BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Sejarah Singkat PT Sunson Textile Manufacture Tbk.
|
|
- Sri Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 III.1.1 Objek Penelitian Sejarah Singkat PT Sunson Textile Manufacture Tbk. PT. Sunson Textile Manufacturer Tbk ( PT SSTM atau Perseroan ) adalah sebuah perusahaan tekstil terpadu berkedudukan di Bandung yang didirikan pada tahun 1972 dengan nama PT Sandang Usaha Nasional Indonesia Tekstil Industri. Sesuai dengan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta Notaris Widyanto Pranamihardja, S.H., No. 20. Perubahan dengan akta Notaris yang sama No. 47 tanggal 28 Mei Pada bulan Agustus 1997, Perusahaan melakukan penawaran umum sebanyak saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham yang ditawarkan dengan harga Rp 850 per saham. Perusahaan mencatatkan kembali seluruh saham pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 24 Oktober 1997 dan Bursa Efek Surabaya pada tanggal 23 Oktober Perseroan memiliki Group Perseroan antara lain PT Bank Bisnis Internasional (Perbankan), PD Surya Rejeki (Perdagangan Benang), PT Sunsonindo Textile Investama (Holding), PT Bandung Pakar (Properti), PT Sun Antar Nusa (Perdagangan). Saat ini bidang usaha Perseroan meliputi industri pemintalan, pertenunan dan texturizing, dengan fokus utama di pemintalan. Produk yang dihasilkan Perseroan antara lain : benang dan kain tenun dari bahan 100% katun, TC (Teteron-Cotton atau Kapas), CVC (Cotton Viscose), TR (Teteron-Rayon) dan PE (Polyester), serta benang polyester DTY (Draw Textured Yarn atau Benang Tekstur). Selain memasarkan produknya di pasar domestik, Perseroan juga melakukan penjualan ekspor ke negaranegara di Asia, Eropa, Amerika dan Afrika. Selama lebih dari 38 tahun PT SSTM pada 35
2 akhir tahun 2010 telah mempekerjakan sekitar 3,075 orang. Sebagian besar karyawan Perseroan berpendidikan SLTP dan SLTA dengan usia tahun. Untuk meningkatkan keterampilan dan kompetensi sumber daya manusianya, Perseroan mengadakan pelatihan karyawan secara berkala. Selain itu, Perseroan juga senantiasa memberi perhatian yang cukup besar pada kesejahteraan dan kesehatan karyawan. Di lingkungan pabrik Perseroan terdapat fasilitas poliklinik, koperasi, tempat ibadah dan sarana olahraga. Pihak manajemen terus berusaha membina hubungan industrial yang harmonis dengan karyawan, yang diwakili oleh serikat pekerja. Perseroan juga melaksanakan Tanggung Jawab Sosialnya (Corporate Social Responsibility) baik ke dalam maupun ke luar untuk meningkatkan kualitas kehidupan karyawan dan keluarganya, maupun bagi masyarakat. Bagi karyawan, Perseroan menyediakan fasilitas sarana olahraga, klinik, tempat ibadah, koperasi dan pinjaman darurat. Sedangkan bagi masyarakat sekitar, Perseroan membantu menyediakan air bersih, menyertakan warga dalam pengamanan pabrik, program bagi hasil tanah sawah milik Perseroan maupun melalui program kemitraan dengan menjual waste pabrik kepada masyarakat. Pada saatsaat tertentu Perseroan juga melakukan program pembagian sembako untuk warga yang kurang mampu. Perseroan memperoleh Laba Bersih sebesar Rp 9,9 miliar di tahun Dalam dua tahun terakhir, kenaikan harga rata-rata produk Perseroan yang sekitar 4% per tahun tidak terlalu mempengaruhi tingkat penjualan maupun keuntungan Perseroan karena sebagai penyesuaian terhadap kenaikan harga biaya operasional. Lokasi utama bisnis Perseroan terletak di Jl. Raya Rancaekek Km 25.5, Kabupaten Sumedang, Bandung, Indonesia. PT SSTM memiliki agency di 27 negara di 36
3 dunia, ini untuk mengatur pasar ekspornya. Sedangkan untuk pendistribusian di dalam negeri dipercayakan pada PD. Surya Rejeki dan PT Sunsonindo Textile Investama. III.1.2 Bidang Usaha Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha industri tekstil terpadu termasuk memproduksi dan menjual benang, kain dan produk tekstil lainnya dan juga melakukan perdagangan umum. Bidang usaha PT SSTM meliputi industri pemintalan, pertenunan dan texturizing, dengan fokus utama di pemintalan. III.1.3 Produk-produk PT Sunson Textile Manufacturer Tbk memulai kegiatan komersialnya sejak tahun Produksi utama adalah Industri pemintalan dan pertenunan. Produk yang dihasilkan Perseroan antara lain : benang dan kain tenun dari bahan 100% katun, TC (Teteron-Cotton atau Kapas), CVC (Cotton Viscose), TR (Teteron-Rayon) dan PE (Polyester), serta benang polyester DTY (Draw Textured Yarn atau Benang Tekstur). TC (Teteron-Cotton atau Kapas) merupakan Campuran dari Cotton Combed 35% dan Polyester (Teteron) 65%. Dibanding bahan Cotton, bahan TC kurang bisa menyerap keringat dan agak panas di badan sehingga kurang nyaman. Kelebihannya tidak susut atau melar meskipun sudah dicuci berulang kali. CVC (Cotton Viscose) adalah jenis bahan kaos dari campuran 55% Cotton Combed dan 45% Viscose. Kelebihan dari bahan ini adalah tingkat shrinkage-nya (susut pola) lebih kecil dari bahan Cotton. Jenis bahan kaos ini juga bersifat menyerap keringat. 37
4 TR (Teteron-Rayon) Teteron disebut juga polyester, rayon dipasaran disebut juga viscose. Kemudian PE (Polyester) merupakan jenis bahan kaos yang terbuat dari serat sintetis atau buatan dari hasil olahan minyak bumi untuk dibuat serat poly fiber dan untuk produk biji plastik. Karena sifat bahan dasarnya, maka jenis bahan ini tidak bisa menyerap keringat dan dipakai serasa panas (kurang nyaman). Selain memasarkan produknya di pasar domestik, Perseroan juga melakukan penjualan ekspor ke negara-negara di Asia, Eropa, Amerika dan Afrika. III.1.4 Visi dan Misi Perusahaan Visi PT SSTM yaitu menjadi salah satu produsen benang yang terkemuka dan paling menguntungkan di Indonesia. Misi PT SSTM adalah menghasilkan produk berkualitas yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan kami. III.1.5 Struktur Organisasi sebagai berikut: Adapun struktur organisasi pada PT Sunson Textile Manufacturer Tbk adalah Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris : Sundjono Suriadi : Ny. Mariah Suriadi : Sidarto Danusubroto : Bernardi Widjajakusuma Komisaris Independen : Ali Senitro Sutomo 38
5 Direksi Presiden Direktur Direktur : Purnawan Suriadi : Fransiscus Hadyanto Edduardus Gunawan Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit : Ali Senitro : Luciana Setiati Harsono Theodorus Hadi Tjipto Yuwono Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi PT Sunson Textile Manufacturer Tbk III.1.6 Sejarah Singkat PT Pan Brothers Tex Tbk. PT Pan Brothers Tex Tbk ( PT PBRX atau Perseroan ) didirikan pada 21 Agustus PT PBRX bergerak dalam industri garmen berorientasi ekspor dengan 39
6 memproduksi berbagai jenis pakaian jadi. Saham Perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat di tahun 1990 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun Sampai 31 Desember 2010 Perseroan memiliki satu anak perusahaan yaitu PT Panca Prima Ekabrothers. Perseroan didirikan berdasarkan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH., Jakarta No. 96 tanggal 21 Agustus 1980 kemudian diubah dengan akta notaris No. 58 tangal 16 Oktober PT PBRX memiliki beberapa pabrik di Indonesia yang berlokasi di berbagai kota, ada 16 pabrik di Indonesia diantaranya 5 pabrik di Tangerang, 6 pabrik di Boyolali, 1 pabrik di Sukabumi, 4 pabrik di Solo. Dengan kantor cabang di Taiwan, Hongkong, Singapore, Korea, China dan India. PT PBRX bangkit dari krisis ekonomi 1998 setelah dengan fokus yang kuat pada ekspor. PT PBRX sebagai pemasok garmen Indonesia yang memiliki aspirasi besar untuk tumbuh dan berkembang di daerah-daerah serta ke negara-negara Asia lainnya. PT PBRX dikenal sebagai salah satu kelompok manufaktur garmen yang kuat, stabil dan terkemuka di Indonesia, perusahaan memiliki hubungan dengan merek-merek internasional yang terkenal. Sebagai Group, pada tahun 2010 Perseroan mencapai omset sebesar USD 157 juta. Kapasitas Perseroan di Indonesia terus meningkat dari 2007 sampai 2011 dan dalam produksinya Perseroan menggunakan 13,250 mesin jahit. Sebagai produsen, PT PBRX memasok produk-produk untuk perusahaan seperti Calvin Klein, New York & Co, Nautica, Perry Ellis, Marks & Spencer, Abercrombie & Fitch, Lane Bryant, S. Oliver, Tom Tailor, Jack Nicklaus, Christopher & Banks, Dillard, yang Chico, Russel, Selanjutnya, J Crew, Wilson, The Cato, Salomon, Piagam Club, Nike, Adidas, The North Face, Stella, JC Penney, Charming, Macy,dll. 40
7 Mulai 2011, PT PBRX memiliki anak perusahaan baru, agen/perusahaan pengembangan produk yaitu PT Hollit Internasional yang berkantor pusat di Jakarta dan kantor anak perusahaan di Delhi / India. Hollit (didirikan pada 1990) difokuskan pada pengembangan dan penciptaan tren terbaru dalam gaya, finishing dan bahan, mengelola koleksi dan produksi dunia merek fashion terkenal seperti Hugo Boss, Armani, Aigle, Woolrich, Strellson, Benetton, Energie, O'Neill dan lain. PT Hollit, dengan kemampuan dan pengetahuan yang unik, dengan 20 tahun pengalaman dalam beberapa merek dunia. Komitmen jangka panjang dan visi PT PBRX adalah untuk menjadi pemasok garmen bereputasi internasional dan terintegrasi. Tujuan Perseroan di masa depan juga untuk ekspansi ke bisnis fashion ritel di Asia. PT PBRX memiliki kantor cabang di Singapura, Hong Kong, Taiwan, Cina, Korea dan India sebagai fungsi penjualan. Selama lebih dari 30 tahun PT PBRX pada akhir tahun 2010 telah mempekerjakan sekitar 20,800 orang yang tersebar di seluruh pabrik di Indonesia. PT PBRX berkantor pusat di Jl. Siliwangi No. 178, Jatiuwung, Tangerang, Indonesia. III.1.7 Bidang Usaha Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan Perseroan meliputi perindustrian, perdagangan hasil usaha industri tersebut, mengimpor alat-alat, pengangkutan dan perwakilan atau keagenan, jasa pengelolaan dan penyewaan gedung perkantoran, taman hiburan atau rekreasi dan kawasan berikat. PT Pan Brothers Tex Tbk bergerak dalam bidang garment dan tekstil khususnya industri pakaian jadi. 41
8 III.1.8 Produk-produk PT PBRX memproduksi semua jenis pakaian, tetapi fokus utama adalah pada pakaian rajutan seperti Polo Shirt, Shirt Golf, Track Suit, Sweat Shirt, Pant, dll, dengan bahan seperti Single Jersey, Pique, Fleece dalam Cotton, Polyester, CVC, TC, Micro Fiber, dll. Pasar PT PBRX telah menyebar di seluruh Amerika Serikat, Eropa Barat dan Timur, Kanada, Jepang, Australia dan berbagai negara lain. III.1.9 Visi dan Misi Perusahaan Visi PT PBRX yaitu menjadi produsen di industri garmen yang terintegrasi di seluruh dunia. Misi PT PBRX antara lain: Berkontribusi secara aktif bagi pembangunan ekonomi Indonesia. Terus memelihara kepemimpinan kami di industri garmen dan menyediakan produk produk berkualitas dengan harga yang pantas. Meningkatkan kinerja perusahaan dan produk produk dengan menerapkan praktek manajemen yang baik (penerapan Good Corporate Governance). Memanfaatkan sumber daya keuangan secara efisien. Menciptakan kesempatan terbaik bagi karyawan kami untuk mengembangkan dan mencapai potensi maksimal mereka. Memaksimalkan nilai pemegang saham dan memberikan kesempatan yang menarik. Menjadi warga korporasi yang baik dan bertanggung jawab. 42
9 III.1.10 Struktur Organisasi Adapun struktur organisasi pada PT Pan Brothers Tex Tbk adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Independen : Lee Wan Ju : Kawiro Susilo Djoko Susanto Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur : Ludijanto Setijo : Anne Patricia Sutanto : Fitri Ratnasari Hartono Kuo Yu Hsiang (Harry Kuo) Lilik Setijo Lucia Sitiabudi Hendraka Komite Audit Ketua Komite Audit Anggota Komite Audit : Kawiro Susilo : Bunardy Limanto Sutjipto Budiman 43
10 Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi PT Pan Brothers Tex Tbk III.2 III.2.1 Desain Penelitian Jenis dan Sumber Data Sumber data dalam skripsi ini adalah data sekunder yaitu harga close dari saham harian PT Sunson Textile Manufacture dan PT Pan Brothers Tex, yang didapat dari Bursa Efek Indonesia pada periode Oktober 2009 Maret 2010 pada saat sebelum dan sesudah pemberlakuan ACFTA (ASEAN China Free Trade Area) 1 Januari Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu : 1. Data Sekunder Pengumpulan data dilakukan dengan membaca, mencatat dan mempelajari buku-buku, diktat-diktat, literatur, serta sumber-sumber data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode ini dilakukan untuk 44
11 mengumpulkan data sebagai landasan teori yang akan diterapkan dalam penulisan skripsi ini. 2. Penelitian di Lapangan Pengumpulan data dilakukan dengan observasi langsung dengan mengunjungi perusahaan atau lembaga yang bersangkutan. Yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI). III.2.2 Pengumpulan Sampel Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam skripsi ini adalah purposive sampling. Purposive sampling adalah penentuan sampel mempertimbangkan kriteria-kriteria tertentu yang telah dibuat terhadap obyek yang sesuai dengan tujuan penelitian. Purposive sampling didasarkan pada pertimbangan penulis berdasarkan ciri atau karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Penulis menggunakan tehnik ini dalam skripsi ini karena tehnik ini biasa digunakan pada penelitian studi kasus. Sampel yang diambil oleh penulis yaitu PER (Price Earning Ratio) semua perusahaan tekstil periode Desember Alasan penentuan lingkup waktu ini karena pada periode tersebut semua perusahaan (emiten) sektor tekstil berada pada kondisi laba yang maksimal dibandingkan harga pasar saham ketika sebelum menghadapi pemberlakuan ACFTA pada januari 2010, sehingga dapat dianalisis pengaruhnya melalui perbandingan kinerja saham perusahaan tekstil sebelum dan sesudah pemberlakuan ACFTA pada 1 januari
12 Kriteria-kriteria perusahaan yang menjadi objek penelitian, sebagai berikut: 1. Telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia hingga tahun Perusahaan yang memiliki peringkat nilai PER (Price Earning Ratio) terendah dan tertinggi dibandingkan PER rata-rata industri perusahaan tekstil lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada akhir Desember Kemudian penulis juga menghubungkan total asset perusahaan dengan nilai PER terendah tersebut dengan total asset perusahaan dengan nilai PER tertinggi. Sehingga kedua perusahaan tersebut memiliki nilai total asset yang hampir sama dibandingkan dengan perusahaan tekstil lainnya di BEI. PER dijadikan acuan karena merupakan indikator untuk menilai kewajaran harga saham yang dicerminakan oleh hubungan antara harga pasar saham dengan laba per lembar saham. Sementara itu, Hayati (2010:54) PER dianggap oleh investor sebagai ukuran kekuatan perusahaan untuk memperoleh laba dimasa yang akan datang. Sehingga dapat dianalisis apakah ada pengaruh yang signifikan terhadap kedua perusahaan tekstil yang memiliki PER terendah dan tertinggi pada saat sebelum dan sesudah pemberlakuan ACFTA. III.2.3 Analisis dan Perhitungan Data 1. GMR digunakan untuk menghitung rata-rata Rm, rata-rata Ri harian 2. Average digunakan untuk menghitung rata-rata return perdagangan saham. 3. Uji anova dua sample digunakan untuk menguji tingkat rata-rata laba perdagangan saham dan untuk menguji rata-rata volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pemberlakuan ACFTA
13 III.2.4 Penyajian Data Hasil analisis akan ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, bagan dan disesuaikan dengan sub judul penelitian yang mencerminkan informasi untuk menunjang tercapainya tujuan penelitian. III.2.5 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis menguji perbedaan rata-rata laba dan volume perdagangan saham tekstil pada periode sebelum dan sesudah pemberlakuan ACFTA Pengujian hipotesis dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Menghitung rata-rata Trading Volume Activity (TVA) dan return seluruh sampel 2. Melakukan uji ANOVA satu arah (pada tingkat signifikansi α = (0,05) 3. Menentukan Ho dan H1; H0 : μ1 = μ2 H1 : μ1 = μ2 tidak berbeda nyata ada berbeda nyata 4. Melakukan pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cara: Menerima Ho jika F-hitung < F-tabel, dari tingkat signifikansi α = (0,05) maka tidak ada perbedaan signifikan. Menolak Ho atau menerima H1 atau Ha jika F- hitung > F-tabel, dari tingkat signifikansi α = (0,05) maka ada perbedaan signifikan. 47
14 III.2.6 Operasionalisasi Variabel Penelitian No variabel definisi indikator simbol skala data Harga penutupan saham SSTM, 1 Close price harian Rupiah PBRX Ratio Nilai penutupan IHSG 2 Close IHSG harian Point IHSG Ratio Volume perdagangan saham 3 Volume harian Lot VOL Ratio 4 Daily Return Tingkat hasil saham harian berdasarkan harga penutupan Tingkat hasil IHSG harian Prosentase (%) Ri Ratio 5 Market Return berdasar harga penutupan Point RM Ratio 6 GMR Menghitung rata-rata return saham Prosentase (%) _ Ri Ratio One Way Menganalisis satu macam 7 ANOVA karateristik dari populasi Point F Ratio 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah lingkungan bisnis eksternal, perencanaan strategik dan kinerja perusahaan manufaktur. Tempat penelitian
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Wisma 46 Kota BNI lantai 20, Jalan Jend. Sudirman, Kav. 1, Jakarta.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1.Sejarah Singkat Perusahaan IV.1.1.PT. Polychem Indonesia Tbk. PT. Polychem Indonesia Tbk (Perusahaan), didirikan dengan ak ta No.62 tanggal 25 April 1986. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekstil terutama bagi para pengusaha industri kecil dan menengah yang lebih mengalami
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Persaingan global merupakan masalah besar bagi industri tekstil dan produk tekstil terutama bagi para pengusaha industri kecil dan menengah yang lebih mengalami masa
Lebih terperinciProfil Perusahaan PT Pan Brothers Tex Tbk
Profil Perusahaan PT Pan Brothers Tex Tbk PT Pan Brothers Tex Tbk adalah salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang garment dan tekstil. Perusahaan ini memproduksi bermacam macam bahan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS CLOTHING BERBASIS JOB ORDER
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS CLOTHING BERBASIS JOB ORDER Nama : Kiki Amalia NIM : 11.02.8003 Kelas : D3MI-02 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Pola dan gaya hidup perkotaan merangsang kegiatan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Ringkasan Dari analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, diperoleh beberapa ringkasan sebagai berikut: N variabel SSTM PBRX IHSG (point) sebelum sesudah sebelum sesudah
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri tekstil merupakan industri penting sebagai penyedia kebutuhan sandang manusia. Kebutuhan sandang di dunia akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hutang. Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, pasar modal atau bursa merupakan pendanaan yang sangat penting. Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami perkembangan yang
Lebih terperinciBAB II PRODUK DAN JASA
BAB II PRODUK DAN JASA 2.1 Spesifikasi Produk Dari segi bahan KetoBatik menggunakan bahan Cotton Combed 20s dan kemeja menggunakan bahan Teteron Cotton. Bahan batik yang KetoBatik gunakan adalah batik
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Perusahaan. 1. Sejarah Perusahaan. PT Pan Brothers Tbk adalah produsen garmen nasional yang
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT Pan Brothers Tbk adalah produsen garmen nasional yang berkantor pusat di Tangerang. PT Pan Brothers Tbk pertama kali didirikan di
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi PT. Jabatex 3.1.1 Profile PT Jabatex merupakan produsen tekstil dengan kualitas utama yang melayani baik pasar domestik maupun internasional.
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan alternatif investasi yang semakin memasyarakat namun banyak hal yang harus diketahui oleh investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Eco Smart Garment Indonesia. polyester, dan lain-lain. Untuk produk bagi wanita seperti short pants,
BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT Pan Brothers Tbk merupakan produsen garmen nasional yang berkantor pusat di Tangerang. PT Pan Brothers Tbk didirikan di Tangerang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan kertas di Indonesia sendiri saat ini sudah mencapai 7,7 juta ton
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap tahun volume kebutuhan terhadap kertas terus mengalami peningkatan. Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian, Panggah Susanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mulai dari pabrik-pabrik garmen sampai dengan tingkat UKM garmen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri Garmen dan Tekstil di Indonesia kian lama kian berkembang, mulai dari pabrik-pabrik garmen sampai dengan tingkat UKM garmen. Perkembangan industri garmen begitu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri TPT merupakan penyumbang terbesar dalam perolehan devisa Indonesia. Pada kurun tahun 1993-2006, industri TPT menyumbangkan 19.59 persen dari perolehan devisa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. perusahaan textil dan garmen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan obyek penelitian perusahaan perusahaan textil dan garmen yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia ( BEI ). Dalam penelitian
Lebih terperinciPan Brothers, Tbk. Equity Valuation. Laporan Kedua. Membuka Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Tinggi
Equity Valuation Laporan Kedua 4 Maret 213 Target Harga Terendah Tertinggi 63 71 Apparel Kinerja Saham IHSG 5. 4.5 4. 3.5 3. 2.5 2. 1.5 1. 5 IHSG PBRX Feb-12 Apr-12 Jun-12 Aug-12 Oct-12 Dec-12 Sumber:
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
30 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada awalnya PT. Jabatex adalah sebuah industri rumah tangga yang didirikan oleh Effendi Gunawan pada tahun 1964. Pertamakali beroperasi perusahaan
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. Rumusan Masalah. 1. Bagaimana profil singkat PT.Indah Jaya. 2. Bagaimana Jenis Produk PT.Indah Jaya. a. Handuk. b. Garment. c.
Bab 1 PENDAHULUAN Tekstil adalah material fleksibel yang terbuat dari tenunan benang. Tekstil dibentuk dengan cara penyulaman, penjahitan, pengikatan, dan cara pressing. Istilah tekstil dalam pemakaiannya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang. Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Baja merupakan bahan baku penting dalam proses industri sehingga konsumsi baja dapat digunakan sebagai indikasi kemajuan suatu negara (Hudson, 2010). Kecenderungan konsumsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika perekonomian global masih diliputi oleh nuansa ketidakpastian yang tinggi yang tercermin dari perubahan yang berlangsung sangat cepat dan sulit diprediksi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Nia Kania Nur aeni, 2014
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang pesat mengakibatkan dunia usaha menghadapi permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis, khususnya dalam hal manajemen keuangan.
Lebih terperinciPT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk L A P O R A N K E U A N G A N 30 SEPTEMBER 2010 DAN 2009
L A P O R A N K E U A N G A N N E R A C A (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T Catatan ASET LANCAR Kas dan bank 2b,j,3,25,29 3.218.945.930 1.354.098.914 Setara kas yang dibatasi penggunaannya
Lebih terperinciPT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk L A P O R A N K E U A N G A N 30 JUNI 2010 DAN 2009
L A P O R A N K E U A N G A N N E R A C A (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) A S E T Catatan ASET LANCAR Kas dan bank 2b,j,3,25,29 3.127.667.653 7.679.076.147 Setara kas yang dibatasi penggunaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis keuangan yang dipicu oleh permasalahan lembaga-lembaga keuangan raksasa di Amerika Serikat berdampak negatif bagi perekonomian dunia. Dampak krisis yang ditimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki daya saing yang relatif baik di pasar internasional. Hal ini disebabkan Indonesia memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor nonmigas lain dan migas, yaitu sebesar 63,53 % dari total ekspor. Indonesia, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1.1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan barang dan jasa antar negara di dunia membuat setiap negara mampu memenuhi kebutuhan penduduknya dan memperoleh keuntungan dengan mengekspor barang
Lebih terperinciMENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG
MENCERMATI KINERJA TEKSTIL INDONESIA : ANTARA POTENSI DAN PELUANG Oleh : Ermina Miranti 1 Meskipun tak putus didera masalah, hingga saat ini Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia masih memainkan
Lebih terperinciPT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk L A P O R A N K E U A N G A N 30 JUNI 2003 DAN 2002
L A P O R A N K E U A N G A N 30 JUNI 2003 DAN 2002 LAPORAN LABA RUGI TAHUN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2003 DAN 2002 (dalam Rupiah) Catatan PENJUALAN BERSIH 2b,i,16,22 251.485.856.694 261.885.355.056 BEBAN
Lebih terperinciSTUDI GLOBAL MENYATAKAN KAPAS AS LEBIH DIMINATI
STUDI GLOBAL MENYATAKAN KAPAS AS LEBIH DIMINATI HASIL STUDI PENGETESAN NILAI STANDAR PABRIK PEMINTALAN/MANUFAKTUR UNTUK MEMPELAJARI LEBIH LAGI, HUBUNGI REPRESENTATIF CCI REGIONAL ANDA. KLIK DI SINI UNTUK
Lebih terperinciPT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2008 DAN 2007
LAPORAN KEUANGAN N E R A C A (dalam Rupiah) Catatan A K T I V A AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2b,c,I,3,22 11.078.146.475 2.714.792.923 Piutang usaha 2d,i,4 149.936.031.089 77.900.773.949 Piutang lain-lain
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. reputasi teknis yang prima, profesionalisme yang unggul serta komitemen
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Indo Kordsa Tbk (Perseroan) merupakan perusahaan pemasok utama bahan penguat ban premium di kawasan Asia Tenggara. Perseroan memiliki reputasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Perkasa Tbk), yaitu salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia.
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Obyek penelitian ini adalah PT Pacific Fibers Tbk (dahulu PT Polysindo Eka Perkasa Tbk), yaitu salah satu perusahaan penghasil polyester terkemuka di Indonesia.
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan
Lebih terperinciBAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN
BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN
III.METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Tragedi serangan teroris ke gedung World Trade Center (WTC) Amerika
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tragedi serangan teroris ke gedung World Trade Center (WTC) Amerika pada tanggal 1 I September 2001, tampaknya akan mengubah tatanan ekonomi dan pasar global yang dalam
Lebih terperinciKebijakan Corporate Governance. PT. Persero Batam. Tim GCG PT. Persero Batam Hal : 1 of 9
Tim GCG Hal : 1 of 9 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 3 1.1 Definisi Good Corporate Governance 3 1.2 Prinsip Good Corporate Governance 3 1.3 Pengertian dan Definisi 4 1.4 Sasaran dan Tujuan Penerapan GCG 5
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegagalan penerapan Good Corporate Governance (Daniri, 2005). Menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep Corporate Govenance muncul sebagai reaksi terhadap berbagai kegagalan korporasi akibat dari buruknya tata kelola perusahaan. Krisis ekonomi di kawasan Asia dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Berikut data perusahaan-perusahaan Tekstil dan Garment yang telah listing di Bursa Efek Indonesia pada Tabel 1.
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan membahas industri tekstil & garment, penentuan perusahaan tekstil & garment adalah perusahaan yang sudah termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program atau kebijkan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Pelaporan
Lebih terperinciBAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV
BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT KF adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang semakin merosot di Indonesia disebabkan oleh krisis moneter, serta merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Haruman, 2008) (Sari dan Riduan, 2011) Zarkasyi (2008:36)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan kondisi perekonomian di Indonesia yang semakin pesat dan di tengah persaingan global yang semakin ketat, merupakan suatu tantangan dan peluang
Lebih terperincia. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Buku merupakan salah satu media yang bisa digunakan dalam hal penyampaian informasi. Diantara faktor-faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia. Tidak hanya berpengaruh terhadap perindustrian di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Krisis keuangan global yang terjadi di tahun 2008 harus diakui telah memberikan dampak negatif ke seluruh dunia dan juga berimbas buruk kepada perekonomian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT ALENATEX PT ALENATEX didirikan pada tahun 1982 dengan akta notaris tgl 29 Mei 1979 No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. Fiber Corporation. Persetujuan pendirian diberikan oleh Presiden Republik Indonesia
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Perusahaan PT Tifico Fiber Indonesia, Tbk semula didirikan dengan nama PT Teijin Indonesia Fiber Corporation. Persetujuan pendirian diberikan oleh
Lebih terperinciPerusahaan berskala besar dan sedang dalam kurun waktu dua. pemerintah dalam meningkatkan ekonomi negara yang lebih terpusat
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan berskala besar dan sedang dalam kurun waktu dua dasawarsa terus bertambah. Hal ini disebabkan adanya kebijakan pemerintah dalam meningkatkan ekonomi negara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. angka-angka yang menunjukan jumlah atau banyaknya sesuatu, yaitu laporan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Efek Indonsia. Penelitian ini di lakukan pada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar di Bursa 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif,
Lebih terperinciTUGAS PRAKARYA: SABLON
TUGAS PRAKARYA: SABLON Pengertian Sablon Kata sablon berasal dari bahasa Belanda yaitu schablon yang merupakan suatu teknik cetak-mencetak suatu desain grafis dengan menggunakan kain gasa atau biasa disebut
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Tambang Bukit Asam Tbk. (PTBA) adalah perusahaan milik negara yang bertujuan mengembangkan usaha pertambangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan
BAB IV HASIL PENELITIAN Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan Surapati nomor 109 Bandung, dimana perusahaan bergerak pada bidang konveksi yang memproduksi dan menjual berbagai
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 4 Nopember 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance, GCG) telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance, GCG) telah menjadi isu hangat yang semakin berkembang di Indonesia. Konsep ini menjadi sering dibicarakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelola perusahaan yang baik dikenal dengan istilah Good Corporate Governance
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara-negara didunia pada era globalisasi dan pasar bebas saat ini, dituntut untuk menerapkan sistem pengelolaan bisnis yang berbasis prinsip tata kelola perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. karena perusahaan lebih terstruktur dan adanya pengawasan serta monitoring
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada Era Globalisasi saat ini, negara-negara berkembang dituntut untuk menerapkan sistem yang baru dan lebih baik dalam pengelolaan bisnis yang berdasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam negeri mampu tumbuh lagi, setelah sempat hancur lebur dihantam krisis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama beberapa tahun terakhir ini, perlahan-lahan perekonomian dalam negeri mampu tumbuh lagi, setelah sempat hancur lebur dihantam krisis ekonomi. Dunia industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melonjak, dan krisis energi yang dibarengi dengan harga minyak dunia yang terus
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia saat ini penuh dengan ketidakpastian. Beberapa diantaranya adalah nilai tukar rupiah yang naik turun, kebutuhan bahan pokok yang terus
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil analisis pada penelitian dengan judul Pengaruh Good Corporate Governance dan Agency Cost terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat No. 56/10/32/Th. XIX, 2 Oktober 2017 BERITA RESMI STATISTIK PROVINSI JAWA BARAT Perkembangan Ekspor Impor Provinsi Jawa Barat Agustus 2017 Ekspor Agustus 2017
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini perusahaan berpacu dengan cepat untuk memperoleh tempat dipasaran, bukan hanya untuk alasan meningkatkan market share para pemegang saham,
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (PT MAMI). Adapun hal yang akan di bahas ialah sejarah singkat perusahaan, susunan
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian dari skripsi ini ialah PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (PT MAMI). Adapun hal yang akan di bahas ialah sejarah singkat perusahaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Gudang Garam, Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Sejarah PT. Gudang Garam, Tbk PT Gudang Garam Tbk. (IDX: GGRM) adalah sebuah perusahaan produsen rokok populer asal Indonesia. Didirikan pada 26 Juni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri garmen semakin mengglobal. Perkembangan ini dimulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan industri garmen semakin mengglobal. Perkembangan ini dimulai dengan adanya mesin-mesin pembuat kain, baik yang menggunakan sistem rajut maupun dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebangkitan kembali sektor manufaktur, seperti terlihat dari kinerja ekspor maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Prospek industri manufaktur tahun 2012, pada tahun 2011 yang lalu ditandai oleh kebangkitan kembali sektor manufaktur, seperti terlihat dari kinerja ekspor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Sejarah dan Lokasi Perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah dan Lokasi Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT Asia Pacific Fibers Tbk merupakan perubahan nama dari PT Polysindo Eka Perkasa Tbk salah satu dari anak perusahaan Texmaco
Lebih terperinci12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Modul ke: Fakultas 12Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata
Lebih terperinciBAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PT. Surya Toto Indonesia merupakan perusahaan produsen produk sanitary yang terdiri 3 divisi berbeda, yaitu : divisi sanitary, divisi fitting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Perkembangan pasar modal merupakan salah satu alat ukur untuk mengetahui perkembangan ekonomi suatu negara. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. namanya persaingan, walaupun perusahaan telah mengantisipasinya dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di dalam dunia bisnis, semua kegiatan perusahaan tidak bisa lepas dari yang namanya persaingan, walaupun perusahaan telah mengantisipasinya dengan berbagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian 3.1.1. Sejarah perkembangan perusahaan Berawal dari perusahaan dengan inti usaha di bidang jasa pelayanan. PT Samudera Indonesia Tbk kini telah tumbuh
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1. Latar Belakang Perusahaan 2.1.1. Sejarah Unilever Indonesia PT. Unilever Indonesia, Tbk., didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever's Zeepfabrieken
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi merupakan hal yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Perubahan telah masuk ke semua negara,tak heran globalisasi membawa dampak yang baik dan
Lebih terperinciPT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008
Halaman 8 PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT. Intanwijaya Internasional Tbk. (Perusahaan) didirikan
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN
BAB III METODA PENELITIAN A. Obyek Penelitian 1. Lokasi Perusahaan PT Aneka Tambang, tbk berlokasi di Jakarta tepatnya di Gedung Aneka Tambang Jalan Letjen TB Simatupang No. 1 Lingkar Selatan, Tanjung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang sangat vital bagi perusahaan dalam perkembangan bisnis disemua perusahaan. Salah satu tujuan utama didirikannya perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui hasil kinerja perusahaan, salah satunya informasi laba. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama berdirinya perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham. Salah satu aspek yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kemakmuran para pemegang saham. Di era globalisasi sekarang ini, perkembangan dunia bisnis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan Trading Volume Activity (TVA) yang terjadi dalam perusahan perusahaan yang sudah melakukan
Lebih terperinciLatar Belakang. Tabel 1 PDB tekstil, barang kulit dan alas kaki atas dasar harga berlaku,
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Industri Tekstil & Produk Tekstil (TPT) di Indonesia hingga saat ini masih memegang peranan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Berdasarkan data BPS (2014)
Lebih terperinciPT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)
PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) 1 PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) Catatan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014
PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA - THAILAND PERIODE : JANUARI AGUSTUS 2014 A. Perkembangan perekonomian dan perdagangan Thailand 1. Selama periode Januari-Agustus 2014, neraca perdagangan Thailand dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh kemajuan zaman. Dalam bidang perekonomian hal ini membuat dampak yang cukup besar bagi industri-industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Eddy Cahyono (2012), Era globalisasi telah membawa pembaruan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di dunia internasional.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambaran Umum Penelitian 1. PT. Matahari Putra Prima, Tbk Sejarah Perusahaan Cikal bakal PT. Matahari Putra Prima, Tbk (perseroan) ditandai dengan pembukaan Toko/Gerai
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN
BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia Visi Bursa Efek Indonesia yaitu Menjadi bursa Menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. Misi Bursa Efek Indonesia
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Anlisis Deskripsi Variabel Penelitian Analisis pertama yang dilakukan adalah analisis deskriptif yaitu untuk mendapatkan gambaran tentang variabel-variabel yang
Lebih terperinciS unson. PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk. Laporan Tahunan Annual Report
S unson PT SUNSON TEXTILE MANUFACTURER Tbk Laporan Tahunan 2014 2014 Annual Report Daftar Isi Table of Content 02 IKHTISAR INFORMASI KEUANGAN PENTING Financial Highlights 04 LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terjamin tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) apabila perusahaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan organisasi dimana sumber daya diproses untuk menghasilkan barang atau jasa bagi pelanggan. Secara umum, tujuan perusahaan adalah memperoleh
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT. Gudang Garam Tbk PT. Gudang Garam Tbk berdiri pada 26 Juni 1958 oleh Tjoa Ing Hwie yang berganti nama menjadi Surya Wonowidjojo. Pada awal berdirinya, PT.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bentuk badan hukum PT. Argo pantes adalah Perseroan Terbatas (PT) dengan izin perusahaan berdasarkan akta notaris Mudafir Hadi, SH. Yang disetujui oleh
Lebih terperinciBAB I. perusahaan dengan membayar bunga yang lebih besar (Vito, 2014). harus dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan modal (Andhika, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Modal merupakan salah satu unsur finansial paling penting bagi perusahaan. Masalah struktur modal merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan. Apabila
Lebih terperinciEKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA
BPS PROVINSI DKI JAKARTA No. 53/12/31/Th. XIV, 3 Desember 2012 EKSPOR DAN IMPOR DKI JAKARTA NILAI EKSPOR PRODUK DKI JAKARTA BULAN OKTOBER 2012 MENCAPAI 1.052,95 JUTA DOLLAR AMERIKA Nilai ekspor non migas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih unggul akan mampu menarik perhatian para konsumen dan dapat bertahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri yang pesat memunculkan persaingan yang ketat di antara para pelaku usaha. Terlebih pada era globalisasi sekarang ini, sangat memungkinkan persaingan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata saat ini telah menjadi salah satu motor penggerak ekonomi dunia terutama dalam penerimaan devisa negara melalui konsumsi yang dilakukan turis asing terhadap
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Hal pertama yang dilakukan dalam menganalisa Break Even Point adalah
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Komponen Biaya dan Pemisahan Biaya PT Pan Brothers, Tbk Unsur biaya merupakan salah satu unsur yang memegang peranan penting dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan siklus ekonomi menyebabkan dunia usaha terus mengalami perubahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang diikuti dengan perkembangan teknologi dan perubahan siklus ekonomi menyebabkan dunia usaha terus mengalami perubahan. Perubahan ini berdampak
Lebih terperinciPIAGAM SEKRETARIS PERUSAHAAN
PIAGAM SEKRETARIS PERUSAHAAN BAB I KETENTUAN UMUM A. Definisi 1) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalah adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan
Lebih terperinci