LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015"

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 PUSAT TEKNOLOGI SATELIT Jl. Cagak Satelit Km.0,4 Rancabungur, Bogor Tlp , Fax Website: LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 1

2 LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PUSAT TEKNOLOGI SATELIT PUSAT TEKNOLOGI SATELIT DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Jl. Cagak Satelit KM 04 Rancabungur, Bogor Telp Fax LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 2

3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan sekaligus negara maritim mempunyai ± buah pulau (hasil survey: Tahun 1987: dan Tahun 2002: ) yang dibatasi oleh lautan yang sangat luas. Dengan kondisi geografis yang sangat unik ini maka peran kedirgantaraan sangat penting dalam pemanfaatannya bagi kesejahteraan masyarakat dan dalam perlindungan kepentingan nasional. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) adalah Instansi pemerintah non Kementerian, mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai instansi pembina utama dalam menyelenggarakan pembangunan kedirgantaraan nasional di Indonesia. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut,lapan diharapkan dapat dan mampu memberikan konstribusi positif pada pencapaian sasaran pembangunan nasional di berbagai bidang seperti bidang ekonomi, pendidikan, sosial, politik, dan hukum. LAPAN diharapkan dapat juga mendukung kegiatan sektor pekerjaan umum, pertahanan keamanan, pertambangan, pariwisata, pemetaan, lingkungan hidup (pantauan perubahan ekosistem, pencemaran, kekeringan dan lain-lain) berupa layanan data dan informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan pemantuan kegiatan yang berkaitan dengan pengolahan sumber daya alam dan lingkungan. Dengan memperhatikan rambu-rambu tugas pokok Deputi Bidang Teknologi Dirgantara yang kemudian dijabarkan lebih rinci ke dalam tugas dan fungsi dari pusat-pusat penelitian maka disusunlah SasaranStrategisPusat Teknologi Satelit untuk pelaksanaan program tahun 2015, yang dapat dikelompokkan menjadi : 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; a) Maintenance sistem satelit LAPAN-A2/ORARI yang telah selesai dibuat, peluncuran, Launch and Early Orbit Phase (LEOP), In Orbit Test (IOT)dan pemanfaatan. b) Penguatan kemampuan manufaktur komponen satelit mikro baik sistem bus satelit (Power Control Data Handling, Star Tracker Sensor, Reaction Wheel, Wheel Drive Electronik, S band Telemetry Tracking and Control), sistem LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 3

4 muatan satelit (Kamera Imager, Koreksi data imager, Ingest Card) dan ruas bumi (Sistem akuisisi dan Telemetry Tracking and Control(TTC), Analisis house keeping data satelit, Aplikasi data base satelit LAPAN-A2, Sistem akuisisi dan ekstraksi data sistem imager yang akan digunakan dalam satelitlapan-a3). c) Training, Degree by research, dan Diklat Teknis di dalam dan Luar Negeri d) Penerbitan Karya Tulis Ilmiah bidang satelit yang terakreditasi baik nasional maupun internasional. e) Pengembangan prototipe teknologi satelit sebagai wujud kemandirian teknologi satelit di Indonesia dan prototipe yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dan mengusulkannya sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI). 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; a) Kemampuan akuisisi data misi dan keandalan sistem TTC untuk kendali satelit serta analisis data TTC dalam menjaga dan memelihara kesehatan satelit LAPANbaik satelit LAPAN-A1 maupun satelit LAPAN-A2di Orbit menggunakan jaringan stasiun bumi di Rancabungur, Rumpin dan Biak. b) Pengembangan fasilitas Test, Lab. Struktur (Bengkel), Lab.Optik, Clean Room dan Stasiun bumi. 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; a) Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis seperti Bimtek, seminar nasional dan Internasional, workshop. b) Melaksanakan kegiatan pembimbingan Praktek Kerja bagi mahasiswa, peneliti dan perekayasa dari universitas dan Instansi terkait dan pengenalan teknologi satelit kepada masyarakat, lembaga pendidikan dan lembaga riset. 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit a) Melakukan kerjasama riset bidang teknologi satelit dengan lembaga pendidikan, lembaga riset dalam negeri serta lembaga riset Luar negeri. b) Kerjasama teknis dalam pemanfaatan hasil riset teknologi satelit dengan lembaga terkait. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 4

5 Pada tahun 2015 ini, Pusteksatmelaksanakan programpengembangan teknologi satelit, pemeliharaan hingga persiapan peluncuran satelit LAPAN-A2/ORARI kemudian dilanjutkan dengan LEOP, IOT dan pemanfaatan data satelit bagi pengguna. Selain itu juga melaksanakan penyelesaian AIT satelit LAPAN-A3/IPB, kemandirian dalam pengembangan dan pembuatan prototipe teknologi satelit serta pengoperasian satelit LAPAN-TUBSAT, LAPAN-A2/ORARI dan penguasaan sistem ruas bumi. Berbasiskan keahlian/keterampilan pada operasi pengendalian sistem satelit LAPAN-TUBSAT dan LAPAN-A2/ORARI maka kesiapan pembangunan satelit LAPAN-A3/IPB terus dilakukan dengan terencana. Satelit LAPAN-A2/ORARIdan LAPAN-A3/IPB yang dibangun tersebut memiliki keunggulan baik secara sistem maupun misi dibandingkan satelit LAPAN-TUBSAT.Adapun misi yang dibawa oleh kedua satelit tersebut adalah: 1) Satelit LAPAN-A2/ORARI membawa misi surveillance dan AIS (Automatic Identification System) untuk pengamatan lalulintas kapal laut diwilayah perairan Indonesia serta sistem komunikasi amatir APRS (Automatic Packet Relay System) yang dibangun atas dasar kerjasama dengan Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia (ORARI). 2) Satelit LAPAN-A3/IPB membawa misi utama untuk observasi bumi menggunakan kamera multispektral imager scanning 4 kanaldengan pengembangan pemanfaatannya dilakukan bekerjasama dengan IPB, Bogor. Disamping kegiatan tersebut, saat ini masih dilakukan operasi satelit LAPAN- TUBSAT secara rutin,yang sejak 2007 telah berada di Orbit. Operasi satelit mencakup operasi TTC (Telemetry, Tracking and Command), analisis data telemetri dan penerimaan data video melalui stasiun bumi kendali dan penerima data satelit yang tersebar di tiga lokasi stasiun penerima, yaitu Rancabungur, Rumpin dan Biak. Sesuai Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional nomor: 2 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, menjelaskan bahwa Pusat Teknologi Satelityang secara hirarki berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Deputi Bidang Teknologi Dirgantara memiliki lima unit kerja yaitu Bagian Tata Usaha, Bidang Teknologi Muatan Satelit, Bidang Teknologi Bus Satelit, Bidang Teknologi Ruas Bumi, dan Balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa, Biak.Dalam pelaksanaan kegiatan administrasinya,balai Penjejakan dan Kendali Wahana Antariksa yang berlokasi di LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 5

6 Biak, Papua melaksanakan seluruh program kegiatan dengan anggarannya secara mandiri yang penetapannya sudah diperbaharui sesuai Keputusan Kepala LAPAN No.5/2011 tentang Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional. Secara jelas bagan organisasi Pusat Teknologi Satelit dapat dilihat dalam Gambar 1.1. KEPALA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT SUB BAGIAN TATA USAHA BIDANG TEKNOLOGI MUATAN SATELIT BIDANG TEKNOLOGI BUS SATELIT BIDANG TEKNOLOGI RUAS BUMI BALAI PENJEJAKAN DAN KENDALI WAHANA ANTARIKSA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar 1.1 Bagan Organisasi Pusat Teknologi Satelit 1.2 Aspek Strategis Organisasi dan Permasalahan Utama (Strategic Issued). Isu-isu strategis (strategic issues) yang berkaitan dengan aspek-aspek penting nasional harus menjadiperhatian Pusteksat sehingga visi Pusat Teknologi Satelit dapat tercapai. Aspek-aspek penting tersebut meliputi permasalahan menonjol yang dimiliki Pusat Teknologi Satelit, di mana apabila tidak ditindaklanjuti, hal ini dapat menghambat pencapaian visi Pusat Teknologi Satelit, dan pada akhirnya juga visi LAPAN. Ada dua aspek penting yang menjadi perhatian Pusat Teknologi Satelit: pertama, penelitian, pengembangan dan perekayasaan (litbangyasa) teknologi satelit yang bertaraf LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 6

7 internasional; kedua, produk teknologi satelit dan pemanfaatannya untuk solusi permasalahan nasional. Pada prinsipnya, dua aspek tersebut saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Permasalahan yang hadir pada keduanya juga pada prinsipnya sama, yaitu terkait kapasitas dan kapabilitas litbangyasa (fasilitas, sumber daya manusia dan anggaran) satelit yang dimiliki Pusat Teknologi Satelit maupun industri dalam negeri pendukung sebagai penyedia komponen satelit. Pusat Teknologi Satelit menggerakan dua aspek penting tersebut dengan melalui dua arah kegiatan litbangyasa. Arah kegiatan yang pertama adalah pada desain satelit yang meliputi penguasaan perkembangan teknologi satelit terkini (state-of-the-art) dalam rangka pengembangan produk komponen satelit yang memiliki kebaruan (novelty). Arah kegiatan yang kedua adalah pada perakitan (assembly), penggabungan (integration) dan pengujian (test) produk satelit dan pengoperasian/pengendaliannya satelit eksperimental yang berorientasi pada pembangunan/penyediaan produk satelit operasional yang dapat menjadi solusi permasalahan nasional. a. Penelitian dan Pengembangan Teknologi Satelit yang Bertaraf Internasional Kegiatan litbang dalam bidang teknologi satelit yang bertaraf internasional berimplikasi langsung pada keharusan hadirnya usaha penguasaan teknologi satelit baru (emerging technology). Penguasaan state-of-the-art teknologi satelit mengharuskan sumber daya litbang yang memilki kemampuan eksplorasi sumber pengetahuan yang tangkas dan melakukan eksperimen yang trampil. Keberadaan kondisi ini memiliki prasyarat sumber daya manusia dengan taraf pendidikan yang tinggi sekaligus kemampuan teknis dan praktis yang handal serta fasilitas (peralatan, bahan dan laboratorium) litbang dan anggaran yang memadai. Tindak lanjut atas permasalahan-permasalahan tersebut kemudian berupa pada upaya peningkatan taraf pendidikan sumber daya manusia dan keikutsertaan di dalam berbagai pelatihan (training) yang bersifat teknis dan praktis, baik di dalam ataupun di luar negeri. Selain itu, upaya memperoleh grant internasional dapat dilakukan sesuai arah kebijakan LAPAN pada periode Selanjutnya, kerjasama dengan mitra lembaga litbang dan industri bidang teknologi satelit di luar negeri menjadi usaha tindak lanjut atas permasalahan yang ada, di mana kemudian berimplikasi pada penyediaan produk teknologi satelit. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 7

8 b. Produk Teknologi Satelit dan Pemanfaatannya untuk Solusi Permasalahan Nasional Produk teknologi satelit dibangun melalui kegiatan perakitan (assembly), penggabungan (integration) dan pengujian (test) satelit eksperimen (experimental satellite) yang berorientasi pada pembangunan satelit operasional (operational satellite). Rancang bangun produk satelit dilakukan dengan paradigma kerjasama dengan lembaga litbang dan industri dari negara penyedia satelit (luar negeri) sebagai upaya menghadapi permasalahan yang dimiliki oleh Pusat Teknologi Satelit. Namun demikian, produk teknologi satelit dan pemanfaatannya memiliki potensi untuk mendorong pembangunan ekonomi sekaligus pembangunan manusia Indonesia. Implikasi tidak langsung pada pembangunan ekonomi dari produk teknologi satelit dapat dilihat dari arah pemanfaatannya dalam mitigasi bencana, pengamatan bumi dan pemantauan aktivitas kapal laut. Selain itu, sesuai arah kebijakan LAPAN pada periode , rancang bangun produk teknologi satelit yang dilakukan oleh Pusat Teknologi Satelit diarahkan untuk mendorong industri dalam negeri yang dapat menyediakan komponen dalam rangka pengembangan kapasitas litbang teknologi satelit. Kondisi ini pada akhirnya akan meningkatkan penguatan sistem inovasi dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan di mana akan berimplikasi langsung pada pembangunan manusia Indonesia. Pada tataran teknis dan praktis, kerjasama dengan perguruan tinggi dapat dijalin dalam rangka mendorong lahirnya berbagai start-up business di pusat inkubator bisnis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. 1.3 Sumber Daya Manusia Sumberdaya Manusia Pusat Teknologi Satelit(Pusteksat) secara keseluruhanhingga Desember 2015berjumlah 97 orang (Pusteksat 97 orang dan BPKWA 27 orang).secara administrasi SDM dan Anggaran, BPKWA Biak dan Pusteksat Bogor pengaturannya dilakukan secara terpisah dan mandiri. Fungsi pekerjaannya bersinergi dan dilakukan secara bersama, dimana BPKWA Biak ikut mendukung fungsi kerja operasional kegiatan operasi satelit LAPAN dan diseminasi hasil Litbangyasa yang dimanfaatkan pengguna. Sejak tahun 2015di Pusteksat sebanyak 2orang staftelah menyelesaikan studi S2 dariui, 1 orang S2 dari IPB, dan 1 orang S3 ITB. Status pelaksanaan kegiatan studi SDM Pusteksat di beberapa Universitas (degree by research) dan Training Teknis dapat dilihat dalam Tabel 1.1 dan Tabel 1.2. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 8

9 Tabel 1.1 Status Pelaksanaan Kegiatan Studi SDM Pusteksat 2015 NO NAMA BIDANG STUDI/UNIVERSITAS PROGRAM JUMLAH SDM KETERANGAN 1 Teknik Elektro-ITB S3 1 Selesai 2 Elektronika Telekomunikasi Universitas Indonesia 3 Teknik Metalurgi Universitas Indonesia S2 1 Selesai S2 1 Selesai 4 Teknologi Komputer Sains - IPB S2 3 1 SDM selesai dan 2 SDM dipererkirakan selesai Teknik Penerbangan - ITB S3 2 Perkiraan selesai Electronic Engineering - University of Surrey S3 1 Perkiraan selesai Ekonomi Managemen - IPB S2 3 Perkiraan selesai Ilmu Administrasi - Universitas Indonesia Teknik Elektro - Universitas Indonesia Jumlah 14 S2 1 Perkiraan selesai 2017 S2 1 Perkiraan selesai 2017 Sedangkan selamatahun 2015, pengembangan SDM juga dilaksanakan melalui training teknis di dalam maupun di luar negeriuntuk peningkatan kompetensi teknis bidang teknologi satelit dan ruas bumi, sebagaimana tercantum didalam Tabel 1.2 Tabel 1.2 Status Pelaksanaan Kegiatan Training Teknis SDM Pusteksat 2015 LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 9

10 NO PROGRAM TRAINING TEMPAT WAKTU JUMLAH SDM 1 Korea Aerospace Research Institut (KARI) International Space Training Program 2014 Daejeon, Republik Korea 27 Jun 12 Jul Training on LAPAN-A2 Satellite LEOP Berlin-Jerman 26 September-31 Oktober Training on LAPAN-A2 Satellite Attitude Control Strategy and Component Development Berlin-Jerman 22- Nopember-5 Desember Jumlah 7 Secara rinci komposisi SDM Pusat Teknologi Satelitberdasar jenjang pendidikan, Kompetensi fungsional dan kepangkatandapat dijelaskan sebagai berikut: Gambar 1.2.Komposisi SDM Bersadarkan Tingkat Pendidikan LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 10

11 Gambar 1.3.Komposisi SDM Berdasarkan Tingkat Jabatan Gambar 1.4.Komposisi SDM Berdasarkan Pangkat/Golongan LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 11

12 Fasilitas yang dimiliki Pusat Teknologi Satelit untuk mendukung program dan kegiatan tahun 2015 sebagai berikut: 1) Tanah dan Bangunan Tanah dan bangunan yang dipakai saat ini adalah sepenuhnya milik LAPAN dengan luas tanah M 2 dan luas bangunan2173 M 2 yang terdiri dari Gedung kantor, Laboratorium, Bengkel, Stasiun Bumi Kendali dan penerima data satelit (Rancabungur dan Rumpin). Fasilitas lainnya adalah stasiun bumi kendali dan penerima data satelit di Biak dan KotoTabang. 2) Kendaraan Dinas Operasional Kendaraan dinas operasional yang digunakan saat ini berjumlah 14 buah kendaraan roda-4/6 dan 6 buah kendaraan roda-2 3) Peralatan dan Mesin Sarana pendukung penelitian dan pengembangan satelit mikro dan ruas bumi satelit yang dimiliki Pusat Teknologi Satelityang sudah dikembangkan dan dibangun hingga Desember 2015 adalah sebagai berikut: A. Bidang Teknologi Bus Satelit a. Lab. Integrasi dan Test Satelit Mikro (< 100kg) 1) Air Bearing Sistem, 2) Vacuum Chamber 27x15x20 cm; 0.01 mbar, 3) Thermal Chamber -42 s/d 180 deg C; 58x45x75 cm, 4) Spectrum Analyzer 124 Channel, 5) Digital Oscilloscope 5 Ghz, 6) Clean Room Class , 7) Soldering Qualification Check, b. Bengkel Mekanik 1) CNC milling 102x54x51 cm, 2) Semi automatic milling 120x25x30 cm, LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 12

13 c. Lab. Design 1) CAM NX 6, 2) Altium Desainer 3) Satellite Toolkit (STK), 4) Solidedge, 5) Codevisionavr Advance Version B. Bidang Teknologi Ruas Bumi a. Stasiun Bumi Satelit LAPAN-TUBSAT, Rancabungur Bogor, Rumpin dan Biak. 1) UHF cross Yagi Antenna 2x18 Element 14 dbi 2) S/X-Band Receiver Antenna 4.5 m Axyom-50 3) S/X-Band Receiver Antenna 6.1m Axyom-51 4) X/S/L TIPE 2.4AEHP-3M (2 unit) 5) Sistem Transceiver UHF Band b. Lab. Elektronika 1) Hand Held GPS, 2) Spectrum Analyzer 100KHz-3000 MHz, 3) Pusat Archive Data, 4) High performance computer, 5) Server. C. Bidang Teknologi Muatan Satelit a. Lab. Komunikasi dan RF 1) S/W Antena Helical, 2) S/W TT&C, 3) S/W Dan H/W Komunikasi Paket Data, 4) Antena Omni Directional, 5) Modem Cdma, 6) RF Sistem, 7) VSWR Meter, 8) Alat Uji Keseimbangan Dinamik, 9) Optic Studio Profesional 10) MIL-Lite Development Toolkit b. Lab. Optik LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 13

14 1) S/W Oslo (Design Optic), 2) S/W ArcGIS For Data Correction, 3) Camera Sony DXC-990P, 4) Camera Kappa, 5) Color Test Target, 6) Spectrometer, 7) Light Intensity Meter, 8) EMI/Field Intensity Meter, c. Lab. Elektronik 1) Osiloscope Analog 0-20 Mhz, 2) Spectrum Analyzer 0-3 Ghz, 3) Sweep and Marker Generator, 4) GPS Receiver, 5) DSP, 6) Logic Analyzer, LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 14

15 BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN Rencana Strategis Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada dan atau mungkin timbul. Perencanaan strategis diperlukan untuk menentukan arah yang akan dituju dan bagaimana cara mencapainya. Perencanaan strategis juga dijadikan sebagai awal dari proses akuntabilitas suatu lembaga kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, proses penyusunan perencanaan strategis yang wajar dan mendapat kesepakatan dari pihak yang berkepentingan akan menjadi penting bagi keberhasilan pelaksanaan visi dan misi. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 15

16 Visi dan Misi A. Visi Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi, Pusat Teknologi Satelit mempunyai Visi yang mencerminkan arah dan fokus sasaran yang ingin dicapai dengan mempertimbangkan kondisi sekarang dan masa depan yang lebih baik. Visi tersebut adalah sebagai berikut : Pusat unggulan teknologi satelit untuk mewujudkan Indonesia maju dan mandiri. B. Misi dan Tujuan Strategis Sedangkan Misi dari Pusat Teknologi Satelit adalah : a. Meningkatkan kualitas litbang yasa teknologi satelit bertaraf internasional. b. Meningkatkan kualitas produk teknologi satelit dalam memecahkan permasalahan nasional. c. Melaksanakan penyelenggaraan keantariksaan di bidang teknologi satelit. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang secara sungguh-sungguh akan dicapai dalam kurun waktu 1 sampai dengan 5 tahun. Dengan memperhitungkan/mempertimbangkan segala kemampuan dan potensi yang ada sekarang, maka tujuan strategis Pusat Teknologi Satelit sampai lima tahun kedepan yaitu : 1) Terwujudnya sumber daya litbang satelit yang berkualitas dengan produk publikasi dan paten yang unggul; 2) Terlaksananya kemitraan internasional yang saling menguntungkan; 3) Terwujudnya sistem layanan data dan informasi hasil litbangyasa dan akuisisi satelit LAPAN yang terpercaya, tanggap, dan mutakhir untuk memberikan manfaat bagi masyarakat pengguna; 4) Terlaksananya kepatuhan akan standar dan prosedur penyelenggaraan keantariksaan di bidang teknologi satelit; 5) Terwujudnya pembangunan, peluncuran dan pengoperasian satelit LAPAN yang bermanfaat, aman dan selamat. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 16

17 Selaras dengan sasaran strategis Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa yang dijadikan dasar penyusunan capaian kinerja Pusat Teknologi Satelit adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya penguasaan dan kemandirian Iptek di bidang teknologi satelit yang maju; 2) Meningkatnya layanan data dan informasi di bidang teknologi satelit yang prima; 3) Meningkatnya layanan produk, data dan informasi di bidang teknologi satelit; Indikator capaian sasaran strategis tersebut adalah: 1) Jumlah tipe satelit yang dimanfaatkan untuk pemantauan; 2) Jumlah tipe Satelit yang dikembangkan; 3) Jumlah publikasi nasional terakreditasi di bidang teknologi satelit; 4) Jumlah publikasi Internasional yang terindeks di bidang teknologi satelit; 5) Jumlah HKI yang diusulkan di bidang teknologi 6) Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan teknologi satelit; 7) Indeks kepuasan masyarakat atas layanan Iptek di bidang teknologi satelit Arah Kebijakan dan Strategi Nasional Pembangunan nasional adalah upaya seluruh komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jalan perubahan adalah jalan ideologis yang bersumber pada Proklamasi Pancasila 1 Juni 1945, dan Pembukaan UUD Proklamasi dan Pancasila 1 Juni 1945 menegaskan jatidiri dan identitas bangsa Indonesia, sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Pembukaan UUD 1945 dengan jelas mengamanatkan arah tujuan nasional dari pembentukan NKRI yaitu untuk: melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Pencapaian tujuan ini dilaksanakan secara bertahap dan terencana dalam tahapan jangka panjang, jangka menengah, maupun tahunan. RPJMN 3 tahun merupakan tahapan pembangunan yang bertema Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis sumber daya alam (SDA) yang tersedia, sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, serta kemampuan Iptek. Arah kebijakan, strategi dan sasaran telah disusun sebagai amanat Kementerian/Lembaga melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas, pokok dan fungsinya. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 17

18 Dalam upaya meningkatkan daya saing di pasar internasional, LAPAN mengembangkan teknologi satelit nasional yang mencakup 3 (tiga) sasaran utama yakni: (1) Menguasai pembuatan satelit eksperimental kelas mikro (Seri-A); (2) Menguasai pembangunan satelit operasional kelas mini/small untuk misi pemantaun bumi / penginderaan jauh (Series B); dan (3) Menguasai pembuatan satelit komunikasi (Series C). Target yang ingin dicapai untuk RPJMN adalah penguasai secara penuh satelit Series A, dan tahap awal satelit Series-B. Dalam hal ini, pembangunan tidak hanya pada aspek ruas antariksa namun juga pada aspek ruas bumi. Gambar 2.1. Roadmap Satelit LAPAN LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 18

19 Gambar 2.2. Roadmap stasiun TT&C dan penerima data Satelit LAPAN Arah Kebijakan dan Strategi pelaksanaan Pusat Teknologi Satelit Merujuk pada Arah kebijakan dan Strategi Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa, maka arah kebijakan dan strategi pelaksanaan pada Pusat Teknologi Satelit adalah menjabarkan lebih lanjut arah kebijakan dan strategi pelaksanaannya untuk mencapai Visi Pusat Teknologi Satelit untuk menjadi Pusat Unggulan Teknologi Satelit Untuk Mewujudkan Indonesia yang Maju dan Mandiri. Sehingga arah kebijakan dan strategi pelaksanaannya adalah sebagai berikut: KEBIJAKAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS IPTEK SATELIT Strategi yang diterapkan adalah: 1) Peningkatan Kompetensi a) Menjalin kerjasama dalam meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya teknologi satelit; b) Menjalin kerjasama dalam dan luar negeri untuk kelancaran operasi dan koordinasi jaringan satelit LAPAN; c) Mempersiapkan dan membangun keunggulan bagi pusat unggulan satelit; d) Sinergi untuk mewujudkan pembentukan konsorsium satelit nasional; LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 19

20 e) Mempersiapkan kajian bagi landasan pelaksanaan pembangunan satelit observasi bumi operasional nasional; f) Membangun satelit observasi bumi operasional melalui konsorsium satelit nasional dengan memanfaatkan mitra-mitra internasional; g) Membangun jaringan stasiun bumi penjejakan dan kendali serta jaringan stasiun bumi penerima data misi satelit LAPAN; h) Menyediakan lahan untuk sarana dan prasarana pengembangan satelit nasional; i) Mempersiapkan alternatif/skenario pengembangan teknologi satelit, dalam mengantisipasi ketersediaan anggaran Iptek satelit; Gambar 2.3. Strategi pencapaian visi Pusat Teknologi Satelit 2) Penguatan Koordinasi a) Mendukung usulan perubahan Keputusan Presiden terkait pengadaan barang dan jasa untuk teknologi sensitif; b) Melakukan koordinasi dengan Pemda dan Kementerian terkait dalam pengaturan di kawasan strategis nasional; LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 20

21 c) Melakukan koordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi untuk mendorong penataan alokasi frekuensi untuk riset antariksa dalam negeri, khususnya terkait dengan teknologi satelit; d) Melakukan koordinasi dengan Operator satelit dan Kementerian terkait dalam pembebasan gangguan interferensi terhadap fasilitas TT&C dan penerimaan data misi satelit; e) Bersinergi dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta bimbingan teknis dalam rangka pelayanan publik dan pengembangan kapasitas SDM satelit. KEBIJAKAN PELAKSANAAN PEMANFAATAN DAN LAYANAN PUBLIK IPTEK SATELIT DALAM MENDUKUNG PERTUMBUHAN EKONOMI YANG BERKELANJUTAN Strategi yang diterapkan adalah: 1) Peningkatan Kompetensi : a) Melanjutkan pengembangan produk teknologi satelit dengan bertransisi dari kelas mikro ke kelas mini/small sesuai dengan kebutuhan nasional; b) Turut serta mendukung secara aktif pengembangan teknologi satelit yang bermanfaat langsung kepada pengguna dan peningkatan kompetensi; c) Meningkatkan pemanfaatan satelit orbit polar maupun near ekuatorial untuk pemantauan SDA, lingkungan serta mitigasi bencana. 2) Penguatan Koordinasi : a) Meningkatkan koordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait. b) Meningkatkan space awareness masyarakat Indonesia. KEBIJAKAN PELAKSANAAN MITIGASI BENCANA ALAM DAN PERUBAHAN IKLIM MELALUI IPTEK SATELIT Strategi yang diterapkan adalah: 1) Mengoptimalkan keunggulan komparatif satelit orbit near ekuatorial yang melintasi Indonesia hingga 14 kali per hari untuk dukungan mitigasi bencana alam melalui pemanfaatan data/fasilitas : a. Data video analog maupun digital untuk melengkapi data satelit penginderaan jauh; LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 21

22 b. Data Automatic Identification System yang di akuisisi selama 24 jam penuh dengan sabuk ± 15 deg disekitar khatulistiwa; c. Berkoordinasi dengan organisasi radio amatir Indonesia (ORARI) pemanfaatan APRS dan voice repeater dalam menyediakan link komunikasi bagi dukungan mitigasi bencana. 2) Penguatan Koordinasi dengan meningkatkan kerjasama dalam penyediaan data satelit LAPAN dengan lembaga nasional dan internasional terkait mitigasi. Dalam perkembangan teknologi satelit dan pemanfaatannya, trend pembangunan dan penguasaan teknologi satelit dilakukan berdasarkan kepada ukuran beratnya (bobot) yang sangat berpengaruh pada misi yang dibawanya dan biaya peluncurannya. Hal ini dapat dijelaskan dalamtabel 2.1. Tabel 2.1 Tipe Satelit BerdasarkanUkuran Berat NO KELAS BOBOT (Kg) BIAYA (Juta $) 1 Satelit Besar (Large Satellite) >1000 > Satelit Kecil (Small Satellite) Satelit Mini (Mini Satellite) Satelit Mikro (Micro Satellite) Satelit Nano (Nano Satellite) Satelit Piko (Pico Satellite) < 1 < 0.2 Pola penguasaan teknologi satelit dengan mengembangkan satelit berdasarkan bobotnya, yang dimulai dari pengembangan satelit kelas mikro (Micro Satellite) menjadi dasar dalam pengembangan teknologi satelit yang dilakukan oleh LAPAN. Hal ini, disusun dengan mempertimbangkan kemampuan Anggaran, SDM dan fasilitas integrasi Satelit dan Test (Spacecraft Test Facilities). Sehingga diharapkan setelah tahun 2018, LAPAN akan mampu meningkatkan kinerjanya dalam membangun satelit nasional secara mandiri pada kelas satelit kecil (Small Satellite) dengan berat sampai 500 kg. Saat ini sarana dan prasarana Litbang satelit LAPAN hanya mampu mengembangkan satelit hingga kelas Mikro dengan berat maksimal 150 kg. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 22

23 Bila perkembangan teknologi satelit Nasional dibandingkan dengan beberapa space agency lainnya, Indonesia termasuk dalam kelompok Negara-negara yang telah memiliki program antariksa (space program) diantara beberapa Negara berkembang. Perbandingan penguasaan teknologi antariksa atau khususnya teknologi satelit dari beberapa Negara dapat dijelaskan seperti dalam Tabel 2.2. Tabel 2.2 Perbandingan Penguasaan Teknologi Antariksa Beberapa Negara NO COUNTRY GEO SAT OPERATES LEO SAT OPERATES LAUNCH CAPABILITY BUDGET (FY2010) (Juta $) SPACE AGENCY 1 CHINA Yes Yes Yes JEPANG Yes Yes Yes INDIA Yes Yes Yes INDONESIA Yes Yes No 50 6 KOREA Yes Yes Yes PAKISTAN Yes No No 75 8 IRAN Yes Yes Yes 500 CNSA (1993) JAXA (2003) ISRO (1969) LAPAN (1963) KARI (1989) SPARCO (1961) ISA (2004) Sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi di Pusteksat, maka perencanaan strategisnya dijabarkan dalam bentuk tahapan tahun, mulai dari 2015 sampai dengan 2019, karena pengembangan teknologi satelit ini membutuhkan waktu yang lama dan bersifat multi tahun. Berdasarkan Renstra 5 tahunan inilah pengembangan teknologi satelit di Pusat Teknologi Satelit dilakukan. Perencanaan strategis 5 tahun ini dapat dijabarkan dalam Tabel 2.3. Tabel 2.3 Perencanaan Strategis Program Pengembangan Teknologi Satelit PROGRAM / SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 23

24 KEGIATAN STRATEGIS Program: Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa. Kegiatan: Pengembangan Teknologi Satelit 1) Meningkatnya Penguasaan dan Kemandirian Iptek di Bidang Teknologi Satelit yang maju; IKU-1: Jumlah Tipe satelit yang dimanfaatkan untuk pemantauan IKU-2: Jumlah Tipe Satelit yang dikembangkan IKU-3: Jumlah publikasi Nasional terakreditasi di bidang teknologi satelit IKU-4: Jumlah publikasi Internasional yang terindeks di bidang teknologi satelit IKU-5: Jumlah HKI yang diusulkan di bidang teknologi satelit ) eningkatnya pelayanan data dan informasi di bidang teknologi satelit yang prima IKU-6: Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan teknologi satelit IKU-7: Indeks kepuasan masyarakat atas layanan Iptek di bidang teknologi satelit PENJELASAN TABEL 2.3 BERDASARKAN KEPKA LAPAN NO. 250 TAHUN 2015: IKU-1 : Jumlah Tipe satelit yang dimanfaatkan untuk pemantauanadalah tipe satelit yang digunakan untuk pemantauan. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 24

25 IKU-2 : Jumlah Tipe Satelit yang dikembangkan adalah tipe satelit yang dikembangkan berdasarkan misinya. IKU 3 : Jumlah publikasi Nasional terakreditasi di bidang teknologi satelit. Publikasi adalah terbitan Karya Tulis Ilmiah yang menyebarkan perkembangan ilmu pengetahuan, diterbitkan secara resmi dengan ISSN/ISBN dan disebarluaskan. Publikasi nasional terakreditasi adalah terbitan pada jurnal nasional yang terakreditasi berdasarkan kriteria LIPI dan/atau DIKTI. IKU-4 : Jumlah publikasi Internasional yang terindeks di bidang teknologi satelit. Publikasi KTI terkait teknologi satelit. Publikasi internasional adalah publikasi yang diterbitkan secara internasional yang menyebarkan perkembangan ilmu pengetahuan, diterbitkan secara resmi dengan ISSN/ISBN dan disebarluaskan. Publikasi terindeks adalah publikasi yang terdaftar dalam database publikasi internasional. IKU-5 : Jumlah HKI yang diusulkan di bidang teknologi satelit. HKI adalah hak ekslusif yang diberikan negara bagi pencipta suatu karya. HKI yang diusulkan adalah hak kekayaan intelektual yang terdaftar di kemenkumham. IKU-6 : Jumlah instansi pengguna yang memanfaatkan layanan teknologi satelit. Pengguna adalah masyarakat umum, masyarakat ilmiah, dan pemerintah yang memanfaatkan layanan iptek satelit. Layanan teknologi satelit meliputi bimbingan teknis, layanan produk teknologi dan pemanfaatan fasilitas. IKU-7: Indeks kepuasan masyarakat atas layanan Iptek di bidang teknologi satelit. Indeks kepuasan masyarakat adalah nilai hasil survey kepuasan masyarakat atas layanan teknologi satelit. Dengan target utama berupa penguasaan teknologi dalam pembuatan satelit mikro hingga peluncurannya, penguasaan teknologi bus dan muatan satelit serta penguasaan LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 25

26 teknologi ruas bumi yang mencakup fungsi kendali dan penerima data satelit, maka perencanaan startegis Pusteksat tahun ini mengacu pada pencapaian target tersebut. Pencapaian target utama tersebut diikuti juga dengan peningkatan kompetensi (skill, knowledge dan Attitude) SDM Pusteksat, peningkatan penggunaan kandungan lokal dari sub sistem yang digunakan sehingga mampu meningkatkan peran industri Lokal dalam pengembangan satelit di Indonesia, serta sepenuhnya melaksanakan proses integrasi, test dan perakitan (assembly) satelit secara mandiri di Indonesia dan penguasaan sistem ruas bumi dalam melaksananakan fungsi operasi misi satelit (Mission Operation and Health Analisys), operasi TTC dalam mendukung program satelit LAPAN dan pemanfaatan data satelit untuk tujuan Riset Referensi Kegiatan Tahun Anggaran 2015 LAPORAN KEGIATAN TAHUN 2015 TIDAK MENGACU PADA IKU YANG TELAH DITETAPKAN DALAM RENSTRA DIKARENAKAN TERJADI PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI YANG MANA TERJADI PERUBAHAN IKU JUGA DIAKHIR KEGIATAN. DENGAN DEMIKIAN IKU YANG DIGUNAKAN DALAM LAPORAN INI ADALAH BERDASARKAN RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2015 DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 YANG MASIH MENGACU PADA RENSTRA DIMANA TELAH DITENTUKAN DI AWAL TAHUN. 2.2 Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 2015 LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 26

27 Secara teknis, pengisian formulir Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dilakukan dengan cara memanfaatkan informasi yang telah ada dalam formulir RS (Rencana Strategis). Sasaran tahunan yang telah ditetapkan dalam Renstra termasuk indikator kinerjanya selanjutnya dituangkan dalam formulir RKT dengan memperhatikan periode tahun dimana sasaran tersebut akan dicapai. Demikian juga halnya dengan program yang mendukung pencapaian sasaran tersebut. Sedangkan target sasaran beserta kegiatan, indikator kinerja kegiatan dan target kegiatan diisi kemudian setelah dirumuskan rencana tahun yang bersangkutan. Kolom uraian kegiatan (Kolom 5) diisi dengan rencana kegiatan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun tersebut dan indikator kinerja kegiatan yang terdiri dari Input, output, Outcome dan jika mungkin Benefit dan Impact diisi sesuai dengan rencana hasil pelaksanaan kegiatan yang direncanakan akan dicapai. Satuan Kerja Pusat Teknologi Satelit dalam melaksanakan program dan kegiatannya, mempunyai kinerja yang harus dapat diukur agar bisa menggambarkan atau menjelaskan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan berdasarkan hasil perumusan yang telah dituangkan dalam Renstra LAPAN. Sedangkan strategi untuk pencapaian tujuan dan sasaran dilakukan berdasarkan kebijakan yang mengacu kepada tugas dan fungsi Satker Pusat Teknologi Satelit. Dalam RKT Tahun Anggaran 2015 Satker PUSTEKSAT mempunyai 1 (Satu) tujuan program yaitu: Program pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa Sedangkan sasaran program berdasarkan Keputusan Kepala LAPAN No 74 Tahun 2013 Tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Di Lingkungan Deputi Bidang Teknologi Dirgantara adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 2. Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; 3. Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 4. Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 27

28 Berikut diperlihatkan tabel Renstra 2010 sampai dengan tahun 2014 untuk target tahun 2015 masih mengikuti IKU target tahun Tabel 2.4 Renstra 2010 s/d 2014 dengan target kinerja tahun 2015 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KINERJA Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit 1. IKU 1: Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; a. Usulan HKI b. Publikasi Nasional c. Publikasi Internasional HKI Makalah Makalah IKU 2: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 28

29 a. Prototipe b. Modul dan Komponen Buah Buah Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas 3. IKU 3: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna. 4. IKU 4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi. a. Paket Data TTC b. Data Misi Satelit Buah Data Data SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET KINERJA Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit 5. IKU 5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit. Instansi Peningkatan kerjasama teknis di bidang LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 29

30 teknologi satelit Instansi IKU 2: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit Guna menunjang keberhasilan kegiatan di Kesatkeran PUSTEKSAT perlu dilakukan pengadaan sarana dan prasarana pendukung kegiatan Pengembangan Teknologi Satelit yang meliputi: Satelit yang dikembangkan dan diintegrasikan didalam negeri, HKI yang diusulkan dan makalah ilmiah teknologi satelit yang terpublikasi, Pembinaan dan layanan teknis serta spin Off teknologi satelit, Layanan perkantoran, Perangkat pengolahan data dan komunikasi, Gedung / Bangunan. Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disusun cara mencapai tujuan dan sasaran berupa tabel perencanaan strategis berikut ini. Tabel 2.5. Perencanaan Strategis Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Ket Uraian Indikator Kebijakan Program Menguasai teknologi satelit mikro atau kecil 1. Peningkatan kemampuan litbangyasa dan IKU 1: Jumlah usulan 1. Pengu atan penguasaan teknologi Pengembangan teknologi penerbangan LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 30

31 yang mencakup kegiatan rancang bangun, AIT, manufaktur, regulasi dan pengoperasiann ya yang ditopang fasilitas kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; Usulan HKI Publikasi Nasional Publikasi Internasional satelit mikro; 2. Kema ndirian dalam operasi satelit, maintenance dan pemanfaatan data satelit LAPAN; dan antariksa ruas bumi untuk misi pengamatan, komunikasi, penginderaan jauh eksperimen IKU 2: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; 3. Pengu atan kemampuan manufaktur komponen satelit mikro dan ruas bumi; dan misi navigasi kapal laut. 2. Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas Prototipe Modul dan Komponen IKU 3: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna. 4. Pengu atan sarana Litbang, integrasi, test dan manufaktur sistem satelit dan ruas bumi; 5. Pengu atan kompetensi SDM; 0. IKU 4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi. Paket Data TTC Data Misi Satelit 6. Akuisi si dan Pelayanan data satelit oleh Balai Penjejakan dan Pengendalian wahana Antariksa-Biak Tujuan Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran Ket LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 31

32 Uraian Indikator Kebijakan Program Menguasai teknologi satelit mikro atau kecil yang mencakup kegiatan rancang bangun, AIT, manufaktur, regulasi dan pengoperasiann ya yang ditopang fasilitas ruas bumi untuk misi pengamatan, komunikasi, penginderaan jauh eksperimen 3. Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit 4. Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit 5. IKU 5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit. 6. IKU 2: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit 1. Pengu atan penguasaan teknologi satelit mikro; 2. Kema ndirian dalam operasi satelit, maintenance dan pemanfaatan data satelit LAPAN; 3. Pengu atan kemampuan manufaktur komponen satelit mikro dan ruas bumi; Pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa dan misi navigasi laut. kapal 4. Pengu atan sarana Litbang, integrasi, test dan manufaktur sistem satelit dan ruas bumi; 5. Pengu atan kompetensi SDM; 6. Akuisi si dan Pelayanan data satelit oleh Balai Penjejakan dan Pengendalian LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 32

33 wahana Antariksa-Biak Agar tujuan dan sasaran program dapat tercapai sesuai dengan sasaran yang telah ditentukan maka dibuatlah 6 (Enam) kegiatan yang dapat mendukung tercapainya tujuan dan sasaran program tersebuat. Adapun ke enam kegiatan tersebut adalah: 1) Satelit yang dikembangkan dan diintegrasikan didalam negeri dengan Pagu sebesar Rp ,- ; 2) HKI yang diusulkan dan makalah ilmiah teknologi satelit yang terpublikasi dengan Pagu sebesar Rp ,- ; 3) Pembinaan dan layanan teknis serta spin Off teknologi satelit dengan Pagu sebesar Rp ,- ; 4) Layanan perkantoran dengan Pagu sebesar Rp ,- ; 5) Perangkat pengolahan data dan komunikasi dengan Pagu sebesar Rp ,- 6) Gedung / Bangunan dengan Pagu sebesar Rp ; Ke 6 (enam) kegiatan tersebut meliputi: a. Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 1. Maintenance sistem satelit LAPAN-A2/ORARI yang telah selesai dibuat, peluncuran, Launch and Early Orbit Phase (LEOP), In Orbit Test (IOT) dan pemanfaatan; 2. Penguatan kemampuan manufaktur komponen satelit mikro baik sistem bus satelit (Power Control Data Handling, Star Tracker Sensor, Reaction Wheel, Wheel Drive Electronik, S band Telemetry Tracking and Control), sistem muatan satelit (Kamera Imager, Koreksi data imager, Ingest Card) dan ruas bumi (Sistem akuisisi dan Telemetry Tracking and Control(TTC), Analisis house keeping data satelit, Aplikasi data base satelit LAPAN-A2, Sistem akuisisi dan ekstraksi data sistem imager yang akan digunakan dalam satelitlapan-a3; LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 33

34 3. Training, Degree by research, dan Diklat Teknis di dalam dan Luar Negeri; 4. Penerbitan Karya Tulis Ilmiah bidang satelit yang terakreditasi baik nasional maupun internasional; 5. Pengembangan prototipe teknologi satelit sebagai wujud kemandirian teknologi satelit di Indonesia dan prototipe yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna dan mengusulkannya sebagai Hak Kekayaan Intelektual (HKI). b. Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; 1. Kemampuan akuisisi data misi dan keandalan sistem TTC untuk kendali satelit serta analisis data TTC dalam menjaga dan memelihara kesehatan satelit LAPANbaik satelit LAPAN-A1 maupun satelit LAPAN-A2di Orbit menggunakan jaringan stasiun bumi di Rancabungur, Rumpin dan Biak; 2. Pengembangan fasilitas Test, Lab. Struktur (Bengkel), Lab. Optik, Clean Room dan Stasiun bumi. c. Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; 1. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis seperti Bimtek, seminar nasional dan Internasional, workshop; 2. Melaksanakan kegiatan pembimbingan Praktek Kerja bagi mahasiswa, peneliti dan perekayasa dari universitas dan Instansi terkait dan pengenalan teknologi satelit kepada masyarakat, lembaga pendidikan dan lembaga riset. d. Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit; 1. Melakukan kerjasama riset bidang teknologi satelit dengan lembaga pendidikan, lembaga riset dalam negeri serta lembaga riset Luar negeri; 2. Kerjasama teknis dalam pemanfaatan hasil riset teknologi satelit dengan lembaga terkait. Pengukuran tingkat capaian kinerja Satker PUSTEKSAT Tahun Anggaran 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing masing LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 34

35 indikator kinerja sasaran. Rincian rencana capaian kinerja masing masing indikator tersebut diperlihatkan pada tabel Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun Anggaran Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, nantinya dapat disimpulkan bahwa dalam Tahun Anggaran 2015 secara umum Satker PUSTEKSAT telah mencapai keberhasilan atau tidak akan dapat ditunjukkan dari pencapaian sebagaian besar target indikator kinerja sasaran yang telah ditetapkan pada T. A Dari form PKK dapat diperlihatkan sebagai berikut: Tabel 2.6 Rencana Pencapaian Target NO PROGRAM URAIAN KEGIATAN RENCANA CAPAIAN TARGET 1 Pengembangan teknologi penerbangan antariksa dan 1. Satelit yang dikembangkan dan diintegrasikan didalam negeri 2. HKI yang diusulkan dan makalah ilmiah teknologi satelit yang terpublikasi 3. Pembinaandan layanan teknis serta spin Off teknologi satelit 4. Layanan perkantoran 100 % 100 % 100 % 5. Perangkat pengolahan data dan komunikasi 6. Gedung / Bangunan 100 % 100 % 100 % 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Perjanjian Kinerja (PK) merupakan ikhtisar Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang telah disesuaikan dengan ketersediaan anggarannya, yaitu setelah proses anggaran LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 35

36 (budgeting process) selesai. Penetapan Kinerja ini akan menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah / unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Sehingga dengan adanya penetapan kinerja ini diharapkan mampu meningkatkan Akuntabilitas, Transparansi, dan Kinerja Aparatur, mendorong komitmen penerima amanah untuk melaksanakan tugas yang diterima dan terus meningkatkan kinerjanya, menciptakan alat pengendalian manajemen yang praktis bagi pemberi amanah, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja, untuk menilai keberhasilan / kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Perjanjian Kinerja PUSTEKSAT 2015 menjelaskan indikator kinerjadan targetyang ditetapkan sesuai sasaran strategis program yang sudah digariskan. Secara rinci Pernyataan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PUSTEKSAT yang telah ditetapkan dapat dilihat pada Tabel 2.7. PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT UNIT ORGANISASI ESELON I/ESELON II/UNIT PELAKSANAN TEKNIS (UPT) LAPAN LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 36

37 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintah yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan dibawah ini: Nama Jabatan :Ir. Suhermanto, MT. : Kepala Pusat Teknologi Satelit Selanjutnya disebut pihak pertama Nama Jabatan :Dr. Rika Andiarti : Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 2015 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi Jakarta, Juli 2015 Pihak Kedua Pihak Pertama LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 37

38 Dr. Rika Andiarti Ir. Suhermanto, MT Tabel 2.7. Perjanjian Kinerja tahun 2015 FORMULIR PERJANJIAN KINERJA TINGKAT ESELON II Unit Organisasi Eselon II : Pusat Teknologi Satelit Tahun Anggaran : 2015 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET WAKTU PENYELESAIAN 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; 46 1 a) Usulan HKI b) Publikasi Nasional c) Publikasi Internasional HKI Makalah 1 40 Desember Makalah 5 Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; 7 2 a) Prototipe b) Modul dan Komponen Buah 4 Desember Buah 3 LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 38

39 3 Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; Buah 2 Desember 2) Meningkatnya pelayanan data dan informasi di bidang teknologi satelit yang prima Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; a) Paket Data TTC b) Data Misi Satelit Data 300 Desember Data 300 3) Meningkatnya pelayanan data dan informasi di bidang teknologi satelit yang prima 5 Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit Instansi 5 Desember 4) Meningkatnya pelayanan data dan informasi di bidang teknologi satelit yang prima 6 Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit Instansi 4 Desember Jumlah Pagu Anggaran 2015: Rp Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa: (Sub Program Pengembangan Teknologi Satelit) DEPUTI BIDANG TEKNOLOGI DIRGANTARA KEPALA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT Dr. Rika Andiarti Ir. Suhermanto, MT PENJELASAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 Seperti diketahui dalam Perjanjian Kinerja PUSTEKSAT 2015 tersebut terdapat terdapat 4 (Empat) Sasaran Strategis dan 6 (Enam) Indikator Kinerja yaitu: LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 39

40 A. SASARAN STRATEGIS PERTAMA: PENINGKATAN KEMAMPUAN LITBANGYASA DAN KEMANDIRIAN DALAM PENGUASAAN TEKNOLOGI SATELIT Dimana Sasaran Strategis 1 ini mempunyai 3 (Tiga) Indikator Kinerja Utama yaitu: IKU 1: Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di Bidang Teknologi Satelit, dengan target sebagai berikut: Usulan HKI : 1 HKI Adalah usulan Hak Kekayaan Intelektual dari personil PUSTEKSAT yang diusulkan untuk memperoleh hak eksklusif yang diberikan Negara melalui Kemenkumham dengan target 1 usulan. Publikasi Nasional : 40 Makalah Adalah terbitan karya tulis ilmiah dari personil PUSTEKSAT yang menyebarkan ilmu pengetahuan, diterbitkan secara nasional (resmi dengan ISSN / ISBN) dan disebarluaskan. Publikasi Internasional : 5 Makalah Adalah terbitan karya tulis ilmiah dari personil PUSTEKSAT yang menyebarkan ilmu pengetahuan, diterbitkan secara internasional (resmi dengan ISSN / ISBN) dan disebarluaskan. IKU 2: Jumlah Prototipe, Modul dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan, dengan target sebagai berikut: Prototipe : 3 Buah Adalah hasil produk litbang PUSTEKSAT yang berkaitan dengan sub sistem satelit, yang nantinya akan digunakan dalam pengembangan satelit LAPAN Modul dan Komponen : 3 Buah Adalah hasil produk litbang PUSTEKSAT yang berkaitan dengan sub sistem prototipe, yang nantinya akan digunakan dalam pengembangan satelit LAPAN LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 40

41 IKU 3: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna, dengan target 2 (Dua) Buah Adalah hasil produk litbang PUSTEKSAT yang berkaitan dengan sub sistem satelit, yang dimanfaatkan dalam pengembangan satelit LAPAN B. SASARAN STRATEGIS KEDUA: PENINGKATAN KEHANDALAN OPERASI TTC DAN AKUISISI DATA MISI SERTA PENGEMBANGAN FASILITAS Dimana Sasaran Strategis 2 ini mempunyai 1 (Satu) Indikator Kinerja Utama yaitu: IKU 4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi, dengan target sebagai berikut: Paket Data TTC : 300 Data Adalah hasil penerimaan data satelit LAPAN berkaitan dengan kesehatan satelit. Data Misi Satelit : 300 Data Adalah hasil penerimaan data satelit LAPAN berkaitan dengan misi satelit yaitu berupa video. C. SASARAN STRATEGIS KETIGA: PENINGKATAN KEMAMPUAN DALAM PEMBERIAN BIMBINGAN DAN PEMBINAAN TEKNIS DI BIDANG TEKNOLOGI SATELIT Dimana Sasaran Strategis 3 ini mempunyai 1 (Satu) Indikator Kinerja Utama yaitu: IKU 5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang dengan target 5 (Lima) Instansi teknologi satelit, Adalah jumlah instansi yang dibimbing dan dibina oleh PUSTEKSAT yang berkaitan dengan pengetahuan dan pengembangan di bidang teknologi satelit. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 41

42 D. SASARAN STRATEGIS KEEMPAT: PENINGKATAN KERJASAMA TEKNIS DI BIDANG TEKNOLOGI SATELIT Dimana Sasaran Strategis 4 ini mempunyai 1 (Satu) Indikator Kinerja Utama yaitu: IKU 6: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit, dengan target 4 (Empat) Instansi Adalah jumlah instansi yang melakukan kerjasama dengan PUSTEKSAT bidang teknologi satelit. di LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 42

43 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2015 Akuntabilitas merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja atau tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak-pihak yang mempunyai hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggung-jawaban. Sedangkan kinerja merupakan gambaran tingkat pencapaian pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi. Sehingga Laporan AKIP ini merupakan Perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban secara periodik. Dalam pelaksanaan program kegiatan di Pusteksat yang melakukan rancang bangun sistem satelit mikro, kinerja yang dilakukan harus dapat diukur agar dapat menggambarkan atau menjelaskan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan, berdasarkan hasil perumusan yang dituangkan pada Renstra LAPAN. Sedangkan strategi untuk pencapaian tujuan dan sasaran dilakukan berdasarkan kebijakan yang mengacu kepada tugas pokok dan fungsi. Ada dua cara pengukuran kinerja dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) yang dapat dilakukan yaitu Pengukuran Kinerja yang merupakan pengukuran tingkat pencapaian target (rencana tingkat capaian) dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 43

44 Pengukuran Kinerja dilakukan dengan membandingkan target kinerja yang sudah ditetapkan dengan hasil kinerja yang dapat direalisasikan. Melalui parameter tersebut, dapat dilihat tingkat keberhasillan dan tingkat kegagalan dan sekaligus penyebabnya. Pengukuran kinerja ini menyangkut kinerja fisik dan kinerja keuangannya ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015 Indikator kinerja yang ditetapkan adalah untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tujuan Renstra yaitu Terwujudnya sumber daya litbangyasa yang berkualitas dengan produk publikasi dan paten yang unggul di bidang teknologi satelit; Terwujudnya sistem layanan yang terpercaya, tanggap, dan mutakhir untuk memberikan manfaat bagi masyarakat pengguna teknologi satelit; Terwujudnya sistem penyelenggaraan keantariksaan di bidang teknologi satelit yang aman dan selamat. Pencapaian tujuan tersebut diperoleh dengan pelaksanaan program dan kegiatan Pusteksat 2015 seperti yang disebutkan diatas. Peningkatan kinerja litbang teknologi satelit yang berujung pada terwujudnya kemampuan secara mandiri dalam perancangan dan pembangunan satelit mikro diwujudkan dengan melaksanakan beberapa kegiatan utamanya yaitu kegiatan rancang bangun satelit LAPAN. Roadmap pengembangan satelit LAPANpada gambar diatas (Gambar 2.1)selalu menjadi patokan arah pembangunan teknologi satelit tetapi dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perubahan arah kebijakan dalam pengembangan teknologi satelit denganmemperhatikan perkembangan sosial, politik dan ekonomiyang terjadi selama tahun 2015 sehingga bersifat dinamis. Pengembangan satelit ini dilakukan secara mandiri dan juga kolaborasi teknologi dengan beberapa negara lain. Pada tahun 2015 ini pengembangan satelit difokuskan pada persiapan peluncuran satelit LAPAN-A2/ORARI, LEOP, IOT dan pemanfaatannya. Secara paralel dilakukan penyelesaian pembangunan LAPAN- A3/IPBdanpenyiapan sistem stasiun buminya. 1) ANALISIS CAPAIAN SATELIT LAPAN-A2/ORARI Satelit LAPAN-A2/ORARI merupakan satelit pertama yang dirancang bangun secara mandiri oleh tenaga ahli LAPAN (Pusteksat) yang seluruh proses Assembly Integration and Test (AIT) dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang dimiliki LAPAN di Pusteksat, desa Rancabungur Bogor. Keberanian para peneliti dan perekayasa dalam proses pengembangan dan pembangunan satelit ini dilatar belakangi oleh keberhasilan LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 44

45 pembangunan satelit LAPAN-TUBSAT ( ) yang mampu hingga 9 tahun (10 Januari 2015) beroperasi baik di orbit polar, pada ketinggian 630 km dari permukaan bumi. Keandalan sistem Bus yang ditunjukan oleh LAPAN-TUBSAT hingga mampu bertahan selama 9 tahun tersebut, kemudian diadopsi dan menjadi standar sistem Bus untuk pembangunan satelit LAPAN berikutnya. Spesifikasi dan misi satelit LAPAN-A2/ORARI ini dapat dijelaskan dalam Tabel 3.1. Tabel 3.1 Spesifikasi Teknis Satelit LAPAN-A2/ORARI MISSION Surveillance satellite Enhancement for Disaster mitigation, Ship traffic monitoring (AIS) and ORARI amateur communication (APRS) PAYLOAD SYSTEM DIMENSION / WEIGHT SPECTRAL RESOLUTION SPATIAL RESOLUTION ORBIT / INCLINATION TX DATA / TTC 4M pixel Digital Camera, AIS Analog VideoCam, APRS 50 x 47 x 38 cm / 75 Kg RGB 6 m (12 km x 12 km), 6 m (3,5 km x 3,5 km) 650 km, 8 deg (Near Equatorial) S Band/ UHF (2220 MHz/437,325 MHz) Satelit LAPAN-A2/ORARI yang rencananya akan diluncurkan menggunakan roket PSLV ISRO India pada pertengahan tahun 2013 gagal dilakukan karena masih adanya permasalahan teknis dengan muatan utama roket PSLV tersebut yaitu satelit Astrosat milik India. Hal ini mengakibatkan peluncurannya dijadwal ulang menjadi pertengahan tahun 2014 yang pada kenyataannya juga mengalami penundaan hingga akhirnya diluncurkan pada tanggal 28 September 2015.Selama penundaan peluncuran tersebut disiasati Pusteksat dengan melakukan perawatan satelit LAPAN-A2/ORARI secara lebih inten dan berkala untuk menjamin tidak terjadi penurunan kinerja satelit, terutama pada kinerja system batere serta secara berkala melaksanakan test kinerja sistem satelit (ground test). Untuk menjaga kondisi satelit maka satelit disimpan di ruang khusus (clean room class) sesuai standar internasional. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 45

46 Gambar 3.1. Persiapan PeluncuranSatelit LAPAN-A2/ORARI Gambar 3.2.AITSatelit LAPAN-A3/IPB LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 46

47 2) ANALISIS CAPAIAN SATELIT LAPAN-A3/IPB Kegiatan pengembangan Satelit LAPAN-A3/IPB, dilaksanakan secara bertahap dan multi tahun, dimana seluruh proses kegiatannya (perancangan, pembangunan dan pengujian) dilaksanakan di dalam negeri, menggunakan fasilitas lab integrasi dan uji yang dimiliki Pusteksat dan test EMC di Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (P2SMTP) LIPI. Seluruh aktifitasnya AIT dilaksanakan oleh SDM LAPAN, yang secara berkala dilakukan peningkatan keahlian, ketrampilan, kemampuan dan kompetensinya untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan aplikasi. Mengingat kebutuhan masyarakat dalam memanfaatkan data satelit terus meningkat untuk berbagai aplikasi (deteksi dini kondisi cuaca dan tingkat bencana), maka LAPANmencoba mengembangkan satelit yang bisa mengakomodasi kebutuhan tersebut. Satelit LAPAN-A3/IPB ini merupakan satelit dengan misi remote sensing eksperimen pertama yang saat ini sedang dibuat LAPAN. Satelit ini dibangun dengan bekerjasama dengan IPB yang berkontribusi dalam penyiapan komponenakuisisihigh Data Rate Modem (HDRM) dan pemrosesan lanjut dan analisis data imager pada aplikasi data satelit. Satelit ini memiliki kekhususan dalam operasi remote sensing menggunakan kamera multispektral 4 band, yang dapat digunakanuntuk pemantauan lahan produksi (darat dan laut) dalam rangka mendukung program ketahanan pangan Nasional. Setelah melakukan pertemuan ICD meeting di India bulan Nopember 2014 untuk persiapan peluncuran satelit LAPAN-A2/ORARI dan satelit LAPAN-A3/IPB yang diperkirakan dapat dilakukan pada pertengahan dan akhir tahun 2015 yang semula direncanakan pada pertengahan tahun 2016, maka Pusteksat LAPAN melakukan percepatan penyelesaian pembangunan satelit LAPAN-A3/IPB dan ditargetkan akan diselesaikan pada akhir 2015.Spesifikasi dan misi satelit SatelitLAPAN-A3/IPB dapat dilihat dalam Tabel 3.2. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 47

48 Tabel 3.2 Spesifikasi Teknis Satelit LAPAN-A3/IPB MISSION PAYLOAD SYSTEM DIMENSION / WEIGHT SPECTRAL RESOLUTION SPATIAL RESOLUTION ORBIT / INCLINATION TX DATA / TTC Imagery Satellite, Ship traffic monitoring (AIS) 4 band line Imager, 4M pixel Digital Camera, AIS, APRS 50 x 50 x 70 cm / 80 kg Band 1: nm Band 2: nm Band 3: nm Band 4: nm 18 m (120 km swath width), 6 m (12 km x 12 km ) 650 km Polar/ 97,6 deg X band / UHF (8200 MHz BW 168 MHz dan UHF 437,325 MHz) Pada tahun 2015 sudah dilakukan test kinerja subsistem satelit LAPAN-A3/IPB yang meliputi; test terbang sistem kamera imager yang mengambil beberapa sample citra daerah persawahan. Disamping itu juga integrasi dan test Modul HDRM yang diadakan oleh IPB telah dilakukan di stasiun bumi satelit LAPAN Rancabungur seperti dapat dilihat dalam Gambar 3.3. Gambar 3.3.Test SubsistemSatelit LAPAN-A3/IPB LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 48

49 Gambar 3.4.Penyiapan Sistem Ruas Bumi Satelit LAPAN-A3/IPB Seluruh kegiatan ini merupakan usaha untuk mendukung program pengembangan satelit LAPANdengan meningkatkan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit sehingga secara perlahan nantinya akan mengurangi ketergantungan teknologi dan komponen satelit dari negara lain. Disamping itu juga karena saat ini belum ada Industri nasional yang mendukung pengembangan teknologi nasional. Beberapa kegiatan Litbang satelit dan Ruas Bumi yang dikembangkan dan dilakukan di Pusteksat pada tahun 2015 ini dapat dilihat dalam Gambar 3.5 LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 49

50 Gambar 3.5. Hasil Kegiatan Litbang Teknologi Satelit 3) CAPAIAN KEGIATAN PENGEMBANGAN FASILITAS LITBANG SATELIT Kegiatan pengembangan fasilitas pendukung litbang satelit dilakukan secara terencana pada setiap tahun anggaran, mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan fasilitas tersebut.hingga saat ini beberapa fasilitas pendukung sudah dimiliki dan hampir terpenuhi untuk skala AIT satelit kelas mikro hingga 100 kg, walaupun masih ada beberapa proses pengujian satelit yang dilakukan dengan menggunakan/menyewa fasilitas yang dimiliki oleh instansi lain baik dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2015 ini kegiatan pengembangan fasilitas litbang yang dilakukan adalah: a) Pengadaan dan perawatan peralatan laboratorium, mencakup beberapa kelengkapan laboratorium Bus satelit, muatan satelit maupun ruas bumi, baik untuk desain, integrasi maupun operasi satelit. b) Maintenance stasiun bumi untuk operasi satelit LAPAN-TUBSAT yang berada di Rumpin, Rancabungur, dan pembangunan upgrading dan maintenancefasilitas stasiun bumi di Biak c) Maintenance dan Penyediaan suku cadang untuk kegiatan operasi bengkel mekanik dengan mesin CNC milling. Pada tahun 2015, semua rencana perawatan fasilitas litbang satelit dan Ruas Bumi dapat dlaksanakan sesuai target untuk menjaga kesinambungan kegiatan pengembangan teknologi satelit dan operasi stasiun bumi. Sesuai Visi Pusteksat, maka nantinya fasilitas LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 50

51 yang dimiliki ini akan menjadi acuan yang dapat digunakan untuk pengembangan teknologi satelit di Indonesia. Hal ini merupakan nilai positif dalam proses pengembangan satelit secara umum di Indonesia. Gambar 3.6. Fasilitas Laboratorium 4) CAPAIAN KEGIATAN KERJASAMA, SOSIALISASI DAN DISEMINASI TEKNOLOGI SATELIT Kegiatan kerjasama pengembangan teknologi satelit yang dilakukan adalah kegiatan kerjasama operasi dan test Attitude Control System (ACS) satelit LAPAN-A2 dengan TU- Berlin/IRE (Prof. Udo Renner), kerjasama penyiapan sistem akuisisi data dan ekstraksi data satelit LAPAN-A3/IPB bersama IPB. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 51

52 Gambar 3.7.Kerjasama kegiatan LEOP Disamping itu juga dilakukan kegiatan sosialisasi dalam rangka diseminasi informasi teknologi satelit kepada beberapa instansi dan universitas. Kegiatan ini diwujudkan dalam bentuk keikutsertaan dalam pameran teknologi nasional, sosialisasi melalui seminar nasional, Bimtek, dan seminar Internasional seperti 2015 IEEE International Conference on Aerospace Electronics and remote sensing technology (ICARES)Bali, 3-5 Desember 2015, bimbingan kerja praktek dan tugas akhir mahasiswa dan menerima kunjungan studi ekskursi Mahasiswa. Diseminasi informasi teknologi satelit dan kedirgantaraan juga dilakukan melalui website Pusteksat website Deputi Teknologi Dirgantarawww.detekgan.LAPAN.go.id,. Beberapa pelaksanaan kegiatan Diseminasi teknologi satelit yang sudah dilakukan selama tahun 2015dapat dilihat dalam Gambar 3.8. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 52

53 Gambar 3.8.Kegiatan Diseminasi Teknologi Satelit Tabel 3.3. Capaian Kinerja Pusteksat 2015 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 1) Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; Usulan HKI CAPAIAN (%) 67,4 Publikasi Nasional Publikasi Internasional , ) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; Prototipe Modul/Komponen , ) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; ) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; 4) Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; a) Paket data TTC b) Data Misi Satelit , ,66 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 5) Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 53

54 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit 6) Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit PENJELASAN MASING-MASING CAPAIAN KINERJA PUSTEKSAT 2015 A. SASARAN STRATEGIS PERTAMA Untuk Sasaran Strategis Pertama yaitu; Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; terdiri dari 3 Indikator Kinerja yang diukur yaitu: 1) Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; 2) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; 3) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna. Tabel 3.4.Hasil yang dicapai sesuai Sasaran Strategis Pertama SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 1) Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; Usulan HKI Publikasi Nasional Publikasi Internasional CAPAIAN (%) 67, , LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 54

55 2) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; Prototipe Modul/Komponen , ) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; PENJELASAN MASING-MASING INDIKATOR KINERJA ADALAH SEBAGAI BERIKUT: IKU-1: JUMLAH USULAN HKI (PATEN, HAK CIPTA, LISENSI) DAN PUBLIKASI ILMIAH DI BIDANG TEKNOLOGI SATELIT USULAN HKI Jumlah HKI yang diusulkan oleh pusteksat berjumlah 1 (satu) dengan judul : ALAT PENCEKAM MEKANIK BENDA KERJA UNTUK MESIN Alat ini merupakan hasil rekayasa yang digunakan untuk mencekam/memegang benda kerja pada saat memproses satu benda pada mesin milling,baik itu mesin milling CNC maupun mesin milling manual. Sehingga benda kerja tidak bergeser atau bergerak. Alat ini digunakan untuk manufaktur struktur satelit yang membutuhkan ketelitian yang tinggi pada saat proses pemesinan. Adapaun alat pencekam tersebut diperllihatkan dalam Gambar 3.9. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 55

56 Gambar 3.9. Alat Pencekam Mekanik Benda Kerja untuk Mesin Usulan ini telah disetujui oleh Kepala LAPAN dan didaftarkan ke KementerianHukum dan Hak Asasi Manusia RI, Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual. PUBLIKASI NASIONAL Realisasi Publikasi Nasional yang dihasilkan PUSTEKSAT adalah 19(Sembilan belas), seperti diperlihatkan dalam Tabel 3.5. Hasil ini masih jauh dari target yang telah ditentukan. Dimana nilai pencapaian sebesar 47,5 %. tidak tercapaiannya jumlah publikasi nasional sesuai dengan yang ditargetkan disebabkan oleh gagal terbitnya Buku Ilmiah Pusteksat tahun 2015, selain itu adalah terbatasnya kuota publikasi nasional yang diterbitkan oleh LAPAN dalam hal ini prosiding siptekgan dan jurnal tekgan. Permasalahan lain adalah adanya keinginan dari para peneliti dan perekayasa PUSTEKSAT untuk terlibat dan menerbitkan tulisannya di publikasi internasional, walaupun demikian hal ini merupakan nilai positip pada IKU yang lain. Untuk mengatasi hal tersebut di tahun yang akan datang adalah mendistribusikan penyebaran KTI ke media yang disediakan oleh instansi-instansi lain baik lembaga penelitian maupun universitas atau perguruan tinggi. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 56

57 Tabel. 3.5 Hasil Publikasi KTI Nasional PUSTEKSAT Tahun 2015 NO. JUDUL KARYA TULIS/PAPER PENULIS KETERANGAN 1. Pengukuran kemiringan Air- Bearing Dengan Waktu Nyata Menggunakan Akselerometer Tiga Sumbu Dan Vb Opengl 2. Pengaruh Dimensi Heliks Terhadap Jenis Pola Radiasi Antena 3. Analisis Tracking Mode Xy Dan Mode Xz Untuk Penerimaan Data Satelit Pada Antena Axyom Prediksi Jumlah Latcup Pada Satelit Lapan-Tubsat Menggunakan Arima 5. Rancang Bangun Sistem Akuisisi Data Magnetometer HMC5883L 6. Analisis Perbandingan Metode Demosaicing Pada Citra Hasil Koreksi Radiometri 7. Pemantauan Interferensi pada Jaringan Frekuensi 8. PENGARUH LINGKUNGAN ANTARIKSA TERHADAP KABIN WAHANA ANTARIKSA (LIFE Annisa Sarah, Hasan Mayditia Iwan Faizal, Irwan Priyanto Anshari Akbar, Suhata Agus Herawan Muhammad Taufik, Hasan Mayditia Sartika Salaswati, patria Rachman Hakim, A Hadi Syafrudin Elvira Rachim, Abdul Rahman IRWAN PRIYANTO, BUSTANUL, Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit Bunga Rampai Hasil Litbangyasa Teknologi pada Pesawat Terbang, Roket, dan Satelit EDISI MARET 2015 LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 57

58 SUPPORT SYSTEM ASTRONOT) ANDI MUKHTAR 9. LOCATION BASED SERVICES IWAN FAIZAL EDISI JUNI MICROBOLOMETER UNTUK APLIKASI SENSOR THERMAL INFRA MERAH PADA MUATAN SATELIT 11. PENGGUNAAN SATELIT UNTUK KOMUNIKASI IRWAN PRIYANTO, ANDI MUKHTAR, BUSTANUL WIDODO SLAMET EDISI JUNI 2015 EDISI SEPTEMBER POWER CONTROL DATA HANDLING SATELIT LAPAN-A2 ABDUL KARIM EDISI DESEMBER PERSIAPAN PENGIRIMAN DAN PERJALANAN SATELIT LAPAN- A2/ORARI DARI PUSTEKSAT, INDONESIA MENUJU SRIHARIKOTA HIGH ALTITUDE RANGE (SHAR), INDIA MOH.FARID HUZAIN EDISI DESEMBER PELUNCURAN DAN FASE AWAL ORBIT SATELIT LAPAN- A2 MUKHAYADI, WAHYUDI HASBI EDISI DESEMBER PENGGUNAAN THERMAL CONTROL SYSTEM AHMAD FAUZI EDISI DESEMBER SISTEM ATTITUDE DETERMINATION AND CONTROL (ADCS) SATELIT LAPAN-A2 M.ARIF SAIFUDIN, M.MUKHAYADI EDISI DESEMBER PENENTUAN ORBIT SATELIT LAPAN-A2 ROSZA MADINA, AMRULLAH, SATRIYA EDISI DESEMBER Model Distorsi pembiasan Atmosfer pada Citra Satelit LAPAN-A2 dan LAPAN-A3 Patria Hakim Rahman Jurnal Teknologi Dirgantara 19 Rancangan dan Implementasi Chirp signal generator pada FPGA untuk Misi Pencitraan Lapan Sueveilance Aircraft Synthetic Aperture Radar Andi Mukhtar Tahir, Ade Putri Septi Jayanti Jurnal Teknologi Dirgantara LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 58

59 PUBLIKASI INTERNASIONAL Realisasi Publikasi Internasional yang dihasilkan PUSTEKSAT adalah 11 (sebelas) KTI. Hasil ini jauh melebihi target yang telah ditentukan yaitu 220%. Kenaikan jumlah publikasi internasional ini disebabkan oleh banyaknya peneliti dan perekayasa PUSTEKSAT yang mengikuti kegiatan di forum internasional untuk menambah wawasan dan meningkatkan kualitas. Adapun kegiatan-kegiatan Internasional tersebut adalah International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology (ICAREST) Bali, Seminar International on Aerospace Science and Technology (ISAST) Bali, Journal International Procedia Environmental Sciences, dan International Journal of Advanced Studies in Computer Science and Engineering. Tabel. 3.6 Hasil publikasi KTI intenasional PUSTEKSAT Tahun 2015 NO. JUDUL KARYA TULIS/PAPER PENULIS KETERANGAN 1. Chusnul Tri Judianto, Eriko Nasemudin Nasser. The Analysis of LAPAN-A3/IPB satellite Image Data Simulation using High Data Rate Modem, Journal International Procedia Environmental Sciences, Published by Elsevier B.V. 2. Hariyono Multitasking Programming of OBDH Satellite Based On PC 104. International Journal of Advanced Studies in Computer Science and Engineering 3 Bustanul Arifin, Irwan Priyanto and Andi Mukhtar Tahir Analysis of Lapan's IR Micro bolometer Design for Volcano Activity International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology, Bali 4 Robertus Triharjanto, Muhammad Sulaiman Nur Ubay,Satriya Utama,Ridanto Eko Poetro Evaluation of Attitude Dynamic Module on LAPAN-ITB Micro-Satellite Simulator International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology, Bali LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 59

60 5 Patria Rachman Hakim, A. Hadi Syafrudin,Sartika Salaswati Analysis of Radiometric Calibration on Matrix Imager of LAPAN-A3 Satellite Payload International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology, Bali 6. Sonny DW Digital Communication Between Ground Station Using Raspberry Pi Seminar International on Aerospace Science and Technology, Proceeding, Bali. 7. The Comparison of Online Map Services to Display Spaceborne AIS Data 8. The Impact of Space Environment On The Health of Satellite LAPAN-TUBSAT 9. Implementation of Continues Wave Doppler Radar Application for Velocity Measurement 10. Compression Algorithm Performance Analysis of LAPAN-A3 Satellite Image Using Fast-Fourier Transform 11. The Influence of Pitch Angle to Radiation Pattern and Gain of Micro-Satellite S-Band Axial- Helical Antenna Agung Wahyudiono Desti Ika Suryanti, Silmi Vidiya Fani, Rosza Madina Ade Putri Septi Jayani, Widya Roza, Deddy El Amin, Rachmad Yatim Patria Rachman Hakim, Rizki Permala Iwan Faizal, Iwan Priyanto Seminar International on Aerospace Science and Technology, Proceeding, Bali. Seminar International on Aerospace Science and Technology, Proceeding, Bali. Seminar International on Aerospace Science and Technology, Proceeding, Bali. Seminar International on Aerospace Science and Technology, Proceeding, Bali. Seminar International on Aerospace Science and Technology, Proceeding, Bali. IKU-2 :JUMLAH PROTOTIPE, MODUL, DAN KOMPONEN DI BIDANG TEKNOLOGI SATELIT YANG DIHASILKAN Jumlah prototipe yang dihasilkan adalah sebanyak 4 (empat) buah.adapun prototype tersebut adalah Power Control Unit, Reaction Wheel, dan Star LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 60

61 Tracker Sensor, dan S-Band Antena. Pembuatan prototype ini menjadi bagian dari kegiatan kelompok Litbangyasayang nantinya akan digunakan dalam pengembangan satelit LAPAN berikutnya baik LAPAN-A4 maupun LAPAN-A5. NO PROTOTIPE HASIL 1 Power Control Unit merupakan susbsistem satelit yang berfungsi sebagai pengontrol dan pendistribusi sistem power satelit. Sistem ini yang akan mengatur solar panel dan baterai sebagai sumber power satelit yang kemudian didistribusikan ke seluruh perangkat elektronik yang digunakan di dalam sistem satelit Gambar Prototipe Power Control Unit NO PROTOTIPE HASIL LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 61

62 2 Reaction Wheel Merupakan subsistem satelit yang berfungsi sebagai actuator satelit. Sistem inilah yang akan menggerakan sikap satelit sesuai dengan arah yang dibutuhkan. Reaction Wheel ini telah diuji balancing dan memenuhi persyaratan, selain itu juga telah dialkukan uji kebocoran. Dengan demikian prototype ini telah siap diterbangkan di satelit LAPAN- A3 Gambar Prototipe Reaction Wheel NO PROTOTIPE HASIL 3 Star Tracker Sensor Adalah star sensor merupakan sensor sikap yang mempunyai akurasi yang tinggi. Star sensor bekerja dengan cara membaca posisi bintang, yang merupakan obyek referensi yang akurat karena posisinya relatif tetap dalam koordinat bola langit. Selain memenuhi persyaratan performa akurasi, informasi sikap satelit harus dapat disediakan Star sensor dalam waktu ms Gambar Prototipe Star Tracker Sensor LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 62

63 NO PROTOTIPE HASIL 4 Antena S-Band Adalah antenna yang dirancang dapat bekerja pada frekuensi 2,22 GHz. Desain antena ini disesuaikan dengan kebutuhan sistem satelit. Adapun bahan yang digunakanteflon atau Tecapeek sebagai radome antena,coax wire semi rigid Ø 1,2 mm digunakan sebagai small bifilar dan large bifilar dan interfacenya menggunakan konektor SMA Male 50 Ω. Gambar Prototipe S Band Antenna Jumlah modul/komponen yang dihasilkan adalah sebanyak 3 (tiga) buah. Adapun modul/komponen tersebut diperlihatkan pada table 3.8 dibawah ini. NO MODUL/ KOMPONEN HASIL LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 63

64 1 Modul Operating Sistem On Board Data Handling Adalah Operating System (OS) yang tertanam dalam On Board Data Handling (OBDH) berbasis PC-104. Secara hardware board tersebut telah dilakukan uji getar, uji temperature - 40C to +85C dan uji radiasi. Operating system yang dirancang berbasis linux yang menjadi inti perangkat lunak sistem OBDH. OS ini mempunyai kapasistas 6 MB yang cukup optimal dalam kebutuhan system satelit Gambar Modul/komponen Operating Sistem On Board Data Handling NO MODUL/ KOMPONEN HASIL LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 64

65 2 Modul RF Amplifier S- band Adalah penguat sinyal yang akan dipancarkan melalui antena. Penguat yang didesain adalah penguat dengan daya besar. Sedangkan di sisi receiver penguat yang diharapkan adalah penguat yang memepunyai noise figure sekecil mungkin karena digunakan untuk menguatkan sinyal kecil yang diteruskan dari antenna Gambar Modul/komponen RF Amplifier S-band NO MODUL/ KOMPONEN HASIL 3 Modulator dan demodulator QPSK S-Band transceiver Adalah blok yang berfungsi untuk memodulasi data digital dengan modulasi QPSK. Input dari blok ini adalah data serial biner. Data serial biner kemudian dipecah menjadi 2 yaitu data I dan Q. Urutan data I yang dihasilkan akan dimixer dengan sinyal carrier 70 Mhz untuk sinyal analog I dan urutan data Q dimodulasi dengan sinyal carrier yang digeser fasanya 900. Kedua sinyal I dan Q ini kemudian digabungkan untuk mendapatkan sinyal modulator QPSK. Urutan proses untuk mendapatkan sinyal QPSK dari data biner serial. Sedangan demodulator adalah proses sebaliknya Gambar Modul/komponen Modulator dan Demodulator IKU-3 :JUMLAH PROTOTIPE, MODUL, DAN KOMPONEN DI BIDANG TEKNOLOGI SATELIT YANG DAPAT DIMANFAATKAN PENGGUNA LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 65

66 Jumlah prototipe dan modul/komponen yang dimanfaatkan. Hingga akhir tahun 2015 ada 2 prototipe hasil litbangyasa yang sudah dapat dimanfaatkan yaitu: prototipe Reaction Wheel dan Stepper Motor. Reaction Wheel mempunyai fungsi sebagai actuator sistem kendali satelit sedangkan Stepper Motor berfungsi sebagai pengatur posisi lensa kamera. Prototipe ini telah digunakan didalam satelit LAPAN- A2 yang telah meluncur dan mengorbit di ruang angkasa.kedua prototipe tersebut dapat bekerja dengan baik hingga saat ini. NO PROTOTYPE MODUL/ KOMPONEN HASIL 1 Reaction Wheel Merupakan generasi pertama yang dibuat PUSTEKSAT. Secara fungsi sama dengan reaction wheel yang telah dijelaskan sebelumnya, hanya saja prototype ini telah digunakan didalam satelit LAPAN-A2 dan dapat bekerja dengan baik hingga saat ini. Dengan demikian reaction Wheel ini telah berhasil uji terbang (space proven) dan dapat digunakan kembali untuk pengembangan satelit LAPAN berikutnya, baik LAPAN-A4 maupun LAPAN-A5 Gambar Prototipe Reaction Wheel Yang Dimanfaatkan NO PROTOTYPE MODUL/ KOMPONEN HASIL LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 66

67 2 Stepper Motor Berfungsi sebagai alat untuk mengatur fokus lensa kamera yang digunakan oleh Satelit. Hal ini sangat dibutuhkan dikarenakan pengaturan yang telah dilakukan di ground/bumi nantinya akan berbeda dengan di ruang angkasa disebabkan pengaruh lingkungan yang berbeda. Prototipe ini telah digunakan dalam satelit LAPAN-A2 dan telah berhasil bekerja Gambar Prototipe Stepper Motor Yang Dimanfaatkan B. SASARAN STRATEGIS KEDUA LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 67

68 Untuk Sasaran Strategis ke dua yaitu peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; dengan Indikator Kinerja yang diukur yaitu: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; Sesuai target kinerjanya maksimal 300 paket data TTC dan 300 paket data misi satelit LAPAN dapat diperoleh setiap tahun. Adapun hasil yang diperoleh dapat dilihat dalam Tabel 3.7. Tabel 3.7. Hasil yang dicapai sesuai Sasaran Strategis Kedua SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; 4) Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; a) Jumlah Paket data TTC b) Jumlah Data Misi CAPAIAN (%) , ,67 IKU-4 : JUMLAH ARSIP DATA TTC DAN DATA MISI SATELIT YANG DIAKUISISI Pelaksanaan kegiatan ini berkaitan dengan proses menjaga kesehatan satelit, mempelajari karakteristik operasi satelit dan mengumpulkan data misi berupa video. Pada awalnya kegiatan ini hanya memanfaatkan satelit LAPAN-TUBSAT, namun setelah LAPAN- A2 meluncur pada tanggal 28 September 2015 beban kegiatan ini menjadi bertambah. Dikarenakan keterbatasan SDM maka fokus kegiatan operasi bergeser dari LAPAN- TUBSAT ke LAPAN-A2. Sehingga pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2015 operasi satelit difokuskan pada kegiatan operasi LAPAN-A2. Orbit satelit LAPAN-A2 berbeda dengan LAPAN-TUBSAT dimana satelit LAPAN-A2 beroperasi pada orbit near ekuator, konsekuensinya adalah satelit ini melewati Indonesia 14 kali dalam sehari. Untuk mensupport kegiatan ini maka setiap hari kerja dilakukan 10 kali operasi per hari dan hari sabtu, minggu dan hari libur 3 kali per hari. Adapun jumlah data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi. Tabel. 3.8.Jumlah data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi DATA TTC DATA TTC DATA MISI DATA MISI LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 68

69 LAPAN-TUBSAT LAPAN-A2 LAPAN-TUBSAT LAPAN-A2 Bulan Data TTC Data TTC Video Video AIS Januari Februari Maret April Mei DATA TTC LAPAN-TUBSAT DATA TTC LAPAN-A2 DATA MISI LAPAN-TUBSAT DATA MISI LAPAN-A2 Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Total Beberapa contoh data misi yang dihasilkan oleh satelit LAPAN-A2. seperti yang diambil pada tanggal 17 Nopember 2015 yaitu pulau Batam diperlihatkan pada gambar Gambar ini diambil menggunakan kamera analog dengan lensa 1000 mm, resolusi 4 meter dan swath width 3,5 km. Mode satelit yang digunakan adalah mode otomatis dimana satelit dapat diarahkan pada target yang telah ditentukan sebelumnya. Gambar tersebut telah di bandingkan dengan peta yang dihasilkan oleh google earth. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 69

70 Gambar 3.19 Pulau Batam diambil dari satelit LAPAN-A2 ( ) Contoh lain adalah gambar 3.20 yang didapatkan melalui kamera digital. Kamera ini menggunakan lensa 1000 mm dengan resolution 4m, swath 7 km. Gambar yang didapatkan adalah Kampoeng Kaniogan salah satu daerah di Malaysia. Gambar 3.20 Kampung Kaniogan Malaysia diambil dari satelit LAPAN-A2 Satelit LAPAN-A2 juga dapat mendeteksi seluruh data AIS yang berada di area dekat ekuator antara 6 derajat LS 6 derajat LU. Satelit ini berada pada ketinggian 650 km dengan kecepatan edar 7.5 km/det yang dikendalikan oleh pusat kendali satelit LAPAN. Pengawasan posisi kapal dapat diamati sebanyak 14 kali dalam sehari dan dalam setiap harinya sekitar 2.4 juta pesan yang dapat diterima untuk diolah menjadi data posisi kapal. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 70

71 Gambar 3.21 Data AIS diambil dari satelit LAPAN-A2 C. SASARAN STRATEGIS KETIGA Untuk sasaran strategis ke tiga; Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; Indikator kinerja yang diukur adalah Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit. Tabel 3.9. Hasil yang dicapai sesuai Sasaran Strategis Ketiga SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 5) Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; 5 7 CAPAIAN (%) 140 IKU-5 : JUMLAH BIMBINGAN DAN PEMBINAAN TEKNIS DI BIDANG TEKNOLOGI SATELIT Dalam tiga tahun terakhir terlihat peningkatan jumlah lembaga riset dan lembaga pendidikan setingkat Universitas yang tertarik dan melakukan kerjasama serta pembimbingan untuk pendalaman materi teknologi satelit dalam hal perancangan, LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 71

72 perekayasaan modul satelit dan operasi satelit di orbit yang dilakukan di Pusteksat LAPAN. Beberapa Universitas bahkan telah merancang dan membangun satelit kelas Nano (<10 kg) untuk kebutuhan eksperimental untuk misi demonstrasi teknologi dengan membangun kerjasama teknis bersama Pusteksat. Beberapa universitas yang merujuk ke Pusteksat untuk melakukan kegiatan PKL dan Riset dibidang teknologi satelit adalah: Tabel 3.10.Universitas Peserta Pembimbingan Teknologi Satelit No. Universitas/Fakultas/Jurusan Waktu Pelaksanaan 1. Fakultas Teknik Universitas Majalengka 8 Januari Fakultas Teknik UNIKA ATMA JAYA 24 Februari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 4 Paskasarjana Program Magister Sains (S2) Konservasi Biodiverditsd Tropika (PS KVT) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fahutan IPB 5 Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB 28 April Mei Mei 2015 (Staf Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB, Tim Lisat dan Prof. Kohei Arai) 6 Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang 7 Program Studi Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung 5 Agustus Oktober 2015 LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 72

73 D. SASARAN STRATEGIS KEEMPAT Untuk sasaran strategis ke empat; Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit dengan Indikator kinerja Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. Hingga akhir tahun 2015, ada 5 (lima) kerjasama teknis baru dan beberapa kerjasama lain yang masih secara kontinyu dijalankan bersama beberapa instansi terkait di dalam dan Luar negeri. Hasil capaian kerjasama teknis dengan beberapa Instansi terkait dalam pengembangan teknologi satelit di tahun 2015adalah sebagai berikut: Tabel Hasil yang dicapai sesuai Sasaran Strategis Keempat SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit 6) Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit IKU-6 : JUMLAH KERJASAMA TEKNIS DI BIDANG TEKNOLOGI SATELIT Kerjasama teknis bidang teknologi satelit selama tahun 2015 dilakukan bersama beberapa instansi seperti: ORARI, Pengembangan Teknologi Komunikasi Radio dan Satelit. IPB, Pengembangan Sistem Ruas Bumi Penerima Data Satelit LAPAN- A3 dan Pemanfaatan Data Satelit Lingkungan dan Cuaca. ITB, Penyelenggaraan Pendidikan Program Doktor Studi Teknik Aeronotika & Astronitika bagi Pegawai Pusteksat-LAPAN. Universitas Diponegoro, Penelitian, Pengembangan, Perekayasaan dan Pemanfaatan Teknologi Satelit. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 73

74 Universitas Padjajaran, Penelitian, Pendidikan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Kedirgantaraan. LIPI-P2SMTP, Penelitian, Pengembangan, Perekayasaan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedirgantaraan Salah satu contoh hasil kerjasama LAPAN dengan ORARI dalam pengembangan teknologi komunikasi radio dan satelit adalah pemanfaatan satelit LAPAN-A2 untuk memperluas jangkauan komunikasi yang menggunakan jalur radio amatir baik data voice maupun data teks. Sehingga jangkauannya bisa lintas negara, sebagai contoh adalah komunikasi antara Jakarta dengan Malaysia seperti diperlihatkan pada gambar Gambar 3.22 Hasil komunikasi ORARI menggunakan LAPAN-A2 Sistem ini pula yang nantinya akan digunakan sebagai sarana komunikasi alternative jika terjadi bencana alam dimana biasanya hampir sebagian besar jalur komunikasi terrestrial terputus. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 74

75 3.2. PERBANDINGAN REALISASI IKU TERHADAP HASIL SEBELUMNYA Ada beberapa capaian pada tahun 2015 lebih baik dan melebihi target dibanding tahun-tahun sebelumnya walaupun dengan target yang lebih tinggi. Tetapi ada juga beberapa capaian kinerja yang tidak memenuhi target. Beberapa kendala yang dihadapi dalam proses pencapaian target kinerja program pengembangan teknologi satelit ini diantaranya: 1) Satelit dapat dikembangkan secara mandiri di dalam negeri, tetapi proses peluncurannya masih sangat bergantung pada roket peluncur negara lain. Sehingga situasinya benar-benar diluar kendali LAPAN (Pusteksat) dalam merencanakan peluncuran satelitnya dan pemanfaatan teknologinya. Oleh karena itu indikator pemanfaatan teknologi satelit ini masih belum dapat dicapai. 2) Masih banyak proses manufaktur komponen/modul satelit yang hanya dapat dilakukan di luar negeri karena belum adanya kemampuan industri nasional dalam bidang komponen satelit ini dan masih belum lengkapnya fasilitas manufaktur yang dimiliki Pusteksat saat ini. Sehingga beberapa rancangan komponen/modul satelit hasil rancangan peneliti Pusteksat harus dibuat di Luar negeri. Hal ini membuat proses rancang bangun dan implementasi teknologi satelit lebih sulit dan perlu iterasi yang berulang-ulang dengan biaya yang tidak sedikit sehingga memerlukan waktu yang cukup lama dalam penyelesaiannya. 3) Fasilitas pengujian sistem modul/komponen satelit yang dimiliki Pusteksat (LAPAN) masih sangat terbatas sehingga untuk menjaga kesinambungan pelaksanaan program dilakukan alternatif lain dengan bekerjasama dengan instansi terkait dalam memanfaatkan fasilitas pengujian yang mereka miliki. Proses membangun kerjasama ini membutuhkan waktu karena pekerjaan administrasinya yang juga tidak mudah. 4) Masih ada proses pencapaian kinerja yang belum sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Hal ini terjadi karena faktor internal maupun eksternal seperti perubahan kebijakan baik teknis maupun administratif dan masih kurangnya SDM dengan kompetensi yang dibutuhkan disamping perlu waktu setidaknya satu tahun secara kontinyu untuk LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 75

76 membentuk karakter kerja dan kompetensi yang sesuai kebutuhan dalam mendukung pelaksanaan LItbangyasa Teknologi Satelit. Dari hasil capaian yang telah dijelaskan diatas, dapat dilakukan perbandingan capaian dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga dapat diketahui perkembangannya setiap tahun. Perbandingan capaian indikator kinerja tahun 2014 dengan tahun sebelumnya dapat dijelaskan pada tabel LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 76

77 Tabel Perbandingan Hasil Capaian IKU Pusat Teknologi Satelit dan 2015 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET ( dan 2015) REALISASI ( dan 2015) CAPAIAN (%) ( dan 2015) ) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 1) Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; a) Usulan HKI b) Publikasi Nasional c) Publikasi Internasional ,5-61,7 61,5-63,3 85, , , , ) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; a) Prototipe b) Modul/ Komponen , , LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 77

78 3) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; ) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; 4) Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; a) Paket data TTC b) Data Misi , ,3 115,7 110, , ,6 117,7 SASARAN STRATEGIS 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian INDIKATOR KINERJA 5) Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang TARGET ( dan 2015) REALISASI ( dan 2015) CAPAIAN (%) ( dan 2015) LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 78

79 bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit teknologi satelit; 6) Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 79

80 3.3. CAPAIAN LAINNYA DI LUAR IKU Kegiatan pendukung litabangyasa Kegiatan lain yang mendukung penguasaan teknologi satelit adalah penguasaan dalam penggunaan alat-alat atau sensor yang digunakan untuk pengujian. Walaupun secara tidak langsung mendukung IKU, kegiatan ini sangat diperlukan contohnya seperti kalibrasi sensor, penggunaan alat-alat elektronik, membuat tools dan lain-lain. a. Kalibrasi Vignetting & Noise Reduction Kalibrasi Vignetting & Noise Reductiondiperlukan untuk pengujian SpaceCamdengan menggunakanintegrating sphere Gambar 3.23 Integrating Sphere Integrating sphere mempunyai lampu penerangan dengan supply yang stabil dan mempunyai uniformity yang tinggi diatas 98%. Pemodelan integrating sphere dilakukan dengan memodifikasi model desain yang telah dibuat oleh produsen atau vendor dengan menyesuaikan spesifikasi yang dimiliki oleh LAPAN. Integrating Sphere USS4000 yang dimiliki oleh LAPAN menggunakan 9 lampu internal dan 1 lampu external. Keseluruhan lampu dapat dihidup matikan secara manual sesuai dengan kebutuhan pengujian kamera. Khusus untuk lampu external dapat diatur aperture output sehingga dapat menghasilkan output variatif sebanyak 255 level dengan waktu yang relatif LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 80

81 cepat. Pada gambar 3.24 dibawah diperlihatkan salah satu contoh output data dari berbagai kombinasi jumlah lampu pada integrating sphere. Gambar 3.24 Hasil pengujian menggunakan Integrating Sphere b. Kalibrasi spektral SpaceCam LAPAN-A3 Kalibrasi respon spektral pada muatan optis satelit LAPAN-A3 pengukurannya dilakukan dengan menggunakan monochromator. Respon spektral untuk kamera SpaceCam LAPAN-A3 dapat didekati dengan menggunakan data kalibrasi respon spektral kamera SpaceCam LAPAN-A2 karena kedua kamera tersebut memiliki sistem optis yang hampir sama. Gambar 3.25 berikut merupakan hasil kalibrasi respon spektral untuk kamera Spacecam LAPAN-A2, sedangkan Gambar 3.26 menunjukkan hasil kalibrasi spektral untuk imager pushbroom satelit LAPAN-A3. Gambar pertama pada Gambar 3.25 menunjukkan respon spektral detektor kamera berdasarkan informasi datasheet, sedangkan gambar kedua merupakan respon spektral untuk sistem optis kamera keseluruhan, yang terdiri dari detektor, filter dan lensa. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 81

82 Gambar 3.25 Kalibrasi respon spektral pada kamera SpaceCam Lapan-A2 Gambar 3.26 Kalibrasi respon spektral pada kamera SpaceCam Lapan-A3 c. Kalibrasi Radial-tangensial SpaceCam LAPAN-A3 Salah satu jenis distorsi geometri yang cukup penting yang terjadi pada sebuah kamera adalah distorsi yang disebabkan karena faktor internal kamera, yang lebih dikenal dengan distorsi radial-tangensial. Distorsi jenis ini menyebabkan sebuah obyek garis tampak melengkung pada citra (radial) atau terjadinya kesalahan proyeksi obyek (tangensial). Walaupun distorsi jenis ini umumnya diabaikan karena efek visual yang ditimbulkan tidak terlalu signifikan, tetapi distorsi ini dapat mengakibatkan error perhitungan posisi obyek secara keseluruhan. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 82

83 Gambar 3.27 Hasil kalibrasi geometri internal kamera Spacecam Lapan-A3 Gambar 3.27 diatas menunjukkan hasil kalibrasi internal kamera Spacecam LAPAN-A3 dengan menggunakan lensa jarak pendek dan bukan lensa yang akan digunakan pada saat satelit mengorbit. Gambar pertama merupakan citra hasil observasi terhadap target papan catur dan gambar kedua merupakan hasil perhitungan kalibrasi radial dan tangensial yang dihasilkan. d. Ko-registrasi antar kanal imager pushbroom LAPAN-A3 Imager pushbroom satelit terdiri dari empat kanal yaitu merah, hijau, biru dan NIR, masing-masing kanal memiliki detektor yang berbeda dan memiliki perbedaan posisi dan orientasi relatif yang sedikit berbeda. Hal tersebut akan menyebabkan keempat detektor tersebut akan mengamati obyek yang berbeda pada suatu saat pengamatan tertentu. Gambar 3.28 Hasil koreksi untuk distorsi co-registration pada citra imager pushbroom Gambar 3.28 diatas menunjukkan distorsi co-registrasi yang terjadi pada pengamatan imager pushbroom beserta dengan estimasi posisi relatif antar keempat detektor tersebut. Dengan demikian nilai kalibrasi ini dapat digunakan untuk analisis dalam pengolahan data imager. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 83

84 e. Monitoring dan kendali Antena Orbital System secara jarak jauh dengan Java Webstart Application Untuk mengakuisisi data misi satelit di Gound Station PUSTEKSAT didukung oleh dua sistem GS di Rancabungur dan di Rumpin. Untuk mengendalikan dan memonitor sistem GS Rumpin melalui Rancabungur maka diperlukan sistem yang dapat mengontrol jarak jauh. Oleh karena itu dibuatlah perangkat lunak pengendali antenna jarak jauh. Adapun hasil desain perangkat lunak tersebut dapat dilihat dalam Gambar Gambar 3.29 Perangkat lunak pengendali antean jarak jauh Perangkat lunak ini dapat mengakses dan mengendalikan komponen komponen sistem antena seperti : demod, acu, dan server antenna melalui jalur internet sehingga lebih mudah melakukan koordinasi pemonitoran dan pengendalian sistem GS di PUSTEKSAT. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 84

85 3.3.2 Survey Kepuasan Masyarakat Pelayanan publik oleh aparatur pemerintah masih banyak dijumpai beberapa kekurangan sehingga belum dapat memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat.oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sebagai tolak ukur untuk menilai tingkat kualitas pelayanan. Disamping itu data indeks kepuasan masyarakat akan dapat menjadi bahan penilaian terhadap unsur pelayanan yang masih perlu perbaikan dan menjadi pendorong setiap unit penyelenggara pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya. Jenis pelayanan dalam ruang lingkup Pusat Teknologi Satelit diantaranya penerimaan Mahasiswa dari berbagai Universitas yang akan melakukan kerja praktek dan menerima kunjungan dari berbagai sekolah untuk melihat dan mengetahui fasilitas litbang yang ada di Pusat Teknologi Satelit. Menindaklanjuti Nota Dinas dari Sekretaris Utama LAPAN Nomor: 174/4/2015/Settama tanggal 15 April 2015 hal Penyusunan Laporan Survai Kepuasan Masyarakat (SKM) yang merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan Program Reformasi Birokrasi yang tertuang dalam Road Mad Reformasi Birokrasi (Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2010). Pusat Teknologi Satelit (PUSTEKSAT) yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan Litbang di bidang teknologi satelit telah melaksanakan kegiatan Survai IKM ke beberapa Universitas yang pernah atau sedang bekerjasama dengan PUSTEKSAT LAPAN. Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kinerja PUSTEKSAT secara LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 85

86 berkala sebagai bahan untuk lebih memotivasi, memperkenalkan LAPAN kepada masyarakat luas. Terlaksananya penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat khususnya dikalangan mahasiswa, dosen dan administratif yang pernah terlibat dalam kegiatan di Pusat Teknologi Satelit. Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh responden, dengan 14 pertanyaan dari indeks kepuasan masyarakat, maksimal responden 120 Orang, dengan perkiraan waktu selama 1 (satu) bulan. Gambar 3.30Kegiatan survai kepuasan masyarakat Gambar 3.30 diatas memperlihatkan kegiatan IKM dari PUSTEKSAT, Sedangkan nilai yang diperoleh PUSTEKSAT tahun 2015 adalah 83, AKUNTABILITAS KEUANGAN Penggunaan anggaran dalam menunjang pelaksanaan Litbang harus selaras dengan sasaran, tujuan dan target kinerja yang telah ditetapkan. Dengan tetap berpegang pada RKT 2015 dan PK 2015 yang telah menetapkan target kinerja, maka anggaran yang digunakan harus mampu menghasilkan output sesuai target dan memiliki outcome bagi LAPAN dan masyarakat pengguna. Capaian penggunaan anggaran dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Realisasi Anggaran LAPANTahun 2015 Tabel 3.13.Realisasi Anggaran LAPANTahun 2015 ALOKASI ANGGARAN PAGU ANGGARAN (Rp.) REALISASI (Rp.) Pencapaian Sasaran Strategis , ,- LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 86

87 Layanan Perkantoran dan Operasional , ,- Total , ,- Penggunaan anggaran dalam menunjang pelaksanaan Litbang harus selaras dengan sasaran, tujuan dan target kinerja yang telah ditetapkan. LAPAN yang telah menetapkan target kinerja, maka anggaran yang digunakan harus mampu menghasilkan output sesuai target dan memiliki outcome bagi LAPAN dan masyarakat pengguna. b. Pagu dan Realisasi per Sasaran Strategis LAPAN Tahun 2015 Tabel Pagu dan Realisasi per Sasaran Strategis LAPAN Tahun 2015 SASARAN STRATEGIS UTAMA INDIKATOR KINERJA PAGU ANGGARAN (Rp) REALISASI (Rp) 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; IKU-1: Jumlahusulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; , ,- (89%) a) b) c) sulan HKI ublikasi Nasional ublikasi Internasional LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 87

88 IKU-2: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; , ,- (96,98%) a) b) rototipe odul dan Komponen 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. IKU-3: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; IKU-4: Jumlah arsip data TTC dan data misisatelit yang diakuisisi; a) Paket Data TTC b) Data Misi Satelit IKU-5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; IKU-6: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit , ,- (89,31%) , ,- (99,45%) , ,- (93,67%) , ,- (92,45%) LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 88

89 Penjelasan penggunaan anggaran tahun 2015 adalah sebagai berikut: Pagu Dipa Tahun 2015 : Rp ,- Realisasi anggaran tahun 2015:Rp ,- Prosentase Penyerapannya adalah : 95,47% Anggaran tidak terealisasi sejumlah : Rp Sisa anggaran ini adalah akumulasi dari sisa proses lelang, pengadaan, perjalanan dinas dan Proses pembayaran Filling Frekuensi satelit LAPAN-A3 yang tidak dapat direalisasikan karena invoice dari International Telecommunication Union (ITU) belum dikeluarkan di tahun 2015 dan baru akan dikeluarkan pada tahun c. Capaian IKU dan Realisasi Anggaran per Sasaran Tahun 2015 Tabel Capaian IKU dan Realisasi Anggaran per Sasaran Tahun 2015 SASARAN STRATEGIS UTAMA INDIKATOR KINERJA CAPAIAN IKU REALISASI (Rp) LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 89

90 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; IKU-1: Jumlahusulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; a) Usulan HKI b) Publikasi Nasional c) Publikasi Internasional IKU-2: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; a) Prototipe b) Modul dan Komponen IKU-3: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna IKU-4: Jumlah arsip data TTC dan data misisatelit yang diakuisisi; a) Paket Data TTC b) Data Misi Satelit 67,3 % ,- (89%) 116,67 % ,- (96,98%) 100 % ,- (89,31%) 217 % ,- (99,45%) LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 90

91 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologisatelit. IKU-5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; IKU-6: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. 140 % ,- (93,67%) 150 % ,- (92,45%) Dengan target utama berupa penguasaan teknologi dalam pembuatan satelit mikro hingga peluncurannya, penguasaan teknologi muatan serta penguasaan teknologi ruas bumi yang mencakup fungsi kendali dan penerima data satelit, maka perencanaan startegis Pusteksat tahun 2015 ini mengacu pada pencapaian target tersebut. Pencapaian target utama tersebut dibarengi dengan peningkatan kompetensi (skill, knowledge dan Attitude) SDM Pusteksat, peningkatan penggunaan kandungan lokaldari sub sistem yang digunakan sehingga mampu meningkatkan peran industri lokal dalam pengembangan satelit di Indonesia, serta sepenuhnya melaksanakan proses perakitan,integrasi dan test (Assembly, Integration and Test) satelit secara mandiri di Indonesia dan penguasaan sistem ruas bumi dalam melaksanakan fungsi operasi misi satelit (Mission Operation and Health Analisys), operasi TT&C dalam mendukung program satelit LAPAN dan pemanfaatan data satelit untuk tujuan Riset. d. Perbandingan Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2014 dan 2015 Tabel Perbandingan Pagu Anggaran dan Realisasi Tahun 2014 dan 2015 PROGRAM TAHUN 2014 TAHUN 2015 LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 91

92 PAGU ANGGARAN REALISASI PAGU ANGGARAN REALISASI 1. Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa , , , ,- Dari tabel diatas terlihat peningkatan anggaran Pusteksat. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2015, terdapat peningkatan aktivitas kegiatan pengiriman Satelit LAPAN-A2 pada 4 September 2015, dan peluncuran Satelit LAPAN-A2 pada 28 September Juga terdapat pembelian komponen awal satelit LAPAN-A4 sebesar Rp ,-, dan akan dilanjutkan pada tahun Pengadaan komponen satelit LAPAN-A3 selesai di 2014, dilanjutkan proses AIT di 2015, dan persiapan untuk diluncurkan pada tahun LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 92

93 BAB IV PENUTUP Laporan hasil kegiatan ini merupakan bagian dari akuntabilitas kinerja yang harus dibuat oleh unit-unit kerja dalam lingkungan instansi pemerintah, termasukpusat Teknologi Satelit(PUSTEKSAT) LAPAN. Di samping itu, laporan ini juga dapat digunakan untuk mengukur pencapaian program dan kinerja sebagai alat kontrol apakah yang dijalankan sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan.kegiatan-kegiatan yang telah disusun dan dilaporkan merupakan rangkaian dari proses penguatan kemampuan penguasaan dan pembangunan sistem satelit mikro baik secara fisik maupun non fisik yang berupa skill dan pengetahuan serta fasilitas litbang satelit. Secara umum pencapaian dari masing-masing kegiatan yang mengacu pada RKT 2015 dan PK 2015sudah mendekati 100% bahkan lebih pada beberapa kasus walaupun masih ada beberapa capaian yang belum dapat memenuhi target hingga akhir tahun 2015.Sedangkan penyerapan anggaran 2015secara menyeluruh mencapai 95,47%. Adapun capaian-capaian tersebut antara lain 1. IKU 1: Jumlahusulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit. Anggaran terealisasi : Rp ,- (89 %); Usulan HKI : Dari target 1 buah usulan terealisasi 1 buah usulan(100 %), bukti terlampir proses usulan dari PUSTEKSAT ke LAPAN Pusat dan dari LAPAN Pusat ke KEMENKUMHAM; Publikasi Nasional : Dari Target 40 makalah terealisasi 19makalah (47,5 %), hal ini dikarenakan ada beberapa peneliti PUSTEKSAT yang sudah membuat makalah tetapi buku / prosidingnya belum terbit. Padatahun 2015 peneliti PUSTEKSAT tidak banyak yang membuat makalah yang diterbitkan di media jurnal atau prosiding di luar LAPAN.Selain itu adalah LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 93

94 terbatasnya kuota publikasi nasional yang diterbitkan oleh LAPAN dalam hal ini prosiding siptekgan dan jurnal tekgan. Permasalahan lain adalah keinginan dari peneliti dan perekayasa PUSTEKSAT untuk terlibat dan menerbitkan tulisannya di forum internasional. Publikasi Internasional : Dari Target 5 makalah terealisasi 11 makalah(220 %), hal ini dikarenakan banyak peneliti PUSTEKSAT yang membuat makalah dan mengikuti seminar seperti ISAST dan ICAREST. 2. IKU 2: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan. Anggaran terealisasi : Rp ,- (96,98 %); Prototipe : Dari target 3 buah terealisasi 4buah (125 %) hal ini terjadikarena personil PUSTEKSAT di tahun 2015 berhasil membuat 4 buah prototype (Reaction Wheel, Star Tracker Sensor, Antena S-Band,Power Control Unit) dari rencana 3 buah prototype (Reaction Wheel, Star Tracker Sensor, Antena S- Band); Modul dan Komponen: Dari Target 3buah terealisasi 3buah (100 %), hal ini sesuai target yang telah ditentukan dan personil PUSTEKSAT di tahun 2015 telah berhasil membuat 3 buah modul dan komponen (Modul Operating Sistem On Board Data Handling, Modul RF Amplifier S-band, Modulator dan demodulator QPSK S-Band Tranceiver) dari rencana 3 buah modul dan komponen (Modul Operating Sistem On Board Data Handling, Modul RF Amplifier S-band, Modulator dan demodulator QPSK S-Band Tranceiver); 3. IKU 3: Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna. Anggaran terealisasi : Rp ,- (89,31 %); Dari target 2 buah terealisasi 2 buah (100 %), personil PUSTEKSAT di tahun 2015 telah berhasil membuat 2 buah prototipe (Reaction Wheel, Stepper Motor) LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 94

95 dan2 buah modul dan komponen (Reaction Wheel, Stepper Motor) yang telah dimanfaatkan di satelit LAPAN A2; 4. IKU 4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi. Anggaran terealisasi : Rp ,- (99,45 %); Paket Data TTC : Dari target 300data terealisasi 949 buah (316,3 %) hal ini terjadi karena personil PUSTEKSAT di tahun 2015 berhasil menerima data TTC (berkaitan dengan kesehatan satelit) dari satelit LAPAN-TUBSAT dan satelit LAPAN A2 yang baru diluncurkan; Data Misi Satelit : Dari Target 300data terealisasi 353data (117,6 %), hal ini dikarenakan satelit LAPAN-TUBSAT di tahun 2015 sudah tidak bisa mengambil video secara optimal karena masalah teknis dan usia satelit yang sudah memasuki tahun ke 9 (sembilan) yang dahulu hanya direncanakan 2 (dua) tahun masa orbitnya dimana melintas Indonesia hanya 2 kali sehari sedangkan Satelit LAPAN A2 melewati Indonesia 14 kali dengan demikian terjadi peningkatan penerimaan data misi satelit. 5. IKU 5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit. Anggaran terealisasi : Rp ,- (93,67 %); Dari target 5instansi terealisasi 7instansi (140 %), PUSTEKSAT di tahun 2015 telah berhasil membimbing dan membina 7 instansi (Fakultas Teknik Universitas Majalengka, UNIKA ATMA JAYA, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Paskasarjana Program Magister Sains (S2) Konservasi Biodiverditsd Tropika (PS KVT) Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fahutan IPB, Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB, (Staf Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB, Tim Lisat dan Prof. Kohei Arai), Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang, Program Studi Teknik Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung) yang berkaitan dengan penguasaan dan pengembangan teknologi satelit; LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 95

96 6. IKU 6: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. Anggaran terealisasi : Rp ,- (92,45 %); Dari target 4 instansi terealisasi 6 instansi (150 %), PUSTEKSAT di tahun 2015 telah berhasil melakukan kerjasama teknis dengan 6 instansi (ORARI, Pengembangan Teknologi Komunikasi Radio dan Satelit,IPB, Pengembangan Sistem Ruas Bumi Penerima Data Satelit LAPAN-A3 dan Pemanfaatan Data Satelit Lingkungan dan Cuaca,ITB, Penyelenggaraan Pendidikan Program Doktor Studi Teknik Aeronotika & Astronitika bagi Pegawai Pusteksat-LAPAN,Universitas Diponegoro, Penelitian, Pengembangan, Perekayasaan dan Pemanfaatan Teknologi Satelit,Universitas Padjajaran, Penelitian, Pendidikan, dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di Bidang Kedirgantaraan,LIPI-P2SMTP, Penelitian, Pengembangan, Perekayasaan dan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedirgantaraan) di bidang penguasaan dan pengembangan teknologi satelit; Dalam menghadapi tantangan perkembangan teknologi ke depan maka akan dilakukan peningkatan kinerja Litbangyasa teknologi satelit dengan melakukan peningatan kompetensi SDM melalui tugas belajar dan training agar terjadi peningkatan kompetensi SDM, peningkatan fasilitas Litbangyasa baik fasilitas AIT satelit, bengkel struktur, laboratorium untuk skala Small Satellite hingga 1000 kg,operasi satelit yang sesuai standar internasional dan meningkatkan publikasi KTI nasional maupun internasional serta melakukan sinkronisasi roadmap teknologi satelit LAPAN dan nasional maka SDM teknologi satelit LAPAN akan menjadi bagian utama dari program satelit nasional (Desain, AIT dan Operasi satelit) yang akan dijalankan dan dalam koordinasi bersama BPPT dan Ristek dan Dikti serta beberapa stakeholder lannya. LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 96

97 LAMPIRAN-I PERJANJIAN KINERJA LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 97

98 LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 98

99 LAMPIRAN-II RENCANA KINERJA TAHUNAN FORMULIR RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT ESELON II Unit Organisasi : Pusat Teknologi Satelit Tahun Anggaran : 2015 SASARAN STRATEGIS UTAMA 5) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; IKU-1: INDIKATOR KINERJA UTAMA Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; IKU-2: d) Usulan HKI e) Publikasi Nasional f) Publikasi Internasional Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; TARGET IKU-3: c) Prototipe d) Modul dan Komponen Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; ) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; IKU-4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; c) Paket Data TTC d) Data Misi Satelit LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 99

100 ) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 8) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. IKU-5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; IKU-6: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. 4 5 Jakarta, Januari 2015 KEPALA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT Ir. Suhermanto, MT NIP LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 100

101 LAMPIRAN - III PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015 PENGUKURAN KINERJA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT - TAHUN 2015 SASARAN STRATEGIS UTAMA INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) PROGRAM ANGGARAN PAGU REALISASI % 1) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; IKU-1: Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; ,3 Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa Rp ,- Rp ,- 89% IKU-2: a. Usulan HKI b. Publikasi Nasional c. Publikasi Internasional ,5 220 Kegiatan: Pengembangan Teknologi Satelit Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; Rp ,- Rp ,- 96,98% a. Prototipe ,7 b. Modul dan Komponen IKU-3: Jumlah Prototipe, Modul, dan LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 101

102 Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; Rp ,- Rp ,- 89,31% 2 2 2) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; IKU-4: Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; a. Paket Data TTC b. Data Misi Satelit ,3 117,6 Rp ,- Rp ,- 99,45% 3) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 4) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit. IKU-5: Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; IKU-6: Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit Rp ,- Rp ,- 93,67% Rp ,- Rp ,- 92,45% LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 102

103 LAMPIRAN - IV CAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH TAHUN 2015 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%) 3) Peningkatan kemampuan litbangyasa dan kemandirian dalam penguasaan teknologi satelit; 1) Jumlah usulan HKI (Paten, Hak Cipta, Lisensi) dan Publikasi Ilmiah di bidang Teknologi Satelit; Usulan HKI ,3 Publikasi Nasional Publikasi Internasional , ) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dihasilkan; Prototipe Modul/Komponen , ) Jumlah Prototipe, Modul, dan Komponen di bidang Teknologi Satelit yang dapat dimanfaatkan pengguna; ) Peningkatan kehandalan operasi TTC dan akuisisi data misi serta pengembangan fasilitas; 4) Jumlah arsip data TTC dan data misi satelit yang diakuisisi; c) Paket data TTC d) Data Misi ,3 LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 103

104 ,6 5) Peningkatan kemampuan dalam pemberian bimbingan dan pembinaan di bidang teknologi satelit; 6) Peningkatan kerjasama teknis di bidang teknologi satelit 5) Jumlah bimbingan dan pembinaan teknis di bidang teknologi satelit; 5 7 6) Jumlah kerjasama teknis di bidang teknologi satelit LAMPIRAN - V STRATEGY MAP DENGAN BALANCED SCORCADE (BSC) LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 104

105 LAKIPPUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2015 Page 105

Adapun sasaran strategis yang ingin dicapai dilakukan dengan melaksanakan kegiatan litbangyasa satelit dan ruas bumi yang meliputi:

Adapun sasaran strategis yang ingin dicapai dilakukan dengan melaksanakan kegiatan litbangyasa satelit dan ruas bumi yang meliputi: LAPORAN KINERJA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2016 Page i IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab (obligation to answer) dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang atau badan hukum

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2013 PUSAT TEKNOLOGI SATELIT JL. Cagak Satelit KM.04 Rancabungur, Bogor 16310, Tlp: 0251-8621667, Fax: 0251-8623010, Website: www.detekgan.lapan.go.id, www.lapanrb.org

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT TAHUN 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT TEKNOLOGI SATELIT TAHUN 2013 PUSAT TEKNOLOGI SATELIT JL. Cagak Satelit KM.04 Rancabungur, Bogor 16310, Tlp: 0251-8621667, Fax: 0251-8623010, Website: www.detekgan.lapan.go.id,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Terima kasih. Kepala Pusat Teknologi Satelit. Drs. Abdul Rahman, M.T.

KATA PENGANTAR. Terima kasih. Kepala Pusat Teknologi Satelit. Drs. Abdul Rahman, M.T. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, bahwa atas rahmat-nya, Renstra Pusat Teknologi Satelit 2015-2019 telah berhasil disusun dengan mengacu pada Renstra Deputi Bidang Teknologi

Lebih terperinci

BIMBINGAN TEKNIS OPERASI SATELIT AMATIR

BIMBINGAN TEKNIS OPERASI SATELIT AMATIR BIMBINGAN TEKNIS OPERASI SATELIT AMATIR PENGANTAR TEKNOLOGI GROUND STATION Rizki Permala Pusat Teknologi Satelit September 2017 Ground Station...? stasiun yang didesain untuk dapat berkomunikasi dengan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT TEKNOLOGI SATELIT

RENCANA STRATEGIS PUSAT TEKNOLOGI SATELIT RENCANA STRATEGIS PUSAT TEKNOLOGI SATELIT 2010-2014 PUSAT TEKNOLOGI SATELIT JL. Cagak Satelit KM.04 Rancabungur, Bogor 16310, Tlp: 0251-8621667, Fax: 0251-8623010, Website: www.detekgan.lapan.go.id, www.lapanrb.org

Lebih terperinci

RENSTRA TAHUN

RENSTRA TAHUN Revisi-1 RENSTRA TAHUN 2015-2019 PENERBANGAN DAN ( L A P A N Jl. Angkasa Trikora, Desa Sumberker, Biak Papua Telp. 0981 21078, Fax. 0981 RENSTRA BALAI LAPAN BIAK 2015-2019 Page 1 RENCANA STRATEGIS TAHUN

Lebih terperinci

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL Balai Pengamatan Antariksa Dan Atmsofer Pasuruan Jl. Raya Watukosek Gempol, Pasuruan, Jawa Timur 67155 Telp. 0343-851887,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-82.1-/215 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-82.1-/216 DS8916-4341-221-882 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL BALAI PENGAMATAN DIRGANTARA PONTIANAK Jalan Lapan No. 01 Siantan Hulu, 78241 Telp.(0561) 883306, 881599, Faks. 0561-883306

Lebih terperinci

Revisi ke : 04 Tanggal : 11 September 2014

Revisi ke : 04 Tanggal : 11 September 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp.

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 07 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETRIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN II Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review

Lebih terperinci

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014

RINCIAN KERTAS KERJA SATKER T.A 2014 UNIT KERJA (524362) ALOKASI Rp. 35.306.286.000 Halaman 1 082.01.06 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan Antariksa 35.306.286.000 3533 Pengembangan Teknologi Satelit 35.306.286.000 3533.002 Doktek

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi

LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi LAPORAN KINERJA TRIWULAN I Pusat Penelitian Geoteknologi Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Bandung, 2016 CATATAN/REVIEW PEJABAT ESELON 1 Bagian ini diisi catatan/review pejabat

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 TAHUN ANGGARAN 213 (82) (1) (82.1.6) PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA SATUAN KERJA (4541) BALAI PENJEJAKAN DAN KENDALI WAHANA ANTARIKSA BIAK PROPINSI (25) (2) PERHITUNGAN TAHUN 213 Halaman

Lebih terperinci

KONSEP PENGEMBANGAN SATELIT LAPAN-A2

KONSEP PENGEMBANGAN SATELIT LAPAN-A2 Konsep Pengembangan Satelit LAPAN-A2 (Gunawan S. Prabowo) KONSEP PENGEMBANGAN SATELIT LAPAN-A2 Gunawan S. Prabowo Mechatronics Division, Indonesian Space and Aeronautics Institute LAPAN, Email: gunawan_prab@yahoo.com

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LAKIN) DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA (LAKIN) DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA (LAKIN) DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2016 DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL http://www.inderaja.lapan.go.id Jl. Pemuda Persil No. 1 Jl.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA RENCANA STRATEGIS PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA 2015-2019 PUSAT KAJIAN KEBIJAKAN PENERBANGAN DAN ANTARIKSA Jl. Cisadane No. 25 Cikini, Jakarta Pusat www.puskkpa.lapan.go.id DAFTAR ISI

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian

RENCANA STRATEGIS. Perekayasaan Mekanisasi Pertanian RENCANA STRATEGIS Perekayasaan Mekanisasi Pertanian 2015-2019 BALAI BESAR PENGEMBANGAN MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2015 15 RENCANA STRATEGIS PENELITIAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL TAHUN 2011 LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( LAPAN ) Jl. Pemuda Persil No.1 Jakarta 13220, Telp.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Dasar Hukum 1.3 Tujuan 1.4 Sasaran 1.5 Ruang Lingkup 1.6 Pengertian dan Istilah BAB II JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN 2.1 Data

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 2016 Kepala Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum. Ir. Christianus R. Dewanto, M. Eng. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Rencana strategis (Renstra) Biro Kerja Sama, Hubungan Masyarakat, dan Umum (KSHU) Periode tahun 2015-2019 telah selesai diperbaharui. Renstra ditetapkan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS

PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS PEDOMAN PENYUSUNAN PK BPS BADAN PUSAT STATISTIK 2012 D A F T A R I S I hal Daftar Isi i Bab I Pendahuluan A Latar Belakang 1 B Pengertian 2 C Tujuan Penetapan Kinerja 2 D Ruang Lingkup Penetapan Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) ASISTEN DEPUTI BIDANG MATERI PERSIDANGAN 2014 KATA PENGANTAR Dalam rangka melaksanakan amanah Inpres Nomor 7 Tahun 1999, Asisten Deputi Bidang Materi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Kondisi Umum... 2 1.1.1 Profil Biro Perencanaan dan Keuangan/Biro Perencanaan dan Organisasi... 2 1.1.2 Capaian Biro Perencanaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER TAHUN 2015-2019 BALAI UJI TEKNOLOGI DAN PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I. PENDAHULUAN...1 1.1 Kondisi Umum...1 1.1.1 Profil Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer Sumedang...1 1.1.2. Capaian Balai Pengamatan Antariksa Dan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN 2010-2014 Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012

EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 EXECUTIVE SUMMARY PROGRAM INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA (IPKPP) TAHUN ANGGARAN 2012 JUDUL PENELITI UTAMA ANGGOTA LOKUS KEGIATAN BIDANG FOKUS JENIS INSENTIF PRODUK TARGET INSTANSI

Lebih terperinci

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

L A K I P. Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN. PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L A K I P LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH Satuan Kerja (sebutkan) TAHUN ANGGARAN BADAN PUSAT STATISTIK (sebutkan Satuan Kerja) (tahun terbit) Satuan Kerja (Sebutkan) Kata Pengantar Bagian

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN ANGGARAN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2017 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN RENCANA KERJA

PENYUSUNAN RENCANA KERJA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PUSAT UNGGULAN IPTEK Panduan Teknis Nomor 01/PUI/P-Teknis/Litbang/2017 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2017

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya mendorong penyelenggaraan kepemerintahan yang baik, Majelis Permusyawaratan Rakyat telah menetapkan Tap MPR RI Nomor : XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U )

INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U ) INDIKATOR KINERJA UTAMA ( I K U ) DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN INDRAGIRI HULU TAHUN 2016-2021 DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN INDRAGIRI HULU Jalan Raya Belilas Km. 06 Pematang Reba

Lebih terperinci

Revisi ke : 06 Tanggal : 9 Oktober 2014

Revisi ke : 06 Tanggal : 9 Oktober 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Kerja Tahunan (RKT) merupakan suatu hal yang penting bagi terselenggaranya tatakelola kinerja yang baik, oleh karenanya, RKT menjadi suatu hal yang cukup kritikal yang harus

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, 2016 Kata Pengantar Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/VIII/2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS LAMPIRAN PADA PERATURAN NOMOR PER. /BALITBANG kp.3.1/bpol/rc.310/v/2016

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( L A P A N )

LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( L A P A N ) LAKIP LAPAN 2012 Roket Balistik Satelit LAPAN-A2 UAV Surveillance SIMBA Center LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL ( L A P A N ) Jl. Pemuda Persil No. 1 Jakarta 13220, P.O. Box 1020 / JAT Telp.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2016 SATUAN KERJA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2016 SATUAN KERJA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( L A K I P ) TAHUN 2016 SATUAN KERJA BALAI KENDALI SATELIT, PENGAMATAN ANTARIKSA DAN ATMOSFER DAN PENGINDERAAN JAUH BIAK LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS PUSAT INFORMASI DAN DOKUMENTASI STANDARDISASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015-2019 BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 KATA PENGANTAR Rencana Strategis Pusat Informasi dan Dokumentasi

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah dapat diselesaikan untuk memenuhi ketentuan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba No.904, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BASARNAS. SAKIP. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR PK. 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016

PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN SUPERVISI PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK TAHUN 2016 Nomor : 07/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016

PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 PERATURAN KEPALA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT NOMOR PER. /Balitbang KP.3.1/BPOL/RC.310/I/2016 TENTANG RENCANA KERJA BALAI PENELITIAN DAN OBSERVASI LAUT TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 I. PENDAHULUAN Sebagaimana diamanatkan di dalam

Lebih terperinci

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan kinerja Badan Litbang Perhubungan tahun 2016 ini merupakan laporan pertanggungjawaban kegiatan dan anggaran yang berisi informasi tentang keberhasilan

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012)

LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) LAPORAN KEMAJUAN (sd MEI 2012) PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PROSES MANUFAKTUR PRODUK WAHANA BAWAH AIR NIR AWAK DALAM RANGKA MENUNJANG KEMANDIRIAN BANGSA PADA SEKTOR INDUSTRI PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Lebih terperinci

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N

RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat

Lebih terperinci

Distribusi INDIKATOR KINERJA (2016)

Distribusi INDIKATOR KINERJA (2016) 1 Distribusi INDIKATOR KINERJA (2016) input process output outcome impact sourcing capacity indikator kinerja outcome - impact merupakan indikator lanjutan dari pencapaian output Fus Penguatan Indikator

Lebih terperinci

Revisi ke 08 Tanggal : 31 Desember 2013

Revisi ke 08 Tanggal : 31 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA 2018

PERJANJIAN KINERJA 2018 PERJANJIAN KINERJA 2018 Tahun Anggaran 2018 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2018 I. PENDAHULUAN Sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP

Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Badan Litbang Pertanian Tahun 2014 BAB V. PENUTUP BAB V. PENUTUP Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsur Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2014 mengimplementasikan

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN

RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah No.1183, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BSN. SAKIP. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN STANDARDISASI NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTABILITAS INSTANSI

Lebih terperinci

Revisi ke 09 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 09 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, dan berorientasi hasil, menjadi keharusan bagi

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA 2016

PERJANJIAN KINERJA 2016 PERJANJIAN KINERJA 2016 Perjanjian Kinerja 2016 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2016 I. PENGERTIAN Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari

Lebih terperinci

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014

Revisi ke : 03 Tanggal : 12 Agustus 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : SATU SET DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN A. DASAR HUKUM : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

Revisi ke 08 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 08 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

6. Implementasi/kerjasa ma/pemanfaatan. 7. Lampiran gambar/foto/tabel

6. Implementasi/kerjasa ma/pemanfaatan. 7. Lampiran gambar/foto/tabel Usulan Teknologi Unggulan: 2. Teknologi Pencitraan Multispektrum Pushbroom (Pushbroom Multispectral Imaging) untuk Penginderaan Jauh 1. Latar Belakang Dalam rangka membangun kemandirian penguasaan teknologi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013

RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 RENCANA KINERJA BALAI BESAR PULP DAN KERTAS TAHUN ANGGARAN 2013 KATA PENGANTAR R encana Kinerja merupakan dokumen yang berisi target kinerja yang diharapkan oleh suatu unit kerja pada satu tahun tertentu

Lebih terperinci

Revisi ke 08 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 08 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERTAS KERJA RKA-KL RINCIAN BELANJA SATUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013 PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENERBANGAN DAN ANTARIKSA SATUAN KERJA (524362) PUSAT TEKNOLOGI SATELIT PROPINSI DKI JAKARTA (55) KOTA JAKARTA TIMUR Halaman 1 82.1.6 Program Pengembangan Teknologi Penerbangan dan

Lebih terperinci

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2015-2019 KATA PENGANTAR Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Ditjen Bina Marga memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan penyelenggaraan jalan sesuai

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY

Perencanaan dan Perjanjian Kinerja EKSEKUTIF SUMMARY EKSEKUTIF SUMMARY Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan suatu bentuk format pertanggung-jawaban instansi pemerintah yang berisi informasi seputar capaian dan hambatan pelaksanaan rencana

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2016 Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 Ringkasan Eksekutif LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LAKIN)

LAPORAN KINERJA (LAKIN) LAPORAN KINERJA (LAKIN) PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH TAHUN 2016 PUSAT TEKNOLOGI DAN DATA PENGINDERAAN JAUH DEPUTI BIDANG PENGINDERAAN JAUH LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL KATA

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK

PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK PANDUAN TEKNIS PENYUSUNAN MASTERPLAN PENGEMBANGAN PUSAT UNGGULAN IPTEK Nomor : 17/PUI/P-Teknis/Litbang/2016 DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

Revisi ke 06 Tanggal : 24 Desember 2013

Revisi ke 06 Tanggal : 24 Desember 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar : 1. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3. UU No. 19 Tahun

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA 2.1 RENCANA STRATEGIS Perencanaan Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun

Lebih terperinci

Laporan Survei Kepuasan Masyarakat Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Survei Kepuasan Masyarakat Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN.. LATAR BELAKANG Seiring tuntutan masyarakat terhadap pelayanan, unit penyelenggara pelayanan publik dituntut untuk memenuhi harapan masyarakat dalam melakukan pelayanan. Pelayanan publik

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Satu set DIPA Petikan A. Dasar Hukum: 1.UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. 2.UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. 3.UU No. 18 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2) pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang teknologi kedirgantaraan;

BAB I PENDAHULUAN. 2) pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang teknologi kedirgantaraan; BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum Berdasarkan Keputusan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Nomor: 2 tahun 2011 tentang organisasi dan tata kerja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1

BAB 1 PENDAHULUAN PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT EDISI X 1 BAB 1 PENDAHULUAN Perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat disamping melaksanakan pendidikan sebagaimana diamanahkan oleh Undangundang Nomor 20 Tahun 2003

Lebih terperinci