PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
|
|
- Ida Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Materi 2 PEMBELAJARAN BAHASA ARAB تدريس اللغة العربية Roviin, M.Ag 1 PEMBELAJARAN UNSUR BAHASA ARAB علم ( bunyi Dalam unsur bahasa terdapat tata tata kata,(كتابات الحروف) tata tulis,(األصوات dan kosa kata,(النحو) tata kalimat,(الصرف) Sedangkan kemahiran berbahasa.(المفردة) (الكالم) berbicara (االستماع) adalah menyimak.(الكتابة) dan menulis (القراءة) membaca Untuk mengajarkan masing-masing unsur dan kemahiran tersebut dikembangkan berbagai cara dan teknik. 2 1
2 PEMBELAJARAN BACA TULIS Huruf Arab memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan huruf Latin. Diantaranya tidak mengenal huruf vokal dan cara menulisnya dari kanan ke kiri. Perbedaan ini merupakan problem tersendiri dalam mempelajari bahasa Arab bagi pemula. Terdapat beberapa teknik atau metode untuk mengajarkan baca-tulis huruf Arab, atau mengenalkan bunyi dan ortografi bahasa Arab. 3 (أبجدية) Metode Alpabetik Dalam metode ini, pengajaran baca-tulis dimulai dengan mengenalkan nama-nama huruf dan ortografi. Selanjutnya, bunyi huruf konsonan setelah digabungkan dengan huruf vokal sehingga membentuk sebuah fonem. karena huruf Arab semuanya konsonan, maka dalam bahasa Arab diciptakan tanda vokal berupa syakal. Pada tahap pengenalan bunyi, disajikan huruf-huruf bertanda vokal, seperti : ا ا ا ب ب ب ت ت ت 4 2
3 (صوتية) Metode Bunyi Pembelajaran dimulai dengan pengenalan pada bunyi. Dalam hal ini ada dua hal yang lazim digunakan : Sintesis ن ب ت Analitis ن ب ت ن ب ت ن ب ت ن ب ت ن ب ت Analitis-Sintetis ن ب ت ن ب ت ن ب ت ن ب ت 5 PEMBELAJARAN QOWA ID Pengenalan Qaidah Yang paling penting bagi pelajar bukanlah kemampuan menghafalkan qaidah, melainkan kemampuan memahami dan memfungsikannya dalam praktek berbahasa. Tidak semua topik dalam kaidah harus diajarkan, tetapi perlu dipilih berdasarkan frekuensi pemakaiannya, kesesuaian dengan tingkat pembelajaran, dan hasil analisis konstratif. 6 3
4 Cara Deduktif Dimulai dari pemberian qaidah yang harus dipahami dan dihafalkan, kemudian diberikan contoh-contoh. Setelah itu pelajar diberi kesempatan agar melakukan latihan untuk menerapkan kaidah yang diberikan. Cara Induktif Dimulai dengan menyajikan contoh-contoh. Setelah itu, pelajar dengan bimbingan guru menarik kesimpulan sendiri qaidah bahasa berdasarkan contoh-contoh tersebut. Setelah itu pelajar diminta membuat contoh kalimat buatan mereka sendiri. 7 (تدريبات) Latihan Beberapa pendekatan dan metode mutakhir menekankan perlunya penyajian gramatika fungsional الوظيفي).(النحو Oleh karena itu diperbanyak latihan pola kalimat. Bahan ajar tidak disajikan mengikuti urutan topik dalam ilmu nahwu melainkan menurut pola kalimat yang banyak dipakai dalam bahasa sehari-sehari. Terdapat tiga jenis latihan, yakni: 1. Latihan mekanis 2. Latihan bermakna 3. Latihan komunikatif 8 4
5 1. Latihan Mekanistis Latihan ini bertujuan menanamkan kebiasaan dengan memberikan stimulus untuk mendapatkan respon yang benar. Latihanlatihan ini bisa diberikan secara lisan atau tertulis. Di antara latihan mekanistis ini adalah : a. Pengulangan sederhana b. Penggantian sederhana c. Penggantian berganda d. Transformasi 9 Untuk variasi latihan di dalam kelas dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain: 1. Guru memberikan stimulus dan murid diminta merespon. 2. Guru memutar kaset/cd dan menunjuk siswa untuk merespon satu-persatu. 3. Guru meminta siswa mempersiapkan dan memimpin latihan tentang pembahasan tertentu. 4. Guru meminta siswa untuk latihan secara berpasangan, seorang membacakan stimulus dan yang lain merespon secara bergantian. Cara-cara ini akan menghidupkan suasana kelas, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam latihan. 10 5
6 2. Latihan Bermakna Kalau latihan mekanis sepenuhnya bersifat manipulatif, maka latihan bermakna ini walaupun belum bersifat komunikatif, tetapi sudah dihubungkan dengan konteks atau situasi. Oleh karena itu dapat dikatakan sebagai latihan semikomunikatif, berupa : a. Media pembelajaran, bisa berupa benda alamiah, gambar, kartu gambar, gambar berangkai dan lainnya. b. Situasi kelas, misalnya benda-benda di dalam kelas, peta, bermain peran, kartu indeks dan lainnya Latihan Komunikatif Latihan ini diberikan bila guru merasa bahwa siswa telah mendapat materi yang cukup (kosa kata, qaidah, dan pola kalimat). Dalam metode Audiolingual, latihan ini baru diberikan setelah latihan manipulatif. Tetapi dalam metode Komunikatif atau Eklektik, latihan ini bisa diberikan pada tahap permulaan. Latihan komunikatif ini bisa dalam bentuk individual, dimana guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. 12 6
7 PEMBELAJARAN MUFRADAT Makna sebuah kata dapat dibedakan menjadi makna denotatif (أصلي) dan makna konotatif.(إضافي) Makna denotatif adalah yang terdapat dalam األم kamus. Ada yang hakiki dan kiasan. Kata makna hakikinya adalah ibu yang melahirkan. Namun dalam الكتاب أم mengandung makna kiasan. Makna denotatif juga bisa dibedakan,الهاتف antara makna asal dan makna istilah. Kata makna asalnya adalah orang yang berbisik, sedang makna istilahnya adalah telepon. 13 Makna konotatif adalah makna tambahan yang terkandung di dalamnya kesan khusus sebagai akibat dari pengalaman para pemakai bahasa. Kata األم makna konotatifnya kasih sayang dan perlindungan. Dari segi fungsi, kosa kata dibedakan menjadi Yang pertama adalah.مفردة وظيفية dan مفردة معجمية kosa kata yang mempunyai makna dalam kamus seperti,قلم, بيت, rumah )سيارة pen, mobil). Sedangkan yang kedua adalah kosa kata yang,حروف الجر mengemban suatu fungsi, seperti sejenisnya. dan أسماءالموصول 14 7
8 Di antara مفردة معجمية terdapat : 1. Beberapa kata yang memiliki kemiripan makna, seperti kata شاهد,الحظ, نظر,رأى yang kurang lebih dapat dipadankan dengan kata melihat, memandang, memperhatikan, menyaksikan. 2. Beberapa kata yang mempunyai makna denotatif yang sama tetapi mengandung makna مات konotatif yang berbeda, seperti kata dan,توفي atau dalam bahasa Indonesia antara mati, meninggal, tewas, wafat. 3. Kata yang memiliki beberapa makna yang berbeda, seperti فصل yang bisa bermakna kelas dan musim. 15 HAL-HAL PENTING DALAM PEMBELAJARAN MUFRADAT Pembelajaran mufradat tidak berdiri sendiri, melainkan terkait dengan istima, insya, muhadatsah dan lainnya. Penjelasan makna mufradat untuk pemula, sebaiknya hanya makna yang sesuai dengan konteks. Sedangkan untuk tingkat lanjut, penjelasan makna bisa dikembangkan. Pada mufradat tertentu lebih tepat diajarkan dalam konteks. Terjemah mufradat sebagai cara terakhir, kecuali untuk kata-kata yang abstrak. Memahami tingkat kesukaran yang dihadapi oleh pelajar. 16 8
9 TEKNIK PEMBELAJARAN MUFRADAT Mendengarkan kata Mengucapkan kata Mendapatkan makna kata (المرادف) Sinonim (التعريف) Definisi (السياق) Konteks antonim (األضداد) Benda Asli atau Tiruannya, Gambar, Peragaan dan Penerjemahan. Membaca Makna Menulis kata Membuat kalimat 17 PEMBELAJARAN MAHARAH ISTIMA Salah satu prinsip linguistik menyatakan bahwa bahasa itu pertamakali adalah ujaran. pengajar hendaknya memulai pelajarannya dengan memperdengarkan. Manfaatnya untuk membiasakan siswa mendengar ujaran dan mengenal tatabunyi bahasa Arab. Namun, banyak guru bahasa Arab yang cenderung mengajak siswanya membaca buku teks pelajaran dengan mengabaikan kemahiran menyimak. 18 9
10 TAHAP-TAHAP LATIHAN ISTIMA Latihan pengenalan (identifikasi). Latihan mendengarkan dan menirukan. Latihan membaca dan mendengar. Latihan mendengarkan dan memahami. o Latihan melihat dan mendengar. o Latihan mendengarkan dan memeragakan. o Latihan mendengarkan dan memperoleh informasi. 19 Latihan Istima untuk Pemahaman Perlu Diperhatikan Hal-hal Sebagai Berikut : Rangkaian bunyi bahasa dengan susunan nada dan tekanan. Latihan membedakan gagasan pokok dan gagasan sampingan. Memperhatikan kondisi dan kemampuan siswa. Kecepatan yang wajar. Penggunaan media. Untuk tingkat lanjut, situasi perlu dibuat mendekati situasi sebenarnya. Guru menuliskan kata-kata kunci sebelum pelajaran dimulai dan menjelaskan maknanya. Guru menyampaikan kepada siswa dengan jelas apa yang harus mereka kerjakan. Setiap materi yang disajikan dilengkapi dengan pertanyaanpertanyaan
11 SISTEMATIKA PERTANYAAN ISTIMA أنواع اإلجابة أنواع األسئلة أسئلة بالهمزة وهل أسئلة بأدوات االستفهام األخرى ذكر األسماء - ذكر األحداث - ترتيب األحداث الملفوظة فهم معانى المفردات والتعايبر واألساليب من سياق الكالم 6 3 االستنتاج - أخذ النتيجة - تشخيص القضية - تفسير الموقف 21 PEMBELAJARAN MAHARAH KALAM Latihan berbicara harus terlebih dahulu didasari oleh : o Kemampuan mendengarkan; o kemampuan mengucapkan; o penguasaan kosa kata; o Penguasaan ungkapan yang memungkinkan siswa dapat mengkomunikasikan maksud atau pikirannya
12 TAHAP-TAHAP LATIHAN KALAM : Latihan Asosiasi dan Identifikasi o Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang berhubungan. o Guru menyebut satu kata benda (isim), siswa menyebut kata sifat yang sesuai. o Guru menyebut satu kata kerja (fi il), siswa menyebut pelaku (fa il)nya yang cocok. o Guru menulis beberapa katagori/jenis benda, siswa diminta mengingatnya. o Guru menulis satu kata secara rahasia, kemudian siswa satu persatu mengajukan pertanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis. 23 Latihan pola kalimat o Latihan mekanis o Latihan bermakna o Latihan komunikatif Latihan percakapan o Tanya jawab o Menghafalkan model dialog o Percakapan terpimpin o Percakapan bebas o Bercerita o Diskusi o Wawancara o Drama o Berpidato 24 12
13 Karakteristik Bahasa Arab Ragam Lisan : Huruf terakhir setiap kata disukun. Susunan kalimat cenderung disederhanakan. Pilihan kata tidak selalu sama dengan ragam tulis.. نعت الجملة daripada نعت الكلمة Cenderung menggunakan Memiliki ungkapan tertentu untuk komentar penegasan, persetujuan, penolakan, atau sekedar mengisi jeda untuk,المهم,إذن,يعني,طبعا,أظن,حسنا berfikir, misalnya Pertanyaan cenderung menggunakan intonasi daripada adat istifham dan sering digunakan مقلوب, sepertiاستفهام, ساعة كم, تريد ماذا (وصل) Kata-kata yang seharusnya diucapkan bersambung banyak yang diucapkan dengan waqf, misalnya al-lughah al- arabiyah. 25 Aspek-aspek yang dinilai dalam Maharah Kalam : ASPEK KEBAHASAAN Pelafalan PenempatanTekanan Intonasi Pilihan Kata Pilihan Ungkapan Susunan Kalimat Variasi ASPEK NON-KEBAHASAAN Penguasaan topik Kelancaran Penalaran Ketertiban Keberanian Kerjasama Kerajinan 26 13
14 PEMBELAJARAN MAHARAH QIRO AH Kemahiran membaca mengandung dua pengertian : Merubah lambang tulisan menjadi bunyi. Menangkap arti dari seluruh situasi yang dilambangkan dengan lambang tulisan dan bunyi. Inti kemahiran membaca disini terletak pada pengertian yang kedua. Namun keduanya merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh pengajar bahasa Arab. 27 Kemahiran mengubah lambang tulis menjadi bunyi : Abjad Arab mempunyai sistem yang berbeda dengan abjad latin. Abjad Arab bersifat sillabary yang semua hurufnya hidup, sedangkan abjad latin bersifat alphabetic yang mengenal adanya huruf hidup dan huruf mati. Perbedaan antara Arab dan Latin : o Sistem penulisan Arab yang dimulai dari kanan ke kiri. o Tidak dikenalnya huruf besar dengan bentuk tertentu untuk memulai kalimat baru, menulis nama orang atau tempat. o Perbedaan bentuk huruf-huruf Arab ketika berdiri sendiri, di awal, di tengah dan di akhir
15 Kemahiran memahami makna bacaan : Ada tiga unsur yang harus diperhatikan dalam pelajaran membaca untuk pemahaman : kata, kalimat dan paragraf. Bahan bacaan hendaknya dipilih sesuai dengan minat, tingkat perkembangan dan usia anak. Ada kesalahan persepsi di kalangan sebagian pengajar mengenai tujuan pembelajaran membaca atau qira ah dengan menganggap bahwa tujuannya adalah memahami isi bacaan dan bukan terampil membaca. 29 BEBERAPA JENIS MEMBACA Membaca keras o o Menjaga ketepatan bunyi bahasa Arab, baik dari segi makhraj maupun sifat-sifat bunyi lain. Irama yang tepat dan ekspresi yang menggambarkan perasaan penulis. o Lancar, tidak tersendat-sendat dan terulang-ulang. o Memperhatikan tanda baca. Membaca dalam hati Secara fisik membaca dalam hati harus dihindari : o Vokalisasi o Pengulangan membaca o Menggunakan telunjuk/penunjuk atau gerakan kepala
16 Membaca cepat o Dalam membaca cepat siswa tidak diminta memahami rincian isi, tetapi pokok isinya saja. قراءة موسعة o Membaca cepat dapat juga disebut o Tidak setiap bacaan dapat dijadikan bahan membaca cepat. Membaca rekreatif Tujuannya untuk memberi latihan kepada siswa membaca cepat dan menikmati apa yang dibacanya, dan untuk membina minat dan kecintaan membaca. Membaca analitis Tujuannya untuk melatih siswa agar memiliki kemampuan mencari informasi dari bahan tertulis. 31 PENGALAMAN BELAJAR DALAM MEMBACA Belajar memperkaya kosa kata o o o o Mencari padanan kata Mencari lawan kata Mencari makna lain dari kata yang sama Mencari bentuk jamak dari kata tunggal o Mencari bentuk mudhari dari madhi Belajar mengenal isi bacaan Belajar mengetahui dan mengingat, memahami, mengaplikasikan pengetahuan, menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi. Belajar mengenal pola kalimat Tujuannya untuk membantu pemahaman teks
17 SISTEMATIKA PERTANYAAN QIRO AH أنواع األسئلة أنواع المعرفة ملفوظ ملحوظ تطبيقي للتصديق : نعم ال اختياري للتصور : أدوات االستفهام األخرى 33 PEMBELAJARAN MAHARAH KITABAH Kemahiran menulis mempunyai dua pengertian : Pertama, kemahiran membentuk huruf; kedua kemahiran melahirkan fikiran dan perasaan dengan tulisan. Inti dari kemahiran menulis dalam pembelajaran bahasa Arab terletak pada pengertian yang kedua. Dalam tingkat lanjut latihan menulis harus tetap dilakukan terutama ditekankan pada kemampuan menulis huruf dalam berbagai posisinya secara benar seperti penulisan hamzah dan alif layyinah
18 Kemahiran membentuk Huruf : Walaupun kemampuan menulis huruf Arab telah dilatihkan sejak tingkat permulaan, tetapi dalam tingkat lanjut pembinaan harus tetap dilakukan. Latihan tersebut ditekankan pada kemampuan menulis huruf Arab dalam berbagai posisinya secara benar, terutama menyangkut penulisan hamzah dan alif layyinah. Secara umum pembelajaran menulis bertujuan agar siswa dapat berkomunikasi secara tertulis dalam bahasa Arab. Terutama untuk kebutuhan yang nyata dalam kehidupan. 35 TAHAP-TAHAP LATIHAN MENULIS Latihan Kebahasaan Mencontoh Reproduksi Imla Mengisi formulir, bagan, dan sejenisnya Mengarang terpimpin Mengarang bebas 36 18
19 Urutan topik menulis : Menulis definisi kata sehari-hari. Menulis kembali apa yang telah dipelajari. Menceritakan suatu kejadian/peristiwa. Memberikan gambaran suatu benda atau keadaan. Menulis pengumuman dan sejenisnya. Menulis bermacam-macam surat. Menulis suatu topik tentang pengetahuan. Menulis artikel yang menuntut daya pikir. Menulis cerita yang menuntut daya khayal. 37 JENIS-JENIS INSYA Eksposisi sederhana Narasi/cerita Deskripsi/Pemerian Surat Kreasi/Argumentasi Imajinasi 38 19
20 Aspek penilaian tulisan: Segi bentuk dan tulisan Judul jelas dan sesuai dengan isi. Tulisan jelas dan mudah dibaca. Segi pengembangan alinea Kalimat pertama berisi ide pokok alinea. Terdapat hubungan antara satu kalimat dan kalimat lainnya. Penutup alinea menyempurnakan ide pokok. Segi kebahasaan Kata-kata dipilih dan digunakan secara tepat. Rumusan kalimat bervariasi sehingga enak dibaca. Penomeran dan pungtuasi digunakan secara memadai. Rincian-rincian memperjelas dan memperkuat ide pokok. Segi gagasan dan isi Kejelasan ide atau gagasan memudahkan pemahaman. Isi tulisan cukup bermakna
BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu pelajaran yang merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan dapat dikatakan sebagai kunci ilmu pengetahuan adalah mata pelajaran bahasa khususnya mata pelajaran
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester : Madrasah Tsanawiyah : Bahasa Arab : VIII (Delapan) : 1 (Satu)/Ganjil Kompetensi Inti : KI-1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. teori pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan naẓariyah alwahdhah. penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan deskriptif dan analisis yang penulis lakukan terhadap teori pembelajaran bahasa Arab dengan menggunakan naẓariyah alwahdhah di SMA Islam Pekalongan dan hasil belajar
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN MENYIMAK DAN BERBICARA. Oleh: DR. H. SYAIFUL MUSTOFA, M.Pd. MA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
STRATEGI PEMBELAJARAN MENYIMAK DAN BERBICARA Oleh: DR. H. SYAIFUL MUSTOFA, M.Pd. MA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG MAKALAH DISAMPAIKAN PADA ACARA WORKSHOP PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI STAIN KUDUS SABTU,
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BAHASA ARAB. Roviin, M.Ag TEORI ILMU BAHASA
Materi 1 PEMBELAJARAN BAHASA ARAB )تدريس اللغة العربية( Roviin, M.Ag TEORI ILMU BAHASA 1. Aliran Strukturalis (Ferdinand de Saussure 1857-1913) dikembangkan oleh Leonard Bloomfield. a. Bahasa adalah ujaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penutur bahasa yang sopan, maka terkesan seseorang tersebut berkarakter. meningkatkan kualitas penggunaan bahasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan bahasa di dunia sekarang ini cukup diperhatikan, karena bahasa sebagai pembentuk karakter manusia. Seseorang yang memakai penutur bahasa yang sopan,
Lebih terperinciSILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH
SILABUS BAHASA JAWA KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR JAWA TENGAH Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Keterangan Kelas 1 1. Mendengarkan Mampu mendengarkan dan memahami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya guna serta hasil guna yang relatif cukup tinggi, termasuk didalamnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai kodrat yang dimiliki oleh manusia, maka pada diri manusia tumbuh suatu kecenderungan untuk selalu menggunakan segala sesuatu dengan daya guna serta hasil
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Berikut ini terdapat beberapa penelitian relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai berikut.
Lebih terperinciBAB IV EVALUASI IMPLEMENTASI MAHÃRAH QIRÃ AH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN 1 SEMARANG
BAB IV EVALUASI IMPLEMENTASI MAHÃRAH QIRÃ AH DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI MAN 1 SEMARANG A. Pendahuluan Menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, tidak langsung dapat berdiri sendiri, dan
Lebih terperinciKELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia
KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU Makalah Bahasa Indonesia KATA PENGANTAR Syukur alhamdulilah kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat yang telah di limpahkannya. Sehingga penyusunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN Berbicara adalah salah satu dari keterampilan bahasa yang ditekankan pencapaiannya melalui Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ada dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang dilakukannya penelitian. Selanjutnya dalam Bab 1 ini, penulis juga menjelaskan tentang identifikasi masalah, pembatasan
Lebih terperinci33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B)
33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah adalah merupakan lembaga yang mengkhususkan diri untuk kegiatan pendidikan Islam, tempat masyarakat mentransfer keterampilan, kebiasaan, cita-cita
Lebih terperinciDalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ا ر س ل ت م, disebut fi il
BAB IV ANALISIS FI IL MABNI MAJHUL DALAM SURAH AL FUSHSHILAT A. Analisis Fi il Mabni Majhul dalam Surah Al Fushshilat Dalam Ayat tersebut terdapat fi il mabni majhul yaitu lafadz ل ت,ف ص disebut fi il
Lebih terperinciSILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN
SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2009-2010 Kompetensi Dasar MENDENGARKAN 1.1 Menyimpulkan isi berita yang didengar dari televisi atau radio. Indikator Pencapaian (peserta didik
Lebih terperinciTRANSLITERASI, TUJUAN, MANFAAT KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA
TRANSLITERASI, TUJUAN, MANFAAT KELEBIHAN DAN KELEMAHANNYA Disusun guna memenuhi tugas matakuliah Qawaidul imla Dosen Pengampu: M. Mas ud, S.Pd.I. Disusun Oleh : Fakhruni Nur Karimah (111.11.170) Nanda
Lebih terperinciBAB II KOSA KATA, TATA BAHASA DAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS BAHASA ARAB
BAB II KOSA KATA, TATA BAHASA DAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS BAHASA ARAB A. Kosa Kata 1. Pengertian Kosakata Kosa kata bahasa Arab (mufradat) sebagai salah satu bagian penting dari komponen bahasa, baik penggunaan
Lebih terperinciUNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BANDUNG SOAL TUGAS TUTORIAL III Nama Mata Kuliah : Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD Kode/SKS : PDGK 4504/3 (tiga) Waktu : 60 menit/pada pertemuan ke-7 I. PILIHLAH SALAH
Lebih terperinciBAB II METODE QIRA AH DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB
BAB II METODE QIRA AH DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB A. Metode Qira ah 1. Latar Belakang Metode Qira ah Banyak penelitian mengenai situasi pengajaran bahasa asing di Amerika Serikat pada saat itu menyimpulkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN A. Analisis Pemanfaatan Teknik Menyanyi Dalam Pembelajaran Hafalan Kosakata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya. Hal ini karena fungsi bahasa yang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X/1 Pertemuan ke- : 1, 2, dan 3 Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (6 jam pelajaran) Standar Kompetensi : Berkomunikasi dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah berkembang dengan sangat pesat terutama dalam hal ruang lingkup materi pokok yang harus dibelajarkan guru kepada peserta
Lebih terperinciSILABUS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) MTs NEGERI 29 JAKARTA TAHUN PELAJARAN
SILABUS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) MTs NEGERI 29 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Mata : Kelas / Semester : IX / 1 dan 2 Standar 1. Menyimak Memahami informasi lisan melalui kegiatan mendengarkan
Lebih terperinciNama Sekolah :... : Lingkungan Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah :... Tema : Lingkungan Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu Standar Kompetensi : 1. PKn : Menerapkan kewajiban anak di rumah dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan atau berkomunikasi, berbagi pengalaman belajar, dan untuk meningkatkan kemampuan intelektual. Artinya
Lebih terperinci07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasian dalam mempelajari
Lebih terperinciاستعمال طزيقت انمباشزة ف مهارة انكالو ندرس انهغت انعزبيت ندي انتالميذ ف انصف انثان بمد رست "مفتاح انسالو" انثانىيت بايىماس
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Untuk memberikan gambaran dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa kajian pustaka sebagai landasan berfikir, dengan menggunakan hasil penelitian terdahulu.
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1. Oleh: Sri Sudarminah 2
Upaya Peningkatan Pembelajaran... UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GAMBAR SERI UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 SEMARANG 1 Oleh: Sri Sudarminah 2 Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 SEMESTER 2 TEMA: LINGKUNGAN
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SEKOLAH DASAR KELAS 1 SEMESTER 2 TEMA: LINGKUNGAN Standar Dasar IPS : Mendeskripsikan lingkungan rumah IPA/ Sains : Mengenal berbagai bentuk energi, manfaatnya dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai alat komunikasi, bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena hampir seluruh aktivitas manusia melibatkan bahasa. Melalui bahasa manusia
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Penerapan Kemahiran Berbicara (Mahārah al-kalām) dalam Pembelajaran. Bahasa Arab pada Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab di STAIN
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah mengadakan penelitian dan penelaahan secara seksama tentang Penerapan Kemahiran Berbicara (Mahārah al-kalām) dalam Pembelajaran Bahasa Arab pada Mahasiswa Prodi Pendidikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Membaca 2.1.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat untuk berkomunikasi dan salah satu alat untuk melahirkan suatu keinginan atau pendapat. Bahasa sebagai alat komunikasi bisa berbentuk:
Lebih terperinciI. Metode Tata Bahasa dan Terjamah ( ) (Grammar-Translation Method)
I. Metode Tata Bahasa dan Terjamah ( ) (Grammar-Translation Method) A. Sejarahnya Adalah sulit menentukan secara pasti sejarah lahirnya metode ini. Hal ini disebabkan metode ini ada di sebagian besar negara-negara
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
KTSP Perangkat Pembelajaran Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semester : Bahasa
Lebih terperinciBudi Waluyo Rudi Adi Nugroho BAHASA INDONESIA. Tingkat Semenjana. untuk SMK Kelas X. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional
Budi Waluyo Rudi Adi Nugroho BAHASA INDONESIA 1 Tingkat Semenjana untuk SMK Kelas X Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional Dilindungi Undang-undang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa digunakan manusia sebagai alat untuk berkomunikasi, bersosialisasi, dan beradaptasi. Melalui bahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nama, keadaan, peristiwa dan ciri-ciri benda dengan kata-kata tersebut. membentuk prediksi tentang benda, orang atau peristiwa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki fungsi sebagai pembawa pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Kebutuhan pemakai bahasa adalah agar mampu berkomunikasi dengan orang lain.
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi
Lebih terperinciJurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO
PENGARUH MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA TERHADAP KETERAMPILAN BERPIDATO Endang Sulistyaniningsih Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email: esulistyaniningsih@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya mengarah pada tujuan pengetahuan bahasa sampai penggunaannya, oleh karena itu harus benar-benar dipahami siswa. Penggunaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 merupakan suatu bentuk pembelajaran yang berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia yang berbasis teks ini menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berbahasa merupakan suatu proses penyampaian informasi, ide atau gagasan dari pembicara kepada pendengar. Si pembicara berkedudukan sebagai komunikator, sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengambil manfaat bagi perkembangan dirinya. Keterampilan menulis tidak mungkin dikuasai hanya melalui teori saja, tetapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan kebahasaan yang memegang peran penting dalam dinamika peradaban manusia. Dengan menulis orang dapat melakukan komunikasi, mengemukakan gagasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berbahasa pada dasarnya kegiatan berkomunikasi. Oleh karena itu, belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan berkomunikasi
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH
PENERAPAN PENDEKATAN PENGALAMAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH Devita Vuri Guru SDN Karawang Kulon II Kabupaten Karawang Abstrak Pembelajaran bahasa di SD kelas rendah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menanamkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai. berbicara, membaca, dan menulis. Keempat aspek yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum pendidikan dasar salah satu mata pelajaran yang diajarkan di SD adalah bahasa Indonesia. Mata pelajaran bahasa Indonesia dimaksudkan untuk mengembangkan
Lebih terperinciSTANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MADRASAH TSANAWIYAH
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MADRASAH TSANAWIYAH a. Menyimak Mampu memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan (berbentuk gagasan atau dialog sederhana) tentang identitas
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas : VII, VIII, IX Nama Guru : Dwi Agus Yunianto, S.Pd. NIP/NIK : 19650628
Lebih terperinciSILABUS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) MTs NEGERI 29 JAKARTA TAHUN PELAJARAN
SILABUS KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) MTs NEGERI 29 JAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Mata Pelajaran : Bahasa Arab Kelas / Semester : VIII / 1 dan 2 Standar 1. Menyimak Memahami informasi
Lebih terperinciMata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas delapan hal. Pertama, dibahas latar belakang masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa sekolah dasar. Kemudian, dibahas identifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam meniti karir misalnya, dapat juga ditentukan oleh terampil
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa yang sangat penting dimiliki dan dikuasai oleh seseorang. Bahkan keberhasilan seseorang
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 1 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : V (Lima) / 1 (satu) Standar Kompetensi
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS III SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : III (Tiga) / 2 (dua) Standar Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lisan, tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam suatu komunitas masyarakat.
Lebih terperinciBAB II METODE READING ALOUD DAN PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA ARAB
BAB II METODE READING ALOUD DAN PEMBELAJARAN MEMBACA BAHASA ARAB A. Metode Reading Aloud 1. Pengertian Metode Reading Aloud Metode adalah rencana menyeluruh yang berkenaan dengan penyajian materi bahasa
Lebih terperinciNama Sekolah :... Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 2 minggu
RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah :... Tema : Keluarga Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 2 minggu Standar Kompetensi : 1. PKn : Menerapkan kewajiban anak di rumah dan di
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN : BAHASA ARAB
SILABUS PEMBELAJARAN : BAHASA ARAB Satuan Pendidikan : Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mata Pelajaran : Bahasa Arab Kelas / Semester : IV (Empat) / Ganjil Kompetensi Inti : (KI-1) : Menerima dan menjalankan,ajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia
Lebih terperinciKARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA
Modul ke: Fakultas.. KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA Kemampuan keterampilan berbahasa meliputi; menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keunggulan bahasa Indonesia bila Dibandingkan Bahasabahasa Lain
Lebih terperinciSoal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2
Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2 www.juraganles.com I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Bacalah penggalan pidato berikut! Hadirin yang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas/Semester : I/ Pertemuan ke- : Alokasi Waktu : x 5 menit (4x) Standar Kompetensi : Memahami wacana lisan tentang deskripsi benda-benda di sekitar dan dongeng Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menulis karangan merupakan kompetensi dasar yang harus dicapai pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV sekolah dasar. Terdapat beberapa kompetensi dasar yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang melibatkan berbagai komponen antara lain komponen pendidik (guru), peserta didik (siswa), materi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.
Lebih terperinciSIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil temuan data dan pembahasan data penelitian mengenai analisis kesalahan berbahasa terhadap karangan eksposisi berbahasa Jawa siswa kelas
Lebih terperinciSPESIFIKASI SOAL UASBN
SPESIFIKASI SOAL UASBN Jenis Sekolah Mata Pelajaran Alokasi waktu Jumlah Soal Bentuk Soal Bahan Kelas : Sekolah Dasar : Bahasa Indonesia 120 menit : 50 butir : Pilihan Ganda : 4, 5, dan 6 SKL Materi Indikator
Lebih terperinciKONSEP DAN KOMPONEN. Oleh: Pujaningsih
KONSEP DAN KOMPONEN Oleh: Pujaningsih (puja@uny.ac.id) Target : Pada bahasan ini Mahasiswa akan dapat menjelaskan: 1. Konsep dasar bahasa 2. Komponen bahasa Definisi Wicara : ekspresi bahasa dengan suara.
Lebih terperinciKOMPETENSI BERBICARA DAN MENYIMAK MELALUI CERITA BERANTAI Oleh: Aziz Syafrudin Syafrawi, MA. Abstrak
KOMPETENSI BERBICARA DAN MENYIMAK MELALUI CERITA BERANTAI Oleh: yafrudin Syafrawi, MA Abstrak يتكون تعليم اللغة العربية من أربع مهارات وهي مهارة االستماع ومهارة الكالم ومهارة القراءة ومهارة الكتابة. ومن
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MUHADATSAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHARAH KALAM PESERTA DIDIK
PENERAPAN METODE MUHADATSAH DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHARAH KALAM PESERTA DIDIK Hastang Nur Prodi Pendidikan Bahasa Arab Jurusan Tarbiyah STAIN Watampone Kampus: Jalan HOS Cokroaminoto, Kab. Bone
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan bernalar dan berimajinasi serta kemampuan untuk mengapresiasi
Lebih terperinciDESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA ARAB SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1 PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA ARAB SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA) I. KELAYAKAN ISI A. KESESUAIAN MATERI DENGAN KI DAN KD Butir 1 Butir 2 Butir 3 Kelengkapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam kehidupan. Kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi utama dalam kehidupan. Kemampuan berbahasa itu pada mulanya dikuasai manusia tanpa disadari. Selanjutnya terjadi perkembangan perbendaharaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung nilai kesopanan, sehingga mudah dipahami oleh lawan bicara.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap manusia hidup tidak akan lepas dari bahasa. Bahasa adalah alat komunikasi yang paling mudah cara penyampaiannya. Untuk menyampaikan komunikasi, atau
Lebih terperinci34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)
34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinciSILABUS. Kegiatan Pembelajaran
KELAS XII SEMESTER 1 SILABUS Semester : 1 Standar : Mendengarkan 1. Memahami informasi dari berbagai laporan 1.1 Membedakan antara fakta dan opini dari berbagai laporan lisan Laporan laporan kegiatan OSIS
Lebih terperinciPROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT PENGEMBANGAN BAHASA (PPB) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSAT PENGEMBANGAN BAHASA (PPB) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON A. Latar Belakang 1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMP N 2 Banyudono terletak di Jalan Jembungan, Banyudono, Boyolali. Walaupun tempatnya berada di tengah pedesaan, tetapi kualitasnya tidak jauh berbeda dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar-mengajar dilakukan siswa dan guru di sekolah. Siswa mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. Kegiatan Belajar Mengajar
Lebih terperinci35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)
35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinci32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A)
32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR. Fahrurrozi
MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DI SEKOLAH DASAR Fahrurrozi Abstrak, Pengajaran membaca di SD dibagi dalam dua tahapan, yaitu: membaca permulaan dan membaca pemahaman. Membaca permulaan diberikan
Lebih terperinciPROGRAM SEMESTER. B U L A N Januari Februari Maret April Mei Juni
PROGRAM SEMESTER Mata Pelajaran : Bahasa Arab Satuan Pendidikan : MTs. Raudlatul Falah Tahun Pelajaran : 011/011 Kelas : Delapan ( VIII ) Semester : ( Dua ) Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar MENYIMAK/ISTIMA'
Lebih terperinci07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Keterampilan menulis perlu mendapat perhatian oleh penulis, agar tercipta hasil tulisan yang bermakna, menarik, dapat dipahami, dan mempengaruhi pembacanya. Seperti
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan
Lebih terperinci90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa
90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Program Bahasa ini berorientasi pada hakikat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan hal yang urgen peranannya dalam kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat komunikasi antarmanusia. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan manusia dalam pergaulan sehari-hari dan dalam mencapai tujuan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat utama yang diandalkan manusia dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pergaulan serta komunikasi dengan sesamanya. Keberhasilan manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia di SD memiliki nilai strategis. Pada jenjang inilah pertama kalinya pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara berencana dan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. didasarkan pada informasi empiris yang diperoleh selama penelitian dilapangan.
1 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil temuan penelitian dan analisis data lintas situs. Analisis lintas situs ini dilakukan untuk menyusun konsep yang didasarkan pada informasi empiris
Lebih terperinci31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik
Lebih terperinci