Klasifikasi Tanah USDA Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Bayu Prasetiyo B-01
|
|
- Ivan Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Klasifikasi Tanah USDA 1975 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang Bayu Prasetiyo B-01
2 Klasifikasi Tanah USDA 1975 Dr. Ir. Abdul Madjid, MS Salah satu sistem klasifikasi tanah yang telah dikembangkan Amerika Serikat dikenal dengan nama: Soil Taxonomy (USDA, 1975). Sistem klasifikasi ini menggunakan enam (6) kateori, yaitu: 1. Ordo 2. Subordo 3. Great group 4. Subgroup 5. Family 6. seri Sistem klasifikasi tanah ini berbeda dengan sistem yang sudah ada sebelumnya. Sistem klasifikasi ini memiliki keistimewaan terutama dalam hal: 1. Penamaan atau Tata Nama atau cara penamaan. 2. Definisi-definisi horison penciri. 3. Beberapa sifat penciri lainnya. Sistem klasifikasi tanah terbaru ini memberikan Penamaan Tanah berdasarkan sifat utama dari tanah tersebut. Menurut Hardjowigeno (1992)terdapat 10 ordo tanah dalam sistem Taksonomi Tanah USDA 1975, yaitu: 1. Alfisol 2. Aridisol 3. Entisol 4. Histosol 5. Inceptisol 6. Mollisol 7. Oxisol 8. Spodosol 9. Ultisol 10. Vertisol Alfisol: Tanah yang termasuk ordo Alfisol merupakan tanah-tanah yang terdapat penimbunan liat di horison bawah (terdapat horison argilik)dan mempunyai kejenuhan basa tinggi yaitu lebih dari 35% pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah. Liat yang tertimbun di horison bawah ini berasal dari horison di atasnya dan tercuci kebawah bersama dengan gerakan air. Padanan dengan sistem klasifikasi yang lama adalah termasuk tanah Mediteran Merah Kuning, Latosol, kadang-kadang juga Podzolik Merah Kuning. Aridisol: Tanah yang termasuk ordo Aridisol merupakan tanah-tanah yang mempunyai kelembapan tanah arid (sangat kering). Mempunyai epipedon ochrik, kadang-kadang dengan horison penciri lain. Padanan dengan klasifikasi lama adalah termasuk Desert Soil.
3 Entisol: Tanah yang termasuk ordo Entisol merupakan tanah-tanah yang masih sangat muda yaitu baru tingkat permulaan dalam perkembangan. Tidak ada horison penciri lain kecuali epipedon ochrik, albik atau histik. Kata Ent berarti recent atau baru. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Aluvial atau Regosol. Histosol: Tanah yang termasuk ordo Histosol merupakan tanah-tanah dengan kandungan bahan organik lebih dari 20% (untuk tanah bertekstur pasir) atau lebih dari 30% (untuk tanah bertekstur liat). Lapisan yang mengandung bahan organik tinggi tersebut tebalnya lebih dari 40 cm. Kata Histos berarti jaringan tanaman. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Organik atau Organosol. Inceptisol: Tanah yang termasuk ordo Inceptisol merupakan tanah muda, tetapi lebih berkembang daripada Entisol. Kata Inceptisol berasal dari kata Inceptum yang berarti permulaan. Umumnya mempunyai horison kambik. Tanah ini belum berkembang lanjut, sehingga kebanyakan dari tanah ini cukup subur. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Aluvial, Andosol, Regosol, Gleihumus, dll. Mollisol: Tanah yang termasuk ordo Mollisol merupakan tanah dengan tebal epipedon lebih dari 18 cm yang berwarna hitam (gelap), kandungan bahan organik lebih dari 1%, kejenuhan basa lebih dari 50%. Agregasi tanah baik, sehingga tanah tidak keras bila kering. Kata Mollisol berasal dari kata Mollis yang berarti lunak. Padanan dengan sistem kalsifikasi lama adalah termasuk tanah Chernozem, Brunize4m, Rendzina, dll. Oxisol: Tanah yang termasuk ordo Oxisol merupakan tanah tua sehingga mineral mudah lapuk tinggal sedikit. Kandungan liat tinggi tetapi tidak aktif sehingga kapasitas tukar kation (KTK) rendah, yaitu kurang dari 16 me/100 g liat. Banyak mengandung oksida-oksida besi atau oksida Al. Berdasarkan pengamatan di lapang, tanah ini menunjukkan batasbatas horison yang tidak jelas. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Latosol (Latosol Merah & Latosol Merah Kuning), Lateritik, atau Podzolik Merah Kuning. Spodosol: Tanah yang termasuk ordo Spodosol merupakan tanah dengan horison bawah terjadi penimbunan Fe dan Al-oksida dan humus (horison spodik) sedang, dilapisan atas terdapat horison eluviasi (pencucian) yang berwarna pucat (albic). Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Podzol. Ultisol: Tanah yang termasuk ordo Ultisol merupakan tanah-tanah yang terjadi penimbunan liat di horison bawah, bersifat masam, kejenuhan basa pada kedalaman 180 cm dari permukaan tanah kurang dari 35%. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Podzolik Merah Kuning, Latosol, dan Hidromorf Kelabu. Vertisol:
4 Tanah yang termasuk ordo Vertisol merupakan tanah dengan kandungan liat tinggi (lebih dari 30%) di seluruh horison, mempunyai sifat mengembang dan mengkerut. Kalau kering tanah mengkerut sehingga tanah pecah-pecah dan keras. Kalau basah mengembang dan lengket. Padanan dengan sistem klasifikasi lama adalah termasuk tanah Grumusol atau Margalit. Daftar Pustaka: Hardjowigeno, S Ilmu Tanah. Edisi ketiga. PT. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta. 233 halaman.
5 PERBEDAAN KLASIFIKASI TANAH PERBEDAAN KLASIFIKASI TANAH USDA FAO/UNESCO PUSAT PENELITIAN TANAH BOGOR Struktur: Terdiri dari 6 kategori 1. Ordo Terdiri dari 11 takson,dengan faktor pembeda ada tidaknya jenis horison penciri. Kategori diberi akhiran SOL misal Entisol (ENT) arti:dari recent/baru 2. Sub Ordo Terdiri dari 53 takson dengan faktor pembeda keseragaman genetik. Terdiri dari 2 suku kata,pertama untuk sifat sub ordo,kedua untuk nama ordo. Misal: Aquent (aqua=air),(ent=entisol) arti:tanah baru selalu basah 3. Great Group Terdiri dari 250 takson dengan faktor pembeda kasamaan jenis, tingakat perkembangan susunan horizon, kejenuhan basa, kelembaban dan suhu tanah. Contoh: Cryaquent(kryos=dingin) (aquent=entisol selalu basah) 4. Sub Group Taksa terus bertambah dengan faktor pembeda sifat-sifat inti dari Great Group. Contoh: aquic hapludult (aquult=banyak karatan pada kedalaman 25 cm) 5. Famili Jumlah takson masih terus berkembang dengan faktor pembeda. sifat-sifat tanah yang penting untuk pertanian. Contoh:Xeric Haplohumult 6. Seri Dalam penamaan diambil dari nama tempat atau sifat alam. Contoh: Sitiung (pertama kali ditemukan di daerah sitiung). Stuktur: Terdiri dari 2 kategori 1. Great Group (setara USDA) Nama tanah dan asal kata,contoh: fluvisol(fluvius) asal kata: sungai,alluvial sungai. 2. Subgroup Terdiri dari 2 kata, kata kedua menunjukkan nama great group, kata pertama menunjukkan sifat utama dari subgroup. Contoh: Calcaric Fluvisol (calcarik:berkapur, fluvisol:sungai,aluvial) artinya alluvial yang berkapur. Sruktur: Terdiri dari 6 kategori: 1. Golongan (ordo) Kriterianya: Perkembangan Profil tanah, meliputi dua satuan lebar : tanpa dan dengan perkembangan. Contoh: Tanpa perkembangan 2. Kumpulan (Subordo) Kriterianya susunan horizon utama meliputi O,A,B,Ca, dan G. Contoh:
6 C- bahan organic 3. Jenis (Great soil group) Kriterianya horizon penciri dan gejala pengikut. Pencirinya untuk atuan lebar tanpa perkembangan, tebal profil,kukuh dan tekstur. Contoh: tebal 50 cm pasir (regosol). Dengan pengembangan: Al prominen; fragmen/ kokresi kapur; basa tinggi. Contoh : B2 Latosol (LATOSOL) 4. Macam (subgroup) Kriterianya kombinasi dari warna horizon, horizon tambahan, dan horizon peralihan antar horizon utama. Contoh: Regosol Kelabu, regosol kelabu coklat. 5. Rupa (Famili) Kriterianya: sifat fisik umum horizon utama atau lapisan 50 cm dalamnya. Tekstur 5 klas; drainase 3 klas. Contoh : Regosol kelabu tua bertekstur sedang, berdrainase baik. 6. Seri Kriterianya: sifat fisik khusus horizon utama atau lapisan 50 cm dalamnya. Tekstur 12 klas; drainase 7 klas. Contoh : Regosol kelabu bertekstur lempung berpasir, drainase baik. Merupakan system multi kategori Merupakan system kompromi dari berbagai sistem Merupakan system multi kategori Pengklasifikasian berdasarkan horizon penciri dengan sifat-sifat dan fungsi tanah. Disertai pembagian kategori terperinci Pengklasifikasian menggunakan horisonhorison penciri yang sebagian diambil dari horizon penciri USDA. Tidak disertai pembagian kategori yang terperinci. Pengklasifikasian didasarkan pada sifat morfologi tanah, dilakukan pada tingkat kategori yang berbeda, dikaitkan dengan kegunaannya untuk survai tanah. Pembagian kategori terperinci. Tata nama disusun menggunakan kata Yunani atau Latin Nama tanah diambil dari nama-nama tanah klasik yang sudah terkenal dari Rusia, Eropa Barat, Kanada, Amerika Serikat, Nama diambil dari bahasa Indonesia dan beberapa nama baru mirip dengan penamaan oleh FAO/UNESCO PERSAMAAN KLASIFIKASI TANAH USDA, FAO/UNESCO DAN PUSAT PENELITIAN TANAH BOGOR 1. Memungkinkan adanya modifikasi karena ada penemuan baru dengan tidak merusak sistemnya sendiri. 2. Sifat pembeda yang dikemukakan sama-sama berdasarkan kriteria horison penciri yang terbentuk sebagai hasil dari proses pembentukan tanah atau sifat yang mempengaruhi pembentukan tanah. 3. Tata nama informatif dalam arti menunjukkan sifat-sifat tanah masing-masing kategori.
7 4. Digunakan dalam survey tanah 5. Seluruh klasifikasi tanah sama sama bertujuan untuk : a. Mengorganisasi atau meneta pengetahuan tentang tanah b. Mengetahui hubungan masing-masing individu tanah c. Memudahkan mengingat sifat-sifat tanah d. Mempermudah dalam menaksir sifat dan produktifitas, menentukan lahan terbaik, menentukan areal-areal penelitian dan kemungkinan eksploitasi hasil penelitian. e. Mempelajari hubungan hubungan dan sifat sifat tanah baru.
Soal UTS Klasifikasi Tanah dan Evaluasi Lahan Dikumpul Pada hari Jum at 26 Afril 2013 Batas pengumpulan Pukul Wib
Soal UTS Klasifikasi Tanah dan Evaluasi Lahan Dikumpul Pada hari Jum at 26 Afril 2013 Batas pengumpulan Pukul 11.00 Wib 1. Jelaskan pengertian klasifikasi tanah dan evaluasi lahan...?? Jawaban : Klasifikasi
Lebih terperinciSurvey Tanah & Klasifikasi Tanah
Survey Tanah & Klasifikasi Tanah Klasifikasi Tanah Salah satu sistem klasifikasi tanah yang telah dikembangkan Amerika Serikat dikenal dengan nama: Soil Taxonomy (USDA, 1975; Soil Survey Satff, 1999; 2003).
Lebih terperinciKlasifikasi tanah : Usaha utk mengelompokkan tanah berdasarkan sifat-sifatnya.
Klasifikasi tanah : Usaha utk mengelompokkan tanah berdasarkan sifat-sifatnya. Sebelum th 1988 ada 3 sistem : - Pusat Penelitian Tanah (PPT) - FAO/UNESCO dan Taksonomi Tanah. Sejak th 1988 hanya gunakan
Lebih terperinciBab II Dasar Teori. 2.1 Klasifikasi Tanah Pengertian Klasifikasi Tanah
Bab II Dasar Teori Pada bab ini akan dijelaskan secara singkat mengenai pengertian Klasifikasi Tanah dan klasifikasi tanah USDA beserta jenis-jenis tanah yang termasuk dalam klasifikasi USDA. Kemudian
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2011 KLASIFIKASI TANAH 8.1 Pengertian Klasifikasi Tanah Klasifikasi tanah adalah usaha untuk mengelompokkan
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 KLASIFIKASI TANAH 8.1 Pengertian Klasifikasi Tanah Klasifikasi tanah adalah usaha untuk mengelompokkan
Lebih terperinciDASAR-DASAR ILMU TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2009 8.1 Pengertian Klasifikasi Tanah Klasifikasi tanah adalah usaha untuk mengelompokkan tanah atas dasar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. tebal. Dalam Legend of Soil yang disusun oleh FAO, Ultisol mencakup sebagian
TINJAUAN PUSTAKA Ultisol Ultisol adalah tanah mineral yang berada pada daerah kering sampai tropika, mempunyai horison argilik atau kandik atau fragipan dengan lapisan liat tebal. Dalam Legend of Soil
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. seperti tekstur tanah (misalnya lempung, tanah liat atau pasir) atau bahan induk
TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanah Klasifikasi tanah pada awalnya didasarkan pada karakteristik individu seperti tekstur tanah (misalnya lempung, tanah liat atau pasir) atau bahan induk (misalnya tanah
Lebih terperinciKLASIFIKASI TANAH INDONESIA
Klasifikasi Tanah Indonesia KLASIFIKASI TANAH INDONESIA (Dudal dan Supraptoharjo 1957, 1961 dan Pusat Penelitian Tanah (PPT) Bogor 1982) Sistem klasifikasi tanah yang dibuat oleh Pusat Penelitian Tanah
Lebih terperinciBahan diskusi minggu ke-1
Bahan diskusi minggu ke-1 1. Peta skala besar dan skala kecil? Peta skala besar adalah peta yang mempunyai skala 1:5000 sampai 1:250.000. Peta skala besar disebut juga sebagai peta yang sangat detail yang
Lebih terperinciANGGOTA KELOMPOK 6: KELAS : F TUGAS STELA MO-1
ANGGOTA KELOMPOK 6: 1. EKI ANNISA PRATAMI 115040200111155 2. EKO RAHMAT SHOUMI 115040201111010 3. ELLY DARU IKA WILUJENG 115040201111294 4. ENDAH SETIYO RINI 115040207111038 KELAS : F TUGAS STELA MO-1
Lebih terperinciMENGENAL JENIS-JENIS TANAH
Ultisols MENGENAL JENIS-JENIS TANAH Sifat atau ciri tanah Ultisols yaitu terdapat pengendapan liat dari lapisan A (iluviasi) dan diendapkan di lapisan B (eluviasi), sehingga kadar liat horizon B > 1,2
Lebih terperinciPENGAMATAN MINIPIT DI LAPANG DAN KLASIFIKASI TANAH
.1 PENDAHULUAN Dasar utama melakukan klasifikasi dan memahami tanah adalah diskripsi profil tanah yang dilakukan di lapang. Pengamatan di lapang pada dasarnya dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu; 1)
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Tabel 3.1. Ciri-ciri Horison Generik pada klasifikasi tanah. Nilai Indikator Horison O A E B. Indikator
BAB III PERANCANGAN Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem untuk menentukan jenis klasifikasi tanah tanah yang terdiri dari perancangan sistem untuk menentukan Horison Generiknya,
Lebih terperinciII. PEMBENTUKAN TANAH
Company LOGO II. PEMBENTUKAN TANAH Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc Isi A. Konsep pembentukan tanah B. Faktor pembentuk tanah C. Proses pembentukan tanah D. Perkembangan lapisan
Lebih terperinciSEBARAN JENIS TANAH DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI KARANG MUMUS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
SEBARAN JENIS TANAH DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI KARANG MUMUS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Dwi Agung Pramono Program Studi Geoinformatika, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Samarinda, Indonesia
Lebih terperinciKelas F Agroekoteknologi Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa Elsa Gamaria
Kelas F Agroekoteknologi 2011 Kelompok 7: 1. Endah Lisna Budariarsa 115040200111022 2. Elsa Gamaria 115040200111145 3. Erfstien Lailatul Fitria 115040201111201 4. Eka Lorensa Br Ginting 115040201111303
Lebih terperinciSimulasi Pengenalan Lahan Subur pada Peta Taksonomi Jawa Tengah menggunakan Metode Eigenface
Simulasi Pengenalan Lahan Subur pada Peta Taksonomi Jawa Tengah menggunakan Metode Eigenface 1) Eko Sediyono, 2) Indrastanti R. Widiasari, 3) Christian Lilik Henry Fakultas Teknologi Informasi Universitas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. yang dipergunakan sebagai kriteria pengklasifikasian tidak di
TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Tanah Entisol Berdasarkan sifat dan ciri tanah yang ada menunjukkan bahwa dalam tanah tidak menunjukkan adanya gejala pembentukan horizon penciri, sehingga horizon yang dipergunakan
Lebih terperinciGELISOLS. Pustaka Soil Survey Staff Soil Taxonomy, 2 nd edition. USDA, NRCS. Washington. 869 hal.
GELISOLS Gelisols adalah tanah-tanah pada daerah yang sangat dingin. Terdapat permafrost (lapisan bahan membeku permanen terletak diatas solum tanah) sampai kedalaman 2 meter dari permukaan tanah. Penyebaran
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. ini tercatat melakukan erupsi terakhir pada tahun muda. Perkembangan tanah masih terbatas dan tekstur tanah kasar beralih ke
TINJAUAN PUSTAKA Gunung Api Burni Telong Gunung api Burni Telong merupakan gunung berapi aktif di dataran tinggi Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Secara geografis puncak gunung Burni Telong adalah 4
Lebih terperinci2
APLIKASI ANALISIS LANSEKAP SEBARAN JENIS TANAH PADA LANSEKAP LABORATORIUM PJP FP UNIBRAW 1 2 ALFISOL Memiliki horison argilik, kandik atau natrik tetapi tidak memiliki fragipan Ada fragipan dibahwah horison
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA. No Jenis Tanah Jenis tanaman Pemanfaatannya
LEMBAR KERJA SISWA KELOMPOK :. Nama Anggota / No. Abs 1. ALFINA ROSYIDA (01\8.6) 2.. 3. 4. 1. Diskusikan tabel berikut dengan anggota kelompok masing-masing! Petunjuk : a. Isilah kolom dibawah ini dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.2. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan dibahas mengenai latar belakang mengapa perlu dibuat aplikasi Soil Taxonomy USDA berbasis Fuzzy Logic. Dijabarkan juga mengenai tujuan dan maksud dari pembuatan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH RAWA PASANG SURUT DI KARANG AGUNG ULU SUMATERA SELATAN. E. DEWI YULIANA Fakultas MIPA, Universitas Hindu Indonesia
KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI TANAH RAWA PASANG SURUT DI KARANG AGUNG ULU SUMATERA SELATAN E. DEWI YULIANA Fakultas MIPA, Universitas Hindu Indonesia ABSTRACT This study is aimed at identifyimg the characteristics
Lebih terperinci11 Jenis Jenis Tanah Berikut Penjelasannya Tanah Organosol atau Tanah Gambut, Tanah Aluvial,
11 Jenis Jenis Tanah Berikut Penjelasannya - Interaksi antara faktor-faktor pembentuk tanah akan menghasilkan tanah dengan sifat-sifat yang berbeda. Berdasarkan pada faktor pembentuk dan sifat tanah inilah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia selain Malaysia. Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak kelapa yang dimana
Lebih terperinciDASAR ILMU TANAH. Materi 04: Pembentukan Tanah
DASAR ILMU TANAH Materi 04: Pembentukan Tanah Faktor Pembentuk Tanah Konsep Pembentukan Tanah model proses terbuka tanah merupakan sistem yang terbuka sewaktu-waktu tanah dapat menerima tambahan bahan
Lebih terperinciTanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala
Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Lahan merupakan suatu wilayah di permukaan bumi yang mencakup
II. TINJAUAN PUSTAKA Lahan merupakan suatu wilayah di permukaan bumi yang mencakup semua komponen yang berada di atas dan di bawah wilayah tersebut termasuk tanah, batuan induk, topografi, hidrologi, tumbuhan
Lebih terperinciTUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH dan EVALUASI LAHAN
TUGAS TERSTRUKTUR SURVEI TANAH dan EVALUASI LAHAN Disusun oleh : Nama : Putri Nawang W. Nim : 115040200111178 Kelas : M Agroekoteknologi Dosen : Dr.Ir.Sudarto,MS. PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II METODE PEMBELAJARAN PQ4R DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEDOSFER
BAB II METODE PEMBELAJARAN PQ4R DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PEDOSFER A. Pembelajaran Dengan Metode PQ4R 1. Pengertian Metode PQ4R Metode ini dicetuskan oleh Thomas dan Robinson tahun
Lebih terperinciKLASIFIKASI TANAH DESA SIHIONG, SINAR SABUNGAN, DAN LUMBAN LOBU KECAMATAN BONATUA LUNASI KABUPATEN TOBA SAMOSIR BERDASARKAN TAKSONOMI TANAH 2010
KLASIFIKASI TANAH DESA SIHIONG, SINAR SABUNGAN, DAN LUMBAN LOBU KECAMATAN BONATUA LUNASI KABUPATEN TOBA SAMOSIR BERDASARKAN TAKSONOMI TANAH 2010 1 Ingrid Ovie Y, 2 Purba Manurung, 2 Fauzi Jurusan Budidaya
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN B. PROFIL TANAH
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adapun yang melatarbelakangi penulisan makalah ini, yaitu karena masih banyak diantara kita yang sudah sering melihat serta memanfaatkan tanah dalam kehidupan sehari-hari
Lebih terperinciACHMAD MJR BACHTIAR. Oleh : A JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANAN BOGOR
PENGARUH PEMBERIAN Bm ORGANIK DAN KAPUR TERHADAP KETERSEDIAAN DAN KEHILANGAN UNSUR HARA (N, P, K, Ca, Mg, Na) PADA MODEL TERAS BANGKU MASYARAKAT SELAMA SAW MUSIM TANAM KEDELAI (Glycine mat- (L) Merr.)
Lebih terperinciACHMAD MJR BACHTIAR. Oleh : A JURUSAN TANAH FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANAN BOGOR
PENGARUH PEMBERIAN Bm ORGANIK DAN KAPUR TERHADAP KETERSEDIAAN DAN KEHILANGAN UNSUR HARA (N, P, K, Ca, Mg, Na) PADA MODEL TERAS BANGKU MASYARAKAT SELAMA SAW MUSIM TANAM KEDELAI (Glycine mat- (L) Merr.)
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Survei dan Pemetaan Tanah. memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu
TINJAUAN PUSTAKA Survei dan Pemetaan Tanah Tujuan survey dan pemetaan tanah adalah mengklasifikasikan dan memetakan tanah dengan mengelompokan tanah-tanah yang sama kedalam satu satuan peta tanah yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah merupakan permukaan bumi yang dimanfaatkan sebagai media
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah merupakan permukaan bumi yang dimanfaatkan sebagai media tumbuh dan berkembang suatu tanaman. Macam tanah yang ada di Indonesia seperti Gambut (Organosol), Latosol,
Lebih terperinciDasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH
Dasar Ilmu Tanah semester ganjil 2011/2012 (EHN & SIN) Materi 02: MORFOLOGI TANAH Profil Tanah Irisan / penampang tegak tanah yang menampakan semua horizon sampai ke bahan induk; dalam profil tanah, bagian
Lebih terperinciKLASIFIKASI TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN I MADE MEGA, DKK
SELAMAT SIANG KLASIFIKASI TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN I MADE MEGA, DKK Quiz Apa yang dimaksud dengan * Klasifikasi Tanah * Kesesuaian Lahan KLASIFIKASI TANAH DAN KESESUAIAN LAHAN PENDAHULUAN SURVEY SUMBERDAYA
Lebih terperinciKlasifikasi Dan Pemetaan Famili Tanah Berdasarkan Sistem Taksonomi Tanah di Desa Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur
Klasifikasi Dan Pemetaan Famili Tanah Berdasarkan Sistem Taksonomi Tanah di Desa Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur IDA AYU SRI MAS ARY SUSANTHI I MADE MEGA *) KETUT SARDIANA Program Studi Agroekoteknologi,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanah Sawah. tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau
TINJAUAN PUSTAKA Tanah Sawah Lahan sawah adalah lahan yang dikelola sedemikian rupa untuk budidaya tanaman padi sawah, dimana padanya dilakukan penggenangan selama atau sebagian dari masa pertumbuhan padi.
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi Profil
Lampiran 1. Deskripsi Profil A. Profil pertama Lokasi : Desa Sinaman kecamatan Barus Jahe Kabupaten Tanah Karo Simbol : P1 Koordinat : 03 0 03 36,4 LU dan 98 0 33 24,3 BT Kemiringan : 5 % Fisiografi :
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki lahan kering masam cukup luas yaitu sekitar 99,6 juta hektar dan tersebar di Kalimantan, Sumatera, Maluku, Papua, Sulawesi, Jawa dan Nusa Tenggara
Lebih terperinciKlasifikasi Inceptisol Pada Ketinggian Tempat yang Berbeda di Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Hasundutan
Klasifikasi Inceptisol Pada Ketinggian Tempat yang Berbeda di Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Hasundutan Inceptisol Soil Classification OnThe Various Elevationat Sub-District of Lintong Ni Huta, Regency
Lebih terperinciGeomorfologi Terapan INTERPRETASI GEOMORFOLOGI CITRA SATELIT SEBAGAI DASAR ANALISIS POTENSI FISIK WILAYAH SELATAN YOGYAKARTA
Geomorfologi Terapan INTERPRETASI GEOMORFOLOGI CITRA SATELIT SEBAGAI DASAR ANALISIS POTENSI FISIK WILAYAH SELATAN YOGYAKARTA A. Pendahuluan Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk muka
Lebih terperinciKESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian dan pembahasan terdahulu dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Perbedaan tekstur tanah dan elevasi, tidak menyebabkan perbedaan morfologi
Lebih terperincigeografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA
KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami jenis tanah dan sifat fisik tanah di Indonesia. F. JENIS TANAH
Lebih terperinciPEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP
PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PENGERTIAN TANAH Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos = tanah, dan sphera = lapisan. Pedosfer yaitu lapisan kulit bumi yang tipis yang letaknya
Lebih terperinciBatuan beku Batuan sediment Batuan metamorf
Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA III DERAJAT KERUT TANAH
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR ILMU TANAH ACARA III DERAJAT KERUT TANAH Semester : Genap 2011/2012 Disusun Oleh : Nama : Bagus Satrio Pinandito NIM : A1C011072 Rombongan : 12 Asisten : KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciTUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-1 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI
TUGAS KULIAH SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN BAHAN DISKUSI MINGGU KE-1 KELAS A AGROEKOTEKNOLOGI Oleh: ZAIM DZOEL HAZMY 115040201111085 TYAS AYU SULISTYA K. 115040201111013 FRETA KIRANA B. 115040201111018
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Inceptisols tersebar luas di indonesia yaitu sekitar 40,8 juta ha. Menurut
TINJAUAN PUSTAKA Tanah Inceptisol Inceptisols tersebar luas di indonesia yaitu sekitar 40,8 juta ha. Menurut data Puslitbangtanak (2000) Di Sumatera Utara luasan lahan kering masam mencapai 4,1 juta ha
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Inceptisol merupakan tanah awal yang berada di wilayah humida yang
TINJAUAN PUSTAKA Tanah Inceptisol Inceptisol merupakan tanah awal yang berada di wilayah humida yang mempunyai horizon teralterasi, tetapi tidak menunjukkan adanya iluviasi, eluviasi, dan pelapukan yang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Sifat-sifat Tanah. Sifat Morfologi dan Fisika Tanah. Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil
HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat-sifat Tanah Sifat Morfologi dan Fisika Tanah Pedon Berbahan Induk Batuliat Sifat morfologi dan fisika tanah masing-masing horison pada pedon pewakil berbahan induk batuliat disajikan
Lebih terperincigeografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH
KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami proses dan faktor pembentukan tanah. 2. Memahami profil,
Lebih terperinciTUGAS EKOLOGI TUMBUHAN DISUSUN OLEH : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TUGAS EKOLOGI TUMBUHAN DISUSUN OLEH : NAMA : Tri Wahyuni NIM : 06101009007 DOSEN PENGASUH : Drs. Khoiron Nazip, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinci1. MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH SAWAH
Morfologi dan Klasifikasi Tanah Sawah 1 1. MORFOLOGI DAN KLASIFIKASI TANAH SAWAH Sarwono Hardjowigeno, H. Subagyo, dan M. Luthfi Rayes Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi sawah,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Sub divisio: Angiospermae; Kelas : Dikotyledonae;
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering
TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Lahan Kering Lahan kering adalah hamparan lahan yang tidak pernah digenangi atau tergenang air pada sebagian besar waktu dalam setahun. Berdasarkan iklimnya, lahan kering
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar belakang. Horison penimbunan liat merupakan horison dengan kandungan liat
PENDAHULUAN Latar belakang Horison penimbunan liat merupakan horison dengan kandungan liat filosilikat yang lebih tinggi daripada bahan tanah yang terletak di atasnya. Horison ini dapat terbentuk akibat
Lebih terperinci3. TAHAP ANALISA CONTOH TANAH 4. TAHAP ANALISA DATA
1. TAHAP PERSIAPAN 2. TAHAP SURVEI LAPANGAN a) PRA SURVEI b) SURVEI UTAMA 3. TAHAP ANALISA CONTOH TANAH 4. TAHAP ANALISA DATA 1 GARIS BESAR KEGIATAN SURVEI TANAH Peta Dasar Mosaik Foto Digitasi Peta Persiapan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. disukai dan popular di daerah-daerah yang memiliki masalah kekurangan air.
TINJAUAN PUSTAKA Irigasi Tetes Irigasi tetes adalah suatu metode irigasi baru yang menjadi semakin disukai dan popular di daerah-daerah yang memiliki masalah kekurangan air. Irigasi tetes merupakan metode
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merr) Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya. Susunan morfologi kedelai terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan
Lebih terperinciDR. IR. ERIZAL, MAGR. DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN IPB
DR. IR. ERIZAL, MAGR. DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN IPB Why klasifikasi tanah??? Nampak secara nyata bahwa tanah di permukaan bumi kita ini sangat beragam (warna,
Lebih terperinciPADA SABUAN TANAH DYSTWOPEPT DARl KECAMATAH BAHUGA, KOTWBAWU, LAMPURG UTARA
, PIERELAAHAN SIFAT - SlFAT HORISOH KAMBlK PADA SABUAN TANAH DYSTWOPEPT DARl KECAMATAH BAHUGA, KOTWBAWU, LAMPURG UTARA Oleh ASEP NAlLILFACHRIE FAKULTAS PERTANIAN, JURUSAN TANAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciGambar 1 Diagram segitiga tekstur tanah.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sifat Fisik Tanah Sifat fisik tanah merupakan sifat tanah yang berhubungan dengan bentuk/kondisi tanah asli, yang termasuk diantaranya adalah tekstur, struktur, porositas, stabilitas,
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanah Inceptisol
TINJAUAN PUSTAKA Tanah Inceptisol Tanah Inceptisol (inceptum = mulai berkembang) berdasarkan Keys to Soil Taxonomy (Soil Survey Staff, 2003) menunjukkan bahwa tanah ini mempunyai horizon penciri berupa
Lebih terperinciPADA SABUAN TANAH DYSTWOPEPT DARl KECAMATAH BAHUGA, KOTWBAWU, LAMPURG UTARA
, PIERELAAHAN SIFAT - SlFAT HORISOH KAMBlK PADA SABUAN TANAH DYSTWOPEPT DARl KECAMATAH BAHUGA, KOTWBAWU, LAMPURG UTARA Oleh ASEP NAlLILFACHRIE FAKULTAS PERTANIAN, JURUSAN TANAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciPEDOGENESIS DAN MORFOLOGI TANAH. Ida Ayu Suty Adnyani, dkk
PEDOGENESIS DAN MORFOLOGI TANAH Ida Ayu Suty Adnyani, dkk PEDOGENESIS DAN MORFOLOGI TANAH PENDAHULUAN PENDEKATAN PEDOGENESIS PROSES PELAPUKAN DAN PEMBENTUKAN TANAH TANAH SEBAGAI SUATU SISTEM TERBUKA MORFOLOGI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. basa berlangsung intensif, sedangkan kandungan bahan organik rendah karena
17 TINJAUAN PUSTAKA Sifat dan Ciri Ultisol Kandungan hara pada tanah Ultisol umumnya rendah karena pencucian basa berlangsung intensif, sedangkan kandungan bahan organik rendah karena proses dekomposisi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. induk batuan sedimen masam (Soil Survey Staff, 2006). Di Indonesia jenis tanah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ultisol merupakan salah satu jenis tanah masam yang terbentuk dari bahan bahan induk batuan sedimen masam (Soil Survey Staff, 2006). Di Indonesia jenis tanah
Lebih terperinciKARAKTERISITK SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN PRODUKSI RENDAH DAN TINGGI DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE
J. Agrotek Tropika. ISSN 2337-4993 278 Jurnal Agrotek Tropika 3(2):278-282, 2015 Vol. 3, No. 2: 278-282, Mei 2015 KARAKTERISITK SIFAT FISIK TANAH PADA LAHAN PRODUKSI RENDAH DAN TINGGI DI PT GREAT GIANT
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
22 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Proses Geomorfik Proses geomorfik secara bersamaan peranannya berupa iklim mengubah bahan induk dibawah pengaruh topografi dalam kurun waktu tertentu menghasilkan suatu lahan
Lebih terperinciGambar 3 Peta lokasi penelitian terhadap Sub-DAS Cisangkuy
19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas Lokasi penelitian berada di wilayah Desa Mangun Jaya Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Desa ini terletak kurang lebih 20 km dari Ibukota Provinsi Jawa Barat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Tanah Sawah di Indonesia
24 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanah Sawah di Indonesia Tanah sawah adalah tanah yang digunakan untuk bertanam padi sawah, baik terus menerus sepanjang tahun maupun bergiliran dengan tanaman palawija. Istilah
Lebih terperinciTanah bermacam-macam
DASAR ILMU TANAH Tanah bermacam-macam Klasifikasi Tanah Usaha membeda-bedakan mengelompokkan tanah berdasarkan sifat-sifatnya Tujuan mengetahui sifat dan ciri tanah pada masingmasing kelompok tanah (kelas
Lebih terperinciII. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI
II. IKLIM, TANAH DAN WILAYAH PRODUKSI 2.1. Iklim Ubi kayu tumbuh optimal pada ketinggian tempat 10 700 m dpl, curah hujan 760 1.015 mm/tahun, suhu udara 18 35 o C, kelembaban udara 60 65%, lama penyinaran
Lebih terperinciLAPORAN FIELDTRIP DASAR ILMU TANAH. Ds. Kekep. Disusun Oleh : KELOMPOK K1 (Rabu, jam 11.00) Asisten : Haryati Br Siboro
LAPORAN FIELDTRIP DASAR ILMU TANAH Ds. Kekep Disusun Oleh : KELOMPOK K1 (Rabu, jam 11.00) Asisten : Haryati Br Siboro PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012
Lebih terperinciIDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH
IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH Tanah adalah salah satu bagian bumi yang terdapat pada permukaan bumi dan terdiri dari massa padat, cair, dan gas. Tanah
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, serta HASIL PENGELOLAANNYA Peraturan menteri Negara Ristek No.04/Kp/III/2007
LAPORAN HASIL PENELITIAN dan PENGEMBANGAN, serta HASIL PENGELOLAANNYA Peraturan menteri Negara Ristek No.04/Kp/III/2007 Identitas Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian dan Pengembangan Nama Perguruan Balai
Lebih terperinci3. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Asal Terjadinya Tanah. 4. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Sifat Dan Bentuk Tanah
1. List Program Untuk Menu Utama MPenjelasan_Menu_Utama.Show 1 2. List Program Untuk Penjelasan Menu Utama MPenjelasan_Tanah.Show 1 3. List Program Pertanyaan Untuk Ciri-Ciri Asal Terjadinya Tanah MSifat_Bentuk2.Show
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6 1. Komponen tanah yang baik yang dibutuhkan tanaman adalah.... bahan mineral, air, dan udara bahan mineral dan bahan organik
Lebih terperinciModul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7.
Modul ini mencakup bahasan tentang sifat fisik tanah yaitu: 1.tekstur, 2. bulk density, 3. porositas, 4. struktur 5. agregat 6. warna tanah 7. Konsistensi Warna merupakan petunjuk untuk beberapa sifat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang
PENDAHULUAN Latar Belakang Tanah dan air merupakan sumberdaya yang paling fundamental yang dimiliki oleh manusia. Tanah merupakan media utama dimana manusia bisa mendapatkan bahan pangan, sandang, papan,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tumbuhan hutan yang dibudidayakan. Tanaman ini memiliki respon yang
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tumbuhan hutan yang dibudidayakan. Tanaman ini memiliki respon yang baik sekali terhadap kondisi lingkungan hidup dan perlakuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang mempunyai nama ilmiah
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Nanas merupakan tanaman buah berupa semak yang mempunyai nama ilmiah Ananas comosus (L) Merr. Tanaman ini berasal dari benua Amerika, tepatnya negara Brazil.
Lebih terperinciKARAKTERISASI DAN KLASIFIKASI TANAH ULTISOL DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE. Sri Handayani 1, Karnilawati 2.
KARAKTERISASI DAN KLASIFIKASI TANAH ULTISOL DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE Sri Handayani 1, Karnilawati 2 1 Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Jabal Ghafur, Gle Gapui Sigli E-mail :
Lebih terperinciPEMBENTUKAN TANAH PARANITA ASNUR
PEMBENTUKAN TANAH PARANITA ASNUR Profil dan Solum Tanah Profil Tanah penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri aas lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk Solum Tanah bagian dari profil
Lebih terperinciJENIS TANAH KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER
JENIS TANAH KECAMATAN SUMBERBARU KABUPATEN JEMBER KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI) Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Strata Satu Jurusan Tanah Program Studi
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Lahan adalah lingkungan fisik yang meliputi tanah, iklim, relief, hidrologi dan vegetasi dimana faktor tersebut mempengaruhi potensi penggunaan lahannya (Hardjowigeno et
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Secara umum kemiringan lereng menurut Hardjowigeno (1993) sendiri, reaksi tanah, serta sifat dari bahan induk.
4 TINJAUAN PUSTAKA Toposekuen Secara umum kemiringan lereng menurut Hardjowigeno (1993) berpengaruh terhadap ketebalan solum tanah, ketebalan bahan organik pada horizon A, kandungan air tanah, warna tanah,
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki sangat melimpah. Sumber daya alam tersebut meliputi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan negara megabiodiversitas, karena sumber daya alam yang dimiliki sangat melimpah. Sumber daya alam tersebut meliputi keanekaragaman
Lebih terperinciDESKRIPSI DAN KLASIFIKASI JENIS TANAH DI WILAYAH SAGALAHERANG, SUBANG
DESKRIPSI DAN KLASIFIKASI JENIS TANAH DI WILAYAH SAGALAHERANG, SUBANG Asep Mulyono 1, Dedi Mulyadi 2, dan Rizka Maria 2 1 UPT Loka Uji Teknik Penambangan dan Mitigasi Bencana Liwa LIPI E-mail: asep.mulyono@lipi.go.id
Lebih terperinciKANDUNGAN PATI UMBI SUWEG (Amorphophallus campanulatus) PADA BERBAGAI KONDISI TANAH DI DAERAH KALIOSO, MATESIH DAN BATURETNO TESIS
digilib.uns.ac.id KANDUNGAN PATI UMBI SUWEG (Amorphophallus campanulatus) PADA BERBAGAI KONDISI TANAH DI DAERAH KALIOSO, MATESIH DAN BATURETNO TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
Lebih terperinciSeisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi
Seisme/ Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Berdasarkan peta diatas maka gempa bumi tektonik di Indonesia diakibatkan oleh pergeseran tiga lempeng besar
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
35 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini terdiri dari penelitian survei dan penelitian pot. Penelitian survei pupuk dilaksanakan bulan Mei - Juli 2011 di Jawa Barat, Jawa
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil pengamatan kedalaman tanah dan batuan (bedrock) untuk pemasangan peralatan pengamatan hidrokimia di DAS mikro Cakardipa.
LAMPIRAN 113 114 115 Lampiran 1 Hasil pengamatan kedalaman tanah dan batuan (bedrock) untuk pemasangan peralatan pengamatan hidrokimia di DAS mikro Cakardipa. Titik Pengamatan ke-1 (L1) No Kedalaman (cm)
Lebih terperinci