BAB V KESIMPULAN. 5.1 Simpulan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN. 5.1 Simpulan"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN 5.1 Simpulan Berdasar tujuan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya serta hasil penelitian maka disusun simpulan penelitian sebagai berikut. Penekanan pimpinan pada orientasi pasar didukung berpengaruh positif terhadap semua dimensi orientasi pasar pada instansi pemerintahan daerah, kecuali pada dimensi rancangan tanggapan. Semakin tinggi penekanan pimpinan instansi pemerintah daerah terhadap pentingnya orientasi pasar maka pengembangan intelijen pasar, penyebaran intelijen pasar, dan implementasi tanggapan terhadap hasil intelijen pasar akan semakin tinggi. Hasil studi ini mengkonfirmasi penelitian Jaworski dan Kohli (1993), Cervera et al., (2001), Kuada dan Buatsi (2005), Kirca et al.(2005), Zebal dan Goodwin (2011) dan Dwairi (2012). Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara faktor penekanan pimpinan pada orientasi pasar terhadap orientasi pasar adalah tangguh. Faktor pimpinan organisasi yang kedua adalah penghindaran risiko pimpinan instansi. Meskipun hanya terdukung sebagian, hasil studi menunjukkan bahwa penghindaran risiko pimpinan berpengaruh negatif terhadap dimensi pengembangan intelijen pasar dan rancangan tanggapan terhadap intelijen. Dapat disimpulkan bahwa jika tingkat penghindaran risiko pada instansi pemerintah tinggi maka tingkat pengembangan intelijen pasar dan rancangan tangggapan pada instansi pemerintah akan rendah. Dengan demikian penghindaran risiko pimpinan didukung sebagai anteseden orientasi pasar pada instansi pemerintah daerah meskipun terdukung sebagian. Hasil studi ini mengkonfirmasi temuan studi dari Jaworski dan Kohli (1993), Kirca et, al. (2005), Kuada dan Buatsi (2005), Haver dan Gresham (2008), Zebal dan Goodwin (2011), Dwairi et al. (2012) dan Nair (2013). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik antar bagian pada instansi pemerintah daerah tidak terbukti berpengaruh terhadap semua dimensi orientasi pasar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa konflik berpengaruh negatif terhadap orientasi pasar tidak didukung. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi beberapa studi

2 sebelumnya antara lain dari Kuada dan Buatsi (2005), Zebal dan Quazi (2011), Dwairi et al. (2012), dan Nair (2013), Dengan demikian, pada setting studi pemerintah daerah, konflik antar bagian tidak didukung sebagai anteseden orientasi pasar. Berkaitan dengan variabel keterhubungan antar bagian, hasil penelitian menunjukkan bahwa keterhubungan antar bagian berpengaruh positif terhadap dimensi penyebaran intelijen. Semakin tinggi tingkat keterhubungan antar bagian dalam instansi pemerintah maka penyebaran intelijen pasar ke dalam seluruh bagian organisasi akan meningkat. Meskipun keterhubungan terbukti berpengaruh signifikan terhadap dimensi rancangan tanggapan terhadap intelijen pasar, namun arah hubungan negatif berlawanan dengan yang dihipotesiskan. Berarti semakin tinggi tingkat keterhubungan antar bagian dalam instansi, justru akan menurunkan tingkat rancangan tanggapan instansi terhadap hasil intelijen pada instansi pemerintah. Temuan ini bertentangan dengan sebagian besar temuan studi sebelumnya. Namun demikian, studi yang dilakukan oleh Zebal dan Quazi (2011) juga menunjukkan bahwa keterhubungan tidak terdukung secara penuh sebagai anteseden orientasi pasar. Dapat disimpulkan bahwa pada setting instansi pemerintah keterhubungan antar bagian terdukung sebagian sebagai anteseden orientasi. Sebagaimana ditunjukkan hasil studi dari Jaworski dan Kohli (1993) dan dikonfirmasi temuan studi dari Dwairi et al. (2012), hasil penelitian ini juga tidak memberikan bukti bahwa formalisasi berpengaruh terhadap orientasi pasar pada instansi pemerintah daerah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa formalisasi tidak terdukung sebagai anteseden orientasi pasar pada instansi pemerintah daerah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sentralisasi tidak terdukung sebagai anteseden orientasi pasar pada instansi pemerintah daerah kecuali pada dimensi rancangan tanggapan terhadap hasil intelijen pasar. Temuan studi menunjukkan bahwa sentralisasi terbukti signifikan berpengaruh positif terhadap rancangan tanggapan pada hasil intelijen pasar. Meskipun berpengaruh signifikan, namun arah hubungan pengaruhnya berlawanan dengan yang dihipotesiskan. Dengan demikian dapat diartikan bahwa pada instansi pemerintah daerah, sentralisasi justru berpengaruh positif pada rancangan tanggapan pada intelijen. Temuan studi ini mengkonfirmasi hasil analisis meta dari Kirca, Jayachandran, dan Bearden (2005) serta studi yang dilakukan Kuada dan Buatsi (2005) di Ghana. Sistem pemberian penghargaan berdasar kinerja pelayanan terbukti berpengaruh positif signifikan pada orientasi pasar di instansi pemerintah daerah, khususnya pada dimensi rancangan

3 tanggapan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jika pemberian penghargaan di pemerintah daerah didasarkan pada kinerja pelayanan, maka rancangan tanggapan terhadap hasil intelijen akan semakin besar. Hasil studi ini memberikan dukungan pada studi Kuada dan Buatsi (2005) dan Dwairi et al, (2012), bahwa sistem pemberian penghargaan berdasar kinerja pelayanan didukung sebagai anteseden orientasi, meskipun hanya terdukung sebagian. Persepsi pimpinan tentang turbulensi pasar tidak terbukti berpengaruh terhadap orientasi pasar pada setting studi instansi pemerintah. Penelitian ini tidak memberikan dukungan pada temuan studi dari Cervera et al., (2001). Dapat disimpulkan bahwa persepsi pimpinan terhadap turbulensi pasar tidak didukung sebagai anteseden orientasi pasar. Persepsi pimpinan instansi tentang tinggi rendahnya intensitas bersaing antar pemerintah daerah akan menentukan orientasi pasar instansi pemerintah. Jika pimpinan mempersepsikan tingkat bersaing antar pemerintah daerah tinggi, maka tingkat orientasi pasar organisasi juga akan meningkat. Hasil studi menunjukkan bahwa persepsi pimpinan terhadap intensitas bersaing terbukti berpengaruh signifikan terhadap dimensi penyebaran intelijen dan rancangan tanggapan terhadap intelijen. Temuan studi ini mendukung temuan Cervera et al., (2001), meskipun hanya sebagian. Berkaitan dengan persepsi pimpinan terhadap turbulensi teknologi, hasil studi menunjukkan bahwa turbulensi teknologi terbukti tidak berpengaruh terhadap orientasi pasar pada instansi pemerintah daerah. Konsekuensi positif yang diharapkan atas penerapan orientasi pasar dalam organisasi adalah meningkatnya komitmen organisasional, esprit de corps, dan peningkatan kinerja keseluruhan organisasi. Hasil studi ini menunjukkan bahwa pengembangan intelijen, penyebaran intelijen, dan rancangan tanggapan terbukti berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasional, kecuali untuk variabel pengembangan intelijen yang arah pengaruhnya berlawanan dengan yang dihipotesiskan. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa penyebaran intelijen pasar dan rancangan tanggapan pada hasil intelijen pasar berpengaruh positif signifikan terhadap esprit de corps. Berarti jika penyebaran intelijen ke dalam seluruh bagian organisasi meningkat, maka esprit de corps juga akan meningkat. Demikian juga jika rancangan tanggapan terhadap intelijen pasar pada instansi meningkat maka esprit de corps karyawan akan meningkat, Dengan demikian

4 dapat disimpulkan bahwa peningkatan orientasi pasar, khususnya dimensi penyebaran intelijen pasar dan rancangan tanggapan pada intelijen pasar akan menghasilkan konsekuensi positif pada esprit de corps karyawan. Hasil penelitian ini memberikan dukungan pada hasil studi dari Jaworski dan Kohli (1993) dan Provitera et al. (2002). Kinerja organisasional terdukung sebagai konsekuensi orientasi pasar pada setting penelitian instansi pemerintah daerah meskipun hanya terdukung sebagian. Hasil studi menunjukkan bahwa dimensi penyebaran intelijen pasar dan rancangan tanggapan atas hasil intelijen pasar berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja organisasional instansi pemerintah daerah. Dapat disimpulkan bahwa semakin besar penyebaran intelijen pasar ke dalam seluruh bagian organisasi, maka kinerja organisasional akan meningkat. Demikian juga jika rancangan tanggapan terhadap hasil intelijen pasar meningkat maka kinerja organisasional akan meningkat. Hasil penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa antara orientasi pasar dan kinerja organisasional memiliki hubungan yang tangguh. Dengan demikian hasil studi ini memberikan dukungan pada studi sebelumnya bahwa orientasi pasar berpengaruh positif terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan (Kohli dan Jaworski, 1993; Cano, Carrillat, Jaramillo, 2004; Kara, Spillan, DeShields Jr., 2004; 2005; Vieira, 2010; Ogbonna dan Ogwo, 2013). 5.2 Implikasi Riset Implikasi Teoritis Hasil studi ini secara umum memberikan dukungan meskipun sebagian pada hasil penelitian sebelumnya dan memberikan justifikasi untuk ketangguhan satu variabel anteseden orientasi pasar yaitu variabel penekanan pimpinan pada orientasi pasar. Dari faktor personal pimpinan, kedua variabel yang diuji yaitu variabel penekanan pimpinan pada orientasi pasar dan penghindaran risiko didukung secara empiris berpengaruh signifikan terhadap orientasi pasar meskipun hanya sebagian. Temuan ini menguatkan keyakinan bahwa pimpinan organisasi memegang peran utama dalam membentuk nilai-nilai dan budaya organisasi untuk berorientasi pasar. Berbagai studi tentang pengaruh karakteristik pimpinan, menyiratkan pentingnya pimpinan untuk bisa membawa seluruh organisasi berkinerja tinggi dan memiliki keunggulan yang terus menerus. Berbagai karaktersistik pimpinan yang telah diteliti sebagai anteseden

5 orientasi pasar selain faktor penekanan pimpinan pada orientasi pasar dan sikap penghindaran risiko dari pimpinan adalah sikap profesional (Bhuian, 1992; Wood dan Bhuian, 1993), sikap terhadap pemasaran (Bhuian, 1992; Wood dan Bhuian, 1993), pelatihan manajemen (Harris dan Piercy, 1997), pendidikan formal di bidang pemasaran (Zebal dan Goodwin, 2011), serta kewirausahaan (Haver dan Gresham, 2008) yang hasilnya menguatkan peran sentral dari pimpinan organisasi. Hasil studi ini mengkonfirmasi penelitian Cervera et al. (2001), Kuada dan Buatsi (2005), Kirca et al. (2005), dan Dwairi (2012). Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara faktor personal pimpinan terhadap orientasi pasar adalah tangguh. Meskipun hanya terdukung sebagian sebagai anteseden orientasi pasar, variabel penghindaran risiko pimpinan berpengaruh terhadap pengembangan intelijen pasar dan rancangan tanggapan pada intelijen pasar. Dengan demikian temuan ini mendukung hasil studi Jaworski dan Kohli (1993), Kirca et al., (2005), Zebal dan Goodwin (2011), Dwairi et al., 2012) dan Nair (2013). Berkaitan dengan faktor organisasional, sebagaimana temuan studi sebelumnya, hasil penelitian tidak menunjukkan dukungan yang mencukupi. Sebagian hasil studi sebelumnya juga menunjukkan temuan yang tidak konsisten. Konflik antar bagian tidak terbukti berpengaruh terhadap orientasi pasar. Demikian juga dengan variabel sistem pemberian penghargaan berdasar kinerja pelayanan, terbukti berpengaruh hanya terhadap rancangan tanggapan dan tidak pada dimensi orientasi pasar yang lain (Kuada dan Buatsi, 2005; Dwairi, 2012). Hasil studi menunjukkan bahwa persepsi pimpinan atas intensitas bersaing berpengaruh positif terhadap penerapan penyebaran intelijen pasar dan rancangan tanggapan atas intelijen pasar, tetapi tidak pada dimensi orientasi pasar yang lain. Temuan ini memberikan dukungan sebagian pada studi Cervera (2001) bahwa persepsi pimpinan terhadap faktor lingkungan eksternal organisasi akan menentukan tingkat orientasi pasar organisasi. Semakin tinggi persepsi organisasi terhadap turbulensi lingkungan maka orientasi pasar akan semakin kuat. Jaworski dan Kohli (1993) dan dirujuk oleh Kirca et al.. (2005) menguji faktor eksternal sebagai pemoderasi pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja organisasional, namun temuannya tidak memberikan dukungan. Dengan demikian hubungan antara variabel eksternal lingkungan dengan orientasi pasar belum menghasilkan keputusan yang kuat. Kunci menariknya orientasi pasar bagi peneliti maupun praktisi adalah pandangan bahwa orientasi pasar memiliki pengaruh potensial pada kinerja organisasi. Para peneliti

6 mengidentifikasi bahwa orientasi pasar merupakan kunci untuk bisa beradaptasi dan mengakomodasi perubahan lingkungan yang terjadi dengan cepat (Dwairi, 2012). Sejumlah studi diberbagai negara memberikan dukungan bahwa orientasi pasar memiliki korelasi yang positif terhadap orientasi pasar (Ellis, 2006; Baker dan Sinkula, 2009; Vieira, 2010; Taleghani et al., 2015; Joseph et al., 2015). Kinerja organisasi dipandang tangguh sebagai dampak dari orientasi pasar. Penelitian yang telah dilakukan pada berbagai area studi menunjukkan dukungan yang kuat bahwa kinerja organisasi merupakan konsekuensi dari orientasi pasar (Kirca et al., 2005; Ellis, 2006; Vieira, 2010; Dwairi, 2012; Taleghani, 2013). Hasil penelitian ini mendukung kesimpulan bahwa kinerja organisasi sebagai konsekuensi dari orientasi pasar. Komitmen organisasional dan esprit de corps dalam studi ini terdukung sebagai konsekuensi orientasi pasar. Temuan ini memberikan justifikasi pada studi Jaworski dan Kohli (1993), Kirca et al., (2005), dan Vieira (2010). Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada beberapa anteseden orientasi pasar yang tidak didukung secara empirik berpengaruh terhadap orientasi pasar. Beberapa variabel tersebut adalah konflik antar bagian, formalisasi, turbulensi pasar, dan turbulensi teknologi. Berdasar pengujian hipotesis yang dilakukan, hanya delapan belas dari lima puluh dua hipotesis yang didukung secara empirik (34,6 persen). Hal ini mengindikasikan bahwa masih banyak hasil penelitian yang tidak sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya. Dengan demikian belum dihasilkan simpulan studi yang konklusif tentang anteseden dan konsekuensi orientasi pasar pada instansi pemerintah daerah. Oleh karena itu penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menghasilkan simpulan yang intersubjectively certiviable. Meskipun demikian delapan belas hipotesis yang didukung secara empirik memberikan justifikasi pada beberapa penelitian sebelumnya. Variabel yang terdukung secara empirik berpengaruh pada orientasi pasar adalah penekanan pimpinan pada orientasi pasar. Dengan demikian simpulan bahwa antara penekanan pimpinan pada orientasi pasar dan orientasi pasar memiliki hubungan yang tangguh didukung Implikasi Praktis Temuan penelitian mengindikasikan bahwa penekanan pimpinan pada orientasi pasar memiliki peran penting terhadap orientasi pasar. Pimpinan instansi harus mampu memberikan

7 keteladanan dan sinyal-sinyal perilaku yang jelas yang menunjukkan pentingnya orientasi pasar. Organisasi yang berorientasi pasar harus mampu memahami dengan baik apa yang dibutuhkan dan diinginkan publiknya. Oleh karena itu pimpinan organisasi harus banyak melakukan kajian tentang kebutuhan masyarakat dan mampu mendengarkan dengan baik tentang keinginan masyarakat, serta terus memantau lingkungan eksternal yang terus mengalami perubahan dengan cepat. Keberanian mengambil risiko diperlukan ada pada para pimpinan instansi sehingga ide-ide kreatif pengembangan pelayanan baru berdasar kebutuhan dan kondisi masyarakat dapat dikembangkan. Sistem pemberian penghargaan (reward system) merupakan faktor yang sangat sensitif dalam mempengaruhi kesetiaan pegawai pada organisasi. Reward system yang baik harus memenuhi kriteria fair, adil, dan berkaitan dengan kinerja. Pemberian penghargaan ini juga merefleksikan persepsi manajemen terhadap kontribusi pegawai terhadap instansi dalam mencapai tujuan oganisasi dan dapat mempengaruhi dan mengkondisikan perilaku individu. Oleh karena itu instansi pemerintah perlu merancang sistem pemberian penghargaan yg dikaitkan dengan kinerja layanan dan kepuasan pelanggan. Studi menunjukkan bahwa persepsi pimpinan akan adanya intensi persaingan antar pemerintah daerah justru berimplikasi positif pada orientasi pasar. Dengan dirasakannya persaingan antar daerah antara lain dalam menarik investor akan mendorong instansi mengembangkan sistem intelijen yang baik. Perancangan program-program akan didasarkan pada hasil intelijen yang terus mendeteksi dan memantau perubahan lingkungan dan kebutuhan publik yang terus mengalami perubahan dengan cepat. Penelitian orientasi pasar ini dimaksudkan untuk mengisi kesenjangan sejumlah studi tentang model anteseden dan konsekuensi orientasi pasar yang hasilnya belum konklusif. Studi dilakukan di Indonesia pada instansi pemerintah kabupaten dan kota khususnya di Jawa Tengah dengan pertimbangan studi pada area ini belum pernah dilakukan. Pertimbangan lain adalah terjadinya perubahan paradigma baru dalam sistem organisasi pemerintahan yang bergeser dari paradigma administrasi publik ke paradigma new public management dan akhirnya menjadi new public services (Denhart dan Denhart, 2003). Perubahan paradigma ini diwujudkan oleh pemerintahan negara Republik Indonesia dengan dikeluarkannya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 diperbarui dengan Undang-undang nomor 32 tahun 2004

8 tentang Pemerintahan Daerah, yang menegaskan tentang sistem otonomi daerah. Dengan paradigma baru ini, penerapan konsep bisnis yang berorientasi pasar menjadi tantangan untuk dilakukan. Karena adanya perbedaan mendasar antara organisasi bisnis dengan organisasi pemerintahan dalam hal tujuan organisasinya, maka dibutuhkan kerangka baru tentang konsepkonsep bisnis yang cocok bagi organisasi pemerintahan. Hasil pengujian hipotesis tentang pengaruh faktor-faktor organisasional terhadap orientasi pasar menunjukkan bahwa variabel keterhubungan antar bagian, sentralisasi, dan persepsi pimpinan tentang intensitas bersaing memiliki pengaruh signifikan terhadap orientasi pasar, meskipun sebagian. Dengan demikian keterhubungan antar bagian harus terus ditingkatkan. Instansi perlu membangun sistem komunikasi yang baik sehingga antar bagian dapat melakukan hubungan dan koordinasi dengan intensif dan cepat. Hasil studi menunjukkan bahwa sentralisasi justru memberi pengaruh positif terhadap orientasi pasar khususnya pada rancangan tanggapan dalam instansi pemerintah. Temuan ini positif bagi instansi pemerintah, karena secara struktur organisasi, instansi pemerintah bersifat hirarkhis sehingga melekat di dalamnya sifat sentralisasi. Instansi pemerintah juga perlu menerapkan sistem pemberian penghargaan berdasar kinerja pelayanan dan kepuasan pelanggan karean hasil penelitian faktor sistem penghargaan ini berpengaruh positif pada rancangan tanggapan pada intelijen pasar. Variabel komitmen organisasional merupakan variabel yang sangat penting bagi kelangsungan hidup organisasi. Tidak ada yang bisa menggantikan dedikasi dan komitmen manusia bagi organisasi. Sangat pentingnya aspek komitmen karyawan bagi organisasi tersirat dalam pernyataan Mintzberg (1996) bahwa tidak ada yang bisa menggantikan dedikasi manusia dalam organisasi. Organisasi tanpa dedikasi dan komitmen manusia di dalamnya bagaikan orang tanpa jiwa. Oleh karena itu upaya membangun dedikasi dan komitmen anggota organisasi merupakan keharusan bagi organisasi. Instansi pemerintahan merupakan organisasi pelayanan publik, sehingga manusia merupakan faktor penentu yang paling utama. Hasil penelitian ini memberikan dukungan yang kuat bahwa komitmen organisasional merupakan konsekuensi dari orientasi pasar. Esprit de corps merupakan variabel yang menunjukkan kekompakan dan rasa persaudaraan yang kuat diantara karyawan sebagai satu keluarga besar dalam organisasi. Sama dengan komitmen organisasional, esprit de corps juga didukung secara empirik sebagai konsekuensi dari orientasi pasar dalam instansi pemerintahan. Sejalan dengan temuan studi

9 sebelumnya bahwa kinerja keseluruhan organisasi merupakan konsekuensi yang tangguh dari orientasi pasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja organisasi di instansi pemerintah daerah dipengaruhi oleh penyebaran intelijen pasar ke dalam seluruh bagian organisasi dan rancangan tanggapan terhadap hasil intelijen yang dikembangkan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, meskipun terdukung sebagian, orientasi pasar berpengaruh positif signifikan pada komitmen organisasional, esprit de corps, dan kinerja organisasi secara keseluruhan. Dengan demikian upaya untuk meningkatkan orientasi pasar dengan memperhatikan faktorfaktor penentu orientasi pasar harus terus dilakukan di instansi pemerintah daerah. 5.3 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan pertama adalah ukuran sampel yang relatif kecil sedangkan parameter yang diuji relatif banyak. Hal ini memiliki implikasi pada hasil pengujian hipotesis yang sebagian besar menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Keterbatasan kedua adalah bahwa pengukuran dampak orientasi pasar dilakukan dengan metode self report, sehingga kemungkinan terjadinya common method bias cukup besar. Kelemahan selanjutnya adalah bahwa dalam pengujian kualitas data, banyak indikator yang tidak memenuhi kriteria validitas data sehingga cukup banyak item indikator yang gugur. Kelemahan ini kemungkinan besar terkait dengan ukuran sampel yang relatif kecil dibanding jumlah parameter dalam model. Kemungkinan lain adalah format kuesioner kurang dirumuskan dengan baik. Selanjutnya data penelitian ini bersifat cross-sectional sehingga perkembangan perubahan organisasi sebagai dampak penerapan orientasi pasar tidak dapat diidentifikasi dengan jelas. Dalam penelitian ini satuan kerja perangkat daerah (SKPD) sebagai unit analisis tidak dibedakan antara SKPD yang banyak berinteraksi langsung dengan masyarakat dan SKPD yang tidak melakukan kontak langsung dengan publik. Kelemahan studi berikutnya berasal dari sumber informasi yang hanya dari internal organisasi pemberi pelayanan (supply side) bukan dari publik penerima pelayanan (demand side). Kondisi ini memiliki peluang untuk menghasilkan data yang bias. Kelemahan yang lain adalah bahwa dampak atau konsekuensi orientasi pasar bagi instansi pemerintah diukur secara subyektif dan bersifat internal organisasi, tidak secara ukuran-ukuran obyektif dan berdasar penilaian dari pihak eksternal.

10 5.4 Arahan Riset Mendatang Memperhatikan beberapa keterbatasan dari penelitian ini maka pada penelitian yang akan datang direkomendasikan untuk dilakukan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, ukuran sampel perlu diperbesar dan diperluas, baik dalam hal jumlah sampel responden, wilayah penelitian, dan sumber informasi ditambahkan dari sisi penerima pelayanan. Kedua, pengukuran kinerja organisasional dilakukan dengan menggunakan data penilaian dari instansi lain, antara lain dari penilaian kinerja nasional dan dari masyarakat penerima layanan (indeks kepuasan masyarakat, kualitas hidup, dan sebagainya), sehingga peluang terjadinya common method bias bisa diperkecil. Ketiga, karena dalam kegiatan pelayanan tidak semua SKPD memiliki frekuensi interaksi langsung dengan masyarakat atau publik yang dilayaninya dengan tingkat yang sama, maka perlu dilakukan penelitian secara terpisah antara SKPD yang banyak berinteraksi secara langsung dengan masyarakat ( rumah sakit umum daerah, badan investasi daerah, dinas kependudukan dan catatan sipil, dinas perijinan, dan sebaginya) dengan SKPD yang relatif jarang berinteraksi secara langsung dengan masyarakat (dinas kehutanan, dinas pertamanan dan pemakaman, dinas kesbanglinmas, satuan polisi pamong praja, unit perpustakaan daerah, dan lain sebaginya). Keempat, dilakukan penelitian dengan menggunakan data longitudinal sehingga perubahan sebagai dampak dari implementasi orientasi pasar dalam organisasi dapat diidentifikasi. Kelima, direkomendasikan untuk menguji beberapa variabel anteseden dan konsekuensi orientasi pasar yang belum diteliti dalam penelitian ini sehingga dapat dilakukan justifikasi studi yang lebih luas. Variabel anteseden orientasi pasar yang perlu diidentifikasi lebih lanjut antara lain pendidikan pemasaran formal, sikap profesional, budaya organisasi, pelatihan manajemen, dan sebagainya (tabel 2.2). Sedangkan variabel konsekuensi orientasi pasar antara lain kepuasan dan loyalitas, kepuasan terhadap pekerjaan, keinovatifan, dan sebagainya (tabel 2.3).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dipaparkan latar belakang masalah serta research gap baik theoritical gap maupun empirical gap yang mendasari dilakukannya penelitian ini. Theoritical gap menunjukkan

Lebih terperinci

BAB V. SIMPULAN, KONTRIBUSI, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PADA PENELITIAN BERIKUTNYA. 5.1 Simpulan

BAB V. SIMPULAN, KONTRIBUSI, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PADA PENELITIAN BERIKUTNYA. 5.1 Simpulan 123 BAB V. SIMPULAN, KONTRIBUSI, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI PADA PENELITIAN BERIKUTNYA 5.1 Simpulan Penelitian ini menemukan faktor yang mempengaruhi kontradiksi pengaruh iklim psikologis persaingan terhadap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. bagian akhir bab ini menjelaskan tentang keterbatasan-keterbatasaan dan saran untuk

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. bagian akhir bab ini menjelaskan tentang keterbatasan-keterbatasaan dan saran untuk BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Bab ini akan memaparkan mengenai hasil penelitian dalam bentuk kesimpulan. Bab ini juga menjelaskan mengenai implikasi dari temuan penelitian yang terdiri dari implikasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah: perhatian pada pengikut (House, 1996). Visi, hope/faith, dan altruistic love

BAB V PENUTUP. Simpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah: perhatian pada pengikut (House, 1996). Visi, hope/faith, dan altruistic love BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan Simpulan yang dapat ditarik pada penelitian ini adalah: a. Kepemimpinan spiritual berpengaruh positif signifikan pada harga diri karyawan. Path-goal leadership theory membantu

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. kewargaan organisasional serta pengaruh pemediasian komitmen organisasional

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI. kewargaan organisasional serta pengaruh pemediasian komitmen organisasional BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Simpulan Penelitian ini menguji pengaruh positif kepuasan kerja terhadap perilaku kewargaan organisasional serta pengaruh pemediasian komitmen organisasional pada kepuasan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survey kepada

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survey kepada BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui survey kepada para karyawan Bank Mandiri Area Padang. Tujuan penelitian secara umum adalah melihat pengaruh nilai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. yang telah dilakukan pada bab sebelumnya adalah: mempengaruhi individu untuk melakukan internalisasi nilai-nilai organisasi

BAB V PENUTUP. yang telah dilakukan pada bab sebelumnya adalah: mempengaruhi individu untuk melakukan internalisasi nilai-nilai organisasi BAB V PENUTUP A. Simpulan Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik atas hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya adalah: 1. Identifikasi organisasional berpengaruh positif dan

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN IMPLIKASI. Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: akan semakin tinggi pula komitmen organisasional pegawai.

BAB VI SIMPULAN DAN IMPLIKASI. Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: akan semakin tinggi pula komitmen organisasional pegawai. BAB VI SIMPULAN DAN IMPLIKASI 6.1 Simpulan Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pegawai Pengadilan Negeri sewilayah Yogyakarta.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis 1 (H 1 ) tidak didukung. mempengaruhi secara signifikan pada kinerja guru.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis 1 (H 1 ) tidak didukung. mempengaruhi secara signifikan pada kinerja guru. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Kepemimpinan transaksional berpengaruh positif namun

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif. kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif. kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1) Penelitian ini menguji dan menganalisa pengaruh positif kepemimpinan transformasional pada perilaku kewargaan organisasional, serta peran pemediasian komitmen afektif

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang dilakukan di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta. Kuesioner yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang dilakukan di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta. Kuesioner yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini membahas mengenai pengaruh core self-evaluation pada work engagement dengan iklim psikologis sebagai variabel moderasi yang dilakukan di Hotel

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pegawai Dinas

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pegawai Dinas BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pegawai Dinas Pendidikan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dan Dinas Sosial di Kabupaten Sragen, mengenai pengaruh

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1. Alasan Pemilihan Masalah Perubahan lingkungan bisnis telah menantang perusahaan-perusahaan untuk dapat bersaing dengan ketat. Perusahaan yang dapat menerapkan strategi bisnisnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi pemaparan simpulan, keterbatasan, saran dan implikasi

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi pemaparan simpulan, keterbatasan, saran dan implikasi BAB V PENUTUP Bab ini berisi pemaparan simpulan, keterbatasan, saran dan implikasi penelitian yang terdapat dalam penelitian ini. Pemaparan simpulan bertujuan menjelaskan ringkasan hasil penelitian guna

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan

BAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan BAB I Pendahuluan Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan mengapa penelitian ini dilakukan. Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan

BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis dan pembahasan, ada beberapa kesimpulan, yaitu: 1. Persepsi karyawan tentang kesadaran internal marketing pada umumnya sangat tinggi. Artinya, tahu perlunya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Dari hasil data dan pembahasan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Dari hasil data dan pembahasan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil data dan pembahasan dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: 1) Variabel dukungan organisasional persepsian memiliki pengaruh positif dan signifikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. keadilan organisasional pada employee engagement. Peneliti melakukan. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. keadilan organisasional pada employee engagement. Peneliti melakukan. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh keadilan organisasional pada employee engagement. Peneliti melakukan survei untuk mendapatkan data primer dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk mempersiapkan diri dalam kehidupan global

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran pada

BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran pada BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN Setelah proses pengumpulan dan pengolahan data serta analisis, maka di dalam Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan dan Saran

BAB V. Kesimpulan dan Saran BAB V Kesimpulan dan Saran Pada bab 5 ini akan diberikan suatu konklusi, implikasi dan rekomendasi berdasarkan pada uraian dan pembahasan pada bab-bab terdahulu. Selanjutnya konklusi, implikasi dan rekomendasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN A. Simpulan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1. Kepuasan komunikasi organisasional memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap kepuasan kerja.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh jaringan sosial,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh jaringan sosial, BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh jaringan sosial, pendanaan dan energi organisasi produktif terhadap eksplorasi dan eksploitasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang menentukan kinerja pada industri mikro, kecil, dan menengah (IKM) makanan khas minang di kota Padang dengan

Lebih terperinci

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. upaya penerapan IR juga diidentifikasi; 2. analisis data menggunakan tujuh puluh enam pertanyaan dan mengacu

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. upaya penerapan IR juga diidentifikasi; 2. analisis data menggunakan tujuh puluh enam pertanyaan dan mengacu BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI 7.1 Simpulan Berikut beberapa simpulan dari penelitian ini: 1. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesiapan menerapkan IR pada indeks LQ-45. Elemen yang perlu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Ringkasan Evaluasi atas implementasi sistem pengukuran kinerja di organisasi sektor

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Ringkasan Evaluasi atas implementasi sistem pengukuran kinerja di organisasi sektor BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Ringkasan Evaluasi atas implementasi sistem pengukuran kinerja di organisasi sektor publik semakin mendesak untuk diterapkan guna mendukung pencapaian cita-cita good

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menjadi salah satu isu utama yang mendorong perusahaan menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk senantiasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. pergeseran industri dan perubahan perilaku karyawan. Sumber daya manusia (SDM) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perasaingan dalam dunia bisnis merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh organisasi. Organisasi dituntut untuk mampu menghadapi perubahan paradigma, pergeseran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi memiliki budaya yang merupakan ciri khas organisasi tersebut. Budaya tersebut dapat tercermin pada perilaku para karyawan, kebijakan-kebijakan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri dari 6 dimensi, yaitu: desain situs, reliabilitas, layanan pelanggan, keamanan/privasi, personalisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia usaha di era global saat ini sudah sangat ketat, setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan dalam dunia usaha di era global saat ini sudah sangat ketat, setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha di era global saat ini sudah sangat ketat, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menggunakan sumber daya yang dimiliki seoptimal

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis regresi untuk

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi simpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya, serta implikasi penelitian (teori dan manajerial/praktikal) 5.1 Simpulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perputaran karyawan (turnover intention) menjadi suatu fenomena yang menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki konsekuensi negatif dan konsekuensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keinginan konsumen eksternal-nya yaitu mahasiswa dan atau orang-tua-nya

BAB I PENDAHULUAN. dan keinginan konsumen eksternal-nya yaitu mahasiswa dan atau orang-tua-nya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke duapuluh satu ini, dunia pendidikan tinggi menunjukkan kecenderungan yang semakin mengglobal dan setiap perguruan tinggi akan menghadapi persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas. Organisasi semacam itu bukan melihat investasi modal, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas. Organisasi semacam itu bukan melihat investasi modal, melainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen pegawai dalam pekerjaan menjadi bagian integral dari proses manajemen. Memahami pentingnya pegawai dalam organisasi berarti mengakui bahwa eksistensi sumberdaya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, KONTRIBUSI, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN Pemasaran keterhubungan yang diukur dengan dua konstruk yaitu komitmen dan

BAB V SIMPULAN, KONTRIBUSI, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN Pemasaran keterhubungan yang diukur dengan dua konstruk yaitu komitmen dan BAB V SIMPULAN, KONTRIBUSI, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1 SIMPULAN 5.1.1 Pemasaran keterhubungan yang diukur dengan dua konstruk yaitu komitmen dan kepercayaan berperan sebagai variabel mediasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepercayaan guru pada pimpinan. 4. Kepercayaan guru pada pimpinan memediasi sebagian (partial

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepercayaan guru pada pimpinan. 4. Kepercayaan guru pada pimpinan memediasi sebagian (partial BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap kepercayaan guru pada pimpinan. 2. Kepercayaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan

I. PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan 1 I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah negara kesatuan, dalam penyelenggaraan pemerintahannya menekankan asas desentralisasi yang secara utuh dilaksanakan di daerah kota/kabupaten

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1. Kualitas Layanan Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna. Beberapa definisi yang kerap kali dijumpai antara lain : kesesuaian dengan persyaratan/tuntutan, pemenuhan

Lebih terperinci

viii Adaptabilitas Lingkungan Pembelajaran organisasional Pengambilan Risiko Berinovasi Kinerja organisasi Kompetensi Profesi

viii Adaptabilitas Lingkungan Pembelajaran organisasional Pengambilan Risiko Berinovasi Kinerja organisasi Kompetensi Profesi INTISARI Hubungan antara entrepreneur dan pengambilan risiko yang ada masih menyisakan pertanyaan bagi para peneliti. Penelitian Brockhaus (1990), menyatakan bahwa kebanyakan entrepreneur tidak berani

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya. tentang perilaku berbagi pengetahuan dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB V PENUTUP. penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya. tentang perilaku berbagi pengetahuan dan faktor-faktor yang mempengaruhi 79 BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan, kontribusi penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya. 5.1. Kesimpulan Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan pemahaman yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Latar belakang permasalahan menguraikan alasan mengapa suatu penelitian layak untuk dilakukan. Bagian ini menjelaskan tentang permasalahan dari sisi teoritis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. secara ringkas dan jelas. Bab ini akan memaparkan mengenai hasil penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. secara ringkas dan jelas. Bab ini akan memaparkan mengenai hasil penelitian BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Tujuan utama penelitian ini telah terjawab dan perlu dijelaskan kembali secara ringkas dan jelas. Bab ini akan memaparkan mengenai hasil penelitian tersebut dalam bentuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk mempersiapkan diri dalam kehidupan global

Lebih terperinci

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan

BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan BAB 6 PENUTUP 6.1 Kesimpulan Dari hasil pengolahan data dan analisis, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dimensi Student Satisfaction Inventory dan Metode Servqual dapat digunakan

Lebih terperinci

BABS SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka. simpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

BABS SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisis hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka. simpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: BABS SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka simpulan yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut: 1. Perubahan organisasi berpengaruh signiflkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat menjamin kelangsungan usaha klien

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan keunggulan kompetitif yang dapat menjamin kelangsungan usaha klien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan teknologi yang pesat sebagai dampak dari globalisasi mengakibatkan persaingan dunia usaha semakin tajam. Hal ini memaksa banyak akuntan publik

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI BAB V SIMPULAN DAN IMPLIKASI 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh positif sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi

BAB II LANDASAN TEORI. dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Komitmen Organisasional Menurut Robbins (2008), komitmen karyawan terhadap organisasi yaitu sampai tingkat mana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan teori-teori yang ada, hasil-hasil penelitian sebelumnya, dan hasil analisis yang telah dilakukan, simpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah:

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PELAKSANAAN BUDAYA KERJA PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi-dimensi apa saja yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi-dimensi apa saja yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dimensi-dimensi apa saja yang meningkatkan maupun menurunkan kepuasan pengguna layanan e-government sebagai bentuk evaluasi

Lebih terperinci

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP RESTORAN WARALABA IMPOR DI KABUPATEN JEMBER : KUALITAS PRODUK, KEPUASAN KONSUMEN DAN KESETIAAN MERK Peneliti : Drs.Didik Pudjo Musmedi,MS 1 dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : pelayanan, indek kepuasan masyarakat. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilaksanankan dengan dilatar belakangi oleh semakin banyaknya tuntutan masyarakat terhadap perbaikan dan peningkatan mutu pelayanan aparatur pemerintah yang diberikan kepada masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah organisasi. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada perusahaan besar, khususnya perusahaan go public, terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada perusahaan besar, khususnya perusahaan go public, terdapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perusahaan besar, khususnya perusahaan go public, terdapat pemisahan antara pemilik dengan manajemen. Manajemen adalah pihak yang mengelola serta mengendalikan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Temuan penelitian model keseimbangan kerja-keluarga ini membuktikan kesesuaian antara konsep teoritis yang dibangun

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdiri dari implikasi teoritis dan implikasi praktis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdiri dari implikasi teoritis dan implikasi praktis. 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai simpulan penelitian, keterbatasan penelitian dan saran penelitian mendatang, serta implikasi penelitian yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia memiliki sifat bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja sama, dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan atau instansi dalam pengelolaan pegawai secara profesional harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan, penarikan,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian serupa mengenai hubungan kepemimpinan karismatik dengan kepuasan kerja

BAB V PENUTUP. Penelitian serupa mengenai hubungan kepemimpinan karismatik dengan kepuasan kerja BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian serupa mengenai hubungan kepemimpinan karismatik dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasional telah banyak dilakukan di luar Indonesia. Penelitian yang pernah

Lebih terperinci

BAB V. PENUTUP. DeLone & McLean (2003) dengan memformulasikan teori dan literatur yang

BAB V. PENUTUP. DeLone & McLean (2003) dengan memformulasikan teori dan literatur yang BAB V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan spesifikasi ulang model DeLone & McLean (2003) dengan memformulasikan teori dan literatur yang berhubungan dengan sistem informasi

Lebih terperinci

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Esti Dwi Rinawiyanti Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut 1, Surabaya, Indonesia E-mail: estidwi@ubaya.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam indikator kinerja. Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai. atau ketidakpuasan konsumen (Boone & Kurtz, 1995).

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam indikator kinerja. Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai. atau ketidakpuasan konsumen (Boone & Kurtz, 1995). BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kualitas pelayanan memegang peranan penting dalam berbagai entitas bisnis di dunia. Banyak perusahaan dalam bidang pelayanan publik menempatkan kualitas pelayanan dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. signifikan terhadap kinerja guru PAI SMA/SMK di Kabupaten Pati. Artinya

BAB V PENUTUP. signifikan terhadap kinerja guru PAI SMA/SMK di Kabupaten Pati. Artinya BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kepemimpinan transformasional kepala berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. konsep pemasaran (Kohli & Jaworski, 1990). Orientasi pasar adalah budaya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. konsep pemasaran (Kohli & Jaworski, 1990). Orientasi pasar adalah budaya BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Orientasi Pasar Orientasi pasar merupakan salah satu konsep utama dalam literatur pemasaran karena mengacu pada sejauh mana perusahaan mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Hal tersebut ditunjukkan dengan indikator-indikator goodness of fit model struktural

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Hal tersebut ditunjukkan dengan indikator-indikator goodness of fit model struktural BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Model struktural pada penelitian ini menunjukkan tingkat kesesuaian yang baik. Hal tersebut ditunjukkan dengan indikator-indikator goodness of fit model struktural

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah belum optimal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah merupakan salah satu organisasi pelayanan publik yang sering dianggap belum produktif dan efisien dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Sebagai penyelenggara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan terus mengalami dinamika perubahan. Permintaan pelayanan jasa

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan terus mengalami dinamika perubahan. Permintaan pelayanan jasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai tuntutan pelayanan, baik kuantitas, kualitas maupun kecepatan pelayanan terus mengalami dinamika perubahan. Permintaan pelayanan jasa publik akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut organisasi pendidikan, khususnya perguruan tinggi, melakukan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut organisasi pendidikan, khususnya perguruan tinggi, melakukan perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan yang semakin dinamis dan penuh persaingan menuntut organisasi pendidikan, khususnya perguruan tinggi, melakukan perubahan orientasi

Lebih terperinci

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil Analisis Hasil yang diperoleh dari EOS menunjukkan nilai dimensi kunci dengan rentang angka 2.46 3.70 (skala 5) dimana rincian nilai untuk tiap dimensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony

BAB I PENDAHULUAN. agar tujuan individu konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri (Anthony BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi lingkungan yang cepat berubah, suatu perusahaan dituntut untuk meningkatkan efektifitas sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul. Era pembangunan dewasa ini ditandai dengan meningkatnya industri diberbagai bidang. Tumbuhnya sektor industri ini menimbulkan dampak terjadinya pergeseran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki tugas dan tanggung jawab bukan hanya sebagai penyedia data atau informasi, melainkan juga sebagai koordinator kegiatan perstatistikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepuasan terhadap kinerja karawan dengan komitmen organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Masyarakat memberikan kepercayaan kepada

BAB I PENDAHULUAN. sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Masyarakat memberikan kepercayaan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi Pemerintah Daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Masyarakat memberikan kepercayaan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji 97 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. SIMPULAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh positif gaya kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji peran pemediasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang peneliti melakukan penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan latar belakang peneliti melakukan penelitian yang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan latar belakang peneliti melakukan penelitian yang dituangkan dalam pertanyaan penelitian. Bab ini juga berisikan rumusan masalah, hasil yang ingin dicapai peneliti,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. SIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan statistik dan analisis data seperti yang diuraikan pada bab sebelumnya, terkait dengan persepsi guru tentang efektivitas kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan menjelaskan organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan diuraikan mengenai Usaha Kecil Menengah, definisi dan teori mengenai orientasi pasar, serta dipaparkan pula penelitian terdahulu terkait dengan orientasi pasar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global, untuk mewujudkan pemerintahan yang baik diperlukan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KETERTIBAN UMUM DAN KETENTERAMAN MASYARAKAT DI KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, baik pada organisasi profit maupun non-profit, organisasi publik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, baik pada organisasi profit maupun non-profit, organisasi publik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan organisasi merupakan perubahan yang tidak dapat dihindarkan oleh organisasi, baik pada organisasi profit maupun non-profit, organisasi publik dan privat,

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 63 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN... 1 II. TINJAUAN PUSTAKA... 10

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN... 1 II. TINJAUAN PUSTAKA... 10 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... x xi I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 8 1.3. Tujuan Penelitian... 8 1.4. Kegunaan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad yang baru ini, lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi, dan kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. dan rekomendasi. Pembahasan dari masing-masing dijelaskan secara runtut sebagai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. dan rekomendasi. Pembahasan dari masing-masing dijelaskan secara runtut sebagai BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI Bab ini membahas tentang kesimpulan penelitian, implikasi, saran, keterbatasan dan rekomendasi. Pembahasan dari masing-masing dijelaskan

Lebih terperinci

BAB V. 1. Product innovation berpengaruh signifikan dan positif terhadap brand. konsumen dari produk yang bersangkutan.

BAB V. 1. Product innovation berpengaruh signifikan dan positif terhadap brand. konsumen dari produk yang bersangkutan. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada BAB IV dapat disimpulkan bahwa: 1. Product innovation berpengaruh signifikan dan positif terhadap brand image tenun tradisional

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI Diajukan oleh : Yuwansyah Rizki Kartika Putra 1013010161/FE/AK Kepada FAKULTAS

Lebih terperinci

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV

VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. TVRI Stasiun Sulawesi Tenggara sebagai televisi publik lokal dan Sindo TV VI. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bagian ini diuraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi berdasar hasil penelitian yang telah dilakukan. 6.1. Kesimpulan Berdasarkan temuan-temuan dan analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pemikiran linier, yang bersifat mekanistik, yang menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pemikiran linier, yang bersifat mekanistik, yang menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era informasi, yang sekarang terjadi bukanlah seperti era industrialisasi yang merupakan pemikiran linier, yang bersifat mekanistik, yang menghasilkan kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, hal tersebut juga akan. Kondisi tersebut mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan jumlah penduduk yang cukup banyak, hal tersebut juga akan. Kondisi tersebut mendatangkan peluang-peluang bisnis yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di dunia setelah Cina, India dan Amerika. Seiring dengan jumlah penduduk yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. dari simpulan hasil penelitian, implikasi hasil penelitian, keterbatasan penelitian,

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN. dari simpulan hasil penelitian, implikasi hasil penelitian, keterbatasan penelitian, BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, KETERBATASAN DAN SARAN Bab ini menyajikan uraian lebih lanjut terkait hasil penelitian yang terdiri dari simpulan hasil penelitian, implikasi hasil penelitian, keterbatasan penelitian,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan temuantemuan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kepuasan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi, BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dalam industri yang berbasis teknologi, inovasi sangat diperlukan untuk meraih keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Untuk mengoptimalkan inovasi, pengelolaan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang yang terdapat dalam instansi tersebut. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. orang-orang yang terdapat dalam instansi tersebut. Oleh karena itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu instansi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuannya setiap instansi dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang-orang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 232

Lebih terperinci