EFEKTIVITAS EKTRAK TANAMAN NANAS TERHADAP DAYA TETAS TELUR CACING Haemonchus contortus SECARA IN VITRO
|
|
- Verawati Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EFEKTIVITAS EKTRAK TANAMAN NANAS TERHADAP DAYA TETAS TELUR CACING Haemonchus contortus SECARA IN VITRO (Effectivity of Pineapple Extract on Hatchibility of Haemonchus contortus Eggs in vitro) AMIR HUSEIN dan BERIAJAYA Balai Penelitian Veteriner, Jl. R.E. Martadinatan No. 30, Bogor ABSTRACT Anthelmintic drug resistance can occur if the drug used frequently. Alternative way, pine apple plant having anthelmintic effect, can be used for the treatment. This trial, using infected sheep with Haemonchus contortus, treated with some extract of pine apple plant (Ananas comusus) In Vitro method. Extraction of crown leave, of leaf, of old skin fruit and of young skin fruit using methanol and diluted in 0,5; 0,25; 0,125; 0,0625 and 0,03125% concentration into water containing 0.2% tween 80. The trial were done on U bottom microlate. Diluents of control positive used physiology and 0.2% tween 80, and control negative used thiabendazole 10 µm/ml (). The results, leaf extract (0.5 and 0.25% concentration), young skin fruit extract (0.5 and 0.25% concentration), and old skin fruit extract (0.5% concentration) had similar effectiveness with 10 µm/ml on the control negative. Using 0.2% tween 80 as a solvent, had no negative effect on the hatching eggs, compare to physiology. Key Words: Ananas Comusus, Haemonchus Contortus, Antelmintic ABSTRAK Dampak pemberian antelmintik yang terus menerus terhadap infeksi cacing sering menimbulkan resistensi. Oleh karena itu perlu dicari alternatif penanggulangan dengan tanaman obat. Tanaman nanas diketahui mempunyai efek sebagai antelmintik. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebenaran bahwa ekstrak tanaman nanas (Ananas comusus) mempunyai pengaruh terhadap daya tetas telur cacing Haemonchus contortus secara in vitro. Ektraksi dengan metanol dilakukan terhadap pucuk buah, daun tua, kulit buah tua dan kulit buah muda. Pengenceran yang digunakan adalah 0,5; 0,25; 0,125; 0,0625 dan 0,03125% dalam larutan yang mengandung 0,2% Tween 80. Penelitian dilakukan pada microplate dasar sumuran cekung. Kontrol positif dilakukan dengan physiolgis dan AquaTween 80; sedang kontrol negatif dilakukan larutan thiabendazole 10 µm/ml (). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun tua dengan pengenceran 0,5 dan ; ekstrak kulit buah muda dengan pengenceran 0,5 dan ; dan ekstrak kulit buah tua dengan pengenceran setara dengan 10 µm/ml pada kontrol. Dalam hal daya tetas telur H. contortus, pemakaian Tween 80 tidak berpengaruh nyata terhadap kontrol physiologis. Kata Kunci: Ananas Comusus, Haemonchus contortus, Daya Tetas Telur Cacing, Antelmintik. PENDAHULUAN Sejak dahulu, nenek moyang kita telah mengenal obat tradisional untuk menjaga kesehatan mereka, namun kemudian peranannya tergeser dengan gencarnya promosi obat modern. Sekarang harga obat modern melambung dan sulit dijangkau oleh kondisi masyarakat di pedesaan yang sebagian besar tergolong miskin. Masalah resistensi obat modern karena pemakaian yang terus menerus dan harga obat medicine yang mahal, merangsang pemakaian obat tradisional kembali semarak. Pemerintah, dalam hal ini Departemen Kesehatan Republik Indonesia Cq Ditjen Pengawasan Obat dan Makanan sangat mendukung isu tersebut (ANONIMUS, 1989a; SATRIJA et al., 2001). Ekstrak sebagai bahan baku produk obat asli Indonesia, memiliki ciri-ciri khusus dan 1008
2 komplek, baik fisik maupun kimianya. Mutu ekstrak sangat tergantung pada jenis dan mutu simplisia, pelarut yang digunakan, peralatan dan proses ekstraksinya. Ekstraksi yang baik dan benar akan menjamin mutu produk obat asli Indonesia, khasiat dan keamanannya (ANONIMUS, 2000; SASTROAMIDJOYO, 1988). Terjadinya resistensi obat cacing sudah banyak dilaporkan oleh beberapa Negara, terutama terhadap cacing jenis nematode. Hal ini terjadi karena penggunaan obat yang terus menerus dan pemakaian dosis yang kurang tepat. Larva Development Assay (LDA) dan Eggs Hatch Assay (EHA) adalah uji In Vitro untuk mendeteksi adanya antelmintik resisten pada ternak domba dan kambing di lapangan (ANONIMUS, 1996; COLE et al., 1992; PRICHARD, 1990). Penelitian ini dilakukan secara In Vitro, dengan memodifikasi metoda DOBSON et al. (1986). MATERI DAN METODE Simplisia dibuat dari pucuk buah, daun yang tua, kulit buah yang tua dan kulit buah yang muda. Bahan-bahan ini dipotong kecilkecil, diletakkan di lantai beralaskan koran, dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada suhu kamar selama beberapa hari. Bahan tersebut kemudian diblender secara bertahap dan hasilnya diayak dengan ayakan tepung, maka dihasilkan simplisia kering untuk disimpan dalam tempat yang tertutup. Masing-masing bahan ekstrak tanaman dibuat dengan metoda maserasi yaitu dengan cara perendaman setiap 100 gram bahan simplisia ke dalam 1 liter methanol (pa) di dalam Erlenmeyer 2 liter. Masing-masing Erlenmeyer diletakkan pada Shaker dan digoyang selama satu hari pada suhu kamar kemudian dilakukan penyaringan dengan kertas saring dan hasil filtrasinya diuapkan dengan evaporator di dalam inkubator untuk dikeringkan pada suhu 37 C. Larutan ekstrak 2% dari masing masing bahan dibuat dengan cara melarutkan setiap 50 µg masing masing ekstrak kedalam 2450 µl aquades yang mengandung 0,2% Tween 80 secara bertahap. Hasil kelarutan ini kemudian diencerkan lagi secara bertahap dengan larutan Tween 80, sehingga didapat larutan masing masing bahan esktrak dengan konsentrasi 0,5; 0,25; 0,125; 0,0625 dan 0,03125%. Lima ekor domba dipelihara dalam kandang isolasi, diobat dengan Valbazen dosis 1 ml per 5 kg berat badan dan diulang sebanyak 3 kali dengan interval 2 minggu serta monitoring EPG dilakukan 2 kali dalam seminggu hingga hewan donor dinyatakan bebas infeksi cacing nematode. Beberapa abomasum domba segar dibeli dari abattoir Bogor dan diproses di laboratorium Parasitologi Balitvet untuk dikoleksi cacing dewasa Haemonchus contortus betina secara manual. Cacing ini kemudian digerus dengan cawan mortir lalu dipupuk dalam media vermiculate. Larva infektif L3 yang dihasilkan kemudian diinfeksikan ke domba donor secara oral dengan dosis larva infektif (L3) per ekor domba. Hewan donor ini dimonitor sehingga dihasilkan jumlah EPG yang cukup untuk penelitian ini. Isolasi telur cacing H. contortus dari feses domba donor dilakukan menurut metoda ANONIMUS (1996). Tambahkan larutan Fungizon kedalamnya (360 µl/ml) dan konsentrasi jumlah telur dalam larutan diatur sedemikian rupa sehingga diperoleh setiap 10 µl larutan tersebut mengandung butir telur H. contortus yang masih segar. Uji In Vitro ini dilakukan pada 2 buah microplate dengan dasar sumuran cekung. Masing masing bahan ekstrak (4 macam) dan masing masing pengenceran (5 macam pengenceran) diambil sebanyak 190 µl lalu dimasukkan kedalam setiap sumuran secara berkelompok (6 ulangan untuk setiap perlakuan). Disamping itu juga diisikan pada sumuran secara berkelompok sebanyak 190 µl cairan fisiologis dan 190 µl larutan Tween 80 sebagai kontrol positif serta 190 µl larutan Thiabendazole 10 µm/ml sebagai kelompok kontrol negatif. Masukkan kedalam setiap sumuran pada mikrotiter larutan telur H. contortus yang masih segar, masing masing sumuran sebanyak 10 µl dan segera dihitung jumlah telur dibawah stereo mikrokop serta hasilnya dicatat pada record sheet Pada mik diinkubasikan pada suhu kamar selama 24 jam dalam keadaan microplate tertutup untuk menghindari penguapan. Setelah 1009
3 24 jam inkubasi, telur yang belum menetas dihitung lagi. Prosentase daya tetas dihitung berdasarkan kelompok perlakuan, kemudian dilakukan scoring (interval data) lalu dilakukan uji statistik one way Anova dan LSD dengan menggunakan analytical software SX 3.0 (ANONIMUS, 1989b; STEEL and TORRIE, 1981). HASIL DAN PEMBAHASAN Prosentase daya tetas dapat dilihat pada Tabel 1. Perlakuan berbagai konsentrasi ekstrak pucuk buah, Tabel 2. adalah perlakuan terhadap ekstrak daun nanas (tua). Tabel 3. adalah perlakuan terhadap ekstrak kulit buah yang tua dan Tabel 4. adalah perlakuan terhadap ekstrak kulit buah yang muda. Prosentase daya tetas ini kemudian ditransformasikan dalam bentuk skoring (1 10) lalu dilakukan uji statistik one way anova dan LSD dengan electronic software SX 3.0. Ekstrak pucuk buah nanas, ekstrak daun, ekstrak kulit buah yang tua dan ekstrak kulit buah yang muda berpengaruh terhadap daya tetas telur H. contortus dan uji statistic menghasilkan perbedaan yang sangat nyata (P < 0,01) diantara perlakuan dari masing masing kelompok. Secara keseluruhan dengan uji LSD tidak berbeda secara bermakna (P > 0,05) diantara perlakuan dengan fisiologis, Tween 80, ekstrak pucuk buah (0,03125%) dan ekstrak daun (0,03125%). Demikian juga diantara perlakuan, ekstrak daun (0,25 dan ), ekstrak kulit buah yang muda (0,25 dan ) dan ekstrak kulit buah yang tua () tidak berbeda secara bermakna. (P > 0,05). Tanaman nanas dapat dipakai sebagai obat cacing alternatif, terbukti dari hasil diatas ekstrak daun, kulit buah (tua dan muda) dengan konsentrasi ekstrak 0,25 setara kasiatnya dengan larutan yang mengandung Thiabendazole 10 µm/ml dalam menghambat daya tetas telur H. contortus secara i vitro dan pemakaian 0,2% tween 80 dalam aquades tidak berpengaruh terhadap daya tetas telur (tidak berbeda nyata dengan larutan fisiologis). Kita ketahui bahwa tananam nanas mengadung enzim bromyelin, pectin dan garam oxalate yang mempunyai kasiat antelmintik. Tabel 1. Prosentase daya tetas terhadap ekstrak pucuk buah nanas 1 85, ,2 43,3 83, , ,6 25,8 25,9 81,6 88,9 3 88, ,8 48,4 81,5 87,5 4 93, , ,1 94,7 5 85,7 96,3 0 23,3 37,1 57,1 84,9 88,6 6 89,3 97, ,3 77,8 88,2 Tabel 2. Prosentase daya tetas terhadap ekstrak daun nanas yang tua 1 85, ,3 3, ,4 76,9 2 81, ,8 55,2 67,7 90,6 3 88, , ,2 4 93, ,9 77,3 5 85,7 96, ,3 3,8 83,9 83,9 6 89,3 97, ,3 46,3 76,7 81,8 1010
4 Tabel 3. Prosentase daya tetas terhadap ekstrak kulit buah nanas yang tua 1 85, ,4 26,9 3,9 55,6 71,4 2 81, ,5 64,5 89,5 3 88, ,5 15,4 51,6 34,6 72,7 4 93, ,9 8 33, ,1 5 85,7 96,3 0 8,1 21, , ,3 97,3 0 3,2 26,2 33,3 61,5 60,7 Tabel 4. Prosentase daya tetas terhadap ekstrak kulit buah nanas yang muda 1 85, ,9 27, ,2 2 81, ,9 32,3 54,6 68,8 3 88, ,5 6,6 51,6 42,1 72,2 4 93, ,4 0 34,3 53,9 88,5 5 85,7 96, , ,8 6 89,3 97, ,1 48,3 61,3 76 KESIMPULAN DAN SARAN Ekstrak daun nanas, kulit buah nanas (tua dan muda) dengan konsentrasi 0,25 dalam larutan Tween 80 dapat menghambat daya tetas telur H. contortus, yang secara in vitro, setara dengan larutan yang mengandung Thiabendazole 10 µm/ml. Pemakaian Tween 80 dengan konsentrasi 0,2% sebagai pelarut ekstrak tanaman nanas, ternyata tidak berpengaruh negatif terhadap daya tetas telur (setara dengan kontrol larutan fisiologis). Perlu penelitian lanjutan tentang uji secara In Vivo terhadap ekstrak tanaman nanas pada ternak kambing dan domba serta aplikasinya dilapangan yang dikemas secara komersial. DAFTAR PUSTAKA ANONIMUS. 1989a. Materia Medika Indonesia. Jilid V. Ditjen Pengawasan Obat dan Makanan. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: 36. ANONIMUS. 1989b. Statistix 3.0. An Interactive Statistical Analysis program for Microcomputers. Analytical software MN. pp ANONIMUS A Larval Development Assay for the Detection of Anthelmintic Resistence Standard Operation Procedures. Horizon Technology pty Limited,Australia. ANONIMUS Parameter Standard Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. COLE, G.C., C. BAUER, F.H.M. BORGSTEEDE, S. GEERTS, T.R KLEI, M.A. TAYLOR and P.J.WALLER World Association for the Advancement of Veterinary Parasitology (W.A.A.V.P) Methods for the Detection of Anthelmintics Resistance in Nematodes of Veterinary Importance. Vet. Parasitol. 44: DOBSON, R.J., A.D.DONALD, P.J. WALLER and K.L. SNOWDON An Egg Hatch Assay for Resintance to Levamizole in Trichongyloid Nematode Parasites. Vet. Parasitol. 19: PRICHARD, R.K Anthelmintic Resintance in Nematodes, Recent Understanding and Future Directions for Control and Research. Int. J. Parasitol. 20:
5 SASTROAMIDJOYO, S Obat Asli Indonesia. Cetakan ke 2. PT Dian Rakyat. Jakarta: 190. SATRIJA, F., Y. RIDWAN and R. TIURIA Potensial use of herbal anthelmintic as alternative antiparasitic drugs for small holder farms in developing countries. Proc. of the 10 th Conference of the Association of Institution for Tropical Veterinary Medicine, Copenhagen, Denmark. STEEL, R.G.D and J.H. TORRIE Principles and Procedures of Statistics. A Biometrical Approach. Second Edition.McGraw-Hill, Inc. pp
Balai Penelitian Veteriner, PO Box 151, Bogor ABSTRACT
EFIKASI PEMBERIAN ANTELMINTIK GOLONGAN LEVAMISOLE DAN IVERMECTIN PADA DOMBA YANG TERINFEKSI CACING YANG RESISTEN TERHADAP ANTELMINTIK GOLONGAN BENZIMIDAZOLE BERIAJAYA dan AMIR HUSEIN Balai Penelitian Veteriner,
Lebih terperinciMETODE DAYA TETAS TELUR UNTUK MENENTUKAN TINGKAT RESISTENSI CACING NEMATODA PADA DOMBA DAN KAMBING
METODE DAYA TETAS TELUR UNTUK MENENTUKAN TINGKAT RESISTENSI CACING NEMATODA PADA DOMBA DAN KAMBING (Hatching Method to Detect Resistancy Level of Nematoda in Sheep and Goat) BERIAJAYA, DYAH HARYUNINGTYAS
Lebih terperinciEFIKASI CAIRAN SERBUK KULIT BUAH NANAS UNTUK PENGENDALIAN CACING Haemonchus contortus PADA DOMBA
EFIKASI CAIRAN SERBUK KULIT BUAH NANAS UNTUK PENGENDALIAN CACING Haemonchus contortus PADA DOMBA (Efficacy of Pineaaple Skin Extract to control Haemonchus contortus on Sheep) BERIAJAYA, J. MANURUNG dan
Lebih terperinciEFIKASI SERBUK DAUN NANAS TERHADAP INFEKSI CACING SALURAN PENCERNAAN PADA DOMBA DI STASIUN PEMBIBITAN DOMBA NANGGUNG BOGOR
EFIKASI SERBUK DAUN NANAS TERHADAP INFEKSI CACING SALURAN PENCERNAAN PADA DOMBA DI STASIUN PEMBIBITAN DOMBA NANGGUNG BOGOR (Efficacy of Pineapple Leaf Exract Against Gastrointestinal Nematode Infection
Lebih terperinciEFEK ANTELMINTIK INFUS DAN EKSTRAK RIMPANG BANGLE (ZINGIBER PURPUREUM) TERHADAP CACING HAEMONCHUS CONTORTUS SECARA IN VITRO
EFEK ANTELMINTIK INFUS DAN EKSTRAK RIMPANG BANGLE (ZINGIBER PURPUREUM) TERHADAP CACING HAEMONCHUS CONTORTUS SECARA IN VITRO BERIAJAYA 1, T.B. MURDIATI 1, dan MURTI HERAWATY 2 1 Balai Penelitian Veteriner,
Lebih terperinciMETODE DETEKSI RESISTENSI TERHADAP ANTELMINTIK PADA DOMBA DAN KAMBING
DYAH HARYUNINGTYAS dan BERIAJAYA: Metode Deteksi Antelmintik Resisten pada Domba dan Kambing METODE DETEKSI RESISTENSI TERHADAP ANTELMINTIK PADA DOMBA DAN KAMBING DYAH HARYUNINGTYAS dan BERIAJAYA Balai
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan Farmakologi Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008. B. BAHAN DAN ALAT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap. 3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasy-eksperiment dengan desain after only control group design yaitu mengamati variabel hasil pada saat yang sama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan post test only control group design. Penelitian
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorium dengan rancangan post test only control group design. Penelitian dilakukan dengan beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Konsentrasi ekstrak daun jambu biji merah (Psidium
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2014 di
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September - Oktober 2014 di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pestisida, Medan Sumut dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Medan
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengujian Mutu dan Residu Pestisida, Medan Sumut dan Laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Medan Area
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun
Lebih terperinciUJI KADAR SISA ETANOL DAN ABU TOTAL EKSTRAK ETANOL 80 % DAUN BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus) DAN TANAMAN ANTING-ANTING (Acalypha indica Linn)
UJI KADAR SISA ETANOL DAN ABU TOTAL EKSTRAK ETANOL 80 % DAUN BUNGA MATAHARI (Helianthus annuus) DAN TANAMAN ANTING-ANTING (Acalypha indica Linn) Khoirul Ngibad 1 ; Roihatul Muti ah, M.Kes, Apt 2 ; Elok
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni laboratorium in vitro. B. Subjek Penelitian 1. Bakteri Uji: bakteri yang diuji pada penelitian ini
Lebih terperinciKANDUNGAN KIMIA DAUN PARE (MOMORDICA CHARANTIA LINN) DAN EFEK ANTELMINTIK TERHADAP CACING LAMBUNG (HAEMONCHUS CONTORTUS RUDOLPHI)
KANDUNGAN KIMIA DAUN PARE (MOMORDICA CHARANTIA LINN) DAN EFEK ANTELMINTIK TERHADAP CACING LAMBUNG (HAEMONCHUS CONTORTUS RUDOLPHI) (Chemical Content of Pare Leaves (Momordica Charantia Linn) and its Anthelmintic
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan
21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak daun pandan wangi yaitu 30%, 35%, 40%, 45% dan 50% serta aquades sebagai
Lebih terperinciPENGARUH EKSTRAK-METANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.) TERHADAP DAYA TETAS TELUR, MORTALITAS DAN PERKEMBANGAN LARVA Aedes aegypti Linn.
PENGARUH EKSTRAK-METANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn.) TERHADAP DAYA TETAS TELUR, MORTALITAS DAN PERKEMBANGAN LARVA Aedes aegypti Linn. SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat
Lebih terperinciPenetapan Kadar Sari
I. Tujuan Percobaan 1. Mengetahui cara penetapan kadar sari larut air dari simplisia. 2. Mengetahui cara penetapan kadar sari larut etanol dari simplisia. II. Prinsip Percobaan Penentuan kadar sari berdasarkan
Lebih terperinciMETODA UJI APUNG SEBAGAI TEKNIK PEMERIKSAAN TELUR CACING NEMATODA DALAM TINJA HEWAN RUMINANSIA KECIL
METODA UJI APUNG SEBAGAI TEKNIK PEMERIKSAAN TELUR CACING NEMATODA DALAM TINJA HEWAN RUMINANSIA KECIL ZAENAL KOSASIH Balai Penelitian Veteriner Jl. R.E. Martadinata 30 Bogor 16114 RINGKASAN Parasit cacing
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi
40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak
Lebih terperinciMATERI DAN METODA. Materi
MATERI DAN METODA Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan di Laboratorium Biokimia Fisiologi Mikrobiologi Nutrisi Fakultas Peternakan, Laboratorium Biologi Hewan Pusat Penelitian Sumberdaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (BALITTAS) Karangploso Malang pada bulan Maret sampai Mei 2014.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (BALITTAS) Karangploso Malang pada bulan Maret sampai Mei 2014. 3.2 Alat dan Bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian laboratoris yang dilakukan dengan rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan
Lebih terperinciABSTRACT. THE ANTHELMINTIC EFFECT OF PAPAYA SEEDS (Caricae semen) ON Ascaris suum IN VITRO
ABSTRACT THE ANTHELMINTIC EFFECT OF PAPAYA SEEDS (Caricae semen) ON Ascaris suum IN VITRO Dewi Sylvia Kartika, 2005 1 st Tutor: Budi Widyarto.L,dr 2 nd Tutor:MeilinahHidayat,dr.Mkes Worm infection happen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan
30 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium, dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ). Perlakuan yang diberikan adalah dengan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Molekuler dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas
17 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni 2013 di laboratorium Biologi Molekuler dan Laboratorium Botani Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan
21 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan dan Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung untuk pembuatan
Lebih terperinciPOTENSI EKONOMI PEMAKAIAN ANTELMINTIKA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR
POTENSI EKONOMI PEMAKAIAN ANTELMINTIKA PADA PETERNAKAN AYAM PETELUR Lili Zalizar 1, Wehandaka Pancapalaga 2, Dian Indratmi 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Malang, Malang Jl. Raya Tlogomas No.246 Malang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Babi merupakan salah satu hewan komersil yang dapat diternakkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani dikalangan masyarakat. Babi dipelihara oleh masyarakat dengan
Lebih terperinciBIOAKTIVITAS EKSTRAK METANOL DAN FRAKSI N-HEKSANA DAUN SUNGKAI (PERONEMA CANESCENS JACK) TERHADAP LARVA UDANG (ARTEMIA SALINA LEACH)
BIOAKTIVITAS EKSTRAK METANOL DAN FRAKSI N-HEKSANA DAUN SUNGKAI (PERONEMA CANESCENS JACK) TERHADAP LARVA UDANG (ARTEMIA SALINA LEACH) Islamudin Ahmad dan Arsyik Ibrahim Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen, karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di dua tempat yang berbeda, yaitu: 1. Tempat pengambilan sampel dan preparasi sampel dilakukan di desa Sembung Harjo Genuk Semarang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Januari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan melalui dua tahap selama bulan April-Oktober 2010. Tahap pertama adalah proses pencekokan serbuk buah kepel dan akuades dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Melibatkan dua kelompok subyek, dimana salah satu kelompok
Lebih terperinciPENGENDALIAN INFESTASI CACING Haemonchus contortus MENGGUNAKAN DAUN NENAS PADA KAMBING PE
PENGENDALIAN INFESTASI CACING Haemonchus contortus MENGGUNAKAN DAUN NENAS PADA KAMBING PE (Control of Haemonchus contortus Infestation Using Pineapple Leaf in Goats) LUH GDE SRI ASTITI dan T. PANJAITAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen kuantitatif. Sampel pada penelitian ini adalah jamur Fusarium oxysporum. Penelitian eksperimen yaitu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan konsentrasi ekstrak ethanol
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium. B. Lokasi Penelitian Ekstraksi dilakukan di Lembaga Penelitian dan Pengujian Terpadu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian pengaruh ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar Superoksida dismutase (SOD) dan Malondialdehide (MDA) mammae mencit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorik dengan
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Design Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola posttest only with control
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode Penelitian
METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, mulai Maret 2010 sampai dengan Agustus 2010 di laboratorium Terpadu Bagian Mikrobiologi Medik dan laboratorium Bakteriologi
Lebih terperinciDaya Antihelmintik Nanas (Ananas comocus) terhadap Ascaris lumbricoides secara In Vitro
Mutiara Medika Edisi Khusus Vol. No. : 0, Oktober 00 Daya Antihelmintik Nanas (Ananas comocus) terhadap Ascaris lumbricoides secara In Vitro Antihelmintic Effect of Pineapple (Ananas comocus) for Ascaris
Lebih terperinci6) Analisis Serapan N pada Anak Ayam 7) Analisis Kadar Lemak pada Bubuk Teripang
Setelah itu labu destruksi didinginkan dan larutan dimasukkan ke dalam labu penyuling dan diencerkan dengan 300 ml air. Selanjutnya ditambah beberapa butir batu didih dan larutan dijadikan basa dengan
Lebih terperinciI. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2014 di Laboratorium. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
I. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2014 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat manipulasi terhadap objek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2015 di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area. 3.2 Bahan dan Alat Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani FMIPA Universitas
26 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Botani FMIPA Universitas Lampung dari bulan Februari-Juni 2015. B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam
Lebih terperinciMATERI DA METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DA METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian eksperimental laboratorik. Proses ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut methanol
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan menggunakan pre test-post test control group design (Pocock,2008). P0 O1 O5 P1 O2 O6 P S R
Lebih terperinciPENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK DAUN JARAK (Jatropha curcas L.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA in vitro
PENAPISAN FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTHELMINTIK EKSTRAK DAUN JARAK (Jatropha curcas L.) TERHADAP CACING Ascaridia galli SECARA in vitro SKRIPSI SISKA FITRIANA PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI DAN MAKANAN
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Determinasi
Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi 40 Lampiran 2. Hasil Determinasi Daun Kersen 41 Lampiran 2. Lanjutan 42 Lampiran 3. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian 43 44 Lampiran 4. Perhitungan Susut
Lebih terperinciKEJADIAN RESISTENSI TERHADAP ANTELMINTIK PADA DOMBA DAN KAMBING DI JAWA BARAT, JAWA TENGAH, DAN YOGYAKARTA
Seminar Nosional Teknologi Peternakan don Veteriner 2002 KEJADIAN RESISTENSI TERHADAP ANTELMINTIK PADA DOMBA DAN KAMBING DI JAWA BARAT, JAWA TENGAH, DAN YOGYAKARTA (Anthalmintic Resistance of Sheep and
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2013 di Laboratorium Patologi, Entomologi, dan Mikrobiologi Fakultas Pertanian dan
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN
II. METODE PENELITIAN 2.1 Metode Pengambilan Data 2.1.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. BAHAN DAN ALAT Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini adalah beras varietas Cisadane dan daun mindi, serta bahan-bahan kimia seperti air suling/aquades, n-heksana
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Oktober Pembuatan ekstrak
20 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli Oktober 2009. Pembuatan ekstrak rimpang rumput teki dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar Superoksida Dismutase (SOD) dan Malondialdehide (MDA)
Lebih terperinciUJI IN VITRO EKSTRAK ETANOL BUAH NANAS (Ananas comosus (L.) Merr) TERHADAP DAYA MORTALITAS CACING GELANG BABI (Ascaris suum Goeze)
UJI IN VITRO EKSTRAK ETANOL BUAH NANAS (Ananas comosus (L.) Merr) TERHADAP DAYA MORTALITAS CACING GELANG BABI (Ascaris suum Goeze) Putra, B.P.A. 1, Astuti, K.W. 1, Dwinata, I.M. 2 1 Jurusan Farmasi Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research dengan metode eksperimen kuasi dimana rancangan penelitiannya adalah after only with
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan April 2010 di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor dan Balai Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,
11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian, Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari - Februari 2014 bertempat di Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung. Ekstraksi daun cengkeh
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Desember 2010 di kandang percobaan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK ANTELMINTIK DAUN JA WER KOTOK (Coleus scutellaroides L. Benth) TERHADAP Ascaris suum IN VITRO
ABSTRAK EFEK ANTELMINTIK DAUN JA WER KOTOK (Coleus scutellaroides L. Benth) TERHADAP Ascaris suum IN VITRO Hani Mareta, 2003 Pembimbing I : Sugiarto Puradisastra, dr. Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.
Lebih terperinciRESISTENSI ANTELMINTIK GOLONGAN BENZIMIDAZOLE PADA DOMBA DAN KAMBING DI INDONESIA
RESISTENSI ANTELMINTIK GOLONGAN BENZIMIDAZOLE PADA DOMBA DAN KAMBING DI INDONESIA (Antelminthic Resistance Against Benzimidazole Group on Sheep and Goats) DYAH HARYUNINGTYAS 1, BERIAJAYA 1 dan G. D. GRAY
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium
11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Pengujian yang
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016 di Laboratorium Proteksi
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2016 di Laboratorium Proteksi Fakultas Pertanian dan Laboratorium Farmasetika Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciEFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN KATUK (SAUROPUS ANDROGYNUS L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS SECARA IN VITRO
EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN KATUK (SAUROPUS ANDROGYNUS L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS SECARA IN VITRO Siti Fatimah, Yuliana Prasetyaningsih, Aris Munandar STIKes Guna Bangsa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian dalam penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only Control Group Design. Desain ini menggunakan
Lebih terperinciLokakarya Fungsional Non Peneli BAHAN DAN METODE Percobaan ini dilaksanakan di laboratorium nutrisi Balai Penelitian Ternak di Bogor dengan meng
PENGGUNAAN HCL SEBAGAI PENGGANTI HCLO 4 DALAM PEREAKSI MOLIBDOVANADAT PADA ANALISIS FOSFOR Nina Marlina dan Surayah Askar Balai Penelitian Ternak Ciawi, P.O. Box 221, Bogor 16002 PENDAHULUAN Bagi semua
Lebih terperinciABSTRAK EFEK INFUSA DAUN GANDARUSA
ABSTRAK EFEK INFUSA DAUN GANDARUSA (Justicia gendarussa Burm. f.) TERHADAP CACING Ascaris suum SECARA IN VITRO Manasye Jutan, 2014 ; Pembimbing I : Rita Tjokropranoto, dr.,m.sc Askariasis adalah infeksi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Proses ekstraksi
30 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). B. Waktu dan Tempat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath, termometer, spatula, blender, botol semprot, batang pengaduk, gelas kimia, gelas
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian
3 METODE PENELITIAN 3. 1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Protozoologi, Bagian Parasitologi dan Entomologi Kesehatan, Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitan the post test only control group design. 1) Larva Aedes aegypti L. sehat yang telah mencapai instar III
20 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorik dengan rancangan penelitan the post test only control group design. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciABSTRAK. Pembimbing I : Widura, dr., MS. Pembimbing II : Yenni Limyati, dr., Sp.KFR., S.Sn., M.Kes. Selly Saiya, 2016;
ABSTRAK Efek Antimikroba Ekstrak Etanol Daun Miana (Coleus atropurpureus Benth.) Terhadap Staphylococcus aureus Dan Streptococcus pyogenes Secara In Vitro Selly Saiya, 2016; Pembimbing I : Widura, dr.,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen kuantitatif dengan uji daya hambat ekstrak bawang putih terhadap pertumbuhan jamur Botryodiplodia
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September-Oktober 2013.
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan pada bulan September-Oktober 2013. Pemeliharaan ayam penelitian, aplikasi ekstrak temulawak dan vaksinasi AI dilakukan di kandang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan pendekatan pre dan post test control group design. 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan
Lebih terperinciABSTRAK. EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO
ABSTRAK EFEK ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL BAWANG PUTIH (Allium sativum Linn.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli SECARA IN VITRO Maysella Suhartono Tjeng, 2011 Pembimbing: Yenni Limyati,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas
BAB III METODE PENELITIAN Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas minyak belut yang dihasilkan dari ekstraksi belut, dilakukan penelitian di Laboratorium Riset Kimia Makanan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.
13 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013. Tempat penelitian adalah Laboratorium Botani dan Laboratorium Biologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain Penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan
31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian pada penelitian ini adalah eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan pola post test only control group design.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Jumlah Bakteri Staphyloccus aureus dan Skor California Mastitis
12 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian Jumlah Bakteri Staphyloccus aureus dan Skor California Mastitis Test (CMT) Susu Kambing Peranakan Etawa (PE) akibat Dipping Ekstrak Daun Babadotan (Ageratum conyzoides
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. pengaruh ekstrak daun pepaya (Carica papaya) dalam menghambat proses
BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Karena menguji pengaruh ekstrak daun pepaya (Carica papaya) dalam menghambat proses penetasan telur Aedes
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama lima bulan dari bulan Mei hingga September 2011, bertempat di Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Bengkel Teknologi Peningkatan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pembiakan P. fluorescens dari Kultur Penyimpanan
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor mulai bulan Februari
Lebih terperinciBAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
8 BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai Juli sampai dengan Agustus 2010. Pemeliharaan ayam broiler dimulai dari Day Old Chick (DOC)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kimia Medik, Ilmu Mikrobiologi, dan Ilmu Farmakologi. 3.1.2 Ruang Lingkup
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. post test only controlled group design. Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini besifat eksperimental dengan rancangan penelitian the post test only controlled group design. B. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan
Lebih terperinci