BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. dan rekomendasi. Pembahasan dari masing-masing dijelaskan secara runtut sebagai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. dan rekomendasi. Pembahasan dari masing-masing dijelaskan secara runtut sebagai"

Transkripsi

1 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI Bab ini membahas tentang kesimpulan penelitian, implikasi, saran, keterbatasan dan rekomendasi. Pembahasan dari masing-masing dijelaskan secara runtut sebagai upaya untuk mendiskripsikan temuan penelitian ini dan juga relevansinya terhadap keterbatasan serta rekomendasi, termasuk juga urgensi untuk saran penelitian lanjutan 1. Kesimpulan Teori TAM dengan konteks budaya Indonesia yang menjadi acuan riset eksperimen ini didukung oleh hasil riset ini. Hasil riset menunjukkan variabel kemudahan penggunaan, risiko dan motivasi individu mengelaborasi informasi merupakan faktor penting dalam membangun niat adopsi e-banking, selain juga membangun sikap positif individu terhadap e-banking. Pada proses pembentukan sikap positif dan niat individu menunjukkan bahwa variabel kemudahan penggunaan berpengaruh positif signifikan dan hal ini menunjukkan konsistensi hasil bahwa kemudahan penggunaan merupakan faktor penting adopsi teknologi, termasuk juga pada adopsi e-banking sesuai teori TAM. Hasil ini sejalan dengan era perkembangan layanan perbankan yang memberikan kemudahan, tidak saja dari bentuk akses, tapi juga kemudahan operasional melalui jaringan berbasis realtime online yang bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja. Oleh karena itu, beralasan jika perkembangan teknologi perbankan pada umumnya dan e-banking khususnya memberikan kemudahan nasabah. Selain itu, layanan 92

2 e-banking tidak bersifat subsitusi, tetapi komplementer untuk dapat meningkatkan kualitas layanan yang disediakan oleh perbankan. Hasil riset menunjukkan bahwa variabel risiko berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembentukan sikap positif individu dan niat adopsi e-banking. Hasil ini menunjukkan persepsian terhadap risiko cenderung berbeda bagi setiap individu yaitu di satu sisi ada yang memandang risiko sebagai hal negatif, meski di sisi lain ada yang memandang sebagai hal positif. Dualisme persepsian tentang risiko secara tidak langsung memberikan gambaran bahwa mereduksi risiko dalam adopsi e-banking sangatlah penting, baik dalam bentuk human error atau technical error. Hasil riset ini menunjukkan bahwa persepsian risiko dianggap positif karena ketersediaan informasi di era global information society memungkinkan individu mencari dan mendapatkan informasi secara mudah dan murah sehingga mampu memetakan informasi dari berbagai sumber terkait e-banking. Artinya, informasi yang benar dan dari sumber yang dapat dipercaya mampu mereduksi persepsian risiko dalam kasus adopsi e-banking. Hasil ini menarik untuk membangun sumber informasi kepada publik sehingga dapat mereduksi persepsian tentang risiko yang kemudian mampu membangun sikap positif individu terhadap e-banking. Temuan lain riset ini juga menunjukkan bahwa motivasi mengelaborasi informasi yang memperkuat persepsi kemudahan penggunaan e-banking secara tidak langsung menunjukkan urgensi untuk mereduksi lack of knowledge dan lack of information yang selama ini menjadi persoalan adopsi teknologi pada umumnya dan kasus adopsi e-banking pada khususnya. Oleh karena itu, motivasi individu mengelaborasi informasi berpengaruh positif terhadap kemudahan penggunaan 93

3 setelah mengetahui semua proses, prosedur dan regulasi tentang e-banking. Selain itu, motivasi mengelaborasi informasi mampu merubah persepsian risiko menjadi positif dan ini menunjukkan bahwa persoalan lack of trust adopsi e-banking karena ancaman cyber crime tidak benar karena persepsian risiko bisa direduksi dengan motivasi mengelaborasi informasi terkait informasi yang benar dan dari sumber yang benar sehingga risiko tidak dianggap negatif, tetapi justru sebaliknya yaitu positif. Hal ini mengindikasikan adanya pengaruh moderasi dari variabel motivasi mengelaborasi terhadap sikap positif individu terhadap e-banking. Keyakinan ini juga didukung dengan identifikasi pemetaan interaksi antara produk dan individu seperti dijelaskan dalam gambar Hasil riset ini yang menegaskan peran variabel motivasi mengelaborasi informasi memoderasi pengaruh persepsi kemudahan, persepsi risiko terhadap sikap dan juga memoderasi pengaruh sikap terhadap niat adopsi e-banking secara tidak langsung menjelaskan bahwa keberagaman karakteristik nasabah haruslah diperhatikan, meskipun nasabah tersebut pada dasarnya tetap mampu berinteraksi dengan e-banking setelah termotivasi mengelaborasi informasi yaitu informasi yang benar dan berasal dari sumber yang juga benar. Hasil riset juga menegaskan konsistensi hubungan antara sikap dan niat sebagai model riset keperilakuan. Artinya, bahwa sikap positif terhadap e-banking berpengaruh positif terhadap niat adopsi e-banking. Oleh karena itu, perbankan perlu melakukan edukasi berkelanjutan sehingga mampu membangun sikap positif terhadap e-banking sehingga mampu meningkatkan niat adopsi e-banking. Hal ini sekaligus menegaskan konsistensi hubungan antara sikap dan niat merupakan 94

4 faktor kunci dari teori TAM yang dibangun dalam riset ini, meskipun di sisi lain hal ini juga mendukung pemahaman tentang riset keperilakuan dengan mengacu attitude behavior paradigm dalam menjawab riset adopsi teknologi. 2. Implikasi Hasil riset ini memberikan sejumlah implikasi yaitu implikasi teoretis, implikasi metodologis dan implikasi praktis. Penjelasan masing-masing implikasi tersebut adalah sebagai berikut : 2.1. Implikasi Teoretis Riset ini menggunakan teori TAM dengan konteks budaya Indonesia yang berbeda dibandingkan dengan beberapa riset terkait adopsi e-banking. Hasil riset ini memberikan gambaran dan peluang tentang pengembangan teori TAM dalam riset keperilakuan, terutama dalam kasus adopsi e-banking. Pengembangan teori TAM dalam riset keperilakuan juga mendukung pemahaman tentang attitude - behavior paradigm sebagai bagian dari model riset adopsi teknologi. Oleh karena itu, meskipun fokus kajian dari riset ini terbatas kepada aspek niat individu untuk adopsi, bukan pada fokus loyalitas, namun hasil riset memberikan peluang untuk pengembangan teoretis lebih lanjut yang tentunya disesuaikan setting amatan sesuai kasus yang muncul. Implikasi teoretis hasil riset ini memberikan peluang kepada eksplorasi dan pengembangan riset keperilakuan lainnya yaitu tidak hanya pada kasus adopsi teknologi, terutama yang berbasis riset keperilakuan. Oleh karena itu, 95

5 riset keperilakuan pada umumnya dan riset adopsi teknologi serta utamanya riset untuk kasus adopsi e-banking bisa mengembangkan dari teori TAM yang disesuaikan dengan setting amatan. Selain itu, lima variabel amatan dari hasil riset ini juga dimungkinkan untuk eksplorasi dan pengembangan lebih lanjut, terutama disesuaikan dengan permasalahan yang ada dan juga setting amatan yang muncul sesuai perkembangan yang ada Implikasi Metodologis Riset ini memberikan gambaran model niat adopsi e-banking dengan mengacu lima variabel amatan yang tidak hanya mengacu kajian literatur tetapi dikonfirmasi dengan FGD dan indepth interview melibatkan praktisi. Oleh karena itu hasil riset ini melalui proses yang rigid sehingga hasilnya bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan memberikan peluang pengujian ulang yang disesuaikan dengan permasalahan yang terjadi dan juga setting amatan yang muncul pada kasus-kasus yang lain sesuai perkembangan yang ada. Artinya, hasil riset ini bersifat replikatif yang bisa disesuaikan dengan permasalahan yang ada dan juga setting amatan yang muncul. Pengujian ulang menjadi sangat penting tidak hanya terkait identifikasi variabel amatan dari riset ini dan juga aspek peluang temuan terbaru dari riset lanjutan, tetapi juga untuk kepentingan terhadap generalisasi hasil dan juga review terhadap metodologisnya. Oleh karena itu, implikasi metodologis dari riset ini memberikan peluang bagi eksplorasi variabel dan juga persoalan yang muncul, terutama kasus adopsi teknologi dan utamanya adopsi e-banking. Hal 96

6 ini mengindikasikan bahwa riset ini memberikan peluang bagi pengembangan metodologis dengan tetap mengacu prosedur rigid, termasuk juga memenuhi syarat BLUE untuk menghasilkan model yang robuts sehingga tetap dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Implikasi lain terkait metodologis dari riset ini yaitu adanya peluang riset keperilakuan dengan desain eksperimen. Hasil kajian literatur bahwa riset adopsi e-banking mayoritas dilakukan dengan survei. Meskipun semua metode memiliki keunggulan dan kelemahan, namun dalam riset persepsian adopsi e-banking sebagai suatu bentuk keterlibatan tinggi dalam pengambilan keputusan adopsi maka desain eksperimen menjadi alternatif untuk mereduksi sejumlah kendala yang menghambat adopsinya, misalnya terkait kemudahan penggunaan dan risiko karena variabel tersebut dikontrol. Oleh karena itu, desain eksperimen riset ini diharapkan bisa memberikan pemahaman untuk mereduksi hambatan adopsi e-banking dan sekaligus memberikan alternatif solusi menjawab riset adopsi teknologi lain. Desain eksperimen berpeluang untuk diterapkan pada kasus adopsi teknologi lainnya dengan tetap mengacu prosedur rigid sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah Implikasi Praktis Hasil riset eksperimen ini memberikan implikasi praktis tidak hanya bagi pemasar, tapi juga bagi semua pihak yang berkepentingan dengan riset keperilakuan dan kasus adopsi teknologi, terutama pada adopsi e-banking. Konsep, variabel dan metodologis yang dibangun riset ini bisa menjadi acuan 97

7 bagi pemasar dan pihak lain yang berkepentingan mengembangkan stimulus sesuai tujuan pemecahan masalah yang ada dan juga setting amatan yang muncul. Oleh karena itu, bagi pemasar maka variabel amatan yang ada di riset ini bisa menjadi acuan untuk membangun niat adopsi teknologi secara umum dan utamanya kasus adopsi e-banking, terutama stimulus untuk membangun sikap positif individu terkait adopsi e-banking melalui persepsian kemudahan penggunaan, persepsian risiko dan motivasi individu mengelaborasi informasi tentang e-banking. Sektor perbankan juga berkepentingan dengan implikasi praktis hasil dari riset ini yaitu kelima variabel amatan menjadi acuan untuk memacu dua target kepentingan yaitu pertama membangun niat positif individu untuk adopsi e-banking dan kedua target lanjutan yaitu membangun niat loyalitas yang sudah menggunakan e-banking. Oleh karena itu, implikasi praktis riset ini memberikan peluang bagi perbankan untuk meningkatkan kepercayaan terhadap layanan perbankan yang berbasis online, tanpa mengabaikan bentuk layanan tradisional offline karena keduanya komplementer, bukan subsitusi. Hal ini penting karena e-banking adalah no personal face-to-face contact sebagai bagian dari perkembangan layanan e-service. Pemerintah juga berkepentingan dengan implikasi praktis dari hasil riset ini yaitu membangun regulasi mengacu kelima variabel amatan untuk kepentingan edukasi dan juga stimulus. Hal ini menjadi sangat penting karena pemerintah berkepentingan terhadap tingkat kepercayaan masyarakat kepada sektor perbankan, terutama layanan online berbasis realtime online yang juga 98

8 didukung oleh tarif internet yang semakin murah dan ketersediaan softwarehardware yang bisa diperoleh semua individu serta regulasi melalui UU no. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Pemerintah juga berkepentingan untuk mereduksi kejahatan melalui layanan perbankan dengan meningkatkan pengamanan berlapis, termasuk misal model single password atau one time password serta menyediakan informasi yang benar ke publik tentang e-banking. Hal ini sangat penting karena informasi yang benar dan berasal dari sumber yang benar mampu mereduksi risiko adopsi e-banking dan membangun sikap positif individu melalui pengetahuan cara penggunaan yang mudah dan aman, meskipun hal ini juga harus didukung dengan motivasi mengelaborasi informasi terkait e-banking. 3. Saran Hasil dari riset ini memberikan dua saran yaitu saran untuk studi ke depan terkait kepentingan riset dan juga saran bagi praktisi - pemasar terkait kepentingan pemasaran. Penjelasan dari keduanya adalah sebagai berikut : 3.1. Saran Studi Ke Depan Riset ini dilakukan melalui serangkaian prosedur yang rigid dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga menghasilkan model yang robust untuk menjelaskan riset keperilakuan niat adopsi e-banking. Selain itu, kelima variabel amatan yang dibangun dalam setting kasus ini juga mengacu hasil kajian literatur yang dikonfirmasi melalui FGD dan indepth interview 99

9 yang melibatkan praktisi perbankan untuk validasi. Oleh karena itu, meskipun model riset ini telah teruji, tapi ke depan perlu eksplorasi dan pengembangan riset lanjutan, tidak hanya dari aspek variabel, tapi juga metodologis terutama mengacu permasalahan yang ada dan setting amatan yang berkembang. Hal ini sangat penting karena permasalahan tentang adopsi teknologi, khususnya e-banking berkembang sangat pesat sesuai perkembangan e-service sebagai bagian e-lifestyle dan fenomena branchless banking. Oleh karena itu, perlu ada penyesuaian dengan mengacu setting amatan yang muncul. Pendekatan melalui desain eksperimen yang dibangun dalam riset ini memiliki karakteristik mendasar yaitu validitas internalnya tinggi, sedangkan validitas eksternal rendah. Oleh karena itu, riset mendatang perlu eksplorasi dan pengembangan desain eksperimen yang lebih variatif. Selain itu, stimulus yang dipakai dalam desain eksperimen ini adalah film. Meski film memiliki kelebihan dalam desain audio visual namun riset ke depan juga perlu untuk melakukan eksplorasi dan pengembangan desain visual bagi kepentingan stimulus dalam riset eksperimen yang lebih variatif dan konstruktif. Eksplorasi dan juga pengembangan untuk riset mendatang terkait riset keperilakuan, terutama kasus adopsi e-banking juga perlu mempertimbangkan kompleksitas permasalahan yang muncul dan setting amatan yang variatif. Hal ini tidak saja terkait dengan kepentingan generalisasi konsep, tetapi juga generalisasi hasil riset dengan tetap mengacu kepada proses riset yang rigid sehingga bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan juga hasil model riset yang robust. Oleh karena itu, saran bagi riset ke depan juga perlu memperluas 100

10 setting amatan. Artinya, kajian adopsi e-banking ke depan cenderung semakin berkembang seiring kompleksitas permasalahan yang muncul. Hal ini juga diperkuat saran dari sejumlah peneliti bahwa riset keperilakuan terkait adopsi teknologi dianjurkan melakukan eksplorasi. Riset lanjutan juga perlu mencermati pengaruh variabel moderasi yaitu motivasi mengelaborasi informasi sehingga dapat dipetakan tentang pengaruh moderasi lainnya dan atau identifikasi variabel lain yang memoderasi faktor sikap dan niat adopsi e-banking. Oleh karena itu, temuan riset ini bisa menjadi acuan dan eksplorasi lebih lanjut terkait permasalahan lainnya yang muncul sesuai setting amatan, termasuk juga relevansinya dengan aspek moderasi dalam riset lanjutan sesuai setting amatan yang muncul Saran Bagi Praktisi Pemasaran Faktor kemudahan penggunaan merupakan variabel penting dalam adopsi teknologi, terutama kasus e-banking. Oleh karena itu, pemasar perlu mencermati ini sehingga penekanan tentang kemudahan penggunaan menjadi acuan untuk mendukung daya tarik dari adopsi teknologi secara umum. Selain itu, pemasar juga perlu memberikan edukasi kepada publik tentang pentingnya pemahaman terkait kemudahan penggunaan dari suatu adopsi teknologi. Hal ini akan berpengaruh terhadap sikap positif individu untuk menerima adopsi teknologi. Edukasi tentang kemudahan penggunaan merupakan faktor penting terutama bagi kasus adopsi teknologi yang membutuhkan keterlibatan tinggi. 101

11 Faktor risiko, baik human error ataupun technical error, merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan pemasar dalam kasus adopsi teknologi. Meski demikian, faktor risiko dapat direduksi melalui penyampaian informasi yang benar. Selain itu, edukasi tentang adopsi teknologi juga dapat mereduksi risiko yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, pemasar perlu menyampaikan edukasi kepada publik dan juga menyediakan informasi yang benar sehingga publik bisa memahami prosedur dan proses adopsi teknologi secara benar dan tepat sehingga dapat mereduksi risiko, baik human error ataupun technical error. Langkah ini secara tidak langsung dapat mengalihkan persepsi bahwa risiko dari adopsi teknologi tidak selalu berkonotasi negatif. Selain itu, testimoni yang melibatkan tokoh, publik figur, atau perwakilan lembaga berkompeten juga dapat dilakukan untuk lebih meningkatkan sikap positif nasabah terhadap layanan e-banking. Identifikasi kedua faktor penting yaitu kemudahan penggunaan dan risiko juga harus disinergikan dengan membangun motivasi individu untuk mengelaborasi informasi. Hal ini dapat dilakukan pemasar dengan menyajikan informasi yang benar dan dari sumber yang benar. Stimulus melalui reward juga perlu diperhatikan pemasar agar publik mencari informasi yang benar dan dari sumber yang benar untuk mereduksi berbagai hambatan terkait kasus adopsi teknologi, baik dalam bentuk usage barrier, value barrier, risk barrier, tradition barrier dan image barrier. Selain itu, pemasar perlu secara kontinu menyampaikan informasi ke publik sehingga tidak ada lagi problem lack of 102

12 information, lack of trust dan lack of knowledge seperti yang dikhawatirkan dari adopsi teknologi pada umumnya dan adopsi e-banking pada khususnya. 4. Keterbatasan dan Rekomendasi Prosedur riset ini telah dilakukan secara rigid sehingga menghasilkan suatu model yang robust dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Meskipun demikian, riset ini memiliki keterbatasan yaitu : Pertama : variabel amatan yang terbangun dalam riset ini hanya 5 yaitu kemudahan penggunaan, risiko, motivasi mengelaborasi informasi, sikap positif individu dan niat individu untuk adopsi e-banking. Meski kelima variabel tersebut mengacu pemetaan hasil kajian literatur dan telah dikonfirmasi dengan FGD dan indepth interview yang melibatkan praktisi perbankan sehingga mewakili model dasar terkait niat adopsi e-banking, namun kelima variabel amatan tersebut belum mencerminkan secara keseluruhan terkait niat adopsi e-banking. Oleh karena itu, riset mendatang perlu eksplorasi dan pengembangan variabel amatan baru yang sesuai dengan permasalahan yang ada dan sesuai setting amatan yang muncul Kedua : fokus amatan dari riset ini adalah adopsi e-banking. Di satu sisi, diakui e-banking merupakan salah satu hal penting dalam transaksi dan trend-nya semakin berkembang seiring dengan regulasi branchless banking di Indonesia dan fenomena less cash society era global sehingga transaksi online menjadi lifestyle. Di sisi lain, hasil riset empiris menunjukkan masih ada keberagaman memandang persoalan e-banking. Oleh karena itu, riset mendatang perlu adanya eksplorasi dan pengembangan fokus riset terhadap produk-produk adopsi teknologi lainnya yang 103

13 juga membutuhkan keterlibatan tinggi. Hal ini menjadi penting karena trend ke depan terkait permasalahan adopsi teknologi cenderung semakin berkembang. Ketiga : riset ini menggunakan teori TAM mengacu konteks budaya di Indonesia yang berbeda jika dibandingkan dengan beberapa riset adopsi e-banking. Meskipun teori TAM bisa menjelaskan tentang riset keperilakuan sesuai dengan setting amatan kasus adopsi e-banking, namun diakui bahwa pemahaman tentang attitude - behavior paradigm sangat kompleks. Oleh karena itu, riset mendatang perlu eksplorasi dan pengembangan teoretis yang lebih aktual sehingga model yang dibangun mampu menjelaskan fenomena riset keperilakuan secara konkret mengacu prosedur rigid untuk mendapatkan model yang robust sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hal ini penting untuk dipahami sebab tidak ada konsep teoretis yang sempurna karena semua memiliki keunggulan dan kelemahan sehingga semua konsep teori bersifat saling melengkapi dan akan terus berkembang sesuai permasalahan dan setting amatan yang muncul pada saat yang tepat yang disesuaikan dengan kajian teoretis dan identifikasi hasil riset empiris. Keempat : riset menggunakan desain eksperimen. Hasil kajian literatur menunjukkan riset adopsi e-banking selama ini dilakukan dengan metode survei. Meskipun semua metode riset memiliki keunggulan dan kelemahan, namun dalam riset persepsian terkait adopsi e-banking sebagai bentuk keterlibatan tinggi dalam pengambilan keputusan maka desain eksperimen menjadi alternatif mereduksi kendala yang menghambat adopsi misal terkait kemudahan penggunaan dan risiko. Oleh karena itu, desain eksperimen dalam riset ini memberikan pemahaman untuk mereduksi hambatan adopsi e-banking dan memberikan alternatif solusi menjawab 104

14 riset adopsi teknologi lain. Meskipun hasil riset eksperimen ini memiliki validitas internal tinggi dan validitas eksternal rendah, namun untuk riset mendatang perlu eksplorasi dan pengembangan melalui metode lain sesuai kaidah ilmiah. Kelima : stimulus riset ini yaitu media film mirip tayangan 8-11 Show Metro TV. Metode riset eksperimen memberikan keleluasaan penggunaan materi stimulus untuk menjawab permasalahan sesuai setting amatan dan melakukan kontrol terhadap variabel amatan. Meskipun materi stimulus yang dipergunakan riset eksperimen ini berhasil mendukung riset serta menyajikan tayangan audio visual yang mirip kondisi riil, tetapi memiliki keterbatasan tidak adanya interaksi dua arah yang bisa melibatkan partisipan untuk berinteraksi langsung. Oleh karena itu, riset mendatang perlu eksplorasi dan juga pengembangan terhadap berbagai materi stimulus yang memang dimungkinkan dalam riset desain eksperimen. Keenam: riset ini memasukan variabel motivasi mengelaborasi informasi sebagai variabel moderasi dan hasil riset menunjukan temuan yang menarik dari riset ini sehingga ini perlu eksplorasi lebih lanjut, termasuk juga pengujian ulang pada riset lanjutan. Implikasi dari variabel moderasi tersebut juga memperkuat fakta pembeda riset ini dibandingkan sejumlah riset sebelumnya dan di sisi lain hal ini menjadi acuan untuk pengujian ulang dan juga eksplorasi lain terkait variabel moderasi dalam kasus adopsi e-banking. Hal ini menjadi penting karena niat adopsi e-banking dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga eksplorasi terhadap berbagai variabel lain menjadi tantangan yang sangat menarik sehingga mampu menjawab kompleksitas faktor daya tarik adopsi e-banking disesuaikan dengan setting amatan yang muncul. 105

BAB I PENDAHULUAN. konsumen telah dikenalkan dengan sistem perbankan berbasis internet untuk

BAB I PENDAHULUAN. konsumen telah dikenalkan dengan sistem perbankan berbasis internet untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dunia internet pada saat ini sudah semakin maju dan canggih. Tentunya hal ini berperan untuk dimanfaatkan pada semua bidang termasuk pada jasa perbankan.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi pemaparan simpulan, keterbatasan, saran dan implikasi

BAB V PENUTUP. Bab ini berisi pemaparan simpulan, keterbatasan, saran dan implikasi BAB V PENUTUP Bab ini berisi pemaparan simpulan, keterbatasan, saran dan implikasi penelitian yang terdapat dalam penelitian ini. Pemaparan simpulan bertujuan menjelaskan ringkasan hasil penelitian guna

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas layanan, yang terdiri dari 6 dimensi, yaitu: desain situs, reliabilitas, layanan pelanggan, keamanan/privasi, personalisasi,

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING MODEL STIMULUS TERHADAP KEYAKINAN INDIVIDU DALAM ADOPSI TEKNOLOGI PERBANKAN BERBASIS SELF-SERVICE TECHNOLOGIES: KASUS E-BANKING DI SOLO Oleh: Edy Purwo Saputro, SE, MSi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Kewirausahaan merupakan salah satu isu penting saat ini karena relevansinya terhadap perekonomian dan kontribusinya terhadap peningkatan kesejahteraan (Mason, 2011).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Kewirausahaan: Edukasi dan Proses Edukasi tentang kewirausahaan memang haruslah dilakukan sedari dini dimulai dari level pendidikan yang terendah. Hal ini dilakukan untuk membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan teknologi yang terus berevolusi, aktivitas transaksi melalui media layanan elektronik (e-channel) saat ini telah jauh berkembang. Bahkan sudah banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena

BAB I PENDAHULUAN. sekali mengalami perubahan (Jogiyanto, 2008: 1). Hal ini terjadi karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan sistem teknologi informasi berkembang dengan pesat. Dimulai dari era akuntansi pada tahun 1950, sampai ke era jejaring global di mulai

Lebih terperinci

PERSEPSIAN RISIKO ADOPSI E-BANKING : ANTARA SIKAP vs TRUST

PERSEPSIAN RISIKO ADOPSI E-BANKING : ANTARA SIKAP vs TRUST Menakar Masa Depan Profesi Memasuki MEA 2015 Menuju Era Crypto Economic ISSN 2460-0784 PERSEPSIAN RISIKO ADOPSI E-BANKING : ANTARA SIKAP vs TRUST Edy Purwo Saputro 1) 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas

Lebih terperinci

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Pada era globalisasi saat ini transaksi barang dan jasa bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Mobilitas masyarakat

Lebih terperinci

ADOPSI E-BANKING: RISIKO DAN TANTANGAN

ADOPSI E-BANKING: RISIKO DAN TANTANGAN ADOPSI E-BANKING: RISIKO DAN TANTANGAN Edy Purwo Saputro Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta email: eps135@ums.ac.id Abstract Adoption of technology in the banking sector tended

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. sesuai dengan tujuan penelitian ini akan dijawab pada kesimpulan. Adapun saran-saran yang akan dipaparkan pada bab.

BAB V PENUTUP. sesuai dengan tujuan penelitian ini akan dijawab pada kesimpulan. Adapun saran-saran yang akan dipaparkan pada bab. BAB V PENUTUP Pada bagian ini akan dipaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, saran dan implikasi. Kesimpulan ini didasarkan pada hasil analisis data yang telah dipaparkan lengkap pada bab IV lalu

Lebih terperinci

BAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone

BAB I INTRODUKSI. pembayaran mikro, kapan saja dan dimana saja dengan menggunakan smartphone BAB I INTRODUKSI 1.1 Latar Belakang Instrumen pembayaran non tunai berupa uang elektronik, menjadi alat pembayaran alternatif yang aman dan dapat digunakan untuk transaksi pembayaran mikro, kapan saja

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING Kode / Rumpun Ilmu: 571 / Manajemen LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING MODEL PENDEKATAN KEPERILAKUAN UNTUK MEREDUKSI BURNOUT : KASUS PADA TENAGA PENGAJAR DI PERGURUAN TINGGI DI SOLO Oleh: Drs. Agus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis perhitungan..., Justina Susiloningsih, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis perhitungan..., Justina Susiloningsih, FE UI, Universitas Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bank, tidak bisa dipungkiri, merupakan industri atau bisnis service. Menyadari hal ini, memberikan pelayanan yang unggul merupakan satu keharusan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi

BAB I PENDAHULUAN. house) dalam berbagai kegiatan e-business, e-commerce dan usaha teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dalam dunia bisnis saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan operasional suatu perusahaan terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pelanggan pada kondisi pasar yang kompetitif merupakan faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu utama dari bisnis pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya mencegah kelemahan dari penggunaan uang tunai tersebut, kini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Uang selalu dibutuhkan manusia dalam kegiatan ekonomi. Uang telah lama digunakan sebagai alat pembayaran yang sah, namun penggunaan uang tunai dirasa memberikan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi merupakan hal yang tidak terlepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari, baik dalam pekerjaan, sekolah maupun untuk sekedar hiburan. Teknologi berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan bertambahnya pengguna internet. Survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet

Lebih terperinci

MODEL ADOPSI E-BANKING UNTUK KONSUMEN INDONESIA DISERTASI DIRTASI. Oleh: Edy Purwo Saputro NIM: T

MODEL ADOPSI E-BANKING UNTUK KONSUMEN INDONESIA DISERTASI DIRTASI. Oleh: Edy Purwo Saputro NIM: T MODEL ADOPSI E-BANKING UNTUK KONSUMEN INDONESIA DISERTASI DIRTASI Oleh: Edy Purwo Saputro NIM: T4209003 PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI MINAT MANAJEMEN PEMASARAN PROGRAM DOKTOR ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi mengalami kemajuan yang sangat pesat seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman. Hal yang menarik dari kemajuan dan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tren perkembangan teknologi digital di Indonesia telah membawa dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. guna memberikan pemahaman mengenai hasil analisis data yang telah dilakukan

BAB V PENUTUP. guna memberikan pemahaman mengenai hasil analisis data yang telah dilakukan BAB V PENUTUP Bab ini bertujuan untuk memaparkan simpulan dan impikasi hasil penelitian guna memberikan pemahaman mengenai hasil analisis data yang telah dilakukan dan peluang untuk penelitian selanjutnya.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. minat penggunaan internet banking (Y) pada Bank Muamalat Indonesia

BAB V PEMBAHASAN. minat penggunaan internet banking (Y) pada Bank Muamalat Indonesia BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh persepsi yang di ukur dari kemudahan (X1), kepercayaan (X2), manfaat (X3) dan Risiko (X4) terhadap minat penggunaan internet banking (Y)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, internet menjadi salah satu alat komunikasi yang utama dan merupakan sarana elektronik yang dapat digunakan untuk berbagai aktivitas seperti komunikasi, pencarian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memacu perubahan dalam bidang pemasaran, operasional,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memacu perubahan dalam bidang pemasaran, operasional, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penguasaan teknologi berperan dalam mendukung pencapaian tujuan bisnis pada berbagai skala usaha dan jenis industri. Kecakapan dalam pemanfaatan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji 97 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. SIMPULAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji pengaruh positif gaya kepemimpinan transformasional organisasi pada kinerja organisasi dan menguji peran pemediasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara teknis sistem teknologi informasi telah berkembang dengan pesat [1]. Hampir semua kegiatan bisnis mempunyai ketergantungan yang cukup tinggi terhadap teknologi

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. yang tinggi serta perkembangan teknologi yang sangat pesat. Keadaan demikian

I PENDAHULUAN. yang tinggi serta perkembangan teknologi yang sangat pesat. Keadaan demikian I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dunia bisnis pada saat ini sangatlah ketat, dimana tingkat mobilitas yang tinggi serta perkembangan teknologi yang sangat pesat. Keadaan demikian menuntut para

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan adalah bisnis yang mengelola kepercayaan. Dalam mengelola data dan informasi bank, selain keakuratan dan kecepatan, aspek keamanan haruslah dipertimbangkan. Komitmen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara perusahaan, baik antar perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Sehingga setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pada media teknologi berkembang dengan sangat pesat. Kemajuan ini didukung dengan berkembangnya jaringan internet di Indonesia dari kota besar hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi belakangan ini banyak menyinggung tentang e-commerce dengan berorientasi pada Business-to-Customer (B2C). Saat ini banyak orang yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan berkembangnya zaman. Teknologi tidak dapat dipisahkan dan telah berpengaruh besar terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keberadaan internet mengakibatkan adanya transformasi perilaku dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Kebutuhan untuk memperoleh informasi secara cepat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang bertujuan menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan lainnya. Menurut undang-undang

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian statistik, diperoleh bahwa kompetensi memiliki nilai t-statistics sebesar 2,528 lebih besar dari 1,699, nilai p-value 0,006 lebih kecil dari 0,05,

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI HEDONIS TERHADAP NIAT BELANJA ONLINE

PENGARUH NILAI HEDONIS TERHADAP NIAT BELANJA ONLINE PENGARUH NILAI HEDONIS TERHADAP NIAT BELANJA ONLINE Edy Purwo Saputro, Sih Handayani Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. bagian akhir bab ini menjelaskan tentang keterbatasan-keterbatasaan dan saran untuk

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. bagian akhir bab ini menjelaskan tentang keterbatasan-keterbatasaan dan saran untuk BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Bab ini akan memaparkan mengenai hasil penelitian dalam bentuk kesimpulan. Bab ini juga menjelaskan mengenai implikasi dari temuan penelitian yang terdiri dari implikasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kualitas layanan, kepercayaan, kepuasan konsumen, citra perusahaan dan harga

BAB V PENUTUP. kualitas layanan, kepercayaan, kepuasan konsumen, citra perusahaan dan harga BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Hasil pengujian hipotesis secara simultan variabel bebas yang terdiri dari kualitas layanan, kepercayaan, kepuasan konsumen, citra perusahaan dan harga berpengaruh terhadap variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah E-commerce adalah media yang relatif baru dalam dunia bisnis. Namun, keberadaannya telah mengubah cara pelanggan untuk membeli produk atau jasa. Pelanggan mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social

BAB I PENDAHULUAN. terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Popularitas situs jejaring sosial yang semakin meningkat pada beberapa tahun terakhir menciptakan sebuah paradigma baru e-commerce yang disebut social commerce.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahkan lebih ekonomis. Seperti dengan pembelian secara online dapat menghemat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bahkan lebih ekonomis. Seperti dengan pembelian secara online dapat menghemat 83 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perkembangan teknologi informasi khususnya pada aspek sistem informasi membantu mempermudah transaksi seperti pembelian dan penjualan barang. Bahkan dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Hasil yang didapatkan dari penelitian ini digunakan untuk menjawab tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Internet Internet adalah kumpulan jaringan komputer yang saling berhubungan dan memiliki infrastruktur yang sangat unik, yang bisa menghubungkan

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan bisnis manusia. Terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat sejak dahulu hingga saat ini. Pada awal mulanya berbelanja dilakukan dengan sistem barter atau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. keamanan hingga sampai pada sektor perbankan. Pada sektor perbankan, hasil dari II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Internet Banking Revolusi informasi yang ditandai dengan kemunculan internet telah berdampak hampir ke setiap sektor kehidupan manusia, dimulai dari sektor pertahanan dan keamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin cepat telah mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al- Kasasbeh, 2011).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi informasi saat ini sudah semakin pesat dan merambah berbagai macam sektor industri. Salah satu penerapan teknologi informasi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada era modern ini menjadi tantangan bagi setiap organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. pada era modern ini menjadi tantangan bagi setiap organisasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era modern, kompetensi teknologi informasi (TI) merupakan kompetensi yang sangat vital bagi keberlangsungan suatu kegiatan organisasi. Di semua organisasi, besar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan, keterbatasan, saran, serta implikasi sebagai bagian akhir dari penelitian. Kesimpulan didasarkan pada hasil análisis data yang telah dilakukan dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kegunaan persepsian (perceived usefulness), sedangkan variabel kepercayaan

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: kegunaan persepsian (perceived usefulness), sedangkan variabel kepercayaan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pembahsan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pertama, Variabel kenyamanan dan risiko memiliki pengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengolahan dan analisis data, pengujian hipotesis, analisis dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Peneliti mengelompokkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan sistem berbasis teknologi khususnya yang berkaitan dengan internet berpengaruh terhadap perusahaan termasuk perbankan untuk berinteraksi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian survei yang telah dilakukan menghasilkan data sebagai berikut : Statistik Deskriptif untuk persepsi responden terhadap variabel Dependen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan transaksi online di indonesia memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan transaksi online di indonesia memperlihatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan transaksi online di indonesia memperlihatkan perkembangan yang cukup baik terutama pada usaha-usaha kecil. Perkembangan tersebut didasarkan karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi yang sudah di modernisasi dan juga dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan teknologi yang diiringi dengan perkembangan sistem informasi berbasis teknologi terjadi begitu pesat di era globalisasi ini. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. secara ringkas dan jelas. Bab ini akan memaparkan mengenai hasil penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. secara ringkas dan jelas. Bab ini akan memaparkan mengenai hasil penelitian BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Tujuan utama penelitian ini telah terjawab dan perlu dijelaskan kembali secara ringkas dan jelas. Bab ini akan memaparkan mengenai hasil penelitian tersebut dalam bentuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di dalam dunia perekonomian yang terus berubah seiring berjalannya waktu, tidak dapat dipungkiri adanya persaingan bisnis antar perusahaan untuk dapat terus bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit

BAB I PENDAHULUAN. Electronic Commerce (e-commerce) (McLeod & Schell, 2004). Menurut Indrajit BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin pesat, maka manusia di tuntut untuk mengikuti perkembangan dari dunia itu sendiri, kadang manusia pun tidak memandang waktu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. sebelumnya. Pada bab ini juga terdapat implikasi penelitian secara manajerial, serta

BAB V KESIMPULAN. sebelumnya. Pada bab ini juga terdapat implikasi penelitian secara manajerial, serta BAB V KESIMPULAN Bab ini membahas mengenai kesimpulan dari pembahasan pada bab sebelumnya. Pada bab ini juga terdapat implikasi penelitian secara manajerial, serta akan menjabarkan mengenai keterbatasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi didunia bisnis modern. Adapun perubahan yang terjadi ditandai

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi didunia bisnis modern. Adapun perubahan yang terjadi ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi didunia bisnis modern. Adapun perubahan yang terjadi ditandai dengan pola pikir masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi di dunia dalam bidang ekonomi, bisnis dan perdagangan telah memberikan pengaruh pada perkembangan model transaksi bisnis yang menggunakan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang memainkan peranan yang vital dan sangat membantu dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang memainkan peranan yang vital dan sangat membantu dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi teknologi, termasuk juga sistem informasi berbasis internet, saat ini merupakan suatu hal yang memainkan peranan yang vital dan sangat membantu dalam memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, sebagian masyarakat semakin merasakan informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok di samping kebutuhan akan sandang, pangan, dan papan. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, sektor perbankan sangat berperan penting dalam memobilisasikan dana masyarakat untuk berbagai tujuan. Dahulu sektor perbankan tersebut tidak lebih

Lebih terperinci

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai pengaruh moderasi persepsi kenyamanan

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai pengaruh moderasi persepsi kenyamanan Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai pengaruh moderasi persepsi kenyamanan terhadap hubungan antara kepercayaan dan intensi mengungkapkan data pribadi tidak signifikan > 0,05. Indikator nilai tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Selain itu banyak produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak pada persaingan dunia usaha yang semakin meningkat, baik perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang berbasis internet. Internet menawarkan kenyamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik diteliti pada konteks studi keperilakuan konsumen. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. menarik diteliti pada konteks studi keperilakuan konsumen. Hal ini dikarenakan 1. 2. 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Fenomena loyalitas [1] terhadap jasa perbankan masih merupakan isyu yang relatif menarik diteliti pada konteks studi keperilakuan konsumen. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi

BAB V PENUTUP. keunggulan bersaing. Salah satu industri yang sangat berkembang dewasa ini adalah aplikasi BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Persaingan bisnis dewasa ini menuntut perusahaan untuk mengadopsi perkembangan teknologi dalam menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat. Perusahaan yang mempu memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan teknologi di Indonesia pada saat sekarang ini sangat berkembang pesat. Teknologi informasi sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. progresifitas yang amat pesat. Hal ini bisa diidentifikasikan melalui eksistensi

BAB I PENDAHULUAN. progresifitas yang amat pesat. Hal ini bisa diidentifikasikan melalui eksistensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri perbankan syari ah di Indonesia di masa sekarang mengalami laju progresifitas yang amat pesat. Hal ini bisa diidentifikasikan melalui eksistensi lembaga keuangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan pemasaran. Sektor bisnis merupakan sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia bisnis dan pemasaran. Sektor bisnis merupakan sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat termasuk internet telah membawa dampak yang besar dalam berbagai aspek, tidak terkecuali perkembangan dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran teknologi penting dalam meningkatkan kualitas layanan yang diberikan oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi di masyarakat

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DENGAN KOMPLEKSITAS TUGAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DENGAN KOMPLEKSITAS TUGAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING PENGARUH PARTISIPASI PEMAKAI TERHADAP KEPUASAN PEMAKAI DENGAN KOMPLEKSITAS TUGAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER (Survei Pada Unit Pemerintah Kota Surakarta)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Mobile banking merupakan bagian dari layanan electronic banking atau ebanking. Kehadiran layanan mobile banking diharapkan dapat memudahkan nasabah dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Transaksi Non-Tunai di Indonesia dalam beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Transaksi Non-Tunai di Indonesia dalam beberapa tahun BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penggunaan Transaksi Non-Tunai di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Disatu sisi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING

LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING Kode / Rumpun Ilmu: 571 / Manajemen LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING MODEL EDUKASI KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI PASAR LOKAL: KASUS DI LINGKUNGAN PTN DAN PTS DI SOLO Oleh: H.M. Sholahudin, SE,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdiri dari implikasi teoritis dan implikasi praktis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang terdiri dari implikasi teoritis dan implikasi praktis. 69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini peneliti menguraikan ulasan mengenai simpulan penelitian, keterbatasan penelitian dan saran penelitian mendatang, serta implikasi penelitian yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada individual, organisasi, dan negara, dalam bentuk produktivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. kepada individual, organisasi, dan negara, dalam bentuk produktivitas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hartono (2008a) menjelaskan bahwa internet atau disebut juga dengan nama information superhighway, dikenal sebagai sesuatu yang strategik untuk membangun suatu ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, penggunaan internet di

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, penggunaan internet di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, penggunaan internet di Indonesia dan dunia pada umumnya terus meningkat bahkan sudah menjadi sebuah gaya hidup bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kita memasuki era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kita memasuki era globalisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, saat ini kita memasuki era globalisasi dan modernisasi. Teknologi semakin canggih, segala macam informasi dan berita terbaru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan

BAB I PENDAHULUAN. negara yaitu baik dari segi pembangunan masyarakat, kesejahteraan, keamanan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Pajak merupakan salah satu sumber utama pada penerimaan negara. Pajak sendiri memiliki definisi sebagai iuran rakyat yang dapat dipaksakan pada pemungutannya

Lebih terperinci

Keywords : kualitas sistem, kualitas pelayanan, kualitas informasi, kepuasan pengguna, niatan menggunakan kembali, e-government, Indonesia.

Keywords : kualitas sistem, kualitas pelayanan, kualitas informasi, kepuasan pengguna, niatan menggunakan kembali, e-government, Indonesia. INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor yang menentukan kesuksesan layanan website e-government melalui persepsi masyarakat terhadap kepuasan pengguna dan niatan untuk menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan yang menjadi penelitian ini. Selanjutnya memberikan rumusan masalah yang terjadi untuk ditemukan solusi dalam penelitian ini.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada pengaruh persepsi manfaat, persepsi kemudahan penggunaan, dan persepsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian saat ini merujuk pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Akan tetapi dalam penelitian ini berfokus pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii x

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan, ilmu pengetahuan, pesatnya teknologi kedokteran serta kondisi sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis perbankan di Indonesia berkembang dengan pesat. Salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan fungsi bank dalam aktivitas

Lebih terperinci

BAB V. PENUTUP. DeLone & McLean (2003) dengan memformulasikan teori dan literatur yang

BAB V. PENUTUP. DeLone & McLean (2003) dengan memformulasikan teori dan literatur yang BAB V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan spesifikasi ulang model DeLone & McLean (2003) dengan memformulasikan teori dan literatur yang berhubungan dengan sistem informasi

Lebih terperinci

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking

Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking Judul : Penerapan Model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology 2 untuk Menjelaskan Minat dan Penggunaan Mobile Banking di Kota Denpasar Nama : Ni Wayan Dewi Mas Yogi Pertiwi NIM : 1306305008

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi informasi dan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan bagian penting dari sistem keuangan guna kelancaran kegiatan perekonomian suatu negara. Berbagai upaya telah dilakukan oleh industri perbankan termasuk

Lebih terperinci