Sigmund Freud
|
|
- Iwan Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 "Inti dari kebijaksanaan hidup ialah mengarnbil keputusan-keputusan tepat tentang kapan sebaiknya kita mengekang nafsu-nafsu kita serta tunduk pada realita, dan kapan sebaiknya kita rnernihak pada nafsu-nafsu tersebut dan memerangi realita" Sigmund Freud "Ijuk di para-para, hotang di parlabian Nabisuk urnboto hata, naoto tu panggadisan" Perumpamaan Batak Untuk: Ayahku (alrn), Ibuku, dan Saudaraku.
2 PERlLAlAN TIMGKL\T PELAQUKAW DWN PERKEMBANGAN "FANAH IBEIUGAilU VEGEBASI BAMBU ( - Gigcontocbloa - rp ) DAN KAREB 4 Wavree tp - ) SERTA KLASlFIKASINVIB MENURUT t!stem TAKSOLUOMl TAWAH JUWUSAH TANAH FAKULTAS PERTANIAN, INSTlTUT PBRTANIAN BOGOR 1989
3 RINGKASAN ADONIA SIHOTANG. Penilaian Tingkat Pelapukan den Perkem- bangan Tanah dengan Vegetasi Bambu (Giaantochloa a) dm Ka- * ret (Have* 62) serta Klasifikasinya Menurut Sistem Taksonomi Tanah (Di bawah bimbingan Ir. HIDAYAT NiRfdEGAiii~:) Tanah merupakan tubuh alami di permukaan bumi yang ter- bentuk akibat pengaruh faktor-faktor pembentuk tanah. Dalam proses pembentukan tanah faktor-faktor ini bekerja saling berinteraksi. Pada keadaan tertentu salah satu atau bebera- pa faktor dapat lebih dominan pengaruhnya sehingga terbentuk tanah yang heterogen. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat sejauh mana tingkat pelapukan dan perkembangan tanah yang terdapat di ba- wah naungan vegetasi bambu (Gi~antochloa s) dan karet (b 9) serta klasifikasinya menurut sistem Taksonomi Tanah. B Untuk mendapatkan daerah yang dapat dijadikan sebagai pedon pewakil harus memenuhi syarat dimana semua faktor-fak- tor pembentuk tanah relatif sama kecuali vegetasinya. Peni- laian homogenitas bahan induk didasarkan pada Peta Geologi. Jenis tanah pada daerah penelitian dilihat dari Peta Tanah. Data iklim didasarkan pada hasil pengamatan stasiun-stasiun pengamat di sekitar daerah penelitian. Untuk melihat lama- nya tanah ditanami dengan bambu dan atau karet dldasarkan pada Peta Tata Guna Tanah waktu dulu dan sast ini serta ha- sil wawancara dengan penduduk di sekitar daerah...,...
4 iii Penilaian tingkat pelapukan tanah didasarkan pada sifat mineralogi, sifat fisik dan kimia. Mineral liat yang dominan pada tanah dengan vegetasi bambu (P1) adalah halloisit hidrat (4H20) dan halloisit:2h20,'pada:tanah.dengan vegetasi karet (P2), dengan sedikit illit dan khlorit. Jenis mineral liat yang terdapat pada tanah tersebut diduga berdasarkan nilai KTK.liatnya. Secara umum tingkat pelapukan kedua ta- dah sudah lanjut, tetapi secara rinci terlihat bahwa tanah P2 lebih melapuk dari tanah Pl. Hal ini dapat dilihat dari jumlah mineral mudah lapuk, jumlah mineral hasil pelapukan dan nisbah kwarsa terhadap feldsfar fraksi pasir, serta kandungan mineral opak dan mineral paling mudah lapuk fraksi beret, tekstur tanah, kejenuhan basa (KB), reaksi tanah (p~) dan kejenuhan aluminium. Nilai KB tanah P1 dan P2 masing- masing % dan %. Sedangkan nilai kejenuhan alu- minium tanah P1 adalah % dan tanah P %. Tanah P2 telah mengalami pencucian lanjut sehingga horison B-nya dapat dimasukan sebagai horison argilik, sedang- kan horison B tanah P1 baru dapat dimasukan sebngai horison kambik. Penimbunan liat yang terjadi pada horison B tanah P2 menunjukan bahwa tanah i'tu telhk.mencapai tirlkkat. perkern- bangan lanjut, sedangkan tanah P1 masih dalam tingkat perkem- bangan awal. Sampai kategori D - tanah P1 diklasifikasikan se- bagai Dystropept Oksik yang berarti Inceptisol yang terben- tuk di daerah tropik sehingga kejenuhan basanya rendah yaitu kurang dari 50 %, dengan KTK l iat yang juga tergolong rendah ( < 24 me/100 g liat). Sedangkan tanah P2 dimasukan ke
5 dalam Tropudult Orthoksik yang berarti Ultisol dengan regim kelembaban pdik dan terbentuk di daerah tropika sehingga.. mempunyai nilai KTK rendah (< 24 me/100 g liat). Secara umu~narnpak dalam penelitian ini bahvia tanah yang lebih melapuk mempunyai tingkat perkembangan yang lebih lan- jut dimana ha1 ini lebih diperjelas lagi di dalam klasifika- sinya.
6 PENILAIAN TINGKAT PELAPUKAN DAN PERKEXBANGAN TANAH DENGAN VEGETASI BAMBU (Gigantochloa 69) DAN KARET (Havea SQ) S'GRTA KLASIFIKASINYA MENURUT SISTF94 TAKSONOMI TANAH Oleh ADOkLIA SIHOTANG Laporan Penelaahan Masalah Khusus Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR B O G O R
7 ~ ~ penelltian d ~ l : PENILAIAN TINGLAT PELAlJL'KAN DiUV PERKBvl- BANGAN TANAH DENGAN VEGETilSI I31114BU (apantochloa s) DAN KARET (Iiavea sp) SZR- Nama Mahasiswa TA KLASIFIKASINYA QIZIiURUT SISTEI,: TAKSO- i.iol4i TANBH : ADONIA SIHOTANG NRP : A Menyetujui Ir..Hidayat Wiranegara Ketua Jurusan Tanggal Lulus : 0 2 0EC 1989
8 RIWAYAT HIDUP Penulis lahir tanggal 8 Maret 1965 di Desa Siambaton Julu, Kecamatan Pakkat, Tapanuli Utara dan merupakan anak bungsu dari tujuh bereaudara dari ayah L. Nikodemus Sihotang (alm) dan ibu M. br. Galingging. Tahun 1979 penulis menyelesaikan sekolah dasar di SD Negeri I Pakkat dan tahun 1982 lulus dari sekolah menengah tingkat pertama di SMP Negeri Pakkat, Tapanuli Utara. Pada tahun 1985 penulis menyelesaikan sekolah menengah tingkat atas di SMA Negeri Barus, Tapanuli Tengah. Kemudian pada tahun yang sama diterima masuk ke Institut Pertanian Bogor melalul jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Sela- ma satu tahun penulis mengikuti kuliah dasar umum di Tingkat Persiapan Bersama, IPB. Pada tahun 1986 memasuki Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
9
10
Sigmund Freud
"Inti dari kebijaksanaan hidup ialah mengarnbil keputusan-keputusan tepat tentang kapan sebaiknya kita mengekang nafsu-nafsu kita serta tunduk pada realita, dan kapan sebaiknya kita rnernihak pada nafsu-nafsu
Lebih terperinciole h ;;:"c,""",' " BOGOR BEBERAPA SIFAT TANAH ANDOSOl CISAAT, SUKABUMI 01 BAWAH NAUNGAN AGATHIS ( Agathis Ioranthifolia ) DAN NON AGATHIS
BEBERAPA SIFAT TANAH ANDOSOl CISAAT, SUKABUMI 01 BAWAH NAUNGAN AGATHIS ( Agathis Ioranthifolia ) DAN NON AGATHIS SERTA KlASIFIKASINYA MENURUT SISTEM TAKSONOMI TANAH ole h MARGA YUWANA, P.JURUSAN TANAH
Lebih terperinciPENELAAHAN PERKEMBANGAM AMDlSOl DAM WUBUMGANNVA DENGAN PRODUKSI TEH DI PERREBUNAN TEN GUMUMG MAS PTP XI1 CISARUA, BOGOR
PENELAAHAN PERKEMBANGAM AMDlSOl DAM WUBUMGANNVA - DENGAN PRODUKSI TEH DI PERREBUNAN TEN GUMUMG MAS PTP XI1 CISARUA, BOGOR Oleh ERN1 RAWIMI JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN \NSTlTUT PERTANIAN BOGOR 1991
Lebih terperinciDAN TIDAK DlSAWAHRAH $ADA BERBAGWl LERENG DI SEKlTAR CiBINONG
PEIDOGMESIS DAN SIFAT-SIFAT BANAH BISAWANKAN DAN TIDAK DlSAWAHRAH $ADA BERBAGWl LERENG DI SEKlTAR CiBINONG Oleh SUTRISNO A 20. 1659 JURUSAfd TANAH, FAKULTAS PERTANlAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1988 RINGKASAN
Lebih terperinciJauh sudah kutapaki jalan, ke seberang lautan kukejar cita, demi harapan yang kau sampirkan di pundakku.
Jauh sudah kutapaki jalan, ke seberang lautan kukejar cita, demi harapan yang kau sampirkan di pundakku. Dalam hidup, aku mencari. Dalam jurang, aku meniti, pantai harapan yang 'kan kupersembahkan ba gimu.
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 KLASIFIKASI TANAH 8.1 Pengertian Klasifikasi Tanah Klasifikasi tanah adalah usaha untuk mengelompokkan
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 KLASIFIKASI TANAH 8.1 Pengertian Klasifikasi Tanah Klasifikasi tanah adalah usaha untuk mengelompokkan
Lebih terperinciPADA SABUAN TANAH DYSTWOPEPT DARl KECAMATAH BAHUGA, KOTWBAWU, LAMPURG UTARA
, PIERELAAHAN SIFAT - SlFAT HORISOH KAMBlK PADA SABUAN TANAH DYSTWOPEPT DARl KECAMATAH BAHUGA, KOTWBAWU, LAMPURG UTARA Oleh ASEP NAlLILFACHRIE FAKULTAS PERTANIAN, JURUSAN TANAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciPersembahan kecil untuk yang tersayang : Bapak, Ibu, Mbak Nunik, Mbak Endah, Mbak Peni, Mas Heng, dan Iwan
"Tuhanmu adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebagian dari ksrunia-nya. Sesungguhnya Dis adalah Maha Penyayang terhadapmu" ( QS 17:66 ) Persembahan kecil untuk yang
Lebih terperinciPADA SABUAN TANAH DYSTWOPEPT DARl KECAMATAH BAHUGA, KOTWBAWU, LAMPURG UTARA
, PIERELAAHAN SIFAT - SlFAT HORISOH KAMBlK PADA SABUAN TANAH DYSTWOPEPT DARl KECAMATAH BAHUGA, KOTWBAWU, LAMPURG UTARA Oleh ASEP NAlLILFACHRIE FAKULTAS PERTANIAN, JURUSAN TANAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinci- SIFAT- SIFAT LAPIS4N KUNING SERTA
vi'd * - SIFAT- SIFAT LAPIS4N KUNING SERTA PENlLAIAM TINGKAT PELAPUKANNYA PADA LATOSOL DAN AMDOSOL Dl SEKITAR BOGOR Oleh W I D E S W A T I i JURUSAN TANAH, FAKULTAS PERTANIAN, '?,. ',', 2 a,, INSTITUT
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 8.1 Pengertian Klasifikasi Tanah Klasifikasi tanah adalah usaha untuk mengelompokkan tanah atas dasar
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar belakang. Horison penimbunan liat merupakan horison dengan kandungan liat
PENDAHULUAN Latar belakang Horison penimbunan liat merupakan horison dengan kandungan liat filosilikat yang lebih tinggi daripada bahan tanah yang terletak di atasnya. Horison ini dapat terbentuk akibat
Lebih terperinciBEBERAPA SIFA T DAN KLASIFIKASI T ANAH 01 DAERAH ANTARA KUDUS DAN PATI. Oleh WONDHI RUKI TRISNANTO
A / /1 BEBERAPA SIFA T DAN KLASIFIKASI T ANAH 01 DAERAH ANTARA KUDUS DAN PATI Oleh WONDHI RUKI TRISNANTO JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOG OR BOG 0 R 1987 RINCKASriN ljondhi RUKI
Lebih terperinciBEBERAPA SIFA T DAN KLASIFIKASI T ANAH 01 DAERAH ANTARA KUDUS DAN PATI. Oleh WONDHI RUKI TRISNANTO
A / /1 BEBERAPA SIFA T DAN KLASIFIKASI T ANAH 01 DAERAH ANTARA KUDUS DAN PATI Oleh WONDHI RUKI TRISNANTO JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN, INSTITUT PERTANIAN BOG OR BOG 0 R 1987 RINCKASriN ljondhi RUKI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tingkat Perkembangan Tanah. daerah tropika: 1. Tahap awal bahan induk yang tidak terkikis; 2. Tahap yuwana
TINJAUAN PUSTAKA Tingkat Perkembangan Tanah Mohr dan Van Baren mengenal 5 tahap dalam perkembangan tanah di daerah tropika: 1. Tahap awal bahan induk yang tidak terkikis; 2. Tahap yuwana pengikisan telah
Lebih terperinciAyah, Ibunda dan. keluarqa serta kekasih tercinta
Ayah, Ibunda dan keluarqa serta kekasih tercinta EVALUASJ BEBERAPA SlFAT KIMIA TAHAH PABA BEqBAGAI TANAM LATOSOL GQRLAT KEMERAHAN JALAN TO1 JAGORAWI Dl LEUWINBNGGUN oleh WALTER SlLALAHl A 23.1116 JUR USAN
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian terletak di 7 lokasi lahan kering di daerah Kabupaten dan Kota Bogor yang terbagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan perbedaan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering
TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Lahan kering adalah hamparan lahan yang tidak pernah digenangi atau tergenang air pada sebagian besar waktu dalam setahun. Berdasarkan iklimnya, lahan kering
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. seperti tekstur tanah (misalnya lempung, tanah liat atau pasir) atau bahan induk
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanah Klasifikasi tanah pada awalnya didasarkan pada karakteristik individu seperti tekstur tanah (misalnya lempung, tanah liat atau pasir) atau bahan induk (misalnya tanah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sifat Umum Tanah Masam
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat Umum Tanah Masam Tanah tanah masam di Indonesia sebagian besar termasuk ke dalam ordo ksisol dan Ultisol. Tanah tanah masam biasa dijumpai di daerah iklim basah. Dalam keadaan
Lebih terperinciPERILAKU MINERAL ZEOLIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN TANAH
PERILAKU MINERAL ZEOLIT DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN TANAH Oleh ASTIANA SASTIONO Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gektr Doktor pada Program Pascasarjana Institut Pertanian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Sifat-sifat Tanah. Sifat Morfologi dan Fisika Tanah. Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil
HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat-sifat Tanah Sifat Morfologi dan Fisika Tanah Pedon Berbahan Induk Batuliat Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil berbahan induk batuliat disajikan
Lebih terperinciANGGOTA KELOMPOK 6: KELAS : F TUGAS STELA MO-1
ANGGOTA KELOMPOK 6: 1. EKI ANNISA PRATAMI 115040200111155 2. EKO RAHMAT SHOUMI 115040201111010 3. ELLY DARU IKA WILUJENG 115040201111294 4. ENDAH SETIYO RINI 115040207111038 KELAS : F TUGAS STELA MO-1
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH RAWA PASANG SURUT DI KARANG AGUNG ULU SUMATERA SELATAN. E. DEWI YULIANA Fakultas MIPA, Universitas Hindu Indonesia
KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH RAWA PASANG SURUT DI KARANG AGUNG ULU SUMATERA SELATAN E. DEWI YULIANA Fakultas MIPA, Universitas Hindu Indonesia ABSTRACT This study is aimed at identifyimg the characteristics
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi pustaka dari hasil-hasil survei dan pemetaan tanah LREPP II yang tersedia di arsip data base Balai Besar Litbang Sumberdaya
Lebih terperinciKARAKTERISTIK LAHAN DAERAH STUDI
KARAKTERISTIK LAHAN DAERAH STUDI Lokasi dan Topografi Conton tanah diambil dari Desa Jasinga, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor berjarak 61 km dari Kota Bogor. Lahan merupakan lahan HGU milik PT Pusat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sifat Fisikokimia Tanah Percobaan dan Sifat Kimia Kotoran Sapi 4.1.1. Kakteristik Ultisol Gunung Sindur Hasil analisis pendahuluan sifat-sifat kimia tanah disajikan pada tabel.1.
Lebih terperinciPOLA PENGASUHAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA
POLA PENGASUHAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA PADA KELUARGA IBU PEKERJA DAN IBU BUKAN PEKERJA (Studi Kasus di Desa Ke Kecarnatan Kedung Halang, oleh : Endang Maswaty SYARAKAT DAN SUMBERDAYA
Lebih terperinciPENGAMATAN MINIPIT DI LAPANG DAN KLASIFIKASI TANAH
.1 PENDAHULUAN Dasar utama melakukan klasifikasi dan memahami tanah adalah diskripsi profil tanah yang dilakukan di lapang. Pengamatan di lapang pada dasarnya dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu; 1)
Lebih terperinciBEBERAPA SEAT FISIK. TANAH LATOSOL (Oxic Dys YANG DIS M. ANIS AZIZI JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTAMAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1995.
BEBERAPA SEAT FISIK TANAH LATOSOL (Oxic Dys YANG DIS G oleh M. ANIS AZIZI JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTAMAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 1995 RINGKASAN M. ANIS AZIZI. Beberapa Sifat Fisik dan Kimia Tanah Latosol
Lebih terperinciapa yang kamu kerjakan (QS. A1 Mujaadilah: 11)
11... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dlantaramu dan orang-orang gang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui It apa yang kamu kerjakan (QS. A1 Mujaadilah:
Lebih terperinciIDENTIFIKASI HORISON ARGILIK DENGAN METODE IRISAN TIPIS PADA ULTISOL DI ARBORETUM USU KWALA BEKALA
IDENTIFIKASI HORISON ARGILIK DENGAN METODE IRISAN TIPIS PADA ULTISOL DI ARBORETUM USU KWALA BEKALA SKRIPSI Oleh: CHRISTIAN NATANAEL TARIGAN 090301003 DEPARTEMEN AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciapa yang kamu kerjakan (QS. A1 Mujaadilah: 11)
11... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dlantaramu dan orang-orang gang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui It apa yang kamu kerjakan (QS. A1 Mujaadilah:
Lebih terperinciANALISIS KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR TEGAKAN DI HUTAN BEKAS TEBANGAN DAN HUTAN PRIMER DI AREAL IUPHHK PT
ANALISIS KOMPOSISI JENIS DAN STRUKTUR TEGAKAN DI HUTAN BEKAS TEBANGAN DAN HUTAN PRIMER DI AREAL IUPHHK PT. SARMIENTO PARAKANTJA TIMBER KALIMANTAN TENGAH Oleh : SUTJIE DWI UTAMI E 14102057 DEPARTEMEN MANAJEMEN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar dan tersebar di Kalimantan, Sumatera, Maluku, Papua, Sulawesi, Jawa dan Nusa Tenggara
Lebih terperinciKlasifikasi Dan Pemetaan Famili Tanah Berdasarkan Sistem Taksonomi Tanah di Desa Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur
Klasifikasi Dan Pemetaan Famili Tanah Berdasarkan Sistem Taksonomi Tanah di Desa Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur IDA AYU SRI MAS ARY SUSANTHI I MADE MEGA *) KETUT SARDIANA Program Studi Agroekoteknologi,
Lebih terperinciACHMAD MJR BACHTIAR. Oleh : A JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANAN BOGOR
PENGARUH PEMBERIAN Bm ORGANIK DAN KAPUR TERHADAP KETERSEDIAAN DAN KEHILANGAN UNSUR HARA (N, P, K, Ca, Mg, Na) PADA MODEL TERAS BANGKU MASYARAKAT SELAMA SAW MUSIM TANAM KEDELAI (Glycine mat- (L) Merr.)
Lebih terperinciACHMAD MJR BACHTIAR. Oleh : A JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANAN BOGOR
PENGARUH PEMBERIAN Bm ORGANIK DAN KAPUR TERHADAP KETERSEDIAAN DAN KEHILANGAN UNSUR HARA (N, P, K, Ca, Mg, Na) PADA MODEL TERAS BANGKU MASYARAKAT SELAMA SAW MUSIM TANAM KEDELAI (Glycine mat- (L) Merr.)
Lebih terperinciKlasifikasi Tanah USDA Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Bayu Prasetiyo B-01
Klasifikasi Tanah USDA 1975 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang Bayu Prasetiyo 125 080 500 111 045 B-01 Klasifikasi Tanah USDA 1975 Dr. Ir. Abdul Madjid, MS Salah satu sistem
Lebih terperinciKARAKTERISTIK SIFAT KIMIA DAN FISIK SUB GRUP TANAH ULTISOL DI WILAYAH SUMATERA UTARA
KARAKTERISTIK SIFAT KIMIA DAN FISIK SUB GRUP TANAH ULTISOL DI WILAYAH SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh: Ewin Syahputra 110301042 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami
22 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahanpertanaman ubi kayu yang telah ditanami selama 35 tahun dan kebun campuran di Desa Adi Jaya, Kecamatan Terbanggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia selain Malaysia. Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak kelapa yang dimana
Lebih terperinciLaporan. Kegiatan Wajib Profesi Heablian. JbaRUSAN BOD1 DAYA PERTANBAN FAKULTAS PEWTAWIAN. INSTITOT PERTANlAN BQGOR
Laporan Kegiatan Wajib Profesi Heablian JbaRUSAN BOD1 DAYA PERTANBAN FAKULTAS PEWTAWIAN INSTITOT PERTANlAN BQGOR 1990 RINGKASAN Emil Harda. di PIR-BUN V Pengelolaan Kelapa Hibrida (Cocos nucifera L.) Cimerak,
Lebih terperinciLaporan. Kegiatan Wajib Profesi Heablian. JbaRUSAN BOD1 DAYA PERTANBAN FAKULTAS PEWTAWIAN. INSTITOT PERTANlAN BQGOR
Laporan Kegiatan Wajib Profesi Heablian JbaRUSAN BOD1 DAYA PERTANBAN FAKULTAS PEWTAWIAN INSTITOT PERTANlAN BQGOR 1990 RINGKASAN Emil Harda. di PIR-BUN V Pengelolaan Kelapa Hibrida (Cocos nucifera L.) Cimerak,
Lebih terperinci'Pulisan ini kupersembahkan untuk: Bapak dan Ibuku terhormat, Adik-adiku tersayang serta kau...
"Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (Surat Al-Insyirah, ayat. 6-7)". 'Pulisan ini
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Inventarisasi Tahap inventarisasi merupakan tahap yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang mendukung dan dibutuhkan pada perencanaan jalur hijau jalan ini. Berdasarkan
Lebih terperinciKLASIFIKASI TANAH DI KECAMATAN LUMBANJULU KABUPATEN TOBA SAMOSIR BERDASARKAN KEYS TO SOIL TAXONOMY 2014 SKRIPSI OLEH :
KLASIFIKASI TANAH DI KECAMATAN LUMBANJULU KABUPATEN TOBA SAMOSIR BERDASARKAN KEYS TO SOIL TAXONOMY 2014 SKRIPSI OLEH : MARTIN BINARTA 110301151 AGROEKOTEKNOLOGI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah
Kimia Tanah 23 BAB 3 KIMIA TANAH Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah A. Sifat Fisik Tanah Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponenkomponen
Lebih terperinciM.K. Dasar-dasar Ilmu Tanah JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN - UNPAD
M.K. Dasar-dasar Ilmu Tanah JURUSAN ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN - UNPAD Materi I PENDAHULUAN Tujuan: Mahasiswa dapat mengetahui: 1. Pengertian/definisi tanah 2. Batas tanah 3. Fungsi tanah 4. Penyusun
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHAN ORGANIK SEBAGAI PENGENDALI EROSI DI SUB DAS CIBOJONG KABUPATEN SERANG, BANTEN. Oleh: FANNY IRFANI WULANDARI F
PENGGUNAAN BAHAN ORGANIK SEBAGAI PENGENDALI EROSI DI SUB DAS CIBOJONG KABUPATEN SERANG, BANTEN Oleh: FANNY IRFANI WULANDARI F14101089 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR FANNY
Lebih terperinciDAN ROTAN SETENGAH JADl Dl DAERAH SENTRA PRODUKSI
IMPLlKASl LA AS ALAN DAN ROTAN SETENGAH JADl Dl DAERAH SENTRA PRODUKSI SULAWESI SELATAN DAN JAWA Oleh : AND1 IKHWAN A 22. 1014 PROGRAM STUD1 EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI
Lebih terperinciDAN ROTAN SETENGAH JADl Dl DAERAH SENTRA PRODUKSI
IMPLlKASl LA AS ALAN DAN ROTAN SETENGAH JADl Dl DAERAH SENTRA PRODUKSI SULAWESI SELATAN DAN JAWA Oleh : AND1 IKHWAN A 22. 1014 PROGRAM STUD1 EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol
18 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik Ultisol Ultisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai horizon argilik atau kandik dengan nilai kejenuhan basa rendah. Kejenuhan basa (jumlah kation basa) pada
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA III DERAJAT KERUT TANAH
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA III DERAJAT KERUT TANAH Semester : Genap 2011/2012 Disusun Oleh : Nama : Bagus Satrio Pinandito NIM : A1C011072 Rombongan : 12 Asisten : KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciM.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang,
Survei Tanah dan Evaluasi Lahan M.Luthfi Rayes/Sudarto Laboratorium Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan Jurusan Tanah, Fak. Pertanian Universitas Brawijaya, Malang, Bab 6. Kesimpulan Hasil Survei
Lebih terperinciKONDISI UMUM KEBUN. Profil Perusahaan
14 KONDISI UMUM KEBUN Profil Perusahaan PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) merupakan perusahaan agribisnis yang mengelola perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit. BGA memiliki visi yaitu World Class
Lebih terperinciKEPUTUSAN JENIS MIGRASI DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA INDUSTRI KECIL SEPATU DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL PULO GADUNG JAKARTA TIMUR.
KEPUTUSAN JENIS MIGRASI DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA INDUSTRI KECIL SEPATU DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL PULO GADUNG JAKARTA TIMUR Oleh: NUR AZMI AFIANTI A14301087 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH BERBAHAN INDlJK ALIIVllJM DAN VIJLKAN 01 KECAMATAN TAN.IlING MORA'VA IlERDASARKAN SOIL TAXONOIVIY 2003 SKRIPSI
KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH BERBAHAN INDlJK ALIIVllJM DAN VIJLKAN 01 KECAMATAN TAN.IlING MORA'VA IlERDASARKAN SOIL TAXONOIVIY 2003 SKRIPSI Olch : navin LIIRIS 000303006/1LI\llJ TANAH DEP,\RTEMEN
Lebih terperinciJI PEWOINDERAAN JRUH DALAM EVALUASI LAHAN
B < h3 r. PERANAN DATA SEKUEIDER DAN DATA JI PEWOINDERAAN JRUH DALAM EVALUASI LAHAN (Studi Kasus Daerah Sukabumi Selalan) Oleh ASDAR lswatl PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT PERT ANlAN BOGOR BOGOR 1992 RINGKASAN
Lebih terperinciJI PEWOINDERAAN JRUH DALAM EVALUASI LAHAN
B < h3 r. PERANAN DATA SEKUEIDER DAN DATA JI PEWOINDERAAN JRUH DALAM EVALUASI LAHAN (Studi Kasus Daerah Sukabumi Selalan) Oleh ASDAR lswatl PROGRAM PASCA SARJANA INSTITUT PERT ANlAN BOGOR BOGOR 1992 RINGKASAN
Lebih terperinciKORELASl ANTARA PAHJANE DAM BERAT UDANG PUTlH. U NTUK MENENTUKAN SIZE (UICURAN) DALAM SORTASl SKR IPS1
KORELASl ANTARA PAHJANE DAM BERAT UDANG PUTlH ( Penaeus merguensis) DAN U DANE W l NDU ( Penaeus monodon) U NTUK MENENTUKAN SIZE (UICURAN) DALAM SORTASl SKR IPS1 OIeh : NURUL HIDAYAT1 SULISTIYANI C 22.
Lebih terperinciSiapa yang mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa yang membenci teguran, adalah dungu.
Siapa yang mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa yang membenci teguran, adalah dungu. Berpeganglah pada didikan, janganlah melupakannya, peliharalah dial karena dialah hidupmu. /J-l12:/
Lebih terperinciSiapa yang mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa yang membenci teguran, adalah dungu.
Siapa yang mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa yang membenci teguran, adalah dungu. Berpeganglah pada didikan, janganlah melupakannya, peliharalah dial karena dialah hidupmu. /J-l12:/
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Tabel 3.1. Ciri-ciri Horison Generik pada klasifikasi tanah. Nilai Indikator Horison O A E B. Indikator
BAB III PERANCANGAN Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem untuk menentukan jenis klasifikasi tanah tanah yang terdiri dari perancangan sistem untuk menentukan Horison Generiknya,
Lebih terperinciPengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah ABSTRAK
Pengaruh Vermikompos terhadap Perubahan Kemasaman (ph) dan P-tersedia Tanah Oleh: A. Madjid Rohim 1), A. Napoleon 1), Momon Sodik Imanuddin 1), dan Silvia Rossa 2), 1) Dosen Jurusan Tanah dan Program Studi
Lebih terperinciKETERSEDIAAN PANGAN SUMBER VITAMIN A PADA KELUAR6A Dl PEDESAAN DAM PERKQTAAN
KETERSEDIAAN PANGAN SUMBER VITAMIN A PADA KELUAR6A Dl PEDESAAN DAM PERKQTAAN (Studi Kasus di Desa Sukasari. Kecamatan Cilaku, dan Kelurahan Bojong Herang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Propinsi
Lebih terperinciKETERSEDIAAN PANGAN SUMBER VITAMIN A PADA KELUAR6A Dl PEDESAAN DAM PERKQTAAN
KETERSEDIAAN PANGAN SUMBER VITAMIN A PADA KELUAR6A Dl PEDESAAN DAM PERKQTAAN (Studi Kasus di Desa Sukasari. Kecamatan Cilaku, dan Kelurahan Bojong Herang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Propinsi
Lebih terperincildentlflkasl GULMA PADA DUA TlPE PERKERASAN TAMAN
ldentlflkasl GULMA PADA DUA TlPE PERKERASAN TAMAN ( KONBLOK DAN GRASBLOK 1 DAN ALTERMATIF PEMGENDALl ANN VA Oleh NENENG AlDA ROCHMAT A. 25 0370 JURUSAN BUD! DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. tebal. Dalam Legend of Soil yang disusun oleh FAO, Ultisol mencakup sebagian
TINJAUAN PUSTAKA Ultisol Ultisol adalah tanah mineral yang berada pada daerah kering sampai tropika, mempunyai horison argilik atau kandik atau fragipan dengan lapisan liat tebal. Dalam Legend of Soil
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
13 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Tanah Awal Seperti umumnya tanah-tanah bertekstur pasir, lahan bekas tambang pasir besi memiliki tingkat kesuburan yang rendah. Hasil analisis kimia pada tahap
Lebih terperinciKARAKTERISASI DAN KLASIFIKASI TANAH ULTISOL DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE. Sri Handayani 1, Karnilawati 2.
KARAKTERISASI DAN KLASIFIKASI TANAH ULTISOL DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE Sri Handayani 1, Karnilawati 2 1 Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Jabal Ghafur, Gle Gapui Sigli E-mail :
Lebih terperinciGEOKIMIA Pb, Cr, Cu DALAM SEDIMEN DAN KETERSEDIAANNYA PADA BIOTA BENTIK DI PERAIRAN DELTA BERAU, KALIMANTAN TIMUR
GEOKIMIA Pb, Cr, Cu DALAM SEDIMEN DAN KETERSEDIAANNYA PADA BIOTA BENTIK DI PERAIRAN DELTA BERAU, KALIMANTAN TIMUR Oleh: Sabam Parsaoran Situmorang C64103011 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS
Lebih terperinciNILAI KERJA PERTANIAN PADA MAHASISWA BATAK TOBA (Kasus Pada Mahasiswa Batak Toba Angkatan Tahun 2005 Institut Pertanian Bogor)
NILAI KERJA PERTANIAN PADA MAHASISWA BATAK TOBA (Kasus Pada Mahasiswa Batak Toba Angkatan Tahun 2005 Institut Pertanian Bogor) Oleh: Rianti TM Marbun A14204006 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciDASAR ILMU TANAH. Materi 04: Pembentukan Tanah
DASAR ILMU TANAH Materi 04: Pembentukan Tanah Faktor Pembentuk Tanah Konsep Pembentukan Tanah model proses terbuka tanah merupakan sistem yang terbuka sewaktu-waktu tanah dapat menerima tambahan bahan
Lebih terperinciII. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI
II. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI 2.1. Iklim Ubi kayu tumbuh optimal pada ketinggian tempat 10 700 m dpl, curah hujan 760 1.015 mm/tahun, suhu udara 18 35 o C, kelembaban udara 60 65%, lama penyinaran
Lebih terperinci( CUigna radiata ( L.) Wilczek)
PENGARUH PENY IANGAH PADA EMPAT TlNGKAT POPULASl TAQIAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASlL KACANG r ( CUigna radiata ( L.) Wilczek) Oleh SRI NENDAH PUSPITASARI A 21. 0578 JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS
Lebih terperinci... tercinta. Leuat surat Luunan ayat 17, ayahku berpesan... Dedikasiku pada: Ayah, bunda (alnh. ), abang dan kakak-kakakku
Leuat surat Luunan ayat 17, ayahku berpesan... "Hai anakku, dirikanlah shalat den suruhlah (nanusia) nengerjakan yang na 'ruf (yang baik), dan la- - ranglah (aereka) dari perb~atan yang nungkar, dan bersabarlah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Mineral Liat. membedakan dua urutan mineral (pelikan) yaitu mineral primer dan mineral
TINJAUAN PUSTAKA Mineral Liat Mineral dapat didefenisikan sebagai bahan alam homogen dari senyawa anorganik asli, mempunyai susunan kimia tetap dan susunan molekul tertentu alam bentuk geometrik (Darmawijaya,
Lebih terperinciBahan diskusi minggu ke-1
Bahan diskusi minggu ke-1 1. Peta skala besar dan skala kecil? Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1:5000 sampai 1:250.000. Peta skala besar disebut juga sebagai peta yang sangat detail yang
Lebih terperinci, seperti castingnya yang berguna dalam menyuburkan
RINGKASAN Rini Dyah Permini. Pengomposan Berbagai Limbah Organik dengan Menggunakan Cacing Tanah. (Dibawah bimbingan Iswandi Anas dan Rahayu Widyastuti). Adanya pencemaran lingkungan oleh limbah-limbah,
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian dan Letak Geografis Lokasi penelitian dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara VIII. PT. Perkebunan Nusantara VIII, Perkebunan Cikasungka bagian Cimulang
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada beberapa blok kebun teh yang berada di tiga wilayah perkebunan teh di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang, yaiq Ciater- Subang (PTP XIII).
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. legend of soil yang disusun oleh FAO, ultisol mencakup sebagian tanah Laterik
TINJAUAN PUSTAKA Ultisol Ultisol adalah tanah mineral yang berada pada daerah temprate sampai tropika, mempunyai horison argilik atau kandik dengan lapisan liat tebal. Dalam legend of soil yang disusun
Lebih terperinciJURUSAN TANAH, FAKULTAS PERTANIAN
EVALUASI DAN DESKRlPSl BEBERAPA SlFAT FlSlK DAN KlMlA TANAH SEBELUM (kondisi tanah alami) DAN SETELAH (kondisi tanah kolong) PROSES AKTlVlTAS PENAMBANGAN TlMAH Dl TlGA LOKASI UNIT PENAMBANGAN TlMAH BANGKA
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN KOMPONEN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DENGAN KEMISKINAN DI PROPINSI JAWA BARAT. Oleh. Nia Kurniawati Hidayat A
ANALISIS HUBUNGAN KOMPONEN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DENGAN KEMISKINAN DI PROPINSI JAWA BARAT Oleh Nia Kurniawati Hidayat A14304086 PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI
ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Studi Kasus Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor) ALFIAN NUR AMRI DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI
Lebih terperinciJOSEPH CAREY S ILMU TANAH
PERBANDINGAN TINGKAT PERKEMBANGAN TANAH MENURUT METODE MORFOLOGI TANAH, MINERAL LIAT DAN MINERAL INDEKS VAN WAMBEKE PADA TIGA PEDON PEWAKIL DI ARBORETUM KAMPUS USU KWALA BEKALA SKRIPSI OLEH JOSEPH CAREY
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kopi Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi merupakan tanaman dengan perakaran tunggang yang mulai berproduksi sekitar berumur 2 tahun
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. yang mungkin dikembangkan (FAO, 1976). Vink, 1975 dalam Karim (1993)
TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Evaluasi Lahan Evaluasi lahan adalah proses penilaian penampilan atau keragaman lahan jika dipergunakan untuk tujuan tertentu, meliputi pelaksanaan dan interpretasi survei serta
Lebih terperinci-<I STUDI PENAMBAHAN AG"Al'90 TERHADAP EFIKASI GLIFOSAT DAlAM MENGENDALIKAN GUlMA PADA JAWR TANAMAN KAREl MENGHASILKAN
...4... /;2. ~~I /III f( -
Lebih terperinci-<I STUDI PENAMBAHAN AG"Al'90 TERHADAP EFIKASI GLIFOSAT DAlAM MENGENDALIKAN GUlMA PADA JAWR TANAMAN KAREl MENGHASILKAN
...4... /;2. ~~I /III f( -
Lebih terperinciJURUSAN TANAH, FAKULTAS PERTANIAN
EVALUASI DAN DESKRlPSl BEBERAPA SlFAT FlSlK DAN KlMlA TANAH SEBELUM (kondisi tanah alami) DAN SETELAH (kondisi tanah kolong) PROSES AKTlVlTAS PENAMBANGAN TlMAH Dl TlGA LOKASI UNIT PENAMBANGAN TlMAH BANGKA
Lebih terperinciPEHGARUH PEMAHGKASAH KUNCU DALAM RANGKAIAN BUHGA MWlE
PEHGARUH PEMAHGKASAH KUNCU LETAK BEEllH DALAM RANGKAIAN BUHGA MWlE VlMBlblYAS BEWlM BUNGA MATAHARI (Hellanthus annuus L.) JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 199 3 DALAM
Lebih terperinciANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN BUDIDAYA PERTANIAN DI KOTA SEMARANG
ANALISIS TANAH SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESUBURAN LAHAN BUDIDAYA PERTANIAN DI KOTA SEMARANG Rossi Prabowo 1*,Renan Subantoro 1 1 Jurusan Agrobisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wahid Hasyim Semarang
Lebih terperinciANDHIKA NUGRAHENI A
PENILAIAN TINGKAT PELAPUKAN, PERKEMBANGAN, DAN KLASIFIKASI TANAH PADA FORMASI GEOLOGI KARANGSAMBUNG DAN KOMPLEK MELANGE LOK ULO DI KARANGSAMBUNG, KEBUMEN, JAWA TENGAH Oleh: ANDHIKA NUGRAHENI A24104026
Lebih terperinciJACK YANTO HALIM SURJA SAMUDERA. Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar. PENGkRUH PEMBERIAN CaC03, CaCC3 + SILIKA-GEL, DAN JERAMI PAD1
PENGkRUH PEMBERIAN CaC03, CaCC3 + SILIKA-GEL, DAN JERAMI PAD1 TERHADAP PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT KIMIA DAN PERTUMBUHAN T.4NAMAN JAGUNG (Zea - mays L.) VARiETAS HARAPAN BARU PADA TANAH SULFAT MASAM DARI
Lebih terperinciSoal UTS Klasifikasi Tanah dan Evaluasi Lahan Dikumpul Pada hari Jum at 26 Afril 2013 Batas pengumpulan Pukul Wib
Soal UTS Klasifikasi Tanah dan Evaluasi Lahan Dikumpul Pada hari Jum at 26 Afril 2013 Batas pengumpulan Pukul 11.00 Wib 1. Jelaskan pengertian klasifikasi tanah dan evaluasi lahan...?? Jawaban : Klasifikasi
Lebih terperinci"Jadikanlah sabar dan sholat sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat
"Jadikanlah sabar dan sholat sebagai Penolongmu Dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusu." CAI Bagarah ; 45) kupersembshkan karya kecilku ini untuk Ibu, Mak,
Lebih terperinci"Jadikanlah sabar dan sholat sebagai Penolongmu. Dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat
"Jadikanlah sabar dan sholat sebagai Penolongmu Dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusu." CAI Bagarah ; 45) kupersembshkan karya kecilku ini untuk Ibu, Mak,
Lebih terperinci