LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuisioner PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA"

Transkripsi

1 LAMPIRAN Lampiran 1. Kuisioner PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SURVEI PENGENDALIAN HAMA TERPADU HAMA LALAT BUAH (Bactrocera spp. (DIPTERA : TEPHTRITIDAE)) PADA TANAMAN JERUK DI TIGA KECAMATAN KABUPATEN KARO DATA PRIBADI NAMA PETANI : KECAMATAN/ DESA : UMUR : JENIS KELAMIN : 1. PRIA 2. WANITA PENDIDIKAN TERAKHIR : 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. PERGURUAN TINGGI DATA KEBUN TANAMAN JERUK UMUR TANAMAN : LUAS KEBUN : PRODUKSI/ TAHUN :

2 1. Apakah bapak/ ibu mengetahui tentang PHT? a. Mengetahui b. Kurang Mengetahui b. Tidak Mengetahui 2. Apakah bapak/ ibu menerapkan program PHT? a. Ya b. Pernah melakukan pada waktu lampau c. Tidak pernah 3. Dari Mana bapak/ ibu tahu tentang PHT? a. Pernah mengikuti SLPHT b. PPL/ PHP setempat c. Tetangga 4. Bagaiman pendapat bapak/ ibu mengenai PHT? a. Bagus b. Cukup Bagus c. Tidak Bagus 5. Berapa lama bapak/ibu sudah menggunakan PHT? a. > 10 tahun b. > 5 tahun c. < 5 tahun 6. Adakah kendala yang Bapak/ibu hadapi ketika menggunakan PHT? a. Rumit b. Hasil tidak begitu berpengaruh c. Tidak ada guna

3 7. Apakah tanaman jeruk bapak/ ibu terserang hama lalat buah? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 8. Bagaimana cara bapak/ ibu mengendalikan hama lalat buah tersebut? a. Menggunakan program PHT b. Menggunakan Pestisida c. Dibiarin saja 9. Bila ada buah jeruk bapak/ ibu yang gugur dari pohon karena terserang lalat buah apa yang bapak/ ibu lakukan? a. Menimbunnya dan Membakarnya. b. Membuangnya jauh-jauh c. Membiarkannya 10. Darimanakah bapak/ ibu mendapatkan bibit? a. Dari SLPHT b. Dari PPL c. Dari Saudara/ tetangga/ toko bibit 11. Sejak kapan bapak/ ibu menggunakan bibit tersebut? a. Sejak dari dulu b. > 10 tahun yang lalu c. < 10 tahun yang lalu 12. Pernahkah bapak/ ibu mengganti bibit tersebut? a. Ya b. Kadang-kadang/ jarang c. Tidak

4 13. Pernahkah bapak/ ibu mengolah tanah selama bertanaman jeruk? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 14. Apakah bapak/ ibu memberikan pupuk pada tanaman jeruk anda? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 15. Pernahkah bapak/ ibu menggunakan perangkap lem untuk mengendalikan hama lalat buah yang menyerang tanaman jeruk tersebut? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 16. Pernahkah bapak/ ibu menggunakan tanaman perangkap? a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak 17. Pernah bapak/ ibu membersihkan kebun jeruk bapak/ ibu? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 18. Apakah bapak/ ibu pernah membungkus buah jeruk tersebut? a. selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 19. Pernahkah bapak/ ibu melakukan pengasapan? a. selalu b. Kadang-kadang

5 c. Tidak 20. Apakah bapak/ ibu menggunakan mulsa? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 21. Kapankah bapak/ ibu melakukan pemanenan buah jeruk? a. Pada masa panen (walau masih hijau) b. Setelah buah berwarna kuning c. Sesuai kebutuhan 22. Tindakan apa yang anda lakukan pada buah jeruk yang diketahui terserang lalat buah setelah panen? a. Memisahkannya dan membuang ketempat yang jauh b. Memisahkannya dan membiarkan tinggal di kebun c. Membiarkannya bergabung dengan buah yang sehat 23. Pernahkah bapak/ ibu membuat insektisida botani? a. selalu b. Kadang-kadang c. Tidak 24. Jika Pernah, apa saja bahan-bahan yang anda gunakan untuk membuat pestisida tersebut dan apa kendala yang anda hadapi? Bila Tidak, Kenapa?

6 26. Apakah bapak/ ibu menggunakan pestisida? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 27. Darimana bapak/ ibu mendapatkan informasi tentang pestisida yang digunakan? a. SLPHT b. PPL/ PHP setempat c. Toko obat pestisida/ Tetangga 28. Apakah bapak/ ibu menggunakan dosis pestisida sesuai dengan petunjuk di label pestisida? a. Sesuai dengan petunjuk label b. Menggunakan sendok makan c. Berdasarkan pengalaman 29. Apakah aplikasi dilakukan setelah melakukan pengamatan agro ekosistem? a. Secara terjadwal b. Jika ada serangga hama/ penyakit c. Berdasarkan keuangan 30. Adakah kendala yang bapak/ ibu hadapi selama bertanam tanaman jeruk? a. Ya b. Kadang-kadang c. Tidak 31. Jika ada, kendala yang bapak/ ibu hadapi adalah

7 Lampiran 2. Jumlah Imago Hama Lalat Buah (Bactrocera spp). Lampiran 1. Jumlah imago Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Tiga Panah, Desa Siberaya Perangkap Sampel Total Rataan , Lem Rongit Glue , , , ,8 Metyl Eugenol , , ,6 Total ,4 Rataan , ,5 97,9 454,2 90,84 Lampiran 2. Jumlah imago Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Tiga Panah, Desa Ajijulu Perangkap Sampel Total Rataan , ,8 Lem Rongit Glue , ,2 Metyl Eugenol , , Total Rataan ,1 41,5 53,9 256,5 51,3

8 Lampiran 3. Jumlah imago Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Barus Jahe, Desa Tj. Barus Perangkap Sampel Total Rataan Lem Rongit Glue , , , , , , ,8 Metyl Eugenol , , ,2 Total ,6 Rataan 26,7 24,9 23,7 26,6 26,4 128,3 25,66 Lampiran 4. Jumlah imago Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Barus Jahe, Desa Sikap Perangkap Sampel Total Rataan Lem Rongit Glue , , , , , ,8 Metyl Eugenol , ,8 Total ,6 Rataan 24,7 21,8 18, ,3 109,3 21,86

9 Lampiran 5. Jumlah imago Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Simpang Empat, Desa Perteguhen Perangkap Lem Rongit Glue Sampel Total Rataan , , , , , ,4 Metyl Eugenol , ,2 Total Rataan 34, ,4 38,6 36, Lampiran 6. Jumlah imago Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Simpang Empat, Desa Ndokun Siroga Perangkap Lem Rongit Glue Sampel Total Rataan , , , , , ,4 Metyl Eugenol Total Rataan 38, , , ,8

10 Lampiran 7. Rataan Jumlah Imago Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Tiga Panah Desa Siberaya Ajijulu Total Rataan 1 110,4 55, ,8 145,8 72, , ,2 85, ,4 76, , ,2 58,1 7 75,8 55, ,5 8 32,6 37,6 70,2 35, ,2 57,2 157,4 78, , ,6 28,8 Total 908, ,4 710,7 Rataan 90,84 51,3 142,14 71,07 Lampiran8. Rataan Jumlah Imago Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Barus Jahe Desa Tj. Barus Sikap Total Rataan 1 8,8 8,4 17,2 8,6 2 10,8 12, ,5 3 29,2 27,4 56,6 28,3 4 28, ,2 27,6 5 30,2 16,6 46,8 23,4 6 27,4 20, ,8 20,8 43,6 21,8 8 20,2 18, ,5 9 49, ,8 45, ,2 25, ,5 Total 256,6 218,6 475,2 237,6 Rataan 25,66 21,86 47,52 23,76

11 Lampiran9. Rataan Jumlah Imago Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Simp. Empat Perteguhen Desa Ndokun Siroga Total Rataan 1 16,5 14,7 31,2 15,6 2 36,8 79,4 116,2 58,1 3 34,6 22, , ,6 3,6 6,2 3,1 6 15,2 11,6 26,8 13,4 7 32,4 30,4 62,8 31,4 8 32, ,6 28, , ,2 52,1 Total 349,9 348, Rataan 34,99 34,81 69,8 34,9 Lampiran 10. Rataan Jumlah Imago Hama Lalat Buah di Kab. Karo Tiga Panah Kecamatan Barus Jahe Simp. Empat Total Rataan ,6 15,6 107,2 35,7 2 72,9 11,5 58,1 142,5 47,5 3 85,6 28,3 28,5 142,4 47, , ,6 74, ,4 3,1 86,5 28,8 6 58, ,4 95,5 31,8 7 65,5 21,8 31,4 118,7 39,6 8 35,1 19,5 28,8 83,4 27,8 9 78,7 45, ,1 63, ,8 27,5 52,1 108,4 36,1 Total 710,7 237, ,3 432,4 Rataan 71,07 23,76 34,9 129,73 43,24

12 Lampiran 3. Rataan Persentase Serangan Lampiran 1. Rataan Persentase Serangan Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Tiga Panah, Desa Siberaya Sampel Total Rataan , , , , , , , , , ,6 Total ,2 Rataan 22,5 22,9 17,8 21,6 17,8 102,6 20,52 Lampiran 2. Rataan Persentase Serangan Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Tiga Panah, Desa Ajijulu Sampel Total Rataan , , , , , , , ,2 Total ,2 Rataan 7,6 8,4 8,8 8,1 7,2 40,1 8,02

13 Lampiran 3. Rataan Persentase Serangan Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Simpang Empat, Desa Ndokun Sirogan Sampel Total Rataan , , , , , , , ,4 Total Rataan 4,2 8,7 7,6 4,7 9,3 34,5 6,9 Lampiran 4. Rataan Persentase Serangan Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Simpang Empat, Desa Perteguhen Sampel Total Rataan , , , , , , , , Total ,8 Rataan 8,2 8,8 8,3 6,4 10,2 41,9 8,38

14 Lampiran 5. Rataan Persentase Serangan Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Barus Jahe, Desa Tanjung Barus Sampel Total Rataan , , , , , , ,8 Total ,2 Rataan 5 7,1 5,7 6,6 6,2 30,6 6,12 Lampiran 6. Rataan Persentase Serangan Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Barus Jahe, Desa Sikap Sampel Total Rataan , , , , , , , , ,8 Total ,6 Rataan 5,3 6,1 6 5,1 5,8 28,3 5,66

15 Lampiran 7. Rataan Persentase Serangan Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kecamatan Tiga Panah Desa Siberaya Ajijulu Total Rataan 1 21,8 12, ,6 7,8 44,4 22,2 3 27,4 8 35,4 17,7 4 31,6 5 36,6 18,3 5 13,8 10, ,2 8,6 33,8 16,9 7 15,2 7,2 22,4 11,2 8 11,8 6,4 18,2 9,1 9 13,2 8,6 21,8 10,9 10 8,6 6,2 14,8 7,4 Total 205,2 80,2 285,4 142,7 Rataan 20,52 8,02 28,54 14,27 Lampiran 8. Rataan Persentase Serangan Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kecamatan Simpang Empat Desa Ndokun Sirogan Perteguhen Total Rataan 1 3,6 6,8 10,4 5,2 2 12,8 7,4 20,2 10,1 3 7,4 5,6 13 6, ,6 20,6 10,3 5 4,2 4,2 8,4 4,2 6 4,2 3 7,2 3,6 7 3,2 12,2 15,4 7,7 8 10,2 5,2 15,4 7, ,8 22,8 11, ,4 8 19,4 9,7 Total 69 83,8 152,8 76,4 Rataan 6,9 8,38 15,28 7,64

16 Lampiran 9. Rataan Persentase Serangan Hama Lalat Buah di Kab. Karo, Kec. Barus Jahe Desa Tj. Barus Sikap Total Rataan 1 2 2,4 4,4 2,2 2 6,6 2,6 9,2 4,6 3 8,6 4,6 13,2 6,6 4 3,6 9,8 13,4 6, ,8 12,8 6,4 6 7,2 5 12,2 6,1 7 6,8 5,8 12,6 6, ,6 9,6 4,8 9 10,6 5,2 15,8 7,9 10 5,8 8,8 14,6 7,3 Total 61,2 56,6 117,8 58,9 Rataan 6,12 5,66 11,78 5,89 Lampiran 10. Rataan Persentase Serangan Hama Lalat Buah di Kab. Karo Tiga Panah Kecamatan Barus Jahe Simp. Empat Total Rataan ,2 5,2 24,4 8, ,2 4,6 10,1 36,9 12,3 3 17,7 6,6 6,5 30,8 10, ,3 6,7 10,3 35,3 11, ,4 4,2 22,6 7, ,9 6,1 3,6 26,6 8, ,2 6,3 7,7 25,2 8,4 8 9,1 4,8 7,7 21,6 7,2 9 10,9 7,9 11,4 30,2 10, ,4 7,3 9,7 24,4 8,1333 Total 142,7 58,9 76, ,667 Rataan 14,27 5,89 7,64 27,8 9,2667

17 Lampiran 4. Produksi Buah Jeruk Lampiran 1. Rataan Produksi Buah Jeruk di Kab. Karo, Kec. Tiga Panah Desa Seberaya Ajijulu Total Rataan , , , , , Total ,5 Rataan 3,1 3,4 6,5 3,25 Lampiran 2. Rataan Produksi Buah Jeruk di Kab. Karo, Kec. Simpang Empat Ndokun Siroga Desa Perteguhen Total Rataan , , , , , Total ,5 Rataan 6,5 5,2 11,7 5,85

18 Lampiran 3. Rataan Produksi Buah Jeruk di Kab. Karo, Kec. Barus Jahe Desa Tj. Barus Sikap Total Rataan , , , , ,5 Total ,5 Rataan 9,9 5,6 15,5 7,75 Lampiran 4. Rataan Produksi Buah di Kab. Karo Tiga Panah Kecamatan Barus Jahe Simp. Empat Total Rataan 1 3 5,5 9 17,5 5, ,5 12,5 4,2 3 3, ,5 7, ,5 7, ,5 5,5 19 6,3 6 3,5 13 3,5 20 6,7 7 2,5 11, ,5 5 5, , ,5 3, ,5 6 17,5 5,8 Total 32,5 77,5 58,5 168,5 56,1 Rataan 3,25 7,75 5,85 16,85 5,61

19 Lampiran 5. Distribusi Skor Responden Terhadap Kuisioner Lampiran1. Distribusi Skor Jawaban Responden Untuk Variabel x di Kab. Karo, Kec. Tiga Panah Responden Kuisioner ƩX

20 Lampiran 2. Distribusi Skor Jawaban Responden Untuk Variabel x di Kab. Karo, Kec. Barus Jahe Responden Kuisioner ƩX

21 Lampiran 3. Distribusi Skor Jawaban Responden Untuk Variabel x di Kab. Karo, Kec. Simp. Empat Responden Kuisioner ƩX

22 Lampiran 6.Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel y Lampiran 1. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel x di Kab. Karo, Kec. Tiga Panah, Desa Siberaya No Kuisioner Distribusi Jawaban Responden Menurut Bobot Nilai Jumlah Responden % % % % % % % % % % % % % % %

23 % % % % % % % % % Rata-rata 5,8 45,8 22,6 25,8 100

24 Lampiran 2. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel x di Kab. Karo, Kec. Tiga Panah, Desa Ajijulu No Kuisioner Distribusi Jawaban Responden Menurut Bobot Nilai Jumlah Responden % % % % % % % % % % % % % %

25 % % % % % % % % Rata-rata 55 48,06 20,64 25,8 100

26 Lampiran 3. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel x di Kab. Karo, Kec. Simp. Empat, Desa Ndokun Sirogan No Kuisioner Distribusi Jawaban Responden Menurut Bobot Nilai Jumlah Responden % % % % % % % % % % % % % %

27 % % % % % % % Rata-rata 7,42 49,67 22,26 20,65 100

28 Lampiran 4. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel x di Kab. Karo, Kec. Simp. Empat, Desa Perteguhen No kuisioner Distribusi Jawaban Responden Menurut Bobot Nilai Jumlah Responden % % % % % % % % % % % % % % %

29 % % % % % % % % % % Rata-rata 6,78 45,16 22,9 25,16 100

30 Lampiran 5. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel x di Kab. Karo, Kec. Barus Jahe, Desa Tj. Barus No kuisioner Distribusi Jawaban Responden Menurut Bobot Nilai Jumlah Responden % % % % % % % % % % % % % % %

31 % % % % % % % Rata-rata 7,42 45,16 23,23 24,19 100

32 Lampiran 6. Distribusi Jawaban Responden Untuk Variabel x di Kab. Karo, Kec. Barus Jahe, Desa Sikap No Kuisioner Distribusi Jawaban Responden Menurut Bobot Nilai Jumlah Responden % % % % % % % % % % % % % % %

33 % % % % % % % % % % Rata-rata 6,13 43,87 22,26 27,74 100

34 Lampiran 7. Analisis Rank X Terhadap Y Lampiran 1. Analisis Rank x dan y X Y Xi Yi d d ,9 22, ,6 17, , Kec. Tiga Panah ,1 16,9 21,5 26-4,5 20, ,5 11, ,1 9, ,7 10, ,8 7,4 14,5 14 0,5 0, ,6 2, ,5 4, ,3 6, ,6 6, Kec. Barus Jahe 15 23,4 6, , ,8 6, ,5 4, ,4 7, ,5 7, ,6 5, ,1 10,1 21,5 20 1,5 2, ,5 6, , Kec. Simp. Empat 25 3,1 4, ,4 3, ,4 7, ,5 0,5 0, ,8 7,7 14,5 15, , ,1 9, Jumlah 1297, Rs 0,733 Thitung 5,702 ttabel taraf 95% 2,06 korelasi signifikan pada taraf 0.05

35 Lampiran 2. Analisis Rank x1 dan y X Y Xi Yi d d2 Kec. Tiga Panah , ,5 182, ,2 17, ,5 156, ,7 15, ,5 156, ,3 15, ,5 182, ,9 13, ,5 156, ,2 7, ,5 240, , ,9 7, ,5 210, ,4 1, ,5 156,25 Kec. Barus Jahe , ,6 13,5 4 9,5 90, ,6 20,5 11 9,5 90, ,7 25, ,5 182, ,4 22,5 9 13,5 182, ,1 17,5 7 10,5 110, ,3 17,5 8 9,5 90, ,8 15,5 5 10,5 110, , ,3 27, ,5 210,25 Kec. Simp. Empat , ,1 27,5 20 7,5 56, ,5 13,5 10 3,5 12, , , ,6 1,5 2-0,5 0, ,7 20,5 15, ,7 17,5 15, , ,7 22,5 19 3,5 12,25 Jumlah rs = 0,256 thitung = 1,401 ttabel taraf 95% = 2,060 Korelasi signifikan pada taraf 0,05

36 Lampiran 3. Analisis Rank x1 dan y1 X Y Xi Yi d d2 Kec. Tiga Panah ,5 4 9,5 90, ,5 12 5,5 30, ,5 15,5 7 8,5 72, ,5 12 3,5 12, ,5 13,5 7 6,5 42, ,5 7,5 2, , ,5 7,5 2, , ,5 110,25 Kec. Barus Jahe , ,5 16-2,5 6, ,5 29, ,5 25,5 7 18,5 342, ,5 22,5 27-4,5 20, ,5 29, ,5 17, ,5 110, ,5 16-0,5 0, ,5 27,5 24,5 3 9 Kec. Simp. Empat ,5 27,5 7 20,5 420, ,5 21, , ,5-0,5 0, , ,5 1,5 7-5,5 30, ,5 23-2,5 6, ,5 17,5 19-1,5 2, ,5 21,5 1 1 Jumlah , rs = 0,397 thitung = 2,289 ttabel taraf 95% = 2,060 Korelasi signifikan pada taraf 0,05

37 Lampiran Gambar

38

39

40

41

42

Survei Pengendalian Hama Terpadu Hama Lalat Buah Bactroceraspp. Pada Tanaman Jeruk di Tiga Kecamatan Kabupaten Karo

Survei Pengendalian Hama Terpadu Hama Lalat Buah Bactroceraspp. Pada Tanaman Jeruk di Tiga Kecamatan Kabupaten Karo Survei Pengendalian Hama Terpadu Hama Lalat Buah Bactroceraspp. Pada Tanaman Jeruk di Tiga Kecamatan Kabupaten Karo Survey of Integrated Pest Management Fruit Fly Bactrocera Spp on Cytrus In Three Subdistrict

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuisioner Wawancara Petani Pemilik Kebun

Lampiran 1. Kuisioner Wawancara Petani Pemilik Kebun Lampiran 1. Kuisioner Wawancara Petani Pemilik Kebun PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SURVEI PENGARUH BUDIDAYA TANAMAN KELAPA TERHADAP PERSENTASE SERANGAN Oryctes

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA FAKULTAS PERTANIAN DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA FAKULTAS PERTANIAN DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN Lampiran 1. Daftar Isian Data UNIVERSITAS SUMATRA UTARA FAKULTAS PERTANIAN DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN NO RESPONDEN PENGARUH KEANGGOTAAN PETANI DALAM KELOMPOK PHT ATAS SIKAP PETANI TERHADAP

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kuisioner Untuk Petani Bawang Merah. A1. Nama Responden : A4. Pendidikan : (1) tidak Sekolah (2) SD Tidak Tamat. A6.

LAMPIRAN. Kuisioner Untuk Petani Bawang Merah. A1. Nama Responden : A4. Pendidikan : (1) tidak Sekolah (2) SD Tidak Tamat. A6. LAMPIRAN Lampiran 1 Kuisioner Untuk Petani Bawang Merah A. DEMOGRAFI A1. Nama Responden : A. Umur : tahun A3. Jenis Kelamin : 1. Laki laki. Perempuan A4. Pendidikan : (1) tidak Sekolah () SD Tidak Tamat

Lebih terperinci

KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA

KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA 38 LAMPIRAN Lampiran 1 KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA Kabupaten : Bangka/Bateng Pewawancara :. Kecamatan :. Tgl. Wawancara :.. Desa

Lebih terperinci

Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka

Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka Lampiran 1. Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka Asal : Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo Tinggi tanaman : 4-8 meter Bentuk tajuk : Perdu Keadaan tajuk : Rindang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA Lampiran 1 Questioner ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL PANEN KELOMPOK PETANI JAGUNG DI KABUPATEN ACEH TENGGARA 1. Pertanyaan dalam Kuisioner ini tujuannya hanya semata-mata untuk penelitian

Lebih terperinci

SURVEI PETANI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TENTANG PENGENDALIAN HAMA DI KECAMATAN SIMANINDO, KABUPATEN SAMOSIR SKRIPSI

SURVEI PETANI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TENTANG PENGENDALIAN HAMA DI KECAMATAN SIMANINDO, KABUPATEN SAMOSIR SKRIPSI SURVEI PETANI BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TENTANG PENGENDALIAN HAMA DI KECAMATAN SIMANINDO, KABUPATEN SAMOSIR SKRIPSI OLEH : CHRISTA MELISSA SILITONGA 070302040 HPT DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT

Lebih terperinci

Gambar 1. Tiga wilayah Area-Wide Management di Kabupaten Indramayu. Wilayah yang diarsir hijau merupakan kawasan sentra mangga.

Gambar 1. Tiga wilayah Area-Wide Management di Kabupaten Indramayu. Wilayah yang diarsir hijau merupakan kawasan sentra mangga. AREA-WIDE MANAGEMENT (AWM) TERHADAP LALAT BUAH PADA TANAMAN MANGGA DI INDRAMAYU *ditulis dan diolah dari berbagai sumber oleh: Andi Abdurahim, S.Si. Fungsional POPT Ahli Pertama Direktorat Perlindungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kerugian pada tanaman hortikultura, baik yang dibudidayakan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan kerugian pada tanaman hortikultura, baik yang dibudidayakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lalat buah (Bactrocera spp.) merupakan salah satu hama yang banyak menimbulkan kerugian pada tanaman hortikultura, baik yang dibudidayakan secara luas maupun tanaman

Lebih terperinci

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA

VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA VI ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI BELIMBING DEWA Analisis pendapatan usahatani dilakukan untuk mengetahui gambaran umum mengenai struktur biaya, penerimaan dan pendapatan dari kegiatan usahatani yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aturan karantina di negara-negara tujuan ekspor komoditi buah-buahan

BAB I PENDAHULUAN. Aturan karantina di negara-negara tujuan ekspor komoditi buah-buahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aturan karantina di negara-negara tujuan ekspor komoditi buah-buahan Indonesia telah disusun sedemikian ketat. Ketatnya aturan karantina tersebut melarang buah-buahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan

TINJAUAN PUSTAKA. Telur berwarna putih, berbentuk bulat panjang, dan diletakkan 3 TINJAUAN PUSTAKA Lalat Buah (Bactrocera spp.) Biologi Menurut Departemen Pertanian (2012), lalat buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Phylum Klass Ordo Sub-ordo Family Genus Spesies : Arthropoda

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN. Analisis Kebutuhan Modal Bagi Usaha Kebun Sawit Di Desa Kuala Bangka Kec. Kualuh Hilir Kab.

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN. Analisis Kebutuhan Modal Bagi Usaha Kebun Sawit Di Desa Kuala Bangka Kec. Kualuh Hilir Kab. Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Analisis Kebutuhan Modal Bagi Usaha Kebun Sawit Di Desa Kuala Bangka Kec. Kualuh Hilir Kab. Labura Kepada : Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Warga Desa Kuala Bangka Kec. Kualuh

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian...

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian... DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... i ABSTRAK... ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Lebih terperinci

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN PERTEMUAN KOORDINASI PENGENDALIAN LALAT BUAH DI KABUPATEN KARO TA Desa Dokan, 27 Juni 2012

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN PERTEMUAN KOORDINASI PENGENDALIAN LALAT BUAH DI KABUPATEN KARO TA Desa Dokan, 27 Juni 2012 LAPORAN HASIL PELAKSANAAN KEGIATAN PERTEMUAN KOORDINASI PENGENDALIAN LALAT BUAH DI KABUPATEN KARO TA. 2012 Desa Dokan, 27 Juni 2012 A. Latar Belakang Kabupaten Karo merupakan sentra produksi hortikultura

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akuran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

METODELOGI PENELITIAN. sistematis, faktual dan akuran mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Dasar Metode penelitian adalah suatu cara yang harus di tempuh dalam suatu penelitian untuk mencapai tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN POLA DAN PERILAKU PENYEMPROTAN PESTISIDA TERHADAP KELUHAN KESEHATAN PETANI JERUK DI DESA BERASTEPU KECAMATAN SIMPANG EMPAT KABUPATEN KARO TAHUN 2011 A. Data Umum 1. Nomor

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.1 Hal , Januari-April 2014, ISSN

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.1 Hal , Januari-April 2014, ISSN PENGGUNAAN PESTISIDA DAN STRATEGI PENGELOLAAN HAMA PADI DI DESA BALUNG LOR KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER Oleh : SURATNO dan M. SYARIEF *) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA

VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA VII ANALISIS FUNGSI PRODUKSI USAHATANI BELIMBING DEWA 7.1. Analisis Fungsi Produksi Hasil pendataan jumlah produksi serta tingkat penggunaan input yang digunakan dalam proses budidaya belimbing dewa digunakan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung mulai dari bulan Maret sampai Juni 2012. 3.2 Bahan dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT DI KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT 1)

ANALISIS PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT DI KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT 1) 148 Pengembangan Inovasi Pertanian 2(2), 2009: 148-161 Hilmi Ridwan K. et al. ANALISIS PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT DI KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT 1) Hilmi Ridwan

Lebih terperinci

A. Identitas Responden. 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Agama : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Lama Tinggal di Daerah ini :

A. Identitas Responden. 1. Nama : 2. Jenis Kelamin : 3. Umur : 4. Agama : 5. Pendidikan Terakhir : 6. Lama Tinggal di Daerah ini : Lampiran 1. Angket (Kuesioner) Kuisioner ini bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai penggunaan pestisida oleh masyarakat, sikap dan persepi masyarakat terhadap pestisida dalam kaitannya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Lalat buah dengan nama ilmiah Bractrocera spp. tergolong dalam ordo

TINJAUAN PUSTAKA. Lalat buah dengan nama ilmiah Bractrocera spp. tergolong dalam ordo TINJAUAN PUSTAKA Biologi Hama (Bractrocera dorsalis) Menurut Deptan (2007), Lalat buah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Filum Class Ordo Family Genus Spesies : Animalia : Arthropoda : insecta

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh. Husni Mubarok NIM

SKRIPSI. Oleh. Husni Mubarok NIM //un un un un POTENSI SARI BUAH BEBERAPA JENIS CABAI (Capsicum sp.) SEBAGAI INSEKTISIDA BOTANI TERHADAP TINGKAT PENURUNAN INFEKSI Bactrocera sp. PADA BUAH CABAI MERAH (Capsicum annum L.) SKRIPSI Oleh Husni

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN APLIKASI ATTRACT PADA TANAMAN BUDIDAYA

TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN APLIKASI ATTRACT PADA TANAMAN BUDIDAYA TUGAS MATA KULIAH TEKNOLOGI PRODUKSI TANAMAN APLIKASI ATTRACT PADA TANAMAN BUDIDAYA OLEH : 1. MIRANTI AYU VERDIANA 105040201111147 2. SONIA TAMBUNAN 105040201111171 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 16 HASIL DAN PEMBAHASAN Spesies Lalat Buah yang Tertangkap Jumlah seluruh imago lalat buah yang tertangkap oleh perangkap uji selama penelitian adalah sebanyak 12 839 individu. Berdasarkan hasil identifikasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. hama berdasarkan ekologi yang menitikberatkan pada faktor-faktor mortalitas

TINJAUAN PUSTAKA. hama berdasarkan ekologi yang menitikberatkan pada faktor-faktor mortalitas TINJAUAN PUSTAKA Pengendalian Hama Terpadu Flint dan Robert (1981) mendefenisikan PHT adalah strategi pengendalian hama berdasarkan ekologi yang menitikberatkan pada faktor-faktor mortalitas alami seperti

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN

INSTRUMEN PENELITIAN UNTUK USAHATANI SAYURAN SAYURAN ORGANIK DI DUSUN BALANGAN, WUKIRSARI, CANGKRINGAN, SLEMAN JENIS VARIETAS SAYURAN : IDENTITAS RESPONDEN Nama : Alamat : 1. Usia/umur : tahun 2. Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 3. Pendidikan tertinggi a. SD Tamat/Tidak Tamat (*coret yang tidak perlu) b.

Lebih terperinci

Angket Penelitian. I. Identitas Responden. 1. Nama : 2. Usia : 3. Pekerjaan : 4. Jenis kelamin : a. Laki- laki. b. Perempuan. 4. Etnis : a.

Angket Penelitian. I. Identitas Responden. 1. Nama : 2. Usia : 3. Pekerjaan : 4. Jenis kelamin : a. Laki- laki. b. Perempuan. 4. Etnis : a. Angket Penelitian I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Usia : 3. Pekerjaan : 4. Jenis kelamin : a. Laki- laki b. Perempuan 4. Etnis : a. Cina b. Karo c. India 5. Agama : a. Islam b. Protestan c. Katolik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Tempat Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah respon petani terhadap kegiatan penyuluhan PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II,

Lebih terperinci

No. Umur (Tahun) Pendidikan Luas Lahan (Ha) 1 47 SD SD SMA SD SMP SD S SMP 0.

No. Umur (Tahun) Pendidikan Luas Lahan (Ha) 1 47 SD SD SMA SD SMP SD S SMP 0. Lampiran 1. Karakteristik Petani No. Umur (Tahun) Pendidikan Luas Lahan (Ha) 1 47 SD 0.5 2 65 SD 0.4 3 48 SMA 0.5 4 53 SD 0.4 5 49 SMP 0.5 6 51 SD 0.5 7 37 S1 0.64 8 62 SMP 0.4 9 51 SMP 0.5 10 52 SMA 0.5

Lebih terperinci

Hasil perhitungan t tabel

Hasil perhitungan t tabel Lampiran 6. Hasil perhitungan t tabel t tabel = C 0 + ( C ( B 1 1 C0 ) (B-B 0 ) B ) 0 Keterangan : B B 0 B 1 C C 0 C 1 : Nilai dk yang dicari : Nilai dk pada awal nilai yang sudah ada : Nilai dk pada akhir

Lebih terperinci

DAFTAR ANGKET. Bapak/ Ibu beberapa saat ditengah kesibukan dan pekerjaan Bapak/ibu sehari-hari.

DAFTAR ANGKET. Bapak/ Ibu beberapa saat ditengah kesibukan dan pekerjaan Bapak/ibu sehari-hari. Lampiran 1 DAFTAR ANGKET A. Kata Pengantar Dengan segala hormat dan kerendahan hati, perkenankanlah saya menyita waktu Bapak/ Ibu beberapa saat ditengah kesibukan dan pekerjaan Bapak/ibu sehari-hari. Adapun

Lebih terperinci

DAMPAK SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) TERHADAP TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA USAHATANI PADI SAWAH

DAMPAK SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) TERHADAP TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA USAHATANI PADI SAWAH DAMPAK SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SLPHT) TERHADAP TINGKAT PENERAPAN TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PADA USAHATANI PADI SAWAH (Oryza sativa L.) (Studi Kasus Pada Kelompok Tani

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang terpadu Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kec. Natar Kab. Lampung Selatan dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH

BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH 67 BAB 4 EVALUASI KEEFEKTIFAN PROGRAM DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI PADI SAWAH Bab ini akan membahas keefektifan Program Aksi Masyarakat Agribisnis Tanaman Pangan (Proksi Mantap) dalam mencapai sasaran-sasaran

Lebih terperinci

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at:

Created with Print2PDF. To remove this line, buy a license at: Lampiran 1. Peta Sebaran Perkebunan Karet di Kecamatan Cikalongkulon Lampiran 2. Peta Potensi Perkebunan Karet Rakyat di Kecamatan Cikalongkulon Lampiran 3. Peta Sebaran Perkebunan Karet Rakyat di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Preferensi Konsumen Penduduk Bojonegoro sangat beragam dilihat dari kondisi sosial ekonominya antara lain tingkat pendidikan, umur, tingkat pendapatan dan jenis

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang 12 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bagian dari kegiatan SLPHT kelompok tani Sumber Rejeki yang dilakasanakan pada musim gadu bulan Juli-Oktober 2012. Pengamatan dilakukan

Lebih terperinci

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PRIMA TANI OLEH PETANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA

BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PRIMA TANI OLEH PETANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA 59 BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN INOVASI PRIMA TANI OLEH PETANI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGANNYA 8.1 Pengambilan Keputusan Inovasi Prima Tani oleh Petani Pengambilan keputusan inovasi Prima

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 EVALUASI PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT ) PADA BUDIDAYA PADI SAWAH ( Studi Kasus : Desa Sambirejo Kecamatan Binjai kabupaten Langkat ) SKRIPSI OLEH : IRMAYANA 070309005 PKP PROGRAM

Lebih terperinci

KUESIONER RESPONDEN. Lampiran 1

KUESIONER RESPONDEN. Lampiran 1 Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN KAJIAN POTENSI, KONTRIBUSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN AREN (Arenga pinnata) (Studi Kasus : Desa Rumah Sumbul, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang) Dusun Desa Kecamatan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT Budidaya konvensional merupakan budidaya cabai yang menggunakan pestisida kimia secara intensif dalam mengendalikan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT KOTA MEDAN DALAM MEMILIH ASURANSI KESEHATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT KOTA MEDAN DALAM MEMILIH ASURANSI KESEHATAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT KOTA MEDAN DALAM MEMILIH ASURANSI KESEHATAN Kepada Yth, Bapak/Ibu/Saudara Responden di Medan Dengan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun

Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun Lampiran 1. Peta Lokasi Kabupaten Simalungun Lampiran 2. Analisis Data Umum Kuisioner Desa Dalig Raya KUISIONER I. Lokasi a. Kabupaten : Simalungun b. Kecamatan : Raya c. Desa : Dalig Raya d. Dusun : Tumbukan

Lebih terperinci

KUISIONER RESPONDEN. 1. Pendidikan Terakhir (Berikan tanda ( ) pada jawaban) Berapa lama pengalaman yang Bapak/Ibu miliki dalam budidaya padi?

KUISIONER RESPONDEN. 1. Pendidikan Terakhir (Berikan tanda ( ) pada jawaban) Berapa lama pengalaman yang Bapak/Ibu miliki dalam budidaya padi? LAMPIRAN 105 106 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER RESPONDEN Nama : Alamat : Umur : Tahun 1. Pendidikan Terakhir (Berikan tanda ( ) pada jawaban) Tidak Sekolah Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menegah

Lebih terperinci

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL Sistem Pertanian dengan menggunakan metode SRI di desa Jambenenggang dimulai sekitar tahun 2007. Kegiatan ini diawali dengan adanya

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANFAAT TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PERKEBUNAN RAKYAT PADA TANAMAN KOPI, TEH DAN LADA

LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANFAAT TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PERKEBUNAN RAKYAT PADA TANAMAN KOPI, TEH DAN LADA LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANFAAT TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA TERPADU (PHT) PERKEBUNAN RAKYAT PADA TANAMAN KOPI, TEH DAN LADA Oleh: Budiman Hutabarat Adang Agustian Hendiarto Ade Supriatna Bambang Winarso

Lebih terperinci

PENGARUH BENTUK DAN KETINGGIAN PERANGKAP STICKY TRAP KUNING TERHADAP LALAT BUAH

PENGARUH BENTUK DAN KETINGGIAN PERANGKAP STICKY TRAP KUNING TERHADAP LALAT BUAH PENGARUH BENTUK DAN KETINGGIAN PERANGKAP STICKY TRAP KUNING TERHADAP LALAT BUAH (Bactrocera spp.) (Diptera:Tephritidae) PADA TANAMAN TOMAT ( Solanum lycopersicum Mill.) DI DATARAN RENDAH SKRIPSI OLEH :

Lebih terperinci

TEKNIK PENGELOLAAN HAMA OLEH SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOI FPMIPA UPI

TEKNIK PENGELOLAAN HAMA OLEH SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOI FPMIPA UPI TEKNIK PENGELOLAAN HAMA OLEH SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOI FPMIPA UPI Teknik/cara pengendalian yang dapat digunakan dalam pengelolaan banyak ragamnya. Ada beberapa cara yang dipadukan dalam suatu koordinasi

Lebih terperinci

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN

KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN KUESIONER JUDUL : AKUNTABILITAS PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PADA PROGRAM BPJS KESEHATAN DALAM MELAYANI PERSALINAN ( Studi Kasus Di Puskesmas Batangtoru Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hortikultura atau tanaman sayuran adalah komoditi pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN. Hortikultura atau tanaman sayuran adalah komoditi pertanian yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hortikultura atau tanaman sayuran adalah komoditi pertanian yang memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran. Hal ini disebabkan sayuran dibutuhkan oleh hampir semua

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA Penelitian ini menganalisis perbandingan usahatani penangkaran benih padi pada petani yang melakukan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Desa Banyu Urip, Kecamatan Tanjung Lago, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, dari bulan Juni sampai bulan Oktober 2011. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat- 22 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat- Tongkoh, Kabupaten Karo, Sumatera Utara dengan jenis tanah Andosol, ketinggian tempat

Lebih terperinci

KUISIONER PRAKTIKUM LAPANG ILMU USAHATANI (Responden : Petani)

KUISIONER PRAKTIKUM LAPANG ILMU USAHATANI (Responden : Petani) I. GAMBARAN UMUM RESPONDEN KUISIONER PRAKTIKUM LAPANG ILMU USAHATANI (Responden : Petani) a. Tanaman di usahakan : ( ) Padi, ( ) Palawija, ( ) Hortikultura, ( ) Lainnya :. b. Luas lahan : Ha c. Luas Lahan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Petani Responden 1. Umur, Tingkat Pendidikan, dan Pengalaman berusahatani Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil komposisi umur kepala keluarga

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 STUDI MENGENAI PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) HORTIKULTURA KABUPATEN KARO (Studi Kasus: Desa Serdang, dan Desa Paribun Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo) SKRIPSI OLEH: SYAFRIZAL

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium 13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari

Lebih terperinci

Lampiran 1. Wawancara dengan Penanggungjawab Kebun Kelompok Tani Catur Makaryo

Lampiran 1. Wawancara dengan Penanggungjawab Kebun Kelompok Tani Catur Makaryo LAMPIRAN 46 Lampiran 1. Wawancara dengan Penanggungjawab Kebun Kelompok Tani Catur Makaryo Penulis Penanggungjawab kebun Penulis Penanggungjawab kebun Penulis Penanggungjawab kebun : Kenapa bentuk dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi

METODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

1.2 Tujuan Untuk mengetahui etika dalam pengendalian OPT atau hama dan penyakit pada tanaman.

1.2 Tujuan Untuk mengetahui etika dalam pengendalian OPT atau hama dan penyakit pada tanaman. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan hama dan penyakit pada tanaman merupakan salah satu kendala yang cukup rumit dalam pertanian. Keberadaan penyakit dapat menghambat pertumbuhan dan pembentukan

Lebih terperinci

A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi

A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai bagaimana variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Respon Petani dan Hasilnya

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Respon Petani dan Hasilnya PENGETAHUAN LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Respon Petani dan nya Item Pertanyaan: Pengetahuan Petani (Y1) 1. Apakah Bapak/Ibu mendengar informasi tentang "Penggunaan Perangkap Hama" untuk

Lebih terperinci

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Karakteristik Individu 6.1.1. Umur BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Responden yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 30 orang dan berada pada rentang usia 40 sampai 67 tahun. Sebaran responden hampir

Lebih terperinci

Lampiran 1 Anova lalat buah yang tertangkap Minggu Sumber db JK KT Fhit Pr>F

Lampiran 1 Anova lalat buah yang tertangkap Minggu Sumber db JK KT Fhit Pr>F LAMPIRAN 38 Lampiran 1 Anova lalat buah yang tertangkap Minggu Sumber db JK KT Fhit Pr>F 1 Model 10 148.8379133 14.8837913 10.53

Lebih terperinci

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N UJI EFEKTIFITAS MODEL PERANGKAP MENGGUNAKAN ATRAKTAN DALAM MENGENDALIKAN HAMA LALAT BUAH (Bactrocera dorsalis Hendel) PADA TANAMAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) SKRIPSI Oleh: JANTER SIMARMATA 070302018/HPT

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA KENTANG

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA KENTANG KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA KENTANG Di susun oleh : Nama : Suhendra Tampubolon Nim : 10.11.3652 Kelas : S1TI-2B STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa)

Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa) LAMPIRAN 201 Lampiran 1. Proyeksi Konsumsi Kedelai di Indonesia Tahun 2009-2025 Tahun Konsumsi/capita (kg/th) Proyeksi Penduduk (000 Jiwa) Pertumbuhan Penduduk (%) Total Konsumsi (000 ton) 2009 2010 2011

Lebih terperinci

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT

PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT VIII PENGARUH KEMITRAAN TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SEHAT 8.1. Penerimaan Usahatani Padi Sehat Produktivitas rata-rata gabah padi sehat petani responden sebesar 6,2 ton/ha. Produktivitas rata-rata

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) PADA USAHATANI MANGGIS

ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) PADA USAHATANI MANGGIS ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) PADA USAHATANI MANGGIS (Studi Kasus pada Kelompok Tani Kencana Mekar di Desa Puspajaya Kecamatan Puspahiang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELlTlAN. Waktu dan Lokasi Penelitian

METODOLOGI PENELlTlAN. Waktu dan Lokasi Penelitian METODOLOGI PENELlTlAN Waktu dan Lokasi Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Agustus 2002, berlokasi di Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur, di daerah dengan tinggi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari wawancara yang dilakukan kepada 64 petani maka dapat diketahui

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari wawancara yang dilakukan kepada 64 petani maka dapat diketahui 5 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. Identitas Petani Dalam penelitian ini yang menjadi petani diambil sebanyak 6 KK yang mengusahakan padi sawah sebagai sumber mata pencaharian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Hubungan Karakteristik Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Penerima Bantuan Iuran (PBI) Dengan Perilaku Merokok Di Wilayah Kerja Puskesmas Belawan Tahun 2015 A. KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sayuran.sayuran berperan penting karena mengandung berbagai

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari sayuran.sayuran berperan penting karena mengandung berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Salah satu sumber pemenuh makanan pangan dan peningkatan gizi manusia berasal dari sayuran.sayuran berperan penting karena mengandung berbagai sumber mineral, vitamin,

Lebih terperinci

BAB VI FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUKSI PERTANIAN 6.1 Faktor Eksternal Komoditas Kelapa Sawit memiliki banyak nilai tambah dibandingkan

BAB VI FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUKSI PERTANIAN 6.1 Faktor Eksternal Komoditas Kelapa Sawit memiliki banyak nilai tambah dibandingkan 51 BAB VI FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG PERUBAHAN PRODUKSI PERTANIAN 6.1 Faktor Eksternal Komoditas Kelapa Sawit memiliki banyak nilai tambah dibandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya. Harga pasaran yang

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu 13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung, yaitu penyemaian benih dan penanaman

Lebih terperinci

Lampiran I. Daftar Interviewguide. Sudah berapa lama informan menanam bunga? Apa alasan informan menanam bunga?

Lampiran I. Daftar Interviewguide. Sudah berapa lama informan menanam bunga? Apa alasan informan menanam bunga? Lampiran I Daftar Interviewguide Sudah berapa lama informan menanam bunga? Apa alasan informan menanam bunga? Bagaimana proses membudidayakan bunga agar hasilnya memuaskan? Dimulai dari : Pengolahan Lahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang memusatkan diri dalam meneliti

Lebih terperinci

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. ) PENDAHULUAN Blimbing manis dikenal dalam bahasa latin dengan nama Averhoa carambola L. berasal dari keluarga Oralidaceae, marga Averhoa. Blimbing manis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerja yang terganggu kesehatannya (Faris, 2009). masyarakat untuk mempertahankan hidupnya dan kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. pekerja yang terganggu kesehatannya (Faris, 2009). masyarakat untuk mempertahankan hidupnya dan kehidupan. 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dasar (asasi) manusia dan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam kondisi pertanian Indonesia saat ini dengan harga pestisida tinggi, menyebabkan bahwa usaha tani menjadi tidak menguntungkan sehingga pendapatan tidak layak. Kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tanaman. Karena itu pertanian merupakan salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. berbagai jenis tanaman. Karena itu pertanian merupakan salah satu sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman flora dan dengan komoditas pertaniannya yang sangat besar. Iklimnya sangat cocok untuk tumbuh berbagai jenis tanaman.

Lebih terperinci

Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT

Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN/PETANI HUTAN RAKYAT ANALISIS FINANSIAL PERBANDINGAN USAHA HUTAN RAKYAT MONOKULTUR DENGAN USAHA HUTAN RAKYAT CAMPURAN (Studi Kasus di Desa Jaharun, Kecamatan Galang, Kabupaten

Lebih terperinci

CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2)

CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2) CARA CARA PENGENDALIAN OPT DAN APLIKASI PHESTISIDA YANG AMAN BAGI KESEHATAN 1) SUHARNO 2) 1) Judul karya ilmiah di Website 2) Lektor Kepala/Pembina TK.I. Dosen STPP Yogyakarta. I. PENDAHULUAN Penurunan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN 114 115 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Penelitian Variabel Sub Variabel No Item A. Karakteristik Responden a. Nama b. Alamat c. Jenis Kelamin d. Umur e. Pendidikan f. Pekerjaan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Darmaga, Bogor. Penelitian dilakukan mulai dari bulan Oktober 2010 sampai Februari 2011. Analisis tanah dan hara

Lebih terperinci

Diarsi Eka Yani. ABSTRAK

Diarsi Eka Yani. ABSTRAK KETERKAITAN PERSEPSI ANGGOTA KELOMPOK TANI DENGAN PERAN KELOMPOK TANI DALAM PEROLEHAN KREDIT USAHATANI BELIMBING (Kasus Kelompok Tani di Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Depok) Diarsi Eka Yani

Lebih terperinci

PERANAN KELOMPOK TANI MELATI I TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA NAGORI DOLOK HATARAN KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN ANGKET (KUESIONER)

PERANAN KELOMPOK TANI MELATI I TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA NAGORI DOLOK HATARAN KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN ANGKET (KUESIONER) PERANAN KELOMPOK TANI MELATI I TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA NAGORI DOLOK HATARAN KECAMATAN SIANTAR KABUPATEN SIMALUNGUN ANGKET (KUESIONER) Petunjuk Pengisian 1. Isilah dengan menuliskan keterangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci umat Islam yang membahas segala macam

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci umat Islam yang membahas segala macam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Al-Qur an adalah kitab suci umat Islam yang membahas segala macam masalah yang ada di dunia dan isinya, serta terdapat berbagai petunjuk ilmu pengetahuan modern di

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Survei Kecamatan Rancabungur dan Kecamatan Kemang termasuk dalam Kabupaten Bogor, yang secara geografis terletak antara 6.9 o 6.4 o Lintang Selatan dan 6. o.3 o

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di Desa Dirgahayu Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru. Penelitian

Lebih terperinci

Draft Pertanyaan Strategi Adaptasi Petani Pemilik Lahan Terbatas

Draft Pertanyaan Strategi Adaptasi Petani Pemilik Lahan Terbatas Draft Pertanyaan Strategi Adaptasi Petani Pemilik Lahan Terbatas I. Data pribadi informan kunci 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Usia : 4. Status perkawinan : 5. Suku : 6. Agama : 6. Jumlah anak : 7. Pendidikan

Lebih terperinci

I. GAMBARAN UMUM SL PHT

I. GAMBARAN UMUM SL PHT HASIL MONITORING PUG PADA DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2012 SL PHT PADA KELOMPOK TANI BUNGA MEKAR KABUPATEN BANDUNG BARAT DAN KELOMPOK TANI PASIR KELIKI KABUPATEN SUMEDANG I. GAMBARAN UMUM SL

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian

Kuesioner Penelitian Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN ANGGOTA KOMUNITAS PEMUDA PEDULI LINGKUNGAN TENTANG PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELURAHAN SEI KERA HILIR I KECAMATAN MEDAN PERJUANGAN KOTA

Lebih terperinci

KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU PENGENALAN TEMPAT PETUGAS PROGRAM STUDI KEHUTANAN

KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU PENGENALAN TEMPAT PETUGAS PROGRAM STUDI KEHUTANAN Lampiran 1 KUESIONER RESPONDEN PEMILIK ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL DAN PROSPEK PEMASARAN BUDIDAYA GAHARU Dusun PENGENALAN TEMPAT Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi Sumatera Utara No urut sampel PETUGAS

Lebih terperinci