BAB I. perusahaan dengan membayar bunga yang lebih besar (Vito, 2014). harus dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan modal (Andhika, 2014).

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Modal merupakan salah satu unsur finansial paling penting bagi perusahaan. Masalah struktur modal merupakan hal yang penting bagi setiap perusahaan. Apabila perusahaan terlalu besar dalam menggunakan kewajiban, maka beban tetap yang harus ditanggung perusahaan semakin besar pula. Sehingga hal tersebut dapat merugikan perusahaan dengan membayar bunga yang lebih besar (Vito, 2014). Kebutuhan akan modal sangatlah penting bagi perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasional. Tanpa modal, perusahaan akan sangat kesulitan untuk mencapai tujuannya, yaitu mendapatkan laba yang besar. Setiap modal mempunyai biaya, dimana biaya dari setiap modal itu disebut biaya modal. Biaya modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan modal (Andhika, 2014). Pemangku kepentingan yang ada di perusahaan antara lain komisaris independen, dewan komisaris, pemegang saham, konsentrasi kepemilikan, kepemilikan manajerial, dan lain-lain. Faktor yang menentukan yang lain adalah remunerasi, besarnya perusahaan, aset, likuiditas, dan lain sebagainya. Kesemua faktor tersebut diduga berpengaruh dalam penentuan sumber modal. Dalam hal ini diperlukan keputusan yang tepat mengenai pemilihan struktur modal tersebut. Ada dua kemungkinan dalam pemilihan modal perusahaan, yang pertama adalah dengan mengeluarkan saham dan yang kedua adalah dengan melakukan pinjaman. Apabila perusahaan memperoleh modal dari mengeluarkan saham, maka perusahaan akan dihadapkan pada masalah besarnya biaya modal pengeluaran saham tersebut. Sedangkan apabila perusahaan melakukan pinjaman, biaya yang dikeluarkan 1

2 2 oleh perusahaan lebih sedikit, namun hal ini akan mengakibatkan adanya risiko kewajiban dan pembayaran bunga yang meningkat (Vito, 2014). Tujuan pemilihan struktur modal perusahaan adalah optimalisasi nilai perusahaan, memaksimumkan kemakmuran investor dan meminimalkan biaya modal. Dalam hal penentuan keputusan struktur modal, sering dijumpai adanya konflik antara pemegang saham dengan manajer. Adanya pertentangan kepentingan antara manajer, pemegang saham dan kreditor inilah yang dikenal dengan masalah keagenan. Untuk mengurangi konflik tersebut maka dibutuhkan adanya mekanisme corporate governance di perusahaan tersebut. Corporate governance yang dijalankan dengan baik oleh perusahaan diharapkan mampu menambah kepercayaan pemegang saham kepada manajer, khususnya dalam pemilihan struktur modal. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh corporate governance terhadap struktur modal perusahaan. Salah satu permasalahan yang ada di tata kelola perusahaan adalah mengenai perencanaan, koordinasi, pemberian mandat dan bagaimana mengambil kebijakan ekonomi perusahaan oleh pemegang kepentingan di perusahaan itu. Setiap perusahaan mempunyai visi misi tersendiri. Tentunya dengan adanya visi misi tersebut, perusahaan mempunyai arah dan tujuan. Tetapi untuk mencapai hal tersebut, diperlukan kerjasama yang kuat antar pemangku kepentingan dan pastinya dengan tata kelola perusahaan yang baik (Andhika, 2014). Corporate governance merupakan seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan

3 3 mengendalikan perusahaan. Perusahaan yang telah menetapkan corporate govcernance dengan baik, tentunya dapat mengembangkan usahanya dengan sangat baik pula. Segalanya berawal dari kondisi internal perusahaan itu sendiri, karena tata kelola perusahaan yang baik akan membuat kinerja perusahaan menjadi baik. Bukan hanya itu saja, tetapi dapat meminimalkan biaya modal untuk menghasilkan sumber modal yang mencukupi untuk perusahaan. Corporate governance dan struktur modal adalah dua komponen yang menjadi dasar stabilitas ekonomi sebuah perusahaan. Tanpa dua hal tersebut, kondisi ekonomi suatu perusahaan akan menjadi pincang. Jika keduanya dapat terjaga dengan baik, maka akan menghilangkan pengendalian buruk yang ada di perusahaan, kebudayaan yang buruk, bahkan kegagalan yang mengarah pada kebangkrutan sekalipun. Karena bagaimanapun juga, sebuah perusahaan harus dikendalikan oleh orang-orang yang berkompeten yang mampu mengambil kebijakan dalam perusahaan dengan tepat (Andhika, 2014). Fenomena yang terkait adalah peneliti mengambil contoh perusahaan manufaktur sektor industri yang bergerak dibidang tekstil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Menurut Allan (2016) PT. Sri Rejeki Isman Tbk alias sritex yang sukses menawarkan obligasi globalnya kepada para investor. Obligasi senilai US$ 350 juta dengan bunga 8,25% dan akan jatuh tempo pada 2021 itu mengalami kelebihan permintaan sebanyak 2 kali. Tujuan penggunaan dana atas penerbitan obligasi ini hampir seluruhnya digunakan untuk membayar utang / refinancing yaitu pembelian kembali hutang obligasi lama yang diterbitkan pada tahun 2014 dengan bunga 9% yang akan jatuh tempo pada 2019 dan membayar pinjaman modal kerja. Adapun, sisa dari dana tersebut

4 4 akan digunakan untuk kebutuhan perusahaan secara umum dalam mendukung kegiatan usaha. Selain memperoleh manfaat penghematan biaya bunga pinjaman atas hutang obligasi lama, perseroan juga mampu meningkatkan profil likuiditas dimana jatuh tempo hutang menjadi lebih panjang. perseroan telah berhasil melakukan penghematan biaya pinjaman dan meningkatkan struktur modal dan kedepan kami akan terus berupaya untuk menerapkan strategi tersebut untuk semakin meningkatkan kinerja. Tahun 2016 ini merupakan tahun akhir dari program pengeluaran modal perseroan sehingga pengeluaran modal di tahun ini dianggarkan hanya sekitar US$ 50 juta-us$ 60 juta yang mana pendanaannya sudah terpenuhi dari kas internal dan hasil operasional. Diprediksi akhir tahun 2016 diperkirakan mesin-mesin sudah mulai dari beroperasi. Dengan adanya peningkatan kapasitas produksi tersebut maka kedepan rasio hutang berbunga/pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (DEBT/EBITDA) akan berada dibawah 3x pada tahun 2018, berdasarkan laporan keuangan tahun lalu tercatat sebesar 3,8 x (m.kontan.co.id). Terdapat pula dalam kasus PT pabrik kertas Tjiwi Kimia Tbk. Akan menerbitkan sebanyak 1,33 miliar (50%) saham baru melalui mekanisme penawaran umum terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Harga penawaran dipatok sebesar Rp per saham. Manajemen Tjiwi Kimia mengungkapkan, dana akan digunakan sebagai suntikan modal kepada anak usaha perseroan, yakni PT.OKI Pulp dan Paper Mills. Dimana seluruh dana akan digunakan untuk penambahan modal disetor guna mendukung proyek pembangunan pabrik kertas OKI. Emiten peritel merk sejumlah ponsel ternama tersebut memutuskan untuk menahan laba bersih guna memperkuat struktur permodalan. Manajemen menyatakan, perseroan akan memperkuat

5 5 posisi permodalan untuk mendukung pengembangan usaha dan meningkatkan kinerja serta pertumbuhan perseroan dimasa mendatang (carajadikaya.com). Beberapa penelitian sebelumnya yang meneliti good corporate governance terhadap struktur modal. Vito (2014) melakukan penelitian tentang Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) dengan Struktur Modal. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap struktur modal, Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif terhadap struktur modal, Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap struktur modal, Ukuran komite audit berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Andhika (2014) melakukan penelitian tentang Pengaruh Corporate Governance terhadap Struktur Modal. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Ukuran dewan direksi berpengaruh positif terhadap struktur modal, Komisaris independen berpengaruh positif terhadap struktur modal, Konsentrasi kepemilikan berpengaruh positif terhadap struktur modal, Kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap struktur modal, Remunerasi berpengaruh positif terhadap struktur modal. Kajananthan (2012) melakukan penelitian tentang Pengaruh Corporate Governance terhadap Struktur Modal di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Colombo Stock Exchange. Hasil dari penelitian tersebut adalah board committee dan board composition berpengaruh positif terhadap struktur modal.sedangkan leadership style, board size dan board meeting berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Meskipun telah banyak dilakukan penelitian tentang good corporate governance terhadap struktur modal, namun masih ditemukan adanya perbedaan hasil. Hasil yang didapat berbeda mungkin dikarenakan perbedaan lokasi penelitian, sampel dan periode pengamatan yang berbeda.

6 6 Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) Terhadap Struktur Modal Perusahaan. B. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap struktur modal? 2. Apakah komisaris independen berpengaruh terhadap struktur modal? 3. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap struktur modal? C. Tujuan Penelitian dan Kontribusi Penelitian 1) Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis : a. Pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap struktur modal. b. Pengaruh komisaris independen terhadap struktur modal. c. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap strutur modal. 2) Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pihak pihak terkait diantaranya : a. Bagi peneliti Penelitian ini dapat memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada peneliti lain mengenai mekanisme corporate governance yang dapat mempengaruhi struktur modal dalam suatu perusahaan.

7 7 b. Bagi Mahasiswa / Akuntansi Penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya pada bidang ilmu akuntansi. Dan juga sebagai bahan referensi dan perbandingan untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan struktur modal perusahaan. Selain itu dapat memberikan bukti empiris mengenai pengaruh ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, komisaris independen dan ukuran perusahaan terhadap bentuk struktur modal perusahaan. c. Bagi Instansi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan sumbangan pemikiran dan masukan mengenai good corporate governance yang meliputi (ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, komisaris independen), ukuran perusahaan dan struktur modal.