adalah
Lebih terperinciPERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X
Perancangan Dashboard Kinerja Perusahaan... (Sarosa dkk) PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X Yoang Enggaling Sarosa *, Syamsuri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan perusahaan jasa dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan perusahaan jasa dan manufaktur di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut menuntut perusahaan
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari hasil perancangan metode, alat pengukuran kinerja dan hasil pengukuran kinerja yang sudah dilakukan beserta saran sebagai masukan bagi
Lebih terperinciPerancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan)
Performa (2012) Vol. 11, No.2: 153-158 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Performance Prism (Studi Kasus di Batik Putra Bengawan) Murman Budijanto 1), Yusuf Priyandari, Santi
Lebih terperinci2 METODOLOGI PENELITIAN
11 2 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember 2013 di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Pelabuhan Singapura (Port of Singapore Authority).
Lebih terperinciBAB II KAJIAN LITERATUR
7 BAB II KAJIAN LITERATUR Dalam bab ini akan berisi kajian literatur yang nantinya akan digunakan dalam penelitian ini. Dengan tujuan untuk mengetahui apa saja dasar teori dan juga kajian kajian yang telah
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PROGAM e- KTP SEBAGAI MEDIA ANALISIS INVESTASI IT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PROGAM e- KTP SEBAGAI MEDIA ANALISIS INVESTASI IT DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM Vivid Badrul Laili Sistem Informasi, FTIF, ITS Surabaya Jl. Raya ITS
Lebih terperinciPERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PADA PT JAYA CELCON PRIMA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OMAX (OBJECTIVES MATRIX)
Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA PADA PT JAYA CELCON PRIMA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OMAX (OBJECTIVES MATRIX) (Performance Measurement Design of PT Jaya
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 2 AGUSTUS 2016 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM Winarni 1), Paulo 2), Titin Isna Oesman3 ) 1,2,3) Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Lebih terperinciANALISA KAPASITAS OPTIMAL LAPANGAN PENUMPUKAN TERMINAL PETIKEMAS MAKASSAR BERDASAR OPERATOR DAN PENGGUNA PELABUHAN
Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan (JRTK) Volume 11, Nomor 1, Januari - Juni 2013 ANALISA KAPASITAS OPTIMAL LAPANGAN PENUMPUKAN TERMINAL PETIKEMAS MAKASSAR BERDASAR OPERATOR DAN PENGGUNA PELABUHAN Misliah
Lebih terperinciI-1 BAB I PENDAHULUAN
I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan, peranan pelayaran sangat penting bagi kehidupan ekonomi, sosial, pemerintahan, pertahanan/keamanan. Bidang kegiatan pelayaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja. Pengemudi Angkutan Mikrolet (Studi Kasus di JL. Urip Sumohardjo
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Nasrah Jusmin (2003), Analisa Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Kinerja. Pengemudi Angkutan Mikrolet (Studi Kasus di JL. Urip Sumohardjo Makasar). Studi
Lebih terperinciTESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM
TESIS PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS X MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM SAMSUDIN HARIYANTO 2504 201 006 DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng.Sc.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar dan satu-satunya yang dua per tiga atau 63 persen wilayah tutorialnya berupa parairan. Indonesia juga memiliki
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.
PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. ABC, TBK Andreas Tri Panudju, Andi Hasryningsih Asfar, Fitri Fauziah
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA HOTEL X BOJONEGORO MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM, OMAX DAN TRAFFIC LIGHT SYSTEM
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2014), Vol. 2 No. 3, 149 158 PENGUKURAN KINERJA HOTEL X BOJONEGORO MENGGUNAKAN PERFORMANCE PRISM, OMAX DAN TRAFFIC LIGHT SYSTEM Program Studi Teknik Industri Universitas
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dari analisa tersebut
BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dari analisa tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Performance Pelabuhan Bitung ditinjau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi. Di era globalisasi saat ini, perusahaan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA
ANALISIS KINERJA PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA Noor Mahmudah 1, David Rusadi 1 1 Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta E-mail: noor.mahmudah@umy.ac.id Abstrak. Pelabuhan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA HUBUNGAN PELANGGAN DENGAN METODE CRM-SCORECARD (Studi Kasus Di PT. Bank Syariah ABC)
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA HUBUNGAN PELANGGAN DENGAN METODE CRM-SCORECARD (Studi Kasus Di PT. Bank Syariah ABC) Octrio Joky Saputro 1 dan Udisubakti Ciptomulyono Bidang Keahlian Managemen Industri
Lebih terperinciRingkasan : ANALISIS KINERJA TERMINAL PETIKEMAS DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA (Studi Kasus Di PT.Terminal Petikemas Surabaya) Oleh : SUPRIYONO
Ringkasan : ANALISIS KINERJA TERMINAL PETIKEMAS DI PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA (Studi Kasus Di PT.Terminal Petikemas Surabaya) Oleh : SUPRIYONO Kinerja Terminal Petikemas Surabaya Hasil pengolahan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Plaza Hotel Semarang)
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (Studi Kasus di Plaza Hotel Semarang) Hery Suliantoro, Galuh Intan M Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Industri UNDIP
Lebih terperinciKUESIONER. Hormat saya, Chandra Gunawan D. No : Nama : Jabatan :
KUESIONER Narasumber yang terhormat, Dalam menyelesaikan tugas akhir program sarjana S-1 Teknik Industri USU, penulis melakukan pengumpulan data tentang Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Performance
Lebih terperinciBAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT. memenuhi harapan pelanggan. Dengan luas area lebih dari 200 ribu m 2, kami siap
BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT A. SEJARAH RINGKAS Belawan Internasional Container Terminal disingkat BICT merupakan salah satu cabang pelaksana PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) yang berlokasi
Lebih terperinciBAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT. berlokasi di Gabion, Belawan. Disini, PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero )
BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT A. SEJARAH RINGKAS Belawan Internasional Container Terminal disingkat BICT merupakan salah satu cabang pelaksana PT. Pelabuhan Indonesia I ( Persero ) yang berlokasi
Lebih terperinciPerancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)
1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Bayu Sukmono R. dan Patdono Soewignjo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri tepung terigu merupakan industri dengan pertumbuhan yang tinggi di jaman Orde Baru. Hal ini karena industri tepung terigu merupakan industri
Lebih terperinciPENILAIAN KAPASITAS TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN TELUK BAYUR CAPACITY ASSESMENT OF CONTAINER TERMINAL AT TELUK BAYUR PORT
ISSN 2355-4721 Penilaian Kapasitas Terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur PENILAIAN KAPASITAS TERMINAL PETI KEMAS PELABUHAN TELUK BAYUR CAPACITY ASSESMENT OF CONTAINER TERMINAL AT TELUK BAYUR PORT Ratna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara Indonesia, jasa kepelabuhanan merupakan hal strategis untuk kebutuhan logistik berbagai industri dan perpindahan masyarakat dari satu tempat ke tempat
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS Untuk membantu perusahaan dalam mempersiapkan diri mengimplementasikan MBCfPE di dalam organisasi, maka penulis mencoba untuk membuat suatu model yang bertujuan: - Mengidentifikasi
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB
PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dijabarkan simpulan penelitian yaitu tingkat kinerja
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dijabarkan simpulan penelitian yaitu tingkat kinerja bongkar muat curah cair berdasarkan indikator kinerja pelabuhan, hasil pengukuran kualitas kinerja bongkar
Lebih terperinciANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. BPAS
ISSN: 1410-2331 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN SCORING OBJECTIVE MATRIX (OMAX) PADA PT. BPAS Adianto 1, M. Agung Saryatmo 1, dan Ardi S. Gunawan 2 1 Staf Pengajar
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH
BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. SEJARAH Sejarah PT PELINDO III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting.perseroan pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan
Lebih terperinciSTUDI PENANGANAN PETIKEMAS IMPOR DAN DAMPAKNYA BAGI ANTREAN TRUK (STUDI KASUS : TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271) 1 STUDI PENANGANAN PETIKEMAS IMPOR DAN DAMPAKNYA BAGI ANTREAN TRUK (STUDI KASUS : TERMINAL PETI KEMAS SURABAYA) Wenny Ananda Larasati,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BERBASIS BORLAND DELPHI
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KOPERASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD BERBASIS BORLAND DELPHI Chauliah Fatma Putri, Silviana Universitas Widyagama Malang e-mail: ullychauliah_uwg@yahoo.com, silviana.hakim@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCOR
PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCOR Dimas Satria Rinaldy, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RESTORAN OEN SEMARANG MENGGUNAKAN METODE CRM SCORECARD
PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA RESTORAN OEN SEMARANG MENGGUNAKAN METODE CRM SCORECARD Aries Susanty, Rani Rumita, dan Afrizal Putranto Program Studi Teknik Industri, Universitas Diponegoro Jalan
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO - GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO - GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) Arif Rahman 9108 201 507 DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr. Moses
Lebih terperinciKAJIAN LITERATUR KEY PERFORMANCE INDICATORS:
KAJIAN LITERATUR KEY PERFORMANCE INDICATORS: SEKTOR JASA KEPELABUHANAN DAN SEKTOR JASA KEBANDARUDARAAN Yohanes Indrayono A. PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Pengukuran kinerja perusahaan merupakan hal yang
Lebih terperinciPengukuran Kinerja Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo
Pengukuran Kinerja Program Studi Teknik Industri Universitas Trunojoyo Ernaning Widyaswanti Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Jalan Raya Telang PO BOX 2 Kamal,
Lebih terperinciBAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kebutuhan akan sistem manajemen strategis yang komprehensif dan integratif di BUMIDA untuk mengatasi kelemahan financial control system yang selama ini digunakan,
Lebih terperinciMODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE MEASUREMENT SYSTEM
Teknika : Engineering and Sains Journal Volume 1, Nomor 1, Juni 2017, 33-40 ISSN 2579-5422 online ISSN 2580-4146 print MODEL RANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN METODE INTEGRATED PERFORMANCE
Lebih terperinciBAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 1.1 Latar Belakang Sistem transportasi merupakan salah satu bagian penting bagi suatu pembangunan negara. Transportasi menjadi salah satu sektor pendukung kemajuan sistem logistik
Lebih terperinciEVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR
EVALUASI PROYEK DAN PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA PROYEK DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM PADA PROYEK RUMAH SAKIT PT SEMEN PADANG TUGAS AKHIR Oleh : STEFAHAYU ILLOZA LAROZZA NO BP 07173047 JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intermoda, dan berbagai jasa bongkar muat penunjang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (PT BJTI) merupakan anak perusahaan dari PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). PT BJTI Sejak tahun 2002 dipercaya mengelola
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 4 No. 2 Februari 2012
PERANCANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PENGEMBANGAN BISNIS UKM PADA PT.YTL JAWA TIMUR Eko Nurmianto 1, Naning Aranti Wessiani 2, Maidatul Munawaroh 3 1,2,3 Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN
PENDEKATAN MODEL OBJECTIVE MATRIX-AHP UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA PELAYANAN PADA KANTOR KELURAHAN Rina Fiati 1) 1) Teknik Informatika UMK Jl Gondang Manis Bae Kudus Email : rfiati003@yahoo.com
Lebih terperinci