BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING. A. Implementasi Teoritis

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING. A. Implementasi Teoritis"

Transkripsi

1 BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING A. Implementasi Teoritis Setiap mahluk hidup salah satunya manusia memiliki keindahan atau keunikan tersendiri dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Hal ini membuat penulis ingin mengangkat nilai keindahan dan keunikan yang terdapat pada manusia, yaitu salah satunya adalah seorang dosen. Keindahan dan keunikan seorang dosen dapat terlihat dari mereka mengajarkan beberapa materi kepada mahasiswa yang dengan sabar menghadapi berbagai tingkah laku mahasiswa yang berbeda-beda. Atas dasar kekaguman terhadap keunikan dosen inilah, penulis tertarik dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi dalam karya seni grafis. Dosen adalah salah satu manusia yang mampu menjadi sumber daya manusia dengan baik, yaitu menjadi seorang pengajar bagi mahasiswa. Mengajarkan hal baik yang akan diterima oleh mahasiswa, memberikan ilmu kepada mahasiswa untuk menghantarkan mahasiswa jenjang yang lebih tinggi. Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransfer ilmu kepada mahasiswa. Profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus. Tema yang digunakan penulis untuk menvisualisasikan karya seni grafis dengan teknik digital painting ini dilihat dari keindahan bentuk, degradasi warna, dan 35

2 36 pengolahan gambar. bentuk dan struktur yang digunakan dalam menvisualisasikan karya seni grafis ini difokuskan pada bagian painting dan karikaturnya. Penulis mengembangkan apa yang terdapat pada seorang dosen, menjadikan seorang dosen sebagai sumber inspirasi yang akan penulis gunakan sebagai pesan dalam karya agar penulis ciptakan dalam karya Tugas Akhir dalam bentuk karya seni grafis. Penulis juga ingin memberikan kenang-kenangan berupa karya ini untuk dosen Seni Rupa Murni sebagai ucapan terima kasih telah membimbing dalam mencari ilmu. B. Implementasi Visual Pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan konsep bentuk, medium dan teknik, proses pembuatan serta penyajian dengan rumusan sebagai berikut: 1. Konsep Bentuk Konsep bentuk yang dimaksudkan dalam karya seni yang penulis ciptakan adalah hasil dari keseluruhan karya yang nampak secara visual seperti warna dan tekstur. Warna yang penulis gunakan adalah warna pokok dan warna degradasi. Penulis juga menggunakan dimensi value dengan susunan warna dari warna terang ke warna gelap. Melalui kesan gelap terangnya warna tersebut menciptakan kesan ruang dan menghasilkan dimensi pada karya. Penulis menggunakan warna dari hasil kreatifitas dan imajinasi penulis. Warna pada background menggunakan degradasi warna dan susunan penumpukan gambar yang dibuat penulis serta menambahkan efek gambar yang diunduh di internet.

3 37 Tekstur yang penulis gunakan adalah tekstur nyata. Teksur nyata pada karya penulis apabila dilihat terasa sedikit kasar seperti tekstur kulit jeruk akibat dari penumpukan gambar yang menumpuk. Dan pengolahan atau pengeditan gambar untuk seperti menyerupai lukisan. Tekstur ini dibuat penulis agar ada kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan. Guna mencapai susunan yang dinamis termasuknya keseimbangan yang indah dalam menciptakan karya seni, perlu ada kombinasi berbagai elemenelemen seni rupa menjadi suatu komposisi yang indah. Penulis menggunakan komposisi terbuka yang menghasilkan karya seni visual dengan objek gambar yang meluas dan terkesan menyebar. Selain itu penulis juga menggunakan macam komposisi tertutup dengan wujud objek gambar yang mengumpul dan menyempit. 2. Medium dan Teknik Berdasarkan hasil pengamatan, analisis dan gagasan penciptaan, maka dalam menciptakan karya tugas akhir ini foto dosen sebagai sumber inspirasi dalam seni grafis menggunakan tehnik digital painting. Penulis memilih menggunakan teknik digital painting dalam karyanya karena yang dihasilkan dari teknik digital painting dimana keunikannya dapat menciptakan efek visual yang tidak terduga contohnya seperti efek bayangan dan penumpukan beberapa gambar. Pembuatan karya dengan menggunakan teknik digital painting. Penggunaan teknik tersebut dengan alasan agar dapat mencapai bentuk sesuai

4 38 keinginan penulis pada foto Dosen Seni Rupa Murni Universitas Sebelas Maret dalam karya dan juga dapat memainkan maupun mengeksplorasinya. Proses pembuatan karya ini yang digunakan adalah cetak kanvas. Penulis juga menggunakan printer kanvas, laptop, aplikasi photoshop, aplikasi coreldraw, dan beberapa gambar yang mengunduh di internet sebagai tambahan gambar untuk background. 3. Proses pembuatan karya Adapun proses pencetakannya sebagai berikut; a. Proses pengerjaannya penulis terlebih dahulu membuat desain sebagai acuan, setelah mendapatkan persetujuan dari pembimbing, hasil desain kemudian di lanjutkan untuk editing warna. b. Setelah editing warna, gambar tersebut memasuki editing bentuk agar menggambarkan konsep dari digital painting. Dalam editing ini menggunakan aplikasi Photoshop dan Coreldraw c. Proses selanjutnya adalah editing dengan menjadikan karikatur atau penambahan gambar agar yang dihasilkan sesuai dengan karakter dosen Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret. Dalam editing ini menggunakan aplikasi Photoshop dan Coreldraw d. Tahap berikutnya adalah memberikan ke pembimbing untuk dipersetujui setelah proses editing 100% selesai. Dan dapat mengetahui karakter beberapa dosen yang menjadi kesan untuk penulis.

5 39 e. Selanjutnya mencetak dengan printer kanvas dengan media kanvas A2 dengan ukuran 40cm x 60cm kemudian di spanram agar hasil rapi untuk di gantung pada dinding lebih rapi dan enak dipandang. 4. Penyajian Penyajian karya seni grafis dengan tehnik digital painting penulis menggunakan spanram kanvas. Dan spanram kanvas diberi kayu agar lebih menonjolkan seperti lukisan di dinding. Dengan ukuran A2 yaitu 40cm x 60cm. Penyajian karya penulis dibagi menjadi dua tampilan, yaitu tampilan portrait (vertical) dan tampilan landscape (horizontal). 5. Deskripsi karya Karya seni grafis teknik digital painting dengan inspirasi foto dosen, penulis ingin memberikan gambaran kepada penikmat seni tentunya dengan mempertimbangkan kaidah-kaidah seni yang diperdalam. Sehingga kesan lucu, unik, dan ceria dihasilkan tetap mempunyai estetik karya seni. Keseluruhan karya seni yang bersumber dari foto dosen ini menceritakan tentang pengalaman penulis saat bertemu dengan beliau.

6 40 Karya 1 Gambar 12. Karya 1 Judul : Pak Wok Media : Cetak kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

7 41 Karya yang pertama berjudul Pak Wok dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan Pak Wok sedang mengendarai mobil Jeep berwarna kuning. Background berwana coklat, karena penulis berimajinasi Pak Wok sedang mengendarai mobil di tanah. Karena mobil Jeep bisa untuk off road. Penulis membuat karya seperti ini, karena setiap hari penulis mengamati Pak Wok selalu mengendarai mobil Jeep berwarna kuning. Seolah-olah hobi Pak Wok suka berpetualang di jalan off road. Pada karya ini penulis banyak menggunakan warna-warna tua atau gelap, misalnya coklat. Langkah awal dalam membuat karya ini, penulis menggunakan aplikasi photoshop untuk membuat wajah karikatur. Penulis mengunduh gambar jip diinternet lalu menggabungkan ke hasil editing gambar. Setelah itu penulis mengedit warna warna untuk mengisi background dari hasil gambar itu. Karya ini menggunakan keseimbangan simetris dengan komposisi tertutup, sehingga dalam karya ini obyek terpusat di tengah. Meskipun karya ini terkesan begitu sederhana, namun karya ini mempunyai arti my trip my adventure. Pemilihan objek yang tepat, mengkaburkan kesan simple dalam pengerjakan tersebut karena makna dan pesan yang terkandung di dalamnya begitu kuat. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan distruksi dan simplifikasi.

8 42 Karya 2 Gambar 13. Karya 2 Judul : Pak Untung Media : Cetak Kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

9 43 Karya yang kedua berjudul Pak Untung dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan Pak Untung sebagai pengajar studio patung. Penulis membuat wajah Pak Untung menjadi 4 dan wajah berwarna warni karena dalam studio patung diajarkan membuat karya bisa jadi diperbanyak dengan hasil yang sama sesuai kemampuan yang dimiliki. Background dari warna hijau, biru, merah, kuning dan hitam itu penulis mengisi untuk keseimbangan warna background. Karena menurut penulis keseimbangan warna background sangat penting, agar gambar terlihat tajam. Kontras muncul karena warna background yang sangat berbeda dengan objeknya. Penilaian pada karya ini bila dilihat dari komposisi memanfaatkan ruang yang kosong sehingga diberikan efek tambahan empat objek gambar. Kemudian ruang yang tidak seimbang diisi dengan warna objek pada background sehingga tidak terlihat kosong. Karya ini menggunakan keseimbangan dengan komposisi terbuka, dimana objeknya menyebar menjadi empat. Tekstur yang digunakan dalam karya ini tekstur yang muncul oleh berbagai warna pada objek. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan distorsi dan simplifikasi. Mempunyai lekukan garis garis untuk memperkuat dan mempertegas perbedaan warna.

10 44 Karya 3 Gambar 14. Karya 3 Judul : Pak Narsen Media : Cetak Kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

11 45 Karya yang ketiga berjudul Pak Narsen dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan Pak Narsen menjadi seorang Profesor. Penulis memilih menggambarkan beliau menjadi seorang profesor karena menurut penulis beliau mempunyai karakter yang membantu mahasiswanya mengatasi masalah kuliah dalam mata kuliah beliau. Penulis membuat bayangan beliau menjadi 2. Maksud dari penulis bahwa beliau sangat sabar membantu mahasiswa yang berkarya dan menentang jika mahasiswa beliau karya dianggap buruk oleh dosen lainnya. Pada karya ini penulis menggunakan background coklat berkerut jeruk menggambarkan beliau sabar saat menjelaskan materi-materi untuk mahasiswa. Penulis juga sedikit merubah atau menggayakan agar berbeda dari bentuk aslinya. Karya ini menggunakan keseimbangan simetris dengan komposisi tertutup, sehingga dalam karya ini objek terpusat di tengah namun mempunyai bayangan. Penilaian pada karya ini dilihat dari komposisi sangat simple dan tidak memaksa serta mengurangi keindahan. Makna yang terkandung dalam karya ini, penulis membuat beliau menjadi Profesor yang berpengalaman dalam hal seni lukis. Karya ini penulis seakan-akan berpesan untuk menghormati yang lebih tua, karena orang yang lebih tua mempunyai pengalaman yang lebih banyak. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan distruksi dan distorsi.

12 46 Karya 4 Gambar 15. Karya 4 Judul : Pak Noryan Media : Cetak Kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

13 47 Karya yang keempat berjudul Pak Noryan dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan beliau seperti itu karena penulis melihat beliau dalam mengajar selalu ceria. Hal ini yang menyebabkan beliau digambarkan menari. Karena dalam menari, pasti ada keceriaan. Terdapat pula kabut asap. Penulis melihat beliau sebelum mengajar dan sesudah mengajar pasti selalu merokok. Hal ini yang membuat efek kabut asap dalam gambar. Pada karya ini penulis menggunakan warna biru, ungu, hijau, merah, dan efek cahaya lampu yang berbentuk bulat lonjong. Penggunaan background ini agar penulis bisa menggambarkan bahwa beliau sedang menari di atas panggung yang penuh tata cahaya lampu warna-warni agar terpancar aura keceriaan. Karya ini menggunakan keseimbangan simetris dengan komposisi tertutup, sehingga dalam karya ini objek terpusat di tengah. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena di cetak di kain kanvas. Penilaian pada karya ini bila dilihat dari komposisi sangat memanfaatkan ruang walaupun terlihat ruang yang masih kosong dan terlihat tidak seimbang sehingga yang terisi dengan objek tetap diisi dengan warna pada background sehingga tidak terlihat kosong dan tidak juga memaksa serta mengurangi keindahan pada karya. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan stilasi dan distorsi. Adanya garis semu yang tidak sengaja dibuat karena susunan garing oval yang tegak lurus.

14 48 Karya 5 Gambar 16. Karya 5 Judul : Pak Arfial Media : Cetak Kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

15 49 Karya yang kelima berjudul Pak Arfial dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan Pak Arfial mempunyai bayangan, tetapi bayangan beliau diisi dengan pemandangan alam. Karena menurut penulis beliau selalu membuat karya tentang keindahan alam dan pulau-pulau. Pada karya ini penulis banyak menggunakan warna-warna gelap pada background. Penulis menggunakan warna gelap sebagai background karena untuk mempertegas bayangan yang diisi pemandangan alam. Menurut penulis, warna gelap adalah warna yang mempertegas. Jadi penulis ingin menyampaikan bahwa beliau mempunyai pandangan tentang keindahan alam. Karya ini menggunakan keseimbangan simetris dengan komposisi tertutup, sehingga dimana dalam karya ini objek terpusat di tengah. Jadi, dalam penilaian karya ini bila dinilai dari komposisinya lebih memanfaatkan ruang yang ada namun tetap terlihat menarik dan simple. Karya ini juga memiliki makna tersendiri untuk menjaga keindahan alam dan lingkungan. Karya ini memberikan pesan bahwa manusia pun juga membutuhkan interaksi dengan alam supaya anak cucu kita yang akan datang bisa menikmati keindahan alam. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena dicetak di kain kanvas yang mempunyai tekstur seperti jeruk. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan distruksi, simplifikasi dan distorsi.

16 50 Karya 6 Gambar 17. Karya 6 Judul : Pak Edi Media : Cetak Kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

17 51 Karya yang keenam berjudul Pak Edi dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan beliau bercermin, karena beliau mengajarkan tentang cara pembuatan keramik. Keramik pasti mempunyai sisi yang mengkilap, seolah-olah terlihatt seperti cermin. Hal ini yang membuat penulis menggambarkan beliau seperti bercermin yang sedang menatap kedepan. Pada pembuatan karya ini, warna yang digunakan penulis untuk background warna merah yang dipadukan dengan warna hitam. Karena dalam proses pembuatan keramik, pasti memerlukan bara api untuk membakar bahan dasar pembuatan keramik supaya menjadi keramik. Tanpa adanya bara api untuk memanaskan, keramik tidak akan jadi. Oleh sebab itu background diberi warna merah bercampur hitam dengan objek. Karya ini menggunakan keseimbangan simetris dengan komposisi tertutup, dimana objeknya menyempit ke arah tengah saja. Tekstur yang digunakan dalam karya ini adalah tekstur semu, tekstur ini terjadi karena penulis memakai kain kanvas sebagai media untuk pencetakan karya. Jadi dalam penilaian karya ini bila dilihat dari komposisinya lebih memanfaatkan ruang yang ada namun terlihat menarik dan tidak memenuhi ruang. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan distorsi dan simplifikasi.

18 52 Karya 7 Gambar 18. Karya 7 Judul : Pak Agustinus Media : Cetak kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

19 53 Karya yang ketujuh berjudul Pak Agustinus dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan Pak Agustinus memakai pakaian jas. Penulis menambahkan motor vespa di belakang beliau karena menurut penulis, beliau suka dengan motor klasik yaitu vespa. Penulis juga sering melihat beliau berangkat ke kampus dengan mengendarai motor vespa klasik. Karya ini menggunakan background pagar kayu saat di teras rumah. Penulis menggambarkan beliau waktu beliau bersiap-siap untuk berangkat ke kampus. Dalam gambar ini, penulis memberi efek sedikit blur pada background. Agar komposisi warna cerah bisa bersatu dengan warna gelap dan untuk menonjolkan objek karakter sebagai fokus utama karya dan memunculkan kontras. Penempatan objek pada sisi kiri dan sisi kanan diisi motor klasik vespa. Pada karya ini menggunakan keseimbangan simetris dengan komposisi tertutup, dimana objek berada ditengah sebagai pusat dari gambar. Tekstur yang digunakan dalam karya ini tekstur nyata karena penulis mencetak pada kertas kanvas yang sudah memiliki tekstur sendiri. Jadi dalam penilaian karya ini bila dinilai dari komposisi lebih memanfaatkan ruang yang ada namun tetap terlihat simple. Komposisi yang sangat memanfaatkan ruang walapun terlihat sedikit tidak seimbang sehingga diisi oleh warna pada background, agar terlihat tidak kosong dan tidak mengurangi keindahan pada karya. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan simplifikasi.

20 54 Karya 8 Gambar 19. Karya 8 Judul : Pak Yayan Media : Cetak Kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

21 55 Karya yang kedelapan berjudul Pak Yayan dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan Pak Yayan yang mengajar sebagai dosen Lukis. Hal ini penulis menggambarkan beliau mempunyai potongan rambut seperti kebanyakan coboy yang suka mengendarai kuda. Penulis menggambarkan beliau seperti ini karena penulis melihat hasil karya beliau itu kuda. Penulis meyakini bahwa beliau kemungkian membuat karya terinspirasi oleh kuda. Karya ini penulis menggunakan background gelap. Pemilihan background dengan warna gelap, bertujuan agar dapat menghasilkan efek gambar kuda yang timbul didalam background. Efek gambar kuda yang terdapat pada background menampilkan kuda berwarna putih yang seakan-akan ingin berlari keluar dari gambar. Perbedaan antara objek dengan background yang dibuat seolah-olah bertektstur dengan ditambah mana yang jauh berbeda membuat karya ini memiliki kontras. Keseimbangan pada karya ini terdapat pada warna dan digadrasi gambar objek. Kontras yang terdapat pada karya ini karena terjadi perbedaan warna antara objek dengan warna kuda sebagai background. Penilaian pada karya ini dapat dilihat dari komposisi yang simetris tertutup karena objek berada ditengah, dan komposisi ruang yang kosong diisi oleh bayangan efek kuda berwarna putih. Agar dalam karya ini tidak terlihat kosong dan tidak mengurangi keindahan. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan distruksi.

22 56 Karya 9 Gambar 20. Karya 9 Judul : Pak Budi Media : Cetak Kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

23 57 Karya yang kesembilan berjudul Pak Budi dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan Pak Budi sebagai pesulap. Beliau menginspirasi penulis dalam mengolah gambar menjadi sosok pesulap. Model rambut yang panjang dan selalu diikat kebelakang. Sebagai pendukung penulis menggambarkan beliau sebagai pesulap karena beliau bercerita tentang hal mistis, oleh karena itu penulis menggambarkan beliau sebagai pesulap dalam editing gambar. Pesulap biasanya berbau hal mistis. Gambar ini penulis sedikit mengubah tatanan rambut pada beliau seperti pesulap terkenal di Indonesia yaitu Deddy Corbuzier. Penulis menggunakan background dengan warna putih dan hitam. Background ini dibuat agar terlihat seperti gambar ilusi, yang mampu memanipulasi mata atau terkadang mampu membuat mata pusing. Warna putih dan hitam digabungkan agar menciptakan kesan kontras dengan objek utama. Karya ini menggunakan keseimbangan simetris dengan komposisi tertutup, dimana objeknya berada ditengah. Penilaian pada karya ini bisa dilihat dari komposisi yang simple. Agar bisa memanfaatkan ruang yang kosong, penulis mengisi dengan background sehingga tidak terlihat kosong dan tidak juga memaksa serta tidak mengurangi keindahan karya. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan distruksi.

24 58 Karya 10 Gambar 21. Karya 10 Judul : Bu Novi Media : Cetak Kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

25 59 Karya yang kesepuluh berjudul Bu Novi dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan Bu Novi berpose seperti model putri Solo yang lemah gemulai. Penulis menggambarkan beliau atau mengedit gambar beliau menjadi seperti ini, karena penulis melihat beliau pada waktu mengajar sebagai dosen sangatlah lembut dalam hal percakapan. Pada karya ini penulis banyak menggunakan warna-warna cerah. Penulis memberikan warna biru muda, hijau muda, merah muda, dan kuning muda digabungkan dengan gradasi warna. Background terdapat dua hal berbeda. Misalnya background warna biru yang dibuat penulis ditambahkan garis lekukan-lekukan, maksudnya untuk memberikan kesan tenang dalam hal mengajar. Background yang berwarna campuran gradasi warna merah muda, hijau muda, dan kuning muda memberikan efek kesan seperti seorang putri dari langit yang terdapat pada kisah dongeng-dongeng. Tak lupa juga penulis menambahkan efek awan-awan. Karya ini sangat simple dan yang menarik bisa dilihat dari komposisi. Menggunakan komposisi keseimbangan simetris tertutup, dimana objek berada ditengah pada karya. Penilaian pada karya ini bisa dilihat dari memanfaatkan ruang yang kosong, dimana mempunyai background yang mempunyai gambar berbeda tapi digabungkan. Sehingga yang tidak terisi dengan objek tetap diisi dengan warna background sehingga tidak terlihat kosong dan tidak juga memaksa serta tidak mengurangi keindahan pada karya. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan simplifikasi.

26 60 Karya 11 Gambar 22. Karya 11 Judul : Bu Dyah Media : Cetak Kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

27 61 Karya yang kesebelas berjudul Bu Dyah dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan Bu Dyah sedang memakai jaket kulit dan sepatu dengan memamerkan sebuah motor Harley. Penulis membuat editing gambar berkebalikan dengan kenyataan. Kenyataan aslinya beliau mempunyai sifat yang lembut dan suka tersenyum. Beliau digambarkan sebagai seorang ladybiker yang mempunyai jiwa maco sebagai pengerndara motor Harley. Sebagai seorang ladybiker, penulis mengedit dengan menggunakan jaket kulit dan diedit dengan gaya sebagai ladybiker. Karya ini didominasi warna-warna tua atau gelap, misalnya hitam dan merah tua tetapi juga menambahkan warna putih. Background ini penulis ingin memberikan kesan berani dalam jiwa sebagai ladybiker. Penulis menambahkan gambar motor Harley karena penulis menganggap bahwa motor Harley adalah motor yang mempunyai jiwa pemberani, mempunyai mesin CC yang besar serta memiliki raungan mesin yang khas. Penulis mendahulukan warna yang lebih muda kemudian berlanjut ke warna tua atau gelap. Kontras pada karya ini muncul karena adanya gradasi warna yang membuat tampak nyata. Karya ini menggunakan keseimbangan simetris dengan komposisi tertutup, dimana objeknya berada ditengah karya. Komposisi memanfaatkan ruang agar tidak terlihat kosong, dengan menambahkan background dan gambar motor sehingga tidak terlihat kosong. Tidak mengurangi keindahan pada karya. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan stilasi.

28 62 Karya 12 Gambar 23. Karya 12 Judul : Bu Desy Media : Cetak Kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

29 63 Karya yang kedua belas berjudul Bu Desy dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan Bu Desy sedang duduk di kursi dan didepannya ada sebuah laptop yang berada di meja. Penulis menggambarkan beliau seperti ini karena penulis menceritakan kebiasaan beliau di ruang dosen. Kebiasaan beliau yang menggambarkan ini. Penulis menggunakan warna hijau tua dan hijau muda. Kemudian memberikan efek gradasi warna. Makna dari warna hijau ini karena beliau memberikan kesan tenang dan sejuk seperti berteduh di bawah pohon yang rindang saat terkena terik matahari. Komposisi yang digunakan adalah komposisi tertutup. Pada karya ini menampilkan ornamen-ornamen flora serta menambahkan meja yang perspektif, agar ruang yang kosong terlihat sedikit terisi dan seimbang. Dengan tambahan itu, tidak mengurangi keindahan pada karya. Keseimbangan pada karya ini menggunakan keseimbangan asimetris tertutup, dimana objek berada ditengah pada sisi karya. Kontras yang terdapat pada karya ini cukup terlihat karena background yang berwarna gradasi warna hijau. Garis lengkung berbentuk bunga seperti efek tambahan saja. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan simplifikasi.

30 64 Karya 13 Gambar 24. Karya 13 Judul : Pak Sigit Media : Cetak Kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

31 65 Karya yang ketiga belas berjudul Pak Sigit dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan Pak Sigit bermain gitar dengan model dan gaya seperti pemain gitar rock. Penulis membuat gambar beliau dan mengolah gambar menjadi seperti ini karena penulis sering melihat beliau bermain gitar dan tampil saat ada pameran sebagai pemain gitar. Membawakan instrument gitar lagu rock barat. Penulis mengedit gambar beliau dengan posisi gaya dan cara berpakaian diubah menjadi pemain gitar rock barat. Pada karya ini penulis menggunakan background warna hitam dan menambahkan gambar tangga nada yang sedikit diblur, agar kesan gambar fokus pada beliau. Warna background dibuat gelap karena rock identik dengan suara yang keras dan ketukan beat dengan nada yang cepat. Penempatan beliau di tengah-tengah atas dengan komposisi terbuka. Keseimbangan pada karya ini menggunakan keseimbangan asimetris. Kontras yang terdapat pada karya ini karena terjadi perbedaan warna background dengan gambar beliau saat bermain gitar. Karya ini menggunakan keseimbangan simetris tertutup, dimana objek berada ditengah sisi karya yang menjadi pusat perhatian mata melihat. Penilaian pada karya ini bila dilihat dari komposisi sangat memanfaatkan ruang yang kosong dan tidak terlihat seimbang. Penulis menngunakan cara dengan menambahkan background sehingga tidak terlihat kosong dan menjadi lebih seimbang dan tidak memaksa untuk mengurangi keindahan karya. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan stilasi dan simplifikasi.

32 66 Karya 14 Gambar 24. Karya 14 Judul : Pak Joko Media : Cetak Kanvas Ukuran : 40 cm x 60 cm Edisi : 1/1 Tahun : 2015

33 67 Karya yang keempat belas berjudul Pak Joko dengan ukuran 40 cm x 60 cm ini menggambarkan Pak Joko sedang berada di atas panggung dan bergaya seolaholah terbang. Beliau digambarkan seperti ini, karena sering menyelipkan cerita saat menjelaskan materi dalam perkuliahan. Penulis menambahkan gaya beliau yang tenang. Posisi beliau dalam gambar berada pada tengah-tengah panggung dan menatap kearah depan. Pada karya ini penulis menggunakan background warna biru tua. Bentuk pada karakter beliau ini menggayakan ketenangan. Penulis memberikan warna biru gelap, karena menurut penulis warna biru adalah warna yang menggambarkan ketenangan. Warna biru tua itu dimaksudkan ketenangan dalam kedewasaan. Background yang terdapat pada sebuah panggung acara. Penulis memberikan kesan pada karya ini seolah-olah beliau menjadi pusat perhatian orang banyak. Karena sifat dalam ketenangan bisa dicontoh mahasiswa. Kontras terjadi karena antara background panggung dan background warna biru tua bisa menjadi serasi. Karya ini menggunakan keseimbangan simetris dengan komposisi tertutup, dimana objeknya berada ditengah sisi karya. Karya ini bisa dilihat dari komposisinya sangat simple dan seimbang karena ruang yang kosong telah diisi dengan background serta tidak mengurangi keindahan dalam karya ini. Perubahan wujud seni yang terdapat pada karya ini menggunakan stilasi dan simplifikasi.

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA 42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis

BAB III. A. Implementasi Teoritis BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui

Lebih terperinci

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING

FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Seni Rupa Program Studi Seni Rupa

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai BAB III A. Implementasi Teoritis Bunga merupakan bagian pada tanaman yang memiliki bentuk dan warna yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai pembiakan pada tanaman, juga dianggap

Lebih terperinci

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoristis Penulis mengangkat Ikan Lele sebagai tema dalam seni grafis, karena ikan lele adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

IV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam

IV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam IV. ANALISIS KARYA KARYA 1 Judul : Gajah Sirkus Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 60x 130cm Tahun : 2016 Karya pertama yang berjudul Gajah Sirkus dengan menunjukkan suasana pertunjukan sirkus. Gajah

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh IV. ANALISIS KARYA Pada Bab ini, penulis menampilkan hasil karya beserta deskripsi dari masing-masing judul karya. Karya-karya ini terinspirasi dari upacara minum teh Jepang yang sering dijumpai pada festival

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis

BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING. A. Implementasi Teoritis BAB III ANGSA SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK CETAK SARING A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya ini karena ketertarikan penulis terhadap kebiasaankebiasaan dalam

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar desain kemasan toko cemilan Abang None adalah dengan membuat packaging untuk produk makanan khas betawi cemilan Abang None yang terlanjur

Lebih terperinci

Komposisi dalam Fotografi

Komposisi dalam Fotografi Tujuan: mengorganisasikan berbagai komponen foto yang saling berlainan, menjadi sedemikian rupa sehingga gambar tersebut menjadi suatu kesatuan yang saling mengisi, serta mendukung satu sama lainnya; dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sempurna. Manusia bisa berpikir dan mempunyai kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sempurna. Manusia bisa berpikir dan mempunyai kemampuan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk hidup yang paling sempurna. Manusia bisa berpikir dan mempunyai kemampuan melebihi makhluk hidup lainnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Grafis Desain grafis terdiri dari dua buah kata yaitu desain dan grafis, desain merupakan proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan 305 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang terkait dengan keberadaan seni lukis

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,

Lebih terperinci

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini.

B A B 5. tetap terkesan elegan, dan memperlihat cerita epic didalam film animasi ini. 82 B A B 5 H A S I L D A N P E M B A H A S A N D E S A I N 5.1 Desain Title Untuk desain Title, penulis menggunakan font Castellar yang dianggap mencerminkan keanggunan sang Dewi Bulan. Warna yang dipakai

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. PERWUJUDAN KARYA Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus dipersiapkan beberapa hal. Poster film tentunya membutuhkan sebuah cerita

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Pada title, penulis menggunakan font Ahnberg Hand. Dikarenakan animasi pendek ini keseluruhan karakternya merupakan anak-anak,

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Kisah dongeng tentang Raja Arthur memiliki sesuatu yang membuat penulis memiliki sebuah pandangan tertentu yang membawa penulis untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1. Gambaran Media Produksi Berdasarkan dari pengamatan penulis, selama ini industri tersebut belum menggunakan media komunikasi yang memadai yang dilakukan oleh pemilik industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Penciptaan ide pada karya seni diperoleh dari hasil pengalaman dan pengamatan disekitar. Melalui proses perenungan ditemukan

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri

Lebih terperinci

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap indah, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Title Forgotten Untuk desain title, penulis menggunakan font "Appleberry" yang dimodifikasi agar memberikan kesan playfull namun tetap bold.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Buku cerita ilustrasi Ramayana menampilkan gambar ilustrasi kontemporer berupa kartun dengan gaya vector. Mengadaptasi desain karakter kartun

Lebih terperinci

PERSEMBAHAN. Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan. kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu. memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta.

PERSEMBAHAN. Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan. kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu. memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta. PERSEMBAHAN Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta. 3. Saudaraku yang tercinta. 4. Teman-teman dan almamaterku. v MOTTO

Lebih terperinci

DISKRIPSI LUKISAN DUA PENARI

DISKRIPSI LUKISAN DUA PENARI DISKRIPSI LUKISAN DUA PENARI Dipamerkan Pada Pameran Dies Natalis Universitas Negeri Yogyakarta ke-43 Tahun 2007 Oleh Sigit Wahyu Nugroho,M.Si Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2007

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki tujuan, kebutuhan, dan keinginan yang beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup seseorang.

Lebih terperinci

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI DIPAMERKAN PADA PAMERAN SENIRUPA IKATAN KELUARGA ALUMNI SEKOLAH SENI RUPA INDONESIA 20-26 NOVEMBER 2011 DI TAMAN BUDAYA SURAKARTA SK DEKAN : 0614/UN.34.12/KP/2011

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dalam menciptakan karya seni, seorang pencipta memperoleh ide berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian melalui proses

Lebih terperinci

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 208 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Merujuk uraian pada bab-bab yang terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perwujudan ragam hias kumudawati pada langit-langit pendhapa

Lebih terperinci

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN 3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN KRIYA TEKSTIL Kompetensi yang akan diperoleh setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman tentang prinsip-prinsip dan unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam desain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan, BAB IV ANALISIS KARYA Melalui proses penemuan ide, pengamatan, pengkajian, pemahaman, serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi kerusakan lingkungan yang di simbolkan pada hewan kupu-kupu sejumlah

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk desain judul The Grammar Gear, penulis menggunakan jenis huruf Optimus Princeps karena font tersebut mencerminkan petualangan, keberanian, dan keagungan

Lebih terperinci

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: KOMSEP KARYA SENI Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan Saat ini kita dapat melihat

Lebih terperinci

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni Pengertian Seni Rupa Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada

Lebih terperinci

BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN

BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN digilib.uns.ac.id BAB III BUNGA TERATAI DALAM LUKISAN A. Implementasi Teoritis Bardasarkan uraian dari bab 2, terdapat pokok-pokok temuan mengenai bunga teratai, mengenai bentuk bunga, pola hidup, serta

Lebih terperinci

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015.

Karya Seni. Judul karya : Ngéntung Pajéng. PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN Festival Fotografi Surabaya Ciputra, Surabaya 2015. Karya Seni Judul karya : Ngéntung Pajéng PENCIPTA : Ida Bagus Candra Yana S.Sn.,M.Sn. PAMERAN "Festival Fotografi Surabaya" Ciputra, Surabaya 2015. ABSTRAK Dance photography merupakan pemotretan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan

Lebih terperinci

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1 Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/ KOMUNITAS Tingginya antuasiasme masyarakat dalam mengenakan benda atau produk (khususnya dalam bidang cetak) yang berbeda antara satu dengan lainnya. Memicu

Lebih terperinci

BAB IV DATABASE KOMIK KOREA

BAB IV DATABASE KOMIK KOREA BAB IV DATABASE KOMIK KOREA 4.1 Keterlibatan Praktekan dalam Proyek Kreatif Praktikan menempati posisi sebagai illustrator dalam team Database PT Manhwa Kita Culture. Tugas yang sering di kerjakan oleh

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan BAB V KONSEP PERANCANGAN A. Ide dan Gagasan Perancangan Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan media promosi, sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD

Lebih terperinci

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet 1 Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet Salah satu keunggulan yang membuat tablet menjadi sebuah perangkat yang sempurna untuk fotografi adalah kamera yang tersedia pada tablet Anda. Dengan semakin

Lebih terperinci

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: THREE GIRLS IN THE BEDROOM Judul : Three Girls in the Bedroom Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara: Pameran Seni Rupa dengan

Lebih terperinci

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud) Seni Rupa Bab 1 Pembelajaran Menggambar Flora, Fauna, dan Alam Benda Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

Lebih terperinci

BAB IV A. HASIL KERJA PRAKTIK 1. Peranan Praktikan Dalam proses kerja praktik yang berlangsung, posisi yang dipercayakan terhadap praktikan meliputi beberapa bagian divisi pekerjaan yang meliputi divisi

Lebih terperinci

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Kegiatan Belajar 1 Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Seorang seniman atau desainer (perancang) mengolah unsur-unsur seni rupa sesuai dengan keahlian dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan

Lebih terperinci

2014 GUNUNG KRAKATAU SEBAGAI IDE BERKARYA SENI GRAFIS

2014 GUNUNG KRAKATAU SEBAGAI IDE BERKARYA SENI GRAFIS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Seni selalu berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia sejak saat adanya peradaban manusia dan akan terus berkembang sampai masa yang akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA. serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi

BAB IV ANALISIS KARYA. serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi BAB IV ANALISIS KARYA Melalui proses penemuan ide, pengamatan, pengkajian, pemahaman, serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi dari tema visualisasi ekspresi perempuan sejumlah 14 karya. Masing-masing

Lebih terperinci

BAB III TINJAUANPUSTAKA

BAB III TINJAUANPUSTAKA BAB III TINJAUANPUSTAKA Dalam Bab III,TinjauanPustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan- penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan Pengerjaan Cover Video Klip

Lebih terperinci

Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan

Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan What is Composition in Photography? Mengenal Komposisi, POI, Rule of Third/Nine Point, Golden Mean, dan Framing Agar Foto Lebih Menawan oleh Erwin Rizaldi Professional Photographer Indonesia erizaldi.multiply.com

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya

Cahaya sebagai media Fotografi. Syarat-syarat fotografi. Cahaya Cahaya sebagai media Fotografi Pencahayaan merupakan unsur dasar dari fotografi. Tanpa pencahayaan yang optimal, suatu foto tidak dapat menjadi sebuah karya yang baik. Pengetahuan tentang cahaya mutlak

Lebih terperinci

Rancang Teknik Fotografi

Rancang Teknik Fotografi Rancang Teknik Fotografi Dalam fotografi juga dibutuhkan adanya rancang konsep, bagaimana suatu pengambilan nanti dilakukan. Apa pun kameranya, jika berdasarkan konsep dan kepekaan terhadap objek dan arah

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 85 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 4.1 Teknis Perancangan Dalam prosesnya mandala dibuat dengan pola lingkaran sempurna, kemudain menentukan titik pusat dari lingkaran tersebut. Untuk mengisi bagianbagian mandala,

Lebih terperinci

Prinsip Desain poster

Prinsip Desain poster Desain Poster Pengertian Poster Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan lain. Poster merupakan alat untuk mengiklannkan sesuatu,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini adalah lukisan Tetet Cahyati yang bertema Bandung merupakan lukisan ekspresivisme-abstrak yang bersumber gagasan dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 39 A. Skema proses Berkarya BAB III METODE PENCIPTAAN PRA - IDE EKSTERNAL MELIHAT, MENGAMATI IDE (GAGASAN) INTERNAL : MEMORI KENANGAN PENGALAMAN STUDI PUSTAKA: BUKU, KORAN, INTERNET KONTEMPLASI (PERENUNGAN)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 9 BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1. Peranan Pratikan Peranan designer grafis CTV Banten memiliki tugas membuat Bumper opening animasi wayang. Pada acara Tv Nusantara Pembuatan animasi dimulai dari briefing

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENCIPTAAN

BAB III. METODE PENCIPTAAN 34 BAB III. METODE PENCIPTAAN Seni merupakan media yang tepat dalam menyampaikan apa yang hendak kita ungkapkan, entah itu perasaan jiwa, isu sosial, juga termasuk kritik sosial. Khususnya seni lukis realis,

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam teknologi dan informasi.dalam komunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prio Rionggo, 2014 Proses Penciptaan Desain Poster Dengan Tema Bandung Heritage BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desain Komunikasi Visual (DKV) yang sebelumnya popular dengan sebutan Desain Grafis selalu melibatkan unsur-unsur seni rupa (visual) dan disiplin komunikasi, Semenjak

Lebih terperinci

EKSPRESI WAJAH ANAK - ANAK SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS

EKSPRESI WAJAH ANAK - ANAK SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS EKSPRESI WAJAH ANAK - ANAK SEBAGAI SUMBER IDE DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS KONSEP PENGANTAR KARYA TA Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni

Lebih terperinci

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading 4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading yang dilakukan mengambil bagian atas kening dan daerah

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X BAB III METODE PENCIPTAAN A. Visualisasi Karya Karya lukis ini sebanyak 4 karya. Karya pertama berukuran 125 cm X 140 cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X 50 cm,

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL 4.1 Tema Karya Tema dari karya tugas akhir ini adalah Geometrical Forest, sesuai dengan image board yang digunakan sebagai sumber inspirasi selain ragam

Lebih terperinci

BAB 3 STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB 3 STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB 3 STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Untuk melakukan sebuah promosi bagi suatu band independent maka dibutuhkan hal-hal yang tepat untuk mensukseskan pembentukan image atau ciri khas dari Mess

Lebih terperinci

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN SMK Negeri 4 Malang Jl. Tanimbar 22 Malang 65117Telp. ( 0341) 353798,Fax (0341) 353798 E-mail : surat@smkn4-mlg.info Definisi Warna Warna adalah salah satu elemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah

Lebih terperinci