PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNO BEAM MAGIC PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA UNTUK KELAS X SMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNO BEAM MAGIC PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA UNTUK KELAS X SMA"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNO BEAM MAGIC PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA UNTUK KELAS X SMA Makalah Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Media Pembelajaran Dosen Pengampuh: Abdul Halim Fathani, M.Pd Oleh: 1. Nurfitri Rejeqi ( ) 2. Tutut Noviyanti ( ) 3. Ihda Mawaddatul Aliyah ( ) 4. Aisyah Azara ( ) 5. Winda Seruni Wahyu Asih ( ) 6. Anton Saputra ( ) PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2015

2 KATA PENGANTAR Bismillahir Rahmanir Rahiim Alhamdulillahirabbil alamiin, segala puji bagi Allah SWT, tuhan seluruh alam. Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW, sahabat,dan para pengikutnya yang setia. Berkat taufik dan hidayahnya, pada akhirnya pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Uno Beam Magic pada Materi Logika Matematika untuk Kelas X SMA. Makalah ini merupakan tugas yang kami kerjakan dalam rangka memenuhi tugas yang telah diberikan dosen pengampuh kepada pemakalah. Pemakalah menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan di karenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman pemakalah, akan tetapi merupakan suatu kewajiban pemakalah juga untuk menyampaikan terima kasih terhadap semua pihak yang telah membantu makalah ini sehingga terselesaikannya penulisan makalah ini. Akhirnya, teriring do a semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, oleh karenanya kritik dan saran yang kami tunggu,semoga mendapatkan ridlo dan inayah-nya Amiiin... Malang, 15 Januari 2015 Pemakalah ii

3 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iii RINGKASAN...iv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penulisan Urgensi Luaran yang diharapkan Manfaat Pengembangan...2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Pembelajaran Proses Pembelajaran dengan Media Uno Stacko Unik Pengertian Media Uno Stacko Unik Manfaat Media Uno Stacko Unik...4 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Prosedur Pengembangan...6 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN 4.1 Diskripsi Media Uno Stacko Unik Karakteristik Media Uno Stacko Unik Alat dan Bahan Langkah Langkah Penggunaan...9 iii

4 4.5 Saran...9 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran...10 DAFTAR PUSTAKA...11 LAMPIRAN iv

5 RINGKASAN Aliyah, dkk Pengembangan Media Pembelajaran Uno Beam Magic Pada Materi Logika Matematika Untuk Kelas X Sma. Unisma Mengenalkan matematika pada anak tidak harus dengan menyodorkan buku latihan. Di sisi lain, banyak media yang telah tersedia di lingkungan sekitar kita yang langsung dapat kita gunakan untuk keperluan pembelajaran. Dalam mengenalkan obyek yang lebih abstrak diperlukan suatu media pembelajaran. Salah satunya adalah dengan menggunakan permainan edukatif. Permainan edukatif yaitu suatu kegiatan yang sangat menyenangkan dan merupakan cara atau alat pendidikan yang bersifat mendidik dan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa, berpikir serta bergaul dengan lingkungan atau untuk menguatkan dan menterampilkan anggota badan si anak, mengembangkan kepribadian, mendekatkan hubungan antara pendidik dengan peserta didik (anak didik), kemudian menyalurkan kegiatan anak didik dan sebagainya. Uno Beam Magic merupakan permainan edukatif dimana permainan ini mengajarkan tentang pelajaran matematika dengan bermain yang membuat peserta didik lebih mudah dan tidak bosan dalam mempelajari pelajaran matematika. Permainan ini merupakan permainan untuk melatih strategi dengan menyusun balok-balok membentuk menara, dimana setiap balok terdiri dari susunan balok dan setiap balok terdapat soal-soal tentang matematika yang membuat anak bermain sekaligus belajar pelajaran matematika. Dimana cara bermainnya, yaitu dengan mengambil balok dari bagian bawah atau tengah menara dan meletakkannya di puncak menara, dan disusun ke atas secara bergiliran dan apabilah ada yang balok jatuh maka yang menjatuhkan balok tersebut itulah yang kalah dalam permainan. Oleh sebab itu, pengertian dari Uno Beam Magic itu adalah suatu alat bantu untuk peserta didik dalam belajar matematika. Karena kita tahu bahwa Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang fungsinya sebagai tolak ukur untuk pelajaran yang lain. Untuk itu, Uno Beam Magic ini merupakan suatu alat peraga yang berbentuk bangunan balok yang dapat disusun membentuk suatu bangunan serta berguna untuk memudahkan peserta didik dalam belajar Matematika yang mudah di bawa kemana-mana, mudah diaplikasikan, dan mudah untuk difahami oleh peserta didik. Alhasil, Uno Beam Magic ini telah membantu proses pembelajaran Matematika lebih bermakna dan memudahkan para peserta didik untuk mengingat kembali materi-materi yang telah mereka pelajari dan yang pasti lebih menarik dan memberikan kesan bahwa Matematika itu tidak sulit seperti mereka yang bayangkan sebelumnya. Kata Kunci : Uno, Beam Magic, Matematika, Strategi, Peserta Didik. v

6 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenalkan matematika pada anak tidak harus dengan menyodorkan buku latihan. Di sisi lain, banyak pula jenis media yang telah tersedia di lingkungan sekitar kita yang langsung dapat kita gunakan untuk keperluan pembelajaran, yang diperlukan adalah kemauan, kejelian dan kreatifitas kita dalam memilih dan mendayagunakan potensi berbagai sumber dan media belajar yang ada di sekeliling kita (Rahadi, 2004). Kesulitan pada matematika disebabkan karena pembelajaran matematika kurang bermakna, siswa masih belum aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran sehingga pemahaman peserta didik tentang konsep matematika sangat lemah. Hal ini terjadi karena pembelajaran matematika pada saat ini pada umumnya peserta didik menerima begitu saja apa yang disampaikan oleh pendidik. Padahal pada umumnya peserta didik telah mengenal ide-ide matematika sejak dini. Peserta didik memiliki pengalaman belajar, sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang. Dengan demikian, pembelajaran di sekolah akan lebih bermakna jika pendidik mengaitkan pengetahuan dengan pengalaman yang telah dimiliki peserta didik (Syarien dalam Sumiyati 2008: 2). Melalui kegiatan bermain yang mengandung edukasi, daya pikir anak terangsang untuk merangsang perkembangan emosi, perkembangan sosial dan perkembangan fisik. Setiap anak memiliki iraman dalam bermain yang berlainan disesuaikan dengan perkembangan anak. Semakin besar fantasi yang bisa dikembangkan oleh anak dari sebuah mainan, akan lebih lama mainan itu menarik baginya. Dalam mengenalkan obyek yang lebih abstrak diperlukan suatu media pembelajaran. Salah satunya dengan menerapkan media permainan Uno Beam Magic, sebab media tersebut merupakan media pembelajaran yang memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah praktis, mudah diaplikasikan, mudah dibuat, dan lebih meningkatkan kepahaman peserta didik dalam materi yang diajarkan. Uno Beam Magic merupakan permainan edukatif dimana permainan ini mengajarkan tentang pelajaran matematika dengan bermain yang membuat anak lebih mudah dan tidak bosan dalam mempelajari pelajaran matematika.

7 2 Jadi, dengan menerapkan media Uno Beam Magic sebagai media pembelajaran dalam materi Logika Matematika Kelas X SMA, maka akan mendorong kreatifitas serta kemampuan berfikir pada peserta didik. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diambil rumusan masalahnya sebagai berikut: Bagaimanakah proses Pengembangan Media Pembelajaran Uno Beam Magic Pada Materi Logika Matematika Untuk Kelas X SMA? 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk memperoleh deskripsi objektif tentang proses Pengembangan Media Pembelajaran Uno Beam Magic Pada Materi Logika Matematika Untuk Kelas X SMA. 1.4 Urgensi Untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam memecahkan soal matematika. 1.5 Luaran yang Diharapkan 1. Hasil dari pengembangan kurikulum ini adalah berupa media uno beam magic yang mampu memotivasi peserta didik dalam belajar menyelesaikan soal matematika. 2. Hasil penelitian ini dapat berupa artikel ilmiah yang akan diterbitkan dalam media jurnal ilmiah atau akan dikirim untuk mengikuti PKM Kreatifitas Cipta (PKM- KC) 1.6 Manfaat Pengembangan Manfaat dari pengembangan medi Uno Beam Magic antara lain adalah : 1. Meningkatkan keterampilan para peserta didik 2. Meningkatkan daya berfikir para peserta didik 3. Peserta didik akan merasa teransang untuk merasa senang dalam belajar matematika

8 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Pembelajaran Menurut Syaiful Media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan sebagai manusia, benda, atau peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan (Djamarah Bahri Syaiful, 2002: 136). Dengan demikian media pembelajaran merupakan semua benda yang dapat digunakan untuk membantu dalam proses pembelajaran, baik itu dalam bentuk media maupun alat peraga Media Pembelajaran Uno Beam Magic Uno Beam Magic ini merupakan permainan yang digunakan sebagai media pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika yang membuat anak menjadi tertarik dan mudah dalam mempelajari pelajaran matematika. Permainan ini merupakan permainan untuk melatih strategi dengan menyusun balok-balok membentuk menara, dimana setiap balok terdiri dari susunan balok dan setiap balok terdapat soal-soal tentang matematika yang membuat anak bermain sekaligus belajar pelajaran matematika. Sedangkan permainan balok itu sendiri, merupakan cikal bakal dari semua mainan edukasi, mungkin yang paling tua di dunia. Jenis dan bentuknya pun bermacam-macam, detail, dan unik Proses Pembelajaran dengan Media Uno Beam Magic Pendapat Hildebrand (1986) mengatakan bahwa proses belajar mengajar anak lebih ditekankan pada berbuat daripada mendengarkan ceramah, maka mengajar anak itu lebih merupakan pemberian bahan-bahan dan aktivitas sedemikian rupa sehingga anak belajar menurut pengalamannya sendiri dan membuat kesimpulan dengan pikirannya sendiri. Ini membuktikan melalui metode bermain diharapkan anak mendapat kesempatan yang luas untuk melakukan kegiatan dan dihadapkan dengan bermacam bahan yang dapat menarik perhatiannya, memenuhi kebutuhan rasa ingin tahunya, dan mengadakan kajian terhadap fakta yang dihadapi secara langsung (Moeslichatoen, 1999:35). Teori ini menegaskan kembali agar suatu proses pembelajaran terdapat nuansa yang baru, baik lingkungan atau kondisi yang ada. Dengan lingkungan baru itulah tantangan akan muncul. Dengan metode bermain inilah anak menemukan berbagai hal baru sehingga anak senantiasa berusaha ingin tahu lingkungan dan fenomena alam lainnya yang belum diketahui. Dengan keingintahuan tersebut anak akan terus menggali informasi sehingga dengan proses ini akan dapat mengembangkan jiwanya dan menggerakan untuk termotivasi belajar.

9 4 Berdasarkan standar yang ditetapkan di atas, maka proses pembelajaran yang dilakukan antara peserta didik dengan pendidik seharusnya harus meninggalkan cara-cara dan model yang konvensional sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Kenyataan saat ini, banyak diantara pendidik di kota bandung yang masih melaksanakan proses pembelajaran secara konvensional Manfaat Media Uno Beam Magic Beberapa manfaat bermain Uno Beam Magic bagi anak-anak antara lain: 1. Meningkatkan Keterampilan Kognitif Keterampilan kognitif (cognitive skill) berkaitan dengan kemampuan untuk belajar dan memecahkan masalah. Dengan bermain Uno Beam Magic peserta didik akan mencoba memecahkan masalah yaitu menyusun balok secara teratur dan rapi. 2. Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Keterampilan motorik halus (fine motor skill) berkaitan dengan kemampuan peserta didik menggunakan otot-otot kecilnya khususnya tangan dan jari-jari tangan. Supaya balok dapat tersusun membentuk bangunan maka bagian-bagian balok harus disusun secara hati-hati. 3. Meningkatkan Keterampilan Sosial Keterampilan sosial berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Uno Beam Magic dapat dimainkan secara perorangan. Namun Uno Beam Magic dapat pula dimainkan secara kelompok. Permainan yang dilakukan oleh peserta didik secara kelompok akan meningkatkan interaksi sosial peserta didik. Dalam kelompok, peserta didik akan saling menghargai, saling membantu dan berdiskusi satu sama lain. 4. Melatih daya ingat Membantu melatih logika peserta didik. Misalnya balok diletakkan secara teratur kemudian ada salah satu bagian yang hilang maka peserta didik akan berusaha untuk menentukan cara apapun agar susunan balok tersebut tidak jatuh. 5. Melatih kesabaran Bermain Uno Beam Magic membutuhkan ketekunan, kesabaran dan memerlukan waktu untuk berfikir dalam menyelesaikan tantangan. 6. Memperluas pengetahuan Peserta didik akan belajar banyak hal, warna, maupun bentuk. Pengetahuan yang diperoleh dari cara ini biasanya mengesankan bagi peserta didik dibandingkan yang dihafalkan. Peserta didik dapat belajar konsep dasar suatu materi yang dipelajari.

10 Model Pengembangan BAB III METODE PENGEMBANGAN Berdasarkan isi dan tujuannya, penelitian ini digolongkan sebagai penelitian pengembangan, yaitu untuk menghasilkan produk, dan menguji keefektifan produk. Penelitian ini akan dilakukan beberapa tahap yaitu : 1.1 Persiapan Tahap ini meliputi analisis materi kurikulum matematika berdasarkan uji coba pada siswa kelas X SMA, kontak dengan guru di sekolah serta penyiapan penjadwalan dan prosedur kerjasama dengan guru. 1.2 Desain produk Pada tahap ini, peneliti mendesain produk agar terlihat menarik dan juga mendesain penyampaian isi materi dengan menggunakan Uno Beam Magic dalam pembelajaran matematika. 1.3 Uji coba pada siswa Pada tahap ini media pembelajaran matematika diuji cobakan terhadap siswa. Hal ini diharapkan dapat bermanfaat terhadap kualitas media. 1.4 Revisi Saran-saran dari guru serta teman-teman dan hasil pekerjaan siswa dijadikan dasar untuk merivisi media Uno Beam Magic dalam pembelajaran matematika agar menjadi lebih baik.

11 6 3.2 Prosedur Pengembangan Pada tahap ini menggunakan model pengembangan seperti data berikut : Analisis Kebutuhan dan Tujuan Mengumpulkan Bahan Acuan Mempelajari Isi Membuat Flowchart Materi Mendesain Pembelajaran Mengembangkan Ide Membuat Storyboard Memprogram Media Membuat Materi Pendukung Produk Jadi Revisi Evaluasi Gambar 1. Model Pengembangan

12 7 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN 4.1 Diskripsi Media Uno Beam Magic Membuat anak senang belajar adalah sebuah tantangan tersendiri bagi guru maupun orang tua, kita akan mencari cara-cara terbaik agar peserta didik mau belajar dengan senang. Kita ingin peserta didik dapat memahami setiap materi pelajaran sehingga mendapatkan prestasi yang baik. Media Uno Beam Magic ini merupakan suatu alat peraga yang berbentuk balok yang dapat disusun sesuai bangun yang diinginkan serta berguna untuk melatih kecermatan peserta didik dalam memilih strategi guna merangkai susunan balok tersebut. Salah satu materi akademik yang menjadi tolak ukur di masyarakat adalah Matematika, tetapi pelajaran Matematika dianggap menyulitkan dan membosankan para siswa. Untuk membangun minat belajar anak, maka di perlukan media pembelajaran dalam matematika, karena dunia anak yang menyenangi permainan atau keceriaan. Dengan media pembelajaran dalam matematika maka belajar akan lebih mudah dan menyenangkan. Salah satu media tersebut adalah Media Uno Beam Magic. 4.2 Karakteristik Media Uno Beam Magic Secara umum, semua media memiliki beberapa karakteristik yang dapat menunjukkan bahwa media tersebut sangat bermanfaat pada peserta didik. Oleh sebab itu, berikut beberapa karakteristik pada Media Uno Beam Magic: a. Dapat mempermudah dalam pembelajaran Matematika b. Dapat memperjelas pemahaman peserta didik pada materi yang dibahas c. Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra d. Dapat di bawa kemana-mana e. Mudah difahami meskipun hanya sebuah balok yang dapat disusun sesuai keinginan f. Kreatif dan inovatif

13 8 4.3 Alat dan Bahan Untuk mengembangkan Media Uno Beam Magic ini maka diperlukan : 1. Alat Uno yang berbentuk balok dan terbuat dari kayu 2. Gunting 3. Stiker 4. Lem 5. pensil warna 6. Alat bor 7. Penghapus 8. Penggaris 9. Cuter 10. Kertas Karton 11. Kertas HVS

14 9 4.4 Langkah Langkah Penggunaan Berikut langkah langkah pada permainan Media Uno Beam Magic: 1) Sebelumnya, kita bagi para pemain menjadi 2 kelompok 2) Kemudian, susun balok uno tersebut 4 susun dibawah untuk jawaban,( tiap 1 susun terdiri dari 3 balok uno ) 3) Setelah itu, susunan ke 5 adalah susunan balok uno untuk hiasan 4) Susunan balok uno ke 6 dan ke 7 untuk soal 5) Dan susunan balok uno ke 8 untuk susunan balok uno hiasan pula Nb : 12 balok uno jawaban 6 balok uno soal 6 balok uno hiasan 12 balok uno hadiah 6) Ambil salah satu pertanyaan di susunan balok uno yang ke 5 atau ke 6 dan usahakan jangan sampai susunan balok tersebut runtuh (jatuh) 7) Misalkan kita ambil soal yang berwarna biru maka kita memilih balok uno jawaban yang berwarna biru pula (salah satu jawaban yang dianggap benar) 8) Jika menjawab benar maka akan mendapatkan 2 balok uno hadiah untuk disusunan lagi atau disimpan untuk pengganti susunan di balok susunan soal agar tidak runtuh 9) Susunan balok uno yang paling tinggi di suatu kelompok maka kelompok tersebut yang menjadi pemenang (the winner) 4.5 Saran pada Pendidik Untuk lebih memahami tentang sebuah media Uno Beam Magic diperlukan pamahaman media tersebut dengan baik. Untuk itu penulis memberikan saran dengan harapan bisa dipertimbangkan yaitu : 1. Pendidik dapat memberikan kejelasan pemahaman pada peserta didik ketika menggunakan media tersebut beserta prosedur penggunaannya 2. Pendidik dapat menumbuhkan gairah semangat dalam belajar pada peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung 3. Pendidik agar lebih meningkatkan kreatifitas, proses pemahaman, serta kecermatan peserta didik ketika media tersebut digunakan

15 10 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Uno Beam Magic ini merupakan permainan yang digunakan sebagai media pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika yang membuat anak menjadi tertarik dan mudah dalam mempelajari pelajaran matematika. Permainan ini merupakan permainan untuk melatih strategi dengan menyusun balok-balok membentuk menara, dimana setiap balok terdiri dari susunan balok dan setiap balok terdapat soal-soal tentang matematika yang membuat anak bermain sekaligus belajar pelajaran matematika. Sedangkan permainan balok itu sendiri, merupakan cikal bakal dari semua mainan edukasi, mungkin yang paling tua di dunia. Jenis dan bentuknya pun bermacam-macam, detail, dan unik. 5.2 Saran Untuk lebih memahami tentang sebuah media Uno Beam Magic diperlukan pamahaman media tersebut dengan baik. Untuk itu penulis memberikan saran dengan harapan bisa dipertimbangkan yaitu : 1. Pendidik dapat memberikan kejelasan pemahaman pada peserta didik ketika menggunakan media tersebut beserta prosedur penggunaannya. 2. Pendidik dapat menumbuhkan gairah semangat dalam belajar pada peserta didik ketika proses pembelajaran berlangsung. 3. Pendidik agar lebih meningkatkan kreatifitas, proses pemahaman, serta kecermatan peserta didik ketika media tersebut digunakan.

16 11 DAFTAR PUSTAKA Admin Pengertian Media Belajar (online), ( tanggal 21 November 2014). Andang Ismail: Education Games, (Yogyakarta: Pilar Media, 2006)

17 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP TIM PENULIS 1. Daftar Riwayat Hidup Ketua dan Anggota Identitas Diri 1 Nama Lengkap Nurfitri Rejeqi 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Pendidikan Matematika 4 NPM Tempat, Tanggal Lahir Waikabubak, 16 Januari Rejeqi.Nurfitri@yahoo.com 7 Nomor Telepon/HP Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Instusi SD Islam Waikabubak V MTSN 1 Waikabubak SMAN 1 Waikabubak Jurusan - - IPA Tahun masuk-lulus Malang, 29 Nopember 2014 Ketua Identitas Diri 1 Nama Lengkap Tutut Noviyanti 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Pendidikan Matematika 4 NPM Tempat, Tanggal Lahir Tegal, 5 Februari TututNoviy@gmail.com 7 Nomor Telepon/HP Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Instusi SDN Gumayun 03 SMPN 1 Dukuhwaru SMAN 1 Dukuhwaru Jurusan - - IPA Tahun masuk-lulus Malang, 29 Nopember 2014 Anggota

18 Identitas Diri 1 Nama Lengkap Ihda Mawaddatul Aliyah 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Pendidikan Matematika 4 NPM Tempat, Tanggal Lahir Gresik, 20 Nopember Ihdaaliyah553@gmail.com 7 Nomor Telepon/HP Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Instusi MI Miftahul Ulum MTS Mambaus Sholihin MA Mambaus Sholihin Jurusan - - Keagamaan Tahun masuk-lulus Malang, 29 Nopember 2014 Anggota Identitas Diri 1 Nama Lengkap Aisyah Azara 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Pendidikan Matematika 4 NPM Tempat, Tanggal Lahir Singkawang, 16 November Aisyah_azara16@yahoo.com 7 Nomor Telepon/HP Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Instusi SMAN 01 SDN 02 Tebas SMPN 01 Sebawi Tebas Jurusan - - IPS Tahun masuk-lulus Malang, 29 Nopember 2014 Anggota Identitas Diri 1 Nama Lengkap Winda Seruni Wahyu Asih 2 Jenis Kelamin Perempuan 3 Program Studi Pendidikan Matematika 4 NPM Tempat, Tanggal Lahir Surabaya, 23 januari 1995

19 6 7 Nomor Telepon/HP Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Instusi SD Simomulya 8 Surabaya SMPN 5 Surabaya SMAN 1 Singosari Jurusan - - IPA Tahun masuk-lulus Malang, 29 Nopember 2014 Anggota Identitas Diri 1 Nama Lengkap Anton Sahputra 2 Jenis Kelamin Laki-Laki 3 Program Studi Pendidikan Matematika 4 NPM Tempat, Tanggal Lahir Belitung, 12 November AntonSahputra114@gmail.com 7 Nomor Telepon/HP Riwayat Pendidikan SD SMP SMA Nama Instusi SMK Yaperbel 2 SDN 12 Sijuk SMPN 3 Sijuk Tanjung Pandan Jurusan Menejemen - - Pemasaran Tahun masuk-lulus Malang, 29 Nopember 2014 Anggota

20 SOAL UNO BEAM MAGIC Level 3 Selamat berjuang,,,,, 1. Diketahui premis - premis 1.Jika Adi rajin belajar, makaadilulusujian 2.Jika Adi lulus ujian, maka Adi dapat diterima di PTN Penarikan kesimpulan dari premis premis tersebut adalah Adi tidak rajin belajar tetapi Adi tidak dapat di terima di PTN. ( benar atau salah ) 2. Di berikan premis-premis sebagai berikut : 1.Jika harga BBM naik, maka semua bahan pokok naik 2 Jika harga bahan pokok naik, maka semua orang tidak senang Ingkaran dari kesimpulan di atas adalah Harga bahan pokok naik atau ada orang tidak senang. ( benar atau salah ) 3. Diketahui premis premis berikut : 1 :Jika Anik lulus ujian, maka ia kuliah di perguruan tinggi negeri. 2 :Jika Anik kuliah di perguruan tinggi negeri, maka Anik jadi sarjana. 3 :Anik bukan sarjana Kesimpulan yang sah dari ketiga premis di Atas adalah Anik lulus ujian dan kuliah di perguruan tinggi negeri. ( benar atau salah ) 4. Perhatikan premis-premis berikut: 1. Jika saya giat belajar maka saya bias meraih juara 2. Jika saya bisa meraih juara maka saya boleh ikut bertanding Ingkaran dari kesimpulan kedua premis di atas adalah Saya gia tbelajar dan saya boleh ikut bertanding. ( benar atau salah ) 5. Diketahui premis-premis 1 Jika hari hujan, maka ibu memakai payung 2 Ibu tidak memakai payung Penarikan kesimpulan yang sah dari premis premis tersebut adalah Hari tidak hujan. ( benar atau salah ) 6. Ingkaran dari pernyataan Semua anak-anak suka bermain air. Adalah Tidak ada anak-anak yang tidak suka bermain air. ( benar atau salah )

21 LEVEL 2 Semangat,,, pasti BISA!!! 1. Kesimpulan :Aku akan menjadi dosen matematika jika dan hanya jika aku lulusan S2 Pendidikan Matematika. Ini adalah Pernyataan implikasi 2. Pernyataan : Aku akan mencintai mu esok dan selamanya Ini merupakan pernyataan 3. Air adalah bendapadat. Kalimat tersebut merupakan pernyataan. 4. Matahari akan terbit esok pagi. Ini merupakan pernyataan. 5. Jika saya mendapat nilai ulangan matematika 100 maka saya akan diberi hadiah. Ini merupakan pernyataan biimplikasi. 6. Aku tidak belajar dan aku tidak lulus ujian. Ini merupakan kalimat disjungsi LEVEL 1 Harus BISA ya,,, 1. implikasi kontraposisi : p q ~ q ~ p. Pernyataan tersebut bernilai salah. 2. Kuantor Eksistensial adalah suatu pernyataan yang berlaku secara khusus, notasinya x dibaca ada nilai x atau bebera panilai x Pernyataan ini bernilai salah. 3. Implikasiakan bernilai salah (S), jika premis sebelah kiri benar (B) dan kanan salah (S). pernyataan ini bernilai benar 4. Modus Ponens p q : premis 1 P : premis 2

22 p : kesimpulan. Pernyataan ini bernilai benar 5. Kontraposisi adalah implikasi yang dibalik dan dinegasi. Penyataan ini benar 6. Biimplikasi adalah penggabungan dua pernyataan dengan operator jika dan hanya jika p q : p jika dan hanya jika q, Penyataan tersebut bernilai benar.

PENERAPAN KARTU KEMUDI PINTAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR

PENERAPAN KARTU KEMUDI PINTAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR PENERAPAN KARTU KEMUDI PINTAR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI BANGUN DATAR Makalah Ini Ditujukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Media Pembelajaran Dosen Pengampuh: Abdul Halim Fathani,

Lebih terperinci

6. LOGIKA MATEMATIKA

6. LOGIKA MATEMATIKA 6. LOGIKA MATEMATIKA A. Negasi (Ingkaran) Negasi adalah pengingkaran terhadap nilai kebenaran suatu pernyataan. ~ p : tidak p p ~ p B S S B B. Operator Logika 1) Konjungsi adalah penggabungan dua pernyataan

Lebih terperinci

4. LOGIKA MATEMATIKA

4. LOGIKA MATEMATIKA 4. LOGIKA MATEMATIKA A. Negasi (Ingkaran) Negasi adalah pengingkaran terhadap nilai kebenaran suatu pernyataan. ~ p : tidak p p ~ p B S S B B. Operator Logika 1) Konjungsi adalah penggabungan dua pernyataan

Lebih terperinci

LOGIKA. Logika Nilai kebenaran pernyataan majemuk Ingkaran suatu pernyataan Penarikan kesimpulan. A. Pernyataan, Kalimat Terbuka, Ingkaran.

LOGIKA. Logika Nilai kebenaran pernyataan majemuk Ingkaran suatu pernyataan Penarikan kesimpulan. A. Pernyataan, Kalimat Terbuka, Ingkaran. LOGIKA Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk, serta mampu menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan

Lebih terperinci

CBT Psikotes CBT UN SMA IPA SBMPTN. FPM Matematika. Tes Buta Warna

CBT Psikotes CBT UN SMA IPA SBMPTN. FPM Matematika. Tes Buta Warna GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Aplikasi CBT UN SMA IPA android dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. CBT Psikotes Aplikasi CBT Psikotes

Lebih terperinci

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG

NAMA LAMBANG KATA PERNYATAAN LOGIKANYA PENGHUBUNG LOGIKA MATEMATIKA A. PERNYATAAN DAN KALIMAT TERBUKA Kalimat terbuka adalah kalimat yang belum dapat ditentukan nilai kebenarannya (benar dan salah). 1. Gadis itu cantik. 2. Bersihkan lantai itu. 3. Pernyataan/kalimat

Lebih terperinci

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si.

Logika. Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si. Logika Arum Handini Primandari, M.Sc. Ayundyah Kesumawati, M.Si. Logika Matematika Kalimat Terbuka dan Tertutup Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak mengandung nilai kebenaran Contoh: Semoga kamu

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANCI LUCU ONLINE: PENJUALAN BANCI (BANDUL KUNCI) MENGGUNAKAN SISTEM ONLINE

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANCI LUCU ONLINE: PENJUALAN BANCI (BANDUL KUNCI) MENGGUNAKAN SISTEM ONLINE i PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANCI LUCU ONLINE: PENJUALAN BANCI (BANDUL KUNCI) MENGGUNAKAN SISTEM ONLINE BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN DIUSULKAN OLEH : Riza Susanti C0213057 / 2013

Lebih terperinci

MODUL UNTUK SMA DAN SMK RESIKO USAHA K E L A S X S E M E S T E R G E N A P. Penulis : Haris Ali Murfi T A H U N A J A R A N /

MODUL UNTUK SMA DAN SMK RESIKO USAHA K E L A S X S E M E S T E R G E N A P. Penulis : Haris Ali Murfi T A H U N A J A R A N / MODUL UNTUK SMA DAN SMK RESIKO USAHA K E L A S X S E M E S T E R G E N A P T A H U N A J A R A N 2 0 1 5 / 2 0 1 6 Penulis : Haris Ali Murfi Kata Pengantar Assalamu alaikum Wr. Wb. Puji syukur kami haturkan

Lebih terperinci

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA

BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA 1 BAHAN AJAR LOGIKA MATEMATIKA DI SUSUN OLEH : DRS. ABD. SALAM,MM KELAS X BM & PAR SMK NEGERI 1 SURABAYA LOGIKA MATEMATIKA Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan masalah yang

Lebih terperinci

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA

BAB 6 LOGIKA MATEMATIKA A 6 LOGIKA MATEMATIKA A RINGKAAN MATERI 1. Pengertian Logika adalah suatu metode yang diciptakan untuk meneliti ketepatan penalaran (bentuk pemikiran yang masuk akal). Pernyataan adalah kalimat yang hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika adalah ilmu pengetahuan yang paling mendasar karena berhubungan dengan perilaku dan struktur benda. Tujuan utama sains termasuk fisika umumnya dianggap

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SENTING SAMBI BOYOLALI TAHUN 2012/2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan

Lebih terperinci

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN

RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN RUMUS LOGIKA MATEMATIKA DAN TABEL KEBENARAN Updated by Admin of Bahan Belajar Logika matematika merupakan salah satu materi pelajaran matematika dan cabang logika yang mengandung kajian matematis logika.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah proses peningkatan pengetahuan siswa dari tidak tahu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah proses peningkatan pengetahuan siswa dari tidak tahu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar adalah proses peningkatan pengetahuan siswa dari tidak tahu menjadi tahu. Proses tersebut akan terhambat apabila ada kendala-kendala yang menyebabkan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang i ii DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii DAFTAR ISI...iii RINGKASAN...iv BAB I. PENDAHULUAN...1 BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA...3 BAB 3. METODE PELAKSANAAN...4 BAB 4. JADWAL KEGIATAN...6

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Beberapa permasalahan yang ada pada dunia pendidikan menjadikan beberapa alasan yang mendasari penelitian ini. Pendahuluan ini akan membahas latar belakang masalah yang mendasari dilakukannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pada kajian teori, pendapat-pendapat ahli yang mendukung penelitian akan dipaparkan dalam obyek yang sama, dengan pandangan dan pendapat yang berbedabeda. Kajian

Lebih terperinci

Jadi penting itu baik, tapi jadi baik jauh lebih penting

Jadi penting itu baik, tapi jadi baik jauh lebih penting LOGIKA MATEMATIKA Logika Matematika - Pernyataan, Nilai Kebenaran, dan Kalimat Terbuka - Pernyataan Majemuk - Konvers, Invers, dan Kontraposisi - Kuantor Universal dan Kuantor Eksistensial - Ingkaran dari

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL PERPADUAN GAMBAR DENGAN BERMAIN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI GABUS 4 SRAGEN TAHUN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi. 1 BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan segala usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana dan bertujuan mengubah tingkah laku manusia kearah yang lebih baik dan sesuai

Lebih terperinci

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar?

Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Image type unknown http://majalahmataair.co.id/upload_article_img/bagaimana memotivasi anak belajar.jpg Bagaimana Memotivasi Anak Belajar? Seberapa sering kita mendengar ucapan Aku benci matematika atau

Lebih terperinci

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh gelar S-1 di Program Studi Pendidikan Matematika

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh gelar S-1 di Program Studi Pendidikan Matematika PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B MTs. MUHAMMADIYAH BANDAR PACITAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI FUNGSI TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B

LOGIKA MATEMATIKA. Tabel kebenarannya sbb : p ~ p B S S B LOGIKA MATEMATIKA A. Pernyataan, kalimat terbuka, dan ingkaran pernyataan. 1. Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang mengandung nilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus kedua-duanya. a. Hasil kali

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X

LOGIKA MATEMATIKA. LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X LA - WB (Lembar Aktivitas Warga Belajar) LOGIKA MATEMATIKA Oleh: Hj. ITA YULIANA, S.Pd, M.Pd MATEMATIKA PAKET C TINGKAT V DERAJAT MAHIR 1 SETARA KELAS X Created By Ita Yuliana 37 Logika Matematika Kompetensi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Materi Pelajaran : Matematika Kelas/ Semester : X / 2 Pertemuan ke : 1,2 Alokasi Waktu : 5 x 45 menit Standar Kompetensi : Menerapkan logika matematika dalam pemecahan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR METEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSON

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR METEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSON PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR METEMATIKA MELALUI STRATEGI PEER LESSON DENGAN ALAT PERAGA UANG MAINAN PADA SISWA KELAS IV SDN PAJANG 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

LOGIKA. Arum Handini Primandari

LOGIKA. Arum Handini Primandari LOGIKA Arum Handini Primandari LOGIKA MATEMATIKA KALIMAT TERBUKA DAN TERTUTUP Kalimat terbuka adalah kalimat yang tidak mengandung nilai kebenaran Contoh: Apakah kamu tahu pencipta lagu PPAP? Semoga ujian

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB IX LOGIKA MATEMATIKA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB IX LOGIKA MATEMATIKA SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB IX LOGIKA MATEMATIKA Dr. Djadir, M.Pd. Dr. Ilham Minggi, M.Si Ja faruddin,s.pd.,m.pd. Ahmad Zaki, S.Si.,M.Si Sahlan Sidjara,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi Belajar 1. Pengertian motivasi belajar Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat. Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 14 dinyatakan bahwa : 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembentukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat di zaman modren saat ini. Salah satu

Lebih terperinci

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H

JURUSAN PGMI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON 2012 M/1434 H PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP ENERGI ALTERNATIF MELALUI MEDIA ALAT PERAGA SEDERHANA PADA MATA PELAJARAN SAINS BAGI SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH AL WASHLIYAH PERBUTULAN KECAMATAN SUMBER KABUPATEN CIREBON

Lebih terperinci

Berbicara tentang hasil belajar ada beberapa pendapat yaitu:

Berbicara tentang hasil belajar ada beberapa pendapat yaitu: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hakikat Belajar Untuk mendapatkan pengertian yang objektif tentang belajar maka dibawah ini ada beberapa pendapat ahli psikologi, khususnya ahli psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu

BAB I PENDAHULUAN. belajar apabila dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku dan tidak tahu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu sistem yang di dalamnya terdapat beberapa komponen yang menjadi satu kesatuan fungsional dan saling berinteraksi, bergantung, dan berguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan melalui usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar.

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII

ANALISIS KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII ANALISIS KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII MTs ULUMUL QURAN LANGSA TA 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui (learning to know), belajar berbuat (learning to do), belajar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pencetak generasi penerus bangsa yang menentukan kehidupan dimasa yang akan datang untuk perubahan setiap orang dan negaranya. Apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan IPS sebagai bagian dari pendidikan umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan, khususnya di dalam menghasilkan peserta didik

Lebih terperinci

BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA

BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA BAB VI. LOGIKA MATEMATIKA Ingkaran, Disjungsi, Konjungsi, Implikasi, Biimplikasi : Konvers, Invers, Kontraposisi : Tabel Kebenaran : p q ~ p ~ q p q p q p q p q B B S S B B B B B S S B B S S S S B B S

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan kita akan mecetak manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Melalui pendidikan kita akan mecetak manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan unsur penting dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui pendidikan kita akan mecetak manusia yang profesional dan handal demi masa depan

Lebih terperinci

ANALISIS AKTIVITAS SISWA DALAM PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN KELAS II DI 3 SD KECAMATAN PANDAAN SKRIPSI

ANALISIS AKTIVITAS SISWA DALAM PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN KELAS II DI 3 SD KECAMATAN PANDAAN SKRIPSI ANALISIS AKTIVITAS SISWA DALAM PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN KELAS II DI 3 SD KECAMATAN PANDAAN SKRIPSI OLEH: TRIDINIA ISLAMIA NIM: 201110430311133 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika

Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika Modul Matematika X Semester 2 Logika Matematika Oleh : Markus Yuniarto, S.Si Tahun Pelajaran 2014 2015 SMA Santa Angela Jl. Merdeka No. 24 Bandung LOGIKA MATEMATIKA A. Standar Kompetensi : Menggunakan

Lebih terperinci

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM

Endang Srininsih SMP NEGERI 4 MATARAM DAMPAK PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SENI MUSIK DENGAN TEKNIK BERMAIN ALAT MUSIK RECORDER DI KELAS VII 1 SMP NEGERI MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PERAN DEPARTEMEN QUALITY CONTROL DALAM STANDARISASI BAHAN BAKU PT. PURA BARUTAMA UNIT OFFSET

PERAN DEPARTEMEN QUALITY CONTROL DALAM STANDARISASI BAHAN BAKU PT. PURA BARUTAMA UNIT OFFSET PERAN DEPARTEMEN QUALITY CONTROL DALAM STANDARISASI BAHAN BAKU PT. PURA BARUTAMA UNIT OFFSET SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kerajinan dari limbah organik (kulit jagung dan pelepah pisang).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Kerajinan dari limbah organik (kulit jagung dan pelepah pisang). RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari limbah organik (kulit

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

ANALISIS STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) ANALISIS STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PELAJARAN MATEMATIKA SDN CANDIPARI I PORONG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Berdasarkan Permendiknas Nomor 22

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan mata pelajaran yang diberikan mulai dari tingkat pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Berdasarkan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR Topik Tugas Akhir Aplikasi IT pada pendidikan dan pembelajaran matematika

LAPORAN TUGAS AKHIR Topik Tugas Akhir Aplikasi IT pada pendidikan dan pembelajaran matematika LAPORAN TUGAS AKHIR Topik Tugas Akhir Aplikasi IT pada pendidikan dan pembelajaran matematika PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI POLA BILANGAN RASIONAL TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGEMBANGAN KAMPUNG LELE SEBAGAI USAHA MANDIRI WARGA MASYARAKAT DESA KUMENDUNG REMBANG

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGEMBANGAN KAMPUNG LELE SEBAGAI USAHA MANDIRI WARGA MASYARAKAT DESA KUMENDUNG REMBANG 1 USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PENGEMBANGAN KAMPUNG LELE SEBAGAI USAHA MANDIRI WARGA MASYARAKAT DESA KUMENDUNG REMBANG BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM-M) Diusulkan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Amirta Widyasari NIM

SKRIPSI. Oleh: Amirta Widyasari NIM Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa kelas IV IPS pokok bahasa kegiatan ekonomi dalam memanfaatkan sumber daya alam mengunakan Metode Problem Solving dengan amplop masalah di SDN 1 Barurejo Banyuwangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Belajar, 2009), hlm Rosdakarya, 2011), hlm

BAB I PENDAHULUAN. Pustaka Belajar, 2009), hlm Rosdakarya, 2011), hlm BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hak bagi semua manusia. Pendidikan digerakkan oleh suatu kekuatan bersama pemerintah, masyarakat, orang tua, komponen persekolahan dan anak

Lebih terperinci

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN

PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN PENERAPAN DAN PERBANDINGAN CARA PENGUKURAN RESPON PADA ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Preferensi Mahasiswa Statistika IPB Angkatan 44, 45, dan 46 terhadap Minat Bidang Kerja) DONNY ARIEF SETIAWAN SITEPU

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. PENGARUH PENGGUNAAN METODE RESITASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) AL-ISLAM 3 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motivasi belajar. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan. bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. motivasi belajar. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, disebutkan. bahwa : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah SD Negeri Jetis 01 terletak di desa Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. Kelas lima Tahun Ajaran 2011/2012 memiliki siswa 24 orang yang tersdiri

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BIDANG KEGIATAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BIDANG KEGIATAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM MEDIA EDUTAINMENT PERMAINAN JANGKA 1000 DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR BIDANG KEGIATAN PKM T Diusulkan oleh Nur Antika Dewi ( 1401412070/2012

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Materi Pembelajaran IPA Untuk menanggapi kemajuan era global dan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kurikulum sains termasuk IPA terus disempurnakan untuk

Lebih terperinci

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 GAMBUT KABUPATEN BANJAR

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 GAMBUT KABUPATEN BANJAR PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DALAM MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 GAMBUT KABUPATEN BANJAR OLEH: NORLIA FATMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) ANTASARI BANJARMASIN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori 2.1.1.Pengertian Belajar dan Pembelajaran Menurut Sudjana ( 1989 : 28 ) belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Lebih terperinci

LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014

LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014 LOGIKA MATEMATIKA Menuju TKD 2014 A. PERNYATAAN MAJEMUK Jenis-jenis pernyataan majemuk: 1. Konjungsi (^ = dan ) A: Hari ini Jowoki kampanye B: Hari ini Jowoki Umroh Konjungsi (A ^ B): Hari ini Jowoki kampanye

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. proses tersebut diperlukan guru yang memberikaan keteladanan, membangun

I. PENDAHULUAN. proses tersebut diperlukan guru yang memberikaan keteladanan, membangun I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, standar proses dalam pencapaian kompetensi lulusan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan apabila pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan apabila pembelajaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator pendidikan berkualitas adalah perolehan nilai hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan apabila pembelajaran berlangsung secara

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE- KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK TESIS. Oleh : BUHORI NIM.

KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE- KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK TESIS. Oleh : BUHORI NIM. KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE- KECAMATAN SUNGAI APIT KABUPATEN SIAK TESIS Diajukan untuk melengkapi salah satu syarat guna memperoleh gelar Magister Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Oleh : AINUN MARDIAH Nim : Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI. Diajukan Oleh : AINUN MARDIAH Nim : Program Studi Pendidikan Matematika IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING DALAM MENYELESAIKAN KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI EKSPONEN DI SMA NEGERI 1 RANTAU SELAMAT TAHUN PENGAJARAN. 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Oleh : AINUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah

Lebih terperinci

TESIS. Oleh : NAHROWI NPM Pembimbing I: Dr. NASIR, M.Pd Pembimbing II: Dr. HASAN MUKMIN, M.Ag

TESIS. Oleh : NAHROWI NPM Pembimbing I: Dr. NASIR, M.Pd Pembimbing II: Dr. HASAN MUKMIN, M.Ag HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA AL-QUR`AN DENGAN PRESTASI BELAJARMATA PELAJARAN ALQUR`AN HADITS SISWAKELAS XI IPA MAN GUMAWANG KECAMATAN BELITANG KABUPATEN OKU TIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 TESIS Diajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa. Peningkatan kualitas SDM, jauh lebih mendesak untuk segera

BAB 1 PENDAHULUAN. bangsa. Peningkatan kualitas SDM, jauh lebih mendesak untuk segera BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan suatu bangsa. Peningkatan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang sekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan. Kemungkinan guru dalam menyampaikan materi saat proses

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan. Kemungkinan guru dalam menyampaikan materi saat proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembelajaran tersusun atas sejumlah komponen atau unsur yang saling berkaitan satu dengan lainnya. Interaksi antara guru dan peserta didik pada saat proses belajar

Lebih terperinci

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah.

Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah. LOGIKA MATEMATIKA 1. Pernyataan Pernyataan adalah kalimat yang bernilai benar atau salah tetapi tidak sekaligus benar dan salah. Pernyataan dilambangkan dengan huruf kecil, misalnya p, q, r dan seterusnya.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari Bahan Alam. :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani seseorang sebagai perorangan

Lebih terperinci

TESIS. diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan IPA Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan.

TESIS. diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan IPA Konsentrasi Pendidikan Kimia Sekolah Lanjutan. DAMPAK PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN INKUIRI LABORATORIUM TERHADAP KEMAMPUAN INKUIRI, BERPIKIR KREATIF, DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN TESIS diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGAM BUBIDAYA PARKIT UNTUK KESEHATAN MANUSIA BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN.

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGAM BUBIDAYA PARKIT UNTUK KESEHATAN MANUSIA BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN. PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGAM BUBIDAYA PARKIT UNTUK KESEHATAN MANUSIA BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh : MUHAMMAD RINTO SURYO K ( F3615051 / 2015 ) MIKO DWI PRASETYO

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR

PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR PENGGUNAAN PERMAINAN BALOK DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AL KAUSAR Isnanizar Tanjung Guru TK Al-Kausar Surel : tanjung.isnanizar@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Departemen

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Departemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia tidak pernah berhenti. Berbagai terobosan baru terus dilakukan oleh pemerintah melalui Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar, yang di dalamnya meliputi beberapa komponen yang saling terkait, antara lain; guru (pendidik),

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut. pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pengembangan kemampuan siswa dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam termasuk fisika. Kemampuan siswa

Lebih terperinci

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1

Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada 1 2. ALJABAR LOGIKA 2.1 Pernyataan / Proposisi Pernyataan adalah suatu kalimat yang mempunyai nilai kebenaran (benar atau salah), tetapi tidak keduanya. Contoh 1 : P = Tadi malam BBM mulai naik (memiliki

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARCS DENGAN TEKNIK PROBING PROMPTING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA KELAS X SMK NEGERI 1 SUKORAMBI TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Pembelajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan meningkatkan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI MUHAMMADIYAH MUNGGUR NGEPOSARI SEMANU GUNUNGKIDUL

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI MUHAMMADIYAH MUNGGUR NGEPOSARI SEMANU GUNUNGKIDUL PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN FIQIH DI KELAS III MI MUHAMMADIYAH MUNGGUR NGEPOSARI SEMANU GUNUNGKIDUL Disusun Oleh : NAMA : NINING YULI ASTUTI NPM : 20070720130 FAKULTAS AGAMA ISLAM JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Diantaranya adalah masalah guru, siswa dan materi. Kegiatan proses belajar mengajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH GUNA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 CEPOGO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

TINGKAP Vol. X No. 1 Th. 2014

TINGKAP Vol. X No. 1 Th. 2014 EDITORIAL Jurnal TINGKAP Volume X, No. 1 bulan April 2014 ini menyajikan 6 artikel hasil penelitian tindakan kelas (PTK) dan 1 Resensi Buku. Tulisan-tulisan tersebut terangkum dalam satu tema: Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari di sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam perkembangan ilmu dan teknologi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO. 05/2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO. 05/2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO. 05/2 Nama Sekolah : SMK Diponegoro Lebaksiu Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2 Alokasi Waktu : 4 x 45 menit (1 x pertemuan) Standar Kompetensi Kompetensi

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM- BASED INSTRUCTION

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM- BASED INSTRUCTION PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN PROBLEM- BASED INSTRUCTION PADA MATA PELAJARAN IPA POKOK BAHASAN SUMBER DAYA ALAM SISWA KELAS IV SDN KEMUNING LOR 04 JEMBER SKRIPSI Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan bentuk pendidikan untuk rentang usia nol sampai dengan enam tahun, yang memiliki peran yang sangat penting untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL SCRAMBLE

PENERAPAN MODEL SCRAMBLE PENERAPAN MODEL SCRAMBLE DISERTAI MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PENGGOLONGAN HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANANNYA DAN DAUR HIDUP HEWAN DI SD NEGERI

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK. : Kerajinan dari Bahan Tekstil (Kai Flanel). RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PRAKTEK Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Piyungan : Prakarya (kerajinan) : VIII / Ganjil : Kerajinan dari Bahan Tekstil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Sejarah Ketrampilan Berhitung Berhitung adalah cabang dari matematika. Berbagai kamus ensiklopedi merumuskan berhitung sebagai ilmu (pengetahuan) tentang bilangan.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara umum, semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik yang menghasilkan 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Secara umum, semua aktivitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Elin Budiarti, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Elin Budiarti, 2014 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berpikir kritis merupakan salah satu cara untuk melatih siswa berpikir dalam pembelajaran termasuk dalam pembelajaran sejarah. Dengan berpikir kritis siswa dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indri Murniawaty, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan segala usaha yang dilaksanakan dengan sadar dan bertujuan mengubah tingkah laku manusia ke arah yang lebih baik dan sesuai dengan

Lebih terperinci

INGKARAN DARI PERNYATAAN

INGKARAN DARI PERNYATAAN HAND-OUT Student Name : Subject : Matematika Wajib Grade/Class : / Toic : Logika Matematika Date : Teacher(s) : Mr. Daniel Kristanto Semester : 2 Parent s Signature : LOGIKA MATEMATIKA Kalimat logika matematika

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar Marilah kita kaji sejenak arti kata belajar menurut Wikipedia Bahasa Indonesia. Disana dipaparkan bahwa belajar diartikan sebagai perubahan yang relatif permanen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas agar kualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arus globalisasi yang semakin meluas mengakibatkan munculnya persaingan dalam berbagai bidang kehidupan terutama lapangan kerja, dibutuhkan sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada rendahnya kualitas pendidikan, dengan adanya kenyataan bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan, khususnya di Sekolah Dasar merupakan fokus perhatian dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sekolah dasar merupakan

Lebih terperinci

OLEH: DWI VIRGO MULIA ASMARA NIM:

OLEH: DWI VIRGO MULIA ASMARA NIM: PENGGUNAAN METODE PERMAINAN ILMU URAI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN TEMA DIRIKU KELAS I SDN MOJOLANGU 2 MALANG SKRIPSI OLEH: DWI VIRGO MULIA ASMARA NIM: 201010430311449

Lebih terperinci