BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profile Perusahaan PT HARTONO ISTANA TEKNOLOGI didirikan pada tahun 1976 dengan tujuan memproduksi produk elektronika untuk konsumen dengan standar kualitas yang tinggi. Pada tahun , berkolaborasi dengan Phillips dan Salora, perusahaan ini mengawali produksi profesional dari televisi hitam putih dan berwarna. Beberapa tahun setelah didirikan, perusahaan ini berkembang dengan peningkatan fitur-fitur, layar televisi yang lebih besar, seiring peningkatan produk-produk audionya. PT Hartono Istana Teknologi dalam pasar domestik termasuk brand yang paling dikenal dengan Polytron sebagai salah satu pemimpin dalam 30% pangsa pasar tertinggi dalam segmen CTV, dan 60% pangsa pasar untuk seluruh produk audio. Sebagai pemimpin dalam penelitian dan desain, perusahaan ini mengembangkan produkproduknya dalam merancang sumber-sumber untuk memperkenalkan teknologi dan produk baru untuk pasar domestik dan ekspor. PT. Sarana Kencana Mulya merupakan distributor dari produk Polytron di bawah PT Hartono Istana Teknologi di Jakarta Visi dan Misi Perusahaan Visi pada PT Sarana Kencana Mulya adalah : Adanya pengembangan, inovatif Mengutamakan efisiensi, fleksibel, dan berteknologi informasi 50

2 Misi pada PT Sarana Kencana Mulya adalah : Selalu berkomitmen untuk mempertahankan prestasi, menjadi yang terdepan dan selalu mengadakan perkembangan yang berkesinambungan. Berusaha untuk membuat suatu produk yang teratas karena kualitasnya, guna untuk kepuasan konsumen Prestasi Polytron Pada Perusahaan Prestasi yang pernah diraih Polytron adalah : ISO 9001 (2000) Indonesian Industrial Award 2005 Indonesia Golden Brand Customer Certification Award 2005 Approvals : CE ; Optionals C Tick,UL Indonesian Good Design Award, Top of Mind 2002/2003/2004 Radio Customer Satisfaction Indonesia Award, GFK Award Kegiatan Pemasaran PT Sarana Kencana Mulya Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut : Diadakan promo, diskon untuk menyambut hari-hari besar keagamaan dan disebarkan melalui katalog dan leaflet yang dibuat oleh perusahaan. Diadakan Gathering untuk launching produk TV Polytron terbaru Masing-masing dealer menggunakan spanduk-spanduk yang dipasang disetiap toko-tokonya. 4.2 Kondisi Bisnis Perusahaan Kondisi bisnis perusahaan dapat dilihat dari kondisi persaingan PT. Sarana Kencana Mulya dalam industri. Kondisi ini dapat digambarkan dengan analisis Porter yang menjelaskan lima elemen kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ada. 51

3 4.2.1 Analisis Porter 1. Ancaman Pendatang Baru Untuk industri elektronik saat ini, jumlah perusahaan semakin bertambah karena didukung pangsa pasar yang cukup besar. Pendatang baru yang menjadi ancaman bagi perusahaan terutama dari produkproduk buatan China, seperti Crystal, Akari, Chang Hong. Ancaman ini bersifat lemah karena setiap pendatang baru dalam industri ini akan sulit menghadapi persaingan dengan perusahaan yang sudah mapan. Kesulitan pendatang baru ini, umumnya karena keterbatasan modal dan pemasaran yang kurang optimal. Walaupun pendatang baru ini tidak terlalu kuat, kehadirannya cukup meramaikan kondisi persaingan industri televisi yang sudah ada, dikarenakan harganya yang relative murah. 2. Ancaman Produk Pengganti Saat ini perkembangan teknologi di Indonesia cukup pesat, didukung dengan kemajuan teknologi computer yang begitu maju dan mampu menawarkan fasilitas-fasilitas games, hiburan melalui internet browsing, chatting, mp3 player, video player. Dalam menghadapi persaingan barang pengganti ini, Polytron mengantisipasinya dengan memproduksi televisi yang memiliki kualitas suara dan gambar yang jauh melebihi computer, sehingga konsumen dapat merasakan pengalaman menonton yang lebih hidup, bila dibandingkan dengan menonton dengan computer. 3. Kekuatan Daya Tawar Pemasok 52

4 PT Sarana Kencana Mulya merupakan perwakilan PT Hartono Istana Teknologi di Jakarta yang memproduksi produk Polytron termasuk televisi. Karena itu, dianggap kuat.?? 4. Kekuatan Daya Tawar Pembeli Kekuatan daya tawar pembeli kuat karena pembeli dapat memilih televisi yang disukainya. Permintaan terhadap televisi disebabkan kepentingan masyarakat akan hiburan yang semakin meningkat; yang mana dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat mengenai televisi bersangkutan yang akan dibeli, apakah mampu menawarkan fitur-fitur sesuai kehendak konsumen. 5. Persaingan dalam industri PT Sarana Kencana Mulya selaku distributor produk Polytron mendapat persaingan cukup ketat dari perusahaan pesaing dalam industri yang sama yaitu PT. LG Elektronik Indonesia dan PT. Samsung Elektronik Indonesia. 53

5 Daya Tawar Pemasok PT.Hartono Istana Teknologi Ancaman Pendatang Baru Merk-merk China seperti : Crystal Akari Industri PT. Sarana Changhong Kencana Mulya Pesaing PT. LG Elektronik Indonesia PT. Samsung Elektronik Indonesia Daya Tawar Pembeli Individu Keluarga Perusahaan Ancaman Barang Subsitusi Computer Ponsel Gambar Aplikasi Analisis Porter pada PT. Sarana Kencana Mulya 4.3 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan Struktur Organisasi PT Sarana Kencana Mulya 54

6 Direktur Utama Kepala Perwakilan Kp. Bag Sales Kp. Bag Gudang Barang Jadi Kp. Bag. Service Kp. Bag Administra si Kp. Bag. Umum Salesman Staff Gudang Barang Jadi Teknisi Staff Administ rasi Staff Umum Gambar Struktur Organisasi (Sumber : PT Sarana Kencana Mulya ) Keterangan : PT Hartono Istana Teknologi sebagai produsen tunggal, dan PT Sarana Kencana Mulya berlaku sebagai distributor tunggal untuk perwakilan Jakarta. Untuk itu, ada beberapa perwakilan perusahaan lainnya, dengan struktur organisasi yang sama dan dengan job desk (uraian pekerjaan) yang sama pula. Berikut adalah daerah-daerah perwakilan lainnya adalah : Medan untuk wilayah Sumatera Utara dan Aceh Pekan Baru untuk wilayah Riau Lampung untuk wilayah Lampung dan sekitarnya 55

7 Jakarta untuk wilayah Jabodetabek Bandung untuk wilayah Jawa Barat Surabaya untuk wilayah Jawa Timur Denpasar untuk wilayah Bali dan Lombok Pontianak untuk wilayah Kalimantan Barat Indonesia Bagian Timur untuk wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku dan sekitarnya Uraian Pekerjaan PT Sarana Kencana Mulya Untuk uraian pekerjaan pada PT Sarana Kencana Mulya adalah sebagai berikut : 1. Direktur Utama Direktur Utama mempunyai kewajiban antara lain : Mengatur dan memimpin semua kepentingan perusahaan yang berhubungan dengan sales (penjualan), administrasi, dan semua divisi yang ada. Memberikan perintah untuk Kepala Pimpinan dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan produksi, pemasaran, dan keuangan 2. Kepala Perwakilan Kepala Perwakilan mempunyai kewajiban antara lain : Mengatur semua kepentingan perusahaan yang berhubungan dengan bagian sales (penjualan), gudang barang jadi, service, administrasi, dan umum kepada Kepala Bagian divisinya masing-masing. Bertanggung jawab penuh pada Direktur Utama, dan wajib memberikan laporan seluruh hasil kegiatannya kepada Direktur Utama. Memberikan perintah untuk Kepala Bagian divisinya masing-masing, dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan produksi, pemasaran, dan keuangan, bagian gudang barang jadi,service, dan bagian umum. 3. Kepala Bagian Sales (Penjualan) 56

8 Kepala Bagian Sales mempunyai kewajiban antara lain : Mengkoordinasi penjualan secara seksama Membagikan area tugas kepada salesman secara seksama 4. Salesman Salesman mempunyai kewajiban antara lain : Menjual produk Polytron kepada dealer-dealer yang menjadi tanggung jawabnya Bertanggung jawab untuk meningkatkan penjualan produk Polytron 5. Kepala Bagian Gudang Barang Jadi Kepala Bagian Gudang Barang Jadi mempunyai kewajiban antara lain : Bertanggung jawab terhadap bongkar muat barang jadi Mengkoordinasi pengiriman barang ke dealer-dealer Bertanggung jawab terhadap stokes fisik barang jadi 6. Staff Gudang Barang Jadi Staff Gudang Barang Jadi, termasuk supir,administrasi gudang dan pembantu supir (kenek) mempunyai kewajiban antara lain : Melaksanakan proses pengiriman barang ke dealer-dealer Polytron Melaksanakan tugas penerimaan barang dari pabrik 7. Kepala Bagian Service Kepala Bagian Service mempunyai kewajiban antara lain : Mengkoordinasi pelayanan after sales service yang meliputi service panggilan ke rumah, service ke dealer/toko, servis barang terhadap konsumen yang dating ke kantor perwakilan. Bertanggung jawab atas ketersediaan suku cadang produk Polytron 8. Teknisi 57

9 Teknisi berkewajiban untuk : Memberikan pelayanan purna jual kepada konsumen yang membeli produk Polytron. 9. Kepala Bagian Administrasi Kepala Bagian Administrasi mempunyai kewajiban antara lain : Mengkoordinasi kegiatan-kegiatan administrasi penjualan produk Polytron, yang meliputi transaksi cash flow, pajak, dan promosi penjualan. 10. Staff Bagian Administrasi Staff Bagian Administrasi mempunyai kewajiban antara lain : Melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi penjualan produk Polytron, yang meliputi transaksi cash flow, pajak, dan promosi penjualan. 11. Kepala Bagian Umum Kepala Bagian Umum mempunyai kewajiban antara lain : Mengkoordinasi aktivitas kantor perwakilan di luar sales, gudang, servis administrasi. Contoh :maintenance gedung kantor, humas, kesejahteraan karyawan, fasilitas kantor. 12. Staff Kepala Bagian Umum Staff Kepala Bagian Umum mempunyai kewajiban antara lain : Melaksanakan aktivitas kantor perwakilan di luar sales, gudang, servis administrasi. Contoh :maintenance gedung kantor, humas, kesejahteraan karyawan, fasilitas kantor. 58

10 4.4 Analisis Penelitian Hasil pengumpulan data dan sampel Pada bahasan ini akan dikemukakan mengenai hasil dari data-data yang telah disusun dalam bentuk tabel frekuensi. Data-data tersebut berasal dari jawaban para respoden dari Carrefour, Puri Indah yang memberikan jawaban lewat kuesioner. Kuesioner dibagikan kepada 50 orang responden. Kuesioner yang diberikan berisikan pertanyaan-pertanyaan yang ingin mengetahui bagaimana segmentasi pasar yang ada, penentuan pasar sasaran dari Carrefour, Puri Indah, dan melihat bagaimana pandangan konsumen terhadap Carrefour, Puri Indah (positioning). Kuesioner yang dibagikan berisikan gambaran mengenai : faktor demografi (jenis kelamin, usia, pendidikan,anggota keluarga dan pekerjaan) dan faktor perilaku (kesan mengenai Carrefour, Puri Indah dan sebagainya). Proses pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling dengan menggunakan convenience sampling berdasarkan kemudahannya ditemui atau ketersediaan anggota populasi tertentu saja. Pengambilan sampel dilakukan pada tanggal 11 Desember 17 Desember 2006 dan bertempat pada Carrefour, Puri Indah. Perhitungan sampel : Sesuai dengan penelitian yang diamati selama 1minggu di Carrefour, Puri Indah dari tanggal 11 Desember Desember 2006, peneliti mendapatkan 50 responden yang berkunjung di Carrefour, Puri Indah dan juga yang membeli TV Polytron. Dan 50 responden ini diasumsikan sebagai sampel, yang diharapkan akan mewakili populasi TV Polytron. 4.5 Analisis Segmenting, Targeting, dan Positioning Analisis data merupakan pengolahan data yang berasal dari jawaban respoden. Data yang diperoleh merupakan data kuantitatif. Data yang diperoleh akan bagikan menurut operasional variabel atau variabel variabel yang mempengaruhi segmentasi pasar, 59

11 penentuan pasar sasaran (targeting), dan penempatan posisi (positioning) pada PT. Sarana Kencana Mulya. Dalam kuesioner diajukan pertanyaan pertanyaan seputar segmentasi demografi dan segmentasi perilaku, berikut adalah beberapa pilihan pertanyaan yang dikemukakan seputar segmentasi, targeting, dan positioning. 1. Usia responden Pilihan usia pada responden antara tahun, tahun, tahun, tahun, dan 65-ke atas. Penulis menggunakan pilihan usia 12 tahun karena usia tersebut adalah usia remaja yang sedang gemarnya menonton acara televisi. 2. Jumlah anggota keluarga Dalam kuesioner ditanyakan jumlah anggota keluarga responden dengan pilihan jawaban yaitu : anggota keluarga berjumlah 2 orang, 3 orang, 4 orang, 5 orang, dan anggota keluarga berjumlah lebih dari 5 orang. 3. Pendidikan terakhir responden Pendidikan terakhir memuat pilihan, yaitu antara lain SD, SMP, SMU, Akademi/universitas, dan magister. Namun Carrefor, Puri Indah tidak melihat latar belakang dari para customer yang melakukan pembelian. 4. Pekerjaan responden Beberapa pilihan pada jenis pekerjaan responden, yaitu antara lain : pelajar, pegawai, ibu RT, wiraswasta, dan lain-lain. Walaupun banyak pilihan dalam berbagai jenis pekerjaan, namun Carrefour, Puri Indah tidak membeda-bedakan pekerjaan konsumennya. 5. Pendapatan Pilihan pendapatan disini dinyatakan dalam per bulan dengan pilihan sebagai berikut : dibawah Rp ; Rp Rp ; Diatas 1 juta ; 1.1 juta-5 juta ; dan 60

12 diatas 5 juta. Walaupun banyak pilihan dalam berbagai jenis pendapatan, namun Carrefour, Puri Indah tidak membeda-bedakan pendapatan konsumennya. 6. Pengenalan terhadap TV Polytron Disini di berikan beberapa pilihan jawaban sebagai berikut : keluarga ; teman ; lingkungan ; spanduk ; iklan. 7. Jumlah TV Polytron yang dimiliki Dengan pilihan sebagai berikut : 1 buah ; 2 buah ; 3 buah ; 4 buah ;lebih dari 5 buah. 8. Ukuran TV Polytron yang dimiliki Dengan pilihan sebagai berikut : 14 inchi ;21 inchi ; 29 inchi ; 31 inchi ;dan lebih besar 31 inchi. 9. Alasan untuk memilih TV Polytron Alasan ini bisa didapat dari pilihan diantaranya yaitu model ; harga ;diskon yang ditawarkan ;merek ; kualitas. 10. Pernyataan kesan konsumen tentang TV Polytron Kesan disini dimaksudkan untuk mengukur seberapa kesetiaan (loyal) para konsumen terhadap TV Polytron dengan pilihan jawaban diantaranya yaitu tidak; biasa saja; ya cenderung tidak; cukup; dan ya, yang beserta dengan alasannya. 11. Atribut produk Pertanyaan ini diajukan oleh peneliti, guna untuk mengetahui positioning yang ada di benak konsumennya khususnya dalam segi brand imagenya TV Polytron dengan pilihan jawaban antara lain design ; kualitas gambar ; kualitas suara ; slogan ; dan lambang. 12. Media iklan Pada media iklan disini, peneliti mengkhususkan pada media iklan di TV, guna untuk mengetahui seberapa antusias dan seringnya para konsumen menonton iklan TV 61

13 Polytron tersebut. Dengan pilihan jawaban yaitu model iklan ; design ; slogan ; lambang; warna. 13. Persepsi khususnya tentang harga Pada persepsi atau pandangan konsumen tentang TV Polytron khususnya di dalam masalah harga yang dapat menyangkut pada positioning TV Polytron Analisis Karakteristik Variabel Segmentasi pada Prilaku pembelian Setelah menentukan instrumen pengukuran berdasarkan pilihan pada jawaban kuesioner, maka dapat diketahui hasil dari analisa kuesioner. Cara analisa dengan membuat tabel frekuensi, yang memuat frekuensi observasi (yang diamati) dengan frekuensi harapan. Kemudian menghitung dengan uji chisquare (chi-kuadrat), dan melihat hipotesis apakah ada perbedaan atau tidak dalam karakteristik variabel segmentasi pada Carrefour, Puri indah. Variabel segmentasi yang digunakan adalah usia, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan, tahap kesiapan membeli, tingkat pemakaian, status pemakaian, manfaat,status kesetiaan.. Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : Hipotesis untuk variabel segmentasi : H 0 : tidak ada perbedaan karakteristik variabel segmentasi H 1 : ada perbedaan karakteristik variabel segmentasi Hubungan antara usia dengan perilaku pembelian Tabel 4.1 Tabel Rekapitulasi Usia 62

14 Pembagian responden berdasarkan variabel pengukuran Variabel pengukuran Jumlah Presentase Usia thn thn thn thn >64 thn 1 responden 32 responden 7 responden 8 responden 2 responden 2 % 64% 14% 16% 4 % Tabel 4.2 Usia Responden Frekuensi Observasi Frekuensi Harapan F 0 -F h tahun tahun tahun tahun >64 tahun Total 50 Tabel 4.3 Perhitungan Chi-Square untuk Usia Responden Chi- Square(a) df 4 Asymp. Sig..000 (Sumber: Data diolah, Desember 2006) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai chi-square hitung adalah sebesar Denganα sebesar 5% dan derajat kebebasan = 4, maka akan diperoleh nilai chisquare tabel sebesar 9,49. Dilihat dari penjelasan di atas bahwa Chi square hitung > chi square tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan karakteristik untuk variabel segmentasi khususnya dalam faktor demografi khususnya untuk usia responden dengan perilaku pembelian. 63

15 Dimaksudkan disini adalah bahwa TV Polytron tersegmentasi khususnya di usia tahun, dimana diinterval usia tersebut adalah usia produktif para konsumen untuk membeli TV Polytron Hubungan antara anggota keluarga dengan perilaku pembelian Tabel 4.4 Tabel Rekapitulasi Jumlah Anggota Keluarga Pembagian responden berdasarkan variabel pengukuran Variabel pengukuran Jumlah Presentase Anggota Keluarga 2 orang 3 orang 4 orang 5 orang >5 orang 2 responden 3 responden 18 responden 17 responden 10 responden 4% 6% 36% 34% 20% Tabel 4.5 Jumlah Anggota Keluarga Frekuensi Observasi Frekuensi Harapan F 0 -F h 2 orang orang orang orang >5 orang Total 50 Tabel 4.6 Perhitungan Chi-Square untuk Jumlah Anggota Keluarga Chi- Square(a) df 4 Asymp. Sig..000 (Sumber: Data diolah, Desember 2006) 64

16 Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai chi-square hitung adalah sebesar Denganα sebesar 5% dan derajat kebebasan = 4, maka akan diperoleh nilai chisquare tabel sebesar 9,49. Dilihat dari penjelasan di atas bahwa Chi square hitung > chi square tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan karakteristik variabel segmentasi untuk faktor demografi khususnya dalam jumlah anggota keluarga responden dengan perilaku pembelian. Dimaksudkan disini adalah bahwa anggota keluarga 4 orang ini sebagai jumlah ukuran anggota yang paling ideal dalam suatu keluarga Hubungan antara pendidikan dengan perilaku pembelian Tabel 4.7 Tabel Rekapitulasi Pendidikan Pembagian responden berdasarkan variabel pengukuran Variabel pengukuran Jumlah Presentase Pendidikan SD SMP SMU AK/univ Magister,dll 1 responden 3 responden 19 responden 25 responden 2 responden 2% 6% 38% 50% 4% Tabel 4.8 Pendidikan Frekuensi Observasi Frekuensi Harapan F 0 -F h SD SMP SMU AK/univ Magister,dll Total 50 65

17 Tabel 4.9 Perhitungan Chi-Square untuk Pendidikan Chi- Square(a) df 4 Asymp. Sig (Sumber: Data diolah, Desember 2006) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai chi-square hitung adalah sebesar 50. Denganα sebesar 5% dan derajat kebebasan = 4, maka akan diperoleh nilai chi-square tabel sebesar Dilihat dari penjelasan di atas bahwa Chi square hitung > chi square tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan karakteristik variabel segmentasi faktor demografi khususnya dalam tingkat pendidikan dengan perilaku pembelian. Dimaksudkan disini, adalah kebanyakan responden berlatar belakang pendidikan tingkat Akademi/ Sarjana yang membeli TV Polytron, meskipun Carrefour, Puri Indah tidak melatar belakangi pendidikan dalam proses pembelian TV Polytron Hubungan antara pekerjaan dengan perilaku pembelian Tabel 4.10 Tabel Rekapitulasi Pekerjaan Pembagian responden berdasarkan variabel pengukuran Variabel pengukuran Jumlah Presentase Pekerjaan pelajar pegawai ibu RT 11 responden 23 responden 7 responden 22% 46% 14% wiraswasta 8 responden 16% lain2 1 responden 2% Tabel 4.11 Jumlah Pekerjaan Frekuensi Observasi Frekuensi Harapan F 0 -F h pelajar

18 pegawai ibu RT wiraswasta lain Total 50 Tabel 4.12 Perhitungan Chi-Square untuk Pekerjaan Chi- Square(a) df 4 Asymp. Sig..000 (Sumber: Data diolah, Desember 2006) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai chi-square hitung adalah sebesar Denganα sebesar 5% dan derajat kebebasan = 4, maka akan diperoleh nilai chisquare tabel sebesar 9,49. Dilihat dari penjelasan di atas bahwa Chi square hitung > chi square tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan karakteristik variabel segmentasi faktor demografi khususnya untuk pekerjaan dengan perilaku pembelian. Dimaksudkan disini adalah kebanyakan responden memiliki pekerjaannya yaitu pegawai yang melakukan proses pembelian di Carrefour, Puri Indah. Meskipun Carrefour tidak menentukan pekerjaan dalam perilaku pembelian TV Polytron Hubungan antara pendapatan dengan perilaku pembelian Tabel 4.13 Tabel Rekapitulasi pendapatan Pembagian responden berdasarkan variabel pengukuran Variabel pengukuran Jumlah Presentase Pendapatan Dibawah Rp responden 8 % Rp Rp Diatas Rp responden 12 responden 30% 24% 67

19 Rp Rp Diatas Rp responden 3 responden 32% 6 % Tabel 4.14 Pendapatan Frekuensi Observasi Frekuensi Harapan F 0 -F h Dibawah Rp Rp Rp Diatas Rp Rp Rp Diatas Rp Total 50 Tabel 4.15 Perhitungan Chi-Square untuk Pendapatan Chi- Square(a) df 4 Asymp. Sig..005.(Sumber: Data diolah, Desember 2006) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai chi-square hitung adalah sebesar 15. Denganα sebesar 5% dan derajat kebebasan = 4, maka akan diperoleh nilai chi-square tabel sebesar 9,49. Dilihat dari penjelasan di atas bahwa Chi square hitung > chi square tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan variabel segmentasi faktor demografi khususnya untuk tingkat pendapatan dengan perilaku pembelian. 68

20 Dimaksudkan disini, adalah pendapatan responden tersegmentasi dari interval Rp Rp yang mempengaruhi perilaku pembelian TV Polytron Hubungan antara Tahap kesiapan pembeli dengan proses pembelian Tabel 4.16 Tabel Rekapitulasi Tahap Kesiapan Pembeli Pembagian responden berdasarkan variabel pengukuran Variabel pengukuran Jumlah Presentase Tahap kesiapan pembeli Keluarga Teman Lingkungan Spanduk Iklan 7 responden 10 responden 11 responden 1 responden 21 responden 14% 20% 22% 2 % 42% Tabel 4.17 Tahap Kesiapan Pembeli Frekuensi Observasi Frekuensi Harapan F 0 -F h keluarga teman lingkungan spanduk iklan Total 50 Tabel 4.18 Perhitungan Chi-Square untuk Tahap kesiapan pembeli Chi- Square(a) df 4 Asymp. Sig..000 (Sumber: Data diolah, Desember 2006) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai chi-square hitung adalah sebesar Denganα sebesar 5% dan derajat kebebasan = 4, maka akan diperoleh nilai chi-square 69

21 tabel sebesar 9,49. Dilihat dari penjelasan di atas bahwa Chi square hitung > chi square tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan karakteristik variabel segmentasi perilaku khususnya dalam kesiapan pembeli dengan proses pembelian. Disini dimaksudkan, bahwa setiap konsumen Carrefour, sebelum membeli produk TV Polytron ini, diperkenalkan melalui iklan Hubungan antara Tingkat pemakaian dengan proses pembelian Tabel 4.19 Tabel Rekapitulasi Tingkat Pemakaian Pembagian responden berdasarkan variabel pengukuran Variabel pengukuran Jumlah Presentase Tingkat pemakaian 1 unit 24 responden 48% 2 unit 20 responden 40% 3 unit 3 responden 6 % 4 unit 2 responden 4 % Lebih dari 4 unit 1 responden 2 % Tabel 4.20 Tingkat Pemakaian Frekuensi Observasi Frekuensi Harapan F 0 -F h 1 unit unit unit unit Lebih 4 unit Total 50 Tabel 4.21 Perhitungan Chi-Square untuk Tingkat Pemakaian 70

22 Chi- Square(a) df 4 Asymp. Sig..000 (Sumber: Data diolah, Desember 2006) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai chi-square hitung adalah sebesar 49. Denganα sebesar 5% dan derajat kebebasan = 4, maka akan diperoleh nilai chi-square tabel sebesar Dilihat dari penjelasan di atas bahwa Chi square hitung > chi square tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan karakteristik variabel segmentasi perilaku khususnya faktor tingkat pemakaian dengan proses pembelian. Dalam hal ini, konsumen yang menjadi responden Carrefour, Puri Indah ini adalah mereka yang memiliki jumlah TV Polytron sebesar 1 unit Hubungan antara Status pemakaian dengan proses pembelian Tabel 4.22 Tabel Rekapitulasi Status pemakaian Pembagian responden berdasarkan variabel pengukuran Variabel pengukuran Jumlah Presentase Ukuran TV 14 Inchi 9 responden 18% 21 Inchi 29 responden 58% 29 Inchi 8 responden 16% 31 Inchi 3 responden 6 % Lebih besar dari 31 Inchi 1 responden 2 % Tabel 4.23 Status pemakaian Frekuensi Observasi Frekuensi Harapan F 0 -F h 14 Inchi Inchi

23 29 Inchi Inchi Lebih dari 31 Inchi Total 50 Tabel 4.24 Perhitungan Chi-Square untuk Status pemakaian Chi- Square(a) df 4 Asymp. Sig..000 (Sumber: Data diolah, Desember 2006) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai chi-square hitung adalah sebesar Denganα sebesar 5% dan derajat kebebasan = 4, maka akan diperoleh nilai chisquare tabel sebesar 9,49. Dilihat dari penjelasan di atas bahwa Chi square hitung > chi square tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan karakteristik variabel segmentasi faktor prilaku khususnya dalam status pemakaian dengan proses pembelian. Dimaksudkan disini, adalah kebanyakan responden Carrefour, Puri Indah mempunyai TV Polytron dengan ukuran 21 Inchi Hubungan antara Manfaat dengan proses pembelian Tabel 4.25 Tabel Rekapitulasi Manfaat Pembagian responden berdasarkan variabel pengukuran Variabel pengukuran Jumlah Presentase Alasan memilih TV Polytron Model 4 responden 8 % Harga 6 responden 12% Diskon yang ditawarkan 7 responden 14% Merek 12 responden 24% Kualitas 21 responden 42% 72

24 Tabel 4.26 Manfaat Frekuensi Observasi Frekuensi Harapan F 0 -F h Model Harga Diskon yang ditawarkan Merek Kualitas Total 50 Tabel 4.27 Perhitungan Chi-Square untuk Manfaat Chi- Square(a) df 4 Asymp. Sig..001 (Sumber: Data diolah, Desember 2006) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai chi-square hitung adalah sebesar Denganα sebesar 5% dan derajat kebebasan = 4, maka akan diperoleh nilai chisquare tabel sebesar 9,49. Dilihat dari penjelasan di atas bahwa Chi square hitung > chi square tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan karakteristik variabel segmentasi faktor perilaku khususnya manfaat dengan proses pembelian. Maksudnya disini, adalah bahwa pembeli membeli TV Polytron dikarenakan kualitas TV Polytron yang baik, yang dinyatakan oleh lebih dominannya responden Carrefour, Puri Indah yang membeli dikarenakan kualitas TV Polytron Hubungan antara Status kesetiaan dengan proses pembelian 73

25 Tabel 4.28 Tabel Rekapitulasi Status kesetiaan Pembagian responden berdasarkan variabel pengukuran Variabel pengukuran Jumlah Presentase Status kesetiaan Tidak 3 responden 6 % Biasa saja 14 responden 28% Ya,cenderung tidak 1 responden 2 % Cukup Ya 17 responden 15 responden 34% 30% Tabel 4.29 Status Kesetiaan Frekuensi Observasi Frekuensi Harapan F 0 -F h Tidak Biasa saja Ya,cenderung tidak Cukup Ya Total 50 Tabel 4.30 Perhitungan Chi-Square untuk Status kesetiaan Chi- Square(a) df 4 Asymp. Sig..000 (Sumber: Data diolah, Desember 2006) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai chi-square hitung adalah sebesar 22. Denganα sebesar 5% dan derajat kebebasan = 4, maka akan diperoleh nilai chi-square tabel sebesar 9,49. Dilihat dari penjelasan di atas bahwa Chi square hitung > chi square tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan 74

26 karakteristik variabel segmentasi faktor prilaku khususnya untuk status kesetiaan dengan proses pembelian. Dimaksukan disini, adalah keloyalan (kesetiaan) konsumen terhadap TV Polytron cukup dikarenakan beberapa faktor, diantaranya dikarenakan harga yang standar dengan mutunya. Tabel 4.31 Rekapitulasi Segmentasi Pengaruh antara faktor demografi dan CHI SUARE CHI SUARE perilaku NO KATEGORI HITUNG TABEL pembelian 1 Usia Ada pengaruh 2 Ukuran keluarga Ada pengaruh 3 Pendidikan Ada pengaruh 4 Pekerjaan Ada pengaruh 5 Pendapatan Ada pengaruh Tahap kesiapan 6 pembeli Ada pengaruh 7 Tingkat pemakaian Ada pengaruh 8 Status pemakaian Ada pengaruh 9 Manfaat Ada pengaruh 10 Status kesetiaan Ada pengaruh (Sumber: Data diolah, Desember 2006) 75

27 4.5.2 Targeting TV Polytron (Hasil Penelitian) Tabel 3.42 Targeting TV Polytron Usia tahun tahun tahun tahun 65- keatas diatas 5 Ukuran Anggota 2 orang 3 orang 4 orang 5 orang orang Pendidikan SD SMP SMU AK/S1 MAGISTER Pekerjaan Pelajar Pegawai Ibu RT Wiraswasta Lain-lain dibawah 500 ribu-1 1,1juta-5 diatas 5 Pendapatan 500 rb juta diatas 1 juta juta juta Thp. Kesiapan Pembeli Keluarga Teman Lingkungan Spanduk Iklan diatas 4 Tk.Pemakai 1 unit 2 unit 3unit 4 unit unit diatas 31 Status Pemakai 14 inchi 21 inchi 29 inchi 31 inchi inchi Manfaat Model Harga Diskon Merek Kualitas Ya,cenderung Status Kesetiaan Tidak Biasa saja tidak Cukup Ya (Sumber: Data diolah, Desember 2006) Didalam penelitian ini, dapat dilihat targeting TV Polytron yang diperoleh adalah sebagai berikut : disini dapat dilihat ditabel bahwa usia mempengaruhi perilaku pembelian yang 76

28 tersegmentasi pada interval usia antara tahun, dikarenakan dimasa usia ini adalah masa usia produktifnya setiap orang ; dari sisi ukuran keluarga dapat dilihat adanya pengaruh dalam perilaku pembelian yang beranggotakan 4 orang (keluarga inti), sebagai standar suatu keluarga ; untuk pendidikan, terlihat disini, responden kebanyakan berlatar belakang pendidikan S1/Akademi ; dengan pekerjaan sebagai pegawai ; dengan tingkat pendapatan tersegmentasi pada interval pendapatan antara Rp ,00 Rp ,00 ; dan sebelum melakukan pembelian, responden mengetahui produk TV Polytron dari media iklan ; dengan tingkat pemakaian sebesar 1 unit TV Polytron ; disebutkan disini juga adanya status pemakaian yaitu dimana kebanyakan responden membeli TV Polytron dengan ukuran TV sebesar 21 inchi ; dan konsumen membeli TV Polytron dikarenakan kualitasnya ; dan tingkat keloyalan konsumen tergolong cukup dikarenakan TV Polytron yang teratas karena kualitas dan harga yang sesuai dengan kualitas dan mutunya. Dari target yang dikemukakan diatas, dapat dilihat jelas bahwa adanya pengaruh / perbedaan karakteristik dari faktor demografi dengan perilaku pembelian. Dan adanya pengaruh / perbedaan karakteristik dari faktor perilaku dengan proses pembelian. Untuk lebih jelas dapat dilihat di Tabel Profil Dominan untuk Targeting diatas Analisis Karakteristik Variabel Positioning dengan perilaku pembelian Setelah menentukan instrumen pengukuran berdasarkan pilihan pada jawaban kuesioner, maka dapat diketahui hasil dari analisa kuesioner. Cara analisa dengan membuat tabel frekuensi, yang memuat frekuensi observasi (yang diamati) dengan frekuensi harapan. Kemudian menghitung dengan uji chisquare (chi-kuadrat), dan melihat hipotesis apakah ada perbedaan atau tidak dalam karakteristik variabel positioning pada PT Sarana Kencana Mulya. 77

29 Variabel positioning yang digunakan adalah atribut produk, media iklan yang dipakai, persepsi. Adapun hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut : Hipotesis untuk variabel positioning : H 0 : tidak ada perbedaan karakteristik variabel positioning dengan perilaku pembelian H 1 : ada perbedaan karakteristik variabel positioning dengan perilaku pembelian Hubungan antara Atribut Produk dengan perilaku pembelian Tabel 4.33 Tabel Rekapitulasi Atribut produk Pembagian responden berdasarkan variabel pengukuran Variabel pengukuran Jumlah Presentase Atribut produk Design 10 responden 20% Kualitas gambar 24 responden 48% Kualitas suara 13 responden 26% Slogan 1 responden 2 % Lambang 2 responden 4 % Tabel 4.34 Atribut Produk Frekuensi Observasi Frekuensi Harapan F 0 -F h Design Kualitas gambar Kualitas suara Slogan Lambang Total 50 78

30 Tabel 4.35 Perhitungan Chi-Square untuk Atribut produk Chi- Square(a) df 4 Asymp. Sig..000 (Sumber: Data diolah, Desember 2006) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai chi-square hitung adalah sebesar 35. Denganα sebesar 5% dan derajat kebebasan = 4, maka akan diperoleh nilai chi-square tabel sebesar 9,49. Dilihat dari penjelasan di atas bahwa Chi square hitung > chi square tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan karakterisik variabel positioning khususnya dalam atribut produk dengan perilaku pembelian. Disini dimaksudkan, bahwa konsumen pengguna TV Polytron memposisikan TV Polytron sebagai salah satu produk TV yang bagus dikarenakan kualitas gambarnya. Jika dibandingkan dengan PT Sarana Kencana Mulya memposisikan produk TV Polytron sebagai suatu produk TV yang bagus karena kualitas suaranya Hubungan antara media iklan dengan perilaku pembelian Tabel 4.36 Tabel Rekapitulasi media iklan Pembagian responden berdasarkan variabel pengukuran Variabel pengukuran Jumlah Presentase Media Iklan Model iklan 8 responden 16% Design 2 responden 4% Slogan 10 responden 20% Lambang 25 responden 50% Warna 5 responden 10% 79

31 Tabel 4.37 Media iklan Frekuensi Observasi Frekuensi Harapan F 0 -F h Model iklan Design Slogan Lambang Warna Total 50 Tabel 4.38 Perhitungan Chi-Square untuk media iklan Chi- Square(a) df 4 Asymp. Sig..000 (Sumber: Data diolah, Desember 2006) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai chi-square hitung adalah sebesar Denganα sebesar 5% dan derajat kebebasan = 4, maka akan diperoleh nilai chisquare tabel sebesar 9,49. Dilihat dari penjelasan di atas bahwa Chi square hitung > chi square tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara karakteristik positioning khususnya dalam media iklan dengan perilaku pembelian. Dimaksudkan disini adalah bahwa kebanyakan konsumen mengingat produk TV Polytron dengan lambangnya yang mempengaruhi juga dalam hal prilaku pembelian TV Polytron Hubungan antara persepsi dengan perilaku pembelian 80

32 Tabel 4.39 Tabel Rekapitulasi Persepsi Pembagian responden berdasarkan variabel pengukuran Variabel pengukuran Jumlah Presentase Persepsi Kualitas bagus, tetapi 25 responden 50% untuk membeli perlu menabung dulu Merupakan produk yang harus dibeli setiap orang Produk yang dicari setiap orang Harga tidak sesuai dengan kualitasnya Harga tidak terlalu berarti, produk ini bisa langsung dibeli kapan saja 3 responden 6 responden 4 responden 12 responden 6 % 12% 8 % 24% Tabel 4.40 Persepsi Frekuensi Observasi Frekuensi Harapan F 0 -F h Kualitas bagus, tetapi untuk membeli perlu menabung dulu Merupakan produk yang harus dibeli setiap orang Produk yang dicari setiap orang Harga tidak sesuai dengan kualitasnya

33 Harga tidak terlalu berarti, produk ini bisa langsung dibeli kapan saja Total 50 Tabel 4.41 Perhitungan Chi-Square untuk persepsi Chi- Square(a) df 4 Asymp. Sig..000 (Sumber: Data diolah, Desember 2006) Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai chi-square hitung adalah sebesar 33. Denganα sebesar 5% dan derajat kebebasan = 4, maka akan diperoleh nilai chi-square tabel sebesar 9,49. Dilihat dari penjelasan di atas bahwa Chi square hitung > chi square tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, jadi dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara karakteristik positioning khususnya dalam hal persepsi konsumen TV Polytron dengan perilaku pembelian. Dimaksudkan disini adalah setiap orang mempunyai persepsi yang lebih dominan menyatakan bahwa TV Polytron adalah suatu produk yang berkualitas dan untuk harganya cukup mahal karena disesuaikan dengan kualitas yang ditawarkan, maka dapat dilihat adanya pengaruh dalam prilaku pembelian. Tabel 4.42 Rekapitulasi Positioning Positioning Hasil survey & perhitungan PT Sarana terhadap No Kencana Mulya responden Keterangan 1 Atribut Produk: 24 responden yang Dalam hal ini dapat dilihat 82

34 memilih kualitas suara kualitas gambar konsumen lebih mengingat 13 responden yang memilih kualitas suara TV Polytron sebagai kualitas gambarnya dibandingkan kualitas suaranya Media Iklan : 25 responden sesuai dengan apa yang 2 Lambang menjawab lambang diharapkan perusahaan Persepsi : Kualitas 25 responden sesuai dengan apa yang dan harga menjawab kualitas diharapkan perusahaan 3 terjangkau dan harga terjangkau (Sumber: Data diolah, Desember 2006) 4.6 Implikasi Hasil Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, penulis ingin mengetahui bagaimana segmentasi,targeting dan positioning dalam suatu perusahaan. Dan melihat bagaimana keadaan pasar dan reaksi konsumen dengan melakukan Segmentasi,Targeting dan Positioning pada suatu perusahaan. Untuk mengetahui hasil penelitian yang didapat dari penelitian, maka penulis mendapatkan data dari kuesioner yang telah disebarkan kepada 50 orang setelah didapat, maka data tersebut diolah melalui perhitungan. Didalam kuesioner tersebut berisikan tentang : Pertanyaan seputar segmentasi adalah sebagai berikut : Usia, ukuran anggota, pendidikan, pekerjaan, pendapatan,tahap kesiapan pembeli, tingkat pemakaian, status pemakaian, manfaat, dan status kesetiaan. Pertanyaan seputar positioning adalah sebagai berikut : 83

35 Atribut produk, media iklan yang ditawarkan, persepsi. Dari data yang didapatkan, maka dapat dilihat bagaimana segmentasi pasar yang ada pada TV Polytron. Segmentasi TV Polytron berdasarkan usia,,ukuran keluarga, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, pekerjaan, tahap kesiapan pembeli, tingkat pemakaian, status pemakaian, manfaat, dan status kesetiaan. Berdasarkan data-data yang telah disebutkan, maka segmentasi TV Polytron meliputi segmentasi demografi dan perilaku. Setelah diketahui segmen yang ada, maka dapat dilihat target yang ingin dicapai atau karakteristik konsumen sasaran utama oleh perusahaan TV Polytron mentargetkan kalau konsumen yang kebanyakan melakukan pembelian adalah di usia tahun disini dapat dilihat dikarenakan diusia tersebut merupakan usia yang sangat produktif untuk bekerja, meskipun demikian Polytron tidak menutup kemungkinan diluar dari interval usia tersebut dapat juga membeli TV Polytron, dari sisi ukuran anggota, idealnya keluarga itu mempunyai 4 orang yang diantaranya bapak, ibu, dan 2 orang anak, ini yang menjadi target Polytron,dari sisi pendidikan Polytron juga tidak menetapkannya secara khusus tetapi Polytron mentargetkan TV Polytron ini diperuntukkan bagi mereka yang tahu akan kualitas, jadi dapat disimpulkan seorang sarjana yang menjadi target Polytron, meskipun tidak menutup kemungkinan seorang lulusan SMP/SMU dapat juga melakukan pembelian, dari sisi pekerjaan, perusahaan tidak menetapkan pekerjaan apa yang dimelatarbelakangi pembelian TV Polytron, tetapi disini dapat dilihat harga yang ditawarkan TV Polytron cukup mahal, dalam pekerjaan pegawai menjadi target Polytron, meskipun tidak menutup kemungkinan kalau seorang ibu rumah tangga dan lainnya juga dapat membeli TV Polytron, dari sisi pendapatan, perusahaan mentargetkan bagi mereka yang memiliki penghasilan diatas 1juta sampai dengan 5 juta, karena harga yang ditawarkan TV Polytron berkisar di antara harga tersebut. Untuk hal kesiapan pembeli, pihak perusahaan mengenalkan TV Polytron dengan cara periklanan, karena dengan iklan di media TV, Koran, Internet, dan juga spanduk- 84

36 spanduk di setiap dealer-dealernya seperti halnya di Carrefour, Puri Indah adalah suatu sumber yang dapat terus dilihat konsumen setiap harinya.untuk hal tingkat pemakaian, perusahaan tidak mentargetkan berapa jumlah TV yang harus dimiliki oleh setiap keluarga,tapi perusahaan mentargetkan 1 unit TV Polytron, tapi tidak menutup kemungkinan setiap konsumen membeli 2 atau lebih unit TV Polytron. Untuk hal status pemakaian, perusahaan mentargetkan bahwa sesuai dengan ukuran anggota keluarga yaitu 4 orang, maka perusahaan menargetkan TV Polytron yang berukuran 21 inchi cukup untuk 1 keluarga tersebut. Untuk hal manfaat, perusahaan menetapkan suatu produk TV yang memiliki manfaat dari segi fungsional dan yang pasti dalam hal kualitas, untuk hal keloyalan konsumen, perusahaan berharap konsumen dapat loyal akan produk-produk Polytron yang ditawarkan khususnya untuk TV Polytron. Setelah diketahui segmen pasar TV Polytron dari pihak perusahaan, maka dapat dilihat juga segmen pasar menurut hasil penelitian yang telah diteliti, Berikut adalah hasil penelitiannya adalah untuk usia, jaraknya antara tahun, ukuran anggota keluarga 4 orang, pendidikan akademi/s1, pekerjaannya pegawai, dengan pendapatan antara 1juta sampai 5 juta, dengan mengetahui produk TV Polytron dari media iklan, tingkat pemakaian 1 unit TV Polytron, dengan status pemakaian dengan ukuran TV Polytron berukuran 21 inchi, untuk segi manfaat, konsumen menyatakan kualitasnya, dan konsumen cukup loyal untuk produkproduk yang ditawarkan Polytron, khususnya TV Polytron ini. Oleh karena itu target TV Polytron sudah sesuai dengan kenyataan pasar yang dilayaninya. Kemudian positioning dari TV Polytron berdasarkan atribut produk, media iklan, dan persepsi yang merupakan konsumen dari TV Polytron. Positioningnya adalah menurut hasil penelitian, positioning TV Polytron ditempatkan sebagai suatu produk yang berkualitas karena gambarnya, dan untuk media iklan yang mereka tahu, melalui TV dengan konsumen langsung mengingat lambang TV Polytron, ketika ditanyakan tentang TV Polytron, dan untuk 85

37 persepsinya konsumen lebih dominan menyatakan bahwa TV Polytron bukan merupakan produk yang harus dimiliki, atau sebagainya, akan tetapi suatu produk yang teratas karena kualitas, tapi unutk harga mereka mengaku perlu menabung dahulu untuk membeli TV Polytron. Positioning yang dijalankan ternyata belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh PT Sarana Kencana Mulya, selaku distributor Polytron, perusahaan mengharapkan konsumen dapat mengingat TV Polytron sebagai produk TV yang memiliki kualitas suara yang bagus, dan untuk media iklan, perusahaan lebih mengatasnamakan model iklannya yaitu 3 DIVA yang dimaksudkan perusahaan bahwa model iklan 3 DIVA ini adalah seorang penyanyi dengan kualitas suara yang sudah tidak dapat diragukan lagi, PT Sarana Kencana Mulya ingin supaya model iklan 3 DIVA tersebut menjadi perwakilan dari Positioning TV Polytron yang mereka tawarkan kepada konsumennya.untuk persepsi konsumen, perusahaan merasakan kesesuaian dengan hasil penelitian diatas. 86

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam menyusun skripsi ini adalah metode deskriptif. Menurut Sugiyono dalam bukunya Metodologi Penelitian Bisnis (2001, p11)

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN 45 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil responden Pada awalnya PT. Karisma Media Aksara didirikan oleh Bapak Lyndon Saputra dan Ibu Susilowati pada tanggal 14 November 1995. Saat menjalankan bisnisnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen di pasar yang luas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen di pasar yang luas. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen di pasar yang luas. Perusahaan perlu mengindentifikasikan segmen pasar yang dapat dilayaninya secara seksama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar Indah dalam skripsinya yang menjadikan PT Istana Argo Kencana sebagai bahan acuan penelitiannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini ketatnya persaingan industri elektronik di Indonesia sangat kompleks dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini ketatnya persaingan industri elektronik di Indonesia sangat kompleks dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dewasa ini ketatnya persaingan industri elektronik di Indonesia sangat kompleks dan tajam. Dalam perkembangannya akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana semakin

Lebih terperinci

ANALISIS SEGMENTING, TARGETING, DAN POSITIONING PADA PT.KARISMA AKSARA MEDIATAMA ( STUDI KASUS : CABANG MALL PURI INDAH )

ANALISIS SEGMENTING, TARGETING, DAN POSITIONING PADA PT.KARISMA AKSARA MEDIATAMA ( STUDI KASUS : CABANG MALL PURI INDAH ) Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil 2006 / 2007 ANALISIS SEGMENTING, TARGETING, DAN POSITIONING PADA PT.KARISMA AKSARA MEDIATAMA ( STUDI KASUS : CABANG MALL PURI INDAH )

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat memberikan dampak yang besar dalam persaingan usaha. Setiap perusahaan akan bersaing untuk memperebutkan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Disain Penelitian Menurut Sugiyono (2004,p5) jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut, tujuan, pendekatan, dan tingkat eksplanasi, dan analisis & jenis data. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia Pada tahun 1975 Sharp Co. bersama PT Yasonta memproduksi televisi hitam putih di Indonesia. Dua tahun kemudian

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan teknologi, semakin banyaknya produk yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan kemajuan teknologi, semakin banyaknya produk yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan kemajuan teknologi, semakin banyaknya produk yang ditawarkan di pasaran guna memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini akan memberikan kesempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran alat komunikasi dan informasi semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri ritel merupakan salah satu industri yang cukup kuat untuk bisa bertahan dalam segala situasi dan kondisi ekonomi apapun, dalam krisis ataupun keadaan yang

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Posisi) Dalam melakukan manajemen pemasaran, diperlukan suatu analisa untuk mengetahui perihal mengenai segementasi konsumen, target dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perusahaan menghadapi persaingan yang semakin ketat, sehingga perlu memiliki strategi dalam memasarkan produknya agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 58 BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Faktor Internal-Eksternal Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk dalam kegiatannya memiliki beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal yang dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ini, industri sepeda motor menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pasar

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan, maka pada tahap akhir penelitian ini penulis menarik beberapa kesimpulan. Kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan peluang bisnis potensial bagi perusahaan. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan peluang bisnis potensial bagi perusahaan. Teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesadaran produsen akan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dapat dijadikan peluang bisnis potensial bagi perusahaan. Teknologi informasi merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. akan infomasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Smartphone merupakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. akan infomasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Smartphone merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, dunia dipenuhi dengan tumbuh pesatnya industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan akan infomasi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen didalam memilih toko pakaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan khususnya aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, dunia telah diwarnai dengan persaingan yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, terutama perusahaan

Lebih terperinci

Kuesioner (diisi dengan membuat tanda silang (X)) A. Demografi

Kuesioner (diisi dengan membuat tanda silang (X)) A. Demografi Page 1 of 5 Kuesioner (diisi dengan membuat tanda silang (X)) A. Demografi D1. Jenis Kelamin Pria 1 Perempuan 2 D2. Berapa usia anda saat ini? Di bawah 20 tahun 1 36 40 tahun 5 21 25 tahun 2 41 45 tahun

Lebih terperinci

ANALISIS PEMOSISIAN PRODUK SEPATU FUTSAL MERK ADIDAS BERDASARKAN ATRIBUT WILAYAH JABODETABEK BOBY HERMAWAN NPM :

ANALISIS PEMOSISIAN PRODUK SEPATU FUTSAL MERK ADIDAS BERDASARKAN ATRIBUT WILAYAH JABODETABEK BOBY HERMAWAN NPM : ANALISIS PEMOSISIAN PRODUK SEPATU FUTSAL MERK ADIDAS BERDASARKAN ATRIBUT PRODUK DAN HARGA DI WILAYAH JABODETABEK BOBY HERMAWAN NPM : 14209460 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN 82 Validasi Responden Apakah anda pengguna WIFONE : a. Ya b. Tidak KUESIONER ANALISA PERILAKU KONSUMEN PRODUK WIFONE DI KOTA BANDUNG Bagian 1 Informasi Umum Responden berikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....... i DAFTAR ISI......... iii DAFTAR TABEL..... vii DAFTAR GAMBAR..... ix DAFTAR LAMPIRAN...... x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.... 1 1.2. Perumusan Masalah.... 4 1.3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia pertelekomunikasian sangat pesat terjadi dalam 10 tahun terakhir, khususnya dalam dunia telepon seluler atau yang di kenal dengan sebutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia dalam melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini dikarenakan dengan adanya alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini ditandai dengan semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini ditandai dengan semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan teknologi yang terjadi akhir-akhir ini ditandai dengan semakin banyaknya industri yang menghasilkan produk baik berupa barang atau jasa yang berkualitas.

Lebih terperinci

WAWANCARA. b. Pengisian angket ini tidak berpengaruh kepada saudara di masa yang akan datang,

WAWANCARA. b. Pengisian angket ini tidak berpengaruh kepada saudara di masa yang akan datang, LAMPIRAN 1 WAWANCARA PETUNUJUK PENGISIAN: a. Kepada Bapak/Ibu/Saudara mohon untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya. b. Pengisian angket ini tidak berpengaruh kepada saudara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Teknologi saat ini seakan-akan tak bisa terlepas dari keseharian manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi selalu berkembang kian

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis

I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada. umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya jumlah penduduk di Indonesia pada umumnya dan di Propinsi Banten pada khususnya, serta kondisi geografis wilayah yang ada di Indonesia maka industri

Lebih terperinci

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BAB 3 SOLUSI BISNIS Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BRI BritAma tidak cocok untuk segmentasi A. Hasil dari analisis reponden menunjukkan bahwa persepsi dari Tabungan

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Wawancara Terhadap Direktur PT. Sumber Parabola : Bapak Sandy Wiguna. PT. Sumber Parabola pada tahun 1993.

DAFTAR LAMPIRAN. Wawancara Terhadap Direktur PT. Sumber Parabola : Bapak Sandy Wiguna. PT. Sumber Parabola pada tahun 1993. L1 DAFTAR LAMPIRAN Wawancara Terhadap Direktur PT. Sumber Parabola : Bapak Sandy Wiguna 1. Kapan PT. Sumber Parabola didirikan? PT. Sumber Parabola awalnya didirikan pada tahun 1989 oleh bapak Chiendy

Lebih terperinci

L A M P I R A N B : Form Survey

L A M P I R A N B : Form Survey L A M P I R A N B : Form Survey Petunjuk Pengisian Kuisioner Konsumen. Jawab menggunakan tanda X. Bila terjadi kesalahan coret 2 kali X. 1. Jenis Kelamin Anda : a. Pria b. Wanita 2. Usia Anda : a. < 20

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan produsen kendaraan bermotor dewasa ini semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tingkat persaingan produsen kendaraan bermotor dewasa ini semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat persaingan produsen kendaraan bermotor dewasa ini semakin ketat. Hal ini bisa dirasakan dari tingkat promosi yang semakin gencar di berbagai media.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Dalam bidang ekonomi dan bisnis, misalnya perubahan itu tampak

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Dalam bidang ekonomi dan bisnis, misalnya perubahan itu tampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Arus globalisasi mendorong perubahan paradigma dalam berbagai bidang kehidupan. Dalam bidang ekonomi dan bisnis, misalnya perubahan itu tampak pada besarnya

Lebih terperinci

Tabel 1.1 Penjualan Telepon Seluler di Indonesia Tahun Vendor Penjualan 2007

Tabel 1.1 Penjualan Telepon Seluler di Indonesia Tahun Vendor Penjualan 2007 Judul Skripsi : Pengaruh Harga, Atribut Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Telepon Seluler Sony Ericsson ( Studi Kasus di Kabupaten Temanggung ) Nama Penyusun : Fitria Kusumastuti NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat memunculkan adanya

Lebih terperinci

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix

Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix Judul : Pengaruh Retail Marketing Mix Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan (Studi pada Indomaret Denpasar Barat) Nama : Made Arly Dwi Cahyana Nim : 1215251165 ABSTRAK Loyalitas pelanggan merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 49 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif. Studi deskriptif merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perilaku dan sikap konsumen dalam menggunakan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Ekuitas merek Tabel 6.1 Ringkasan Ekuitas Merek Dimensi Spesifikasi Keterangan Kesadaran Merek Asosiasi Merek Top of mind Brand recall Brand recognition

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu fenomena yang menarik. Saat perekonomian Indonesia terpuruk, industri sepeda motor ternyata menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini, kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan sudah menjadi hal yang tidak dapat ditawar lagi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, media

Lebih terperinci

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal

terus berlomba-lomba untuk menawarkan produknya agar dapat dikenal 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan-persaingan yang terjadi dalam pasar bisnis semakin ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Semua perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi mutakhir baik di bidang komputerisasi, mesin-mesin pabrik, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan di bidang teknologi dan informasi telah berkembang secara pesat. Dunia semakin matang memasuki era teknologi mutakhir baik di bidang

Lebih terperinci

2.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Importance Performance Analysis Pendekatan Umum Terhadap Evaluasi Kinerja di dalam

2.7.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen Importance Performance Analysis Pendekatan Umum Terhadap Evaluasi Kinerja di dalam ABSTRAK Perusahaan Asia Shoes adalah salah satu perusahaan yang memproduksi sepatu di kota Bandung. Pihak manajemen Perusahaan Asia Shoes menyatakan bahwa permasalahan yang kini tengah dialami Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Perilaku konsumen dalam membeli sepeda motor Perilaku pembelian untuk cluster 1 adalah perilaku pembelian yang rumit. Perilaku pembelian untuk cluster 2 adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat melalui sumber-sumber informasi yang kini semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat melalui sumber-sumber informasi yang kini semakin banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi saat ini membuat arus informasi semakin berkembang pesat. Setiap individu semakin dituntut untuk memperoleh akses informasi secara cepat

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Narasumber : Suhardi Tedja Setiawan, Pemilik (Owner) yang juga berperan sebagai Direktur PT. Mekarindo Abadi Sejahtera

Hasil Wawancara. Narasumber : Suhardi Tedja Setiawan, Pemilik (Owner) yang juga berperan sebagai Direktur PT. Mekarindo Abadi Sejahtera L.1 Hasil Wawancara Wawancara I Tanggal : 28 September 2011 Narasumber : Suhardi Tedja Setiawan, Pemilik (Owner) yang juga berperan sebagai Direktur PT. Mekarindo Abadi Sejahtera 1. Struktur Organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Dengan semakin ketat dan kompleksnya persaingan, maka banyak perusahaan yang berlomba untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1.1 Pertumbuhan penjualan PC dan Laptop No. Tahun Pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tabel 1.1 Pertumbuhan penjualan PC dan Laptop No. Tahun Pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu teknologi dan informasi semakin maju dengan pesat. Hampir semua orang yang berada di negara maju maupun negara berkembang memiliki teknologi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Majunya perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia informasi dan komunikasi saat ini. Seperti halnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran pemasaran dalam dunia usaha dewasa ini semakin penting karena persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang muncul menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidak puasan pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat terbuka dengan teknologi baru dan produk-produknya didunia.hal ini ditambah lagi jumlah pemakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan berusaha dengan segenap tenaga untuk dapat bertahan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan berusaha dengan segenap tenaga untuk dapat bertahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Setiap perusahaan berusaha dengan segenap tenaga untuk dapat bertahan dalam pasar. Perusahaan dituntut untuk selalu melakukan kreativitas dan inovasi di dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur?

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? L1 LAMPIRAN 1 WAWANCARA 1. Bagaimana sejarah singkat dari PT. Karya Niaga Makmur? PT. Karya Niaga Makmur didirikan pada November 2010 dan dipimpin oleh Bapak Ferry Anwar, SE. PT. Karya Niaga Makmur berkantor

Lebih terperinci

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR 33 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Bastian Rental Mobil, Bandung dalam menjalankan bisnisnya memilki organisasi yang terstruktur, agar karyawan melakukan tugas sesuai dengan kewajiban masing-masing.

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu masalah. muncul dan berkembang secara pesat menyebabkan banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu masalah. muncul dan berkembang secara pesat menyebabkan banyak sekali BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan merupakan salah satu bagian dari ungkapan mikro yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan. Oleh karena itu masalah persaingan perlu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap

I. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif, khususnya kendaraan roda dua yang pesat tujuh tahun terakhir ini, diindikasikan dengan kenaikan permintaan sepeda motor dan kecenderungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasti didalamnya ada unsur pemasaran. Lewat pemasaran sebuah

BAB I PENDAHULUAN. pasti didalamnya ada unsur pemasaran. Lewat pemasaran sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan kegiatan yang tidak bisa dilepaskan dari dunia ekonomi. Setiap hal yang kita jumpai dalam segala jenis transaksi pasti didalamnya ada unsur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri telekomunikasi semakin berkembang pesat. Beberapa vendor besar seperti Nokia, Sony Ericsson, Research In Motion (RIM), LG dan Motorola terus merilis produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya melihat merk dan promosi yang dilakukan perusahaan. Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya melihat merk dan promosi yang dilakukan perusahaan. Pelanggan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelanggan mempunyai orientasi yang berbeda terhadap suatu produk, tidak hanya melihat merk dan promosi yang dilakukan perusahaan. Pelanggan mulai cerdas membeli

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Royal Pizza merupakan salah satu usaha makanan cepat saji yang ikut meramaikan pasar kuliner di Pekanbaru. Usaha ini baru berdiri pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi undang-undang telekomunikasi yang terjadi akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi undang-undang telekomunikasi yang terjadi akhir-akhir ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana terjadi pada negara berkembang lainnya, pengembangan dan modernisasi infrastruktur telekomunikasi berperan penting dalam perkembangan ekonomi nasional secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan lingkungan persaingan yang kompetitif, maka persaingan dalam dunia usaha merupakan titik perhatian bagi setiap perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harapan konsumen, dengan membangun kepercayaan dalam suatu hubungan

BAB I PENDAHULUAN. harapan konsumen, dengan membangun kepercayaan dalam suatu hubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan perusahaan berbasis agroindustri semakin pesat. Perusahaan dihadapkan pada kondisi persaingan yang semakin meningkat dalam keterbukaan bisnis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular dari tahun

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEPUASAN PELANGGAN ANTARA PEMAKAI TELEPON SELULER (PONSEL) NOKIA DENGAN SONY ERICSSON

PERBEDAAN KEPUASAN PELANGGAN ANTARA PEMAKAI TELEPON SELULER (PONSEL) NOKIA DENGAN SONY ERICSSON PERBEDAAN KEPUASAN PELANGGAN ANTARA PEMAKAI TELEPON SELULER (PONSEL) NOKIA DENGAN SONY ERICSSON Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh : MURNI SETYOWATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, yang menuntut setiap perusahaan untuk selalu inofatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan. Hal ini dilakukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Salah satu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan dituntut agar dapat bersaing dan kompeten agar tetap dapat eksis dan berkembang serta bersaing dengan perusahaan yang lain. Perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan dunia bisnis begitu pesat mengakibatkan timbulnya tingkat persaingan ketat antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain. Para pengusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah merubah sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah merubah sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah merubah sebagian besar kehidupan manusia. Tuntutan hidup yang semakin tinggi menyebabkan sebagian masyarakat memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional (domestik) maupun di pasar internasional atau global, akibatnya timbul

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan tren yang positif. Menurut data Badan Pusat Statistik (2012), angka Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2012

Lebih terperinci

VI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood

VI. HASIL ANALISIS. 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood VI. HASIL ANALISIS 6.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Konsumen Kacang Garing Merek Garudafood Karakteristik konsumen dievaluasi berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, status pernikahan, tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar mau dan mempunyai keinginan memiliki produk yang ditawarkan.

BAB I PENDAHULUAN. agar mau dan mempunyai keinginan memiliki produk yang ditawarkan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dan persaingan dalam industri elektronik membuat produsen elektronik melakukan berbagai macam cara agar konsumen tidak hanya peduli tapi fokus

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan pasar dalam bisnis bidang teknologi yang semakin ketat seperti sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam pengembangan produknya agar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi. Handphone pada

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi. Handphone pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti ini Handphone merupakan hal yang sangat penting bagi sebagian masyarakat untuk melakukan komunikasi. Handphone pada awalnya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan menjadi semakin penting. Seorang produsen tidak hanya cukup

BAB I PENDAHULUAN. akan menjadi semakin penting. Seorang produsen tidak hanya cukup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebuah merek berfungsi untuk membedakan sebuah produk dari produk pesaing, sehingga merek mempunyai peranan yang sangat penting dalam strategi pemasaran.

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 40 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan. PT. Millenium Plastik adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pengolahan biji plastik yang berdiri pada tanggal 29 Juni 1980 di daerah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Memasuki era globalisasi ini, teknologi pun telah merambat secara luas ke bidang komunikasi. Hadirnya telepon seluler (handphone) memberikan gaya hidup

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Variabel yang Dianggap Penting Variabel-variabel yang dianggap penting oleh konsumen dalam memilih sepeda motor yaitu : - Desain sepeda motor yang menarik

Lebih terperinci

PICTURE PERSONAL INFORMATION FORMAL EDUCATION. Binusian ID Full Name Address. Phone Numbers

PICTURE PERSONAL INFORMATION FORMAL EDUCATION. Binusian ID Full Name  Address. Phone Numbers PICTURE PERSONAL INFORMATION Binusian ID Full Name E-mail Address Phone Numbers GenderBirth Place / Date Nationality Marital Status Religion 1201004481 ADLINA adlinamiller@hotmail.com Current JL PETOJO

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh antara citra merek dan minat beli konsumen. Penelitian ini menggunakan merek produk Carrefour yang berasal dari produsen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia komunikasi pada dewasa ini sangat pesat didukung oleh berbagai macam teknologi sehingga perusahaan dituntut bersaing ketat. Terlebih lagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana dan fitur-fitur yang selalu berubah setiap waktunya. Ini disebabkan karena manusia tidak pernah

Lebih terperinci