BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada tahun 1969 (Sulistyo-Basuki 2002,2). Istilah bibliometrika berasal dari kata
|
|
- Agus Gunawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bibliometrika Pengertian Bibliometrika Bibliometrika merupakan salah satu cabang yang tergolong masih muda dari ilmu perpustakaan yang pertama kali diperkenalkan oleh Allan J. Pritchard pada tahun 1969 (Sulistyo-Basuki 2002,2). Istilah bibliometrika berasal dari kata biblio yang artinya buku dan metrics yang artinya berkaitan dengan mengukur. Jadi bibliometrics berarti mengukur atau menganalisis buku atau literatur dengan menggunakan pendekatan matematika dan statistika (Diodato dalam Pattah Husaebah 2013,48). Pritchard sebagaimana dikutip oleh Glanzel (2003) bibliometrics is the application of mathematical and statistical methods to books and other media of communication. Artinya bibliometrika adalah sebuah aplikasi matematika dan metode statistik untuk buku dan media komunikasi lainnya. Istilah yang sama juga disampaikan oleh Lasa (2005) menyatakan bahwa, bibliometrika adalah suatu pengawasan koleksi perpustakaan dengan cara penerapan metode statistika dan matematika terhadap buku dan media rekam lain. Kedua istilah di atas memiliki pengertian yang sama tentang bibliometrika yaitu mengartikannya sebagai sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengawasi koleksi perpustakaan (buku dan media rekam lainnya) dengan metode matematika dan statistik. Istilah lainnya muncul dari The British Standarts Institution dalam Sulistyo Basuki (2002) mendefenisikan bahwa, bibliometrika sebagai kajian 8
2 penggunaan dokumen dan pola publikasi dengan menerapkan metode matematika dan statistika. Pengertian yang sama juga diungkapkan oleh Harande (2001) menyatakan bahwa, bibliometrics isit refers to the application of statistical technique to the literatur of a given subject. Bibliometrics studies the patterns of communication between documented information and the potential users of information. Penyataan The British Standarts Institution mengenai bibliometrika lebih mengarah terhadap pengkajian penggunaan dokumen dan cara mempublikasikannya, sedangkan Harande menekankan bahwa bibliometrika cenderung untuk menyediakan informasi dan ilmu pengetahuan, juga merupakan sistem mengkomunikasikan informasi dengan objeknya. Pendapat yang lebih kompleks dinyatakan oleh Boyce, et al dalam Mustikasari (2008,10) yaitu bibliometrika merupakan studi mengenai produksi dan penyebaran informasi yang secara operasional dikaji melalui produksi dan penyebaran media yang merekam informasi untuk disimpan dan disebarluaskan. Artinya, bibliometrika merupakan studi mengenai produksi informasi yang nantinya disimpan di sebuah media lalu akan disebarluaskan. Menurut White dan Mc.Cain yang dikutip Mustikasari (2008), bibliometrika adalah suatu kajian kuantitatif dari literatur yang digambarkan dalam bibliografi. Pendapat lain juga dikemukakan oleh Matrapata dalam Mirza Muhammad (2009,1) yang menyatakan bahwa, Bibliometrics has been defined as the quantitative analysis of the characteristics, behaviour and productivity of all aspects of written communication, library staff and information users". Hal ini 9
3 dapat diartikan bahwa bibliometrika yang dikemukakan oleh White dan Mc.Cain hanya mencakup kajian kuantitatif yang digambarkan dalam bibliografi saja. Namun, Matrapata mencakup lebih luas tentang pengertian bibliometrika, tidak hanya melihat kajian kuantitatif, tetapi juga mencakup perilaku produktivitas, staff perpustakaan dan penggunaan informasi. Dengan begitu, pustakawan akan dapat mengukur, menyajikan dan menganalisis berbagai aspek dari informasi ilmiah secara kuantitatif. Pao dalam Panggabean (2010,5) mendefenisikan bibliometrika adalah: bibliometrics studies seek to quantify, describe, and predict the processes of written communication. Artinya studi bibliometrika berusaha untuk mengukur, menjelaskan, dan memberikan prediksi dari proses komunikasi tertulis. Studi bibliometrika membantu dalam mengevaluasi layanan perpustakaan, pengembangan koleksi, penyempurnaan alokasi sumber daya, pengambilan kebijakan dan bahkan penyiangan. Data yang dihasilkan oleh metode bibliometrik memberikan dasar ilmiah untuk administrator perpustakaan untuk pengambilan keputusan Tujuan, Fungsi dan Ruang lingkup Bibliometrika Tujuan bibliometrika ialah menjelaskan proses komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan sarana deskriptif penghitungan dan analisis berbagai faset komunikasi (Sulistyo-Basuki, 2002,3). Pendapat Sulistyo-basuki memberikan penjelasan tentang proses komunikasi tertulis dari segi sifat dan perkembangannya dalam suatu disiplin ilmu. 10
4 Sedangkan pendapat lain diungkapkan oleh Van Raan dalam Archambault,et al (2004) mengemukakan: bibliometric methods are very useful for measuring the dissemination of knowledge in the natural sciences, but they are less effective in some applied fields, such as engineering. Artinya bibliometrika sangat berguna dalam pengukuran penyebaran pengetahuan pada ilmu alam, tetapi sedikit aktif pada beberapa bidang seperi mesin. Archambault (2004,2) berpendapat: bibliometrics is made up of methods for conducting quantitative ananlysis of science. Pendapat berbeda diungkapkan oleh Purnomowati (2004,16) mengungkapkan bahwa, bibliometrika dapat digunakan sebagai metode kajian yang bersifat deskriptif, misalnya yang berkaitan dengan kepengarangan, dan bersifat evaluatif, misalnya untuk mengkaji penggunaan literatur melalui analisis sitiran. Kedua pendapat di atas memiliki pendapat yang berdeda, dimana pendapat yang pertama mengacu pada metode yang bertujuan mengadakan proses kuantitatif terhadap suatu ilmu pengetahuan. Sedangkan pendapat yang kedua mengacu untuk mengkaji dokumen secara deskriptif yang kaitannya terhadap kepengarangan dan mengkaji secara evaluatif sitiran atau kutipan dari dokumen tersebut. Fungsi atau manfaat aplikasi dari bibliometrika bagi perpustakaan menurut Sulistyo-Basuki (2002,8), adalah sebagai berikut: a) identifikasi literature inti b) mengidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu yang berlainan c) menduga keluasan (comprehensiveness) literature sekunder d) mengenali pemakai berbagai subjek 11
5 e) mengenali kepengarangan dan arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek f) mengukur manfaat jasa SDI ad hoc dan retrospectif g) meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang dan mendatang h) mengidentifikasi majalah inti dalam berbagai ilmu i) merumuskan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat dalam batas anggaran belanja j) mengembangkan model eksperimental yang berkorelasi atau melewati model yang ada k) menyusun garis haluan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat l) memprakarsai sistem jaringan aras ganda yang efektif m) mengatu arus masuk informasi dan komunikasi n) mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah (melalui penggugugusan dan pasangan literatur ilmiah) o) meramalkan produktivitas penerbit, pengarang, organisasi, negara atau seluruh disiplin p) mendisain pengolahan bahasa automatis untuk auto-indexing, autoabstracting, dan autoclassification q) mengembangkan norma pembakuan. Namun sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh Hicks, Tomizawa Sato and Kobayashi (2004) dalam Mirza Muhammad Naseer sedikit berbeda dengan pendapat yang diatas menyatakan bahwa, They reviewed various studies and concluded that bibliometrics is playing important role in research evaluation though traditionally peer review played more prominent role. Artinya, bibliometrika memainkan peranan penting dalam evaluasi penelitian meskipun secara tradisonal peer review memainkan peran yang lebih menonjol. Kedua pendapat di atas memiliki pengertian fungsi tentang bibliometrika yang berbeda. Pendapat petama mencakup keseluruhan dari mulai identifikasi literatur sampai dengan kepada peraturan yang ada didalamnya. Sedangkan hasil penelitian di atas menekankan bahwa bibliometrika hanya memiliki peranan penting dalam pengevaluasian hasil penelitian. 12
6 Bibliometrika memiliki konsep kajian yang menjadi ruang lingkupnya. Council of Canadian Academies dalam Bornman Lutz (2014) menyatakan bahwa, Bibliometrics on a professional level does not only evaluate the observed citations from publications, but also calculates normalized indicators which take into account that citations have different expected values depending on subject area and publication year. Artinya bibliometrika pada tingkat profesional tidak hanya mengevaluasi kutipan yang diamati dari publikasi, tetapi juga menghitung indikator normal yang memperhitungkan bahwa kutipan memiliki nilai yang berbeda tergantung pada wilayah subjek dan tahun publikasi. Pendapat yang sama oleh Bornman Lutz (2014,2) juga mengatakan bahwa, Evaluative bibliometrics compare the citation impact of researchers, research groups and institutions with each other across timescales and disciplines. Both factors, discipline and period have an influence on the citation count which is independent of the quality of the publication. Artinya, evaluasi bibliometrika membandingkan dampak kutipan dari peneliti, kelompok peneliti, dan lembaga yang satu dengan yang lain dalam skala waktu dan kedisiplinan. Kedua faktor, dispilin dan waktu/periode, memliki pengaruh pada hitungan kutipan dari kualitas publikasi. Pada dasarnya, kedua pendapat di atas memiliki konsep pengertian yang sama terhadap bibliometrika yaitu sama- sama menekankan bahwa studi bibliometrika tidak hanya memperhatikan kutipan dari peneliti, tetapi juga memperhatikan waktu atau periode dan juga kualitas publikasi informasi tersebut. 13
7 2.2 Keusangan Literatur Pengertian Keusangan Literatur Kajian tentang keusangan (obsolescence) merupakan salah satu kajian yang termasuk dalam objek kajian bibliometrika. Kajian ini membahas tentang umur sebuah dokumen atau jangka waktu penggunaan dokumen tersebut. Dokumen akan mengalami sebuah dinamika lahir, hidup dan mati. Hal ini tidak hanya berlaku bagi makhluk hidup, tetapi juga diterapkan bagi dokumen. Dokumen dikatakan lahir, pada saat dokumen itu diterbitkan. Kemudian dikatakan hidup, selama dokumen tersebut digunakan, dan pada akhirnya dokumen tersebut dikatakan mati, pada saat tidak ada lagi yang menggunakan dokumen tersebut. Death of paper adalah konsep dalam ilmu informetrika/ bibliometrika yang berarti bahwa suatu karya tidak pernah lagi dikutip. Istilah Keusangan literatur (Obsolescence) berasal dari kata obsolete berarti out-of-date, no longer in use, no longer valid atau no longer fashionable (Mustafa 2008,2). Menurut Vickery dalam Mustafa (2008,2) menyatakan:...obsolescence is in fact a function of two factors, growth and obsolescences. Pendapat diatas berarti bahwa keusangan/ obsolescence adalah fenomena dari dua faktor yaitu pertumbuhan dan keusangan. Sehingga kedua faktor tersebut menyebabkan terjadinya peningkatan minat sesorang menggunakan literatur bidang ilmu tertentu yang direkam dalam bentuk dokumen atau media lain. Pendapat lain dari Line dan Sandison yang dikutip Mustikasari (2008,27), keusangan literatur dikaitkan dengan keusangan sebuah dokumen diartikan 14
8 bahwa dokumen sudah usang, bila dokumen tersebut jarang digunakan. Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Zafrunnisha,dkk yang menyatakan, Obsolescence is defined as the decline over time in the validity or utility of information. Studies of aging or obsolescence of documents commonly assess the decline in the use of a representative set of documents over time. Growth in the literature of a particular field plays an important role in age distribution. Artinya bahwa, konsep dari keusangan tersebut adalah masa dimana dokumen tersebut mengalami penurunan penggunaan, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti penggunaan yang jarang terhadap dokumen, juga usia dokumen yang relatif sudah tua dan mengalami penurunan keabsahan informasi serta pertumbuhan literatur dalam suatu bidang tertentu mempunyai peranan penting dalam usia distribusi. Namun, faktor tersebut menjadi suatu pernyataan yang berlawanan, dimana ketika sebuah dokumen yang sudah tua hanya digunakan ketika informasi berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan yang cenderung digabungkan dengan karya terakhir, sedangkan literatur yang mutakhir sangat menarik bagi ilmu praktisi. Line dalam Gapen Kaye dan Milner Sigrid (1981) menyatakan bahwa kemunduran penggunaan dari dokumen terjadi karena beberapa alasan sebagai berikut: 1) the information is valid, but incorporated in later work 2) the information is valid, but superseded by later work 3) the information is valid, but is in a field of declining interest 4) the information is no longer valid. Penjelasan dari pernyataan tersebut dapat diuraikan bahwa penurunan penggunaan suatu dokumen disebabkan karena: 15
9 - informasi sahih, namun sudah terserat dalam dokumen berikutnya - informasi sahih, namun informasi tersebut berada dalam bidang yang kurang diminati - informasi masih sahih namun sudah digantikan karya berikutnya - informasi tidak lagi dianggap sahih. Dari penjelasan di atas, yang paling penting untuk diperhatikan adalah bahwa sebuah dokumen yang masih sahih dapat mengalami penurunan penggunaan literatur, namun itu hanya dari segi jarangnya dokumen tersebut digunakan. Akan tetapi nilai dokumen tersebut masih tinggi. Kajian terhadap dokumen karenanya hanya merupakan sebagian indikator tentang keusangan literatur. Kajian tentang keusangan merupakan tindakan yang dilakukan terhadap perubahan penggunaan dokumen dalam waktu tertentu. Penurunan penggunaan dapat dilihat dari segi nilai literatur dan dari segi tingkat penggunaan literatur tersebut. Untuk menghindari kerancuan pengertian, maka perlu dibedakan pengertian penurunan penggunaan dan penurunan nilai dari literatur tersebut. Penurunan penggunaan dimaksudkan yaitu bahwa literatur sangat jarang digunakan. Sedangkan penurunan nilai literatur dimaksudkan bahwa literatur yang masih baru lebih mutakhir dibandingkan literatur yang sudah tua. Pertumbuhan dari literatur merupakan suatu kejadian yang menunjukkan peningkatan jumlah publikasi pada waktu tertentu. Engghe dikutip oleh Hartinah (2002) menyatakan bahwa, pertumbuhan literatur mempunyai aspek sosiologi, karena secara tidak langsung pertumbuhan literatur menunjukkan kemampuan pengguna untuk akses literatur. Artinya, mengkaji pertumbuhan literatur dengan mengetahui tingkat keusangan literatur, maka kita dapat memperkirakan perkembangan literatur yang akan datang. 16
10 Pemilihan dan penggunaan literatur terhadap kebutuhan seorang peneliti atau lainnya didasarkan terhadap informasi yang bernilai mutakhir atau aktual (up-date). Hal ini mempengaruhi hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap karya peneliti sebelumnya. Kebutuhan terhadap informasi cenderung untuk mencari, memilih, memperoleh dan memanfaatkan intormasi tersebut untuk menjawab permasalahan tertentu. Oleh karena itu, informasi yang digunakan adalah informasi yang memiliki nilai yang mutakhir, relevan dan berkualitas. Mustafa (2008,4) menyatakan parameter informasi adalah sebagai berikut: 1. Kuantitas: Diukur dengan jumlah dokumen, halaman, kata, karakter, byte dsb. 2. Isi: arti atau makna suatu informasi. 3. Struktur: format atau bangun suatu informasi dan kaitan logisnya diantara unsur- unsur yang membentuknya. 4. Bahasa: simbol, abjad, kode atau tata bahasa informasi itu disampaikan. 5. Kualitas: Kelengkapan, ketepatan, relevansi informasi yang disampaikan 6. Usia: Selang waktu kapan suatu informasi masih bernilai atau dimanfaatkan. Keusangan literatur merupakan salah satu dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan. Hal itu terjadi karena ilmuwan lebih dominan menggunakan informasi yang mutakhir, menarik dan aktual, sedangkan informasi yang sudah tua cenderung digunakan saat informasi tersebut relevan saja Manfaat Kajian Keusangan Literatur Menurut Mustafa (2008), kajian literatur setidaknya bermanfaat untuk efisiensi dalam bidang pengelolaan perpustakaan. Hal ini karena hasil kajian keusangan lieratur dapat digunakan untuk Penyiangan koleksi yang tidak diperlukan lagi, Pemanfaatan ruang/rak yang terbatas, pemisahan koleksi yang 17
11 digunakan dengan frekuensi tinggi dan rendah dan efektifitas pelayanan. Selain itu, kajian tentang keusangan turut menjadi objek kajian yang menarik dalam pengembangan ilmu infometrika/bibliometrika. Dari pendapat yang dikemukakan, maka dapat diketahui beberapa manfaat kajian keusangan literatur,yaitu: 1. Kajian keusangan literatur dapat megetahui perkembangan pertumbuhan suatu bidang ilmu pengertahuan. 2. Kajian keusangan literatur dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat keterpakain sebuah dokumen 3. Kajian keusangan literatur dapat membantu perpustakaan untuk menyediakan informasi yang mutakhir dan aktual (up-date) 4. Kajian keusangan literatur dapat membantu pengguna untuk mendapatkan informasi yang terbaru. 5. Kajian keusangan literatur membantu perpustakaan untuk memanajemen ruangan dan memudahkan petugas mengatur bahan koleksi Konsep Mengkaji Keusangan Literatur Dalam kajian bibliometrika, data sitiran dari suatu literatur dapat digunakan untuk mengukur keusangan literatur tersebut. Sebuah dokumen akan lebih usang jika dokumen tersebut semakin sedikit yang mengutipnya karena usia. Menurut Diodato Virgil (1993) mengatakan bahwa, In measuring either one, the researcher records at least two place of information (1) the publication dates of source documents in the field being analyzed; and (2) the publication dates of documents that are cited by the source documents (for synchronous obsolescence) or the publication date of documents that cite the source documents (for diachronous obsolescence). 18
12 Artinya bahwa untuk mengukur salah satu, peneliti memiliki dua tempat informasi (1) tanggal penerbitan dokumen referensi yang dianalisis dilapangan; (2) tanggal publikasi dokumen yang dikutip oleh dokumen referensi (synchronous) atau tanggal publikasi dokumen yang mengutip dokumen referensi ( diachronous ). Pendapat lain dari Purnomowati (2008,10) menegaskan bahwa, Kedua cara tersebut memang mirip tetapi dengan cara penanganan yang berbeda. Jika sychronous menentukan literatur yang menyitir kemudian mengkaji distribusi usia referensi yang ada di dalamnya, maka dychronous menentukan literatur yang disitir kemudian mengkaji penggunaan literatur tersebut pada terbitan selanjutnya. Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa: keusangan sychronous diukur dengan cara mengurangi tahun terbit literatur dari sumber yang mendukung (referensi) literatur tersebut. Sedangkan keusangan dychronous diukur dengan cara memeriksa tahun terbit dari sitiran yang diterima literatur tersebut. Untuk mengkaji konsep keusangan literatur, maka penulis menggunakan keusangan synchronous. 2.3 Paro Hidup Literatur (half-life) Pengertian Paro Hidup Literatur (Half-life) Perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini berkembang dengan sangat cepat dan pesat. Hal ini menyebabkan banyak lahir dokumen-dokumen/literatur baru baik berbentuk cetak maupun non cetak pada setiap bidang ilmu. Lahirnya dokumen yang terbaru menjadikan dokumen yang sebelum-sebelumnya akan mengalami keusangan. Istilah paro hidup pertama kali di teliti oleh R.E Burton dan R.W Kebler. Mereka mendefenisikannya sebagai waktu saat setengah dari seluruh literatur 19
13 suatu disiplin ilmu digunakan secara terus menerus. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Charless F Gosnell tahun 1944, yang meneliti dalam skala yang lebih kecil yaitu mengenai tingkat keterpakaian koleksi diperpustakaan. Namun penelitian ini masih cukup sangat sederhana. Paro hidup merupakan istilah yang diambil dari bidang ilmu fisika yang menunjukkan masa aktif (waktu paruh) suatu zat radio-aktif. Paro hidup mengacu pada adanya waktu yang diperlukan oleh suatu atom untuk meluruh menjadi setengahnya secara terus menerus hingga atom suatu unsur itu habis. Burton dan kebler mengungkapkan bahwa, "The concept of half-life is most familiar to the physicist and nuclear engineer who employ it to describe the decay of radioactive substances, Recently, however, the expression has been used by documentalist, some librarians and other information 'officers' to describe a totally different measure in a manner which implies a rather rigid analogy. The term was much in evidence at the international Conference on Scientific information meetings in Washington in November, Unfortunately, unlike the physicists' use of the expression, which is bounded by a precise definition, the documentalist use has been imprecise unverified by evidence and generally subject to criticism. Pernyataan tersebut menyatakan bahwa konsep Waktu Paruh adalah hal yang paling akrab bagi fisikawan dan teknik nuklir yang menggunakannya untuk menggambarkan peluruhan zat radioaktif. Baru- baru ini, meskipun sudah digunakan oleh dokumentalis, beberapa pustakawan dan petugas informasi lainnya untuk menggambarkan perbedaan ukuran dengan cara menyiratkan analogi yang lumayan kaku. Istilah tersebut terbukti banyak pada konfrensi internasional mengenai pertemuan informasi ilmiah di Washinton pada November, Sayangnya, tidak seperti para ahli fisika yang dibatasi oleh 20
14 defenisi tepat, penggunaan dokumentalis belum di verifikasi dengan bukti dan umumnya masih dikritik. Untuk waktu paruh yang berlaku dalam keusangan literatur, Line dalam Manullang (2011,4) menyatakan: The half life of literature is bound to be shorter the more rapidly the literature growing. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa paro hidup dari sebuah literatur adalah batas cepat tidaknya pertumbuhan dari literatur tersebut sehingga hanya tidak terpakai, tetapi tidak dapat digunakan. Paro hidup adalah bagian dari kajian keusangan literatur. Dalam konsep bibliometrika, paro hidup merupakan tingkat keusangan literatur yang didasarkan pada sitirannya dan menitikberatkan pada tahun terbit. Oleh karena itu, semakin baru terbitan suatu literatur khususnya literatur ilmiah seperti jurnal dan yang lainnya, maka literatur tersebut akan sering disitir oleh karya tulis lainnya. Menurut N. Zafrunnisha mengenai paro hidup menyatakan bahwa, halflife is used as a measure. Half-life refers to the time during which one half of the current active literature was published. Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh I Gede Surata yang dikutip oleh Mustikasari (2008) menyatakan bahwa Paro hidup literatur merupakan ukuran waktu pada saat mana setengah dari semua literatur suatu disiplin ilmu secara terus-menerus digunakan sejak diterbitkan. Artinya, setiap literatur memiliki tingkat keterpakaian selama setengah waktu dari semua literatur suatu disiplin ilmu yang digunakan sejak diterbitkan. 21
15 Antara disiplin ilmu dengan ilmu yang lain berbeda paro hidupnya. Berdasarkan penelitian yang diluar negeri adalah paro hidup untuk ilmu fisika 4,6 tahun; fisiologi 7,2 tahun; kimia 8,1 tahun; botani 10,0 tahun; matematika 10,5 tahun; geologi 11,8 tahun; kedokteran 6,8 tahun; hukum 12,9 tahun; Kardiologi 2 tahun dan bidang sosial 5 tahun (Diodato Virgil, 1993). Faktor yang memepengaruhi keusangan atau paro hidup adalah jumlah penggunaan literatur, jumlah publikasi dalam bidang tertentu, dan jumlah penulis dalam bidangnya. Semakin banyak literatur dalam sebuah bidang tertentu maka akan semakin mempengaruhi paro hidupnya. Paro hidup literatur suatu bidang ilmu dapat dijadikan sebagai salah satu tolok ukur pertumbuhan dan perkembangan suatu bidang ilmu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin kecil usia keusangan literatur suatu bidang ilmu maka semakin cepat perkembangan ilmu tersebut Manfaat Kajian Paro Hidup Literatur Paro hidup merupakan salah satu kajian dalam bidang bibliometrika yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur dari pertumbuhan dan perkembangan suatu bidang ilmu tertentu. Half-life mengindikasikan kekayaan atau kemiskinan informasi yang digunakan dalam sebuah dokumen (Hartinah 2009, 20). Artinya paro hidup dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam menyediakan koleksi bagi penggunanya di perpustakaan, serta sebagai ukuran untuk pengevaluasian tentang kualitas koleksinya yang kaitannya dengan kemuktakhiran suatu informasi dari suatu bidang ilmu tertentu. 22
16 Menurut Egghe (1993) menyatakan bahwa, Usia paro hidup suatu literatur ditentukan oleh tahun terbit referensinya maka dapat diketahui publikasi yang terbit dalam jangka waktu tertentu dan bisa diprediksi pertumbuhan dan publikasi selanjutnya di masa yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa paro hidup dapat memberikan informasi tentang sejauh mana pertumbuhan dan perkembangan suatu bidang ilmu tertentu. Merujuk pada berbagai pendapat di atas, dapat diuraikan secara jelas bahwa manfaat kajian paro hidup dokumen secara umum adalah: 1. Dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi terhadap kelengkapan koleksi perpustakaan 2. Bermanfaat untuk mengetahui pertumbuhan suatu bidang ilmu pengetahuan 3. Peningkatan efisiensi dalam bidang pengelolaan (pelayanan) serta kegiatan pengembangan koleksi. 2.4 Konsep Kajian Keusangan dan Paro Hidup Literatur yang dilakukan Penulis Dari tinjauan literatur yang telah dikemukakan di atas, penulis menggunakan konsep kajian keusangan dengan cara synchronous yaitu memeriksa tahun terbit tahun referensi literatur. Untuk konsep kajian paro hidup literatur yaitu Diachronous dengan cara memeriksa tahun terbit sitiran yang diterima literatur tersebut. Untuk mengukur tingkat keusangan literatur pada suatu bidang penelitian pada tahun tertentu, maka formulasi yang digunakan adalah rumus median sebagai berikut: 23
17 MM dd = LL mmmm + JJ mmmm ff mmmm ii Dimana: Md: Median (Keusangan/ paro hidup) Lmd: kelas nyata bawah pada saat frekuensi komulatif mengandung N/2 Jmd: selisih N/2 dengan frekuensi komulatif sebelum N/2 Fmd: frekuensi pada saat frekuensi komulatif mengandung N/2 i: interval (Syamsudin 2002,50) Sebelum menggunakan rumus tersebut, terlebih dahulu kita lakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Penentuan kelas atau kelompok data K = 1+3,22 log n ( n adalah banyaknya sitiran) 2. Menghitung tahun terbit tertinggi dan terendah R= Xn-Xi 3. Menghitung interval I= R/K Ket: K = banyaknya kelompok tahun terbit sitiran. R= selisih tahun terbit sitiran tertinggi dengan tahun tebit sitiran terendah. I= batas atas dan batas bawah kelompok tahun terbit sitiran. 24
BAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Bibliomerika 2.1.1 Sejarah Ringkas dan Pengertian Bibliometrika Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio berkaitan dengan mengukur. Jadi bibliometrics
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio
6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bibliometrika 2.1.1 Pengertian Bibliometrika Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio berarti buku dan metris yitu berkaitan dengan mengukur.
Lebih terperinciANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE
ANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE 2008-2011 ( STUDI KAJIAN BIBLIOMETRIKA PADA INFORMATION RESEARCH : AN INTERNATIONAL ELECTRONIC JOURNAL ) Oleh Venny Vania Annora Manullang
Lebih terperinciUsia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun
Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun 2014 2015 Putu Gede Krisna Yudhi Kartika 1, Richard Togaranta Ginting 2, Ni Putu Premierita Haryanti 3 Fakultas Ilmu Sosial
Lebih terperinciOBSOLESCENCE: Mengenal Konsep Keusangan Literatur dalam Dunia Kepustakawanan
OBSOLESCENCE: Mengenal Konsep Keusangan Literatur dalam Dunia Kepustakawanan Oleh: B. Mustafa Perpustakaan IPB Bogor mus@ipb.ac.id, mustafa.mustari@gmail.com, mustafa_smada@yahoo.com Abstrak: Kajian mengenai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Bibliometrika 2.1.1 Sejarah Bibliometrika Bibliometrika merupakan salah satu topik penelitian informasi dalam bidang ilmu perpustakaan. Kajian topik ini dilakukan pada literatur
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Bibliomerika 2.1.1 Sejarah Ringkas dan Pengertian Bibliometrika Sebelum ada istilah Bibliometrika terlebih dahulu dikenal istilah Statistical Bibliography yang dikembangkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia membutuhkan informasi untuk memperkaya ilmu pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam melaksanakan aktivitasnya, seperti dosen,
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah era globalisasi, pengguna lebih tertarik untuk mencari dan menggunakan berbagai alternatif
Lebih terperinciANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO
ANALISIS SITIRAN JURNAL PADA SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN MANAJEMEN TAHUN 2014 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO Zakaria Guninda *), Rukiyah, Lydia Christiani Jurusan Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dokumen yang banyak digunakan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bibliometrika merupakan metode statistik dan matematika terhadap buku dan media dari informasi terekam (Prithchard, 1969:349). Cabang ilmu tertua dari ilmu perpustakaan
Lebih terperinciUJI PARUH HIDUP ARTIKEL PADA MAJALAH ILMIAH BAWAL: WIDYA RISET PERIKANAN TANGKAP
Uji J. Perpus. paruh hidup Pert. artikel Vol. 23 pada No. majalah 1 April ilmiah 2014:......-... UJI PARUH HIDUP ARTIKEL PADA MAJALAH ILMIAH BAWAL: WIDYA RISET PERIKANAN TANGKAP Analysis on Half Life of
Lebih terperinciBAB I. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jurnal merupakan salah satu jenis koleksi perpustakaan yang wajib ada, terutama pada perpustakaan perguruan tinggi. Dalam jurnal terdapat beberapa artikel hasil penelitian
Lebih terperinciANALISIS PARO HIDUP USIA LITERATUR PADA ARTIKEL JURNAL AL-MAKTABAH TAHUN
ANALISIS PARO HIDUP USIA LITERATUR PADA ARTIKEL JURNAL AL-MAKTABAH TAHUN 2012-2016 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Oleh: ZAHRA NURUL FADHILAH
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR
8 BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Pengertian Sitiran Dalam ilmu perpustakaan dan informasi dikenal adanya istilah sitiran. Kata sitiran berasal dari bahasa Inggris yaitu citation. Sitiran memiliki makna
Lebih terperinciABSTRACT ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. Rochani Nani Rahayu 1*, Tupan 1*, Mardiana 2
ANALISIS KETERPAKAIAN REFERENSI: STUDI KASUS LAPORAN AKHIR RISET KOMPETITIF LIPI 2003 2007 BIDANG KALIMANTAN TIMUR & BANGKA BELITUNG, PRODUK KOMODITAS & TEKNOLOGI, dan WILAYAH PERBATASAN NTT Rochani Nani
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. Pengertian lain menurut Koswara (2003, 3) bahwa:
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Jurnal Ilmiah Jurnal ilmiah sejak tahun 1665 sudah dikenal dalam lingkungan akademik. Jurnal ilmiah berisi data dan informasi yang bersifat ilmiah. Pengertian jurnal ilmiah menurut
Lebih terperinciANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya)
ANALISIS SITIRAN JURNAL KEDOKTERAN PERGURUAN TINGGI (Trisakti, Universitas Maranatha, UKI Atmajaya) Anne Parlina, Sjaeful Afandi, Rima Octavia Abstrak Analisis sitiran adalah cabang dari bibliometrika
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. Sementara itu Sulistyo-Basuki (1990:16) menyatakan bahwa:
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 BIBLIOMETRIKA 2.1.1 Pengertian Bibliometrika Bibliometrik merupakan salah satu cabang paling tua dari ilmu perpustakaan. Sebagai kajian ilmiah, cabang ini berkembang karena ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu ilmu sangat dipengaruhi oleh aktivitas penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di bidang ilmu yang bersangkutan. Perkataan Isaac Newton yang terkenal
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Sitiran Kata sitiran merupakan terjemahan langsung dari kata citation dalam bahasa Inggris. Menurut Harrod s Librarian Glossary and Reference Book (1990 : 20) citation adalah
Lebih terperinciLusi Anggraini 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang
EVALUASI KETERSEDIAAN KOLEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SITIRAN TERHADAP TESIS MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK TAHUN 2012 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Lusi
Lebih terperinciANALISIS KETERPAKAIAN REFERENSI : STUDI KASUS KUMPULAN ORASI ILMIAH PENGUKUHAN PUSTAKAWAN UTAMA
ANALISIS KETERPAKAIAN REFERENSI : STUDI KASUS KUMPULAN ORASI ILMIAH PENGUKUHAN PUSTAKAWAN UTAMA 1995-2007 Rochani Nani Rahayu* ; Tupan * Abstract This research is aimed at finding out: 1) the type of the
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang
BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau
Lebih terperinciKajian Bibliometrika Menggunakan Analisis Sitiran terhadap Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNP Tahun
Kajian Bibliometrika Menggunakan Analisis Sitiran terhadap Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNP Tahun 2005-2009 Elva Rahmah Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciTeddy Mantoro.
Teddy Mantoro teddy@ieee.org No Jabatan Dosen Dosen Tetap 2014 Dosen Tetap 2015 Dosen Tetap 2016 Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 GURU BESAR 369 2 371 1,8 250 1,3 2 LEKTOR KEPALA 1736 9,4 1783 8,5 1375 6,9
Lebih terperinciANALISIS SITIRAN TERHADAP SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN SASTRA INGGRIS TAHUN 2012 DI PERPUSTAKAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP
ANALISIS SITIRAN TERHADAP SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN SASTRA INGGRIS TAHUN 2012 DI PERPUSTAKAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP Esti Sukadar Mawati, Sri Ati, Rosa Widyawan * Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian.
BAB I PENDAHULUAN Bab I (satu) ini membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah penelitian, keaslian penelitian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini ilmu pengetahuan
Lebih terperinciZulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang
ANALISIS SITIRAN TERHADAP TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG TAHUN 2010 2012 Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2
Lebih terperinciPENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS
PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendal Payak, Kotak Pos
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu memberikan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Sebagai bagian dari pengetahuan, ilmu pengetahuan lebih bersifat
Lebih terperinciCHARACTERISTICS OF ARTICLE AND CHARACTERISTICS OF CITATION IN THE JURNAL BAHASA DAN SENI
available at http://ejournal.unp.ac.id/index.php/komposisi ISSN 1411-3732 Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa, Sastra, dan Seni Volume XV Nomor 1 Maret 2014 Hal. 65-79 CHARACTERISTICS OF ARTICLE AND CHARACTERISTICS
Lebih terperinciUSIA PARO HIDUP DAN KEUSANGAN LITERATUR JURNAL SKALA HUSADA THE JOURNAL OF HEALTH VOLUME 11 NOMOR 1 DAN 2, VOLUME 12 NOMOR 1 DAN 2, TAHUN
USIA PARO HIDUP DAN KEUSANGAN LITERATUR JURNAL SKALA HUSADA THE JOURNAL OF HEALTH VOLUME 11 NOMOR 1 DAN 2, VOLUME 12 NOMOR 1 DAN 2, TAHUN 2014-2015 TUGAS AKHIR Disusun Oleh: Putu Gede Krisna Yudhi Kartika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain dan Jenis Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian menurut Sugiyono (2011: 3) pada dasarnya merupakan
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS PENGARANG ARTIKEL BIDANG ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI DI INDONESIA TAHUN : ANALISIS BIBLIOMETRIKA MENGGUNAKAN HUKUM LOTKA
PRODUKTIVITAS PENGARANG ARTIKEL BIDANG ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI DI INDONESIA TAHUN 1978-2007: ANALISIS BIBLIOMETRIKA MENGGUNAKAN HUKUM LOTKA Malta Nelisa 1 maltanelisa@yahoo.com.sg ABSTRACT The
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pola produktivitas pengarang...,malta Nelisa, FIB Universitas UI, 2009 Indonesia
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu perpustakaan dan informasi di Indonesia mulai tumbuh dengan diselenggarakannya Kursus Pendidikan Pegawai Perpustakaan tahun 1952 di Universitas Indonesia (Sulistyo-Basuki,
Lebih terperinciAnalisis Sitiran terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Analisis Sitiran terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Jonner Hasugian Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan (UNIMED merupakan salah satu perguruan tinggi, memiliki tiga landasan perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh seluruh civitas akademika
Lebih terperinciSTUDI BIBLIOMETRIK DAN SEBARAN TOPIK PENELITIAN PADA JURNAL HAYATI TERBITAN
STUDI BIBLIOMETRIK DAN SEBARAN TOPIK PENELITIAN PADA JURNAL HAYATI TERBITAN 2012-2016 Sri Rahayu dan Abdul Rahman Saleh Perpustakaan Institut Pertanian Bogor Kampus Darmaga Bogor 16001, P.O. Box. 199 Telp.
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA TINGKAT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN PENGGUNAAN BAHAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI BAHAN RUJUKAN. Noer Aida ABSTRAK
Majalah Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi ISSN 2087-5665 BETA GAMMA TAHUN 2014 Vol. 5 No. 1 Februari 2014 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN PENGGUNAAN BAHAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI
Lebih terperinciABSTRACT A DECADE OF ACCOUNTING RESEARCH IN INDONESIA
ABSTRACT A DECADE OF ACCOUNTING RESEARCH IN INDONESIA The present research aimed to assess and reveal the trend of accounting research published in Indonesia. A content analysis and citation analysis were
Lebih terperinciAnalisis Sitiran Terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Analisis Sitiran Terhadap Disertasi Program Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Jonner Hasugian Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera
Lebih terperinciFAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
ANALISIS KEKUATAN PASANGAN BIBLIOGRAFI (BIBLIOGRAPIC COUPLING) DAN KOSITASI (CO-CITATION) PADA IMA JOURNAL OF APPLIED MATHEMATICS, IMA JOURNAL OF MANAGEMENT MATHEMATICS, DAN IMA JOURNAL OF MATHEMATICAL
Lebih terperinciSeleksi Koleksi : Langkah Pengembangan Menuju Kualitas Layanan Perpustakaan Akademik. Abstrak. Kata Kunci : Seleksi, Pengembangan Koleksi
Seleksi Koleksi : Langkah Pengembangan Menuju Kualitas Layanan Perpustakaan Akademik Syukrinur Prodi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh Abstrak Tulisan ini berjudul
Lebih terperinciKAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN. Remi Sormin
KAJIAN KORELASI ANTARA KOLABORASI PENELITI DAN PRODUKTIVITAS PENELITI LINGKUP BADAN LITBANG PERTANIAN Remi Sormin Pusat Perpustakaan dan Penyebaran teknologi Pertanian, Jalan Ir. H. Juanda No. 20, Bogor
Lebih terperinciANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the Buletin Palawija
Analisis J. Perpus. bibliometrik Pert. Vol. pada 23 Buletin No. 1 April Palawija 2014:...-... (Sutardji dan Sri Ismi Maulidyah) ANALISIS BIBLIOMETRIK PADA BULETIN PALAWIJA A Bibliometric Analysis on the
Lebih terperinciKhoirul Maslahah IAIN Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
EVALUASI PEMANFAATAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SITASI TERHADAP SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TAHUN 2011 DI PUSAT PERPUSTAKAAN IAIN SURAKARTA Khoirul Maslahah
Lebih terperinciABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, perubahan masyarakat, pemahaman cara belajar, serta kemajuan media komunikasi dan informasi memberikan tantangan tersendiri bagi kegiatan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PERJALANAN SEPEDA MOTOR MENURUT USIA DAN JENIS KELAMIN DI TIGA KOTA
KARAKTERISTIK PERJALANAN SEPEDA MOTOR MENURUT USIA DAN JENIS KELAMIN DI TIGA KOTA AJIE RACHMAN PRAKARSA NRP: 0821041 Pembimbing : TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D. ABSTRAK Kepemilikan kendaraan bermotor pribadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran matematika untuk Anak
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kajian Literatur Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pembelajaran matematika untuk Anak Usia Dini melalui pengenalan konsep bentuk geometri. Permasalahan ini diawali
Lebih terperinciPEMANFAATAN KAJIAN BIBLIOMETRIKA SEBAGAI METODE EVALUASI DAN KAJIAN DALAM ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI
ISSN: 2354-9629 PEMANFAATAN KAJIAN BIBLIOMETRIKA SEBAGAI METODE EVALUASI DAN KAJIAN DALAM ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI Sitti Husaebah Pattah Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Kampus 2 UIN
Lebih terperinciEvaluasi Koleksi: Antara Ketersediaan dan Keterpakaian Koleksi. Syukrinur Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Aceh
Evaluasi Koleksi: Antara Ketersediaan dan Keterpakaian Koleksi Syukrinur Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Aceh Abstrak Tulisan ini berjudul Evaluasi Koleksi: Antara Ketersediaan dan Keterpakaian
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: accounting information system sales, sales effectiveness.
ABSTRACT Today, the role of accounting information systems is considered less important in a company. Many companies already have the accounting information system, but do not really apply in the everyday
Lebih terperinciRISET UNGGULAN TERPADU: KAJIAN BIBLIOMETRIKA
RISET UNGGULAN TERPADU: KAJIAN BIBLIOMETRIKA Kamariah Tambunan Pustakawan Madya PDII-LIPI Korespondensi: kamariah_t@yahoo.co.id ABSTRACT This study aims to know the results of integrated featured research
Lebih terperinciKETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) JAKARTA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PENULISAN KARYA ILMIAH:
KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) JAKARTA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PENULISAN KARYA ILMIAH: KAJIAN ANALISIS SITIRAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab
Lebih terperinciPERAN PUSTAKAWAN DALAM MEMOTIVASI SISWA MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SMK TAMANSISWA PADANG
PERAN PUSTAKAWAN DALAM MEMOTIVASI SISWA MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SMK TAMANSISWA PADANG Kristi Elferida 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan salah satu Eselon I (satu) di Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian,
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran subjective well-being pada orangtua yang mengalami kehilangan anak di komunitas Heaven is for Real di kota Bandung, dilihat dari komponen-komponen
Lebih terperinciEngkos Koswara Natakusumah 1 *
PENENTUAN KOLABORASI PENELITIAN DAN DISTRIBUSI PENGARANG PADA JURNAL TEKNOLOGI INDONESIA (THE DETERMINATIONS OF RESEARCH COLLABORATION AND AUTHORS DISTRIBUTION IN THE JURNAL TEKNOLOGI INDONESIA) Engkos
Lebih terperinciIlmu Perpustakaan vs Ilmu Informasi. Ida F Priyanto Perpustakaan Universitas Gadjah Mada
Ilmu Perpustakaan vs Ilmu Informasi Ida F Priyanto Perpustakaan Universitas Gadjah Mada Isu-isu pembahasan 1 Definisi, Kesamaan, dan perbedaan LS dan IS 2 Perkembangan LS dan IS 3 Keilmuan LS dan IS 4
Lebih terperinciANALISIS MARKOV CHAIN TERHADAP PERSEDIAAN: STUDI KASUS PADA CV SINAR BAHAGIA GROUP
ANALISIS MARKOV CHAIN TERHADAP PERSEDIAAN: STUDI KASUS PADA CV SINAR BAHAGIA GROUP Haryadi Sarjono; Edwin; Himawan Sentosa; Frendy Bong Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Ilmu Psikologi mendefinisikan memori sebagai sebuah proses pengkodean, penyimpanan, dan pemanggilan kembali informasi. Rehearsal adalah proses mengulang informasi secara sadar untuk meningkatkan
Lebih terperincimengungkapkan gagasan-gagasan matematis secara tulisan atau lisan, menggunakan pendekatan bahasa matematis untuk menyatakan informasi matematis, mengg
ABSTRAK Skripsi dengan judul Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Materi Komposisi Fungsi di MA Al-Hikmah Langkapan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENCATATAN CASH ON HAND STUDI KASUS PADA BANK BJB CABANG BSD FATMAWATI NURFITRI
PERANCANGAN SISTEM PENCATATAN CASH ON HAND STUDI KASUS PADA BANK BJB CABANG BSD FATMAWATI NURFITRI 41814120039 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2017
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Sehingga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN LITERATUR
BAB II TINJAUAN LITERATUR Pada bab ini akan dibahas beberapa literatur yang berhubungan dengan topik penelitian. Literatur yang dibahas merupakan literatur yang mempunyai kaitan isi dan mendukung konsep
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN LITERATUR. sebuah perpustakaan di lingkungan pendidikan tinggi (akademi, universitas,
BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan sebutan yang dikenakan pada sebuah perpustakaan di lingkungan pendidikan tinggi (akademi, universitas,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: kepuasan kerja, keinginan keluar (turnover intention) karyawan. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan sama halnya dengan sebuah jam yang memiliki banyak roda gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing-masing, tetapi harus saling berhubungan dan memiliki tujuan yang sama. Apabila
Lebih terperinciKONTRIBUSI KARYA TULIS HASIL PENELITIAN DALAM BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT. Rushendi
KONTRIBUSI KARYA TULIS HASIL PENELITIAN DALAM BULETIN PENELITIAN TANAMAN REMPAH DAN OBAT Rushendi Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik Jalan Tentara Pelajar (Cimanggu) Bogor 16111, Telp. (0251) 8321879,
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA BIDANG PENGELOLAAN, PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PASAR PADA DINAS PERDAGANGAN SRAGEN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA BIDANG PENGELOLAAN, PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PASAR PADA DINAS PERDAGANGAN SRAGEN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Manajemen
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME EDUKATIF MATERI SEJARAH PEMBENTUKAN BUMIPADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA. Oleh: NUR FIANA A
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME EDUKATIF MATERI SEJARAH PEMBENTUKAN BUMIPADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X SMA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Lebih terperinciPENENTUAN INDEKS KUALITAS TANAH BERDASARKAN PARAMETER LAPANGAN DI SUB DAS JOMPO JEMBER
PENENTUAN INDEKS KUALITAS TANAH BERDASARKAN PARAMETER LAPANGAN DI SUB DAS JOMPO JEMBER SKRIPSI Oleh EKO SAKTI BUDI PRABOWO NIM. 021510301042 JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN U N I V E R S I T A S J E M
Lebih terperinciDAFTAR ISI v. KATA PENGANTAR.. i ABSTRAK iii ABSTRACT iv. DAFTAR TABEL viii DAFTAR BAGAN... ix DAFTAR LAMPIRAN. x
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai derajat culture shock pada mahasiswa Buton tingkat I angkatan 2012 di Politeknik X Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciANALISIS TEBAL LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) PADA PERKERASAN KAKU (RIGID PA VEMENT) DENGAN PROGRAM ELCON DAN METODE ASPHALT INSTITUTE TESIS
ANALISIS TEBAL LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) PADA PERKERASAN KAKU (RIGID PA VEMENT) DENGAN PROGRAM ELCON DAN METODE ASPHALT INSTITUTE (STUDI KASUS : JALAN TOL PADALARANG - CILEUNYI) TESIS Karya tulis sebagai
Lebih terperinciPenelusuran online dan Pelaporan
Jurnalistik Online Penelusuran online dan Pelaporan Pertemuan ke 5 (25 Oktober 2013) Penelusuran daring Penelusuran dalam dunia online: simpel 1. Masukkan kata kunci ke kotak pencarian pada suatu mesin
Lebih terperinciINTISARI TINGKAT KESIAPAN INSTALASI GAWAT DARURAT DALAM PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT BEDAH SINDUADI
INTISARI TINGKAT KESIAPAN INSTALASI GAWAT DARURAT DALAM PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT BEDAH SINDUADI Ayu Lidya Rahmah 1, Elsye Maria Rosa 2, Ekorini Listiowati 3 Magister Manajemen
Lebih terperinciABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat kepuasan kerja dan aspek-aspeknya pada karyawan divisi HR PT. X Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
Lebih terperinciPERBEDAAN TAJAM PENGLIHATAN ANTARA PENGGUNA TELEPON PINTAR DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN TELEPON PINTAR PADA SISWA SMA ST.
PERBEDAAN TAJAM PENGLIHATAN ANTARA PENGGUNA TELEPON PINTAR DENGAN YANG TIDAK MENGGUNAKAN TELEPON PINTAR PADA SISWA SMA ST. THOMAS 1 MEDAN Oleh : ARDYTIA LESMANA 080100049 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciSIKAP MAHASISWA FISIP UNSRAT TERHADAP JASA LAYANAN UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT. Oleh: Drs. Anthonius M. Golung, SIP
SIKAP MAHASISWA FISIP UNSRAT TERHADAP JASA LAYANAN UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT Oleh: Drs. Anthonius M. Golung, SIP e-mail: tonygolung@yahoo.com Abstract The aim of this research is to evaluate the attitude
Lebih terperinciABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Meningkatkan Self Compassion Melalui Cognitive Behavior Therapy (CBT) Dalam Bentuk Kelompok Meningkatkan Self-Compassion pada Mahasiswa Program Studi Psikologi Profesi Jenjang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sitiran 2.1.1 Pengertian Sitiran Kata sitiran merupakan kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu citation. Sitiran dapat ditemukan dalam teks, catatan kaki, bibliografi atau
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai stages of faith pada pemimpin kelompok sel mahasiswa di gereja X Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik
Lebih terperinciINFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA
INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA Kamariah Tambunan 1 kamariah_t@yahoo.co.id ABSTRACT The purpose of this study is to find out information of economic science in Indonesian
Lebih terperinciKORELASI NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) HASIL PENGUKURAN ALAT MERLIN DAN BUMP INTEGRATOR
KORELASI NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) HASIL PENGUKURAN ALAT MERLIN DAN BUMP INTEGRATOR ABSTRAK KORELASI NILAI INTERNATIONAL ROUGHNESS INDEX (IRI) HASIL PENGUKURAN ALAT MERLIN DAN BUMP INTEGRATOR
Lebih terperinciPenerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa
Penerapan Sistem Otomasi Perpustakaan Untuk Meningkatkan Kinerja Pustakawan di Perpustakaan Pusat Universitas Warmadewa Ni Putu Ratih Adnyana Putri 1, I Putu Suhartika 2, Richard Togaranta Ginting 3 Fakultas
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF MENGENAI TECHNOSTRESS PADA
STUDI KOMPARATIF MENGENAI TECHNOSTRESS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA PENELITIAN PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK ELEKTRO, TEKNIK INFORMATIKA, DAN PSIKOLOGI DISUSUN OLEH : Missiliana R., M.Si,
Lebih terperinciCIRI-CIRI KEPENGARANGAN DAN PENGGUNAAN LITERATUR DALAM MAJALAH INDONESIA BIDANG ILMU-ILMU SOSIAL
_L_ --- CIRI-CIRI KEPENGARANGAN DAN PENGGUNAAN LITERATUR DALAM MAJALAH INDONESIA BIDANG ILMU-ILMU SOSIAL Sri Purnomowati Peneliti di PDII-LIPI Abstract The pwpose of this study is to find out the authorship
Lebih terperinciPERAN PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN DI PERPUSTAKAAN Oleh: Nora Junita Azmar
PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN DI PERPUSTAKAAN Oleh: Nora Junita Azmar Abstract The role of the librarian, growing over time. Now librarians not only serve the circulation of books,
Lebih terperinciPertemuan 10 STATISTIKA INDUSTRI 2. Multiple Linear Regression. Multiple Linear Regression. Multiple Linear Regression 19/04/2016
19/04/016 Pertemuan 10 STATISTIKA INDUSTRI TIN 4004 Outline: and Correlation Non Linear Regression Referensi: Montgomery, D.C., Runger, G.C., Applied Statistic and Probability for Engineers, 5 th Ed. John
Lebih terperinciAnalisis Sitiran sebagai Alat Evaluasi Koleksi Perpustakaan. Citation Analisis as a Tool of Library Collections Evaluation
Analisis Sitiran sebagai Alat Evaluasi Koleksi Perpustakaan Citation Analisis as a Tool of Library Collections Evaluation Nurul Hayati, M.Hum 1 Library Science Study Program at the Faculty of Adab and
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI ORANG TUA PADA PROGRAM PARENTING EDUCATION DENGAN PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI UPTD SKB CERME KABUPATEN GRESIK.
HUBUNGAN PERSEPSI ORANG TUA PADA PROGRAM PARENTING EDUCATION DENGAN PENGASUHAN ANAK USIA DINI DI UPTD SKB CERME KABUPATEN GRESIK Rizki Dwi Antari Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Iilmu Pendidikan, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan kategori kajian
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan kategori kajian perkembangan. Perkembangan atau pertumbuhan dapat digambarkan sebagai perubahan
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ABATE (TEMEFOS) PADA LARVA NYAMUK CULEX DI DALAM DAN DI LUAR RUANGAN
ABSTRAK PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ABATE (TEMEFOS) PADA LARVA NYAMUK CULEX DI DALAM DAN DI LUAR RUANGAN Fanny Wiliana, 2006. Pembimbing : Susy Tjahjani, dr., M.Kes Meilinah Hidayat, dr., M.Kes
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMUSTAKA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X Andriko Firma 1, Elva Rahmah 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang
Lebih terperinciKEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL
Jurnal Gammath, Volume I Nomor 2, September 2016 KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Mohammad Jupri 1, Zulfa Anggraini R 2, Christine Wulandari S 3 1 Universitas
Lebih terperinciANALISIS JAM MAKAN PADA DAUN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. parachinensis L.) DENGAN TEKNIK PERUNUT RADIOAKTIF 32 P SKRIPSI
ANALISIS JAM MAKAN PADA DAUN TANAMAN SAWI HIJAU (Brassica rapa var. parachinensis L.) DENGAN TEKNIK PERUNUT RADIOAKTIF 32 P SKRIPSI BIDANG MINAT BIOFISIKA Nurfaizah JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN
Lebih terperinciABSTRACT. Key words: Internal audit, effectiveness of internal control of sales. Universitas Kristen Maranatha
v ABSTRACT Sales activity is one important activity within the company because the sale is affecting the company in maintaining continuity of production of goods. Proceeds from sales of goods production
Lebih terperinciOleh Wiwin Septia Dewi ( ) Program Studi S1 Ilmu Informasi & Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRACT
ANALISIS SITIRAN TERHADAP TESIS MAHASISWA MAGISTER SAINS MANAJEMEN TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN 2013 DAN KETERSEDIAAN LITERATUR DI RUANG BACA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA Oleh Wiwin Septia
Lebih terperinciANALISIS WASTE PENGGUNAAN BETON READY MIX PADA PEKERJAAN PONDASI RUMAH SAKIT X ABSTRAK
ANALISIS WASTE PENGGUNAAN BETON READY MIX PADA PEKERJAAN PONDASI RUMAH SAKIT X Johan Wijaya NRP: 1121007 Pembimbing: Deni Setiawan, S.T., M.T. ABSTRAK Keadaan lingkungan di dunia saat ini sudah mulai memprihatinkan
Lebih terperinci