LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT TAHUN 2013"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT TAHUN 2013 PUSAT TEKNOLOGI SATELIT JL. Cagak Satelit KM.04 Rancabungur, Bogor 16310, Tlp: , Fax: , Website: 1

2 RINGKASAN EKSEKUTIF Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab (obligation to answer) dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang atau badan hukum atau pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak-pihak yang memiliki hak untuk meminta pertanggungjawaban atau keterangan. Akuntabilitas kinerja ditentukan berdasarkan penetapan indikator, yang meliputi indikator masukan (inputs), proses (process), keluaran (outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits) dan dampak (impacts). Laporan akuntabilitas kinerja ini dipakai sebagai bahan evaluasi dalam rangka meningkatkan kinerja Pusat Teknologi Satelit di masa yang akan datang. Implementasinya diwujudkan dalam bentuk peningkatan produktivitas, efisiensi, dan akuntabilitas. Selain itu, laporan ini juga dijadikan acuan untuk menyempurnakan kebijakan-kebijakan yang akan diambil. Dengan sumber daya manusia serta Aset yang dimiliki, pada tahun 2013 Pusat Teknologi Satelit telah menetapkan sasaran yang hendak dicapai sesuai tujuan utama kegiatan penelitian yang sudah digariskan dalam rencana strategis yaitu: ; Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit.. Sasaran strategis yang ingin dicapai dengan melaksanakan kegiatan litbang satelit dan ruas bumi ini meliputi: 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; a) Maintenance sistem satelit LAPAN-A2/ORARI yang telah selesai dibuat dan menunggu waktu peluncurannya. b) Penguatan kemampuan manufaktur komponen satelit mikro baik sistem Bus (PCDH, STS, PCS, WDE), sistem Muatan (S band Transceiver, Camera Imager, Koreksi data imager, Ingest Card) dan ruas bumi (Sistem akuisisi 2

3 dan TTC, Analisis house keeping data satelit, Aplikasi data base satelit Lapan, otomatisasi operasi satelit). c) Training, Degree by research, dan Diklat Teknis dalam dan Luar Negeri d) Penerbitan Karya Tulis Ilmiah bidang satelit yang terakreditasi baik nasional maupun internasional. e) Pengembangan prototipe teknologi satelit sebagai wujud kemandirian teknologi satelit di Indonesia dan prototipe yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dan mengusulkannya sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI). 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; a) Kemampuan akuisisi data misa satelit dan keandalan sistem TTC untuk kendali satelit serta analisis data TTC dalam menjaga dan memelihara kondisi satelit di Orbit. b) Upgrading dan pembangunan fasilitas Test, Lab. Struktur (Bengkel), Lab.Optik, Clean Room dan Stasiun bumi. 3. Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; a) Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis seperti Bimtek, seminar nasional, workshop. b) Melaksanakan kegiatan Praktek Kerja bagi mahasiswa, peneliti dan perekayasa dari universitas dan Instansi terkait dan pengenalan teknologi satelit kepada masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga riset. 4. Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit a) Melakukan kerjasama riset bidang teknologi satelit dengan lembaga pendidikan (UGM, UI, IPB, ITB dll)), lembaga riset dalam negeri (LIPI, BPPT dll), lembaga riset Luar negeri ( ISRO-India, Hokkaido Univ, Chiba Univ), b) Kerjasama teknis dalam pemanfaatan hasil riset teknologi satelit dengan lembaga terkait (TNI AU, AD, AL, Geodesi UGM, MAPIN, Bank Data Nasional LAPAN). 3

4 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dibuat sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja serta peraturan MENPAN No.29 tahun 2010 tentang pedoman penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pusat Teknologi Satelit (Pusteksat) adalah unit teknis yang melaksanakan Tugas dan Fungsi sebagai pusat penelitian, pengembangan dan perekayasaan satelit sesuai dengan yang diamanahkan dalam Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Nomor 2 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. LAKIP ini berisi pencapaian program tahun 2013 dan hasil analisis atas keberhasilan maupun hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program yang telah ditetapkan Pusat Teknologi Satelit pada awal tahun 2013 juga merupakan laporan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Perencanaan Strategis LAPAN Program utama Pusteksat adalah Melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi satelit dan pemanfaatannya yang terinci dalam beberapa sasaran strategis yaitu; Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang pelaksanaan program pengembangan teknologi satelit yang dilaksanakan Pusat Teknologi Satelit tahun 2013 sebagai upaya mencapai sasaran strategis yang telah ditentukan sampai dengan tahun Bogor, Januari 2014 Kepala Pusat Teknologi Satelit Ir. Suhermanto, MT NIP

5 DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF.. i KATA PENGANTAR.. ii DAFTAR ISI... iv BAB I PENDAHULUAN Kedudukan Tugas dan Fungsi Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia Sarana dan Prasarana... 6 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Visi dan Misi Tujuan dan Sasaran Strategus Pencapaian Tujuan dan Sasaran Rencana Kinerja Tahun Penetapan Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran Capaian Kinerja Tahun Analisis Akuntabilitas Kinerja Kegiatan Rancang Bangun Satelit LAPAN Kegiatan operasi TTC dan Misi satelit LAPAN-TUBSAT 3.3 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Evaluasi Kinerja Kegiatan Evaluasi Kinerja Keuangan BAB IV PENUTUP DAFTAR LAMPIRAN

6 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Kedudukan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebagai Instansi pemerintah mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai instansi pembina utama dalam menyelenggarakan pembangunan kedirgantaraan nasional di Indonesia. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut LAPAN diharapkan dapat dan mampu memberikan konstribusi pada pencapaian sasaran pembangunan nasional dalam berbagai bidang seperti bidang ekonomi, pendidikan, sosial, politik, dan hukum. LAPAN diharapkan juga mendukung kegiatan sektor pekerjaan umum, pertahanan keamanan, pertambangan, pariwisata, pemetaan, lingkungan hidup (pantauan perubahan ekosistem, pencemaran, kekeringan dan lain-lain) berupa layanan data dan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan pemantuan kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan sumber daya alam dan lingkungan. Dengan memperhatikan rambu-rambu tugas pokok Deputi Bidang Teknologi Dirgantara yang kemudian dijabarkan lebih rinci ke dalam tugas dan fungsi dari pusatpusat penelitian dan pengembangan, disusunlah Sasaran Strategis Pusat Teknologi Satelit untuk pelaksanaan program tahun 2013, yang dapat dikelompokkan menjadi : 3) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; f) Maintenance sistem satelit LAPAN-A2/ORARI yang telah selesai dibuat dan menunggu waktu peluncurannya. g) Penguatan kemampuan manufaktur komponen satelit mikro baik sistem Bus (PCDH, STS, PCS, WDE), sistem Muatan (S band Transceiver, Camera Imager, Koreksi data imager, Ingest Card) dan ruas bumi (Sistem akuisisi dan TTC, Analisis house keeping data satelit, Aplikasi data base satelit Lapan, sistem otomatisasi operasi satelit). h) Training, Degree by research, dan Diklat Teknis dalam dan Luar Negeri 6

7 i) Penerbitan Karya Tulis Ilmiah bidang satelit yang terakreditasi baik nasional maupun internasional. j) Pengembangan prototipe teknologi satelit sebagai wujud kemandirian teknologi satelit di Indonesia dan prototipe yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dan mengusulkannya sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI). 4) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; c) Kemampuan akuisisi data misa satelit dan keandalan sistem TTC untuk kendali satelit serta analisis data TTC dalam menjaga dan memelihara kondisi satelit di Orbit. d) Upgrading dan pembangunan fasilitas Test, Lab. Struktur (Bengkel), Lab.Optik, Clean Room dan Stasiun bumi. 5. Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; c) Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis seperti Bimtek, seminar nasional, workshop. d) Melaksanakan kegiatan Praktek Kerja bagi mahasiswa, peneliti dan perekayasa dari universitas dan Instansi terkait dan pengenalan teknologi satelit kepada masyarakat, lembaga pendidikan, lembaga riset. 6. Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit a) Melakukan kerjasama riset bidang teknologi satelit dengan lembaga pendidikan (UGM, UI, IPB, ITB dll)), lembaga riset dalam negeri (LIPI, BPPT dll), lembaga riset Luar negeri ( ISRO-India, Hokkaido Univ, Chiba Univ), b) Kerjasama teknis dalam pemanfaatan hasil riset teknologi satelit dengan lembaga terkait (TNI AU, AD, AL, Geodesi UGM, MAPIN, Bank Data Nasional LAPAN). Pada tahun 2013 ini, Pusteksat melaksanakan program pengembangan teknologi satelit, Pemeliharaan hingga persiapan peluncuran satelit LAPAN-A2/ORARI, penyelesaian satelit LAPAN-A3/IPB (PDR), kemandirian dalam pengembangan dan 7

8 pembuatan prototipe teknologi satelit serta pengoperasian satelit LAPAN-TUBSAT dan penguasaan sistem ruas bumi. Dengan berbasis pada sistem satelit LAPAN-TUBSAT yang telah terbukti handal yang telah beroperasi selama 7 tahun, maka kesiapan pembangunan satelit LAPAN-A2/ORARI dan LAPAN-A3/IPB terus dilakukan dengan sangat terencana. kedua satelit yang sedang dibangun tersebut memiliki keunggulan baik secara sistem maupun misi yang dibawanya. Misi yang dibawa oleh kedua satelit tersebut adalah: 1) Satelit LAPAN-A2/ORARI membawa misi surveillance dan AIS (Automatic Identification System) untuk pengamatan lalulintas perkapalan di wilayah laut Indonesia serta sistem komunikasi amatir APRS (Automatic Packet Relay System) yang bekerjasama dengan organisasi radio amatir RI (ORARI). 2) Satelit LAPAN-A3/IPB membawa misi utama untuk observasi bumi dengan camera multispektral scanning imager 4 kanal yang bekerjasama dengan IPB, Bogor. Disamping kegiatan tersebut diatas, juga dilakukan secara rutin operasi satelit LAPAN- TUBSAT yang sejak 2007 telah berada di Orbit. Operasi satelit mencakup operasi TTC (Telemetry Tracking and Command), analisis data telemetri dan penerimaan data video melalui stasiun bumi kendali dan penerima data satelit yang tersebar diseluruh Indonesia (Bogor, Rumpin dan Biak). 1.2 Tugas dan Fungsi Berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional nomor: 2 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Tugas Pusteksat adalah Melaksanakan penelitian dan pengembangan teknologi satelit dan pemanfaatannya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Pusat Teknologi Satelit menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut: 1) Penelitian, pengembangan dan perekayasaan muatan satelit, serta analisis misi satelit. 2) Penelitian, pengembangan dan perekayasaan bus satelit. 8

9 3) Penelitian, pengembangan dan perekayasaan fasilitas ruas bumi. 4) Pengoperasian, pemeliharaan dan pengembangan fasilitas pengujian dan integrasi satelit dan ruas bumi serta operasi satelit. 5) Pembinaan teknis di bidang teknologi satelit. 6) Pelaksanaan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. 1.3 Struktur Organisasi Sesuai Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional nomor: 2 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, menjelaskan bahwa Pusat Teknologi Satelit yang secara hirarki berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Deputi Bidang Teknologi Dirgantara memiliki lima unit kerja yaitu Bagian Tata Usaha, Bidang Teknologi Muatan Satelit, Bidang Teknologi Bus Satelit, Bidang Teknologi Ruas Bumi, dan Balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa, Biak. Dalam pelaksanaan kegiatan administrasinya,balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa yang berlokasi di Biak Papua melaksanakan seluruh program kegiatan dengan anggarannya secara mandiri yang penetapannya sudah diperbaharui sesuai Keputusan Kepala Lapan No.5/2011 tentang Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Secara jelas bagan organisasi Pusat Teknologi Satelit dapat dilihat pada gambar

10 Gambar 1.1 Bagan Organisasi Pusat Teknologi Satelit 1.4 Sumber Daya Manusia Sumber daya Manusia Pusat Teknologi Satelit secara keseluruhan berjumlah 92 orang hingga Desember 2013 yang tersebar di lima unit kerja. Sejak tahun 2010 hingga 2012 sebanyak 6 orang staf telah menyelesaikan studi S-2 dari ITB dan IPB. Pada tahun 2013 SDM yang sedang menyeselesaikan studi S-2 di IPB (2 orang). Disamping pelaksanaan studi ini, pengembangan SDM juga dilaksanakan melalui training untuk peningkatan kompetensi teknis teknologi satelit dan sistem kendali stasiun bumi seperti: 1) Workshop Satellite development & Appliacation on Asian Conference on Remote Sensing (ACRS) - Bali 2) Test and configure the satellite payload (LAPAN-A3) in TU-Berlin 3) Training Course on Small Satellite Technology and Applications (APSCO)- Mongolia. 4) Design and Test 3 Band Antenna System (TEXAS-US) 5) Collaboration Research muatan Bolometer satelit LAPAN-A4 dengan Hokkaido Univ (Jepang) 10

11 JUMLAH 6) Collaboration bersama Chiba Univ dalam test muatan (payload) SAR satelit LAPAN-A5 (Jepang) Disamping itu juga dilakukan training operasi satelit di Pusat kendali satelit Rancabungur,yang diikuti oleh para peneliti dan teknisi dari stasiun bumi lainnya (Biak, Rancabungur, Rumpin dan Kototabang). Secara rinci SDM Pusat Teknologi Satelit sesuai latar belakang pendidikan dan jabatan struktural serta fungsional dapat dijelaskan sebagai berikut: KOMPOSISI SDM PUSTEKSAT SESUAI BIDANG KERJA PER DESEMBER UNIT TATA USAHA BIDANG TEK. RUAS BUMI BIDANG TEK. BUS SATELIT 5 0 BIDANG KERJA BIDANG TEK. MUATAN SATELIT KOMPOSISI SDM PUSTEKSAT SESUAI PENDIDIKAN PER DESEMBER S3 S2 S1 20 D3 15 SLTA SLTP SD 11

12 JUMLAH KOMPOSISI SDM PUSTEKSAT SESUAI JABATAN FUNGSIONAL PER DESEMBER PENELITI PEREKAYASA JABATAN FUNGSIONAL LITKAYASA ANALIS KEPEGAWAIAN ARSIPARIS PUSTAKAWAN FUNGSIONAL UMUM 1.5 Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana yang dimiliki Pusat Teknologi Satelit untuk mendukung program dan kegiatan tahun 2013 sebagai berikut: 1) Tanah dan Bangunan Tanah dan bangunan yang dipakai saat ini adalah sepenuhnya milik LAPAN dengan luas tanah M 2 dan luas bangunan 2173 M 2 yang terdiri dari Gedung kantor, Laboratorium, Bengkel, Stasiun Bumi Kendali dan penerima data satelit (Rancabungur dan Rumpin). Fasilitas lainnya adalah stasiun bumi control dan penerima satelit di Biak dan KotoTabang. 2) Kendaraan Dinas Operasonal Kendaraan dinas operasional yang digunakan saat ini berjumlah 10 buah kendaraan roda-4/6 dan 7 buah kendaraan roda-2 3) Peralatan dan Mesin Sarana pendukung penelitian dan pengembangan satelit mikro dan ruas bumi satelit yang dimiliki Pusat Teknologi Satelit yang sudah dikembangkan dan dibangun hingga Desember 2013 adalah sebagai berikut: 12

13 A. Bidang Teknologi Bus Satelit a. Lab. Integrasi dan Test Satelit Mikro (< 100kg) 1) Air Bearing Sistem 2) Vacuum Chamber 27x15x20 cm; 0.01 mbar 3) Thermal Chamber -42 s/d 180 deg C; 58x45x75 cm 4) Spectrum Analyzer 124 Channel 5) Digital Oscilloscope 5 Ghz 6) Clean Room Class ) Soldering Qualification Check b. Bengkel Mekanik 1) CNC milling 102x54x51 cm 2) Semi automatic milling 120x25x30 cm c. Lab. Design 1) CAM NX 6 2) Satellite Toolkit (STK) 3) Solidedge B. Bidang Teknologi Ruas Bumi a. Stasiun Bumi Satelit LAPAN-TUBSAT, Rancabungur Bogor, Rumpin dan Biak. 1) UHF cross Yagi Antenna 2x18 Element 14 dbi 2) S-Band Receiver Antenna 3m, 4.5 m dan 6.1m 3) 2 unit X/S/L Band satellite receiver dengan antenna diameter 3 Meter yang ditempatkan di Rancabungur dan Biak 4) Sistem Transceiver UHF Band b. Lab. Elektronika 1) Hand Held GPS 2) Spectrum Analyzer 100 KHz-3000 MHz 3) Pusat Archive Data 4) High performance computer 5) Server 13

14 C. Bidang Teknologi Muatan Satelit a. Lab. Komunikasi dan RF 1) S/W Antena Helical 2) S/W TT&C 3) S/W Dan H/W Komunikasi Paket Data 4) Antena Omni Directional 5) Modem Cdma 6) RF Sistem 7) VSWR Meter 8) Alat Uji Keseimbangan Dinamik b. Lab. Optik 1) S/W Oslo (Design Optic) 2) S/W Arcgis For Data Correction 3) Camera Sony DXC-990P 4) Camera Kappa 5) Color Test Target 6) Spectrometer 7) Light Intensity Meter 8) Emi/Field Intensity Meter c. Lab. Elektronik 1) Osiloscope Analog 0-20 Mhz 2) Spectrum Analyzer 0-3 Ghz 3) Sweep and Marker Generator 4) GPS Receiver 5) DSP 6) Logic Analyzer 14

15 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 Perencanaan Strategis Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Perencanaan strategis diperlukan untuk menentukan arah yang akan dituju dan bagaimana cara mencapainya. Perencanaan strategis juga dijadikan sebagai awal dari proses akuntabilitas suatu lembaga kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, proses penyusunan perencanaan strategis yang wajar dan mendapat kesepakatan dari pihak yang berkepentingan akan menjadi penting bagi keberhasilan pelaksanaan visi dan misi. Dalam perkembangan teknologi satelit dan pemanfaatannya, trend pembangunan dan penguasaan teknologi satelit dilakukan berdasarkan kepada ukuran beratnya (bobot) yang sangat berpengaruh pada misi yang dibawanya dan biaya peluncurannya. Hal ini dapat dijelaskan pada table 2.1. Tabel 2.1 Tipe Satelit Berdasar ukuran Berat NO KELAS BOBOT (Kg) BIAYA (Juta $) 1 Satelit Besar (Large Satellite) >1000 > Satelit Kecil (Small Satellite) Satelit Mini (Mini Satellite) Satelit Mikro (Micro Satellite) Satelit Nano (Nano Satellite) Satelit Piko (Pico Satellite) < 1 < 0.2 Pola penguasaan teknologi satelit dengan mengembangkan satelit berdasarkan ukuran beratnya yang dimulai dari pengembangan satelit mikro (Micro Satellite) menjadi dasar dalam pengembangan teknologi satelit yang dilakukan oleh LAPAN dengan 15

16 mempertimbangkan kemampuan Anggran, SDM dan fasilitas integrasi dan Test (Spacecraft Test Facilities). Sehingga diharapkan setelah tahun 2018 LAPAN akan mampu membangun satelit nasional secara mandiri pada kelas satelit kecil (Small Satellite) dengan berat diatas 500 kg. Saat ini sarana dan prasarana Litbang satelit LAPAN hanya mampu mengembangkan satelit hingga sampai 100 kg. kelas Mikro dengan berat Sedangkan bila melihat perkembangan teknologi satelit dari beberapa space agency, Indonesia termasuk dalam kelompok Negara-negara yang telah memiliki program antariksa (space program) dibanding beberapa Negara berkembang lainnya. Perbandingan penguasaan teknologi antariksa atau khususnya teknologi satelit dari beberapa Negara dapat dijelaskan sebagai berikut: Tabel 2.2 Perbandingan Penguasaan Teknologi Antariksa Beberapa Negara NO COUNTRY GEO SAT OPERATES LEO SAT OPERATES LAUNCH CAPABILITY BUDGET (FY2010) (Juta $) 1 CHINA Yes Yes Yes JEPANG Yes Yes Yes INDIA Yes Yes Yes INDONESIA Yes Yes No 50 6 KOREA Yes Yes Yes PAKISTAN Yes No No 75 8 IRAN Yes Yes Yes 500 SPACE AGENCY CNSA (1993) JAXA (2003) ISRO (1969) LAPAN (1963) KARI (1989) SPARCO (1961) ISA (2004) Sesuai dengan TUSI di Pusteksat, maka perencanaan startegis dijabarkan dalam bentuk tahapan tahun mulai dari 2010 sampai dengan 2014 karena pengembangan teknologi satelit ini membutuhkan waktu yang lama dan bersifat multi tahun. Berdasarkan Renstra 5 tahunan inilah pengembangan teknologi satelit di Pusat Teknologi Satelit dilakukan. Perencanaan strategis 5 tahun ini dapat dijabarkan dalam tabel

17 Tabel 2.3 Perencanaan Strategis Program Pengembangan Teknologi Satelit PROGRAM / KEGIATAN Program: Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa. Kegiatan: Pengembangan Teknologi Satelit SASARAN STRATEGIS 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; INDIKATOR KINERJA IKU-1: Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; a. Usulan HKI TARGET KINERJA b. Publikasi Nasional c. Publikasi Internasional IKU-2 : Jumlah prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; a. Prototipe b. Modul dan Komponen IKU-3: Jumlah prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan; IKU-4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; a. Paket Data TTC b. Data Misi Satelit

18 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. IKU-5 : Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknolog Satelit IKU-6 : Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi Satelit Penjelasan Tabel 2.3: 1) Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit yang mencerminkan keberhasilan kinerja litbangyasa pengembangan teknologi satelit. Paten dan hak cipta dari beberapa prototype, komponen dan modul yang diajukan dan hasil litbangyasa yang berhasil dipublikasi secara nasional maupun Internasional 2) Jumlah prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan. Satelit mikro terdiri dari banyak komponen dan modul yang secara umum terdiri dari sistem bus, sistem kendali on board data handling (OBDH), sistem muatan satelit, sistem komunikasi, sistem struktur satelit dan sistem stasiun bumi kendalinya. Dalam kegiatan litbangyasa ini juga dikembangkan secara mandiri sebagian dari prototype, komponen, modul tersebut yang nantinya akan digunakan pada pengembangan satelit generasi berikutnya. 3) Jumlah prototipe, modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan. Dari pengembangan beberapa prototype, modul dan komponen secara mandiri tersebut ada yang setelah melalui proses verifikasi dan uji fungsi sesuai standar space qualification akhirnya dapat dimanfaatkan dan digunakan sebagai komponen satelit berikutnya. 4) Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; Dalam kegiatan operasi satelit LAPAN-Tubsat yang dilakukan sejak awal peluncurannya pada tahun 2007, secara kontinu dibutuhkan datanya untuk menjaga kondisi kesehatan satelit, verifikasi data muatanya dan keandalan sistem stasiun 18

19 buminya. Dengan kemampuan stasiun bumi mengakses satelit 2 kali sehari maka maksimal 300 pass satelit dapat dilakukan sepanjang tahun. 5) Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknolog Satelit. Trend pengembangan satelit skala nano (10 kg) atau mikro ( kg) secara mandiri oleh beberapa Negara terus berkembang maju. Seiring dengan kegiatan litbangyasa teknologi satelit yang terus dikembangkan oleh LAPAN, semakin banyak lembaga riset, universitas dan kelompok pemerhati teknologi satelit nasional yang ingin mengikuti pengembangan teknologi tersebut melalui LAPAN. 6) Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi Satelit. Dalam pengembangan teknologi satelit, LAPAN melakukan kerjasama dengan beberapa Negara seperti German, India, china dan beberapa lembaga riset dalam negeri untuk melakukan uji sistem, pemanfaatan bersama muatan satelit dan operasi satelit. Dengan target utama berupa penguasaan teknologi dalam pembuatan satelit mikro hingga peluncurannya serta penguasaan teknologi ruas bumi yang mencakup fungsi kendali dan penerima data satelit, maka perencanaan startegis Pusteksat tahun 2013 ini mengacu pada pencapaian target tersebut. Pencapaian target utama tersebut dibarengi dengan peningkatan kompetensi (skill, knowledge dan Attitude) SDM Pusteksat, peningkatan penggunaan kandungan lokal dari sub sistem yang digunakan sehingga mampu meningkatkan peran industri Lokal dalam pengembangan satelit di Indonesia, sepenuhnya melaksanakan proses integrasi, test dan perakitan (assembly) satelit di Indonesia secara mandiri dan penguasaan sistem ruas bumi dalam melaksananakan fungsi operasi misi satelit (Mission Operation and Health Analisys), operasi TT&C dalam mendukung program satelit LAPAN dan pemanfaatan data satelit untuk tujuan Riset. 2.2 Visi dan Misi Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi, Pusat Teknologi Satelit mempunyai Visi yang mencerminkan arah dan fokus sasaran yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan kondisi sekarang dan masa depan yang lebih baik. Visi tersebut adalah sebagai berikut : 19

20 Menjadi Pusat yang Unggul dalam Perekayasaan, Pengembangan dan Penguasaan Teknologi Satelit di Indonesia Sedangkan Misi dari Pusat Teknologi Satelit adalah : 1) Melakukan kegiatan Penelitian, Pengembangan, Penguasaan dan pemanfaatan teknologi satelit, 2) Melakukan perekayasaan (AIT) satelit, bersinergi dengan semua potensi Nasional, 3) Melakukan pembinaan teknis untuk tumbuh dan berkembangnya teknologi dan aplikasi satelit di Indonesia. 2.3 Tujuan dan Sasaran Strategis Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang secara sungguh-sungguh akan dicapai dalam kurun waktu 1 sampai dengan 5 tahun. Dengan memperhitungkan/mempertimbangkan segala kemampuan dan potensi yang ada sekarang, maka tujuan strategis Pusat Teknologi Satelit sampai lima tahun kedepan yaitu Meningkatkan kapasitas penguasaan teknologi satelit, Litbang serta pengoperasian stasiun bumi kendali dan penerimanya. Dari tujuan strategis tersebut ditentukanlah Sasaran strategis Pusat Teknologi Satelit yang hendak dicapai dalam tahun 2013 dengan tetap merujuk pada rencana strategis LAPAN Secara rinci Sasaran Strategis Pusteksat 2013 ini dapat dijelaskan pada table 2.4. Tabel 2.4 Sasaran Strategis Pusteksat 2013 TUJUAN Menguasai teknologi satelit dalam desain, manufaktur, AIT maupun pengoperasiannya untuk misi pengamatan (surveillance), misi komunikasi (voice and data communication), misi penginderaan jauh (remote sensing), dan misi navigasi (ship fleet management) SASARAN STRATEGIS 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. 20

21 2.4 Pencapaian Tujuan dan Sasaran Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan tersebut dilakukan dengan menetapkan kebijakan dan program kegiatan yang mengacu pada program utama pusteksat. Dalam pencapaian tujuan dan sasaran tahun 2013 ini, kegiatan yang dilaksanakan mencakup kegiatan teknis pada masing-masing bidang yaitu kegiatan rancang bangun subsistem bus satelit, rancang bangun sistem muatan satelit dan rancangbangun subsistem ruas bumi serta operasi TT&C satelit LAPAN untuk menjaga kontinuitas operasi akuisisi data satelit. Kegiatan utama adalah perawatan satelit LAPAN-A2/ORARI sebelum peluncurannya, perancangan dan test komponen LAPAN- A3/IPB dengan membangun kerjasama dengan institusi terkait (IPB dan ORARI) yang juga berkepentingan dalam mewujudkan adanya satelit LAPAN tersebut untuk kepentingan mitigasi bencana serta penelitian ketahanan pangan berbasis teknologi satelit, dan rancangan awal satelit LAPAN-A4 yang bekerjasama dengan Hokkaido Univ Jepang. Untuk menunjang kegiatan teknis juga dilakukan banyak kegiatan administrasi mulai dari proses pengadaan komponen satelit dan ruas bumi, pembangunan dan perawatan sarana dan prasarana penelitian, peningkatan SDM dengan memberikan kesempatan studi S2 dan S3 serta beberapa training profesional dalam peningkatan kompetensi teknis dan administrasi. Hubungan penetapan program dan kebijakan untuk kelancaran pencapaian tujuan dan sasaran Pusteksat tahun 2013 dapat dilihat pada tabel

22 Tabel 2.5 Program dan Kebijakan Pusteksat 2013 SASARAN STRATEGIS KEBIJAKAN PROGRAM 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. 1) Penguatan penguasaan teknologi satelit mikro 2) Kemandirian dalam operasi satelit, maintenance dan pemanfaatan data satelit LAPAN 3) Penguatan kemampuan manufaktur komponen satelit mikro dan ruas bumi 4) Penguatan sarana Litbang, integrasi, test dan manufaktur sistem satelit dan ruas bumi 5) Penguatan kompetensi SDM 6) Akuisisi dan Pelayanan data satelit oleh Balai Penjejakan dan Pengendalian wahana Antariksa-Biak Pengembangan Teknologi Satelit 2.4 Rencana Kinerja Tahun 2013 Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja sebagai penjabaran dari Sasaran dan Program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis yang akan dilaksanakan melalui kegiatan tahunan. Sehingga dalam penyusunan RKT yang harus dilakukan adalah menetapkan target setiap indikator sasaran, merumuskan kegiatan sesuai program dan sasaran rencana strategis, merumuskan indikator kegiatan, merumuskan satuan setiap indikator pada kegiatan serta menetapkan target setiap indikator pada kegiatan yang satuannya telah ditetapkan. Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) ini didasarkan pada rencana strategis LAPAN agar selaras dengan tujuan dan sasaran LAPAN. Rencana kinerja ini dilakukan agar tujuan penguasaan teknologi satelit dan pemanfaatannya 22

23 dapat diwujudkan. Secara rinci hubungan rencana kinerja kegiatan pengembangan teknologi satelit dengan indikator kinerja yang ditetapkan dapat dilihat pada table 2.6. Tabel 2.6 Rencana Kinerja Pusteksat 2013 SASARAN STRATEGIS UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. IKU-1: Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; a. Usulan HKI b. Publikasi Nasional c. Publikasi Internasional IKU-2: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; a) Prototipe b) Modul dan Komponen IKU-3: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; a) Prototipe b) Modul dan Komponen IKU-4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; a) Paket Data TTC b) Data Misi Satelit IKU-5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; IKU-6: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit Penetapan Kinerja Tahun 2013 Penetapan Kinerja merupakan ikhtisar Rencana Kinerja Tahunan yang telah disesuaikan dengan ketersediaan anggarannya, yaitu setelah proses anggaran (budgeting process) selesai. Penetapan Kinerja (PK) ini menggambarkan capaian 23

24 kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Sehingga dengan adanya penetapan kinerja ini diharapkan mampu meningkatkan Akuntabilitas, Transparansi, dan Kinerja Aparatur, mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan amanah yang diterima dan terus meningkatkan kinerjanya, menciptakan alat pengendalian manajemen yang praktis bagi pemberi amanah, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja, untuk menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Penetapan kinerja Pusteksat 2013 menjelaskan indikator kinerja dan target yang ditetapkan sesuai sasaran strategis program yang sudah digariskan. Secara rinci Penetapan Kinerja Tahun 2013 Pusat Teknologi Satelit dapat disimpulkan pada table 2.7. Tabel 2.7 Penetapan Kinerja Pusteksat 2013 SASARAN STRATEGIS UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; IKU-1: Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; a) Usulan HKI (1) b) Publikasi Nasional (35) c) Publikasi Internasional (4) IKU-2: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; a) Prototipe (3) b) Modul dan Komponen (3) IKU-3: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; a) Prototipe (1) b) Modul dan Komponen (1) IKU-4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; c) Paket Data TTC (300) d) Data Misi Satelit (300)

25 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. IKU-5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; IKU-6: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. 4 4 Jumlah Pagu Anggaran 2013: Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa: Rp (Sub Program/Kegiatan Pengembangan Teknologi Satelit) 25

26 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja atau tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak-pihak yang mempunyai hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Sedangkan kinerja merupakan gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Sehingga Laporan AKIP ini merupakan Perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban secara periodik. Sehingga dalam pelaksanaan program kegiatan di Pusteksat yang melakukan rancang bangun sistem satelit mikro, kinerja yang dilakukan harus dapat diukur agar dapat menggambarkan atau menjelaskan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan hasil perumusan yang dituangkan pada Renstra LAPAN. Sedangkan strategi untuk pencapaian tujuan dan sasaran dilakukan berdasarkan kebijakan yang mengacu kepada tugas pokok dan fungsi. Ada dua cara pengukuran kinerja dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dapat dilakukan yaitu Pengukuran Kinerja yang merupakan pengukuran tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan. Pengukuran Kinerja dilakukan dengan membandingkan target kinerja yang sudah ditetapkan dengan hasil kinerja yang dapat direalisasikan. Sehingga dapat dilihat tingkat keberhasillan dan tingkat kegagalan dan sekaligus penyebabnya. Pengukuran kinerja ini menyangkut kinerja fisik dan kinerja keuangannya Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2013 Pengukuran kinerja Kegiatan tahunan di Pusteksat ini diwujudkan dalam nilai prosentase pencapaian target yang dapat diselesaikan dari masing-masing indikator 26

27 kinerja kegiatan. Nilai ini diperoleh dari hasil perbandingan realisasi kegiatan yang dapat dilakukan terhadap target baik dari sisi keuangan maupun fisiknya. Hasil pegukuran kinerja Pusat Teknologi Satelit, dari program yang dicanangkan pada tahun 2013 untuk mencapai tujuan utama dalam rencana strategis LAPAN yaitu perancangan dan pembangunan serta pengembangan teknologi satelit mikro dan ruas bumi pendukungnya dapat dijelaskan pada table 3.1. Tabel 3.1: Pengukuran Target Kinerja Pusteksat 2013 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 1) Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; a) Jumlah usulan HKI b) Jumlah Publikasi KTI Nasional c) Jumlah Publikasi KTI Internasional ) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; a) Jumlah Prototipe b) Jumlah Modul/Komponen 3) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; ) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit 4) Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; a) Jumlah Paket data TTC b) Jumlah Data Misi 5) Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; 4 6) Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit

28 3.2. Analisis Akuntabilitas Kinerja Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tujuan Renstra yaitu peningkatan penguasaan teknologi satelit mikro/kecil baik dalam segi manufaktur maupun pengoperasiannya untuk misi pengamatan (surveillance), misi komunikasi (voice and data communication), misi penginderaan jauh (remote sensing), dan misi navigasi (ship fleet management) Pencapaian tujuan tersebut diperoleh dengan pelaksanaan program dan kegiatan Pusteksat 2013 seperti yang disebutkan diatas. Peningkatan kinerja litbang teknologi satelit yang berujung pada terwujudnya kemampuan secara mandiri dalam perancangan dan pembangunan satelit mikro diwujudkan dengan melaksanakan beberapa kegiatan utamanya yaitu: Kegiatan Rancang Bangun Satelit LAPAN Gambar 3.1 Roadmap pengembangan satelit LAPAN Gambaran Roadmap pengembangan satelit LAPAN diatas telah dilakukan revisi karena adanya perubahan kebijakan pengembangan teknologi satelit melihat perkembangan selama tahun Pengembangan satelit ini dilakukan secara 28

29 mandiri juga kolaborasi teknologi dengan beberapa negara lain. Pada tahun 2013 ini pengembangan satelit difokuskan pada persiapan peluncuran satelit LAPAN- A2/ORARI, Design dan procurement komponen satelit LAPAN-A3/IPB dan penyiapan sistem stasiun buminya. 1) LAPAN-A2/ORARI Satelit LAPAN-A2/ORARI merupakan satelit pertama yang dirancang bangun secara mandiri oleh tenaga ahli LAPAN (Pusteksat) yang seluruh proses Assembly Integration and Test (AIT) dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang dimiliki LAPAN di Pusteksat, desa Rancabungur Bogor. Keberanian para peneliti dalam pengembangan dan pembangunan satelit ini dilatar belakangi oleh keberhasilan pembangunan satelit LAPAN-TUBSAT ( ) yang hingga 7 tahun masih beroperasi dengan baik di ketinggian orrbit polar 630 km dari permukaan bumi. Keandalan sistem Bus yang ditunjukan oleh LAPAN-TUBSAT selama 7 tahun operasi itu kemudian diadopsi kembali dan menjadi standar sistem Bus untuk pembangunan satelit LAPAN berikutnya. Misi satelit LAPAN-A2/ORARI ini dapat dijelaskan pada tabel 3.2; Tabel 3.2 Spesifikasi Teknis Satelit LAPAN-A2/ORARI MISSION PAYLOAD SYSTEM Surveillance satellite Enhancement for Disaster mitigation, Ship traffic monitoring (AIS) and ORARI amateur communication (APRS) 4M pixel Digital Camera, AIS Analog VideoCam, APRS DIMENSION / WEIGHT SPECTRAL RESOLUTION SPATIAL RESOLUTION ORBIT / INCLINATION TX DATA / TTC 50 x 47 x 38 cm / 75 Kg RGB 6 m (12 km x 12 km), 6 m (3,5 km x 3,5 km) 650 km, 8 deg (Near Equatorial) S Band/ UHF Satelit LAPAN-A2/ORARI yang rencananya akan diluncurkan menggunakan roket PSLV ISRO India pada pertengahan tahun 2013 gagal dilakukan karena masih adanya permasalahan teknis dengan muatan utama roket PSLV tersebut yaitu satelit 29

30 Astrosat milik India. Sehingga jadwal peluncurannya akan dijadwal ulang pada tahun Kegagalan peluncuran tersebut disiasati oleh Pusteksat dengan melakukan perawatan satelit LAPAN-A2/ORARI yang lebih inten yaitu melaksanakan test kinerja sistem satelit secara kontinyu baik sistem bus, muatan dan komunikasi dengan stasiun bumi (ground test) dengan menyimpan satelit pada ruang khusus (clean room class) sesuai standar internasional. Gambar 3.2 Satelit LAPAN-A2/ORARI dalam proses maintenance di ruang Clean Room class 2) LAPAN-A3/IPB Kegiatan pengembangan Satelit LAPAN-A3/IPB, dilaksanakan secara bertahap dan sepenuhnya dirancang dan diintegrasi di Indonesia dengan kemampuan SDM dan fasilitas uji serta pembangunan struktur dengan bengkel mekanik yang dimiliki Pusteksat saat ini. Mengingat kebutuhan masyarakat dalam memanfaatkan data 30

31 satelit untuk deteksi dini kondisi cuaca dan tingkat bencana yang sering terjadi, maka LAPAN coba mengembangkan satelit yang bisa mengakomodasi kebutuhan tersebut. Satelit LAPAN-A3/IPB ini merupakan satelit dengan misi remote sensing eksperimen pertama yang sedang dibuat oleh LAPAN. Satelit ini bekerjasama dengan IPB yang berkontribusi dalam penyiapan sistem akuisisi High Data Rate Modem (HDRM), analisis dan pemrosesan data imager pada aplikasi data satelit. Satelit ini memiliki kekhususan dalam operasi remote sensing dengan kamera multispektral 4 band untuk pemantauan lahan produksi (darat dan laut) yang mendukung program ketahanan pangan Nasional. Spesifikasi satelit Satelit LAPAN- A3/IPB dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Spesifikasi Teknis Satelit LAPAN-A3/IPB MISSION PAYLOAD SYSTEM DIMENSION / WEIGHT SPECTRAL RESOLUTION SPATIAL RESOLUTION Imagery Satellite 4 band line Imager, 4M pixel Digital Camera, AIS, APRS 50 x 50 x 70 cm / 80 kg Band 1: nm Band 2: nm Band 3: nm Band 4: nm 18 m (120 km swath width), 6 m (12 km x 12 km ) ORBIT / INCLINATION TX DATA / TTC 650 km Polar/ 97,6 deg X band / UHF Pada tahun 2013 sudah dilakukan test komponen satelit LAPAN-A3/IPB yang meliputi; test terbang sistem kamera imager yang mengambil beberapa sample citra daerah persawahan. Disamping itu juga integrasi dan test Modul HDRM yang diadakan oleh IPB telah dilakukan di stasiun bumi satelit LAPAN Rancabungur seperti dapat dilihat pada gambar

32 Gambar 3.3: Test Komponen dan Test Akusisi data Satelit LAPAN-A3/IPB 32

33 3) Kegiatan Litbang Teknologi Satelit dan Ruas Bumi Satelit LAPAN Kegiatan ini merupakan usaha untuk mendukung program pengembangan satelit LAPAN dan meningkatkan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit sehingga secara perlahan nantinya akan mengurangi ketergantungan teknologi dan komponen satelit dari negara lain. Disamping itu juga karena minimnya dukungan teknologi ruang satelit dari instansi pemerintah maupun swasta nasional yang ada saat ini di Indonesia. Beberapa kegiatan Litbang satelit dan Ruas Bumi yang dikembangkan dan dilakukan di Pusteksat pada tahun 2013 ini dapat dilihat pada tabel 3.4. Tabel 3.4 Hasil capaian kegiatan Litbang Satelit dan Ruas Bumi NO BIDANG KEGIATAN HASIL LITBANG 1 TEKNOLOGI BUS SATELIT 2 TEKNOLOGI MUATAN SATELIT 1) Poklit Star Sensor : Penyelesaian Star Sensor Lapan (& Pembuatan 2 Unit ) Perbaikan Kondisi Simulator & Pengujian Star Sensor Lapan 2) Poklit Struktur Pembuatan Rw A3 Inhouse 3) Poklit Acs Penyelesaian Pengujian Platform Penggabungan Ke Simulator ITB 4) Poklit Deployable System Modifikasi Sistem Untuk Deployable satelit Lapan-A4 5) Poklit Radio Modem Fokus Ke Base-Band; Mencari Vendor Untuk Rf Side 6) Poklit On-Board Computer Pcb Pertama Reject, Pcb Kedua Menuju Uji Fungsi (Soldering Baru 50%) Pcb Selanjutnya Akan Dibuat Di Luar Negeri 1) Sistem Requirement Sensor Infrared Berbasis Bolometer Satelit Lapan-A4 2) Format Distribusi Data 3) Model Koreksi Sistematik Data Modul Star Sensor satelit Lapan. Modul Reaction Wheel satelit LAPAN-A3 Softawre simulasi ACS Modul Deployable satelit Lapan-A4 S-Band Transmitter Modul indegineous PCDH Modul Prototype Ingest Raw Data Dan Quick Look Imager Lapan-A3. Sofware Koreksi Sistematik Data Imager Pushbroom Empat Kanal Kajian sensor infra red berbasis 33

34 3 TEKNOLOGI RUAS BUMI Imager Pushbroom Empat Kanal 4) Desain Sistem Ingest Raw Data Dan Quick Look Imager Lapan-A3 1) Pengembangan sistem otomatisasi operasi stasiun bumi untuk kendali satelit LAPAN 2) Pengembangan sistem demodulasi data satelit LAPAN-A3 sesuai standard CCSDS 3) Pengembangan sistem otomatisasi kendali antena Stepper hybrid 2 phase dengan tachometer. 4) pengembangan Ground Station software untuk peningkatan kemampuan kendali satelit LAPAN- A2. 5) Pengembangan Operasi misi dan analisis data kesehatan satelit LAPAN-TUBSAT untuk penentuan kendali nadir pointing satelit LAPAN- A2. Bolometer satelit Lapan-A4 Modul kendali otomatis stasiun bumi satelit Lapan Simulasi decode data imager satelit Lapan-A3. Software kendali antena dan Prototipe Sistem Antena S Band Steerable untuk akuisisi data satelit Lapan Software kendali satelit Lapan-A2 Hasil analisis dan kondisi kesehatan satelit dan maintenance stasiun bumi. Dari gambaran hasil Litbang yang dilakukan di Pusteksat pada tabel 3.3, hasil fisik Litbang yang dilakukan dalam bentuk disain dan modul elektronik di masing-masing bidang teknis dapat dilihat pada gambar 3.5, 3.6 dan

35 Gambar 3.5 Hasil Litbang Teknologi Bus Satelit Gambar 3.6 Hasil Litbang Teknologi Muatan Satelit 35

36 Gambar 3.7 Hasil Litbang Ruas Bumi 5) Kegiatan Pengembangan Fasilitas Litbang Satelit Kegiatan pengembangan fasilitas pendukung litbang satelit ini setiap tahun dilakukan mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan fasilitas tersebut, hingga saat ini fasilitas pendukung yang sudah dimiliki secara bertahap hampir terpenuhi walaupun masih ada beberapa proses pengujian satelit dilakukan dengan menggunakan/menyewa fasilitas yang dimiliki oleh instansi lain baik dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2013 ini kegiatan pengembangan fasilitas litbang yang dilakukan adalah: 1) Pengadaan dan perawatan peralatan laboratorium, berupa beberapa kelengkapan laboratorium baik untuk desain maupun integrasi.. 36

37 2) Maintenance stasiun bumi untuk operasi satelit LAPAN-TUBSAT yang berada di Rumpin, Rancabungur, dan pembangunan fasilitas stasiun bumi di Biak 3) Maintenance dan Penyediaan suku cadang untuk kegiatan operasi bengkel mekanik dengan mesin CNC milling. Pada tahun 2013 ini, semua rencana perawatan fasilitas litbang satelit dan Ruas Bumi dapat dlaksanakan sesuai target untuk menjaga kesinambungan kegiatan pengembangan teknologi satelit dan operasi sasiun bumi. Sesuai Visi Pusteksat, maka nantinya fasilitas yang dimiliki ini akan menjadi acuan yang dapat digunakan untuk pengembangan teknologi satelit di Indonesia. Hal ini merupakan nilai positif dalam proses pengembangan satelit secara umum di Indonesia. Gambar 3.7 Lab. Integrasi Satelit Clean Room Class 37

38 6. Kegiatan Kerjasama, Sosialisasi dan Diseminasi Teknologi satelit Kegiatan kerjasama pengembangan teknologi satelit yang dilakukan adalah kegiatan kerjasama operasi dan test Attitude Control System (ACS) satelit LAPAN- TUBSAT dengan TU-Berlin, Kerjasama pengembangan muatan bolometer satelit LAPAN-A4 dengan Tohoku University, kerjasama penyiapan sistem akuisisi data dan ekstraksi data satelit LAPAN-A3/IPB bersama IPB, Kerjasama riset SAR dengan Chiba University Jepang, ITB, BPPT, UI, ORARI dan ISTRAC-ISRO India. Disamping itu juga dilakukan kegiatan sosialisasi dan pembinaan teknologi satelit kepada beberapa instansi dan universitas. Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk keikutsertaan dalam pameran teknologi nasional dalam rangka Harteknas 2013, sosialisasi melalui seminar nasional dalam rangka Harteknas 2013, Bimtek, dan seminar Internasional satellite development ACRS 2013 di Bali, updating data pengembangan satelit LAPAN dan informasi seputar teknologi satelit dan ruas bumi melalui website Pusteksat dan website Deputi Teknologi Dirgantara bimbingan kerja praktek dan tugas akhir mahasiswa dan menerima kunjungan studi ekskursi Mahasiswa. Beberapa pelaksanaan kegiatan kerjasama dan sosialisasi ini dapat dilihat pada gambar

39 Gambar 3.8 Kegiatan Diseminasi Teknologi Satelit 39

40 3.2.2 Kegiatan operasi TTC dan Misi satelit LAPAN-TUBSAT Pada intinya kegiatan ini adalah operasi dan pemanfaatan data satelit LAPAN- TUBSAT yang sudah diluncurkan sejak 10 Januari 2007, kegiatan ini meliputi : 1) Operasi rutin maintenance dan kendali sikap serta monitoring data kondisi kesehatan (house keeping data) satelit LAPAN-TUBSAT 2) Penerimaan dan disiminasi data video satelit LAPAN-TUBSAT dengan melakukan proses stitching untuk mendapatkan citra satelit yang digunakan oleh beberapa instansi pengguna. 3) Kerjasama Riset Attitude Control System (ACS) dengan TU Berlin Jerman untuk penentuan sikap nadir pointing pada satelit LAPAN-A2/ORARI dan pendefenisian standar operasi pada satelit LAPAN-A3/IPB. Kegiatan-kegiatan tersebut telah berjalan dengan baik dengan melakukan operasi secara rutin sejak peluncurannya hingga 7 tahun operasinya. Banyaknya pihak yang tertarik dengan kinerja satelit LAPAN-TUBSAT ini akan menjadi tantangan bagi Pusteksat untuk dapat mengoperasikan secara maksimal satelit ini dengan mengoptimalkan kemampuan SDM yang menjalankan misi satelit LAPAN-TUBSAT ini. Sementara untuk mendukung operasi kendali satelit LAPAN- TUBSAT, pengadaan seluruh sparepart/suku cadang sistem ruas bumi dilakukan setiap tahun anggaran sehingga dapat menjamin kesinambungan operasi kendali satelit dan maintenance satelit LAPAN-TUBSAT serta pemanfaatan data video satelit tersebut. Dengan pembangunan sistem stasiun bumi profesional dengan standar internasional maka akan mampu meningkatkan kinerja dan performa operasi dan riset satelit LAPAN dan satelit Internasional yang berdampak pada peningkatan kompetensi SDM. Saat ini operasi misi satelit LAPAN-TUBSAT didukung oleh jaringan stasiun bumi kendali dan akuisisi data yang berlokasi di Rancabungur (Bogor), Rumpin (Bogor) dan Biak (papua). Pada tahun 2013 juga telah dilakukan pembangunan stasiun bumi akuisisi data misi satelit Lapan untuk dipersiapkan dalam mendukung kinerja satelit Lapan-A2/ORARI yang telah siap diluncurkan. 40

41 Gambar 3.9 Jaringan Stasiun Bumi dan Upgrading Stasiun Bumi Kendali Satelit LAPAN 41

42 Stasiun Bumi kendali dan akuisisi data satelit LAPAN disetiap lokasi memiliki spesifikasi khusus sesuai kebutuhan dan kondisinya: 1) Stasiun Bumi Rancabungur Sistem Kendali Antena Cross Yagi UHF, Sistem akuisisi antena 3 meter dengan 3 Band frekuensi L ( MHz), S ( MHz) dan X ( MHz) 2) Stasiun Bumi Rumpin Sistem Kendali Antena Cross Yagi UHF, Sistem akuisisi antena 6 meter dual Band frekuensi S ( MHz) dan X ( MHz) 3) Stasiun Bumi Biak Sistem akuisisi antena 10 dan 11 meter S Band ( MHz) Sistem Kendali Antena Cross Yagi UHF, Sistem akuisisi antena 3 meter dengan 3 Band frekuensi L ( MHz), S ( MHz) dan X ( MHz) 42

43 Gambar 3.10 Kegiatan operasi dan maintenance stasiun bumi 3.3. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Evaluasi Kinerja Kegiatan Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Pusteksat tahun 2013 dapat dilaporkan berdasarkan masing-masing bidang sasaran strategis yang telah ditetapkan seperti yang dijelaskan dalam tabel

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 PUSAT TEKNOLOGI SATELIT JL. Cagak Satelit KM.04 Rancabungur, Bogor 16310, Tlp: 0251-8621667, Fax: 0251-8623010, Website: www.detekgan.lapan.go.id, www.lapanrb.org

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT TEKNOLOGI SATELIT

RENCANA STRATEGIS PUSAT TEKNOLOGI SATELIT RENCANA STRATEGIS PUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2010-2014 PUSAT TEKNOLOGI SATELIT JL. Cagak Satelit KM.04 Rancabungur, Bogor 16310, Tlp: 0251-8621667, Fax: 0251-8623010, Website: www.detekgan.lapan.go.id, www.lapanrb.org

Lebih terperinci

Adapun sasaran strategis yang ingin dicapai dilakukan dengan melaksanakan kegiatan litbangyasa satelit dan ruas bumi yang meliputi:

Adapun sasaran strategis yang ingin dicapai dilakukan dengan melaksanakan kegiatan litbangyasa satelit dan ruas bumi yang meliputi: LAPORAN KINERJA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2016 Page i IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab (obligation to answer) dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang atau badan hukum

Lebih terperinci

BIMBINGAN TEKNIS OPERASI SATELIT AMATIR

BIMBINGAN TEKNIS OPERASI SATELIT AMATIR BIMBINGAN TEKNIS OPERASI SATELIT AMATIR PENGANTAR TEKNOLOGI GROUND STATION Rizki Permala Pusat Teknologi Satelit September 2017 Ground Station...? stasiun yang didesain untuk dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 PUSAT TEKNOLOGI SATELIT Jl. Cagak Satelit Km.0,4 Rancabungur, Bogor 16310 Tlp. 0251-8621667, Fax. 0251-8623010 Website: www.pusteksat.lapan.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2) pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang teknologi kedirgantaraan;

BAB I PENDAHULUAN. 2) pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang teknologi kedirgantaraan; BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor: 2 tahun 2011 tentang organisasi dan tata kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional,

Lebih terperinci

6. Implementasi/kerjasa ma/pemanfaatan. 7. Lampiran gambar/foto/tabel

6. Implementasi/kerjasa ma/pemanfaatan. 7. Lampiran gambar/foto/tabel Usulan Teknologi Unggulan: 2. Teknologi Pencitraan Multispektrum Pushbroom (Pushbroom Multispectral Imaging) untuk Penginderaan Jauh 1. Latar Belakang Dalam rangka membangun kemandirian penguasaan teknologi

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA SATUAN KERJA (524362) PUSAT TEKNOLOGI SATELIT PROPINSI DKI JAKARTA (55) KOTA JAKARTA TIMUR Halaman 1 82.1.6 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan

Lebih terperinci

RENSTRA TAHUN

RENSTRA TAHUN Revisi-1 RENSTRA TAHUN 2015-2019 PENERBANGAN DAN ( L A P A N Jl. Angkasa Trikora, Desa Sumberker, Biak Papua Telp. 0981 21078, Fax. 0981 RENSTRA BALAI LAPAN BIAK 2015-2019 Page 1 RENCANA STRATEGIS TAHUN

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 TAHUN ANGGARAN 213 (82) (1) (82.1.6) PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA SATUAN KERJA (4541) BALAI PENJEJAKAN DAN KENDALI WAHANA ANTARIKSA BIAK PROPINSI (25) (2) PERHITUNGAN TAHUN 213 Halaman

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SATELIT MIKRO INDONESIA

PENGEMBANGAN SATELIT MIKRO INDONESIA PENGEMBANGAN SATELIT MIKRO INDONESIA Oleh Rakhim Yuba 1. PENDAHULUAN 1.1. Sistem Satelit Mikro Bagi Kondisi Geografis Indonesia Kondisi geografis Indonesia merupakan anugrah yang sekaligus merupakan tantangan

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014 UNIT KERJA (524362) ALOKASI Rp. 35.306.286.000 Halaman 1 082.01.06 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 35.306.286.000 3533 Pengembangan Teknologi Satelit 35.306.286.000 3533.002 Doktek

Lebih terperinci

KONSEP PENGEMBANGAN SATELIT LAPAN-A2

KONSEP PENGEMBANGAN SATELIT LAPAN-A2 Konsep Pengembangan Satelit LAPAN-A2 (Gunawan S. Prabowo) KONSEP PENGEMBANGAN SATELIT LAPAN-A2 Gunawan S. Prabowo Mechatronics Division, Indonesian Space and Aeronautics Institute LAPAN, Email: gunawan_prab@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PROSES MANUFAKTUR PRODUK WAHANA BAWAH AIR NIR AWAK DALAM RANGKA MENUNJANG KEMANDIRIAN BANGSA PADA SEKTOR INDUSTRI PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL TAHUN 2011 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( LAPAN ) Jl. Pemuda Persil No.1 Jakarta 13220, Telp.

Lebih terperinci

DESIGN SISTEM ANTENA X-BAND UNTUK STASIUN BUMI RUMPIN T.A. 2014

DESIGN SISTEM ANTENA X-BAND UNTUK STASIUN BUMI RUMPIN T.A. 2014 DESIGN SISTEM ANTENA X-BAND UNTUK STASIUN BUMI RUMPIN T.A. 2014 PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH KEDEPUTIAN BIDANG PENGINDERAAN JAUH LAPAN 2014 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Penerbangan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-82.1-/215 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara.

Lebih terperinci

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( L A P A N )

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( L A P A N ) LAKIP LAPAN 2012 Roket Balistik Satelit LAPAN-A2 UAV Surveillance SIMBA Center LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( L A P A N ) Jl. Pemuda Persil No. 1 Jakarta 13220, P.O. Box 1020 / JAT Telp.

Lebih terperinci

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Balai Pengamatan Antariksa Dan Atmsofer Pasuruan Jl. Raya Watukosek Gempol, Pasuruan, Jawa Timur 67155 Telp. 0343-851887,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-82.1-/216 DS8916-4341-221-882 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LAKIN)

LAPORAN KINERJA (LAKIN) LAPORAN KINERJA (LAKIN) PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2016 PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL KATA

Lebih terperinci

Chusnul Tri Judianto Peneliti Pusat Teknologi Satelit, LAPAN ABSTRACT

Chusnul Tri Judianto Peneliti Pusat Teknologi Satelit, LAPAN   ABSTRACT ANALISIS POTENSI STASIUN BUMI SATELIT LAPAN-TUBSAT KOTOTABANG UNTUK PENGAWASAN JALUR STRATEGIS SELAT MALAKA (THE POTENTIAL ANALYSIS OF LAPAN-TUBSAT SATELLITE GROUND STATION (KOTOTABANG) FOR OBSERVING THE

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LAKIN) DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA (LAKIN) DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA (LAKIN) DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2016 DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL http://www.inderaja.lapan.go.id Jl. Pemuda Persil No. 1 Jl.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.242, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKN. Kinerja Instansi Pemerintah. Akuntabilitas. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG Pedoman Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah lebih dari 20 tahun, Indonesia menjadi negara pengoperasi dan pengguna teknologi antariksa satelit. Bahkan termasuk jajaran negara pengguna

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Terima kasih. Kepala Pusat Teknologi Satelit. Drs. Abdul Rahman, M.T.

KATA PENGANTAR. Terima kasih. Kepala Pusat Teknologi Satelit. Drs. Abdul Rahman, M.T. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwa atas rahmat-nya, Renstra Pusat Teknologi Satelit 2015-2019 telah berhasil disusun dengan mengacu pada Renstra Deputi Bidang Teknologi

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM MUATAN VIDEO SURVEILLANCE & TELEMETRI RUM-70. Kata Kunci : rancang bangun, video surveillance, telemetri, roket.

RANCANG BANGUN SISTEM MUATAN VIDEO SURVEILLANCE & TELEMETRI RUM-70. Kata Kunci : rancang bangun, video surveillance, telemetri, roket. RANCANG BANGUN SISTEM MUATAN VIDEO SURVEILLANCE & TELEMETRI RUM-70 Nugroho Widi Jatmiko, Dony Kushardono, Ahmad Maryanto Abstrak Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang menuju kemandirian

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS BADAN PUSAT STATISTIK 2012 D A F T A R I S I hal Daftar Isi i Bab I Pendahuluan A Latar Belakang 1 B Pengertian 2 C Tujuan Penetapan Kinerja 2 D Ruang Lingkup Penetapan Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2014 BADAN SAR NASIONAL JAKARTA, MARET 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR... IKHTISAR EKSEKUTIF... i ii iii BAB I PENDAHULUAN....

Lebih terperinci

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (L A K I P) TAHUN 2016 DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH D I S U S U N O L E H : BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN ASSET DAERAH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I. PENDAHULUAN...1 1.1 Kondisi Umum...1 1.1.1 Profil Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang...1 1.1.2. Capaian Balai Pengamatan Antariksa Dan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi satelit begitu cepat akhir-akhir ini. Saat ini IT Telkom sedang mengembangkan satelit nano atau nanosatelit untuk keperluan riset. Nanosatelit

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2016 SATUAN KERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2016 SATUAN KERJA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2016 SATUAN KERJA BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN PENGINDERAAN JAUH BIAK LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun

Lebih terperinci

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke : 04 Tanggal : 11 September 2014

Revisi ke : 04 Tanggal : 11 September 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2015 PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN

Lebih terperinci

PENENTUAN SIKAP SATELIT BERDASARKAN DISTRIBUSI ARUS LISTRIK PADA PANEL SURYA SATELIT LAPAN-TUBSAT

PENENTUAN SIKAP SATELIT BERDASARKAN DISTRIBUSI ARUS LISTRIK PADA PANEL SURYA SATELIT LAPAN-TUBSAT Penentuan Sikap Satelit Berdasarkan... (Abdul Rahman et al.) PENENTUAN SIKAP SATELIT BERDASARKAN DISTRIBUSI ARUS LISTRIK PADA PANEL SURYA SATELIT LAPAN-TUBSAT Abdul Rahman, M. Mukhayadi Peneliti Bidang

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT BUPATI KAPUAS HULU PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN BUPATI KAPUAS HULU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU DENGAN

Lebih terperinci

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) (tahun terbit) Satuan Kerja (Sebutkan) Kata Pengantar Bagian

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan kinerja Badan Litbang Perhubungan tahun 2016 ini merupakan laporan pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran yang berisi informasi tentang keberhasilan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana strategis (Renstra) Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum (KSHU) Periode tahun 2015-2019 telah selesai diperbaharui. Renstra ditetapkan

Lebih terperinci

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014

KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 KABUPATEN BADUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 BAPPEDA LITBANG KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015 DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Roket merupakan sebuah wahana antariksa yang dapat digunakan untuk menunjang kemandirian dan kemajuan bangsa pada sektor lain. Selain dapat digunakan untuk misi perdamaian

Lebih terperinci

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014 BAB I Pendahuluan Bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued yang sedang dihadapi organisasi. 1.1 Latar

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PAYLOAD UNTUK SATELIT IMAGER LAPAN

ANALISIS SISTEM PAYLOAD UNTUK SATELIT IMAGER LAPAN ANALISIS SISTEM PAYLOAD UNTUK SATELIT IMAGER LAPAN Gunawan S. Prabowo, Ery Fitrianingsih Mechatronics Division, Indonesian Space and Aeronautics Institute LAPAN, Email: gunawan_prab@yahoo.com eryfitrianingsih@yahoo.com

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II BAB. II PERENCANAAN KINERJA Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam system akuntabilitas

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 JUDUL PENELITI UTAMA ANGGOTA LOKUS KEGIATAN BIDANG FOKUS JENIS INSENTIF PRODUK TARGET INSTANSI

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. yang dapat digunakan RSUD Muntilan untuk perubahan kearah yang lebih baik.

BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. yang dapat digunakan RSUD Muntilan untuk perubahan kearah yang lebih baik. BAB 7 RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI Bab ini berisi ringkasan penelitian serta kesimpulan yang diambil dari penelitian ini, keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian dan rekomendasi

Lebih terperinci

OPERASI STASIUN BUMI SATELIT MIKRO PENGINDERAAN ]AUH

OPERASI STASIUN BUMI SATELIT MIKRO PENGINDERAAN ]AUH OPERASI STASIUN BUMI SATELIT MIKRO PENGINDERAAN ]AUH Toto Marnanto Kadri Peneliti Bidang Informasi LAPAN ABSTRACT The ease on development of micro-satellites using relatively simplified facilities and

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG KONFIGURASI SISTEM SATELIT INASAT-1 UNTUK APLIKASI KOMUNIKASI DATA APRS DAN VOICE REPEATER. Ery Fitrianingsih Gunawan S.

PERANCANGAN ULANG KONFIGURASI SISTEM SATELIT INASAT-1 UNTUK APLIKASI KOMUNIKASI DATA APRS DAN VOICE REPEATER. Ery Fitrianingsih Gunawan S. PERANCANGAN ULANG KONFIGURASI SISTEM SATELIT INASAT-1 UNTUK APLIKASI KOMUNIKASI DATA APRS DAN VOICE REPEATER Ery Fitrianingsih Gunawan S. Prabowo LATAR BELAKANG Penambahan misi: Voice cross-band repeater

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

PROTOTYPE SISTEM ANTENA X-BAND UNTUK STASIUN BUMI RUMPIN T.A. 2014

PROTOTYPE SISTEM ANTENA X-BAND UNTUK STASIUN BUMI RUMPIN T.A. 2014 PROTOTYPE SISTEM ANTENA X-BAND UNTUK STASIUN BUMI RUMPIN T.A. 2014 PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH KEDEPUTIAN BIDANG PENGINDERAAN JAUH LAPAN 2014 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Penerbangan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 27 Januari 2017 KEPALA BIRO PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN SETDA PROVINSI GORONTALO,

KATA PENGANTAR. Gorontalo, 27 Januari 2017 KEPALA BIRO PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAN LAYANAN PENGADAAN SETDA PROVINSI GORONTALO, KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur ke Hadirat Allah SWT, berkat perkenan, rahmat, dan hidayah-nya sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Pengendalian Pembangunan dan Ekonomi Setda Provinsi

Lebih terperinci

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2013 33.1 Satuan Kerja : BPS Provinsi Maluku 33.2 Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 33.3 Hasil Penilaian : 31,61

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT,

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2017, KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA BARAT, KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi penginderaan jauh (remote sensing) dikenal sebagai teknologi yang memiliki manfaat yang luas. Pemanfaatan yang tepat dari teknologi ini berpotensi meningkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG

LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG 1/6 LAPORAN KEMAJUAN PKPP 2012 TAHAP PERTAMA REKAYASA TRACKING VIDEO ROKET SAAT UJI TERBANG PROGRAM PRODUKTIVITAS LITBANG IPTEK Fokus Bidang Prioritas: Teknologi Pertahanan dan Keamanan Peneliti Utama:

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM TRACKING OBYEK BERGERAK UNTUK PENERAPATAN GROUND STATION ROKET/UAV

IMPLEMENTASI SISTEM TRACKING OBYEK BERGERAK UNTUK PENERAPATAN GROUND STATION ROKET/UAV 0050: Joko Suryana & Herma Yudhi Irwanto HK-25 IMPLEMENTASI SISTEM TRACKING OBYEK BERGERAK UNTUK PENERAPATAN GROUND STATION ROKET/UAV Joko Suryana 1, dan Herma Yudhi Irwanto 2 1 Sekolah Teknik Elektro

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014 KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2014

Lebih terperinci

ANALISIS ALTERNATIF PENEMPATAN SATELIT LAPAN A2 DI ORBIT

ANALISIS ALTERNATIF PENEMPATAN SATELIT LAPAN A2 DI ORBIT Jurnal Sains Dirgantara Vol. 7 No. 2 Juni 2010 :132-145 ANALISIS ALTERNATIF PENEMPATAN SATELIT LAPAN A2 DI ORBIT Nizam Ahmad Peneliti Bidang Matahari dan Antariksa, LAPAN E-mail:nizam@bdg.lapan.go.id ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan 1 KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat dan Karunia-Nya, kami telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah

Lebih terperinci

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN No Komponen Bobot Capaian Organisasi HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI TAHUN 2013 18.1 Satuan Kerja : BPS Provinsi Sumatera Utara 18.2 Sistem Evaluasi : Evaluasi Lapangan/field evaluation 18.3 Hasil Penilaian

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER TAHUN 2015-2019 BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014 Halaman : 1 082.01.06 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 6.043.751.000 3533 Pengembangan Teknologi Satelit 6.043.751.000 3533.001 Akuisisi Data Satelit (Biak) 3 Laporan 1.444.069.000

Lebih terperinci

Sistem Pengolahan Data NOAA dan METOP

Sistem Pengolahan Data NOAA dan METOP I. Pengantar Kapustekdata PROTOTYPE Sistem Pengolahan Data NOAA dan METOP Kegiatan ini merupakan penjabaran dari tujuan dan sasaran strategis dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Pusat Teknologi

Lebih terperinci

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015

BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 BAGIAN UMUM KOTA MOJOKERTO TAHUN 2015 Bagian Umum TAHUN 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Bagian

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP KATA PENGANTAR Direktorat Alat dan Mesin Pertanian merupakan salah satu unit kerja Eselon II di Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian. Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, pada tahun 2013

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN)

5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) 5. LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 (RINGKASAN) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK NILAI-NILAI DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( LAPAN ) Jl. Pemuda Persil No.1 Jakarta 13220, P.O.Box 1020 / JAT

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( LAPAN ) Jl. Pemuda Persil No.1 Jakarta 13220, P.O.Box 1020 / JAT LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( LAPAN ) Jl. Pemuda Persil No.1 Jakarta 13220, P.O.Box 1020 / JAT Telp. (021) 4892802, 4895040, Fax. (021) 4894815, 4892884, Website : www.lapan.go.id KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 DINAS KOPERASI DAN UMKM PROVINSI JAWA TENGAH Semarang, Maret 2015 KATA PENGANTAR Dengan

Lebih terperinci

PRINSIP PENGENDALIAN ATTITUDE SATELIT LAPAN-TUBSAT

PRINSIP PENGENDALIAN ATTITUDE SATELIT LAPAN-TUBSAT PRINSIP PENGENDALIAN ATTITUDE SATELIT LAPAN-TUBSAT Widodo Slamet Peneliti Bidang Bus Satelit, LAPAN e-mail: wid_slamet@yahoo.com RINGKASAN Attitude satelit terhadap bumi harus bisa dikendalikan agar dapat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang. 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi... 2 C. Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja 3 BAB II

Lebih terperinci

P eraturan Pemerintah Nomor 8

P eraturan Pemerintah Nomor 8 LAPORAN AKUNTAB)L)TAS K)NERJA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTAR)KSA NAS)ONAL LAPAN TA(UN KATA PENGANTAR P eraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah mengamanahkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA P USAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA P USAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA P USAT DATA DAN INFORMASI TAHUN 2013 BADAN SAR NASIONAL JAKARTA, MARET 2014 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... IKHTISAR EKSEKUTIF... i ii BAB I PENDAHULUAN.... 1 1. Umum... 1 2. Kedudukan,

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN

BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN BAB II TELAAH PUSTAKA DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), sebagaimana dimaksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG LAKIP merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah yang pedoman penyusunannya ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT TAHUN 2016 INSPEKTORAT Jalan LAPAN No. 8, Pekayon, Pasar Rebo Telp. (021) 87720685, Faks. (021) 87720685 Jakarta 13710 Page 1 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Dalam Modul Pembentukan Auditor Ahli yang berjudul Akuntabilitas

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS. Dalam Modul Pembentukan Auditor Ahli yang berjudul Akuntabilitas BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Akuntabilitas Kinerja Dalam Modul Pembentukan Auditor Ahli yang berjudul Akuntabilitas Instansi Pemerintah yang dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Tujuan 1.4 Sasaran 1.5 Ruang Lingkup 1.6 Pengertian dan Istilah BAB II JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN 2.1 Data

Lebih terperinci