LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI MASA RESES PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TANGGAL 6 10 MARET 2017
|
|
- Iwan Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI MASA RESES PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TANGGAL 6 10 MARET 2017 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017
2 I. PENDAHULUAN Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan provinsi terluas keempat di Indonesia setelah Papua, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, dengan ibukotanya Samarinda. Topografi Kaltim berbukit-bukit dengan ketinggian berkisar antara meter di atas permukaan laut. Luas wilayahnya mencapai km persegi. Letak astronomisnya antara 113 derajat derajat 00 BT serta 2 derajat 33 LU 2 derajat 25 LS. Suhu udara di Kalimantan Timur antara 22,2 derajat celcius hingga 36,0 derajat celcius. Kalimantan Timur terdiri dari 3 (tiga) kota yaitu Samarinda, Balikpapan, Bontang dan 7 (tujuh) kabupaten yaitu Paser, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Berau, Penajam Paser Utara, Mahakam Ulu. Jumlah penduduk Kalimantan Timur sekitar 3,5 juta orang dengan kepadatan sebesar 26,6 juta jiwa per kilometer per segi. Berdasarkan data tahun 2015 total tenaga kerja di Kalimantan Timur orang, dengan sebaran pada : Sektor perdagangan atau sebesar 24,36% Sektor pertanian atau sebesar 22,50% Sektor jasa atau sebesar 20,06% Sektor pertambangan atau sebesar 9,51% Sektor industri pengolahan atau sebesar 5,54% Sektor pertambangan merupakan salah satu sektor yang memiliki peranan penting dalam perekonomian Kalimantan Timur, khususnya tambang migas dan batubara. Pada tahun 2015, kontribusi sektor pertambangan dan penggalian dalam pembentukan PDRB Kalimantan Timur mencapai 44,91% dengan produksi batubara mencapai 236,6 juta ton dan produksi minyak bumi sebesar 36,6 juta barel. Untuk sumber energi listrik di Kaltim adalah dari PT PLN (Persero) dengan produksi listrik tahun 2015 sebesar 3,3 juta MWH, dimana 62% digunakan memenuhi kebutuhan listrik di Samarinda dan Balikpapan. Kalimantan Timur juga tercatat mempunyai industri pupuk terbesar di
3 Indonesia yang memproduksi urea, amoniak, pupuk majemuk dan pupuk organik. Pada posisi Triwulan IV-2016 perekonomian Kalimantan Timur yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku mencapai 142,9 Triliun Rupiah. Menurun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2015 sebesar 1,67%. Namun demikian secara keseluruhan provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2016 jika dilihat dari struktur perekonomian mendominasi jika dibandingkan provinsi lainnya di pulau Kalimantan yaitu sebesar 51,01%, diikuti selanjutnya oleh Kalbar 16,24%, Kalsel 14,72%, Kalteng 11,31% dan Kaltara 6,72%. Dengan melihat kondisi di atas ada beberapa hal yang penting untuk didalami di provinsi Kaltim terkait fungsi Komisi VII DPR RI di bidang energi dan sumber daya alam, lingkungan hidup serta kegiatan ristek, yaitu : 1. Adanya kejadian kebakaran di Pertamina Refinery Unit V Balikpapan pada tanggal 15 Januari Hal ini perlu menjadi perhatian mengingat standar operasi dan prosedur (sop) dalam kegiatan industri migas pada hakekatnya ketat dan wajib dilaksanakan. Tentu ada hal yang perlu didalami terutama dalam fungsi pelaksanaan HSE, karena ini bukan kejadian pertama di Pertamina serta bagaimana solusi ke depan agar kondisi ini tidak terjadi lagi. Disamping itu perlu menjadi perhatian dampak sosial dan lingkungan bagi wilayah sekitar kilang khususnya dan provinsi pada umumnya 2. 62% dari pasokan listrik PT PLN (Persero) di Provinsi Kaltim diserap di dua Kota saja yaitu Samrinda dan Balikpapan. Bagaimana kondisi pasokan listrik di 1 pemkot lainnya dan 7 pemkab. Target Ratio Elektrifikasi Nasional di tahun 2017 adalah sebesar 92,75%. Hal ini perlu dicermati seiring dengan adanya Program 35 ribu megawatt yang dicanangkan Pemerintah dan Progress Pengembangannya di provinsi Kaltim
4 3. Ada situasi yang menarik di Kaltim terkait program pengembangan Marine Technopark di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang didukung kegiatannya oleh BPPT. Kegiatan ini sudah dimulai pada mid 2015 dan akan menjadi terbesar di Indonesia. BPPT yang memiliki 6 (enam) peran yaitu Kerekayasaan, Kliring Teknologi, Audit Teknologi, Difusi dan Komersialisasi, Alih Teknologi dan Intermediasi dapat melakukan sinergi dengan Pemerintah Daerah maupun Industri yang ada di daerah, yang bertujuan menciptakan nilai tambah di masyarakat baik pada aspek ekonomi, sosial maupun budaya. Untuk itu perlu dilihat sampai sejauh mana progress dari pengembangan Marine Technopark ini. II. MAKSUD DAN TUJUAN KUNJUNGAN KERJA Maksud diadakannya Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Kalimantan Timur adalah dalam rangka menyerap aspirasi dan melihat secara langsung perkembangan di daerah khususnya pengelolaan energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup serta riset dan teknologi. Adapun tujuan kunjungan kerja ini adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan informasi dan melihat secara langsung perkembangan sektor energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup serta riset dan teknologi di Provinsi Kalimantan Timur; 2. Mengetahui berbagai persoalan dan masalah yang dihadapi di Provinsi Kalimantan Timur khususnya di sektor energi dan sumber daya mineral, lingkungan hidup serta riset dan teknologi; 3. Mengetahui tingkat efektivitas peran yang dilakukan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat di daerah. 4. Melihat secara langsung kinerja yang dilaksanakan mitra Komisi VII DPR RI dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya di provinsi Kalimantan Timur
5 III. WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN Kunjungan kerja Komisi VII DPR RI direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 6-8 Maret 2017 dengan lokasi tujuan ke Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan agenda kegiatan Kunjungan Kerja adalah melakukan pertemuan dengan pihak yang terkait di daerah dan meninjau langsung ke lokasi, dengan agenda sebagai berikut: 1. Pertemuan dengan Gubernur Provinsi Kaltim, Dinas Pertambangan dan Energi, Badan Lingkungan Hidup, Kementerian ESDM, Kementerian Ristek Dikti RI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), PT. Pertamina (Persero), PT. PLN (Persero) dan BPPT. Sekaligus mendapat masukan dari Pemerintah Daerah Provinsi Kaltim tentang pengelolaan tambang batu bara ke depan. 2. Pertemuan dengan Direksi PT. PLN (Persero) beserta jajarannya 3. Kunjungan ke Refinery Unit V PT Pertamina (Persero) Balikpapan dengan Direksi PT Pertamina (Persero) terkait adanya kejadian kebakaran di Pertamina Refinery Unit V Balikpapan pada tanggal 15 Januari Tentu ada hal yang perlu didalami terutama dalam pelaksanaan fungsi HSE, karena ini bukan kejadian pertama di Pertamina serta bagaimana solusi ke depan agar kondisi ini tidak terjadi lagi. 4. Kunjungan ke Marine Technopark di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur yang didukung kegiatannya oleh BPPT. Kegiatan ini sudah dimulai pada mid 2015 dan akan menjadi terbesar di Indonesia. IV. SASARAN DAN HASIL KEGIATAN Sasaran dari kegiatan kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Bali adalah melihat langsung untuk memperoleh informasi terkait dengan bidang Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM), Lingkungan Hidup (LH), serta Riset dan Teknologi (RISTEK) serta ketenagalistrikan. Hasil kegiatan kunjungan Komisi VII DPR RI diharapkan bisa menjadi rekomendasi untuk ditindaklanjuti dalam rapat-rapat Komisi VII DPR RI
6 dengan mitra terkait, khususnya dalam melaksanakan fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran. V. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksanaan kegiatan kunjungan lapangan Komisi VII DPR RI dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Persiapan (menghimpun data dan informasi awal sebagai informasi sekunder, koordinasi dengan pihak terkait, dan persiapan administrasi kegiatan) 2. Pelaksanaan kegiatan, dilakukan pertemuan dengan berbagai instansi dan melihat langsung objek kunjungan. 3. Pelaporan, berisi seluruh rangkaian kegiatan dan hasil kegiatan beserta rekomendasinya. 4. Pembahasan dan tindaklanjut hasil-hasil kunjungan lapangan pada rapat-rapat Komisi VII DPR RI. VI. ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA Kunjungan kerja ini diikuti oleh Anggota Komisi VII DPR RI, yang merupakan representasi dari tiap-tiap fraksi, sebagaimana daftar dalam lampiran. VII. HASIL KUNJUNGAN KERJA MASA RESES KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dalam kunjungan kerja masa reses ke provinsi Kalimanatan Timur, Tim telah melaksanakan 3 (tiga) kegiatan sesuai yang direncanakan sebagai berikut : 1. Rapat Kerja dengan Gubernur Provinsi Kalimantan Timur di Kantor Pemda Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda Dalam kesempatan pertemuan ini, pihak Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Timur diwakili oleh Wakil Gubernur dengan didampingi oleh Asisten I Bidang Ekonomi dan unsur muspida lainnya. Tercatat beberapa hal penting yang disampaikan, antara lain : a) Provinsi Kalimantan Timur adalah salah satu produsen utama minyak dan gas bumi serta batubara di Indonesia. Namun demikian pembangunan di Kalimantan Timur masih sangat
7 kurang dirasakan oleh masyarakat secara keseluruhan, baik itu berupa infrastruktur jalan dan jembatan, pendidikan, kesehatan termasuk infrastruktur energi. b) Pada akhir tahun 2016 rasio elektrifikasi di Kalimantan Timur mencapai 79,52%, masih di bawah rata-rata nasional yang berada di kisaran 90%, dimana capaian ratio tersebut didominasi di wilayah perkotaan. Pada beberapa kabupaten, angka rasio elektrifikasinya masih berada di kisaran 65%. c) Untuk pemenuhan kebutuhan listrik pada daerah perbatasan, pedalaman dan kepulauan, pihak pemerintah Provinsi Kalimanatan Timur telah mengusulkan pembangunan sejumlah pembangkit listrik dengan energi baru dan terbarukan dengan sumber dana yang beasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp. 170,49 Milyar. d) Penyaluran BBM untuk masyarakat baik itu yang bersubsdidi maupun BBM Khusus Penugasan di wilayah perkotaan sudah cukup baik, namun untuk wilayah perbatasan, pedalaman dan kepulauan masih belum berjalan baik dan harga yang tidak sesuai ketentuan yang berlaku. e) Demikian juga dengan ketersediaan dan harga gas LPG Tabung kemasan 3kg, belum tersedia sesuai dengan kebutuhan masyarakat khususnya di kabupaten Mahakam Ulu dan Kabupaten Berau f) Dibutuhan jaringan gas bumi untuk rumah tangga, transportasi dan industri khususnya di Kabupaten Penajam Paser Utara, Balikpapan, Kutai Kartanegara, Bontang dan Samarinda. Provinsi Kalimantan Timur telah mengusulkan ke Kementerian ESDM pada tahun 2018 pembangunan jaringan gas kota yang tersambung ke rumah dan sekaligus SPBG pada lima kota dimaksud. g) Kondisi pertambangan di Kalimantan Timur per tanggal 8 September 2016 terdiri dari 1430 perusahaan dengan rincian 664 tahap Ekslorasi, 557 Operasi Produksi, 168 Kuasa
8 Pertambangan, 11 IUP PMA dan 30 PKP2B. Di Provinsi Kalimantan Timur masih terdapat 632 lubang tambang baik yang aktif maupun sudah tidak aktif. Untuk tindakan preventif demi keselamatan masyarakat sekitar tambang, telah dilaksanakan pemasangan rambu peringatan dengan jumlah rambu 459, pagar m serta mewajibkan patroli oleh perusahaan sebanyak 2 kali dalam sehari. 2. Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur PT PLN (Persero) Regional Kalimantan Timur dan Utara. a) Wilayah Kerja PLN KALTIMRA terdiri dari 2 (dua) Provinsi yaitu : Provinsi Kalimantan Utara, yang meliputi Kabupaten Bulungan, Nunukan, Malinau, Tana Tidung dan Kotamadya Tarakan Provinsi Kalimantan Timur, yang meliputi Kotamadya Samarinda, Balikpapan, Bontang, Kabupaten Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Mahakam Ulu, Penajam Paser Utara, Paser, dan Berau b) Sistem Kelistrikan di Kaltimra terdiri dari 2 (dua) sistem yaitu : Sistem interkoneksi 150KV atau sering disebut Sistem Mahakam di PLN Kaltimra adalah sistem yang terhubung dari Balikpapan-Samarinda-Tenggarong- Bontang. Sistem isolated didefinisikan sebagai sistem yang menyuplai beban dalam satu wilayah saja dan tidak terhubung dengan sistem lainnya. Di PLN Kaltimra terbagi 2 (dua) yaitu sistem isolated besar dengan beban puncak >5 MW dan sistem isolated kecil atau ULD dengan beban puncak <5 MW c) Pembangunan Pembangkit, Transmisi dan Gardu Induk di Kalimantan Timur periode terdiri dari 10 Pembangkit dengan kapasitas 10 Pembangkit dengan nilai
9 1.099 juta US $, 19 transmisi sepanjang kms dengan 38 Gardu Induk dengan daya MVA d) Pada posisi Februari 2017 terdapat 16 pembangkit yaitu : PLTG Siantan 20 MW PLTD Trisakti PLTU Asam-Asam 1,2 PLTA Riam Kanan 3x10MW PLTGU Tanjung Batu 2x MW PLTG Sambera 2x25 MW PLTG Senipah 2x40 MW PLTU IPP PLTG Embalut PLTU Asam-Asam 3,4 PLTU Sanggau 2x7 MW GITET Bengkayang 2x200 MVA PLTU Ketapang 2x10 MW PLTMG Bangkanai 155 MW PLTU Pulang Pisau 2x60 MW PLTU Teluk Balikpapan 2x100 MW e) Dilaporkan bahwa saat ini telah berproses adanya rencana pengembangan pembangkit dengan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di 8 (delapan) titik area yaitu Malinau, Tanjung Redeb, Tabalar, Talisayan, Loa Janan, Balikpapan, Penajam dan Tanah Grogot. 3. Rapat Kerja dengan Bupati Penajam Paser Utara di Kantor Pemda Kabupaten Penajam Paser Utara di Penajam. a) Kabupaten PPU terdiri 4 Kecamatan dan terbagi dalam 24 Kelurahan dan 30 Desa, dengan jumlah penduduk 154 ribu jiwa b) Di Kabupaten Penajam Paser Utara tepatnya di Kawasan Peruntukkan Industri Buluminung, akan dibangun 2 (dua) National Science and Technology Park (NSTP) yakni National Science and Technology Park Maritime luas 57 Ha, dan
10 Buluminung Nuclear Industry Science and Technology Park. NSTP Maritime ini bukan hanya untuk penelitian, namun juga untuk kursus dan training. Selain itu, juga sebagai pusat unggulan yang melakukan produksi dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Pusat penelitian kelautan bukan hanya untuk para peneliti di Indonesia, namun juga internasional, sehingga akan memberikan dampak yang cukup besar bagi kemajuan Penajam Paser Utara. c) Pemda Kabupaten PPU menyampaikan proses terkini terkait rencana pembangunan jembatan dari kabupaten Penajam Paser Utara ke kotamadya Balikpapan telah selesai amdalnya dan masih ada satu persoalan terkait tanah 100 meter yang melalui area PT Pertamina (Persero) d) Ada permintaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten PPU untuk ikut serta dalam kepemilikan saham di Chevron Indonesia, sehubungan dengan akan dialihkannya pengelolaan ke PT Pertamina (Persero) 4. Kunjungan langsung ke Lokasi Refinery Unit V dan Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Mega Proyek PT Pertamina (Persero) di Balikpapan Tercatat beberapa hal penting sebagai hasil pertemuan ini, yaitu : a) Laporan terkini terkait RDMP RU V Balikpapan yang ditargetkan selesai tahun 2020 berjalan sesuai schedule, dan sarana apartemen sdh terbangun 96% b) Ada beberapa titik area yang dilakukan penyesuaian dalam rangka pembangunan RU V tersebut yaitu : Area Workshop dan Warehouse : Warehouse, Workshop dan Office di dalam kilang akan digunakan sebagai area RDMP Parikesit Panorama : Alokasi lahan untuk workshop dan warehouse
11 Area RDP Dahor : Alokasi lahan untuk pembangunan Hunian c) Kejadian Block out di Kilang RU V Balikpapan, diklarifikasi oleh PT Pertamina (Persero) sebagai kejadian bukan kebakaran sebagaimana diberitakan di media masa, tetapi merupakan akibat timbulnya Flare yang besar akibat proses normal saat terjadi emergency shutdown, dan kejadian serupa pernah terjadi sebelumnya berkaitan dengan release tekanan sistem. Tidak berdampak pada aspek HSE, hanya menimbulkan suara bising dan flaring sekitar 40 menit. VIII. PENUTUP DAN REKOMENDASI Demikian Laporan Kegiatan Kunjungan Kerja Komisi VII DPR RI ke Provinsi Kalimantan Timur dan Kabupaten Penajam Paser Utara disampaikan sebagai acuan dan dasar untuk tindak lanjut rapat dengan mitra kerja Komisi VII DPR RI dalam rangka menyelaraskan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan fungsi dan peran Komisi VII DPR RI di bidang energi dan sumber daya alam, ristek dan lingkungan hidup. Jakarta, 20 Maret 2017 Tim Kunjungan Kerja Masa Reses Komisi VII DPR RI H. Gus Irawan Pasaribu, SE.Ak, MM, CA Ketua
KABUPATEN NUNUKAN. KOTA TARAKAN Plg. KABUPATEN BULUNGAN kVA KABUPATEN MALINAU
LISTRIK UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK MUSRENBANG KOTA BALIKPAPAN WILAYAH KERJA PLN KALTIMRA PROVINSI Kota Tarakan di layani oleh Anak Perusahaan PLN Tarakan KALIMANTAN UTARA KABUPATEN TANA TIDUNG KOTA
Lebih terperinciSISTEM KETENAGALISTRIKAN KALIMANTAN TIMUR & UTARA
SISTEM KETENAGALISTRIKAN KALIMANTAN TIMUR & UTARA PT PLN (PERSERO) WILAYAH KALIMANTAN TIMUR dan KALIMANTAN UTARA Samarinda, 0ktober 2013 WILAYAH KERJA PT PLN (PERSERO) WIL. KALIMANTAN TIMUR & UTARA PROPINSI
Lebih terperinci2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinciRISALAH RAPAT. Pembahasan tindak lanjut RATAS PSN di Provinsi Kalimantan Timur
RISALAH RAPAT Hari/Tanggal : Kamis/15 Juni 2017 Waktu : 13.30 15.00 WIB Tempat : KPPIP Perihal : Rapat Tindak Lanjut Rapat Terbatas (RATAS) Proyek Strategis Nasional (PSN) di Kalimantan Timur Peserta :
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN PANJA MINERBA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI LAMPUNG PENINJAUN TERMINAL BATUBARA TARAHAN. PT. BUKIT ASAM (Persero) MASA PERSIDANGAN I
LAPORAN KUNJUNGAN PANJA MINERBA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI LAMPUNG PENINJAUN TERMINAL BATUBARA TARAHAN PT. BUKIT ASAM (Persero) MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2017-2018 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang
IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00
Lebih terperinciMateri Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya
Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program 35.000 MW: Progres dan Tantangannya Bandung, 3 Agustus 2015 Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Gambaran Umum Kondisi Ketenagalistrikan Nasional
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN KERJA MASA RESES KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI PAPUA BARAT MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG TANGGAL AGUSTUS 2017
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA MASA RESES KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI PAPUA BARAT MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG 2016-2017 TANGGAL 10 14 AGUSTUS 2017 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 14
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara sederhana pembangunan dapat dimaknai sebagai usaha atau proses untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam pelaksanaannya, pembangunan memiliki
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI DAN REALISASI PENERBITAN IZIN PENANAMAN MODAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2013
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK Insider Forum Series Indonesia Energy Roadmap 2017 2025 Jakarta, 25 Januari 2017 I Kondisi
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU
LAPORAN SINGKAT KOMISI VI DPR RI B I D A N G PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM, BUMN, INVESTASI, BSN DAN KPPU Tahun Sidang : 2011-2012 Masa Persidangan : I Rapat ke : 16 Jenis Rapat : Rapat
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE KOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE KOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG 2016-2017 02-04 Juni 2017 BAGIAN I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pemenuhan
Lebih terperinciHASIL PEMERIKSAAN BPK RI TERKAIT INFRASTRUKTUR KELISTRIKAN TAHUN 2009 S.D Prof. Dr. Rizal Djalil
HASIL PEMERIKSAAN BPK RI TERKAIT INFRASTRUKTUR KELISTRIKAN TAHUN 2009 S.D. 2014 Prof. Dr. Rizal Djalil DEPOK, 30 MARET 2015 LANDASAN HUKUM PERENCANAAN BIDANG ENERGI DAN KETENAGALISTRIKAN UU 30/2007 (Energi)
Lebih terperinciKalimantan Timur. Lembuswana
Laporan Provinsi 433 Kalimantan Timur Lembuswana Lembuswana adalah hewan dalam mitologi rakyat Kutai yang hidup sejak zaman Kerajaan Kutai. Lembuswana menjadi lambang Kerajaan Kutai hingga Kesultanan Kutai
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014-2015 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA 2015 BAGIAN I PENDAHULUAN A. LATAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Energi listrik dalam era sekarang ini sudah merupakan kebutuhan primer, dengan perkembangan teknologi, cara hidup, nilai kebutuhan dan pendapatan perkapita serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interkoneksi dan beberapa sistem terisolir. Sistem interkoneksi merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kelistrikan di provinsi Kalimantan Timur terdiri atas sistem interkoneksi dan beberapa sistem terisolir. Sistem interkoneksi merupakan suatu sistem tenaga listrik
Lebih terperinciDR. H. AWANG FAROEK ISHAK Gubernur Kalimantan Timur
RENCANA AKSI KEGIATAN KOORDINASI DAN SUPERVISI (KORSUP) ATAS GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBER DAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DI KALIMANTAN TIMUR DR. H. AWANG FAROEK ISHAK Gubernur
Lebih terperinciPEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM
REPUBLIK INDONESIA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SEKTOR ESDM Bahan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Pada Acara Mandiri Investment Forum (MIF) 2015- Infrastructure: Executing The Plan KEMENTERIAN ENERGI
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU. Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN MALINAU Kabupaten Malinau terletak di bagian utara sebelah barat Provinsi Kalimantan Timur dan berbatasan langsung dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia. Kabupaten Malinau
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN DI INDONESIA: KEBIJAKAN, RENCANA DAN PENDANAAN Jakarta, 20 Juni 2013 DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KONDISI SAAT INI Kondisi
Lebih terperinciDr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Dr. Unggul Priyanto Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi 1 Pendahuluan Energi Primer Kelistrikan 3 Energy Resources Proven Reserve Coal 21,131.84 million tons Oil Natural Gas (as of 2010) 3,70
Lebih terperinciREALISASI PENANAMAN MODAL (INVESTASI) PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN IV TAHUN 2013
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) Website : http://bppmd.kaltimprov.go.id Email : humas@bppmd.kaltimprov.go.id / humas.bppmdkaltim@gmail.com Jalan
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA JADWAL ACARA RAPAT KOMISI VII DPR RI MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2017-2018 Tanggal 20 September 27 Oktober 2017 Berdasarkan Keputusan Rapat Intern Komisi
Lebih terperinciAnalisis Krisis Energi Listrik di Kalimantan Barat
37 Analisis Krisis Energi Listrik di Kalimantan Barat M. Iqbal Arsyad Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura iqbalarsyad@yahoo.co.id Abstract Electrical sector plays important
Lebih terperinciProgram Pembangunan Pembangkit MW dan Transmisi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Program Pembangunan Pembangkit 35.000 MW dan Transmisi Bahan Siaran Pers Jakarta, 25 Juni 2015 Kementerian ESDM Republik Indonesia 1 Kronologis Program 35.000
Lebih terperinciEFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH
EFISIENSI OPERASIONAL PEMBANGKIT LISTRIK DEMI PENINGKATAN RASIO ELEKTRIFIKASI DAERAH Abstrak Dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional, PLN telah melakukan banyak upaya untuk mencapai target yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di Indonesia tidak hanya semata-mata dilakukan oleh PT PLN (Persero) saja, tetapi juga dilakukan
Lebih terperinciANALISIS INDUSTRI GAS NASIONAL
ANALISIS INDUSTRI GAS NASIONAL Biro Riset BUMN Center LM FEUI Meningkatnya beban subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) belakangan ini membuat pemerintah berupaya menekan subsidi melalui penggunaan energi alternatif,
Lebih terperinciPenyerapan dan Efek-vitas Anggaran di Daerah
Penyerapan dan Efek-vitas Anggaran di Daerah Diskusi Teknis DPRD Kabupaten Kutai Kartanegara Hotel Garden Palace, Surabaya, 17 Feb 2012 Dr. Wahyudi Kumorotomo Magister Administrasi Publik Universitas Gadjah
Lebih terperinciOPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA OPSI NUKLIR DALAM BAURAN ENERGI NASIONAL Konferensi Informasi Pengawasan Oleh : Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Jakarta, 12
Lebih terperinciPETA INFORMASI DAN ANALISIS LIFTING DBH MIGAS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
PETA INFORMASI DAN ANALISIS LIFTING DBH MIGAS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR I. Lifting Minyak Bumi A. Sebagai Provinsi Penghasil 2, 18, 17,377. 16, 14, 15,699.1 13,523.8 15,39.39 14,641.61 12, 1, 8, 7,428.24
Lebih terperinciRENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBANGKIT MW. Arief Sugiyanto
RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) 2015-2024 DAN PROGRAM PEMBANGUNAN PEMBANGKIT 35.000 MW Arief Sugiyanto Divisi Perencanaan Sistem, PT PLN (Persero) arief.sugiyanto@pln.co.id S A R I Pembangunan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM KOTA BONTANG. 4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Bontang. Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Bontang
51 IV. GAMBARAN UMUM KOTA BONTANG 4.1 Gambaran Umum Wilayah Kota Bontang Gambar 4.1 Peta Wilayah Kota Bontang 52 Kota Bontang terletak antara 117 23 BT - 117 38 BT dan 0 01 LU - 0 12 LU atau berada pada
Lebih terperinciKebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan
Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi & Ketenagalistrikan DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Kebijakan Pemerintah Di Sektor Energi dan Pembangkitan
Lebih terperinciPemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia
Pemanfaatan Dukungan Pemerintah terhadap PLN dalam Penyediaan Pasokan Listrik Indonesia Abstrak Dalam menjamin tersedianya pasokan listrik bagi masyarakat, pemerintah telah melakukan berbagai upaya mendukung
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation).
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Pembangunan fisik PLTU ini dimulai sejak tahun 2001 (Lot I: Site Preparation). Kemudian diteruskan pada tahapan pembangunan sipil
Lebih terperinciPEMBERDAYAAN DAN KEBERPIHAKAN UNTUK MENGATASI KETIMPANGAN. 23 Oktober 2017
PEMBERDAYAAN DAN KEBERPIHAKAN UNTUK MENGATASI KETIMPANGAN 23 Oktober 2017 1 Minyak Solar 48 (Gas oil) Bensin (Gasoline) min.ron 88 Rp.7 Ribu Rp.100 Ribu 59 2 Progress dan Roadmap BBM Satu Harga Kronologis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menjadi cakupan Provinsi Kalimantan Selatan. Provinsi Kalimantan Tengah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Umum Provinsi Administratif Kalimantan Tengah terbentuk pada tahun 1950, sejak saat itu munculah berbagi aspirasi kalangan masyarakat di Kalimantan Tengah untuk mendirikan
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI RIAU. MASA PERSIDANGAN II TAHUN November 2 Desember 2017
LAPORAN KUNJUNGAN SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI RIAU MASA PERSIDANGAN II TAHUN 2017-2018 30 November 2 Desember 2017 SEKRETARIAT KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2017 I. LATAR
Lebih terperinciKEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2012
BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No 41/11/64/Th. XV, 5 November 2012 KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN TIMUR AGUSTUS 2012 Jumlah angkatan kerja di Kalimantan Timur pada Agustus 2012 tercatat sebanyak 1.777.381
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN GEDUNG RADIUS PRAWIRO LANTAI 7, JALAN DR. WAHIDIN NOMOR 1, JAKARTA - 10710 TELEPON/FAKSIMILE (021) 3506218, SITUS www.djpk.depkeu.go.id
Lebih terperinciTabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja
Selanjutnya indikator-indikator dan target kinerja dari setiap sasaran strategis tahun 2011 adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Indikator Sasaran dan Target Kinerja Sasaran Indikator Target 2011 1. Meningkatnya
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI
KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI J. PURWONO Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Disampaikan pada: Pertemuan Nasional Forum
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017
REALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN I TAHUN 2017 Terget realisasi investasi tahun 2017 ditetapkan pencapaianya sebesar Rp 34,97 triliun. Dengan rincian Rp 12,24 triliun untuk PMDN dan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013
No. 046/08/63/Th XVII, 2 Agustus 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013 Ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan II-2013 tumbuh sebesar 13,92% (q to q) dan apabila dibandingkan dengan
Lebih terperinciANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA
ANALISIS PEMBANGUNAN PLTU MADURA KAPASITAS 2 X 200 MW SEBAGAI PROGRAM 10.000 MW PT. PLN BAGI PEMENUHAN KEBUTUHAN LISTRIK DI PULAU MADURA OLEH : MUHAMMAD KHAIRIL ANWAR 2206100189 Dosen Pembimbing I Dosen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. utama ekonomi, pengembangan konektivitas nasional, dan peningkatan. dalam menunjang kegiatan ekonomi di setiap koridor ekonomi.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia telah dituangkan pada program jangka panjang yang disusun oleh pemerintah yaitu program Masterplan Percepatan Perluasan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi pelaksanaan otonomi daerah adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pelaksanaan otonomi, maka daerah diberikan hak untuk mendapatkan sumber keuangan yang antara lain berupa kepastian tersedianya pendanaan dari pemerintah
Lebih terperinciDeputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, SDA dan LH Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, SDA dan LH Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Unit : Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Indikator Terwujudnya
Lebih terperinciTEPRA KALIMANTAN TIMUR TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN REALISASI ANGGARAN TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN REALISASI ANGGARAN (TEPRA) SAMARINDA, JULI
TEPRA KALIMANTAN TIMUR TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN REALISASI ANGGARAN TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN REALISASI ANGGARAN (TEPRA) SAMARINDA, JULI 2016 1 PERKEMBANGAN ALOKASI DAN REALISASI APBN DI PROVINSI KALIMANTAN
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI GORONTALO RESES MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI GORONTALO RESES MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2017-2018 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA 2017 BAGIAN I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciStudi Perencanaan Pembangunan PLTU Batubara Asam Asam650 MW 10 Unit DalamRangkaInterkoneksi Kalimantan - Jawa. OLEH : Gilang Velano
Studi Perencanaan Pembangunan PLTU Batubara Asam Asam650 MW 10 Unit DalamRangkaInterkoneksi Kalimantan - Jawa OLEH : Gilang Velano 2204 100 050 Dosen Pembimbing 1 Ir. Syarifuddin Mahmudsyah, M.Eng Dosen
Lebih terperinciOleh Asclepias R. S. Indriyanto Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi. Disampaikan pada Forum Diskusi Sore Hari LPEM UI 5 Agustus 2010
Kebijakan Energi dan Implementasinya Tinjauan dari Sisii Ketahanan Energi Oleh Asclepias R. S. Indriyanto Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi Disampaikan pada Forum Diskusi Sore Hari LPEM UI 5 Agustus
Lebih terperinciRencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017
Rencana Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Biaya Pokok Penyediaan Tenaga Listrik Dialog Energi Tahun 2017 Jakarta, 2 Maret 2017 Pengembangan Energi Nasional Prioritas pengembangan Energi nasional
Lebih terperinciRENCANA & REALISASI PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 DI KALIMANTAN TIMUR
& PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN) MENURUT SEKTOR TAHUN 2010 2010-1 Tan. Pangan & Perkebunan 1 4.669.131.070 2.442-27 2.889.931.158.529 5.200-3 Kehutanan - - - - - - - - 5 Pertambangan 1 500.000.000
Lebih terperinciMateri Paparan Menteri ESDM
Materi Paparan Menteri ESDM Rapat Koordinasi Infrastruktur Ketenagalistrikan Jakarta, 30 Maret 2015 Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Energi Untuk Kesejahteraan Rakyat Gambaran Umum Kondisi Ketenagalistrikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berimplikasi kepada provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk melaksanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah di era otonomi menghadapi berbagai tantangan, baik internal maupun eksternal, seperti masalah kesenjangan dan iklim globalisasi. Yang disebut
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENGHASIL MIGAS
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENGHASIL MIGAS Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari daratan 1.8 juta km 2 dan lautan 7.9 juta km 2. Potensi sumber daya alam Indonesia cukup besar, salah satunya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Asumsi Dasar 4.1.1 Demografi Provinsi Banten Provinsi Banten secara umum merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 200 meter di atas permukaan laut, serta
Lebih terperinciPerkembangan Kelistrikan Indonesia dan Kebutuhan Sarjana Teknik Elektro
Perkembangan Kelistrikan Indonesia dan Kebutuhan Sarjana Teknik Elektro Dr. HERMAN DARNEL IBRAHIM Direktur Transmisi dan Distribusi PLN I MADE RO SAKYA Ahli Operasi Sistem - PLN Electricity For A Better
Lebih terperinciL A P O R A N REALISASI PERSETUJUAN IZIN PENANAMAN MODAL TRIWULAN III PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014
L A P O R A N REALISASI PERSETUJUAN IZIN PENANAMAN MODAL TRIWULAN III PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2014 A. Realisasi Persetujuan Penanaman Modal Sampai Dengan Triwulan II Memasuki triwulan III periode
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam. Akan tetapi, sumberdaya alam yang melimpah ini belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumberdaya
Lebih terperinciKEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEBIJAKAN SUBSIDI LISTRIK TEPAT SASARAN RUMAH TANGGA DAYA 900 VA Jakarta, Januari 2017 1 LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemukiman, kependudukan, sarana dan prasarana serta transportasi. Adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan dan perkembangan suatu kota tidak terlepas dari aspek pembentuk kota. Aspek pembentuk tersebut meliputi sosial budaya, ekonomi, pemukiman, kependudukan, sarana
Lebih terperinciPOKJA KEDAULATAN ENERGI
FORUM KERJASAMA REVITALISASI PERCEPATAN PEMBANGUNAN REGIONAL KALIMANTAN (FKRP2RK) RAPAT PERSIAPAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN 2016 Jakarta, 10 Maret 2016 POKJA KEDAULATAN ENERGI Outline Paparan 1. Gambaran
Lebih terperinciData yang disajikan merupakan gabungan antara data PLN Holding dan Anak Perusahaan,
Kata Pengantar Buku Statistik PLN 2015 diterbitkan dengan maksud memberikan informasi kepada publik mengenai pencapaian kinerja perusahaan selama tahun 2015 dan tahun-tahun sebelumnya. Data yang disajikan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN KRISIS ENERGI DAN/ATAU DARURAT ENERGI
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN KRISIS ENERGI DAN/ATAU DARURAT ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciINFRASTRUKTUR ENERGI DI PROVINSI BANTEN
INFRASTRUKTUR ENERGI DI PROVINSI BANTEN Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Jl. Raya Palima Pakupatan, Curug Serang; Telp / Fax : 0254
Lebih terperinciEvaluasi Pembangunan Perkebunan 2016 dan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Perkebunan 2017
DINAS PERKEBUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Evaluasi Pembangunan Perkebunan 2016 dan Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Perkebunan 2017 Oleh : Ujang Rachmad Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2016
INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN II TAHUN 2016 Pada tahun 2016 ini telah ditetapkan target realisasi investasi sebesar Rp. 39,33 triliun. Dengan rincian Rp. 13,77 triliun untuk PMDN dan
Lebih terperinciCAPAIAN SUB SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI SEMESTER I/2017
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL CAPAIAN SUB SEKTOR MINYAK DAN GAS BUMI SEMESTER I/2017 #energiberkeadilan Jakarta, 8 Agustus 2017 MINYAK DAN GAS BUMI LIFTING Minyak Bumi 779 (2016) 1 802 (2017)
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EBTKE UNTUK MEMENUHI TARGET KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN EBTKE UNTUK MEMENUHI TARGET KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL Direktur Jenderal EBTKE Rida Mulyana Panel Discussion Time To Act : Accelerate The Implementation Of Renewable
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG
PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG NO DPA SKPD 2.03 01 82 05 5 2 URUSAN PEMERINTAHAN 2.03. 2.03 Urusan Pilihan Energi dan Sumberdaya
Lebih terperinciPERCEPATAN PENGEMBANGAN EBTKE DALAM RANGKA MENOPANG KEDAULATAN ENERGI NASIONAL
PERCEPATAN PENGEMBANGAN EBTKE DALAM RANGKA MENOPANG KEDAULATAN ENERGI NASIONAL Diskusi Panel National Integration of the Centre of Excellence Jakarta, 8 Oktober 2015 1 Daftar Isi 1. Membangun Kedaulatan
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA SEKTOR KETENAGALISTRIKAN
REPUBLIK INDONESIA PROGRAM PERCEPATAN SEKTOR KETENAGALISTRIKAN Kamar Dagang dan Industri Indonesia Jakarta, Juli 2006 DAFTAR ISI 1. Taksonomi Sektor Ketenagalistrikan (Berdasarkan UU No. 15/1985 dan PP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dari 33 provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau Jawa bagian tengah. Daerah Istimewa Yogyakarta di
Lebih terperinciDisampaikan Oleh : KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SEMILOKA DALAM RANGKA ANNUAL SCIENTIFIC MEETING 2013 FAKULTAS KEDOKTERAN UGM
DUKUNGAN PEMERINTAH DAERAH (INSENTIF FINANCIAL DAN NON FINANCIAL) DALAM RANGKA PEMERATAAN DAN RETENSI DOKTER DAN DOKTER SPESIALIS DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Disampaikan Oleh : KEPALA DINAS KESEHATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta alasan penulis memilih obyek penelitian di PT. X. Setelah itu, sub bab
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan dalam tesis ini menguraikan latar belakang dilakukannya penelitian dimana akan dibahas mengenai potensi sumber daya panas bumi di Indonesia, kegiatan pengembangan panas
Lebih terperinciBAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS
BAB 3 PEMODELAN, ASUMSI DAN KASUS 3.1 Kerangka Pemodelan Kajian Outlook Energi Indonesia meliputi proyeksi kebutuhan energi dan penyediaan energi. Proyeksi kebutuhan energi jangka panjang dalam kajian
Lebih terperinciKEHANDALAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEHANDALAN INFRASTRUKTUR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA Disampaikan oleh Hasril Nuzahar Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Samarinda, Juli 2016 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah- Nya, sehingga buku Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2015 dapat kami susun dan sajikan.
Lebih terperinciBIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI INEFISIENSI BBM
INEFISIENSI BBM Kenaikan harga minyak yang mencapai lebih dari US$100 per barel telah memberikan dampak besaran alokasi dalam APBN TA 2012. Kondisi ini merupakan salah satu faktor yang mendorong pemerintah
Lebih terperinciRISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL (MUSRENBANGNAS) TAHUN 2010 Jakarta, 28 April-1 Mei 2010 RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK
Lebih terperinci2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Tata Cara
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2016 ENERGI. Darurat. Krisis. Penanggulangan. Penetapan. Tata Cara. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENETAPAN DAN PENANGGULANGAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP
KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga buku Statistik Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014 dapat kami susun dan sajikan.
Lebih terperinciGUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014
Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A Hari, tanggal Minggu, 10 Mei 2015 Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014 Sumber Berita Selasar.com Hal. -
Lebih terperinciREALISASI INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 2016
INVESTASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PADA TRIWULAN III TAHUN 0 Pada tahun 0 ini telah ditetapkan target realisasi investasi sebesar Rp. 9, trilliun. Dengan rincian Rp., trilliun untuk PMDN dan Rp., triliun
Lebih terperinciTAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN
TAMBAHAN SUBSIDI LISTRIK RP 24,52 TRILIUN economy.okezone.com Pemerintah berencana menambah anggaran i subsidi ii listrik sebesar Rp10 triliun dari rencana awal alokasi anggaran Rp 44,96 triliun. Luky
Lebih terperinci. BAGIAN I PENDAHULUAN
. BAGIAN I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai dengan ketentuan Pasal 58 ayat (3) Peraturan DPR RI No.1/DPRRI/I/2014-2019 tentang Tata Tertib, maka
Lebih terperinciIMPLEMENTASI REGULASI DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat
IMPLEMENTASI REGULASI DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK MASYARAKA ARAKAT MISKIN Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat Penerima Penghargaan Energi Prabawa Tahun 2011
Lebih terperinciPENGESAHAN RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) PT PLN (PERSERO)
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN PENGESAHAN RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK (RUPTL) PT PLN (PERSERO) 2017-2026 disampaikan oleh: Alihuddin Sitompul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan fiskal yang utama bagi pemerintah daerah (Pemda). Dalam APBD
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan instrumen kebijakan fiskal yang utama bagi pemerintah daerah (Pemda). Dalam APBD termuat prioritas-prioritas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Besarnya konsumsi listrik di Indonesia semakin lama semakin meningkat. Kenaikan konsumsi tersebut terjadi karena salah satu faktornya yaitu semakin meningkatnya jumlah
Lebih terperinciPOKOK-POKOK PENGATURAN PEMANFAATAN BATUBARA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DAN PEMBELIAN KELEBIHAN TENAGA LISTRIK (Permen ESDM No.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral POKOK-POKOK PENGATURAN PEMANFAATAN BATUBARA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DAN PEMBELIAN KELEBIHAN TENAGA LISTRIK (Permen ESDM No. 19 Tahun 2017) Direktur Pembinaan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN ALOKASI ANGGARAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK TAHUN 2013
KEBIJAKAN DAN ALOKASI ANGGARAN SUBSIDI BAHAN BAKAR MINYAK TAHUN 2013 I. SUBSIDI BBM TAHUN 2013 a. Subsidi BBM Dalam Undang-undang No.19 Tahun tentang APBN 2013, anggaran subsidi BBM dialokasikan sebesar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 DATA UMUM 4.1.1 Keadaan Demografi Provinsi Jawa Timur (Statistik Daerah Provinsi Jawa Timur 2015) Berdasarkan hasil estimasi penduduk, penduduk Provinsi Jawa
Lebih terperinciKetersediaan Pasokan Listrik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Minggu, 19 Maret 2017
Ketersediaan Pasokan Listrik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Minggu, 19 Maret 2017 Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya memenuhi kebutuhan pasokan listrik di Tanah Air. Terkini, Presiden Joko Widodo pada
Lebih terperinciPertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau selama dua tahun ini seiring dan. sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yaitu mengalami pertumbuhan yang
BAB III TINJAUAN EKONOMI KABUPATEN BERAU 3.1. Tinjauan Umum Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Berau selama dua tahun ini seiring dan sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional yaitu mengalami pertumbuhan
Lebih terperinci