BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 NAMA
|
|
- Farida Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 PERATURAN RUMAH TANGGA PERSATUAN NAPOSOBULUNG (PNB) HURIA KRISTEN INDONESIA (HKI). (P3RT PNB HKI) PEMBUKAAN Persatuan Naposobulung (PNB) HKI adalah satu-satunya wadah pemuda di lingkungan HKI. Sebagaimana halnya gereja adalah persekutuan orang-orang percaya kepada Yesus Kristus, demikian juga PNB HKI sebagai pemuda/i anggota gereja mempunyai tugas panggilan yang penuh sebagai bahagian persekutuan tersebut. PNB HKI sebagai wadah kesaksian, persekutuan dan pelayanan pemuda HKI, diupayakan menjadi warga gereja yang dewasa dalam iman untuk menyaksikan tanda-tanda kasih Allah, berupa pembebasan, pemulihan, dan perbaikan kehidupan kemanusiaan. Sebagaimana halnya amanat yang diberikan Tuhan kepada Gereja untuk memberikan Kabar Kesukaan ke seluruh dunia (Matius 28:19-20; Markus 16 : 15 ; Kisah 1:8; Yoh.20:21) memberikan kesaksian dan menyampaikan kasihnya kepada manusia (Yoh.13:15, 17-18; Mat.25:40; I Kor.13:13). Berdasarkan amanat Tuhan Allah tersebut, PNB HKI sebagai wadah pemuda dalam HKI berusaha memperlengkapi diri dalam kesaksian, persekutuan, dan pelayanan yang mengarah kepada kemandirian theologia, daya, dan dana. Untuk mencapai hal tersebut maka disusunlah Pokok-pokok Peraturan Rumah Tangga PNB HKI (P3RT PNB HKI). BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1 NAMA Lembaga ini dibei nama Persatuan Naposo Bulung (PNB) Huria Kristen Indonesia (HKI)
2 Pasal 2 Tempat Kedudukan dan waktu 1. PNB HKI berkedudukan dan berkantor Pusat disesuaikan dengan Kantor Pusat.HKI 2. Lembaga ini didirikan dalam jangka waktu yang tidak terbatas BAB II PENGAKUAN PERCAYA DAN TUJUAN Pasal 3 Pengakuan Percaya Lembaga PNB HKI percaya dan mengaku bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan, Juruslamat, Kepala Gereja, Sumber kebenaran dan hidup sesuai dengan Firman Allah yang disaksikan dalam Alkitab (Ul.6:7; Mat. 16:18; Ef. 4:15; I Kor.3:11) (Tata Gereja HKI Bab II Pasal 3) * Pasal 4 Tujuan PNB HKI bertujuan untuk memberitakan Kerajaan Allah melalui Tritugas Panggilan Gereja (bersaksi, bersekutu, dan melayani (Tata Gereja HKI Bab IV Pasal 7) ditengah-tengah gereja, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara) * BAB III STATUS DAN HUBUNGAN Pasal 5 Status dan Hubungan 1. PNB HKI adalah satu-satunya Lembaga Pemuda di lingkungan Gereja HKI. 2
3 2. Hubungan antara HKI dan Pemuda HKI merupakan hubungan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan alat pelayanan khusus bagi Pemuda. BAB IV TUGAS DAN USAHA Pasal 6 Tugas dan usaha Untuk mencapai tujuan, PNB HKI mempunyai tugas dan melakukan usaha yang meliputi: 1. Mengabarkan Injil. 2. Mengadakan kegiatan Pemuda yang kreatip. 3. Mengadakan dan membina hungan dengan Gereja lain sesuai dengan kemampuan talenta yang diterima sejauh tidak bertentangan dengan Tata Gereja HKI serta keputusan Sinode HKI. 4. Mengadakan usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan yang tidak bertentangan dengan dasar-dasar P3RT PNB, Tata Gereja HKI dan dengan keputusan Sinode HKI. 5. Ikut menciptakan kehidupan yang menunjukkan keadilan, kebenaran, dan penuh kasih ditengah-tengah Gereja, Keluarga, Masyarakat, Bangsa dan Negara. BAB V KEANGGOTAAN Pasal 7 Anggota 1. Anggota Lembaga PNB HKI adalah: a. Anggota Biasa. b. Anggota Luar Biasa. 2. Anggota Biasa adalah: a. Semua Pemuda HKI yang telah dibabtiskan dan telah mengakukan imannya (Naik Sidi) dan terdaftar sebagai anggota PNB HKI. 3
4 b. Semua anggota biasa yang belum berumah tangga. 3. Anggota Luar Biasa adalah: Semua warga HKI diluar anggota biasa dari PNB, masyarakat yang menerima tujuan dan usaha PNB HKI yang disetujui oleh Pengurus PNB HKI. Pasal 8 Hak Anggota 1. Anggota Biasa : a. Mempunyai hak bicara dan hak suara. b. Mempunyai hak dipilih dan memilih. c. Mendapat perlindungan dari PNB HKI dalam rangka menjalankan tugas Lembaga PNB HKI baik ke dalam maupun ke luar. d. Mendapat hak dan membela diri dalam sidang PNB HKI menurut lingkungan pelayanannya atau dalam lingkungan pelayanan yang lebih tingi. e. Berhak memperoleh pelayanan dan pembinaan dalam suasana suka maupun duka. 2. Anggota Luar biasa : berhak memberi saran dan nasehat kepada Lemabaga PNB HKI untuk memajukan PNB HKI. Pasal 9 Kewajiban dan anggota. Anggota Biasa berkewajiban antara lain: 1. Bersaksi, bersekutu dan melayani. 2. Mempedomani dan menjalankan P3RT PNB HKI serta keputusan-keputusan PNB HKI. 3. Membayar iuran PNB HKI yang telah ditetapkan. 4. Menghadiri rapat Lembaga PNB HKI. 5. Berperan aktip dalam kegiatan PNB HKI secara umum. 6. Menjaga nama baik PNB HKI 4
5 7. Semua anggota PNB HKI wajib mengikuti dan berperan serta, dalam semua kebaktian di lingkungan HKI. Pasal 10 Berakhirnya keanggotaan Keanggotaan berakhir bila : 1. Mengundurkan diri secara resmi 2. Telah berumah tangga 3. Dikeluarkan dari keanggotaan HKI atas peraturan penggembalaan HKI. 4. Telah mendapat atestasi untuk pindah ke Geraja lain. 5. Karena meninggal dunia. BAB VI KEPENGURUSAN Pasal 11 Struktur Lembaga PNB HKI Lembaga PNB HKI disusun sebagaiberikut : 1. Dalam lingkungan pelayanan Pusat HKI, Lembaga PNB HKI dilaksanakan dan dipimpin oleh pengurus Pusat PNB HKI (PiP PNB HKI). 2. Dalam lingkungan pelayanan Daerah HKI, Lembaga PNB HKI dilaksanakan dan dipimpin oleh Pengurus Daerah PNB HKI (PiD PNB HKI) * 3. Dalam lingkungan pelayanan Resort HKI, Lembaga PNB HKI dilaksanakan dan dipimpin oleh pengurus Resort PNB HKI (PiR PNB HKI) * 4. Dalam lingkungan Pelayanan Jemaat HKI, Lembaga PNB HKI dilaksanakan dan dipimpin oleh pengurus Jemaat PNB HKI (PiJ PNB HKI) * Pasal 12 Komposisi dan susunan pengurus 5
6 1. Pada lingkungan pelayanan Pusat HKI, jumlah pengurus 15 orang dengan komposisi : Ketua umum. Ketua Bidang Pembinaan dan Pendidikan. Ketua bidang konsolidasi dan Pengembangan Organisasi. Ketua Bidang Partisipasi dan Aksi Pelayanan. Ketua Bidang Keuangan. Sekretaris umum. Sekretaris bidang pembinaan dan Pendidikan. Sekretaris bidang konsolidasi dan pengembangan organisasi. Sekretaris bidang partisipasi dan aksi pelayanan. Sekretaris bidang keuangan. Bendahara umum. Anggota. Anggota. Anggota. Anggota. 2. Pada lingkungan Pelayanan Daerah HKI, jumlah pengurus 13 orang dengan komposisi: Ketua. Ketua bidang pembinaan dan pendidikan. Ketua bidang konsolidasi dan pengembangan organisasi. Ketua bidang partisipasi dan aksi pelayanan. Ketua bidang keuangan. Sekretaris. Sekretaris bidang pembinaan dan pendidikan. Sekretaris bidang konsolidasi dan pengembangan organisasi. Sekretaris bidang partisipasi dan aksi pelayanan. Sekretaris bidang keuangan. Bendahara. Anggota. 6
7 Anggota. 3. Pada lingkungan pelayanan Resort HKI, jumlah pengurus 11 orang dengan komposisi: Ketua. Ketua bidang pembinaan dan pendidikan. Ketua bidang konsolidasi dan pengembangan organisasi. Ketua bidang partisipasi dan aksi pelayanan. Ketua bidang keuangan Sekretaris Sekretaris bidang pembinaan dan pendidikan Sekretaris bidang konsolidasi dan pengembangan organisasi. Sekretaris bidang partisipasi dan aksi pelayanan. Sekretaris bidang keuangan. Bendahara. 4. Pada lingkungan pelayanan Jemaat HKI, jumlah pengurus 7 orang dengan komposisi: Ketua. Sekretaris. Bendahara. Bidang pembinaan dan pendidikan. Bidang konsolidasi dan organisasi. Bidang partisipasi dan aksi pelayanaan. Bidang keuangan. 5. Apabila dilingkungan pelayanan HKI, jumlahnya tidak memenuhi ketentuan yang ada, maka minimal ada ketua, Sekretaris dan Bendahara. 6. Pada setiap lingkungan pelayanan, dapat membentuk/mengangkat berupa team, biro-biro, seksiseksi yang dipergunakan untuk kelancaran program. Pasal 13 7
8 Tugas, Hak dan wewenang Pengurus 1. Tugas Pengurus. a. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan program yang telah ditetapkan. b. Pengurus Pusat PNB HKI bertanggungjawab kepada Kongres PNB HKI, Sidang Pengurus Lengkap (SPL) dan pimpinan Pusat HKI melalui Kepala Departemen yang membawahinya. c. Pengurus Daerah PNB HKI bertanggungjawab kepada Konfrensi Daearah, Sidang Pengurus Lengkap Dearah (SPLD), Pengurus Pusat PNB HKI, dan Majelis Daerah setempat. d. Pengurus Resort PNB HKI bertanggungjawab kepada Rapat anggota Resort PNB HKI, Pengurus Daerah PNB HKI, dan Majelis Resort. e. Pengurus Jemaat PNB HKI bertanggungjawab kepada Rapat Anggota Jemaat PNB HKI, Pengurus Resort PNB HKI dan Majelis Jemaat. 2. Hak Pengurus. a. Mempunyai hak bicara dan hak suara. b. Mempunyai hak menarik diri dari kepengurusan. c. Mendapat perlindungan dari Lembaga PNB HKI dalam rangka menjalankan tugas Lembaga PNB HKI baik ke dalam maupun ke luar. d. Mendapat hak bela diri dalam sidang PNB HKI menurut lingkungan pelayanannya atau dalam lingkungan pelayanan yang lebih tinggi. 3. Wewenang Pengurus. a. Mempunyai wewenang membicarakan, menanyakan, dan mengganti pengurus yang tidak aktif. 8
9 b. Menambah kegiatan menurut kebutuhan dan dapat dipertanggungjawabkan kepada sidang-sidang yang berwenang untuk itu. c. Membina dan mengawasi pelaksanaan P3RT PNB HKI, keputusan Sinode HKI dan keputusan Kongres PNB HKI, SPL, SPLD, dilingkungan setingkat dibawahnya. Pasal 15 Pelantikan pengurus. 1. Pengurus Pusat PNB HKI dilantik oleh Departemen yang membawahinya atas persetujuan Pimpinan Pusat dalam Kongres PNB HKI. 2. Pengurus Daerah PNB HKI dilantik oleh Majelis Daerah HKI, didampingi oleh pengurus Pusat PNB HKI dalam Konfrensi Daerah, atau salah satu kebaktian Minggu. 3. Pengurus Resort PNB HKI dilantik oleh Majelis Resort HKI, didampingi oleh Pengurus Daerah dalam Kebaktian Minggu. 4. Pengurus Jemaat PNB HKI dilantik oleh Majelis Jemaat HKI, didampingi oleh Pengurus Resort dalam kebaktian Minggu Jemaat. 5. Bila terjadi penggantian dan penyisipan pengurus, maka dikeluarkan surat Keputusan dan tanpa pelantikan. Pasal 16 Periodisasi Pengurus. 1. Masa Bakti Pengurus. a. Pengurus Pusat PNB HKI dipilih oleh Kongres PNB HKI untuk masa Jabatan 5 (lima) tahun. b. Pengurus Daerah PNB HKI dipilih oleh Konferensi Daerah PNB HKI untuk masa jabatan 5 (lima ) tahun. 9
10 c. Pengurus Resort PNB HKI dipilih oleh Rapat Anggota Resort PNB HKI untuk masa jabatan 2 (dua ) tahun. d. Pengurus Jemaat PNB HKI dipilih oleh Rapat Anggota Jemaat PNB HKI untuk masa jabatan 2 (dua) tahun. 2. Setiap Pengurus hanya berhak dipilih sebanyak 2 (dua) kali periode berturut-turut pada jabatan yang sama. Pasal 17 Pergantian Pengurus antar waktu. 1. Pengunduran diri. 2. Dikeluarkan dari keanggotaan HKI atas dasar peraturan penggembalaan HKI. 3. Surat keputusan pemberhentian dan pengangkatan dilingkungan pelayanan Pusat dikeluarkan Pimpinan Pusat HKI, untuk lingkungan pelayanan Daerah dikeluarkan oleh Pengurus Pusat PNB HKI dan disetujui Majelis Daerah HKI, untuk lingkungan pelayanan Resort HKI dikeluarkan oleh Pengurus Daerah PNB HKI disetujui oleh Majelis Resort, untuk lingkungan pelayanan Jemaat HKI dikeluarkan oleh Pengurus Resort PNB HKI yang disetujui oleh Majelis Jemaat. 4. Tida aktif selama 3 (tiga) bulan berturut-turut tanpa ada pemberitahuan dan tidak mengindahkan himbauan. 5. Pemberian Surat Keputusan untuk Pengurus dilingkungan pelayanannya dilengkapi dengan Berita Acara. Pasal 18 Penasehat dan Tugas Penasehat. 1. Penasehat. a. Jumlah Penasehat adalah sebanyak 3 (tiga) orang yang ditetapkan oleh Pengurus PNB HKI dilingkungan Pelayanannya masing-masing. 10
11 b. Memiliki loyalitas terhadap lembaga PNB HKI. c. Penasehat PNB HKI dipilih dan ditetapkan untuk waktu yang sama dengan masa bakti Pengurus PNB HKI dilingkungan masing-masing. 2. Tugas dan wewenang Penasehat. a. Memberi nasehat dan pengarahan kepada Pengurus PNB HKI. b. Menghadiri rapat-rapat PNB HKI. BAB VII SIDANG-SIDANG Pasal 19 Kongres 1. Kongres memegang kekuasaan tertinggi dalam Lembaga PNB HKI dan tunduk dibawah Keputusan Sinode HKI. 2. Kongres bersidang sekali dalam lima tahun. 3. Peserta Kongres terdiri dari : a. Peserta yang mempunyai hak bicara dan suara : 1. Pengurus Pusat PNB HKI 2. Pengurus Daerah PNB HKI 2 (dua) orang yang ditetapkan dari hasil Rapat Pengurus Daerah PNB HKI. 3. Anggota PNB HKI dalam lingkungan pelayanan, Resort sebanyak 2 (dua) orang yang ditetapkan dari hasil rapat dilingkungan pelayanannya. b. Peserta yang hanya memiliki hak bicara : 1. Pimpinan Pusat sebagai Penasehat. 2. Majelis Daerah yang membidangi PNB HKI 1 (satu) orang sebagai peninjau. 3. Pengurus Daerah PNB HKI dapat mengutus sebanyak 1 (satu) orang sebagai peninjau. 4. Undangan. 4. Pimpinan Sidang Kongres adalah Majlis Ketua yang dipilih dari peserta Kongres sebanyak 5 (lima) orang, dan bukan dari Pengurus Pusat PNB HKI, dan sebelum 11
12 terpilih Majelis Ketua Persidangan, sidang dipimpin oleh Pengurus Pusat PNB HKI. 5. Kongres dilaksanakan oleh Pengurus Pusat PNB HKI. 6. Kongres qorum jika dihadiri oleh: a. Setengah + 1 (satu) dari seluruh jumlah PNB HKI peserta Kongres. b. Jika qorum tidak dapat dicapai sebagaimana dimaksud dalam poin a di atas maka qorum dicapai melalui kesepakatan Peserta yang telah hadir. 7. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Umum Pengurus Pusat PNB HKI. 8. Tata tertib Sidang ditentukan oleh Sidang Kongres. 9. Tugas Kongres adalah : a. Mendengar, menilai, mensahkan/tidak mensahkan pertanggungjawaban pengurus Pusat PNB HKI. b. Menyusun dan menetapkan Garis Besar Program Lembaga PNB HKI. c. Menetapkan Pokok-pokok Peraturan Rumah Tangga PNB HKI (P3RT PNB HKI). d. Memilih Pengurus Pusat PNB HKI. 10. Kongres Luar Biasa dapat dilaksanakan jika : a. Pengurus Pusat PNB HKI keluar dari/tidak dapat melaksanakan amanah Kongres. b. Atas permintaan SPL PNB HKI. c. Atas usul Pengurus Pusat PNB HKI. d. Apabila ada hal-hal penting yang sangat mendesak dan tidak dapat ditunda sampai persidangan berikut. Pasal 20 Sidang Pengurus Lengkap (SPL). 1. SPL bersidang satu kali dalam satu tahun. 2. Peserta SPL adalah : a. Peserta yang mempunyai hak bicara dan hak suara : 12
13 1. Pengurus Daerah PNB HKI sebanyak 3 (tiga) orang 2. Pengurus Pusat PNB HKI. b. Peserta yang mempunyai hak bicara : 1. Pimpinan Pusat HKI sebagai Penasehat. 2. Majelis Daerah yang membidangi PNB HKI 1 (satu) orang sebagai peninjau. 3. Pengurus Daerah PNB HKI dapat mengutus sebanyak 1 (satu) orang sebagai peninjau. 4. Undangan. 3. Pimpinan Sidang SPL dipimpin sebanyak 3 (tiga) orang dari utusan Daerah secara bergilir yang diatur oleh Pengurus Pusat PNB HKI. 4. SPL dilaksanakan oleh Pengurus Pusat PNB HKI. 5. SPL qorum jika dihadiri oleh : a. Setengah dari jumlah Daerah. b. Jika qorum tidak dapat dicapai dengan poin a, maka qorum dicapai melalui kesepakatan peserta yang telah hadir. 6. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Umum Pengurus Pusat PNB HKI. 7. Tata tertib sidang ditentukan oleh peserta SPL. 8. Tugas SPL adalah : a. Mendengar, menilai dan mensahkan/tidak mensahkan program Pengurus Pusat PNB HKI dalam 1 (satu) tahun. b. Menjabarkan program amanah Kongres. Pasal 21 Konferensi Daerah 1. Konferensi Daerah bersidang 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun. 2. Peserta Konfrensi Daerah adalah : a. Peserta yang mempunyai hak bicara dan suara. 13
14 1. Pengurus Daerah PNB HKI. 2. Pengurus Resort PNB HKI 2 (dua) orang yang ditetapkan dari hasil Rapat Pengurus Daerah PNB HKI. 3. Anggota PNB HKI dalam lingkungan pelayanan Jemaat sebanyak 1 (satu) orang yang ditetapkan dari hasil rapat dilingkungan pelayanannya. b. Peserta yang hanya memiliki hak bicara : 1. Pengurus Pusat PNB HKI sebagai peninjau. 2. Majelis Daerah yang membidangi PNB HKI 1 (satu) orang sebagai peninjau. 3. Pengurus Jemaat PNB HKI dapat mengutus sebanyak 1 (satu) oang sebagai peninjau. 4. Undangan. 3. Pimpinan Sidang Konferensi Daerah dipimpin oleh Majelis Ketua yang dipilih dari peserta Konferensi Daeah dipimpin oleh Majelis Ketua yang dipilih dari Konferensi Daerah sebanyak 5 (lima) orang, dan bukan dari Pengurus Daerah PNB HKI, dan sebelum terpilih Majelis Ketua persidangan, sidang dipimpin oleh Pengurus Daerah PNB HKI. 4. Konferensi Daerah dilaksanakan oleh pengurus Daerah PNB HKI. 5. Konferensi Daerah qorum apabila dihadiri oleh : a. Setengah + 1 (satu) dari seluruh jumlah PNB HKI Peserta Konferensi Daerah. b. Jika qorum tidak dapat dicapai dengan poin a, maka qorum dicapai melalui kesepakatan Peserta yang telah hadir. 6. Sekretaris persidangan adalah Sekretaris Pengurus Daerah PNB HKI. 7. Tata tertib sidang ditentukan oleh sidang konferensi Daerah. 8. Tugas Konferensi Daerah adalah : 14
15 a. Mendengar, menilai, mensahkan/tidak mensahkan pertanggungjawaban Pengurus Daerah PNB HKI. b. Menyusun dan menetapkan program umum yang mengacu pada amanah Kongres PNB HKI. c. Memilih Pengurus Daerah PNB HKI. d. Konfeensi Daerah dilaksanakan paling lambat 1 (satu) tahun setelah dilaksanakan Kongres PNB HKI. 9. Konferensi Daerah Luar Biasa dapat dilaksanakan jika : a. Pengurus Daeha PNB HKI keluar/ tidak dapat melaksanakan amanah Konfeensi Daearah. b. Atas usulan SPLD PNB HKI. c. Atas usulan Pengurus Daerah PNB HKI d. Apabila ada hal-hal penting yang sangat mendesak dan tidak dapat ditunda sampai persidangan berikut. Pasal 22 Sidang Pengurus Lengkap daerah (SPLD). 1. SPLD bersiamh 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. 2. Peserta SPLD adalah : a. Peserta yang mempunyai hak bicara dan hak suara : 1. Pengurus Resort PNB HKI sebanyak 3 (tiga) orang. 2. Pengurus Daerah PNB HKI. b. Peserta yang mempunyai hak bicara : 1. Majelis Daerah HKI sebagai Penasehat. 2. Majelis Daerah yang membidangi PNB HKI 1 (satu) orang sebagai peninjau. 3. Pengurus Resort PNB HKI dapat mengutus sebanyak 1 (satu) orang sebagai peninjau. 4. Undangan. 15
16 3. Pimpinan sidang SPLD dipimpin sebanyak 3 (tiga) orang dari utusan Resort secara bergilir yang diatur oleh Pengurus Daerah PNB HKI. 4. SPLD dilaksanakan oleh Pengurus Daerah PNB HKI. 5. SPL qoum jika dihadiri oleh : a. Setengah dari jumlah Resort. b. Jika qorum tidak dapat dicapai dengan poin a, maka qorum dicapai melaui kesepakatan Peserta yang telah hadir. 6. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Pengurus PNB HKI. 7. Tata Tertip Sidang ditentukan oleh Peserta SPLD. 8. Tugas SPLD : a. Mendengar, menilai, dan mensahkan/tidak mensahkan pertanggungjawaban Pengurus Daerah PNB HKI dalam 1 (satu) tahun. b. Menjabarkan Program amanah Konferensi Daerah. Pasal 23 Rapat Anggota Resort dan Jemaat. 1. Rapat Anggota Resort dan Jemaat PNB HKI dilakukan dilingkungan Pelayanan masing-masing dan tunduk dibawah Majelis HKI Resort dan Jemaatnya masingmasing. 2. Rapat Anggota Resort dan Jemaat PNB HKI bersidang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun. 3. Peserta Rapat Anggota terdiri dari : a. Peserta yang mempunyai hak bicara dan suara : 1. Pengurus Resort dan Pengurus Jemaat PNB HKI. 2. Anggota PNB Resort dan Jemaat. b. Peserta yang hanya memiliki hak bicara : 1. Majelis Resort yang membidangi PNB HKI sebagai Penasehat. 16
17 2. Majelis Dearah yang membiangi PNB HKI 1 (satu) orang sebagai Peninjau. 3. Pengurus Daerah PNB HKI dapat mengutus sebanyak 1 (satu) orang sebagai peninjau. 4. Undangan. 4. Pimpinan Saidang Rapat Anggota Resort dan Jemaat PNB HKI adalah; Majlis Ketua yang dipilih dari Peserta Kongres sebanyak 3 (tiga) orang, dan bukan dari Pengurus Resort dan Jemaat PNB HKI, dan sebelum terpilih Majlis Ketua Persidangan, sidang dipimpin oleh Pengurus Resort dan Jemaat PNB HKI. 5. Rapat Anggota Resort dan Jemaat PNB HKI dilaksanakan oleh Pengurus Resort dan Jemaat PNB HKI. 6. Kongres qorum jika dihadiri oleh : a. Setengah + 1 (satu) dari seluruh jumlah PNB HKI Peserta Rapat Anggora Resort dan Jemaat PNB HKI. b. Jika qorum tidak dapat dicapai dengan Poin a, maka qorum dicapai melalui kesepakatan Peserta yang telah hadir. 7. Sekretaris Persidangan adalah Sekretaris Pengurus Resort dan Jemaat PNB HKI. 8. Tata tertib sidang ditentukan oleh sidang Rapat Anngota Resort dan Jemaat PNB HKI. 9. Tugas Kongres adalah : a. Mendenar, menilai, mensahkan/tidak mensahkan Pertanggungjawaban Pengurus Resort dan Jemaat PNB HKI. b. Menyusun dan menetapkan program Lembaga PNB HKI yang mengacu amanah kongres PNB HKI c. Memilih Pengurus Resort dan Jemaat PNB HKI. Pasal 24 Rapat-rapat Pengurus. 1. Rapat Pengurus sekurang-kurangnya dilaksanakan 2 (dua) bulan sekali berdasarkan lingkungan pelayanannya. 17
18 2. Rapat Pengurus qorum jika dihadiri setenga + 1 (satu) berasarkan jumlah Pengurus dilingkungan pelayanannya. 3. Jika Rapat Pengurus tidak qorum dalam 1 (satu) kali undangan, maka pada undangan kedua dianggap sah. BAB VIII KEUANGAN Pasal 25 Sidang keuangan 1. Sidang keuangan PNB HKI setiap setiap lingkungan pelayanan dilaksanakan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun untuk menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan (rapen) dan Rancangan Anggaran Belanja (rabel). 2. Peserta Sidang Keuangan PNB HKI di setiap lingkungan pelayanan : a. Lingkungan Pelayanan Pusat adalah Utusan daerah, dan dihadiri Pimpinan Pusat b. Lingkungan Pelayanan Daerah adalah utusan setiap Pengurus Resort PNB HKI sebanyak 2 (dua) orang dan dihadiri oleh pimpinan Majelis Daerah dan Pengurus Pusat PNB HKI. c. Dilingkungan Pelayanan Resort dilaksanakan/dilakukan pada Rapat Anggota dan dihadiri Majelis Resort dan Pengurus Daerah PNB HKI. 3. Anggaran Pendapatan dan Belanja berlaku setelah ditetapkan oleh sidang keuangan disetiap lingkungan pelayanan. Pasal 26 Sumber Keuangan. Keuangan Lembaga PNB HKI bersumber dari : 18
19 1. Iuran Anggota PNB HKI pertahun sebesar Rp 6000,- (Enam ribu Rupiah) per orang dengan pendistribusian sbb : a. 50 % (lima puluh persen) untuk kas PNB Jemaat. b. 25 % (dua puluh lima persen) untuk kas PNB Resort. c. 15 % (lima belas persen) untuk kas PNB Daerah. d. 10 % (sepuluh persen) untuk kas PNB Pusa. 2. Subsidi rutin HKI sesuai dengan lingkungan pelayanannya. a. Pengurus Pusat PNB HKI Majelis Pusat HKI b. Pengurus Daerah PNB HKI disubsidi oleh Majelis Daerah HKI c. Pengurus Resort PNB HKI disubsidi oleh Majelis Resort HKI d. Pengurus Jemaat PNB HKI disubsidi oleh Majelis Jemaat HKI 3. Sumbangan yang tidak mengikat dari dalam dan luar negeri yang disetujui oleh Majelis Pimpinan sesuai dengan lingkungan pelayanannya masing-masing. 4. Usaha-usaha kegiatan dalam pengumpulan dana lainnya yang dilaksanakan menurut lingkungan pelayanannya dan tidak bertentangan dengan P3RT PNB HKI. Pasal 27 Penggunaan Keuangan. 1. Kegiatan Bidang Pembinaan dan Pendidikan : a. Untuk Kegiatan PI. b. Untuk kegiatan Evangelisasi dan kegoatan iman. c. Untuk kegiatan motivasi, membimbing, menggerakkan anggota PNB HKI (baik secara pribadi maupun secara bersama) untuk dapat mengambil bagian dalam tugas PI baik melalui doa, daya, dan dana, maupun dalam prilaku kehidupan sehari-hari. 19
20 d. Untuk kegiatan mengmbangkan seni dan buaya yang idak bertentangan dengan iman Kristen sebagai sarana dan wahana PI. e. Untuk mengadakan penelitian, kursus-kursus, diskusi, ceramah, seminar lokakarya atau yang sejenisnya untuk peningkatan usaha kesaksian. f. Untuk meningkatkan dan memantapkan spiritualitas PNB HKI. 2. Kegiatan Bidang Konsolidasi dan Pengembangan Organisasi: a. Untuk mewujudkan, membina, meningkatkan, memelihara hubungan kerjasama antara lembagalembaga yang ada di HKI dan lembaga Gereja secara oikumenis baik di dalam maupun di luar negeri. b. Mengadakan kegiatan-kegiatan olahraga dan seni yang bertujuan untuk meningkatkan persekutuan. c. Untuk mengadakan pembinaan tentang konsoliasi keorganisasian terhadap kepengurusan dilingkungan pelayanan dibawahnya agar tercipta pengorganisasian program dan kerja sama yang harmonis dan berkualitas melalui kunjungan kerja dan yang sejenisnya. d. Untuk menyelenggarakan sidang-sidang, rapatrapat, musyawarah pelayanan menurut jadwal dan kebutuhan lingkungan pelayanan. e. Untuk mengadakan penelitian, kursus-kursus, diskusi, ceramah-ceramah, seminar, lokakarya, atau yang sejenisnya untuk peningkatan usaha persekutuan. 3. Kegiatan bidang partisipasi dan Aksi Pelayanan : a. Untuk meringankan beban kehidupan dalam bentuk karitatip melalui pelayanan terhadap orang 20
21 sakit, kemalangan, terkena bencana alam dan yatim piatu, aksi sosial, pelayanan rohani. b. Untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas kehidupan melalui diakoni usha bersama, sumber daya manusia, sosial ekonomi, sosial budaya, sarana dan prasarana kehidupan serta pengembangan masyarakat. c. Untuk mengadakan penelitian, kursus-kursus, diskusi, ceramah, seminar, lokakarya yang bertujuan untuk peningkatan usaha pelayanan. 4. Kegiatan Bidang Keuangan : a. Untuk mengadakan dan membina usaha-usaha penggalangan dana yang dapat menunjang seluruh kegiatan-kegiatan lembaga PNB HKI menurut lingkungan dan pelayanan masing-masing. b. Untuk mengadakan usaha-usaha penggalangan dana melalui iuran anggota, persembahan kolekte PA, penjualan buku-buku, bazaar, aksi dan melalui donateur dan yang sejenisnya. c. Untuk mengadakan dan membina terciptanya cara kerja yang berorientasi kepada anggaran keuangan tahunan dan lima tahunan. d. Untuk mengadakan penelitian, kursus-kursus, diskusi, ceramah, seminar, lokakarya yang bertujuan untuk peningkatan usaha keuangan. 5. Penggunaan keuangan tidak tertutup bagi kegiatan-kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan P3RT PNB HKI. 6. Penggunaan keuangan menurut anggaran yang ditetapkan dan disesuaikan dengan kemampuan serta keuangan PNB HKI menurut lingkungan pelayanannya. 7. Penggunaan keuangan menurut anggaran yang ditetapkan dan disesuaikan dengan kemampuan serta keuangan PNB HKI menurut lingkungan pelayanannya. 21
22 Pasal 28 Kekayaan 1. Semua kekayaan dan hak milik Lembaga PNB HKI adalah satu-kesatuan milik HKI. 2. Kekayaan PNB HKI pada hakekatnya adalah milik Tuhan yang dipercayakan kepada PNB HKI untuk dipergunakan secara bertanggungjawab dalam melaksanakn panggilan dan tugas PNB HKI ditengah-tengah dunia (Mazmur 24 : 1; Luk.16:12; I Korintus 10:26). 3. Kekayaan PNB HKI adalah semua harta benda HKI baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak. 4. Kekayaan PNB HKI dirawat dan dijaga oleh PNB HKI menurut lingkungan pelayanannya. Pasal 29 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) 1. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Lembaga PNB HKI disetiap lingkungan pelayanannya dapat dibentuk apabila diperlukan. 2. Untuk memeriksa seluruh kekayaan PNB HKI, Kongres memilih dan mengangkat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) PNB HKI yang diluar dari Pengurus Pusat PNB HKI. 3. Tugas, kewajiban dan wewenang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) PNB HKI : a. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) PNB HKI bertugas untuk memeriksa tanggungjawab Pengurus PNB HKI dalam lingkungan pelayanannya masing-masing. b. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) PNB HKI bertugas untuk memeriksa semua pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Penurus PNB 22
23 HKI dalam lingkungan pelayanannya masingmasing. c. Pelaksana pemeriksa ini dilakukan berdasarkan ketentuan P3RT PNB HKI. d. Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (PBK) PNB HKI diberitahukan kepada Kongres PNB HKI, SPL, Konfrensi Daerah, SPLD dan Rapat Anggota sesuai dengan lingkup tugasnya masing-masing. e. Apabila suatu pemeriksaan mengungkapkan hal-hal yang mnimbulkan sangkaan tindakan pidana atau perbuatan yang merugikan PNB HKI, maka Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) PNB HKI memberitahukan persoalan tersebut kepada Kongres PNB HKI, SPL, Konfrensi Daerah, SPLD dan rapat Anggota sesuai dengan lingkup tugasnya masing-masing. f. Sehubungan dengan penunaian tugas, Badan Pemeriksa keuangan (BPK) PNB HKI berwewenang meminta keterangan yang wajib diberikan oleh setiap orang disetiap pengurus dilingkungannya masing-masing serta Badan-badan sepanjang tidak bertentangan dengan P3RT PNB HKI. Pasal 30 Jika ternyata terdapat penyelewengan atau penyalahgunaan Keuangan PNB HKI, kepada pelaku diadakan tindakan berupa : 1. Tegoran tertulis dengan kewajiban memperbaiki kesalahan. 2. Pembebastugasan untuk waktu tertentu sampai ada penjelasan yang tuntas. 3. Diberhentikan dengan hormat dengan kewajiban mengganti kerugian. BAB IX 23
24 PERUBAHAN, PEMBUBARAN, PENJELASAN, ATURAN PERUBAHAN DAN PENUTUP. Pasal 31 Perubahan. 1. P3RT PNB HKI dapat diperbaharui setelah mendapat persetujuan oleh Kongres PNB HKI. 2. Perubahan ini dapat diterima apabila disetujui oleh lebih 2/3 dari jumlah peserta kongres yang hadir. Pasal 32 Pembubaran 1. Lembaga PNB HKI hanya dapat dibubarkan oleh Sinode HKI atas usul Kongres PNB HKI. 2. Apabila Lembaga PNB ini bubar, maka segala kekayaan dan milik lembaga PNB HKI ini menjadi milik HKI Pasal 33 Aturan Penjelasan. Yang dimaksud dengan aturan penjelasan adalah bahagianbahagian dari P3RT PNB HKI ini yang dsibubuhi tanda bintang diatas dan disusun dalam penjelasan dan mempunyai kekuatan yang sama dengan P3RT PNB HKI. Pasal 34 Aturan Tambahan. Hal-hal yang tidak rtermasuk dalam P3RT ini dapat dibuat oleh Pengurus Pusat PNB HKI dengan tidak bertentangan dengan status, pengakuan, tujuan dan usaha, dan mendapat pengesahan pada Kongres dan SPL. 24
ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
ANGGARAN DASAR PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB PEMBUKAAN Sesungguhnya Allah didalam Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia. Ia adalah sumber kasih, kebenaran, dan hidup, yang dengan kuat kuasa
Lebih terperinciPOKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP
Rumusan Amandemen P2P MAMRE GBKP POKOK POKOK PERATURAN (P2P) MAMRE GBKP 2015 2020 BAB I HAKEKAT, KEDUDUKAN DAN TUGAS PANGGILAN Pasal 1 Nama dan Kedudukan 1. Perbapan (Kaum Bapak) merupakan salah satu Lembaga
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi 1. Organisasi ini bernama Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan yang
Lebih terperinciBAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI
BAB V : KEPEMIMPINAN GEREJAWI PASAL 13 : BADAN PENGURUS SINODE Badan Pengurus Sinode adalah pimpinan dalam lingkungan Sinode yang terdiri dari wakil-wakil jemaat anggota yang bertugas menjalankan fungsi
Lebih terperinciPERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008
PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 04/BPMS-BNKP/2008 tentang J E M A A T Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Kejadian
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU
ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN PERSEKUTUAN GEREJA KRISTEN PERJANJIAN BARU Diterbitkan oleh: Majelis Pusat Gereja Kristen Perjanjian Baru Daftar Isi BAB I Keanggotaan... 3 BAB II Musyawarah Besar... 4 BAB
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSEKUTUAN PEMUDA KRISTIYASA GKPB BAB I ORGANISASI PASAL 1 Wilayah Pelayanan Wilayah pelyanan yang dimaksud adalah wilayah pelayanan PP. Kristiyasa yang tidak harus sama dengan pembagian
Lebih terperinciPERATURAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1
PERATURAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota GKPS adalah orang-orang yang terdaftar di jemaat GKPS terdiri dari: a. Anggota Baptis b. Anggota Sidi c. Anggota Siasat d. Anggota Persiapan. Pasal
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA HISWARA MIGAS INDONESIA MUKADIMAH Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan kenikmatan bagi Bangsa Indonesia dalam kandungan bumi pertiwi Indonesia berupa sumber daya alam
Lebih terperinciANGGARAN DASAR. mami. Sekretariat: Jl. MT. Haryono 165, Malang
ANGGARAN DASAR mami Masyarakat Akuntansi Multiparadigma Indonesia Sekretariat: Jl. MT. Haryono 165, Malang www.mami.or.id info@mami.or.id MUKADIMAH 1. Bahwa ilmu dan praktik akuntansi perlu dikembangkan
Lebih terperinciPERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 06/ BPMS-BNKP/ 2008 tentang UNIT PELAYANAN BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP
Menelaah PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 06/ BPMS-BNKP/ 2008 tentang UNIT PELAYANAN Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP : Matius 16:21-28;
Lebih terperinciYAYASAN BHAKTI TRI DHARMA KOSGORO JAKARTA ( KESATUAN ORGANISASI SERBAGUNA GOTONG ROYONG ) SURAT KEPUTUSAN
SURAT KEPUTUSAN NOMOR : KEP-01/YBTD-KOSGORO/II/2012 T E N T A N G ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN BHAKTI TRI DHARMA KOSGORO JAKARTA Menimbang : 1. Bahwa untuk melaksanakan kegiatan operasional Yayasan Bhakti
Lebih terperinciPERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA BAB I PERHIMPUNAN WILAYAH Syarat dan Tatacara Pendirian Perhimpunan Wilayah Pasal 1 (1) Perhimpunan Wilayah adalah
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN INTERNAL OLAHRAGA DAN SENI FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KETENTUAN UMUM
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 (1) Anggaran Rumah Tangga Badan Internal Olahraga dan Seni disingkat BIOS merupakan pengaturan lebih lanjut dari Anggaran Dasar BIOS. (2) Semua pengertian dan singkatan yang
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI KONTRAKTOR MEKANIKAL ELEKTRIKAL INDONESIA ( A S K O M E L I N ) BAB I UMUM Pasal 1 DASAR 1. Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar yang ditetapkan pada
Lebih terperinciTENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA KETAHANAN MASYARAKAT KELURAHAN,
Lebih terperinciRANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HSINCHU TAHUN 2014
RANCANGAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA DI HSINCHU TAHUN 2014 Pasal 1 Kegiatan dan Usaha Kegiatan organisasi terdiri atas: a. kegiatan yang berhubungan dengan akademis berupa pendidikan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM
ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 KETENTUAN UMUM Anggota Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI) adalah perseorangan dan perusahaan yang
Lebih terperinciMEMUTUSKAN. Peraturan Banua Niha Keriso Protestan tentang Resort
PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN (BNKP) NOMOR 03/BPMS-BNKP/2008 tentang R E S O R T Dengan Kasih Karunia Yesus Kristus, Tuhan dan Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Kejadian
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PENJELASAN ISTILAH (1) Tata Gereja GKJ adalah seperangkat peraturan yang dibuat berdasarkan Alkitab sesuai dengan yang dirumuskan di dalam Pokok-pokok Ajaran GKJ dengan tujuan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA GABUNGAN INDUSTRI PENGERJAAN LOGAM DAN MESIN INDONESIA BAB I LANDASAN PENYUSUNAN Pasal 1 Landasan Penyusunan 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan pada Anggaran Dasar yang
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan di Indonesia
Lebih terperinciANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia
ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia MUKADIMAH Bahwa guna mengisi dan melaksanakan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, yang berdasarkan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI
ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) 2015 ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA ( AD/ART ) PERSATUAN AHLI GIZI
Lebih terperinciANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN
ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Fisika Universitas Brawijaya yang disingkat
Lebih terperinciPERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT. Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja
PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Nomor : 14/BPMS - BNKP/2014 tentang KOMISI DI JEMAAT Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BNKP Menelaah : Matius 16:21-28;
Lebih terperinciPERATURAN PENATALAYANAN KEUANGAN GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS)
PERATURAN PENATALAYANAN KEUANGAN GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) 35 GEREJA KRISTEN PROTESTAN SIMALUNGUN (GKPS) Simalungun Protestant Christian Church Pimpinan Pusat : Pdt. Jaharianson Saragih,
Lebih terperinciGARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP
GARIS-GARIS BESAR PELAYANAN (GBP) KAKR GBKP 2010-2015 Pendahuluan Kebaktian Anak Kebaktian Remaja (KAKR) adalah salah satu wadah beribadah dan pengembangan iman para anak dan remaja GBKP, yang juga adalah
Lebih terperinciANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN KESEJAHTERAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM PONDOWAN TAYU PATI
ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART) YAYASAN KESEJAHTERAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM PONDOWAN TAYU PATI 1 ANGGARAN DASAR YAYASAN KESEJAHTERAAN DAN PENDIDIKAN ISLAM PONDOWAN TAYU PATI بسم االله
Lebih terperinciIKATAN ALUMNI CEDS UI
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI CEDS UNIVERSITAS INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas
Lebih terperinciTATA GEREJA PEMBUKAAN
TATA GEREJA PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya gereja adalah penyataan Tubuh Kristus di dunia, yang terbentuk dan hidup dari dan oleh Firman Tuhan, sebagai persekutuan orang-orang percaya dan dibaptiskan ke
Lebih terperinciBAB I UMUM. Pasal 1. (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003
BAB I UMUM Pasal 1 (1) Anggaran Rumah Tangga ini disusun berdasarkan Anggaran Dasar ORARI yang telah disahkan dalam Munas khusus ORARI tahun 2003 (2) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA FEDERASI ARUNG JERAM INDONESIA BAB I U M U M Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Anggaran Rumah Tangga ini merupakan pelengkap dan penjabaran lebih lanjut dari Anggaran Dasar. Pasal 2 Lambang
Lebih terperinciNAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
PERKUMPULAN Nomor : 35.- -Pada hari ini, Selasa, tanggal 15 (lima belas), bulan Juli, tahun 2014 (dua ribu empat belas), pukul 16.15 (enam belas lewat lima belas menit) WIB (Waktu Indonesia Barat).------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 PENERIMAAN DAN PEMBERHENTIAN ANGGOTA 1. Setiap lulusan program pendidikan yang diselenggarakan
Lebih terperinciDRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSATUAN WARGA SUMBA DI SALATIGA P E R W A S U S ANGGARAN DASAR
ANGGARAN DASAR Pembukaan Persatuan Warga Sumba di Salatiga adalah organisasi kekeluargaan etnis warga Sumba yang yang memilki fungsi dan peran. Persatuan Warga Sumba di Salatiga sebagai organisasi etnis
Lebih terperinciA N G G A R A N D A S A R
A N G G A R A N D A S A R D A F T A R I S I : 1. Mukadimah 2. Bab I: Ketentuan Umum Pasal 1 3. Bab II: Nama, Tempat Kedudukan dan Jangka Waktu Pendirian Pasal 2 4. Bab III: Asas, Landasan, Tujuan dan Kegiatan
Lebih terperinciKONGRES XI IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA Nomor : 05/KONGRES XI-ISPI/XI/2014. Tentang: ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART)
KONGRES XI IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA Nomor : 05/KONGRES XI-ISPI/XI/2014 Tentang: ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART) Menimbang : a. Bahwa didorong oleh kesadaran dan tanggung jawab
Lebih terperinciBAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15
ANGGARAN DASAR BAB VIII PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pasal 15 (1) Pengambilan keputusan organisasi dilaksanakan dalam forum musyawarah dan mufakat. 14 (2) Forum musyawarah dan mufakat diselenggarakan dalam bentuk:
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH PERUBAHAN KE VII Hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional Pra Kongres di Jakarta tanggal 25-26 Oktober 2013 BAB I STATUS PERKUMPULAN Pasal 1 IKATAN PEJABAT
Lebih terperinciASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR
ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR Pembukaan Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Bahwa untuk menciptakan Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi, segala daya
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP) MUKADIMAH Dengan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1
ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM Pasal 1 Sekretariat organisasi Himpunan Fisika Medik Indonesia, yang selanjutnya disebut Himpunan, berkedudukan di
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DHARMAYUKTI KARINI
ANGGARAN DASAR DHARMAYUKTI KARINI PEMBUKAAN Bahwa selama ini di Mahkamah Agung Republik Indonesia dan 4 (empat) lingkungan Peradilan seluruh Indonesia terdapat berbagai Organisasi dan Perkumpulan Wanita
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA
ANGGARAN DASAR ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA Anggaran Dasar di bawah ini adalah Anggaran Dasar Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia sebagaimana telah diubah dan disahkan dalam Rapat Anggota
Lebih terperinciMASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society
MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA 2003-2006 ANGGARAN DASAR MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi
Lebih terperinciPERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 01/BPMS-BNKP/2007 tentang BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BANUA NIHA KERISO PROTESTAN
PERATURAN BANUA NIHA KERISO PROTESTAN NOMOR 01/BPMS-BNKP/2007 tentang BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE BANUA NIHA KERISO PROTESTAN Dengan Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus Raja Gereja BADAN PEKERJA MAJELIS
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 28 TAHUN 2001 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN PARTISIPASI PEMBANGUNAN MASYARAKAT
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2001 TAHUN 2001 NOMOR 44 S E R I D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 28 TAHUN 2001 TENTANG LEMBAGA PEMBERDAYAAN PARTISIPASI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciAnggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC)
Anggaran Rumah Tangga Daihatsu Zebra Club (ZEC) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota ZEC adalah seperti yang dimaksud dalam Pasal 11 Anggaran Dasar Daihatsu Zebra Club. Pasal 2 Ketentuan dan Syarat
Lebih terperinciPasal 3 1. Peserta Biasa mempunyai Hak Bicara dan Hak Suara 2. Peserta Luar Biasa mempunyai Hak Bicara
TATA TERTIB MUSYAWARAH PIMPINAN PARIPURNA AMGPM BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 1. Musyawarah Pimpinan Paripurna Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku dilaksanakan berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Bab
Lebih terperinciBAB I NAMA, BENTUK, TEMPAT KEDUDUKAN DAN WAKTU
ANGGARAN DASAR SAREKAT HIJAU INDONESIA PEMBUKAAN Krisis berbangsa dan bernegara yang dialami Indonesia, terjadi hampir di seluruh bidang kehidupan. Krisis ini menyebabkan tidak terpenuhinya hak-hak sosial,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN NENE MALLOMO ( THE NENE MALLOMO FOUNDATION) INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADDIMAH
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA YAYASAN NENE MALLOMO ( THE NENE MALLOMO FOUNDATION) INDONESIA ANGGARAN DASAR MUKADDIMAH Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, bahwa untuk mewujudkan
Lebih terperinciPERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA DI RUSIA
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN MAHASISWA INDONESIA Dl RUSIA (Permira) P E M B U K A A N Atas berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Federasi
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Nama Organisasi Asosiasi Antropologi Indonesia disingkat AAI selanjutnya disebut AAI. Pasal 2 Makna AAI adalah wadah tunggal
Lebih terperinciAnggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman
Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman Pembukaan ANGGARAN DASAR Bab I (Tata Organisasi) 1. Nama, Waktu dan Kedudukan 2. Sifat dan Bentuk 3. Lambang Bab II (Dasar,
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI PERENCANA BAB I UMUM Pasal 1 Pengertian Anggaran Rumah Tangga merupakan penjabaran Anggaran Dasar IAP Pasal 2 Pengertian Umum (1) Ahli adalah seorang yang berlatar belakang
Lebih terperinciMUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)
MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI) Universitas Pattimura, Ambon 3 Desember 2015 Bertempat di hotel Swiss Bell ANGGARAN DASAR HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA
Lebih terperinciANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA : BAHWA KEMERDEKAAN, KEADILAN, DAN KEBENARAN ADALAH IDAMAN SETIAP BANGSA INDONESIA, SEBAGAI NEGARA
Lebih terperinciANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN. BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1
ANGGARAN DASAR (AD) BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES) DESA BANJARAN BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Badan Usaha ini disebut Badan Usaha Milik Desa dengan nama BUMDes Banjaran 2. BUMDes Banjaran
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ORGANISASI SAYAP PEMUDA PARTAI PERINDO Jakarta, 17 Desember 2015 ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PEMUDA PERINDO PEMBUKAAN Pemuda Indonesia sebagai salah
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERKUMPULAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pada saat ini perkumpulan orang di Indonesia
Lebih terperinciBAB I UMUM. Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN
BAB I UMUM Pasal 1 LANDASAN PENYUSUNAN 1. Anggaran Rumah Tangga disusun berlandaskan Anggaran Dasar GAPEKSINDO dan ditetapkan serta disahkan pada Musyawarah Nasional Khusus di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta,
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA BAB I Pengertian Pasal 1 : Ilmu kesehatan masyarakat ialah ilmu dan seni untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang meliputi upaya-upya
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)
Peningkatan. dan Pemantapan Solidaritas Mahasiswa Kesehatan Indonesia ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI) BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Anggota Anggota JMKI adalah lembaga eksekutif
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO
ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga ini bersumber pada Anggaran Dasar IKA- STEMBAYO yang berlaku oleh karena itu tidak bertentangan dengan ketentuan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa Bangsa Indonesia telah berhasil merebut kemerdekaan dari penjajah, dan oleh karena itu adalah kewajiban segenap
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA
Lampiran 2 KEPUTUSAN MUSDA BARAHMUS DIY Nomor: /KEP. MUSDA/BARAHMUS/2014 Tanggal 27 September 2014 ANGGARAN RUMAH TANGGA BADAN MUSYAWARAH MUSEA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BAB I LAMBANG DAN DUAJA Pasal
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI) Daftar isi ANGGARAN DASAR... 1 ANGGARAN RUMAH TANGGA... 6 STRUKTUR ORGANISASI... 10 ANGGARAN DASAR
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA
ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA BAB I U S A H A Pasal 1 U s a h a (1) Kegiatan usaha yang diatur dalam Anggaran Dasar HPJI diselenggarakan dengan acuan sebagai berikut : 1.
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG ====================================================================== ANGGARAN DASAR U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG MUKADDIMAH
Lebih terperinciIKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)
IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association) KAWASAN PUSPIPTEK, BATAN-Gd.20 SERPONG 15314. TELEPHONE: 021-7560212, 7560562 ext.2027-223, 021-7560915 FACSIMILE: 021-7560909,7560926 EMAILS: samini@rocketmail.com,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS PADJADJARAN
ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI UNIVERSITAS PADJADJARAN Universitas Padjadjaran sebagai institusi pendidikan pada hakikinya adalah pusat bagi kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian
Lebih terperinciIKA FIA UB GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
GARIS BESAR ATURAN ORGANISASI IKATAN ALUMNI FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 STATUS ANGGOTA 1. Anggota IKA FIA UB terdiri dari: a. Anggota Biasa b. Anggota Luar
Lebih terperinciKETETAPAN ORGANISASI TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PROVINSI
KETETAPAN ORGANISASI TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PROVINSI TATA TERTIB MUSYAWARAH PROVINSI IKATAN NASIONAL KONSULTAN INDONESIA JAWA TENGAH 2014 Pasal 1 NAMA Musyawarah ini dinamakan Musyawarah
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA
ANGGARAN DASAR KOPERASI FORTUGA ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- -----BAB I ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ---- ----
Lebih terperinciPERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) DELFT
ANGGARAN DASAR - ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR INDONESIA (PPI) DELFT --------------------------------------------------------------------------------------------------------- ANGGARAN DASAR
Lebih terperinciKEPUTUSAN KETUA IA Del. NOMOR: 04/IA Del/SK/X/2008 TENTANG PENGESAHAN AD/ART IKATAN ALUMNI DEL
IKATAN ALUMNI DEL KEPUTUSAN KETUA IA Del TENTANG PENGESAHAN AD/ART IKATAN ALUMNI DEL Menimbang: a. bahwa dalam sebuah organisasi diperlukan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) sebagai pondasi
Lebih terperinciANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG BAB 1 Pasal 1 NAMA DAN KEDUDUKAN 1. Organisasi ini bernama Himpunan Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DAN LEMBAGA-LEMBAGA INJILI INDONESIA ( PGLII )
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA DAN LEMBAGA-LEMBAGA INJILI INDONESIA ( PGLII ) Dipanggil Untuk Bersekutu dan Memberitakan Injil ( Matius 28:19 ; Galatia 5:13 ) PENGURUS
Lebih terperinciContoh Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Lembaga/Yayasan
Contoh Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Lembaga/Yayasan DECEMBER 31, 2010 LEAVE A COMMENT (NAMA YAYASAN/LEMBAGA) Jargon Alamat lembaga. Keterangan lain seperti email, web site, dll. ANGGARAN
Lebih terperinciKETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG
KETETAPAN MUSYAWARAH ANGGOTA XVIII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA UNIVERSITI TEKNOLOGI MALAYSIA (PPI UTM) Nomor: 005/MAXVIII/PPI-UTM/X/2014 TENTANG AMANDEMEN AD/ART PPI UTM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciC.V. MUSIK PERDANA RECORD
PERKUMPULAN Nomor : 26.- -Pada hari ini, Jum at, tanggal 10 (sepuluh), bulan Juli, tahun 2015 (dua ribu lima belas), pukul 13.45 (tiga belas lewat empat puluh lima menit) WIB (Waktu Indonesia Barat).--------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI
ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA PENDAHULUAN Organisasi Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi diusulkan pada Seminar Forum Komunikasi Pembinaan Perpustakaan Perguruan Tinggi se
Lebih terperinciAIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA MUKADIMAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Sadar akan kedudukan tugas kewajiban dan tanggung jawab sebagai organisasi yang bergerak di bidang pembinaan dan pengembangan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH
ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH Bahwa sesungguhnya pengabdian kepada bangsa dan negara adalah kewajiban setiap warga negara Indonesia yang harus dilaksanakan dan dikembangkan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI ARSITEKTUR TARUMANAGARA ILUMARTA
ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI ARSITEKTUR TARUMANAGARA ILUMARTA PEMBUKAAN Bahwa Universitas Tarumanagara sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan pusat kegiatan penelitian bertujuan untuk mendidik manusia
Lebih terperinciCONTOH AKTA PENDIRIAN (BARU) YAYASAN YAYASAN
CONTOH AKTA PENDIRIAN (BARU) YAYASAN YAYASAN Nomor: - Pada hari ini, - tanggal - bulan - tahun - pukul WI (Waktu Indonesia ). -------------------------------------- Menghadap kepada saya 1,--------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA. Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM
ANGGARAN RUMAH TANGGA PRIMER KOPERASI PEGAWAI UPN VETERAN YOGYAKARTA Badan Hukum : 479 a/bh/xi/12-67 BAB I UMUM Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga Primer Koperasi Pegawai UPN Veteran Yogyakarta yang selanjutnya
Lebih terperinciANGGARAN DASAR DEWAN MAHASISWA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA PEMBUKAAN
ANGGARAN DASAR DEWAN MAHASISWA INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA PEMBUKAAN Atas rahmat Tuhan yang Maha Esa, bahwa sepenuhnya tugas dan tanggung jawab mahasiswa adalah untuk menggali ilmu
Lebih terperinciKONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.
KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016 tentang PENETAPAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Lebih terperinciRp.100.000.000,- (seratus juta rupiah
AKTA PENDIRIAN YAYASAN "..." Nomor :... Pada hari ini,..., tanggal... 2012 (duaribu duabelas) pukul... Waktu Indonesia Barat. Berhadapan dengan saya, RUFINA INDRAWATI TENGGONO, Sarjana Hukum, Notaris di
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN
ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA 2011-2016 PENDAHULUAN Sejarah terbentuknya Asosiasi Dosen pendidikan guru sekolah dasar di Indonesia didasari dengan adanya keinginan
Lebih terperinciANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH
LAMPIRAN IV-B: KEPUTUSAN MUKTAMAR MUHAMMADIYAH KE-45 TENTANG ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH ANGGARAN RUMAH TANGGA MUHAMMADIYAH Pasal 1 Tempat Kedudukan (1) Muhammadiyah berkedudukan di tempat didirikannya,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA
ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA MUKADIMAH : Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan kesadaran yang tinggi dalam menyumbangkan dharma bakti untuk pembangunan Nusa dan Bangsa Indonesia menuju
Lebih terperinciPedoman Komite Nominasi dan Remunerasi. PT Astra International Tbk
Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi PT Astra International Tbk Desember 2015 PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI 1. Pengantar Sebagai perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia,
Lebih terperinciAnggaran Rumah Tangga Muhammadiyah
Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah Pasal 1 Tempat Kedudukan (1) Muhammadiyah berkedudukan di tempat didirikannya, yaitu Yogyakarta (2) Pimpinan Pusat sebagai pimpinan tertinggi memimpin Muhammadiyah secara
Lebih terperinciANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA
Masyarakat Telematika Indonesia The Indonesian ICT Society ANGGARAN DASAR ANGGARAN RUMAH TANGGA Anggaran Dasar MASTEL MUKADIMAH Bahwa dengan berkembangnya teknologi, telah terjadi konvergensi bidang Telekomunikasi,
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KONGRES IX, 15 NOVEMBER 2015 BAB I PERHIMPUNAN
ANGGARAN DASAR KONGRES IX, 15 NOVEMBER 2015 BAB I PERHIMPUNAN Pasal 1. Nama Nama perhimpunan ialah Perhimpunan Biokimia dan Biologi Molekuler Indonesia atau dan disingkat PBBMI atau ISBMB. Pasal 2. Waktu
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1997 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Undang-undang
Lebih terperinciKEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA
KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PRAMUKA PANDEGA Ketua, Menimbang : a. bahwa Dewan Kerja Pramuka Penegak
Lebih terperinci