LUMPUR MINYAK SAWIT KERING (DRIED PALM OIL SLUDGE) SEBAGAI PENGGANTI DEDAK PADI DALAM RANSUM RUMINANSIA
|
|
- Lanny Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LUMPUR MINYAK SAWIT KERING (DRIED PALM OIL SLUDGE) SEBAGAI PENGGANTI DEDAK PADI DALAM RANSUM RUMINANSIA (Dried Palm Oil Sludge as A Substitute for Rice Bran on Feeding Ruminant) HARFIAH Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar ABSTRACT This experiment was aimed to observe the optimum level of palm oil sludge utilization as a substitute for rice bran on the digestibility of crude protein in young male sheep offered natural grass as basal diet. In vivo digestibility method was implemented in this experiment using 15 male sheep age between 6 12 month with the average body weight of 10 kg range between 7 16 kg. Statistical analysis of the data showed no significant effect of the treatment on crude protein digestibility and crude fiber digestibility (average 69.35%) and (average 71.67%). It was concluded that palm oil sludge can be used to substitute 60% of rice bran in the diet of sheep offered natural grass as basal diet. This conclusion was based on the feed that digestibility of crude protein of rice bran added with palm oil sludge had no significant different with crude protein digestibility and crude fiber digestibility of rice bran without palm oil sludge addition. Key Word: Palm Oil Sludge, Rice Bran, Natural Grass, In Vivo Digestibility ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat level optimum pemanfaatan lumpur minyak sawit (Palm Oil Sludge/POS) sebagai pengganti sebagian dedak padi terhadap kecernaan protein kasar pada domba jantan muda yang mendapat ransum basal hijauan lapangan. Dalam penelitian ini digunakan metode in vivo pada 15 ekor domba jantan lokal umur 6 12 bulan dengan bobot badan awal rata-rata 10 kg dengan sebaran antara 7 16 kg. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh nyata anatara kecernaan protein kasar dan serat kasar ransum perlakuan (rata-rata 69,35%) dan (rata-rata 71,67%). Kesimpulan, lumpur minyak dapat menggantikan dedak padi sampai tingkat 60% dalam ransum ternak domba dengan hijauan lapangan sebagai ransum basal. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa kecernaan protein kasar dan kecernaan serat kasar dedak padi yang ditambahkan lumpur minyak dengan berbagai level (0, 15, 30, 45 dan 60%) tidak menunjukkan perbedaan secara nyata dibandingkan dengan kecernaan protein kasar dan kecernaan serat kasar dedak padi tanpa perlakuan (0% lumpur minyak ) Kata Kunci: Lumpur Minyak Sawit Kering, Dedak Padi, Rumput Lapang, Kecernaan In Vivo PENDAHULUAN Keberhasilan pengembangan peternakan sangat ditentukan oleh penyediaan pakan ternak (DJAENUDIN et al., 1996). Upaya peningkatan produksi ternak tidak cukup hanya dengan memberikan rumput alam saja, tetapi perlu adanya pakan tambahan. Pakan tambahan yang potensial untuk dimanfaatkan adalah limbah kelapa sawit yang berupa lumpur minyak sawit (Palm Oil Sludge/POS) (UTOMO et al., 1999; UTOMO, 2001). Industri kelapa sawit menghasilkan limbah yang berpotensi sebagai pakan ternak, seperti bungkil inti sawit, serat perasan buah, tandan buah kosong, dan lumpur minyak sawit/solid (ARITONANG, 1986; PASARIBU et al., 1998; UTOMO et al., 1999). Bungkil inti sawit mempunyai nilai nutrisi yang lebih tinggi dibanding limbah lainnya dengan kandungan protein kasar 15% dan energi kasar kkal/kg (KETAREN, 1986) sehingga dapat berperan sebagai pakan penguat (konsentrat). Namun, bungkil inti sawit di Sulawesi Selatan merupakan komoditas ekspor yang harganya relatif mahal sehingga bukan merupakan limbah, dan akan menjadi bahan pakan yang mahal bila diberikan pada ternak. 463
2 Ada dua macam limbah yang dihasilkan pada produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil = CPO), yaitu limbah padat dan limbah cair. Lumpur minyak sawit merupakan larutan buangan yang diperoleh setelah proses ekstraksi minyak kelapa sawit. Terdiri dari 4 5% padatan, sisanya minyak 0,5 1% dan air sebanyak 95%. Untuk setiap ton minyak sawit, dihasilkan sekitar 2 3 ton lumpur minyak sawit (HUTAGALUNG dan JALALUDDIN, 1982). Lumpur minyak sawit adalah salah satu limbah padat dari hasil pengolahan minyak sawit, biasanya sudah dipisahkan dengan cairannya sehingga merupakan limbah padat. Persentase limbah padat dan cair yang dihasilkan berdasarkan jumlah tandan buah segar (TBS) yang diolah, disajikan pada Tabe1. Tabel 1. Komposisi limbah yang dihasilkan pada pengolahan minyak sawit (CPO) di salah satu pabrik di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah Diskripsi Kisaran produksi % (t/hari) Tandan buah segar Crude palm oil Limbah cair 8, ,50 Limbah padat Tandan buah kosong Serat perasan buah Bungkil inti sawit Cangkang Solid Limbah lain 13, ,40 Sumber: UTOMO (2001) Keberadaan perkebunan kelapa sawit sangat mendukung pengembangan peternakan di masa mendatang. Hingga kini lumpur minyak sawit dapat diambil secara cuma-cuma di pabrik pengolahan kelapa sawit. Alangkah sayangnya apabila potensi yang sangat besar ini terabaikan begitu saja. Sejauh ini lumpur minyak sawit masih belum dimanfaatkan oleh pihak pabrik, tetapi hanya dibuang begitu saja sehingga dapat mencemari lingkungan. Tentunya akan sangat menguntungkan bagi pihak pabrik apabila lumpur minyak sawit dapat dimanfaatkan secara luas, antara lain sebagai pakan ternak. Lumpur minyak sawit mempunyai potensi yang cukup besar sebagai bahan pakan ternak ruminansia dengan kandungan bahan kering 81,56%, protein kasar 12,63, serat kasar 9,98%, lamak kasar 7,12%, kalsium 0,03%, fosfor 0,003%, dan energi 154 kal/100g (UTOMO et al., 1999). Pada uji preferensi terhadap 25 ekor sapi madura, lumpur minyak sawit pada akhirnya sangat disukai sebagai pakan, namun membutuhkan masa adaptasi 4-5 hari (UTOMO et al., 2004). Jika dibandingkan dengan dedak padi yang merupakan sumber energi dengan kandungan protein kasar 13,26% dan energinya (TDN) sebanyak 70,89%. Berdasarkan hasil analisis tersebut terlihat bahwa nilai gizi lumpur minyak tidak jauh beda dengan dedak padi. Sehingga dengan demikian lumpur minyak sawit cukup layak digunakan sebagai pengganti sebagian dedak padi yang produksinya tergantung pada panen musiman. MATERI DAN METODE Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan, menggunakan 15 ekor ternak domba jantan lokal umur 6 12 bulan dengan bobot badan awal rata-rata 10 kg dengan sebaran antara 7 16 kg, yang bersal dari Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini diatur berdasarkan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 5 macam perlakuan dan 3 kelompok sebagai ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah konsentrat (dedak padi dan lumpur minyak ). Lumpur digunakan sebagai pengganti sebagian dedak padi, yang diatur komposisinya menurut perlakuan berikut ini: T1 = 100% dedak padi + 0% lumpur minyak T2 = 85% dedak padi + 15% lumpur minyak T3 = 70% dedak padi + 30% lumpur minyak T4 = 55% dedak padi + 45% lumpur minyak T5 = 40% dedak padi + 60% lumpur minyak Setiap perlakuan tersebut ditambahkan pikuten 5 g, kemudian diberikan kepada domba percobaan sebanyak 1% dari berat badannya. Hijauan lapangan sebagai ransum basal 464
3 diberikan secara ad libitum pada tempat yang berbeda dengan konsentrat, demikian juga pemberian air minum disediakan secara ad libitum. Parameter yang diukur dalam percobaan ini adalah tingkat kecernaan ransum, dengan menggunakan rumus koefisien cerna sebagai berikut: Zat makanan yang dimakan zat makanan dalam feses x 100% Zat makanan yang dimakan Data hasil percobaan dianalis berdasarkan analisis sidik ragam dalam Rancangan Acak Kelompok (STEEL dan TORRIE, 1988) HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh perlakuan terhadap kecernaan protein kasar Rata-rata kecernaan protein kasar domba jantan muda menurut perlakuan selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Rata-rata persentase kecernaan protein kasar pada domba percobaan menurut perlakuan selama penelitian Perlakuan Kecernaan (%) T1 67,13 T2 68,47 T3 72,83 T4 70,26 T5 68,08 Rata-rata 69,35 Analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap kecernaan protein kasar ransum. Hal ini berarti bahwa subtitusi dedak padi dengan lumpur minyak tidak nyata pengaruhnya terhadap kecernaan protein kasar ransum perlakuan. Tidak adanya pengaruh perlakuan yang nyata terhadap kecernaan protein kasar ransum antara lain disebabkan oleh komposisi kimia, pemberian makanan dan kondisi ternak yang digunakan dalam penelitian ini boleh dikatakan sama. Sesuai dengan penjelasan MC DONALD et al. (1988) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kecernaan pakan meliputi: komposisi ransum, penyiapan pakan, faktor ternak, dan level pemberian pakan. Sedangkan menurut LUBIS (1963), selain faktor tersebut diatas maka jenis dan bentuk fisik bakan pakan tersebut ikut menentukan besarnya nilai kecernaan. Kemungkinan lain yang lebih besar pengaruhnya adalah karena kandungan protein ransum dengan rata-rata 10,64%, ternyata tidak mempengaruhi kecernaannya. Karena apabila kadar protein ransum sama maka aktifitas mikroba rumen untuk mencerna zat-zat makanan yang dikonsumsi (terutama protein) juga sama. Hal ini sesuai dengan pendapat MC DONALD et al. (1988) bahwa kecernaan protein kasar tergantung pada persentase protein kasar di dalam ransum. Kadar protein atau nitrogen (dan juga mineral) tentu diperlukan oleh mikroorganisme rumen untuk perkembangbiakan yang normal (PARAKKASI, 1981). Dari hasil penelitian ini diperoleh kecernaan protein kasar rata-rata 69,35%. Angka ini lebih tinggi dari hasil penelitian DEVENDRA (1977) yang memperoleh nilai kecernaan protein kasar 39,3 52,3% pada level pemberian lumpur dan serat sawit 10 30%. Berbedanya kecernaan protein kasar ini antara lain karena perbedaan kandungan protein kasar ransum (12,80%) serta perbedaan komposisi bahan makanan ransum perlakuan dan perbedaan ternak yang digunakan. Diketahui bahwa zat-zat makanan tidak akan berguna bagi ternak tanpa tercerna lebih dahulu dan spesies ternak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kecernaan tersebut. Tidak adanya pengaruh yang nyata pada tingkat kecernaan protein kasar, sehingga kelihatan bahwa lumpur minyak memiliki potensi yang sama dengan dedak padi. Dengan demkian lumpur minyak sawi kering dapat menggantikan sebagian dedak padi sebagai pakan ruminansia. 465
4 Pengaruh perlakuan terhadap kecernaan serat kasar Tabel 3. Rata-rata persentase kecernaan serat kasar menurut perlakuan selama penelitian Perlakuan Kecernaan (%) T1 59,97 T2 68,01 T3 78,91 T4 75,91 T5 75,52 Rata-rata 71,67 Analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap kecernaan serat kasar ransum. Hal ini berarti bahwa subtitusi dedak padi dengan lumpur minyak sampai tingkat 60%, tidak mempengaruhi kecernaan serat kasar dari ransum perlakuan. Dengan kata lain bahwa kecernaan serat kasar dari masing-masing ransum perlakuan adalah sama. Rata-rata kecernaan serat kasar domba percobaan setiap perlakuan yaitu: T1 (59,97%), T2 (68,01%), T3 (78,91%), T4 (75,91%), dan T5 (75,52%) per ekor per hari. Dengan ratarata kecernaan serat kasar dari semua perlakuan dalam penelian ini mencapai 71,67%. Kecernaan serat kasar yang diperoleh dalam penelitian ini lebih inggi dibandingkan hasil penelitian tentang kecernaan serat kasar yang diperoleh DEVENDRA (1977) yaitu: 43,1%. Perbedaan hasil tersebut kemungkinan disebabkan karena jenis makanan, komposisi makanan, lokasi penelitian, musim dan bangsa ternak yang digunakan juga berbeda. KESIMPULAN Berdasarkan analisis sidik ragam dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Lumpur minyak sawit sangat berpotensi sebagai sumber pakan lokal mengingat kandungan nutrisinya cukup memadai, ketersediaannya melimpah, kontinuitas terjamin, murah dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. 2. Lumpur minyak dapat menggantikan dedak padi sampai tingkat 60% dalam ransum ternak domba dengan hijauan lapangan sebagai ransum basal. DAFTAR PUSTAKA ARITONANG, D Perkebunan kelapa sawit sebagai sumber pakan ternak di Indonesia. J. Penelitian dan Pengembangan Pertanian V(4): DEVENDRA, C Utilization of Feedingstuffs from the Oil Palm. Feedingstuffs for Livestock in South East Asia. Malaysian Agricultural Research and Development Institute, Serdang, Selangor, Malaysia. pp DJAENUDIN, D., H. SUBAGIO dan S. KARAMA Kesesuaian lahan untuk pengembangan peternakan di beberapa propinsi di Indonesia. Pros. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Cisarua, 7 8 November Puslitbang Peternakan, Bogor. hlm HUTAGALUNG dan JALALUDDIN Feed for Farm Animal from the Oil Palm. Serdang, Malaysia. KETAREN, P.P Bungkil inti sawit dan ampas minyak sawit sebagai pakan ternak. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian 8(4 6): LUBIS, D.A Ilmu Makanan Ternak. PT. Pembangunan, Jakarta. MCDONALD, P., R.A. EDWARDS and J.F.D. GREENHALGH Animal Nutrition. 4th Ed. Longman Scientific and Technical. Copublished in the United State with John Wiley and Sons, Inc., New York. PASARIBU, T., A.P. SINURAT, J. ROSIDA, T. PURWADARIA dan T. HARYATI Pengkayaan gizi bahan pakan inkonvensional melalui fermentasi untuk ternak unggas. 2. Peningkatan nilai gizi lumpur sawit melalui fermentasi. Edisi Khusus Kumpulan Hasil- Hasil Penelitian Peternakan Tahun Anggaran 1996/1997. Buku III: Penelitian Ternak Unggas. Balai Penelitian Ternak, Bogor. PARAKKASI, A Ilmu Gizi Ternak Pedaging. Departemen Ilmu Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, Bogor. STEEL, R.G.D. dan J.H. TORRIE Prinsip dan Prosedur Statistika. PT Gramedia, Jakarta. UTOMO, B.N., E. WIDJAJA, S. MOKHTAR, S.E. PRABOWO dan H. WINARNO Laporan Akhir Pengkajian Pengembangan Ternak Potong pada Sistem Usaha Tani Kelapa Sawit. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Palangkaraya, Palangkaraya. 466
5 UTOMO, N.U Potential of Oil Palm Solid Wastes as Local Feed Resource for Cattle in Central Kalimantan, Indonesia. MSc. Thesis, Wageningen University, The Netherlands. UTOMO, B.N., E. WIDJAJA dan A. HEWU Laporan Akhir Kegiatan Pengkajian Komponen Teknologi Sistem Usaha Tani Ternak pada Area Perkebunan Kelapa Sawit. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah, Palangkaraya. DISKUSI Pertanyaan: Berapa kandungan protein dan serat kasar dari limbah (lumpur) sawit? Jawaban: Kandungan protein sekitar 12 15% yang setara dengan dedak. 467
Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower
Jurnal Peternakan Sriwijaya Vol. 4, No. 2, Desember 2015, pp. 41-47 ISSN 2303 1093 Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower F.N.L. Lubis 1*, S. Sandi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kelapa sawit adalah salah satu komoditas non migas andalan Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelapa sawit adalah salah satu komoditas non migas andalan Indonesia. Selain menghasilkan produksi utamanya berupa minyak sawit dan minyak inti sawit, perkebunan kelapa
Lebih terperinciLIMBAH PADAT PENGOLAHAN MINYAK SAWIT SEBAGAI SUMBER NUTRISI TERNAK RUMINANSIA. Bambang Ngaji Utomo dan Ermin Widjaja
LIMBAH PADAT PENGOLAHAN MINYAK SAWIT SEBAGAI SUMBER NUTRISI TERNAK RUMINANSIA Bambang Ngaji Utomo dan Ermin Widjaja Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah, Jalan G. Obos km.5, Palangkaraya
Lebih terperinciEFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.
EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM S.N. Rumerung* Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115 ABSTRAK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Protein hewani merupakan zat makanan yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin meningkat seiring dengan meningkatnya
Lebih terperinciPENGGUNAAN PELEPAH KELAPA SAWIT FERMENTASI DENGAN BERBAGAI LEVEL BIOMOL + PADA PAKAN TERHADAP KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN SKRIPSI
PENGGUNAAN PELEPAH KELAPA SAWIT FERMENTASI DENGAN BERBAGAI LEVEL BIOMOL + PADA PAKAN TERHADAP KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN SKRIPSI Oleh : AHMAD HUSIN HUTABARAT 090306007 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani terutama, daging kambing, menyebabkan ketersediaan produk hewani yang harus ditingkatkan baik dari segi
Lebih terperinciRENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN
RENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN MASKAMIAN Dinas Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Jl. Jenderal Sudirman No 7 Banjarbaru ABSTRAK Permintaan pasar
Lebih terperinciKOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
KOMPOSISI KIMIA BEBERAPA BAHAN LIMBAH PERTANIAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN NINA MARLINA DAN SURAYAH ASKAR Balai Penelitian Ternak, P.O. Box 221, Bogor 16002 RINGKASAN Salah satu jenis pakan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi
MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Kandang B, Laboratorium Biologi Hewan, Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi, Laboratorium Terpadu Departemen Ilmu Nutrisi
Lebih terperinciDEPOSISI PROTEIN PADA DOMBA EKOR TIPIS JANTAN YANG DIBERI PAKAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT DENGAN METODE PENYAJIAN BERBEDA
DEPOSISI PROTEIN PADA DOMBA EKOR TIPIS JANTAN YANG DIBERI PAKAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT DENGAN METODE PENYAJIAN BERBEDA (Protein Deposition in Thin Tailed Rams Fed Grass and Concentrate of Different Offering
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Upaya memenuhi kebutuhan hijauan ternak ruminansia saat ini, para
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Upaya memenuhi kebutuhan hijauan ternak ruminansia saat ini, para peternak selayaknya memanfaatkan bahan pakan yang berasal dari hasil ikutan produk sampingan olahan
Lebih terperinciRESPONS KOMPOSISI TUBUH DOMBA LOKALTERHADAP TATA WAKTU PEMBERIAN HIJAUAN DAN PAKAN TAMBAHAN YANG BERBEDA
RESPONS KOMPOSISI TUBUH DOMBA LOKALTERHADAP TATA WAKTU PEMBERIAN HIJAUAN DAN PAKAN TAMBAHAN YANG BERBEDA (Effect of Different Timing Periods of Roughage and Feed Supplement on Body Composition of Local
Lebih terperinciKECERNAAN JERAMI PADI FERMENTASI DENGAN PROBIOTIK STARBIO TERHADAP DOMBA JANTAN LOKAL
KECERNAAN JERAMI PADI FERMENTASI DENGAN PROBIOTIK STARBIO TERHADAP DOMBA JANTAN LOKAL SKRIPSI Oleh: GEMA PIRNGADI GULTOM 080306035 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciPEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN
Jurnal Ilmiah Peternakan 5 (2) : 80-84 (2017) ISSN : 2337-9294 PEMANFAATAN Indigofera sp. DALAM RANSUM TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK PADA DOMBA JANTAN the using of Indigofera sp. in
Lebih terperinciPenampilan Kelinci Persilangan Lepas Sapih yang Mendapat Ransum dengan Beberapa Tingkat Penggunaan Ampas Teh
Media Peternakan, April 2004, hlm. 25-29 ISSN 0126-0472 Vol. 27 N0. 1 Penampilan Kelinci Persilangan Lepas Sapih yang Mendapat dengan Beberapa Tingkat Penggunaan Ampas Teh L. Khotijah, R. G. Pratas, &
Lebih terperinciPAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG
0999: Amir Purba dkk. PG-57 PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG Amir Purba 1, I Wayan Mathius 2, Simon Petrus Ginting 3, dan Frisda R. Panjaitan 1, 1 Pusat
Lebih terperinciKECERNAAN RANSUM SAPI BALI DENGAN KONSENTRAT FERMENTASI BERBASIS LUMPUR SAWIT DAN BAHAN PAKAN LOKAL
63 Pencernaan Ransum Sapi...(Badarina dkk) KECERNAAN RANSUM SAPI BALI DENGAN KONSENTRAT FERMENTASI BERBASIS LUMPUR SAWIT DAN BAHAN PAKAN LOKAL DIGESTIBILITY OF BALI CATTLE DIET WITH FERMENTED CONCENTRATE
Lebih terperinciPOTENSI LIMBAH SAWIT UNTUK PAKAN TERNAK SAPI DI KALIMANTAN SELATAN
POTENSI LIMBAH SAWIT UNTUK PAKAN TERNAK SAPI DI KALIMANTAN SELATAN ENI SITI ROHAENI BPTP Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat No. 4 Banjarbaru, kalimantan Selatan Telpon (0511) 4772346 dan Fax (0511)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kontinuitasnya terjamin, karena hampir 90% pakan ternak ruminansia berasal dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penting dalam peningkatan produktivitas ternak ruminansia adalah ketersediaan pakan yang berkualitas, kuantitas, serta kontinuitasnya terjamin, karena
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. Sebagian komponen dalam industri pakan unggas terutama sumber energi
PENGANTAR Latar Belakang Sebagian komponen dalam industri pakan unggas terutama sumber energi pakan yang berasal dari jagung, masih banyak yang diimpor dari luar negeri. Kontan (2013) melaporkan bahwa
Lebih terperinciPENGGUNAAN PELEPAH DAUN KELAPA SAWIT DENGAN PERLAKUAN FISIK, KIMIA, BIOLOGI DAN KOMBINASINYA TERHADAP PERFORMANS DOMBA LOKAL JANTAN
PENGGUNAAN PELEPAH DAUN KELAPA SAWIT DENGAN PERLAKUAN FISIK, KIMIA, BIOLOGI DAN KOMBINASINYA TERHADAP PERFORMANS DOMBA LOKAL JANTAN SKRIPSI OLEH: TOGAR PANJAITAN 080306057 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS
Lebih terperinciPENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ternak Domba Garut merupakan ternak ruminansia kecil yang banyak dipelihara oleh masyarakat, karena pemeliharaannya yang tidak begitu sulit, dan sudah turun temurun dipelihara
Lebih terperinciSeminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri 0lahannya sebagai Pakan Ternak cukup tinggi, nutrisi yang terkandung dalam lim
POTENSI LIMBAH SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN ALTERNATIF PADA AYAM NUNUKAN PERIODE PRODUKSI IMAM SULISTIYONO dan NUR RIZQI BARIROH Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur JI. Pangeran M.
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciKONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI
Volume 15, Nomor 2, Hal. 51-56 Juli Desember 2013 ISSN:0852-8349 KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(2): , Mei 2016
PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) DENGAN PELEPAH DAUN SAWIT TERHADAP KECERNAAN PROTEIN KASAR DAN KECERNAAN SERAT KASAR PADA KAMBING Effect of Substitution of Elephant Grass (Pennisetum
Lebih terperinciFORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN
AgroinovasI FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN Usaha penggemukan sapi potong semakin menarik perhatian masyarakat karena begitu besarnya pasar tersedia untuk komoditas ini. Namun demikian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produktivitas ternak dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya adalah pakan. Davendra, (1993) mengungkapkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan berat badan maupun
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi, serta memiliki wilayah kepulauan yang
Lebih terperinciRespon Broiler terhadap Pemberian Ransum yang Mengandung Lumpur Sawit Fermentasi pada Berbagai Lama Penyimpanan
Respon Broiler terhadap Pemberian Ransum yang Mengandung Lumpur Sawit Fermentasi pada Berbagai Lama Penyimpanan I.A.K. BINTANG, A.P. SINURAT, dan T. PURWADARIA Balai Penelitian Ternak, PO BOX 221, Bogor
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN. (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats)
On Line at : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/aaj PENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats) R.
Lebih terperinciPemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas)
Pemanfaatan Kulit Nanas Sebagai Pakan Ternak oleh Nurdin Batjo (Mahasiswa Pascasarjana Unhas) PENDAHULUAN Sebagaimana kita ketahui, di negara Indonesia banyak ditumbuhi pohon nanas yang tersebar di berbagai
Lebih terperinciSUMBERDAYA INDUSTRI KELAPA SAWIT DALAM MENDUKUNG SWASEMBADA DAGING SAPI NASIONAL
SUMBERDAYA INDUSTRI KELAPA SAWIT DALAM MENDUKUNG SWASEMBADA DAGING SAPI NASIONAL Firman RL Silalahi 1,2, Abdul Rauf 3, Chairani Hanum 3, dan Donald Siahaan 4 1 Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. besar untuk dikembangkan, sapi ini adalah keturunan Banteng (Bos sundaicus)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sapi Bali adalah salah satu bangsa sapi murni yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan, sapi ini adalah keturunan Banteng (Bos sundaicus) dan mempunyai bentuk
Lebih terperinciPELUANG PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT UNTUK PENGGEMUKAN TERNAK SAPI
PELUANG PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT UNTUK PENGGEMUKAN TERNAK SAPI ENI SITI ROHAENI, AKHMAD HAMDAN dan AHMAD SUBHAN Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Jl. RO Ulin Loktabat, Banjarbaru,
Lebih terperinciPEMANFAATAN SUMBERDAYA PAKAN LOKAL DALAM RANGKA PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KALIMANTAN TENGAH
PEMANFAATAN SUMBERDAYA PAKAN LOKAL DALAM RANGKA PENGEMBANGAN SAPI POTONG DI KALIMANTAN TENGAH ERMIN WIDJAJA, BAMBANG NGAJI UTOMO, SALFINA NURDIN AHMAD dan DEDDY DJAUHARI SISWANSJAH Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan dengan rata-rata bobot badan sebesar 21,09 kg dan koevisien
Lebih terperinciProduk Samping Kelapa Sawit sebagai Bahan Pakan Alternatif di Kalimantan Tengah: 1. Pengaruh Pemberian Solid terhadap Performans Ayam Broiler
Produk Samping Kelapa Sawit sebagai Bahan Pakan Alternatif di Kalimantan Tengah: 1. Pengaruh Pemberian Solid terhadap Performans Ayam Broiler ERMIN WIDJAJA 1, WIRANDA G. PILIANG 2, IMAN RAHAYU 2 dan BAMBANG
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012
20 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012 yang bertempat di Desa Campang, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus.
Lebih terperinciPENAMPILAN PRODUKSI KERBAU LUMPUR JANTAN MUDA YANG DIBERI PAKAN AMPAS BIR SEBAGAI PENGGANTI KONSENTRAT JADI
PENAMPILAN PRODUKSI KERBAU LUMPUR JANTAN MUDA YANG DIBERI PAKAN AMPAS BIR SEBAGAI PENGGANTI KONSENTRAT JADI (The Performance of Young Swamp Buffalo Bulls Fed Brewery By-product as Fabricated Concentrate
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI MIE SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK
DOI: doi.org/10.21009/03.snf2017.02.mps.20 PEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI MIE SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK Susi Agung Purwaningtyas 1,a), Sulhadi 2,b), Teguh Darsono c), Aninditya Dwi Perwitasari 1) Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ternak puyuh mempunyai potensi yang tinggi untuk dikembangkan baik sebagai penghasil telur maupun penghasil daging. Menurut Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012)
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak. Indonesia populasi domba pada tahun 2015 yaitu ekor, dan populasi
1 I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Domba adalah salah satu ternak ruminansia kecil yang banyak dikembangbiakan oleh masyarakat. Pemeliharaan domba yang lebih cepat dibandingkan ternak sapi, baik sapi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Penelitian Masalah yang sering dihadapi oleh peternak ruminansia adalah keterbatasan penyediaan pakan baik secara kuantitatif, kualitatif, maupun kesinambungannya sepanjang
Lebih terperinciMATERI DAN METODE P1U4 P1U1 P1U2 P1U3 P2U1 P2U2 P2U3 P2U4. Gambar 1. Kambing Peranaka n Etawah yang Diguna ka n dalam Penelitian
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan pada bulan Juni sampai September 2011 bertempat di Peternakan Kambing Darul Fallah - Ciampea Bogor; Laboratorium
Lebih terperinciKAJIAN PENGOLAHAN JERAMI PADI SECARA KIMIA DAN BIOLOGI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENAMPILAN SAPI PERANAKAN ONGOLE
KAJIAN PENGOLAHAN JERAMI PADI SECARA KIMIA DAN BIOLOGI SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENAMPILAN SAPI PERANAKAN ONGOLE TESIS Oleh : NURIANA Br SINAGA 097040008 PROGRAM STUDI ILMU PETERNAKAN PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciOPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI
OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI Pita Sudrajad, Muryanto, dan A.C. Kusumasari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah E-mail: pitosudrajad@gmail.com Abstrak Telah
Lebih terperinciUPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH MENGGUNAKAN SUPLEMEN KATALITIK
UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN PADA KAMBING PERANAKAN ETAWAH MENGGUNAKAN SUPLEMEN KATALITIK Dian Agustina (dianfapetunhalu@yahoo.co.id) Jurusan Peternakan,
Lebih terperinciKAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG
KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG (Study on Molasses as Additive at Organoleptic and Nutrition Quality of Banana Shell Silage) S. Sumarsih,
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak
8 BAB III MATERI DAN METODE 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian keluaran kreatinin pada urin sapi Madura yang mendapat pakan dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak
Lebih terperinciPertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda
Pertumbuhan dan Komponen Fisik Karkas Domba Ekor Tipis Jantan yang Mendapat Dedak Padi dengan Aras Berbeda (Growth and Carcass Physical Components of Thin Tail Rams Fed on Different Levels of Rice Bran)
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang dan Laboratorium Ilmu Nutrisi Ternak Daging dan Kerja, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciEFISIENSI PEMANFAATAN BUNGKIL INTI SAWIT (BIS) SEBAGAI SUBSTITUSI BUNGKIL KEDELE DALAM RANSUM SAPI PERAH
EFISIENSI PEMANFAATAN BUNGKIL INTI SAWIT (BIS) SEBAGAI SUBSTITUSI BUNGKIL KEDELE DALAM RANSUM SAPI PERAH (Efficiency of Palm Kernel Cake as Substitute of Soybean Meal in Dairy Cattle Ration) DWI PRIYANTO
Lebih terperinciPEMANFAATAN KULIT DAGING BUAH KOPI YANG DIAMONIASI PADA PAKAN DOMBA TERHADAP PERSENTASE NON KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN LEPAS SAPIH SKRIPSI
1 PEMANFAATAN KULIT DAGING BUAH KOPI YANG DIAMONIASI PADA PAKAN DOMBA TERHADAP PERSENTASE NON KARKAS DOMBA LOKAL JANTAN LEPAS SAPIH SKRIPSI EDEN PRANATHA GINTING 060306025 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS
Lebih terperinciFORMULASI PAKAN SAPI POTONG BERBASIS SOFTWARE UNTUK MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI DAN KERBAU
FORMULASI PAKAN SAPI POTONG BERBASIS SOFTWARE UNTUK MENDUKUNG PROGRAM SWASEMBADA DAGING SAPI DAN KERBAU (Beef Cattle Feed Formulation Based on Software in Supporting Beef Cattle Self Sufficiency Program)
Lebih terperinciEVALUASI NILAI GIZI LUMPUR SAWIT HASIL FERMENTASI DENGAN ASPERGILLUS NIGER PADA BERBAGAI PERLAKUAN PENYIMPANAN
Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner Vol.. No.. Th. 1 EVALUASI NILAI GIZI LUMPUR SAWIT HASIL FERMENTASI DENGAN ASPERGILLUS NIGER PADA BERBAGAI PERLAKUAN PENYIMPANAN T. PASARIBU 1, T. PURWADARIA 1, A.P. SINURAT
Lebih terperinciSeminar Optimalisasi Hasil Samping Perkebunan Kelapa Sawil dan Industri 0lahannya sebagai Pakan Ternak organik. Tempurung kelapa sawit dapat pembuatan
LIMBAH KELAPA SAWIT SEBAGAI SUMBER PUPUK ORGANIK DAN PAKAN TERNAK M. HIDAYANTO Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur JI. Pangeran M Noor, PO BOX 1237, Sempaja- Samarinda 75119 ABSTRAK Kelapa
Lebih terperinciBOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN NON KARKAS DOMBA LOKAL YANG DIGEMUKKAN DENGAN PEMBERIAN RANSUM KOMPLIT DAN HIJAUAN SKRIPSI AZIZ MEIARO H
BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN NON KARKAS DOMBA LOKAL YANG DIGEMUKKAN DENGAN PEMBERIAN RANSUM KOMPLIT DAN HIJAUAN SKRIPSI AZIZ MEIARO H PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH SAYUR FERMENTASI TERHADAP PERSENTASE KARKAS PADA DOMBA LOKAL
PEMANFAATAN LIMBAH SAYUR FERMENTASI TERHADAP PERSENTASE KARKAS PADA DOMBA LOKAL SKRIPSI Oleh : IDAMAYANTI DAMANIK 120306012 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 PEMANFAATAN
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2008. Pembuatan biomineral dilakukan di Laboratorium Biokimia, Fisiologi dan Mikrobiologi Nutrisi, sedangkan pemeliharaan
Lebih terperinciPENGGUNAAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN LUMPUR SAWIT SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN UNTUK KAMBING POTONG
PENGGUNAAN BUNGKIL INTI SAWIT DAN LUMPUR SAWIT SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN UNTUK KAMBING POTONG (The Utilization of Palm Kernel Cake and Solid Ex-Decanter as an Additional Feed on Growth of Goats) LEO P. BATUBARA,
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Lokasi Pembuatan biskuit limbah tanaman jagung dan rumput lapang dilakukan di Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Secara umum penelitian ini sudah berjalan dengan cukup baik. Terdapat sedikit hambatan saat akan memulai penelitian untuk mencari ternak percobaan dengan umur
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Komposisi Nutrien Biskuit Rumput Lapang dan Daun Jagung Komposisi nutrien diperlukan untuk mengetahui kandungan zat makanan yang terkandung di dalam biskuit daun jagung dan rumput
Lebih terperinciPERFORMANCE AND CARCASS PERCENTAGE OF BRAHMAN CROSS STEER SUPLEMENTED BY DIFFERENT IN PREMIX CONCENTRATE ABSTRACT
PERFORMANCE AND CARCASS PERCENTAGE OF BRAHMAN CROSS STEER SUPLEMENTED BY DIFFERENT IN PREMIX CONCENTRATE Sugeng Wirogo 1, Hary Nugroho 2 and Bambang Soejosopoetro 3 ABSTRACT This research aims to determine
Lebih terperinciAhmad Nasution 1. Intisari
Pengaruh Penggantian Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) dengan Rumput Kumpai (Hymenachne amplixicaulis ) Terhadap Kecernaan Bahan Kering & Bahan Organik dan Konsumsi Ahmad Nasution 1 Intisari Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan merupakan penyuplai kebutuhan daging terbesar bagi kebutuhan masyarakat. Saat ini, perunggasan merupakan subsektor peternakan yang sedang mengalami peningkatan
Lebih terperinciSTUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL
STUDI KOMPARATIF METABOLISME NITROGEN ANTARA DOMBA DAN KAMBING LOKAL SKRIPSI KHOERUNNISSA PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN INSITUT PERTANIAN BOGOR 2006 RINGKASAN KHOERUNNISSA.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pakan merupakan faktor utama penentu keberhasilan usaha peternakan, karena sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan biaya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Domba merupakan ternak ruminansia yang banyak dipelihara masyarakat dan dimanfaatkan produksinya sebagai ternak penghasil daging dan sebagai tabungan. Domba memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak membutuhkan modal dan tidak memerlukan lahan yang luas serta sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelinci sebagai salah satu komoditas ternak mudah berkembangbiak, tidak banyak membutuhkan modal dan tidak memerlukan lahan yang luas serta sebagai hewan kesayangan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRAT DALAM PAKAN RUMPUT BENGGALA ( Panicum Maximum ) TERHADAP KECERNAAN NDF DAN ADF PADA KAMBING LOKAL
PENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRAT DALAM PAKAN RUMPUT BENGGALA ( Panicum Maximum ) TERHADAP KECERNAAN NDF DAN ADF PADA KAMBING LOKAL Rizal Rahalus*, B. Tulung**, K. Maaruf** F. R. Wolayan** Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciHasnudi dan Tri Hesti Wahyuni. (Staf Pengajar Departemen Peternakan Fakultas Pertanian USU)
Pengaruh Penggunaan Hasil Sampingan Industri Kelapa Sawit dan Limbah Pertanian Terhadap Performans dan Bobot Potong Domba Sei Putih (The Effect of Oil Palm Industry by Product and Agriculture by Product
Lebih terperinciGambar 2. Domba didalam Kandang Individu
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja (kandang B) pada bulan Mei sampai dengan bulan November 2010. Analisis sampel dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH JANGGEL JAGUNG TERAMONIASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMAN DOMBA. (The Effect of Amoniated Corn Cob in a Ration on the Performance of Sheep)
PENGARUH JANGGEL JAGUNG TERAMONIASI DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMAN DOMBA (The Effect of Amoniated Corn Cob in a Ration on the Performance of Sheep) P. Astuti Akademi Peternakan Karanganyar, Surakarta
Lebih terperinciPENDAHULUAN. terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan
1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakan menjadi salah satu faktor penentu dalam usaha peternakan, baik terhadap produktivitas, kualitas produk, dan keuntungan. Usaha peternakan akan tercapai bila mendapat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah
TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Pemeliharaan sapi perah bertujuan utama untuk memperoleh produksi susu yang tinggi dan efisien pakan yang baik serta mendapatkan hasil samping berupa anak. Peningkatan produksi
Lebih terperinciMETODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Daging dan Kerja Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Pemeliharaan ternak percobaan dilakukan dari bulan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penyusunan ransum bertempat di Laboratorium Industri Pakan, Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Pembuatan pakan bertempat di Indofeed. Pemeliharaan kelinci dilakukan
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN ABSTRAK
ANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN Sunanto dan Nasrullah Assesment Institution an Agricultural Technology South Sulawesi, Livestock research center ABSTRAK
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRAT DALAM PAKAN BERBASIS RUMPUT (Panicum maximum) TERHADAP KECERNAAN HEMISELULOSA DAN SELULOSA PADA KAMBING LOKAL
PENGARUH PENGGUNAAN KONSENTRAT DALAM PAKAN BERBASIS RUMPUT (Panicum maximum) TERHADAP KECERNAAN HEMISELULOSA DAN SELULOSA PADA KAMBING LOKAL Rizky S. Ramadhan*, K. Maaruf**, B. Tulung**, M. R. Waani**
Lebih terperinciSKRIPSI BUHARI MUSLIM
KECERNAAN ENERGI DAN ENERGI TERMETABOLIS RANSUM BIOMASSA UBI JALAR DENGAN SUPLEMENTASI UREA ATAU DL-METHIONIN PADA KELINCI JANTAN PERSILANGAN LEPAS SAPIH SKRIPSI BUHARI MUSLIM PROGRAM STUDI ILMU NUTRISI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging ayam merupakan salah satu daging yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena banyak mengandung protein dan zat-zat
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS KAMBING KACANG DENGAN PEMBERIAN PAKAN KOMPLIT KULIT BUAH MARKISA (Passiflora Edulis Sims. F. Edulis Deg) TERFERMENTASI Aspergillus niger
PRODUKTIVITAS KAMBING KACANG DENGAN PEMBERIAN PAKAN KOMPLIT KULIT BUAH MARKISA (Passiflora Edulis Sims. F. Edulis Deg) TERFERMENTASI Aspergillus niger (The Productivity of Kacang Goat Using Aspergillus
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Zeolit dalam Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Pertumbuhan, dan Persentase Karkas Kelinci Lokal Jantan
Pengaruh Penggunaan Zeolit dalam Ransum terhadap Konsumsi Ransum, Pertumbuhan, dan Persentase Karkas Kelinci Lokal Jantan Sulastri Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Jl. Prof.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu usaha peternakan. Minat masyarakat yang tinggi terhadap produk hewani, terutama daging kambing, menyebabkan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi
22 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dengan judul Kecernaan dan Deposisi Protein Pakan pada Sapi Madura Jantan yang Mendapat Kuantitas Pakan Berbeda dilaksanakan pada bulan Juni September 2015. Lokasi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan
TINJAUAN PUSTAKA Sumberdaya Pakan Pakan adalah bahan makanan tunggal atau campuran, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diberikan kepada hewan untuk kelangsungan hidup, berproduksi, dan berkembang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia. Buah nenas merupakan produk terpenting kedua setelah pisang. Produksi nenas mencapai 20%
Lebih terperinciPEMANFAATAN PAKAN MURAH UNTUK PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI LOKASI PRIMA TANI KABUPATEN TULANG BAWANG
PEMANFAATAN PAKAN MURAH UNTUK PENGGEMUKAN SAPI POTONG DI LOKASI PRIMA TANI KABUPATEN TULANG BAWANG (Utilization of Low Cost Ration for Beef Cattle Fattening at Prima Tani Location of Tulang Bawang Regency)
Lebih terperinciPELEPAH DAN DAUN SAWIT SEBAGAI PAKAN SUBSTITUSI HIJAUAN PADA PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN
PELEPAH DAN DAUN SAWIT SEBAGAI PAKAN SUBSTITUSI HIJAUAN PADA PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KABUPATEN LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN (Midrib and leaf palm as substituting forages for feed cattle at East Luwu
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN 482,91 55, ,01 67,22
HASIL DAN PEMBAHASAN Konsumsi dan Kecernaan Bahan Kering Konsumsi dan kecernaan bahan kering dapat dilihat di Tabel 8. Penambahan minyak jagung, minyak ikan lemuru dan minyak ikan lemuru terproteksi tidak
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 sampai dengan bulan Januari 2012 di Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang untuk proses pembuatan silase daun singkong,
Lebih terperinciSistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan
Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan Matheus Sariubang, Novia Qomariyah dan A. Nurhayu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan Jl. P. Kemerdekaan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Biskuit Pakan Biskuit pakan merupakan inovasi bentuk baru produk pengolahan pakan khusus untuk ternak ruminansia. Pembuatan biskuit pakan menggunakan prinsip dasar pembuatan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi
HASIL DAN PEMBAHASAN Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi Kandungan nutrien biomineral tanpa proteksi dan yang diproteksi serta mineral mix dapat dilihat pada Tabel 7. Kandungan nutrien biomineral
Lebih terperinciPENGANTAR. Latar Belakang. kegiatan produksi antara lain manajemen pemeliharaan dan pakan. Pakan dalam
PENGANTAR Latar Belakang Peningkatan produksi peternakan tidak terlepas dari keberhasilan dalam kegiatan produksi antara lain manajemen pemeliharaan dan pakan. Pakan dalam kegiatan produksi ternak sangat
Lebih terperinciDUKUNGAN USAHA PERKEBUNAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT TERHADAP USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KALIMANTAN SELATAN
DUKUNGAN USAHA PERKEBUNAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT TERHADAP USAHA TERNAK SAPI POTONG DI KALIMANTAN SELATAN AKHMAD HAMDAN 1, IKA SUMANTRI 2 dan ENI SITI ROHAENI 1 1 Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciKECERNAAN BAHAN KERING BEBERAPA JENIS PAKAN PADA TERNAK SAPI BALI JANTAN YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM FEEDLOT ABSTRACT
KECERNAAN BAHAN KERING BEBERAPA JENIS PAKAN PADA TERNAK SAPI BALI JANTAN YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM FEEDLOT, ALI BAIN 1 TAKDIR SAILI 1 *, LA ODE NAFIU 1, 1 Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas
Lebih terperinci