PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia LINN) PADA DOMBA TERHADAP CACING Haemonchus contortus
|
|
- Utami Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia LINN) PADA DOMBA TERHADAP CACING Haemonchus contortus (Effect of Morinda citrifolia Linn on Haemonchus contortus Infection in Sheep) IMAS SRI NURHAYATI 1, FAJAR SATRIJA 2 dan YUSUF RIDWAN 2 1 Puslitbang Peternakan, Jl. Raya Pajajaran Kav. E 59, Bogor Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRACT Haemonchus contortus infection is a serious problem for livestock development in Indonesia. The infection causes big economical disadvantage due to decrease of production, infertility and mortality. A combination between livestock management and anthelmyntic remedy is a choice to control haemonchus, but synthetic anthelmyntic is relatively expensive for small holder farmer and not available widely in the market. The purpose of this research was to identify effectiveness of Morinda citrifolia Linn extract to Haemonchus contortus. Twenty sheep were infected by infective larvae of Haemonchus contortus which was divided into five groups i.e. no extract (T0), grams extract per kg bodyweight (T1), grams extract per kg bodyweight (T2), grams extract per kg bodyweight (T3), and 1.25 grams extract per kg bodyweight (T4). The Morinda citrifolia Linn extract was injected on the seventh weeks after infection of larvae. Parameter being observed were egg count and worm count. The statistical analysis being used was ANOVA method. The result showed no difference among the treatments. Key Words: Extract of Morinda citrifolia Linn, Haemonchus contortus, Sheep ABSTRAK Infeksi cacing Haemonchus contortus merupakan salah satu masalah serius dalam upaya pengembangan peternakan di Indonesia. Infeksi cacing ini menyebabkan kerugian ekonomi yang besar berupa penurunan berat badan, kemajiran dan kematian. Kombinasi manajemen peternakan dan pengobatan dengan anthelmintik adalah pilihan terbaik untuk pengendalian haemonchosis, akan tetapi anthelmintik sintetis relatif mahal untuk peternak skala kecil dan tidak selalu ada di pasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn) terhadap cacing Haemonchus contortus. Sebanyak 20 ekor domba jantan lokal yang diinfeksi secara buatan dengan ekor larva infektif Haemonchus contortus dibagi menjadi lima kelompok dan diberi perlakuan: tidak diberi ekstrak buah mengkudu (T0), diberi ekstrak 0,1563 gr/kg bb (T1), diberi ekstrak 0,3125 gr/kg bb (T2), diberi ekstrak 0,625 gr/kgbb (T3) dan diberi ekstrak 1,25 gr/kg bb (T4). Ekstrak mengkudu diberikan pada minggu ke empat. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah telur cacing dan jumlah cacing dewasa. Rancangan percobaan adalah rancangan acak kelompok dengan analisis data ANOVA. Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang tidak nyata (P> 0,05) terhadap jumlah telur cacing dan cacing dewasa. Kata kunci: Ekstrak Morinda Ctrifolia Linn, Haemonchus Contortus, Domba PENDAHULUAN Infeksi cacing Haemonchus contortus merupakan salah satu masalah serius dalam upaya pengembangan peternakan di Indonesia. Infeksi cacing ini menimbulkan kerugian ekonomi disebabkan oleh penurunan kuantitas dan kualitas produksi, disamping itu dapat menyebabkan kematian dan kemajiran (FABIYI, 1986; NANSEN, 1986). Infeksi cacing Haemonchus contortus dapat mengakibatkan penurunan berat badan sampai 10% pada domba. RONOHARDJO et al. (1985) menaksir kerugian akibat Haemonchus contortus di 503
2 Indonesia diduga sebesar 7,04 juta dolar Amerika tiap tahunnya. Pengendalian infeksi cacing yang umum dilakukan yaitu dengan perbaikan tata laksana peternakan dan pemberian anthelmintika secara teratur setiap dua bulan (KUSUMAMIHARJA, 1992). Anthelmintika pada umumnya berasal dari negara maju yang memiliki dosis, daya kerja serta efisiensi yang telah diketahui dengan baik melalui penelitian yang lama dan mahal, sehingga obat-obatan tersebut harganya mahal dan tidak mudah diperoleh di negaranegara berkembang. Penggunaan obat-obat tradisional sebagai obat alternatif pengganti anthelmintika sintetis merupakan salah satu pertimbangan yang tepat. Indonesia kaya akan tanaman obat yang telah dipakai berabad-abad lamanya namun banyak diantaranya belum terbukti secara alamiah khasiat yang terkandung dalam tanaman obat tersebut. Di antara berbagai tanaman yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai bahan pangan dan sebagai tanaman obat yaitu mengkudu (Morinda citrifolia Linn). Dilaporkan pula bahwa tanaman tersebut secara turun temurun digunakan sebagai obat cacing pada domba di berbagai daerah di pulau Jawa (Dharma, 1985). Khasiat buah mengkudu sebagai anthelmintika untuk membunuh cacing unggas dan babi telah dibuktikan secara in vitro oleh Priyanto (1994). Tanaman ini dalam bentuk serbuk telah dibuktikan secara in vivo mempunyai aktivitas anthelmintika terhadap cacing Haemonchus contortus (SATRIJA, 1998). Selain sediaan yang sudah ada, diperlukan formula lain yang lebih sederhana agar obat dapat diberikan dalam jumlah yang lebih sedikit sehingga mempermudah proses pemberian obat. Salah satu formula tersebut yaitu dalam bentuk ekstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak buah mengkudu sebagai anthelmintika tradisional terhadap Haemonchus contortus secara in vivo pada ternak domba. BAHAN DAN METODA Penelitian dilakukan di laboratorium Helmintologi, Bagian Parasitologi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan November 1999 sampai dengan Februari 2000 (12 minggu). Dua puluh ekor domba ekor gemuk jantan berumur 6 8 bulan dengan berat badan ratarata kg yang telah dibebascacingkan dengan Ivermectin 0,2 ml/kgbb dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan masing-masing tidak diberi ekstrak buah mengkudu (T0), diberi ekstrak mengkudu 0,1563 g/kg bb (T1), 0,3125 g/kg bb (T2), 0,625 g/kgbb (T3) dan 1,25 g/kg bb (T4). Tiap kelompok terdiri dari 4 ekor. Pakan yang diberikan berupa rumput Gajah yang telah dilayukan dan diberikan air minum secara ad libitum. Domba diinfeksi secara buatan dengan kepadatan larva infektif (L3) H. contortus pada minggu ke-7 penelitian pada saat telur tiap gram tinja (TTGT) mencapai nilai nol. Pada minggu ke-11 setelah infeksi dilakukan pemberian ekstrak buah mengkudu pada masing-masing kelompok perlakuan. Ekstrak buah mengkudu diperoleh dengan cara mengekstraksi serbuk mengkudu menggunakan alat soxlet extractor dengan khloroform sebagai pelarut pada suhu 40 o C. Penghitungan TTGT dilakukan setiap minggu sedangkan pada minggu ke-12 dilakukan setiap hari dengan metode Mc. Master (HANSEN dan PERRY, 1990). Pada minggu ke 12 domba disembelih untuk menghitung cacing yang ada dalam abomasums. Parameter yang dipantau meliputi penurunan produksi telur (Fecal Egg Count Reduction) (SAEKI et al., 1995) dan penurunan cacing dewasa post mortem (Worm Count Reduction) (POWER et al., 1982) dengan rumus masing-masing: % FECR = Rataan TTGT pada kontrol Rataan TTGT yang diobati x 100% Rataan TTGT pada kontrol % WCR = Rataan cacing pada kontrol Rataan cacing yang diobati x 100% Rataan cacing pada kontrol Penghitungan cacing dewasa post mortem dilakukan dengan cara segera mengeluarkan abomasum setelah domba disembelih lalu menyayat curvatura mayor. Abomasum dan isinya kemudian dicuci dengan air dan ditampung sampai volumenya mencapai dua liter. Sebanyak 10 % sampel isi abomasum diambil 3x dan semua cacing yang ada dihitung dengan rumus: Y= X i /3 x
3 dimana: Y : jumlah cacing X i : jumlah cacing tiap 200 ml sample (HANSEN dan PERRY, 1990) Mukosa abomasum dikerok kemudian hasil kerokan dicerna dengan pepsin HCl serta diinkubasikan pada suhu 37 C selama 2 jam. Setelah itu dilakukan penyaringan dengan menggunakan saringan yang berdiameter 35 mikron (HANSEN dan PERRY, 1990). Larva yang terbebas dari jaringan dilihat di bawah mikroskip stereo dan dihitung jumlahnya. Jumlah total cacing diperhitungkan sebagai jumlah cacing pada cairan dan jumlah cacing hasil kerokan abomasum. Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak mengkudu terhadap cacing Haemonchus contortus dilakukan uji analisa sidik ragam data jumlah cacing pada tiap perlakukan dibandingkan terhadap kontrol (ANOVA) (GASPERSZ, 1995). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penghitungan jumlah cacing dewasa post mortem disajikan pada Tabel 1. Hasil analisa menunjukan adanya pengaruh yang tidak nyata (P > 0,05) terhadap penurunan jumlah cacing jika dibandingkan dengan control. Tabel 1. Rata-rata jumlah cacing Haemonchus contortus setelah pemberian ekstrak buah mengkudu serta nilai reduksinya Kelompok Jumlah cacing (X ± SD) Reduksi (%) T0 420,83±65,94 - T1 686,67±214,66-63,17 T2 599,17±234,81-42,38 T3 258,33±108,84 38,60 T4 360,83±142,42 14,26 Analisa perbandingan jumlah TTGT sebelum dan sesudah pemberian ekstrak buah mengkudu disajikan pada Tabel 2. Hasil analisa menunjukan adanya pengaruh yang tidak nyata terhadap penurunan jumlah telur cacing (P> 0,05). Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan SATRIJA (1998), dimana mengkudu diproses hanya sebagai serbuk buah mengkudu. Sebuk terbukti efektif membunuh Haemonchus contortus pada domba yang diinfeksi secara buatan. Beberapa kemungkinan yang menjadi penyebabnya antara lain bentuk sediaan buah mengkudu. Diduga ekstraksi buah mengkudu yang dilakukan pada penelitian ini telah menurunkan kandungan zat aktif dalam ekstrak yang meliputi alkaloid, saponin, flavonoida, antrakuinon, soranjidol, senyawa-senyawa metil, asetil ester dari asam-asam kapril, quinone, morindadiol, morindon, morindin, triterpenoid dan xeronine. Menurut VOIGT (1994) bahan ekstraksi yang tertimbun dalam labu tempat ekstraksi mengalami suatu beban panas dalam jangka waktu yang cukup lama. Senyawa-senyawa glikosida dan alkaloid yang terkandung dalam buah mengkudu ini bersifat peka terhadap suhu, dengan demikian diperkirakan ekstrak yang digunakan dalam penelitian ini sudah mengalami perubahan dan sudah tidak aktif lagi. Tabel 2. Rataan jumlah telur tiap gram tinja sebelum dan sesudah pemberian ekstrak buah mengkudu serta nilai reduksinya Telur tiap gram tinja Kelompok Sebelum Sesudah Reduksi (%) T0 3033, ,50 - T1 3966, ,00-26 T2 1483, , T3 3062, , T4 4325, ,25 22 Buah mengkudu mengandung zat-zat dalam bentuk senyawa komplek yang bersifat anthelmintik yang diperkirakan mempunyai kinerja yang bersifat sinergis (VOIGT, 1994). Pada proses ekstraksi secara tidak sengaja terjadi pemisahan zat-zat yang membentuk senyawa komplek dengan sistem kerja sinergis. Proses ekstraksi akan menarik kelompok zat yang berbeda sesuai dengan pelarut yang digunakan dengan demikian kinerja dari zat-zat tersebut menurun. Zat-zat yang melindungi zat aktif pada sediaan yang mengalami ekstraksi diperkirakan sudah tidak ada sehingga zat-zat aktif akan cepat terdegradasi sebelum sampai diabomasum. Tetapi ekstrak buah mengkudu ini efektif terhadap Hymenolepis nana pada 505
4 mencit (ASOEN, 2000). Dengan demikian diperkirakan proses pencernaan ganda pada hewan ruminansia berpengaruh pula terhadap zat aktif yang terkandung dalam ekstrak. Proses metabolisme oleh mikroorganisme dalam rumen dapat juga menyebabkan perubahan pada zat aktif, dalam hal ini alkaloid dan antrakuinon yang telah aktif pada dua puluh empat jam terurai menjadi senyawa tidak aktif (MAZIAH, 2000). Hal tersebut dibuktikan dengan pengujian kromatographi lapis tipis dari serbuk buah mengkudu dalam cairan rumen yang telah dipanaskan sebagai kontrol. Hasil kromatogram menunjukan adanya perbedaan bercak untuk alkaloid dan antrakuinon antara yang diinkubasi 24 jam dengan 48 jam dengan kontrol yang menunjukan telah terjadinya senyawa baru (HEKMAHSARI, 2000). Menurut SMITH dan MILLBURN (1976) kebanyakan senyawa asing mengalami tranformasi metabolik menjadi satu atau beberapa produk metabolik. Proses metabolik ini memegang peranan penting dalam aksi terapeutik dan toksik yang dimiliki oleh senyawa tersebut. Kondisi cairan rumen yang anaerobik dan mikrofloranya dapat menyebabkan perubahan aksi terapeutik atau toksik yang dimiliki oleh senyawa tersebut serta dapat menyebabkan terjadinya transformasi biokimiawi dari suatu zat yang masuk kedalamnya (JENKINS, 1982). Transformasi ini dapat terjadi dengan berbagai reaksi diantaranya reaksi hidrolisis, reduksioksidasi, dekarboksilasi, dealkilasi, dehalogenasi, deaminasi dan fisi cincin aromatik. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian menunjukan tidak ada pengaruh dari pemberian ekstrak mengkudu sebagai anthelmintik. Namun ada kecenderungan efektivitas yang meningkat pada perlakuan ekstraks buah mengkudu dengan dosis 1,25 g/kg bb (T4). Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh metabolisme mikroba rumen terhadap ekstrak buah mengkudu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan metode fistula pada abomasum. Data yang diperoleh dari penelitian ini mempunyai keragaman yang cukup besar, hal ini disebabkan oleh jumlah sampel yang sedikit pada masing-masing perlakuan. Hal ini merupakan masukan bagi penelitian lainnya agar pelaksanaan penelitian menggunakan materi penelitian yang cukup banyak agar sampel yang digunakan lebih banyak sehingga data yang diperoleh menjadi lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA ASOEN, L.K.Z.J Ekstrak Khlorofrom Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) Sebagain Anthelmintik Terhadap Hymenolepis Nana Pada Mencit (Mus musculus Albinus). Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor. DHARMA, A.P Tanaman Obat Tradisional Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. FABIYI, J.P Production losses and control of helminths in ruminants of tropical regions. In: Parasitology-Quo Vadit. HOWELL, M.J. (Ed). Proc. of The Sixth International Congres of Parasitology. Australian Academy of Science, Canbera. GASPERSZ, N Teknik Analisis dalam Penelitian. Torsito, Bandung. HANSEN, J. and BRIAN PERRY The Epidemiology, Diagnosis and Control of Gastro-Intestinal Parasites of Ruminants in Africa. International Laboratory for Research on Animal Diseases, Nairobi, Kenya. HEKMAHSARI, K Pengaruh Metabolisme Mikroba Rumen Secara In Vitro Terhadap Kandungan Alkaloid dan Antrakuionon dari Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn). Skripsi. Jurusan Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta. JENKINS, W.L Ruminant Pharmacology. In: Veterinary Pharmacology and Therapeutic. BOOTH, N.H. and N.L.E. MC. DONALD (Eds.). 5 th Ed. Iowa State University Press, Ames. POWER, K.G., I.B. WOOD, J. ECKERT, T. GIBSOA and H.J. SMITH World Association for the Advancement of Veterinary Parasitology (W.A A.V.P). Guidelines for Evaluation the Efficacy of Anthelmintic Ruminant (Bovine and Ovine). Vet. Parasitol. 10:
5 PRIYANTO, S.K Efek Anthelmintik Simplisia Buah Pace (Morinda citrifolia Linn) dan Daun Lidah Buaya (Aloe Vera Linn) terhadap Cacing Ascaridia galli (SCHRANK, 1788) Secara In Vitro. Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor, Bogor. KUSUMAMIHARDJA, S Parasit Dan Parasitosis Pada Hewan Ternak Dan Hewan Piaraan Indonesia. Pusat Antar Universitas IPB. Bogor. MAZIAH, S Pengaruh Metabolisme Rumen Terhadap Aktivitas Antelmintik Ekstrak Kloroform Buah Mengkudu (Morinda citrifolia Linn) pada Cacing Haemonchus contortus Secara In Vitro. Skripsi. Jurusan Farmasi Universitas Pancasila, Jakarta. RONOHARDJO, P. dan A.J. WILSON Disease Problem of Small Ruminants in Indonesia. In: Small Ruminants Production System In South And South East Asia. DAVENDRA, C. (Ed.). Proc. of Workshop Held in Bogor, Indonesia. pp SAEKI, H. ISHII, M. OHTA, T. SUMIO, T. FURUYA and T. FUJII Evaluation of Anthelmintic Efficacy of Doramectin Against Gastrointestinal Nematodes by Fecal Examination in Cattle in Japan. J. Vet. Sci. 57(6): SATRIJA, F Study on the Use of Carica papaya Linn Latex and Morinda citrifolia Linn Fruit Against Gastrointestinal Nematodes of Sheep. Final Report-Young Academic Program Urge Batch 1. SMITH, R.L. and MILBURN Enterohepatic Circulation and Drug Bioavaibility. In: KARKI, N.T. (Ed.) Mechanism of Toxicity and Metabolism. Proc. of Sixth International Congress of Pharmacology. Pergamon Press, London. VOIGT, R Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. 5 th Ed. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. DISKUSI Pertanyaan: 1. Apa zat aktif di mengkudu? 2. Sampai batas mana bisa membunuh cacing? Jawaban: 1. Antrakuino bisa untuk membunuh cacing. 2. Dalam bentuk ekstrak dosis berdasarkan penelitian lanjutan 0,13 1,25 g perlakuan yang berpengaruh pada 1,25 g tetapi tidak signifikan. 507
Oleh Imas Sri Nurhayati B
_.,_(,...,,.,...,,.,, '."', PENGARUH ~ E M B E ~ $ Q ~ ~ ~ ' ~ ~ ~, M E N G (Mon'nda citn'filia Linn.) TERHAD'AP: 'CAGING ~,. ~,, ~aemonchus Oleh Imas Sri Nurhayati B01496080 FARULTAS REDOKTERAN HEWAN
Lebih terperinciPOTENSI EKONOMI PEMAKAIAN ANTELMINTIKA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR
POTENSI EKONOMI PEMAKAIAN ANTELMINTIKA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR Lili Zalizar 1, Wehandaka Pancapalaga 2, Dian Indratmi 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Jl. Raya Tlogomas No.246 Malang,
Lebih terperinciEFIKASI CAIRAN SERBUK KULIT BUAH NANAS UNTUK PENGENDALIAN CACING Haemonchus contortus PADA DOMBA
EFIKASI CAIRAN SERBUK KULIT BUAH NANAS UNTUK PENGENDALIAN CACING Haemonchus contortus PADA DOMBA (Efficacy of Pineaaple Skin Extract to control Haemonchus contortus on Sheep) BERIAJAYA, J. MANURUNG dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerang hewan jenis unggas. Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cacing gelang Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang umum menyerang hewan jenis unggas. Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang dalam kehidupannya mengalami
Lebih terperinciDAYA MEMBUNUH CACING EKSTRAK BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA) PADA AYAM BURAS
Marlin R. K. Yowi dkk, Daya Membunuh Cacing 11 DAYA MEMBUNUH CACING EKSTRAK BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA) PADA AYAM BURAS Marlin R. K. Yowi, Devi Y. J. A. Moenek 1) dan Tri A. Y. Foenay 2) 1) Program Studi
Lebih terperinciKANDUNGAN KIMIA DAUN PARE (MOMORDICA CHARANTIA LINN) DAN EFEK ANTELMINTIK TERHADAP CACING LAMBUNG (HAEMONCHUS CONTORTUS RUDOLPHI)
KANDUNGAN KIMIA DAUN PARE (MOMORDICA CHARANTIA LINN) DAN EFEK ANTELMINTIK TERHADAP CACING LAMBUNG (HAEMONCHUS CONTORTUS RUDOLPHI) (Chemical Content of Pare Leaves (Momordica Charantia Linn) and its Anthelmintic
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL
STUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL SKRIPSI KHOERUNNISSA PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN KHOERUNNISSA.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pada tahun 2007, infeksi cacing di seluruh dunia mencapai 650 juta sampai 1 milyar orang, dengan prevalensi paling tinggi di daerah tropis. Populasi di daerah pedesaan
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU ROTASI GEMBALA PADA RUMPUT Brachiaria brizantha TERHADAP TINGKAT INFESTASI CACING Haemonchus contortus PADA TERNAK DOMBA
PENGARUH WAKTU ROTASI GEMBALA PADA RUMPUT Brachiaria brizantha TERHADAP TINGKAT INFESTASI CACING Haemonchus contortus PADA TERNAK DOMBA (The Effect of Grazing Period on Brachiaria brizantha against the
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Babi merupakan salah satu hewan komersil yang dapat diternakkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dikalangan masyarakat. Babi dipelihara oleh masyarakat dengan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS EKTRAK TANAMAN NANAS TERHADAP DAYA TETAS TELUR CACING Haemonchus contortus SECARA IN VITRO
EFEKTIVITAS EKTRAK TANAMAN NANAS TERHADAP DAYA TETAS TELUR CACING Haemonchus contortus SECARA IN VITRO (Effectivity of Pineapple Extract on Hatchibility of Haemonchus contortus Eggs in vitro) AMIR HUSEIN
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN BUBUK BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KANDUNGAN LEMAK DARAH AYAM KAMPUNG YANG DIINFEKSI CACING Ascaridia galli
EVALUASI PENGGUNAAN BUBUK BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KANDUNGAN LEMAK DARAH AYAM KAMPUNG YANG DIINFEKSI CACING Ascaridia galli SKRIPSI PUTRI MULYA SARI PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menyerang unggas, termasuk ayam (Suripta, 2011). Penyakit ini disebabkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Askaridiosis merupakan salah satu penyakit cacing yang sering menyerang unggas, termasuk ayam (Suripta, 2011). Penyakit ini disebabkan oleh cacing Ascaridia galli. Cacing
Lebih terperinciPENULUSURAN SENYAWA AKTIF DARI BUAH MENGKUDU (MORlNDA CITRlFOLIA) DENGAN AKTIVITAS ANTELMINTIK TERHADAP HAEMONCHUS CONTORTUS
PENULUSURAN SENYAWA AKTIF DARI BUAH MENGKUDU (MORlNDA CITRlFOLIA) DENGAN AKTIVITAS ANTELMINTIK TERHADAP HAEMONCHUS CONTORTUS T.B. MURDIATI', G. ADIWINATAI DAN D.HILDASARI2 1 Balai Penelitian Veteriner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Sapi adalah salah satu ruminansia yang paling banyak di ternakkan di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sapi adalah salah satu ruminansia yang paling banyak di ternakkan di Indonesia, merupakan penyumbang daging terbesar dari kelompok ruminansia terhadap produksi daging
Lebih terperinciUji Efektivitas Daya Anthelmintik Ekstrak Biji Mentimun (Cucumis sativum, L) Terhadap Cacing Ascaridia galli secara In Vitro
67 Uji Efektivitas Daya Anthelmintik Ekstrak Biji Mentimun (Cucumis sativum, L) Terhadap Cacing Ascaridia galli secara In Vitro Leonov Rianto 1, Indri Astuti 2, &Ika Prihatiningrum 2 1,2 Akademi Farmasi
Lebih terperinciBalai Penelitian Veteriner, PO Box 151, Bogor ABSTRACT
EFIKASI PEMBERIAN ANTELMINTIK GOLONGAN LEVAMISOLE DAN IVERMECTIN PADA DOMBA YANG TERINFEKSI CACING YANG RESISTEN TERHADAP ANTELMINTIK GOLONGAN BENZIMIDAZOLE BERIAJAYA dan AMIR HUSEIN Balai Penelitian Veteriner,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit parasit di Indonesia masih menempati posisi penting seperti juga penyakit infeksi lainnya. Telah banyak upaya yang dilakukan untuk pemberantasan penyakit ini
Lebih terperinciEDWARD WYENANTEA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN EKSTRAK BIJI KELABET (TRIGONELLA FOENUM-GRAECUM LINN.) DAN EKSTRAK DAUN TAPAK DARA (CATHARANTHUS ROSEUS LINN.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH EDWARD WYENANTEA
Lebih terperinciJURNAL TEKNOLOGI LABORATORIUM Volume 3 Nomor 2 Tahun 2014
Efektifitas Pemberian Perasan Bawang Putih (Allium Sativum Linn) Dosis Tunggal Terhadap Jumlah Telur Cacing Gelang (Toxocara Canis) Secara In Vivo Ratri Risky Utami 1, Anik Nuryati 2, Siti Nuryani 3 1,2,3
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test Randomized Control
Lebih terperinciSTUDI PERBANDKNGAN MIKROBA RUMEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL
STUDI PERBANDKNGAN MIKROBA RUMEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL SKRIPSI NURLAELA PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN NWUAELA. D24101054.
Lebih terperinciUJI EFEKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK RIMPANG BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA IN VITRO
ISSN CETAK. 2443-115X ISSN ELEKTRONIK. 2477-1821 UJI EFEKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK RIMPANG BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA IN VITRO Yanthy Susanti, Indri Astuti,
Lebih terperinciABSTRAK EFEK INFUSA DAUN GANDARUSA
ABSTRAK EFEK INFUSA DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. f.) TERHADAP CACING Ascaris suum SECARA IN VITRO Manasye Jutan, 2014 ; Pembimbing I : Rita Tjokropranoto, dr.,m.sc Askariasis adalah infeksi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Daun Kersen sebagai Pakan Peningkatan produksi daging lokal dengan mengandalkan peternakan rakyat menghadapi permasalahan dalam hal pakan. Pakan yang digunakan oleh peternak rakyat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Peubah* Konsumsi Ekstrak Daun Konsumsi Saponin
HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi Ekstrak Daun Mengkudu dan Saponin Dosis pemberian ekstrak daun mengkudu meningkat setiap minggunya, sebanding dengan bobot badan ayam broiler setiap minggu. Rataan konsumsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan melalui dua tahap selama bulan April-Oktober 2010. Tahap pertama adalah proses pencekokan serbuk buah kepel dan akuades dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK DAUN MINDI (Melia azedarach) DENGAN PELARUT AIR TERHADAP MORTALITAS LARVA CAPLAK ANJING (Rhipicephalus sanguineus)
PENGARUH EKSTRAK DAUN MINDI (Melia azedarach) DENGAN PELARUT AIR TERHADAP MORTALITAS LARVA CAPLAK ANJING (Rhipicephalus sanguineus) R. DANG PINA MANGGUNG FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciMETODA UJI APUNG SEBAGAI TEKNIK PEMERIKSAAN TELUR CACING NEMATODA DALAM TINJA HEWAN RUMINANSIA KECIL
METODA UJI APUNG SEBAGAI TEKNIK PEMERIKSAAN TELUR CACING NEMATODA DALAM TINJA HEWAN RUMINANSIA KECIL ZAENAL KOSASIH Balai Penelitian Veteriner Jl. R.E. Martadinata 30 Bogor 16114 RINGKASAN Parasit cacing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam.)) de Wit. 2.1.1 Klasifikasi Lamtoro Kingdom Divisio Sub Divisio Kelas Ordo Suku Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Spermatophyta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Askaris lumbricoides menyebabkan Askariasis yang merupakan salah satu infestasi cacing yang paling sering ditemukan di dunia. Kasus askariasis diperkirakan lebih dari
Lebih terperinciEFIKASI SERBUK DAUN NANAS TERHADAP INFEKSI CACING SALURAN PENCERNAAN PADA DOMBA DI STASIUN PEMBIBITAN DOMBA NANGGUNG BOGOR
EFIKASI SERBUK DAUN NANAS TERHADAP INFEKSI CACING SALURAN PENCERNAAN PADA DOMBA DI STASIUN PEMBIBITAN DOMBA NANGGUNG BOGOR (Efficacy of Pineapple Leaf Exract Against Gastrointestinal Nematode Infection
Lebih terperinciPENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK DAUN JARAK (Jatropha curcas L.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA in vitro
PENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK DAUN JARAK (Jatropha curcas L.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA in vitro SKRIPSI SISKA FITRIANA PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMAKOLOGI PERCOBAAN 6
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMAKOLOGI PERCOBAAN 6 UJI EFEKTIVITAS ANTELMINTIK Dosen Pembimbing Praktikum: Fadli, S.Farm, Apt Hari/tanggal praktikum : Senin, 29 Desember 2014 Disusun oleh: KELOMPOK 5 / GOLONGAN
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2008. Pembuatan biomineral dilakukan di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, sedangkan pemeliharaan
Lebih terperinciUJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN Tia Afelita 1, Indah Permata Sari 1, Rizki Chairani Zulkarnain
Lebih terperinciABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN
ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN TIKUS WISTAR JANTAN Linda Lingas, 2016 ; Pembimbing I : Lusiana Darsono, dr., M.Kes Pembimbing II
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO (Andrographis paniculata, (Burm f) Nees) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster
ABSTRAK EFEK ANALGETIK EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO (Andrographis paniculata, (Burm f) Nees) PADA MENCIT BETINA GALUR Swiss-Webster Fitriyani Yunita, 2007, Pembimbing I Pembimbing II : Sugiarto Puradisastra,
Lebih terperinciOLEH: VEROS ALVARIS YUSTAKI FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
PENGARUH PEMBERIAN CAMPURAN EKSTRAK ETANOL BIJI KELABET (TRIGONELLA FOENUM-GRAECUM LINN.) DAN DAUN MURBEI (MORUS ALBA LINN.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN OLEH: VEROS ALVARIS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diabetes melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK-METANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.) TERHADAP DAYA TETAS TELUR, MORTALITAS DAN PERKEMBANGAN LARVA Aedes aegypti Linn.
PENGARUH EKSTRAK-METANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.) TERHADAP DAYA TETAS TELUR, MORTALITAS DAN PERKEMBANGAN LARVA Aedes aegypti Linn. SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat
Lebih terperincipenglihatan (Sutedjo, 2010). Penyakit ini juga dapat memberikan komplikasi yang mematikan, seperti serangan jantung, stroke, kegagalan ginjal,
BAB 1 PENDAHULUAN Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit yang dapat terjadi pada semua kelompok umur dan populasi, pada bangsa manapun dan usia berapapun. Kejadian DM berkaitan erat dengan faktor keturunan,
Lebih terperinciEFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU
ABSTRAK EFEK KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L) DAN BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria marcocarpa (Scheff) Boerl) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA MENCIT GALUR Swiss Webster
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Non-nutritive feed additive merupakan suatu zat yang dicampurkan ke. dalam ransum ternak dengan bermacam-macam tujuan misalnya, memacu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Non-nutritive feed additive merupakan suatu zat yang dicampurkan ke dalam ransum ternak dengan bermacam-macam tujuan misalnya, memacu pertumbuhan atau meningkatkan produktivitas
Lebih terperinciEFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN PAPAYA ( Carica papaya L ) PADA MENCIT SWISS-WEBSTER JANTAN
ABSTRAK EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN PAPAYA ( Carica papaya L ) PADA MENCIT SWISS-WEBSTER JANTAN ANTIDIARRHEAL EFFECT EXTRACT ETANOL OF PAPAYA LEAF ( Carica papaya L) ON SWISS WEBSTER MALE MICE Guti
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS AIR MINUM SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH
ANALISIS KUALITAS AIR MINUM SAPI PERAH RAKYAT DI KABUPATEN BANYUMAS JAWA TENGAH Doso Sarwanto 1) dan Eko Hendarto 2) ABSTRAK Produksi susu sapi perah dipengaruhi oleh kuantitas dan kualitas air yang dikonsumsinya.
Lebih terperinciABSTRAK. PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN STROBERI (Fragaria vesca L.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN STROBERI (Fragaria vesca L.) TERHADAP PERILAKU SEKSUAL MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN Sharin Nadya, 2012, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II: Dr. Sugiarto
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ternak Domba Garut merupakan ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara oleh masyarakat, karena pemeliharaannya yang tidak begitu sulit, dan sudah turun temurun dipelihara
Lebih terperinciPerhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)
42 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis asetosal Dosis asetosal 30 mg /100 g BB tikus (Wahjoedi, Yun Astuti N., B. Nuratmi, 1997) Faktor konversi dari tikus yang beratnya ± 200 g ke mencit yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan rancangan post test only control group design. Penelitian dilakukan dengan beberapa
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). B. Waktu dan Tempat Penelitian
Lebih terperinciMATERI DAN METODA. Materi
MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan di Laboratorium Biokimia Fisiologi Mikrobiologi Nutrisi Fakultas Peternakan, Laboratorium Biologi Hewan Pusat Penelitian Sumberdaya
Lebih terperinciKata kunci: plak gigi; indeks plak gigi; ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia Linn.).
ABSTRAK Plak gigi adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak diatas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan.
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Askariasis adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh Ascaris lumbricoides. Parasit ini bersifat kosmopolitan karena tersebar luas di seluruh dunia terutama di daerah
Lebih terperinciUJI EFEKTIFITAS DAYA ANTHELMINTIK PERASAN BUAH SEGAR. DAN INFUS DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) TERHADAP. Ascaridia galli SECARA IN VITRO
UJI EFEKTIFITAS DAYA ANTHELMINTIK PERASAN BUAH SEGAR DAN INFUS DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) TERHADAP Ascaridia galli SECARA IN VITRO ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan pada 90% dari populasi dunia. Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit gigi dan
Lebih terperinciDAYA ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA In Vitro DAN PROFIL KLTNYA ABSTRACT
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol. No. Desember 008 DAYA ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA In Vitro DAN PROFIL KLTNYA Riyanta
Lebih terperinciPENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS
PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS EFFECT OF EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DOSAGE ADDED IN DRINKING WATER ON BODY WEIGHT OF LOCAL CHICKEN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN DAN GAMBARAN ANATOMIS LARVA INFEKTIF (L3) Haemonchus contortus YANG DIBIAKKAN DENGAN VERMICULLITE
ISSN : 0853-1943 PERKEMBANGAN DAN GAMBARAN ANATOMIS LARVA INFEKTIF (L3) Haemonchus contortus YANG DIBIAKKAN DENGAN VERMICULLITE Development and Anatomical Description of Infektive Larvae (L3) Haemonchus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cacing Ascaris suum Goeze yang menyerang ternak, terutama pada babi muda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Askariasis merupakan salah satu infeksi parasit usus yang paling sering terjadi serta ditemukan di seluruh dunia.penyakit askariasis disebabkan oleh cacing Ascaris
Lebih terperinciPerhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.
Lampiran 1 : Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. 1. Dosis aloksan : Dosis aloksan pada tikus 120 mg/kgbb Pada tikus 200 g : = ( 200 g/1000 g ) x 120 mg/kgbb = 24
Lebih terperinciIDENTITAS DOKUMEN (Preview)
IDENTITAS DOKUMEN (Preview) Judul : DAYA ANTIHELMINTIK AIR REBUSAN DAUN KETEPENG (Cassia alata L) TERHADAP CACING TAMBANG ANJING IN VITRO Nama Jurnal : Jurnal Logika Edisi : Volume 5-Nomor 1-Agustus 28
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan nilem (Osteochilus vittatus) merupakan ikan air tawar yang termasuk kedalam famili Cyprinidae yang bersifat herbivore. Ikan ini menyebar di Asia Tenggara, di Indonesia
Lebih terperinciABSTRAK. Ardelia Emily, Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) Pembimbing II: Endang Evacuasiany, Dra, Apt., MS.
ABSTRAK EFEK ANALGESIK EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia Linn) dan EKSTRAK ETANOL DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees) PADA MENCIT SWISS WEBSTER JANTAN YANG DIINDUKSI RANGSANG TERMIS
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA PADA CACING GELANG BABI
UJI AKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA PADA CACING GELANG BABI Ni Nyoman Mahatriny 1, Ni Putu Sanggra Payani 1, Pande Ketut Suwanti Devi 1, Santri Yulita 1, Ketut Widyani Astuti 1, dan Ida
Lebih terperinciEFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH. (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP CACING. Ascaris suum Goeze SECARA IN VITRO
EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP CACING Ascaris suum Goeze SECARA IN VITRO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciABSTRACT. THE ANTHELMINTIC EFFECT OF PAPAYA SEEDS (Caricae semen) ON Ascaris suum IN VITRO
ABSTRACT THE ANTHELMINTIC EFFECT OF PAPAYA SEEDS (Caricae semen) ON Ascaris suum IN VITRO Dewi Sylvia Kartika, 2005 1 st Tutor: Budi Widyarto.L,dr 2 nd Tutor:MeilinahHidayat,dr.Mkes Worm infection happen
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL DAUN PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP CACING Ascaris suum BETINA SECARA IN VITRO
ABSTRAK EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL DAUN PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP CACING Ascaris suum BETINA SECARA IN VITRO Maria Y. N, 2011; Pembimbing I : Rita Tjokropranoto, dr, M.Sc Pembimbing II:
Lebih terperinciEFEK CENDAWAN ULAT CINA
ABSTRAK EFEK CENDAWAN ULAT CINA (Cordyceps sinensis [Berk.] Sacc.) TERHADAP KADAR INTERLEUKIN 1 PADA MENCIT (Mus musculus L.) YANG DIINDUKSI PARASETAMOL Banu Kadgada Kalingga Murda, 2009. Pembimbing I
Lebih terperinciPENGENDALIAN INFESTASI CACING Haemonchus contortus MENGGUNAKAN DAUN NENAS PADA KAMBING PE
PENGENDALIAN INFESTASI CACING Haemonchus contortus MENGGUNAKAN DAUN NENAS PADA KAMBING PE (Control of Haemonchus contortus Infestation Using Pineapple Leaf in Goats) LUH GDE SRI ASTITI dan T. PANJAITAN
Lebih terperinciABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PARE ( Momordica charantia ) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP AEDES AEGYPTI
ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PARE ( Momordica charantia ) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP AEDES AEGYPTI Dwi Iriani Sutami, 2007 Pembimbing I : Budi Widyarto Lana, dr. Pembimbing II: Lusiana darsono, dr.,
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian
3 METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Protozoologi, Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciTabel 1 Nilai (rataan ± SD) PBBH, FEC, dan gambaran darah domba selama masa infeksi Parameter Amatan Domba
3 Diferensiasi SDP dilakukan berbasis preparat ulas darah total. Darah diulas di preparat kemudian difiksasi dengan metanol selama 2 menit. Preparat ulas darah diwarnai menggunakan pewarna giemsa selama
Lebih terperinciABSTRAK. Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes Pembimbing II : Hartini Tiono, dr., M.Kes
ABSTRAK EFEK SAMPING EKSTRAK ETANOL KEDELAI (Glycine max L.merr) DETAM I, DAUN JATI BELANDA (Guazuma ulmifolia) DAN KOMBINASINYA TERHADAP PERUBAHAN GAMBARAN HISTOPATOLOGIK JEJUNUM TIKUS WISTAR JANTAN DENGAN
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN KONVERSI PAKAN ULAT TEPUNG (Tenebrio molitor L.) PADA KOMBINASI PAKAN KOMERSIAL DENGAN DEDAK PADI, ONGGOK DAN POLLARD
PERTUMBUHAN DAN KONVERSI PAKAN ULAT TEPUNG (Tenebrio molitor L.) PADA KOMBINASI PAKAN KOMERSIAL DENGAN DEDAK PADI, ONGGOK DAN POLLARD SKRIPSI RISNA HAIRANI SITOMPUL PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI PETERNAKAN
Lebih terperinciTOTAL PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BERBAGAI HIJAUAN TROPIS PADA MEDIA RUMEN DOMBA YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG SAPONIN DAN TANIN SKRIPSI RIANI JANUARTI
TOTAL PRODUKSI GAS DAN DEGRADASI BERBAGAI HIJAUAN TROPIS PADA MEDIA RUMEN DOMBA YANG DIBERI PAKAN MENGANDUNG SAPONIN DAN TANIN SKRIPSI RIANI JANUARTI DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN FAKULTAS
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
26 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan metode post test group only design. Menggunakan tikus putih jantan galur Sprague dawley berumur
Lebih terperinciEndah Subekti Pengaruh Jenis Kelamin.., PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL
PENGARUH JENIS KELAMIN DAN BOBOT POTONG TERHADAP KINERJA PRODUKSI DAGING DOMBA LOKAL EFFECT OF SEX AND SLAUGHTER WEIGHT ON THE MEAT PRODUCTION OF LOCAL SHEEP Endah Subekti Staf Pengajar Fakultas Pertanian
Lebih terperinciPENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI
ABSTRAK PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora crispa) DAN EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzigium polyanthum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR Balb/C YANG DIINDUKSI
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN
ABSTRAK EFEK JUS BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP BERAT BADAN MENCIT Swiss Webster JANTAN Sylvia Sari Dewi, 2012. Pembimbing I : Rosnaeni, Dra., Apt. Pembimbing II: Sylvia Soeng, dr.,
Lebih terperinciUJI DAYA ANTHELMINTIK INFUSA BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP CACING GELANG BABI (Ascaris suum) SECARA IN VITRO SKRIPSI
UJI DAYA ANTHELMINTIK INFUSA BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP CACING GELANG BABI (Ascaris suum) SECARA IN VITRO SKRIPSI Diajukan Oleh : Restian Rudy Oktavianto J500050011 Kepada : FAKULTAS
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Minyak daun cengkeh merupakan hasil penyulingan daun cengkeh dengan menggunakan metode penyulingan (uap /steam). Minyak daun cengkeh berbentuk cair (oil) dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. pengendalian berbasis pada penggunaan obat antelmintik sering gagal untuk
PENDAHULUAN Latar Belakang Keberhasilan ternak ruminansia kecil membutuhkan pengendalian nematoda gastrointestinal secara efektif. Kegagalan pengendalian akan mengakibatkan penyakit, gangguan pertumbuhan,
Lebih terperinciPENGARUH PERENDAMAN DALAM BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA
PENGARUH PERENDAMAN DALAM BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) TERHADAP JUMLAH TOTAL BAKTERI, DAYA AWET DAN WARNA DAGING SAPI Rizka Zahrarianti, Kusmajadi Suradi,
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK LOKAL SKRIPSI LILI SURYANINGSIH
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus (L.) Merr.) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS TELUR ITIK LOKAL SKRIPSI LILI SURYANINGSIH PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN
Lebih terperinciPERUBAHAN BERAT BADAN DOMBA EKOR TIPIS YANG DIINFEKSI Haemonchus contortus ENIZA RUKISTI
PERUBAHAN BERAT BADAN DOMBA EKOR TIPIS YANG DIINFEKSI Haemonchus contortus ENIZA RUKISTI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciPENGUJIAN LETHAL DOSIS (LD50) EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH DUKU ( Lansium domesticum Corr) PADA MENCIT (Mus musculus) Oleh : Supriyono
PENGUJIAN LETHAL DOSIS (LD50) EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH DUKU ( Lansium domesticum Corr) PADA MENCIT (Mus musculus) Oleh : Supriyono FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007 ABSTRACT SUPRIYONO.
Lebih terperinciABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa
Lebih terperinciLUMPUR MINYAK SAWIT KERING (DRIED PALM OIL SLUDGE) SEBAGAI PENGGANTI DEDAK PADI DALAM RANSUM RUMINANSIA
LUMPUR MINYAK SAWIT KERING (DRIED PALM OIL SLUDGE) SEBAGAI PENGGANTI DEDAK PADI DALAM RANSUM RUMINANSIA (Dried Palm Oil Sludge as A Substitute for Rice Bran on Feeding Ruminant) HARFIAH Jurusan Nutrisi
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH AIR SEDUHAN BEKATUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK
ABSTRAK PENGARUH AIR SEDUHAN BEKATUL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA SERUM TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK Ivanna Valentina, 2012; Pembimbing I : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M. Kes. Pembimbing II
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA
ABSTRAK PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN ANGSANA (Pterocarpus indicus Willd.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR Swiss Webster YANG DI INDUKSI ALOKSAN DAN PERBANDINGANNYA DENGAN JAMU
Lebih terperinciJurnal Pertanian ISSN Volume 2 Nomor 1, April PENGARUH VITAMIN B 2 (Riboflavin) TERHADAP DAYA TAHAN SPERMATOZOA DOMBA PADA SUHU KAMAR
PENGARUH VITAMIN B 2 (Riboflavin) TERHADAP DAYA TAHAN SPERMATOZOA DOMBA PADA SUHU KAMAR Oleh : Nilawati Widjaya Dosen Jurusan Produksi Ternak Fakultas Pertanian Universitas Bandung Raya ABSTRACT This study
Lebih terperinciThe Efficacy of Anthelmintic of Carrot Juice (Daucus carota) Against Ascaridia galli
Efek Antelmintik Perasan Wortel (Daucus carota) terhadap Ascaridia galli The Efficacy of Anthelmintic of Carrot Juice (Daucus carota) Against Ascaridia galli Semmy Damarjatie Rahayu 1, Sri Sundari 2 1
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Biskuit Pakan Biskuit pakan merupakan inovasi bentuk baru produk pengolahan pakan khusus untuk ternak ruminansia. Pembuatan biskuit pakan menggunakan prinsip dasar pembuatan
Lebih terperinciPERFORMA REPRODUKSI CACING TANAH Lumbricus rubellus YANG MENDAPAT PAKAN SISA MAKANAN DARI WARUNG TEGAL
PERFORMA REPRODUKSI CACING TANAH Lumbricus rubellus YANG MENDAPAT PAKAN SISA MAKANAN DARI WARUNG TEGAL SKRIPSI ENHA DIKA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciPENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN.
PENAMPILAN PRODUKSI AYAM BROILER YANG DIBERI TEPUNG GAMBIR (Uncaria Gambir Roxb) SEBAGAI FEED ADDITIVE DALAM PAKAN Wa Ode Rosmiati 1, Natsir Sandiah 2, dan Rahim Aka 2 1 Mahasiswa Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan Tanaman Pada penelitian ini digunakan Persea americana Mill yang diperoleh dari perkebunan Manoko, Lembang, sebanyak 800 gram daun alpukat dan 800 gram biji alpukat.
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK LARVASIDA INFUSA DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. f.) TERHADAP Aedes sp. SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE
ABSTRAK EFEK LARVASIDA INFUSA DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. f.) TERHADAP Aedes sp. SEBAGAI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE Selly Laurencia Rudolfo, 2014 ; Pembimbing : Rita Tjokropranoto, dr.,m.sc.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ton), dan itik/itik manila ( ton). ayam untuk berkeliaran di sekitar kandang membuat asupan makanan ayam
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Unggas merupakan salah satu komoditas ternak utama di Indonesia yang memegang peranan penting sebagai sumber protein hewani. Badan Pusat Statistik Indonesia (2014) mencatat
Lebih terperinci