BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori-Teori Sistem Basis Data Sistem Menurut Stair dan Reynolds, sistem adalah sebuah kumpulan prosedur bisnis yang digunakan oleh satu unit bisnis dan bekerja sama untuk menghasilkan suatu tujuan tertentu. Sebuah sistem akan mengambil suatu input yang dibutuhkan dari lingkungan disekitar sistem, memproses input tersebut untuk menghasilkan output yang diinginkan dan akan mengeluarkan output tersebut kembali ke lingkungan (Stair& Reynolds, 2016) Bagian-Bagian Sistem Sebuah sistem membutuhkan suatu komponen yang dibutuhkan untuk menghasilkan output yang diinginkan. Komponen tersebut bisa berupa suatu hal yang kecil atau suatu bagian dari sistem, atau yang biasa disebut dengan subsistem. Komponen tersebut harus berhubungan untuk bisa menjalankan suatu fungsi yang ada dalam sistem. Sistem juga harus memiliki ruang batas yang berfungsi untuk menyimpan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam sistem. Ruang batas suatu sistem juga berfungsi untuk memisahkan satu sistem dengan sistem yang lain. Sebuah sistem ada dalam suatu lingkungan. Lingkungan merupakan semua hal yang berada diluar ruang batas sistem dan memiliki pengaruh kepada sistem. Sebuah sistem biasanya berinteraksi dengan lingkungannya dengan menerima data dan informasi dari lingkungan. Sistem hanya bisa berinteraksi dengan lingkungannya melalui antarmuka. Sistem memiliki batasan untuk bisa berfungsi dengan baik dan berinteraksi dengan lingkungan disekitar sistem. Batasan merupakan sebuah variabel pembatas sebuah sistem tentang bagaimana suatu tujuan bisa dicapai, bagaimana mencapai tujuan bisa tercapai dalam 7

2 8 suatu lingkungan. Batasan tidak hanya berada dalam sistem, tapi ada yang ada dalam lingkungan Sistem Basis Data Informasi adalah sebuah unsur yang fundamental dalam suatu perusahaan untuk melakukan proses bisnis mereka. untuk mengimbangi banyaknya informasi yang terjadi dalam suatu proses bisnis mereka maka dibutuhkan sebuah sistem yang bisa mengelola informasi-informasi tersebut dengan akurat dan efisien. Konsep sistem yang umumnya dipakai adalah konsep sistem basis data. Menurut Silberschatz, Korth dan Sudarshan, Database Management System (DBMS) adalah kumpulan data yang saling berhubungan dan memiliki sebuah program untuk mengakses data-data tersebut. Koleksi dari data tersebut biasa disebut dengan database, mengandung informasi yang berhubungan dari suatu perusahaan (Silberschatz, 2001, p. 15) Sistem basis data tanpa kita sadari sudah menjadi bagian kehidupan kita sehari-hari. Sistem basis data merupakan program yang bisa berinteraksi dengan sebuah basis data pada titik eksekusi yang diinginkan oleh pengguna. Dari penjelasan diatas, sistem basis data atau biasa disebut dengan database adalah sebuah sistem yang dibuat untuk mengelola informasi yang sangat besar. Pengelolaan yang dimaksud mencakup mendefinisikan struktur dari tempat penyimpanan untuk informasi dan memberikan mekanisme untuk memanipulasi informasi yang sebelumnya sudah disimpan. Disamping itu, sistem basis data harus memberikan keamanan bagi informasi yang sudah disimpan, baik dari kesalahan teknis ataupun dari kemungkinan terjadinya akses oleh pihak yang tidak berwenang. Penggunaan konsep sistem basis data saat ini sudah cukup banyak, dari pengelolaan informasi proses banking and finance, pendidikan, penerbangan, hingga telekomunikasi sudah menerapkan konsep sistem ini. Salah satu konsep penyimpanan data yang awalnya digunakan adalah file-processing system. Sistem ini menyimpan data-data permanen dalam bentuk file-file yang berbeda, serta membutuhkan program yang berbeda untuk melakukan extract dan menambahkan data ke dalam file tersebut. Konsep ini memiliki banyak kerugian, antara lain:

3 9 Data menjadi redundan dan tidak konsisten Karena banyak programmer yang terlibat dalam menciptakan sistem ini secara bersamaan dalam satu perusahaan, maka ada kemungkinan terjadi perbedaan struktur dalam file-file didalam memory dan ada kemungkinan beberapa program yang ditulis dengan bahasa pemrograman yang berbeda. Ditambah lagi, informasi-informasi yang ada bisa terduplikasi dan mengakibatkan kebutuhan kapasitas memory yang lebih besar dan biaya yang lebih mahal. Kesulitan mengakses data Karena data-data didalam memory bisa memiliki perbedaan format, maka dibutuhkan aplikasi yang berbeda untuk membuka setiap file yang ada dalam memory. Kerugian yang dimiliki oleh file-processing system membuktikan bahwa data yang dimiliki sistem tersebut tidak bisa diakses atau digunakan untuk keperluan umum karena tidak efisien (Silberschatz, 2001, p. 17). Agar penyimpanan data menjadi lebih efektif dan efisien, maka dibutuhkan pendekatan baru dalam penyimpanan data selain file-processing system. Salah satunya adalah pendekatan sistem basis data. Seperti dijelaskan diatas, sistem basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan. Sistem ini memungkinkan data-data yang ada digunakan secara bersamaan oleh banyak pengguna dan memiliki tingkat redundancy yang rendah. Lalu, sistem basis data juga memiliki sebuah data yang mendiskripsikan dirinya sendiri, atau biasa disebut dengan metadata yang bisa digunakan sebagai katalog data Menurut Connolly, kelebihan dari sistem basis data yang lainnya adalah adanya proses abstraksi data. Abstraksi data adalah proses yang memungkinkan perubahan definisi data secara internal tanpa mempengaruhi pengguna dari data tersebut, dengan catatan definisi data secara eksternal masih sama. Salah satu karakteristik yang dimiliki oleh sistem basis data adalah data-data yang ada harus berhubungan secara logical. Maka dari itu, ketika membuat sistem baru, harus mengidentifikasi entity, attribute dan

4 10 relationship atau hubungan dalam informasi-informasi yang ada. Entity adalah objek yang akan dibutuhkan untuk mewakili data dalam sistem basis data. Attribute adalah deskripsi mengenai beberapa aspek dari objek yang akan disimpan dalam sistem. Sedangkan relationship atau hubungan adalah penjelasan mengenai hubungan antar entity dalam sistem (Connolly, 2015, p. 63) Abstraksi Data ANSI-SPARC Architecture Agar sistem bisa digunakan, maka dibutuhkan sebuah konsep untuk mengambil data secara efisien. Proses tersebut disebut dengan abstraksi data. Abstraksi data memiliki tiga tingkat arsitektur dimana data dikelompokkan berdasarkan sejauh mana sebuah data bisa dideskripsikan. Tingkatan tersebut dengan ANSI-SPARC Architecture. Data dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tingkat eksternal, konseptual dan internal (Coronel, Morris, & Rob, 2011). Tingkat eksternal adalah tingkat yang menjelaskan persepsi pengguna dalam melihat data. Tingkat internal adalah tingkat yang menjelaskan persepsi DBMS dan sistem operasi dalam melihat data, serta bagaimana data disimpan menggunakan cerminan struktur data dan organisasi file. Sedangkan tingkat konseptual adalah memberikan mapping dan independence bagi tingkat internal dan eksternal Abstraksi Data Konvensional Efisiensi data sudah menjadi standar bagi designer sistem basis data untuk menggunakan data-data yang kompleks didalam sistem basis data. Untuk menyembunyikan kompleksitas data dari pengguna, maka designer tersebut menggunakan tingkat-tingkat abstraksi untuk menyimpulkan bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem. Tingkatan tersebut dibagi menjadi tingkat Physical, Logical dan View.

5 11 Tingkatan Physical mendeskripsikan bagaimana data tersebut disimpan dalam sistem. Tingkatan Logical mendeskripsikan data apa yang disimpan dalam sistem, serta menjelaskan hubungan yang terjadi antar data dalam sistem. Tingkatan ini menjelaskan seluruh sistem basis data dalam gambaran yang kecil dan relatif simpel. Database Administrator (DBA) harus menentukan informasi apa saja yang harus disimpan dalam sistem basis data menggunakan tingkatan Logical dari proses abstraksi data. Tingkatan View adalah tingkatan tertinggi dalam abstraksi data yang menggambarkan seluruh isi sistem basis data. Meskipun kompleksitas banyak terlihat karena banyaknya informasi yang disimpan dalam sistem, tapi tingkatan ini mengharuskan sistem digambarkan dalam struktur yang lebih simpel. Sistem bisa memberikan banyak view tergantung permintaan akses data dari pengguna (Silberschatz, 2001) Data Model Data model adalah sebuah koleksi dari alat konseptual yang berguna untuk mendeskripsikan data, hubungan antar data, data semantics dan konsistensi syarat. Data model memberikan deskripsi dari design sistem basis data pada tingkatan physical, logical dan view dalam abstraksi data (Connolly, 2015, p. 93). Kategori-kategori data model yang digunakan adalah sebagai berikut : Relational Model Relational Model menggunakan koleksi dari tabel-tabel untuk mewakili data dan hubungan dari data tersebut dengan data yang lain. Setiap tabel akan memiliki kolom yang bersifat unique. Tabel-tabel tersebut akan dinamai relations. Relational Model merupakan salah satu contoh record-based model yang memiliki record berkarakteristik fixed-format (Connolly, 2015, p. 95).

6 12 Entity-Relationship Model E-R Model menggunakan koleksi dari entity dan relationship untuk membuat data model. Model ini banyak digunakan untuk mendesign sistem basis data (Connolly, 2015, p. 94) Bahasa Pemrograman Sistem Basis Data Menurut Mark Gillenson, sistem basis data memiliki bahasa sendiri agar programmer atau DBA bisa mengelola sistem tersebut. Bahasa tersebut dibagi menjadi dua yaitu : Data-Definition Language (DDL) dan Data-Manipulation Language. Pada dasarnya, semua bahasa tersebut bukanlah bahasa yang berbeda, tapi perintah yang digunakan setiap bahasa berbeda dari lainnya, dan biasanya menggunakan bahasa SQL (Gillenson, 2011) Data-Definition Language (DDL) Bahasa ini digunakan untuk menambahkan properti data tambahan. DDL memiliki fungsi yang bisa digunakan untuk menspesifikasi struktur memori dan metode akses, fungsi ini disebut data storage and definition language. Nilai data yang disimpan dalam sistem basis data harus memenuhi syarat konsistensi yang telah dispesifikasi oleh DDL sebelumnya. Syarat-syarat tersebut adalah; Syarat Domain Domain dari nilai yang mungkin diassign ke objek harus diasosiasi setiap atribut. Mendeklarasikan atribut tersebut akan menjadi syarat dari nilai yang sudah di assign. Keutuhan Referensi Akan ada sebuah scenario dimana nilai yang muncul dalam sebuah hubungan akan muncul dalam hubungan lain. Ketika hal ini terjadi, maka syarat yang sudah diassign akan menghentikan pelanggaran referensi tersebut.

7 13 Asersi atau tuntutan Tuntutan adalah seluruh kondisi dimana sistem basis data harus memenuhi tuntutan tersebut untuk bisa melanjutkan proses. Ketika tuntutan dibuat, maka sistem akan selalu menguji validasi tuntutan tersebut. Otorisasi Merupakan syarat yang membedakan pengguna berdasarkan otoritas untuk melakukan suatu proses dalam sistem basis data Data Manipulation Language (DML) DML adalah sebuah bahasa yang memungkinkan pengguna untuk mengakses atau memanipulasi data yang sudah diorganisir oleh data model. Contoh tipe akses adalah : Pengambilan data dalam sistem basis data Penambahan data dalam sistem basis data Penghapusan data dalam sistem basis data Modifikasi data dalam sistem basis data Sementara, tipe-tipe DML adalah : Procedural DML DML yang membutuhkan pengguna untuk menspesifikasi data apa saja yang dibutuhkan dan bagaimana cara mendapatkannya Declarative DML DML yang membutuhkan pengguna untuk menspesifikasi data apa yang dibutuhkan tanpa memberikan petunjuk bagaimana menggunakannya.

8 Structured Query Language (SQL) Menurut Connolly, sebuah bahasa sistem basis data harus bisa melakukan proses-proses seperti membuat struktur dan relasi dari sistem basis data, menjalankan proses manajemen data seperti penghapusan, modifikasi dan pemasukan data, serta menjalankan query baik yang kompleks maupun sederhana. Structured Query Language atau biasa disebut dengan SQL dibuat untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tersebut, terlebih lagi SQL mampu memberikan struktur bahasa perintah dan syntax yang relatif mudah dipelajari, membutuhkan usaha pengguna yang minimal, bersifat portable, dan memiliki standar keragaman bahasa yang memungkinkan untuk berpindah DBMS tanpa mengubah bahasa perintah ataupun query yang ada dalam sistem. SQL adalah bahasa yang dibuat untuk menggunakan relasi untuk mengubah input menjadi output yang diharapkan. Standar ISO dari bahasa SQL sebagai bahasa standar sistem basis data, SQL memiliki 2 komponen yang memenuhi persyaratan tersebut. Syarat-syarat tersebut adalah: Memiliki DDL yang berfungsi untuk mendefinisikan struktur sistem basis data dan mengatur akses ke datadata yang disimpan dalam sistem. Memiliki DML yang berfungsi untuk mengambil dan memperbaharui data Database System Data Lifecycle Seiring dengan berkembangnya peran sistem basis data sebagai komponen fundamental dalam sistem informasi dari organisasi yang besar, lifecycle dari sistem basis data dikembangkan menjadi suatu siklus yang tidak jauh berbeda dengan sistem pada umumnya. Proses-proses pada lifecycle tersebut tidak harus dilakukan secara berurutan, tapi banyak mengandung proses-proses repetitif yang disebut dengan feedback loops.

9 15 Menurut Connolly dan Berg (2015), langkah-langkah yang harus dilakukan dalam lifecycle pengembangan sistem basis data adalah sebagai berikut : Perencanaan Sistem Perencanaan tahap-tahap pengembangan sistem basis data untuk mencapai efisiensi dan efektivitas yang maksimal. Tahap-tahap yang harus dimasukkan dalam pertimbangan perancangan antara lain: Identifikasi rencana dan tujuan dalam perancangan sistem dengan kebutuhan sistem menjadi pertimbangan pendukung. Evaluasi sistem yang sudah ada dan menentukan kekuatan dan kelemahan dari sistem yang sudah ada. Definisi Sistem Menentukan ruang lingkup sistem basis data. Analisa Persyaratan Sistem Melakukan pengumpulan dan analisa persyaratan untuk sistem basis data yang akan dibuat. Langkah yang pertama harus dilakukan dalam tahapan ini adalah mencari fakta deskripsi dan detil mengenai bagaimana data digunakan atau dimunculkan. Lalu menentukan spesifikasi yang dibutuhkan oleh sistem basis data yang baru. Perancangan Design Sistem Basis Data Melakukan design konseptual, logis dan fisik dari sistem basis data. Pendekatan dalam perancangan sistem basis data ada 2, yaitu bottom-up dan top-down. Pendekatan bottom-up dimulai dengan mencari tingkatan paling rendah dalam sistem yaitu entitas lalu dilanjutkan dengan tipe entitas dan diteruskan sampai relasi antar entitas. Sedangkan pendekatan top-down dimulai dengan perancangan model data yang mengandung beberapa entitas tingkat tinggi dan dilanjutkan hingga mendapatkan entitas tingkat rendah, relasi antar entitas dan atribut entitas. Seleksi DBMS Memilih DBMS yang paling sesuai untuk sistem yang akan dibuat. Langkahlangkah yang harus dilakukan dalam menentukan DBMS yang akan digunakan adalah:

10 16 Menentukan Kerangka Acuan Penelitian Seleksi DBMS harus dilakukan berdasarkan tujuan, ruang lingkup dan fungsi dari sistem yang akan dibuat. Kerangka acuan penelitian juga bisa menjadi sebuah tolak ukur dalam kriteria DBMS yang akan dipilih. Memilih Beberapa Produk DBMS Produk DBMS yang dipilih harus berdasarkan kriteria dari kerangka acuan penelitian yang sudah dibuat. Beberapa produk DBMS dipilih untuk dijadikan perbandingan sebelum memilih DBMS yang akan digunakan untuk sistem yang akan dibuat. Evaluasi DBMS Melakukan evaluasi produk-produk DBMS yang sudah dipilih sebelumnya. Evaluasi bisa dilakukan dengan menguji definisi data, definisi physical, kemudahan akses, pengaturan transaksi, fungsi-fungsi yang tersedia, perancangan, dan lainlain. Memilih DBMS Melakukan pemilihan DBMS yang akan digunakan oleh sistem basis data. Perancangan Design Aplikasi Membuat design untuk antarmuka dari aplikasi dan program yang menggunakan sistem basis data tersebut. Prototyping Membuat sebuah model kerangka awal dari sistem yang akan dibuat agar pengguna dan pembuat bisa mengevaluasi dan menvisualisasikan fungsifungsi dari sistem tersebut. Implementasi Membuat definisi data fisik dan program aplikasi. Konversi Data dan Pemuatan Pemuatan data dari sistem yang lama ke sistem yang baru, serta melakukan konversi format data ke bentuk format data yang dibutuhkan oleh sistem untuk mengolah data tersebut.

11 17 Melakukan Tes Sistem basis data tersebut dites untuk mencari malfungsi dalam sistem dan mencocokkan persyaratan sistem dengan sistem yang sudah jadi. Pemeliharaan Operasional Syarat dari proses ini adalah seluruh komponen dalam sistem basis data telah diimplementasikan. Sistem tersebut akan terus dipantau dan dipelihara. Jika perlu, persyaratan akan ditambahkan ke dalam sistem untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam menjalankan proses bisnis mereka Entity-Relationship Modeling E-R Model menggunakan koleksi dari entity dan relationship untuk membuat data model. Model ini banyak digunakan untuk mendesign sistem basis data (Connolly, 2015, p. 94) Entity Type Merupakan kumpulan dari representasi dari objek yang ada dalam dunia nyata yang memiliki properti yang sama. Sebuah tipe entitas memiliki sebuah atribut independen yang membedakan sebuah tipe entitas dari yang lain. Bisa berupa fisik atau abstrak. Tipe entitas bisa dibagi menjadi dua, yaitu entitas kuat dan entitas lemah. Entitas kuat adalah sebuah entitas yang tidak bergantung kepada entitas lain. Sedangkan entitas lemah adalah sebuah entitas yang bergantung kepada entitas lain Relationship Type Ketika sebuah entitas berhubungan dengan satu entitas lain atau lebih, maka hubungan tersebut akan memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat tersebut adalah: Relationship Types Kumpulan hubungan antar tipe entitas yang memiliki nama untuk mendeskripsikan fungsi dari hubungan tersebut. Relationship Occurence Hubungan yang mengindikasikan sebuah jenis hubungan antar entitas yang saling berhubungan.

12 18 Derajat Relationship Dalam sebuah hubungan antar entitas, ada yang disebut dengan derajat. Derajat tersebut dibagi berdasarkan jumlah entitas yang terhubung satu sama lain. Derajat-derajat antar entitas adalah; Hubungan Binary Hubungan antara dua tipe entitas. Hubungan Ternary Hubungan antara tiga tipe entitas. Hubungan Quarternary Hubungan antara empat tipe entitas. Hubungan Unary Hubungan antara satu tipe entitas dimana tipe entitas tersebut berpartisipasi lebih dari satu hubungan dengan peran yang berbeda-beda. Recursive Relationship Hubungan yang terjadi ketika satu entitas dalam sistem memiliki peran lebih dari satu Atribut Sebuah sifat atau properti dalam sebuah entitas disebut dengan atribut. Atribut memiliki nilai-nilai yang mewakilkan setiap jenis entitas dan bisa menjadi sebuah bagian kunci dalam entitas. Attribute Domain Setiap atribut yang dihubungkan dengan beberapa nilai-nilai disebut dengan domain. Domain menunjukkan berapa nilai yang diperbolehkan untuk satu atribut atau lebih. Macammacam domain atribut adalah; Atribut Sederhana Atribut yang terdiri dari satu komponen. Atribut Komposit Atribut yang terdiri dari banyak komponen.

13 19 Atribut Tunggal Atribut yang memiliki sebuah sifat dari sebuah tipe entitas. Atribut Bernilai Banyak Atribut yang memiliki banyak sifat dari sebuah tipe entitas. Atribut Turunan Atribut yang mewakilkan sebuah nilai yang bisa diturunkan dari atribut yang terhubung. Keys Keys adalah sebuah atribut yang harus dimiliki oleh sebuah entitas dan melambangkan sifat dari tipe entitas. Macammacam keys adalah: Candidate Key Nilai-nilai dalam atribut yang bisa mewakilkan sebuah tipe entitas. Primary Key Sebuah nilai atribut yang mewakilkan sebuah tipe entitas. Composite Key Sebuah candidate key yang terdiri dari dua atribut atau lebih Structural Constraints Didalam sebuah hubungan antar entitas, ada yang disebut dengan multiplicity. Multiplicity adalah sebuah nilai yang memberikan informasi mengenai jumlah kejadian yang mungkin terjadi dengan sebuah entitas yang terhubung. Hubungan yang paling umum untuk terjadi adalah hubungan biner. Macam-macam hubungan biner adalah; One to one (1:1, 1...1, 1) One to many (1:*, 1..*) Many to many (*:*,*...*)

14 Normalisasi Menurut Connolly (2015:452), normalisasi adalah sebuah cara untuk menghasilkan sebuah hubungan antar entitas dengan sifat yang sudah tertera di persyaratan aplikasi yang diminta oleh pengguna. Karakteristik dari relasi antar entitas tersebut harus memenuhi syarat-syarat tertentu, syarat-syarat tersebut adalah : Harus memenuhi jumlah atribut minimal yang diperlukan untuk mendukung persyaratan data dari pengguna Atribut dengan relasi logical yang dekat harus dalam satu relasi. Redundancy seminimal mungkin, dengan setiap atribut hanya direpresentasikan sekali saja dalam sistem. Pengecualian terjadi jika ada atribut yang membentuk seluruh atau sebagian dari sebuah foreign key. Bentuk-bentuk normalisasi menurut Connolly dan Begg (2015: ), antara lain: 1. Unnormalized Form (UNF) Bentuk ini merupakan bentuk awal dari kumpulan tabel-tabel yang masih memiliki satu kumpulan data yang berulang atau lebih. Cara membuat bentuk UNF adalah dengan memindahkan data dari sumber informasi yang ke dalam tabel dengan format baris dan kolom. 2. First Normal Form (1NF) Merupakan sebuah bentuk normalisasi tahap pertama dimana tidak ada lagi data yang berjumlah lebih dari satu dalam kumpulan data tersebut. 3. Second Normal Form (2NF) Merupakan bentuk dimana tabel-tabel dalam bentuk 1NF sudah memiliki sebuah primary key dan data-data yang bukan merupakan primary key bergantung pada primary key tersebut. 4. Third Normal Form (3NF) Merupakan bentuk dimana tabel-tabel pada bentuk 2NF sudah tidak memiliki relasi yang bersifat transitive serta tidak ada atribut yang bukan bersifat primary key bergantung pada primary key.

15 Metodologi Perancangan Sistem Basis Data Metodologi perancangan adalah sebuah pendekatan yang menggunakan bantuan prosedur, teknik, alat dan dokumentasi secara terstruktur untuk mendukung dan memudahkan proses design. Metodologi design juga membantu perancang untuk merencanakan, mengatur dan mengevaluasi laporan pengembangan sistem basis data. Proses metodologi perancangan dibagi menjadi 3; conceptual, logical dan physical design. Conceptual design adalah sebuah proses konstruksi data model dari seluruh data yang digunakan oleh seluruh proses bisnis dari suatu sistem. Tahap logical design adalah proses konstruksi data model dari data yang digunakan oleh seluruh proses bisnis dan akan dirancang dalam sebuah model data tertentu. Sedangkan physical design adalah proses menghasilkan deskripsi dari implementasi sistem basis data pada penyimpanan sekunder. Proses physical design menggunakan relasi data, penyusunan file, index, pengamanan serta batasan integritas untuk menghasilkan efisiensi akses ke data yang maksimal Conceptual Design Tujuan dari conceptual design adalah untuk membuat model data konseptual yang dibutuhkan oleh pengguna. Langkah-langkah dalam conceptual design adalah mengidentifikasi entitas, mengidentifikasi tipe relasi, mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan entitas atau tipe relasi, menentukan domain atribut, menentukan atribut candidate, primary dan alternate key, memeriksa redundansi serta validasi model data dengan persyaratan dari pengguna Logical Design Tujuan dari logical design adalah untuk menterjemahkan model data conceptual ke dalam model data logical yang sudah ditentukan di persyaratan dari pengguna. Langkah-langkah dalam menghasilkan model data logical adalah mendapatkan relasi dari entitas yang sudah ada di model data conceptual, relasi bisa terbagi menjadi banyak kategori, kategori tersebut

16 22 mencakup relasi one-to-many (1:*), relasi one-to-one (1:1), many-to-many (*:*), relasi superclass/subclass dan atribut multi-valued. Langkah selanjutnya untuk menciptakan model data logical adalah validasi relasi menggunakan normalisasi, validasi relasi dengan proses transaksi pengguna di scenario nyata, pengecekan batasan integritas dan melakukan tinjauan kembali dengan sang pengguna Physical Design Seperti yang sudah dijelaskan diatas, tujuan dari physical design adalah untuk menghasilkan deskripsi dari implementasi sistem basis data pada penyimpanan sekunder serta mencapai efisiensi dan efektivitas dari akses data dengan menggunakan relasi data, penyusunan file, index, pengamanan serta batasan integritas. Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menciptakan sebuah model data physical adalah menerjemahkan model data logical ke dalam DBMS yang sudah ditentukan, hal ini bisa dicapai dengan merancang relasi dasar, merancang representasi dari data yang dimaksud serta merancang batasan umum dari DBMS tersebut. Lalu, perancang harus merancang indeks dan penyusunan data dengan menganalisa transaksi yang dilakukan oleh pengguna, memilih cara penyusunan data dan indeks serta memperkirakan keperluan ukuran tempat penyimpanan. Langkah selanjutnya adalah merancang user view, merancang mekanisme pengamanan, melakukan pengaturan redundancy dalam sistem serta memantau dan mengatur sistem operasi yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem Data Flow Diagram Data Flow Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan bagaimana data-data yang ada dalam sebuah sistem bergerak dan disimpan dalam sistem. Seluruh atribut harus ada dalam tipe entitas. Diagram ini digunakan sebagai standar konsistensi dan keutuhan suatu sistem.

17 23 Seluruh atribut dalam sistem harus muncul dalam tipe entitas masing-masing dan digambarkan dalam lingkungan yang disebut sistem. Atribut tersebut akan terlihat seperti aliran data didalam sistem perusahaan (Connolly, 2015). Menurut Dennis, Wixom dan Roth (2012), elemen-elemen pada DFD adalah sebagai berikut: Proses Sebuah proses adalah sebuah aktivitas atau fungsi yang dilakukan untuk sebuah atau beberapa alas an bisnis. Aliran Data Sebuah keeping data atau kumpulan logical dari beberapa informasi. Setiap aliran data harus dideskripsikan menggunakan kata benda. Data Store Sebuah tempat dimana kumpulan data tersebut disimpan. Entitas Eksternal Entitas eksternal adalah seseorang, sebuah organisasi atau unit organisasi yang bersifat eksternal terhadap sistem, akan tetapi berinteraksi dengan sistem Teori yang Terkait Sistem Basis Data Berbasis Web dan Klinik Sistem Web Sistem web adalah sebuah sistem berbasis web yang menggunakan teknologi web internet sebagai fondasi untuk mengirim informasi dan jasa, baik ke pengguna maupun ke aplikasi atau sistem informasi yang lain. Sistem web biasanya memiliki tujuan untuk mengolah dan mengatur data menggunakan prinsip berbasis Hyptertext. Dalam beberapa tahun terakhir, jasa web sudah banyak digunakan sebagai fondasi untuk membuat aplikasi. Web dianggap sebagai sebuah platform memungkinkan sebuah aplikasi bisa digunakan kembali, memudahkan data yang berada di dalam sistem web berkomunikasi dengan data lain di internet atau intranet selama terhubung dalam host yang sama.

18 24 Standar pendekatan yang digunakan dalam pengembangan sistem web adalah XML, SOAP, WSDL dan UDDI. Keuntungan dalam menggunakan web sebagai fondasi dalam pengembangan sebuah sistem informasi adalah sistem web memiliki karakteristik platform independence, simplicity, cross-platform support, memiliki GUI, standardisasi serta akses jaringan yang transparan. Sementara itu, kerugian dalam menggunakan web sebagai fondasi dalam pengembangan sebuah sistem informasi adalah biaya yang besar, kurangnya keamanan, batas fungsi dari HTML, bandwidth, dan tergolong sebagai sebuah teknik yang masih baru. Seperti yang dijelaskan diatas, fungsi HTML sangatlah terbatas, maka diciptakan sebuah teknik penulisan bahasa yang disebut scripting. Bahasabahasa yang digunakan dalam scripting memungkinkan terciptanya sebuah fungsi baru dalam HTML. Teknik ini memungkinkan beberapa proses bisa ditulis berdasarkan logika bahasa-bahasa pemrograman yang lain seperti loop, pernyataan bersyarat dan operasi matematika. Salah satu bahasa yang digunakan dalam teknik scripting adalah Hypertext Preprocessor atau biasa disebut dengan PHP. Hypertext Proprocessor (PHP) adalah sebuah bahasa scripting yang bertujuan untuk memungkinkan perancang web untuk menulis beberapa halaman dinamis sesingkat mungkin. Salah satu keuntungan memakai PHP adalah PHP memiliki sifat extensibility serta adanya modul extension yang sudah diberikan dalam PHP. Bahasa ini banyak digunakan karena banyaknya server yang mendukung format PHP, seperti Apache HTTP Server Framework Menurut Dirk Riehle, dalam pemrograman komputer, framework perangkat lunak adalah sebuah abstraksi dimana sebuah perangkat lunak melakukan pengadaan fungsi umum yang bisa dimodifikasi dengan memilih beberapa tambahan kode. Biasanya, sebuah framework merupakan sebuah bagian perangkat lunak yang universal, mudah dipakai lagi untuk membantu pengembangan sebuah aplikasi perangkat lunak. (Riehle, 2000).

19 CodeIgniter CodeIgniter adalah sebuah framework aplikasi berbasis web yang bersifat open source dan bertujuan untuk membuat aplikasi berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP Metodologi Agile Menurut Valacich, George dan Hoffer (2015), metodologi Agile adalah sebuah kumpulan metodologi yang memiliki karakteristik siklus pendek yang berulang dan pengujian program yang banyak. Selain itu, metodologi ini memerlukan keterlibatan pengguna yang banyak untuk menentukan, memprioritaskan dan verifikasi syarat sistem. Prinsip yang dimiliki oleh metodologi ini adalah lebih fokus terhadap adaptasi dibandingkan rencana awal. Lalu lebih mementingkan sumber daya manusia yang tersedia dibandingkan peran yang sudah ditentukan sebelumnya. Serta proses perancangan yang dilakukan lebih mudah beradaptasi dibandingkan metode yang lain extreme Programming extreme Programming adalah salah satu metode yang tergabung dalam metodologi agile. extreme Programming biasa dikenal dengan karakteristiknya sebagai metode yang memiliki siklus perancangan yang pendek, pendekatan perencanaan incremental, fokus terhadap pengujian yang dilakukan oleh pengguna, dan pendekatan perancangan yang sangat adaptif. Kelebihan dalam menggunakan metode extreme Programming adalah memiliki komunikasi yang lebih baik dalam sesama perancang sistem, memiliki tingkat produktivitas yang tinggi, kualitas kode yang lebih tinggi dan kedisiplinan yang tinggi antara proses coding dan pengujian program. (Valacich, George, & Hoffer, 2015).

20 Analisa Produk Sejenis Pembuatan Sistem Informasi Klinik Rawat Inap Prima Husada Widoro Pacitan Berbasis Website Penelitian yang pertama dilakukan diambil dari jurnal yang berjudul Pembuatan Sistem Informasi Klinik Rawat Inap Prima Husada Widoro Pacitan Berbasis Website yang disusun pada tahun 2011 oleh mahasiswa Universitas Surakarta. Sinta Susilowati dan Berliana Kusuma Riasti (2011). Dalam jurnal ini, penulis jurnal membatasi ruang lingkup dalam pembahasannya sebagai; 1. Tempat penelitian ini dilakukan pada Klinik Rawat Inap Prima Husada Widoro Pacitan. 2. Sistem ini dirancang dan dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL. Dari hasil penelitian bisa diambil kesimpulan bahwa ada beberapa penambahan fitur yang bisa diterapkan untuk pihak Klinik Rawat Inap Prima Husada. Salah satunya adalah adanya sebuah fungsi yang bisa mendata transaksi antara pihak klinik dengan pasien. Fungsi tersebut kami anggap perlu agar menghindari terjadinya salah tulis atau kehilangan yang bisa terjadi kepada data transaksi. Selain itu, adanya fitur pendataan stok obat juga diperlukan untuk menghindari terjadinya human error yang mungkin terjadi dalam proses pendataan stok obat. Lalu, penulis juga memberikan saran untuk menyimpan data transaksi antara pihak klinik dengan supplier obat yang ada dalam apotek klinik. Fungsi ini bertujuan untuk menyimpan informasi supplier-supplier yang selama ini bekerja sama dengan klinik agar pihak klinik bisa mengevaluasi transaksi yang terjadi selama ini Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Pada Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Kelapa Dua Penelitian yang pertama dilakukan diambil dari jurnal yang berjudul Pembuatan Sistem Informasi Klinik Rawat Inap Prima Husada Widoro Pacitan Berbasis Website yang disusun pada tahun 2013 oleh mahasiswa BINUS University. Faizal Adli, Fabio Pagalan

21 27 dan Syaiful Huda (2013). Dalam jurnal ini, penulis jurnal membatasi ruang lingkup dalam pembahasannya sebagai; 1. Membuat sebuah aplikasi sistem informasi manajemen berbasis web pada Rumah Sakit Bhayangkara Brimob kelapa dua yang dapat digunakan untuk pendaftaran pasien, memeriksa medical record, perhitungan kasir dan terdapat fitur admin. 2. Mencetak laporan dari hasil penyimpanan dan pendistribusian informasi kegiatan pemeriksaan kesehatan dari pasien Rumah Sakit Bhayangkara Brimob. 3. Aplikasi ini digunakan untuk pihak rumah sakit dan pasien. Dari penelitian jurnal yang penulis sudah lakukan, kami mendapatkan ide fitur tambahan untuk sistem yang telah dibuat oleh penulis jurnal. Fitur tersebut adalah fitur untuk menyimpan informasi mengenai stok obat dan transaksi antara pihak klinik dengan supplier obat. Alasan untuk penambahan fitur tersebut adalah untuk mencegah terjadinya human error yang mungkin terjadi serta sebagai evaluasi pihak klinik mengenai stok obat maupun supplier obat yang selama ini sudah bekerja sama dengan pihak klinik.

22 28

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban (2003, p2), data ialah fakta yang belum diolah atau gambaran dari transaksi yang ditangkap, direkam, disimpan dan diklasifikasikan.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek ini. Landasan teori yang akan dibahas meliputi permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai berbagai teori umum tentang pengertian Database, Database Lifecycle, Entity Relationship Modeling, Normalisasi, Metodologi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Kaitan Basis Data Bagian ini menjelaskan teori-teori yang menjelaskan basis data. 2.1.1 Definisi Data, Basis Data dan Sistem Basis Data Data adalah fakta, baik objek, variabel,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Manajemen Basis Data Data Definition Language (DDL) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori yang Berkaitan dengan Basis Data 2.1.1. Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2010,p65), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Basis Data Teori-teori ini diperlukan untuk mendukung penulisan laporan tugas akhir yang dibuat sebagai landasan dan acuan melakukan perancangan pada basis data. 2.1.1 Data

Lebih terperinci

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)

BAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model) BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : dari beberapa file dokumen yang terhubung secara logis. 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Basis Data Ada beberapa macam definisi tentang basis data yang disampaikan oleh beberapa pakar. Definisi tersebut antara lain yaitu : Menurut O Brien (2002, p.166)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai definisi basis data, Database Management System (selanjutnya disingkat DBMS), Structured Query Language

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA

Universitas Bina Nusantara ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDIDIKAN PADA LEMBAGA MUSIK CANTATA Viriya Adithana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Data Data diartikan sebagai representasi objek dan kejadian yang tersimpan yang memiliki arti dan kepentingan dalam lingkungan user (Hoffer, 2005, p5). Data dapat juga diartikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASISDATA PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori-Teori Database 2.1.1 Database Menurut Connolly & Berg, basis data merupakan kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PADA PT. INDO PRIMA FOODS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Basis Data Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p715), data adalah fakta-fakta yang belum diolah atau fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANGERANG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Bagian-bagian yang memiliki keterkaitan pengoperasian dalam mencapai suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem informasi dapat dibuat

Lebih terperinci

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi:

Sistem Basis Data BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL. Komponen model data dapat dikategorikan menjadi 3 (tiga) bagian yang meliputi: BAB 8 MODEL DATA DAN ENTITY RELATIONSHIP MODEL 8.1. Model Data Model data adalah sekumpulan konsep yang terintegrasi untuk mendiskripsikan data, hubungan antar data dan batasan batasannya dalam suatu organisasi.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA MANAJEMEN PROYEK PADA PT. TRI COSTRACO INDO Rudy Djailani (0700696386) Erwinsyah Pulungan (0700696764) Yoghi Putrama Syarief (0700724622) Kelas/Kelompok: 07PKT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Data Data adalah fakta yang didapat, di mana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi simpulan (Date, 2004, p15). Data merupakan fakta yang dapat

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha Konsep Sistem Basis Data SISTEM sebuah keterpaduan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional dengan satuan fungsi / tugas tertentu, yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 1 BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 1.1.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur, sistem didefinisikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Sistem Manajemen Basis Data (DBMS) Data adalah sebuah sumber yang harus dikontrol dan dikelola. Data yang belum dikelola belum bisa dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu

BAB 2 LANDASAN TEORI. utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap sistem akan selalu 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem, data dan informasi 2.1.1 Sistem Menurut Fathansyah (2004, p2), kata sistem selalu berkonotasi pada 3 hal utama yaitu komponen, ketergantungan dan tujuan. Artinya, setiap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database Merupakan kumpulan dari teori-teori yang digunakan dalam perancangan Database. 2.1.1 Data Menurut Hoffer (2005, p5), data adalah penyimpanan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Terminologi Definisi Sistem Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan, McLeod (1996,p13). Dan kebanyakkan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN PT. SINAR CIPTA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Menurut Kroenke et al (2012, p3), Data adalah rekaman fakta dan angka. Menurut Hoffer et al (2011, p5), Data adalah representasi tersimpan dari objek atau kejadian yang memiliki

Lebih terperinci

Basisdata, sistem basisdata, perancangan sistem basisdata.

Basisdata, sistem basisdata, perancangan sistem basisdata. UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASISDATA PENJUALAN PADA PD. CAHAYA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Dasar Sistem Basis Data 2.1.1.1. Data Menurut Hoffer, Prescott, dan McFadden (2007:6), Data merupakan sesuatu yang menggambarkan obyek dan peristiwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Basisdata Sebelum aplikasi basisdata (DBMS) dikenal, biasanya proses penyimpanan data disimpan di dalam sebuah file. Menurut Connoly (2002, p12), bahwa setiap program mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Hariyanto (2004, p3), data adalah rekaman mengenai fenomena atau fakta yang ada atau yang terjadi. Menurut Whitten et al. (2004, p23), data adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang berkaitan dengan Database 2.1.1 Data Menurut Connolly dan Begg (2010:70), data merupakan bagian terpenting dari komponen suatu basis data yang merepresentasikan objek

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum 2.1.1 Teori Basis Data Teori yang berkaitan dengan basis data seperti data, basis data (database), Database Management System (DBMS), Database Application, Entity

Lebih terperinci

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal BAB III 3. LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang umum. Begitu juga dengan piranti keras, maupun piranti lunak

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang umum. Begitu juga dengan piranti keras, maupun piranti lunak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan komputer dalam pencatatan kegiatan usaha pada saat ini adalah suatu hal yang umum. Begitu juga dengan piranti keras, maupun piranti lunak komputer yang telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengaturan data secara cepat dan akurat, telah mengubah perpustakaan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan informasi dalam suatu perpustakaan dapat berkembang dengan sangat cepat. Data data yang diolah khususnya data perpustakaan semakin banyak dan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi.

LANDASAN TEORI Pengertian Basis Data. diperlukan untuk organisasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar Atau Umum 2.1.1 Teori Sistem Basis Data 2.1.1.1 Pengertian Basis Data Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis data merupakan sekumpulan data yang saling

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar Basis Data Teori yang mendasari suatu perancangan sistem basis data, yaitu: 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut James A.O'Brien, (2002,p8), sistem adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Yang Berkaitan Dengan Database 2.1.1 Database Menurut Connoly ( 2010 : 65 ) Database adalah suatu kumpulan dari data yang terselubung secara logis, dan deskripsi dari data

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori yang Berkaitan dengan Basis Data. Teori - teori berikut ini merupakan teori - teori umum yang digunakan dalam penyusunan skripsi. 2.1.1 Data Data adalah fakta atau informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Basis Data 2.1.1 Pengertian Data Data adalah fakta - fakta yang telah diketahui dan dapat dikumpulkan serta dapat disimpan dalam media komputer. Data terdiri dari fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database Menurut Connolly (2010, p65), database adalah kumpulan data dan deskripsi data yang terhubung secara logika serta dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pendekatan Basis Data 2.1.1 Sistem Sistem adalah sekumpulan objek atau elemen yang berhubungan yang dilihat secara keseluruhan dan didesain untuk mencapai tujuan tertentu (Britton

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pendekatan Basis Data 2.1.1. Pengertian Basis Data Menurut Silberschatz, Korth, dan Sudarshan (2011, p1), basis data adalah kumpulan data yang berisi informasi yang relevan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDAFTARAN PASIEN, RAWAT JALAN, APOTEK DAN LABORATORIUM PADA PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES SKRIPSI.

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDAFTARAN PASIEN, RAWAT JALAN, APOTEK DAN LABORATORIUM PADA PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES SKRIPSI. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA PENDAFTARAN PASIEN, RAWAT JALAN, APOTEK DAN LABORATORIUM PADA PUSKESMAS KECAMATAN KALIDERES SKRIPSI Oleh Audi Mirano 1200946192 Nurul Mukharam 1200946753 Tri

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), terdapat dua pendekatan untuk mendefinisikan sistem, yaitu pendekatan secara prosedur dan komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem

Lebih terperinci

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA

PROSES PERANCANGAN BASIS DATA PROSES PERANCANGAN BASIS DATA Seperti telah disebutkan sebelumnya, sebuah sistem basis data merupakan komponen dasar sistem informasi organisasi yang besar. Oleh karena itu siklus hidup aplikasi basis

Lebih terperinci

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual

Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan basis data secara konseptual Metodologi Perancangan merupakan suatu pendekatan terstruktur yang menggunakan bantuan prosedur, tehnik, tools dan dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu komputer Skripsi Sarjana komputer Semester Genap Tahun 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATABASE SISTEM PEMESANAN, PEMBELIAN, PRODUKSI DAN

Lebih terperinci

Sistem Basis Data. Ir. H. Wawan Wardiana, M.T.

Sistem Basis Data. Ir. H. Wawan Wardiana, M.T. Sistem Basis Data Ir. H. Wawan Wardiana, M.T. Database Materi : Pendahuluan, Konsep dan Terminologi Model Entity Relationship Model Relational Batasan Integritas Perancangan Basisdata : Normalisasi Reff:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum akan menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan database, seperti : data, database, entity, database management system (DBMS), normalisasi, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendaftaran Siswa Baru Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui peserta didik dan sekolah didalam penyaringan objek-objek pendidikan. Peristiwa penting

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Indrajani (2009,p2), data adalah : fenomena fisik atau transaksi bisnis.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Indrajani (2009,p2), data adalah : fenomena fisik atau transaksi bisnis. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Data Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden (2005,p5), data merupakan gambaran objek dan peristiwa yang mempunyai arti dan penting di lingkungan pemakai. Sedangkan informasi

Lebih terperinci

Pertemuan Transformasi ER-MODEL INDIKATOR. 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional.

Pertemuan Transformasi ER-MODEL INDIKATOR. 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional. Pertemuan 4-5-6 Transformasi ER-MODEL INDIKATOR 1. Memahami ER model 2. Menerapkan transformasi ER- Model ke Model Relasional. URAIAN MATERI PERANCANGAN DATABASE Perancangan Database adalah proses untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Khusus 2.1.1 Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan Pengumpulan dan Analisis kebutuhan adalah proses pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian perusahaan yang didukung

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jasa Menurut Kotler (1997:83), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISA & PERANCANGAN BASIS DATA SISTEM OPERASIONAL BERBASIS WEB PADA PT. PELAYARAN MITRABAHARI

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis dan Perancangan Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Budi Sutedjo Dharma Oetomo (2002), Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka (Indrajani, 2015), dalam penelitian yang berjudul Perancangan Sistem Basis Data pada Klinik, merupakan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis dan merancang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Analisis dan Perancangan

BAB 2 LANDASAN TEORI Analisis dan Perancangan 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Analisis dan Perancangan 2.1.1.1 Pengertian Analisis Menurut Raymon McLeod dan George P. Schell (2004, p5) analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Payment Management Control. Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Loshin (2012, p8), data adalah kumpulan dari elemenelemen nilai baku atau fakta yang digunakan untuk perhitungan, pemikiran atau pengukuran.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Data Data merupakan aliran fakta yang mewakili kejadian yang terjadi dalam organisasi atau dalam lingkungan fisik sebelum mereka diatur menjadi sebuah bentuk yang dapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan didistribusikan kepada para pemakai.

BAB II LANDASAN TEORI. dan didistribusikan kepada para pemakai. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Didalam bukunya, Abdul Kadir (2014) mendefinisikan arti sistem informasi menurut pendapat ahli. Menurut Haal didalam buku karangan Abdul Kadir (2014), definisi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan).

BAB 2 LANDASAN TEORI. penelitian. Teori - teori yang akan dibahas antara lain : dapat dijadikan bahan kajian (analisis atau kesimpulan). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada teori umum ini disajikan teori yang relevan, lengkap dan urut sejalan dengan permasalahan. Teori umum ini dikemukakan dari sumber teori dan hasil penelitian. Teori

Lebih terperinci

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat

bergantung pada keberadaan entitas lainnya[9]. relasi yang merekatkan dua entitas adalah bersifat a. Istilah Basis Data Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan database[4], yaitu : Entity Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang administrasi siswa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum 2.1.1 Pendekatan basis data a. Data Pengertian data menurut Turban, Rainer, Potter (2003, p15) adalah fakta-fakta yang belum diolah atau gambaran lebih

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menentukan objek penelitian adalah langkah awal yang harus diputuskan oleh seorang peneliti, karena objek penelitian adalah tempat dimana peneliti

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol Ragam Indonesia

Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol Ragam Indonesia UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 Analisis dan Perancangan Sistem Basis Data Penjualan, Pembelian, dan Persediaan Pada PT Kontrol

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Hoffer, Prescott dan McFadden, (2007, p6), data adalah representasi tersimpan dari objek dan kejadian yang memiliki arti

Lebih terperinci

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar Memahami sistem basis data dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data 2.1.1 Basis Data Menurut Connolly & Begg (2002, p14), basis data adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logikal dan sebuah deskripsi data,

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. SISTEM BASIS DATA 1 WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 2 SBD 1 Lingkungan Basis Data Arsitektur Basis Data. Data Independence. Konsep DBMS, Komponen DBMS, Fungsi DBMS dan Bahasa yang digunakan didalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Basis Data 2.1.1 Basis Data 2.1.1.1 Definisi Basis Data Menurut Connolly-Begg (2002, p14), basis data adalah suatu kumpulan yang dapat digunakan bersama dari data yang

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Aplikasi Aplikasi merupakan suatu progam yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM Definisi sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Sistem merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu kegiatan, baik dalam kegiatan sekolah ataupun dalam suatu kegiatan sehari-hari. Dalam suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori Umum ini berisikan tentang teori-teori yang digunakan secara umum dalam penyusunan skripsi ini dan nantinya yang akan menjadi landasan di dalam melakukan penelitian.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data dan Informasi Menurut Connolly (2002,p19) data adalah jembatan yang menghubungi antara komponen manusia dan komponen mesin. Menurut Mc Leod (2001,p15) data

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan Teori merupakan bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang akan ditemukan melalui pembahasan secara teoritis. Teori teori yang akan dikemukakan merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Teori-teori umum yang akan dibahas adalah sistem, data dan informasi, basis data, sistem basis data, sistem manajemen basis data, Structured Query Language, Entity-

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data

BAB 2 LANDASAN TEORI Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar atau Umum 2.1.1 Perbedaaan File Based System dengan Sistem Basis Data Pada saat ini aplikasi basisdata sudah digunakan di kehidupan sehari-hari, seperti pembelian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. mana sistem tersebut ditujukan untuk menyimpan informasi dan mengizinkan pengguna

BAB 2 LANDASAN TEORI. mana sistem tersebut ditujukan untuk menyimpan informasi dan mengizinkan pengguna 1 BAB 2 LANDASAN TEORI Database system pada dasarnya adalah sistem pencatatan terkomputerisasi di mana sistem tersebut ditujukan untuk menyimpan informasi dan mengizinkan pengguna untuk menerima dan mengubah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan berdasarkan pada penelitian terdahulu, berikut pemaparan beberapa kajian penelitian : (C Wibowo, A. Angelia, A.Natalia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Untuk menganalisis dan merancang sistem basis data administrasi dalam suatu sistem diperlukan beberapa pertimbangan yang didasari oleh berbagai landasan teori

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. (Inmon,2005,p493)

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. (Inmon,2005,p493) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep, ataupun instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan, maupun pemrosesan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

BAB III LANDASAN TEORI. pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Konsep dasar dari Sistem Informasi terbagi atas dua pengertian. Yang pertama adalah sistem, dan yang kedua adalah sistem informasi itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori umum Pada bab akan dibahas tentang landasan teori yang dipakai untuk pembuatan skripsi ini meliputi: 2.1.1 Pengertian Data Data merupakan hal yang penting dalam menunjang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Turban, & Rainer (2009, p. 6), data adalah fakta mentah atau deskripsi dasar dari benda, peristiwa, aktivitas dan transaksi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

Pengantar Basis Data SISTEM BASIS DATA I. WAN H. Manihuruk, S.kom

Pengantar Basis Data SISTEM BASIS DATA I. WAN H. Manihuruk, S.kom Pengantar Basis Data SISTEM BASIS DATA I WAN H. Manihuruk, S.kom Outline Database DBMS Levels of Abstraction Data Models Database Language Database Kumpulan file / tabel / arsip yang saling berhubungan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Ilmu Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN BASIS DATA PENGELOLAAN JASA PELATIHAN

Lebih terperinci