BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat Perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat Perusahaan"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. PT Semen Indonesia Tbk. a. Sejarah Singkat Perusahaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan produsen semen terbesar dan tercatat sebagai BUMN Multinasional pertama di Indonesia yang memiliki anak usaha di luar negeri yang hingga saat ini konsisten dengan rencananya dalam mengembangkan usaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan para pemangku kepentingan dalam rangka membangun bangsa. Perseroan didirikan pada tanggal 25 Maret PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. sebelumnya bernama PT Semen Gresik (Persero) Tbk diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan kapasitas ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 saham Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (kini menjadi Bursa Efek Indonesia) serta merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. 18

2 19 Komposisi pemegang saham pada saat itu: Negara RI 73% dan masyarakat 27%. Pada bulan September 1995, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I (Right Issue I), yang mengubah komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI 65% dan masyarakat 35%. Pada tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik berkonsolidasi dengan PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa. Total kapasitas terpasang Perseroan saat itu sebesar 8,5 juta ton semen per tahun. Pada tanggal 17 September 1998, Negara RI melepas kepemilikan sahamnya di Perseroan sebesar 14% melalui penawaran terbuka yang dimenangkan oleh Cemex S. A. De C.V., perusahaan semen global yang berpusat di Meksiko. Komposisis kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51%, masyarakat 35%, dan Cemex 14%. Kemudian tanggal 30 September 1999 komposisi kepemilikan saham berubah menjadi: Pemerintah Republik Indonesia 51,01%, masyarakat 23,46%, dan Cemex 25,53%. Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex Asia Holdings Ltd. kepada Blue Valley Holdings PTE Ltd. sehingga komposisi kepemilikan saham berubah menjadi Negara RI 51,01%, Blue Valley Holdings PTE Ltd. 24,9%, dan masyarakat 24,09%.

3 20 Pada akhir Maret 2010, Blue Valley Holdings PTE Ltd. menjual seluruh sahamnya melalui private placement, sehingga komposisi pemegang saham Perseroan berubah menjadi Pemerintah 51,01% dan publik 48,99%. Pada April tahun 2012, Perseroan berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik Tuban IV berkapasitas 2,5 juta ton. Setelah masa commissioning, pada bulan Juli 2012 pabrik baru tersebut diserah terimakan, diikuti peresmian operasional komersial pada bulan Oktober Selanjutnya, pada kuartal ketiga 2012, Perseroan juga berhasil menyelesaikan pembangunan pabrik semen Tonasa V di Sulawesi. Pabrik baru berkapasitas 2,5 juta ton tersebut menjalani masa commissioning sejak September 2012, dan ditargetkan mulai beroperasi komersial pada juartal pertama Pada tanggal 18 Desember 2012 Perseroan resmi mengambil alih 70% kepemilikan saham Thang Long Cement Joint Stock Company (TLCC) dari Hanoi General Export-Import Joint Stock Company (Geleximco) di Vietnam, berkapasitas 2,3 juta ton. Aksi korporasi ini menjadikan Perseroan tercatat sebagai BUMN Multinasional yang pertama di Indonesia. Dengan akuisisi TLCC tersebut, hingga akhir 2012, kapasitas desain perseroan menjadi sebesar 28,5 juta ton (26,2 juta ton di Indonesia dan 2,3 juta ton di Vietnam) semen per tahun.

4 21 Pada tanggal 20 Desember 2012 Perseroan resmi berperan sebagai Strategic Holding Company sekaligus merubah nama, dari PT Semen Gresik (Persero) Tbk menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pada tanggal 20 Desember 2013 Perseroan menandatangani akta pendirian Perusahaan patungan PT Krakatau Semen Indonesia (KSI) yang akan membangun pabrik pengolahan limbah berupa slag powder sebagai bahan baku pembuatan semen. Selanjutnya pada tanggal 24 Desember 2013, Perseroan melanjutkan proses Transformasi Korporasi dan memantapkan peran fungsi Strategic Holding dengan membentuk anak perusahaan baru PT Semen Gresik. Pada tahun 2014 Perseroan kembali melanjutkan program pengembangan usaha dengan memulai pembangunan 2 pabrik semen di Padang dan Rembang serta memperkuat dukungan teknologi informasi dengan mendirikan entitas anak usaha PT Sinergi Informatika Semen Indonesia. b. Profil Perusahaan 1) Nama Perusahaan : PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. 2) Bidang Usaha : Industri Semen 3) Kepemilikan Saham : Pemerintah Indonesia 51,01% dan Publik 48,99% 4) Tanggal Pendirian : 25 Maret 1953

5 22 5) Dasar Hukum : Peraturan Pemerintah No. 132 tahun ) Modal Dasar : Rp2.000,00 miliar 7) Modal Ditempatkan : Rp593,15 miliar dan Disetor Penuh 8) Alamat Kantor : PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Kantor Pusat, Jl. Veteran Gresik, Jawa Timur P F Kantor Perwakilan Jakarta Gedung The East Lantai 18, Jl. DR Ide Agung Gde Agung, Kuningan, Jakarta P F c. Visi dan Misi Perusahaan Perseroan memiliki visi untuk menjadi perusahaan persemenan internasiuonal yang terkemuka di Asia Tenggara. Perseroan juga memiliki misi: 1) Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang berorientasikan kepuasan konsumen.

6 23 2) Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan keunggulan daya saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan. 3) Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan. 4) Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan (stakeholders). 5) Membangun kompetensi melalui sumber daya manusia. 2. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. a. Sejarah Singkat Perusahaan Indocement mengoperasikan pabrik pertamanya secara resmi pada Agustus Dalam kurun waktu 39 tahun, Indocement telah menjadi salah satu produsen semen terbesar di Indonesia. Perseroan didirikan pada 16 Januari 1985 melalui penggabungan enam perusahaan semen, yang pada saat itu memiliki delapan pabrik. Indocement didirikan berdasarkan akta pendirian No. 227 tanggal 16 Januari 1985 yang dibuat di hadapan Notaris Ridwan Suselo, SH. Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, kegiatan usaha utama Perseroan meliputi manufaktur semen dan bahan bangunan, penambangan, konstruksi, dan perdagangan. Saat ini, Perseroan dan Entitas Anak bergerak dalam beberapa bidang usaha yang

7 24 meliputi manufaktur dan penjualan semen (sebagai bisnis inti), memroduksi beton siap-pakai, agregat dan trass. Indocement terus menambah jumlah pabriknya. Pada 22 Pebruari 2013, Perseroan telah memulai perluasan Kompleks Pabrik Citeureup dengan penambahan lini produksi yang disebut Pabrik ke-14. Jumlah pabrik Indocement termasuk Pabrik ke-14 adalah 13 pabrik. Sebagian besar pabrik berada di Pulau Jawa, 10 diantaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, yang menjadikannya salah satu kompleks pabrik semen terintegrasi terbesar di dunia. Sementara dua pabrik lainnya ada di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, dan satu lagi di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Indocement mencatatkan sahamnya pertama kali di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 1989 dengan kode saham INTP. Sejak 2001, HeidelbergCement Group, yang berbasis di Jerman, menjadi pemilik mayoritas saham Perseroan. HeidelbergCement adalah pemimpin pasar global dalam bisnis agregat dan merupakan pemain terkemuka di bidang semen, beton siap-pakai (RMC), dan kegiatan hilir lainnya, menjadikannya salah satu produsen bahan bangunan terbesar di dunia. Grup ini mempekerjakan lebih dari orang di lokasi di lebih dari 40 negara.

8 25 Indocement juga terdaftar dalam Indeks Kompas100, indeks harga saham yang dikelola BEI bekerja sama dengan harian Kompas. Saham Indeks Kompas100 merupakan saham perusahaan yang berada pada peringkat 150 tertinggi dalam hal nilai transaksi, frekuensi, dan kapitalisasi pasar di bursa regular selama 12 bulan terakhir. Perseroan juga menjadi anggota aktif dalam beberapa asosiasi dan organisasi, yakni: Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Asosiasi Emiten Indonesia (AEI), Corporate Forum of Community Development (CFCD), Konsil Bangunan Hijau Indonesia (GBCI), Cement Sustainability Initiative (CSI), Indonesia Corporate Secretary Association (ICSA). Dengan merek dagang Tiga Roda Indocement menjual sekitar 18,7 juta ton semen di 2014, yang menjadikannya perusahaan entitas tunggal penjual semen terbanyak di Indonesia. Produk semen Perseroan adalah Portland Composite Cement (PCC), Ordinary Portland Cement (OPC Tipe I, II, dan V), Oil Well Cement (OWC), Semen Putih, dan TR-30 Acian Putih. Indocement merupakan satu-satunya produsen Semen Putih di Indonesia. Selain penjualan semen, Indocement, melalui PT Pionirbeton Industri yang memroduksi beton siap-pakai, menjual 3,9 juta m 3

9 26 RMC dan menjadikannya pemimpin pasar dalam bisnis RMC di Indonesia. Dalam bisnis agregat, PT Tarabatuh Manunggal, perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki Indocement, mulai berproduksi sejak 10 September Selain itu, Indocement memiliki tambang agregat lainnya melalui PT Mandiri Sejahtera Sentra. Pada 31 Desember 2014, Indocement memiliki kapasitas produksi terpasang mencapai 20,5 juta ton semen, 5 juta m 3 RMC dengan 41 batching plant dan 706 truk mixer, serta kapasitas produksi agregat sebesar 2,8 juta ton per tahun dengan total cadangan agregat mencapai 80 juta ton dari dua tambang. Dalam menjalankan usahanya, Indocement terus fokus pada pembangunan berkelanjutan dengan komitmen mengurangi emisi karbon dioksida dari proses produksi semen. Indocement adalah perusahaan pertama di Asia Tenggara yang menerima Emisi Reduksi yang Disertifikasi (Certified Emission Reductions/CER) dalam kerangka Mekanisme Pembangunan Bersih (Clean Development Mechanism/CDM). Indocement merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang menggunakan terak pasir tanur (granulated blast furnace slag), produk ampas leburan baja, beberapa tahun setelah diluncurkannya proyek semen campuran (blended cement). Bahan cementitious ini digunakan dalam

10 27 produksi semen untuk mengurangi kandungan klinker dan menurunkan emisi CO 2. b. Profil Perusahaan 1) Nama Perusahaan : PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 2) Bidang Usaha : Industri Semen 3) Kepemilikan Saham : Birchwood Omnia Ltd. (HeidelbergCement Group) 51%, PT Mekar Perkasa 13,03%, dan Masyarakat 35,97% 4) Tanggal Pendirian : 16 Januari ) Dasar Hukum : Akta pendirian No. 227 tanggal 16 Januari 1985, Notaris Ridwan Suselo, SH 6) Modal Dasar : Rp8.000,00 miliar 7) Modal Ditempatkan : Rp1.840,6 miliar dan Disetor Penuh 8) Alamat Kantor : Wisma Indocement, Lantai 8 Jl. Jenderal Sudirman Kav Jakarta 12910, Indonesia P F

11 28 c. Visi dan Misi Perusahaan Perseroan memiliki visi menjadi pemain terkemuka dalam bisnis semen dan beton siap-pakai, pemimpin pasar di Jawa, pemain kunci di luar Jawa, memasok agregat dan pasir untuk bisnis beton siap-pakai secara mandiri. Perseroan juga memiliki misi berkecimpung dalam bisnis penyediaan semen dan bahan bangunan berkualitas dengan harga kompetitif dan tetap memerhatikan pembangunan berkelanjutan. B. Analisis Data dan Pembahasan 1. Perbandingan Kinerja Keuangan antara PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. berdasarkan Rasio Likuiditas pada Laporan Keuangan Periode Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya. Rasio ini terdiri dari rasio lancar, rasio cepat, dan rasio kas. a. Rasio Lancar Rasio lancar merupakan rasio yang dihitung untuk membandingkan antara jumlah hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Rasio lancar ini umumnya digunakan untuk mengetahui ukuran perusahaan dalam memenuhi hutangnya ketika jatuh tempo. Rasio lancar untuk perusahaan yang normal dan baik berkisar pada

12 29 angka 1 dan lebih dari angka 1 (Hanafi dan Halim, 2003:77). Rumusnya: Rasio Lancar = Tabel 3.1 Perhitungan Rasio Lancar Tahun PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (dalam jutaan rupiah) Tahun Perhitungan Rasio dan Keterangan Semen Indonesia Indocement Semen Indonesia Indocement ,9 (Baik) 5,6 (Baik) ,7 (Baik) 7 (Baik) ,7 (Baik) 6 (Baik) ,9 (Baik) 6,2 (Baik) ,2 (Baik) 4,9 (Baik) Sumber: Berdasarkan tabel 3.1 di atas, rasio lancar PT Semen Indonesia Tbk. pada tahun 2010 adalah 2,9 yang berarti setiap Rp1,00 hutang lancarnya dapat dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp2,9. Sedangkan rasio lancar PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada tahun 2010 juga adalah 5,9 yang berarti setiap Rp1,00 hutang lancarnya

13 30 dapat dijamin dengan aktiva lancar sebesar Rp5,9. Dalam hal ini kedua perusahaan ini memiliki rasio lancar yang baik ditunjukkan oleh aktiva lancarnya dapat menjamin setiap hutang lancarnya. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. memiliki tingkat rasio lancar yang lebih tinggi daripada PT Semen Indonesia Tbk. karena jumlah aktiva lancar yang dimiliki PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. lebih banyak daripada PT Semen Indonesia Tbk. ditambah lagi dengan hutang PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. lebih sedikit daripada PT Semen Indonesia Tbk. dibarengi dengan penjualan yang tidak sedikit, sehingga PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. lebih baik dalam mengelola likuiditasnya. b. Rasio Cepat Rasio cepat merupakan turunan dari rasio lancar, tetapi dalam rasio cepat ini, aktiva lancar yang paling sulit untuk diubah menjadi kas (dicairkan) harus dikeluarkan. Jenis aktiva lancar tersebut adalah persediaan. Persediaan juga dianggap sebagai aktiva lancar yang memungkinkan terjadinya kerugian. Secara umum dapat dikatakan bahwa suatu perusahaan yang memiliki rasio kas kurang dari angka 1:1 atau 100% dianggap kurang baik tingkat likuiditasnya (Nugrahaningsih dan Falikhatun, 2007:22). Rumusnya:

14 31 Rasio Cepat = Tabel 3.2 Perhitungan Rasio Cepat Tahun PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (dalam jutaan rupiah) Perhitungan Rasio dan Keterangan Tahun Semen Indonesia Indocement Semen Indonesia Indocement ,3 (Baik) 4,6 (Baik) (Baik) 7 (Baik) ,2 (Baik) 5,4 (Baik) ,4 (Baik) 5,6 (Baik) ,7 (Baik) 4,4 (Baik) Sumber: Berdasarkan tabel 3.2, pada tahun 2010, rasio cepat pada PT Semen Indonesia Tbk. adalah 2,3. Ini artinya setiap Rp1,00 hutang lancar yang dimiliki akan dipenuhi dengan Rp2,3 aktiva lancar yang telah dikurangi persediaan. Sedangkan rasio cepat PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. adalah 4,6 yang berarti setiap Rp1,00 hutang lancar

15 32 yang dimiliki akan dipenuhi dengan Rp4,6 aktiva lancar yang telah dikurangi persediaannya. Nilai rasio cepat kedua perusahaan ini menunjukkan di atas angka 1 pada tahun , tetapi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. lebih baik. Hal ini disebabkan oleh persediaan PT Indocement Tunggal Prakarsa lebih sedikit daripada PT Semen Indonesia Tbk. dari tahun ke tahun. c. Rasio Kas Rasio kas dapat menghitung kemampuan perusahaan untuk memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya tetapi dengan mengeluarkan persediaan dan piutang dari aset lancarnya. Rasio ini membandingkan total kas dan setara kas dan investasi jangka pendek dengan total hutang lancar. Semakin besar nilai rasio kas maka akan mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut memiliki performa yang baik (Nugrahaningsih dan Falikhatun, 2007:23). Rumusnya: Rasio Kas =

16 33 Tabel 3.3 Perhitungan Rasio Kas Tahun PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (dalam jutaan rupiah) Perhitungan Rasio dan Keterangan Tahun Semen Indonesia Indocement Semen Indonesia Indocement ,6 (Baik) 3,6 (Baik) ,3 (Baik) 4,8 (Baik) ,7 (Kurang 4,4 (Baik) Baik) ,8 (Kurang 4,7 (Baik) Baik) (Baik) 3,6 (Baik) Sumber: Berdasarkan tabel 3.3 di atas, rasio kas PT Semen Indonesia Tbk. pada tahun 2010 adalah 1,6 yang berarti setiap Rp1,00 hutang jangka pendeknya dapat ditutup dengan Rp1,6 aktiva lancar tanpa persediaan dan piutangnya. Dari tahun ke tahun rasio kas PT Semen Indonesia Tbk. semakin menjadi kurang baik tetapi pada tahun 2013 dan 2014 menjadi baik. Sedangkan rasio kas PT

17 34 Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada tahun 2010 adalah 3,6 yang berarti setiap Rp1,00 hutang jangka pendeknya dapat dipenuhi dengan Rp3,6 aktiva lancar tanpa persediaan dan piutangnya. Dari tahun ke tahun rasio kas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. terus membaik. Hal ini dikarenakan jumlah aktiva lancar yang besar sehingga dapat memperbesar rasio kasnya. Menurut rasio kas, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. lebik baik dalam mengelola likuiditasnya. 2. Perbandingan Kinerja Keuangan antara PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. berdasarkan Rasio Profitabilitas pada Laporan Keuangan Periode Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan besarnya laba yang diperoleh sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin tinggi juga kemampuan perusahaan menghasilkan laba atau keuntungan. a. Rasio Profit Margin Analisa laporan keuangan dengan menggunakan rasio profit margin merupakan analisa yang mampu menggambarkan seberapa jauh perusahaan dalam rangka menghasilkan laba bersih jika dibandingkan dengan penjualan. Semakin tinggi nilai rasio profit margin maka

18 35 akan semaki baik performa yang ditunjukkan oleh perusahaan (Hanafi dan Halim, 2003:161). Rumusnya: Profit Margin = Tabel 3.4 Perhitungan Rasio Profit Margin Tahun PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (dalam jutaan rupiah) Tahun Perhitungan Rasio dan Keterangan Semen Indonesia Indocement Semen Indonesia Indocement ,26 (Baik) 0,29 (Baik) ,24 (Baik) 0,26 (Baik) ,25 (Baik) 0,28 (Baik) ,24 (Baik) 0,28 (Baik) ,21 (Baik) 0,26 (Baik) Sumber: Berdasarkan tabel di atas, raiso profit margin yang dihasilkan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. lebih baik dibandingkan PT Semen Indonesia Tbk. Rasio profit margin PT Semen Indonesia Tbk. pada tahun 2010 adalah 0,25 yang artinya setiap Rp1,00 penjualan dapat

19 36 menghasilkan Rp0,25 laba bersih. Sedangkan pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. adalah 0,29 yang membuatnya lebih tinggi daripada PT Semen Indonesia Tbk. Keseluruhan rasio profit margin PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. juga lebih tinggi dari pada PT Semen Indonesia Tbk. Dari tahun ke tahun PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menghasilkan laba bersih yang tidak terlalu jauh daripada PT Semen Indonesia Tbk. Namun PT Indocement Tunggal Prakarsa menghasilkan penjualan yang lebih kecil daripada PT Semen Indonesia Tbk. Hal ini menyebabkan rasio profit margin-nya lebih besar. b. Rasio Return On Asset (ROA) ROA merupakan jenis rasio yang dapat memperlihatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih jika dilihat dari jumlah tingkat aset yang dimiliki. Rasio ini juga mengetahui seberapa jauh manajemen perusahaan dapat menunjukkan efisiensi aset yang dimiliki. Rasio ROA sangat dipengaruhi oleh biayabiaya yang menjadi tanggungan perusahaan. Biaya-biaya tersebut dapat memengaruhi jumlah laba yang dihasilkan jika perusahaan tidak berusaha meminimalkannya. Semakin besar Rasio ROA maka akan semakin baik kinerja

20 37 perusahaan. (Nugrahaningsih dan Falikhatun, 2007:31). Rumusnya: Return on asset = Tabel 3.5 Perhitungan Rasio ROA Tahun PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (dalam jutaan rupiah) Tahun Perhitungan Rasio dan Keterangan Semen Indonesia Indocement Semen Indonesia Indocement ,23 (Baik) 0,21 (Baik) ,2 (Baik) 0,2 (Baik) ,19 (Baik) 0,21 (Baik) ,19 (Baik) 0,2 (Baik) ,16 (Baik) 0,18 (Baik) Sumber: Berdasarkan tabel di atas, rasio ROA PT Semen Indonesia Tbk. pada tahun 2010 adalah 0,23 berarti setiap Rp1,00 aktiva dapat dijamin dengan Rp0,23 laba bersih. Sedangkan rasio ROA PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada tahun 2010 adalah 0,21. Pada tahun-tahun selanjutnya rasio ROA kedua perusahaan ini hampir sama,

21 38 tetapi milik rata-rata rasio ROA PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. lebih tinggi. Total aktiva PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. lebih sedikit daripada PT Semen Indonesia Tbk. Berarti PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. lebih efisien dalam menggunakan aktivanya. c. Rasio Return On Equity (ROE) ROE adalah rasio profitabilitas yang memperlihatkan perbandingan laba bersih dengan jumlah saham yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini yang dihitung adalah saham sendiri tanpa melibatkan saham preferen, karena pada dasarnya ROE digunakan untuk mengetahui jumlah hak saham biasa yang dimiliki oleh pemegang saham. Semakin besar nilai ROE yang dimiliki oleh suatu perusahaan mengindikasikan performa perusahaan dalam keadaan baik (Nugrahaningsih dan Falikhatun, 2007:31). Perhitungan dengan rumus: Return on equity =

22 39 Tabel 3.6 Perhitungan Rasio ROE Tahun PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (dalam jutaan rupiah) Tahun Perhitungan Rasio dan Keterangan Semen Indonesia Indocement Semen Indonesia Indocement ,3 (Baik) 0,25 (Baik) ,27 (Baik) 0,23 (Baik) ,27 (Baik) 0,25 (Baik) ,27 (Baik) 0,22 (Baik) ,22 (Baik) 0,21 (Baik) Sumber: Berdasarkan tabel di atas, rasio ROE dari PT Semen Indonesia Tbk. pada tahun 2010 adalah 0,3. Sedangkan rasio ROE PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. pada tahun 2010 adalah 0,25. Pada tahun-tahun selanjutnya sedikit menurun hingga pada tahun 2014 nilainya 0,21. Peningkatan rasio ROE PT Semen Indonesia Tbk. dikarenakan laba bersihnya yang meningkat drastis tidak sama dengan rasio ROE pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. yang menurun rasionya karena peningkatan

23 40 modalnya tidak dibarengi dengan peningkatan laba bersihnya. 3. Perbandingan Kinerja Keuangan antara PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. berdasarkan Rasio Solvabilitas pada Laporan Keuangan Periode Rasio solvabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik itu kewajiban jangka panjang maupun kewajiban jangka pendeknya. a. Rasio Total Hutang terhadap Total Aset (Debt to Total Asset) Rasio Debt to Total Asset akan memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh hutang yang dimiliki menggunakan total aset yang dimilikinya. Dalam rasio ini akan dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu hutang yang dimiliki oleh perusahaan. Jika rasio ini menghasilkan angka yang rendah maka akan menunjukkan performa perusahaan yang semakin baik, karena dapat dipastikan hutang yang dimiliki jumlahnya sedikit dibandingkan dengan aset yang akan dijadikan jaminan atas hutang-hutangnya (Hanafi dan Halim, 2003:82). Perhitungan menggunakan rumus: Rasio Total Hutang terhadap Total Aset =

24 41 Tabel 3.7 Perhitungan Rasio Debt to Total Asset Tahun PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (dalam jutaan rupiah) Tahun Perhitungan Rasio dan Keterangan Semen Indonesia Indocement Semen Indonesia Indocement ,22 (Baik) 0,15 (Baik) ,26 (Baik) 0,13 (Baik) ,32 (Baik) 0,15 (Baik) ,29 (Baik) 0,14 (Baik) ,27 (Baik) 0,14 (Baik) Sumber: Berdasarkan tabel di atas, selama tahun rasio Debt to Total Asset pada PT Semen Indonesia Tbk. lebih besar dibandingkan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Hal ini dapat diartikan bahwa PT Semen Indonesia Tbk. dalam mendanai setiap Rp1,00 aktivanya dibutuhkan pendanaan dari kreditur rata-rata sebesar Rp0,27. Sedangkan pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam mendanani setiap Rp1,00 aktivanya dibutuhkan pendanaan rata-rata sebesar Rp0,14. Setiap tahun total

25 42 hutang PT Semen Indonesia Tbk. mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini menyebabkan nilai rasio Debt to Total Asset-nya membesar juga. Sedangkan pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. tiap tahun hutangnya mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan sehingga nila rasio Debt to Total Asset-nya tidak terlalu besar. b. Rasio TIE (Time Interest Earned Ratio) Rasio TIE yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan operasi perusahaan dalam memberikan proteksi kepada kreditur jangka panjang, khususnya dalam hal pembayaran bunga. Dengan adanya hutang, maka bunga merupaka beban pokok yang menjadi tanggungan semua perusahaan setiap periode pembayaran hutang. Semakin besar angka yang dihasilkan oleh rasio TIE maka akan mengindikasikan performa perusahaan yang semakin baik karena dapat membayar beban bunga yang dimilikinya (Nugrahaningsih dan Falikhatun, 2007:33). Perhitungan menggunakan rumus: TIE =

26 43 Tabel 3.8 Perhitungan Rasio TIE Tahun PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (dalam jutaan rupiah) Tahun Perhitungan Rasio Semen Indonesia Indocement Semen Indonesia Indocement Kali 253 Kali Kali 185 Kali Kali 181 Kali Kali 119 Kali Kali 278 Kali Sumber: Berdasarkan pada tabel di atas, rasio TIE PT Semen Indonesia Tbk. berada pada kisaran angka 80 hingga 248 kali, dengan demikian dapat dikatakan bahwa Rp1,00 laba operasi dapat memenuhi 248 kali beban bunga yang menjadi tanggungan perusahaan. Sedangkan pada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. berada pada kisaran angka 119 hingga 278 kali. Nilai rasio TIE PT Semen Indonesia tiap tahun menurun sementara nilai raiso TIE PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mengalami naik turun

27 44 namun pada tahun 2014 meningkat tinggi. Hal ini disebabkan oleh jumlah beban bunga yang tidak terlalu besar. Dengan demikian, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. lebih baik dalam pengelolaan pembayaran bunga untuk hutang terhadap kreditur. c. Rasio Fixed Charge Coverage Pada kedua perusahaan ini mengenai rasio fixed charge coverage tidak ada yang perlu dianalisis dikarenakan biaya sewa tidak tercantum dalam annual report. C. Temuan Berdasarkan hasil analisis rasio kinerja keuangan dan pembahasan mengenai perusahaan penghasil semen yang berperan penting dalam perkembangan dan pembangunan di Indonesia, maka ditemukan beberapa kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 1. PT Semen Indonesia Tbk. a. Kekuatan 1) Rasio ROE PT Semen Indonesia Tbk. menunjukkan angka rasio yang lebih baik daripada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan banyaknya pembangunan infrastruktur di Indonesia, menyebabkan bertambahnya

28 45 modal saham pada PT Semen Indonesia Tbk. tiap tahunnya. b. Kelemahan 1) Rasio likuiditas PT Semen Indonesia Tbk. menunjukkan angka rasio yang lebih rendah darpada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Hal ini dikarenakan oleh selisih antara aktiva lancar dan hutang lancar PT Semen Indonesia Tbk. tidak terlalu besar. Sehingga PT Semen Indonesia Tbk. tidak terlalu baik daripada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam mengelola likuiditasnya. 2) Rasio TIE PT Semen Indonesia Tbk. menunjukkan angka rasio yang lebih rendah dibandingkan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Sehingga PT Semen Indonesia Tbk. tidak terlalu baik daripada PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dalam mengelola pembayaran bunga untuk hutang terhadap kreditur. 2. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. a. Kekuatan 1) Rasio likuiditas PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menunjukkan angka rasio yang jauh lebih tinggi daripada PT Semen Indonesia Tbk. Hal ini dikarenakan selisih antara aktiva lancar dan hutang lancar yang cukup besar.

29 46 2) Rasio ROA PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menunjukkan angka rasio yang lebih baik daripada PT Semen Indonesia Tbk. Berarti PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dapat menggunakan total aktiva yang lebih sedikit PT Semen Indonesia Tbk. tetapi lebih efisien. b. Kelemahan 1) Rasio ROE PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. menunjukkan angka rasio yang lebih rendah daripada PT Semen Indonesia Tbk.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.("Indocement") adalah salah satu

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.(Indocement) adalah salah satu BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.("Indocement") adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Enterprice (DICE) dan telah memiliki kapasitas produksi terpasang tahunan BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Sejarah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk diawali pada tahun 197 dengan rampungnya pendirian pabrik Indocement yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu yang didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yang rasional, empiris dan sistematis. 3.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Semen Tiga Roda adalah sebuah merek semen yang diproduksi oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa. Perusahaan ini menjadi salah satu produsen utama semen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Objek studi dalam penelitian ini adalah tiga perusahaan manufaktur sub sektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2007-2011,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dituntut untuk senantiasa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran umum objek penelitian 3.1.1 Sejarah singkat perusahaan PT. Semen Gresik (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen.diresmikan di

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo, S.H., No. 27. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Perusahaan ) didirikan di Indonesia pada tanggal 16 Januari 1985 berdasarkan akta notaris Ridwan Suselo,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, perdagangan, pengangkutan

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan, perdagangan, pengangkutan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang tonggak perekonomiannya berada di beberapa sektor, yaitu industri pengolahan, pertanian, peternakan, kehutanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan yang ada pada saat ini tidak dapat lepas dari pertumbuhan infrastruktur yang ada. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang menguntungkan atas usaha yang dilakukan perusahaan pada

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Perusahaan. xiii

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Perusahaan. xiii ABSTRAK Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan pada satu perioda tertentu. Namun hanya dengan melihat laporan keuangan, informasi lain yang lebih mendalam tentang kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sehingga pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang terkait dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sehingga pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang terkait dengan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, semakin meningkatnya peran pasar modal di Indonesia, sehingga pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang terkait dengan pengawasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Profil Perusahaan dan Responden Semen Tiga Roda Profil PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Profil Perusahaan dan Responden Semen Tiga Roda Profil PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 134 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Responden Semen Tiga Roda 4.1.1 Profil PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Semen Tiga Roda adalah sebuah merek semen yang diproduksi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

BAB IV PEMBAHASAN. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian 1. Riwayat PT Semen Gresik (Persero) Tbk PT Semen Gresik (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri semen. Diresmikan di Gresik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih mengarah kepada pertumbuhan yang positif, sehingga hal ini memicu terjadinya persaingan yang sangat ketat baik dari investor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan perusahaan merupakan hal yang crucial. Dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan perusahaan merupakan hal yang crucial. Dengan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang mengelola sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. HM Sampoerna Tbk, didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudin, S.H., No. 69.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. awal berdirinya hingga sekarang bergerak dibidang pembuatan semen. PT. Semen

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. awal berdirinya hingga sekarang bergerak dibidang pembuatan semen. PT. Semen BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. adalah sebuah perusahaan yang pada awal berdirinya hingga sekarang bergerak dibidang pembuatan semen. PT. Semen Gresik (Persero)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah nama perusahaan emiten yang menjadi objek penelitian :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah nama perusahaan emiten yang menjadi objek penelitian : BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap lima perusahaan emiten saham subsektor semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2014. Berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangannya jauh lebih pesat bila dibandingkan dengan perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangannya jauh lebih pesat bila dibandingkan dengan perkembangan ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan syariah mengalami perkembangan yang luar biasa. Perkembangannya jauh lebih pesat bila dibandingkan dengan perkembangan ilmu ekonomi syariah.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk

LAMPIRAN. 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk LAMPIRAN 1. Ikhtisar Laporan Keuangan PT. Holcim Indonesia Tbk Tabel 1.1 Neraca Konsolidasi PT. Holcim Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan (Disajikan dalam Jutaan Rupiah) AKTIVA ASET LANCAR Kas dan Setara

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Profil Perusahaan Gambar 2.1 Logo PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (dahulu PT Semen Gresik (Persero) Tbk) adalah produsen semen yang terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas sebesar 30 juta ton per tahun dan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas sebesar 30 juta ton per tahun dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi yang ada di Indonesia saat ini akan terjadi persaingan yang sangat ketat, termasuk perusahaan manufaktur yaitu perusahaan penghasil produk

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pembahasan sebelumnya yang dilakukan penulis pada bab IV, hasil penelitian pada PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk dapat disimpulkan sebagai berikut :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dan konsumen juga menjadi lebih selektif dalam memilih produk

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dan konsumen juga menjadi lebih selektif dalam memilih produk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini dengan kemajuan dalam teknologi, Di Indonesia makin banyak perusahaan-perusahaaan semen bermunculan sehingga persaingan di industri tersebut kian ketat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, kebutuhan akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, kebutuhan akan semen sangatlah tinggi, mengingat pada tahun 2012 volume penjualan semen nasional meningkat menjadi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014 pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan kinerja keuangan PT Gudang Garam Tbk tahun 2012-2014

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014.

Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014. L A M P I R A N 41 Lampiran 1. Rasio Market PT. Indoritel Makmur Internasional Tbk dan PT. Sumber Alfaria Trijaya Tbk Tahun 2013 dan 2014. 2013 MARKET RATIO PER 31,09 31,56 DY 2% 3% PBV 1,58 6,52 2014

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap neraca dan laporan laba-rugi PT Astra Otoparts Tbk dari tahun 2002 hingga tahun 2004 dengan menggunakan metode analisis horizontal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas analisa kinerja keuangan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan kemudian dilakukan penelitian berdasarkan teori-teori dan konsep yang tercantum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada pemerintahan Presiden Jokowi pembangunan infrastruktur dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya perpusat pada Pulau Jawa, tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pada masa sekarang ini menuntut perusahaan memiliki kemampuan dalam mencari teknis

BAB I PENDAHULUAN. bisnis pada masa sekarang ini menuntut perusahaan memiliki kemampuan dalam mencari teknis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi perekonomian yang mengalami perkembangan pesat serta persaingan dunia bisnis pada masa sekarang ini menuntut perusahaan memiliki kemampuan dalam mencari teknis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan menyebabkan hasil produksi menjadi berkurang sehingga perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan menyebabkan hasil produksi menjadi berkurang sehingga perusahaan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perencanaan dan pengendalian persediaan adalah unsur yang sangat penting bagi suatu perusahaan industri. Tanpa adanya persediaan yang cukup maka dapat menghambat

Lebih terperinci

5.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. secara terpadu. Perusahaan ini termasuk perusahaan perseroan terbatas dengan

5.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. secara terpadu. Perusahaan ini termasuk perusahaan perseroan terbatas dengan V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah salah satu produsen semen terbesar di Indonesia yang memproduksi berbagai jenis semen

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membaik sehingga persaingan bisnis juga akan semakin ketat yang menuntut

BAB I PENDAHULUAN. membaik sehingga persaingan bisnis juga akan semakin ketat yang menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia diprediksi akan semakin membaik sehingga persaingan bisnis juga akan semakin ketat yang menuntut perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

Lebih terperinci

PT. SEMEN GRESIK, Tbk

PT. SEMEN GRESIK, Tbk Ayu Widiyanti 0903015147 PT. SEMEN GRESIK, Tbk PT Semen Gresik (Persero) Tbk adalah pabrik semen yang terbesar di Indonesia. Diresmikan di Gresik pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden RI pertama dengan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT.INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk SEMINAR PENULISAN ILMIAH

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT.INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk SEMINAR PENULISAN ILMIAH ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT.INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk SEMINAR PENULISAN ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Syarat Syarat Untuk Mencapai Gelar Setara Sarjana Muda

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini kegiatan privatisasi Badan Usaha Milik Negara atau disingkat BUMN menjadi isu yang sangat kontroversial. Privatisasi BUMN yang banyak dijalankan terutama di

Lebih terperinci

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK

ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, TBK NAMA : WA ODE SITI HAWANI NPM : 29213185 DOSEN PEMBIMBING : Mulatsih, SE., MM LATAR BELAKANG Perkembangan Ekonomi Pesat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Pelaksanaan Analisis Laporan Keuangan Pada Perusahaan Industri Kertas 1) PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Analisis laporan keuangan pada PT. Indah Kiat Pulp & Paper

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA Rhesti Khoidha rhesti_khoidha@yahoo.com Titik Mildawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin ketat. Perusahaan harus memiliki strategi yang tepat agar perusahaan tersebut dapat terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama Pasar Modal. Pasar Modal bisa dijadikan sebagai dinamika

BAB I PENDAHULUAN. terutama Pasar Modal. Pasar Modal bisa dijadikan sebagai dinamika 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan perekonomian suatu negara tidak bisa lepas dari investasi terutama Pasar Modal. Pasar Modal bisa dijadikan sebagai dinamika perekonomian suatu negara.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current

BAB V PENUTUP. Ace Hardware Indonesia Tbk adalah sebagai berikut: 1. Rasio likuiditas PT Ace Hardware Indonesia Tbk bila dilihat dari current BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Simpulan rinci yang didapatkan dari perhitungan analisis rasio keuangan yang telah dilakukan sebagai salah satu dasar penilaian kinerja keuangan pada PT Ace Hardware Indonesia

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. PT Semen Indonesia pertama diresmikan pada tanggal 7 Agustus 1957

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. PT Semen Indonesia pertama diresmikan pada tanggal 7 Agustus 1957 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Semen Indonesia pertama diresmikan pada tanggal 7 Agustus 1957 oleh presiden RI pertama dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun, dan di tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba dari operasi perusahaan. Dari laba yang diperoleh maka perusahaan akan dapat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab 4 yaitu penilaian kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang akan dibandingkan dengan rata-rata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti saat ini, dimana persaingan usaha sangat ketat perusahaan membutuhkan tambahan modal yang besar untuk menunjang kinerja operasional

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Indofarma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah berdirinya PT Holcom Indonesia Tbk.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah berdirinya PT Holcom Indonesia Tbk. BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah berdirinya PT Holcom Indonesia Tbk. PT Holcim Indonesia adalah sebuah perushaan pembuat semen di Indonesia yang sebelumnya bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang dengan baik. Salah satu sektor industri manufaktur yang cukup baik untuk dicermati adalah

Lebih terperinci

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA

RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE. by INFOVESTA RESEARCH REPORT: PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN MULTIFINANCE by INFOVESTA TUJUAN PENILAIAN MANAJEMEN INVESTOR REGULATOR Evaluasi terhadap kinerja Perseroan pada periode tertentu Kebutuhan analisis dan pengambilan

Lebih terperinci

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013

BERITA PERS. MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 BERITA PERS Dapat Diterbitkan Segera MPMX Bukukan Kenaikan Laba Bersih 41% dan Pendapatan 29% di Tahun 2013 Targetkan Kenaikan Pendapatan 20% 25% di 2014 JAKARTA, 16 Maret 2014 PT Mitra Pinasthika Mustika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang tidak mampu bertahan. Untuk tetap bertahan dalam kompetisi,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang tidak mampu bertahan. Untuk tetap bertahan dalam kompetisi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Salah satu tujuan dari sebuah perusahaan adalah untuk tetap bertahan dalam persaingan dan terus bertumbuh. Saat ini semua perusahaan telah masuk dalam era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto

BAB I PENDAHULUAN. PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih Jakarta Pusat Didirikan pada tahun 1966. PT Kalbe Farma Tbk.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang melanda Indonesia setiap tahun semakin menjadi-jadi, dengan kenaikan harga kebutuhan bahan pokok, semakin melemahkan kondisi perekonomian

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI PRESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI PRESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI PRESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Melvi Yansi Program Studi Manajemen Universitas Prof.Dr.Hazairin,SH Bengkulu

Lebih terperinci

Analisis Keuangan Perusahaan

Analisis Keuangan Perusahaan Analisis Keuangan Perusahaan Bakrie Telecom Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL atau Perseroan) adalah perusahaan layanan jaringan tetap lokal tanpa kabel dengan mobilitas terbatas (Fixed Wireless Access

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode )

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode ) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. XL Axiata Tbk DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS (Periode 2012-2014) LAILA NURRAHMAWATI 24213912 Dosen Pembimbing : Supiningtyas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2).Secara umum, pemodal (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. masa mendatang (Tandelilin, 2010:2).Secara umum, pemodal (investor) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa mendatang (Tandelilin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebijakan dividen merupakan kebijakan dalam menentukan penggunaan laba yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada pemegang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang terjadi saat ini, mengakibatkan berkembangnya pula usaha yang dilakukan oleh para pengusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi dan persaingan bebas pada saat ini juga dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi dan persaingan bebas pada saat ini juga dengan kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi dan persaingan bebas pada saat ini juga dengan kemajuan teknologi dan komunikasi semakin mempengaruhi ekonomi yang semakin berkembang dengan meciptakan

Lebih terperinci

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR

SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR SSIA MERENCANAKAN MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI SAHAM SENILAI Rp 200 MILIAR Sehubungan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Tahun 2013 tentang Pembelian Kembali Saham Yang Dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan industri barang konsumsi adalah salah satu perusahaan yang ikut berperan dalam pasar modal. Perusahaan industri barang konsumsi merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis terhadap laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. adalah di bawah ini. Berdasarkan analisis rasio likuiditas,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh transaksi saham yang berlaku dalam lantai bursa pasar modal. Hal ini dimungkinkan karena

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI. kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR ISTILAH...

DAFTAR ISI. Halaman. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR ISTILAH... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vii DAFTAR ISTILAH... viii I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian... 1 1.2. Rumusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Materi dalam penelitian ini berisikan tentang penganalisaan kinerja keuangan yang menyangkut perusahaan yang bergerak dibidang real estate

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada PT. Sumalindo Lestari Jaya, Tbk yang berdasarkan laporan keuangan pada periode 2005, 2006, dan 2007 dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi komitmen Pemerintah untuk mengembangkan ekspor non migas nasional.

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Manajemen Keuangan. Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan. Basharat Ahmad. Modul ke:  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Manajemen Keuangan Modul ke: Memahami Kondisi dan Kinerja Keuangan Perusahaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Analisa Rasio Keuangan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. didirikan pada tahun 1985 dan saat ini merupakan salah satu produsen semen terbesar di

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. didirikan pada tahun 1985 dan saat ini merupakan salah satu produsen semen terbesar di BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk III.1.1 Sejarah Singkat PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. ( Indocement atau Perseroan ) didirikan pada tahun 1985 dan saat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek yang dipilih adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk. PT Mitra Adiperkasa Tbk adalah perusahaan yang bergerak dalam operasi berbagai merek toko ritel

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan profitabilitas perusahaan properti dan real estate

V. KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Perkembangan profitabilitas perusahaan properti dan real estate V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Perkembangan profitabilitas perusahaan properti dan real estate Tahun 2010-2014 menunjukan bahwa sektor properti dan real estate memiliki dua perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir terbesar di dunia yang termasuk dalam 10 besar produsen batubara tahun 2013. Tiga daerah terbesar sumberdaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Bank Sahabat Sampoerna karena pada tanggal 9 Mei 2011 merupakan tonggak sejarah dimana secara resmi PT Sampoerna Investama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. stratregi bisnis nya dalam menghadapi persaingan. persaingan, perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya yang tergambar dalam

BAB I PENDAHULUAN. stratregi bisnis nya dalam menghadapi persaingan. persaingan, perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya yang tergambar dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki Era pasar bebas banyak tantangan dan persaingan yang harus dihadapi oleh para perusahaan di Indonesia. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang begitu pesat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan penunjang perekonomian yang dianggap semakin penting pada suatu negara. Salah satu cara untuk mengukur indikator perekonomian suatu negara adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. dibeberapa perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang. yang dibutuhkan dengan menawarkan surat-surat berharga tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat. Melalui pasar modal, investor dapat melakukan investasi dibeberapa perusahaan melalui pembelian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai. moneter (Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2008: 2).

BAB II LANDASAN TEORI. menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai. moneter (Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield, 2008: 2). BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan sarana informasi keuangan utama kepada pihak pihak di dalam maupun luar perusahaan yang menampilkan sejarah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PEMBAHASAN. perusahaan berkompetisi untuk menghasilkan produk yang berkualitas, yang dimiliki perusahaan adalah manusia yang mempunyai sifat

BAB I PEMBAHASAN. perusahaan berkompetisi untuk menghasilkan produk yang berkualitas, yang dimiliki perusahaan adalah manusia yang mempunyai sifat 1 BAB I PEMBAHASAN A. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan industri yang semakin maju di era ini berbagai perusahaan berkompetisi untuk menghasilkan produk yang berkualitas, peran serta karyawan sangat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap laporan keuangan PT. Mayora Tbk maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil kinerja Likuiditas dilihat dari rasio

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK.

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK. Nama : Annisa Damayanti Puspitasari NPM : 21213127 Kelas : 3EB03 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bahwa Sampai dengan September ini konsumsi semen di

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia bahwa Sampai dengan September ini konsumsi semen di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumsi semen di Indonesia sebagaimana diungkapkan oleh Agung (2013) sebagai sekretaris di salah satu perusahaan semen terbesar di Indonesia bahwa Sampai dengan September

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 92 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Goodyear Indonesia Tbk semula didirikan dengan nama NV The Goodyear Tire & Rubber Company Limited pada tanggal 26 Januari 1917 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III Metodologi Penelitian

BAB III Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah PT Gajah Tunggal tbk. Didirikan pada tahun 1951, PT Gajah Tunggal Tbk. memulai produksi bannya dengan ban sepeda. Sejak

Lebih terperinci

Analisa Laporan Keuangan. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

Analisa Laporan Keuangan. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com Analisa Laporan Keuangan Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com Analisa Laporan Keuangan 1. Sebagai standar untuk dapat digunakan sebagai perbandingan terutama dengan para pesaing 2.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era perdagangan bebas persaingan usaha di antara perusahaan yang semakin ketat, menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi perusahaan

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur bubur kertas dan berbagai produk dan kemasan kertas. PT. Indah Kiat Pulp &

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Norma Ayu Kartika (normayu_kartika@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) MANAJEMEN STIE MDP ABSTRAK :

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN maka perusahaan akan mengetahui apakah kinerja keuangan perusahaannya lebih baik atau bahkan lebih baik dari perusahaan lain. Dengan adanya analisis rasio laporan keuangan maka akan dapat membantu manajemen

Lebih terperinci