DAYA ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA In Vitro DAN PROFIL KLTNYA ABSTRACT
|
|
- Widyawati Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol. No. Desember 008 DAYA ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA In Vitro DAN PROFIL KLTNYA Riyanta Aribawa*, Anis Wihdayati*, Mustofa** *Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang **Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ABSTRACT People used noni leaf (Morinda citrifolia L.)for medication many kinds disease, one of as anthelmintic. Worm infection most generally in the world, especially in growing countries including indonesia. To prove the truth were efficacious noni leaf as anthelmintic has been research anthelmintic capability ethanol extract of noni leaf on the worm Ascaridia galli on in vitro. This research has done by using Lamson and Brown method submerges that has been modified. Research using 70 of worms A. galli female, that devided into 9 groups, that s groups treatment with ethanol extract of noni leaf in consentration of 0, 0, 0 and 0, groups positive control (citrate piperazin) consentration,, dan 8 and I group negative control (NaCl 9 ) each group consist of petri disc (each petri disc contain of worms and ml solution). Anthelmintic capability showed with worm mortality time that s observed every hours and LC 0 that needed consentration to wipe out 0% of worm. The result of this research shown rates worm mortality time after submerges with ethanol extract of noni leaf consentration 0, 0, 0 and 0 as hight as 8,00 ±,79 ;, ±,; 0, ±,;,00 ±, (hours). But after submerges with citrate piperazin is, ±, (hours). LC 0 after submerges ethanol axtract of noni leaf is 0, and after submerges,7. The result of the observed Thin Layer Chromatography (TLC) shown ethanol extract of noni leaf containes compounds from flavonoid and fenol. Based on result of the reseach would be concluded that ethanol extract of noni leaf contain compounds that calculate have anthelmintic activity, possibilty that s compounds is flavonoid and fenol. Keyword : Morinda citifolia L., anthelmintic, submerges of Lamson and Brown. PENDAHULUAN Infeksi cacing merupakan salah satu infeksi yang paling umu m tersebar di dunia, terutama di negaranegara berkembang termasuk Indonesia. Diperkirakan lebih dari 0% anakanak di Indonesia menderita penyakit infeksi cacing. Penyakit ini disebabkan oleh keadaan lingkungan yang kotor dan kurangnya pengetahuan tentang kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan. Kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan atau kebersihan ini menyebabkan masih tingginya berbagai penyakit infeksi diantaranya infeksi cacing (Tan dan Rahardja, 99). Cacing Ascaridia galli merupakan cacing gelang yang biasa hidup di usus ayam dan burung, mempunyai sifat yang hampir sama dengan Ascaris lumbricoides pada manusia (Tan dan Rahardja, 99, Noble and Noble, 989). Berbagai obat cacing tersedia di pasaran, diantaranya mebendazol, tiabendazol, pirantel pamoat, albendazol, levamisol, niklosamid, praziquantel dan piperazin. Obat cacing ini umumnya memiliki efek samping berupa gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare) dan reaksi alergi. Berbagai obat cacing seperti mebendazol, albendazol dan pirantel memiliki sifat teratogen yang petensial sehingga tidak boleh diberikan pada wanita hamil (Thay dan Rahardja, 00). Untuk mengantisipasi efek samping tersebut, obat tradisional merupakan alternatif pengobatan.. Adanya kecenderungan masyarakat untuk memanfaatkan tanaman obat melalui gerakan Taman Obat Keluarga (TOGA) semakin memudahkan pengembangan obat tradisional (Mursito, 000). Buah mengkudu banyak dimanfatkan masyarakat untuk obat cacing, sariawan, pelembut kulit, peluruh dahak, peluruh haid, pencahar, cacar, radang ginjal dan radang amandel. Putiknya untuk mengobati radang usus dan radang lambung, sedangkan daunnya dimanfaatkan sebagai penurun panas, penghenti perdarahan, kejang perut, masuk angin, beriberi dan obat cacing (Sudarsono, et al., 00). Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji aktivitas ekstrak etanol daun mengkudu terhadap cacing A. galli secara in vitro dan profil KLTnya.
2 Analisis Biaya dan Gambaran Penggunaan Antibiotik Hal. : (Muhammad Djatmiko, dkk.) METODOLOGI Uji kelangsungan hidup cacing Ascaridia galli. Uji ini dilakukan menggunakan 8 ekor cacing jantan dan 8 ekor cacing betina yang dibagi kelompok. Kelompok, terdiri dari 9 ekor cacing jantan dan 9 ekor cacing betina. Kelompok ini dibagi bagian, yaitu bagian pertama terdiri dari cawan petri yang masingmasing beri ekor cacing jantan dan bagian kedua terdiri dari cawan petri yang masingmasing berisi ekor cacing betina. Pada masingmasing cawan berisi ml larutan garam fisiologis. Kelompok, terdiri dari 9 ekor cacing jantan dan 9 ekor cacing betina yang dibagi dalam cawan petri yang masingmasing berisi ekor cacing jantan dan cawan petri masingmasing berisi cacing betina. Media yang digunakan larutan garam fisiologis dan dalam 00 ml larutan media tersebut dilarutkan g glukosa (larutan glukosa salin 0 ). Tiap cawan berisi ml larutan glukosa salin. Pengamatan kematian cacing dilakukan setiap jam sekali, yaitu jika cacing sudah tidak menimbulkan gerakan lagi dianggap sudah mati dan diyakinkan dengan cara cacing diambil dan dipindahkan ke dalam cawan petri kosong dan kemudian diberi HCl pekat tetes, jika cacing tidak menimbulkan gerakan lagi maka cacing dianggap sudah mati. Uji daya antelmintik ekstrak etanol daun mengkudu dan piperazin sitrat terhadap cacing Ascaridia galli. Perlakuan pada ekstrak etanol daun mengkudu Uji daya antelmintik dilakukan dengan metode rendaman dari Lamson dan Brown yang dimodifikasi. Perlakuan perendaman ini menggunakan 80 ekor cacing A. galli yang dibagi dalam kelompok dan masingmasing kelompok terdiri dari cawan petri yang berisi ml media dengan ekor cacing. Kelompok, direndam dalam larutan Piperazin Sitrat. Kelompok, direndam dalam larutan NaCl 9. Kelompok, direndam dalam larutan ekstrak etanol daun mengkudu konsentrasi 0. Kelompok, direndam dalam larutan ekstrak etanol daun mengkudu konsentrasi 0. Kelompok, direndam dalam larutan ekstrak etanol daun mengkudu konsentrasi 0. Kelompok, direndam dalam larutan ekstrak etanol daun mengkudu konsentrasi 0 Pengamatan kematian cacing dilakukan setiap jam sekali, sama seperti pada uji kelangsungan hidup cacing. Perlakuan pada piperazin sitrat Perlakuan dilakukan dengan menggunakan 90 ekor cacing A. galli yang dibagi dalam kelompok dan masingmasing kelompok terdiri dari cawan petri yang berisi ml media dengan ekor cacing Kelompok, direndam dalam larutan Piperazin sitrat.. Kelompok, direndam dalam larutan Piperazin sitrat. Kelompok, direndam dalam larutan Piperazin sitrat 8 Pengamatan kematian cacing dilakukan setiap jam sekali sampai cacing mati, sama seperti pada uji kelangsungan hidup cacing. Analisis Data Data diolah dengan menggunakan ANAVA satu arah, bila memberikan perbedaan yang bermakna maka dilanjutkan test Least Significant Difference (LSD) dengan taraf kepercayaan 9%, dilanjutkan analisis probit untuk mengetahui LC 0 piperazin sitrat dan ekstrak etanol daun mengkudu. Kemudian dilakukan uji t untuk membandingkan nilai LC 0 akstrak etanol daun mengkudu dengan piperazin sitrat. Kromatografi lapis tipis dianalisis dengan cara mengamati noda atau bercak yang tampak pada kromatogram dengan pereaksi semprot yang sesuai dan dideteksi dengan lampu UV nm dan UV nm serta diamati secara visual. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Kelangsungan Hidup Cacing Tabel I. Hasil Uji Kelangsungan Hidup Cacing Ascaridia galli Jantan dan Betina Kelompok Media Jenis Cacing I II III IV Garam fisiolgis Garam fisiologis Glukosa salin 0 Glukosa salin 0 Jantan Betina Jantan Betina Ratarata waktu kematian semua cacing SD (jam),,0 0,7,,, 7,, Cacing A. galli betina mempunyai ratarata waktu kelangsungan hidup yang lebih lama dibanding cacing jantan. Media garam fisiologis memberikan daya kelangsungan hidup cacing lebih lama dibanding media glukosa salin 0
3 Ratarata waktu kematian (jam) Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol. No. Desember 008 Uji Daya Antelmintik Ekstrak Etanol Daun Mengkudu Parameter ratarata waktu kematian cacing Ascaridia galli Tabel II. Hasil Uji Daya Antelmintik Cacing Ascaridia galli Betina Klp. Media Ratarata waktu kematian semua cacing SD (jam) I II Piperazina sitrat NaCl 9,, 9,00,0 III Ekstrak konsentrasi 0 8,00,79 IV Ekstrak konsentrasi 0,, V Ekstrak konsentrasi 0 0,, VI Ekstrak konsentrasi 0,00, Keterangan : Kelompok I : Piperazin sitrat Kelompok II : NaCl 9 Kelompok III : Ekstrak etanol daun mengkudu konsetrasi 0 Kelompok IV : Ekstrak etanol daun mengkudu konsetrasi 0 Kelompok V : Ekstrak etanol daun mengkudu konsetrasi 0 Kelompok VI : Ekstrak etanol daun mengkudu konsetrasi 0 Uji daya antelminik ini dilakukan dengan menggunakan metode rendaman dari Lamson dan Brown yang dimodifikasi. Ekstrak etanol daun mengkudu konsentrasi 0 mempunyai ratarata waktu kematian semua cacing paling cepat dibandingkan dengan konsetrasi 0, 0, 0. Uji statistik dengan ANAVA satu arah dari data ratarata waktu kematian semua cacing dalam tiap kelompok perlakuan menunjukan perbedaan yang bermakna / signifikan (F =,87 ; p < 0,0). Ada kelompok perlakuan yang tidak menunjukan perbedaan bermakna (p > 0,0), yaitu kelompok perlakuan rendaman ekstrak etanol daun mengkudu konsentrasi 0 dan kelompok piperazin sitrat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol daun mengkudu dalam konsetrasi 0 mempunyai daya antelmintik hampir sama efektifnya dengan piperazin sitrat. Ekstrak etanol daun mengkudu konsentrasi 0 dan piperazin sitrat, paling efektif membunuh cacing kemudian konsentrasi 0, 0, 0. Parameter nilai LC 0 Uji ini dilakukan untuk membandingkan nilai LC 0 antara ekstrak etanol daun mengkudu dengan piperazin sitrat. Ekstrak etanol daun mengkudu konsentrasi 0 mempunyai persentase jumlah kematian yang paling besar dibandingkan dengan konsentrasi 0, 0, , Piperazin sitrat 9 NaCL 9 8 Ekstrak 0, Ekstrak 0 Konsentrasi () 0, Ekstrak 0 Ekstrak 0 Gambar. Grafik ratarata waktu kematian semua cacing setelah direndam dalam larutan piperazin sitrat, NaCl dan ekstrak etanol daun mengkudu. Tabel III. Jumlah Cacing A. galli yang Mati pada Jam ke Perlakuan Ekstrak Etanol Daun Mengkudu Replikasi Ekstrak 0 Ekstrak 0 Ekstrak 0 Ekstrak 0 % % % % ,7, 0, 0 0,8,7,7 0,00 SD 0, 8, 0,8,7 0,98 9,,7 7,7 Keterangan : Jumlah awal cacing percawan = jumlah cacing yang mati % = persentase cacing yang mati
4 Ratarata respon kematian (%) Ratarata respon kematian (%) Analisis Biaya dan Gambaran Penggunaan Antibiotik Hal. : (Muhammad Djatmiko, dkk.) ,7 0, Ekstrak 0 Ekstrak 0 Ekstrak 0 Ekstrak 0 Konsentrasi () Gambar. Grafik hubungan antara konsentrasi ekstrak etanol daun mengkudu dengan persentase res pon kematian cacing Ekstrak etanol daun mengkudu konsentrasi 0 paling efektif membunuh cacing A. galli, kemudian konsentrasi 0, 0 dan 0. Tabel IV. Jumlah Cacing A. galli yang Mati pada Jam ke pada Perlakuan Piperazin Sitrat Replikasi Piperazin sitrat mg/ml Piperazin sitrat Piperazin sitrat Piperazin sitrat 8 % % % % , 0,0 0,0 70,0 00 SD 0,8,7 0,89 7,89,0,9 0,00 0,00 Keterangan : Jumlah awal cacing percawan = jumlah cacing yang mati % = persentase cacing yang mati Piperazin sitrat konsentrasi 8 mempunyai persentase jumlah kematian yang paling besar dibandingkan dengan konsentrasi,, Piperazin sitrat 0 Piperazin sitrat Piperazin sitrat Konsentrasi () Piperazin sitrat 8 Gambar. Grafik hubungan antara konsentrasi piperazin sitrat dengan persentase respon kematian cacing
5 Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol. No. Desember Piperazin sitrat 8 dibandingkan dengan konsentrasi, dan paling efektif dalam membunuh cacing Ascaridia galli. Tabel V. Hasil Nilai LC 0 pada Perlakuan Ekstrak Etanol Daun Mengkudu Nilai LC Replikasi 0 ekstrak etanol daun mengkudu () 9,9, 0, 9,9,0,8 0, SD 9,0 Bahwa ratarata nilai LC 0 ekstrak etanol daun mengkudu pada jam ke adalah 0,, yang berarti bahwa ekstrak etanol daun mengkudu pada konsentrasi 0, mampu menyebabkan kematian cacing A. galli sebesar 0%. Ratarata nilai LC 0 piperazin sitrat pada jam ke adalah,7, yang berarti bahwa piperazin sitrat pada konsentrasi 0,7 dapat menyebabkan kematian cacing A. galli sebesar 0%.Dari hasil uji t diketahui bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara nilai LC 0 ekstrak etanol daun mengkudu dengan nilai LC 0 piperazin sitrat, yaitu t hitung (8,0) > t tabel (,8). Sehingga dapat dikatakan bahwa piperazin sitrat lebih poten dalam membunuh cacing A. galli dibanding ekstrak etanol daun mengkudu. Tabel VI. Hasil Nilai LC 0 pada Perlakuan Piperazin Sitrat Replikasi Nilai LC 0 piperazin sitrat (),,0,,8,9,, SD 0, Kromatografi lapis tipis (KLT) Kandungan senyawa kimia dalam daun mengkudu memang sangat banyak, tetapi dengan adanya proses ekstraksi maka hanya senyawa yang larut dalam larutan penyari saja yang ada dalam ekstrak. Uji KLT dilakukan terhadap alkaloid, flavonoid dan fenol. Tabel VII. Data Hasil Pengamatan Kromatogram Alkaloid No bercak Rf Deteksi setelah disemprot dragendorff UV nm UV nm Visual 0,0 0, 0, 0,7 0,79 0,80 Kelabu Merah tua Merah Putih kelabu Merah hijau hijau Tidak ada kandungan senyawa alkaloid dalam ektrak etanol daun mengkudu. Seharusnya warna bercak yang terlihat di bawah sinar UV nm adalah biru dan warna bercak yang terlihat di visual adalah jingga sampai merah tua. Hasil pengamatan pada UV nm warna mengalami pean, pada UV nm bercak yang terlihat banyak dan berwarna biru. Ini menunjukan adanya kandungan senyawa flavonoid pada ekstrak etanol daun mengkudu. Adanya kandungan senyawa flavonoid ditunjukan juga pada pengamatan secara visual. Warna bercak di bawah UV nm sedangkan warna bercak di bawah sinar UV nm adalah kelabu (bercak nomor ) dan warna bercak di visual hijau kelabu (bercak no mor dan 8). Ini menunjukkan adanya senyawa fenol dalam ekstrak etanol daun mengkudu.
6 Analisis Biaya dan Gambaran Penggunaan Antibiotik Hal. : (Muhammad Djatmiko, dkk.) Tabel VIII. Data Hasil Pengamatan Kromatogram Flovonoid Deteksi setelah disemprot aluminium klorida No bercak Rf UV nm UV nm Visual P E P E P E ,8 0, 0,9 0, 0,8 0,0 0, 0,8 0, 0,7 0, 0,7 0,8 0,8 biru muda merah kuning kuning hijau Keterangan : P = Pembanding E = Ekstrak Tabel I. Data Hasil Pengamatan Kkromotogram Fenol No bercak Rf Deteksi setelah disemprot ferri klorida UV nm UV nm Visual 7 8 0,0 0, 0, 0,9 0,8 0,9 0,7 0,7 putih kelabu putih kelabu kelabu merah kelabu merah kelabu hitam kelabu hijau kelabu hijau kelabu 8 KESIMPULAN Ekstrak etanol daun mengkudu (M. citrifolia L.) mempunyai daya antelmintik terhadap cacing A. galli secara in vitro dengan ratarata waktu kematian,00 ±, jam pada konsentrasi optimal (0 ) dan LC 0 sebesar 0,. Profil uji KLT menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun mengkudu mengandung senyawa dari golongan flavonoid dan fenol. Golongan senyawasenyawa tersebut yang kemungkinan dicurigai sebagai antelmintik. DAFTAR PUSTAKA Becker, C. A., and Bakhuizen van den Brink, R. E., 9, Flora of Java, volume, N. V. P Noordhof Groningen The Netherlands. 7, 9. Harborne J. P.,987, Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa Tumbuhan, Cetakan ke, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwan Soediro, Institut Teknologi Bandung, Bandung,, 7,. Lamson and Brown, 9, cit Suyamti, T., 00, Daya Anthelmintika Infus Rimpang Temu Kunci (Boesenbergia pandurata Roxb.) Terhadap Cacing Ascaridia galli Secara in vitro dan Skrining Fitokimianya, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Darma, Yogyakarta. Markham,K.R., 988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Penerbit ITB, Bandung. Mustofa,00, Pengembangan Obat Alami dalam Tinjauan Farmakologi, Seminar Nasional Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA UII, Yogyakarta Noble, E. R., and Noble, G. A., 989, Parasitologi Biologi Parasitologi Hewan, Edisi V, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 09. Sastromiharjo, H., 98, Kromatografi, Cetakan I, Liberty, Yogyakarta,. Siswando dan Soekarjo, B, 000, Kimia Medisinal, Edisi, Airlangga University Press, Surabaya, 9. Sudarsono, et al, 00, Tumbuhan Obat II (Hasil Penelitian, SifatSifat dan Penggunaan), Pusat Studi Obat Tradisional Universitas Gadjah Mada, 9.
ABSTRAK. EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL DAUN PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP CACING Ascaris suum BETINA SECARA IN VITRO
ABSTRAK EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL DAUN PARE (Momordica charantia L.) TERHADAP CACING Ascaris suum BETINA SECARA IN VITRO Maria Y. N, 2011; Pembimbing I : Rita Tjokropranoto, dr, M.Sc Pembimbing II:
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN INTISARI
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xv ABSTRACT... xiv BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang Masalah... 1 B.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit parasit di Indonesia masih menempati posisi penting seperti juga penyakit infeksi lainnya. Telah banyak upaya yang dilakukan untuk pemberantasan penyakit ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menyerang unggas, termasuk ayam (Suripta, 2011). Penyakit ini disebabkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Askaridiosis merupakan salah satu penyakit cacing yang sering menyerang unggas, termasuk ayam (Suripta, 2011). Penyakit ini disebabkan oleh cacing Ascaridia galli. Cacing
Lebih terperinciABSTRAK EFEK INFUSA DAUN GANDARUSA
ABSTRAK EFEK INFUSA DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. f.) TERHADAP CACING Ascaris suum SECARA IN VITRO Manasye Jutan, 2014 ; Pembimbing I : Rita Tjokropranoto, dr.,m.sc Askariasis adalah infeksi
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO
ANALISIS KUALITATIF PARASETAMOL PADA SEDIAAN JAMU SERBUK PEGAL LINU YANG BEREDAR DI PURWOKERTO Muhammad Irfan Firdaus*, Pri Iswati Utami * Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya
Lebih terperinciEFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH. (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP CACING. Ascaris suum Goeze SECARA IN VITRO
EFEK ANTELMINTIK EKSTRAK ETANOL RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Roscoe var. rubrum) TERHADAP CACING Ascaris suum Goeze SECARA IN VITRO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciUJI DAYA ANTELMINTIK INFUSA BIJI WALUH (Cucurbita moschata Durch) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA IN VITRO ABSTRACT
Uji Daya Antelmintik... Hal. : 12 17 (Muhammad Djatmiko, dkk) UJI DAYA ANTELMINTIK INFUSA BIJI WALUH (Cucurbita moschata Durch) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA IN VITRO Muhammad Djatmiko*, Lusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Pada tahun 2007, infeksi cacing di seluruh dunia mencapai 650 juta sampai 1 milyar orang, dengan prevalensi paling tinggi di daerah tropis. Populasi di daerah pedesaan
Lebih terperinciThe Efficacy of Anthelmintic of Carrot Juice (Daucus carota) Against Ascaridia galli
Efek Antelmintik Perasan Wortel (Daucus carota) terhadap Ascaridia galli The Efficacy of Anthelmintic of Carrot Juice (Daucus carota) Against Ascaridia galli Semmy Damarjatie Rahayu 1, Sri Sundari 2 1
Lebih terperinciABSTRACT. THE ANTHELMINTIC EFFECT OF PAPAYA SEEDS (Caricae semen) ON Ascaris suum IN VITRO
ABSTRACT THE ANTHELMINTIC EFFECT OF PAPAYA SEEDS (Caricae semen) ON Ascaris suum IN VITRO Dewi Sylvia Kartika, 2005 1 st Tutor: Budi Widyarto.L,dr 2 nd Tutor:MeilinahHidayat,dr.Mkes Worm infection happen
Lebih terperinciUJI EFEKTIFITAS DAYA ANTHELMINTIK PERASAN BUAH SEGAR. DAN INFUS DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) TERHADAP. Ascaridia galli SECARA IN VITRO
UJI EFEKTIFITAS DAYA ANTHELMINTIK PERASAN BUAH SEGAR DAN INFUS DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia) TERHADAP Ascaridia galli SECARA IN VITRO ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEK FRAKSI
ABSTRAK PERBANDINGAN EFEK FRAKSI n-heksana DAN FRAKSI ETIL ASETAT Phyllanthus niruri L HERBA TERHADAP PERSENTASE EOSINOFIL PADA APUS DARAH MENCIT DENGAN DERMATITIS ALERGIKA DAN UJI KUALITATIF SENYAWA AKTIF
Lebih terperinciABSTRAK. UJI EFEKTIVITAS A TIASCARIS I FUSA BUAH A AS (Ananas comosus L.Merr) SECARA in vitro
ABSTRAK UJI EFEKTIVITAS A TIASCARIS I FUSA BUAH A AS (Ananas comosus L.Merr) SECARA in vitro Surveni E.S.S., 2011. Pembimbing I : Endang Evacuasiany, Dra., Apt., MS., AFK Pembimbing II: Budi Widyarto,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cacing Ascaris suum Goeze yang menyerang ternak, terutama pada babi muda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Askariasis merupakan salah satu infeksi parasit usus yang paling sering terjadi serta ditemukan di seluruh dunia.penyakit askariasis disebabkan oleh cacing Ascaris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Soil-transmitted helminthiasis merupakan. kejadian infeksi satu atau lebih dari 4 spesies cacing
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Soil-transmitted helminthiasis merupakan kejadian infeksi satu atau lebih dari 4 spesies cacing parasit usus, antara lain Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura,
Lebih terperinciUji Efektivitas Daya Anthelmintik Ekstrak Biji Mentimun (Cucumis sativum, L) Terhadap Cacing Ascaridia galli secara In Vitro
67 Uji Efektivitas Daya Anthelmintik Ekstrak Biji Mentimun (Cucumis sativum, L) Terhadap Cacing Ascaridia galli secara In Vitro Leonov Rianto 1, Indri Astuti 2, &Ika Prihatiningrum 2 1,2 Akademi Farmasi
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. (1965). Hasil determinasi tanaman. Determinasi dari suatu tanaman bertujuan untuk mengetahui kebenaran
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Determinasi Tanaman Determinasi dari suatu tanaman bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang
Lebih terperinciUJI DAYA ANTHELMINTIK INFUS BIJI DAN INFUS DAUN PETAI CINA (Leucanea leucocephala) TERHADAP CACING GELANG AYAM (Ascaridia galli) SECARA IN VITRO
UJI DAYA ANTHELMINTIK INFUS IJI DAN INFUS DAUN PETAI CINA (Leucanea leucocephala) TERHADAP CACING GELANG AYAM (Ascaridia galli) SECARA IN VITRO ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas
Lebih terperinciARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
UJI DAYA ANTHELMINTIK PERASAN RIMPANG Curcuma heyneana (TEMU GIRING) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA IN VITRO ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan
Lebih terperinciDAYA MEMBUNUH CACING EKSTRAK BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA) PADA AYAM BURAS
Marlin R. K. Yowi dkk, Daya Membunuh Cacing 11 DAYA MEMBUNUH CACING EKSTRAK BIJI PEPAYA (CARICA PAPAYA) PADA AYAM BURAS Marlin R. K. Yowi, Devi Y. J. A. Moenek 1) dan Tri A. Y. Foenay 2) 1) Program Studi
Lebih terperinciEFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK ETANOL BIJI ADAS MANIS (Pimpinella anisum L.) PADA CACING GELANG BABI (Ascaris suum GOEZE) IN VITRO SKRIPSI
EFEK ANTIHELMINTIK EKSTRAK ETANOL BIJI ADAS MANIS (Pimpinella anisum L.) PADA CACING GELANG BABI (Ascaris suum GOEZE) IN VITRO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran OKKY
Lebih terperinciIDENTITAS DOKUMEN (Preview)
IDENTITAS DOKUMEN (Preview) Judul : DAYA ANTIHELMINTIK AIR REBUSAN DAUN KETEPENG (Cassia alata L) TERHADAP CACING TAMBANG ANJING IN VITRO Nama Jurnal : Jurnal Logika Edisi : Volume 5-Nomor 1-Agustus 28
Lebih terperinciANALISIS KLT-BIOAUTOGRAFI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP BAKTERI Salmonella typhi
ANALISIS KLT-BIOAUTOGRAFI ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) TERHADAP BAKTERI Salmonella typhi Doni Ardiansyah 1, Oom Komala 2, Ike Yulia Wiendarlina 3 1&3 Program Studi
Lebih terperinciANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA RIMPANG, BATANG, DAN DAUN BANGLE (Zingiber purpureum Roscoe)
ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA RIMPANG, BATANG, DAN DAUN BANGLE (Zingiber purpureum Roscoe) Irma Erika Herawati 1*, Nyi Mekar Saptarini 2, Nurussofiatur Rohmah Urip 1 1 Jurusan Farmasi Universitas
Lebih terperinciUJI DAYA ANTHELMINTIK INFUS DAUN DAN INFUS BIJI PARE (Momordica charantia) TERHADAP CACING GELANG AYAM (Ascaridia galli) SECARA IN VITRO
UJI DAYA ANTHELMINTIK INFUS DAUN DAN INFUS BIJI PARE (Momordica charantia) TERHADAP CACING GELANG AYAM (Ascaridia galli) SECARA IN VITRO ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
Lebih terperinciUJI DAYA ANTHELMINTIK PERASAN BUAH SEGAR PACE (Morinda citrifolia) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA IN VITRO ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH
UJI DAYA ANTHELMINTIK PERASAN BUAH SEGAR PACE (Morinda citrifolia) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA IN VITRO ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMAKOLOGI PERCOBAAN 6
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM FARMAKOLOGI PERCOBAAN 6 UJI EFEKTIVITAS ANTELMINTIK Dosen Pembimbing Praktikum: Fadli, S.Farm, Apt Hari/tanggal praktikum : Senin, 29 Desember 2014 Disusun oleh: KELOMPOK 5 / GOLONGAN
Lebih terperinciDAYA VERMISIDAL DAN OVISIDAL BIJI PINANG (Areca catechu L) PADA CACING DEWASA DAN TELUR Ascaris suum SECARA IN VITRO
DAYA VERMISIDAL DAN OVISIDAL BIJI PINANG (Areca catechu L) PADA CACING DEWASA DAN TELUR Ascaris suum SECARA IN VITRO SKRIPSI Diajukan guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS VERMISIDAL EKSTRAK ETANOL DAUN LAMTORO
UJI AKTIVITAS VERMISIDAL EKSTRAK ETANOL DAUN LAMTORO (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) PADA CACING GELANG BABI (Ascaris suum Goeze) SECARA IN VITRO Skripsi PANDE KETUT SUWANTI DEVI 1108505014 JURUSAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Askaris lumbricoides menyebabkan Askariasis yang merupakan salah satu infestasi cacing yang paling sering ditemukan di dunia. Kasus askariasis diperkirakan lebih dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2015. Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk. dilakukan di daerah
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK ANTELMINTIK DAUN JA WER KOTOK (Coleus scutellaroides L. Benth) TERHADAP Ascaris suum IN VITRO
ABSTRAK EFEK ANTELMINTIK DAUN JA WER KOTOK (Coleus scutellaroides L. Benth) TERHADAP Ascaris suum IN VITRO Hani Mareta, 2003 Pembimbing I : Sugiarto Puradisastra, dr. Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang
30 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Determinasi Tanaman Determinasi dari suatu tanaman bertujuan untuk mengetahui kebenaran identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang
Lebih terperinciUJI EFEKTIVITAS DAYA ANTHELMINTIK JUS BIJI MENTIMUN (Cucumis Sativum, L) TERHADAP CACING ASCARIDIA GALLI SECARA IN VITRO
ISSN CETAK. 2443-115X ISSN ELEKTRONIK. 2477-1821 UJI EFEKTIVITAS DAYA ANTHELMINTIK JUS BIJI MENTIMUN (Cucumis Sativum, L) TERHADAP CACING ASCARIDIA GALLI SECARA IN VITRO Submitted : 2 Mei 2016 Edited :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium. Metode yang digunakan untuk mengekstraksi kandungan kimia dalam daun ciplukan (Physalis
Lebih terperinciANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK LIMAN (ELEPHANTOPUS SCABER L.) DENGAMENGGUNAKAN METODE KLT BIOAUTOGRAFI
ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK LIMAN (ELEPHANTOPUS SCABER L.) DENGAMENGGUNAKAN METODE KLT BIOAUTOGRAFI Faridha Yenny Nonci 1, Rusli 2, Abidah Atqiyah 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan,
Lebih terperinci5. Media Mekanisme kerja antimikroba Pengukuran aktivitas antibiotik Ekstraksi Kromatografi Lapis Tipis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO...v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi KATA PENGANTAR... viii DAFTAR ISI...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ascaris lumbricoides merupakan cacing gelang yang. termasuk ke dalam golongan Soil Transmitted Helminths
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Ascaris lumbricoides merupakan cacing gelang yang termasuk ke dalam golongan Soil Transmitted Helminths (STH) yaitu cacing yang menginfeksi manusia dengan cara penularannya
Lebih terperinciUJI EFEKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK RIMPANG BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA IN VITRO
ISSN CETAK. 2443-115X ISSN ELEKTRONIK. 2477-1821 UJI EFEKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK RIMPANG BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA IN VITRO Yanthy Susanti, Indri Astuti,
Lebih terperinciLampiran 1. Pengujian Total Fenolik
70 Lampiran 1. Pengujian Total Fenolik Tabel 11. Pengenceran Larutan Standar Asam Galat Konsentrasi (mg/l) Lar. Induk (μl) Akuades (μl) Total Vol. (ml) 0 0 10000 10 5 50 9950 10 10 100 9900 10 20 200 9800
Lebih terperinciIDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA KIMIA DARI FRAKSI KAYU SANREGO (Lunasia amara Blanco) SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS
23 IDENTIFIKASI GOLONGAN SENYAWA KIMIA DARI FRAKSI KAYU SANREGO (Lunasia amara Blanco) SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS CHEMICAL COMPOUND IDENTIFICATION OF SANREGO WOOD FRACTION BY USING THIN LAYER CHROMATOGRAPHI
Lebih terperinciNOVIANA SYLVIA CHRISTY FAKULTAS FARMASI UNIKA WIDYA MANDALA SURABAYA
PENGARUH EKSTRAK DAUN JAMBU METE (ANACARDIUM OCCIDENTALE L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN DENGAN METODE UJI TOLERANSI GLUKOSA NOVIANA SYLVIA CHRISTY 2443005014 FAKULTAS
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FLAVONOID DAUN TEH HIJAU (Camelia sinensis L. Kuntze) SECARA REAKSI WARNA DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS. Afriani Kusumawati
As-Syifaa Vol 08 (02) : Hal. 58-63, Desember 2016 ISSN : 2085-4714 IDENTIFIKASI FLAVONOID DAUN TEH HIJAU (Camelia sinensis L. Kuntze) SECARA REAKSI WARNA DAN KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Afriani Kusumawati
Lebih terperinciPENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK DAUN JARAK (Jatropha curcas L.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA in vitro
PENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK DAUN JARAK (Jatropha curcas L.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA in vitro SKRIPSI SISKA FITRIANA PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar tidak saja di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Selain virus sebagai penyebabnya, bakteri juga
Lebih terperinciDaya Antihelmintik Nanas (Ananas comocus) terhadap Ascaris lumbricoides secara In Vitro
Mutiara Medika Edisi Khusus Vol. No. : 0, Oktober 00 Daya Antihelmintik Nanas (Ananas comocus) terhadap Ascaris lumbricoides secara In Vitro Antihelmintic Effect of Pineapple (Ananas comocus) for Ascaris
Lebih terperinciFRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) SECARA KROMATOGRAFI KOLOM
FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) SECARA KROMATOGRAFI KOLOM DIYAN MAYA SARI 2443009118 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciLampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka. (a) (b) (c)
Lampiran 1. Pembuatan Ekstrak Daun Nangka (a) (b) (c) (d) (e) Keterangan : (a) Daun nangka segar dicuci kemudian dikeringkan (kering udara). (b) Daun nangka kering dihaluskan dengan cara diblender. (c)
Lebih terperinciAKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA AKTIF DAUN SENGGANI (Melastoma candidum D.Don) TERHADAP Bacillus Licheniformis.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA AKTIF DAUN SENGGANI (Melastoma candidum D.Don) TERHADAP Bacillus Licheniformis Ari Eka Suryaningsih 1), Sri Mulyani 1), Estu Retnaningtyas N 2) 1) Prodi P.Kimia Jurusan PMIPA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji
19 BAB III METODOLOGI Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji pendahuluan golongan senyawa kimia, pembuatan ekstrak, dan analisis kandungan golongan senyawa kimia secara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Januari 2010. Daun gamal diperoleh dari Kebun Percobaan Natar, Lampung Selatan
Lebih terperinciISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI DARI SIMPLISIA BASAH DAN SIMPLISIA KERING DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) Tiara Mega Kusuma, Nurul Uswatun
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI DARI SIMPLISIA BASAH DAN SIMPLISIA KERING DAUN SIRIH MERAH (Piper crocatum) Tiara Mega Kusuma, Nurul Uswatun Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan the post test only controlled group design (Taufiqurahman, 2004). B. Lokasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kering, dengan hasil sebagai berikut: Table 2. Hasil Uji Pendahuluan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Uji Flavonoid Dari 100 g serbuk lamtoro diperoleh ekstrak metanol sebanyak 8,76 g. Untuk uji pendahuluan masih menggunakan serbuk lamtoro kering,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama lima bulan dari bulan Mei hingga September 2011, bertempat di Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Bengkel Teknologi Peningkatan
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya) TERHADAP WAKTU KEMATIAN CACING Ascaridia galli Schrank SECARA IN VITRO
UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya) TERHADAP WAKTU KEMATIAN CACING Ascaridia galli Schrank SECARA IN VITRO Rina Widiastuti 1), Ana Mardiyaningsih 2), Yunisa Djayanti Putri 3) Program
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus communis (sukun) yang diperoleh dari Garut, Jawa Barat serta
Lebih terperinciUJI EFEKTIFITAS DAYA ANTELMINTIK INFUS DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata L.) TERHADAP CACING GELANG (Ascaris lumbricoides) SECARA IN VITRO ABSTRAK
UJI EFEKTIFITAS DAYA ANTELMINTIK INFUS DAUN KETEPENG CINA (Cassia alata L.) TERHADAP CACING GELANG (Ascaris lumbricoides) SECARA IN VITRO Virginia N. Lasut 1), Paulina V. Y. Yamlean 2), Hamidah Sri Supriati
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
6 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Determinasi Tanaman Determinasi tanaman uji dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi UMS dengan cara mencocokkan tanaman pada kunci-kunci determinasi
Lebih terperinciINTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO
INTISARI UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO Ria Hervina Sari 1 ; Muhammad Arsyad 2 ; Erna Prihandiwati
Lebih terperinciAgustiningsih. Achmad Wildan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang. Mindaningsih Sekolah Menengah Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang
Momentum, Vol. 6, No. 2, Oktober 2010 : 36-41 Agustiningsih Achmad Wildan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang Mindaningsih Sekolah Menengah Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang OPTIMASI
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Tanaman Uji Serangga Uji Uji Proksimat
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, Departemen Kimia, Institut Pertanian Bogor (IPB), Laboratorium Fisiologi dan Toksikologi Serangga, Departemen
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. glukosa darah mencit yang diinduksi aloksan dengan metode uji toleransi glukosa.
33 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat deskriftif dan eksperimental, dilakukan pengujian langsung efek hipoglikemik ekstrak kulit batang bungur terhadap glukosa darah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung Lawu. Sedangkan pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Biologi dan Kimia
Lebih terperinciSTUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE PERKOLASI YOANITA EUSTAKIA NAWU
STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE PERKOLASI YOANITA EUSTAKIA NAWU 2443012090 PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. - Beaker glass 1000 ml Pyrex. - Erlenmeyer 1000 ml Pyrex. - Labu didih 1000 ml Buchi. - Labu rotap 1000 ml Buchi
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat-alat - Beaker glass 1000 ml Pyrex - Erlenmeyer 1000 ml Pyrex - Maserator - Labu didih 1000 ml Buchi - Labu rotap 1000 ml Buchi - Rotaryevaporator Buchi R 210 - Kain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciUJI EFEKTIFITAS DAYA ANTHELMINTIK Carica papaya (INFUS AKAR, INFUS BIJI, INFUS DAUN) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA IN VITRO
UJI EFEKTIFITAS DAYA ANTHELMINTIK Carica papaya (INFUS AKAR, INFUS BIJI, INFUS DAUN) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA IN VITRO ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi
Lebih terperinciOLEH Burhanuddin Taebe Andi Reski Amalia Sartini
Analisis Komponen Kimia dan Uji KLT Bioautografi Fungi Endofit dari Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl) OLEH Burhanuddin Taebe Andi Reski Amalia Sartini Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa
Lebih terperinciPROFIL FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI BIJI MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica. Linn)
PROFIL FITOKIMIA DAN UJI ANTIBAKTERI BIJI MANGGA ARUM MANIS (Mangifera indica. Linn) Zulhipri, Yusnetty Boer, Resa Rahmawatie, Siti Julekha Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium
Lebih terperinciUJI EFEKTIFITAS DAYA ANTHELMINTIK PERASAN BUAH SEGAR DAN INFUS DAUN NANAS (Ananas comosus (L.) Merr) TERHADAP Ascaridia galli SECARA INVITRO
UJI EFEKTIFITAS DAYA ANTHELMINTIK PERASAN BUAH SEGAR DAN INFUS DAUN NANAS (Ananas comosus (L.) Merr) TERHADAP Ascaridia galli SECARA INVITRO PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang diperoleh dari perkebunan murbei di Kampung Cibeureum, Cisurupan
Lebih terperinciProsiding Farmasi ISSN:
Prosiding Farmasi ISSN: 2460-6472 Uji Aktivitas Antelmintik Infusa Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.) terhadap Cacing Gelang Babi (Ascaris suum) secara In Vitro The In Vitro Anthelmintic
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Streptococcus mutans, avokad, in vitro.
ABSTRAK Kesehatan gigi dan mulut sangat erat hubungannya dengan penyakit penyakit infeksi. Streptococcus mutans merupakan salah satu penyebab utama infeksi di dalam rongga mulut. Berdasarkan penelitian
Lebih terperinciAktivitas Anthelmintik Ekstrak Tanaman Putri Malu (Mimosa Pudica l) Terhadap Cacing Gelang Babi (ascaris suum. L)
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013 Aktivitas Anthelmintik Ekstrak Tanaman Putri Malu (Mimosa Pudica l) Terhadap Cacing Gelang Babi (ascaris suum. L) Devi ratnawati 1, Rochmah Supriyati
Lebih terperinciUji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya
Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh: Jenny Virganita NIM. M 0405033 BAB III METODE
Lebih terperinciHASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air
Pemilihan Eluen Terbaik Pelat Kromatografi Lapis Tipis (KLT) yang digunakan adalah pelat aluminium jenis silika gel G 60 F 4. Ekstrak pekat ditotolkan pada pelat KLT. Setelah kering, langsung dielusi dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2015 di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN Roselina Wulandari*, Pri Iswati Utami *, Dwi Hartanti*
PENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL HERBA PULUTAN (Urena lobata Linn.) Roselina Wulandari*, Pri Iswati Utami *, Dwi Hartanti* Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto,
Lebih terperinciTOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT UMBI KETELA GENDRUWO
TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL KULIT UMBI KETELA GENDRUWO (Manihot utilissima Pohl) DENGAN BRINE SHRIMP LETHALITY TEST Susan Retnowati, 2011 Pembimbing : (I) Sajekti Palupi, (II) Elisawati Wonohadi ABSTRAK
Lebih terperinciUji Daya Antelmintik Ekstrak Perasan dan Infusa Daun Srikaya (Annona squamosa L.) Terhadap Cacing Gelang Ayam (Ascaridia galli) Secara In Vitro
JURNAL BIOLOGI PAPUA ISSN: 2086-3314 Volume 7, Nomor 2 Oktober 2015 Halaman: 78 84 Uji Daya Antelmintik Ekstrak Perasan dan Infusa Daun Srikaya (Annona squamosa L.) Terhadap Cacing Gelang Ayam (Ascaridia
Lebih terperinciFORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata L.) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA BAKAR PADA KELINCI SKRIPSI
FORMULASI SEDIAAN KRIM EKSTRAK ETANOL DAUN COCOR BEBEK (Kalanchoe pinnata L.) SEBAGAI PENYEMBUH LUKA BAKAR PADA KELINCI SKRIPSI Oleh : ASMA WAEHAMA K100120039 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara
Lebih terperinciPERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUNGA, DAUN, BATANG DAN AKAR ECHINACEA PURPUREA TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS
PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUNGA, DAUN, BATANG DAN AKAR ECHINACEA PURPUREA TERHADAP STAPHYLOCOCCUS AUREUS FAWZIATUL KHOTIMAH 2443011133 PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Lokasi Penelitian Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil determinasi tumbuhan dilampirkan pada Lampiran 1) yang diperoleh dari perkebunan
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK DAUN MINDI (Melia azedarach) DENGAN PELARUT AIR TERHADAP MORTALITAS LARVA CAPLAK ANJING (Rhipicephalus sanguineus)
PENGARUH EKSTRAK DAUN MINDI (Melia azedarach) DENGAN PELARUT AIR TERHADAP MORTALITAS LARVA CAPLAK ANJING (Rhipicephalus sanguineus) R. DANG PINA MANGGUNG FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEK ANTIINFLAMASI SENYAWA ASAM 4-t-BUTILSINAMAT HASIL SINTESIS DAN ASAM SINAMAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAT PAW OEDEMA
PERBANDINGAN EFEK ANTIINFLAMASI SENYAWA ASAM 4-t-BUTILSINAMAT HASIL SINTESIS DAN ASAM SINAMAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RAT PAW OEDEMA OLEH : DENNY RIANTO 2443004037 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK
Lebih terperinciABSTRAK. EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PARE ( Momordica charantia ) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP AEDES AEGYPTI
ABSTRAK EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN PARE ( Momordica charantia ) SEBAGAI LARVASIDA TERHADAP AEDES AEGYPTI Dwi Iriani Sutami, 2007 Pembimbing I : Budi Widyarto Lana, dr. Pembimbing II: Lusiana darsono, dr.,
Lebih terperinci: Jamu Flu Tulang. Jamu. Jamu Metampiron. Metampiron ekstraksi. 1-bubuk. Jamu. 2-bubuk. Tabel 1 Hasil Reaksi Warna Dengan pereaksi FeCl3
3-ekstraksi 21 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi 1 : Wantong 2 : Flu Tulang 3 : Remurat 4. 2. Uji 4.2.1 Uji Reaksi Warna Hasil uji reaksi warna terhadap metampiron jamu 1, jamu 2 dan jamu 3 dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerang hewan jenis unggas. Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cacing gelang Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang umum menyerang hewan jenis unggas. Ascaridia galli merupakan cacing parasit yang dalam kehidupannya mengalami
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Determinasi Tanaman. acuan Flora of Java: Spermatophytes only Volume 2 karangan Backer dan Van
22 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN A. Determinasi Tanaman Determinasi merupakan suatu langkah untuk mengidentifikasi suatu spesies tanaman berdasarkan kemiripan bentuk morfologi tanaman dengan buku acuan
Lebih terperinciTHE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri
50 THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri anta_pharm@yahoo.com ABSTRACT Muntingia calabura L. leaves contains
Lebih terperinciANNISA RAHMAYANI TELAAH KANDUNGAN KIMIA RAMBUT JAGUNG (ZEA MAYS L.) PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI
ANNISA RAHMAYANI 10703024 TELAAH KANDUNGAN KIMIA RAMBUT JAGUNG (ZEA MAYS L.) PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2 0 0 7 Pada kutipan atau saduran skripsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan Juli 2014 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Babi merupakan salah satu hewan komersil yang dapat diternakkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dikalangan masyarakat. Babi dipelihara oleh masyarakat dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lumbricoides) yang ditularkan melalui tanah (Soil Transmitted
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyakit infeksi cacing merupakan salah satu penyakit infeksi yang paling sering ditemukan di negara-negara berkembang (Rasmaliah, 2001). Jenis cacing yang sering
Lebih terperinciISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DARI FASE n-butanol DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix.dc)
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DARI FASE n-butanol DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix.dc) Zuhelmi Aziz*, Ratna Djamil Fakultas Farmasi Universitas Pancasila,Jakarta 12640 email : emi.ffup@yahoo.com
Lebih terperinciUJI AKTIVITAS VERMISIDAL EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG LAMTORO
UJI AKTIVITAS VERMISIDAL EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG LAMTORO (Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit) PADA CACING GELANG BABI (Ascaris suum Goeze) SECARA IN VITRO Skripsi NI PUTU ERIKARNITA SARI 0908505028
Lebih terperinci