SEJARAH PERJALANAN MORIA DI GBKP BPP MORIA GBKP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SEJARAH PERJALANAN MORIA DI GBKP BPP MORIA GBKP"

Transkripsi

1 SEJARAH PERJALANAN MORIA DI GBKP BPP MORIA GBKP T epatnya tanggal 16 Oktober 2007, umur Moria GBKP sudah memasuki usia di bilangan ke 50, usia yang sudah cukup matang dan panjang dalam perjalanan Moria GBKP yang tentunya telah melewati berbagai fase, baik suka maupun duka, secara lembaga maupun sebagai pengurus organisasi ini. Moria GBKP yang ada sekarang ini tentu tidak ada dan menjadi seperti sekarang tanpa sebab musabab. Ia dimulakan, diperjuangkan, dan dikembangkan melalui perjuangan iman yang teguh dan semangat kebersamaan yang kokoh dari para pendahulu Moria. Saat ini, GBKP sudah menginjak usia 118 tahun, namun Moria GBKP masih berusia 50 tahun, hal ini bukan berarti perempuan GBKP mulai aktif dalam keimanan dan pelayanannya pada usia ini. Hal ini terjadi karena belum ada yang mempelopori persekutuan perempuan pada masa-masa awal kedatangan Injil di Tanah Karo. Persekutuan perempuan Karo dimulai dengan persekutuan perempuan dan para pemudi yang dipelopori oleh: Nr. Van Den Berg, Ny.Dr, de Klein, Suster Meyer, Pertumpun Purba, Nimai Purba. Dengan mengingat bagaimana pentingnya peranan perempuan-perempuan ini baik dalam mendukung pelayanan di Gereja maupun di masyarakat, maka pada waku itu sudah dianggap perlu untuk mengadakan pertemuan. Maka diadakanlah pertemuan pertama yang dihadiri oleh 24 orang di sekolah Christelyke HIS Kabanjahe, yang dinamai dengan CMCM (Christelyke Meisjes Club Maju) yang berdiri pada tanggal 30 Juli Adapun program yang dilakukan kelompok ini adalah : bernyanyi, berdoa, koor, membaca dan menulis; pengetahuan umum yaitu: kesehatan dan kebersihan, menata dan melayani jamuan makan, menjahit dan tata boga. Setelah Nr. Van Den Berg kembali ke negeri Belanda, maka tugasnya digantikan oleh Nr. Pdt. Neuman Bosch dan Nr. Pdt. Vuurmans. Club CMCM sebagai Cikal Bakal Moria

2 CMCM ini semakin lama semakin berkembang dalam seluruh programnya dan pada bulan Agustus 1934 membuat pertemuan untuk membicarakan kelanjutan persekutuan ini yang dipimpin oleh Nr. Pdt. Neuman dan pada saat ini terbentuk kepengurusan sebagai berikut: Ketua I : Nora Pdt. Neuman Bosch Ketua II : Nimai Br Purba (Nd. Paulus) Sekretaris I : Loise Br Sembiring (Nd. Felix) Sekretaris II : Kesena Pohan Penning meester I : Bakul Br Ginting Suka Penning meester II : Ngire Br Sembiring Commisarissen : 1. Nora Pdt. Vuurmans 2. Pertumpun Br Purba 3. Suster Meyer Kepengurusan ini tidak berlangsung lama, kemudian pelayanan ditangani langsung oleh Nora Pdt. Neuman dengan membentuk staf yaitu: Ketua I : Nora Pdt. Neuman Bosch Ketua II : Nora Pdt. Vuurmans Sekretaris I : Ny. Pdt. Schoonhoven Sekretaris II : Suster Meyer Penning meester I : Ny. Dr. de Kleijn Penning meester II : Ny. Smith Juga dibantu oleh beberapa orang commisarissen, yang kemudian menjadi pengurus CMCM. Sebahagian Pengurus CMCM Oleh karena semakin banyak yang masuk ke dalam kelompok ini, maka disediakan guru untuk mengajar. Kelompok CMCM semakin berkembang di tengah perempuan Karo yang diikuti dengan berdirinya beberapa club CMCM di Kabanjahe, yaitu : ~ Club untuk anak-anak ~ Club untuk remaja ~ Club untuk pemudi ~ Club untuk kaum ibu

3 Dengan bertambah majunya CMCM ini maka beberapa kegiatan seperti koor, membaca, menulis, pengetahuan umum umpamanya kesehatan dan kebersihan, menyediakan teh, makanan dan menghidangkannya juga bertambah. Pada awalnya memang yang menjadi guru adalah Nora pendeta tetapi kemudian siswa yang sudah mampu melakukannya secara bergantian ikut mengambil bagian. Akhirnya, dianggap perlu menyediakan guru buat CMCM ini. Guru yang pertama yaitu : Bakul br Ginting Suka (Nd. Rasmita) dan Perembahen br Barus. Pengurus CMCM 1934: Nimai br Purba (Nd. Paulus) dan bendahara Bakul br Ginting (Nd. Rasmita) Dalam perjalanannya, semakin nyatalah yang menjadi tujuan dari CMCM ini yaitu - Mengabarkan Kabar Baik. - Mengajak dan mendukung agar anak-anak perempuan dapat mengenyam pendidikan - Memberantas poligami. - Mengadakan kursus yang berguna untuk anak-anak perempuan (gadis) dan juga kaum ibu CMCM berkembang terus menerus karena mendapat dukungan baik moril maupun material dari raja-raja di Tanah Karo, dan semua yang menjadi pengurus dan guruguru terlibat secara aktif. Oleh karena perkembangannya semakin pesat maka berdirilah : 1. CMCM di wilayah Karo Gugung dengan bantuan Raja-raja di Tanah Karo. 2. CMCM di Karo Jahe. Pada tahun 1937 guru CMCM angkatan yang ke-2 ada sebanyak 7 orang yaitu: 1. Hanna Br Munthe 5. Nawari Br Tarigan 2. Ngendes Br Sembiring 6. Megiken Br Sinuraya 3. Christina Br Meliala 7. Rehulina Br Ketaren 4. Nungkun Br Ginting Selanjutnya angkatan yang ke- 3 yaitu : 1. Lemah Br Sinulingga 6. Lina Br Munthe 2. Tendung Br Sinulinga 7. Perngis Br Brahmana

4 3. Lidia Br Ginting Suka 8. Permisi Br Tarigan 4. Martha Br Munthe 9. Cakap Br Brahmana (Karo Gugung) 5. Martha Br Munthe (Karo Jahe) Dalam perkembanganna CMCM ini semakin luas tidak hanya di Karo Gugung, tapi terus ke Karo Jahe (umpamanya : Kuta Tualah, Delitua, Peria-ria, Kutajurung, Sibolangit, Buluhawar dan Bingkawan). Pada tanggal 13 Maret 1942 tentera Jepang datang ke Indonesia, semua orang Belanda ditangkap, termasuk Pendeta-pendeta Belanda yang diutus oleh badan Zending kepada masyarakat Karo. Dalam situasi demikian, pelayanan dan program menjadi terhambat dan mandek. Kemudian pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang mengalami kekalahan dalam peperangan, di mana kota Nagasaki dan Hirosima hancur dibom atom oleh tentera Sekutu. Maka pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia merdeka, dan selanjutnya bekas anggota CMCM mulai melanjutkan perkumpulannya. Beberapa perempuan baik tua dan muda baik itu yang ada di Kabanjahe maupun yang ada di Berastagi, Surbakti, Pancur Batu, Sibolangit, Medan yaitu wilayah yang sudah ada jemaat (gereja) GBKP. Akhirnya banyaklah anggota dari CMCM ini yang mengaku Yesus Kristuslah yang menjadi Juruselamatnya dan kemudian menerima untuk dibabtiskan. Demikianlah perempuan kemudian memperlihatkan keaktifan mereka dalam kehidupan berjemaat dengan membuat dan melaksanakan program: mengunjungi yang berdukacita, mengunjungi anak yang baru lahir, membaca dan menelaah Alkitab, bernyanyi, berdoa dan koor. Untuk mendukung kegiatan ini dan untuk keseragamannya akhirnya mereka membuat kepengurusan perempuan (ibu) baik itu di wilayah Karo Jahe maupun Karo Gugung. Pengurus-pengurus tersebut terus menerus melakukan kontak, hubungan Pengurusnya adalah : Nd. Rasmita br Ginting Suka (Bakul br Ginting Suka), Nd. Wasti br Tarigan, Nd. Sutradara br Purba, Truida br Girsang, Nd. Julia br Bukit, K. Muham, Nd.Felix, semuanya berharap agar persekutuan kaum ibu ini seragam dan bersatu. Dan akhirnya mereka inilah semua yang menjadi pengurus Moria GBKP. Melalui Majelis (Runggun Gereja) diusulkan ke Sidang Synode tahun 1956 di Tigabinanga, dibicarakanla agar ada satu organisasi perempuan. Dalam persidangan ini terjadi pro dan kontra tapi keputusannya, sidang merasa baik adanya membuat satu organisasi ditengah-tengah gereja GBKP khusus kaum ibu, untuk menjadi satu organisasi yang baik dan teratur supaya persekutuan ini tidak jauh dari GBKP tapi di dalam GBKP. Dan tujuan lain supaya kegiatan kaum ibu dapat bersatu dan mendukung aktivitas perempuan. Kemudian untuk realisasi persetujuan sidang tersebut maka sinode GBKP menunjuk Gr. Ag. Rachel Sinuraya untuk mempersiapkan rencana pertemuan dan mempersiapkan anggaran dasarnya. Perjalanan Moria GBKP (sejarah, perkembangan, kepengurusan dan programnya) untuk mengenal Moria GBKP. A. Terbentuknya Persekutuan dan Kepengurus Moria I

5 Pada tangga 16 Oktober 1957 diundanglah kaum ibu untuk hadir dalam suatu pertemuan. Pada saat ini hadir 54 orang dan mereka bersukacita menerima hasil Sidang Sinode yang menganjurkan adanya persekutuan kaum ibu. Yang menjadi inti percakapannya adalah: 1. Nama. Berbagai macam nama yang ditawarkan serta dicari dari Alkitab khususnya nama-nama perempuan yang aktif dan baik. Namun akhirnya diusulkan oleh Gr. Ag. Bp. Gabriel (Pdt. J. Brahmana) agar diberi nama MORIA (nama satu gunung di Palestina, dimana Abraham mempersembahkan Ishak anaknya kepada Tuhan) 2. Pemilihan Dewan Pengurus Pusat (DPP yang pertama) Periode yaitu : Ketua I : Nd. Rasmita br Ginting Suka. Ketua II : Nd. Wasti br Sahing Sekretris I : Nd. Sutradara Bastanta br Purba. Sekretaris II : Kumpul br Muham Bendahara I : Nd. Julia br Bukit. Bendahara II : Terima br Manik Pembantu-pembantu : Nd. Felix br Sembiring Nd. Engkelini br Ketaren Nd. Datten br Karo Rapat Pengurus pertama Moria GBKP di Kabanjahe: Penyusunan Anggaran Dasar pada tanggal 16 Oktober 1957 di Kabanjahe Setelah pemilihan maka mereka melaksanakan program yaitu: 1. Tanggal 19 Desember 1957 membuat Natal Moria se-gbkp di Kabanjahe. 2. Bulan April 1958 meresmikan Moria Cabang Kabanjahe. 3. Setiap tiga bulan sekali mengadakan pertemuan dengan istri-istri Pendeta dan juga dengan Penetua yang perempuan untuk mengevaluasi kegiatan yang sudah berlalu dan merencanakan kegiatan yang akan datang dalam organisasi Moria ini. 4. Pada tanggal 20 April 1958, meresmikan Moria Cabang Surbakti. 5. Pada tanggal 26 Desember 1958, merayakan Natal Moria se-gbkp di Surbakti. 6. Membuat Kebaktian Hari Doa Sedunia di Kabanjahe.

6 7. Membuat usaha untuk kas DPP Moria, yakni menjahit yang bahan (kainnya) diberikan oleh Mewrow Treffers dan yang menjahit adalah Moria Kabanjahe. 8. Pada tanggal 26 Desember 1959, merayakan Natal Moria se-gbkp di Pancur Batu. B. PERIODE Kemudian pada tanggal 16 Oktober 1960 dilakukanlah Kongres Moria yang I di Kabanjahe, sekali gus pemilihan pengurus Pusat Moria Periode , dan terpilihlah: Ketua I : Nd. Felix br Sembiring. Ketua II : Kumpul br Muham Sekretris I : Nd. Simson br Manik. Sekretaris II : Nd. Amatius br Barus Bendahara I : Nd. Engkelini br Ketaren. Bendahara II : Nd. Willem br Manik Pembantu-pembantu : Nd. Persadan br Ketaren Nd. Alex br Purba Nd. Rasmita br Ginting Melanjutkan program periode sebelumnya maka pada periode ini dilakukanlah beberapa program yaitu: Menambah Moria cabang. Pusat Moria ditentukan yaitu pusat GBKP. Dasar, dan tujuan Moria. Program Moria, umpamanya : PA Moria dilakukan sekali seminggu, koor, kursus, ceramah, berdiakonia sosial ke Panti Asuhan, menjajaki hubungan dengan organisasi perempuan baik didalam maupun di luar negeri serta membela dan memperjuangkan hak-hak dan kedudukan bagi kaum perempuan Pada tahun 1962 dilaksanakanlah Perayaan Hari Pentakosta Sehubungan karena dibutuhkannya Pendeta dalam melayani Moria maka diangkatlah Pdt.M.Barus mejadi Pendeta Moria (setelah ia meninggal digantikan oleh Pdt.P.Sitepu), dan juga Gr.Ag.Rachel br Sinuraya menjadi guru Moria sejak tanggal 6 Nopember Pada periode ini terjadi pendelegasian tugas oleh karena ada beberapa pengurus yang pindah karena sekolah dan pindah rumah karena situasi keluarga. C. PERIODE Pada tanggal 16 Oktober 1963, dilakukanlah Kongres Moria ke II di Kabanjahe,dan terpilihlah yag menjadi Dewan Pengurus Pusat Periode yaitu : Ketua I : Nd. Rasmita br Ginting Suka. Ketua II : Nd. Wasti br Sahing Sekretris I : Nd. Sutradara Bastanta br Purba. Sekretaris II : Nd. Jenny br Tarigan Bendahara I : Nd. Idaman br Ginting. Bendahara II : Dapetten br Karo a. Seksi Kerohanian : Gr. Ag. Rachel br Sinuraya

7 Nr. Pdt. YP Sibero b. Seksi Koor : Nr. Pdt. YP Sibero. Gr. Ag. Rachel br Sinuraya c. Seksi Menjahit : Nd. Engkelini br Ketaren d. Seksi Kesehatan : Nr. Pdt. P. Bukit Nr. Pdt. Sidabuttar e. Seksi Penerangan : Nd. Idaman br Ginting Nd. Jenny br Tarigan f. Seksi Sosial : Nd. Sinar br Sembiring (Pada Sidang Synode tahun 1964 di Pematang Siantar dan Keputusan Sidang Moderamen, maka Nr. Pdt. YP Sibero (J. Rampengan) diangkat menjadi pegawai honorer di GBKP yang bekerja khusus dalam pelayanan khusus kepada Moria GBKP). Pada periode ini yang menjadi program adalah : Diakuinya bahwa hanya Moria yang menjadi satu-satunya organisasi perempuan di GBKP. Membuat struktur Organisasi Moria Mencetak Anggaran Dasar Moria Membuat kelender Moria Moria se-gbkp memberikan bantuan dan dukungan kepada tenaga Pendeta yang melayani di Moria. Mengadakan perkunjungan ke Moria di daerah-daerah. Zr. Elisabet Zoller dan Zr. Erika Polkem ( di kirim dari Jerman oleh VEM) yang secara khusus melayani di Moria dan sekali gus masuk kedalam struktur DPP Moria. Mendukung dan memberi beasiswa bagi mahasiswa Teologia di Jakarta dengan mengadakan kebaktin Pemuda di Jakarta, sebesar Rp. 5000,-. Mengumpulkan pakaian untuk Nora-nora yang sudah janda dan Gr. Agama yang sudah tua juga untuk anak yatim piatu di Lau Simomo. Membuat sejarah singkat Moria untuk Jubelium. Menetapkan maka kongres Moria diadakan 5 tahun sekali. D. PERIODE Kemudian pada bulan Oktober 1966 diadakan Kongres Moria yang ke III di Kabanjahe dan terpilih pengurus Pusat Moria Periode yaitu : Ketua I : Nr. Pdt. YP Sibero. Ketua II : Nd. Rasmita br Ginting Suka Sekretris I : Nd. Sutradara Bastanta br Purba Sekretaris II : Nd. Felix br Sembiring Bendahara I : Nd. Johari br Sinulingga Bendahara II : Nd. Idaman br Ginting Anggota : Nd. Christiany br Barus Nd. Persadan br Ketaren Nd. Luther br Purba

8 Program yang dilakukan selain yang sudah menjadi kegiatan rutin adalah : Menyempurnakan Anggaran Dasar Moria. Cabang Moria dibuat sesuai dengan Klasis, oleh karenanya ada 4 yaitu : cabang Klasis Medan, Cabang Klasis Sibolangit, Cabang Klasis Kabanjahe, Cabang Klasis Tigabinanga (cabang-cabang yang suda ada sebelumnya menjadi ranting) dan pergantian pengurus diadakan setahun sekali. Iuran Moria 50% diperuntukkan menjadi kas ranting dan 50% lagi untuk kas Moria Cabang dan DPP. Membuat buku Turi-turin Moria dan tafsirannya untuk buku bimbingan PA Moria se GBKP. Pada bulan Agustus 1969 Nr. Pdt.YP Sibero dan Nd. Johari menghadiri pertemuan Wanita Gereja anggota DGI di Sukabumi. Memberikan bingkisan yaitu sarung untuk Nora Pdt, Guru yang sudah janda dan juga kepada Pendeta dan Guru yang sudah pensiun serta memberikan beras untuk anak-anak di Panti Asuhan Gelora Kasih pada waktu Natal Moria se-gbkp. Menyusun sejarah singkat Moria GBKP pada tanggal 11 September 1970 dalam rangka HUT Moria. Menyusun 17 lagu-lagu Moria. Membuat selebaran tentang makanan, bayi sehat, kebersihan rumah tangga untuk memberikan pengetahuan untuk anggota Moria. Membuat buku kecil tentang cerita Natal dan pantun tentang Kabar Baik. Membuat dan memberikan hadiah lepada Pendeta dan Guru Agama yang ditabiskan. E. PERIODE Pada Tanggal 20 Oktober 1971 diadakanlah Kongres ke IV di Kabanjahe, terpilihlah Pengurus baru Periode yaitu : Ketua I : Nr. Pdt. YP Sibero Ketua II : Nd. Felix br Sembiring Sekretaris I : Nd. Sari br Pelawi. Sekretaris II : Nd. Tonny br Manik Bendahara I : Nd. Johari br Sinulingga. Bendahara II : Nd. Norma br Ginting Anggota-anggota : Nd. Idaman br Ginting Nd. Sutradara B. br Purba Nd. Engkelini br Ketaren a. Seksi Koor : Nd. Idaman br Ginting. Nd. Jenny br Tarigan b. Seksi Kerohanian : Nd. Christiany br Barus Nr. Pdt. YP Sibero c. Seksi Sosial : Nd. Bahtera br Sinulingga Nd. Sinar br Brahmana Adapun program-program yang dilakukan selain yang sudah menjadi program rutin, adalah : Mengunjungi penderita penyakit kusta di Rumah Sakit Lau Simomo.

9 Ikut turut ambil bagian pada waktu memasuki asrama baru PAK Gelora Kasih. Memberikan uang saku setiap bulan untuk 2 orang tamatan KWK yang bekerja di PAK Gelora Kasih. Serta secara bergiliran anggota Moria melakukan perkunjungan Tahun 1975 Nr.YP Sibero mengikuti Pertemuan Raya Wanita Gereja anggota PGI di Sukabumi. Mengikuti latihan kepemimpinan Wanita di PPWG Kabanjahe yang di adakan oleh DGW Sumut / Aceh. Menghadiri Sidang Raya DGI di Salatiga Jawa Tengah. Gr.Ag.Dalansip menjadi pegawai Moria dan KWK. Pada tahun 1976, Zr. Edelgard dan Paulina br Ginting, mengunjungi Moria yang ada di Jakarta sekali gus memberikan ceramah. F. PERIODE Pada tanggal 6-7 Nopember 1976 dilakukanlah Kongres Moria ke V di Zentrum Kabanjahe. Dan pada saat ini istilah seksi berubah menjadi Departemen.Yang terpili menjadi DPP Moria Periode adalah: Ketua I : Nr. Pdt. YP Sibero Ketua II : Nd. Felix br Sembiring Sekretaris I : Elisabeth Sembiring SH. Sekretaris II : Gr. Ag. Dalanship br Tarigan Bendahara I : Nd. Johari br Sinulingga. Bendahara II : Nd. Norma br Ginting Anggota-anggota : Pt. Dra. K. Muham Nd. Pintauli br Bangun Nd. Linda br Barus Departemen Diakonia / Sosial : Ketua : Nd. Kawal br Purba. Anggota : Nd. Sinar br Brahmana Departemen Kerohanian : Ketua : Zr. Elisabeth Zoller Anggota : Nr. Pdt. YP Sibero Nr. Pdt. M. Sinulingga Nd. Christiany br Barus Departemen Pendididkan/ Kesehatan : Ketua Anggota : Pt. Dra. K. Muham : Nr. Pdt. Bebas Ginting Ny.Batur Ginting br Barus Anggota Pleno : Nr. Pdt. M. Sinulingga (Kabanjahe) Nd. Kawal br Purba (Medan) Nd. Janta (Lubuk Pakam) Nd. Oktavianus (Sibolangit) Nd. Amri br Ginting (Tigabinanga) Nd. Pengarapen (Tigalingga) Nr. Pt. Silangit (Binjai) Nd. Surya (Sidikalang)

10 Nd. Persadan br Ketaren (Kabanjahe) Nd. Sriulina br Sembiring (Medan) Nd. Daniel (Tigabinanga) Nd. Ella br Ginting (Medan) G. PERIODE Kemudian pada tanggal 7-8 Nopember 1981 dilaksanakanlah Kongres Moria yang ke VI dan ditentukan yang menjadi pengurus Moria pada Periode yaitu : Ketua I : Nr. Pdt. YP Sibero Ketua II : Elisabeth br Sembiring SH Ketua III : Nr. Gr. Ag. BG Munthe. Sekretaris I : Nd. Abram Elsa, SH Sekretaris II : Dalanship br Tarigan, BA Bendahara I : Nd. Imanuel br Tarigan. Bendahara II : Nd. Johari br Sinulingga Pembantu-pembantu : 1. Dra. K. Muham. 2. Nd. Linda br Barus 3. Nd. Persadan br Ketaren 4. Nd. Norma br Ginting Seksi-seksi : a. Departemen Kerohanian : Nr. Pdt. BG Munthe Dalanship br Tarigan BA Zr. Edelgard Abram Nr. Pdt. YP Sibero b. Departemen Pendidikan / Kesehatan : dr. Nerseri br Barus Nd. Linda br Barus c. Departemen Sosial / Diakonia : Nd. Herman Nd. Maria Sembiring d. Departemen Koor : Nd. Sari br Tarigan. Nd. Idaman br Ginting e. Departemen Usaha : Nd. Johari br Sinulingga Nd. Norma br Ginting. Program yang dilakukan selain yang suda rutin, yaitu: Memperbaharui Anggaran Dasar Moria. Membuat Orientasi Peranan Nora-nora PKPW (Pelayan Khusus Penuh Waktu) se-gbkp, dengan materi: membuat taman bacaan, Credit Union (C.U), TK / pemeliharan anak (TK GBKP sebagai hasil dari Orientasi peranan Nora-nora). Memperjuangkan Pendeta perempuan dapat menjadi personalia GBKP. H. PERIODE ke Pada tanggal Nopember 1986 di Kabanjahe diadakanlah Musyawarah Pelayanan (MUPEL) Moria GBKP yang ke VII dan terpilihlah kepengurusan Moria Periode yaitu : Ketua Umum : Nr. Pdt. YP Sibero

11 Ketua : Pt. Dra. K. Muham (membawahi: organisasi, administrasi dan keuangan) Ketua : Nr. Pdt. A. Ginting Suka (membawahi : kerohanian, kesehatan, pendidikan, koor) Ketua : Nd. Vera Pandia (membawahi : Diakoni Sosial, Usaha) Sekretaris Umum : Nd. Endon Tarigan. Sekretaris : Nd. Linda br Barus Bendahara Umum : Nd. Imanuel Bukit. Bendahara I : Nr. Pdt. S. Barus Bendahara II : Nd. Norma br Ginting Pembantu Umum : Nd. Abram Elsa br Tarigan, SH Nd. Elia Sebayang Nd. Persadan br Ketaren a. Departemen Kerohanian : Zr. Edelgard Abram Pdt. Rosmalia L.Barus b. Departemen Pendidikan/Kesehatan : Dk. Nd. Eva Ginting br Barus Nr. Pdt. N. Keliat c. Departemen Koor : Nd. Idaman br Ginting Nd. Sari br Tarigan d. Departemen Diakonia / Sosial : Nr. Pdt. BG Munthe Nd. Maria Sembiring e. Departemen Usaha : Nd. Romeo br Tarigan Nd. Kristina br Ginting Program : Meminta kepada Moderamen GBKP agar ada Pendeta perempuan yang penuh waktu melayani di Moria GBKP. Mengadakan sosialisasi tentang DOGSW (Dasawarsa Oikumene Gereja-gereja yang Solidaritas dengan Perempuan) yaitu tentang ketimpangan perlakuan terhadap perempuan akibat budaya. I. PERIODE Mengikuti Pertemuan di Surabaya

12 Selanjutnya pada tanggal September 1991 dilaksanakan kembali Musyawarah Pelayanan (MUPEL) yang ke VIII dan terpililah Pengurus pada Periode yaitu : Ketua Umum : Pdt. Ny. Marie Roeroe, STh Ketua I : Ny. Rasmita T.Pandia Peranginangin Ketua II : Ny. Rehulina br Barus Ketua III : Ny. Pagit Maria br Tarigan, SH Sekretaris Umum : Pdt. Rosmalia L Barus Sekretaris : Ny. Gudang Bertha br Purba Bendahara Umum : Ny. Aman Riana br Ginting Bendahara : Pt. Ny. Bodan Ratna br Ginting Bendahara II : Nd. Norma br Ginting Pembantu Umum : Ny. Naberi br Tarigan Dk. Rungun br Barus Ny. Nerseri br Tarigan a. Departemen Kerohanian : Ny. Semangat br Sinulingga Ny. Endalit Barus b. Departemen Pendidikan: Pt. Dra. K. Muham Ny. Wallia Keliat Liman, STh c. Departemen Koor : Ny. Elisabeth br Tarigan, BA Ny. Peraten br Tarigan d. Departemen Sosial : Ny. Dra. Ruth Gurusinga Ny. Surung Sitepu br Ginting e. Departemen Usaha : Dra. Anna br Purba, MS Ny. Sempat Malem br Keliat Program yang menonjol pada periode ini yaitu : Anggaran Dasar di namai dengan P2P dan sistematikanya diperbaharui sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan Moria. Membuat pertemuan dengan Moria yang terpilih menjadi Pertua, Diaken di GBKP untuk mendapatkan pengetahuan tentang Kesadaren Gender dan juga keterampilan-ketrampilan yang lainnya. J. PERIODE Seperti biasanya lima tahun sekali diadakanlah MUPEL dan pada tahun 1995 yang ke IX dan terpilihlah Pengurus Pusat Moria Periode yaitu: Ketua Umum : Pdt. Ny. Marie Roeroe, STh Ketua : Ny. Walia Keliat Liman Ketua : Ny. Pagit Maria Tarigan, SH Ketua : Ny. Rasmita Pandia br Pranginangin Sekretaris Umum : Pdt. Ny. Rosmalia L. Barus

13 Sekretaris : Peraten br Ginting Bendahara Umum : Ny. Aman Riana Barus br Ginting. Bendahara : Pt. Ny. B. Ratna Tarigan br Ginting Bendahara II : Nd. Norma br Ginting Pembantu Umum: 1. Pt. Ny. Naberi Ginting - Tarigan 2. Ny. Peraten Sembiring - Tarigan 3. Ny. Surung Sitepu Ginting a. Departemen Kerohanian : Pdt. Ny. Merry Tarigan Tatuwo STh Ny. Endalit Bangun - Barus b. Departemen Pendidikan/ : Ny. Cirem Sembiring - Ginting Kesehatan Dr. Srimawaty Ginting - Sembiring c. Departemen Koor/ : Ny. Elisabeth Sitepu Tarigan BA Seni Budaya Ny. Teringet Ginting Barus d. Departemen Diakonia/ : Dra. Ny. Ruth Munthe - Gurusinga Sosial: Ny. Manis D Sinulingga - Sembiring e. Departemen Usaha Ny. Sempat Malem Pandia - Keliat Drg. Ny. Rose Enny Sitepu Ginting MUPEL Moria GBKP 1995 Program yang menonjol pada periode ini adalah: Mengadakan TOT (Trainning Of Trainners) tentang Kesadaran Gender agar dapat melatih ke Klasis. Membuat pelatihan-pelatihan ketingkat Klasis tentang Kesadaren Gender dimana perempuan dan laki-laki setara sebagai ciptaan Tuhan. Membuat program dalam entuk kursus agar Moria (perempuan) semakin mampu untuk memimpin PA dan dalam berorganisasi. Membuat program pemberdayaan terhadap perempuan baik itu didalam keluarga, gereja dan ditengah-tengah masyarakat

14 K. PERIODE Pada tanggal Juli 2000 diadakan kembali Musyawarah Pelayanen (MUPEL) yang ke X setelah lima tahun kepengurusan Moria, di Retreat Center Sukamakmur dan yang terpilih menjadi Badan Pengururs Pusat Moria GBKP Periode yaitu: Ketua Umum : Pdt. Rosmalia L. Barus Ketua I : Pagit Maria Tarigan, SH Ketua II : dr. Srimawaty br Sembiring Ketua III : Pt. Naberi br Tarigan Sekretris Umum : Pdt. Jennie Elliyani Keliat Sekretaris : Peraten br Ginting Bendahara Umum : Pt. Bodan Ratna br Ginting Bendahara : Pt. Marina br Tarigan Pembantu Umum : Rasmita br Sukatendel a. Departemen Persekutuan : Pdt. Sabarita Magdala br Munthe Gr. Ev. Peken Pardis br Ginting b. Departemen Pelayanan : Manis Dahliana br Sembiring Drg. Ratna br Sitepu c. Departemen Kesaksian : Pt. Teringet br Barus Pt. Peraten br Tarigan d. Departemen Usaha : Drg. Rose Enny K br Ginting Jawak Lina br Sinulingga Pengurus Moria GBKP Periode Pelayanan yang menonjol pada periode ini adalah: Sosialisasi Dekade Mengatasi Kekerasan baik itu melalui buku PA Moria dan juga melalui Pelatihan ke Klasis-klasis.

15 Mendirikan Crisis Center Moria sebagai satu wadah untuk pendampingan teradap korban kekerasan khususnya perempuan dan perempuan yang mengalami penderitaan Mengadakan pelayanan terhadap aron yang ada di Berastagi sekitar, yang diperkirakan ada sekitar 7000 orang. Dan nama persekutuan ini adalah ACA (Aku Cinta Aron). Membuat pelatihan tentang Membaca Alkitab dengan Mata Baru (MAdMB) baik itu kepada Moria dan juga kepada Pendeta GBKP yang laki-laki dan perempuan. Mengintensifkan dan memaksimalkan pelatihan Pastoral Counseling, untuk pemberdayaan anggota Moria menjadi konselor baik itu didalam keluarga, gereja maupun masyarakat. Membuat baju seragam Moria yang baru dengan warna peach (otak udang). L. PERIODE Pada tanggal Juni 2005 bertempat di Retreat Center Sukamakmur di adakanlah Musyawarah Pelayanan Lengkap ( MUPEL) yang ke XI dan terpilihlah badan Pengurus Moria GBKP Periode Ketua Umum : Pdt. Jennie E. Keliat Ketua Bid. Kesaksian : Ir. Nesti Rostina Saragih Ketua Bid.Persekutuan: Dra. Tini Sembiring Ketua Bid. Pelayanan: dr. Serimawati Sembiring Sekretris Umum : Pdt. Suenita Sinulingga Sekretaris : Ir. Aritha Tarigan Bendahara Umum : Pt. Bodan Ratna br Ginting Bendahara : Hartalina br Sembiring, BA Pembantu Umum : Dra. Bancilit br Ginting a. Departemen Persekutuan : Pt. Naberi br Tarigan Pdt. Larena br Sinuaji b. Departemen Pelayanan : Pt. Peraten br Tarigan Drg. Ratna br Sitepu c. Departemen Kesaksian : Dra. Frida Deliana Harahap, MSi Agustina br Sinulingga, SE d. Departemen Usaha : Manis Dahliana br Sembiring Lina br Sinulingga Program yang dilakukan sampai saat ini, selain program rutin adalah : Meningkatkan pelatihan untuk Song Leader dan Dirigen Paduan Suara untuk kebaikan cara bernyanyi pada saat kebaktian. Mengembangkan pelayanan terhadap aron hingga ke wilayah Kabanjahe sekitar.

16 Pengurus Moria GBKP Periode

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat Karo adalah masyarakat yang menganut sistem patriaki, yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masyarakat Karo adalah masyarakat yang menganut sistem patriaki, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masyarakat Karo adalah masyarakat yang menganut sistem patriaki, yang artinya garis keturunan berdasarkan ayah. Hal ini jelas dilihat dari kehidupan sosial

Lebih terperinci

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP

POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP Rumusan Amandemen P2P MAMRE GBKP POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP 2015 2020 BAB I HAKEKAT, KEDUDUKAN DAN TUGAS PANGGILAN Pasal 1 Nama dan Kedudukan 1. Perbapan (Kaum Bapak) merupakan salah satu Lembaga

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP

GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP 2010-2015 Pendahuluan Kebaktian Anak Kebaktian Remaja (KAKR) adalah salah satu wadah beribadah dan pengembangan iman para anak dan remaja GBKP, yang juga adalah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1 TERBENTUKNYA GBKP PERPULUNGEN BALIKPAPAN... 1

DAFTAR ISI. Daftar Isi... 1 TERBENTUKNYA GBKP PERPULUNGEN BALIKPAPAN... 1 DAFTAR ISI Hal Daftar Isi... 1 PERKEMBANGAN DAN SEJARAH TERBENTUKNYA GBKP PERPULUNGEN BALIKPAPAN... 1 1. Cikal Bakal Berdirinya GBKP Balikpapan... 2 2. Sebuah Kerinduan Untuk Menghimpun Orang Karo... 2

Lebih terperinci

Telah melayani sebagai guru KAKR selama 2 tahun. untuk mempraktekkannya. Tidak ada pembagian kelas dalam KAKR

Telah melayani sebagai guru KAKR selama 2 tahun. untuk mempraktekkannya. Tidak ada pembagian kelas dalam KAKR Lampiran Field Notes GBKP Lau Buluh 1. Nama : DRN Jabatan Waktu Tempat : Guru KAKR : 12 Agustus 2012, 12.00 13.00 WIB : Gedung Gereja GBKP Lau Buluh Telah melayani sebagai guru KAKR selama 2 tahun. Memiliki

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN 2016

PROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN 2016 I. VISI MENJADI TELADAN DALAM PELAYANAN PROGRAM KERJA KOMISI LANJUT USIA ( LANSIA ) GKI SUMUT MEDAN TAHUN II. MISI 1. Menjaga karya dan kemampuan 2. Menjaga iman 3. Menjaga kesehatan 4. Menjaga kebugaran

Lebih terperinci

SEJARAH PEMBENTUKEN BAKAL JEMAAT GBKP PALANGKA RAYA

SEJARAH PEMBENTUKEN BAKAL JEMAAT GBKP PALANGKA RAYA SEJARAH PEMBENTUKEN BAKAL JEMAAT GBKP PALANGKA RAYA Awal dari Pembentukan Bakal Jemaat GBKP Palangka raya melalui proses yang panjang dan pergumulan diantara warga karo di kota Palangkaraya yang tergabung

Lebih terperinci

Gereja Menyediakan Persekutuan

Gereja Menyediakan Persekutuan Gereja Menyediakan Persekutuan Pada suatu Minggu pagi sebelum kebaktian Perjamuan Tuhan, lima orang yang akan diterima sebagaianggota gereja berdiri di depan pendeta dan sekelompok diaken. Salah seorang

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I ORGANISASI PASAL 1 Wilayah Pelayanan Wilayah pelyanan yang dimaksud adalah wilayah pelayanan PP. Kristiyasa yang tidak harus sama dengan pembagian

Lebih terperinci

GKI Pasteur MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA. Penatalayanan Bina

GKI Pasteur MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA. Penatalayanan Bina GKI Pasteur Penatalayanan Bina MAJELIS JEMAAT DAN TUGASNYA Siapakah Majelis Jemaat Fungsi Majelis Jemaat Struktur organisasi Majelis Jemaat - Tugas tiap bagian Majelis Jemaat 1 PENDAHULUAN Pada setiap

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENULISAN Masyarakat Karo terkenal dengan sikap persaudaraan dan sikap solidaritas yang sangat tinggi. Namun ironisnya sikap persaudaraan dan kekerabatan yang mewarnai

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu:

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN Kecamatan Kedaton terdiri dari 7 kelurahan, yaitu: (1) Kelurahan Kedaton, (2) Kelurahan Surabaya, (3) Kelurahan Sukamenanti, (4) Kelurahan Sidodadi, (5) Kelurahan Sukamenanti

Lebih terperinci

BAB 5. Penutup. (GBKP Lau Buluh), semi kota (GBKP Pancur Batu) dan juga jemaat kota (GBKP Km 7

BAB 5. Penutup. (GBKP Lau Buluh), semi kota (GBKP Pancur Batu) dan juga jemaat kota (GBKP Km 7 BAB 5 Penutup Pada bagian penutup ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan dari penelitian dan juga saran kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan KAKR. 5. 1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI KEBAKTIAN GEREJA BATAK KARO PROTESTAN JALAN JAMIN

DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI KEBAKTIAN GEREJA BATAK KARO PROTESTAN JALAN JAMIN DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN DALAM LITURGI KEBAKTIAN GEREJA BATAK KARO PROTESTAN JALAN JAMIN GINTING KM.7 PADANG BULAN MEDAN SKRIPSI SARJANA DIKERJAKAN O L E H ATMAN JEREMIA BARUS NIM: 070707011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta sebagai Runggun dan termasuk di dalam lingkup Klasis Jakarta-Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta sebagai Runggun dan termasuk di dalam lingkup Klasis Jakarta-Bandung. BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan 1. Latar Belakang Masalah Gereja 1 dipahami terdiri dari orang-orang yang memiliki kepercayaan yang sama, yakni kepada Yesus Kristus dan melakukan pertemuan ibadah secara

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pendampingan dan konseling pastoral adalah alat-alat berharga yang melaluinya gereja tetap relevan kepada kebutuhan manusia. 1 Keduanya, merupakan cara

Lebih terperinci

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 06/ BPMS-BNKP/ 2008 tentang UNIT PELAYANAN BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 06/ BPMS-BNKP/ 2008 tentang UNIT PELAYANAN BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 06/ BPMS-BNKP/ 2008 tentang UNIT PELAYANAN Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP : Matius 16:21-28;

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU

ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU Diterbitkan oleh: Majelis Pusat Gereja Kristen Perjanjian Baru Daftar Isi BAB I Keanggotaan... 3 BAB II Musyawarah Besar... 4 BAB

Lebih terperinci

K O M I S I P E M I L I H A N U M U M K A B U P A T E N K A R O S A L I N A N

K O M I S I P E M I L I H A N U M U M K A B U P A T E N K A R O S A L I N A N K O M I S I P E M I L I H A N U M U M K A B U P A T E N K A R O S A L I N A N KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KARO Nomor 30 /Kpts./kpukab/PB/V/2015. TENTANG PENGANGKATAN PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN

Lebih terperinci

Karunia Karunia Rohani

Karunia Karunia Rohani PROGRAM PELAYANAN KRISTEN Karunia Karunia Rohani CATATAN SISWA UNIT I No. Tanggal Kirim Tulislah dengan huruf cetak yang jelas! Nama Saudara......................................... Alamat. Kota Propinsi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hanna, 2004, p Prapti Nitin, Buku Lustrum ke-25 Panti Wreda Hanna dalam Pendampingan Para Lanjut Usia di Panti Wreda

BAB I PENDAHULUAN. Hanna, 2004, p Prapti Nitin, Buku Lustrum ke-25 Panti Wreda Hanna dalam Pendampingan Para Lanjut Usia di Panti Wreda 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Permasalahan Panti Wreda Hanna yang didirikan oleh Persekutuan Doa Wanita Oikumene Hanna (PDWOH) merupakan sebuah Panti Wreda khusus untuk kaum wanita. Panti Wreda

Lebih terperinci

PENELAHAAN ALKITAB ANTAR GENERASI

PENELAHAAN ALKITAB ANTAR GENERASI PENELAHAAN ALKITAB ANTAR GENERASI Studi Kritis Terhadap pelaksanaan PJJ sebagai Pembinaan Warga Jemaat Antar Generasi di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) TESIS Diajukan kepada Fakultas Teologi Untuk

Lebih terperinci

PERMATA GBKP PERSADAN MAN ANAK GEREJANTA ( Persekutuan Pemuda Gereja Batak Karo Protestan)

PERMATA GBKP PERSADAN MAN ANAK GEREJANTA ( Persekutuan Pemuda Gereja Batak Karo Protestan) PERMATA GBKP ( Persekutuan Pemuda Gereja Batak Karo Protestan) Klasis Sekretariat : Jl. Telp.. Acc No. BRI Cabang Iskandar Muda No. a/n. ( A ) Kepala Surat No: /A/PK..*/..**/2015 Medan, 1 Mei 2015 Lamp:

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 364 /PDT/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 364 /PDT/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 364 /PDT/2012/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam peradilan tingkat banding, telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk kepada anak-anak. Mandat ini memberikan tempat bagi anak-anak untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk kepada anak-anak. Mandat ini memberikan tempat bagi anak-anak untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketika Tuhan Yesus naik ke surga, Ia memberikan mandat kepada seluruh murid untuk pergi ke seluruh dunia dan menjadikan semua bangsa menjadi muridnya (Matius

Lebih terperinci

III. PROFIL GKI PALSIGUNUNG DEPOK

III. PROFIL GKI PALSIGUNUNG DEPOK III. PROFIL GKI PALSIGUNUNG DEPOK 3.1 Sejarah dan Perkembangan GKI Palsigunung Depok Gereja Kristen Indonesia (GKI) merupakan buah penyatuan dari GKI Jawa Barat, GKI Jawa Tengah, dan GKI Jawa Timur. Berdirinya

Lebih terperinci

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI

BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI PASAL 13 : BADAN PENGURUS SINODE Badan Pengurus Sinode adalah pimpinan dalam lingkungan Sinode yang terdiri dari wakil-wakil jemaat anggota yang bertugas menjalankan fungsi

Lebih terperinci

Pasal 3 1. Peserta Biasa mempunyai Hak Bicara dan Hak Suara 2. Peserta Luar Biasa mempunyai Hak Bicara

Pasal 3 1. Peserta Biasa mempunyai Hak Bicara dan Hak Suara 2. Peserta Luar Biasa mempunyai Hak Bicara TATA TERTIB MUSYAWARAH PIMPINAN PARIPURNA AMGPM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Musyawarah Pimpinan Paripurna Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku dilaksanakan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Bab

Lebih terperinci

TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN

TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN [1] Allah adalah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya, termasuk manusia yang diciptakan menurut gambar- Nya. Allah menciptakan segalanya baik namun dosa manusia menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH (1) Tata Gereja GKJ adalah seperangkat peraturan yang dibuat berdasarkan Alkitab sesuai dengan yang dirumuskan di dalam Pokok-pokok Ajaran GKJ dengan tujuan

Lebih terperinci

PROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS

PROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS PROFILE LINGKUNGAN ST BONAVENTURA PULOMAS 14 PROFILE LINGKUNGAN SANTO YOHANES PEMANDI 2 Mengenal Santo Yohanes Pemandi Yohanes pemandi lahir pada tanggal 24 Juni. Ayah yohanes ialah Zakarias seorang imam

Lebih terperinci

PERATURAN HURIA KRISTEN INDONESIA (HKI)

PERATURAN HURIA KRISTEN INDONESIA (HKI) PERATURAN HURIA KRISTEN INDONESIA (HKI) Nomor. Tahun 2016 Tentang : Pengelolaan Keuangan Sentralisasi HKI Dengan Kasih dan Karunia Tuhan Jesus Kristus, Pucuk Pimpinan Huria Kristen Indonesia, M e n i m

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan adalah suatu gejala sosial yang menarik, karena

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan adalah suatu gejala sosial yang menarik, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan adalah suatu gejala sosial yang menarik, karena peranannya yang tak terpisahkan dari kegiatan masyarakat. Ia mempunyai sifat yang universal, yang

Lebih terperinci

BAB IV CREDIT UNION DALAM PERSEPEKTIF DIAKONIA TRANSFORMATIF. kehidupan masyarakat. Kemiskinan membuat jutaan anak-anak tidak mengenyam

BAB IV CREDIT UNION DALAM PERSEPEKTIF DIAKONIA TRANSFORMATIF. kehidupan masyarakat. Kemiskinan membuat jutaan anak-anak tidak mengenyam BAB IV CREDIT UNION DALAM PERSEPEKTIF DIAKONIA TRANSFORMATIF Kemiskinan adalah suatu masalah besar dan serius yang sedang terjadi ditengahtengah kehidupan masyarakat. Kemiskinan membuat jutaan anak-anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Karo merupakan suatu wilayah yang terletak Suatu Dataran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Karo merupakan suatu wilayah yang terletak Suatu Dataran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Karo merupakan suatu wilayah yang terletak Suatu Dataran Tinggi di Bukit Barisan, Sumatera Utara yang di kelilingi oleh pegunungan. Kabupaten Karo beribu

Lebih terperinci

TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN

TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN TATA GEREJA GBKP I. PEMBUKAAN [1] Allah adalah Pencipta langit dan bumi serta segala isinya, termasuk manusia yang diciptakan menurut gambarnya. Allah menciptakan segalanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suku Karo itu suku bangsa Haru kemudian di sebut Haru dan akhirnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suku Karo itu suku bangsa Haru kemudian di sebut Haru dan akhirnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suku Karo itu suku bangsa Haru kemudian di sebut Haru dan akhirnya dinamai suku Karo sekarang ini (P. Sinuraya,2000: 1). Setelah hancurnya Kerajaan Haru Wampu, Kerajaan

Lebih terperinci

Terjemahan KOTA PALEM. WARTA BERKALA KE 6 Januari Satu tahun penuh kegiatan

Terjemahan KOTA PALEM. WARTA BERKALA KE 6 Januari Satu tahun penuh kegiatan Terjemahan KOTA PALEM WARTA BERKALA KE 6 Januari 2015 2014 Satu tahun penuh kegiatan 2014 adalah tahun yang penuh kegiatan untuk Yayasan Kota Palem. Tahun yang begitu sibuk dengan banyak perkembangan dan

Lebih terperinci

PROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS

PROFILE LINGKUNGAN ST.YOHANES PEMANDI WILAYAH IX ST BONAVENTURA PULOMAS PROFILE LINGKUNGAN ST BONAVENTURA PULOMAS 14 PROFILE LINGKUNGAN SANTO YOHANES PEMANDI 2 Daftar isi : 1. Sampul..Hal 2 2. Daftar Isi..Hal 3 3. Mengenal Yohanes Pemandi.Hal 4 4. Peta Wilayah St. Yohanes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejarah misi terdahulu di Indonesia yang dikerjakan oleh Zending Belanda, orang

BAB I PENDAHULUAN. sejarah misi terdahulu di Indonesia yang dikerjakan oleh Zending Belanda, orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan Gereja X Bandung di Wilayah Jawa Barat tidak terlepas dari sejarah misi terdahulu di Indonesia yang dikerjakan oleh Zending Belanda, orang Tionghoa

Lebih terperinci

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT. Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT. Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Matius 16:21-28;

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat tidak dapat dihindari. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (10/2), mencatat ekonomi Indonesia tumbuh

Lebih terperinci

Jakarta, 22 Agustus : 3551/VIII-17/MS.XX : 1 (satu) Bundel : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Fungsionaris Pelaksana Harian Majelis Jemaat

Jakarta, 22 Agustus : 3551/VIII-17/MS.XX : 1 (satu) Bundel : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Fungsionaris Pelaksana Harian Majelis Jemaat Jakarta, 22 Agustus 2017 Nomor Lamp Perihal : 3551/VIII-17/MS.XX : 1 (satu) Bundel : Petunjuk Pelaksanaan Pemilihan Fungsionaris Pelaksana Harian Majelis Jemaat Kepada Yth. : Seluruh Majelis Jemaat GPIB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gereja merupakan persekutuan orang-orang percaya di dalam Kristus.

BAB I PENDAHULUAN. Gereja merupakan persekutuan orang-orang percaya di dalam Kristus. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Gereja merupakan persekutuan orang-orang percaya di dalam Kristus. Dasar kesaksian dan pelayanan gereja adalah Kristus. Kekuasaan dan kasih Kristus tidak terbatas

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang

Lebih terperinci

LINGKUNGAN ST URSULA WILAYAH X PAROKI ST BONAVENTURA JAKARTA, AGUSTUS 2015

LINGKUNGAN ST URSULA WILAYAH X PAROKI ST BONAVENTURA JAKARTA, AGUSTUS 2015 LINGKUNGAN ST URSULA WILAYAH X PAROKI ST BONAVENTURA JAKARTA, AGUSTUS 2015 SEJARAH LINGKUNGAN Sejarah Lingkungan Santa Ursula tidak terlepas dari sejarah wilayah maupun sejarah Paroki Bonaventura Pulomas,

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA ANGGARAN RUMAH TANGGA PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA GERINDRA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Syarat Keanggotaan Syarat menjadi Anggota Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) adalah : 1. Warga Negara Indonesia.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kepemimpinan merupakan hal yang penting berada dalam gereja. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan gereja sebagai organisasi. Dalam teori Jan Hendriks mengenai jemaat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

BAB V PENUTUP. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: BAB V PENUTUP Pada bagian ini penulisan akan dibagi menjadi dua bagian yaitu kesimpulan dan saran. 5.1.KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Gereja adalah persekutuan orang percaya

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 PERMASALAHAN 1.1.1 Latar Belakang Masalah Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) adalah Gereja mandiri bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI) sekaligus anggota Persekutuan Gereja-Gereja

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROGRAM PELAYANAN DI RESORT 1. Pengantar Persidangan Majelis Sinode BNKP ke-56 telah terlaksana dengan baik pada tanggal 3-8 Juli 2012 bertempat di Jemaat BNKP Onolimbu, Resort

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROGRAM PELAYANAN DI JEMAAT 1. Pengantar Persidangan Majelis Sinode BNKP ke-56 telah terlaksana dengan baik pada tanggal 3-8 Juli 2012 bertempat di Jemaat BNKP Onolimbu, Resort

Lebih terperinci

PROPOSAL PERAYAAN NATAL OIKUMENE IKATAN ALUMNI SMAN 2 PEMATANG SIANTAR DI JABODETABEK TAHUN 2011

PROPOSAL PERAYAAN NATAL OIKUMENE IKATAN ALUMNI SMAN 2 PEMATANG SIANTAR DI JABODETABEK TAHUN 2011 PROPOSAL PERAYAAN NATAL OIKUMENE IKATAN ALUMNI SMAN 2 PEMATANG SIANTAR DI JABODETABEK TAHUN 2011 PANITIA PERAYAAN NATAL OIKUMENE IKATAN ALUMNI SMAN 2 PEMATANG SIANTAR DI JABODETABEK 20011 PROPOSAL PERAYAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan hal yang tidak asing bagi kita. Setiap orang pasti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Musik merupakan hal yang tidak asing bagi kita. Setiap orang pasti 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan hal yang tidak asing bagi kita. Setiap orang pasti memiliki pengalaman dalam bermusik karena musik mampu menjangkau semua kalangan masyarakat

Lebih terperinci

Halaman PEMBUKAAN

Halaman PEMBUKAAN Halaman - 1 - PEMBUKAAN 1. Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa Indonesia melalui perjuangan yang luhur telah mencapai Kemerdekaannya yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 337/PDT/2012/PT. MDN

P U T U S A N NOMOR : 337/PDT/2012/PT. MDN P U T U S A N NOMOR : 337/PDT/2012/PT. MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ---------PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat banding telah menjatuhkan

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA

PENGADILAN TINGGI SUMATERA UTARA P U T U S A N Nomor : 28/PDT/2017/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada peradilan tingkat banding, telah

Lebih terperinci

TATA GEREJA PEMBUKAAN

TATA GEREJA PEMBUKAAN TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 36/B/2012/PT.TUN-MDN

P U T U S A N Nomor : 36/B/2012/PT.TUN-MDN P U T U S A N Nomor : 36/B/2012/PT.TUN-MDN -------------------------------------------------------------------------------------- Publikasi putusan ini dimaksudkan sebagai informasi kepada publik, sedangkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan semua kajian dalam bab-bab yang telah dipaparkan di atas, pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan rekomendasi. Rekomendasi ini terutama bagi gereja

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) PEMILIHAN PELAKSANA HARIAN MAJELIS JEMAAT MASA BAKTI 2017 s.d 2020

PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) PEMILIHAN PELAKSANA HARIAN MAJELIS JEMAAT MASA BAKTI 2017 s.d 2020 PETUNJUK PELAKSANAAN (JUKLAK) PEMILIHAN PELAKSANA HARIAN MAJELIS JEMAAT MASA BAKTI 2017 s.d 2020 I. Dasar Pelaksanaan Tata Gereja GPIB tahun 2015 1. Tata Dasar, Bab IV ttg Penatalayanan Gereja 2. Peraturan

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 222 / PID / 2014 / PT- MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tgl.lahir : 43 Tahun / 31 Mei 1971;

P U T U S A N NOMOR : 222 / PID / 2014 / PT- MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Umur/Tgl.lahir : 43 Tahun / 31 Mei 1971; 1 P U T U S A N NOMOR : 222 / PID / 2014 / PT- MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Medan yang mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat banding menjatuhkan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN. Peraturan Banua Niha Keriso Protestan tentang Resort

MEMUTUSKAN. Peraturan Banua Niha Keriso Protestan tentang Resort PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 03/BPMS-BNKP/2008 tentang R E S O R T Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Kejadian

Lebih terperinci

PERATURAN ORGANISASI NOMOR 04 TENTANG URAIAN TUGAS/JOB DISCRIPTION PENGURUS AMGPM

PERATURAN ORGANISASI NOMOR 04 TENTANG URAIAN TUGAS/JOB DISCRIPTION PENGURUS AMGPM PERATURAN ORGANISASI NOMOR 04 TENTANG URAIAN TUGAS/JOB DISCRIPTION PENGURUS AMGPM Pasal 1 KETENTUAN UMUM 1. Pengurus AMGPM dalam tugasnya untuk memimpin organisasi, dipimpin oleh Ketua (Umum) dan Sekretaris

Lebih terperinci

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 01/BPMS-BNKP/2007 tentang BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BANUA NIHA KERISO PROTESTAN

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 01/BPMS-BNKP/2007 tentang BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BANUA NIHA KERISO PROTESTAN PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 01/BPMS-BNKP/2007 tentang BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS

Lebih terperinci

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati

Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Karunia Karunia Pelayanan Lainnya: 1 Melayani Mengajar Menasihati Kita telah menyelesaikan penelaahan mengenai keempat karunia yang kita sebut karunia pelayanan. Walaupun daftar karunia-dalam Efesus 4

Lebih terperinci

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008

PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008 PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008 tentang J E M A A T Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Kejadian

Lebih terperinci

PROGRAM KOMISI PELAYANAN PEMUDA SINODE GMIM TAHUN 2015 HASIL SIDANG MAJELIS SINODE TAHUNAN KE- 27 di Wilayah KAWANGKOAN TAHUN 2014

PROGRAM KOMISI PELAYANAN PEMUDA SINODE GMIM TAHUN 2015 HASIL SIDANG MAJELIS SINODE TAHUNAN KE- 27 di Wilayah KAWANGKOAN TAHUN 2014 1. BidangMisi&Oikumene PROGRAM KOMISI PELAYANAN PEMUDA SINODE GMIM TAHUN HASIL SIDANG MAJELIS SINODE TAHUNAN KE- 27 di Wilayah KAWANGKOAN TAHUN 2014 1 Ibadah Agung Paskah& HUT Meningkatkan Pemahaman tentang

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : DOKUMENTASI PENELITIAN. Keterangan: Peta Kelurahan Tigabinanga. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : DOKUMENTASI PENELITIAN. Keterangan: Peta Kelurahan Tigabinanga. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : DOKUMENTASI PENELITIAN Keterangan: Peta Kelurahan Tigabinanga 147 Keterangan: Salah satu kegiatan bersama antara umat beragama Kristen dengan umat beragama Islam yaitu di pesta adat

Lebih terperinci

BAB III Gereja Batak Karo Protestan (GBKP)

BAB III Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) BAB III Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Dalam bab ini penulis akan mendeskripsikan tentang sejarah singkat, teologi dan teologi misi yang mencakup pengertian misi, tujuan misi, dan pelaku misi dalam

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : 60/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 60/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 60/PDT/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGADILAN TINGGI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Pekabaran Injil (PI) atau penginjilan sering disebut juga dengan evangelisasi atau evangelisme, 1 merupakan salah satu bentuk misi Gereja. Kata Injil yang

Lebih terperinci

Gereja Memberitakan Firman

Gereja Memberitakan Firman Gereja Memberitakan Firman Gereja-gereja yang mengakui kewibawaan Firman Allah memberikan tempat terhormat dan utama kepadanya. Pendeta dalam gereja-gereja seperti ini dengan setia memberitakan Firman

Lebih terperinci

PERATURAN PENATALAYANAN KEUANGAN GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

PERATURAN PENATALAYANAN KEUANGAN GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) PERATURAN PENATALAYANAN KEUANGAN GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) 35 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih,

Lebih terperinci

Panduan Administrasi. Kompleks Istana Mekar Wangi Taman Mekar Agung III No. 16 Bandung Telp ; Website:

Panduan Administrasi. Kompleks Istana Mekar Wangi Taman Mekar Agung III No. 16 Bandung Telp ; Website: GKIm Jemaat Ka Im Tong - Bandung Jl. HOS Cokroaminoto No. 63 Bandung 40172 Telp. (022) 6011677, 6014982, 6120373, 6120374 Fax. (022) 6120372 GKIm Jemaat Hosanna Jl. Dr. Djundjunan No. 141 Bandung 40162

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1

BAB I PENDAHULUAN. bertemunya masyarakat yang beragama, yang disebut juga sebagai jemaat Allah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persekutuan di dalam Yesus Kristus dipahami berada di tengah-tengah dunia untuk dapat memberikan kekuatan sendiri kepada orang-orang percaya untuk dapat lebih kuat

Lebih terperinci

BAB II SEJARAH SINGKAT DAN PERKEMBANGAN GEREJA BATAK KARO PROTESTAN JALAN JAMIN GINTING KM.7 PADANG BULAN MEDAN

BAB II SEJARAH SINGKAT DAN PERKEMBANGAN GEREJA BATAK KARO PROTESTAN JALAN JAMIN GINTING KM.7 PADANG BULAN MEDAN BAB II SEJARAH SINGKAT DAN PERKEMBANGAN GEREJA BATAK KARO PROTESTAN JALAN JAMIN GINTING KM.7 PADANG BULAN MEDAN Pada Bab II ini, penulis akan memaparkan sejarah singkat dan perkembangan jemaat Gereja Batak

Lebih terperinci

Anggaran Dasar ASASI DEKLARASI

Anggaran Dasar ASASI DEKLARASI DEKLARASI Anggaran Dasar ASASI Asosiasi Akademisi Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia Ditetapkan pada Mu tamar Luar Biasa ASASI, 20 September 2006 di Bandung. Bahwa pendidikan tinggi di Indonesia memegang

Lebih terperinci

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa

Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa Bergabunglah dengan Saudara yang Lain Bila Berdoa III Berdoalah dengan Seorang Teman II Berdoalah dengan Keluarga Saudara III Berdoalah dengan Kelompok Doa II Berdoalah dengan Jemaat Pelajaran ini akan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)

KEPUTUSAN PIMPINAN PUSAT GKPS Nomor: 99/SK-1-PP/2013 tentang TATA GEREJA dan PERATURAN RUMAH TANGGA GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) TATA GEREJA GKPS 1 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih, STh, MSc, PhD Sekretaris Jenderal : Pdt. El Imanson Sumbayak,

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBINAAN ROHANI TERHADAP KEAKTIFAN KAUM MUDA DALAM PELAYANAN DI GEREJA KRISTEN HOLISTIK JEMAAT SERENITY MAKASSAR SKRIPSI

PENGARUH PEMBINAAN ROHANI TERHADAP KEAKTIFAN KAUM MUDA DALAM PELAYANAN DI GEREJA KRISTEN HOLISTIK JEMAAT SERENITY MAKASSAR SKRIPSI PENGARUH PEMBINAAN ROHANI TERHADAP KEAKTIFAN KAUM MUDA DALAM PELAYANAN DI GEREJA KRISTEN HOLISTIK JEMAAT SERENITY MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat dalam Menyelesaikan Stratum

Lebih terperinci

PERATURAN SIASAT GEREJA DI GKPS (RUHUT PAMINSANGON)

PERATURAN SIASAT GEREJA DI GKPS (RUHUT PAMINSANGON) PERATURAN SIASAT GEREJA DI GKPS (RUHUT PAMINSANGON) 76 Ketetapan Synode Bolon GKPS ke-32 Tahun 1994 No. 5/1 Tahun 1994 Tentang RUHUT PAMINSANGON DI GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN SYNODE BOLON GEREJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Manusia hidup tidak selamanya berada dalam kondisi dimana semuanya berjalan lancar sesuai dengan apa yang direncanakan dan diingininya. Ada saat dimana muncul ketegangan-ketegangan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Kajian

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Kajian BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Kajian 1.1.1. Kemandirian Gereja, Antara Impian dan Kenyataan Hingga dewasa ini pada kenyataannya kita masih menemukan adanya gereja gereja yang belum dapat secara

Lebih terperinci

ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU

ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGKATAN MUDA GEREJA PROTESTAN MALUKU BAB I AMANAT PELAYANAN Pasal 1 1. Melaksanakan misi Allah di dunia yaitu panggilan untuk memberitakan keadilan, kebenaran, kesejahteraan dan

Lebih terperinci

Gereja Melayani Orang

Gereja Melayani Orang Gereja Melayani Orang Beberapa orang mengunjungi sebuah katedral yang indah. Mereka mengagumi keindahan, arsitektur dan harta kekayaannya. Pemimpin-pemimpin gereja setempat itu mengatakan kepada tamu-tamu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. 1.1.a Pengertian Emeritasi Secara Umum

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. 1.1.a Pengertian Emeritasi Secara Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.1.a Pengertian Emeritasi Secara Umum Emeritasi merupakan istilah yang tidak asing di telinga kita. Dalam dunia pendidikan kita mengetahui adanya profesor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya. untuk menghasilkan keturunan. kedua, sebagai wujud untuk saling

BAB IV ANALISA DATA. A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya. untuk menghasilkan keturunan. kedua, sebagai wujud untuk saling BAB IV ANALISA DATA A. Analisa Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya Makna Pernikahan di Gereja Bethany Nginden Surabaya bisa tergolong memiliki makna, Diantara makna tersebut bisa di bilang

Lebih terperinci

BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 NAMA

BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 NAMA 1 PERATURAN RUMAH TANGGA PERSATUAN NAPOSOBULUNG (PNB) HURIA KRISTEN INDONESIA (HKI). (P3RT PNB HKI) PEMBUKAAN Persatuan Naposobulung (PNB) HKI adalah satu-satunya wadah pemuda di lingkungan HKI. Sebagaimana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Manado, Agustus Pengurus Pusat Departemen Pemuda dan Anak Gereja Bethel Indonesia TATA KERJA DPA GBI

KATA PENGANTAR. Manado, Agustus Pengurus Pusat Departemen Pemuda dan Anak Gereja Bethel Indonesia TATA KERJA DPA GBI KATA PENGANTAR Oleh karena kasih dan anugerah Tuhan Yesus Kristus. Departemen Pemuda dan Anak Gereja Bethel Indonesia, melalui Panitia Ad Hoc Tata Kerja DPA GBI 2013-2017 akhirnya dapat menyelesaikan penyempurnaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan di kota saat ini mulai dipenuhi dengan aktivitas yang semakin padat dan fasilitas yang memadai. Kenyataan tersebut tidak dapat dipungkiri oleh gereja-gereja

Lebih terperinci

Menjadi Anggota Masyarakat Gereja

Menjadi Anggota Masyarakat Gereja Menjadi Anggota Masyarakat Gereja Chee Kim adalah seorang anak yatim piatu. Meskipun ia baru berusia enam tahun, ia hidup sebagai gelandangan di kota Hong Kong. Ia tidak mempunyai keluarga. Pada suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Handoyomarno Sir, Benih Yang Tumbuh 7, Gereja Kristen Jawi Wetan, Malang, 1976, hal.25

BAB I PENDAHULUAN. 1 Handoyomarno Sir, Benih Yang Tumbuh 7, Gereja Kristen Jawi Wetan, Malang, 1976, hal.25 BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan 1. Latar Belakang Permasalahan Sejarah awal berdirinya Greja Kristen Jawi Wetan atau GKJW adalah berasal dari proses pekabaran Injil yang dilakukan oleh Coenrad Laurens

Lebih terperinci

BAB 4 RELEVANSI PEMURIDAN YANG SEDERAJAT BAGI KEHIDUPAN BERGEREJA DI INDONESIA

BAB 4 RELEVANSI PEMURIDAN YANG SEDERAJAT BAGI KEHIDUPAN BERGEREJA DI INDONESIA BAB 4 RELEVANSI PEMURIDAN YANG SEDERAJAT BAGI KEHIDUPAN BERGEREJA DI INDONESIA PENDAHULUAN Telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa setiap orang baik laki-laki dan perempuan dipanggil untuk bergabung dalam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Gereja merupakan sebuah wadah yang seharusnya aktif untuk dapat menjangkau seluruh jemaatnya agar dapat merasakan kehadiran Allah ditengahtengah kehidupannya. Dengan itu maka,

Lebih terperinci

Kalender Doa April Berdoa Bagi Wanita Yang Sangat Miskin

Kalender Doa April Berdoa Bagi Wanita Yang Sangat Miskin Kalender Doa April 2015 Berdoa Bagi Wanita Yang Sangat Miskin Di seluruh dunia pertolongan bagai kaum wanita yang sangat miskin sedang berlangsung. Banyaknya kampanye untuk menyediakan vaksin, obat malaria,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh data lapangan guna. penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Untuk memperoleh data lapangan guna penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif sangat mengandalkan manusia

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah gereja di Indonesia tidak bisa dipisahkan dari kolonialisme yang dilakukan oleh bangsabangsa Eropa. Karena kekristenan datang ke Indonesia bersama

Lebih terperinci