IV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. ANALISIS KARYA. suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam"

Transkripsi

1 IV. ANALISIS KARYA KARYA 1 Judul : Gajah Sirkus Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 60x 130cm Tahun : 2016 Karya pertama yang berjudul Gajah Sirkus dengan menunjukkan suasana pertunjukan sirkus. Gajah yang seakan-akan muncul dari dalam tenda menujukkan tingkah laku gajah memberi salam selamat datang. Terdapat dua gajah yang dimunculkan pada karya, yaitu gajah laki-laki dan perempuan. Simbol yang diberikan pada kelamin gajah yaitu dengan memberikan asesoris pada gajah yaitu pita dan topi. Topi dan pita yang digunakan gajah agar terkesan lebih menarik. Suasana di dalam area pertujukkan sirkus dimunculkan dalam karya ini, yaitu dengan terlihat terdapat tenda sirkus, badut, pawang sirkus, biang lala, dan komedi putar. 43

2 44 Tenda sirkus bermotif garis ini tampak nyata dan tidak menambahkan orrnamen sedikitpun. Warna yang digunakan tenda yaitu warna merah, oren, dan biru. Terlihat di samping kiri terlihat badut yang sedang menggenggam balon. Badut yang cukup menarik berkostum sangat meriah. Balon-bolon yang di genggam juga tidak kalah meriah yaitu menggunakan warna-warna cerah, kuning merah dan hijau. Pawang gajah yang menggunakan kostum seperti pesulap atau terkesan gelap. Warna yang digunakan yaitu warna hitam dan coklat. Biang lala yang ditumbulkan hanyalah bayangan, atau terlihat tampak seperti jauh. Biang lala terlihat jauh cukup terlihat dengan penggunaan pada warna, yaitu menggunakan satu warna yaitu warna biru tua dan hanya menggunakan garis. Komedi putar yang dimunculkan yang seolah- olah sedang berputar. Warna yang digunakan pada komedi putar terkesan menarik karena menggukan warna-warna cerah. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembuatan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram

3 45 yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya. KARYA 2

4 46 Judul : Imajinasi Gajah Media : Acrylic pada kanvas Ukuran : 65x 65cm Tahun : 2016 Karya yang berjudul Imajinasi Gajah. Visualisasi dengan menekankan bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan pengalaman penulis terhadap sirkus gajah. Gajah yang sedang berimajinasi makan rerumputan. Dengan keberadaan tumbuh-tumbuhan disekitarnya gajah merasakan bahwa di area sirkus terdapat rumput-rumput disekitarnya. Tingkah laku gajah memakan rumput cukup menarik, karena tingkah laku gajah memakan rumput dengan hewan-hewan lain sangat berbeda, gajah menggunakan belalai untuk memetik rumput lalu dimasukkan ke mulutnya. Rumput-rumput disekitarnya bukan bentuk

5 47 nyata pada rumput melainkan perubahan bentuk pada rumput. Ornamenornamen yang ditimbulkan sangatlah jelas, dengan ornamen garis dan lingkaran membuat karya Imajinasi Gajah lebih menarik. Keberadaan awan dikarya Imajinasi Gajah menunjukkan gajah yang sedang berimajinasi berada di alam bebas. Pemilihan warna pada karya yang selaras yaitu menggunakan warna hijau tosca, biru muda, abu-abu muda, ungu tua, ungu muda, hijau tua, kuning, merah hati, dan kuning muda. Warna-warna tersebut dapat memberikan di alam bebas. Karakter inilah yang sesuai dengan konsep Imajinasi Gajah. Karya Imajinasii Gajah ini berukuran 60x60cm. Teknik dalam pembuatan karya ini mengunakan teknik sapuhan halus. Teknik ini dipilih karena disesuaikan dengan karya yang dibuat yaitu bentuk lukisan 2 dimesi. Bentuk 2 dimensi cendurung menggunakan teknik sapuaan halus. Proses pembuatan karya dilakukan dalam 3 hari. Sementara pengeringan dilakukan 1 hari. Proses selanjutnya penyajian karya menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

6 48 KARYA 3 Judul : Gajah dan Atraksinya Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 50x 60cm Tahun : 2016 Karya ini ingin menampilkan atraksi gajah sirkus yang sedang manaiki suatu pangung. Bentuk ini diambil berdasarkan pengalaman pada saat penulis melihat pertunjukan sirkus. Momen tersebut diangkat oleh penglihatan penulis kemudian diaplikasikan dalam bentuk seni lukis Gajah dan Atraksinya. Dalam karya Gajah dan Atraksinya menunjukan keberanian gajah menaiki suatu panggung yang berukuran

7 49 kecil atau tidak semestinya. Atraksi gajah sirkus semakin meriah ketika gajah menujukkan kepandaiannya mengangkat dua kakinya di atas panggung. Topi yang digunakan gajah cukup terlihat manarik ditambah dengan ornamen-ornamen terdapat pada topi. Awan-awan yang berada di sekitarnya menggambarkan bahwa gajah berada diketinggian. Warna yang dipilih pada karya ini adalah warna-warna selaras, lebih cendung warnawarna muda dan soft. Warna yang dipilih antra lain, merah muda, ungu muda, biru muda, kuning muda, dan ungu. Teknik dalam pembutan karya ini sama seperti teknik pada pembuatan karya sebelumnya yaitu mengunakan teknik sapuhan halus. Teknik ini dipilih karena sesuai dengan penekanan pada karya. Proses pembuatan karya berjalan 3 hari. Sementra pengeringan selama 1 hari. Proses selanjutnya penyajian karya menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang di gunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli kayu atau kayu mentah yang dirasa sesuai dengan konsep visual karya.

8 50 KARYA 4 Judul : Kecerdasan Gajah Media : Acrylic pada kanvas Ukuran : 50x 60cm Tahun : 2016 Pemilihan visual pada karya ini disesuaikan dengan hewan gajah yang berasa di ruang lingkup pertunjukan sirkus dimana karya ini menunjukan pemikiran otak gajah sirkus. Terdapat tenda sirkus yang berada diatas kepala gajah yang menceritakan pemikiran gajah sirkus di dalam tenda. Di dalam karya Kecerdasan Gajah cukup banyak memunculkan banyak ornamen-ornamen yang membuat karya semakin

9 51 menarik. Ornamen yang digunakan dalam karya menggunakan garis lurus, lengkung, dan lingkaran. Kecerdasan Gajah Pemilihan warna pada karya pada karya Kecerdasan Gajah yaitu warna abu-abu, hitam, coklat tua, biru, dan merah. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses pengerjaan karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

10 52 KARYA 5 Judul : Payung Gajah Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 60x 60cm Tahun : 2016 Karya keempat berjudul Payung Gajah. Karya yang menunjukan atraksi gajah pada saat sirkus yaitu dengan manaiki gerbong kereta dan bermain payung. Didalam pertunjukan sirus gajah terlihat asik dengan payungnya. Gajah yang sudah dilatih tanpa ada rasa takut untuk menujukan kepandaiannya dalam permainan payung. Suasana pertunjukan sirkus gajah dengan payung-payung. Perwujudtan keceriaan ditampilkan exspresi dan tingkah lakunya pada atraksi sirkus. Karya ini tersirat dari salah satu pertujukan gajah sirkus dan bernuansan keceriaan dengan

11 53 perwarnaan selaras, dengan warna kuning, hitam, abu-abu, dan hijau pekat. Gajah yang terlihat ceria diatas gerbong kereta dengan warna yang tidak semestinya. Tubuh gajah di beri ornamen garis menujukan kecantikan dan kefeminiman. Teknik yang digunakan adalah tenik sapuan halus dengan cat akrilik mengisi pada setiap bidang yang membentuk figur dan benda. Semua bidang di beri ornamentik secara detail. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari pembutan karya dan 1 hari proses pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

12 54 KARYA 6 Judul : Balon Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 120 x 100cm Tahun : 2016 Karya keenam berjudul Balon. karya yang menunjukkan atraksi gajah dengan kecerdasannnya dengan mempermainkan balon. Gajah yang tampak terlihat menarik dengan kostum balet. Kostum yang digunakan gajah tampak terlihat feminim dengan roknya yang mengembang bahkan terlihat lincah dan menarik. Kecerdasan yang dimiliki oleh gajah dan mampu menunjukan atraksi dengan benar dan membuat semua penonton

13 55 kagum melihatnya. Suasana yang pertunjukan sirkus gajah dengan balonbalon. Perwujudtan keceriaan ditampilan exspresi dan tingkah lakunya pada atraksi sirkus. Karya ini tersirat dari salah satu pertunjukan gajah sirkus dan bernuansan keceriaan dengan pewarnaan selaras, dengan warna kuning, biru, merah, coklat, dan putih. Kostum gajah yang di beri ornamen garis menujukkan keceriaan. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan tekni sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

14 56 KARYA 7 Judul : Roda Berputar Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 120x 100cm Tahun : 2016 Karya ketujuh yang berjudul Roda Berputar dengan menunjukan atrasi gajah bermain roda. Gajah yang sedang menaiki roda tampak lincah dan menarik. Suasana yang dipertunjukkan sirkus gajah dengan suasana di atas panggung. Dekorasi tampak menirik terlihat ada beberapa bunga di sekelilinya. Ornamen-ornamen dan warna dekorasi pada panggung tampak muncul untuk memberi kesan kemeriahan suasana panggung. Gajah yang

15 57 telihat lincah dengan menyeimbangkan tubuhnya untuk bermain roda membuat penonton kagum. Agar terlihat menarik, kostum yang digunakan gajah yaitu menggunakan warna cerah. Karya ini tersirat dari salah satu pertunjukan gajah sirkus dan bernuansan keceriaan dengan pewarnaan selaras, dengan warna biru, merah, uning, putih dan hitam. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

16 58 KARYA 8 Judul : Bola-bola Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 120x 100cm Tahun : 2016 Karya yang berjudul Bola-Bola. Visualisasi dengan menekankan bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan pengalaman penulis terhadap sirkus gajah. Gajah yang sedang menampilkan kepandaiannya dengan bermain lempar bola. Kostum gajah yang menarik dan ornamenornamen yang sesuai memberi kesan meriah. Gajah dengan menggunakan topi tampak lebih menarik. Bola yang digunakan ialah bola berukuran sedang dan warna bola tidak sesuai dengan warna bola pada aslinya.

17 59 Pemilihan warna pada karya Bola-bola menggunakan perwarnaan selaras, yaitu kuning, hijau, ungu, orange dan biru. Warna-warna tersebut memberikan tersebut dapat memberikan kesan senang. Karakter inilah yang sesuai dengan konsep Bola-bola Karya Bola-bola ini berukuran 120x 100cm. Teknik dalam pembuatan karya ini mengunakan teknik sapuhan halus. Teknik ini dipilih karena disesuaikan dengan karya yang dibuat yaitu bentuk lukisan 2 dimesi. Bentuk 2 dimensi cendurung menggunakan tehnik sapuahan halus. Proses pembuatan karya dilakukan dalam 3 hari. Sementara pengeringan dilakukan 1 hari. Proses selanjutnya penyajian karya menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu alam.

18 60 KARYA 9 Judul : Kereta Gajah Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 130x 100cm Tahun : 2016 Karya yang berjudul Kereta Gajah. Visualisasi dengan menekankan bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan pengalaman penulis terhadap sirkus gajah. Gajah dan anak gajah yang sedang bermain kereta mengelilingi area sirkus. Kostum gajah yang menarik dengan ornamen-ornamen yang sesuai dan memberi kesan meriah. Dalam karya Kereta Gajah ini seperti menunjukkan keluarga gajah yaitu bapak, ibu, dan anak gajah. Objek-obek pendukung karakter gajah, dengan gajah tambahan topi, mahkota, payung, bola, hula hoop, dan kalung yang digunakan gajah. Keceriaan tampak sekali dalam karya ini melalui warna-warna yang cerah dan selaras. Warna-warna yang di

19 61 gunakan yaitu biru hijau merah muda, coklat tua, coklat muda dan putih tulang. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan tekni sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

20 62 KARYA 10 Judul : Hula Hoop Media : Acrylic pada Kanvas ukuran : 50x 50cm Tahun : 2016 Karya yang berjudul Hula Hoop. bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan pengalaman penulis terhadap pertunjukkan sirkus gajah. Kepandaian yang dimiliki gajah membuat penontonnya terkagum. Pada karya Hula Hoop menampilkan atraksi gajah bermain hula hoop. Kostum gajah yang narik dan dengan mengunakan topi. Gajah dengan menggukan topi tampak lebih menarik. Ornamen-ornamen juga muncul dalam karya Hula Hoop pada bagian belalai dan topi gajah. Hola hoop yang di pergunakan dalam karya adalah bentuk asli hula hoop.

21 63 Pemulihan pada karya Hula Hoop mengunakan warna selaras, yaitu warna putih tulang, ungu tua, ungu muda, dan hijau. Warna-warna tersebut memberikan memberikan kesan senang. Karakter inilah yang sesuai dengan konsep Hula Hoop. Tekik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan tekni sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

22 64 KARYA 11 Judul : Berhitung Media : Acrylic pada Kanvas ukuran : 120x 100cm Tahun : 2016 Karya ke sebelas berjudul Berhitung. Karya ini menunjukkan atraksi dengan kecerdasan yang di mikili gajah. Dalam karya tersebut tampak gajah dengan cerdasnya mampu berhitung dengan benar. Pawang gajah yang sudang memberi pertanyaan pada gajah dengan menulis dipapan tulis. Gajah menjawabnya dengan mengambil angka dengan benar. Kostum gajah yang sangat mendukung dengan atraksi gajah

23 65 berhitung ini gajah mengunakan topi, sepatu, dan tas sebagai bentuk gajah sedang dalam situasi belajar di sekolah. Posisinya yang duduk nampak terlihat gajah lebih marik. Kecerdasan yang dimiliki oleh gajah dan mampu menunjukan atraksi dengan benar dan membuat semua penonton kagum melihatnya. Suasana yang pertunjukan sirkus gajah dengan kepandainya berhitung. Kostum dan bagian tubuh dari gajah yang di beri ornamen garis memberi kesan menarik. Karya ini tersirat dari salah satu pertunjukan gajah sirkus dan bernuansan keceriaan dengan pewarnaan selaras, dengan warna oren, abu-abu, coklat muda, coklat tua dan abu-abu muda. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya

24 66 KARYA 12 Judul : Atraksi Gajah Media : Acrylic pada Kanvas ukuran : 130x 60cm Tahun : 2016 Karya yang berjudul Atraksi Gajah. Visualisasi dengan menekankan bentuk karakter gajah ini mengambil ide berdasarkan pengalaman penulis terhadap sirkus gajah. Gajah yang beratraksi saling bertumpuk untuk membentuk menara gajah. Gajah yang terletak paling

25 67 bawah adalah gajah yang berukuran lebih besar semakin ke atas ukuran gajah semakin kecil. Gajah yang paling atas menunjukkan kepadaianya dengan bermain lempar bola. Kostum gajah yang menarik dengan ornamen-ornamen yang sesuai dan memberi kesan meriah. Objek-obek pendukung karakter gajah, dengan gajah tambahan topi, mahkota, dan bola. Keceriaan tampak sekali dalam karya ini melalui warna-warna yang cerah dan selaras. Warna-warna yang di gunakan yaitu merah muda, hijau muda, biru tua, coklat tua, dan coklat muda. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

26 68 KARYA 13 Judul : Sembur Media : Acrylic pada kanvas ukuran : 120x 100cm Tahun : 2016 Karya yang terakhir yang berjudul Sembur dengan menunjukkan atraksi gajah bermain air dan menyemburkan air di dalam area sirkus. gajah yang sedang menghadap ke samping dan menunjukkan permainan sembuh yang lakukan gajah. Dalam keadaan berdiri gajah mampu mengimbangi tumbuhnya agar terlihat tegap. Belalai yang biasanya di gunakan menghirup atau meyedot kali ini gajah menunjukkan

27 69 kelebihannnya dengan menyemburkan air dengan semburan yang menarik, bagaikan kembang api. Dekorasi tampak menarik terlihat ada beberapa objek di sekelilinya. Ornamen-ornamen dan warna dekorasi pada panggung tampak muncul untuk memberi kesan kemeriahan suasana panggung. Agar terlihat menarik, kostum yang digunakan gajah yaitu mengunakan tambahan topi. Karya ini tersirat dari salah satu pertunjukan gajah sirkus dan bernuansa keceriaan dengan pewarnaan selaras, yaitu ungu, kuning, hijau, biru tua, biru muda, dan coklat muda. Teknik yang digunakan dalam pembutan karya ini menggunakan teknik sapuan halus. Penulis memilih teknik ini karena dengan teknik ini dapat mewakili ide dan konsep penulis yang menggunakan banyak warna dalam karyanya. Selain itu teknik ini membutuhkan banyak campuran warna agar dapat menghasilkan banyak warna. Proses pembutan karya dilakukan dalam 3 hari dimana 2 hari proses satu karya dan 1 hari pengeringan karya. Penyajian merupakan tahap terakhir pada proses pembuatan karya. Penyajian ini disajikan dengan menggunakan bingkai spanram setebal 4-5 cm. Bingkai spanram yang digunakan adalah bingkai minimalis dengan warna asli pada kayu atau kayu mentah yang sesuai dengan konsep visual karya.

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS. Oleh: Defi Nurmalita, Narsen Afatara, Yayan Suherlan

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS. Oleh: Defi Nurmalita, Narsen Afatara, Yayan Suherlan VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS Oleh: Defi Nurmalita, Narsen Afatara, Yayan Suherlan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret, Jln. Ir. Sutami 36A, Kentingan,

Lebih terperinci

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS

VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS VISUALISASI GAJAH SIRKUS DALAM KARYA SENI LUKIS KONSEP PENGANTAR KARYA MINAT UTAMA SENI LUKIS Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Oleh: DEFI NURMALITA NIM. C.0612013

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai BAB III A. Implementasi Teoritis Bunga merupakan bagian pada tanaman yang memiliki bentuk dan warna yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai pembiakan pada tanaman, juga dianggap

Lebih terperinci

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis

BAB III. A. Implementasi Teoritis BAB III A. Implementasi Teoritis Penciptaan karya seni merupakan usaha untuk merealisasikan suatu keinginan, pikiran, perasaan dan sebuah harapan tertentu yang ada dalam batin seniman yang diwujudkan melalui

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA 42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar

Lebih terperinci

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS. A. Riset Ide

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS. A. Riset Ide BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA SENI LUKIS A. Riset Ide Gayatri merupakan sosok historis dari masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan focusing dari eksplanasi historis di atas. Penulis mengangkat

Lebih terperinci

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teori Penulis menjadikan burung hantu sebagai sumber tema dalam penciptaan karya seni karena burung hantu memiliki beragam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis Alasan penulis mengangkat momen keluarga sebagai sumber ide dalam penciptaan seni grafis, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan YME yang telah memberi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB V IMPLEMENTASI KARYA BAB V IMPLEMENTASI KARYA 5.1 Rough Show Window Gambar 5.1 Rough Show Window Dalam rough show window ada beberapa elemen yang dihadirkan dan dibuat terdiri dari bola, gawang, dan bendera negara-negara sepak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA IV. Kajian Estetika Feldman Kajian motif bunga mawar pada kelom geulis Sheny menggunakan teori Estetika Feldman, untuk mengkaji objek

Lebih terperinci

5.2.1 Gin. Gambar 5.2 Concept Sketch Gin dan Visualisasi 3D Gin

5.2.1 Gin. Gambar 5.2 Concept Sketch Gin dan Visualisasi 3D Gin BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Untuk desain title trailer game BombieBoxter, penulis menggunakan font Berlin Sans FB Bold yang digabungkan ke dalam box sehingga

Lebih terperinci

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis 8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan

Lebih terperinci

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA digilib.uns.ac.id BAB IV ANALISIS KARYA A. Karya 1 Gambar Karya 1 Shells from the Ocean #1 Sumber : (Dokumentasi Beauty, 2016) Judul : Shells from the Ocean #1 Teknik : Cetak Saring Ukuran commit : 40

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Kisah dongeng tentang Raja Arthur memiliki sesuatu yang membuat penulis memiliki sebuah pandangan tertentu yang membawa penulis untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Gambar 5.1 Logo Pertunjukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. Gambar 5.1 Logo Pertunjukan 28 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Pertunjukan Gambar 5.1 Logo Pertunjukan Logo merupakan identitas pertunjukan Teater Koma Sie jin Kwie Kena Fitnah. Logotype ini mengadaptasikan bentuk tulisan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk desain judul The Grammar Gear, penulis menggunakan jenis huruf Optimus Princeps karena font tersebut mencerminkan petualangan, keberanian, dan keagungan

Lebih terperinci

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: THREE GIRLS IN THE BEDROOM Judul : Three Girls in the Bedroom Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara: Pameran Seni Rupa dengan

Lebih terperinci

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM Penyandang buta warna tentu memiliki sesuatu hal yang mempengaruhinya dalam proses pembuatan karya visualnya. Adler (seperti dikutip Damajanti,

Lebih terperinci

BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING. A. Implementasi Teoritis

BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING. A. Implementasi Teoritis BAB III FOTO DOSEN SEBAGAI SUMBER INSPIRASI DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS DENGAN TEKNIK DIGITAL PAINTING A. Implementasi Teoritis Setiap mahluk hidup salah satunya manusia memiliki keindahan atau

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font Georgia yang memiliki visualisasi yang simple dan elegan. Warna yang digunakan adalah kuning dan orange untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan,

BAB IV ANALISIS KARYA. pada hewan kupu-kupu sejumlah 12 karya. Masing-masing karya yang dihasilkan, BAB IV ANALISIS KARYA Melalui proses penemuan ide, pengamatan, pengkajian, pemahaman, serta proses berkarya, dihasilkan visualisasi kerusakan lingkungan yang di simbolkan pada hewan kupu-kupu sejumlah

Lebih terperinci

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh IV. ANALISIS KARYA Pada Bab ini, penulis menampilkan hasil karya beserta deskripsi dari masing-masing judul karya. Karya-karya ini terinspirasi dari upacara minum teh Jepang yang sering dijumpai pada festival

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah

Lebih terperinci

4. Bagi mahasiswa yang memiliki sakit ringan menggunakan pita berwarna biru, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti.

4. Bagi mahasiswa yang memiliki sakit ringan menggunakan pita berwarna biru, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti. > Seluruh Mahasiswa: 1. Bagi mahasiswa Difabel menggunakan pita berwarna hijau, dipasang di lengan sebelah kiri menggunakan peniti. 2. Bagi mahasiswa Perempuan yang berhalangan menggunakan pita berwarna

Lebih terperinci

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI DIPAMERKAN PADA PAMERAN SENIRUPA IKATAN KELUARGA ALUMNI SEKOLAH SENI RUPA INDONESIA 20-26 NOVEMBER 2011 DI TAMAN BUDAYA SURAKARTA SK DEKAN : 0614/UN.34.12/KP/2011

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan 305 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang terkait dengan keberadaan seni lukis

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN

BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 85 BAB IV TEKNIS PERANCANGAN 4.1 Teknis Perancangan Dalam prosesnya mandala dibuat dengan pola lingkaran sempurna, kemudain menentukan titik pusat dari lingkaran tersebut. Untuk mengisi bagianbagian mandala,

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Penemuan ide berkarya diawali ketika penulis teringat sewaktu masih kecil yang pernah diceritakan oleh ibu, tentang kisah sosok Puteri yang cantik dari negeri

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading

4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading 4.1 Bentuk Wajah Oval dan koreksinya Make-up style untuk bentuk wajah oval yaitu : Shading : Berbeda dengan karakter wajah yang lain, teknik shading yang dilakukan mengambil bagian atas kening dan daerah

Lebih terperinci

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1 Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

: Campuran merah dan hitam membentuk suasana yang tegas dan. : Memperkuat gaya kontemporer dan oriental.

: Campuran merah dan hitam membentuk suasana yang tegas dan. : Memperkuat gaya kontemporer dan oriental. MERAH - Menebarkan keberanian dan energy. - Membuat suasana menjadi cerah, meriah dan penuh pesona. - Secara psikologis warna merah mempercepat aliran darah karena memicu detak jantung. - Menjadi daya

Lebih terperinci

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN

V. ULASAN KARYA PERANCANGAN V. ULASAN KARYA PERANCANGAN A. Konsep Dasar Perancangan Poster pembelajaran ini mengangkat tema bencana gunung api dengan elemen-elemen visual gunung api yang terdapat dalam poster tersebut. Mulai dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar Karya 4.1 Judul : Mendengarkan Musik Media : Silkscreen on Paper Ukuran : 40x60cm Edisi : 1/3 Tahun : 2016 Karya ini merupakan karya awal dari serentetan karya berikutnya.

Lebih terperinci

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga Metode Pengembangan Fisik Drs. Rumpis Agus Sudarko, M.S. FIK-UNY Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik

Lebih terperinci

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN. Visual yang digunakan adalah visual yang mencerminkan keceriaan dan

BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN. Visual yang digunakan adalah visual yang mencerminkan keceriaan dan BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual a. Visual Visual yang digunakan adalah visual yang mencerminkan keceriaan dan carnaval. Pada bagian latar menggunakan 2 elemen. Yang pertama adalah elemen yang

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Title Forgotten Untuk desain title, penulis menggunakan font "Appleberry" yang dimodifikasi agar memberikan kesan playfull namun tetap bold.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Desain Logo dan Pylon A care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Dalam

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. Desain Logo dan Pylon A care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Dalam BAB V IMPLEMENTASI KARYA Karya yang dibuat dalam proses Kerja praktek ini adalah perancangan Desain Logo dan Pylon A care Dental Clinic dan Dimas Ayu Salon & Spa. Dalam implementasi ini ada prosedur pelaksanaan

Lebih terperinci

Warna ialah sifat cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang (atau oleh kandungannya sebagai paduan untuk beberapa panjang gelombang).

Warna ialah sifat cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang (atau oleh kandungannya sebagai paduan untuk beberapa panjang gelombang). Warna ialah sifat cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang (atau oleh kandungannya sebagai paduan untuk beberapa panjang gelombang). Julat panjang gelombang nampak untuk cahaya dikenali sebagai spektrum

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KARYA. Dalam pengkajian Tugas Akhir ini saya melakukan kajian dengan menggunakan

BAB IV TINJAUAN KARYA. Dalam pengkajian Tugas Akhir ini saya melakukan kajian dengan menggunakan BAB IV TINJAUAN KARYA 4.1. Pembahasan Karya Dalam pengkajian Tugas Akhir ini saya melakukan kajian dengan menggunakan pendekatan analisis. Pengkajian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, tahap pertama

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar desain kemasan toko cemilan Abang None adalah dengan membuat packaging untuk produk makanan khas betawi cemilan Abang None yang terlanjur

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1. Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan yang saya buat agar bisa menaikkan pangsa pasar clas mild dan bisa mempromosikan band band lokal agar bisa menjadi band nasional.

Lebih terperinci

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis

BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoristis BAB III IKAN LELE SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoristis Penulis mengangkat Ikan Lele sebagai tema dalam seni grafis, karena ikan lele adalah ikan air tawar yang memiliki bentuk

Lebih terperinci

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016

Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016 Pengertian Warna Warna adalah suatu aspek yang dapat menghidupkan ruang dan membentuk/menciptakan kesan pada ruang. Merupakan sifat dasar visual yang dimiliki oleh

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP VISUAL DAN KONSEP KOMUNIKASI. : Silu meminta Ayus menjaga kéncéng dan Ayus tidak boleh membuka kéncéngnya, Ayus menyanggupinya

BAB IV KONSEP VISUAL DAN KONSEP KOMUNIKASI. : Silu meminta Ayus menjaga kéncéng dan Ayus tidak boleh membuka kéncéngnya, Ayus menyanggupinya berikutnya, Silu menengok ke kiri dan daerah Selatan, maka daerah itupun panen. Sedangkan ketiga gunung tersebut hingga kini masih ada berada di sepanjang sungai dimana Silu menaiki perahunya menuju laut.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK A. Konsep Dasar Penataan Display Penataan berasal dari kata bahasa Inggris display yang artinya mempertunjukkan, memamerkan, atau memperagakan sesuatu

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Gambar 8. Logo Festival Dalam promosi event Festival Souw Beng Kong, logo ini merupakan sebuah identitas dari event. Diadaptasi dari bentuk bendera festival dan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES BERKARYA

BAB IV PROSES BERKARYA BAB IV PROSES BERKARYA 4.1 Proses Berkarya Menurut Periode Perjalanan visual yang sekarang ditampilkan tidak serta merta hadir begitu saja. Proses berkarya dengan mengkhususkan menggarap benda langit perkotaan,

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERANCANGAN 43 BAB III KONSEP PERANCANGAN 3.1 Tujuan Komunikasi Tujuan komunikasi perancangan buku bergambar sebagai media kampanye pelestarian dan stop eksploitasi lumba-lumba ini adalah untuk mengkomunikasikan suatu

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Gambar 5.1 Desain title Pada title, penulis menggunakan font Ahnberg Hand. Dikarenakan animasi pendek ini keseluruhan karakternya merupakan anak-anak,

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain Title penulis menggunakan dua font yaitu Blessed Day pada kata Faylynn yang dianggap dapat mencerminkan tokoh utama dalam film ini yaitu

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan dua jenis font. Font Simply Glamorous untuk kata Layangan dan font Casual untuk kata Pusaka. Font Simply Glamorous

Lebih terperinci

PERSEMBAHAN. Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan. kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu. memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta.

PERSEMBAHAN. Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan. kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu. memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta. PERSEMBAHAN Karya Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan berkat. 2. Ayah dan Ibu tercinta. 3. Saudaraku yang tercinta. 4. Teman-teman dan almamaterku. v MOTTO

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI KREATIF

BAB IV STRATEGI KREATIF BAB IV STRATEGI KREATIF IV.1 KONSEP VISUAL IV 1.1 Warna Warna yang digunakan pada perancangan kampanye ini menggunakan 2 kategori warna yaitu warna pokok dan warna pendukung. Warna pokok yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual

BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual BAB III Strategi Perancangan dan Konsep Visual 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah melalui media gambar. Karena

Lebih terperinci

V. ULASAN PERANCANGAN

V. ULASAN PERANCANGAN V. ULASAN PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Desain Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. Konsep berisi suatu gagasan

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Pada Animasi Edukasi ini, penulis menggunakan 2 jenis font yang berbeda. Untuk kata "A Beautiful" penulis menggunakan jenis font San Serif yaitu Champagne

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Demografis Target audience dari Lets Go Holiday! Camping-Beach secara demografis adalah : : 7 8 tahun

BAB IV ANALISIS. A. Demografis Target audience dari Lets Go Holiday! Camping-Beach secara demografis adalah : : 7 8 tahun BAB IV ANALISIS 4.1 Khalayak Sasaran A. Demografis Target audience dari Lets Go Holiday! Camping-Beach secara demografis adalah : Jenis Kelamin Usia Pendidikan Strata ekonomi sosial : Perempuan dan Laki-laki

Lebih terperinci

BAB III Membuat Sketsa

BAB III Membuat Sketsa BAB III Membuat Sketsa Pada dasarnya sketsa merupakan sebuah gambar sederhana dengan sentuhan goresan pensil namun tetap memperlihatkan nilai estetika pada objek yang digambar. Permasalahannya menggambar

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses atau jalan cerita dalam pembuatan film animasi 2,5D tentang berkurangnya populasi hewan akibat penebangan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN Pada bab ini penulis akan menjelaskan hasil dan konsep desain yang telah penulis buat dalam merancang sebuah permainan kartu MAHATARI INDONESIA. Secara keseluruhan penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,

BAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenagwenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Berdasarkan hasil penelitian dari penulis, keyword konsep dan image dari keseluruhan produk adalah smart, youthful dan comforting. Dimana

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 1/1 Tema : Diri Sendiri Standar Kompetensi : Seni Rupa 1. Mengapresiasi karya seni rupa.

Lebih terperinci

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB

TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB TAYUB NINTHING: TARI KREASI BARU YANG BERSUMBER PADA KESENIAN TAYUB ARTIKEL OLEH: AJENG RATRI PRATIWI 105252479205 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SENI DAN DESAIN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Modul MK Gambar Bentuk

Modul MK Gambar Bentuk Modul MK Gambar Bentuk Oleh Abdul Aziz, S.Sn.,M.Med.Kom Menggambar Kata menggambar atau kegiatan menggambar dapat diartikan sebagai memindahkan satu atau beberapa objek ke atas bidang gambar tanpa melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kabuki merupakan teater asal Jepang yang terkenal dan mendunia, ceritanya didasarkan pada peristiwa sejarah, drama percintaan, konfilk moral, dan kisah kisah tragedi

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1. Desain dan Tujuan Tipografi Penulis membuat desain judul dengan menggunakan typeface Junge Fever yang diberi efek 3D dan material kayu untuk memberikan kesan natural

Lebih terperinci

4. Simbol dan makna tari

4. Simbol dan makna tari 4. Simbol dan makna tari Pernahkah Anda mengalami kondisi, melihat tari dari awal sampai akhir, tetapi tidak dapat mengerti maksud dari tari yang Anda amati?. Kondisi tersebut dapat terjadi karena dua

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS OBJEK

BAB III ANALISIS OBJEK BAB III ANALISIS OBJEK 3.1 Objek atau Subjek Penelitian 3.1.1 Iklan Rokok Djarum 76 Rokok Djarum 76 merupakan merek rokok yang terkenal di Indonesia, diberi nama Djarum 76 karena diperkenalkan pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tikus termasuk dalam mamalia kecil, memiliki setidaknya 28 famili. Tikus dimasukkan dalam Ordo Rodentia yang artinya Hewan Pengerat. Ada sekitar

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tematik Penciptaan ide pada karya seni diperoleh dari hasil pengalaman dan pengamatan disekitar. Melalui proses perenungan ditemukan

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. kepada sang karakter utama, Nova, seorang gadis kecil yang menuntuk

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN. kepada sang karakter utama, Nova, seorang gadis kecil yang menuntuk BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 4.1 Desain Title Judul yang dipilih adalah The Little Bullet of Justice. Judul ini mengacu kepada sang karakter utama, Nova, seorang gadis kecil yang menuntuk balas(keadilan).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Melihat perkembangan dan kemajuan ilmu teknologi yang semakin berkembang pesat dengan adanya sarana media pendidikan dan hiburan yang lebih banyak menggunakan media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Bermain Wisana yang berlokasi di Jalan Cidadap Girang No. 08 Rt 06 Rw 05 Kec. Ledeng Kel. Cidadap Kotamadya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DATA. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi

BAB 3 ANALISIS DATA. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi BAB 3 ANALISIS DATA Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi pada mode busana Gothic Lolita yang didasarkan pada jenis-jenis busana Gothic Lolita modern. 3.1 Westernisasi

Lebih terperinci