Devi Indraswari, Hanggoro Pamungkas Universitas Bina Nusantara, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 9, (62-21) /

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Devi Indraswari, Hanggoro Pamungkas Universitas Bina Nusantara, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 9, (62-21) /"

Transkripsi

1 ANALISIS PENERAPAN, PERHITUNGAN PENGKREDITAN PAJAK MASUKAN DAN PAJAK KELUARAN TERHADAP PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) (STUDI pada PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VIII) Devi Indraswari, Hanggoro Pamungkas Universitas Bina Nusantara, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 9, (62-21) / ABSTRAK PT. Perkebunan Nusantara VIII merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan.dalam peruses kegiatan perusahaan terdapat hak dan kewajiban pajak, salah satunya Pajak Pertambahan Nilai. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak penjualan yang dipungut atas dasar nilait ambah yang timbul pada setiap transaksi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui penerapan penerapan PPN, ada tiga hal berhubungan dengan PPN yaitu system perhitungan, system pemungutan dan system Pelaporan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini di dapat dari bagian perpajakan dan keuangan serta dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian.dari hasil penelitian menunjukan Bahwa Perusahaan telah menerapkan mekanisme pajak pertambahan nilai mulai dari perhitungan, penyetoran, sampai pelaporan setiap bulannya sesuai dengan undang-undang. Perusahaan telah melaporkan seluruh pengkreditan pajak keluaran dan pajak masukan dengan menggunakan SPT MasaPPN dandalambentukformulir 1111 besertalampiran SPT Masa PPN dan tidak melebihi batas waktu yang ditetapkan. Kata kunci: PajakPertambahanNilai, Perhitungan,Pelaporan ABSTRACT PT. Perkebunan Pusantara VIII is a company engaged in the plantation. In peroses activities of the company are the rights and obligations of tax, one of which VAT. Value Added Tax (VAT) is a sales tax that is levied on the basis of the added value arising on each transaction. The study was conducted to determine the application of VAT implementation, there are three things that relate to the VAT calculation system, voting system and reporting system.the analysis method used in this study is qualitative. Source of data in this study can be from the taxation and finance as well as other documents related to the study.the results of the study indicate that the Company has applied the mechanism of value-added tax from the calculation, deposit, up to reporting every month in accordance with the law. The Company has reported all over the crediting of output tax and input tax using the VAT return period and in a form with attachments 1111 VAT return period and do not exceed the time limit set. Key words: Value Added Taxes, Accounting, Reporting 1

2 PENDAHULUAN Indonesia berada di kawasan tropis, ini yang membuat Indonesia selalu disinari matahari sepanjang tahun. Di Indonesia hanya memiliki 2 musim dalam setahun yaitu musim kemarau dan hujan. Negara yang memiliki iklim tropis pada umumnya dilimpahi alam yang luar biasa. Intensitas hujan tinggi akan membuat tanah menjadi subur. Sehingga potensi pertanian dan perkebunan Indonesia sangat berkembang. Indonesia juga di sebut Negara kepulauan, karena bidang kelautan yang juga berlimpah. Kawasan Indonesia yang sangat berpotensial dalamsektor perkebunan, membuat Indonesia menjadi pelaku kegiatan bisni agribisnis yang unggul. Saat ini kegiatan usaha sektor perkebunan yaitu, 15 BUMN yang tergabung didalamnya, yang terdiri dari PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) I hingga XIV dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (PT. RNI), atas kepemilikan lahan yang tersebar di Indonesia. Dalam setiap kegiatan usaha yang dilakukan, pasti terdapat unsur perpajakan. Pajak adalah salah satu sumber pemasukan Negara yang menjadi sumber dana anggaran pendapatan dan belanja Negara. Walaupun selain pajak ada sumber lain yang menjadi sumber APBN. Untuk itu, pemerintah cukup mengerahkan daya dan pikiran untuk menyelenggarakan kegiatan perpajakan dengan efektif dan efisien terdapat beberapa jenis pajak yang berlaku di Indonesia Salah satu jenis perpajakan yang terdapat dalam sektor perkebunan diantaranya ialah, Pajak Pertambahan Nilai (PPN). (Christina,2011) Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak yang dikenakan atas penyerahan barang/jasa di daerah pabean yang dilakukan oleh pabrik, penyalur utama atau agen utama,importer. Pemegang hak paten/merek dagang dari barang/jasa kena pajak.. Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dilaksanakan berdasarkan Sistem Faktur, sehingga atas penyerahan barang dan atau penyerahan jasa wajib dibuat Faktur Pajak sebagai bukti transaksi penyerahan barang dan atau penyerahan jasa yang terutang pajak. Pengusaha Kena Pajak (PKP) hanya diharuskan membayar kepada Negara sebesar selisih antara PPN yang dipungut dari Pembeli BKPdan atau Penerima JKP (Pajak Keluaran) dengan PPN yang dibayar kepada Penjual BKP dan/ pemberi JKP (Pajak Masukan). Seorang Pengusaha Kena Pajak (PKP) akan dipungut PPN dari barang atau jasa yang dibeli dan diproleh untuk keperluan usahanya, pajak yang telah bayar pada saat pembelian atau perolehan barang atau jasa tersebut merupakan Pajak Masukan. PKP wajib menghitung jumlah pajak yang terutang dan melaporkan KPP. dalam mengitung jumlah pajak yang terutang PKP harus mengitung selisih antara Pajak Keluaran dan Pajak Masukan, apabila pajak keluaran lebih besar dari pada pajak masukan maka selisih merupakan jumlah pajak yang di setor dan dilaporkan KPP. Dan apabila pajak masukan lebih besar dari pajak keluaran maka selisih merupakan hak PKP untuk meminta kembali dikompensas ikan dengan jumlah pajak yang terutang dalam masa pajak berikutnya Industri perkebunan juga tidak luput dari kewajiban membayar pajak pertambahan nilai atas aktivitas produksi maupun transaksi yang dilakukan. Biasanya perusahaan melalukan 2 jenis transaksi, yaitu penyerahan Tanaman Buah segar dan pengelolahan hasil tanaman menjadi barang produksi. Tanaman buah segar dibebaskan PPN. Sehingga pajak masukan yang terkait dengan penyerahannya pengusaha membebenkan kepada pembiayaan dan tidak dapat dikreditkan. Sering terjadi sengketa terkait perhitungan pajak masukan antara pengusaha dengan pemerintah atas pajak masukan yang dapat dikreditkan maupun yang tidak dapat dikereditkan. Berdasarkan pembahasan diatas maka penulis mengambil pokok pembahasan Analisis Penerapan,PerhitunganPengkreditan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran Terhadap Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) (Studipada PT.Perkebunan Nusantara VIII) yang akan menjelaskan penerapan Pajak Pertambahan Nilai serta menganalisa bagaimana perhitungan perhitungan pajak masukan yang sesuai dengan ketentuan perpajakan dan peraturan yang berlaku. 2

3 adalah: Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini 1. Bagaimana Bagaimana implementasi penerapan Kebijakan Peraturan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Perkebunan Nusantaral VIII 2. Apakah perhitungan pengkreditan Pajak Masukan dan Keluaran Pajak Pertambahan Nilai sudah sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dan Undang-Undang yang berlaku di Indonesia? 3. Apakah penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada PT. Perkebunan Nusantara VIII sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku? Karakteristik penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis dari penelitiannya kualitatif. 2. Penelitian ini melibatkan analisis perhitungan 3. Dimensi waktu melibatkan urutan waktu. 4. Metode pengumpulan datanya adalah kontak langsung dengan wawancara dan dokumentasi, dan tidak langsung berupa SPT Masa PPN perusahaan. 5. Unit analisisnya yaitu, PT. Perkebunan Nusantara VIII HASIL DAN BAHASAN Analisis Pemungutan Pajak Keluaran dan Perlakuan Pajak Masukan Pemungutan Pajak Keluaran PTPN VIII dimulai pada saatperhitungan besarnya Pajak Pertambahan Nilai yang akan dibebankan kepada pembeli Barang Kena Pajak dan/atau Pengguna Jasa Kena Pajak sehubungan dengan dilaksanakan dan diakuinya transaksi tersebut. Pajak Keluaran yang harus dipungut oleh PTPN VIII, dihitung dengan cara mengalikan Tarif Pajak Pertambahan Nilaisebesar 10% (sepuluh persen) dengan Harga Jual atau Penggantian atau Uang Muka, tergantung nilai mana yang dipakai pada saat Faktur Pajak dibuat. Setelah proses perhitungan nilai Jasa Kena Pajak selesai dilakukan, maka diterbitkanlah Faktur Pajak atau kwitansi penjualan dan Faktur Pajak Keluaran yang akan diserahkan kepada pihak pelanggan yang bersangkutan. Sebelum Faktur Pajak diserahkan kepada pelanggan, bagian pajak akan menyiapkan dokumen-dokumen pendukung yang terkait dengan transaksi tersebut, yang akan diserahkan ke bagian akuntansi untuk melakukan penagihan kepada pelanggan. Pajak Pertambahan Nilai disebut terutang apabila timbul Faktur Pajak Keluaran diterbitkan. Faktur Pajak diterbitkan jika pelanggan telah melakukan pembayaran atas transaksi tersebut atau suatu transaksi telah diakui atautelah dilakukan pencatatannya. Hal ini sesuai dengan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai Nomor 42 Tahun 2009 Pasal 13 ayat (1) dan (1a). Perhitungan pajak terutang dilakukan dengan menjumlahkan total Pajak Keluaran yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Masa berdasarkan Faktur Pajak yang diterbitkan. Berikut analisis atas Pajak Keluaran PT. Perkebunan Nusantara selama tahun 2011, 2012, 2013 Tabel 4.1 Analisis Penghitungan Pajak Keluaran Tahun

4 Bulan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pajak Keluaran Pajak Keluaran yang seharusnya dibayar (10% x DPP) Selisih Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Tabel 4.2 Analisis Penghitungan Pajak Keluaran Tahun 2012 Bulan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pajak Keluaran Pajak Keluaran yang seharusnya dibayar (10% x DPP) Selisih Januari Februari Maret April Mei Juni

5 Juli Agustus September Oktober November Desember Total Tabel 4.3 Analisis Penghitungan Pajak Keluaran Tahun 2013 Bulan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Pajak Keluaran Pajak Keluaran yang seharusnya dibayar (10% x DPP) Selisih Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Analisis Besarnya Pajak Pertambahan Nilai Kurang atau Lebih Bayar Perhitungan besarnya Pajak Pertambahan Nilai Lebih Kurang atau Lebih Bayar dilihat dari perhitungan Pajak Keluaran dan Pajak Masukan diatas yang telah dijabarkan. Apabila Pajak Keluaran lebih besar dari 5

6 Pajak Masukan, maka Pajak Pertambahan Nilai Kurang Bayar yang berarti perusahaan berkewajiban membayar kekurangan pembayaran pajak tersebut kepada kas Negara. Sedangkan, apabila Pajak Masukan lebih besar dari Pajak Keluaran, maka Pajak Pertambahan Nilai Lebih Bayar yang berarti perusahaan berhak menentukan apakah kelebihan pajak tersebut dapat di kompensasikan ke Masa Pajak berikutnya atau di kembalikan (restitusi) Dalam Analisis yang dilakukan penulis, Berikut ini akan disediakan penjabaran secara singkat mengenai besarnya Pajak Pertambahan Nilai Kurang Bayar atau Lebih Bayar PT.Perkebunan Nusantara VIII pada Tahun 2011, 2012 dan2013. Tabel 4.4 Penghitungan Pajak Keluaran dan Pajak Masukan Tahun 2011 Masa 2011 Pajak Pajak Keluaran Pajak Masukan Kompensasi Kurang Bayar / (Lebih Bayar) Januari Februari Maret April ( ) Mei ( ) Juni ( ) Juli Agustus ( ) September Oktober November Desember Total Berdasarkan data diatas dapat kita lihat pada tahun 2011, berdasarkan hasil penghitungan yang diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara 8 maupun hasil analisa penulis, maka dapat dikatakan bahwa pada periode ini ada kompensasi Pajak Pertambahan Nilai. Pada bulan April, Mei, Juni dan Agustus mengalami Lebih Bayar, maka atas Lebih Bayar tersebut terdapat kompensasi pajak.pada masa 2011 semua dikompensasikan ada bulan September. Jumlah kompensasi = Tabel 4.5 Penghitungan Pajak Keluaran dan Pajak Masukan Tahun 2012 Masa Pajak Pajak Keluaran Pajak Masukan Kompensasi Kurang Bayar / 6

7 2012 (Lebih Bayar) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus ( ) September ( ) Oktober ( ) November ( ) Desember ( ) Total Berdasarkan data diatas dapat kita lihat pada tahun 2012, berdasarkan hasil penghitungan yang diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara 8 maupun hasil analisa penulis, maka dapat dikatakan bahwa pada periode ini terdapat kompensasi Pajak Pertambahan Nilai. Pada masa pajak Agustus, September, Oktober, November, Desember dan pada masa pajak Januari Juli mengalami Kurang Bayar, maka atas Kurang Bayar tersebut menyetorkanke kas negara. Kompensasi Lebih bayar di kompensasikan pada masa pajak selanjutnya Tabel 4.6 Penghitungan Pajak Keluaran dan Pajak Masukan Tahun 2013 Masa 2013 Pajak Pajak Keluaran Pajak Masukan Kompensasi Kurang Bayar / (Lebih Bayar) Januari Februari Maret April Mei Juni

8 Juli Agustus September Oktober November Desember Total Berdasarkan data diatas dapat kita lihat pada tahun 2013, berdasarkan hasil penghitungan yang diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara 8 maupun hasil analisa penulis, maka dapat dikatakan bahwa pada periode ini tidak ada kompensasi Pajak Pertambahan Nilai. Pada tahun 2013 mengalami Kurang Bayar, maka atas Kurang Bayar tersebut menyetorkanke kas negara. 4.7 Ketepatan atau Keterlambatan Dalam Melakukan Setor Pajak dan Lapor Pajak Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai dilakukan setelah penyerahan BKP danpemungutan Pajak Pertambahan Nilai yang dilakukan oleh perusahaan pada akhir MasaPajak. Dalam hal penyetoran dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, dimana Wajib Pajak menghitung, menyetor dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terhutang kekpp tempat Wajib Pajak terdaftar sebagai Pengusaha Kena Pajak. Sarana yang digunakan untuk melakukan penghitungan, penyetoran dan pelaporan yaitu SPT Masa PPN. Berdasarkan Peraturan Mentri Keuangan Republik Indonesia Nomor 184/PMK.03/2007 Pasal 7 ayat (1) menyatakan Wajib Pajak Orang Pribadi atau Badan, baik yang melakukan pembayaran tersendiri maupun yang ditunjuk sebagai pemotong atau pemungut PPH atau PPN menyampaikan SPT paling lambat 20 (dua puluh) hari setelah berakhirnya Masa Pajak. Berdasarkan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai Nomor 42 Tahun 2009Pasal 15A ayat (2) yang menyebutkan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa Pajak Pertambahan Nilai disampaikan paling lama akhir bulan berikut setelah berakhirnya Masa Pajak..Berikut adalah table Penyetor dan Pelaporan periode : Tabel 4.7 Analisis Penyetoran dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2011 Masa Pajak Tanggal Setor Tanggal Lapor Nilai Setor Bank Keterangan Januari Mandiri Sesuai Februari Mandiri Sesuai Maret Mandiri Sesuai April ( ) Mandiri Sesuai Mei ( ) Mandiri Sesuai Juni ( ) Mandiri Sesuai Juli Mandiri Tidak Sesuai 8

9 Agustus ( ) Mandiri Sesuai September Mandiri Sesuai Oktober Mandiri Sesuai November Mandiri Sesuai Desember Mandiri Sesuai Menurut Undang-undang No 42 tahun 2009 Pasal 15A mengatakan bahwa Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai dilakukan paling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak, dan pada Pelaporan dilakukan paling lama 20 hari setelah akhir Masa Pajak. Perusahaan melakukan keterlambatan Lapor pada bulan Juli 2011, seharusnya perusahaan melakukan Pelaporan Pajak pada bulan Agustus 2011, namun perusahaan baru melapor Oktober Tabel 4.8 Analisis Penyetoran dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2012 Masa Pajak Tanggal Setor Tanggal Lapor Nilai Setor Bank Keterangan Januari Mandiri Sesuai Februari Mandiri Sesuai Maret Mandiri Tidak Sesuai April Mandiri Sesuai Mei Mandiri Sesuai Juni Mandiri Sesuai Juli Mandiri Sesuai Agustus ( ) Mandiri Sesuai September ( ) Mandiri Sesuai Oktober ( ) Mandiri Sesuai November ( ) Mandiri Sesuai Desember ( ) Mandiri Sesuai Pada Masa Januari Juli 2012 penulis mengacu pada Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai Nomor 42 Tahun 2009 dan Masa Agustus Desember 2012, penulis mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 184/PMK.03/2007. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, dapat dilihat bahwa SPT Masa Agustus Desember 2012 mengalami Lebih Bayar PPN maka PT. Perkebunan Nusantara VIII tidak melakukan penyetoran. Tabel 4.9 9

10 Analisis Penyetoran dan Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2013 Masa Pajak Tanggal Setor Tanggal Lapor Nilai Setor Bank Keterangan Januari Mandiri Sesuai Februari Mandiri Sesuai Maret Mandiri Sesuai April Mandiri Sesuai Mei Mandiri Tidak Sesuai Juni Mandiri Sesuai Juli Mandiri Sesuai Agustus Mandiri Sesuai September Mandiri Sesuai Oktober Mandiri Sesuai November Mandiri Tidak Sesuai Desember Mandiri Sesuai Pada bulan Mei perusahaan melakukan keterlambatan Pelaporan Pajak. Seharusnya paling lambat tanggal 31 Juni 2012 tapiperusahaan baru melakukan Pelaporan Pajak tanggal 1 Juli Dan pada Bulan November terlambat melakukan Pelaporan Pajak, seharusnya akhir bulan Desember akan tetapi perusahaan baru melakukan Pelaporan Pajak 16 Januari 2014 Penyetoran Pajak Pertambahan Nilai dilakukanpaling lama akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak, dan pada Pelaporan dilakukan paling lama 20 hari setelah akhir Masa Pajak. Sanksi atas Keterlambatan penyetoran dan Pelaporan Sanksi Keterlambatan Penyetoran dan Pelaporan Tahun 2011 Pada tahun PT. Perkebunan Nusantara VIII dalam melakukan penyetoran dan pelaporan telah sesuai. Hanya pada Masa Juli 2011, PT. Perkebunan Nusantara VIII dalam melakukan penyetoran telah sesuai yaitu pada Agustus , namun telat melakukan pelaporan hingga bulan oktober 2011 Sanksi Keterlambatan Penyetoran dan Pelaporan Tahun 2012 Pada tahun 2012 PT. Perkebunan Nusantara VIII dalam melakukan penyetoran dan pelaporan telah sesuai di setiap bulannya. Pada Masa Maret 2012,PT. Perkebunan Nusantara VIII dalam melakukan penyetoran dan pelaporan tidak sesuai yaitu pada Mei Keterlambatan setor x 2% = dan lapor

11 Sanksi Keterlambatan Penyetoran dan Pelaporan Tahun 2013 Pada Masa 2013,PT. Perkebunan Nusantara VIII dalam melakukan penyetoran dan pelaporan telah sesuai. Setiap bulannya. Namun pada Masa Mei dan November 2013, PT. Perkebunan Nusantara VIIIdalam melakukan penyetoran telah sesuai yaitu pada Desember Namun pelaporan dilakukan pada Januari 2011 sehingga dikenakan sanksi Rp SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Setelah mempelajari,menganalisis,dan membahas tentang Pajak Pertambahan Nilai dan penerapannya di dalam PT. Perkebunan Nusantara VIII banyak hal yang dapat disimpulkan. Hal tersebut mungkin merupakan kelebihan yang dapat menambah wawasan, maupun hal-hal yang harus lebih diperhatikan untuk penerapan yang lebih baik atau pun hal-hal yang memerlukan perbaikan dalam penerapannya yang berupa suatu kekurangan. Kekurangan maupun kelebihan tersebut dapat berasal dan dimiliki baik dari kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah maupun oleh perusahaan itu sendiri. Selain itu, juga dapat berasal dari metode perhitungan dan pencatatan atas terjadinya PPN yang dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII. Berdasar atas pembahasan dan hasil analisis atas penerapan PPN pada PT. Perkebunan Nusantara VIII dapat disimpulkan sebagai berikut : Saran 1. PT. Perkebunan Nusantara VIII merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan, terdapat kewajiban pajak salah satunya Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Implementasi PPN pada PT. Perkebunan Nusantara VIII baik dan memadai untuk menghasilkan informasi bagi perusahaan agar dapat melakukan perhitungan pajak yang terutang maupun untuk pelopran SPT Masa PPN. 2. Dalam hal perhitungan Pengkreditan Pajak Masukan dan Keluaran sesuai dengan kebijakan yang berlaku. Bukti Faktur-faktur pajak yang dimiliki oleh perusahaan telah disimpan dengan rapi, sehingga memudahkan untuk mencek dan menghitung besar pajak yang harus diperhitungkan. Adapun faktur pajak yang cacat telah di perbaiki dan semuanya telah diisi dengan lengkap termasuk tanda tangan, nama lengkap dan jabatan serta cap atau stempel dari perusahaan. 3. Dalam hal pelunasan kewajiban pajak, Pembayaran PT. Perkebunan Nusantara VII tepat pada waktunya, keterlambatan hanya terjadi pada bulan tertentu. Perusahaan sudah melaporkan secara akurat dalam SPT Masa PPN Masukan maupun PPN Keluarannya. Dalam perhitungan PPN, perusahaan sudah memperhitungkannya dengan benar, telah sesuai dengan DPP yang sebenarnya. Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis yaitu sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan sistem perpajakan yang ada sudah baik hanya diperlukan lebih teliti dalam penyampaian SPT agar tidak terjadi pembetulan yang berulang kali untuk mengefisiensikan waktu dan selau mengupdate peraturan yang terbaru terkait perpajakan didalam perusahaan perkebunan. 2. Bagi yang ingin melakukan penelitian dengan topik yang sama, disarankan untuk meninjau dari aspek yang berbeda seperti peraturan perpajakan terbaru terhadap industry perkebunan yang masih banyak menjadi pro dan kontra. Terlebih lagi terkait produksi tandan buah segar. 11

12 REFERENSI Christina. (2011). Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Neraca Pada CV. Kamdatu Palembang. STIE MDP Jurusan Akuntansi. HYPERLINK " \t "_blank" Hanum. Zulia, SE, M.Si (2010) Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Herrina. dan Syafitri.Lili. (2012),Analisis Perhitungan dan PelaporanPajak Pertambahan Nilai pada CV. Family. BIBLIOGRAPHY Ilyas, I. B., & Burthon, R. (2010). Hukum Pajak (Edisi 5 ed.). Jakarta: Salemba Empat. Indrawan, R., & Yaniawati, R. P. (2014). Metodologi Penelitian. Refika Aditama. Lalujan, Cindy. R.E.,(2011) Analisa Penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Agung UtaraSakti Manado. HYPERLINK " \t "_blank" Onwuchekwa. John. Chika.dan. Aruwa.Suleiman A.S., PhD. (2014) VALUE ADDED TAX AND ECONOMIC GROWTH IN NIGERIA Sanni. Abiola. (2012). Current Law and Practice of Value Added Tax in Nigeria Suandy, E. (2014). Perencanaan Pajak (Edisi 5 ed.). Salemba Empat. Sugiyanto. Aan. Aris. (2013). Evaluasi Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pada CV. Dwi Sejati Manado Sukardji, U. (2014). Pajak Pertambahan Nilai (Edisi Revisi 2014 ed.). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Waluyo. (2012). Akuntansi Pajak (Edisi 4 ed.). Salemba Empat. Waluyo. (2013). Perpajakan Indonesia (Edisi 5 ed.). Salemba Empat. 12

Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Analisis Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pada Palembang Selviana (selvi.lie93@gmail.com) Rika Lidyah (rika_msi@yahoo.com) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh

Lebih terperinci

Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Neraca Pada CV. Kamdatu Palembang

Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Neraca Pada CV. Kamdatu Palembang Penerapan Akuntansi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Dan Pengaruhnya Terhadap Laporan Neraca Pada CV. Kamdatu Palembang Christina_Mahasiswa (fideliachristina@yahoo.com_mahasiswa) Lili Syafitri_Dosen (lili.syafitri@rocketmail.com_dosen)

Lebih terperinci

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO ABSTRAK Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor perusahaan ke sektor publik. Salah satu pajak yang sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO)

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO) Nikhen Hendra Damayanti, Hery Gunawan Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No. 9, Kemanggisan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) Pajak Masukan adalah pajak yang harus dibayarkan oleh Pengusaha Kena Pajak

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI PT. DDT

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI PT. DDT ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI PT. DDT Meiga Purnama, Maya Safira Dewi Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530 Phone (+6221) 53696969 Mei_meyoneste@rocketmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.FAMILY

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.FAMILY ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.FAMILY Herrina (rina99@ymail.com) Lili Syafitri (lili.syafitri@rocketmail.com) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak : CV. Family sebagai

Lebih terperinci

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian BAB 4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri maka PPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikomsumsi di dalam daerah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN). BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT IO merupakan Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang wajib menjalankan kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Berdasarkan analisa dan penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT PT. TRT adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produsen bahan kimia yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Lebih terperinci

PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN PPH PASAL 21 DAN PPN

PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN PPH PASAL 21 DAN PPN Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 17 1a, Issue 9 PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN PPH PASAL 21 DAN PPN WILLIEM CHAHYA WIJAYA STIE TRISAKTI williem@stietrisakti.ac.id Abstract : This research

Lebih terperinci

Oleh: Silvia Iroth 1 Ventje Ilat 2 Heince Wokas 3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado

Oleh: Silvia Iroth 1 Ventje Ilat 2 Heince Wokas 3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT. BKSS DI MANADO ANALYSIS CALCULATION AND REPORTING OF THE VALUE ADDED TAX ON PT. BKSS IN MANADO Oleh: Silvia Iroth 1 Ventje Ilat 2 Heince

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai merupakan salah satu perusahaan di Jakarta yang bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak merupakan salah satu wujud nyata secara partisipasi dalam rangka ikut membiayai pembangunan nasional. Adapun definisi pajak menurut

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) (STUDI ATAS PENCATATAN DAN PERHITUNGAN PPN PADA PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk)

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) (STUDI ATAS PENCATATAN DAN PERHITUNGAN PPN PADA PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk) ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) (STUDI ATAS PENCATATAN DAN PERHITUNGAN PPN PADA PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk) Santi Febriana Suryaningrum Mochammad Al Musadieq Eko Supriatno PS Perpajakan,

Lebih terperinci

Penerapan e-spt Pajak Pertambahan Nilai dalam Penyampaian Pelaporan Masa Pada PT. Dwi Urip

Penerapan e-spt Pajak Pertambahan Nilai dalam Penyampaian Pelaporan Masa Pada PT. Dwi Urip Penerapan e-spt Pajak Pertambahan Nilai dalam Penyampaian Pelaporan Masa Pada PT. Dwi Urip Juliana (achiitan@yahoo.co.id) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) Akuntansi (S1) STIE MDP Abstrak : Tujuan

Lebih terperinci

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur Bab 4 PEMBAHASAN merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur yang kegiatan utamanya sebagai distributor langsung untuk atap baja ringan. PT. XYZ menjual asesoris untuk pembuatan atap, dinding

Lebih terperinci

Tax Review atas Penjualan Tanah dan Bangunan pada Sebuah Perusahaan Properti

Tax Review atas Penjualan Tanah dan Bangunan pada Sebuah Perusahaan Properti Tax Review atas Penjualan Tanah dan Bangunan pada Sebuah Perusahaan Properti Yohanes William Wijaya dan Elisa Tjondro Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang nutrisi anak yang telah dikukuhkan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang yakni barang IT yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PPN KELUARAN DAN PPN MASUKAN UNTUK MENENTUKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG PADA PT. PRIMA ORBIT SKRIPSI

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PPN KELUARAN DAN PPN MASUKAN UNTUK MENENTUKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG PADA PT. PRIMA ORBIT SKRIPSI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PPN KELUARAN DAN PPN MASUKAN UNTUK MENENTUKAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERUTANG PADA PT. PRIMA ORBIT SKRIPSI NURHASANAH 201310317002

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers)

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers) PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS JASA IKLAN GUNA MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG (Studi Kasus Pada PT. Kediri Intermedia Pers) Oleh : Dewi Malydhasari Alumni Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN FAKTUR PAJAK, PENYETORAN DAN PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT.FLS TAHUN

ANALISIS PENERAPAN FAKTUR PAJAK, PENYETORAN DAN PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT.FLS TAHUN ANALISIS PENERAPAN FAKTUR PAJAK, PENYETORAN DAN PELAPORAN SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA TAHUN 2010-2012 Christa Suwandi, Gen Norman T Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk

Lebih terperinci

PROSEDUR PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

PROSEDUR PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 17, No. 1a, November 2015 http: //www.tsm.ac.id/jba PROSEDUR PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN DAN PENCATATAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI RIAN SUMARTA STIE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber utama penerimaan negara, sedangkan negara-negara miskin dan negara

BAB I PENDAHULUAN. sumber utama penerimaan negara, sedangkan negara-negara miskin dan negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kewajiban yang harus dibayar oleh masyarakat, baik pribadi maupun badan dari pendapatan atau penghasilannya kepada Pemerintah yang ditujukan untuk kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan PPN Keluaran Dalam hal menghitung Pajak Pertambahan Nilai atau PPN khusunya Pajak Keluaran yang diterbitkan dan dipungut oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. SINAR BHODI CIPTA TANJUNGPINANG

PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. SINAR BHODI CIPTA TANJUNGPINANG PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. SINAR BHODI CIPTA TANJUNGPINANG Feriyanti_Mahasiswa (poetri21_oce@yahoo.co.id Mahasiswa) Jurusan Akuntansi UMRAH Tanjungpinang Abstrak : PT. Sinar

Lebih terperinci

Cindy R.E. Lalujan, Analisis Penerapan PPN. ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT. AGUNG UTARA SAKTI MANADO. Oleh: Cindy R.

Cindy R.E. Lalujan, Analisis Penerapan PPN. ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT. AGUNG UTARA SAKTI MANADO. Oleh: Cindy R. ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT. AGUNG UTARA SAKTI MANADO Oleh: Cindy R.E Lalujan Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado email: cindylalujan@rocketmail.com

Lebih terperinci

PERHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN SPT MASA PPH PASAL 21

PERHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN SPT MASA PPH PASAL 21 MEDIA BISNIS ISSN: 2085-3106 Vol. 6, No. 2, Edisi September 2014, Hlm. 114-118 http: //www.tsm.ac.id/mb PERHITUNGAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN SPT MASA PPH PASAL 21 HARYO SUPARMUN STIE Tirsakti haryosuparmun@yahoo.com

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (STUDI KASUS PADA PT. ANGGADA KARSA UTAMA) PERIODE TAHUN 2014 s/d 2015 E-Jurnal Dibuat Oleh: Muhamad Idrus 022112269 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Analisis mengenai penerapan e-faktur yang berkaitan dengan PPN dilakukan dengan memeriksa kesesuaian data sebelum melakukan penginputan di e-faktur serta menganalis

Lebih terperinci

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

BAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang BAB I PENAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tidak mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol. BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT.DDT merupakan perusahaan yang bergerak dibidang alat berat yang menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis BAB IV PEMBAHASAN Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis melakukan pemeriksaan pajak dengan menguji dan memeriksa ketaatan perpajakan, serta kebenaran jumlah dalam SPT

Lebih terperinci

EVALUASI PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. IBH

EVALUASI PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. IBH EVALUASI PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. IBH Trehara Natayurisa Universitas Bina Nusantara Jalan. Kapuas 1 Blok H/5 Komp. BI Padang Harapan Bengkulu 38225 081298499762 taranatayurisa@yahoo.com

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ( PPN ) PADA CV. DWI SEJATI MANADO. Oleh : Aan Aris Sugiyanto

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ( PPN ) PADA CV. DWI SEJATI MANADO. Oleh : Aan Aris Sugiyanto EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ( PPN ) PADA CV. DWI SEJATI MANADO Oleh : Aan Aris Sugiyanto Fakultas Ekonomi dan Bisnis,Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi email : aan_aris@rocketmail.com

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Biotek Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi (obatobatan hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis atas pelaksanaan kewajiban Pajak Pertambahan Nilai Pada PT SCE, maka dapat disimpulkan PT SCE telah memenuhi kewajiban Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Perusahaan ini telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT SWB

EVALUASI PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT SWB EVALUASI PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT SWB Melissa Nathalia Universitas Bina Nusantara Apt. Mediterania Garden 1 Tower C Jakarta Barat 11470 +628195551189 mnathalia@outlook.com ABSTRACT A change

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan BAB IV PEMBAHASAN Dalam evaluasi penerapan dan perbandingan Pajak Pertambahan Nilai sebelum dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan penelusuran atas laporan laba rugi, neraca,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya. Analisis Perhitungan..., Nurhasanah, Fakultas Ekonomi 2016 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu sumber utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang mempunyai peranan penting dalam pembangunan adalah pajak. Sehingga dalam pelaksanaannya

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA Wilianto Taufik, Yunita Anwar Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No.9 Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat 11480 Phone

Lebih terperinci

Sinta Fitria Aryani, Sudarmo

Sinta Fitria Aryani, Sudarmo ANALISIS PENERAPAN PERTAMBAHAN NILAI PADA PERUSAHAAN JASA KONTRAKTOR PERTAMBANGAN UMUM (STUDI KASUS : PT AIN (MINING SERVICES) TAHUN 2010 S/D 2012 Sinta Fitria Aryani, Sudarmo Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN PENYETORAN PELAPORAN DAN PENCATATAN PPH PASAL 21 DAN PPN PT X

ANALISIS PERHITUNGAN PENYETORAN PELAPORAN DAN PENCATATAN PPH PASAL 21 DAN PPN PT X JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI ISSN: 1410-9875 Vol. 19, No. 1a, November 2017, Issue 5, Hlm. 335-347 http://jurnaltsm.id/index.php/jba ANALISIS PERHITUNGAN PENYETORAN PELAPORAN DAN PENCATATAN PPH PASAL 21

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah singkat perusahaan PT Cahaya Terang Abadi didirikan pada tanggal 30 November 2009 sampai dengan sekarang perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT REK DI TAHUN PAJAK 2011

EVALUASI PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT REK DI TAHUN PAJAK 2011 Jurnal Ilmiah Buletin Ekonomi ISSN: 1410-3842 Volume 17 No.2 September 2013 EVALUASI PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT REK DI TAHUN PAJAK 2011 Meta Evelin Samosir Rachmat Kurniawan Ganda Hutapea

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT.GKS

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT.GKS ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 PADA PT.GKS MELDA NOVITA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk raya No.27, (021) 53696969, meldasinagas@gmail.com YUNITA ANWAR Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

ABSTRAK ANALISIS PERHITUNGAN, PENCATATAN, DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT BADAK NGL BONTANG. Anne Fharadilah Putri Rusman Thoeng Kartini

ABSTRAK ANALISIS PERHITUNGAN, PENCATATAN, DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT BADAK NGL BONTANG. Anne Fharadilah Putri Rusman Thoeng Kartini ABSTRAK ANALISIS PERHITUNGAN, PENCATATAN, DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT BADAK NGL BONTANG Anne Fharadilah Putri Rusman Thoeng Kartini Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak yang

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Limanindo Kawan Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan dengan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) No: PEM- 00025/WPJ.19/KP.0303/2013

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BHAYANGKARAJAKARTA RAYA

UNIVERSITAS BHAYANGKARAJAKARTA RAYA UNIVERSITAS BHAYANGKARAJAKARTA RAYA PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PAJAK TERHADAP PEMBELIAN dan PENJUALAN PRODUK PANEL TOWER serta PERHITUNGAN dan PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ( PPN) pada PT ARGHA DO

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT. TRIAS SENTOSA, TBK

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT. TRIAS SENTOSA, TBK ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT. TRIAS SENTOSA, TBK OLEH: ELVIRA ROSALIA SINATRA 3203012304 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2015 i ANALISIS

Lebih terperinci

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171

ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171 ANALISIS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA CV INDAH UTAMA 171 Suryanto Kanadi (Suryanto_Kanadi@yahoo.com) Lili Syafitri (Lili.Syafitri@rocketmail.com) Jurusan Akuntansi STIE MDP Abstrak Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI KOPERASI PEGAWAI BADAN URUSAN LOGISTIK (KOPEL)

PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI KOPERASI PEGAWAI BADAN URUSAN LOGISTIK (KOPEL) Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT Vol.3, No.1, Februari 2018: 101-110 P-ISSN 2527 7502 E-ISSN 2581-2165 PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI KOPERASI PEGAWAI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kebijakan Akuntansi Perusahaan. Dalam pelaksanaan kebijakan akuntansi yang mana diterapkan oleh perusahaan untuk mengetahui penentuan posisi keuangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 26 TAHUN (STUDI KASUS: PERUM PERURI)

ANALISIS PENERAPAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 26 TAHUN (STUDI KASUS: PERUM PERURI) ANALISIS PENERAPAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 26 TAHUN 2010-2012 (STUDI KASUS: PERUM PERURI) Anggraini Larasati, Hanggoro Pamungkas Universitas Bina

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan mengenai perhitungan penyetoran dan pelaporan PPN sehubungan dengan kegiatan penjualan dan pembelian pada CV X selama

Lebih terperinci

00BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan memiliki banyak kesamaan seperti persamaan tarif dan sama-sama

00BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan memiliki banyak kesamaan seperti persamaan tarif dan sama-sama 00BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Perbandingan Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Antara Perusahaan Milik Negara (Pemungut) dan Perusahaan Swasta. Pada dasarnya perlakuan untuk Pajak Pertambahan Nilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang terbesar di dunia. Hal ini tentunya membuat Indonesia melakukan beragam cara untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil evaluasi yang dilakukan pada Perusahaan Instalasi Listrik di Surabaya, dapat disimpulkan bahwa untuk kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pemahaman Perpajakan II.1.1 Definisi Pajak Adriani seperti dikutip Brotodihardjo (1998) mendefinisikan, Pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS KARYAWAN PADA PT. BUMI SRIWIJAYA ABADI Metta Vanna Citra ( Metta_honeey@yahoo.co.id ) Kardinal ( Kardinal@stie_mdp.ac.id ) Jurusan Akuntansi STIE MDP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Untuk melaksanakan pembangunan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Untuk melaksanakan pembangunan nasional dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beragam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan oleh negara melalui pembangunan nasional.pembangunan nasional merupakan kegiatan yang terus

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PENGAJUAN KEBERATAN DAN BANDING YANG DILAKUKAN OLEH PT. Z

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PENGAJUAN KEBERATAN DAN BANDING YANG DILAKUKAN OLEH PT. Z ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA PENGAJUAN KEBERATAN DAN BANDING YANG DILAKUKAN OLEH PT. Z Oleh: Lilis Saryani ) Abstract The objective of this research was to provide a general overview

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI CV X ( STUDI PRAKTIK KERJA PADA HR CONSULTING ) OLEH: SANDRA PUSPITA TJIPTOHADI

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI CV X ( STUDI PRAKTIK KERJA PADA HR CONSULTING ) OLEH: SANDRA PUSPITA TJIPTOHADI ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI CV X ( STUDI PRAKTIK KERJA PADA HR CONSULTING ) OLEH: SANDRA PUSPITA TJIPTOHADI 3203012093 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merata baik dalam bidang ekonomi, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. merata baik dalam bidang ekonomi, kemakmuran, dan kesejahteraan rakyat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pada hakekatnya, pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan oleh negara Indonesia sebagai negara yang berkembang, merupakan pembangunan nasional yang

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT FAJAR MAS KARYATAMA

ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT FAJAR MAS KARYATAMA ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT FAJAR MAS KARYATAMA Diajukan Oleh: MARINDO PUTRA Email : marindo.putra@gmail.com Pembimbing I : FARIDAH Email : faridah_ku@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Analisis Atas Prosedur Pajak Pertambahan Nilai. PT. IBH merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Analisis Atas Prosedur Pajak Pertambahan Nilai. PT. IBH merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Analisis Atas Prosedur Pajak Pertambahan Nilai PT. IBH merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan gas. Perusahaan mempunyai hak dan kewajiban dalam bidang

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN RESTITUSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PT. PP (PERSERO) TBK

ANALISIS PENERAPAN RESTITUSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PT. PP (PERSERO) TBK ANALISIS PENERAPAN RESTITUSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PT. PP (PERSERO) TBK Yulia Chandra ABSTRAK Restitusi atau pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai merupakan Hak semua Wajib

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis atas perhitungan pajak terhutang beserta sanksi atau denda yang dikenakan terhadap Wajib

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV. AGH

DESKRIPSI PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV. AGH DESKRIPSI PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV. AGH OLEH : AMELIA CHRISTINE KOENCORO 3203010110 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2014 DESKRIPSI PENERAPAN

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT. VB

EVALUASI PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT. VB EVALUASI PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PADA PT. VB Lovilia, Iswandi, S.E., Ak., M.M., BKP, CA, CFE ABSTRAK Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui apakah penerapan Pajak Penghasilan Badan Pasal 25/29 yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT.KALTIMEX LESTARI MAKMUR

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT.KALTIMEX LESTARI MAKMUR ANALISIS PENERAPAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT.KALTIMEX LESTARI MAKMUR Jefta Israelka Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi - Universitas Gunadarma Jl. Palem Barat Raya, Pondok Pekayon Indah Blok CC

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Xpress Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan kepada CV X, berikut adalah beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian: 1. CV X telah melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam. kesadaran dan kepedulian untuk membayar pajak, salah satunya adalah Pajak

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemandirian suatu bangsa atau negara dalam. kesadaran dan kepedulian untuk membayar pajak, salah satunya adalah Pajak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini pembangunan nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik material

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Faktur Pajak merupakan bukti pemungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) karena penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP)

Lebih terperinci

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-382/PJ/2002 Tanggal : 13 Agustus 2002 A. Singkatan 1. APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2. APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang telah memenuhi kriterial sebagai wajib pajak menurut

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang telah memenuhi kriterial sebagai wajib pajak menurut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak mempunyai peranan dan sekaligus merupakan unsur yang penting sebagai pemasok dan bagi anggaran negara, perolehan dana dari pajak merupakan jumlah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dimana pendapatan terbesar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dimana pendapatan terbesar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dimana pendapatan terbesar berasal dari Pajak dengan presentase 74,6 % dalam APBN terakhir tahun 2016 (www.kemenkeu.go.id).

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (dapat di paksakan) yang langsung dapat

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words : Vallue Added Tax Payable, VAT Law No 42 Tahun vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words : Vallue Added Tax Payable, VAT Law No 42 Tahun vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Value Added Tax (VAT) is one source of state revenue significantly. In our tax system, the system applies Self Assessment System which taxpayers are given the right and obligation to calculate,

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT. RAFINDO IRON STEEL

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT. RAFINDO IRON STEEL ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT. RAFINDO IRON STEEL Iman Akbar Arrifandi, Heri Sukendar W Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No.27,(021) 53696969,Arrifandi94@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya bersumber dari sektor perpajakan. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya bersumber dari sektor perpajakan. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menjalankan pemerintahannya suatu negara membutuhkan pendapatan atau penghasilan. Pendapatan itu berasal dari berbagai sumber, salah satunya bersumber

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PERHITUNGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PELAPORANNYA PADA CV. MULTI KARYA TEKNIK (BERBASIS E-FAKTUR) DI SIDOARJO

ANALISIS PENERAPAN PERHITUNGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PELAPORANNYA PADA CV. MULTI KARYA TEKNIK (BERBASIS E-FAKTUR) DI SIDOARJO ANALISIS PENERAPAN PERHITUNGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PELAPORANNYA PADA CV. MULTI KARYA TEKNIK (BERBASIS E-FAKTUR) DI SIDOARJO Andik Firmansyah, Kusni Hidayati, Juliani Pudjowati Prodi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

Hartanti. Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta ABSTRACT

Hartanti. Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta ABSTRACT IMPLEMENTASI SURAT EDARAN DIREKTUR PAJAK NOMOR SE-24 /PJ/: PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS BARANG HASIL PERTANIAN (STUDI KASUS PT. EKAKARYA GRAHA FLORA) Hartanti Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan Negara dan pembangunan nasional. memenuhi kewajiban dalam bentuk fasilitas telah diberikan untuk mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan Negara dan pembangunan nasional. memenuhi kewajiban dalam bentuk fasilitas telah diberikan untuk mempermudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dan dinamika masyarakat yang kian meningkat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara menuntut adanya ketersediaan anggaran yang cukup tinggi. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional saat ini adalah kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1, pajak adalah kontribusi wajib

BAB I PENDAHULUAN. dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1, pajak adalah kontribusi wajib BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menurut Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan pada Pasal 1 ayat 1, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara

Lebih terperinci

Analisis Restitusi Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat

Analisis Restitusi Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat Analisis Restitusi Pajak Pertambahan Nilai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palembang Ilir Barat Metta Karina (cassi_metta@yahoo.co.id) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) Jurusan Akuntansi S1 STIE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya

BAB I PENDAHULUAN. yang diperjualbelikan, telah dikenai biaya pajak selain dari pada harga pokoknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Faktur Pajak merupakan bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) atau penyerahan Jasa

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak dibidang manufaktur yang kegiatan utamanya adalah memproduksi Polyester

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak dibidang manufaktur yang kegiatan utamanya adalah memproduksi Polyester BAB IV PEMBAHASAN PT. TEIJIN INDONESIA FIBER, Tbk merupakan sebuah perusahaan PMA bergerak dibidang manufaktur yang kegiatan utamanya adalah memproduksi Polyester Chips, Filament Yarn dan Staple Fibre.

Lebih terperinci

Analisis Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Palembang Ilir Barat

Analisis Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Palembang Ilir Barat Analisis Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Palembang Ilir Barat Vivi Novita Sari (vivi_ns09@yahoo.co.id) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) Akuntansi

Lebih terperinci

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERHADAP PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR BEKAS SECARA ECERAN : SIAPA YANG PALING DIUNNTUNGKAN?

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERHADAP PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR BEKAS SECARA ECERAN : SIAPA YANG PALING DIUNNTUNGKAN? PAJAK PERTAMBAHAN NILAI TERHADAP PENYERAHAN KENDARAAN BERMOTOR BEKAS SECARA ECERAN : SIAPA YANG PALING DIUNNTUNGKAN? M. Enteguh Syach Ginting, Suparna Wijaya 1,2 Politeknik Keuangan Negara STAN menteguhsyachg@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut: BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pemahaman Pajak II.1.1 Definisi Pajak Definisi pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut: Pajak

Lebih terperinci