KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) JAKARTA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PENULISAN KARYA ILMIAH:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) JAKARTA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PENULISAN KARYA ILMIAH:"

Transkripsi

1 KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) JAKARTA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PENULISAN KARYA ILMIAH: KAJIAN ANALISIS SITIRAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta YAYAH FAUZIAH NIM : JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M/1431 H 1

2 2 KETERSEDIAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) JAKARTA DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN PENULISAN KARYA ILMIAH: KAJIAN ANALISIS SITIRAN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh YAYAH FAUZIAH NIM : Dibawah Bimbingan Pungki Purnomo, MLIS NIP JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M/1431 H

3 3 LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi ini berjudul Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam Memenuhi Kebutuhan Penulisan Karya Ilmiah : Kajian Analisa Sitiran telah diajukan dalam sidang Munaqasah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal. Skripsi ini telah diterima sebagai syarat salah satu untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada jurusan Ilmu Perpustakaan. Jakarta, 24 Juni 2010 SIDANG MUNAQASAH Ketua Sekretaris Drs. Rizal Saiful Haq, MA Pungki Purnomo, MLIS NIP NIP Penguji Pembimbing Mukmin Suprayogi, M.Si Pungki Purnomo, MLIS NIP NIP

4 4 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 08 Mei 2010 Yayah Fauziah

5 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dalam Memenuhi Kebutuhan Penulisan Karya Ilmiah : Kajian Analisis Sitiran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa sitiran yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah di bidang antariksa dan kedirgantaraan yaitu berupa buku, jurnal, majalah, berita, dan prosiding sebagai bahan referensi. Sedangkan tujuan akhir dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui jenis koleksi (bahan pustaka), jenis literatur yang dibutuhkan, tahun penerbitan (usia) literatur, tempat terbit, dan bahasa pengantar, serta mengetahui sejauh mana ketersediaan koleksi Perpustakaan LAPAN Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis sitiran yaitu menganalisa bahan pustaka yang digunakan sebagai acuan atau rujukan dalam suatu penulisan. Jumlah keseluruhan total sitiran sebanyak 393 sitiran, buku merupakan jenis dokumen literatur yang paling banyak disitir dengan frekuensi 165 sitiran (42%) atau hampir setengahnya. Tahun terbit yang disitir sebagai bahan referensi masih relatif muda dalam kurun waktu 10 tahun dari tahun , tempat terbit yang paling banyak digunakan dalam karya ilmiah ini yaitu berasal dari negara Amerika Serikat yang memiliki bagian persentase sebanyak 14,09% atau sebesar 55 sitiran yang mencakup 16 kota, dimana kota New York memiliki persentase terbanyak yaitu sebesar 7,89% atau sebanyak 31 sitiran. Penggunaan bahasa literatur yang paling dominan disitir adalah bahasa Inggris yaitu sebanyak 292 sitiran (74,3%) atau dalam frekuensi parameter meliputi hampir seluruhnya. Ketersediaan koleksi Perpustakaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Jakarta mengenai bidang antariksa dan kedigantaraan dari keseluruhan total 393 sitiran koleksi yang tersedia dan tidak tersedia hanya 10 judul yang berupa buku, majalah dan jurnal atau sekitar 2,5% dari seluruh sitiran yang digunakan. Keadaan ini karena kurangnya jumlah koleksi yang tersedia sangat memprihatinkan mengingat semakin bertambahnya minat pemakai perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan penulisan karya ilmiah. i

6 KATA PENGANTAR Assalamuallaikum Wr. Wb. Puji syukur penulis panjatakan atas kehadirat Allah SWT serta sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, karena atas rahmat-nyalah penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Jakarta dalam Memenuhi Kebutuhan Penulisan Karya Ilmiah : Kajian Analisis Sitiran. Dalam proses penulisan skripsi ini penulis mengalami berbagai hambatan dan tantangan yang begitu banyak, namun berkat semangat dan dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Wahid Hasyim, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora. 2. Bpk. Drs. Rizal Saiful Haq, MA, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan. 3. Bpk. Drs. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan dan selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk senantiasa memberikan petunjuk dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan.yang telah memberikan begitu banyak ilmu pengetahuan yang berguna kepada penulis. 5. Bapak Adi Pratomo, selaku Kepala Sub Bagian Perpustakaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). 6. Ibu Dinar Indrasasi, Sulisnaeni, Bapak Irwan dan semua staff Perpustakaan LAPAN yang telah membantu dalam penelitian skripsi ini. ii

7 7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberikan kasih sayang dan doa bagi penulis dengan segenap ketulusan, kesabaran dan pengorbanan yang tiada henti dalam mendidik dan membesarkan penulis. 8. Kakak-kakakku, Adik-Adikku tersayang atas segala supportnya dan keponakanku Fina, Fanza, Faiz, Fian, Malika yang selalu memberikan keceriaan canda tawa bagi penulis. 9. Untuk Wisnu yang selalu memberikan dukungan tiada henti dan telah mengisi hari-hari di kehidupan penulis terima kasih untuk semuanya. 10. Teman-teman JIP angakatan 2005 Mahda, Rossela, Hasanah, Vani, Mutia Dwi, Dyta, Imas, Nunung, Nining, Erna, Badriah, Puput, Eka, Nasrul, Irfan, Babeh, Kahfi, Dafi, Dll kalian semua adalah sahabatku yang selalu memberikan banyak dukungan dan semangat, semoga persahabatan kita takkan pernah terlupakan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. 11. Semua teman-teman yang telah membantu yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih atas semua supportnya. Tentunya skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, namun penulis berharap karya ini bermanfaat bagi pembacanya dan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan. Akhirnya, semoga Allah SWT melimpahkan rahmatnya kepada kita semua, Amin. Jakarta, Mei 2010 Penulis iii

8 DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Permasalahan... 4 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 5 D. Metode Penelitian... 5 E. Sistematika Penulisan... 8 BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Pengertian Perpustakaan Perpustakaan Khusus Tugas Perpustakaan Khusus Fungsi Perpustakaan Khusus Ciri Perpustakaan Khusus Koleksi Perpustakaan Khusus B. Ketersediaan Koleksi C. Pengertian Analisis Sitiran D. Manfaat Analisis Sitiran E. Aplikasi Analisis Sitiran F. Ruang Lingkup dan Parameter Analisis Sitiran G. Keusangan Dokumen H. Half Life (paro hidup) Literatur iv

9 BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL (LAPAN) A. Profil Institusi B. Struktur Organisasi C. Fungsi dan Tugas Pokok LAPAN D. Sistem Keanggotaan dan Layanan E. Sarana dan Prasarana F. Koleksi Perpustakaan LAPAN G. Sarana Sistem Temu kembali BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENELITIAN A. Jenis literatur yang Disitir B. Tahun Penerbitan yang Disitir C. Bahasa yang Paling Banyak Disitir D. Tempat Terbit yang Disitir E. Ketersediaan Koleksi Perpustakaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v

10 DAFTAR TABEL Tabel 1 Petugas Perpustakaan Tabel 2 Daftar surat kabar harian yang dilanggan Perpustakaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Jakarta Tabel 3 Daftar klasifikasi koleksi Perpustakaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Jakarta Tabel 5 Jenis literatur yang disitir Tabel 6 Tahun terbit (usia literatur) yang disitir Tabel 7 Bahasa yang paling banyak disitir Tabel 8 Tempat terbit yang paling banyak digunakan Tabel 9 Koleksi yang disitir pada Perpustakaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional vi

11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan dalam sejarah masa lalu merupakan hasil budaya umat manusia yang sangat tinggi. Perpustakaan khusus yang merupakan salah satu dari jenis perpustakaan adalah juga berfungsi sebagai tempat penelitian dan pengembangan, pusat kajian, serta penunjang pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia atau pegawai dalam suatu institusi maupun lembaga (Sutarno, 2003 : 1). Bagi sebagian masyarakat, perpustakaan di zaman modern seperti sekarang ini merupakan suatu kebutuhan, terutama masyarakat terpelajar, mahasiswa dan kelompok-kelompok tertentu, untuk membantu dalam menunjang aktivitasnya. Perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai pusat sumber informasi, ilmu pengetahun dan penelitian. Perpustakaan khusus berfungsi sebagai sarana penelitian untuk staf karyawan dalam memacu tercapainya tujuan lembaga induk gejala ini dengan sendirinya memperkuat perpustakaan untuk terus meningkatkan kemampuan dalam mengelola informasi yang sifatnya khusus guna memenuhi kebutuhan pemakai perpustakaan khusus. Perpustakaan khusus yang baik adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi secara khusus dan perlengkapan yang memadai, sehingga dapat 1

12 2 memberikan pelayanan yang dapat digunakan untuk kepentingan pemakai. Dan juga berperan secara khusus untuk para karyawan demi kepentingan lembaga/instansi terkait. Kehadiran perpustakaan khusus pada suatu instansi harus dapat menambah wawasan para karyawan dan anggota, sehingga menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Kualitas suatu lembaga pendidikan, perguruan tinggi/lembaga riset dan ilmu pengetahuan dapat dilihat dari jasa yang diberikan oleh perpustakaannya (Soedibyo, 1987:1). Apapun jenisnya, perpustakaan berperan sebagai media dalam penyampaian informasi kepada pemakainya, menghimpun, dan melestarikan bahan pustaka, agar bahan pustaka tersebut tetap dalam keadaan baik dan dapat dipergunakan oleh pemakainya. Pada dasarnya tugas utama setiap perpustakaan ialah membangun koleksi perpustakaan yang kuat demi kepentingan pemakai perpustakaan. Koleksi yang kuat dan seimbang serta relevan dengan kebutuhan pengguna akan sangat menunjang keberhasilan misi perpustakaan itu sendiri. Membangun koleksi perpustakaan bukan hanya cukup dari segi kuantitasnya saja melainkan segi kualitasnya, karena koleksi yang besar jika tidak relevan dengan kebutuhan pemakai akan menjadi mubadjir adanya. Idealnya seluruh koleksi yang ada di perpustakaan mempunyai nilai guna yang tinggi, oleh karenanya membangun dan mengembangkan koleksi perpustakaan harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan dengan perencanaan yang matang, dan disisi lain juga harus mendapatkan dukungan dari pihak- pihak terkait.

13 3 Yang dimaksud dengan fungsi penelitian adalah sejauh mana koleksi perpustakaan dapat dimanfaatkan peneliti dalam rangka memenuhi kebutuhan literatur yang sedang atau akan dilakukan (Pergola, 2007 : 36). Koleksi perpustakaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) terdiri dari buku mengenai kerdigantaraan, laporan penelitian, jurnal, dokumen, kliping, kaset, CD-ROM, dan koleksi referensi, misalnya kamus, ensiklopedi, atlas, serta majalah- majalah sekunder (bibliografi, abstrak, indek). Bagi peneliti kebutuhan informasi merupakan kebutuhan mutlak, terutama ketika mereka menghadapi tugas-tugas penelitian. Dengan kondisi yang seperti ini mereka akan mencari informasi untuk mendukung tugas- tugas tersebut. Begitu juga dengan penulisan karya penelitian mereka yang tidak terlepas dari keharusan menggunakan koleksi bahan pustaka sebagai referensi dalam memenuhi kebutuhan pemakai. Pada perpustakaan khusus, ketersediaan koleksi dengan menggunakan cara analisis sitiran dapat dilakukan dengan mengidentifikasi semua bahan pustaka yang merupakan hasil karya penelitian dari peneliti yang bersangkutan, maupun publikasi ilmiah dari lembaga induk perpustakaan bernaung. Penelitian semacam ini belum pernah dilakukan di perpustakaan LAPAN. Berkaitan dengan permasalahan diatas maka penulis mengajukan judul penelitian skripsi ini Ketersediaan Koleksi Perpustakaan LAPAN dalam memenuhi kebutuhan Penulisan Karya Ilmiah:Kajian Analisis Sitiran

14 4 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Agar pembahasan skripsi ini lebih terarah serta tidak meluas, maka penulis memberikan batasan masalah yang akan diteliti dalam masalah pengembangan koleksi terhadap kesesuaian koleksi dengan kebutuhan pemakai perpustakaan LAPAN, pada hal-hal berikut: a. Jenis koleksi yang digunakan oleh pemakai perpustakaan b. Tahun terbit koleksi yang digunakan oleh pemakai perpustakaan c. Tempat terbit koleksi yang digunakan oleh pemakai perpustakaan d. Bahasa dari koleksi (bahan pustaka) yang dirujuk oleh pemakai perpustakaan 2. Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : a. Jenis koleksi apa saja yang digunakan oleh pemakai perpustakaan? b. Koleksi (bahan pustaka) terbitan tahun berapa saja yang digunakan oleh pemakai perpustakaan? c. Koleksi terbitan mana saja yang digunakan oleh pemakai perpustakaan? d. Bahasa apa saja dari koleksi yang digunakan oleh pemakai perpustakaan?

15 5 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk : a. Mengetahui gambaran tentang jenis koleksi (bahan pustaka) apa saja yang digunakan. b. Untuk mengetahui terbitan tahun berapa saja yang digunakan. Apakah sesuai dengan kebutuhan para pemakai perpustakaan? c. Memperoleh gambaran terhadap tempat terbit mana saja dari koleksi yang digunakan. d. Untuk mengetahui bahasa yang digunakan. 2. Manfaat Penelitian a. Memberikan pemikiran yang dapat memperkaya khazanah pengetahuan tentang masalah pengembangan koleksi terhadap ketersediaan koleksi perpustakaan LAPAN dalam memenuhi kebutuhan penulisan karya ilmiah. b. Memberikan masukan-masukan yang berguna bagi perpustakaan LAPAN, serta memperluas dan memperdalam pengetahuan penulis tentang ketersediaan koleksi Perpustakaan LAPAN dalam memenuhi kebutuhan penulisan karya ilmiah. D. Metode Penelitian 1. Tipe Penelitian Metode penelitian yang diterapkan adalah penelitian deskriptif, yaitu yang bertujuan untuk menggambarkan sifat suatu keadaan yang

16 6 sementara berjalan pada saat penelitian dilakukan, dan memeriksa sebabsebab dari suatu gejala tertentu (Sevilla, 1993 :71). 2. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk melakukan pengukuran terhadap gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan (Koentjaraningrat, 1991:251). 3. Jenis dan Sumber data a. Data primer yaitu data yang bersumber dari responden yang ditemui langsung di lapangan (lokasi penelitian) yaitu pengguna perpustakaan LAPAN b. Data sekunder yaitu data yang berasal dari kepustakaan, yang terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. 4. Populasi dan Sampel a. Kerlinger (1973) mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan anggota, kejadian atau objek-objek yang telah ditetapkan dengan baik (Sevilla, 1993 : 160). b. Ferguson (1976) mendefinisikan sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang ditarik dari populasi (Singarimbun, 1991 : 150). Berdasarkan hasil survei yang peneliti lakukan, karya-karya Ilmiah dari para pakar di lingkungan LAPAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 52 karya penelitian dari tahun 2000 s/d 2009 yang terekam adalah 26 karya penelitian berupa buku 10 sitiran, jurnal dan berkala

17 7 ilmiah terbitan LAPAN 3 sitiran, majalah sains dan teknologi serta berita dirgantara 4 sitiran dan prosiding 9 sitiran. Adapun sampelnya adalah 50% dari keseluruhan jumlah buku, jurnal, majalah dan berita dirgantara dan prosiding. 5. Teknik Pengambilan Data Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain : a. Pada tahap pengkompilasian. Pada tahap ini peneliti akan melakukan penghimpunan data bahan pustaka yang disitir 26 karya ilmiah yang menjadi sampel pada penelitian ini. b. Tahap penyuntingan data bibliografi. Pada tahap ini seluruh sitiran bahan pustaka yang disitir 26 dari karya Ilmiah tersebut akan di edit data bibilografinya yang ada di lingkungan perpustakaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). c. Tahap pentabulasian. Pada tahap ini data di susun pada daftar pustaka untuk mempermudah dalam verifikasi data. d. Tahap penghitungan. Pada tahap ini mengelompkkan jenis literatur yang dipakai untuk mempermudah penghitungan. 6. Analisis Data a. Melakukan Cross check pada koleksi di perpustakaan terhadap keberadaan bahan pustaka yang disitir pada koleksi perpustakaan LAPAN.

18 8 b. Menghitung presentasi dengan rumus: P =F/ N x 100 % Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya. N = Number of case (jumlah frekuensi/banyaknya individu) c. Menafsirkan data dengan menggunakan parameter penafsiran nilai prosentase adalah : 1) 0 % : tidak ada satupun 2) 1 % - 25 % : sebagian kecil 3) 26 % - 49 % : hampir setengahnya 4) 50 % : setengahnya 5) 51 % - 75 % : sebagian besar 6) 76 % - 99 % : hampir seluruhnya 7) 100 % : seluruhnya (Wasito, 1993 :11) E. Sistematika Penulisan Dalam skripsi ini penulis membagi penulisan ke dalam lima bab, tiap bab membahas secara terperinci bagian-bagian yang dipaparkan, sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Mencakup latar belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sitematika penulisan

19 9 BAB II TINJAUAN LITERATUR Bab ini mencakup pengertian perpustakaan khusus, tujuan dan fungsi perpustakaan khusus, koleksi perpustakaan khusus, pemakai perpustakaan, pengertian analisis sitiran, manfaat analisa sitiran, aplikasi analisis sitiran, keusangan dokumen, ruang lingkup dan parameter analisis sitiran BAB III GAMBARAN UMUM Berisi tentang sejarah dan latar belakang perpustakaan khusus Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), tugas dan fungsi, struktur organisasi, visi, misi, sistem dan jenis layanan, koleksi perpustakaan LAPAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas hasil penelitian dan analisis dari hasil penelitian. BAB V PENUTUP Bab ini memuat kesimpulan yang telah diteliti dan penulis mencoba untuk memberikan saran-saran yang merupakan masukan dan sumbangan pemikiran penulis.

20 BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Khusus 1. Pengertian Perpustakaan Khusus Dalam kamus besar ilmu pengetahuan disebutkan bahwa perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang menekankan koleksinya pada suatu bidang khusus dan bidang-bidang lain yang berhubungan (Dagun, 1997 : 840). Banyak definisi tentang perpustakaan khusus, diantaranya adalah : Menurut Mulyani Achmad Nuryadi yang dikutip oleh Karmidi (1999 :1) Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh suatu lembaga khusus diluar lembaga yang telah termuat pada butir a. perpustakaan umum b. perpustakaan sekolah dan c. perpustakaan perguruan tinggi. Lembaga yanng dimaksud dapat berupa lembagalembaga industri, lembaga perkantoran (departemen), lembaga penelitian, dan lembaga-lembaga pemerintah lainnya. Sedangkan menurut Mudjito (2001:8), perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang memiliki koleksi khusus, bertugas melayani informasi sebagai acuan kerja dan penelitian untuk memperlancar pelaksanaan tugas instansi atau lembaga yang bersangkutan perpustakaan khusus atau dinas diselenggarakan oleh instansi atau lembaga baik pemerintah maupun swasta, organisasi politik maupun kemasyarakatan". 10

21 11 Dalam mengembangkan koleksi perpustakaan, tim seleksi dan pengadaan bahan pustaka harus melihat tujuan dan fungsi dari perpustakaan tersebut. Dalam pengembangan koleksi sendiri harus memperhatikan beberapa aspek yang penting yang bisa memberikan jawaban atas tujuan dan fungsi pokok perpustakaan sebagai berikut: 1) Dapat menunjang program pendidikan dan penelitian 2) memenuhi kebutuhan akan informasi 3) memenuhi kebutuhan sosial 4) memenuhi kebutuhan kultural dan spiritual masyarakat 5) memenuhi kebutuhan akan rekreasi 6) berfungsi sebagai repository (perpustakaan deposit) (Yulia, 1993 : 11). Prytherc (1996: 602) menjelaskan beberapa pengertian perpustakaan khusus, diantaranya : a. 1) Perpustakaan atau pusat informasi, yang diurus oleh perorangan, perusahaan negara, perkumpulan, perwakilan, atau beberapa kelompok lainnya. 2) Mengkhususkan koleksi dalam sebuah perpustakaan. b. Koleksi buku dan cetakan lainnya, tulisan atau bahan rekaman apapun dengan cakupan pengetahuan yang terbatas dan dilaksanakan oleh masyarakat terpelajar, organisasi penelitian, industri atau usaha perdagangan, departemen pemerintah atau institusi pendidikan. Dari beberapa pengertian perpustakaan khusus diatas maka penulis memberi kesimpulan bahwa perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang menitikberatkan pada koleksi tertentu, dimana koleksinya disesuaikan dengan bidang kosentrasi lembaga induknya sendiri.

22 12 2. Tugas Perpustakaan Khusus Tugas pokok perpustakaan khusus adalah menghimpun, menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan semua koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaataanya, dan melayani masyarakat pengguna, yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan. Masyarakat pengguna tersebut adalah sesuai dengan jenis perpustakaan, kebijakan penyelenggara, dan kelompok atau segmen pemakai atau penyelenggaranya (Sutarno, 2004: 50). Tugas perpustakaan khusus sangat diharapkan dari perusahaan induk tempat perpustakaan khusus yang bernaung atau perusahaan salah satunya yang sangat penting ialah memberikan informasi dengan baik kepada perusahaan. Kualitas dari informasi yang diberikan oleh kepada perusahaan/ lembaga dapat menambah bobot dari perusahaan ( Endang, 2001: 17). 3. Fungsi Perpustakaan Khusus Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0103/0/1981, perpustakaan khusus atau dinas mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Pusat referensi bagi para karyawan atau karyawati maupun anggota dari instansi yang bersangkutan. b. Pusat penelitian bagi petugas dari instansi atau lembaga yang bersangkutan. c. Sarana untuk memperlancar pelaksanaan tugas instansi atau lembaga yang bersangkutan (Mudjito, 2001: 14).

23 13 Menurut Sulistyo Basuki (1994 : 81) perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang berfungsi sebagai pusat referal dan penelitian serta sarana untuk memperlancar pelaksanaan tugas instansi atau lembaga yang bersangkutan. Menurut beberapa pendapat di atas maka tugas perpustakaan khusus dapat disimpulkan melayani suatu kelompok secara khusus terhadap kepentingan khusus, yang memiliki kesamaan dalam kebutuhan dan minat terhadap bahan pustaka dan informasi. Pada perpustakaan khusus, pengguna perpustakaan lebih dikhususkan kepada pusat penelitian dalam suatu bidang tertentu, tergantung kepada lembaga induknya. Sedangkan kesimpulan tentang fungsi perpustakaan adalah menjalankan suatu tugas yang harus dijalankan sebagaimana mestinya perpustakaan, sehingga keinginan dan tujuan suatu misi perpustakaan tercapai sesuai dengan tujuan. Pada umumnya fungsi-fungsi tidak berbeda antara perpustakaan yang satu dengan yang lainnya, begitupun fungsi perpustakaan khusus tidak berbeda dengan perpustakaan-perpustakaan yang lainnya. 4. Ciri Perpustakaan Khusus Ciri perpustakaan khusus yaitu hanya memiliki koleksi dengan beberapa disiplin ilmu tertentu, keanggotannya perpustakaan biasanya terbatas dan ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk tempat perpustakaan tersebut. Pustakawan mempunyai peran utama dalam melakukan penelitian kepustakaan untuk anggota, koleksinya

24 14 kebanyakan bukan pada buku, melainkan pada majalah, pamplet, paten, laporan penelitian abstrak, atau indeks karena literatur dari jenis tersebut umumnya mengandung informasi yang lebih mutakhir dibandingkan dengan buku. Sulistyo Basuki (1993 : 49) mengemukakan ciri utama perpustakaan khusus sebagai berikut : a. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu saja. Misalnya perpustakaan yang membatasi pada satu subjek (contoh pertanian kering), subjek yang luas (biologi dan pertanian), maupun berorientasi ke misi (misalnya pengangkutan). b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang ditentukan oleh kebijakan badan induk tempat perpustakaan tersebut. c. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian kepustakaan untuk anggota. d. Tekanan koleksi bukan pada buku (dalam arti sempit) melainkan paada majalah, pamphlet, paten, laporan penelitian, abstrak, atau indeks karena jenis tersebut umumnya informasinya lebih mutakhir dibandingkan buku. e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan. Karena itu perpustakaan khusus menyediakan jasa yang sangat berorientasi ke pemakainya dibandingkan jenis perpustakaan lain. Jasa yang diselenggarakan misalnya pemencaran informasi terpilih atau pengiriman fotokopi artikel sesuai dengan minat pemakai.

25 15 5. Koleksi Perpustakaan Khusus Koleksi perpustakaan khusus difokuskan pada koleksi mutakhir dalam subjek yang menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau untuk mendukung kegiatan badan induknya. Koleksi perpustakaan khusus adalah tidak dilihat pada banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis terbitan lainnya melainkan ditekankan pada kualitas koleksinya, agar dapat mendukung jasa penyebaran informasi mutakhir serta penelusuran informasi (Surachman : 2007). Pembinaan koleksi perpustakaan khusus menekankan pada beberapa jenis bahan pustaka seperti referensi, buku teks, majalah, jurnal ilmiah, hasil penelitian dan sejenisnya, dalam bidang khusus, baik dalam bentuk tercetak maupun media lainnya. Perpustakaan Nasional menetapkan standar koleksi pada perpustakaan khusus, diantaranya: a. Jumlah koleksi perpustakaan mengacu pada SK Menpan 33 tahun 1998 yaitu 1000 judul atau 2000 eksemplar. b. Perpustakaan harus mempunyai program pengembangan koleksi tahunan yang menunjang visi dan misi, tugas pokok dan fungsi, program serta pemakai potensialnya. c. Koleksi perpustakaan minimal 10 % dari jumlah koleksinya merupakan koleksi mutakhir yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan bidang yang dilayani perpustakaan.

26 16 d. Perpustakaan harus memiliki program penyiangan untuk seluruh koleksi perpustakaan yang minimal disiangin setiap lima tahun sekali. e. Perpustakaan minimal harus melanggan satu judul majalah yang berkaitan dengan kekhususan misinya untuk setiap tahunnya. f. Koleksi pepustakaan juga mencakup dokumen, literatur, bahan perpustakaan cetak, multimedia dan digital. B. Ketersediaan Koleksi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998 : 729) ketersediaan koleksi berasal dari kata sedia yang artinya sudah selesai dibuat (disiapkan, diatur, dan sebagainya). Jadi ketersediaan adalah kesiapan suatu alat (tenaga, barang, modal, anggaran) untuk dapat dipergunakan atau dioperasikan dalam waktu yang telah ditentukan. Ketersediaan koleksi merupakan salah satu unsur utama dan terpenting yang harus ada di perpustakaan. Tanpa adanya ketersediaan koleksi yang baik dan memadai, maka perpustakaan tidak dapat memberikan layanan yang maksimal kepada para penggunanya. Ketersediaan koleksi di perpustakaan selalu berkaitan dengan proses pengadaan, karena pengadaan bahan pustaka merupakan rangkaian dari kebijakan pengembangan koleksi perpustakaan. Artinya tersedianya koleksi di perpustakaan itu karena pengadaan yang telah dilakukan oleh pihak perpustakaan. Semua kebijakan pengembangan koleksi akhirnya bermuara pada pengadaan bahan pustaka. Harus disadari bahwa kebutuhan informasi

27 17 pemakai itu sangat beragam dan kebutuhan tersebut banyak dipengaruhi oleh latar belakang sosial budayanya, termasuk pendidikannya, karena itu dalam pengadaan koleksi (bahan pustaka) seharusnya diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan informasi, baik tingkat keluasan atau kedalaman informasi dan kualitasnya agar dapat membangun koleksi sesuai dengan kebutuhan pemakai (Asrukin, 2006 : 39). Penulisan karya ilmiah tidak terlepas dari keharusan menggunakan bahan pustaka sebagai bahan rujukan. Bahan pustaka yang disitir dipakai sebagai dasar penyusuran argumentasi atau sebagai bahan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh (Soerhardjan,2003 :18). Untuk mendukung penulisan sebuah karya tulis inilah seorang peneliti membutuhkan informasi sebagai sumber rujukan dalam penalitiannya. Sumber rujukan adalah semua ini terbatas untuk memperoleh informasi. Sumber ini terbatas pada rujukan saja tetapi juga mencakup sumber lain (Lasa, 1998 : 105). Dalam memperoleh sumber rujukan ini banyak sekali jenis dan bentuk literatur yang dapat digunakan baik dalam bentuk cetak maupun non cetak seperti buku teks, abstrak, indeks, kamus, ensiklopedia, jurnal, majalah, surat kabar dan sebagainya. Pencarian informasi sumber rujukan melalui maya atau internet dapat dilakukan melalui search engine, online database, jurnal elekronik, reference online, dan informasi lainnya tersedia secara elekronik atau digital. Seorang peneliti akan mudah mendapatkan informasi yang dikehendaki melalui komputer dan media internet dengan jenis dan macam yang cakupannya lebih luas lagi.

28 18 C. Pengertian Analisis Sitiran Kata sitiran merupakan terjemahan langsung dari kata citation. Konsep yang melatarbelakangi adanya sitiran adalah hubungan antara suatu karya yang disitir dan karya orang lain yang menyitir. Menurut ALA Glossary of Library and Information science, dijelaskan bahwa Citation adalah suatu catatan yang menunjuk kepada suatu karya yang bagian dari isinya telah dikutip, atau menunjuk kepada beberapa sumber yang berwenang ( Istiana, 2005 : 4). Analisis sitiran dalam kamus istilah perpustakaan adalah cara penghitungan atas karya tulis yang disitir oleh para pengarang. Karya itu digunakan untuk persiapan penulisan karya tulis mereka (Lasa,1998 : 24). Menurut Kamus Besar Indonesia analisis sitiran adalah menyebut atau menulis kembali kata-kata yang telah disebut (ditulis) orang lain; mengutip (Sulistyo,2004:71). Analisis sitiran adalah kajian terhadap sejumlah sitiran atau rujukan yang terdapat dalam karya tulis ilmiah tertentu. Selanjutnya analisis sitiran adalah penyelidikan melalui data sitiran dari suatu dokumen, baik dokumen yang disitir maupun dokumen yang menyitir (Pergola, 1997 : 39). Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa analisis sititan adalah penelitian terhadap karya tulis seseorang melalui data-data sitiran atau rujukan dari karya itu. Misalnya karya A yang disebut sebagai daftar pustaka oleh karya B, maka karya A disitir oleh karya B atau dengan kata lain karya B menyitir karya A.

29 19 Penggunaan analisis sitiran pada suatu karya atau dokumen untuk pengembangan koleksi didasarkan pada asumsi bahwa karya yang sering disitir atau banyak disitir lebih bernilai dibandingkan karya yang jarang disitir atau tidak pernah disitir. Dalam analisis sitiran menurut Sulistyo (2004 : 71) dikenal juga istilah referencing atau perujukan dan istilah citation atau sitiran. Referencing mengarah pada perujukan ke karya yang telah ada sebelumnya, sedangkan citation mengarah pada karya yang diacu yang dilakukan oleh pengarang sesudah karya yang diacu diterbitkan. Kegiatan ini merupakan bagian komunikasi ilmiah dan merupakan ciri pertumbuhan pengetahuan. Sitiran merupakan sebuah hubungan antara dokumen yang dikutip dengan dokumen yang mengutip. Sitiran berhubungan dengan dua jenis data yakni : 1. Data yang dikutip (cited atau dikutip) atau rujukan merupakan sebuah dokumen yang menunjukkan unit sumber, jadi dokumen ini usianya akan selalu selalu lebih tua daripada dokumen yang mengutip. Dokumen yang dikutip dan usianya selalu lebih tua daripada karya yang mengutipnya dikenal dengan istilah predated. 2. Data yang mengutip atau sitiran merupakan sebuah dokumen yang merupakan unit penerima, karena itu usia dokumen ini selalu lebih muda usianya daripada dokumen yang dikutip atau pasca tahun dalam hubungannya dengan rujukan (Sulistyo, 2004: 72).

30 20 Menurut Garfield (1979), seorang ilmuwan dari Amerika Serikat, pendiri Institute for Scientific Information (ISI), seperti dikutip Sulistyo Basuki, setiap penyitiran dari suatu karya harus dicantumkan dalam daftar kepustakaan karena alasan berikut (Sulistyo, 1999 : 5) : 1. Memberikan penghormatan kepada para pelopor dalam bidang bersangkutan. Hal ini dilakukan karena ilmu pengetahuan merupakan akumulasi dari ilmu yang telah ada sebelumnya 2. Memberikan penghargaan kepada karya yang bersangkutan 3. Memberikan latar belakang bacaan bagi mereka yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang topik yang sudah ditulis 4. Mengoreksi karya sendiri maupun karya orang lain 5. Mengidentifikasi metodologi, pendekatan teori, sarana yang digunakan dalam penulisan makalah 6. Memberikan kritik terhadap karya yang telah terbit sebelumnya 7. Memberikan petunjuk pada karya yang tidak diterbitkan, tidak tercakup majalah indeks dan abstrak atau jarang dikutip penulis lain 8. Memperkuat klaim atas penemuan tentang sesuatu 9. Sebagai tanda penghargaan pada peneliti sebelumnya yang telah melakukan penelitian pada bidang yang sama, penghormatan pada penulis sebelumnya 10. Sebagai panduan untuk orang lain yang akan mendalami topik yang disebutkan

31 21 Ada beberapa tujuan analisis sitiran yaitu : Dapat mengetahui jenis sumber informasi yang digunakan oleh penulis sebuah karya ilmiah 1. Mengetahui seberapa besar koleksi perpustakaan digunakan oleh penulis sebuah karya ilmiah 2. Mengetahui usia literatur yang digunakan 3. Memberikan harapan yang baik kepada pustakawan dalam pengadaan koleksi perpustakaan (Purwono, 87 : 11). Analisis sitiran dalam penelitian ini adalah sesuai dengan tujuan analisis sitiran yaitu menganalisis referensi atau daftar pustaka pada karya penelitian untuk mengetahui literatur mana yang paling banyak disitir, usia literatur (tahun terbit), karya peneliti mana yang paling sering digunakan dan ketersediaannya koleksi yang sesuai dengan kebutuhan para pemakai perpustakaan. D. Manfaat Analisis Sitiran Penerapan analisis sitiran dalam sebuah penelitian akan memberikan manfaat tertentu. Metode analisis sitiran dapat memberikan informasi mengenai kegunaan sebuah literatur, hal ini dapat terlihat dari frekuensi penggunaan literatur tersebut sebagai rujukan atau sebagai bahan sitiran, semakin sering muncul dalam sebuah laporan penelitian ataupun karya ilmiah lainnya menunjukkan bahwa literatur tersebut sangant dibutuhkan. Menurut Budd dalam Irianti Pergola ada beberapa manfaat yang diperoleh dari penggunaan analisis sitiran yang antara lain:

32 22 1. Dapat dipergunakan untuk mengukur komunikasi ilmiah dalam disiplin ilmu tertentu. 2. Dapat mengidentifikasi karakteristik dokumen yang dipergunakan dalam penelitian (seperti jurnal, buku dan jenis lainnya). 3. Mengetahui usia literatur yang disitir 4. Mengetahui subjek yang sering dirujuk (Pergola, 2007 : 40). Menurut Sylvia yang dikutip oleh Pergola (2007 : 4) analisis sitiran merupakan metode efektif, namun kadang terabaikan dalam hal pengembangan dam evaluasi koleksi. Pada dasarnya metode ini adalah menghitung dan meranking jumlah dokumen dirujuk baik dalam bibliografi maupun catatan kaki. Dari pernyataan tersebut maka dapat diketahui bahwa sebenarnya analisis sitiran memegang peranan yang cukup penting dalam evaluasi koleksi. Berbanding lurus dengan hal itu maka Purwani Istiana yang dikutip oleh Irianti Pergola mengemukakan bahwa manfaat dari analisis sitiran yaitu : 1. Identifikasi literatur inti 2. Mengidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu berlainan 3. Menduga keluasan literatur sekunder 4. Mengenali pemakai berbagai subjek 5. Mengenali kepengarangan dari arah gejalanya pada dokumen berbagai subjek

33 23 6. Mengukur manfaat SDI (selective dessimination information) dan retropeksi 7. Meramalkan arah gejala perkembangan masa lalu, sekarang, dan mendatang 8. Mengidentifikasi majalah inti dalam berbadai disiplin ilmu 9. Merumuskan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat dalam batas anggaran belanja 10. Mengembangkan model eksperimental yang berkolerasi atau melewati model yang ada 11. Menyusun garis haluan penyiangan dan penempatan dokumen di rak secara tepat 12. mengatur arus masuk informasi dan komunikasi 13. Mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah 14. Memprakarsai sistem jaringan aras ganda yang efektif E. Aplikasi Analisis Sitiran Penggunaan teknik analisis sitiran terbagi dalam kategori sebagai berikut: 1. Pengembangan koleksi, kajian pemakai. Analisis sitiran digunakan untuk merumuskan kebijakan langganan majalah disitir. Digunakan pula untuk penghentian langganan berdasarkan sering tidaknya sebuah majalah disitir. Analisis sitiran mengkaji pula nilai relatif dari berbagai jenis dokumen terhadap berbagai kategori pemakai.

34 24 2. Temu balik informasi. Analisis sitiran digunakan untuk mengembangkan pengganti dokumen, hubungan antara kata kunci, dokumen, pemakai dan strategi penelusuran, identifikasi berbantuan komputer mengenai artikel yang menyitir dan akses terhadap literatur interdisipliner. 3. Pengembangan dan pertumbuhan subjek dan literatur subjek. Produktivitas pengarang dan pengaruhnya terhadap pengarang lain diukur melalui sitiran. Pasangan sitiran dan ko-sitiran digunakan untuk mengkaji struktur pertumbuhan ilmiah sebuah bidang/ subjek dan membuat peta batas-batas subjek. 4. Kajian historis dan penelitian yang sedang berlangsung. Melacak pengembangan sebuah subjek melalui kaidah waktu, densitas dan konteks sitiran serta menggunakan jaringan sitiran sebagai ukuran untuk menilai antar hubungan dan pengaruh berbagai pengarang beserta karya mereka. 5. Pola komunikasi penelitian. Kajian dampak isolasi karena kendala bahasa jarak dan ketersediaan literatur ilmiah. 6. Untuk menghitung paro hidup sebuah bidang ilmu (Pergola, 2007 : 6). F. Ruang Lingkup dan Parameter Analisis Sitiran Menurut Sulistyo Basuki yang telah telah dikutip oleh Hasugian (2005 : 4) Ruang lingkup analisis mencakup tiga jenis kajian literatur atau dokumen. Ketiga literatur tersebut adalah : 1. Literatur primer adalah literatur atau dokumen yang memuat hasil penelitian asli atau penerapan sebuah teori ataupun penjelasan teori dan ide sehingga merupakan informasi langsung dari sebuah karya penelitian.

35 25 2. Literatur sekunder adalah literatur atau dokumen yang memberikan informasi tentang literatur primer. 3. Literatur tambahan (tersier) adalah literatur atau dokumen yang memberikan informasi tentang sekunder. Walaupun bibliometrika mengkaji ketiga jenis literatur tersebut, namun dalam kenyataannya yang menjadi objek utama analisis sitiran adalah majalah atau jurnal ilmiah. Hal ini tidak lain karena bibliometrika menggangap jurnal ilmiah sebagai media paling penting dalam komunikasi ilmiah. Jurnal sebagai objek kajian bibliometrika memiliki parameter yang tidak dapat dilepaskan dari ciri majalah, namun parameternya tetap dapat digunakan untuk mengkaji sitiran karya ilmiah lainnya seperti disertasi. Adapun parameter yang umum digunakan untuk menganalisanya adalah: pengarang, judul artikel, judul jurnal, tahun terbit, referensi, dan deskriptor (Hasugian, 2005 : 4). Jika suatu majalah atau jurnal semakin disitir atau dikutip maka semakin baik dan dianggap relevan dengan penelitian yang dilakukan. Para ilmuwan pada umumnya memandang majalah atau jurnal ilmiah menjadi bahan rujukan standar dalam sebuah karya ilmiah. Aspek-aspek yang dapat dikaji dalam analisis sitiran menurut Sutardji yang dikutip oleh Hasugian (2005 : 4) adalah sebagai berikut: pola sitiran atau pola kutipan, karakteristik literatur rujukan, dan pola kepengarangan. Pola sitiran mencakup jumlah sitiran dan jumlah otositiran (self-citation). Otositiran adalah artikel yang pengarangnya mengutip tulisan sendiri. Karakteristik literatur adalah sifat yang berkaitan dengan jenis atau bentuk

36 26 sumber informasi rujukan, tahun terbit, usia literatur, tempat terbit, dan bahasa pengantar literatur yang dikutip. Sedangkan pola kepengarangan mencakup jumlah penulis, penulis yang paling sering dikutip,dan pengarang tunggal atau ganda. G. Keusangan Dokumen Keusangan dokumen (obsolescence) menurut Line dan Sandison dalam Sulistyo-Basuki (1983 : 12-15) adalah penurunan atas waktu dalam hal kesahihan atau pemanfaatan informasi. Keusangan literatur dikaitkan dengan sebuah literatur dan juga keusangan informasi yang terkandung dalam sebuah literatur. Keusangan sebuah literatur lebih bersifat praktis, dalam arti bila sebuah literatur sudah usang maka ada kemungkinan literatur tersebut dapat ditempatkan pada tempat tertentu ataupun dibuang. Keusangan informasi berarti, bahwa informasi yang ada dalam sebuah dokumen semakin jarang digunakan, dengan kata lain penggunaan informasinya semakin menurun dan pada akhirnya suatu saat tidak digunakan lagi. Kedua faktor yang berlawanan tersebut menyebabkan terjadinya fluktuasi terhadap minat suatu bidang ilmu pengetahuan. Bidang pengetahuan umumnya direkam dalam dokumen. Kajian terhadap perubahan dalam manfaat dan kesahihan pengetahuan biasanya dituangkan dalam bentuk kajian yang terjadi terhadap dokumen yang merekam pengetahuan tersebut, walaupun hubungan antara penggunaan dokumen dengan kesahihan informasi masih samar-samar.

37 27 Hal ini terjadi karena hanya literatur yang mutakhir yang menarik bagi ilmu praktisi. Sedangkan literatur yang lebih tua digunakan hanya bila mengandung informasi yang cenderung menggabungkan karya yang terakhir (Sulistyo,1999 : 10). Terdapat dua tipe keusangan (obsolescence) literatur, yaitu obsolescence diachronus dan obsolescence synychronous (Hartinah, 2002 : 1-2): 1. Obsolescence diachronous adalah merupakan ukuran keusangan literatur dari sekelompok literatur dengan cara memeriksa tahun terbit dari sitiran yang diterima literatur tersebut. Half life atau paruh hidup literatur adalah ukuran dari Obsolescence diachronous. Paruh hidup adalah batas usia sebuah literatur tersebut yang menjadi ukuran apakah literatur tersebut sudah usang apa belum. 2. Obsolescence synychronous merupakan ukuran keusangan literatur dari sekelompok literatur dengan cara memeriksa tahun terbitan referensi literatur. Median citation age (median umur sitiran) termasuk dalam Obsolescence synychronous. Alasan penulis menyitir suatu dokumen dalam karya tulisnya dapat berbeda antara satu dengan yang lain, hal itu sangat tergantung dengan topik atau aspek yang dikaji. Grafield yang dikutip oleh Hartinah (2002 : 2) menyatakan seorang penulis menyitir penulis lain karena alasan untuk memberikan penghormatan kepada penulis atau karya di bidangnya, mengidentifikasi metode atau pendekatan teori, memberikan latar belakang

38 28 bacaan bagi mereka yang ingin mengetahui lebih lanjut topik yang sudah ditulis, mengkoreksi karya sendiri atau karya orang lain, memberikan kritik terhadap karya yang telah terbit sebelumnya, memperkuat klaim suatu temuan, dan sebagai panduan bagi penulis lain yang akan mendalami topik tulisan yang disitir. Dari pendapat di atas tersirat bahwa kegiatan menyitir dalam penulisan karya ilmiah adalah sebagai dasar untuk menyusun argumentasi, dan juga sebagai bahan untuk melakukan pembahasan terhadap hasil yang diperoleh dari penelitian, sehingga hasil penelitian dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu, pencantuman daftar pustaka haruslah benar-benar sebagai daftar dari dokumen yang dirujuk, dan atau yang disitir untuk menghasilkan karya tersebut. H. Half life (paro hidup) Literatur Paro hidup mengindikasikan kekayaan atau kemiskinan informasi yang digunakan. Paro hidup literatur (half life) sitiran adalah jangka waktu yang diperlukan oleh separuh literatur bidang tertentu yang disitir oleh literatur terakhir yang dipublikasikan. Untuk menghitung paro hidup yaitu mengurutkan semua referensi yang dipergunakan oleh semua dokumen pada masing-masing bidang mulai yang tertua (tahun terkecil) sampai yang terbaru (tahun terbesar) atau sebaliknya. Kemudian dicari median yang membagi daftar referensi yang sudah berurut tersebut menjadi dua bagian masingmasing 50 %. Median ini menunjukkan batas usia keusangan literatur pada bidang yang bersangkutan.

39 29 Antara disiplin ilmu dengan ilmu yang lain berbeda paruh hidupnya. Berdasarkan hasil penelitian di luar negeri adalah paruh hidup untuk ilmu fisika adalah 4,6 tahun ; fisiologi 7,2 tahun ; kimia 8,1 tahun ; botani 10,0 tahun,; matematika 10,5 tahun ; geologi 11,8 tahun ; kedokteran 6; 8 tahun; hukum 12,9 tahun ; dan bidang sosial kurang dari 2 tahun (Hartinah, 2002 : 2). Sebagai contoh, paro hidup ilmu fisika adalah 4,6 tahun, mempunyai arti bahwa setengah dari ilmu fisika yang digunakan pada saat dilakukan kajian paro hidup tersebut berusia 4,6 tahun, sedangkan separuh sisanya berusia lebih dari 4,6 tahun. Apabila suatu literatur penelitian fisika menggunakan rujukan berusia lebih dari 4,6 tahun dapat dikatakan bahwa referensi yang digunakan telah usang dan hal ini menunjukan adanya kemiskinan informasi. Faktor yang mempengaruhi keusangan atau paruh hidup literatur pada suatu bidang ilmu adalah jumlah penggunaan literatur, jumlah publikasi dalam bidang tersebut, dan jumlah penulis pada bidangnya. Fenomena dari keusangan literatur merupakan dampak dari perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini terjadi karena hanya literatur yang mutakhir yang menarik bagi ilmuwan praktisi, sedangkan literatur yang lebih tua digunakan hanya bila mengandung informasi yang cenderung menggabungkan karya terakhir. Hal tersebut juga berarti bahwa semakin banyak literatur dalam sebuah bidang semakin mempengaruhi paro hidup. Paro hidup literatur suatu bidang ilmu dapat digunakan sebagai salah satu tolok ukur kekayaan atau kemiskinan informasi.

40 BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN LAPAN A. Profil Institusi Pada tanggal 31 Mei 1962 dibentuk Panitia Astronautika oleh Menteri Pertama RI, Ir. Juanda (selaku Ketua Dewan Penerbangan RI) dan R.J. Salatun (Selaku Sekretaris Dewan Penerbangan RI), tanggal 22 September 1962 dibentuk Projek Roket Ilmiah dan Militer Awal (PRIMA) afiliasi AURI dan ITB. Projek PRIMA berhasil membuat dan meluncurkan dua roket seri Kartika berikut telemetrinya pada tahun Selanjutnya pada tanggal 27 November 1963 terbentuklah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 236 Tahun 1963 tentang LAPAN, untuk melembagakan penyelenggaraan program-program Pembangunan Kedirgantaraan Nasional. Salah satu komponen utama dari sarana penunjang kegiatan penelitian dan informasi kerdigantaraan adalah perpustakaan. Perpustakaan LAPAN didirikan pada tahun Perpustakaan ini merupakan khusus yang fungsi utamanya adalah memberikan pelayanan informasi teknik dirgantara dan yang berkaitan. Perpustakaan LAPAN terdiri dari: perpustakaan induk yang dikelola oleh Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kerdigantaraan dan perpustakaan cabang oleh pusat-pusat lainnya. Perpustakaan cabang tersebut 30

41 31 mengelola informasi teknik dirgantara yang umumnya berkaitan erat dengan tugas pokok dan fungsi Pusat tersebut. Penyempurnaan organisasi LAPAN telah dilaksanakan melalui beberapa Keppres yang terakhir dengan Keppres Nomor 9 tahun Visi LAPAN Meningkatkan Peran Ilmu Pengetahuan Dan Kerdigantaraan Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Berkelanjutan Misi LAPAN 1. Meningkatkan penguasaan teknologi wahana dirgantara dan sistem antariksa 2. Meningkatkan partisipasi dalam pembangunan ekonomi 3. Meningkatkan penguasaan sains atmosfer dan antariksa 4. Meningkatkan pengkajian kebijakan dan perundang-undangan dalam bidang kerdigantaraan 5. Meningkatkan manajemen, sumber daya, dan kinerja pelaksanaan LAPAN 6. Meningkatkan kerjasama penelitian, hubungan antar lembaga, promosi hasil penelitian dan pengembangan LAPAN serta kerjasama internasional

42 32 B. Struktur Organisasi Perpustakaan LAPAN C. Tugas dan Fungsi Pokok Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Tugas LAPAN : 1. Melaksanakan tugas pemerintah di bidang penelitian dan pengembangan kerdigantaraan dan pemanfaatannya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku 2. Melaksanakan tugas Sekretariat Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional Republik Indonesia (DEPANRI), sesuai keppres No. 99 Tahun 1993 tentang DEPANRI, sebagaimana telah diubah dengan keppres

43 33 No.132 tahun 1998 tentang perubahan atas keppres No. 99 Tahun DEPANRI adalah suatu badan nasional yang mengkoordinasikan program-program kerdigantaraan antar instansi dan mengarahkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan masalah-masalah kerdirgantaraan. Fungsi : 1. Pengkajian dan penyusunan kebijaksanaan nasional di bidang penelitian dan pengembangan kerdigantaraan dan pemanfaatannya. 2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LAPAN. 3. Kerjasama dengan instansi terkait di tingkat nasional dan internasional. 4. Pemasyarakatan dan pemasaran dalam bidang kerdigantaraan. 5. Penyelenggaraan pembinaan pelayanan administrasi umum. 6. Penelitian, pengembangan dan pemanfaatan di bidang penginderaan jauh, serta pengembangan bank data penginderaan jauh nasional dan pelayanannya. 7. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas semua unsur di lingkungan LAPAN. Berdasarkan Keputusan Kepala LAPAN Nomor: Kep/116/IX/2002 tanggal 10 September 2002, Perpustakaan LAPAN berada dibawah struktur dan tugas dari Bagian Hubungan Masyarakat yang memiliki tugas menyiapkan bahan kepustakaan dan mengelola perpustakaan.

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah era globalisasi, pengguna lebih tertarik untuk mencari dan menggunakan berbagai alternatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Sitiran Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang dimaksud dengan sitiran adalah suatu catatan yang merujuk pada suatu karya yang dikutip atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LITERATUR

BAB II TINJAUAN LITERATUR 8 BAB II TINJAUAN LITERATUR 2.1 Pengertian Sitiran Dalam ilmu perpustakaan dan informasi dikenal adanya istilah sitiran. Kata sitiran berasal dari bahasa Inggris yaitu citation. Sitiran memiliki makna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi (TI) mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan itu memberikan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak perkembangan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Sitiran Kata sitiran merupakan terjemahan langsung dari kata citation dalam bahasa Inggris. Menurut Harrod s Librarian Glossary and Reference Book (1990 : 20) citation adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dokumen yang banyak digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa untuk melakukan penelitian. Dokumen yang banyak digunakan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bibliometrika merupakan metode statistik dan matematika terhadap buku dan media dari informasi terekam (Prithchard, 1969:349). Cabang ilmu tertua dari ilmu perpustakaan

Lebih terperinci

BAB I. Universitas Sumatera Utara

BAB I. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jurnal merupakan salah satu jenis koleksi perpustakaan yang wajib ada, terutama pada perpustakaan perguruan tinggi. Dalam jurnal terdapat beberapa artikel hasil penelitian

Lebih terperinci

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan Pendahuluan Dewasa ini berbagai lembaga atau institusi, baik pemerintah maupun swasta berlomba-lomba untuk memperbaiki sistem kerja dan kinerjanya. Hal

Lebih terperinci

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI

KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI KAJIAN PENGADAAN KOLEKSI UPT PERPUSTAKAAN DALAM MENYEDIAKAN INFORMASI YANG DI BUTUHKAN OLEH MAHASISWA UNIVERSITAS SAM RATULANGI Oleh: Magritha Tular email: magrithatular@yahoo.com Abstrak Perpustakaan

Lebih terperinci

Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah

Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 4 Presented by Yuni Nurjanah Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah 3/31/2010 SELEKSI BAHAN PUSTAKA A. Proses Seleksi 2. Pi Prinsipseleksii lki 3. Variasi dalam seleksi

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA

MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA MANFAAT PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA UPT PERPUSTAKAAN UNIMA UNTUK TEMU KEMBALI INFORMASI OLEH MAHASISWA FAKULTAS MIPA Oleh: Abd Manaf Mamonto Antonius M. Golung (e-mail: abdmanafmamonto@gmail.com) Abstrak

Lebih terperinci

1 Universitas Indonesia

1 Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era informasi dan globalisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat pesat seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Sehingga

Lebih terperinci

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS

PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS PENGARUH JENJANG JABATAN FUNGSIONAL PENELITI TERHADAP PENGGUNAAN LITERATUR UNTUK RUJUKAN KARYA TULIS Sutardji Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian Jalan Raya Kendal Payak, Kotak Pos

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia membutuhkan informasi untuk memperkaya ilmu pengetahuannya, mengembangkan diri dan pemenuhan kebutuhan dalam melaksanakan aktivitasnya, seperti dosen,

Lebih terperinci

ABSTRACT ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. Rochani Nani Rahayu 1*, Tupan 1*, Mardiana 2

ABSTRACT ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. Rochani Nani Rahayu 1*, Tupan 1*, Mardiana 2 ANALISIS KETERPAKAIAN REFERENSI: STUDI KASUS LAPORAN AKHIR RISET KOMPETITIF LIPI 2003 2007 BIDANG KALIMANTAN TIMUR & BANGKA BELITUNG, PRODUK KOMODITAS & TEKNOLOGI, dan WILAYAH PERBATASAN NTT Rochani Nani

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR Menimbang : a.

Lebih terperinci

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI Mata Kuliah Akusisi Selasa, 23 Maret 2010 Dosen: 1. Dr. H. Dinn Wahyudin, M.A. 2. Hada Hidayat M., S.Sos. 3. Damayanty, S.Sos. 23 Maret 2010 MATA KULIAH AKUISISI, DY 2010 1 KOLEKSI

Lebih terperinci

Manjemen Perpustakaan Khusus

Manjemen Perpustakaan Khusus Manjemen Perpustakaan Khusus Pendahuluan Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang didirikan untuk mendukung visi dan misi lembaga-lembaga khusus dan berfungsi sebagai pusat informasi khusus terutama

Lebih terperinci

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang ANALISIS SITIRAN TERHADAP TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU INFORMASI PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG TAHUN 2010 2012 Zulmaisar. St 1, Elva Rahmah 2

Lebih terperinci

Lusi Anggraini 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

Lusi Anggraini 1, Bakhtaruddin Nst 2 Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang EVALUASI KETERSEDIAAN KOLEKSI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SITIRAN TERHADAP TESIS MAHASISWA PASCASARJANA PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK TAHUN 2012 DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Lusi

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 26 PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH Oleh: Sulastuti Sophia Pusat Perpustakaan dan PenyebaranTeknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2002

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 51 TAHUN 2004 TENTANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 51 TAHUN 2004 TENTANG WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 51 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) merupakan salah satu Eselon I (satu) di Kementerian Pertanian yang mempunyai tugas melaksanakan penelitian,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB

PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN ANGKA KREDIT PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN IPB Oleh : Ir. Rita Komalasari PERPUSTAKAAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR AGRICULTURAL UNIVERSITY LIBRARY 2010 PETUNJUK TEKNIS PENGUSULAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL

Lebih terperinci

MANAJEMEN LABORATORIUM PERKANTORAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK ULIL ALBAB DEPOK CIREBON

MANAJEMEN LABORATORIUM PERKANTORAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK ULIL ALBAB DEPOK CIREBON MANAJEMEN LABORATORIUM PERKANTORAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMK ULIL ALBAB DEPOK CIREBON SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (bersejarah) ternyata telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dimulai sejak adanya

BAB I PENDAHULUAN. (bersejarah) ternyata telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dimulai sejak adanya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya menulis dan mencatat peristiwa-peristiwa yang dianggap penting (bersejarah) ternyata telah dilakukan sejak zaman dahulu kala, dimulai sejak adanya peradaban

Lebih terperinci

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun

Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun Usia Paro Hidup dan Keusangan Literatur Jurnal Skala Husada Volume 11, 12 Tahun 2014 2015 Putu Gede Krisna Yudhi Kartika 1, Richard Togaranta Ginting 2, Ni Putu Premierita Haryanti 3 Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Universitas Negeri Medan (UNIMED merupakan salah satu perguruan tinggi, memiliki tiga landasan perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh seluruh civitas akademika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusianya. Kualitas Sumber Daya Manusia itu sendiri dapat dikembangkan melalui Pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN SIKAP NARAPIDANA SKRIPSI

KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN SIKAP NARAPIDANA SKRIPSI KOMUNIKASI ANTARPRIBADI DAN PERUBAHAN SIKAP NARAPIDANA (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Komunikasi Antarpribadi Petugas Lembaga Pemasyarakatan Dalam Merubah Sikap Narapidana Di Cabang RUTAN Aceh Singkil)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi adalah munculnya perkembangan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi informasi adalah munculnya perkembangan informasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era informasi memunculkan dampak- dampak perkembangan baru dalam berbagai macam aspek kehidupan, terlebih dengan adanya kemajuan teknologi informasi. Dengan

Lebih terperinci

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan Dosen pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP Disusun oleh : Anggia Dwi

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT, 1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 81 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DENGAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan perguruaan tinggi merupakan salah satu sarana dalam melaksanakan program pendidikan

Lebih terperinci

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM BIMBINGAN PEMAKAI SUMBER-SUMBER RUJUKAN PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik Bimbingan Pemakai Sumber-Sumber

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA KOLEKSI DEPOSIT PADA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA KOLEKSI DEPOSIT PADA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA KOLEKSI DEPOSIT PADA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR/ MADRASAH IBTIDAIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN

Lebih terperinci

STRATEGI MEDIA RELATIONS PENGELOLA NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (PANDI) DALAM MELUNCURKAN NAMA DOMAIN BARU ANYTHING.ID DI JAKARTA (PERIODE 2014)

STRATEGI MEDIA RELATIONS PENGELOLA NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (PANDI) DALAM MELUNCURKAN NAMA DOMAIN BARU ANYTHING.ID DI JAKARTA (PERIODE 2014) STRATEGI MEDIA RELATIONS PENGELOLA NAMA DOMAIN INTERNET INDONESIA (PANDI) DALAM MELUNCURKAN NAMA DOMAIN BARU ANYTHING.ID DI JAKARTA (PERIODE 2014) SKRIPSI Skripsi Ini Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM Tulisan ini disusun sebagai tugas pengembangan deskripsi statistik penelusuran terbitan berkala pada

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN INDUSTRSI KECIL DI KABUPATEN GRESIK DAN KABUPATEN JOMBANG SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN INDUSTRSI KECIL DI KABUPATEN GRESIK DAN KABUPATEN JOMBANG SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN INDUSTRSI KECIL DI KABUPATEN GRESIK DAN KABUPATEN JOMBANG SKRIPSI Oleh : RUDYANSAH 0511010187 / FE / IE Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Jl. Tentara Rakyat Mataram No. 29 Yogyakarta. website: bpad.jogjaprov.go.id e-mail: bpad_diy@yahoo.com Jogja Istimewa, Jogja

Lebih terperinci

PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN

PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN PELAYANAN REFERENSI DI PERPUSTAKAAN Disusun Oleh : Junaida, S.Sos NIP. 132303359 PERPUSTAKAAN DAN SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......i DAFTAR ISI.ii

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Naeni Sabila, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Naeni Sabila, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi yang begitu pesat saat ini menuntut pusat-pusat informasi mengimbangi perkembangan tersebut dengan terus belajar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF AL-QUR AN SANTRI TPQ DARUSSALAM KELURAHAN KEMBANG ARUM KECAMATAN SEMARANG BARAT TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK KELAS VIII DI MTS

Lebih terperinci

ANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE

ANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE ANALISIS PARO HIDUP LITERATUR PADA JURNAL INFORMATION RESEARCH PERIODE 2008-2011 ( STUDI KAJIAN BIBLIOMETRIKA PADA INFORMATION RESEARCH : AN INTERNATIONAL ELECTRONIC JOURNAL ) Oleh Venny Vania Annora Manullang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.221, 2014 KEMEN KP. Perpustakaan Khusus. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8/PERMEN-KP/2014 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan berkembang pesat dari waktu ke waktu serta disesuaikan dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan teknologi informasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini menyebabkan perkembangan informasi semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini menyebabkan perkembangan informasi semakin pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada masa sekarang ini menyebabkan perkembangan informasi semakin pesat pula. Perpustakaan sebagai pusat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Bibliomerika 2.1.1 Sejarah Ringkas dan Pengertian Bibliometrika Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio berkaitan dengan mengukur. Jadi bibliometrics

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh: MELLA PRATIWI NIM.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Biologi. Oleh: MELLA PRATIWI NIM. PENGARUH KEAKTIFAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER PALANG MERAH REMAJA (PMR) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI IPA DI SMA N 1 KALIWUNGU TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain dan Jenis Penelitian Dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian menurut Sugiyono (2011: 3) pada dasarnya merupakan

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI

PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI Makalah OLEH: JUNAIDA, S.SOS NIP. 197806022003122004 PUSTAKAWAN MUDA PERPUSTAKAAN DAN SITEM INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 KATA PENGANTAR Syukur

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 32 PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN Oleh Surya Mansjur Sulastuti Sophia Akhmad Syaikhu Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang : Mengingat :

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MATERI SEGIEMPAT KELAS VII MTs TUAN SOKOLANGU TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

ANALISIS PEMETAAN ILMU PENGETAHUAN (KNOWLEDGE MAPPING) PADA INFORMATION RESEARCH AN INTERNATIONAL ELECTRONIC JOURNAL TAHUN

ANALISIS PEMETAAN ILMU PENGETAHUAN (KNOWLEDGE MAPPING) PADA INFORMATION RESEARCH AN INTERNATIONAL ELECTRONIC JOURNAL TAHUN ANALISIS PEMETAAN ILMU PENGETAHUAN (KNOWLEDGE MAPPING) PADA INFORMATION RESEARCH AN INTERNATIONAL ELECTRONIC JOURNAL TAHUN 2009-2011 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan

BAB II KAJIAN TEORITIS. koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Ketersediaan Koleksi Pengertian ketersediaan koleksi menurut Sutarno (Sutarno 2007, 85) yaitu Ketersediaan koleksi perpustakaan adalah sejumlah koleksi atau bahan pustaka yang

Lebih terperinci

Perpustakaan khusus instansi pemerintah

Perpustakaan khusus instansi pemerintah Standar Nasional Indonesia Perpustakaan khusus instansi pemerintah ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang didapat melalui proses tertentu yang dinamakan metode keilmuan. Sebagai bagian dari pengetahuan, ilmu pengetahuan lebih bersifat

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA LAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN STANDAR ISO ASYRAA SULISTINA

EVALUASI KINERJA LAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN STANDAR ISO ASYRAA SULISTINA EVALUASI KINERJA LAYANAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MENGGUNAKAN STANDAR ISO 11620 Skripsi Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial

Lebih terperinci

Pembimbing I Drs. Sugeng Iswono, MA NIP Pembimbing II Drs. Sutrisno, M.Si NIP

Pembimbing I Drs. Sugeng Iswono, MA NIP Pembimbing II Drs. Sutrisno, M.Si NIP HUBUNGAN ANTARA IKLAN SHAMPOO DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi kasus pada Mahasiswa S-1 Non Reguler (Ekstensi) Program Studi Ilmu Administrasi Niaga) SKRIPSI diajukan guna melengkapitugas akhir dan memenuhi

Lebih terperinci

Berikut adalah pengertian dokumen dari beberapa sumber, antara lain : 1. Kamus Umum Bahasa Indonesia, menyebutkan :

Berikut adalah pengertian dokumen dari beberapa sumber, antara lain : 1. Kamus Umum Bahasa Indonesia, menyebutkan : SISTEM DOKUMENTASI Materi Presentasi 1 2 3 4 5 6 Pengertian Dokumen Pengertian Dokumentasi Perbedaan Dokumen & Dokumentasi Jenis-jenis Dokumen Ruang Lingkup Dokumen Kegunaan, Peranan & Kegiatan Dokumentasi

Lebih terperinci

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

2015 STUDI PENILAIAN PEMUSTAKA TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL TENAGA PENGELOLA PERPUSTAKAAN SEKOLAH A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perkembangan zaman yang begitu cepat menyebabkan beberapa teknologi dan informasi yang tersedia mengalami beberapa perubahan pada berbagai aspek dan bidang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 salah satu tujuan berdirinya negara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengusahakan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Kimia. Oleh: NADIPAH NIM:

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Kimia. Oleh: NADIPAH NIM: ANALISIS KEMAMPUAN MEMBERIKAN PENJELASAN LEBIH LANJUT PESERTA DIDIK KELAS XI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI HIDROLISIS DI MA AL ASROR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

RELEVANSI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 MEDAN OLEH: NURKHAIRANI NASUTION

RELEVANSI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 MEDAN OLEH: NURKHAIRANI NASUTION RELEVANSI KOLEKSI PERPUSTAKAAN DENGAN KEBUTUHAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN SMA NEGERI 1 MEDAN OLEH: NURKHAIRANI NASUTION 060709026 DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA

Lebih terperinci

PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL

PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL PENTINGNYA MENULIS ARTIKEL ILMIAH PADA JURNAL ILMIAH INTERNASIONAL DAN NASIONAL WASMEN MANALU FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR wasmenmanalu@ymail.com Tugas Peneliti Peneliti membaktikan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK- WRITE (TTW) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMP NEGERI 1 MLONGGO JEPARA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : D

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : D TUGAS AKHIR PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.0 Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

Manajemen Perpustakaan Khusus 1. Arif Surachman 2

Manajemen Perpustakaan Khusus 1. Arif Surachman 2 Manajemen Perpustakaan Khusus 1 Arif Surachman 2 PENDAHULUAN Latar Belakang Perpustakaan adalah sebuah tempat atau lembaga yang berabad lalu mempunyai peran tersendiri dalam perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN DISPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA SMP NEGERI 1 JATI KUDUS

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN DISPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA SMP NEGERI 1 JATI KUDUS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA ORGANISASI DAN DISPLIN KERJA TERHADAP KINERJA GURU PADA SMP NEGERI 1 JATI KUDUS Diajukan oleh DYASANI MARLYA AFDHILLAH NIM. 2009-11-067 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI SALINAN PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL SKRIPSI

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL SKRIPSI HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERBASIS IT DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP PGRI KASIHAN BANTUL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahayu Kusumaningratyas,2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan informasi pada saat ini telah berkembang sangat pesat, seiring dengan kemajuan zaman dan memiliki peran penting bagi kehidupan manusia. Masyarakat dituntut

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian No. 40 BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen

Lebih terperinci

STUDI KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI MA ABADIYAH GABUS PATI

STUDI KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI MA ABADIYAH GABUS PATI STUDI KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN DI MA ABADIYAH GABUS PATI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) dalam

Lebih terperinci

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB

PROFIL PERPUSTAKAAN IPB PROFIL PERPUSTAKAAN IPB Perpustakaan Institut Pertanian Bogor (IPB) didirikan untuk menunjang terselenggaranya tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat di

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi PERAN PARTISIPASI ANGGARAN, TINGKAT KESULITAN ANGGARAN DAN EVALUASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA PT. PLN (PERSERO) AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURABAYA SELATAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Perpustakaan perguruan tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi Standar Nasional Indonesia Perpustakaan perguruan tinggi ICS 01.140.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan definisi... 1 3 Misi... 3

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA

PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA PERAN FASILITAS PERPUSTAKAAN TERHADAP KINERJA PUSTAKAWAN DI BADAN PERPUSTAKAAN ARSIP DAN DOKUMENTASI PROVINSI SULAWESI UTARA Oleh: Listiani Lawe Syanne Harindah Jonny J. Senduk e-mail: listiani_lawe@yahoo.com

Lebih terperinci

POLA KEPEMIMPINAN KEPALA PERPUSTAKAAN DALAM PENGELOLAAN UNIT PERPUSTAKAAN DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN SKRIPSI

POLA KEPEMIMPINAN KEPALA PERPUSTAKAAN DALAM PENGELOLAAN UNIT PERPUSTAKAAN DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN SKRIPSI POLA KEPEMIMPINAN KEPALA PERPUSTAKAAN DALAM PENGELOLAAN UNIT PERPUSTAKAAN DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 MEDAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1) Ilmu

Lebih terperinci

INOVASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA PERILAKU SISWA DI SMP NEGERI 1 DURENAN TRENGGALEK (TAHUN AJARAN ) SKRIPSI

INOVASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA PERILAKU SISWA DI SMP NEGERI 1 DURENAN TRENGGALEK (TAHUN AJARAN ) SKRIPSI INOVASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA PERILAKU SISWA DI SMP NEGERI 1 DURENAN TRENGGALEK (TAHUN AJARAN 2015 2016) SKRIPSI OLEH : LIA RAHMAWATI NIM 2811123128 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

URGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI

URGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI URGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Lebih terperinci

Perpustakaan umum kabupaten/kota

Perpustakaan umum kabupaten/kota Standar Nasional Indonesia Perpustakaan umum kabupaten/kota Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Perpustakaan umum kabupaten/kota... 1 1 Ruang lingkup... 1 2 Istilah dan

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Kimia. Oleh: MUNADHIROH NIM :

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Kimia. Oleh: MUNADHIROH NIM : ANALISIS KETERAMPILAN MEMBANGUN KETERAMPILAN DASAR PESERTA DIDIK KELAS XI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI HIDROLISIS DI MA AL-ASROR SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP. Arum Novi Sari, dilahirkan di Tanjung Morawa pada tanggal 18. Pendidikan formal yang di tempuh hingga saat ini adalah:

RIWAYAT HIDUP. Arum Novi Sari, dilahirkan di Tanjung Morawa pada tanggal 18. Pendidikan formal yang di tempuh hingga saat ini adalah: RIWAYAT HIDUP Arum Novi Sari, dilahirkan di Tanjung Morawa pada tanggal 18 November 1994 dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara, anak dari Ayahanda Irwan dan Ibunda Emmi. Pendidikan formal yang

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENYALURAN KREDIT MIKRO. PADA PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) Tbk CABANG MIKRO BANKING UNIT USU M E D A N SKRIPSI MINOR.

ANALISIS SISTEM PENYALURAN KREDIT MIKRO. PADA PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) Tbk CABANG MIKRO BANKING UNIT USU M E D A N SKRIPSI MINOR. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALISIS SISTEM PENYALURAN KREDIT MIKRO PADA PT. BANK MANDIRI, (PERSERO) Tbk CABANG MIKRO BANKING UNIT USU M E D A N SKRIPSI MINOR

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Pendidikan Matematika. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Pendidikan Matematika. Oleh : ANALISIS MATERI AJAR MATEMATIKA DI SMP DARUL MA ARIF BANYUPUTIH BATANG KELAS VIII SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2013 DITINJAU DARI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001

LEMBARAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 LEMBARAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 PERATURAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI DAN

Lebih terperinci