BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam indikator kinerja. Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai. atau ketidakpuasan konsumen (Boone & Kurtz, 1995).
|
|
- Susanti Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kualitas pelayanan memegang peranan penting dalam berbagai entitas bisnis di dunia. Banyak perusahaan dalam bidang pelayanan publik menempatkan kualitas pelayanan dalam visi mereka dan memberi bobot yang tinggi dalam indikator kinerja. Kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai besarnya kesenjangan antara harapan pelanggan atau keinginan dan persepsi mereka (Zeithaml et al, 1985). Kualitas pelayanan dapat mengacu pada kualitas yang diharapkan dalam penawaran jasa. Kualitas ditentukan dalam kepuasan atau ketidakpuasan konsumen (Boone & Kurtz, 1995). Perusahaan yang telah maju memperhatikan pentingnya kualitas pelayanan tidak hanya bagi pelanggan eksternal namun juga bagi pelanggan internal. Pelanggan internal ini merupakan individu-individu sebagai bagian dari organisasi perusahaan yang utuh. Individu-individu ini menjadi sekumpulan sumber daya dalam suatu perusahaan yang sangat memegang arti penting bagi kehidupan perusahaan. Sebagai perusahaan yang telah maju PT PLN (Persero) memiliki pondasi organisasi yang bertumpu pada potensi insani. Potensi insani disebut juga sebagai sumber daya manusia yang memegang peranan penting dalam menggerakkan roda perusahaan. 1
2 PT PLN (Persero) memiliki lingkungan organisasi yang dinamis dan penuh tantangan serta senantiasa dituntut untuk melaksanakan transformasi secara berkesinambungan. Tuntutan ini bertujuan agar perusahaan ini dapat dijalankan secara efisien dengan kinerja yang baik dan berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Kinerja ini dinilai dari aktivitas pendistribusian energi listrik bagi seluruh pelanggan dan rasio elektrifikasi di wilayah kerjanya (BOD Progress Review, 2009). Dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan, PT PLN (Persero) melakukan transformasi menuju perusahaan penyedia tenaga listrik (power utility company) dengan layanan kelas dunia (world class services). Perusahaan ini berusaha menyamai perusahaan penyedia tenaga listrik di negara maju dengan meningkatkan standar kinerja yang mengacu kepada peningkatan pelayanan secara keseluruhan terhadap pelanggan eksternal dan karyawan internal (Adnyana, 2012). Penelitian ini dilakukan di PT PLN (Persero) Area Yogyakarta yang merupakan salah satu unit dari 11 Area yang berada di bawah Kantor Induk PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah & DIY. Perusahaan ini melayani distribusi energi listrik kepada pelanggan (tahun 2013) di wilayah kerja yang meliputi wilayah administratif Provinsi D.I Yogyakarta. Total energi listrik yang disalurkan kepada pelanggan di tahun 2013 adalah sebanyak KWh (Kilo Watt hour). Perusahaan ini memiliki 230 karyawan yang terbagi dalam beberapa bagian dan seksi dengan tugas dan fungsi yang spesifik, yakni Bagian Perencanaan, Bagian Transaksi Energi, Bagian Distribusi atau Jaringan, 2
3 Bagian Pelayanan dan Administrasi, dan Bagian Konstruksi. Antar bagian dan seksi terdapat garis koordinasi yang saling berkaitan dan garis komando ke rayon-rayon yang berada di bawah Area. Bagan organisasi PT PLN (Persero) Area Yogyakarta dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini: Manajer Area Ahli Kinerja Humas, Kemitraan & Bina Lingk. Lingk. & K2 Asisten Manajer Asisten Manajer Perencanaan Transaksi Energi Distribusi Pelayanan & Adm Konstruksi SPV Transaksi Energi SPV Dalsut SPV Opdist SPV Harjar SPV Pelayanan SPV Administrasi SPV APP&Har Manajer Rayon Kalasan Wates Bantul Sedayu Wonosari Sleman Yogyakarta Kota SPV Teknik SPV Administrasi Gambar 1.1 Bagan organisasi PT PLN (Persero) Area Yogyakarta Sumber: Bag. Pelayanan & Adm. PT PLN (Persero) Area Yogyakarta Karyawan pada perusahaan ini memiliki komposisi sebanyak 34% merupakan karyawan muda (usia sampai dengan 32 tahun dengan masa kerja 1-7 tahun) dan 66% adalah karyawan senior (usia 33 tahun ke atas dengan masa 3
4 kerja di atas 8 tahun dan usia mendekati pensiun). Dari jumlah tersebut jumlah karyawan yang berada pada level manajerial adalah sebanyak 13 orang (Manajer Area, Asisten Manajer, dan Manajer Rayon). Perusahaan ini merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang ketenagalistrikan. Sesuai dengan visi dan misinya, maka karyawan perusahaan harus mampu memiliki kinerja yang baik atau tinggi dalam memberikan layanan kepada masyarakat (external service quality). Menurut Ayres (1999) kualitas layanan kepada masyarakat atau pelanggan ditentukan oleh kualitas layanan internal (internal service quality), yaitu kualitas layanan antar karyawan dalam perusahaan. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, maka langkah penting yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan adalah meningkatkan kualitas layanan internal. Mengingat kualitas layanan internal menentukan kualitas layanan karyawan kepada pelanggan atau masyarakat, maka faktor-faktor penentu kualitas layanan internal harus dapat diketahui secara empiris, sehingga upaya-upaya peningkatannya dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Dalam entitas bisnis yang lebih maju, kualitas layanan internal digambarkan memiliki hubungan dengan faktor-faktor yang menciptakan keuntungan bisnis bagi perusahaan. Meta five Human Performance Consulting (2013) menggambarkan rantai hubungan ini dalam Gambar 1.2 dimana kualitas layanan internal mempengaruhi kepuasan, loyalitas, produktivitas dan kompetensi karyawan. Karyawan yang memiliki keahlian kerja baik dan kepuasan kerja tinggi akan meningkatkan loyalitas kepada perusahaan dan 4
5 meningkatkan produktivitas kerja. Hal ini akan mempengaruhi kualitas pelayanan pelanggan yang menjadi nilai pelayanan bagi pelanggan. Kepuasan pelanggan yang tinggi akan membentuk loyalitas pelanggan terhadap produk perusahaan sehingga menjadi keuntungan dan kebaikan bagi pertumbuhan organisasi. Keuntungan perusahaan yang tercipta ini harus diinvestasikan kembali ke dalam program kerja kualitas layanan internal, misalnya dengan pelatihan lanjutan bagi karyawan. Laba Loyalitas Pelanggan Kepuasan Kualitas Pelayanan Internal Produktivitas Karyawan Kualitas Pelayanan Eksternall Nilai Expertise Satisfaction Loyalty Gambar 1.2 Rantai Laba-Pelayanan Sumber: Meta Five Human Performance Consulting 5
6 Secara teoritis, kualitas layanan internal merupakan variabel yang ditentukan oleh banyak variabel dalam perusahaan, misalnya kepemimpinan, komitmen organisasional, dan lain-lain. Berdasarkan penelitian Malhotra dan Mukhrjee (2004), kualitas layanan internal dipengaruhi secara signifikan oleh komitmen organisasional. Komitmen organisasional merupakan suatu variabel yang mencakup kebutuhan, keinginan dan kewajiban. Komitmen organisasional memiliki tiga komponen yaitu: komitmen afektif, komitmen kontinuans, dan komitmen normatif (Iverson, 1998). Komitmen afektif adalah sikap di mana seseorang merasa memiliki hubungan dan keterikatan dengan organisasi yang disebabkan karena adanya kesamaan nilai dan tujuan. Komitmen afektif tersebut berupa interaksi positif karyawan dengan perusahaan karena adanya kesamaan nilai (Cetin, 2006). Komitmen afektif juga dapat diartikan sebagai derajat loyalitas seorang karyawan terhadap organisasinya. Komitmen afektif dapat mempengaruhi kuat lemahnya keterlibatan karyawan dengan organisasinya (Iverson, 1998). Komitmen afektif menunjukkan seberapa kuat keyakinan karyawan untuk menerima nilai-nilai dan tujuan organisasi, seberapa besar keberanian karyawan untuk berbuat atas nama organisasinya, dan seberapa kuat keinginan karyawan untuk tetap menjadi anggota organisasi (Feinstein, 2001). Oleh karena itu, karyawan dengan komitmen afektif yang kuat cenderung memiliki keterlibatan yang tinggi, loyal kepada organisasi, sehingga kesediaannya untuk melakukan atau memberikan layanan kepada rekan kerja dalam mendukung pelaksanaan 6
7 pekerjaan rekan kerjanya akan semakin tinggi. Jadi komitmen afektif secara teoritis dapat mempengaruhi kualitas layanan internal karyawan. Komitmen kontinuans adalah suatu keinginan karyawan untuk tetap menjadi bagian dari perusahaan di mana saat ini mereka bekerja (Clugston, 2000). Menurut Allen dan Meyer (1990), komitmen kontinuans adalah komitmen terhadap organisasi karena adanya kerugian yang timbul jika karyawan keluar dari organisasi. Sejalan dengan keinginannya yang tinggi untuk tetap menjadi karyawan, maka kesediaannya untuk melakukan tugas-tugas dan kewajiban baik kepada perusahaan maupun kepada rekan kerja juga akan semakin tinggi. Hal ini akan memberikan implikasi bahwa, karyawan dengan komitmen kontinuans yang tinggi cenderung memiliki kesediaan untuk memberikan layanan kepada rekan kerja yang tinggi pula. Jadi komitmen kontinuans secara teoritis dapat mempengaruhi kualitas layanan internal karyawan. Komitmen normatif adalah kewajiban yang bagi karyawan, bahwa karyawan secara normatif tidak harus berpindah kerja ke perusahaan lain (Hartmann, 2000). Komitmen normatif yang tinggi berarti karyawan tidak memiliki keinginan untuk berpindah ke perusahaan atau organisasi lain, karena mungkin perilaku demikian itu dinilainya tidak normatif. Hal ini secara logis karyawan masih memiliki keinginan yang tinggi untuk melakukan semua tugas dan tanggungjawab yang diberikan oleh perusahaan, termasuk dalam aspekaspek yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaannya. Hal ini memberikan implikasi bahwa, karyawan dengan komitmen normatif yang tinggi akan 7
8 cenderung memiliki kesediaan memberikan layanan kepada rekan kerja yang tinggi pula. Jadi komitmen normatif secara teoritis dapat mempengaruhi kualitas layanan internal karyawan. Menurut Di Xie (2005) perubahan kualitas layanan internal tidak terlepas dari peran penting motivasi untuk belajar dari setiap individu dalam organisasi. McCloy dan Wise (2002) menyatakan bahwa motivasi untuk meningkatkan kerja melalui pembelajaran merupakan faktor penting bagi peningkatan kinerja individu. Manajemen perusahaan wajib mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi karyawan dan mendorong mereka untuk mentransfer pembelajaran mereka ke dalam pekerjaan mereka yang sebenarnya sehingga mampu meningkatkan motivasi karyawan atau menciptakan lingkungan yang baik untuk memotivasi karyawan untuk belajar pengetahuan dan meningkatkan kualitas layanan internal. Motivasi belajar dalam berbagai literatur memiliki arti dalam berbagai sudut pandang. Sudut pandang edukasi memaknai motivasi belajar sebagai "kecenderungan siswa untuk menemukan kegiatan akademik yang berarti dan berharga ketika menurunkan manfaat yang dimaksudkan kegiatan-kegiatan tersebut" (Brophy, 1987). Sudut pandang pembelajaran orang dewasa mengartikan motivasi belajar sebagai "kecenderungan seseorang untuk mencari kegiatan pembelajaran yang bermakna dan untuk mendapatkan keuntungan dari mereka" (Wlodkowski, 1999). Sudut pandang pendidikan pelatihan mendefinisikan motivasi belajar sebagai "arah, intensitas, dan ketekunan perilaku belajar" (Colquitt, Lepine, & Noe, 2000). Definisi dari sudut pandang 8
9 pendidikan pelatihan ini berasal dari penelitian Noe dan Schmitt (1986), di mana mereka mendefinisikan motivasi belajar sebagai keinginan spesifik pada bagian dari peserta pelatihan untuk mempelajari isi program pelatihan dalam konteks pelatihan. Kualitas layanan internal di lingkungan PT PLN (Persero) Area Yogyakarta selama ini belum mendapat perhatian yang seksama dan serius dari pihak manajemen; perhatian masih sepenuhnya pada kualitas layanan eksternal atau kualitas layanan kepada pelanggan PLN. Buktinya, berdasarkan observasi dan wawancara singkat yang penulis lakukan terhadap beberapa karyawan, dapat dikatakan bahwa kondisi kualitas layanan internal di PT PLN (Persero) Area Yogyakarta belum dapat dikatakan baik. Kondisi demikian jika tidak mendapat perhatian pihak manajemen dan tidak ada upaya-upaya untuk meningkatkannya, maka dapat mengarah pada rendahnya kualitas layanan pelanggan. Hal inilah yang memotivasi penulis untuk untuk melakukan penelitian empiris mengenai faktor-faktor yang menentukan atau mempengaruhi kualitas layanan internal karyawan PT PLN (Persero) Area Yogyakarta. Penelitian ini untuk mengidentifikasi variabel-variabel yang diduga mempengaruhi kualitas layanan internal dengan mengacu pada model penelitian yang dilakukan oleh Di Xie (2005). Adapun variabel-variabel tersebut adalah: komitmen afektif, komitmen kontinuans dan komitmen normatif; dan motivasi belajar. Adapun alasan dasar dilakukannya penelitian ini karena kualitas layanan internal merupakan variabel penting bagi karyawan dalam menjalankan tugas 9
10 dan fungsinya, kualitas layanan internal yang baik akan mendukung tercapainya kinerja karyawan yang tinggi. Di samping itu, selama ini penelitian mengenai kualitas layanan internal di PT PLN (Persero) Area Yogyakarta belum pernah dilakukan. Sedangkan penggunakan variabel bebas dalam penelitian ini yaitu komitmen organisasional dan motivasi belajar, didasarkan pada penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan oleh Malhotra dan Mukhrjee (2004) dan Di Xie (2005). I.2 Rumusan Masalah Mengacu pada latar belakang masalah yang telah disampaikan, maka dapat dirumuskan masalah, apakah komitmen organisasional dan motivasi belajar berpengaruh positif pada kualitas layanan internal di PT PLN (Persero) Area Yogyakarta? I.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan uraian pada latar belakang dan permasalahan yang telah disampaikan, maka pertanyaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah komitmen afektif berpengaruh positif pada kualitas layanan internal? 2. Apakah komitmen kontinuans berpengaruh positif pada kualitas layanan internal? 3. Apakah komitmen normatif berpengaruh positif pada kualitas layanan internal? 4. Apakah motivasi belajar berpengaruh positif pada kualitas layanan internal? 10
11 I.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh komitmen afektif pada kualitas layanan internal. 2. Untuk menganalisis pengaruh komitmen kontinuans pada kualitas layanan internal. 3 Untuk menganalisis pengaruh komitmen normatif pada kualitas layanan internal. 4. Untuk menganalisis pengaruh motivasi belajar pada kualitas layanan internal. I.5 Batasan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian di PT PLN (Persero) Area Yogyakarta. Penelitian ini didasari empat variabel yakni motivasi belajar, komitmen afektif, komitmen kontinuans dan komitmen normatif. Subyek dari penelitian ini adalah pegawai PT PLN (Persero) Area Yogyakarta. Pembatasan penelitian dalam hal ini pembatasan variabel independen perlu dilakukan, karena pada dasarnya variabel dependen yaitu kualitas layanan internal kemungkinan masih ditentukan oleh banyak variabel lain yang tidak tercakup dalam penelitian ini. I.6 Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik manfaat yang sifatnya praktis maupun manfaat yang sifatnya teoritis. Adapun manfaat penelitian ini adalah: 11
12 1. Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi empiris mengenai upaya-upaya yang perlu dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam rangka meningkatkan kualitas layanan internal karyawan. 2. Manfaat teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi salah satu referensi empiris mengenai pengaruh komitmen organisasional dan motivasi belajar pada kualitas layanan internal bagi para peneliti lain, yang berminat untuk meneliti faktorfaktor yang mempengaruhi kualitas layanan internal. I.7 Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN Bab ini memaparkan uraian dasar penelitian yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, Batasan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Bab ini menjelaskan teori-teori dan konsep-konsep yang mendasari penelitian ini disertai dengan hipotesis-hipotesis dan model penelitian. BAB III. METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan metode penelitian yang digunakan meliputi Jenis Penelitian, pengumpulan data, populasi dan sampel, pre-test, definisi operasional 12
13 dan pengukurannya, instrumen penelitian, pengujian instrumen, dan pengujian hipotesis. BAB IV. ANALISIS DATA Bab ini membahas analisa hasil penelitian dari variabel-variabel yang diuji. Informasi yang telah dikumpulkan untuk selanjutnya diolah menjadi seperangkat data yang relevan. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memaparkan kesimpulan yang merupakan temuan akhir penelitian ini. Pada bab ini juga disampaikan mengenai keterbatasan penelitian dan saran bagi penelitian berikutnya. 13
BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan yang berwenang menjalankan usaha penyediaan listrik di Indonesia; sebagaimana diatur oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi dewasa ini, sebuah perusahaan bertaraf nasional maupun internasional harus bekerja secara kompetitif dengan meningkatkan efektifitas dan efisiensi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti perkembangan dunia usaha saat ini agar tetap hidup dan berkembang. Semakin tingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset terpenting suatu organisasi dalam mencapai tujuannya karena itu memiliki masalah dan tantangan tersendiri bagi organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi dibentuk sebagai wadah bagi sekumpulan individu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Wibowo, 2007:25). Efektifnya organisasi tergantung kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuannya secara maksimal. suatu Sistem Informasi yang sekaligus dapat memanajemen kegiatan-kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, Sistem Informasi merupakan hal yang sangat berperan pada saat ini baik itu dalam melakukan pekerjaan maupun kegiatan sehari-hari.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuannya mewujudkan organisasi yang profesional, efektif, efisien,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahkamah Agung (MA) saat ini tengah menghadapi suatu perubahan lingkungan seperti yang tersurat dalam Cetak Biru Pembaharuan Peradilan tahun 2010-2035. MA sebagai salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan aset tidak nyata yang menghasilkan produk karya jasa intelektual
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia adalah salah satu aset usaha berharga dan merupakan aset tidak nyata yang menghasilkan produk karya jasa intelektual (Darmawan, 2013).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka yang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan mulai dari tingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia dalam perusahaan memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia dalam hal ini mencakup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi ini adalah bagaimana menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kualitas, kapabilitas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan kesan yang baik terhadap produk atau layanan tersebut sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi yang terjadi sekarang ini, perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan pelayanan sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat penting bagi kehidupan manusia. Di dalam rumah tangga, kantor, bisnis maupun industri,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Pada bab dua penulis akan mengulas mengenai struktur organisasi, arti dan bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya yang dilakukan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam melakukan transaksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan suatu lembaga yang dijalankan untuk menghasilkan barang atau jasa untuk dijual. Perusahaan mempunyai hubungan yang erat dengan konsumen, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji adalah mengenai belum optimalnya komitmen kerja karyawan atau yang biasa dikenal sebagai komitmen organisasi. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh berbagai hal, diantaranya komitmen, profesionalisme, dan tingkat kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki pelayanan purnajual yang bagus pula. Ketersediaan sparepart dan jasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya jumlah permintaan terhadap kendaraan roda empat dewasa ini merupakan tren yang positif bagi industri otomotif. Sebuah dealer kendaraan roda empat, dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat. Keinginan publik yang semakin meningkat, kompetisi yang semakin banyak, tingkat inflasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk tetap ikut menjadi anggota organisasi. Komitmen seseorang dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komitmen adalah upaya untuk mencapai tujuan dalam organisasi dengan kemauan mengarahkan segala daya untuk kepentingan organisasi dan keterikatan untuk tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perpindahan karyawan (employee turnover) adalah fenomena yang sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpindahan karyawan (employee turnover) adalah fenomena yang sering terjadi dalam sebuah organisasi. Perpindahan karyawan secara sukarela berpotensi merugikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan berjalan kegiatan di dalam organisasi. Keberhasilan dan kinerja seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Situasi perekonomian dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Situasi perekonomian dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya dewasa ini berkembang pesat, terlebih pada era globalisasi ini dimana perubahan teknologi dan arus
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo lembaga PT.PLN (Persero) Sumber :www.pln.co.id
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perusahaan Listrik Negara (PLN) adalah sebuah BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting, karena manusia merupakan sumber daya manusia yang dinamis dan selalu dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketatnya persaingan antar perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kini perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan secara berturut-turut dibahas tentang latar belakang masalah yang mendasari proses penelitian tentang pelaksanaan penilaian kinerja pegawai pada PT Perusahaan Listrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengadopsi Total Quality Management (TQM) kerena TQM membutuhkan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menghadapai era persaingan global, setiap perusahaan harus menghadapi persaingan ketat dengan perusahaan-perusahaan dari seluruh dunia. Meningkatnya intensitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menjalankan aktivitasnya, suatu organisasi baik pemerintah atau organisasi bisnis membutuhkan berbagai jenis sumber daya, seperti modal, bahan baku material,
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran pada
BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN Setelah proses pengumpulan dan pengolahan data serta analisis, maka di dalam Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi/korporat (corporate social responsibilities ), workforce diversities,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumberdaya manusia merupakan salah satu aspek krusial yang menentukan keberhasilan misi dan visi suatu perusahaan, oleh karena itu keberadaannya mutlak dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi menuntut setiap organisasi perusahaan untuk senantiasa meningkatkan kualitas demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pencapaian tujuan organisasi.
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN IMPLIKASI. Yogyakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: akan semakin tinggi pula komitmen organisasional pegawai.
BAB VI SIMPULAN DAN IMPLIKASI 6.1 Simpulan Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan transformasional dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional pegawai Pengadilan Negeri sewilayah Yogyakarta.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, manusia tidak pernah terlepas dari kegiatan dunia usaha atau bisnis. Hal itu dikarenakan, semua kegiatan usaha yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Profil PT PLN (Persero) Unit Pelayanan Jaringan Semarang Selatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Dalam sub bab ini akan membahas profil singkat mengenai PT. PLN (Persero), yang mencakup profil singkat, visi dan misi serta struktur organisasi PT. PLN
Lebih terperinciDISAMPAIKAN DI DINAS PUPESDM PROP DIY
Gambaran Umum Kelistrikan Produksi Listrik Persentase (%) Grafik Persentase Tingkat Pertumbuhan Produksi Listrik (KWh) 020 018 016 014 012 010 008 006 004 002 000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi pasti menginginkan untuk memiliki sumber daya manusia (SDM) yang baik untuk organisasinya tak terkecuali di Indonesia. Ironisnya, untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengambilalihan kepemilikan perusahaan (acquisition), penggabungan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengambilalihan kepemilikan perusahaan (acquisition), penggabungan perusahaan (merger), kerjasama strategis (strategic alliance), atau kombinasi diantaranya merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Setiap menghadapi tantangan persaingan yang semakin tinggi dan meningkat, setiap perusahaan berusaha untuk tetap bertahan dengan cara meningkatakan produktivitas
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan 2.1.1 Makna Logo PT PLN Persero Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada saat ini ruang gerak informasi, investasi, teknologi, sumber daya dan. pesat dan mengarah pada persaingan pasar sempurna.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dapat dilihat bahwa kita telah memasuki era globalisasi. Dimana pada saat ini ruang gerak informasi, investasi, teknologi, sumber daya dan industri
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa kepemimpinan transformasional dan kepemimpinan transaksional berpengaruh positif terhadap komitmen terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi pemerintahan merupakan salah satu organisasi yang non profit yaitu organisasi yang sifatnya tidak mengejar laba. Organisasi pemerintah daerah merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia semakin hari semakin dituntut untuk mengembangkan diri dan memiliki kualitas ilmu yang tinggi untuk menghadapi jaman yang terus berkembang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah awal ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan di akhir abad ke- 19, saat perusahaan asal Belanda yang bergerak di bidang pabrik gula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan berkembang menjadi semakin luas dan maju tidak terlepas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan berkembang menjadi semakin luas dan maju tidak terlepas dari kualitas kinerja perusahaan. Keberhasilan kinerja perusahaan tidak akan dapat
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)
BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) 2.1 Sejarah Umum PT. PLN (Persero) Sejak awal berdirinya PT. PLN (Persero) telah mengalami banyak perkembangan yang dibagi dalam beberapa periode: 1. Periode 1894-1942
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semua kekayaan bumi Indonesia yang dikelola sebagai pengembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua kekayaan bumi Indonesia yang dikelola sebagai pengembangan ekonomi, yang diantaranya dari sisi kehutanan, pertanian, pertambangan dan energi yang ada seharusnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha di Indonesia mengalami perubahan ketika memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas. Hal ini dikarenakan Indonesia terlibat dalam kawasan perdagangan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1. Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berorientasi ke depan dan mempunyai tujuan jangka panjang merupakan ciri ciri perusahaan yang serius mengelola bisnisnya, agar
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LEMBAGA
BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA A. Lokasi, Dasar Hukum Perusahaan dan Etika Kerja 1. Lokasi Distribusi listrik di kawasan Surakarta yang menjadi wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, dalam
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. signifikan terhadap kinerja guru PAI SMA/SMK di Kabupaten Pati. Artinya
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kepemimpinan transformasional kepala berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
Lebih terperincistrategi bisnis. Ketertarikan antara strategi sumber daya manusia dan strategi bisnis ini menjadi dasar bagi manajemen sumber daya manusia (Human
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan yang cepat, meningkatnya persaingan dan pertumbuhan perusahaan membuat pelanggan dan pemegang saham menuntut perusahaan dapat menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan yang sehat. perusahaan yang dimana aktivitas manajemen sangat berperan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengelolaan keuangan dalam perusahaan merupakan kunci utama kegiatan operasional perusahaan dan tidak terlepas dari peran audit internal. Hasil laporan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini menuntut organisasi ataupun perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menuntut organisasi ataupun perusahaan untuk senantiasa meningkatkan pelayanan secara professional sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perputaran karyawan (turnover intention) menjadi suatu fenomena yang menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki konsekuensi negatif dan konsekuensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. PLN (Persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberikan kewenangan oleh Pemerintah dan diserahi
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan ritel (eceran) merupakan bagian yang penting dalam kehidupan perokonomian suatu negara, terutama dalam proses distribusi barang dan jasa dari produsen ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan saat ini sangat pesat dengan disertai adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan saat ini sangat pesat dengan disertai adanya tantangan-tantangan yang semakin luas dan kompleks, hal tersebut menjadikan perbankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan baru dan bermunculannya konsumen yang lebih kritis terhadap barang yang semakin bermutu. Dunia usaha di Indonesia sedang berkembang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. karier yang berbeda, dimana sikap dan perilaku kerja karyawan juga akan berbeda
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Gagasan utama dari penelitian ini adalah karyawan akan melalui tahapan karier yang berbeda, dimana sikap dan perilaku kerja karyawan juga akan berbeda sesuai dengan tahapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PT. PLN (Persero) Sumber : Company Profile PT. PLN (Persero) Rayon Cimahi Kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Nama Perusahaan, Jenis Usaha, dan Lokasi Perusahaan PT. PLN (Persero) merupakan salah satu Perusahaan Milik Negara yang memberikan pelayanan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi menjadi salah satu isu utama yang mendorong perusahaan menghadapi dinamika perubahan lingkungan. Kondisi tersebut menuntut perusahaan untuk senantiasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan go public di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, hal tersebut dapat terlihat berdasarkan data statistik di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aset penting dalam suatu organisasi yang dapat menggerakkan sumber daya lainnya. Sumber daya manusia dapat mempengaruhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan manusia sebagai sumber daya sangat penting dalam perusahaan, karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan manusia sebagai sumber daya sangat penting dalam perusahaan, karena sumber daya manusia menunjang perusahaan melalui karya, bakat, kreativitas, dorongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui peningkatan kepuasan kerja guru. Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sasaran penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tugas guru tidak terbatas hanya sebagai pengajar yang melakukan transfer of knowledge, tetapi memiliki multi peran diantaranya sebagai pembimbing yang mendorong
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Potensi sumber daya manusia pada hakekatnya merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. Dengan kata lain manusia adalah unsur kerja yang terpenting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperlancar bidang usaha dan bagian hidup sehari-hari. Di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era teknologi saat ini kebutuhan masyarakat akan listrik semakin meningkat. Listrik telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini untuk memperlancar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan sumber daya manusia di dalam perusahaan menempati posisi strategis dan sangat vital. Peranannya akan sangat menentukan berhasil tidaknya perusahaan di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri yang semakin berkembang menciptakan persaingan antar perusahaan semakin ketat untuk menjadi yang terbaik. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kemampuan yang terakumulasi dalam diri anggota organisasi. menunjang keberhasilan pelaksanaan pekerjaannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumberdaya manusia merupakan sumber pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang terakumulasi dalam diri anggota organisasi. Sumberdaya manusia merupakan aset organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang kekuasaan kehakiman di empat lingkungan peradilan, yaitu Peradilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebijakan satu atap memberikan tanggungjawab dan tantangan bagi Mahkamah Agung (MA), karena selain mempunyai posisi dan peran strategis di bidang kekuasaan kehakiman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan. Umumnya perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi memicu perkembangan dimana-mana termasuk pada dunia bisnis, dunia bisnis saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat bahkan dirasa kian memanas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah,
1 BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini berisi pembahasan mengenai latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, kegunaan penelitian, model penelitian, waktu penelitian, serta sistematika penulisan laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan lingkungan organisasi harus lebih
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi tantangan lingkungan organisasi harus lebih kompetitif. Tidak bisa hanya mempertahankan status quo, organisasi harus berubah terus-menerus dan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling penting adalah soal kepemimpinan (Gunawan, Kompas, 20/01/2013).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jusuf Kalla dihadapan Forum Rektor menyatakan, Indonesia bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang luar biasa. Bangsa ini lambat kemajuannya bukan karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis terutama dengan pekembangan teknologi yang terus update, permintaan konsumen yang semakin beragam mengikuti perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai laba yang maksimal. Maka, manajemen perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang terus meningkat pada masa sekarang ini, untuk mencapai tujuan perusahaan menciptakan kinerja yang unggul dan mencapai laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) yang berlaku pada tahun 2003 dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam memasuki era globalisasi dan informasi, akhir-akhir ini perkembangan dunia usaha menghadapi tingkat persaingan yang tidak dipastikan. Berlakunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tangga maupun umum. Dengan kata lain, PT PLN (Persero) merupakan salah satu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan perseroan milik negara yang bergerak dibidang ketenagalistrikan, dan bergerak dalam sektor pembangkitan, transmisi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kejelasan Sasaran Anggaran Menurut Halim & Syam Kusufi (2012) mengatakan bahwa anggaran memiliki peranan penting dalam organisasi sektor publik, terutama organisasi pemerintahan.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NEUTRON YOGYAKARTA DI SURAKARTA
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NEUTRON YOGYAKARTA DI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik tidak akan pernah mengabaikan sumber daya manusia mereka, karena dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan yang baik tidak akan pernah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting organisasi karena perannya sebagai pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam mencapai tujuan organisasi. Berhasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kantor akuntan publik merupakan sebuah organisasi yang bergerak dibidang jasa. Jasa yang diberikan berupa jasa audit operasional, audit kepatuhan dan audit
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan BUMN di Indonesia yang bertugas menyuplai serta mengatur pasokan listrik. Perusahaan ini pun meruapakan satusatunya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan harus dapat beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin hari semakin pesat. Suatu perusahaan harus dapat beradaptasi terhadap perubahan dan perkembangan yang terjadi. Untuk itu, perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menarik para wisatawan agar mau berkunjung. Hal ini penting dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan didirikannya museum Bank Indonesia sebagai salah satu objek wisata dan edukasi, maka Bank Indonesia dihadapkan pada tantangan bagaimana untuk menarik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Panin Sekuritas merupakan salah satu Perusahaan Efek terkemuka yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panin Sekuritas merupakan salah satu Perusahaan Efek terkemuka yang hadir untuk menjawab kebutuhan investasi para Investor, baik perorangan, perusahaan swasta, maupun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan, teknologi, politik, dan budaya yang selalu berkembang memberikan pengaruh yang besar terhadap kegiatan produksi suatu perusahaan. Seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi 1.1.1 Profil PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) adalah perusahaan milik Negara (BUMN) yang merupakan perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul. Era pembangunan dewasa ini ditandai dengan meningkatnya industri diberbagai bidang. Tumbuhnya sektor industri ini menimbulkan dampak terjadinya pergeseran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peran listrik sebagai salah satu bentuk energi sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi juga semakin terus berkembang. Dalam era kemajuan teknologi yang semakin pesat seperti sekarang ini, peran listrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, pemenuhan pelayanan berkualitas bagi perusahaan kemudian tidak jarang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan kondisi perekonomian, maka dunia industri semakin mendapat tuntutan yang tinggi dari masyarakat. Tuntutan yang dimaksud salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan yang semakin tinggi antar perusahaan, memaksa setiap perusahaan saling berpacu untuk memperluas pasar. Harapan dari adanya perluasan pasar
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan
BAB I Pendahuluan Bab pendahuluan ini menjelaskan pemikiran peneliti terkait pertanyaan mengapa penelitian ini dilakukan. Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan perseroan milik negara yang bergerak dibidang ketenagalistrikan, dan bergerak dalam sektor pembangkitan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang hendak dicapai. Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, telah menuntut berbagai perusahaan
Lebih terperinci