BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 19 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu : 1. Variabel dependen Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakekat sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model. Variabilitas dari atau atas faktor inilah yang berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand, 2006). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah : preferensi siswa terhadap bimbingan belajar. 2. Variabel Independen Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negative (Ferdinand, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini adalah : biaya, sistem pembayaran, lokasi, waktu bimbingan, pendidikan terakhir pengajar, fasilitas ruang, materi pelajaran, jumlah siswa perkelas Definisi Operasional Definisi operasional variabel adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati (Azwar, 1997). Definisi operasional dalam penelitian ini meliputi : 1) Biaya Biaya adalah nilai atau kas setara yang dikorbankan untuk barang atau jasa

2 20 yang diharapkan memberikan manfaat pada saat ini atau pada saat masa yang akan datang. 2) Sistem Pembayaran Sistem pembayaran adalah system yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban. 3) Waktu Bimbingan Waktu bimbingan meliputi ditentukan lembaga dan sesuai konsumen. Apabila waktu ditentukan oleh lembaga maka setiap konsumen harus mengikuti peraturan waktu yang telah ditetapkan oleh lembaga. Dan jika waktu sesuai konsumen maka konsumen dapat memilih waktu yang tepat sesuai dengan kesibukannya. 4) Materi Pelajaran Materi pelajaran secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran (instructional material) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. 5) Jumlah Siswa Per Kelas Jumlah siswa per kelas sangat berpengaruh terhadap kenyamanan konsumen/siswa terhadap pemberian materi pembelajaran. 6) Lokasi Lokasi meliputi strategis atau tidak strategisnya suatu lembaga. Strategis disini bila lokasi lembaga dilalui kendaraan umum dan tidak strategis apabila lokasi lebaga tidak dilalui kendaraan umum. 7) Pendidikan Terakhir Pengajar Pendidikan terakhir pengajar adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi

3 21 ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau peneltian yang telah mencapai standar pendidikan terakhir. 8) Fasilitas Fasilitas yang diberikan lembaga juga merupakan faktor yang sering menjadi pertimbangan. Fasilitas disini adalah AC dan Non AC Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri Kota Pematangsiantar yaitu: 1. SMAN 1 yang terletak di Jalan Parsoburan No. 24 Pematangsiantar. Penelitian dilakukan pada tanggal 15 Maret SMAN 2 yang terletak di Jalan Patuan Anggi No. 8 Pematangsiantar. Penelitian dilakukan pada tanggal 16 Maret SMAN 3 yang terletak di Jalan Pane No. 38 Pematangsiantar. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Maret SMAN 4 yang terletak di Jalan Pattimura No. 1 Pematangsiantar. Penelitian dilakukan pada tanggal 18 Maret SMAN 5 yang terletak di Jalan Medan Km 6,5 Pematangsiantar. Penelitian dilakukan pada tanggal 13 Maret SMAN 6 yang terletak di Jalan Cadika No. 15 Pematangsiantar. Penelitian dilakukan pada tanggal 14 Maret Penentuan Populasi dan Sampel Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal, atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat semesta penelitian (Ferdinand, 2006). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri di pematangsiantar, yaitu SMAN1, SMAN2, SMAN3, SMAN4, SMAN5, SMAN6. Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi (Supranto, 2004).

4 22 Untuk melakukan analisis statistik diperlukan data, karenanya data perlu dikumpulkan. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri di Pematangsiantar yaitu siswa kelas XII SMAN1, SMAN2, SMAN3, SMAN4, SMAN5, SMAN6 dan siswa yang mengikuti bimbingan belajar Teknik Pengambilan Sampel Pada penelitian ini pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Menurut Sudjana (2009:168) purposive sampling dikenal juga sebagai samping pertimbangan, terjadi apabila pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau pertimbangan peneliti. Sampel yang diambil dari SMA Negeri Pematangsiantar sebanyak lima sampai tujuh orang per kelas dari kelas XII-IPA. Sampel yang diambil berdasarkan petimbangan sebagai berikut: 1. Siswa yang dijadikan sampel harus siswa Kelas XII-IPA. 2. Siswa yang dijadikan sampel harus siswa yang sedang ikut bimbingan belajar/siswa yang pernah mengikuti bimbingan belajar. Roscoe dalam buku Research Method for Bussiness (1982) menyatakan bahwa dalam analisis multivariat, jumlah sampel minimal adalah sepuluh kali dari jumlah variabel yang diteliti. Tabel 3.1. Jumlah Sampel Penelitian No Populasi Jumlah Sampel 1 SMAN 1 Pematangsiantar 27 2 SMAN 2 Pematangsiantar 36

5 23 3 SMAN 3 Pematangsiantar 33 4 SMAN 4 Pematangsiantar 34 5 SMAN 5 Pematangsiantar 30 6 SMAN 6 Pematangsiantar 23 Jumlah Sampel Jenis dan Sumber Data Data yang diperlukan dalam analisis konjoin dapat berupa data non metrik (data berskala nominal atau data ordinal atau kategorial) maupun data metrik (data berskala interval atau rasio) Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan : a) Kuisioner Kuisioner adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan panduan kuisioner. b) Studi Pustaka Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca buku-buku, literature, jurnal-jurnal, refrensi yang berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan Teknik Pengolahan Data Supaya data yang telah dikumpulkan dapat bermanfaat, maka data harus diolah dan dianalisis sehingga dapat digunakan untuk mengintepretasikan, dan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

6 24 1. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif merupakan bentuk analisis yang berdasarkan dari data yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Analisis kualitatif ini digunakan untuk membahas dan menerangkan hasil penelitian tentang berbagai gejala atau kasus yang dapat diuraikan dengan kalimat. 2. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif merupakan analisis yang digunakan terhadap data yang berwujud angka-angka dan cara pembahasannya dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 17. Adapun metode pengolahannya adalah sebagai berikut : a. Coding (Pemberian kode) Proses pemberian kode tertentu terhadap macam dari kuisioner untuk kelompok ke dalam kategori yang sama. b. Scoring (Pemberian Skor) Scoring adalah suatu kegiatan yang berupa penelitian atau pengharapan yang berupa angka-angka kuantitatif yang diperlukan dalam penghitungan hipotesa atau mengubah data yang bersifat kualitatif ke dalam bentuk kuantitatif Teknik Analisis Data Penelitian ini dilakukan dengan alat ukut yaitu analisis konjoin untuk mengetahui preferensi siswa terhadap bimbingan belajar. Adapun tahapan dalam analisis konjoin adalah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi atribut Menentukan atribut dan taraf/level bimbingan belajar yang digunakan dalam merancang kombinasi (stimuli) yang akan dievaluasi oleh siswa. Pada penelitian ini tercakup delapan atribut dengan masing-masing atribut atas dua sampai tiga taraf/level.

7 25 2. Merancang kombinasi atribut (stimuli) Pada metode full-profile,untuk jumlah stimuli yang terlalu banyak, bisa dilakukan dengan pengurangan stimuli dengan ketentuan stimuli minimum adalah: Minimum Stimuli = Jumlah level-jumlah faktor+1 Sehingga dari 8 atribut dan 19 taraf/level jumlah minimal stimuli adalah sebanyak = 12 stimuli. 3. Menentukan metode pengumpulan data Responden diminta untuk menilai 16 stimuli yang telah dirancang sebelumnya dengan angka 1 sampai 5. Nilai 1 diberikan responden untuk kombinasi yang paling tidak disukai sampai ranking 5 untuk yang paling disukai. 4. Menentukan metode analisis data Prosedur analisis konjoin yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear dengan variabel dummy.

8 26 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik responden Penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada siswa SMA Negeri di Pematangsiantar yaitu SMAN1, SMAN2, SMAN3, SMAN4, SMAN5, SMAN6 sebanyak 183 siswa yang menjadi responden penelitian, diantaranya 67 siswa lakilaki (36,61%) dan 116 siswa perempuan (63,39%). Siswa yang menjadi sampel pada penelitian ini terdiri dari siswa kelas XII IPA. Diantaranya SMA N1 sebanyak 27 orang (14,75%), SMAN2 sebanyak 36 orang (19,67%), SMAN3 sebanyak 33 orang (18,03 %), SMAN4 sebanyak 34 orang (18,58%), SMAN5 sebanyak 30 orang (16,40%), SMAN6 sebanyak 23 orang (12,57%) 4.2. Penyajian Data Data analisis konjoin didapat dari urutan kartu profil dalam kuesioner. Dalam penelitian ini metode presentase yang digunakan adalah full profile yang menggunakan data metrik yaitu dengan cara merating. Proses analisis konjoin dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : Mengidentifikasi Atribut Perumusan masalah dimulai dari mendefinisikan produk sebagai kumpulan dari atribut-atribut dimana setiap atribut terdiri atas beberapa level/taraf. Tabel 4.1. Atribut dan Level Atribut dalam penelitian No Atribut Level Keterangan 1 Biaya 1 <Rp /Paket 2 Rp Rp /Paket 3 >Rp /Paket

9 27 2 Sistem Pembayaran 1 Setiap Bulan 2 Setiap semester 3 Setiap tahun 3 Waktu Bimbingan 1 Waktu sesuai konsumen 2 Waktu ditentukan lembaga 4 Materi Pelajaran 1 Relevan dengan kurikulum 2 Tidak relevan dengan kurikulum 5 Jumlah Siswa Per Kelas 1 < 21 siswa siswa 3 > 30 siswa 6 Lokasi 1 Dilalui kendaraan umum 2 Tidak dilalui kendaraan umum 7 Pendidikan Terakhir Pengajar 1 S1 2 D3 8 Fasilitas Ruang 1 AC 2 Non AC Tujuan Penelitian ini untuk mengidentifikasi atribut yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih bimbingan belajar, menentukan kombinasi atribut yang disukai konsumen dan untuk menentukan urutan prioritas atribut yang disukai konsumen

10 Mendesain Stimuli Setelah atribut dan taraf atribut diperoleh (pada tabel 4.1.) selanjutnya adalah menentukan preferensi responden terhadap setiap kombinasi. Untuk itu dibutuhkan adanya stimuli. Stimuli adalah kombinasi antara atribut dengan level. Dari 8 atribut dan 19 level tersebut didapat jumlah kombinasi yang mungkin untuk disusun sebanyak 864 stimuli (diperoleh dari hasil perkalian tiap level= 3x3x2x2x3x2x2x2=864). Jika ke-864 kombinasi stimuli tersebut digunakan, dapat menyulitkan responden dalam mengevaluasi kombinasi stimuli tersebut. Responden akan sulit memberikan jawaban yang konsisten, membutuhkan waktu yang lama dan akhirnya responden menjawabnya tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya sehingga hasil yang diperoleh tidak akurat. Untuk mengatasi hal itu perlu dilakukan pengurangan jumlah stimuli. Menurut Menurut Santoso Singgih (2010) Untuk jumlah stimuli yang terlalu banyak, dapat dilakukan pengurangan stimuli dengan ketentuan stimuli minimal, yaitu Minimum Stimuli=Jumlah level Jumlah faktor + 1. Salah satu cara yang umum dipakai untuk mengurangi jumlah kombinasi tersebut adalah Orthogonal Array Design, yakni fractional factorial design. Melalui perancangan ini akan diperoleh suatu kombinasi atribut yang benar-benar berpengaruh terhadap efek utama, sementara interaksi yang tidak penting diabaikan. Untuk dapat mereduksi kombinasi menghasilkan sedikit kombinasi dilakukan dengan mendesain stimuli menggunakan konsep Orthogonalitas dalam mereduksi kombinasi atribut dengan setiap levelnya sehingga responden lebih mudah memberikan pendapat pada setiap stimuli, dengan menggunakan bantuan perintah Orthoplan pada SPSS 17, sehingga diperoleh hasil 16 stimuli yang dapat digunakan untuk mengetahui preferensi responden dapat dilihat pada lampiran 2 Selanjutnya responden diminta untuk memberikan rating terhadap 16 kombinasi tersebut pada lampiran 1 dengan menggunakan skala likert, dengan urutan : Skor 5 jika jawaban responden sangat setuju (SS) dengan stimuli Skor 4 jika jawaban responden setuju (S) dengan stimuli

11 29 Skor 3 jika jawaban responden cukup (C) dengan stimuli Skor 2 jika jawaban responden tidak setuju (TS) dengan stimuli Skor1 jika jawaban responden sangat tidak setuju (STS) dengan stimuli Menghitung Nilai Utilitas dan Nilai Kepentingan Relatif Untuk menghitung nilai utilitas dan nilai kepentingan relatif atribut dapat menggunakan dua cara, yaitu : a) Menggunakan perhitungan manual b) Menggunakan software SPSS 17 a) Menggunakan perhitungan manual Sebelum melakukan perhitungan nilai kegunaan taraf atribut, harus diketahui dahulu urutan rating dari masing-masing stimuli keseluruhan responden. Namun untuk menduga rating atribut berdasarkan data salah seorang responden pada lampiran 3. Untuk menyelesaikan analisis konjoin, dilakukan dengan dummy variable regression. Variabel dummy adalah suatu bilangan yang dibangkitkan dari taraf atribut dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Peubah boneka bernilai 1 atau 0, suatu variabel diberi nilai 1 bila taraf yang bersangkutan ada dan nilai 0 bila tidak ada. 2. Jumlah peubah boneka dari suatu atribut ada sebanyak p-1 dan p adalah banyaknya taraf dalam suatu atribut. Selanjutnya dilakukan pengkodean dengan variabel dummy yang mewakili setiap taraf dari masing-masing atribut. Untuk atribut biaya, level dari atribut dikodekan sebagai berikut : Level Level Level Level 3 0 0

12 30 Untuk atribut sistem pembayaran, level dari atribut dikodekan sebagai berikut: Level Level Level Level Untuk atribut waktu bimbingan, level dari atribut dikodekan sebagai berikut: Level Level 1 1 Level 2 0 Untuk atribut materi pelajaran, level dari atribut dikodekan sebagai berikut: Level Level 1 1 Level 2 0 Untuk atribut jumlah siswa per kelas, level dari atribut dikodekan sebagai berikut : Level Level Level Level Untuk atribut lokasi, level dari atribut dikodekan sebagai berikut : Level Level 1 1 Level 2 0

13 31 Untuk atribut pendidikan terakhir pengajar, level dari atribut dikodekan sebagai berikut : Level Level 1 1 Level 2 0 Untuk atribut fasilitas, level dari atribut dikodekan sebagai berikut : Level Level 1 1 Level 2 0 Bentuk pertanyaan dalam kuesioner (lampiran 1) dan responden memberikan preferensi mereka atas setiap kombinasi (lampiran 3). Preferensi diperoleh dengan mengurutkan kombinasi-kombinasi yang tersedia berdasarkan tingkat kepentingan relatif. Data stimuli (pada lampiran 2) akan dikodekan dengan menggunakan variabel dummy, sebagaimana dilakukan pada regresi dengan variabel kuantitatif. Tabel 4.2. Pengkodean Data untuk Regresi No Biaya Sistem pembayaran Wa ktu Ma teri jumlah siswa Lok asi Pen ddkn Fasili tas Rating X1 X2 X3 X4 X5 X6 x7 x8 X9 X10 X11 Y

14 Pada tabel 4.1 adalah data yang sudah ditransformasikan. Selanjutnya data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis dengan persamaan regresi linier berganda menggunaka metode Ordinary Least Square (OLS) dengan variabel bebas berupa dummy sebanyak 11 buah dengan rumus 4.1. ( ) Keterangan: U(X) = Kegunaan atau utilitas = Variabel dummy mewakili bagian biaya = Variabel dummy mewakili sistem pembayaran = Variabel dummy mewakili waktu bimbingan = Variabel dummy mewakili materi pelajaran = Variabel dummy mewakili jumlah siswa per kelas

15 33 = Variabel dummy mewakili lokasi = Variabel dummy mewakili pendidikan terakhir pengajar = Variabel dummy mewakili fasilitas Untuk menentukan nilai koefisien dst dapat diperoleh dengan menggunakan SPSS. Dengan menggunakan SPSS maka diperoleh hasil adalah : Tabel 4.2 Koefisien Nilai beta dari SPSS Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) b b b b b b b b b b b

16 34 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) b b b b b b b b b b b a. Dependent Variable: y Persamaan regresi linear berganda digunakan untuk memperkirakan nilai utilitas. Harus diperoleh utilitas setiap atribut, setiap atribut memiliki taraf. Dengan diketahuinya kode variabel dummy, setiap taraf dilambangkan terlebih dahulu. Untuk atribut biaya, utilitas masing-masing taraf dilambangkan oleh (Rp /Paket), (Rp Rp /Paket), (>Rp /Paket). Untuk Atribut sistem pembayaran, utilitas masing-masing

17 35 dilambangkan oleh (Setiap Bulan), (Setiap semester), (Setiap tahun). Untuk atribut waktu bimbingan, utilitas masing-masing taraf dilambangkan oleh (Waktu sesuai konsumen), (Waktu ditentukan lembaga). Untuk atribut materi pelajaran, utilitas masing-masing dilambangkan oleh (Relevan dengan kurikulum), (Tidak relevan dengan kurikulum). Untuk atribut jumlah siswa per kelas, utilitas masing-masing dilambangkan oleh (<21 siswa), (21-30 siswa), (>30 siswa). Untuk atribut lokasi, utilitas masing-masing dilambangkan oleh (Dilalui kendaraan umum), (Tidak dilalui kendaraan umum). Untuk atribut pendidikan terakhir pengajar, utilitas masing-masing dilambangkan oleh (S1), (D3). Untuk atribut fasilitas ruang, utilitas masing-masing dilambangkan oleh (AC), (Non AC). Atribut biaya Untuk atribut biaya diperoleh persamaan yang dinyatakan sebagai berikut : (1) (2) (3) Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut : (4) (5) - (6) Dari persamaan (3) diperoleh persamaan :

18 36 (7) Dari persamaan (5) dan (7) diperoleh persamaan : + Dari persamaan (5) diperoleh persamaan : Dari persamaan (3) diperoleh persamaan : ( ) Maka diperoleh hasil sebagai berikut : Atribut sistem pembayaran Untuk atribut sistem pembayaran diperoleh persamaan yang dinyatakan sebagai berikut :

19 37 (8) (9) (10) Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut : (11) (12) - (13) Dari persamaan (10) diperoleh persamaan : (14) Dari persamaan (12) dan (14) diperoleh persamaan : + Dari persamaan (12) diperoleh persamaan :

20 38 Dari persamaan (10) diperoleh persamaan : Maka diperoleh hasil sebagai berikut : Atribut waktu bimbingan Untuk atribut waktu bimbingan diperoleh persamaan yang dinyatakan sebagai berikut : (15) (16) Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut : (17) - Dari persamaan (16) diperoleh persamaan :

21 39 ( ) Maka diperoleh hasil sebagai berikut : Atribut materi pelajaran Untuk atribut materi pelajaran diperoleh persamaan yang dinyatakan sebagai berikut : (18) (19) Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut : (20) - Dari persamaan (19) diperoleh persamaan : ( ) Maka diperoleh hasil sebagai berikut :

22 40 Atribut jumlah siswa per kelas Untuk atribut jumlah siswa per kelas diperoleh persamaan yang dinyatakan sebagai berikut : (21) (22) (23) Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut : (24) (25) - (26) Dari persamaan (23) diperoleh persamaan : (27) Dari persamaan (25) dan (27) diperoleh persamaan : + Dari persamaan (25) diperoleh persamaan :

23 41 Dari persamaan (23) diperoleh persamaan : ( ) Maka diperoleh hasil sebagai berikut : Atribut lokasi Untuk atribut lokasi diperoleh persamaan yang dinyatakan sebagai berikut : (28) (29) Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut : (30) - Dari persamaan (29) diperoleh persamaan :

24 42 ( ) Maka diperoleh hasil sebagai berikut : Atribut pendidikan terakhir pengajar Untuk atribut lokasi diperoleh persamaan yang dinyatakan sebagai berikut : (31) (32) Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut : (33) - Dari persamaan (32) diperoleh persamaan : ( ) Maka diperoleh hasil sebagai berikut : Atribut fasilitas

25 43 Untuk atribut fasilitas diperoleh persamaan yang dinyatakan sebagai berikut : (34) (35) Dengan menggunakan nilai-nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut : (36) - Dari persamaan (35) diperoleh persamaan : ( ) Maka diperoleh hasil sebagai berikut : Utility setiap level masing-masing disajikan pada Tabel 4.4, melalui utility level-levelnya dapat dihitung tingkat kepentingan setiap atribut, diketahui bahwa tingkat kepentingan atribut adalah selisih utility tertinggi dan terendah. Seperti dinyatakan pada persamaan nilai kepentingan relatif. Range nilai kepentingan relatif tiap atribut dapat dicari dengan rumus : * ( ) ( )+ (Rumus 4.2) Berdasarkan rumus 4.2 maka tingkat kepentingan setiap atribut adalah :

26 44 Biaya ( ) = ( ) = 1,251 Sistem Pembayaran ( ) = ( ) = 0,749 Waktu Bimbingan ( ) = ( ) = 0,625 Materi Pelajaran ( ) = ( ) = 1,124 Jumlah Siswa per Kelas ( ) = ( ) = 0,5 Lokasi ( ) = ( ) = 0,125 Pendidikan Pengajar ( ) = ( ) = 0,376 Fasilitas ( ) = ( ) = Dengan tingkat kepentingan atribut tersebut dapat diketahui urutan atribut berdasarkan tingkat kepentingan, tetapi jika diubah menjadi tingkat kepentingan relatif (bobot) dengan berikut : (Rumus 4.3) Berdasarkan rumus 4.3 maka bobot setiap atribut : Biaya ( ) = = = 0,196 Sistem Pembayaran ( ) = = = 0,117

27 45 Waktu Bimbingan ( ) = = = 0,098 Materi Pelajaran ( ) = = = 0,176 Jumlah Siswa per Kelas ( )= = = 0,078 Lokasi ( ) = = = 0,02 Pendidikan Pengajar ( ) = = = 0,059 Fasilitas ( ) = = = 0,255 Tabel 4.3 Hasil Metode full-profile Untuk Satu Orang Responden Atribut Taraf/Level Tingkat Utilitas Kepentingan Deskripsi Lambang Skor Skor Bobot (1) (2) (3) (4) (5) (6) Biaya <Rp /Paket 0,584 1,251 0,196

28 46 Rp Rp /Paket 0,083 >Rp /Paket -0,667 Setiap Bulan -0,416 Sistem Pembayaran Setiap semester 0,333 0,749 0,117 Setiap tahun 0,083 Waktu sesuai Waktu Bimbingan konsumen Waktu ditentukan 0,3125 0,625 0,098 lembaga -0,3125 Relevan dengan Materi Pelajaran kurikulum Tidak relevan dengan 0,562 1,124 0,176 kurikulum -0,562 Jumlah Siswa Per kelas <21 siswa ,25 0,5 0,078

29 47 >30 siswa -0,25 Dilalui kendaraan Lokasi umum 0,0625 0,125 0,02 Tidak dilalui kendaraan umum -0,0625 Pendidikan S1 0,188 0,376 0,059 D3-0,188 Fasilitas AC 0,8125 1,625 0,255 Non AC -0,8125 Tabel 4.4 Nilai Utilitas Satu Orang Responden Atrbiut Taraf/level Utility Estimate Std. Error Biaya <Rp /Paket 0, Rp Rp /Paket 0,

30 48 >Rp /Paket -0, Sistem Pembayaran Setiap Bulan -0, Setiap semester 0, Setiap tahun 0, Waktu Bimbingan Materi Pelajaran Jumlah Siswa per Kelas Waktu sesuai konsumen 0, Waktu ditentukan lembaga -0, Relevan dengan kurikulum 0, Tidak relevan dengan kurikulum -0, < 21 siswa 0, siswa > 30 siswa 0, Lokasi Dilalui kendaraan umum 0, Tidak dilalui kendaraan umum -0, Pendidikan Pengajar S1 0, D3-0, Fasilitas AC 0, Non AC -0, (Constant)

31 49 Tabel 4.5 Nilai Kepentingan Relatif Satu Orang Responden Atribut NPR Biaya % Sistem Pembayaran % Waktu Bimbingan 9.800% Materi Pelajaran % Jumlah Siswa per Kelas 7.800% Lokasi 2.00% Pendidikan Terakhir Pengajar 5.900% Fasilitas % b) Menggunakan software SPSS 17.0 dengan program syntax Hasil perhitungan nilai utilitas dan nilai kepentingan relatif dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada lampiran Analisis Utilitas Level Tiap Atribut Salah satu tujuan dilakukan Analisis konjoin adalah untuk mengetahui nilai utilitas dari setiap level faktor yang diujikan. Dengan mengetahui nilai utilitas tersebut, diketahui pula preferensi responden baik secara individu maupun keseluruhan dalam mengevaluasi atribut bimbingan belajar yang paling disukai. Penafsiran angka utilitas perlu memperhatikan penyusunan rangking yang dilakukan oleh responden. Karena dalam penelitian ini, responden melakukan penyusunan rangking dari yang paling disukai hingga yang paling tidak disukai, maka tanda negatif yang terbaca sebagai nilai utilitas menunjukkan bahwa responden tidak menyukai level/taraf tersebut. Pada dasarnya,nilai utilitas adalah selisih antara rata-rata faktor tertentu dengan nilai konstannya. Perhitungan nilai

32 50 utilitas keseluruhan responden yang telah dilakukan dengan bantuan program SPSS 17 ditampilkan dalam tabel 4.6. Tabel 4.6 Nilai utilitas Keseluruhan Responden Atribut Taraf/Level Utility Estimate Std. Error Biaya <Rp /Paket Rp Rp /Paket >Rp /Paket Sistem Pembayaran Setiap Bulan Setiap semester Setiap tahun Waktu Bimbingan Waktu sesuai konsumen Waktu ditentukan lembaga Materi Pelajaran Relevan dengan kurikulum Tidak relevan dengan kurikulum Jumlah Siswa per Kelas < 21 siswa siswa > 30 siswa Lokasi Dilalui kendaraan umum

33 51 Tidak dilalui kendaraan umum Pendidikan Pengajar S D Fasilitas AC Non AC (Constant) Penerapan metode Analisis Konjoin melalui pendekatan analisis regresi multiple menggunakan variabel dummy terhadap atribut bimbingan belajar sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Penjelasan yang diperoleh yakni bahwa hubungan kedelapan variabel bebas (biaya, sistem pembayaran, waktu bimbingan, materi pelajaran, jumlah siswa per kelas, lokasi, pendidikan terakhir pengajar, dan fasilitas) adalah positif terhadap variabel terikat yaitu variabel preferensi responden, maka dapat disubtitusikan setiap estimasi utilitas kedalam persamaan dasar conjoin yaitu sebagai berikut : ( ) Berdasarkan tabel 4.6, maka penafsiran nilai utilitas dari setiap level pada faktor adalah sebagai berikut : 1. Biaya

34 52 Pada atribut biaya, utility yang bernilai positif adalah Rp Rp /Paket, maka secara umum responden menyukai biaya Rp Rp /paket 2. Sistem Pembayaran Pada atribut sistem pembayaran, utility yang bernilai positif adalah setiap semester dan bernilai negatif untuk level/taraf setiap bulan dan setiap tahun, maka secara umum responden menyukai sistem pembayaran setiap semester 3. Waktu bimbingan Pada atribut waktu bimbingan, utility yang bernilai positif adalah waktu sesuai konsumen dan bernilai negatif untuk level waktu ditentukan lembaga, maka secara umum responden menyukai waktu bimbingan yang sesuai konsumen 4. Materi pelajaran Pada atribut materi pelajaran, utility yang bernilai positif adalah relevan dengan kurikulum. Maka secara umum responden menyukai materi pelajaran relevan dengan kurikulum 5. Jumlah Siswa Per Kelas Karena utility level/atribut <21 siswa bernilai positif dan memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan level/atribut siswa dan bernilai negative untuk level/atribut >30 siswa, maka secara umum responden menyukai level/atribut <21 siswa per kelas 6. Lokasi Pada atribut lokasi, utility yang bernilai positif adalah dilalui kendaraan umum. Maka secara umum responden menyukai lokasi yang dilalui kendaraan umum. 7. Pendidikan Terakhir Pengajar Pada atribut pendidikan terakhir pengajar, utility yang bernilai positif adalah S1. Maka secara umum responden menyukai kriteria pendidikan terakhir pengajar yang lulusan S1 8. Fasilitas

35 53 Pada atribut fasilitas, utility yang bernilai positif adalah level/taraf AC. Maka secara umum responden lebih menyukai fasilitas AC dibandingkan Non AC Analisis Tingkat Kepentingan Faktor Relatif Analisis konjoin sangat bermanfaat untuk mengetahui faktor mana yang paling dipertimbangkan oleh responden ketika mengevaluasi beberapa atribut sekaligus. Dengan mengetahui tingkat kepentingan relatif, maka diperoleh desain kombinasi yang paling diminati responden. Dengan bantuan program SPSS 17, diperoleh hasil total responden pada tabel 4.7. Tabel 4.7. Tingkat Kepentingan Relatif Keseluruhan Responden Atribut NPR Biaya % Sistem Pembayaran % Waktu Bimbingan 9.774% Materi pelajaran 8.671% Jumlah siswa per kelas % Lokasi 9.151% Pendidikan terakhir pengajar % Fasilitas % Total 100%

36 54 Gambar 4.3. Diagram Kepentingan Relatif Keseluruhan Responden 16.34% 16.53% 16.99% 9.77% 8.67% 9.15% 11.90% 10.64% Dari tabel 4.7 disimpulkan bahwa responden memilih jumlah siswa per kelas, sistem pembayaran serta biaya yang paling diutamakan responden dalam memilih bimbingan belajar serta diikuti pendidikan terakhir pengajar, fasilitas, waktu bimbingan, lokasi dan materi pelajaran Uji Signifikansi dan Pengukuran Predictive Accuracy Dalam analisis konjoin, pengujian validitas (signifikansi) dilakukan dengan melihat nilai korelasi Pearson dan Tau Kendall. Pedoman untuk uji validitas adalah sebagai berikut : = Tidak ada korelasi yang kuat antara variabel Observed dan Estimated Preference = Ada korelasi yang kuat antara variabel Observed dan Estimated Preference Jika angka signifikansi > 0,05 maka signifikan maka ditolak. diterima, sebaliknya jika angka

37 55 Tabel 4.8 Korelasi antara Variabel Observed dan Estimated Preference Correlations a Value Sig. Pearson's R Kendall's tau Correlations between observed and estimated preferences Berdasarkan hasil korelasi menggunakan Pearson s R dan Kendall s Tau pada penelitian ini terhadap utilitas prediksi dan utilitas aktual ( ( ) ) dapat dilihat pada tabel 4.8, diperoleh hasil bahwa prediksi utilitas dengan utilitas aktualnya saling berkorelasi positif dan kuat, yaitu sebesar 0,859 dan 0,617 dan memiliki p- value (signifikan) masing-masing sebesar 0,000 lebih kecil dari α = 0,05 (derajat signifikansi) menunjukkan bahwa ada korelasi yang kuat antara Estimates dan Actual. Hal ini membuktikan adanya hubungan yang cukup kuat atau terdapat ketepatan dalam memprediksi (predictive accuracy) dengan kata lain model regresi linear multiple cocok atau tepat untuk data yang dianalisis. Oleh karena itu, evaluasi utilitas yang dilakukan memiliki validitas yang baik.

38 56 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Dari hasil penelitian 183 responden, pilihan faktor/atribut dari bimbingan belajar berdasarkan nilai kepentingannya yang paling mempengaruhi ketertarikan responden yang dalam penelitian ini adalah siswa SMA Negeri di Pematangsiantar yaitu : Jumlah siswa per kelas (16,944%), Sistem pembayaran (16,487%), Biaya (16,239%), Pendidikan terakhir pengajar (12,025%), Fasilitas (10,777%) Waktu bimbingan (9,665%), Lokasi (9,049%), Materi pelajaran (8,803%) 2. Konsep atribut bimbingan belajar yang disukai berdasarkan penilaian responden melalui evaluasi 16 kombinasi/stimuli yang disajikan dalam bentuk kuisioner dengan membuat rangking adalah bimbingan belajar yang disukai berdasarkan biaya adalah Rp Rp /paket, berdasarkan sistem pembayaran adalah setiap semester, berdasarkan waktu bimbingan adalah waktu sesuai konsumen, berdasarkan materi pelajaran adalah relevan dengan kurikulum, berdasarkan jumlah siswa per kelas adalah <21 siswa per kelas, berdasarkan lokasi adalah tidak dilalui kendaraan umum, berdasarkan pendidikan terakhir pengajar adalah tamatan S1, berdasarkan fasilitas adalah fasilitas AC Saran Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa saran dari peneliti, saran-saran tersebut sebagai berikut : 1. Atribut bimbingan belajar menurut siswa yang dianggap paling penting seperti jumlah siswa per kelas, sistem pembayaran dan biaya bimbingan

39 57 belajar. Atribut tersebut dapat sebagai evaluasi bagi lembaga bimbingan belajar untuk meningkatkan kualitas bimbingan belajar. 2. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi atau memberi gambaran bagi bimbingan belajar untuk menghasilkan konsep baru bimbingan belajar yang sesuai minat siswa.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi dan Konsep Bimbingan Belajar Masalah belajar merupakan inti dari masalah pendidikan, karena belajar merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran. Perkembangan

Lebih terperinci

n = n = BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel

n = n = BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Sampel Dan Teknik Pengambilan sampel Responden penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 14 Medan. Data jumlah siswa yang diperoleh adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Jumlah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Preferensi Konsumen Menurut Kotler dan Armstrong (2006), preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan produk yang ada. Preferensi konsumen berhubungan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Konjoin 2.1.1 Pengertian Analisis Konjoin Kata conjoint menurut para praktisi riset diambil dari kata CONsidered JOINTly. Dalam kenyataannya kata sifat conjoint diturunkan

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN

PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 2 (2014), pp. 189 200. PENERAPAN ANALISIS KONJOIN PADA PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP PEKERJAAN Wiwit Widyawati Rachmad Sitepu, Normalina Napitupulu Abstrak.

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI

APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 63 71. APLIKASI ANALISIS KONJOIN UNTUK MENGUKUR PREFERENSI MAHASISWA FMIPA USU DALAM MEMILIH PRODUK PASTA GIGI Syahfitriani Gim Tarigan, Pengarapen Bangun Abstrak.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KONJOIN. Dalam upaya untuk memprediksi preferensi warga mengenai sistem

BAB III ANALISIS KONJOIN. Dalam upaya untuk memprediksi preferensi warga mengenai sistem BAB III ANALISIS KONJOIN Dalam upaya untuk memprediksi preferensi warga mengenai sistem pengelolaan air yang paling diminati, penelitian secara langsung penulisan ini telah mengarah kepada studi kasus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laptop Laptop adalah komputer pribadi yang portable atau mudah dibawa kemana-mana. Nama laptop itu sendiri diambil dari cara orang menggunakan komputer pribadi ini. Dahulu komputer

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MINAT MAHASISWA FMIPA USU MEMILIH LAPTOP DENGAN METODE KENDALL S W DAN ANALISIS KONJOIN

ANALISIS PENGARUH MINAT MAHASISWA FMIPA USU MEMILIH LAPTOP DENGAN METODE KENDALL S W DAN ANALISIS KONJOIN Saintia Matematika Vol. 2, No. 1 (2014), pp. 23 34. ANALISIS PENGARUH MINAT MAHASISWA FMIPA USU MEMILIH LAPTOP DENGAN METODE KENDALL S W DAN ANALISIS KONJOIN Nur Zakiya Harahap, Pasukat Sembiring, Agus

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Produk Menurut Kotler (004), produk didefinisikan sebagai salah satu yang bisa ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Jadi produk bisa mencakup aspek fisik seperti

Lebih terperinci

PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN. Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu

PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN. Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 03 (2014), pp. 267 275. PREFERENSI WISATAWAN TERHADAP KUNJUNGAN WISATA PULAU SAMOSIR DENGAN ANALISIS KONJOIN Sari C Kembaren Pengarapen Bangun, Rachmad Sitepu

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian 25 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian adalah di PPI Muara Angke Jakarta karena PPI Muara angke berperan penting dalam pemasaran hasil tangkapan di Jakarta (Gambar 1).

Lebih terperinci

Lampiran 1. Atribut dan Level Atribut dalam Penelitian

Lampiran 1. Atribut dan Level Atribut dalam Penelitian Lampiran 1. Atribut dan Level Atribut dalam Penelitian No. Atribut Level Atribut Keterangan 1. Merek 3 HP 2 Toshiba 1 Acer 2. Processor 3 Intel Core 2 Intel Core 1 Intel Atom 3. Bobot 2 (1,8 kg 1 4. Harga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi dan Konsep Organisasi Kemahasiswaan Organisasi menurut Stoner adalah pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 LAMPIRAN 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013 Dengan Hormat, Dalam rangka melengkapi data yang diperlukan untuk penelitian

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

ANALISIS KONJOIN FULL-PROFILE UNTUK MENGETAHUI FEATURE TELEPON SELULAR YANG IDEAL DIPASARKAN DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG

ANALISIS KONJOIN FULL-PROFILE UNTUK MENGETAHUI FEATURE TELEPON SELULAR YANG IDEAL DIPASARKAN DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG ANALISIS KONJOIN FULL-PROFILE UNTUK MENGETAHUI FEATURE TELEPON SELULAR YANG IDEAL DIPASARKAN DI KECAMATAN BANYUMANIK SEMARANG Ayu Anastasia Adhi 1, Diah Safitri 2 1) Alumni Program Studi Statistika, Jurusan

Lebih terperinci

Statistika Industri 2 TIP FTP UB Mas ud Effendi

Statistika Industri 2 TIP FTP UB Mas ud Effendi Statistika Industri 2 TIP FTP UB Mas ud Effendi Joko dan Kopi Favorit Joko rutin konsumsi kopi Pacitan di sebuah cafe 3x per minggu. Suatu hari, cafe kesulitan mencari kopi Pacitan dan harganya di pasar

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan adalah lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang dan jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan. Manajemen merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.. Metode yang digunakan Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin. 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sepeda Motor Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang digerakkan oleh sebuah mesin. Letak kedua roda sebaris lurus dan pada kecepatan tinggi sepeda motor tetap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1. Deskriptif Struktur Organisasi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tabel 5.1. Deskriptif Struktur Organisasi BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskriptif Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan dari data masing-masing informasi mengenai identitas diri mulai jenis kelamin, usia, dan pendidikan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian, 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Yang menjadi obyek penelitian adalah para konsumen yang membeli produk seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Kebutuhan Penelitian preferensi konsumen terhadap produk pra bayar CDMA didapatkan dengan menyebarkan kuisioner pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara jurusan

Lebih terperinci

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai metodologi yang digunakan dalam penelitian yang dibahas pada karya akhir ini. Metodologi ini terbagi menjadi beberapa bagian yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah

III. METODE PENELITIAN. verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik deskriptif adalah III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2012:206) menyatakan bahwa Statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah Kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah Kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah Kerangka kerja dalam suatu studi tertentu, guna mengumpulkan, mengukur dan melakukan analisis data sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Analisis Karakteristik Responden Responden yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen pengguna PT. Mega Auto Finance cabang Kedoya. Penjelasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Bab ini akan menyajikan data data yang telah peneliti dapatkan dari para responden. Data tersebut kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penetapan Obyek Penelitian Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah pada sasaran yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode Deskriptif Verifikatif Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG Oleh : Fitri Zakiyah (10208526) Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa yang besar adalah bangsa yang berpendidikan. Keberhasilan suatu bangsa ditentukan oleh seberapa majunya pendidikan bangsa tersebut. Pada saat ini kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Pengujian Instrumen Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, kevalidan data menjadi sangat penting, karena bila data tidak valid

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.. Keadaan Geografis 4.. Keadaan Demografis 4.. Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Kutai Timur 4..4 Keadaan Kepegawaian Sekretariat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER 1

LAMPIRAN I KUESIONER 1 LAMPIRAN I KUESIONER 1 Saya mahasiswa Universitas Bina Nusantara saat ini sedang melakukan penelitian untuk melengkapi proses penulisan skripsi. Bersama ini saya memohon kesedian Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan

Lebih terperinci

Variabel Cronbach's Alpha Kualitas Produk 0.75 Fitur Produk 0.78 Gaya dan Design 0.78 Harga 0.85 Merek 0.68 Pelayanan 0.76 Perilaku Konsumen 0.

Variabel Cronbach's Alpha Kualitas Produk 0.75 Fitur Produk 0.78 Gaya dan Design 0.78 Harga 0.85 Merek 0.68 Pelayanan 0.76 Perilaku Konsumen 0. BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Reliabilitas Sebelum memasuki pengelolaan data selanjutnya, maka terlebih dahulu harus dilakukan pengujian data yang diperoleh dari penyebaran kuisioner. Pengujian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang bermunculan baik

Lebih terperinci

ANALISIS ATRIBUT PRODUK GINGER FRESH TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN

ANALISIS ATRIBUT PRODUK GINGER FRESH TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN Volume 1, Nomor 4, Oktober 2016 ANALISIS ATRIBUT PRODUK GINGER FRESH TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN Dimas Rudianto Universitas Ciputra E-mail: drudianto@student.ciputra.ac.id Abstract:. The purpose of this

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian adalah suatu lembaga yang memang dirancang khusus untuk pengajaran para murid (siswa) di bawah pengawasan para guru. yang pada dasarnya sebagai sarana untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi dan Konsep Kepemimpinan Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda pada pendapat setiap orang. Kebanyakan defenisi mengenai kepemimpinan mencerminkan asumsi bahwa kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel

BAB IV PEMBAHASAN. variabel independen dengan dependen, apakah masing-masing variabel BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen. Analisis ini untuk mengetahui arah

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASILPENELITIAN Pengumpulan data penelitian ini di lakukan pada tanggal 18 Mei 2014 sampai tanggal 21 Mei 2014. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan mengenai paradigma penelitian, objek/subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, metode pengumpulan data, identifikasi variabel, definisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA KOMUNIKASI ORANG TUA PERANTAUAN TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK. A. Analisis Komunikasi Orang Tua Perantauan di Desa Sidokare

BAB IV ANALISIS DATA KOMUNIKASI ORANG TUA PERANTAUAN TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK. A. Analisis Komunikasi Orang Tua Perantauan di Desa Sidokare BAB IV ANALISIS DATA KOMUNIKASI ORANG TUA PERANTAUAN TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK A. Analisis Komunikasi Orang Tua Perantauan di Desa Sidokare Setelah penulis memperoleh data selama mengadakan penelitian,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya.

BAB IV ANALISIS DATA. telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa penulis adalah : Komunikasi IAIN Sunan Ampel Surabaya. 83 BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai. 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan yang sudah terdaftar sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang beromzet 4,8 milyar pertahun diwilayah Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI. dipertimbangkan oleh para manajer dengan cermat diantaranya adalah BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan pada PT. MASWANDI Seperti disebutkan sebelumnya, dalam pelaksanaan pelatihan pada PT. MASWANDI perlu diadakannya pertanyaan-pertanyaan yang harus

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUK PERUMAHAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PADA PERUMAHAN PAMULANG LESTARI)

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUK PERUMAHAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PADA PERUMAHAN PAMULANG LESTARI) ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN UNTUK MEMBELI PRODUK PERUMAHAN DENGAN PENDEKATAN ANALISIS KONJOIN (STUDI KASUS PADA PERUMAHAN PAMULANG LESTARI) Andrie Setiawan & Kevin Sucipta, Iskandar Putong Binus University,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Instrumen Data Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur yang dipergunakan untuk mengukur apa yang diukur. Adapun caranya adalah dengan mengkorelasikan antara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 34 responden, yang merupakan pengguna produk

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bentuk, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian survey. Survey merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar dan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU. 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengolah data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Gaplek merupakan ubi kayu yang sudah melewati proses pengeringan yang. selanjutnya akan diolah menjadi beras siger

III. METODE PENELITIAN. Gaplek merupakan ubi kayu yang sudah melewati proses pengeringan yang. selanjutnya akan diolah menjadi beras siger III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Gaplek merupakan ubi kayu yang sudah melewati proses pengeringan yang selanjutnya akan diolah menjadi beras siger Beras Siger adalah salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah BPJS Kesehatan. Subjek penelitian ini adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning Yogyakarta. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Unit analisis pada penelitian ini adalah nasabah bank umum yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Tabel. 4.1 Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Laporan Keuangan PT Mayora Indah Tbk. Berikut adalah data laporan keuangan PT Mayora Indah Tbk (dalam juta Rupiah), selama tahun 2007 sampai dengan 2010.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kinerja dan pelayanan yang pada kantor

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini era globalisasi menuntut kesiapan yang lebih matang dalam segala hal. Bidang pendidikan merupakan salah satu andalan untuk mempersiapkan sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian komparatif (Sugiyono, 2009:99) dimana

III. METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian komparatif (Sugiyono, 2009:99) dimana III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Sumber Data 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian komparatif (Sugiyono, 2009:99) dimana penelitian ini bersifat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. menjelaskan gambaran karakteristik responden sebagai subyek penelitian.

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. menjelaskan gambaran karakteristik responden sebagai subyek penelitian. 59 BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Uraian ini memberikan gambaran subyek penelitian, dimana penelitian ini menjelaskan gambaran karakteristik responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Dalam bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan data yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, yaitu dari data responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

Uji statistik multivariat digunakan untuk menguji

Uji statistik multivariat digunakan untuk menguji 132 PEMANFAATAN SPSS DALAM PENELITIAN BIDANG KESEHATAN & UMUM PEMANFAATAN SPSS DALAM PENELITIAN BIDANG KESEHATAN & UMUM 133 BAB 6 ANALISIS MULTIVARIAT Uji statistik multivariat digunakan untuk menguji

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT. AR-REHAB TOUR AND TRAVEL

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT. AR-REHAB TOUR AND TRAVEL ANALISIS KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PT. AR-REHAB TOUR AND TRAVEL NAMA : AMALIA TRISNASARI RAMADHANI NPM : 10211650 DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang memerlukan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Peranan pekerjaan sangatlah besar dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, terutama kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan salah satu aspek yang sangat berperan dalam kelancaran dan keberhasilan dalam suatupenelitian. Dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Responden 4.1.1 Responden Menurut Jenis Kelamin Dari 83 orang orang responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dilakukan pembedaan terhadap jenis kelamin

Lebih terperinci

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet.

Andry Wirawan Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Andry Wirawan 10210772 Manajemen Ekonomi 2013 Analisis Pengaruh Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Warung Ayam Monyet. Latar Belakang Sebagai studi kasus tentang produk dan harga,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai mahluk sosial manusia membutuhkan kerjasama, maka dari itu manusia berserikat membentuk suatu tatanan masyarakat berkuasa yang biasa dikenal dengan pemerintahan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi

C. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Goa Jlamprong yang berada di Desa Mojo, Gunung Kidul Yogyakarta dan Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh dari siswa kelas V SD Islam Al Madina Semarang tahun pelajaran 2015/2016 sebagai subyek penelitian dan merupakan populasi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. Data yang didapatkan berdasarkan survei di lapangan dianalisis

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. Data yang didapatkan berdasarkan survei di lapangan dianalisis BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Data yang didapatkan berdasarkan survei di lapangan dianalisis berdasarkan kelompok-kelompok yang ditetapkan dari jumlah variabel yang dimunculkan. Kategorisasi tersebut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci