KAJIAN ANALISIS KONJOIN DALAM MENELAAH PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK FITRI CATUR LESTARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KAJIAN ANALISIS KONJOIN DALAM MENELAAH PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK FITRI CATUR LESTARI"

Transkripsi

1 KAJIAN ANALISIS KONJOIN DALAM MENELAAH PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK FITRI CATUR LESTARI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 20

2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Kajian Analisis Konjoin dalam Menelaah Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Statistik adalah karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Juli 20 Fitri Catur Lestari NRP G50502

3 ABSTRACT FITRI CATUR LESTARI. Applied Conjoint Analysis at Students Preferences of The Quality Lecturer in Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. Under Direction of HARI WIJAYANTO and I MADE SUMERTAJAYA. The goal of this educational research is to analyze student s preferences to the lecturer quality using conjoint analysis. This research compared 3(three) methods in conjoint analysis: method A (full profile design and ranking evaluation), method B (full profile design and rating evaluation), and method C (pairwise comparison design and ranking evaluation). There are 25 students of STIS are selected as samples with purposive sampling method. Student s preference of lecturer quality in method A and C are: mastery of course material, ability to motivate students, character, communication and teaching method. While the method B, the sequence attributes that prefer are: mastery of lecture, character, communication, ability to motivate students, and learning method. Preferences of students to lecturer quality varies according to the score achievement segment, level / grade, high school origin, gender, and economic ability (income) parents. The method A is a method with the longest time to finished it, and supposed as the most difficult and respondents are not sure about their answer. In contrast, the method C is a method in the shortest time to finished it and supposed as the easiest method and the respondents feel confident with their answer. Key words : Conjoint Analysis, Pairwise Comparison, Full Profile, Thurstone

4 RINGKASAN FITRI CATUR LESTARI. Kajian Analisis Konjoin dalam Menelaah Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Statistik. Dibawah bimbingan HARI WIJAYANTO dan I MADE SUMERTAJAYA. Pendidikan merupakan ranah kehidupan yang sangat penting dalam peningkatak kualitas hidup manusia. Dosen sebagai komponen dalam perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan memegang peranan yang sangat besar. Oleh karenanya perlu dilakukan evaluasi terhadap dosen. Evaluasi yang sangat berarti adalah evaluasi sari mahasiswa yang merupakan pihak yang terlibat langsung dengan dosen dalam proses pembelajaran. Proses evaluasi dosen tentu berkaitan erat dengan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen itu sendiri. Pengukuran preferensi dapat dilakukan dengan berbagai macam metode. Namun dari bermacam-macam metode tersebut, analisis yang khusus mengkaji tentang preferensi adalah analisis konjoin. Berbagai macam penelitian mengenai konjoin sudah dilakukan, baik konjoin tradisional, pilihan diskrit maupun konjoin dengan metode estimasi yang modern. Dari berbagai macam jenis analisis konjoin, kiranya perlu dilakukan perbandingan di antaranya yang diterapkan pada preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen. Metode yang dibandingkan adalah metode A (pengumpulan data full profile dan evaluasi ranking), metode B (pengumpulan data full profile dan evaluasi rating), dan metode C (pengumpulan data pairwise dan evaluasi ranking). Perbandingan ini ditinjau dari aspek pengumpulan data dan hasil prosedur analisis. Aspek pengumpulan data meliputi unsur durasi (waktu), tingkat kemudahan dan tingkat keyakinan kebenaran hasil evaluasi (respon) berdasarkan pengakuan responden (self-enumeration). Selain perbandingan tersebut, terdapat dugaan bahwa karakteristik reponden membedakan preferensinya terhadap kualitas dosen. Karakteristik yang dimaksud adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), tingkat/kelas, asal SMA, jenis kelamin, dan kemampuan ekonomi (pendapatan) orang tua. Data pada penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui survei dengan menggunakan kuesioner dan kartu-kartu stimuli yang berisi tentang karakteristik atau profil yang menggambarkan kualitas dosen. Penelitian ini melibatkan 25 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) yang terpilih sebagai sampel. Metode penarikan sampelnya berupa non-probability sampling yaitu metode purpossive sampling. Pemilihan sampel juga didasarkan pemerataan pada segmen yang diduga terdapat perbedaan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen yaitu IPK, tingkat/kelas, asal SMA, jenis kelamin, dan kemampuan ekonomi (pendapatan) orang tuanya. kartu yang dievaluasi responden pada pendekatan pairwise comparison ada 5(5-)/2 yaitu 0 kartu. Sedangkan pada pendekatan full profile ada 2 5 atau 32 kartu. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pengisian kuesioner oleh mahasiswa. Data respon yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah ranking (mengurutkan) dan rating (menilai). Prosedur analisis konjoin yang digunakan dalam penelitian ini adalah Thurstone, regresi monotonik, dan regresi linear berganda. Data preparation dan analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan software pengolah data: SPSS

5 3.0, Microsoft Excel 2003, dan SAS versi 9.. Hasil dari pengolahan tersebut kemudian diinterpretasikan. Perbandingan metode dari aspek pengumpulan data, metode A merupakan metode yang membutuhkan waktu yang paling lama dalam mengerjakannya. Metode A juga dianggap sebagai metode yang paling susah dan responden tidak yakin dengan kebenaran jawaban yang diberikannya. Sebaliknya, metode C merupakan metode yang dikerjakan oleh reponden dalam waktu yang paling singkat, dirasakannya sebagai metode yang paling mudah serta reponden merasa yakin dengan kebenaran jawaban yang diberikannya. Perbandingan metode dari aspek hasil prosedur analisis, preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen pada metode A dan C berdasarkan Nilai Relatif Penting (NRP) dan nilai skala secara berurutan yaitu penguasaan materi kuliah, kemampuan memotivasi mahasiswa, pembawaan diri, penyampaian materi, dan metode pembelajaran. Sedangkan pada metode B hasilnya berbeda dengan metode A dan C pada urutan kedua, ketiga dan keempat atribut yang disukai responden. Urutan atribut yang disukai pada metode B secara berurutan penguasaan materi kuliah, pembawaan diri, penyampaian materi, kemampuan memotivasi mahasiswa, dan metode pembelajaran. Metode C dengan rancangan pairwise comparison, respon berupa ranking dan prosedur analisis menggunakan Thurstone merupakan metode terbaik dalam analisis konjoin pada studi kasus pengukuran preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen. Preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen berdasarkan metode berbeda-beda menurut segmen IPK, tingkat/kelas, asal SMA, jenis kelamin, dan kemampuan ekonomi (pendapatan) orang tuanya. Mahasiswa yang mempunyai IPK tinggi sangat menyukai dosen yang menguasai materi. Sedangkan mahasiswa yang mempunyai IPK rendah sangat menyukai dosen yang pembawaan dirinya humoris. Mahasiswa tingkat I lebih menyukai dosen yang memotivasi mahasiswanya daripada dosen yang humoris. Sebaliknya, mahasiswa tingkat IV lebih menyukai dosen yang humoris daripada dosen yang memotivasi mahasiswanya. Mahasiswa yang SMA-nya berasal dari wilayah Jabodetabek lebih menyukai dosen yang humoris. Sedangkan mahasiswa yang asal SMA-nya dari luar wilayah Jabodetabek lebih menyukai dosen yang mampu memotivasi mahasiswanya. Mahasiswa laki-laki lebih menyukai dosen yang komunikatif (menyampaikan materi secara dua arah) daripada dosen yang suka memotivasi mahasiswanya. Sedangkan mahasiswa perempuan sebaliknya, lebih menyukai dosen yang suka memotivasi mahasiswanya daripada dosen yang komunikatif. Mahasiswa yang orang tuanya berpendapatan rendah lebih menyukai dosen yang memotivasi mahasiswanya. Sedangkan mahasiswa yang orang tuanya berpendapatan tinggi tampaknya lebih menyukai dosen yang humoris. Kata Kunci : Analisis Konjoin, Pairwise Comparison, Full Profile, Thurstone

6 Hak Cipta milik IPB, tahun 20 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang. Dilarang mengutip sebagian atau seluruhnya karya tulis ini tanpa mencantunkan atau menyebutkan sumber a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

7 KAJIAN ANALISIS KONJOIN DALAM MENELAAH PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK FITRI CATUR LESTARI Tesis Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Statistika SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 20

8 Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr. Ir. Aji Hamim Wigena, M.Sc.

9 Judul Tesis Nama NRP : Kajian Analisis Konjoin dalam Menelaah Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Statistik : Fitri Catur Lestari : G50502 Disetujui Komisi Pembimbing Dr. Ir. Hari Wijayanto, M.Si. Ketua Dr. Ir. I Made Sumertajaya, M.Si. Anggota Diketahui, Ketua Program Studi Statistika Dekan Sekolah Pascasarjana Dr. Ir. Erfiani, M.Si. Dr. Ir. Dahrul Syah, M.Sc. Agr. Tanggal Ujian : 29 Juli 20 Tanggal Lulus:

10 LEMBAR PERSEMBAHAN Tercinta Almamater Universitas Gadjah Mada dan Institut Pertanian Bogor Terhormat Bapak Wakito dan Ibu Tusirah Tersayang Asih Purwanti Adhi Dwiyanto Asih Triyanti Yudya Cadita Rokhman Yudya Cadita Rokhim

11 PRAKATA Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir berjudul Kajian Analisis Konjoin dalam Menelaah Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Statistik untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program pendidikan Strata-2 (S-2) Program Studi Statistika Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Tiada daya dan kekuatan melainkan bersumber dari Allah SWT. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:. Bapak dan ibu yang selalu mendo akan dan mencurahkan kasih dan sayangnya. 2. Kakak-kakakku (Asih Purwanti S.Pd dan Samsuri S.Pd, Adhi Dwiyanto S.Pi dan Desi Nurhidayati, S.Pd, Asih Triyanti S.Pd dan Abadi Pitojo S.Pd), adikadikku (Yudya Cadita Rokhman dan Yudya Saddita Rokhim), keponakankeponakanku (Farras, Rafi, Ammar, Nisa, Azka, Is ad, Azhar dan Sinta) dan semua keluarga yang telah memberikan motivasi yang sangat berarti 3. Dr. Ir. Hari Wijayanto, M. Si dan Dr. Ir. I Made Sumertajaya, M. Si selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan penuh kesabaran. 4. Mahasiswa S2 angkatan 2005 (Mba Astri, Bu Fia, Mba Ulfa, Ani, Mung, Mba Ida, Mba Silva, Mas Rahman, Mba Dewi, Mba Kisti, Mas Iwan, Pak Edward, Mas Herdi, Mas Ali, Ibu Maryana, Bu Tutus, Bu Tori, dan Mas Anjar) yang menemani proses belajar ini dengan sempurna. 5. Pak Heri yang telah membantu kelancaran proses administrasi dan lainlainnya. 6. Semua civitas akademika Program Studi Statistika Sekolah Pascasarjana IPB 7. Rekan-rekan kerja di STIS, PT Astra International AstraWorld, Primagama Bogor dan Milleni@ Statistics Center 8. Tim survei Rais, Nurmi, Ilung, Wira, Adi, Muiz, Adam, Syukur, Ridha, Hamdi, Berthyn, Eka, Mimi, Dewi, Vivin, Erma, Isna, dan Tanti yang bekerja keras membantu dalam pengumpulan dan pengentrian data. 9. myzté atas kemisteriusannya 0. semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini. Semoga Allah SWT membalasnya dengan sesuatu yang lebih baik. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan tugas akhir ini. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan laporan tugas akhir ini. Semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat dunia dan akhirat. Semoga Allah SWT ridha. Bogor, Juli 20 Fitri Catur Lestari

12 RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Tegal pada hari Minggu, 2 Agustus 98 dari pasangan Wakito dan Tusirah. Penulis merupakan anak keempat dari enam bersaudara. Tahun 999 penulis lulus dari SMU Negeri Tegal dan pada tahun yang sama lulus Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) untuk jenjang Strata (S-) Program Studi Statistika, Jurusan Matematika, Universitas Gadjah Mada (UGM). Penulis lulus pendidikan kesarjanaannya tersebut pada tahun Pada tahun 2005, penulis mendapat kesempatan untuk mengikuti program magister pada Program Studi Statistika, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor (IPB). Pada tingkat akhir pendidikan S-, penulis bekerja sebagai konsultan statistika di Millenia@ Statistics Center Yogyakarta. Tahun 2006 penulis bekerja sebagai tentor Matematika di Lembaga Pendidikan Primagama Bogor dan satu tahun kemudian penulis mendapat kesempatan bekerja sebagai Data Analyst pada PT. Astra International, Tbk. - AstraWorld Jakarta. Pada tahun 2009 penulis mengabdikan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Pusat Statistik (BPS) khususnya sebagai staf dan pengajar pada Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS).

13 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv PENDAHULUAN Latar Belakang... Tujuan... 3 Batasan Masalah... 3 TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Dosen... 4 Analisis Konjoin... 5 Uji t dan Uji W Kendall... 0 METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data... 2 Metode Analisis... 2 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden... 5 Perbandingan Metode Segmentasi Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 36

14 DAFTAR TABEL Halaman Metode yang Akan Dibandingkan dalam Penelitian Atribut yang Diduga Berpengaruh pada preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen Deskripsi Ukuran Pembanding Tiap Metode Uji Perbedaan Durasi Responden dalam Mengevaluasi Kartu Stimuli Hasil Prosedur Analisis pada Metode A Hasil Prosedur Analisis pada Metode B Hasil Prosedur Analisis pada Metode C Perbandingan Pengumpulan Data dan Hasil Prosedur Analisis... 26

15 DAFTAR GAMBAR Halaman Sebaran responden menurut jenis kelamin Sebaran responden menurut tingkat Sebaran responden menurut kelas Sebaran responden menurut IPK Sebaran responden menurut asal SMA Sebaran responden menurut keaktifan dalam organisasi Sebaran responden menurut pendidikan orang tua Sebaran responden menurut pekerjaan orang tua Sebaran responden menurut pendapatan orang tua Sebaran responden menurut jumlah saudara... 9 Perbandingan tingkat keyakinan responden pada tiap metode Perbandingan hasil prosedur analisis metode A, B dan C Perbandingan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen berdasarkan segmen IPK Perbandingan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen berdasarkan segmen tingkat Perbandingan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen berdasarkan segmen asal SMA Perbandingan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen berdasarkan segmen jenis kelamin Perbandingan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen berdasarkan segmen pendapatan orang tua... 3

16 DAFTAR LAMPIRAN Halaman... Pengac akan Terhadap Petak Utama dan Anak Petak Matriks Rancangan Percobaan untuk Fase Ekstraksi (z) dan Fase gerak (x) dengan Jumlah Puncak pada Pengamatan Panjang Gelombang 20, 225, 254, 260, dan 270 nm N ilai Koefisien Parameter dan Nilai t-hitung pada 49 Kombinasi Lengkap 33 4 Plot kuantil-kuantil pada panjang gelombang 225, 254, 260, 270 nm Nilai Koefisien 26 Kombinasi Menggunakan Metode GLS pada panjang gelombang 225 nm Nilai Koefisien 8 Kombinasi Menggunakan Metode GLS pada panjang gelombang 254 nm Nilai Koefisien 24 Kombinasi Menggunakan Metode GLS pada panjang gelombang 260 nm

17 PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu ranah kehidupan yang sangat penting. Pendidikan adalah alat yang paling efektif untuk mengubah manusia dan dampaknya dalam pembentukan kualitas manusia dua atau tiga kali lebih kuat bila dibandingkan dengan yang lain (Haryadi, 2008). Perguruan tinggi sebagai lembaga penyelenggara pendidikan mempunyai dua tugas pokok yaitu mendidik putra-putri bangsa agar menguasai IPTEKS dan melokomotifi pembangunan nasional dan daerah, termasuk mempersiapkan calon-calon pemimpin bangsa yang bermoral tinggi serta berbudaya demokratis (Effendi, 2003). Menurut Wahab (2003), perguruan tinggi berfungsi sebagai produsen utama sumber daya manusia bagi kebutuhan masyarakat, dan untuk meningkatkan, menyebarluaskan, dan mengembangkan IPTEKS itu sendiri. Mengingat pentingnya tugas dan fungsi perguruan tinggi, maka kualitas perguruan tinggi menjadi suatu hal yang perlu diperhatikan. Kualitas perguruan tinggi tentu dipengaruhi oleh komponen-komponen yang terlibat di dalamnya. Salah satu komponen yang memegang peranan penting adalah guru atau pendidik atau pengajar atau dalam perguruan tinggi disebut sebagai dosen. Hal ini didukung oleh Sudiana (2003) bahwa dosen sebagai salah satu komponen perguruan tinggi berperan sangat besar dalam mewujudkan kualitas perguruan tinggi. Penelitian yang dilakukan Pujadi (2007) menghasilkan kesimpulan yang senada yaitu faktor kualitas dosen terbukti berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar mahasiswa dengan tingkat signifikansi 0,0 dan memiliki korelasi yang paling kuat di antara faktor yang lain. Dosen sebagai salah satu komponen dalam perguruan tinggi mempunyai 3 (tiga) tugas utama dalam rangka penyelenggaraan Tridharma perguruan tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdiaan kepada masyarakat. DPPM (2002) menyebutkan bahwa bidang utama kegiatan dosen adalah melaksanakan pendidikan dan pengajaran. Karena pentingnya tugas-tugas dosen

18 2 terutama dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran maka perlu adanya telaah mengenai kualitas dosen. Salah satu cara untuk mengetahui kualitas dosen yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran yaitu dengan cara mengadakan penilaian atau evaluasi. Penilaian yang obyektif mencakup beberapa sudut pandang atau biasa disebut 360 degree evaluation, dalam hal ini, penilaian yang dilakukan oleh mahasiswa, dosen senior atau atasan sebagai pejabat fungsional/struktural, rekan kerja dan masyarakat. Penilaian dari sisi mahasiswa menjadi poin paling utama karena mahasiswa terlibat langsung dalam proses belajar-mengajar dan mahasiswa merupakan konsumen atau pihak yang berkepentingan (stakeholders). Segala hal tentang penilaian biasanya berkaitan dengan kepuasan. Kepuasan mahasiswa terhadap kualitas dosen terjadi ketika harapannya terhadap kualitas dosen minimal sama dengan kenyataan yang dialaminya dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu, harapan mahasiswa terhadap dosen merupakan hal yang menarik dan perlu untuk diteliti. Pada penelitian ini, harapan mahasiswa terhadap kualitas dosen diwujudkan dalam studi tentang studi tentang preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen. Terkait dengan analisis preferensi tentu saja banyak metode statistik yang dapat digunakan sebagai alat, antara lain Fuzzy-Servqual, analisis diskriminan, analisis faktor, Chi-Square, Multidimensional Scaling (MDS), analisis konjoin, dll. Namun analisis yang khusus dan mengkaji tentang preferensi adalah analisis konjoin. Berbagai macam penelitian mengenai konjoin sudah dilakukan, baik konjoin tradisional, pilihan diskrit maupun konjoin dengan metode estimasi yang modern. Dari berbagai macam jenis analisis konjoin, kiranya perlu dilakukan perbandingan di antaranya yang diterapkan pada preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen. Metode yang dibandingkan adalah metode A (pengumpulan data full profile dan evaluasi ranking), metode B (pengumpulan data full profile dan evaluasi rating), dan metode C (pengumpulan data pairwise dan evaluasi ranking). Perbandingan ini ditinjau dari aspek pengumpulan data dan hasil prosedur analisis. Aspek pengumpulan data meliputi unsur durasi (waktu), tingkat

19 3 kemudahan dan tingkat keyakinan kebenaran hasil evaluasi (respon) berdasarkan pengakuan responden (self-enumeration). Selain perbandingan tersebut, terdapat dugaan bahwa karakteristik reponden membedakan preferensinya terhadap kualitas dosen. Karakteristik yang dimaksud adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), tingkat/kelas, asal SMA, jenis kelamin, dan kemampuan ekonomi (pendapatan) orang tua. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk:. Membandingkan efisiensi dan efektivitas beberapa cara pengumpulan data dalam analisis konjoin pada preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen. 2. Mengetahui preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen. 3. Mengkaji perbedaan preferensi antar segmen mahasiswa terhadap kualitas dosen. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini ada dua hal:. Dosen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dosen pengajar mata kuliah eksak. 2. Responden yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) tahun akademik 200/20.

20 4 TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Dosen Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tahun 2002, kualitas diartikan sebagai : () tingkat baik buruknya sesuatu atau kadar; (2) derajat atau taraf (kepandaian, kecakapan, dsb) atau mutu. Definisi dosen menurut KBBI adalah tenaga pengajar pada perguruan tinggi sedangkan mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Undang-Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 2005 Pasal Ayat 2 menyebutkan bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sudiana (2003) menyatakan bahwa dosen yang tugas utamanya dalam bidang pendidikan dan pengajaran dituntut memiliki empat kompetensi, yaitu kompetensi bidang studi, kompetensi pemahaman tentang peserta didik, kompetensi penguasaan pembelajaran yang mendidik, dan kompetensi pengembangan kepribadian dan keprofesionalan. Kompetensi bidang studi mencakup dua hal, yaitu penguasaan disiplin ilmu dan penguasaan kurikuler. Penguasaan disiplin ilmu berkaitan dengan substansi dan metodologi keilmuaan. Penguasaan kurikuler berhubungan dengan pemilihan, penataan, pengemasan, dan representasi materi yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Mahmud (2000) menyatakan bahwa kualitas profesional dosen masih rendah. Hal ini didukung oleh hasil pengamatan Semiawan (998) yang menunjukkan bahwa di kelasnya, dosen adalah sebagai aktor utama sehingga mahasiswa secara dominan bersikap pasif. Menurut Brodjonegoro (2002) seharusnya ada perubahan orientasi pendidikan tinggi yaitu : pengajaran menjadi pembelajaran; mahasiswa pasif menjadi pembelajar aktif; berpusat pada kemampuan (faculty) ke berpusat pada pembelajar; pembelajaran solitari (solitary learning) ke pembelajaran interaktif, dan koperatif; pembelajaran di kelas menjadi pembelajaran di masyarakat. Arah perubahan ini jelas menuju pada model pembelajaran yang dilandasi oleh prinsip-prinsip atau teori-teori pembelajaran

21 5 modern, seperti pembelajaran koperatif (cooperative learning), pembelajaran siswa aktif (student active learning), dan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Prinsip kebebasan perlu diterapkan dalam pendidikan andragogi, yaitu kebebasan mahasiswa untuk menyampaikan opini. Jadi pada proses pembelajaran pada perguruan tinggi, perlu adanya komunikasi dua arah. Sehingga melakukan tukar pendapat, diskusi, dan tanya jawab adalah pendekatan yang sesuai diterapkan dalam pembelajaran di perguruan tinggi. Analisis Konjoin Kata conjoint menurut para praktisi riset pemasaran diduga berasal dari kata CONsidered JOINTly. Sebenarnya kata conjoint diturunkan dari kata to conjoint yang berarti joined together atau bekerja sama ( 2002). Analisis konjoin didefinisikan sebagai suatu teknik yang secara spesifik digunakan untuk memahami keinginan atau preferensi konsumen terhadap suatu produk atau jasa dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai kepentingan relatif berbagai atribut suatu produk (Hair et. al., 995). Preferensi didefinisikan pada KBBI sebagai () (hak untuk) didahulukan dan diutamakan daripada yang lain atau prioritas; (2) pilihan atau kecenderungan atau kesukaan. Sedangkan menurut Chaplin (2002) preferensi adalah suatu sikap yang lebih menyukai sesuatu benda daripada benda lainnya. Karena banyak digunakan dalam bidang pemasaran, maka pembahasan mengenai analisis konjoin mengacu pada istilah-istilah pada bidang pemasaran. Jika disesuaikan dengan istilah dalam bidang pendidikan, maka konsumen dalam hal ini diartikan sebagai mahasiswa yang akan diukur preferensinya terhadap kualitas dosen (produk). Tahapan analisis konjoin meliputi beberapa langkah yakni:. Perumusan masalah 2. Merancang kombinasi atribut (stimuli) 3. Menentukan metode pengumpulan data 4. Memilih prosedur analisis konjoin

22 6 5. Interpretasi hasil Adapun paparan selengkapnya tentang tahapan analisis konjoin sebagai berikut:. Perumusan Masalah Langkah awal dalam melakukan analisis konjoin yaitu perumusan masalah (Aaker et. al., 980). Perumusan masalah dimulai dari mendefinisikan produk sebagai kumpulan dari atribut-atribut dimana setiap atribut terdiri atas beberapa taraf/level. Informasi mengenai atribut yang mewakili preferensi konsumen bisa diperoleh melalui diskusi dengan pakar, eksplorasi data sekunder, atau melakukan tes awal (Rosada, 2002). Kemudian atribut yang sudah dianggap mewakili ditentukan skalanya. Skala atribut dibagi menjadi dua yaitu skala kualitatif atau non metrik atau kategori (nominal dan ordinal) dan skala kuantitatif atau metrik (interval dan rasio). 2. Merancang Kombinasi Atribut (Stimuli) Setelah mengidentifikasi atribut beserta taraf-tarafnya, kemudian dilakukan perancangan stimuli yaitu kombinasi taraf antar atribut. Pendekatan yang umum digunakan untuk merancang stimuli yaitu kombinasi berpasangan (pairwise comparison) atau evaluasi dua faktor dan kombinasi lengkap (full profile) atau evaluasi banyak faktor ( 200). Pada pendekatan pertama, responden diminta untuk mengevaluasi pasangan-pasangan atribut secara bersamaan. Bila ada p atribut berarti jumlah pasangan yang dievaluasi sebanyak p(p-)/2 pasangan. Pendekatan kedua sangat baik digunakan jika faktor atau atribut dan taraf yang diteliti tidak terlalu banyak sehingga responden dapat mengevaluasi semua stimuli yang muncul. Pendekatan ini disebut desain faktorial. Banyaknya kombinasi bisa menyebabkan kesulitan pada konsumen dan dikhawatirkan terjadi ketidakkonsistenan. Untuk itu dilakukan pengurangan kombinasi dengan rancangan faktorial sebagian (fractional factorial design). Melalui rancangan ini diperoleh suatu kombinasi atribut yang hanya

23 7 mengukur efek utamanya saja, sementara interaksi antar atribut tidak terukur atau diabaikan. 3. Menentukan Metode Pengumpulan Data Langkah selanjutnya setelah merancang stimuli adalah menentukan jenis data yang diperlukan. Seperti halnya dalam menentukan skala atribut, terdapat dua macam jenis data pada proses pengumpulan data yaitu data non metrik dan data metrik. Pada data jenis non metrik responden diminta membuat ranking (pengurutan) terhadap stimuli. Pengurutan ini biasanya dimulai dari stimuli yang paling disukai (diberi nilai mulai dari ) sampai pada stimuli yang paling tidak disukai. Sedangkan pada data jenis metrik responden diminta memberikan rating (penilaian) terhadap stimuli. Rating dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert mulai dari sampai 0 (nilai 0 adalah paling disukai dan sebaliknya) dan menggunakan nilai ranking terbalik (stimuli yang paling disukai diberi nilai tertinggi setara dengan jumlah stimulinya dan sebaliknya). Selain ranking dan rating, bentuk jawaban responden juga dapat berupa pilihan atau biasa dikenal sebagai discrete choice. Pada analisis konjoin yang berperan sebagai variabel tak bebas adalah preferensi atau keinginan untuk membeli. Sedangkan variabel bebasnya adalah kombinasi berbagai taraf dalam atribut yang berupa variabel dummy. Sehingga penentuan jenis data metrik maupun non metrik sangat penting. 4. Memilih Prosedur Analisis Konjoin Berkaitan dengan tipe data dan cara pengumpulan datanya, prosedur analisis yang umum digunakan dalam analisis konjoin adalah: a. Metode Thurstone Prosedur ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai pasangan atribut yang dilakukan dalam pendekatan pairwise comparison (Rosada, 2002). Langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu: i. Menghitung matriks frekuensi, dengan menjumlahkan skor seluruh pengamatan, dengan aturan sebagai berikut:

24 8 F ij, jika atribut i>atribut j = 0, jika atribut i<atribut j 0.5, jika atribut i=atribut j F ij =Frekuensi baris ke-i kolom ke-j (kolom lebih penting dari baris) ii. Menghitung matriks proporsi ( P ij ) yaitu membagi setiap unsur matriks frekuensi dengan jumlah responden. Fij Pij = n iii. Mentransformasi unsur matriks proporsi menjadi normal baku ( Z ) iv. Mengurutkan kolom mariks Z dari kolom dengan rataan terkecil hingga terbesar v. Menghitung selisih antar kolom terdekat vi. Menghitung nilai skala dengan nilai skala awal nol dan nilai skala berikutnya adalah nilai kumulatif dari nilai skala sebelumnya vii. Menyimpulkan faktor-faktor yang dianggap penting b. Metode Regresi dengan variabel dummy Prosedur analisis ini umumnya digunakan pada pengumpulan data full profile. Jika data berasal dari penilaian dengan skala metrik maka regresi dengan variabel dummy dapat dihitung langsung dengan menggunakan pendekatan Ordinary Least Square (OLS). Jika data berupa ranking (urutan) maka data tersebut lebih dahulu diubah menjadi skala interval dengan menggunakan monotonic regression. Sedangkan jika data diperoleh melalui penilaian terpisah dari masing-masing atribut (taraf atribut) maka cara ini dikenal dengan istilah discret choice dimana variabel dependent-nya berupa intensitas pilihan atau aktual pembelian. Analisis yang digunakan adalah LOGIT model. Adapun secara umum model dasar analisis konjoin (Kuhfeld, 2000) adalah: Y ij = β 0 + = m k i j= β ij X ij + ε ij ij

25 9 Keterangan : Y ij β o k m X ij β ε ij ij = Peringkat seluruh responden = Intersep = Banyak taraf dari atribut ke-i = Jumlah atribut = Peubah boneka atau dummy variable dari atribut ke-i taraf ke-j = Part worth atau nilai kegunaan atribut ke-i taraf ke-j = Galat Dengan model regresi tersebut, maka dapat ditentukan nilai kegunaan dari taraf-taraf tiap atribut (NKT) untuk menentukan nilai pentingnya suatu taraf relatif terhadap taraf yang lain pada suatu atribut. Setelah menentukan NKT, maka Nilai Relatif Penting (NRP) dapat dihitung dengan formula sebagai berikut: Keterangan: NRP i = NRP atribut ke-i UT UR k i i NRP i = k i= = NKT tertinggi atribut ke-i = NKT terendah atribut ke-i = Jumlah atribut UT UR i ( UT UR ) i i i 5. Interpretasi Hasil Kuhfeld (2000) menyatakan ada beberapa ketentuan dalam melakukan interpretasi hasil, yaitu : a. Taraf yang memiliki nilai kegunaan lebih tinggi adalah taraf yang lebih disukai. b. Total nilai kegunaan masing - masing kombinasi sama dengan jumlah nilai kegunaan tiap taraf dari atribut-atribut tersebut. c. Kombinasi yang memiliki total nilai kegunaan tertinggi adalah kombinasi yang paling disukai responden.

26 0 d. Atribut yang memiliki perbedaan nilai kegunaan lebih besar antara nilai kegunaan taraf tertinggi dan terendahnya merupakan atribut yang lebih penting. Metode pada analisis konjoin yang digunakan untuk mengukur preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen dan akan dilakukan perbadingan dalam penelitian ini yaitu: Tabel Metode yang Akan Dibandingkan dalam Penelitian Metode Rancangan Stimuli Jenis Data Respon Prosedur Analisis A Full profile Ranking Regresi Monotonik B Full profile Rating Regresi Linear Berganda C Pairwise Comparison Ranking Thurstone Uji t dan Uji W Kendall Metode statistika yang digunakan untuk membandingkan efisiensi dan efektivitas metode konjoin pada preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen berdasarkan waktu adalah uji t dengan statistik uji (Walpole, 992): Keterangan: d d µ d t = sd n = rata-rata selisih data sampel dengan dua perlakuan berbeda µ d = rata-rata selisih data populasi dengan dua perlakuan berbeda s d = standar deviasi data sampel dengan dua perlakuan berbeda n = banyaknya sampel Sedangkan perbandingan efisiensi dan efektivitas metode konjoin berdasarkan kemudahannya adalah uji W Kendall dengan statistik uji (TPPWK, 997): s NK( K + ) 2 2 χ = = N( K ) W

27 Keterangan: R j N K W = jumlah skor ranking dalam kolom ke j = banyaknya pasangan sampel (baris) = banyaknya sampel (kolom) = koefisien konkordansi W Kendall W = 2 s 2 3 N K K ( ) dengan K s = Rj j= K j= K R j 2

28 2 METODOLOGI PENELITIAN Sumber Data Data pada penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui survei dengan menggunakan kuesioner dan kartu-kartu stimuli yang berisi tentang karakteristik atau profil yang menggambarkan kualitas dosen. Penelitian ini melibatkan 25 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS) yang terpilih sebagai sampel. Metode penarikan sampelnya berupa non-probability sampling yaitu metode purpossive sampling. Metode purpossive sampling adalah salah satu metode penarikan contoh tak berpeluang dengan mengumpulkan informasi dari sumber yang tepat di antaranya anggota masyarakat yang dipandang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan atau hanya mereka yang dirasa dapat memberikan informasi yang kita butuhkan (Wibisono, 2003). Pemilihan sampel juga didasarkan pemerataan pada segmen yang diduga terdapat perbedaan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen yaitu IPK, tingkat/kelas, asal SMA, jenis kelamin, dan kemampuan ekonomi (pendapatan) orang tuanya. Metode Analisis Penelitian ini dilakukan dengan tiga alat ukur yaitu: () analisis konjoin untuk mengetahui preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen, (2) uji t dua populasi berpasangan untuk mengetahui perbedaan rata-rata durasi evaluasi kartu stimuli, (3) uji W-Kendall untuk mengetahui perbedaan tingkat kemudahan dalam mengevaluasi kartu stimuli dan tingkat keyakinan responden terhadap kebenaran jawaban (hasil evaluasi) yang diberikannya pada tiap metode. Adapun tahapan dalam analisis konjoin sebagai berikut:. Perumusan masalah Menentukan atribut dan taraf kualitas dosen yang digunakan dalam merancang kombinasi (stimuli) yang akan dievaluasi oleh mahasiswa. Dalam hal ini ada pembatasan bahwa dosen yang dimaksud adalah dosen yang mengajar mata kuliah eksak. Atribut dan taraf dosen pengajar mata kuliah eksak tersebut ditetapkan dengan melakukan penelitian pendahuluan.

29 3 Berdasarkan penelitian pendahuluan kualitas dosen tercakup dalam 5 (lima) atribut dengan masing-masing atribut terdiri atas 2 (dua) taraf dengan perincian : penyampaian materi kuliah (komunikasi dua dan satu arah), metode pembelajaran (kreatif dan tidak), penguasaan materi kuliah (menguasai dan tidak menguasai), pembawaan diri (humoris dan serius), dan kemampuan memotivasi mahasiswa (memotivasi dan tidak memotivasi). Berikut ini tebel hasil penelitian pendahuluan dalam penentuan atribut dan taraf: Tabel 2 Atribut yang Diduga Berpengaruh pada preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen No. Atribut Persentase Penyampaian materi 24,00% 2 Metode mengajar kreatif dan inovatif 20,00% 3 Penguasaan materi 9,00% 4 Pembawaan diri,50% 5 Suka memotivasi 9,00% 6 Penilaian obyektif 5,50% 7 Sistematika 3,00% 8 Pendidikan 2,00% 9 Wibawa 2,00% 0 Pengelolaan kelas 2,00% Penampilan,50% 2 Penggunaan bahan ajar,00% 3 Umur 0,00% 2. Merancang kombinasi atribut (stimuli) Rancangan kombinasi yang akan digunakan dalam penelitian ini disusun berdasarkan pendekatan pairwise comparison dan full profile. Karena terdapat 5 atribut, maka kartu yang dievaluasi responden pada pendekatan pairwise comparison ada 5(5-)/2 yaitu 0 kartu. Sedangkan pada pendekatan full profile ada 2 5 atau 32 kartu. Pada tahap ini juga disusun pertanyaan yang berkaitan dengan peubah demografi dalam bentuk kuesioner untuk mengetahui karakteristik mahasiswa. Hal ini memungkinkan adanya temuan tentang segmen mahasiswa berdasarkan preferensinya terhadap kualitas dosen.

30 4 3. Menentukan metode pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan pengisian kuesioner oleh mahasiswa. Data respon yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah ranking (mengurutkan) dan rating (menilai). 4. Memilih prosedur analisis konjoin Prosedur analisis konjoin yang digunakan dalam penelitian ini adalah Thurstone, regresi monotonik, dan regresi linear berganda. Data preparation dan analisis tersebut dilakukan dengan menggunakan software pengolah data: SPSS 3.0, Microsoft Excel 2003, dan SAS versi 9.. Hasil dari pengolahan tersebut kemudian diinterpretasikan. 5. Interpretasi hasil Interpretasi hasil meliputi karakteristik mahasiswa dan preferensinya terhadap kualitas dosen melalui pendugaan nilai kegunaan masing-masing taraf serta mengetahui kombinasi atribut dan taraf penyusun kualitas dosen yang paling disukai dan yang paling tidak disukai. Interpretasi berikutnya mengenai prosedur analisis konjoin yang lebih efektif dan efisien dari sisi waktu dan kemudahan menurut mahasiswa.

31 5 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Sebanyak 25 mahasiswa STIS yang menjadi responden penelitian, 40 (32.00%) di antaranya laki-laki dan 85 (68.00%) lainnya perempuan. Rasio mahasiswa laki-laki dengan mahasiswa perempuan sekitar :2. LAKI-LAKI 32,00% PEREMPUAN 68,00% Gambar Sebaran responden menurut jenis kelamin Mahasiswa yang terpilih menjadi sampel pada penelitian ini terdiri dari mahasiswa tingkat I dan tingkat IV yang jumlahnya relatif seimbang pada tiap tingkat. Mahasiswa tingkat I sebanyak 63 orang (50.40%) dan mahasiswa tingkat IV sebanyak 62 orang (49.60%). TINGKAT IV 49,60% TINGKAT I 50,40% Gambar 2 Sebaran responden menurut tingkat Mahasiswa tingkat I dan IV dipilih secara purposif yang meliputi 3 (tiga) kelas pada masing-masing tingkat. Perincian mahasiswa yang terpilih yaitu dari kelas IG (7.60%), IF (2.60%), ID (.2%), IVSE (20.00%), IVSK (7.60%), IVKS2 (2.00%).

32 6 G 7,60% 4SE 20,00% F 2,60% Other 49,60% 4SK 7,60% D,20% 4KS2 2,00% Gambar 3 Sebaran responden menurut kelas Berdasarkan data respoonden dapat diketahui bahwa IPK mahasiswa yang menjadi sampel penelitian ini rata-ratanya dengan standar deviasi IPK berkisar pada angka 2.60 sampai Prestasi mahasiswa terukur dari IPK yang terdistribusi menjadi kategori rendah (IPK<3.0) sebesar 3.60% (7 mahasiswa), kategori sedang (3.0<=IPK<=3.5) sebesar 6.60% (77 mahasiswa), kategori tinggi (IPK>3.5) sebesar 24.80% (3 mahasiswa). 6,60% 24,80% 3,60% IPK< <=IPK<=3.5 IPK>=3.5 Gambar 4 Sebaran responden menurut IPK Jika ditinjau dari asal SMA-nya, maka responden dapat dikategorikan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mahasiswa yang berasal dari Jabodetabek (3.60%) dan dari luar Jabodetabek sebanyak 86.40%.

33 7 JABODETABEK 3,60% NON JABODETABEK 86,40% Gambar 5 Sebaran responden menurut asal SMA Proporsi responden yang aktif dalam organisasi dan yang pasif relatif seimbang. Mahasiswa yang aktif dalam organisasi sebanyak 44.80% dan sisanya (55.20%) hanya pasif dalam berorganisasi. Aktif 44,80% Pasif 55,20% Gambar 6 Sebaran responden menurut keaktifan dalam organisasi Pendidikan ayah responden sebagian besar DIV/S yaitu 38% kemudian 30% berpendidikan SMA/sederajat. Tetapi sebaliknya, pendidikan ibu responden sebagian besar SMA/sederajat yaitu 4% kemudian 30% berpendidikan DIV/S.

34 8 4% 38% Ayah Ibu 30% 30% 3% 5% 3% 4% 9% 6% 2% 3% 4% 6% 0% 6% Tidak/belum tamat SD SD/sederajat SMP/sederajat SMA/sederajat Diploma I/II Diploma III/Akademi Diploma IV/S Gambar 7 Sebaran responden menurut pendidikan orang tua S2/S3 Pekerjaan ayah paling banyak adalah PNS (42%) hampir seimbang dengan ibu reponden yaitu 35% bekerja sebagai PNS. Namun ibu responden paling banyak berstatus ibu rumah tangga (40%). Ayah Ibu 42% 35% 40% 9% % 0% 3% 4% 2% 8% 7% 3% 2% 3% 0% 0% % 0% 5% 6% Buruh Petani Pedagang Wiraswasta Pegawai swasta PNS TNI/Polri Pensiunan Ibu rumah tangga Gambar 8 Sebaran responden menurut pekerjaan orang tua Lainnya Pendapatan orang tua responden cukup bervariasi, namun paling banyak berkisar di kelompok 2 juta - 5 juta rupiah (48.00%). Sedangkan urutan berikutnya ada pada kelompok pendapatan.5 juta.99 juta rupiah (6.00%).

35 9 48,00%,20% 0,40% 6,00% 2,80%,60% < >0.00 (juta rupiah) Gambar 9 Sebaran responden menurut pendapatan orang tua Sebagian besar responden (38.40%) memiliki 2 (dua) saudara dalam keluarganya. Responden yang memiliki (satu) saudara dalam keluarganya juga cukup banyak yaitu 3.20%. 3,20% 38,40% 5,20% 3,20% 6,40% 4,00% 0,80% 0,80% Gambar 0 Sebaran responden menurut jumlah saudara Adapun tabel yang memuat data mengenai karakteristik reponden dapat dilihat pada lampiran 2.

36 20 Perbandingan Metode Perbandingan metode dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu aspek pengumpulan data dan aspek hasil prosedur analisis. Perbandingan dari aspek pengumpulan data meliputi 3 (tiga) hal yaitu durasi (waktu), tingkat kemudahan dan tingkat keyakinan responden. Deskripsi perbandingan metode berdasarkan aspek pengumpulan data disajikan pada tabel berikut: Tabel 3 Deskripsi Ukuran Pembanding Tiap Metode Ukuran Pembanding Metode A B C Durasi (rata-rata waktu[menit]),07 5,65 2,84 Tingkat kemudahan (rata-rata ranking) 2,7 2,04,25 Tingkat kemudahan (rata-rata ranking) 2,64 2,02,34 Berdasarkan tabel 3 dapat diperoleh gambaran durasi responden dalam mengevaluasi kartu stimuli. Pada metode A, rata-rata waktu yang diperlukan responden untuk mengevaluasi kartu adalah.072 menit. Pada metode B lamanya secara rata-rata menit untuk mengevaluasi kartu stimuli. Sedangkan pada metode C hanya diperlukan rata-rata menit saja untuk mengevaluasi kartu stimuli. Tabel 4 juga menunjukkan bahwa metode C memperoleh ranking terendah (.25) dibandingkan metode lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa metode C dianggap metode yang paling mudah dikerjakan. Sedangkan metode A memperoleh ranking tertinggi yang artinya metode A dianggap paling sulit oleh responden. Sejalan dengan tingkat kemudahannya, tingkat keyakinan responden akan kebenaran jawaban yang diberikannya terdapat pada metode C dengan mean rank yang paling kecil,34. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pada saat mengerjakan metode C, responden merasa yakin telah memberikan jawaban atau mengevaluasi kartu dengan benar. Sedangkan pada metode A, responden tidak yakin terhadap jawaban yang diberikannya dalam mengevaluasi kartu stimuli.

37 2 Uji inferensi perbedaan lamanya waktu, kemudahan dan keyakinan responden dalam mengevaluasi kartu stimuli dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini: Tabel 4 Uji Perbedaan Durasi Responden dalam Mengevaluasi Kartu Stimuli Pembanding Statistik Hitung Derajat Bebas Tingkat Signifikansi. Durasi (Waktu) Pasangan Metode A & B 4,556* 24 0,000 A & C 24,893* 24 0,000 B & C 9,346* 24 0, Tingkat Kemudahan 34,256** 2 0, Tingkat Keyakinan 05,024** 2 0,000 Keterangan : * t hitung ** Chi-Square hitung Uji perbedaan rata-rata durasi responden dalam mengevaluasi kartu stimuli dilakukan pada tiga pasangan metode yaitu pada metode A dengan metode B, metode A dengan metode C, kemudian metode B dengan metode C. Berdasarkan pengujian tersebut disimpulkan secara signifikan terdapat perbedaan rata-rata durasi responden dalam mengevaluasi kartu stimuli pada metode A dan B, A dan C, serta B dan C dengan tingkat signifikansi 0,000 (kurang dari alpha=5%) dan t hitung berturut-turut 4.556, , dan Perbandingan metode berdasarkan tingkat kemudahan dan tingkat keyakinan diukur dengan menggunakan uji W Kendall secara bersama-sama pada ketiga metode. Berdasarkan tabel 4, dapat juga disimpulkan terdapat perbedaan tingkat kemudahan pada ketiga metode yang dikerjakan oleh responden. Hal ini didasarkan pada nilai signifikansinya 0,000 yang kurang dari alpha 5% dengan nilai Chi-Square Tabel 5 menunjukkan pula bahwa tingkat signifikansi dari uji perbedaan tingkat keyakinan jawaban responden adalah 0,000 (kurang dari alpha 5%) dan nilai Chi-Square Hal ini diartikan bahwa terdapat perbedaan tingkat keyakinan responden dalam mengevaluasi kartu stimuli dengan

38 22 benar pada ketiga metode. Selain diminta untuk menjawab urutan metode yang paling diyakini kebenaran jawabannya, responden juga diminta untuk memberi nilai dengan skala likert (satu) sampai 4 (empat). Hasil dari pemberian nilai tersebut ditampilkan pada grafik di bawah ini: 54% 55% 50% 43% 36% 30% A B C 3% 4% 2% 0% 7% 6% Tidak yakin Kurang yakin Yakin Sangat Yakin Gambar Perbandingan tingkat keyakinan responden pada tiap metode Grafik tersebut menunjukkan bahwa persentase responden yang sangat yakin benar dalam mengevaluasi kartu stimuli relatif rendah (6%) dan meningkat persentasenya sampai 54% pada opsi kurang yakin. Sehingga bisa disimpulkan bahwa tingkat keyakinan responden dalam mengevaluasi kartu pada metode A sangat rendah. Sebaliknya pada metode C, responden sangat yakin respon yang diberikannya benar. Hal ini ditunjukkan dari persentase responden yang sangat yakin adalah 50% dan menurun pada opsi kurang yakin yaitu hanya 7%. Setelah menelaah perbandingan metode dari aspek pengumpulan data, maka perbandingan selanjutnya adalah perbandingan dari aspek hasil prosedur analisis. Prosedur analisis pada metode A dapat dilihat hasilnya pada lampiran 5. Berdasarkan hasil tersebut, atribut yang paling mempengaruhi preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen adalah penguasaan materi kuliah dengan Nilai Relatif Penting (NRP) sebesar 3.05%. Atribut berikutnya adalah kemampuan memotivasi mahasiswa, pembawaan diri, penyampaian materi, dan metode

39 23 pembelajaran dengan NRP berturut-turut 2.0%, 20.29%, 7.44% dan 0.2%. Dosen yang paling disukai oleh mahasiswa adalah dosen yang menguasai materi kuliah karena Nilai Kegunaan Taraf (NKT) paling tinggi di antara taraf lainnya yaitu Dosen berikutnya yang disukai secara berturut-turut adalah dosen yang mampu memberi motivasi kepada mahasiswanya (NKT=6.23), humoris (NKT=6.0), menyampaikan materi dengan komunikasi dua arah (NKT=5.7), dan metode pembelajarannya kreatif (NKT=3.03). Berikut ini tabel yang berkaitan dengan NKT dan NRP yang dihasilkan oleh metode A. Tabel 5 Hasil Prosedur Analisis pada Metode A Atribut Penyampaian materi Metode pembelajaran Penguasaan materi kuliah Pembawaan diri Kemampuan memotivasi mahasiswa Nilai Taraf Kegunaan Taraf a. Komunikasi dua arah 5,7 b. Komunikasi satu arah -5,7 a. Kreatif 3,03 b. Monoton -3,03 a. Menguasai materi 9,20 b. Tidak menguasai -9,20 materi a. Humoris 6,0 b. Serius -6,0 a. Memotivasi mahasiswa 6,23 b. Tidak memotivasi -6,23 mahasiswa Keterangan: Urutan terkecil=paling disukai Jarak 0,34 6,05 8,40 2,03 2,45 Nilai Relatif Penting 7,44% 0,2% 3,05% 20,29% 2,0% Total 59,28 00% Urutan Kemudian selanjutnya adalah hasil pengolahan data dengan menggunakan prosedur analisis pada metode B yang dapat ditelusuri pada lampiran 6. Tabel 6 menunjukkan bahwa atribut penguasaan materi menjadi atribut yang paling penting dalam mempengaruhi preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen dengan NRP tertinggi yaitu 32.79%. Kemudian atribut pembawaan diri (NRP=7.82%) menjadi atribut kedua yang mempengaruhi kesukaan mahasiswa terhadap kualitas dosen. NRP 7.20% dimiliki oleh atribut penyampaian materi.

40 24 Sehingga bisa dikatakan NRP tertinggi ketiga ini menyebabkan atribut penyampaian materi adalah atribut terpenting ketiga penentu preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen. Sedangkan kemampuan memotivasi (NRP=6.75%) dan metode pembelajaran (5.44%) merupakan dua atribut terakhir yang menentukan preferensi mahasiswa terhadap kualitas dosen. Ditinjau dari NKT pada tabel di bawah ini, profil dosen yang paling disukai mahasiswa berturut-turut adalah dosen yang menguasai materi (2.5), humoris (.7), berkomunikasi secara dua arah (.3), mampu memotivasi mahasiswa (.0), dan metode pembelajarannya kreatif (.0). Tabel 6 Hasil Prosedur Analisis pada Metode B Atribut Penyampaian materi Metode pembelajaran Penguasaan materi kuliah Kemampuan memotivasi mahasiswa Nilai Taraf Kegunaan Taraf a. Komunikasi dua arah,3 b. Komunikasi satu arah -,3 a. Kreatif,0 b. Monoton -,0 a. Menguasai materi 2,5 b. Tidak menguasai -2,5 materi a. Humoris,7 b. Serius -,7 a. Memotivasi mahasiswa,0 b. Tidak memotivasi -,0 mahasiswa Jarak 2,26 Nilai Relatif Penting 7,20% 2,03 5,44% 4,30 32,79% Pembawaan diri 2,34 7,82% Keterangan: Urutan terkecil=paling disukai 2,20 6,75% Total 3,2 00% Urutan SAS dan Microsoft Excel adalah software yang dipakai untuk melakukan prosedur analisis pada metode C. Prosedur tersebut meliputi langkah-langkah yang terdapat pada lampiran 7. Berdasarkan langkah 4 (hasil akhir), dapat dirangkum dalam tabel berikut:

41 25 Tabel 7 Hasil Prosedur Analisis pada Metode C No. Atribut Nilai Skala Urutan. Penyampaian materi 0, Metode pembelajaran 0, Penguasaan materi kuliah 0,00 4. Pembawaan diri 0, Kemampuan memotivasi mahasiswa 0,32 2 Keterangan: Urutan terkecil=paling disukai Tabel 7 menerangkan bahwa nilai skala terkecil hingga terbesar yaitu pada atribut penguasaan materi kuliah (0.00), kemampuan memotivasi mahasiswa (0.32), pembawaan diri (0.60), penyampaian materi (0.72) dan metode pembelajaran (0.86). Untuk memperjelas perbandingan metode dari aspek hasil prosedur analisis pada ketiga metode, berikut disajikan grafiknya: 6 Urutan Kepentingan Penyampaian materi Metode pembelajaran Penguasaan materi kuliah Pembawaan diri Kemampuan memotivasi mahasiswa 0 A B C Gambar 2 Perbandingan hasil prosedur analisis metode A, B dan C Berdasarkan uraian ketiga metode di atas, maka dapat ditarik kesimpulan tentang perbandingan metode dari aspek pengumpulan data maupun aspek hasil prosedur analisis seperti yang tertera pada tabel di bawah ini:

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 15 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden Sebanyak 125 mahasiswa STIS yang menjadi responden penelitian, 40 (32.00%) di antaranya laki-laki dan 85 (68.00%) lainnya perempuan. Rasio mahasiswa laki-laki

Lebih terperinci

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY S - Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada STIS Fitri Catur Lestari Sekolah Tinggi Ilmu Statistik fitricaturlestari@stis.ac.id

Lebih terperinci

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal

JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal JMP : Volume 4 Nomor 1, Juni 2012, hal. 79-89 PENERAPAN ANALISIS KONJOIN RANCANGAN FULL PROFILE DENGAN JENIS RESPON RANKING PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Lebih terperinci

(M.5) PENERAPAN ANALISIS KONJOIN DENGAN PROSEDUR THURSTONE PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

(M.5) PENERAPAN ANALISIS KONJOIN DENGAN PROSEDUR THURSTONE PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK (M.) PENERAPAN ANALISIS KONJOIN DENGAN PROSEDUR THURSTONE PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KUALITAS DOSEN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK FitriCatur Lestari, S. Si., M. Si. StafPengajarSekolahTinggiIlmuStatistik

Lebih terperinci

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS

Perbandingan Tingkat Kemudahan Tiga Metode Konjoin pada Preferensi Mahasiswa terhadap Kualitas Dosen STIS SEMINAR NASIONAL MATEMATIA DAN PENDIDIAN MATEMATIA UNY S - 8 Perbandingan Tingkat emudahan Tiga Metode onjoin pada STIS Fitri Catur Lestari Sekolah Tinggi Ilmu Statistik fitricaturlestari@stis.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Konjoin 2.1.1 Pengertian Analisis Konjoin Kata conjoint menurut para praktisi riset diambil dari kata CONsidered JOINTly. Dalam kenyataannya kata sifat conjoint diturunkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi dan Konsep Bimbingan Belajar Masalah belajar merupakan inti dari masalah pendidikan, karena belajar merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KONJOIN. Dalam upaya untuk memprediksi preferensi warga mengenai sistem

BAB III ANALISIS KONJOIN. Dalam upaya untuk memprediksi preferensi warga mengenai sistem BAB III ANALISIS KONJOIN Dalam upaya untuk memprediksi preferensi warga mengenai sistem pengelolaan air yang paling diminati, penelitian secara langsung penulisan ini telah mengarah kepada studi kasus

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Penelitian preferensi konsumen terhadap produk pra bayar CDMA didapatkan dengan menyebarkan kuisioner pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara jurusan

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 2 (2014), pp. 189 200. PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN Wiwit Widyawati Rachmad Sitepu, Normalina Napitupulu Abstrak.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Preferensi Konsumen Menurut Kotler dan Armstrong (2006), preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Preferensi konsumen berhubungan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5 Komposisi asal daerah pada masing-masing angkatan. Gambaran Umum Minat Bidang Kerja Responden

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5 Komposisi asal daerah pada masing-masing angkatan. Gambaran Umum Minat Bidang Kerja Responden 6 Tahap berikutnya adalah melakukan analisis data yang diawali dengan eksplorasi data secara keseluruhan untuk mengetahui gambaran umum dari responden tentang minat bidang pekerjaan yang diinginkannya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai mahluk sosial manusia membutuhkan kerjasama, maka dari itu manusia berserikat membentuk suatu tatanan masyarakat berkuasa yang biasa dikenal dengan pemerintahan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden disusun ke dalam bentuk kartu stimuli, diantara tiap kartu berisi kombinasi dari taraftaraf atribut yang berbeda dengan kartu-kartu lainnya (Lampiran 4). 3. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peranan pekerjaan sangatlah besar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian yang dibahas pada karya akhir ini. Metodologi ini terbagi menjadi beberapa bagian yang berkaitan

Lebih terperinci

ANALISIS KONJOIN: METODE FULL PROFILE DAN CBC UNTUK MENELAAH PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PILIHAN PEKERJAAN

ANALISIS KONJOIN: METODE FULL PROFILE DAN CBC UNTUK MENELAAH PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PILIHAN PEKERJAAN , April 2007, p: 8-17 ISSN : 0853-8115 ANALISIS KONJOIN: METODE FULL PROFILE DAN CBC UNTUK MENELAAH PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PILIHAN PEKERJAAN Vol 12 No.1 Hari Wijayanto dan Yenni Angraeni Departemen

Lebih terperinci

PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN

PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN (Studi Kasus: Mahasiswa IPB Program Strata Satu yang Mengambil Mata Kuliah Metode Statistika 2009/2010) EKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Produk Menurut Kotler (004), produk didefinisikan sebagai salah satu yang bisa ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Jadi produk bisa mencakup aspek fisik seperti

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan adalah lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan. Manajemen merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK DAN CHAID: KASUS DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR ASTRI ATTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT SKRIPSI Oleh: DINI ANGGREANI NIM J2E009019 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS

Lebih terperinci

PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN. Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu

PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN. Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 267 275. PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN STRATEGIC BUSINESS UNIT UNTUK MENINGKATKAN POTENSI INOVASI KESATUAN BISNIS MANDIRI INDUSTRI PERHUTANI

ANALISIS PENGEMBANGAN STRATEGIC BUSINESS UNIT UNTUK MENINGKATKAN POTENSI INOVASI KESATUAN BISNIS MANDIRI INDUSTRI PERHUTANI ANALISIS PENGEMBANGAN STRATEGIC BUSINESS UNIT UNTUK MENINGKATKAN POTENSI INOVASI KESATUAN BISNIS MANDIRI INDUSTRI PERHUTANI UNIT III JAWA BARAT DAN BANTEN RURIN WAHYU LISTRIANA PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE

PERBANDINGAN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE PERBANDINGANN METODE INTERPOLASI ABRIDGED LIFE TABLE DAN APLIKASINYA PADA DATAA KEMATIAN INDONESIA VANI RIALITA SUPONO SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin. 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sepeda Motor Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin. Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laptop Laptop adalah komputer pribadi yang portable atau mudah dibawa kemana-mana. Nama laptop itu sendiri diambil dari cara orang menggunakan komputer pribadi ini. Dahulu komputer

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI

ANALISIS REGRESI TERPOTONG BEBERAPA NILAI AMATAN NURHAFNI ANALISIS REGRESI TERPOTONG DENGAN BEBERAPA NILAI AMATAN NOL NURHAFNI SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 25 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di PPI Muara Angke Jakarta karena PPI Muara angke berperan penting dalam pemasaran hasil tangkapan di Jakarta (Gambar 1).

Lebih terperinci

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO

ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO ANALISIS KETAHANAN DAN APLIKASINYA UNTUK PEMODELAN INTERVAL KELAHIRAN ANAK PERTAMA HARNANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT

ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT ANALISIS PREFERENSI SISWA SMA DI KOTA SEMARANG TERHADAP PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI DENGAN METODE CHOICE-BASED CONJOINT Dini Anggreani 1, Moch. Abdul Mukid 2, Agus Rusgiyono 3 1 Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

BEBERAPA METODE PENDUGAAN JUMLAH KOMPONEN DALAM CAMPURAN SENYAWA KIMIA MURDAN ALFA SATYAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

BEBERAPA METODE PENDUGAAN JUMLAH KOMPONEN DALAM CAMPURAN SENYAWA KIMIA MURDAN ALFA SATYAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 i BEBERAPA METODE PENDUGAAN JUMLAH KOMPONEN DALAM CAMPURAN SENYAWA KIMIA MURDAN ALFA SATYAWAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 ii PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL STIMULI RESPON NON METRIK DAN METRIK PADA METODE KONJOIN ERHADAP PREFERENSI KUALITAS DOSEN

PERBANDINGAN HASIL STIMULI RESPON NON METRIK DAN METRIK PADA METODE KONJOIN ERHADAP PREFERENSI KUALITAS DOSEN E-ISSN 2527-9378 Jurnal Statistika Industri dan Komputasi Volume 2, No. 2, Juli 2017, pp. 136-144 PERBANDINGAN HASIL STIMULI RESPON NON METRIK DAN METRIK PADA METODE KONJOIN ERHADAP PREFERENSI KUALITAS

Lebih terperinci

ANALISIS KONJOIN FULL-PROFILE UNTUK MENGETAHUI FEATURE TELEPON SELULAR YANG IDEAL DIPASARKAN DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG

ANALISIS KONJOIN FULL-PROFILE UNTUK MENGETAHUI FEATURE TELEPON SELULAR YANG IDEAL DIPASARKAN DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG ANALISIS KONJOIN FULL-PROFILE UNTUK MENGETAHUI FEATURE TELEPON SELULAR YANG IDEAL DIPASARKAN DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG Ayu Anastasia Adhi 1, Diah Safitri 2 1) Alumni Program Studi Statistika, Jurusan

Lebih terperinci

METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PENENTUAN PRIORITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI MARLINE SOFIANA PAENDONG

METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PENENTUAN PRIORITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI MARLINE SOFIANA PAENDONG METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM PENENTUAN PRIORITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN ASURANSI MARLINE SOFIANA PAENDONG SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 SURAT PERNYATAAN

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP), BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM)

ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP), BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM) ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA JASA PELAYANAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL DI PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP), BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM) EPI RATRI ZUWITA PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA HUBUNGAN KARAKTERISTIK KELUARGA DAN PEER GROUP DENGAN KARAKTER DAN PERILAKU BULLYING REMAJA KARINA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 Hak Cipta

Lebih terperinci

, April 2011 p : 17-26 ISSN : 0853-811 Vol 16 No.1 PREFERENSI MAHASISWA IPB TERHADAP MATA KULIAH METODE STATISTIKA MENGGUNAKAN ANALISIS KONJOIN (Bogor Agricultural University Student s Preference towards

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS

PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS PERBANDINGAN ANTARA UNWEIGHTED LEAST SQUARES (ULS) DAN PARTIAL LEAST SQUARES (PLS) DALAM PEMODELAN PERSAMAAN STRUKTURAL MUHAMMAD AMIN PARIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 1 EVALUASI KINERJA KEUANGAN SATUAN USAHA KOMERSIAL PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DARSONO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI SERTA

Lebih terperinci

dimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan

dimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Kota Bogor merupakan kota

Lebih terperinci

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Resume Regresi Linear dan Korelasi Rendy Dwi Ardiansyah Putra 7410040018 / 2 D4 IT A Statistika Resume Regresi Linear dan Korelasi 1. Regresi Linear Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota

Lebih terperinci

PENDEKATAN LOGIKA FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI IPK AKHIR MAHASISWA MATEMATIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENDEKATAN LOGIKA FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI IPK AKHIR MAHASISWA MATEMATIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1 PENDEKATAN LOGIKA FUZZY UNTUK MEMPREDIKSI IPK AKHIR MAHASISWA MATEMATIKA INSTITUT PERTANIAN BOGOR ANA MARNIDA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 2 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

Lebih terperinci

METODE EKSPLORATIF UNTUK MENGUJI KESAMAAN SPEKTRUM FTIR TEMULAWAK

METODE EKSPLORATIF UNTUK MENGUJI KESAMAAN SPEKTRUM FTIR TEMULAWAK METODE EKSPLO ORATIF UNTUK MENGUJI KESAMAAN SPEKTRUM FTIR TEMULAWAK EKO WAHYU WIBOWO SEKOLAH PASCASARJANAA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI PERUMAHAN NASIONAL TAMAN PUTRI DELI NAMORAMBE MEDAN DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI PERUMAHAN NASIONAL TAMAN PUTRI DELI NAMORAMBE MEDAN DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN DALAM MEMBELI PERUMAHAN NASIONAL TAMAN PUTRI DELI NAMORAMBE MEDAN DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI CHAPRYN PUTRI SARAGI 130823008 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Skala dan Alat Analisa Data

Skala dan Alat Analisa Data MODUL PERKULIAHAN Skala dan Alat Analisa Data Tingkatan data (nominal, ordinal, interval, rasio. Jenis-jenis skala dan jenis alat analisis data Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kusuma Agrowisata yang terletak di Jalan Abdul Gani Atas Batu, Malang, Jawa Timur. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah

PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA. Lia Nurjanah PENGARUH PEMENUHAN TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN ANAK USIA REMAJA TERHADAP PENCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA Lia Nurjanah DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DALAM PENGGUNAAN METODE PEMBAYARAN NON-TUNAI

ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DALAM PENGGUNAAN METODE PEMBAYARAN NON-TUNAI ANALISIS KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN DALAM PENGGUNAAN METODE PEMBAYARAN NON-TUNAI (PREPAID CARD) LOVITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012 SURAT PERNYATAAN Saya menyatakan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA DAN EPBM AHMAD CHAERUS SUHADA

ANALISIS KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA DAN EPBM AHMAD CHAERUS SUHADA ANALISIS KINERJA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BERDASARKAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA DAN EPBM AHMAD CHAERUS SUHADA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

ANALISIS CONJOINT PAIRWISE-COMPARISON

ANALISIS CONJOINT PAIRWISE-COMPARISON ANALISIS CONJOINT PAIRWISE-COMPARISON UNTUK MENGETAHUI TINGKAT KEPENTINGAN ATRIBUT JASA BIRO PERJALANAN WISATA (Studi Kasus Beberapa SMA Negeri di Kabupaten Klaten) SKRIPSI Oleh: GALIH MARASETA WHP 24010210120029

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan 60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA USU Angkatan 2013) SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA USU Angkatan 2013) SKRIPSI i PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA USU Angkatan 2013) SKRIPSI BENDANG ARMEMILA 130823001 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI PUTRI SIMANJUNTAK

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE SKRIPSI PUTRI SIMANJUNTAK ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU) SKRIPSI PUTRI SIMANJUNTAK 130823006 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

n = n = BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel

n = n = BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel Responden penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 14 Medan. Data jumlah siswa yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Jumlah

Lebih terperinci

PEMODELAN PRODUKSI KEDELAI NASIONAL DENGAN METODE SUR PAULUS BASUKI KUWAT SANTOSO

PEMODELAN PRODUKSI KEDELAI NASIONAL DENGAN METODE SUR PAULUS BASUKI KUWAT SANTOSO PEMODELAN PRODUKSI KEDELAI NASIONAL DENGAN METODE SUR PAULUS BASUKI KUWAT SANTOSO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya

Lebih terperinci

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi 16 KERANGKA PEMIKIRAN Menstruasi merupakan keadaan yang dialami oleh seorang perempuan normal setiap bulan. Agar cairan menstruasi yang keluar dari dinding rahim tidak menodai pakaian yang dipakai maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk mempersiapkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di enam kelurahan di Kota Depok, yaitu Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Tapos, Kelurahan Beji, Kelurahan

Lebih terperinci

PREDIKSI STATUS KEAKTIFAN STUDI MAHASISWA DENGAN ALGORITMA C5.0 DAN K-NEAREST NEIGHBOR IIN ERNAWATI G

PREDIKSI STATUS KEAKTIFAN STUDI MAHASISWA DENGAN ALGORITMA C5.0 DAN K-NEAREST NEIGHBOR IIN ERNAWATI G PREDIKSI STATUS KEAKTIFAN STUDI MAHASISWA DENGAN ALGORITMA C5.0 DAN K-NEAREST NEIGHBOR IIN ERNAWATI G651044054 SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).

Lebih terperinci

KEEFEKTIVAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH DI BOGOR MENGENAI PENGELOLAAN DAMPAK TSUNAMI YUSNIDAR

KEEFEKTIVAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH DI BOGOR MENGENAI PENGELOLAAN DAMPAK TSUNAMI YUSNIDAR KEEFEKTIVAN KOMUNIKASI MASYARAKAT ACEH DI BOGOR MENGENAI PENGELOLAAN DAMPAK TSUNAMI YUSNIDAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 ABSTRAK YUSNIDAR. Keefektivan Komunikasi Masyarakat

Lebih terperinci

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI

ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI ANALISIS POLA KELAHIRAN MENURUT UMUR STUDI KASUS DI INDONESIA TAHUN 1987 DAN TAHUN 1997 SUMIHAR MEINARTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi dan Konsep Kepemimpinan Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda pada pendapat setiap orang. Kebanyakan defenisi mengenai kepemimpinan mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah menengah atas yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri

Lebih terperinci

MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA

MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA MODIFIKASI METODE RELE UNTUK MODEL PENDUDUK QUASI-STABIL CECEP A.H.F. SANTOSA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 Hak Cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang terletak di Jalan Taman Cut Mutiah nomor 11, Menteng, Jakarta Pusat

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang terletak di Jalan Taman Cut Mutiah nomor 11, Menteng, Jakarta Pusat III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Pemasaran Bersama (KPB) PTPN yang terletak di Jalan Taman Cut Mutiah nomor 11, Menteng, Jakarta Pusat 10330.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DI TAMAN AKUARIUM AIR TAWAR, TAMAN MINI INDONESIA INDAH, JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DI TAMAN AKUARIUM AIR TAWAR, TAMAN MINI INDONESIA INDAH, JAKARTA HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN PENCAPAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN DI TAMAN AKUARIUM AIR TAWAR, TAMAN MINI INDONESIA INDAH, JAKARTA RYANI MUTIARA HARDY PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS DAN EKONOMI

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR

MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR MANAJEMEN RISIKO DI PERUSAHAAN BETON (STUDI KASUS UNIT READYMIX PT BETON INDONESIA) MUAMMAR TAWARUDDIN AKBAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI DI SEAMEO BIOTROP DEWI SURYANI OKTAVIA B.

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI DI SEAMEO BIOTROP DEWI SURYANI OKTAVIA B. PERANCANGAN BALANCED SCORECARD UNTUK PENGEMBANGAN STRATEGI DI SEAMEO BIOTROP DEWI SURYANI OKTAVIA B. PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERANCANGAN

Lebih terperinci

PROSES KOMUNIKASI DAN PARTISIPASI DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA (Kasus Program Raksa Desa di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor) SRI WAHYUNI

PROSES KOMUNIKASI DAN PARTISIPASI DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA (Kasus Program Raksa Desa di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor) SRI WAHYUNI PROSES KOMUNIKASI DAN PARTISIPASI DALAM PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA (Kasus Program Raksa Desa di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor) SRI WAHYUNI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 63 71. APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI Syahfitriani Gim Tarigan, Pengarapen Bangun Abstrak.

Lebih terperinci

ABDUL HOYYI. T e s i s Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada P r o g r a m S t u d i S t a t i s t i k a

ABDUL HOYYI. T e s i s Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada P r o g r a m S t u d i S t a t i s t i k a KEEFEKTIFAN PRAUJIAN NASIONAL SEBAGAI PERSIAPAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMEA NEGERI DAN SWASTA DI JAKARTA SELATAN 06 PADA TAHUN AKADEMIK 2004/2005 ABDUL HOYYI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN RENALDO PRIMA SUTIKNO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYALURAN KREDIT DI BANK UMUM MILIK NEGARA PERIODE TAHUN 2004-2012 RENALDO PRIMA SUTIKNO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

ABDUL HOYYI. T e s i s Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada P r o g r a m S t u d i S t a t i s t i k a

ABDUL HOYYI. T e s i s Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister Sains pada P r o g r a m S t u d i S t a t i s t i k a KEEFEKTIFAN PRAUJIAN NASIONAL SEBAGAI PERSIAPAN MENGHADAPI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMEA NEGERI DAN SWASTA DI JAKARTA SELATAN 06 PADA TAHUN AKADEMIK 2004/2005 ABDUL HOYYI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT

Lebih terperinci

PEMODELAN STOK GABAH/BERAS DI KABUPATEN SUBANG MOHAMAD CHAFID

PEMODELAN STOK GABAH/BERAS DI KABUPATEN SUBANG MOHAMAD CHAFID PEMODELAN STOK GABAH/BERAS DI KABUPATEN SUBANG MOHAMAD CHAFID SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul : PEMODELAN STOK GABAH/BERAS

Lebih terperinci

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI

PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI PENGKAJIAN KEAKURATAN TWOSTEP CLUSTER DALAM MENENTUKAN BANYAKNYA GEROMBOL POPULASI KUDSIATI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494) 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL DAN SUARA NARATOR VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG AIR BERSIH BERBASIS GENDER NURMELATI SEPTIANA

PENGARUH MODEL DAN SUARA NARATOR VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG AIR BERSIH BERBASIS GENDER NURMELATI SEPTIANA PENGARUH MODEL DAN SUARA NARATOR VIDEO TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG AIR BERSIH BERBASIS GENDER NURMELATI SEPTIANA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan 18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PENCEGAHAN BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA (KASUS: KELURAHAN RANGKAPAN JAYA BARU, KOTA DEPOK) KUSUMAJANTI

HUBUNGAN TERPAAN PESAN PENCEGAHAN BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA (KASUS: KELURAHAN RANGKAPAN JAYA BARU, KOTA DEPOK) KUSUMAJANTI HUBUNGAN TERPAAN PESAN PENCEGAHAN BAHAYA DEMAM BERDARAH DENGAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA (KASUS: KELURAHAN RANGKAPAN JAYA BARU, KOTA DEPOK) KUSUMAJANTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

HUBUNGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PUSAT PT PP (PERSERO), TBK JULIANA MAISYARA

HUBUNGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PUSAT PT PP (PERSERO), TBK JULIANA MAISYARA HUBUNGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KINERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA KANTOR PUSAT PT PP (PERSERO), TBK JULIANA MAISYARA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi dan Konsep Organisasi Kemahasiswaan Organisasi menurut Stoner adalah pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

Lebih terperinci

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN

PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN PENENTUAN PELUANG BERTAHAN DALAM MODEL RISIKO KLASIK DENGAN MENGGUNAKAN TRANSFORMASI LAPLACE AMIRUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI

Lebih terperinci

MODEL PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI MUZAKKI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI (Studi Kasus: Karyawan PT PLN Region Jawa Barat) PEMI PIDIANTI

MODEL PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI MUZAKKI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI (Studi Kasus: Karyawan PT PLN Region Jawa Barat) PEMI PIDIANTI MODEL PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI MUZAKKI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBAYAR ZAKAT PROFESI (Studi Kasus: Karyawan PT PLN Region Jawa Barat) PEMI PIDIANTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk interaksi manusia, sekaligus tindakan sosial yang dimungkinkan berlaku melalui suatu jaringan hubungan kemanusiaan melalui peranan-peranan

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS KONJOIN DAN PENERAPANNYA PADA PREFERENSI MAHASISWA TINGKAT AKHIR IPB TERHADAP PEKERJAAN RIANA RISKINANDINI

KAJIAN ANALISIS KONJOIN DAN PENERAPANNYA PADA PREFERENSI MAHASISWA TINGKAT AKHIR IPB TERHADAP PEKERJAAN RIANA RISKINANDINI KAJIAN ANALISIS KONJOIN DAN PENERAPANNYA PADA PREFERENSI MAHASISWA TINGKAT AKHIR IPB TERHADAP PEKERJAAN RIANA RISKINANDINI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh 21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP SIKAP DAN PERILAKU MEMBELI BUKU BAJAKAN PADA MAHASISWA IPB PUSPA WIDYA UTAMI DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah crosss sectional study. Desain cross sectional study adalah salah satu caraa pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian mengenai persepsi dan sikap responden terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin serta faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Lebih terperinci