BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik Trend Pendidikan Sumber : Google Trend
|
|
- Susanti Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan umumnya memiliki tujuan untuk mencapai keunggulan dan keberhasilan yang optimal. Keunggulan bersaing dengan perusahaan yang lain, maupun untuk tetap bertahan. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan komponen-komponen penting dalam menjalankan proses pencapaian tujuan perusahaan. Dalam era globalisasi seperti sekarang, pertumbuhan dan perkembangan sebuah perusahaan sangat cepat dan penuh persaingan. Terutama dalam perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan. Perusahaan dibidang pendidikan adalah bisnis yang menjual dalam bidang jasa, jasa yang ditawarkan berupa intangible. Berdasarkan google trend pendidikan dari tahun 2005 hingga tahun 2015 meningkat tajam. Gambar 1.1 Grafik Trend Pendidikan Sumber : Google Trend Seiring dengan peningkatan grafik pendidikan di Indonesia, terlihat jelas kebutuhan akan pendidikan yang dituntut semakin maju tiap tahunnya. Baik dari segi mutu kualitas kurikulum, hingga penambahan jumlah instalansi pendidikan. Menurut buku Indonesia Educational Statstics in Brief 2011/2012 jumlah penduduk usia sekolah dari umur tahun berjumlah sekitar
2 jumlah yang cukup signifikan untuk penyediaan lahan instalansi pendidikan tingkat SMA. Jumlah ini akan terus meningkat setiap tahunnya, mulai bulan juni 2015 akan diadakanya wajib belajar 12 tahun oleh pemerintah. Makadari itu bisnis dibidang pendidikan, selain banyaknya kebutuhan dipasar, juga dibantu oleh peraturan pemerintah, disisi lain bisnis bidang pendidikan juga cukup mengiurkan bagi peningkatan industri perusahaan saat ini. Perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan merupakan bisnis yang menguntungkan dan stabil, maka tidak heran semakin banyak perusahaan yang muncul dan terjun langsung dalam bisnis ini. Seperti tujuan awal yang telah dijelaskan, umumnya suatu perusahaan memiliki keunggulan bersaing dengan perusahaan yang lain atau minimal dapat tetap bertahan. Bina Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang jasa pendidikan. Beberapa produk jasa pendidikan yang ditawarkan berupa universitas baik tingkat nasional maupun internasional, sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Terbaru ini bina nusantara merilis produk terbaru mereka yaitu taman kanak-kanak Rise untuk balita usia 3 hingga 5 tahun. Berdasarkan penilaian 4ICU pada tahun 2014 Bina Nusantara menduduki posisi peringkat ke empat untuk perguruan tinggi swasta yang paling diminati oleh banyak orang (sumber: Namun memasuki tahun 2015 terjadi penurunan jumlah pendaftaran mahasiswa baru. Berdasarkan data internal yang dilihat dari marketing intelligent di Bina Nusantara, jumlah pendaftar mahasiswa baru terjadi penurunan.
3 Gambar 1.2 Data Intake Sumber : Marketing Bina Nusantara Ditinjau dari masalah yang muncul, penurunan tersebut terjadi salah satunya diakibatkan oleh persaingan yang semakin ketat. Meningkatnya peguruan tinggi swasta setiap tahunnya, mengakibatkan pembagian secara merata calon mahasiswa baru. Data Wikipedia terakhir merangkum total terakhir jumlah perguruan tinggi swasta berjumlah 52 universitas, 146 sekolah tinggi, 13 politeknik, dan 114 akademik (sumber: hal tersebut sebagai salah satu pemicu menurunya calon mahasiswa di Bina Nusantara. Persaingan yang muncul semakin mengancam posisi aman Bina Nusantara sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pendidikan, selain terdapat permasalahan eksternal yang memicu penurunan jumlah pendaftaran mahasiswa baru, hal lain juga muncul dari internal konflik didalam perusahaan. Sumber daya manusia atau karyawan didalam perusahaan Bina Nusantara dituntut untuk memaksimalkan kinerjanya guna mencapai target yang telah lolos karena tingginya persaingan dari luar. Makadaritu, dibutuhan strategi yang kuat untuk meningkatkan kinerja karyawan perusahaan Bina Nusantara.
4 Michael A.Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997 pg -18) mengatakan, terdapat beberapa model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan input strategis bagi langkah suatu perusahaan, dan salah satu diantaranya adalah model berbasis sumber daya untuk profitabilitas tinggi. Model ini mengasumsikan bahwa tiap organisasi merupakan kumpulan sumber daya manusia dan kemampuan unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama profitabilitasnya. Juga diasumsikan bahwa perusahaan memperoleh sumber daya yang berbeda serta mengembangkan kemampuannya yang unik. Karenanya seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu mungkin tidak memiliki sumber daya atau kemampuan strategis yang sama. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri oleh Bina Nusantara. Bina Nusantara merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang edukasi, terutama pendidikan untuk pascasarjana. Melihat pekembangan edukasi didunia yang semakin berkembang pesat, Bina Nusantara hadir menawarkan berbagai produk edukasi berbasis nasional maupun internasional. Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Michael etc, sumber daya manusia merupakan salah satu factor penting dalam suatu organisasi. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin meneliti sumber daya manusia yang terdapat pada Bina Nusantara, khususnya yang terdapat pada divisi marketing. Peneliti ingin melihat apakah penurunan intake dipengaruhi oleh factor internal, khususnya pada sumber daya manusia. Budiharjo (2002, dalam Zuraida 2015) mengatakan bahwa untuk memaksimalkan sumber daya manusia, setiap perusahaan hendaknya menempatkan sumber daya manusia sesuai dengan keahlian dan pengalaman, agar seluruh sumber daya manusia yang ada dapat menghasilkan kinerja yang baik dan tujuan perusahaan dapat tercapai. salah satu faktor yang dapat menentukan kelangsungan hidup peusahaan adalah sumber daya manusia (SDM) Peran sumber daya manusia sebagai aset berharga (valuable asset) dan sekaligus sebagai motor penggerak perusahaan sangat diperlukan dalam hal ini, dimana peran dan fungsi yang dituntut dari sumber daya manusia bukan hanya pada peran-peran yang bersifat mendasar dan tradisional seperti recruitment dan staffing namun lebih kepada peran dan fungsi yang bersifat Knowledge dan Strategy (Mujarudin 2010).
5 Penelitian Stevens dan Campion (1994, dalam Surya, Astuti, Susilo 2014) menunjukkan bahwa dalam analisis kinerja diperlukan spesifikasi yang harus dipenuhi oleh seorang karyawan yaitu knowledge, skill, dan ability. Surya, Astuti, Susilo (2014) menjelaskan standar lanjut mensyaratkan jika pekerjaan melibatkan kajian sistem informasi, secara kolektif harus memiliki pengetahuan tentang teknologi informasi. Keterampilan ini sering digambarkan dalam hal employee knowledge, employee skill, dan employee abilities. knowledge, skill, dan ability biasanya digunakan dalam deskripsi posisi kerja untuk menjelaskan atribut posisi kerja dalam suatu pekerjaan tertentu. Knowledge sangat penting dan dibutuhkan oleh karyawan didalam mengembangkan aplikasi pengetahuan dan inovasi yang pada akhirnya menuju keunggulan kompetitif. Kemampuan berinovasi (Innovation Capability) diperlukan karena ide-ide segar akan terus lahir di sebuah perusahaan dan menjadi sangat banyak seiring dengan meningkatnya pengetahuan termasuk belajar dari pengalaman maka tingkat inovasi yang dihasilkan pun akan meningkat, dimana dari hasil pengelolaan pengetahuan akan menghasilkan beragam ide-ide baru. Bekerja didalam perusahaan, memiliki banyak kendala, seorang karyawan harus mampu bertahan dan berjuang dalam beradaptasi bekerja secara kelompok. Banyak hal yang harus dikuasai oleh individu didalam dunia pekerjaan. Salah satu hal yang harus dikembangkan didalam bekerja secara kelompok adalah Sharing knowledge. Penelitian Matzler et. al., (2008 dalam Tarigan et., al 2013) menyatakan bahwa berbagi pengetahuan sangat penting bagi individu didalam suatu organisasi untuk dapat mengembangkan keahlian dan kompetensi, meningkatkan nilai bagi organisasi, dan dapat menjaga daya saing sebab inovasi didapatkan berasal dari berbagi pengetahuan antara orang personal di dalam organisasi. Kompetensi didefinisikan oleh Spencer & Spencer (1993 dalam Tarigan et., al 2013) yakni: pengetahuan, informasi yang dimiliki seseorang di area yang spesifik dan keahlian, kemampuan untuk melakukan suatu tugas mental dan fisik; dianggap sebagai kompetensi dasar dan paling siap untuk dikembangkan dan dilatih melalui latihan dan pengalaman. Tiga karakteristik personaliti lainnya, motivasi, sikap,
6 dan konsep diri, dinilai sulit untuk dilatih dan dikembangkan sehingga akan memunculkan team work pada organisasi. Menurut Van den Hoof dan De Ridder (2004) Knowledge sharing adalah suatu proses timbal balik dimana individu saling bertukar pengetahuan (tacit dan explicit knowledge) dan secara bersama-sama menciptakan pengetahuan (solusi) baru. Berbagi pengetahuan (Knowledge Sharing) merupakan sumber penting bagi suatu organisasi dan merupakan fungsi utama didalam manajemen pengetahuan. Knowledge sharing atau berbagi pengetahuan adalah proses dimana para individu saling mempertukarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki. Melalui knowledge sharing, akan terjadi peningkatan nilai dari pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi. Kesadaran tentang pentingnya Knowledge sharing bagi bagi kinerja sebuah organisasai sudah ada sejak lama. Knowledge Sharing merupakan bagian dari formulasi strategi yang diciptakan untuk menghindari atau meminimalisir rintangan yang akan dihadapi baik oleh organisasi maupun karyawannya sendiri Maka menurut teori diatas dapat disimpulkan bahwa Knowledge sharing adalah suatu kegiatan individu untuk berbagi dan saling bertukar pengetahuan, ide, gagasan, dan kreativitas, sehingga dapat meningkatkan kompetensi bagi lembaga, organisasi, atau perusahaan. Untuk meningkatkan kompetensi yang optimal maka individu harus memiliki dan berbagi pengetahuan yang ia miliki dengan rekan satu team didalam ruang lingkup kerja. oleh karena itu individu perlu memiliki pemikiran untuk merealisasikan hal tersebut dengan tujuan agar dapat meningkatkan kinerja bersama guna mencapai tujuan visi dan misi perusahaan. Prilaku Knowledge sharing menggunakan Exchange ideology sebagai moderator. Peng Lin (2007, pg - 458) Many organizations have tried utilizing reward systems to encourage employees to share knowledge with their co-workers. However, as suggested by Jarvenpaa and Staples (2001), pro-social behaviors of knowledge sharing are above and beyond those prescribed by job descriptions, are voluntary in nature, and cannot be directly or explicitly rewarded, because of its intangibility (Grant, 1996). Therefore, rather than emphasizing rewards, this research tries another approach, social influences (containing person-toperson influences and organization-to-person influences respectively), that may constrain or support the individual's knowledge sharing in an organization, and also simultaneously use
7 exchange ideology as a moderator. More specifically, in the proposed model of this study the knowledge sharing is simultaneously affected by person-to-person influences comprising co-worker congruence and received task interdependence as well as by organization-to-person influences comprising organizational commitment and participative decision-making. Peng Lin (2007) menyatakan bahwa prilaku berbagi pengetahuan (knowledge sharing) individu dalam sebuah organisasi bersamaan menggunakan Exchange Ideology sebagai moderator. Secara khusus Knowledge Sharing dapat dipengaruhi oleh rekan kerja yang terdiri dari orang-ke-orang yang saling menerima kecocokan dan saling ketergantungan tugas. Exchange Ideologi berbasis pada Social Exchange Theory (SET). Social Exchange oleh Leonard (1996 dalam Suryani 2005) mengemukakan bahwa social exchange theory berbasis pada konsep interaksi sosial, struktur sosial dan konteks hubungan dalam masyarakat. Secara teoritis prinsip dasar teori ini adalah bahwa individu dalam berhubungan sosial dan berinteraksi berdasarkan pada penerimaan reward dan cost (keuntungan & dampak) yang akan diterima, apakah lebih baik memperoleh dampak namun mendapatkan reward yang lebih kecil ataupun sebaliknya. Dalam hal ini individu mengkalkulasi keuntungan dan dampak yang mungkin akan diterima. Sze dan Angeline (2011, pg- 3987) said Social exchange theory (SET) provides the theoretical explanation why employees would choose to be more or less engaged in their jobs. The exchange ideology (EI) which is anchored on SET describes the extent to which employees would vary their engagement depending on their perceptions of support they receive from different sources. For example, if employees perceive they are valued and supported by their supervisors and organizations, they would reciprocate by being more involved in work that are related to their supervisors and organizations. Sze dan Angeline (2011, pg- 3987) mengemukakan Social Exchange Theory (SET) menyediakan penjelasan teoritis mengapa karyawan akan memilih untuk menjadi lebih terlibat dalam pekerjaan mereka. Exchange Ideology (EI) yang berbasis pada social exchange teori (SET) menjelaskan sejauh mana karyawan akan memiliki keterlibatan mereka, tergantung pada bagaimana persepsi mereka terhadap dukungan yang diterima dari berbagai sumber. Misalnya, Karyawan
8 akan merasa mereka dihargai dan didukung oleh perusahaan atau organisasi mereka. Mereka akan menjadi lebih terlibat dalam pekerjaan yang berkaitan dengan perusahaan atau organisasi tersebut. Prilaku Knowledge sharing diyakini dipengaruhi oleh Exchange Ideology, pertukaran yang dilakukan oleh karyawan pada sebuah perusahaan merupakan bentuk dari pertukaran timbal balik. Pertukaran hubungan timbal balik, bisa berbentuk pengetahuan (Knowledge) maupun kemampuan. untuk mencapai kinerja yang optimal, individu dituntut untuk dapat memiliki kemampuan yang kompeten, baik secara personal maupun secara kelompok. Witt (1991 dalam Sze dan Angeline 2011) menunjukan bahwa Ideology Exchange memiliki hubungan erat antara karyawan, persepsi, dan lingkungan kerja mereka. Begitupula menurut Ladd dan Harry (2000 dalam Sze dan Angeline 2011) rekan kerja yang berbagi semangat persahabatan memiliki kemampuan lebih teliti ketika mereka melakukan Exchange ideology. Untuk mendapatkan hasil hubugan antara Employee exchange ideology dengan Knowladge sharing, dibutuhkan Engagement sebagai moderator. Engagement merupakan bentuk keterikatan antara anggota dengan organisasi mereka karena mereka senang melakukan pekerjaannya, mereka mendapatkan kepercayaan dari atasan, dan merasa kontribusi mereka dihargai dalam organisasi, lalu keterikatan itu diwujudkan dengan kontribusi yang melebihi dari apa yang diharapkan organisasi kepada mereka (PortalHR, 2012). Dalam jurnalnya Rachmawati (2010) mengungkapkan bahwa Engagement muncul sebagai upaya pengembangan dari konsep-konsep sebelumnya seperti kepuasan kerja karyawan, komitmen karyawan, serta perilaku organisasi karyawan. Dengan adanya karyawan yang terlibat secara aktif di dalam perusahaan menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki iklim kerja yang positif. Hal ini disebabkan karena dengan adanya karyawan yang memiliki keterikatan yang baik dengan perusahaan tempat ia bekerja, maka mereka akan memiliki antusiasme yang besar untuk bekerja, bahkan terkadang jauh melampaui tugas pokok yang tertuang dalam kontrak kerja mereka. Untuk itulah Enggagment dibutuhkan sebagai moderator dalam melihat hubungan antara variable Employee Exchange Ideology dengan Knowledge sharing.
9 Berdasarkan latar belakang fenomena diatas, peneliti ingin melihat Peranan antara Employee Exchange Ideology dengan Knowledge sharing yang dimoderatori oleh Engagment pada Divisi Marketing di Bina Nusantara. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan dibahas dapat dirumuskan sebagai berikut : Untuk melihat Peranan Employee Exchange Ideology Terhadap Knowledge Sharing Dengan Engagament Sebagai Moderator Pada Karyawan Marketing di Bina Nusantara. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat Peranan Employee Exchange Ideology Terhadap Knowledge Sharing Dengan Engagament Sebagai Moderator Pada Karyawan Marketing di Bina Nusantara. Sehingga dapat digunakan dalam meningkatkan performa kerja individu dan perusahaan. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis sebagai media informasi dan pembelajaran mengenai Peranan Employee Exchange Ideology Terhadap Knowledge Sharing Dengan Engagament Sebagai Moderator. Sehingga dapat bermanfaat kelak ketika berada di dunia kerja. 2. Bagi perusahan yang telah bekerja sama, hendaknya hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat untuk digunakan dalam meningkatkan performa kerja karywanya. 3. Dan yang terakhir bagi penelitian selanjutnya dapat digunakan sebagai referensi bahan penelitian dan bahan kajian penentuan hipotesis lainya yang berkaitan.
10
11
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab 2 ini peneliti akan memaparkan fakta fakta yang diperoleh dari berbagai sumber terkait variable penelitian. Pada bab sebelumnya, telah disebutkan bahwa peneliti akan menganalisis
Lebih terperinciPERANAN EMPLOYEE EXCHANGE IDEOLOGY TERHADAP KNOWLEDGE SHARING DENGAN ENGGAGEMENT SEBAGAI MODERATOR PADA KARYAWAN MARKETING DI BINA NUSANTARA
PERANAN EMPLOYEE EXCHANGE IDEOLOGY TERHADAP KNOWLEDGE SHARING DENGAN ENGGAGEMENT SEBAGAI MODERATOR PADA KARYAWAN MARKETING DI BINA NUSANTARA Vinny Carnella vinnycarnella@ymail.com Dosen Pembimbing: Dr.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini mulai menuju keadaan yang lebih baik, dengan melihat perkembangan dunia industri yang terus berkembang di berbagai bidang.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang, bisnis percetakan di Indonesia yang menggunakan mesin-mesin digital ataupun offset terus bertambah. Bisnis percetakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah PT Studio Cilaki Empat Lima Gambar 1.1 Logo Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah PT Studio Cilaki Empat Lima Pada tahun 1992, beberapa orang sarjana lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) dari berbagai disiplin ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan terjadinya perubahan ini adalah globalisasi dalam bidang ekonomi serta
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman, banyak perubahan yang terjadi dalam dunia kerja, baik dari sisi individu pekerja maupun dari pihak organisasi sendiri. Hal mendasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan pendidikan yang bermutu bagi warga negaranya. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa terletak pada kemampuan negara untuk menciptakan pendidikan yang bermutu bagi warga negaranya. Pendidikan bermutu dapat terwujud manakala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan memasuki era perdagangan bebas saat ini, tantangan dalam bidang industri semakin meningkat. Banyak perusahaan perusahaan baru yang bermunculan, sehingga
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KETERIKATAN KERJA PADA KARYAWAN PT. STUDIO CILAKI EMPAT LIMA
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ditengah persaingan kompetitif di antara perusahaan yang sering terjadi, persaingan tidak hanya dalam hal merebut pasar maupun keuntungan, tetapi juga mencakup persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi yang bernama Gallup pada tahun 1990-an. Menurut survei Global,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asal-usul kemunculan employee engagement dalam dunia bisnis tidak sepenuhnya jelas. Pertama kali yang menggunakan ide tersebut adalah sebuah organisasi yang bernama
Lebih terperinciABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan selain faktor lain seperti modal. Perusahaan perlu menaruh perhatian lebih agar karyawan dapat merasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi dan liberalisasi, terjadi berbagai perubahan di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi dan liberalisasi, terjadi berbagai perubahan di dalam hampir semua aspek. Kelangsungan hidup organisasi sangat tergantung kepada kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan aset terpenting organisasi karena perannya sebagai pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional dalam mencapai tujuan organisasi. Berhasil
Lebih terperinciPENGARUH INTERNAL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KETERIKATAN KARYAWAN PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR FIKA FAUZIATI
PENGARUH INTERNAL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KETERIKATAN KARYAWAN PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia usaha yang semakin ketat dan seiring dengan majunya teknologi, menuntut setiap perusahaan untuk selalu melakukan yang terbaik dalam menjalankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Berbagi Pengetahuan Berbagi pengetahuan adalah kegiatan bekerjasama yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan agar tercapai tujuan individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada. tingkatan organisasi. Sumberdaya Manusia yang besar apabila dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu masalah dunia pendidikan saat ini adalah rendahnya penanganan terhadap kualitas Sumberdaya Manusia, khususnya pada tingkatan organisasi. Sumberdaya
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar belakang Organisasi menghadapi persaingan yang amat ketat dan kompetitif saat ini. Globalisasi, perkembangan komunikasi dan teknologi informasi yang terjadi cepat selama 20 tahun
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PEMICU STRES (STRESSORS) TERHADAP STRES KERJA INTERNAL AUDITOR PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK TESIS
ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PEMICU STRES (STRESSORS) TERHADAP STRES KERJA INTERNAL AUDITOR PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat S-2 Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. inovatif. Kompetisi yang terjadi menuntut organisasi untuk senantiasa mengembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi menghadapi tantangan berupa perubahan yang terjadi terus-menerus. Perubahan ini memunculkan kompetisi antar organisasi untuk menghasilkan produk yang inovatif.
Lebih terperinciPERAN PENGEMBANGAN KARIR DAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN DEPARTEMEN QUALITY MANAGEMENT
PERAN PENGEMBANGAN KARIR DAN KEPUASAN KERJA DALAM MENINGKATKAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA KARYAWAN DEPARTEMEN QUALITY MANAGEMENT DI PT. X CIKARANG, BEKASI TESIS OLEH : Christian Helvin G, S. Farm., Apt.
Lebih terperinciDalam era yang semakin berkembang, semakin banyak penemuan baru. bermunculan, dimana kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi berkembang pesat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era yang semakin berkembang, semakin banyak penemuan baru bermunculan, dimana kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi berkembang pesat dan memicu persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan perusahaan mencapai visi dan misi sangat bergantung pada kualitas SDM yang ada (Ambarwati, 2002), karena itu Sumber daya Manusia (SDM) merupakan aset yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan sumber daya tersebut. Sebagai institusi pendidikan, sekolah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendidikan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah orang-orang yang memberikan tenaga,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat jumlah penduduk yang paling besar di dunia. Menurut Wikipedia, negara Indonesia adalah negara berpenduduk
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KEPUASAN KERJA DI PT.
Konsentrasi / Bidang Minat : Manajemen SDM PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPEMIMPINAN, LINGKUNGAN KERJA TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DAN KEPUASAN KERJA DI PT. SUCOFINDO SKRIPSI OLEH: DAVID PRASETYO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan
Lebih terperinciKompetensi Sumber Daya Manusia Oleh: Indra Mulya, MSE
1 Kompetensi Sumber Daya Manusia Oleh: Indra Mulya, MSE K ita tentunya sering mendengar pernyataan bahwa Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting di dalam perusahaan. Namun demikian pada pelaksanaannya
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aset perusahaan yang bernapas atau hidup disamping aset aset lain
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karyawan atau sumber daya manusia ( SDM ) merupakan satu-satunya aset perusahaan yang bernapas atau hidup disamping aset aset lain yang tidak bernapas atau bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini diawali dengan latar belakang peneliti dalam pemilihan topik
BAB I PENDAHULUAN Bab ini diawali dengan latar belakang peneliti dalam pemilihan topik penelitian. Latar belakang masalah berisi pemaparan mengenai isu konseptual employee engagement dan isu kontekstualnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada situasi persaingan yang sangat tajam dan kompleks, ditengah era globalisasi dan liberalisasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Inovatif Kerja 1. Definisi Perilaku Inovatif Kerja West dan Farr (dalam West, 2006) mengatakan inovasi bisa diartikan sebagai pengenalan dan pengaplikasian ide, proses,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini, persaingan dalam dunia industri semakin meningkat. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini, persaingan dalam dunia industri semakin meningkat. Salah satu bentuk persaingan yang cukup signifikan dialami oleh semua negara dan tidak terkecuali
Lebih terperinciPerkembangan Ilmu Perilaku Organisasi a.posisi ilmu perilaku organisasi dalam kajian organisasi secara umum b. Peranan dan kontribusi ilmu perilaku
MINGGU KE-2 Perkembangan Ilmu Perilaku Organisasi a.posisi ilmu perilaku organisasi dalam kajian organisasi secara umum b. Peranan dan kontribusi ilmu perilaku organisasi dengan ilmu-ilmu yang lain Teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai komoditi yang bisa diperdagangkan atau diambil manfaatnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini negara maju maupun berkembang berusaha selalu mengikuti inovasi dalam dunia bisnis mereka untuk mempertahankan ekonomi dan kestabilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk bersosialisasi, bekerjasama dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya. Untuk itu keberadaan
Lebih terperinciI. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia
I. PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia dapat melakukan peran sebagai pelaksana yang handal dalam proses pembangunan. Sumber daya manusia
Lebih terperinciManajemen Pemasaran. Endang Suryana, M.M
Manajemen Pemasaran Endang Suryana, M.M Silabus Perkuliahan Deskripsi Mata Kuliah Manajemen Pemasaran Mata kuliah Manajemen Pemasaran menjelaskan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemahaman dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang pada masa itu mendukung Indonesia menjadi bagian dari perdagangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkebunan di Indonesia dimulai pada abad ke 19 di Kawasan Sumatera, ketika itu hutan-hutan di daerah Sumatera dijadikan hamparan tanah komoditi yang pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut perusahaan baik perusahaan swasta maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini tingkat persaingan bisnis semakin tinggi, terutama dalam memasuki era globalisasi. Pesaing yang muncul bukan hanya kalangan dalam negeri namun
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini terhadap kinerja bank BNI antara sebelum dan setelah perubahan atau transformasi strategi, diharapkan dapat memberikan jawaban terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangatlah penting karena manusia merupakan penggerak utama dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti saat ini, perguruan tinggi negeri, swasta asing maupun swasta dalam negeri berkembang pesat di Indonesia. Perguruan tinggi negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. begitu ketat menuntut setiap perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh aspek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi sekarang ini, mengakibatkan dunia usaha menghadapi permasalahan yang semakin kompleks dan dinamis, selain itu persaingan yang begitu ketat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi telah meningkatkan persaingan dan memicu perkembangan di segala bidang. Kondisi ini mengakibatkan
Lebih terperinciPENGARUH KOMITMEN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP INOVASI DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI (Studi Kasus Pada BDK Denpasar)
PENGARUH KOMITMEN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP INOVASI DAN EFEKTIVITAS ORGANISASI (Studi Kasus Pada BDK Denpasar) TESIS MAGISTER MANAJEMEN Oleh : ENNY SUDARYANTI NIM 070820101045 PEMBIMBING TESIS Prof.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN REFERENSI
BAB 2 TINJAUAN REFERENSI 2.1 Keterikatan Kerja 2.1.1 Keterikatan Kerja Pada dasarnya keterikatan kerja merupakan beberapa istilah dari job engagement, dan employee engagement. Menurut Schaufeli et al.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan teori-teori yang menjadi kerangka berfikir dalam melaksanakan penelitian ini. Beberapa teori yang dipakai adalah teori yang berkaitan dengan komitmen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di dalam keberlangsungan hidup, manusia memiliki peranan yang penting dalam mengendalikan kehidupannya sehari-hari. Begitu pun dalam organisasi, manusia
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dalam bab hasil penelitian dan pembahasan maka penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi komunikasi pemasaran terpadu Dinas Kebudayaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan iklim kompetisi antar perusahaan semakin tajam dan ketat, juga ditambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam
BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan bisnis di Indonesia semakin lama semakin lama semakin kompleks, dan berkembang. Keadaan ini menimbulkan persaingan yang ketat antar perusahaan yang mengharuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada luar negeri. Tuntutan konsumen yang selalu berubah-ubah sesuai perubahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan usaha dalam era global ini menimbulkan persaingan yang ketat dan terbuka. Persaingan usaha sejenis pun tidak lagi hanya dalam negeri bahkan sampai pada luar
Lebih terperinciHUBUNGAN KEPUASAN KOMPENSASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SKRIPSI ALRENDIA SYAFRIZKA
HUBUNGAN KEPUASAN KOMPENSASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh ALRENDIA SYAFRIZKA 061301116 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan sangat efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi proses kerja
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan organisasi saat ini sangat dipengaruhi oleh berbagai tantangan dan peluang yang hadir setiap saat, yang mendorong setiap organisasi untuk berjalan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar sanggup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelaku bisnis harus berfikir keras untuk mengikuti zaman. Tidak hanya pemikiran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Era globalisasi sekarang ini sangat banyak kegiatan bisnis yang sangat moderen. Perkembangan dalam dunia bisnis sangat pesat, hal itu menuntut para pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar di Indonesia yaitu : Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Makasar. Perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) kantor cabang syariah Malang didirikan pada tahun BTN Syari ah yang mulai beroperasi sejak tanggal 14 februari 2005 terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, modal intelektual telah berkembang dengan adanya
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Di Indonesia, modal intelektual telah berkembang dengan adanya PSAK No.19 (revisi 2009) tentang aset tidak berwujud (Intangible Asset). Menurut Oxford English Reference
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber daya manusia dalam organisasi merupakan aspek krusial yang menentukan keefektifan suatu organisasi. Kinerja suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bidang penting dalam administrasi/manajemen pendidikan adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu bidang penting dalam administrasi/manajemen pendidikan adalah berkaitan dengan personil/sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada perkembangan perekonomian dan juga sumber daya manusia. Proses perekonomian yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat dewasa ini menuntut masyarakat untuk menyikapinya
Lebih terperinciBAB 7 SIMPULAN DAN SARAN. 1. Person Organizational Fit berpengaruh Signifikan terhadap Kepuasan
299 BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan 1. Person Organizational Fit berpengaruh Signifikan terhadap Kepuasan Kerja. Kesesuaian antara nilai nilai individu dosen tetap dengan organisasi (person-organization
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang berhasil dalam memasarkan produk ataupun jasa adalah perusahaan yang dapat mengetahui dan memenuhi kebutuhan para pelanggannya. Pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi, mendorong adanya perubahan dan perkembangan yang cepat. Terjadi kemajuan teknologi dan informasi, perubahan demografis, perkembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. fase diyakini sebagai titik di mana ide ini pertama kali diadopsi, yaitu titik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2. 1. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. 1 Perilaku Kerja Inovatif Teori inovasi sering menggambarkan proses inovasi yang terdiri dari dua fase utama: inisiasi dan implementasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Agar dapat lebih unggul dalam persaingan perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan dalam pasar akan semakin ketat. Agar dapat lebih unggul dalam persaingan perusahaan harus memiliki kinerja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia (SDM) dalam instansi merupakan modal intelektual yang jauh lebih penting dan memiliki kontribusi besar terhadap pembangunan nilai instansi dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi yang selalu ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan pesat pada kondisi ekonomi secara keseluruhan, telah menyebabkan munculnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak pihak
Lebih terperinciRobbins and Judge Organization Behavior 15 Edition
Robbins and Judge Organization Behavior 15 Edition The material used in producing this presentation derived from the book. Several examples added to enrich the student s understanding Please acknowledge
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang dilahirkan oleh kemajuan zaman. Dalam bidang perekonomian hal ini membuat dampak yang cukup besar bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia perbankan dan dunia usaha sekarang ini timbul lembaga keuangan seperti lembaga pembiayaan. Lembaga pembiayaan tersebut berbentuk perusahaan.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tabungan dan Investasi merupakan indikator tingkat pertumbuhan ekonomi. Negara berkembang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan sumber dana yang besar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi yang melanda dunia dengan terus diiringi oleh perkembangan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi yang melanda dunia dengan terus diiringi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menjadi suatu tantangan sekaligus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adapun yang melatarbelakangi mengapa peneliti merasa tertarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Adapun yang melatarbelakangi mengapa peneliti merasa tertarik untuk mengangkat topik penelitian ini bermula dari postulat atau asumsi bahwa setiap korporasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahunnya, dengan keadaan yang selalu berkembang maka setiap perusahaan baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Persaingan di dalam dunia bisnis selalu mengalami perkembangan setiap tahunnya, dengan keadaan yang selalu berkembang maka setiap perusahaan baik perusahaan swasta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Marketing Pemasaran internal sangat penting artinya bagi perusahaan jasa. Apa lagi bagi usaha jasa yang terkenal dengan high contact. Apa yang dikatakan dengan high
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan bisnis yang ketat pada abad
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan bisnis yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya.
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN FAMILY SUPPORTIVE SUPERVISORY BEHAVIORS DAN TRUST IN SUPERVISOR DENGAN EMPLOYEE ENGAGEMENT
BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang alasan yang melatarbelakangi peneliti melakukan penelitian. Bab ini meliputi latar belakang penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan pada area analisis, karena bisnis-bisnis saat ini dihadapkan pada jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan saat ini disadari atau tidak telah masuk dan melakukan persaingan pada area analisis, karena bisnis-bisnis saat ini dihadapkan pada jumlah informasi yang
Lebih terperinciMerancang Pekerjaan yang Produktif dan Memuaskan Evada el Ummah khoiro Pertemuan 4 4AN A
Designing Productive and Satisfying Work Merancang Pekerjaan yang Produktif dan Memuaskan Evada el Ummah khoiro Pertemuan 4 4AN A Learning Objectives How is work design strategic How are employee jobs
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tekad untuk melakukan aktivitas tertentu atau menghasilkan suatu keadaan
BAB II LANDASAN TEORI A. INTENSI KNOWLEDGE SHARING 1. Definisi Intensi Intensi, menurut Ajzen dan Fishbein (1980) adalah komponen dalam diri individu yang mengacu pada keinginan untuk melakukan tingkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan era globalisasi yang semakin pesat didukung dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang kompetitif menuntut banyak perusahaan agar dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang terjadi saat ini di Indonesia telah membuat dunia usaha semakin marak, bervariasi, dan semakin kompetitif dalam memasuki era
Lebih terperinciPeran Kebermaknaan Kerja-Keluarga dan Keterikatan Kerja Dalam Memprediksi Intensi Keluar dari Organisasi. Intisari. Ayudia Indrawati IJK Sito Meiyanto
1 Peran Kebermaknaan Kerja-Keluarga dan Keterikatan Kerja Dalam Memprediksi Intensi Keluar dari Organisasi Intisari Ayudia Indrawati IJK Sito Meiyanto Pekerjaan, keluarga dan komunitas merupakan domain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Observasi a. Era Generasi Pertama Cikal bakal sejarah Toserba (toko serba ada) YOGYA, diawali dari sebuah toko batik di jalan Ahmad Yani (Kosambi) Bandung dengan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor industri yang sangat menjanjikan. Data menunjukkan bahwa persentase pertumbuhan industri makanan cenderung meningkat
Lebih terperinci1. Perbaikan Berkesinambungan. Kaizen Benchmarking
Dianasanti, 7 Oktober 2016 1. Perbaikan Berkesinambungan Kaizen Benchmarking Merupakan istilah dalam bahasa Jepang yang bermakna "perbaikan berkesinambungan". Filsafat kaizen berpandangan bahwa hidup
Lebih terperinciPengaruh Keterlibatan Kerja dan Spiritualitas Kerja Terhadap Komitmen Organisasi
Pengaruh Keterlibatan Kerja dan Spiritualitas Kerja Terhadap Komitmen Organisasi ABSTRAK Employees in their work should have a commitment, but not only commitment but also the need to go beyond the assigned
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan globalisasi dan pasar bebas. dunia perdagangan pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan globalisasi dan pasar bebas. dunia perdagangan pemasaran secara otornatis akan dihadapkan pada persaingan yang sangat ketat. Selain itu kondsi pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalihasandian. Keberlangsungan ini pada akhirnya akan membentuk suatu pola
BAB I PENDAHULUAN To effectively communicate, we must realize that we are all different in the way we perceive the world and use this understanding as a guide to our communication with others. (Anthony
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebagai kumpulan orang-orang (mahluk hidup), organisasi juga dapat dipandang sebagai
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai kumpulan orang-orang (mahluk hidup), organisasi juga dapat dipandang sebagai organisme yang selalu berinteraksi, menyesuaikan diri atas perubahan yang
Lebih terperinci